Destyanah Husein, S. Santoso, M. Muamar, Ahmad Nasrullah
The purpose of this study was to analyze system quality, information quality, and service quality on SIMKAH Web user satisfaction. The type of research used is descriptive quantitative research. The method used is using a questionnaire with 77 respondents consisting of people who register through SIMKAH Web and KUA employees who operate SIMKAH Web at the Office of Religious Affairs (KUA) Kembangan District, West Jakarta. Questionnaire with Likert interval scale and data processing using SPSS 25 software program. Data analysis techniques are validity, reliability, assumption testing and multiple linear regression analysis to measure the effect of independent variables, namely system quality, information quality, and service quality on the dependent variable, namely user satisfaction. The results showed that (1) system quality had a significant effect on user satisfaction, (2) information quality had a significant effect on user satisfaction, and (3) service quality had a significant effect on user satisfaction.
{"title":"Analysis of System Quality, Information Quality, and Service Quality on User Satisfaction of Simkah Web at KUA Kembangan District West Jakarta City","authors":"Destyanah Husein, S. Santoso, M. Muamar, Ahmad Nasrullah","doi":"10.37302/jbi.v15i1.588","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v15i1.588","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to analyze system quality, information quality, and service quality on SIMKAH Web user satisfaction. The type of research used is descriptive quantitative research. The method used is using a questionnaire with 77 respondents consisting of people who register through SIMKAH Web and KUA employees who operate SIMKAH Web at the Office of Religious Affairs (KUA) Kembangan District, West Jakarta. Questionnaire with Likert interval scale and data processing using SPSS 25 software program. Data analysis techniques are validity, reliability, assumption testing and multiple linear regression analysis to measure the effect of independent variables, namely system quality, information quality, and service quality on the dependent variable, namely user satisfaction. The results showed that (1) system quality had a significant effect on user satisfaction, (2) information quality had a significant effect on user satisfaction, and (3) service quality had a significant effect on user satisfaction.","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126004537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Al Qur’an merupakan kitab suci yang penuh dengan nilai-nilai toleransi, beragam ayat seputar pemberdayaan hak perempuan kita dapatkan dalam kandungan Al Qur’an. Akan tetapi faktanya, perlakuan diskriminatif terhadap kaum perempuan dan pemahaman bias gender di internal umat Islam masih kerap terjadi. tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan toleransi dalam perspektif tafsir Al Qur’an serta implementasinya dalam pemberdayaan hak perempuan. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Fokus penelitian ini menghadirkan penafsiran seputar konsep toleransi dalam Al Qur’an dan implementasinya dalam pemberdayaan hak bekerja, hak belajar, dan hak berpolitik bagi kaum perempuan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, nilai-nilai toleransi yang diajarkan oleh Al Qur’an peruntukannya bukan sebatas internal umat Islam, melainkan juga lintas umat. Kedua, saling membantu antara suami istri dalam menutupi kebutuhan ekonominya diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam Islam, sebuah isyarat akan diperbolehkannya perempuan bekerja. Ketiga, berkaitan dengan belajar, perempuan dalam Islam bukan saja berhak, bahkan berkewajiban. Keempat, politik merupakan wadah yang efektif dan efisien bagi kaum perempuan dalam konteks amar makruf nahi munkar. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pencerahan bahwasannya ajaran Islam tidaklah diskriminatif terhadap kaum perempuan, sebaliknya ajaran Islam menjunjung tinggi kesetaraan yang bersifat adil dan kodrati antara kaum perempuan dan kaum lelaki.
