Mohammad Sholahuddin Irsyad, Sukma Ari Ragil Putri
Abstrak Pandemi Covid-19 memberikan dampak ke berbagai sektor kehidupan khususnya aspek sosial dan ekonomi. hadirnya media digital seperti Instagram memberikan pengaruh pada kebiasaan dalam berkomunikasi dan mengonsumsi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis konten akun Instagram @kemenparekraf.ri berdasarkan indikator pesan The Nine Block of Conversation Planner dan bentuk konten (gambar, video) serta megetahui unggahan yang memiliki nilai engagement rate paling baik pada periode bulan September 2021 – bulan September 2022. Konsep teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Marketing Public Relation. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode analisis isi. Hasil menunjukan bahwa terdapat 1500 unggahan yang tergolong kedalam pesan The Nine Block of Conversation Planner pada unggahan akun Instagram @kemenparekraf.ri dengan rincian: avalanche about to roll (35,1%), personalities (34,3%), aspirations and beliefs (21,8%), seasonal/even-related (20,0%), glitz and glam (16,7%), David vs Goliath (9,6%), anxieties (8,4%), dan how-to (7,3%)., dan pemetaan berdasarkan jenis pesan dengan rincian : gambar (66,7%), video (34,7%), dan gambar & video bersamaan (1,4%).
{"title":"Pemulihan Sektor Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Pada Akun Instagram @Kemenparekraf.RI","authors":"Mohammad Sholahuddin Irsyad, Sukma Ari Ragil Putri","doi":"10.30998/g.v3i1.1837","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v3i1.1837","url":null,"abstract":"Abstrak Pandemi Covid-19 memberikan dampak ke berbagai sektor kehidupan khususnya aspek sosial dan ekonomi. hadirnya media digital seperti Instagram memberikan pengaruh pada kebiasaan dalam berkomunikasi dan mengonsumsi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis konten akun Instagram @kemenparekraf.ri berdasarkan indikator pesan The Nine Block of Conversation Planner dan bentuk konten (gambar, video) serta megetahui unggahan yang memiliki nilai engagement rate paling baik pada periode bulan September 2021 – bulan September 2022. Konsep teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Marketing Public Relation. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode analisis isi. Hasil menunjukan bahwa terdapat 1500 unggahan yang tergolong kedalam pesan The Nine Block of Conversation Planner pada unggahan akun Instagram @kemenparekraf.ri dengan rincian: avalanche about to roll (35,1%), personalities (34,3%), aspirations and beliefs (21,8%), seasonal/even-related (20,0%), glitz and glam (16,7%), David vs Goliath (9,6%), anxieties (8,4%), dan how-to (7,3%)., dan pemetaan berdasarkan jenis pesan dengan rincian : gambar (66,7%), video (34,7%), dan gambar & video bersamaan (1,4%).","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129618972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Series-based films are another form of film that is deliberately made in a series of several short films that break the plot as a whole into several episodes. As it is known today as "The Avengers". Captain America, which was originally held by Steve Rogers, is now taken over by Sam Wilson or commonly called Falcon. The story of Sam Wilson who eventually transformed into Captain America is told in the form of a series titled The Falcon and Winter Soldier. The method used in this study is the theory of visual culture according to Nicholas Mirzoeff in a book by Margaret Dikovitskaya, 2005. This paper aims to show that the issue of racism is still a social issue that is intensively fought, because differences should not be a problem for every human being to continue to support each other. Anyone deserves respect no matter what their background, and appearance. In this series, which has a superhero theme with six episodes, it depicts how a person struggles to believe in himself and fight for his right as a human being to gain the trust of American society. However, the journey was not easy, Sam Wilson as the main pawn of this film had to struggle with many problems until in the end he ventured to become Captain America. At the same time, fighting for his people, that is, black people to get the honor that should be as human beings
