Irnawati Irnawati, Syarif Ohorella, N. J. Maipauw, Yulianus Yumame, Nurhidaya, Madiah Gani, Adat Kampung. Perkembangan, Hutan Adat, Peran dalam Pengelolaan, dan Pemeliharaan, Sistem Pertanian, Masyarakat Tingkat Pengetahuan, Kampung Fategomi
Hutan adat merupakan hutan negara dengan sistem pengelolaan hutan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat tanpa menggangu fungsi pokoknya. Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan nilai ekonomi, nilai budaya, memberikan manfaat terhadap masyarakat pengelola dan masyarakat setempat. Hutan adat Kampung Fategomi Distrik Aitinyo Kabupaten Maybrat adalah hutan yang dikelola oleh kelompok masyarakat adat hutan Kampung Fategomi Hutan adat ini dikelola oleh masyarakat Fategomi Distrik Aitinyo Kabupaten Maybrat yang bertujuan melestarikan hutan adat. Kelompok masyarakat tersebut tergabung dalam kelompok tani hutan yang diberi nama Kelompok masyarakat adat kampung fategomi yang memiliki anggota sebanyak 25 orang. Pengabdian ini dilaksanakan di Kampung Fategomi Distrik Aitinyo Utara Kabupaten Maybrat selama 2 bulan yakni bulan Maret-April 2023, Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey dan wawancara interview yang telah disediakan Quisioner dan disiapkan topik-topik pertanyaan kunci (key quistion). Berdasarka hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa dari 12 variabel berada pada skala baik dengan rata-rata 2.84, ini menunjukkan variabel yang dipertanyakan menunjukkan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan di hutan adat Kampung Fategomi Sangat Setuju /Sangat Mengetahui/Sangat Perlu/Sangat Berperan/Sangat tergantung/sangat Bermanfaat, Secara umum memenuhi standar pada variabel yaitu pandangan masyarakat tentang Keberadaan hutan adat Kampung Fategomi, Perkembangan Hutan Adat, Pelibatan dalam pengelolaan dan pemeliharaan hutan adat, Penerapan pola pertanian dalam hutan adat
{"title":"Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat terhadap Pengelolaan Hutan Adat Kampung Fategomi Distrik Aitinyo Utara Kabupaten Maybrat","authors":"Irnawati Irnawati, Syarif Ohorella, N. J. Maipauw, Yulianus Yumame, Nurhidaya, Madiah Gani, Adat Kampung. Perkembangan, Hutan Adat, Peran dalam Pengelolaan, dan Pemeliharaan, Sistem Pertanian, Masyarakat Tingkat Pengetahuan, Kampung Fategomi","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3557","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3557","url":null,"abstract":"Hutan adat merupakan hutan negara dengan sistem pengelolaan hutan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat tanpa menggangu fungsi pokoknya. Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan nilai ekonomi, nilai budaya, memberikan manfaat terhadap masyarakat pengelola dan masyarakat setempat. Hutan adat Kampung Fategomi Distrik Aitinyo Kabupaten Maybrat adalah hutan yang dikelola oleh kelompok masyarakat adat hutan Kampung Fategomi Hutan adat ini dikelola oleh masyarakat Fategomi Distrik Aitinyo Kabupaten Maybrat yang bertujuan melestarikan hutan adat. Kelompok masyarakat tersebut tergabung dalam kelompok tani hutan yang diberi nama Kelompok masyarakat adat kampung fategomi yang memiliki anggota sebanyak 25 orang. Pengabdian ini dilaksanakan di Kampung Fategomi Distrik Aitinyo Utara Kabupaten Maybrat selama 2 bulan yakni bulan Maret-April 2023, Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey dan wawancara interview yang telah disediakan Quisioner dan disiapkan topik-topik pertanyaan kunci (key quistion). Berdasarka hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa dari 12 variabel berada pada skala baik dengan rata-rata 2.84, ini menunjukkan variabel yang dipertanyakan menunjukkan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan di hutan adat Kampung Fategomi Sangat Setuju /Sangat Mengetahui/Sangat Perlu/Sangat Berperan/Sangat tergantung/sangat Bermanfaat, Secara umum memenuhi standar pada variabel yaitu pandangan masyarakat tentang Keberadaan hutan adat Kampung Fategomi, Perkembangan Hutan Adat, Pelibatan dalam pengelolaan dan pemeliharaan hutan adat, Penerapan pola pertanian dalam hutan adat","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"9 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141816236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E-commerce memungkinkan transaksi dilakukan secara elektronik dan memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa batasan geografis. Usaha Bouqet_PKY di Palangkaraya saat ini memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp untuk pemesanan dan pemasaran. Namun, metode ini memiliki keterbatasan dalam hal efektivitas dan efisiensi, seperti tumpukan pesan yang harus direspons satu per satu dan risiko miskomunikasi antara penjual dan pembeli. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pemesanan berbasis web yang dapat mengatasi keterbatasan tersebut. Dalam pengembangan sistem ini, digunakan metode Research and Development (R&D) dengan pendekatan waterfall, yang terdiri dari tahapan analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Sistem ini dikembangkan menggunakan PHP dan MySQL sebagai bahasa pemrograman, serta UML (Unified Modeling Language) untuk perancangan sistem. Perangkat lunak yang digunakan adalah XAMPP, sebuah server lokal yang mencakup program Apache, MySQL, dan PHP, sementara editor kode yang digunakan adalah Visual Studio Code. Implementasi sistem e-commerce yang responsif diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mempercepat proses pemesanan dan mengurangi risiko miskomunikasi. Selain itu, sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan pengalaman pemesanan yang lebih mudah dan terorganisir. Peningkatan efisiensi dan kepuasan pelanggan ini diharapkan akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan usaha Bouqet_PKY dan pemberdayaan masyarakat setempat, memungkinkan pelaku usaha lain untuk mengadopsi sistem serupa dan memperluas jangkauan pasar mereka.
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat dan Peningkatan Pendapatan melalui Pengembangan Sistem E-Commerce Pemesanan Buket Bunga Berbasis Web Responsif di BOUQET_PKY","authors":"I. Windiarti, C. Putri, H. Haryadi, A. Prabowo","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3554","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3554","url":null,"abstract":"E-commerce memungkinkan transaksi dilakukan secara elektronik dan memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa batasan geografis. Usaha Bouqet_PKY di Palangkaraya saat ini memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp untuk pemesanan dan pemasaran. Namun, metode ini memiliki keterbatasan dalam hal efektivitas dan efisiensi, seperti tumpukan pesan yang harus direspons satu per satu dan risiko miskomunikasi antara penjual dan pembeli. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan sistem pemesanan berbasis web yang dapat mengatasi keterbatasan tersebut. Dalam pengembangan sistem ini, digunakan metode Research and Development (R&D) dengan pendekatan waterfall, yang terdiri dari tahapan analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Sistem ini dikembangkan menggunakan PHP dan MySQL sebagai bahasa pemrograman, serta UML (Unified Modeling Language) untuk perancangan sistem. Perangkat lunak yang digunakan adalah XAMPP, sebuah server lokal yang mencakup program Apache, MySQL, dan PHP, sementara editor kode yang digunakan adalah Visual Studio Code. Implementasi sistem e-commerce yang responsif diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan mempercepat proses pemesanan dan mengurangi risiko miskomunikasi. Selain itu, sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan pengalaman pemesanan yang lebih mudah dan terorganisir. Peningkatan efisiensi dan kepuasan pelanggan ini diharapkan akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan usaha Bouqet_PKY dan pemberdayaan masyarakat setempat, memungkinkan pelaku usaha lain untuk mengadopsi sistem serupa dan memperluas jangkauan pasar mereka.","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":" 42","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141827081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lukman Rais, Wahyudin Halik, A. Purnomo, Muhammad Ali, Uswatul Mardliyah, Masni Banggu, Salmawati, Umar Ramli, Bustamin Wahid
Sosialisasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) menjadi inisiatif Universitas Muhammadiyah Sorong dengan melakukan layanan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga diharapkan membuka peluang bagi pegawai untuk mendapatkan pendidikan tingkat strata-1 (sarjana). Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pegawai Pemerintah Kabupaten Sorong mengenai manfaat, prosedur, dan peluang yang ditawarkan oleh sistem RPL, dengan tujuan utama mengembangkan sumber daya manusia di bidang pemerintahan melalui program akademik sarjana yang fokus pada ilmu pemerintahan dan memberi peluang kepada lulusan program pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh pengakuan kesetaraan dengan kualifikasi tertentu sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sosialisasi ini dilakukan pada bulan Juni 2024 dengan sasaran utama kantor Distrik Kabupaten Sorong dengan 3 (tiga) bentuk kegiatan seperti pembuatan road map kegiatan, pembagian tim dan sosialisasi secara langsung. Sosialisasi ini menjelaskan 1) Asas utama pembukaan jalur RPL, yaitu memberikan kesempatan kepada pegawai yang telah berkarir profesional dan ingin memperoleh gelar sarjana, 2) Tujuan pembukaan jalur RPL, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melanjutkan pendidikan sepanjang hayat melalui jalur pendidikan formal di Pendidikan Tinggi, dan mendorong individu yang mengalami putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, namun memiliki kompetensi dan pengalaman kerja yang relevan, untuk kembali melanjutkan studi ke jenjang Pendidikan Tinggi, dan 3) diskusi terkait dokumen atau portofolio yang dapat diakui dalam proses RPL yang memungkinkan untuk mempercepat kemajuan studi dengan mengakui pendidikan nonformal, informal, dan pengalaman kerja. Sosialisasi ini diharapkan akan meningkatkan minat pegawai untuk melanjutkan studi dan meningkatkan kapabilitas mereka dalam bekerja.