它是一本充满宽容价值的圣书,是关于我们在古兰经中赋予妇女权利的各种文本。然而,事实上,对妇女的歧视和对穆斯林内部性别歧视的理解仍然很常见。本研究的目的是用《古兰经》的解释观点来描述宽容,并将其应用于妇女的权利。所使用的方法是定性的。本研究的重点是对《古兰经》宽容的概念及其在赋予妇女工作、学习和政治权利方面的应用进行解释。研究表明:首先,古兰经所教导的宽容价值观不仅局限于穆斯林内部,也局限于穆斯林内部。第二,在解决经济需求方面,夫妻之间互相帮助是允许的,甚至在伊斯兰教中鼓励妇女工作。第三,在学习方面,伊斯兰教的妇女不仅有权利,甚至有义务。第四,在amar makruf nahi munkar的背景下,政治是妇女有效和有效的场所。这项研究的结果被认为是对伊斯兰教义没有歧视性的歧视,相反,伊斯兰教义提倡女性和男性之间的公平和自然平等。
{"title":"Toleransi Dalam Pemberdayaan Hak Perempuan Perspektif Tafsir Al Qur’an","authors":"Siti Sitibadiah","doi":"10.37302/jbi.v15i1.528","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v15i1.528","url":null,"abstract":"Al Qur’an merupakan kitab suci yang penuh dengan nilai-nilai toleransi, beragam ayat seputar pemberdayaan hak perempuan kita dapatkan dalam kandungan Al Qur’an. Akan tetapi faktanya, perlakuan diskriminatif terhadap kaum perempuan dan pemahaman bias gender di internal umat Islam masih kerap terjadi. tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan toleransi dalam perspektif tafsir Al Qur’an serta implementasinya dalam pemberdayaan hak perempuan. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Fokus penelitian ini menghadirkan penafsiran seputar konsep toleransi dalam Al Qur’an dan implementasinya dalam pemberdayaan hak bekerja, hak belajar, dan hak berpolitik bagi kaum perempuan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, nilai-nilai toleransi yang diajarkan oleh Al Qur’an peruntukannya bukan sebatas internal umat Islam, melainkan juga lintas umat. Kedua, saling membantu antara suami istri dalam menutupi kebutuhan ekonominya diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam Islam, sebuah isyarat akan diperbolehkannya perempuan bekerja. Ketiga, berkaitan dengan belajar, perempuan dalam Islam bukan saja berhak, bahkan berkewajiban. Keempat, politik merupakan wadah yang efektif dan efisien bagi kaum perempuan dalam konteks amar makruf nahi munkar. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pencerahan bahwasannya ajaran Islam tidaklah diskriminatif terhadap kaum perempuan, sebaliknya ajaran Islam menjunjung tinggi kesetaraan yang bersifat adil dan kodrati antara kaum perempuan dan kaum lelaki.","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127959840","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bimbingan perkawinan merupakan salah satu cara membekali calon pengantin dengan pengetahuan untuk mendorong dan menumbuhkan kesadaran bagi catin dalam memahami tujuan membangun keluarga bahagia dalam rangka mengatur kualitas kehidupan keluarga, memahami hak dan kewajiban suami istri untuk terciptanya keluarga Sakinah. Bimbingan perkawinan sangat diperlukan. Dengan melakukan pembinaan perkawinan setiap pasangan suami istri dapat lebih dewasa dalam menghadapi permasalahan perkawinan, secara tidak langsung bimbingan perkawinan dapat menekan angka perceraian. Hal ini diasumsikan oleh sebagian peneliti sebagai awal maraknya perceraian, yaitu minimnya pengetahuan atau bekal tentang masalah perkawinan. Setiap perceraian berdampak pada kesejahteraan dan hilangnya hak-hak perempuan dan anak. Namun, selama pandemi covid-19 bimbingan perkawinan tidak berjalan efektif. Pandemi covid-19 mengharuskan hampir semua aktivitas manusia beralih ke media digital. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangkan produk pembelajaran blended learning untuk bimbingan perkawinan di Kementerian Agama Kabupaten Ciamis yang terfokus di KUA Kecamatan Cipaku. Metode penelitian yang digunakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Riset ini bermaksud menciptakan produk blended learning serta diuji coba kelayakan serta efektifitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan perkawinan yang dirancang dalam bentuk blended learning layak dan efektif untuk digunakan dan merupakan contoh program aktual.
