首页 > 最新文献

Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia最新文献

英文 中文
PENGELOLAAN SUMBERDAYA TERIPANG BERBASIS MASYARAKAT DI KAMPUNG MALAUMKARTA, KABUPATEN SORONG, PAPUA BARAT 基于马拉姆卡特营地研究的相关监测,索荣上尉,巴拉特论文
Pub Date : 2022-05-23 DOI: 10.15578/jkpi.14.1.2022.47-58
Gulam Arafat, Budhi Gunawan, Iskandar Iskandar
Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan berbasis masyarakat, di berbagai tempat di dunia, dalam skala tertentu dan di tengah keterbatasan negara, telah banyak disebutkan sebagai satu bentuk pengelolaan yang mampu menjamin keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan yang dikelola. Sejalan dengan gagasan tersebut, artikel ini menguraikan hasil kajian tentang salah satu sistem pengelolaan berbasis masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan (teripang) pada salah satu komunitas warga yang berada di kawasan pesisir utara Papua yang disebut dengan Egek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan sistem egek yang dipraktikkan secara kolektif oleh warga masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Selain itu, studi ini juga megumpulkan data perikanan teripang yaitu (1) Distribusi Ukuran Panjang, (2) Kepadatan Populasi dan (3) Keanekaragaman jenis dengan menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui kondisi sumberdaya teripang yang dikelola oleh masyarakat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sistem pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat di Kampung Malaumkarta telah memenuhi unsur pengelolaan yang baik dimana telah terdapat batasan wilayah pengelolaan, sistem aturan dan sanksi, hak pemanfaatan, sistem monitoring dan otoritas kelembagaan. Hal ini tentu berdampak positif terhadap kelestarian sumberdaya perikanan teripang yang merupakan salah satu objek biota egek dimana nilai keanekaragamannya masuk dalam kategori sedang yaitu 1,48 dengan kepadatan populasi masuk kategori baik yaitu 223,2 ind/ha dengan sebaran ukuran individu teripang didominasi pada ukuran dewasa yang sudah layak untuk dipanen yaitu ukuran >30 cm mencapai 68%.Community-based natural resource management, in various places in the world, on a certain scale and in the midst of state limitations, has been widely mentioned as a form of management that is able to ensure the sustainability of the natural resources and the environment being managed. In line with this idea, this article describes the results of a study on a community-based management system in the management of fishery resources (sea cucumbers) in a community of residents in the northern coastal area of Papua called “Egek”. This research uses qualitative and quantitative methods. Qualitative methods are used to describe the egek system that is practiced collectively by community members in the management of fishery resources. In addition, this study also collects data on sea cucumber fisheries, namely (1) Length Size Distribution, (2) Population Density and (3) Species diversity using quantitative methods to determine the condition of sea cucumber resources managed by the community. The results of the study show that, the community-based fisheries resources management system in Malaumkarta village has fulfilled the elements of good management where there are management boundaries, a system of rules and sanctions, utilization rights
在世界上许多地方,在国家的限制范围内,以社会为基础的自然资源和环境管理被广泛认为是确保自然资源和管理环境可持续发展的一种管理形式。与这一想法相一致的是,这篇文章概述了在被称为Egek的巴布亚北部沿海社区以渔业管理为基础的社会管理制度的研究。该研究采用定性和定量方法。描述社会公民在渔业资源管理方面集体实行的egek系统的定性方法。此外,该研究还将海参渔业的数据(1)长期分布、(2)人口密度和(3)通过定量方法确定社区管理的海参的资源状况而变得模糊。研究结果表明,以社区为基础的渔业资源管理制度符合一个良好的管理因素,即存在管理限制、监管制度和制裁制度、利用权利、监督制度和制度权威。这无疑对动物产生积极影响的海参是渔业资源景点之一egek生物keanekaragamannya进入类别的价值在哪里,即1,48通过类别人口密度好即223.2 ind -哈和零散的个体大小海参为主的成人尺码已经值得收获就是大小> 30厘米(12英寸)达到68%。一种基于自然资源管理的公共关系,在世界上不同的地方,在确定的天平上,在国家限制中,作为一种可以确保自然资源和环境管理的形式,一直是很严肃的。在这个想法的基础上,这篇文章描述了在一个名为“Egek”的巴布亚北部沿海地区进行的社区资源管理研究的结果。这个研究的资源和量量方法。有用的方法被用来描述由社区成员管理资源的egek系统。此外,这项研究还收集了海洋播种工具、namely (1) Length Size分布、(2)人口密度和(3)多样性物种的数据,使用量量方法来确定海源资源管理的情况。研究报告的结果,Malaumkarta村的公营渔业管理系统已经完善了良好管理的要素,有规则和奖励的制度、公用事业制度、会计系统和机构授权。这肯定有一个积极、可持续发展》impact on海cucumber fisheries资源,这是一个物体的《Egek》哪里境多样性价值是温和派都会类别,namely 1 . 48和a《祝类别的人口密度223和个体之distribution。2 ind -哈海cucumbers身为控制由成人大小的船只已经为harvesting好,神盾局> 30厘米(12英寸)大小河段的68%。
{"title":"PENGELOLAAN SUMBERDAYA TERIPANG BERBASIS MASYARAKAT DI KAMPUNG MALAUMKARTA, KABUPATEN SORONG, PAPUA BARAT","authors":"Gulam Arafat, Budhi Gunawan, Iskandar Iskandar","doi":"10.15578/jkpi.14.1.2022.47-58","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.1.2022.47-58","url":null,"abstract":"Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan berbasis masyarakat, di berbagai tempat di dunia, dalam skala tertentu dan di tengah keterbatasan negara, telah banyak disebutkan sebagai satu bentuk pengelolaan yang mampu menjamin keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan yang dikelola. Sejalan dengan gagasan tersebut, artikel ini menguraikan hasil kajian tentang salah satu sistem pengelolaan berbasis masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan (teripang) pada salah satu komunitas warga yang berada di kawasan pesisir utara Papua yang disebut dengan Egek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan sistem egek yang dipraktikkan secara kolektif oleh warga masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Selain itu, studi ini juga megumpulkan data perikanan teripang yaitu (1) Distribusi Ukuran Panjang, (2) Kepadatan Populasi dan (3) Keanekaragaman jenis dengan menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui kondisi sumberdaya teripang yang dikelola oleh masyarakat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sistem pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat di Kampung Malaumkarta telah memenuhi unsur pengelolaan yang baik dimana telah terdapat batasan wilayah pengelolaan, sistem aturan dan sanksi, hak pemanfaatan, sistem monitoring dan otoritas kelembagaan. Hal ini tentu berdampak positif terhadap kelestarian sumberdaya perikanan teripang yang merupakan salah satu objek biota egek dimana nilai keanekaragamannya masuk dalam kategori sedang yaitu 1,48 dengan kepadatan populasi masuk kategori baik yaitu 223,2 ind/ha dengan sebaran ukuran individu teripang didominasi pada ukuran dewasa yang sudah layak untuk dipanen yaitu ukuran >30 cm mencapai 68%.Community-based natural resource management, in various places in the world, on a certain scale and in the midst of state limitations, has been widely mentioned as a form of management that is able to ensure the sustainability of the natural resources and the environment being managed. In line with this idea, this article describes the results of a study on a community-based management system in the management of fishery resources (sea cucumbers) in a community of residents in the northern coastal area of Papua called “Egek”. This research uses qualitative and quantitative methods. Qualitative methods are used to describe the egek system that is practiced collectively by community members in the management of fishery resources. In addition, this study also collects data on sea cucumber fisheries, namely (1) Length Size Distribution, (2) Population Density and (3) Species diversity using quantitative methods to determine the condition of sea cucumber resources managed by the community. The results of the study show that, the community-based fisheries resources management system in Malaumkarta village has fulfilled the elements of good management where there are management boundaries, a system of rules and sanctions, utilization rights","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41826908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
UPAYA KONSERVASI PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI WILAYAH KONSERVASI EDUKASI MANGROVE DAN PENYU PANTAI CEMARA, BANYUWANGI, JAWA TIMUR 威拉雅橄榄树的保护
Pub Date : 2022-05-14 DOI: 10.15578/jkpi.14.1.2022.1-10
Dwi Rosalina, M. Prihajatno
Penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang sejenis dengan penyu hijau adalah termasuk ke dalam kategori terancam punah oleh IUCN. Penyu lekang termasuk jenis karnivora yang memakan kepiting, udang dan kerang remis. Tujuan penelitian ini adalah untuk engelolaan konservasi penyu lekang. Makalah ini membahas tentang identifikasi penyu, data pendaratan dan penetasan telur penyu lekang, deskripsi penyu dan proses kegiatan konservasi penyu lekang. Kegiatan ini berlokasi di Pantai Cemara, Banyuwangi, Jawa Timur. Metode yang digunakan yaitu pengamatan secara langsung dengan pengambilan data primer berupa dokumentasi, observasi, wawancara, kegiatan penangkaran, identifikasi jenis penyu dan data sekunder. Hasil kajian menunjukkan bahwa upaya konservasi pada penyu lekang yang dilakukan yaitu Teknis Peneluran Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Kegiatan Monitoring, Proses Penetasan, Penyelamatan dan Relokasi Telur Penyu, Masa Inkubasi, Pemeliharaan Tukik Penyu, Pelepasan Tukik Penyu, dan Edukasi Pengunjung. Koordinasi antara instansi terkait dan masyarakat dalam menangani dan menyelamatkan kepunahan dari penyu lekang saat ini sudah berjalan dengan baik. Diharapkan dengan adanya upaya konservasi penyu tersebut, penyu lekang tetap dapat dilestarikan.The sea turtle (Lepidochelys olivacea), which is similar to the green turtle, is included in the IUCN endangered category. The sea turtle is a carnivorous species that eat crabs, shrimp and mussels. The purpose of this study is to manage the conservation of the turtledove. This paper discusses the discovery of turtles, data, hatching of the turtle eggs, and description and process of the olive ridley turtle. This activity is located at Cemara Beach, Banyuwangi, East Java. The method used is the direct observation by collecting primary data, documentation, observation, interviews, captive activities, turtle species and secondary data. The results showed that the olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea) conservation efforts were carried out, monitoring activities, hatching processes, saving and relocating turtle rearing eggs, incubation period, turtle hatchlings, releasing turtle hatchlings, and educating visitors. Coordination between relevant agencies and the community in handling and saving the extinction of the turtledove is currently going well. It is hoped that with these turtle conservation efforts, the turtle can still be preserved.