{"title":"Sosialisasi Peningkatan Kapabilitas Aparatur Pemerintah Melalui Pendidikan Rekognisi Pembelajaran Lampau di Kabupaten Sorong","authors":"Lukman Rais, Wahyudin Halik, A. Purnomo, Muhammad Ali, Uswatul Mardliyah, Masni Banggu, Salmawati, Umar Ramli, Bustamin Wahid","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3504","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3504","url":null,"abstract":"Sosialisasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) menjadi inisiatif Universitas Muhammadiyah Sorong dengan melakukan layanan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga diharapkan membuka peluang bagi pegawai untuk mendapatkan pendidikan tingkat strata-1 (sarjana). Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pegawai Pemerintah Kabupaten Sorong mengenai manfaat, prosedur, dan peluang yang ditawarkan oleh sistem RPL, dengan tujuan utama mengembangkan sumber daya manusia di bidang pemerintahan melalui program akademik sarjana yang fokus pada ilmu pemerintahan dan memberi peluang kepada lulusan program pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh pengakuan kesetaraan dengan kualifikasi tertentu sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sosialisasi ini dilakukan pada bulan Juni 2024 dengan sasaran utama kantor Distrik Kabupaten Sorong dengan 3 (tiga) bentuk kegiatan seperti pembuatan road map kegiatan, pembagian tim dan sosialisasi secara langsung. Sosialisasi ini menjelaskan 1) Asas utama pembukaan jalur RPL, yaitu memberikan kesempatan kepada pegawai yang telah berkarir profesional dan ingin memperoleh gelar sarjana, 2) Tujuan pembukaan jalur RPL, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melanjutkan pendidikan sepanjang hayat melalui jalur pendidikan formal di Pendidikan Tinggi, dan mendorong individu yang mengalami putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, namun memiliki kompetensi dan pengalaman kerja yang relevan, untuk kembali melanjutkan studi ke jenjang Pendidikan Tinggi, dan 3) diskusi terkait dokumen atau portofolio yang dapat diakui dalam proses RPL yang memungkinkan untuk mempercepat kemajuan studi dengan mengakui pendidikan nonformal, informal, dan pengalaman kerja. Sosialisasi ini diharapkan akan meningkatkan minat pegawai untuk melanjutkan studi dan meningkatkan kapabilitas mereka dalam bekerja.","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"4 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141640199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Akhmad Ali, Muhammad Fathurrahman, Muhammad Syahrul Kahar, Ibrahim Ibrahim, Ummu Salmah, Achmad Rusdi Rusdi, Niny Jeni Maipauw, Ismail Munadi Sangadji
Kepulauan Soop, yang terletak di Distrik Sorong Kepulauan, Provinsi Papua Barat Daya, memiliki potensi Sumber Daya Alam yang melimpah. Pohon kelapa (Cocos nucifera) yang luas tumbuh di wilayah tersebut memiliki potensi besar untuk di manfaatkan, salah satu peluang pemanfaatan kelapa adalah dengan mengolah limbah tempurung kelapa menjadi arang briket sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) penulis mengenalkan kepada masyarakat Pulau Soop cara mengolah tempurung kelapa menjadi arang briket sederhana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Kegiatan sosialisasi ini berhasil memicu minat dan antusiasme masyarakat Pulau Soop. Mereka terlihat termotivasi untuk mengembangkan arang briket sebagai ide bisnis. Dengan menerapkan pendekatan berkelanjutan, diharapkan masyarakat Pulau Soop dapat terus memanfaatkan limbah kelapa dengan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan ekonomi lokal.