{"title":"Representasi Perjuangan Ras Kulit Hitam Pada Series The Falcon And Winter Soldier","authors":"Catur Sunu Wijayanto, Fitria Iswari","doi":"10.30998/g.v3i1.1870","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v3i1.1870","url":null,"abstract":"Series-based films are another form of film that is deliberately made in a series of several short films that break the plot as a whole into several episodes. As it is known today as \"The Avengers\". Captain America, which was originally held by Steve Rogers, is now taken over by Sam Wilson or commonly called Falcon. The story of Sam Wilson who eventually transformed into Captain America is told in the form of a series titled The Falcon and Winter Soldier. The method used in this study is the theory of visual culture according to Nicholas Mirzoeff in a book by Margaret Dikovitskaya, 2005. This paper aims to show that the issue of racism is still a social issue that is intensively fought, because differences should not be a problem for every human being to continue to support each other. Anyone deserves respect no matter what their background, and appearance. In this series, which has a superhero theme with six episodes, it depicts how a person struggles to believe in himself and fight for his right as a human being to gain the trust of American society. However, the journey was not easy, Sam Wilson as the main pawn of this film had to struggle with many problems until in the end he ventured to become Captain America. At the same time, fighting for his people, that is, black people to get the honor that should be as human beings ","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120949062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap strategi komunikasi para pengemis online terkait fenomena maraknya kegiatan mengemis online pada platform media sosial Tiktok. Mengemis online dalam hal ini mengumpulkan sebanyak mungkin gift dalam bentuk bunga mawar, beruang, dan sebagainya. Gift diterima pada saat pengguna akun tersebut melakukan siaran langsung. Namun, untuk dapat melakukan siaran langsung tersebut harus memiliki pengikut minimal 1000 orang.Strategi komunikasi khususnya manajemen kesan yang secara visual dominan terlihat dalam melaksanakan kegiatan mengemis online pada saat siaran langsung di TikTok. penelitian ini juga akan melihat gambaran teknis pengemis online ini untuk mencapai 1.000 pengikut sebagai syarat wajib untuk mereka bisa mengadakan siaran langsung dan mendapatkan gift. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi agar mendapat gambaran meyeluruh dari onjek penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pengemis online ini sengaja menampakkan kekurangan mereka baik secara fisik maupun finansial ssecara visual sebagai bentuk panggung depannya ketika melakukan siaran langsung seperti bentuk tubuh yang tidak sempurna, latar belakang rumah tidak layak huni, hingga penyakit yang diderita. Penggunaan kata-kata “orang baik” dan doa yang menyertai menyiratkan pendekatan rasa iba kerap kali digunakan dalam memberi apresiasi sekaligus persuasi agar penonton lainnya ikut memberikan gift.
{"title":"Strategi Komunikasi Di Era Revolusi Digital (Kajian Fenomena Pengemis Online Media Sosial Tiktok)","authors":"Edo Galasro Limbong, Rizki Saga Putra","doi":"10.30998/g.v3i1.1916","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v3i1.1916","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengungkap strategi komunikasi para pengemis online terkait fenomena maraknya kegiatan mengemis online pada platform media sosial Tiktok. Mengemis online dalam hal ini mengumpulkan sebanyak mungkin gift dalam bentuk bunga mawar, beruang, dan sebagainya. Gift diterima pada saat pengguna akun tersebut melakukan siaran langsung. Namun, untuk dapat melakukan siaran langsung tersebut harus memiliki pengikut minimal 1000 orang.Strategi komunikasi khususnya manajemen kesan yang secara visual dominan terlihat dalam melaksanakan kegiatan mengemis online pada saat siaran langsung di TikTok. penelitian ini juga akan melihat gambaran teknis pengemis online ini untuk mencapai 1.000 pengikut sebagai syarat wajib untuk mereka bisa mengadakan siaran langsung dan mendapatkan gift. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi agar mendapat gambaran meyeluruh dari onjek penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pengemis online ini sengaja menampakkan kekurangan mereka baik secara fisik maupun finansial ssecara visual sebagai bentuk panggung depannya ketika melakukan siaran langsung seperti bentuk tubuh yang tidak sempurna, latar belakang rumah tidak layak huni, hingga penyakit yang diderita. Penggunaan kata-kata “orang baik” dan doa yang menyertai menyiratkan pendekatan rasa iba kerap kali digunakan dalam memberi apresiasi sekaligus persuasi agar penonton lainnya ikut memberikan gift. ","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122686016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal ini mengangkat fenomena minat hijrah yang terjadi melalui media sosial Instagram, dengan melakukan studi kasus terhadap para followers akun @XBANK.INDONESIA. Penelitian ini bertujuan untuk memahami motivasi dan faktor-faktor minat hijrah di kalangan individu, dengan fokus pada followers akun @XBANK.INDONESIA. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi Alfred Schutz melalui pendekatan kualitatif, informan yang dalam penelitian ini sepuluh orang yaitu pengurus inti, followers akun @Xbank.indonesia sebagai informan pendukung dan analisis konten dari postingan Instagram untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman dan pandangan individu tersebut. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa konten @XBANK.INDONESIA memiliki peran penting dalam menciptakan kesadaran dan minat hijrah di kalangan followers-nya. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan berbagai faktor seperti prospek ekonomi, jaringan sosial, dan aspirasi pribadi yang berkontribusi terhadap minat hijrah pengguna Instagram. Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis motif yang diidentifikasi, yaitu motif yang berkaitan dengan masa lalu dan motif yang berkaitan dengan masa depan. Penelitian ini juga mengklasifikasikan pengikut Xbank.Indonesia menjadi tiga kelompok berbeda, yaitu pengikut yang sudah mengundurkan diri dari lembaga keuangan konvensional, pengikut yang masih aktif bekerja di lembaga tersebut, juga di luar lembaga keuangan konvensional.
{"title":"Fenomena Minat Hijrah Melalui Media Sosial Instagram (Studi Kasus Pada Followers @Xbank.Indonesia)","authors":"Mikke Setiawati","doi":"10.30998/g.v3i1.1852","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v3i1.1852","url":null,"abstract":"Jurnal ini mengangkat fenomena minat hijrah yang terjadi melalui media sosial Instagram, dengan melakukan studi kasus terhadap para followers akun @XBANK.INDONESIA. Penelitian ini bertujuan untuk memahami motivasi dan faktor-faktor minat hijrah di kalangan individu, dengan fokus pada followers akun @XBANK.INDONESIA. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi Alfred Schutz melalui pendekatan kualitatif, informan yang dalam penelitian ini sepuluh orang yaitu pengurus inti, followers akun @Xbank.indonesia sebagai informan pendukung dan analisis konten dari postingan Instagram untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengalaman dan pandangan individu tersebut. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa konten @XBANK.INDONESIA memiliki peran penting dalam menciptakan kesadaran dan minat hijrah di kalangan followers-nya. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan berbagai faktor seperti prospek ekonomi, jaringan sosial, dan aspirasi pribadi yang berkontribusi terhadap minat hijrah pengguna Instagram. Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis motif yang diidentifikasi, yaitu motif yang berkaitan dengan masa lalu dan motif yang berkaitan dengan masa depan. Penelitian ini juga mengklasifikasikan pengikut Xbank.Indonesia menjadi tiga kelompok berbeda, yaitu pengikut yang sudah mengundurkan diri dari lembaga keuangan konvensional, pengikut yang masih aktif bekerja di lembaga tersebut, juga di luar lembaga keuangan konvensional.","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130726332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengelolaan informasi memiliki peran dan fungsi yang penting. Dalam meningkatkan produk ilmiah dosen Indonesia, pengelolaan informasi dilakukan dalam meningkatkan fungsi dan perannya sebagai aspek pendukung dan menghasilkan publikasi dosen ilmiah Indonesia. Sejak adanya SINTA dapat memberikan kemudahan dalam segi informasi dan memberikan kemudahan dalam segi informasi dan memberikanpublikasi akademisi, Mahasiswa yang menempuh Magister yang sedang melakukan penelitian, serta penelitian.Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam segi pengelolaan informasi sangat efektif karena memiliki peran yang strategis dan fungsinya untuk menjaring informasi yang dibutuhkan dosen, dalam membuat kajian atau penelitian ilmiah.