橄榄鳞甲(Lepidochelys olivacea)是一种绿海龟,被国际自然保护联盟列入濒危物种。臭味包括吃坚果、虾和混合贝壳的食肉动物。这项研究的目的是宣传粘性海龟的保护。因此,这是关于识别海龟、着陆数据和下蛋母鸡、描述海龟以及处理海龟的保护活动。该活动位于Cemara海岸,Banyuwangi,East Guard。所使用的方法是直接监测初级数据收集,如文件、观察、访谈、否认活动、海龟类型识别和次级数据。研究表明,对蛋鸡进行了保护工作,如橄榄鳞翅目、监测活动、印刷过程、蛋鸡的保存和迁移、断奶时间、泌乳脂肪的维护、泌乳脂肪释放和游客教育。相关机构和社区在处理和拯救粘性海龟灭绝方面的协调现在进展顺利。希望通过海龟的保护工作,海龟仍然可以恢复。海龟(Lepidochelys olivacea)与绿海龟相似,被列入世界自然保护联盟濒危物种。海龟是一种肉食性物种,以螃蟹、虾和贻贝为食。本研究的目的是管理斑鸠的保护。本文讨论了海龟的发现、数据、海龟蛋的孵化以及橄榄脊龟的描述和过程。该活动位于东爪哇Banyuwangi的Cemara海滩。所使用的方法是通过收集初级数据、文件、观察、访谈、圈养活动、海龟物种和次级数据进行直接观察。结果表明,开展了橄榄脊龟(Lepidochelys olivacea)的保护工作,监测活动、孵化过程、保存和迁移海龟饲养卵、孵化期、海龟孵化、放生海龟孵化以及教育游客。有关机构和社会人士在处理和拯救斑鸠灭绝事件方面的协调目前进展顺利。希望通过这些海龟保护工作,海龟仍能得到保护。
{"title":"UPAYA KONSERVASI PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) DI WILAYAH KONSERVASI EDUKASI MANGROVE DAN PENYU PANTAI CEMARA, BANYUWANGI, JAWA TIMUR","authors":"Dwi Rosalina, M. Prihajatno","doi":"10.15578/jkpi.14.1.2022.1-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.1.2022.1-10","url":null,"abstract":"Penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang sejenis dengan penyu hijau adalah termasuk ke dalam kategori terancam punah oleh IUCN. Penyu lekang termasuk jenis karnivora yang memakan kepiting, udang dan kerang remis. Tujuan penelitian ini adalah untuk engelolaan konservasi penyu lekang. Makalah ini membahas tentang identifikasi penyu, data pendaratan dan penetasan telur penyu lekang, deskripsi penyu dan proses kegiatan konservasi penyu lekang. Kegiatan ini berlokasi di Pantai Cemara, Banyuwangi, Jawa Timur. Metode yang digunakan yaitu pengamatan secara langsung dengan pengambilan data primer berupa dokumentasi, observasi, wawancara, kegiatan penangkaran, identifikasi jenis penyu dan data sekunder. Hasil kajian menunjukkan bahwa upaya konservasi pada penyu lekang yang dilakukan yaitu Teknis Peneluran Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Kegiatan Monitoring, Proses Penetasan, Penyelamatan dan Relokasi Telur Penyu, Masa Inkubasi, Pemeliharaan Tukik Penyu, Pelepasan Tukik Penyu, dan Edukasi Pengunjung. Koordinasi antara instansi terkait dan masyarakat dalam menangani dan menyelamatkan kepunahan dari penyu lekang saat ini sudah berjalan dengan baik. Diharapkan dengan adanya upaya konservasi penyu tersebut, penyu lekang tetap dapat dilestarikan.The sea turtle (Lepidochelys olivacea), which is similar to the green turtle, is included in the IUCN endangered category. The sea turtle is a carnivorous species that eat crabs, shrimp and mussels. The purpose of this study is to manage the conservation of the turtledove. This paper discusses the discovery of turtles, data, hatching of the turtle eggs, and description and process of the olive ridley turtle. This activity is located at Cemara Beach, Banyuwangi, East Java. The method used is the direct observation by collecting primary data, documentation, observation, interviews, captive activities, turtle species and secondary data. The results showed that the olive ridley turtle (Lepidochelys olivacea) conservation efforts were carried out, monitoring activities, hatching processes, saving and relocating turtle rearing eggs, incubation period, turtle hatchlings, releasing turtle hatchlings, and educating visitors. Coordination between relevant agencies and the community in handling and saving the extinction of the turtledove is currently going well. It is hoped that with these turtle conservation efforts, the turtle can still be preserved.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48971430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS KELEMBAGAAN LOKAL PENGELOLAAN CALON KAWASAN KONSERVASI TAMAN PULAU KOLEPOM KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA 地方财政收入分析
Pub Date : 2022-05-12 DOI: 10.15578/jkpi.14.1.2022.25-33
Y. Paulangan, Hendrik Sombo, Pernandes Silaen, Johanis Valentino Fofied
Kelembagaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan suatu Kawasan konservasi. Tumpang tindih kewenangan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan yang dapat mengganggu efektifitas dan efisiensi pengelolaan kawasan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai lembaga dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman Pulau Kolepom. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengisian kuisioner serta diskusi pakar. Analisis data menggunakan metode (Interpretative Structural Modelling (ISM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder yang berperan dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman Pulau Kolepom, yakni Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Papua, Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua, Pemerintahan Kampung, Pemerintahan Distrik, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) wilayah Tabonji, Waan dan Kimaam, dan Lembaga Keagamaan (Gereja) sebagai elemen lembaga kunci dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman berkelanjutan.Institutional is one of the essential aspects in the management of a conservation area. The overlapping authority can create a potential conflict of interest that can disrupt the conservation area management's effectiveness and efficiency. This study aimed to identify stakeholders as the institution in the direction of the Kolepom Island Park Conservation Proposed Area. Data were collected using interview methods and filling out questionnaires as well as expert discussions—data analysis used with the Interpretative Structural Modeling (ISM) method. The results of the study indicate that the stakeholders who play a role in the management of the Prospective Conservation Area of the Kolepom Island Coastal Park, namely the Development Planning Agency at Sub-National Level Papua Province, Technical Unit of Marine and Coastal Resources Management at Sorong, Ministry of Marine Affairs and the Fisheries Republic of Indonesia, Marine and fisheries services Papua Province, Village Government, District Government, Indigenous Peoples Institutions (Tabonji, Waan & Kimaam) and Religious Institutions (Churches) as some key institutional elements in the sustainable management of the Prospective Park-Conservation Area.