{"title":"Inovasi Pemanfaatan Tempurung Kelapa Menjadi Arang Briket sebagai Bahan Bakar Alternatif","authors":"Akhmad Ali, Muhammad Fathurrahman, Muhammad Syahrul Kahar, Ibrahim Ibrahim, Ummu Salmah, Achmad Rusdi Rusdi, Niny Jeni Maipauw, Ismail Munadi Sangadji","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3523","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3523","url":null,"abstract":"Kepulauan Soop, yang terletak di Distrik Sorong Kepulauan, Provinsi Papua Barat Daya, memiliki potensi Sumber Daya Alam yang melimpah. Pohon kelapa (Cocos nucifera) yang luas tumbuh di wilayah tersebut memiliki potensi besar untuk di manfaatkan, salah satu peluang pemanfaatan kelapa adalah dengan mengolah limbah tempurung kelapa menjadi arang briket sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Melalui Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) penulis mengenalkan kepada masyarakat Pulau Soop cara mengolah tempurung kelapa menjadi arang briket sederhana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Kegiatan sosialisasi ini berhasil memicu minat dan antusiasme masyarakat Pulau Soop. Mereka terlihat termotivasi untuk mengembangkan arang briket sebagai ide bisnis. Dengan menerapkan pendekatan berkelanjutan, diharapkan masyarakat Pulau Soop dapat terus memanfaatkan limbah kelapa dengan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan ekonomi lokal.","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"36 32","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141645382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Teaching Factory Pasi Gusung Ecotourism Kepulauan Selayar adalah kawasan pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat, kelestarian lingkungan, pendidikan/riset dan keberlanjutan. Teaching Factory Pasi Gusung sebagai wadah Tridarma Perguruan Tinggi dan merupakan tempat praktek bagi mahasiswa D4 prodi Destinasi Pariwisata. Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dalam mengurangi sampah, dan bertujuan menambah daya tarik wisatawan serta menciptakan kenyamanan bagi pengunjung, maka mahasiswa bersama tim pengabdian, dosen praktisi dan staff pengelola kawasan wisata melakukan pembersihan pantai di wilayah Pantai Pasi Gusung ecotourism. Selain itu, kegiatan penanaman pohon sukun dan kelapa juga dilakukan untuk menambah keindahan Pantai dan meningkatkan daya tahan abrasi serta gelombang pasang di pesisir pantai. Rentetan kegiatan tersebut diakhiri dengan mengidentifikasi kearifaan lokal pada 3 Dusun di Pulau Pasi Gusung. Mahasiswa terbagi atas 3 kelompok melalukan observasi pada 3 dusun tersebut dengan melihat langsung keseharian dan kebudayaan Masyarakatnya. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah mendukung budaya bahari masyarakat secara berkelanjutan. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2024. Penanaman pohon dan pembersihan Pantai dilakukan di wilayah Pantai Pasi Gusung Ecotourism, Desa Bontolebang. Selanjutnya identifikasi kearifan lokal dilakukan pada 3 Dusun di Pulau Pasi Gusung, yaitu Dusun Gusung Barat, Dusun Gusung Lengu dan Dusun Gusung Timur. Hasil kegiatan tersebut melibatkan 28 orang peserta yang terdiri dari 2 orang dosen dan 21 orang mahasiswa
Pasi Gusung 生态旅游教学工厂(Teaching Factory Pasi Gusung Ecotourism Selayar Islands)是一个以社区赋权、环境可持续性、教育/研究和可持续性为基础的旅游区。Pasi Gusung 教学工厂是高等教育 Tridarma 的论坛,也是旅游目的地学习课程 D4 学生的实践场所。为了减少浪费,保护环境,增加旅游吸引力,为游客创造舒适的环境,学生们与服务团队、从业讲师和旅游区管理人员一起清理了 Pasi Gusung 生态旅游区的海滩。此外,还开展了种植面包树和椰子树的活动,以增加海滩的美观,提高海岸的耐磨性和防潮能力。系列活动的最后是在 Pasi Gusung 岛上的 3 个小村庄寻找当地智慧。学生们被分成 3 组,通过直接观察社区的日常生活和文化来观察这 3 个小村庄。活动于 2024 年 4 月 27 日开展。在 Bontolebang 村的 Pasi Gusung 生态旅游海滩地区开展了植树和海滩清洁活动。此外,还在 Pasi Gusung 岛上的 3 个村落(即西 Gusung 村、Gusung Lengu 村和东 Gusung 村)开展了地方智慧鉴定活动。此次活动共有 28 人参加,其中包括 2 名讲师和 21 名学生。