{"title":"Pengelolaan Informasi Peran dan Fungsi Dalam Memikat Produk Ilmiah Dosen Indonesia (Melalui Program Sinta)","authors":"Ika Rusdika Dewi","doi":"10.30998/g.v3i1.1876","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v3i1.1876","url":null,"abstract":"Pengelolaan informasi memiliki peran dan fungsi yang penting. Dalam meningkatkan produk ilmiah dosen Indonesia, pengelolaan informasi dilakukan dalam meningkatkan fungsi dan perannya sebagai aspek pendukung dan menghasilkan publikasi dosen ilmiah Indonesia. Sejak adanya SINTA dapat memberikan kemudahan dalam segi informasi dan memberikan kemudahan dalam segi informasi dan memberikanpublikasi akademisi, Mahasiswa yang menempuh Magister yang sedang melakukan penelitian, serta penelitian.Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam segi pengelolaan informasi sangat efektif karena memiliki peran yang strategis dan fungsinya untuk menjaring informasi yang dibutuhkan dosen, dalam membuat kajian atau penelitian ilmiah. ","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126163053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakKemajuan teknologi dan informasi serta komunikasi memacu dan memicu perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang, kehidupan manusia, baik ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan bidang-bidang kehidupan lainnya. fokus dalam penelitian ini bidang komunikasi khususnya bidang media. Media memiliki pengaruh dan dampak yang kuat dan besar bagi masyarakat. Partisipasi media mampu mengubah pola pikir, sikap bahkan tindakan masyarakat untuk mengikuti apa yang dikehendaki media atau dengan kata lain terpaan media yang begitu kuat terhadap pola pikir, siap dan tindakan masyarakat. Salah satu pengaruh atau dampak yang cukup kuat dari patisipasi media adalah berkaitan dengan prospek kerja. Prospek kerja untuk menjadi Content Creator.Tujuan penelitian adalah untuk mengethui prospek kerja pembuat konten Gen Z di era 5.0. Metode yang digunakan dengan pendekatan deskriftif kualitatif, dengan teknik pengambilan sampel Purposive Samping, yaitu sampel yang bertujuan, dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. teknik keabsahan data dengan triangulasi yatiu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teori yang digunakan adalah budaya media partisipatif dengan empat jenis bentuk yaitu tambahan, ekspresi, kolaborasi dan sirkulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya diperlukan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang tinggi serta konsistensi.wawancara dan dokumentasi. teknik keabsahan data dengan triangulasi yatiu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teori yang digunakan adalah participacy media culture dengan empat jenis bentuk yaitu afiliasi, ekspresi, kolaborasi dan sirkulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya diperlukan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang tinggi serta konsistensi. wawancara dan dokumentasi. teknik keabsahan data dengan triangulasi yatiu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teori yang digunakan adalah participacy media culture dengan empat jenis bentuk yaitu afiliasi, ekspresi, kolaborasi dan sirkulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya diperlukan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang tinggi serta konsistensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya diperlukan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang tinggi serta konsistensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya dibutuhkan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang
{"title":"Prospek Kerja Content Creator Gen Z di Era 5.0 (Studi Participacy Media Culture)","authors":"Yerah Melita","doi":"10.30998/g.v3i1.1855","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v3i1.1855","url":null,"abstract":"AbstrakKemajuan teknologi dan informasi serta komunikasi memacu dan memicu perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang, kehidupan manusia, baik ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan bidang-bidang kehidupan lainnya. fokus dalam penelitian ini bidang komunikasi khususnya bidang media. Media memiliki pengaruh dan dampak yang kuat dan besar bagi masyarakat. Partisipasi media mampu mengubah pola pikir, sikap bahkan tindakan masyarakat untuk mengikuti apa yang dikehendaki media atau dengan kata lain terpaan media yang begitu kuat terhadap pola pikir, siap dan tindakan masyarakat. Salah satu pengaruh atau dampak yang cukup kuat dari patisipasi media adalah berkaitan dengan prospek kerja. Prospek kerja untuk menjadi Content Creator.Tujuan penelitian adalah untuk mengethui prospek kerja pembuat konten Gen Z di era 5.0. Metode yang digunakan dengan pendekatan deskriftif kualitatif, dengan teknik pengambilan sampel Purposive Samping, yaitu sampel yang bertujuan, dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. teknik keabsahan data dengan triangulasi yatiu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teori yang digunakan adalah budaya media partisipatif dengan empat jenis bentuk yaitu tambahan, ekspresi, kolaborasi dan sirkulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya diperlukan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang tinggi serta konsistensi.wawancara dan dokumentasi. teknik keabsahan data dengan triangulasi yatiu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teori yang digunakan