生育率是管理保护区最重要的方面之一。潜在的电力激增会产生利益冲突,可能会干扰保护管理的效率和效率。本研究旨在确定我的利益相关者是科勒波姆岛公园卡隆保护区的管理机构。数据收集采用访谈法、传教士填充法和专家讨论法。使用解释性结构建模(ISM)的数据分析。研究表明,参与科勒波姆群岛公园卡隆保护区管理的利益相关者,即巴布亚省区域发展规划机构(BAPPEDA)、海上和海上电源地方管理局(LPSPL)索隆、巴布亚关系与权利省、农村政府、区政府、塔邦吉阿达特社会谷(LMA)地区,Waan和Kimaam,以及宗教谷(教堂)是连续花园Calon保护区管理的关键要素。制度是保护区管理的重要方面之一。重叠的权力可能会造成潜在的利益冲突,从而破坏保护区管理的有效性和效率。本研究旨在确定利益相关者为Kolepom岛公园保护建议区域方向的机构。使用访谈法、填写问卷以及专家讨论收集数据——数据分析采用解释性结构建模(ISM)方法。研究结果表明,在科勒波姆岛海岸公园远景保护区管理中发挥作用的利益攸关方,即巴布亚省地方一级发展规划局、索隆海洋和海岸资源管理技术股、海洋事务部和印度尼西亚渔业共和国,海洋和渔业服务巴布亚省、村政府、区政府、土著人民机构(Tabonji、Waan和Kimaam)和宗教机构(Churches)是未来公园保护区可持续管理的一些关键机构要素。
{"title":"ANALISIS KELEMBAGAAN LOKAL PENGELOLAAN CALON KAWASAN KONSERVASI TAMAN PULAU KOLEPOM KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA","authors":"Y. Paulangan, Hendrik Sombo, Pernandes Silaen, Johanis Valentino Fofied","doi":"10.15578/jkpi.14.1.2022.25-33","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.1.2022.25-33","url":null,"abstract":"Kelembagaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan suatu Kawasan konservasi. Tumpang tindih kewenangan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan yang dapat mengganggu efektifitas dan efisiensi pengelolaan kawasan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai lembaga dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman Pulau Kolepom. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengisian kuisioner serta diskusi pakar. Analisis data menggunakan metode (Interpretative Structural Modelling (ISM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder yang berperan dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman Pulau Kolepom, yakni Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Papua, Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua, Pemerintahan Kampung, Pemerintahan Distrik, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) wilayah Tabonji, Waan dan Kimaam, dan Lembaga Keagamaan (Gereja) sebagai elemen lembaga kunci dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman berkelanjutan.Institutional is one of the essential aspects in the management of a conservation area. The overlapping authority can create a potential conflict of interest that can disrupt the conservation area management's effectiveness and efficiency. This study aimed to identify stakeholders as the institution in the direction of the Kolepom Island Park Conservation Proposed Area. Data were collected using interview methods and filling out questionnaires as well as expert discussions—data analysis used with the Interpretative Structural Modeling (ISM) method. The results of the study indicate that the stakeholders who play a role in the management of the Prospective Conservation Area of the Kolepom Island Coastal Park, namely the Development Planning Agency at Sub-National Level Papua Province, Technical Unit of Marine and Coastal Resources Management at Sorong, Ministry of Marine Affairs and the Fisheries Republic of Indonesia, Marine and fisheries services Papua Province, Village Government, District Government, Indigenous Peoples Institutions (Tabonji, Waan & Kimaam) and Religious Institutions (Churches) as some key institutional elements in the sustainable management of the Prospective Park-Conservation Area.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46361299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
BEBERAPA ASPEK BIOLOGI UDANG JERBUNG (Penaeus merguiensis) DI PERAIRAN KEPULAUAN ARU DAN SEKITARNYA (LAUT ARAFURA) SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENGELOLAANNYA SECARA BERKELANJUTAN 乌鲁群岛及其周边海域的杰本乌斯•默吉耶斯(学名pennaeus merguiensis)生物学的几个方面是管理这一政策的基础
Pub Date : 2022-05-05 DOI: 10.15578/jkpi.14.1.2022.35-46
Ali Suman, D. D. Kembaren, Muhammad Taufik
Pemanfatatan sumber daya udang jerbung (Penaeus merguiensis) di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan sangat intensif. Untuk menjaga keberlanjutannya, dibutuhkan opsi pengelolaan agar sumber daya ini dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji status stok dan kemungkinan pengelolaan udang jerbung di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya. Penelitian dilakukan pada periode survei 2013-2017 dengan metode survei dan diperkaya dengan sintesis hasil-hasil penelitian di perairan Kepulauan Aru, Laut Arafura. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur ukuran udang jerbung berkisar antara 16-54 mm dengan perbadingan kelamin didominasi udang betina, sementara pola pertumbuhannya bersifat allometrik negatif. Ukuran udang jerbung yang tertangkap pada umumnya belum memijah. Laju pertumbuhan (K) udang jerbung sebagai 1,3/tahun dengan panjang karapas maksimum (Loo) 60,0 mm. Laju kematian total (Z) dan laju kematian alamiah (M) masing-masing 3,79/tahun dan 1,57/tahun. Laju kematian karena penangkapan (F) sebagai 2,22/tahun dan laju pengusahaan (E) sekitar 0,59/tahun, sementara spawning potential ratio (SPR) adalah 3 %. Dengan demikian status stok udang jerbung sudah berada pada penangkapan berlebih (overfishing). Untuk menjamin keberlanjutannya, maka perlu disusun opsi-opsi pengelolaan meliputi penutupan daerah/musim penangkapan pada bulan Maret, melakukan pengurangan upaya penangkapan sekitar 18 % dari kondisi saat ini dan penetapan ukuran udang jerbung terkecil yang boleh ditangkap yaitu pada ukuran panjang karapas 38,8 mm. The exploitation level of banana prawn (Penaeus merguiensis) resources in Aru Island and surrounding waters has been done very intensive for a long time and until now. To preserve the banana prawn resources, it needs management options to sustain the use of these resources. The aim of this study was to identify the stock status and management of banana prawn in Aru Island and surrounding waters. The research was conducted during 2013 to 2017 using survey methods and supplemented by the synthesis of investigation results from Aru Island waters. Results show that the banana prawn’s size structure ranged between 16-54 mm, the sex ratio was dominated by female and the growth pattern was negative allometric. Most of the banana prawn were caught in immature condition. The growth rate (K) was 1.3/year with maximum carapace length (L∞) of 60.0 mm. Total mortality (Z) and natural mortality (M) was 3.79/year and 1.57/year respectively. The fishing mortality (F) was at 2.22/year and exploitation level (E) was around 0.59/year, while the spawning potential ratio (SPR) was 3 %. Hence the banana prawn stock in Aru Island and surrounding waters is in overfishing condition. Management options are proposed in order to keep the sustainability of the resources, such as: closed area/season in April, reducing effort to 18% from current condition, and legal-size catch limitation
在阿鲁群岛及其周边水域,磷虾资源的反射已经持续了很长时间,非常密集。要维持持续性,需要管理选项,以便可持续利用这些资源。这项研究的目的是评估阿鲁群岛内外可能的磷虾状况和管理情况。这项研究是在2013-2017年的调查期间进行的,该研究方法采用了调查方法,并因在阿鲁群岛、阿拉富拉海海域的研究结果综合而丰富。分析结果显示,杰孔虾米的结构为16至54毫米(16-54毫米),由雌对虾控制,生长模式为阴性。一般来说,捕捉到的虾的大小并不少见。虾的生长速度为1.3年/年,最高甲壳长度为60.0毫米。总死亡率(Z)和自然死亡率(M)分别是3.79年和1.57年。逮捕率(F)为2.22年/年,企业家率(E)约为0.59年,而潜伏期强奸率(SPR)为3%。因此,杰布的库存状况已被过度捕捞。为了确保进展,有必要设立管理选项,包括3月份关闭整个地区/季节,减少目前的捕获努力约18%,并在甲壳的长度为38.8毫米的甲壳类动物中捕获最小的虾大小。在Aru和surrounding waters已经做了很长一段时间了。为了preserve the banana prawn resources,它需要管理工具来维持这些资源的使用。这项研究的目标是在阿鲁岛发现香蕉养殖场的股票状况和管理。这项研究是在2013年至2017年使用来自Aru Island waters的调查结果的调查方法进行的。据报道,香蕉大草原的比例是16-54毫米,性挑逗是由女性主导的,增长模式是负面的异位。大多数香蕉大草原陷入僵局。增长速率(K)是1。3 /年和最高carapace长度正好和(L∞)的60 0毫米。总死亡率为3.79/年,1.57/年。F的死亡率是2.22年盛产香蕉大草原在阿鲁岛管理选择建议维持资源的可持续发展,such: 4月份关闭地区/季节,减少1.18%的当前条件,以及38.8毫米的酸化抓水。