{"title":"Kegiatan Pembersihan Pantai dan Penanaman Pohon di Kawasan Teaching Factory Pasi Gusung Ecotourism serta Identifikasi Kearifan Lokal Masyarakat Pasi Gusung Kepulauan Selayar","authors":"Edison, Rahmaniar, Firman Saleh","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3518","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3518","url":null,"abstract":"Teaching Factory Pasi Gusung Ecotourism Kepulauan Selayar adalah kawasan pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat, kelestarian lingkungan, pendidikan/riset dan keberlanjutan. Teaching Factory Pasi Gusung sebagai wadah Tridarma Perguruan Tinggi dan merupakan tempat praktek bagi mahasiswa D4 prodi Destinasi Pariwisata. Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dalam mengurangi sampah, dan bertujuan menambah daya tarik wisatawan serta menciptakan kenyamanan bagi pengunjung, maka mahasiswa bersama tim pengabdian, dosen praktisi dan staff pengelola kawasan wisata melakukan pembersihan pantai di wilayah Pantai Pasi Gusung ecotourism. Selain itu, kegiatan penanaman pohon sukun dan kelapa juga dilakukan untuk menambah keindahan Pantai dan meningkatkan daya tahan abrasi serta gelombang pasang di pesisir pantai. Rentetan kegiatan tersebut diakhiri dengan mengidentifikasi kearifaan lokal pada 3 Dusun di Pulau Pasi Gusung. Mahasiswa terbagi atas 3 kelompok melalukan observasi pada 3 dusun tersebut dengan melihat langsung keseharian dan kebudayaan Masyarakatnya. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah mendukung budaya bahari masyarakat secara berkelanjutan.\u0000Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2024. Penanaman pohon dan pembersihan Pantai dilakukan di wilayah Pantai Pasi Gusung Ecotourism, Desa Bontolebang. Selanjutnya identifikasi kearifan lokal dilakukan pada 3 Dusun di Pulau Pasi Gusung, yaitu Dusun Gusung Barat, Dusun Gusung Lengu dan Dusun Gusung Timur. Hasil kegiatan tersebut melibatkan 28 orang peserta yang terdiri dari 2 orang dosen dan 21 orang mahasiswa","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"37 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141645107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengabdian masyarakat ini berfokus pada meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat di Kampung Baingkete, Distrik Makbon, Papua Barat. Selama pengabdian ini, tim mengalami sejumlah masalah, termasuk keterbatasan pengetahuan teknik budidaya sagu, rendahnya tingkat pendidikan, dan minimnya pemanfaatan teknologi internet untuk pemasaran. Pemilihan topik ini didasarkan pada urgensi pengelolaan sagu sebagai sumber daya lokal potensial dan relevansi dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang ketahanan pangan. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan sagu, diversifikasi produk olahan, dan pemanfaatan internet untuk pemasaran melalui media sosial. Metode yang digunakan melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada 15 perwakilan kelompok tani. Hasil pengabdian mencakup peningkatan pengetahuan masyarakat: pengolahan sagu (35% menjadi 90%), produk olahan sagu (20% menjadi 80%), dan pemanfaatan internet (50% menjadi 90%). Terdapat peningkatan keterampilan dalam pengolahan sagu dan pembuatan tepung sagu kemasan. Persentase peningkatan pada hasil ini mencerminkan kontribusi positif terhadap nilai ekonomis dan pemanfaatan optimal sumber daya lokal. Pentingnya hasil ini terletak pada peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat dan ketahanan pangan. Kesimpulan abstrak ini menegaskan keberhasilan pengabdian masyarakat dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi Kampung Baingkete.