adalah participacy media culture dengan empat jenis bentuk yaitu afiliasi, ekspresi, kolaborasi dan sirkulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya diperlukan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang tinggi serta konsistensi. wawancara dan dokumentasi. teknik keabsahan data dengan triangulasi yatiu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teori yang digunakan adalah participacy media culture dengan empat jenis bentuk yaitu afiliasi, ekspresi, kolaborasi dan sirkulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya diperlukan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang tinggi serta konsistensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya diperlukan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang tinggi serta konsistensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek kerja menjadi content creator sangat tertekan dan memiliki kesempatan yang cukup menjanjikan. Untuk mewujudkannya dibutuhkan kemauan atau minat, keunikan, kreatifitas dan inovasi yang ","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"2012 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125645348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pola Komunikasi Guru Bahasa Inggris dalam Membentuk Konsep Diri melalui English Public Speaking. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan pola komunikasi guru Bahasa Inggris dengan siswa dalam membentuk konsep diri melalui English Public Speaking. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, ditemukan siswa yang masih memiliki kosnsep diri yang rendah, belum percaya diri, takut di dalam berbahasa Inggris. Walaupun memiliki nilai yang bagus belum tentu kemampuan berbahasa inggrisnya baik. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara dari sekolah menengah kejuruan dengan Key Informan dan beberapa informan dari masing-masing sekolah, dimana peneliti menemukan secara umum ada kesamaan jawaban secara mendalam. Pembelajaran English Public Speaking masih dianggap menjadi hal sangat menakutkan bagi siswa dalam berbahasa inggris, sehingga dibutuhkan sebuah pola komunikasi yang baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran tersebut sehingga terbangun konsep diri yang tinggi pada siswa. Pentingnya kemampuan English Public Speaking bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan adalah dapat meningkatkan kualitas diri siswa dalam berbahasa inggris dan dapat menunjang karir siswa nanti pada saat di terima lapangan pekerjaan. Dengan adanya pola komunikasi guru yang dapat memberikan penguatan konsep diri terhadap siswa melalui English Public Speaking, siswa dapat termotivasi untuk dapat berbicara Bahasa Inggris.
{"title":"Pola Komunikasi Guru Bahasa Inggris Dalam Membentuk Konsep Diri Siswa Melalui English Public Speaking","authors":"Nicky Wulan Dari, Irmulan Sati Tomoharjo","doi":"10.30998/g.v2i2.1187","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v2i2.1187","url":null,"abstract":"Pola Komunikasi Guru Bahasa Inggris dalam Membentuk Konsep Diri melalui English Public Speaking. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan pola komunikasi guru Bahasa Inggris dengan siswa dalam membentuk konsep diri melalui English Public Speaking. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, ditemukan siswa yang masih memiliki kosnsep diri yang rendah, belum percaya diri, takut di dalam berbahasa Inggris. Walaupun memiliki nilai yang bagus belum tentu kemampuan berbahasa inggrisnya baik. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara dari sekolah menengah kejuruan dengan Key Informan dan beberapa informan dari masing-masing sekolah, dimana peneliti menemukan secara umum ada kesamaan jawaban secara mendalam. Pembelajaran English Public Speaking masih dianggap menjadi hal sangat menakutkan bagi siswa dalam berbahasa inggris, sehingga dibutuhkan sebuah pola komunikasi yang baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran tersebut sehingga terbangun konsep diri yang tinggi pada siswa. Pentingnya kemampuan English Public Speaking bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan adalah dapat meningkatkan kualitas diri siswa dalam berbahasa inggris dan dapat menunjang karir siswa nanti pada saat di terima lapangan pekerjaan. Dengan adanya pola komunikasi guru yang dapat memberikan penguatan konsep diri terhadap siswa melalui English Public Speaking, siswa dapat termotivasi untuk dapat berbicara Bahasa Inggris.","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125210343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Petrus Paulus Suhendro, Zakiatuzzahrah Zakiatuzzahrah, Dewi Ratih Sofiaty
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi efektif terhadap kinerja karyawan. Subjek penelitian ini, yakni para karyawan di CV Centrum Tekhnik Diesel Jakarta yang berjumlah 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner untuk meneliti komunikasi efektif dan kinerja karyawan. Uji validitas menggunakan Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach's Alpha. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dan linearitas. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil pengujian hipotesis diperoleh simpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan komunikasi efektif terhadap kinerja karyawan CV Centrum Tekhnik Diesel Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan Sig = 0,001 < 0,05 dan thitung 3,460 > ttabel 2,021.