{"title":"Pengembangan Blended Learning Bimbingan Perkawinan Pada Masa Pandemi Covid-19; Studi Pada KUA Cipaku Kabupaten Ciamis","authors":"Adiesti Mutia Ayu Fadhila Agustin, Khaerudin Khaerudin","doi":"10.37302/jbi.v15i1.549","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v15i1.549","url":null,"abstract":"Bimbingan perkawinan merupakan salah satu cara membekali calon pengantin dengan pengetahuan untuk mendorong dan menumbuhkan kesadaran bagi catin dalam memahami tujuan membangun keluarga bahagia dalam rangka mengatur kualitas kehidupan keluarga, memahami hak dan kewajiban suami istri untuk terciptanya keluarga Sakinah. Bimbingan perkawinan sangat diperlukan. Dengan melakukan pembinaan perkawinan setiap pasangan suami istri dapat lebih dewasa dalam menghadapi permasalahan perkawinan, secara tidak langsung bimbingan perkawinan dapat menekan angka perceraian. Hal ini diasumsikan oleh sebagian peneliti sebagai awal maraknya perceraian, yaitu minimnya pengetahuan atau bekal tentang masalah perkawinan. Setiap perceraian berdampak pada kesejahteraan dan hilangnya hak-hak perempuan dan anak. Namun, selama pandemi covid-19 bimbingan perkawinan tidak berjalan efektif. Pandemi covid-19 mengharuskan hampir semua aktivitas manusia beralih ke media digital. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangkan produk pembelajaran blended learning untuk bimbingan perkawinan di Kementerian Agama Kabupaten Ciamis yang terfokus di KUA Kecamatan Cipaku. Metode penelitian yang digunakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Riset ini bermaksud menciptakan produk blended learning serta diuji coba kelayakan serta efektifitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan perkawinan yang dirancang dalam bentuk blended learning layak dan efektif untuk digunakan dan merupakan contoh program aktual.","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"1998 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125595219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Awal tahun 2020 dunia dikejutkan oleh pandemi Covid-19. Penyebarannya secara masif menyebabkan kelumpuhan di berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, sosial, dan agama. Indonesia juga tidak luput dari dampak tersebut, berbagai kebijakan telah ditelurkan pemerintah guna menanggulangi dampak Covid-19. Salah satunya adalah kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat (social distancing) yang berimplikasi pada penurunan kegiatan ekonomi, bahkan beberapa perusahaan besarpun terpaksa melakukan PHK, kondisi ini merangsang lahirnya gerakan filantropi Islam. Penelitian ini akan mengeksplorasi nilai altruisme masyarakat serta praktik filantropi Islam sebagai perwujudan rasa solidaritas sosial di Indonesia dalam masa pandemi. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data-data melalui proses dokumentasi dan wawancara kepada orang-orang yang terlibat di dalamnya. Juga dilakukan studi literatur dengan menghimpun data dari berbagai literatur baik berupa buku, peraturan perundang-undangan, jurnal, dan berita terkait pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai altruisme masyarakat Indonesia masih terpelihara dan tergali dengan baik melalui keberadaan beberapa program dan praktik filantropi. Program ini setidaknya mampu menjawab permasalahan masyarakat akibat pandemi, sekaligus mendukung program pemerintah yang bersifat jangka pendek dan temporal. Lebih jauh, keberadaannya juga mampu meningkatkan kesadaran dan solidaritas masyarakat untuk tetap berbagi di tengah pandemi.