{"title":"BEBERAPA ASPEK BIOLOGI UDANG JERBUNG (Penaeus merguiensis) DI PERAIRAN KEPULAUAN ARU DAN SEKITARNYA (LAUT ARAFURA) SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENGELOLAANNYA SECARA BERKELANJUTAN","authors":"Ali Suman, D. D. Kembaren, Muhammad Taufik","doi":"10.15578/jkpi.14.1.2022.35-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.1.2022.35-46","url":null,"abstract":"Pemanfatatan sumber daya udang jerbung (Penaeus merguiensis) di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya sudah berlangsung cukup lama dan dilakukan sangat intensif. Untuk menjaga keberlanjutannya, dibutuhkan opsi pengelolaan agar sumber daya ini dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji status stok dan kemungkinan pengelolaan udang jerbung di perairan Kepulauan Aru dan sekitarnya. Penelitian dilakukan pada periode survei 2013-2017 dengan metode survei dan diperkaya dengan sintesis hasil-hasil penelitian di perairan Kepulauan Aru, Laut Arafura. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur ukuran udang jerbung berkisar antara 16-54 mm dengan perbadingan kelamin didominasi udang betina, sementara pola pertumbuhannya bersifat allometrik negatif. Ukuran udang jerbung yang tertangkap pada umumnya belum memijah. Laju pertumbuhan (K) udang jerbung sebagai 1,3/tahun dengan panjang karapas maksimum (Loo) 60,0 mm. Laju kematian total (Z) dan laju kematian alamiah (M) masing-masing 3,79/tahun dan 1,57/tahun. Laju kematian karena penangkapan (F) sebagai 2,22/tahun dan laju pengusahaan (E) sekitar 0,59/tahun, sementara spawning potential ratio (SPR) adalah 3 %. Dengan demikian status stok udang jerbung sudah berada pada penangkapan berlebih (overfishing). Untuk menjamin keberlanjutannya, maka perlu disusun opsi-opsi pengelolaan meliputi penutupan daerah/musim penangkapan pada bulan Maret, melakukan pengurangan upaya penangkapan sekitar 18 % dari kondisi saat ini dan penetapan ukuran udang jerbung terkecil yang boleh ditangkap yaitu pada ukuran panjang karapas 38,8 mm. The exploitation level of banana prawn (Penaeus merguiensis) resources in Aru Island and surrounding waters has been done very intensive for a long time and until now. To preserve the banana prawn resources, it needs management options to sustain the use of these resources. The aim of this study was to identify the stock status and management of banana prawn in Aru Island and surrounding waters. The research was conducted during 2013 to 2017 using survey methods and supplemented by the synthesis of investigation results from Aru Island waters. Results show that the banana prawn’s size structure ranged between 16-54 mm, the sex ratio was dominated by female and the growth pattern was negative allometric. Most of the banana prawn were caught in immature condition. The growth rate (K) was 1.3/year with maximum carapace length (L∞) of 60.0 mm. Total mortality (Z) and natural mortality (M) was 3.79/year and 1.57/year respectively. The fishing mortality (F) was at 2.22/year and exploitation level (E) was around 0.59/year, while the spawning potential ratio (SPR) was 3 %. Hence the banana prawn stock in Aru Island and surrounding waters is in overfishing condition. Management options are proposed in order to keep the sustainability of the resources, such as: closed area/season in April, reducing effort to 18% from current condition, and legal-size catch limitation","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41430345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KINERJA BELAJAR TARUNA PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERIKANAN POLITEKNIK AUP SELAMA PANDEMI COVID-19 在COVID-19大流行期间,奥普政治渔业教育项目的人际沟通和学习表现
Pub Date : 2022-05-05 DOI: 10.15578/jkpi.14.1.2022.11-23
A. Yudistira, P. Muljono, Andin H. Taryoto
Selama pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19 di Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik AUP, tujuh taruna tidak menyelesaikan pendidikan di Semester I. Penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara kinerja belajar dengan komunikasi interpersonal, tingkat kehadiran, efikasi diri terhadap pembelajaran daring, kemandirian belajar, dan motivasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara efikasi diri terhadap pembelajaran daring, kemampuan komunikasi interpersonal, kemandirian belajar, motivasi akademik, dan tingkat kehadiran terhadap kinerja belajar. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode sensus. Dari 311 orang taruna, hanya 200 taruna mengisi instrumen penelitian. Kuesioner yang digunakan adalah Interpersonal Communication Competence Inventory, Online Learning Readiness Scale, Online Self-regulated Learning Questionnaire, dan Academic Motivation Scale. Data indeks prestasi, indeks prestasi kumulatif, dan tingkat kehadiran diperoleh dari Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan Politeknik AUP. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan hierarchical component models dengan dua tingkatan variabel. Dimensi setiap variabel sebagai tingkat pertama (first order) dan variabel efikasi diri terhadap pembelajaran daring; kemampuan komunikasi interpersonal; kemandirian belajar; motivasi sebagai tingkat kedua (second order). Model pengukuran telah memenuhi validitas dan reliabilitas. Sedangkan model struktural mempunyai koefisien determinasi yang lemah. Model struktural yang dibuat terpisah untuk semester II, semester IV, dan Semester VI dan VIII memperlihatkan nilai koefisien determinasi yang lebih besar dibandingkan dengan gabungan keseluruhan taruna. Hasil pengujian hipotesis memperlihatkan, hanya tingkat kehadiran yang berhubungan nyata dengan kinerja belajar pada seluruh model. Kemampuan komunikasi interpersonal juga berhubungan nyata dengan kinerja belajar pada taruna semester II. The Covid-19 pandemic caused all education activities to shift to online learning. During online learning, seven cadets from the Fisheries Extension Study Program of The Jakarta Technical University of Fisheries were dropped out in the first semester. Previous research has shown a relationship between learning performance and interpersonal communication, attendance level, self-efficacy towards online learning, self-regulated learning, and academic motivation. This study examines the relationship between self-efficacy toward online education, interpersonal communication skills, self-regulated learning, academic motivation, attendance levels, and learning performance. The research sample was obtained through a census. Of 311 cadets, only 200 cadets who fill the questionnaires. The questionnaires used were Interpersonal Communication Competence Inventory, Online Learning Readiness Scale, Online Self-regulated Learning Questionnaire, and Academic Motivation Scale. GPA and attendance level were collected from the Aca
在AUP政治渔业教育项目Covid-19大流行导致的在线学习过程中,前一学期的研究表明,学习表现与人际沟通、出勤率、自学能力、学习自立和学术动机之间的关系。本研究旨在测试网络学习、人际沟通能力、学习独立性、学术动机和学习成绩出勤率之间的关系。抽样是用一种普查方法进行的。在311名学员中,只有200名学员填写了研究工具。所使用的问卷是一种人际交流市场、在线学习现实问题、在线自我调节学习问题和学术界的积极性水平。成就索引、累积成就索引和出勤率率均可由学术界和Politeknik AUP等专业知识组成。数据是用最不平方的部分来分析的,它有两个变量层次的分层模型。每一个变量的维度作为第一阶(第一阶)和自我适应网络学习的变量;人际沟通能力;自力更生的学习;动机为次级。测量模型实现了有效性和可靠性。而结构模型的密度较低。第二学期、第4学期和第6学期和第8学期单独制定的结构模型显示了比整个学员加起来还要多的系数。假设测试结果显示,只有出勤率与整个模型的学习表现真正相关。人际沟通能力与第二学期学员的学习成绩也有明显的关系。Covid-19 pandemic得到了所有教育活动的在线学习。在网上学习期间,雅加达技术大学渔业研究项目的七张底盘在第一学期被取消。Previous研究建立了一种关系,即学习表现和个人交流、空乘级别、自我价值发展、在线学习、自我控制学习和学术激励。这项研究包括在线教育、人际沟通技能、内省学习、学术界学习、提高技能和学习成绩之间的关系。研究样本通过一个中心受阻。311只猫,只有200只猫满是问题。过去的问题是相互交流市场,在线学习现实,在线自我调节学习问题,学术界的积极性。GPA和addance级别均属日本学府。数据是对最不方形的部分内容进行分析,带有双水平变量的模型。在最初的订单中,每个变量的基础,然后是在线学习;人际通信技术;self-regulated学习;二阶学习动机。对产品模型的评估使其有效性和可靠性无懈可击,但结构模型缺乏令人满意的决心。第二学期、第四学期和第6学期和第8学期的结构模型分裂了,比cadets的总和更重要的决心。假设测试只有集中的层次才能学习所有模式中的表现。人际通信技术对第二学期cadets的学习表现也很重要。
