首页 > 最新文献

Jurnal Ilmu Kehutanan最新文献

英文 中文
Habitat dan Interaksi Spatio-Temporal Merak Hijau dengan Sapi dan Herbivora Besar di Taman Nasional Baluran 国家垃圾公园中的栖息地及其与Sapi和大型草食动物的互动绿地时间
Pub Date : 2019-05-24 DOI: 10.22146/JIK.46142
S. Pudyatmoko
Merak hijau (Pavo muticus muticus) adalah species yang terancam punah dengan populasi yang terus menurun. Burung ini adalah jenis yang dilindungi di Indonesia, dan hidup di beberapa sisa-sisa habitat yang kebanyakan sempit dan dengan tingkat perburuan tinggi. Hal ini menyebabkan risiko kepunahan yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Baluran untuk menyelidiki pengaruh variabel habitat terhadap kemungkinan okupansi merak hijau serta interaksi spasial dan temporal antara merak hijau dengan sapi dan herbivora besar. Kehadiran merak hijau direkam dengan kamera trap dan variabel-variabel habitat diukur di tempat kamera trap dipasang. Penelitian ini menemukan bahwa kemungkinan okupansi merak hijau paling baik dijelaskan oleh model yang tidak melibatkan peran variabel habitat. Selain itu, ditemukan pula bahwa pola interaksi merak hijau dengan sapi mirip dengan pola interaksi merak hijau dengan sebagian besar herbivora besar. Tidak ada dampak negatif sapi terhadap kehadiran dan aktivitas harian merak hijau. Burung ini memiliki daya adaptasi yang cukup tinggi terhadap kondisi lingkungan yang berbeda. Penurunan populasi di Jawa mungkin lebih disebabkan karena tekanan perburuan yang tinggi daripada perubahan habitat. Habitat and Spatio-Temporal Interaction Between Green Peafowl with Cattle and Megaherbivores in Baluran National Park  Abstract Green peafowl (Pavo muticus muticus) is an endangered species, whose population is continuously declining. It is protected animal in Indonesia that occurs in remnant, and sometime small habitat with high hunting pressure, that made the animal prone to extinction. This study was conducted to investigate the influence of habitat on the occupancy probability of green fowl as well as the interaction between green peafowl and free-range cattle and wild mammal in Baluran National Park. The presence of animals in the study was recorded by camera traps, and the habitat variables were measured in the locations, where the camera traps were installed. The research found that the occupancy of green peafowl best explained by the model that not include any habitat variables. The pattern of interaction between green peafowl and domesticated cattle was similar to those of between green peafowl and the majority of wild mammal. There was no evidence of negative impact of domesticated cattle on the spatial occurrence as well as temporal activity of green peafowl. Green peafowl is a bird species with high adaptability to various environmental conditions. The population decrease of this animal in Java might be mainly due to high hunting pressure than habitat change.
绿虫(Pavo muticus muticus)是濒危物种,其数量正在减少。这种鸟是印度尼西亚的受保护物种,生活在一些栖息地,这些栖息地大多狭窄,狩猎水平很高。它造成了很高的灭绝风险。这项研究是在国家气球公园进行的,目的是调查不同栖息地对绿玫瑰入住可能性的影响,以及绿玫瑰和大型食草动物之间的空间和时间相互作用。绿玫瑰的存在是用陷阱相机记录的,并在安装陷阱相机的位置测量栖息地变量。这项研究发现,绿玫瑰占据的可能性最好用不涉及栖息地变量作用的模型来解释。此外,研究发现,绿玫瑰与奶牛的互动模式与绿玫瑰与大多数大型食草动物的互动模式相似。牛对绿玫瑰的存在和日常活动没有负面影响。这种鸟对不同的环境条件有很高的适应能力。爪哇岛的人口减少可能更多是由于狩猎压力大,而不是栖息地的变化。巴鲁兰国家公园绿孔雀与牛和大型食草动物的栖息地和时空互动。它是印度尼西亚的受保护动物,生活在遗迹中,有时栖息地很小,狩猎压力很大,这使得这种动物容易灭绝。本研究旨在调查栖息地对巴鲁兰国家公园绿孔雀占用概率的影响,以及绿孔雀与散养牛和野生哺乳动物之间的相互作用。通过相机捕捉器记录研究中动物的存在,并在安装相机捕捉器的位置测量栖息地变量。研究发现,绿孔雀的占有率最好用不包括任何栖息地变量的模型来解释。绿孔雀和驯养牛之间的互动模式与绿孔雀和大多数野生哺乳动物之间的互动方式相似。没有证据表明驯养牛对绿孔雀的空间发生和时间活动有负面影响。绿孔雀是一种对各种环境条件具有高度适应性的鸟类。爪哇岛这种动物的数量减少可能主要是由于狩猎压力大,而不是栖息地的变化。