{"title":"Eksplorasi Nilai Altruisme dan Praktik Filantropi Islam di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Zakiyatul Fuadah","doi":"10.37302/jbi.v14i2.431","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v14i2.431","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Awal tahun 2020 dunia dikejutkan oleh pandemi Covid-19. Penyebarannya secara masif menyebabkan kelumpuhan di berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, sosial, dan agama. Indonesia juga tidak luput dari dampak tersebut, berbagai kebijakan telah ditelurkan pemerintah guna menanggulangi dampak Covid-19. Salah satunya adalah kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat (social distancing) yang berimplikasi pada penurunan kegiatan ekonomi, bahkan beberapa perusahaan besarpun terpaksa melakukan PHK, kondisi ini merangsang lahirnya gerakan filantropi Islam. Penelitian ini akan mengeksplorasi nilai altruisme masyarakat serta praktik filantropi Islam sebagai perwujudan rasa solidaritas sosial di Indonesia dalam masa pandemi. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data-data melalui proses dokumentasi dan wawancara kepada orang-orang yang terlibat di dalamnya. Juga dilakukan studi literatur dengan menghimpun data dari berbagai literatur baik berupa buku, peraturan perundang-undangan, jurnal, dan berita terkait pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai altruisme masyarakat Indonesia masih terpelihara dan tergali dengan baik melalui keberadaan beberapa program dan praktik filantropi. Program ini setidaknya mampu menjawab permasalahan masyarakat akibat pandemi, sekaligus mendukung program pemerintah yang bersifat jangka pendek dan temporal. Lebih jauh, keberadaannya juga mampu meningkatkan kesadaran dan solidaritas masyarakat untuk tetap berbagi di tengah pandemi. \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124380704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permodalan masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi pelaku UMKM khususnya di masa pandemi seperti saat ini. Sebagai salah satu instrumen keuangan Islam, wakaf dapat berkontribusi langsung dalam mengembangkan UMKM melalui skema pembiayaan yang bertujuan untuk mensejahterakan umat. Artikel ini bertujuan untuk mengelaborasi dan mendalami optimalisasi wakaf sebagai instrumen pembiayaan alternatif bagi UMKM yang sesuai dengan prinsip syariah dan kehalalan. Dari penjabaran konsep dan karakteristik yang dimiliki, baik oleh UMKM maupun wakaf, disimpulkan bahwa wakaf dan UMKM memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Optimalisasi wakaf sebagai instrumen pembiayaan bagi UMKM dilakukan dengan tetap mengacu pada kehalalan bisnis yang dijalani, serta akad yang sesuai dengan prinsip syariah dalam penyaluran wakaf. Dengan demikian, pengembangan optimalisasi wakaf melalui skema pembiayaan dan pendayagunaannya, akan berimplikasi langsung pada pengembangan industri halal, yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
{"title":"Optimalisasi Wakaf sebagai Instrumen Pembiayaan UMKM untuk Pengembangan Industri Halal","authors":"Ade Nur Rohim","doi":"10.37302/jbi.v14i2.427","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v14i2.427","url":null,"abstract":"Permodalan masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi pelaku UMKM khususnya di masa pandemi seperti saat ini. Sebagai salah satu instrumen keuangan Islam, wakaf dapat berkontribusi langsung dalam mengembangkan UMKM melalui skema pembiayaan yang bertujuan untuk mensejahterakan umat. Artikel ini bertujuan untuk mengelaborasi dan mendalami optimalisasi wakaf sebagai instrumen pembiayaan alternatif bagi UMKM yang sesuai dengan prinsip syariah dan kehalalan. Dari penjabaran konsep dan karakteristik yang dimiliki, baik oleh UMKM maupun wakaf, disimpulkan bahwa wakaf dan UMKM memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Optimalisasi wakaf sebagai instrumen pembiayaan bagi UMKM dilakukan dengan tetap mengacu pada kehalalan bisnis yang dijalani, serta akad yang sesuai dengan prinsip syariah dalam penyaluran wakaf. Dengan demikian, pengembangan optimalisasi wakaf melalui skema pembiayaan dan pendayagunaannya, akan berimplikasi langsung pada pengembangan industri halal, yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"61 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123250775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi perempuan dalam kegiatan filantropi pada masa pandemi covid 19 yang dilakukan oleh penulis sebagai anggota Fatayat NU Kabupaten Bogor. Hal ini untuk mengikis stereotipe perempuan yang dianggap pasif, reseptif dan mudah menyerah dalam menghadapi masalah hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengkaji fakta, pendapat para ahli, wawancara dengan narasumber, kajian teoritis yang relevan dan dilengkapi dengan metode tafsir maudu’i dalam analisis ayat terkait filantropi. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dalam melaksanaan kegiatan filantropi. Kegiatan filatropi Fatayat Kabupaten Bogor diaplikasikan dalam lingkup keluarga, masyarakat, sekolah dan organisasi kemasyarakatan. Kegiatan filantropi bukan hanya dalam kegiatan ibadah seperti zakat infak dan sadaqah, namun juga dalam kegiatan mu’amalah seperti dalam bidang ekonomi dan pertanian.