{"title":"Sosialisasi Pengelolaan Sagu Menjadi Tepung Kemasan di Kampung Baingkete Distrik Makbon","authors":"Angeline Ta'dung Layuk, Victor WD Pandu, Septian Bahri Hode, Mochamad Firmansyah Agustio, Ponisri Ponisri","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3174","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3174","url":null,"abstract":"Pengabdian masyarakat ini berfokus pada meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat di Kampung Baingkete, Distrik Makbon, Papua Barat. Selama pengabdian ini, tim mengalami sejumlah masalah, termasuk keterbatasan pengetahuan teknik budidaya sagu, rendahnya tingkat pendidikan, dan minimnya pemanfaatan teknologi internet untuk pemasaran. Pemilihan topik ini didasarkan pada urgensi pengelolaan sagu sebagai sumber daya lokal potensial dan relevansi dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang ketahanan pangan. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan sagu, diversifikasi produk olahan, dan pemanfaatan internet untuk pemasaran melalui media sosial. Metode yang digunakan melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada 15 perwakilan kelompok tani. Hasil pengabdian mencakup peningkatan pengetahuan masyarakat: pengolahan sagu (35% menjadi 90%), produk olahan sagu (20% menjadi 80%), dan pemanfaatan internet (50% menjadi 90%). Terdapat peningkatan keterampilan dalam pengolahan sagu dan pembuatan tepung sagu kemasan. Persentase peningkatan pada hasil ini mencerminkan kontribusi positif terhadap nilai ekonomis dan pemanfaatan optimal sumber daya lokal. Pentingnya hasil ini terletak pada peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat dan ketahanan pangan. Kesimpulan abstrak ini menegaskan keberhasilan pengabdian masyarakat dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi Kampung Baingkete.","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"58 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141651940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ria Kilala, Z. Anwar, Supriadi, Faida Musa’ad, Nika Fetria Trisnawati, Rusdi, Pendidikan Matematika, F. Keguruan, Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sorong
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah bagian integral dari inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan perspektif kebangsaan dan memperluas serta memperdalam pengetahuan akademis mahasiswa. Adanya program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini memberikan peluang kepada mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan baik dalam hal soft skill maupun hard skill. Pendidikan adalah kunci bagi Pembangunan yang berkelanjutan, Program Mahasiswa Merdeka ini menjadi wadah penting untuk menggali dampak penggunaan literasi dan numerasi pada perkembangan anak-anak di desa Karangwangi Garut. Program kontribusi sosial mahasiswa PMM Angkatan 3 di Garut merupakan contoh nyata bagaimana pentingnya literasi dan numerasi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dampak dari implementasi program kontribusi sosial mahasiswa PMM Angkatan 3 ini dapat membawa dampak baik bagi anak-anak yang awalnya kurang dalam hal literasi dan numerasi menjadi lebih meningkat.
{"title":"Dampak Pelaksanaan MBKM Terhadap Literasi dan Numerasi di Desa Karangwangi Garut","authors":"Ria Kilala, Z. Anwar, Supriadi, Faida Musa’ad, Nika Fetria Trisnawati, Rusdi, Pendidikan Matematika, F. Keguruan, Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sorong","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3521","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3521","url":null,"abstract":"Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah bagian integral dari inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan perspektif kebangsaan dan memperluas serta memperdalam pengetahuan akademis mahasiswa. Adanya program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini memberikan peluang kepada mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan baik dalam hal soft skill maupun hard skill. Pendidikan adalah kunci bagi Pembangunan yang berkelanjutan, Program Mahasiswa Merdeka ini menjadi wadah penting untuk menggali dampak penggunaan literasi dan numerasi pada perkembangan anak-anak di desa Karangwangi Garut. Program kontribusi sosial mahasiswa PMM Angkatan 3 di Garut merupakan contoh nyata bagaimana pentingnya literasi dan numerasi dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dampak dari implementasi program kontribusi sosial mahasiswa PMM Angkatan 3 ini dapat membawa dampak baik bagi anak-anak yang awalnya kurang dalam hal literasi dan numerasi menjadi lebih meningkat.","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"66 28","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141651323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Untuk meningkatkan semangat belajar bahasa Inggris siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Sorong, kegiatan Pengabdian Masyarakat (PkM) ini akan mengadakan Team Games Turnament melalui permainan Kertas Estafet dan Pos Tantangan. Dengan menggunakan praktik langsung dengan siswa, ini menjadi pengalaman belajar bagi siswa. Mereka akan menerima pelajaran ini dalam ingatan dan pengalaman mereka. Melakukan wawancara dengan siswa untuk mendapatkan informasi tentang pengajaran dapat menghasilkan tanggapan yang positif dan dapat meningkatkan keinginan mereka untuk belajar bahasa Inggris lebih lanjut. Hasil tes lisan menunjukkan bahwa 80% siswa sangat senang dan termotivasi untuk belajar bahasa Inggris saat berpartisipasi dalam permanian, yang terdiri dari permainan estafet kertas dan tantangan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menyukai permainan yang disediakan. Permainan adalah salah satu metode pembelajaran alternatif yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris. Oleh karena itu, guru dapat memilih permainan sebagai salah satu opsi mereka untuk mengajar siswa bahasa Inggris.