{"title":"KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KINERJA BELAJAR TARUNA PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERIKANAN POLITEKNIK AUP SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"A. Yudistira, P. Muljono, Andin H. Taryoto","doi":"10.15578/jkpi.14.1.2022.11-23","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.1.2022.11-23","url":null,"abstract":"Selama pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19 di Program Studi Penyuluhan Perikanan Politeknik AUP, tujuh taruna tidak menyelesaikan pendidikan di Semester I. Penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara kinerja belajar dengan komunikasi interpersonal, tingkat kehadiran, efikasi diri terhadap pembelajaran daring, kemandirian belajar, dan motivasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara efikasi diri terhadap pembelajaran daring, kemampuan komunikasi interpersonal, kemandirian belajar, motivasi akademik, dan tingkat kehadiran terhadap kinerja belajar. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode sensus. Dari 311 orang taruna, hanya 200 taruna mengisi instrumen penelitian. Kuesioner yang digunakan adalah Interpersonal Communication Competence Inventory, Online Learning Readiness Scale, Online Self-regulated Learning Questionnaire, dan Academic Motivation Scale. Data indeks prestasi, indeks prestasi kumulatif, dan tingkat kehadiran diperoleh dari Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan Politeknik AUP. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan hierarchical component models dengan dua tingkatan variabel. Dimensi setiap variabel sebagai tingkat pertama (first order) dan variabel efikasi diri terhadap pembelajaran daring; kemampuan komunikasi interpersonal; kemandirian belajar; motivasi sebagai tingkat kedua (second order). Model pengukuran telah memenuhi validitas dan reliabilitas. Sedangkan model struktural mempunyai koefisien determinasi yang lemah. Model struktural yang dibuat terpisah untuk semester II, semester IV, dan Semester VI dan VIII memperlihatkan nilai koefisien determinasi yang lebih besar dibandingkan dengan gabungan keseluruhan taruna. Hasil pengujian hipotesis memperlihatkan, hanya tingkat kehadiran yang berhubungan nyata dengan kinerja belajar pada seluruh model. Kemampuan komunikasi interpersonal juga berhubungan nyata dengan kinerja belajar pada taruna semester II. The Covid-19 pandemic caused all education activities to shift to online learning. During online learning, seven cadets from the Fisheries Extension Study Program of The Jakarta Technical University of Fisheries were dropped out in the first semester. Previous research has shown a relationship between learning performance and interpersonal communication, attendance level, self-efficacy towards online learning, self-regulated learning, and academic motivation. This study examines the relationship between self-efficacy toward online education, interpersonal communication skills, self-regulated learning, academic motivation, attendance levels, and learning performance. The research sample was obtained through a census. Of 311 cadets, only 200 cadets who fill the questionnaires. The questionnaires used were Interpersonal Communication Competence Inventory, Online Learning Readiness Scale, Online Self-regulated Learning Questionnaire, and Academic Motivation Scale. GPA and attendance level were collected from the Aca","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44054623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN SEPANJANG RANTAI PASOK UDANG BUDIDAYA (ANALYSIS OF QUALITY AND SAFETY ASSURANCE ALONG THE SUPPLY CHAIN OF CULTURED SHRIMP) 养殖虾供应链质量安全保障分析
Pub Date : 2020-05-30 DOI: 10.15578/jkpi.12.1.2020.23-33
Rizki Dewi Kristikareni, Abdul Rokhman, A. Poernomo
 Udang merupakan komoditas unggulan ekspor Indonesia yang memerlukan bahan baku yang berkualitas dan aman. Untuk mendapatkan bahan baku udang yang sesuai, seluruh anggota rantai pasok harus menerapkan persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sesuai Kepmen KP Nomor: 52A/KEPMEN-KP/2013. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penerapan persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sepanjang rantai pasok bahan baku udang untuk unit pengolahan ikan (UPI) di Jakarta Utara. Dua UPI telah dipilih menjadi responden untuk dirunut ke hulu mengenai pemenuhan persyaratan dimaksud. Pengumpulan data dilakukan melalui survei, observasi dan wawancara kepada UPI, pengumpul/pemasok, pembudidaya dan pembenih. Analisis kesenjangan dan uji korelasi berganda digunakan untuk menilai kesesuaian penerapan persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Hasil identifikasi menunjukkan masih terdapat kesenjangan penerapan yang dilakukan oleh pembudidaya dan pengumpul/pemasok dengan standar yang ada. Tingkat kesesuaian pada pembudidaya 58% (kurang sesuai) dan pemasok 48% (tidak sesuai). Apresiasi UPI terhadap mutu dan keamanan hasil perikanan masih belum memadai, diduga karena permintaan di pasar global sangat tinggi sedangkan pasokannya tidak sesuai. Penerbitan sertifikat yang terpisah-pisah di antara rantai pasok diduga menjadi salah satu penyebab. Diperlukan perubahan strategi kebijakan dalam pelaksanaan sistem sertifikasi udang budidaya untuk ekspor yang terintegrasi dalam satu sertifikat.Shrimp is Indonesia's leading export commodity that requires quality and safe raw materials. To get appropriate shrimp raw materials, all members of the supply chain must apply the quality assurance and safety requirements of fishery products in accordance with Ministerial Decree KP Number: 52A/KEPMEN-KP/2013. This study aimed to evaluate the implementation of quality assurance and safety requirements for fishery products along the supply chain of cultured shrimp raw material suppliers for fish processing units (UPI) in North Jakarta. Two UPIs have been selected as respondents whose suppliers were evaluated regarding the fulfillment of the specified requirements. Data collection was carried out through surveys, observations, and interviews with UPI, collectors/suppliers, farmers, and breeders. Gap analysis and multiple correlation tests were used to assess the appropriateness of the implementation of quality assurance and fishery product safety requirements. The results show that gaps existed between the implementation of the requirement by farmers and suppliers compared with existing standards. The implementation level for farmers is 58% (less according) and the supplier 48% (not according). It was observed that UPI's appreciation of the quality and safety of fishery products was inadequate, allegedly because demand in the global market is very high while the supply does not meet the demand. Issuance of separate quality and safety certificates along the su
乌当是印度尼西亚有蹄类动物出口的商品,需要高质量和安全的前体。为了获得适当的乌当前体,供应链的所有成员必须根据KP命令编号:52A/KEPMEN-KP/2013,对检查结果适用相互保证的条件和安全性。本研究的目的是评估雅加达北部鱼类养殖单位(UPI)草莓供应链上相互保证条件的应用和保护结果的安全性。选择了两个UPI来回应之前关于满足预期条件的链接。数据收集是通过调查、观察和采访合众社、收藏者/供应商、导游和买家进行的。使用双截面分析和相关测试来评估相互保证条件应用的兼容性和维护结果的安全性。鉴定结果表明,与现有标准相比,驱动程序和收集器/供应商之间仍存在应用差距。驾驶员的调整率为58%(不适当),供应商的调整率则为48%(不恰当)。由于全球市场的需求非常高,而供应不匹配,预计合众社对羊肉的升值和国防安全的结果仍然不令人满意。供应链之间单独颁发证书预计是原因之一。在实施养殖虾出口认证制度时,需要改变政策,将其整合为一个证书。虾是印度尼西亚的主要出口商品,需要高质量和安全的原材料。为了获得合适的虾原料,供应链的所有成员都必须根据KP编号为52A/KEPMEN-KP/2013的部长令,适用渔业产品的质量保证和安全要求。本研究旨在评估北雅加达鱼类加工单位养殖虾原料供应商供应链中渔业产品质量保证和安全要求的实施情况。选择了两个UPI作为调查对象,对其供应商进行了符合规定要求的评估。数据收集是通过调查、观察和采访合众社、收集者/供应商、农民和饲养者进行的。差距分析和多重相关性检验用于评估质量保证和渔业产品安全要求实施的适当性。结果表明,与现有标准相比,农民和供应商在执行该要求方面存在差距。农民的实施水平为58%(根据较少),供应商为48%(不根据)。据观察,合众社对渔业产品质量和安全的评价不足,据称是因为全球市场的需求非常高,而供应却无法满足需求。供应链上单独颁发质量和安全证书被认为是原因之一。有必要改变实施出口对虾养殖认证制度的政策战略,该制度可以整合为一个证书。