这项研究旨在分析covid 19大流行期间,作者作为法塔亚特-茂物区(Fatayat NU Bogor区)成员所做的女性慈善活动的潜力。这将侵蚀那些被认为是被动、容易接受和屈服于生活问题的女性刻板印象。该研究采用描述性质的方法,对事实、专家意见、对权威的采访、相关的理论研究,以及对慈善相关文本分析的诠释方法。这项研究发现,女性在慈善活动中具有同样的潜力。茂物县法塔式细丝活动被应用于家庭、社区、学校和社区组织。慈善事业不仅是慈善活动,例如慈善活动、慈善活动、慈善活动,也包括经济和农业活动。
{"title":"Al-Qur’an Perspective on Gender Equality in Community Empowerment Through Philanthropy during the 19th Pandemic","authors":"N. Febriani, Lilis Fauziyah balgis","doi":"10.37302/jbi.v14i2.488","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v14i2.488","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi perempuan dalam kegiatan filantropi pada masa pandemi covid 19 yang dilakukan oleh penulis sebagai anggota Fatayat NU Kabupaten Bogor. Hal ini untuk mengikis stereotipe perempuan yang dianggap pasif, reseptif dan mudah menyerah dalam menghadapi masalah hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengkaji fakta, pendapat para ahli, wawancara dengan narasumber, kajian teoritis yang relevan dan dilengkapi dengan metode tafsir maudu’i dalam analisis ayat terkait filantropi. Penelitian ini menemukan bahwa perempuan memiliki potensi yang sama dengan laki-laki dalam melaksanaan kegiatan filantropi. Kegiatan filatropi Fatayat Kabupaten Bogor diaplikasikan dalam lingkup keluarga, masyarakat, sekolah dan organisasi kemasyarakatan. Kegiatan filantropi bukan hanya dalam kegiatan ibadah seperti zakat infak dan sadaqah, namun juga dalam kegiatan mu’amalah seperti dalam bidang ekonomi dan pertanian.","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132588570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi para pemangku kepentingan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) dalam penanggulangan COVID-19. Hal ini dikarenakan masih minimnya publikasi terkait kontribusi dari setiap pemangku kepentingan seperti Kementerian Agama, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil Zakat, Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Nazir. Metode penelitian yang digunakan dengan perpaduan antara wawancara, diskusi, studi literasi, serta survei responden bagi penyelenggara zakat dan wakaf serta penyuluh agama Islam bidang zakat dan wakaf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pemangku kepentingan dana ZISWAF cukup berperan penting. Hasil telaah bahwa terkumpul secara akumulatif dana untuk penanggulangan Covid-19, untuk dana zakat, infak, sedekah maupun dana sosial keagamaan lainnya mencapai 392,5 Miliar. Sedangkan untuk stimulus bantuan dari Kementerian Agama sebagai kontribusi zakat dan wakaf dalam penanggulangan Covid-19 mencapai 25, 7 Miliar. Adapun untuk wakaf uang untuk penanggulangan Covid-19 mencapai 81 Miliar. Hasil penelitian ini juga menggambarkan peranan aset wakaf yang dikelola oleh beberapa nazir untuk penanggulangan Covid-19 dengan total 119 Rumah sakit, dan wakaf berupa ventilator. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk memperluas sumber rujukan maupun pembaharuan informasi kontribusi dari dana ZISWAF.