{"title":"Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Siswa melalui Penerapan Team Games Tournament","authors":"Heriyanti Tahang, Tri Westi Iriandini, Irna Rusani, Faida Musa’ad, Isnaeni Wahab","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3485","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3485","url":null,"abstract":"Untuk meningkatkan semangat belajar bahasa Inggris siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Sorong, kegiatan Pengabdian Masyarakat (PkM) ini akan mengadakan Team Games Turnament melalui permainan Kertas Estafet dan Pos Tantangan. Dengan menggunakan praktik langsung dengan siswa, ini menjadi pengalaman belajar bagi siswa. Mereka akan menerima pelajaran ini dalam ingatan dan pengalaman mereka. Melakukan wawancara dengan siswa untuk mendapatkan informasi tentang pengajaran dapat menghasilkan tanggapan yang positif dan dapat meningkatkan keinginan mereka untuk belajar bahasa Inggris lebih lanjut. Hasil tes lisan menunjukkan bahwa 80% siswa sangat senang dan termotivasi untuk belajar bahasa Inggris saat berpartisipasi dalam permanian, yang terdiri dari permainan estafet kertas dan tantangan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menyukai permainan yang disediakan. Permainan adalah salah satu metode pembelajaran alternatif yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris. Oleh karena itu, guru dapat memilih permainan sebagai salah satu opsi mereka untuk mengajar siswa bahasa Inggris.","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"3 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141651280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Moh Arief Wahyudien, Mirga Maulana Rachmadhani, Siti Nur Kayatun, Muhammad Rizki Setyawan, Rahmatullah Bin Arsyad, U. Marasabessy, Marlinda Indah, Eka Budiarti, Bekti Wiji, Lestari, Media Promosi, Pulau Soop
Papua Barat Daya adalah provinsi di Timur Indonesia yang masih jarang dikunjungi wisatawan. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, dengan tanah subur yang cocok untuk pertanian dan lautan dengan keanekaragaman biota laut. Salah satu destinasi menarik di Papua Barat Daya adalah Pulau Soop, dengan luas sekitar 2,67 km² dan populasi 1.378 jiwa. Pulau Soop dapat dicapai dalam 20 menit menggunakan kapal boat dari pelabuhan SAR. Pulau Soop menawarkan pantai indah dengan pepohonan kelapa yang rimbun, menciptakan suasana asri. Pulau ini memiliki tempat wisata bahari menarik seperti Pantai Pasir Putih, Goa Jepang, Sumur Belanda, dan Tanjung Lampu. Semua tempat ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung. Namun, informasi tentang potensi alam dan wisata Pulau Soop masih terbatas dan belum banyak dipublikasikan. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan membuat situs web informasi untuk memperkenalkan Pulau Soop kepada masyarakat dan wisatawan. Situs web ini memberikan informasi komprehensif tentang keindahan dan potensi wisata Pulau Soop. Diharapkan, melalui situs web ini, Pulau Soop bisa lebih dikenal, menarik lebih banyak wisatawan, dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pengembangan sektor pariwisata.