{"title":"ANALISIS JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN SEPANJANG RANTAI PASOK UDANG BUDIDAYA (ANALYSIS OF QUALITY AND SAFETY ASSURANCE ALONG THE SUPPLY CHAIN OF CULTURED SHRIMP)","authors":"Rizki Dewi Kristikareni, Abdul Rokhman, A. Poernomo","doi":"10.15578/jkpi.12.1.2020.23-33","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.12.1.2020.23-33","url":null,"abstract":" Udang merupakan komoditas unggulan ekspor Indonesia yang memerlukan bahan baku yang berkualitas dan aman. Untuk mendapatkan bahan baku udang yang sesuai, seluruh anggota rantai pasok harus menerapkan persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sesuai Kepmen KP Nomor: 52A/KEPMEN-KP/2013. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penerapan persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan sepanjang rantai pasok bahan baku udang untuk unit pengolahan ikan (UPI) di Jakarta Utara. Dua UPI telah dipilih menjadi responden untuk dirunut ke hulu mengenai pemenuhan persyaratan dimaksud. Pengumpulan data dilakukan melalui survei, observasi dan wawancara kepada UPI, pengumpul/pemasok, pembudidaya dan pembenih. Analisis kesenjangan dan uji korelasi berganda digunakan untuk menilai kesesuaian penerapan persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Hasil identifikasi menunjukkan masih terdapat kesenjangan penerapan yang dilakukan oleh pembudidaya dan pengumpul/pemasok dengan standar yang ada. Tingkat kesesuaian pada pembudidaya 58% (kurang sesuai) dan pemasok 48% (tidak sesuai). Apresiasi UPI terhadap mutu dan keamanan hasil perikanan masih belum memadai, diduga karena permintaan di pasar global sangat tinggi sedangkan pasokannya tidak sesuai. Penerbitan sertifikat yang terpisah-pisah di antara rantai pasok diduga menjadi salah satu penyebab. Diperlukan perubahan strategi kebijakan dalam pelaksanaan sistem sertifikasi udang budidaya untuk ekspor yang terintegrasi dalam satu sertifikat.Shrimp is Indonesia's leading export commodity that requires quality and safe raw materials. To get appropriate shrimp raw materials, all members of the supply chain must apply the quality assurance and safety requirements of fishery products in accordance with Ministerial Decree KP Number: 52A/KEPMEN-KP/2013. This study aimed to evaluate the implementation of quality assurance and safety requirements for fishery products along the supply chain of cultured shrimp raw material suppliers for fish processing units (UPI) in North Jakarta. Two UPIs have been selected as respondents whose suppliers were evaluated regarding the fulfillment of the specified requirements. Data collection was carried out through surveys, observations, and interviews with UPI, collectors/suppliers, farmers, and breeders. Gap analysis and multiple correlation tests were used to assess the appropriateness of the implementation of quality assurance and fishery product safety requirements. The results show that gaps existed between the implementation of the requirement by farmers and suppliers compared with existing standards. The implementation level for farmers is 58% (less according) and the supplier 48% (not according). It was observed that UPI's appreciation of the quality and safety of fishery products was inadequate, allegedly because demand in the global market is very high while the supply does not meet the demand. Issuance of separate quality and safety certificates along the su","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46322259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Back Matter 回到问题
Pub Date : 2020-05-30 DOI: 10.15578/jkpi.12.1.2020.app.58-app.59
Redaksi Pelaksana
{"title":"Back Matter","authors":"Redaksi Pelaksana","doi":"10.15578/jkpi.12.1.2020.app.58-app.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.12.1.2020.app.58-app.59","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43274668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KAJIAN TINGKAT EFEKTIFITAS PERIKANAN UNTUK PENGEMBANGAN SECARA BERKELANJUTAN DI PROVINSI BANTEN 班腾省渔业可持续发展的有效研究
Pub Date : 2020-05-22 DOI: 10.15578/jkpi.12.1.2020.35-46
Yonvitner Yonvitner, Mennofatria Boer, Rahmat Kurnia
Efektifitas pengelolaan perikanan harus mempertimbangkan pola produksi dan produktivitas usaha penangkapan. Untuk itu penilaian terhadap efektivitas alat perlu dilakukan untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan perikanan. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Banten pada tahun 2018 dengan menggunakan data tahun 2003-2017. Analisis efektivitas penangkapan dengan mengunakan matrik analisis antara produksi dan produktivitas. Dan juga didukung dengan analisis statistik deskriptif terhadap sebaran hasil tangkapan. Hasil penelitian untuk kategori alat tangkap yang lebih efektif adalah Payang, Pukat Cincin, Jaring Insang, dan Bagan Perahu. Payang memiliki tingkat produksi 280.560 kg per tahun dan produktivitas 31.612 ton per tahun, Pukat Cincin memiliki produksi sebesar 517,341 ton per tahun dan produktivitas 44.986 per tahun, dan Jaring Insang pada tingkat produksi sebesar 1074.311 ton per tahun dan produktivitas 9.231 ton per tahun. Alat tangkap yang termasuk kategori tidak efektif adalah Sero, Jaring Udang, Rawai Hanyut dan Perangkap. Program rekonstruksi alat tangkap penting untuk mengurangi kapasitas penangkapan ikan dan meningkatkan ekonomi. Dalam hal ini, penelitian ini belum melibatkan skala ekonomi nelayan dalam aktivitas operasi sehari-hari.The effectiveness of fisheries management must consider the pattern of production and productivity of fishing businesses. For this reason, an assessment of the effectiveness of the tools needs to be carried out to ensure the sustainability of fisheries management. This research was conducted in Banten Province in 2018 using data from 2003-2017. Fishing effectiveness analysis using a matrix analysis between production and productivity. And also supported by using statistical analysis of the average value and distribution of catches. The results of the research for the more effective categories of fishing gear were Payang, Pure Seine, Gillnet Drift, and Boat Liftnet. Payang has a production rate of 280,560 kg per year and productivity of 31,612 tons per year, Purse seine has a production of 517,341 tons per year and productivity of 44,986 per year, and Gillnet Drift at a production rate of 1074,311 tons per year and productivity of 9,231 tons per year. The fishing gear included in the ineffective category is Sero, Shrimp net, Drifting Rawai and traps. The reconstruction program is important to reduce fishing capacity and improve the economic community. In this case, this study has not involved the economies of scale of fishermen in daily operations.
设备的效率管理必须考虑到捕获工作的生产模式和生产力。为此,需要对该工具的有效性进行评估,以确保设备管理的连续性。这项研究于2018年在万丹省进行,使用了2003年至2017年的数据。使用生产和生产力之间的分析矩阵分析捕获效率。并通过描述性统计分析对渔获量分布结果进行支持。更有效的捕捉工具类别的研究结果是阴影、戒指、Insang网和船袋。污泥的生产水平为280560公斤/年,生产力为31612吨/年,Ring Puck的产量为517341吨/年和44986吨/年;Insang Network的产量水平为1074311吨/年、生产力为9231吨/每年。包括无效类别的捕捉工具有Seros、Udang Nets、Snake Rawai和Catchers。渔具的重建对于减少捕捞能力和促进经济发展至关重要。渔业管理的有效性必须考虑渔业企业的生产模式和生产力。因此,需要对这些工具的有效性进行评估,以确保渔业管理的可持续性。这项研究于2018年在万丹省使用2003-2017年的数据进行。利用生产和生产力之间的矩阵分析进行捕捞效果分析。并通过使用渔获量平均值和分布的统计分析予以支持。对更有效的渔具类别的研究结果是巴扬、纯塞纳河、刺网漂移和升船网。帕扬的年产量为280560公斤,年产量为31612吨,围网的年产量是517341吨,年产量是44986吨,刺网漂移的年生产率是1074311吨,年生产力是9231吨。无效类别中的渔具包括Sero、虾网、漂流Rawai和陷阱。重建计划对于减少捕鱼能力和改善经济社区非常重要。在这种情况下,本研究没有涉及渔民日常作业的规模经济。
{"title":"KAJIAN TINGKAT EFEKTIFITAS PERIKANAN UNTUK PENGEMBANGAN SECARA BERKELANJUTAN DI PROVINSI BANTEN","authors":"Yonvitner Yonvitner, Mennofatria Boer, Rahmat Kurnia","doi":"10.15578/jkpi.12.1.2020.35-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.12.1.2020.35-46","url":null,"abstract":"Efektifitas pengelolaan perikanan harus mempertimbangkan pola produksi dan produktivitas usaha penangkapan. Untuk itu penilaian terhadap efektivitas alat perlu dilakukan untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan perikanan. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Banten pada tahun 2018 dengan menggunakan data tahun 2003-2017. Analisis efektivitas penangkapan dengan mengunakan matrik analisis antara produksi dan produktivitas. Dan juga didukung dengan analisis statistik deskriptif terhadap sebaran hasil tangkapan. Hasil penelitian untuk kategori alat tangkap yang lebih efektif adalah Payang, Pukat Cincin, Jaring Insang, dan Bagan Perahu. Payang memiliki tingkat produksi 280.560 kg per tahun dan produktivitas 31.612 ton per tahun, Pukat Cincin memiliki produksi sebesar 517,341 ton per tahun dan produktivitas 44.986 per tahun, dan Jaring Insang pada tingkat produksi sebesar 1074.311 ton per tahun dan produktivitas 9.231 ton per tahun. Alat tangkap yang termasuk kategori tidak efektif adalah Sero, Jaring Udang, Rawai Hanyut dan Perangkap. Program rekonstruksi alat tangkap penting untuk mengurangi kapasitas penangkapan ikan dan meningkatkan ekonomi. Dalam hal ini, penelitian ini belum melibatkan skala ekonomi nelayan dalam aktivitas operasi sehari-hari.The effectiveness of fisheries management must consider the pattern of production and productivity of fishing businesses. For this reason, an assessment of the effectiveness of the tools needs to be carried out to ensure the sustainability of fisheries management. This research was conducted in Banten Province in 2018 using data from 2003-2017. Fishing effectiveness analysis using a matrix analysis between production and productivity. And also supported by using statistical analysis of the average value and distribution of catches. The results of the research for the more effective categories of fishing gear were Payang, Pure Seine, Gillnet Drift, and Boat Liftnet. Payang has a production rate of 280,560 kg per year and productivity of 31,612 tons per year, Purse seine has a production of 517,341 tons per year and productivity of 44,986 per year, and Gillnet Drift at a production rate of 1074,311 tons per year and productivity of 9,231 tons per year. The fishing gear included in the ineffective category is Sero, Shrimp net, Drifting Rawai and traps. The reconstruction program is important to reduce fishing capacity and improve the economic community. In this case, this study has not involved the economies of scale of fishermen in daily operations.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44087008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
STATUS PENGELOLAAN PERIKANAN SKALA KECIL BERBASIS ZONASI DI WILAYAH PERAIRAN KABUPATEN BANGKA 基于分带性的分类量表在背景机长航空领域的延续现状
Pub Date : 2019-11-12 DOI: 10.15578/jkpi.11.2.2019.125-137
Yeyen Mardyani, Rahmat Kurnia, Luky Adrianto
Pemanfaatan wilayah perairan di sekitar Pulau Bangka oleh sektor perikanan khususnya perikanan skala kecil semakin terdesak akibat daerah penangkapan ikan (DPI) yang semakin berkurang dikarenakan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di laut semakin bertambah. Hal ini menyebabkan ruang gerak nelayan semakin sempit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai status keragaan pengelolaan perikanan skala kecil berdasarkan Zona DPI yang dibagi menjadi 3, yaitu Zona A (DPI dengan IUP aktif), Zona A1 (DPI dengan IUP non aktif), dan Zona B (DPI tanpa IUP). Status keragaan dinilai melalui pendekatan Ecosystem Approach for Fisheries Management (EAFM) dengan menggunakan indikator pada domain sumberdaya ikan, habitat dan ekosistem, teknologi penangkapan ikan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa status pengelolaan perikanan pada masing-masing zona DPI yaitu Zona A dengan nilai total agregat sebesar 1.179,50 termasuk dalam kategori status sedang; Zona A1 dengan nilai total agregat 1.404,5 termasuk dalam kategori status baik, dan Zona B dengan nilai total agregat sebesar 1.377 yang termasuk kategori status sedang. Pengelolaan perikanan dengan keputusan taktis diprioritaskan pada indikator range collaps, kapasitas penangkapan, ekosistem terumbu karang, konflik perikanan, pendapatan nelayan, dan penguatan kelembagaan.The use of Bangka waters by the fisheries sector, especially small scale fisheries, is increasingly pushed due to the reduced fishing ground (DPI) because of the increasing area of   the Sea Mining Business License (IUP). This causes less space for fishermen. This study aims to assess the performance status of small scale fisheries management based on the DPI Zone which is divided into 3, namely Zone A (DPI with active IUP), Zone A1 (DPI with non-active IUP), and Zone B (DPI without IUP). Performance status is assessed through the Ecosystem Approach for Fisheries Management (EAFM) approach using indicators in the domain of fish resources, habitat and ecosystem, fisheries technology, social, economic, and institutional. The assessment results indicate that the status of fisheries management in each DPI zone, namely Zone A with an aggregate total value of 1,179.50, is included in the medium status category; Zone A1 with a total aggregate value of 1,404.5 is included in the good status category, and Zone B with an aggregate value of 1,377 which is included in the medium status category. Fisheries management with tactical decisions are prioritized on indicators of range collapse, fishing capacity, coral reef ecosystems, fisheries conflicts, fishermen income, and institutional strengthening.
由于海洋中非法、未报告和未报告的捕捞数量不断增加,捕捞量不断增加,特别福利部门对邦卡岛周围水域的小规模福利利用日益受到重视。这使钓鱼室变窄了。本研究旨在评估基于DPI的小规模权利管理的频率状况。DPI区域分为3个区域,即A区(有活动IUP的DPI)、A1区(有非活动IUP)和B区(无IUP的DPI)。通过渔业管理生态系统方法(EAFM)评估频率状态,使用鱼类资源、栖息地和生态系统、鱼类捕获技术、社会、经济和脆弱性等领域的指标。评估显示,每个DPI区域A区域的权利管理状态,总价值为1179,50,包含在当前状态类别中;总总值为1404,5的A1区包括在良好状态类别中,总总值为1377的B区包括在当前状态类别中。通过战术决策对渔具进行管理,优先考虑范围溃散指标、捕捞能力、珊瑚礁生态系统、渔具冲突、渔业收入和水分负荷。由于海洋采矿经营许可证(IUP)的面积不断增加,渔场减少,渔业部门,特别是小型渔业对邦卡水域的使用越来越受到推动。这会减少渔民的空间。本研究旨在评估基于DPI区的小规模渔业管理的绩效状况,DPI区分为3个区,即A区(DPI有活跃的IUP)、A1区(DPIs有非活跃的IUP)和B区(DPIS无IUP)。通过渔业管理生态系统方法(EAFM)评估绩效状况,使用鱼类资源、栖息地和生态系统、渔业技术、社会、经济和体制领域的指标。评估结果表明,每个DPI区的渔业管理状况,即总价值为1179.50的A区,属于中等状况类别;总总值为1404.5的区域A1被包括在良好状态类别中,总总值为1377的区域B被包括在中等状态类别中。渔业管理和战术决策优先考虑范围崩溃、捕捞能力、珊瑚礁生态系统、渔业冲突、渔民收入和体制加强等指标。
{"title":"STATUS PENGELOLAAN PERIKANAN SKALA KECIL BERBASIS ZONASI DI WILAYAH PERAIRAN KABUPATEN BANGKA","authors":"Yeyen Mardyani, Rahmat Kurnia, Luky Adrianto","doi":"10.15578/jkpi.11.2.2019.125-137","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.11.2.2019.125-137","url":null,"abstract":"Pemanfaatan wilayah perairan di sekitar Pulau Bangka oleh sektor perikanan khususnya perikanan skala kecil semakin terdesak akibat daerah penangkapan ikan (DPI) yang semakin berkurang dikarenakan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di laut semakin bertambah. Hal ini menyebabkan ruang gerak nelayan semakin sempit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai status keragaan pengelolaan perikanan skala kecil berdasarkan Zona DPI yang dibagi menjadi 3, yaitu Zona A (DPI dengan IUP aktif), Zona A1 (DPI dengan IUP non aktif), dan Zona B (DPI tanpa IUP). Status keragaan dinilai melalui pendekatan Ecosystem Approach for Fisheries Management (EAFM) dengan menggunakan indikator pada domain sumberdaya ikan, habitat dan ekosistem, teknologi penangkapan ikan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa status pengelolaan perikanan pada masing-masing zona DPI yaitu Zona A dengan nilai total agregat sebesar 1.179,50 termasuk dalam kategori status sedang; Zona A1 dengan nilai total agregat 1.404,5 termasuk dalam kategori status baik, dan Zona B dengan nilai total agregat sebesar 1.377 yang termasuk kategori status sedang. Pengelolaan perikanan dengan keputusan taktis diprioritaskan pada indikator range collaps, kapasitas penangkapan, ekosistem terumbu karang, konflik perikanan, pendapatan nelayan, dan penguatan kelembagaan.The use of Bangka waters by the fisheries sector, especially small scale fisheries, is increasingly pushed due to the reduced fishing ground (DPI) because of the increasing area of   the Sea Mining Business License (IUP). This causes less space for fishermen. This study aims to assess the performance status of small scale fisheries management based on the DPI Zone which is divided into 3, namely Zone A (DPI with active IUP), Zone A1 (DPI with non-active IUP), and Zone B (DPI without IUP). Performance status is assessed through the Ecosystem Approach for Fisheries Management (EAFM) approach using indicators in the domain of fish resources, habitat and ecosystem, fisheries technology, social, economic, and institutional. The assessment results indicate that the status of fisheries management in each DPI zone, namely Zone A with an aggregate total value of 1,179.50, is included in the medium status category; Zone A1 with a total aggregate value of 1,404.5 is included in the good status category, and Zone B with an aggregate value of 1,377 which is included in the medium status category. Fisheries management with tactical decisions are prioritized on indicators of range collapse, fishing capacity, coral reef ecosystems, fisheries conflicts, fishermen income, and institutional strengthening.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49513225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