{"title":"Kontribusi Pemangku Kepentingan Dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf Dalam Penanggulangan COVID-19","authors":"Iqbal Iqbal","doi":"10.37302/jbi.v14i2.463","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v14i2.463","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi para pemangku kepentingan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) dalam penanggulangan COVID-19. Hal ini dikarenakan masih minimnya publikasi terkait kontribusi dari setiap pemangku kepentingan seperti Kementerian Agama, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil Zakat, Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Nazir. Metode penelitian yang digunakan dengan perpaduan antara wawancara, diskusi, studi literasi, serta survei responden bagi penyelenggara zakat dan wakaf serta penyuluh agama Islam bidang zakat dan wakaf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pemangku kepentingan dana ZISWAF cukup berperan penting. Hasil telaah bahwa terkumpul secara akumulatif dana untuk penanggulangan Covid-19, untuk dana zakat, infak, sedekah maupun dana sosial keagamaan lainnya mencapai 392,5 Miliar. Sedangkan untuk stimulus bantuan dari Kementerian Agama sebagai kontribusi zakat dan wakaf dalam penanggulangan Covid-19 mencapai 25, 7 Miliar. Adapun untuk wakaf uang untuk penanggulangan Covid-19 mencapai 81 Miliar. Hasil penelitian ini juga menggambarkan peranan aset wakaf yang dikelola oleh beberapa nazir untuk penanggulangan Covid-19 dengan total 119 Rumah sakit, dan wakaf berupa ventilator. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk memperluas sumber rujukan maupun pembaharuan informasi kontribusi dari dana ZISWAF.","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130093429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemimpin agama Indonesia memainkan peran kunci dalam pandemi COVID-19 karena keputusan dan pandangan mereka didengarkan oleh sebagian besar komunitas Muslim. Kajian ini berfokus pada reaksi dan pandangan organisasi Islam arus utama seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jamaah Tabligh dan Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa buronan Muslim seperti Ustadz Abdul Somad, dan Kyai Najih di Indonesia. untuk mengatasi COVID-19. Makalah ini menemukan bahwa tanggapan beberapa komunitas Muslim terhadap Covid-19 belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman pemerintah Indonesia. Selama pandemi Covid-19, beberapa pemimpin agama mengadakan dan mempromosikan pertemuan ibadah. Hal ini ditunjukkan oleh reaksi yang menunjukkan pro dan kontra dari masyarakat Muslim dan juga tampak resisten terhadap kebijakan yang ditetapkan. Kedua, ormas Islam arus utama seperti NU, MU, dan MUI telah mengambil pendekatan yang logis dan realistis dalam meminta pengikutnya untuk mematuhi pedoman jarak sosial dari penguasa. Namun, teori konspirasi oleh beberapa guru Islam telah memperumit situasi tersebut. Ketiga, pada awal munculnya Covid-19 di Indonesia (Januari dan Februari), respon para pemuka agama terpecah-pecah dan dipertanyakan, namun mantap seiring dengan kasus COVID-19 yang semakin menyebar di Indonesia, beberapa ormas Islam (seperti MUI) , Muhammadiyah, dan NU) dan tokoh-tokoh Islam (Abdul Somad, Kyai Najih, dan Nasaruddin Umar) bekerja keras bahu-membahu sesuai dengan pedoman.