{"title":"PKM Pengembangan Website sebagai Media Promosi Pulau Soop, Kota Sorong","authors":"Moh Arief Wahyudien, Mirga Maulana Rachmadhani, Siti Nur Kayatun, Muhammad Rizki Setyawan, Rahmatullah Bin Arsyad, U. Marasabessy, Marlinda Indah, Eka Budiarti, Bekti Wiji, Lestari, Media Promosi, Pulau Soop","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3459","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3459","url":null,"abstract":"Papua Barat Daya adalah provinsi di Timur Indonesia yang masih jarang dikunjungi wisatawan. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, dengan tanah subur yang cocok untuk pertanian dan lautan dengan keanekaragaman biota laut. Salah satu destinasi menarik di Papua Barat Daya adalah Pulau Soop, dengan luas sekitar 2,67 km² dan populasi 1.378 jiwa. Pulau Soop dapat dicapai dalam 20 menit menggunakan kapal boat dari pelabuhan SAR. Pulau Soop menawarkan pantai indah dengan pepohonan kelapa yang rimbun, menciptakan suasana asri. Pulau ini memiliki tempat wisata bahari menarik seperti Pantai Pasir Putih, Goa Jepang, Sumur Belanda, dan Tanjung Lampu. Semua tempat ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung. Namun, informasi tentang potensi alam dan wisata Pulau Soop masih terbatas dan belum banyak dipublikasikan. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan membuat situs web informasi untuk memperkenalkan Pulau Soop kepada masyarakat dan wisatawan. Situs web ini memberikan informasi komprehensif tentang keindahan dan potensi wisata Pulau Soop. Diharapkan, melalui situs web ini, Pulau Soop bisa lebih dikenal, menarik lebih banyak wisatawan, dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pengembangan sektor pariwisata.","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"74 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141653400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengenalan Alat, Tangkap Bubu, Lipat Untuk, Meningkatkan Pendapatan, Nelayan Di, Perairan Atapupu, Desa Kenebibi, Kab. Belu, Nusa Tenggara, Timur Masrurah Ismail, Muhammad Afrisal, A. Yani
Kepiting bakau merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan diminati oleh masyarakat. Namun, penangkapan kepiting bakau di wilayah Atapupu menghadapi kendala karena sebagian besar nelayan Atapupu masih melakukan penangkapan tanpa menggunakan alat bantu. Untuk mengatasi permasalahan ini, dilakukan pengenalan alat tangkap bubu lipat kepada nelayan Atapupu. Pengetahuan tentang konstruksi dan metode pengoperasian alat tangkap ini masih rendah di kalangan nelayan. Pengenalan alat tangkap bubu lipat diharapkan dapat menambah pengetahuan, meningkatkan produktivitas hasil tangkapan nelayan, mendukung peningkatan pendapatan dan taraf hidup nelayan di Perairan Atapupu. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu pada bulan Desember 2023 di Kakuluk Mesak. Selain itu, pengenalan teknologi alat tangkap yang ramah lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman nelayan terhadap penggunaan alat tangkap sesuai dengan target tangkapan. Respons positif dari kelompok nelayan menunjukkan bahwa kegiatan ini dianggap memberikan dampak positif, terutama dalam menambah pengetahuan nelayan terhadap alat tangkap ramah lingkungan guna meningkatkan produktifitas hasil tangkapan dan mengurangi tingkat kecelakaan kerja dalam penangkapan kepiting.
{"title":"Pengenalan Alat Tangkap Bubu Lipat untuk Meningkatkan Pendapatan Nelayan di Perairan Atapupu Desa Kenebibi, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur","authors":"Pengenalan Alat, Tangkap Bubu, Lipat Untuk, Meningkatkan Pendapatan, Nelayan Di, Perairan Atapupu, Desa Kenebibi, Kab. Belu, Nusa Tenggara, Timur Masrurah Ismail, Muhammad Afrisal, A. Yani","doi":"10.33506/pjcs.v6i2.3359","DOIUrl":"https://doi.org/10.33506/pjcs.v6i2.3359","url":null,"abstract":"Kepiting bakau merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan diminati oleh masyarakat. Namun, penangkapan kepiting bakau di wilayah Atapupu menghadapi kendala karena sebagian besar nelayan Atapupu masih melakukan penangkapan tanpa menggunakan alat bantu. Untuk mengatasi permasalahan ini, dilakukan pengenalan alat tangkap bubu lipat kepada nelayan Atapupu. Pengetahuan tentang konstruksi dan metode pengoperasian alat tangkap ini masih rendah di kalangan nelayan. Pengenalan alat tangkap bubu lipat diharapkan dapat menambah pengetahuan, meningkatkan produktivitas hasil tangkapan nelayan, mendukung peningkatan pendapatan dan taraf hidup nelayan di Perairan Atapupu. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu pada bulan Desember 2023 di Kakuluk Mesak. Selain itu, pengenalan teknologi alat tangkap yang ramah lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman nelayan terhadap penggunaan alat tangkap sesuai dengan target tangkapan. Respons positif dari kelompok nelayan menunjukkan bahwa kegiatan ini dianggap memberikan dampak positif, terutama dalam menambah pengetahuan nelayan terhadap alat tangkap ramah lingkungan guna meningkatkan produktifitas hasil tangkapan dan mengurangi tingkat kecelakaan kerja dalam penangkapan kepiting.","PeriodicalId":296560,"journal":{"name":"Abdimas: Papua Journal of Community Service","volume":"122 39","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141666378","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}