{"title":"Pengaruh Komunikasi Efektif Terhadap Kinerja Karyawan CV Centrum Tekhnik Diesel Jakarta","authors":"Petrus Paulus Suhendro, Zakiatuzzahrah Zakiatuzzahrah, Dewi Ratih Sofiaty","doi":"10.30998/g.v2i2.1454","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v2i2.1454","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi efektif terhadap kinerja karyawan. Subjek penelitian ini, yakni para karyawan di CV Centrum Tekhnik Diesel Jakarta yang berjumlah 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner untuk meneliti komunikasi efektif dan kinerja karyawan. Uji validitas menggunakan Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach's Alpha. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dan linearitas. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil pengujian hipotesis diperoleh simpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan komunikasi efektif terhadap kinerja karyawan CV Centrum Tekhnik Diesel Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan Sig = 0,001 < 0,05 dan thitung 3,460 > ttabel 2,021.","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132636741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Mulyadi Pane, Susanne Dida, Yanti Setianti
Sensus Penduduk 2020 Lanjutan merupakan kegiatan yang diselenggarakan BPS guna menyediakan indikator-indikator penting bagi SDGs dan RPJMN di bidang kependudukan. Partisipasi masyarakat dalam mendukung pelakanaan kegiatan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini sangat besar artinya. Oleh karena Badan Pusat Statistik mengupayakan publisitas secara maksimal melalui media-media sosial guna mengedukasi masyarakat dan memberikan awareness terhadap pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui gambaran awareness penduduk Kabupaten Buru terhadap Sensus Penduduk 2020 Lanjutan setelah banyaknya upaya-upaya BPS dalam mengedukasi masyarakat melalui media sosial. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif dari hasil data yang dikumpulkan langsung dari masyarakat di Kabupaten Buru. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki Brand Awareness yang tinggi terhadap Sensus Penduduk 2020 Lanjutan, sebagian lagi memiliki tingkat awareness yang sedang dan ada sebagian kecil yang memiliki awareness yang rendah.