ANALISIS TINDAKAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU DI SABANG 国际发展与国际发展中的社会支出分析
Pub Date : 2019-11-11 DOI: 10.15578/jkpi.11.2.2019.113-123
Armen Zulham, Rani Hafsaridewi, Freshty Yulia Arthatani, Mira Mira
Tindakan sosial adalah perilaku pelaku usaha perikanan terhadap pelaku lain dengan tujuan dan motivasi tertentu. Permasalahannya, tindakan sosial pelaku usaha pada kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Sabang tidak responsif mendukung beroperasinya SKPT Sabang. Tujuan tulisan ini mempelajari karakteristik aspek sosial budaya masyarakat perikanan Sabang serta tindakan sosial yang terkait dengan hal itu agar SKPT Sabang dapat berfungsi. Data dan informasi diperoleh dari Focus Group Discussion (FGD). Observasi langsung (aktuelles verstehen), dan pemahaman motif tindakan (eklarendes verstehen) digunakan sebagai teknik untuk mendalami infomasi hasil FGD tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada Oktober 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan: tindakan sosial tradisional mendominasi keputusan pelaku usaha dalam penangkapan ikan. Pelaku usaha perikanan tersebut harus taat hukum adat laot yang dipantau Panglima Laot; tindakan sosial rasional instrumental mendominasi tindakan pelaku usaha pada kegiatan penanganan hasil tangkapan serta distribusi dan pemasaran ikan. Motif tindakan sosial yang terakhir ini mempengaruhi pelaku usaha lain, agar pasokan ikan dapat diperoleh atau mengoptimalkan manfaat karena tindakan pelaku usaha lain. Tulisan ini merekomendasikan agar di SKPT Sabang dilakukan perubahan sosial melalui transformasi 30% - 40% dari 684 unit armada perikanan <3 GT menjadi armada >10 GT. Transformasi ini akan mendorong tindakan sosial pada trip penangkapan ikan, peningkatan permintaan tenaga kerja trampil (pawang) dan penggunaan teknologi dalam penanganan serta pemasaran/distribusi ikan.Social action is defined as the action among business actors for specific purposes or motives. The problem of social action in the SKPT (integrated marine and fisheries center) Sabang is that the business actors in fisheries are not responsive to support the operationalization of SKPT Sabang. The purpose of this paper is to learn the characteristics of business actors on socio-cultural aspects and social action to support the daily operation of SKPT Sabang. Data and information were collected from the Focus Group Discussion (FGD). Direct observation (aktuelles verstehen) and Empathetic Understanding (eklarendes verstehen) were used as techniques to collect advanced information. Data were collected in October 2018. The research findings are: traditional social actions dominate fishing actors’ activities. The business actors remain to obey on the local traditional rule (adat laot rule) observed by Panglima Laot; instrumental rational social actions are always carried out by business actors on the post-harvest fishing activities as well as distribution and fish marketing. The last social action motives are to influence others to provide fish and to reach optimal benefit due to other business actor action. This paper recommends preparing the social change through transformation 30% - 40% of < 3 GT fishing vessel to > 10 GT in Sabang. It will then change th
社会行动是行为人出于某种目的和动机对另一行为人进行宣传的行为。问题是,犯罪者在连接中心和综合控制(SKPT)萨邦地区的社会行动没有对支持其运营SKPT萨邦做出回应。本文的目的是研究萨邦社会文化的社会方面和相关的社会行为,以便SKPT萨邦能够发挥作用。数据和信息来自焦点小组讨论(FGD)。直接观察(aktuelles verstehen)和对作用基序的理解(eklarendes versteen)被用作加深FGD结果信息的技术。2018年10月进行的数据收集。研究结果表明:传统的社会行为主导了捕鱼行为人的决策。法律的法律,法律的法律的法律。工具性社会行为支配着犯罪者在捕捞、分销和营销活动中的行为。最后这些社会行动的动机会影响其他企业家,从而使其他企业家能够获得或优化鱼类供应。本文件建议,通过改造684支10 GT船队的30%-40%,在沙邦进行社会变革。这一改造将鼓励在捕鱼旅行中采取社会行动,增加不定期劳动力需求(pawang),并在鱼类处理和营销/分销中使用技术。社会行为被定义为商业行为者之间出于特定目的或动机的行为。SKPT(综合海洋和渔业中心)萨邦的社会行动问题是,渔业的商业行为体没有响应支持SKPT萨邦的运营。本文的目的是了解商业行为者在社会文化方面的特征和支持SKPT Sabang日常运营的社会行动。数据和信息是从焦点小组讨论中收集的。直接观察(当前理解)和同情理解(eklarendes verstehen)被用作收集高级信息的技术。数据收集于2018年10月。研究发现:传统的社会行为主导着捕鱼行为主体的活动。商业参与者仍然遵守Panglima laot所遵守的当地传统规则(adat-laot规则);在收获后的捕鱼活动以及分销和鱼类营销中,商业行为者总是进行工具理性的社会行动。最后一种社会行为动机是影响他人提供鱼类,并因其他商业行为体的行为而获得最佳利益。本文建议通过将萨邦30%-40%的<3 GT渔船改造为>10 GT渔船,为社会变革做好准备。然后,它将改变捕鱼活动的持续时间,增加对熟练劳动力(pawang)的需求,并将技术应用于收获后以及营销/鱼类分销。
{"title":"ANALISIS TINDAKAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN SENTRA KELAUTAN DAN PERIKANAN TERPADU DI SABANG","authors":"Armen Zulham, Rani Hafsaridewi, Freshty Yulia Arthatani, Mira Mira","doi":"10.15578/jkpi.11.2.2019.113-123","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jkpi.11.2.2019.113-123","url":null,"abstract":"Tindakan sosial adalah perilaku pelaku usaha perikanan terhadap pelaku lain dengan tujuan dan motivasi tertentu. Permasalahannya, tindakan sosial pelaku usaha pada kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Sabang tidak responsif mendukung beroperasinya SKPT Sabang. Tujuan tulisan ini mempelajari karakteristik aspek sosial budaya masyarakat perikanan Sabang serta tindakan sosial yang terkait dengan hal itu agar SKPT Sabang dapat berfungsi. Data dan informasi diperoleh dari Focus Group Discussion (FGD). Observasi langsung (aktuelles verstehen), dan pemahaman motif tindakan (eklarendes verstehen) digunakan sebagai teknik untuk mendalami infomasi hasil FGD tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada Oktober 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan: tindakan sosial tradisional mendominasi keputusan pelaku usaha dalam penangkapan ikan. Pelaku usaha perikanan tersebut harus taat hukum adat laot yang dipantau Panglima Laot; tindakan sosial rasional instrumental mendominasi tindakan pelaku usaha pada kegiatan penanganan hasil tangkapan serta distribusi dan pemasaran ikan. Motif tindakan sosial yang terakhir ini mempengaruhi pelaku usaha lain, agar pasokan ikan dapat diperoleh atau mengoptimalkan manfaat karena tindakan pelaku usaha lain. Tulisan ini merekomendasikan agar di SKPT Sabang dilakukan perubahan sosial melalui transformasi 30% - 40% dari 684 unit armada perikanan <3 GT menjadi armada >10 GT. Transformasi ini akan mendorong tindakan sosial pada trip penangkapan ikan, peningkatan permintaan tenaga kerja trampil (pawang) dan penggunaan teknologi dalam penanganan serta pemasaran/distribusi ikan.Social action is defined as the action among business actors for specific purposes or motives. The problem of social action in the SKPT (integrated marine and fisheries center) Sabang is that the business actors in fisheries are not responsive to support the operationalization of SKPT Sabang. The purpose of this paper is to learn the characteristics of business actors on socio-cultural aspects and social action to support the daily operation of SKPT Sabang. Data and information were collected from the Focus Group Discussion (FGD). Direct observation (aktuelles verstehen) and Empathetic Understanding (eklarendes verstehen) were used as techniques to collect advanced information. Data were collected in October 2018. The research findings are: traditional social actions dominate fishing actors’ activities. The business actors remain to obey on the local traditional rule (adat laot rule) observed by Panglima Laot; instrumental rational social actions are always carried out by business actors on the post-harvest fishing activities as well as distribution and fish marketing. The last social action motives are to influence others to provide fish and to reach optimal benefit due to other business actor action. This paper recommends preparing the social change through transformation 30% - 40% of < 3 GT fishing vessel to > 10 GT in Sabang. It will then change th","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45959092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1