印度尼西亚的宗教领袖在COVID-19大流行中发挥了关键作用,因为他们的决定和观点被大多数穆斯林社区所接受。这项研究的重点是主流伊斯兰组织Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah,印尼神职人员会议(MUI)、Jamaah Tabligh和伊斯兰捍卫者阵线(FPI)以及印尼的一些穆斯林逃犯,如Ustadz Abdul Somad和Kyai Najih。处理COVID-19。本文发现,一些穆斯林社区对Covid-19的反应并不完全符合印尼政府的指导方针。在Covid-19大流行期间,一些宗教领袖举行和宣传礼拜仪式。这一点可以从穆斯林社会对利弊的反应中看出来,也可以从他们对现有政策的抵触程度上看出来。其次,像NU、MU和MUI这样的主流伊斯兰教组织采取了一种合乎逻辑和现实的方式,要求其追随者遵守统治者的社会距离准则。然而,一些伊斯兰教师的阴谋论使情况变得复杂。第三,初Covid-19出现在印度尼西亚(1和2),缓冲区宗教领袖,被质疑,但稳定反应随着印尼的Covid-19恶化为例,一些伊斯兰政变(如梅、穆罕默德和NU)和伊斯兰教(Abdul病、Kyai Najih人物和乌玛纳萨鲁丁)并肩努力符合指导方针。
{"title":"Respons Komunitas Muslim Indonesia terhadap Wabah COVID-19","authors":"Ahmad Taufik","doi":"10.37302/jbi.v14i2.367","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v14i2.367","url":null,"abstract":"Pemimpin agama Indonesia memainkan peran kunci dalam pandemi COVID-19 karena keputusan dan pandangan mereka didengarkan oleh sebagian besar komunitas Muslim. Kajian ini berfokus pada reaksi dan pandangan organisasi Islam arus utama seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jamaah Tabligh dan Front Pembela Islam (FPI) dan beberapa buronan Muslim seperti Ustadz Abdul Somad, dan Kyai Najih di Indonesia. untuk mengatasi COVID-19. Makalah ini menemukan bahwa tanggapan beberapa komunitas Muslim terhadap Covid-19 belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman pemerintah Indonesia. Selama pandemi Covid-19, beberapa pemimpin agama mengadakan dan mempromosikan pertemuan ibadah. Hal ini ditunjukkan oleh reaksi yang menunjukkan pro dan kontra dari masyarakat Muslim dan juga tampak resisten terhadap kebijakan yang ditetapkan. Kedua, ormas Islam arus utama seperti NU, MU, dan MUI telah mengambil pendekatan yang logis dan realistis dalam meminta pengikutnya untuk mematuhi pedoman jarak sosial dari penguasa. Namun, teori konspirasi oleh beberapa guru Islam telah memperumit situasi tersebut. Ketiga, pada awal munculnya Covid-19 di Indonesia (Januari dan Februari), respon para pemuka agama terpecah-pecah dan dipertanyakan, namun mantap seiring dengan kasus COVID-19 yang semakin menyebar di Indonesia, beberapa ormas Islam (seperti MUI) , Muhammadiyah, dan NU) dan tokoh-tokoh Islam (Abdul Somad, Kyai Najih, dan Nasaruddin Umar) bekerja keras bahu-membahu sesuai dengan pedoman.","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131811860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This article examines a new pattern of humanitarianism through digital technology, known as e-philanthropy. The utilization of digital space with social media has become an e-philanthropy concept amidst the covid-19 pandemic that happened to all levels of society. This study used a qualitative descriptive with virtual ethnographic methods. The object of this research is a program of #beasiswaArjuna, Pondok Pendawa, Bogor that implemented the altruism movement by collecting online donations to finance education for border communities. This article shows that philanthropy has shifted from conventional to digital forms, especially amidst the covid-19 pandemic. E-philanthropy manifests as an altruism movement in strengthening humanitarian solidarity by eliminating all selfishness and helping border communities to continue their education. The practice of philanthropy in the altruism movement amidst the covid-19 pandemic calls everyone to engage in altruistic actions to create happiness for everybody.