{"title":"Brand Awareness pada Sensus Penduduk 2020 Lanjutan","authors":"Muhammad Mulyadi Pane, Susanne Dida, Yanti Setianti","doi":"10.30998/g.v2i2.1310","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v2i2.1310","url":null,"abstract":"Sensus Penduduk 2020 Lanjutan merupakan kegiatan yang diselenggarakan BPS guna menyediakan indikator-indikator penting bagi SDGs dan RPJMN di bidang kependudukan. Partisipasi masyarakat dalam mendukung pelakanaan kegiatan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini sangat besar artinya. Oleh karena Badan Pusat Statistik mengupayakan publisitas secara maksimal melalui media-media sosial guna mengedukasi masyarakat dan memberikan awareness terhadap pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui gambaran awareness penduduk Kabupaten Buru terhadap Sensus Penduduk 2020 Lanjutan setelah banyaknya upaya-upaya BPS dalam mengedukasi masyarakat melalui media sosial. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif dari hasil data yang dikumpulkan langsung dari masyarakat di Kabupaten Buru. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki Brand Awareness yang tinggi terhadap Sensus Penduduk 2020 Lanjutan, sebagian lagi memiliki tingkat awareness yang sedang dan ada sebagian kecil yang memiliki awareness yang rendah.","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130568501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Studi ini bertujuan untuk memberi gambaran bahwa kebutuhan dasar manusia akan tujuan, kebebasan, serta konektivitas yang sangat dipermudah oleh teknologi bisa jadi merupakan pekerjaan rumah yang cukup besar mengingat masyarakat Indonesia bisa dikatakan melompati era literasi yang justru sangat dibanggakan masyarakat Eropa pada masa pencerahan, di mana pengetahuan berumbuh pesat pada zaman itu. Minat baca yang merupakan tingkat literasi tahap awal sampai detik ini belum berkembang menjadi sebuah budaya yang mengakar bahkan cenderung tergerus oleh budaya tutur yang dimediasi teknologi multimedia. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia semakin tertinggal jauh terkait dengan budaya literasi. Budaya oralitas sekunder di mana bentuk audio-visual jauh lebih banyak digemari ketimbang budaya baca yang justru menyebabkan homo digitalis berevolusi menjadi homo brutalis dengan meninggalkan pemikiran kritis dan mengedepankan viralitas dibandingkan fakta serta kompetensi pemberi pesan. Kenyataan pahit terpampang nyata dimana hoax menjelma menjadi sebuah epidemi di tengah hiruk pikuk pesan viral yang jauh meninggalkan kredibilitas sumber pesan. Meningkatkan literasi dengan menumbuhkan minat baca dan pemikiran kritis atas kebenaran sebuah informasi menjadi tantangan terbesar kita sebagai homo digitalis agar tetap bertahan di tengah buaian teknologi komunikasi. Karena jangan sampai buaian teknologi membuat jari lebih aktif berkembang ketimbang otak kita dalam runtutan evolusi manusia.
{"title":"Oralitas Sekunder Dan Literasi Digital Masyarakat Indonesia","authors":"Rizki Saga Putra","doi":"10.30998/g.v2i2.1373","DOIUrl":"https://doi.org/10.30998/g.v2i2.1373","url":null,"abstract":"Studi ini bertujuan untuk memberi gambaran bahwa kebutuhan dasar manusia akan tujuan, kebebasan, serta konektivitas yang sangat dipermudah oleh teknologi bisa jadi merupakan pekerjaan rumah yang cukup besar mengingat masyarakat Indonesia bisa dikatakan melompati era literasi yang justru sangat dibanggakan masyarakat Eropa pada masa pencerahan, di mana pengetahuan berumbuh pesat pada zaman itu. Minat baca yang merupakan tingkat literasi tahap awal sampai detik ini belum berkembang menjadi sebuah budaya yang mengakar bahkan cenderung tergerus oleh budaya tutur yang dimediasi teknologi multimedia. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia semakin tertinggal jauh terkait dengan budaya literasi. Budaya oralitas sekunder di mana bentuk audio-visual jauh lebih banyak digemari ketimbang budaya baca yang justru menyebabkan homo digitalis berevolusi menjadi homo brutalis dengan meninggalkan pemikiran kritis dan mengedepankan viralitas dibandingkan fakta serta kompetensi pemberi pesan. Kenyataan pahit terpampang nyata dimana hoax menjelma menjadi sebuah epidemi di tengah hiruk pikuk pesan viral yang jauh meninggalkan kredibilitas sumber pesan. Meningkatkan literasi dengan menumbuhkan minat baca dan pemikiran kritis atas kebenaran sebuah informasi menjadi tantangan terbesar kita sebagai homo digitalis agar tetap bertahan di tengah buaian teknologi komunikasi. Karena jangan sampai buaian teknologi membuat jari lebih aktif berkembang ketimbang otak kita dalam runtutan evolusi manusia. ","PeriodicalId":301512,"journal":{"name":"GANDIWA Jurnal Komunikasi","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115149594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}