{"title":"E-Filantropi Pembiayaan Pendidikan: Gerakan Altruisme dalam Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan di Tengah Pandemi Covid-19","authors":"Wildani Hefni","doi":"10.37302/jbi.v14i2.433","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v14i2.433","url":null,"abstract":"This article examines a new pattern of humanitarianism through digital technology, known as e-philanthropy. The utilization of digital space with social media has become an e-philanthropy concept amidst the covid-19 pandemic that happened to all levels of society. This study used a qualitative descriptive with virtual ethnographic methods. The object of this research is a program of #beasiswaArjuna, Pondok Pendawa, Bogor that implemented the altruism movement by collecting online donations to finance education for border communities. This article shows that philanthropy has shifted from conventional to digital forms, especially amidst the covid-19 pandemic. E-philanthropy manifests as an altruism movement in strengthening humanitarian solidarity by eliminating all selfishness and helping border communities to continue their education. The practice of philanthropy in the altruism movement amidst the covid-19 pandemic calls everyone to engage in altruistic actions to create happiness for everybody.","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125865755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sifat filantropis menjadi kultur tidak terpisahkan masyarakat Indonesia. Dengan berdonasi atau bersodaqoh Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara nomor satu dari sisi kedermawanan menurut laporan World Giving Index 2020. Di masa pandemi Covid-19, donasi digital menjadi solusi jitu jiwa berdonasi. Menurut laporan GoPay Digital Donation Index 2020, minat berdonasi online cukup tinggi di kalangan Milenials. Namun, dari peningkatanan penggalanang donasi online ini ada oknum yang menyalahgunakannya. Ada tiga modus umum yang dilakukan yaitu; 1) menggunakan foto palsu, 2) menggunakan nama institusi resmi, dan 3) mencatut nama public figure. Guna mencegah terjebak dalam penipuan penggalanangan donasi palsu ada 6 langkah yang bisa dilakukan. Artikel ini akan membahas baik modus penipuan dan langkah-langkah pencegahannya.
慈善的本质是印度尼西亚社会不可分割的文化。根据《世界演讲索引报》(World Giving Index report),通过捐赠或bersodaqoh,印度尼西亚将首先成为慈善捐助方面的第一国家。在Covid-19大流行期间,数字捐赠成为了捐赠灵魂的有效解决方案。根据《全球高佩数字捐赠指数》(GoPay Digital Donation Index)的报告,在千禧年期间,在线捐款的兴趣很高。然而,这种在线捐赠计划的出现助长了这种做法。有三种常见的方法:使用假照片,使用官方机构名称,使用公共形象。为了避免陷入伪造捐款的陷阱,你可以采取六个步骤。这篇文章将讨论欺诈方法和预防措施。
{"title":"Mehamami Modus dan Pencegahan Penipuan Penggalanganan Donasi Online","authors":"Giri Lumakto, Nur Kumala Dewi","doi":"10.37302/jbi.v14i2.476","DOIUrl":"https://doi.org/10.37302/jbi.v14i2.476","url":null,"abstract":"Sifat filantropis menjadi kultur tidak terpisahkan masyarakat Indonesia. Dengan berdonasi atau bersodaqoh Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara nomor satu dari sisi kedermawanan menurut laporan World Giving Index 2020. Di masa pandemi Covid-19, donasi digital menjadi solusi jitu jiwa berdonasi. Menurut laporan GoPay Digital Donation Index 2020, minat berdonasi online cukup tinggi di kalangan Milenials. Namun, dari peningkatanan penggalanang donasi online ini ada oknum yang menyalahgunakannya. Ada tiga modus umum yang dilakukan yaitu; 1) menggunakan foto palsu, 2) menggunakan nama institusi resmi, dan 3) mencatut nama public figure. Guna mencegah terjebak dalam penipuan penggalanangan donasi palsu ada 6 langkah yang bisa dilakukan. Artikel ini akan membahas baik modus penipuan dan langkah-langkah pencegahannya.","PeriodicalId":308566,"journal":{"name":"Jurnal Bimas Islam","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131758622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}