{"title":"Habitat dan Interaksi Spatio-Temporal Merak Hijau dengan Sapi dan Herbivora Besar di Taman Nasional Baluran","authors":"S. Pudyatmoko","doi":"10.22146/JIK.46142","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.46142","url":null,"abstract":"Merak hijau (Pavo muticus muticus) adalah species yang terancam punah dengan populasi yang terus menurun. Burung ini adalah jenis yang dilindungi di Indonesia, dan hidup di beberapa sisa-sisa habitat yang kebanyakan sempit dan dengan tingkat perburuan tinggi. Hal ini menyebabkan risiko kepunahan yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Baluran untuk menyelidiki pengaruh variabel habitat terhadap kemungkinan okupansi merak hijau serta interaksi spasial dan temporal antara merak hijau dengan sapi dan herbivora besar. Kehadiran merak hijau direkam dengan kamera trap dan variabel-variabel habitat diukur di tempat kamera trap dipasang. Penelitian ini menemukan bahwa kemungkinan okupansi merak hijau paling baik dijelaskan oleh model yang tidak melibatkan peran variabel habitat. Selain itu, ditemukan pula bahwa pola interaksi merak hijau dengan sapi mirip dengan pola interaksi merak hijau dengan sebagian besar herbivora besar. Tidak ada dampak negatif sapi terhadap kehadiran dan aktivitas harian merak hijau. Burung ini memiliki daya adaptasi yang cukup tinggi terhadap kondisi lingkungan yang berbeda. Penurunan populasi di Jawa mungkin lebih disebabkan karena tekanan perburuan yang tinggi daripada perubahan habitat. Habitat and Spatio-Temporal Interaction Between Green Peafowl with Cattle and Megaherbivores in Baluran National Park  Abstract Green peafowl (Pavo muticus muticus) is an endangered species, whose population is continuously declining. It is protected animal in Indonesia that occurs in remnant, and sometime small habitat with high hunting pressure, that made the animal prone to extinction. This study was conducted to investigate the influence of habitat on the occupancy probability of green fowl as well as the interaction between green peafowl and free-range cattle and wild mammal in Baluran National Park. The presence of animals in the study was recorded by camera traps, and the habitat variables were measured in the locations, where the camera traps were installed. The research found that the occupancy of green peafowl best explained by the model that not include any habitat variables. The pattern of interaction between green peafowl and domesticated cattle was similar to those of between green peafowl and the majority of wild mammal. There was no evidence of negative impact of domesticated cattle on the spatial occurrence as well as temporal activity of green peafowl. Green peafowl is a bird species with high adaptability to various environmental conditions. The population decrease of this animal in Java might be mainly due to high hunting pressure than habitat change.","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46569222","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Aktivitas Larvasida Ekstrak Daun Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser) terhadap Larva Aedes aegypti 凝灰岩草本植物的活性。(Danser)对抗埃及的幼虫
Pub Date : 2019-05-24 DOI: 10.22146/JIK.46208
Renhart Jemi, Royda Dara Ertini Damanik, L. Indrayanti
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar ekstrak daun tumih dan menguji aktivitas larvasidanya terhadap Aedes aegypti. Daun tumih dimaserasi dan difraksinasi dengan pelarut metanol, n-heksana, etil asetat, dan etanol. Aktivitas larvasida ekstrak diuji dengan konsentrasi 0, 5, 10, 25, 50, 75, dan 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan rendemen dari ekstraksi daun tumih pada berbagai larutan adalah sebagai berikut ekstrak metanol sebesar 15%, n-heksana 51%, etil asetat 35% dan etanol 85%. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun tumih positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Pengujian larvasida ekstrak daun tumih menunjukkan pengaruh terhadap mortalitas larva Aedes aegypti. Aktivitas larvasida ekstrak daun tumih optimum pada ekstrak etil asetat dengan LC(50) = 24,54 ppm, ekstrak metanol LC(50) = 45,65 ppm, ekstrak etanol LC(50) = 46,77 ppm dan ekstrak n-heksana LC(50) = 48,97 ppm. Ekstrak etil asetat daun tumih merupakan ekstrak teraktif dalam aktivitas larvasidanya. Selanjutnya, analisis FT-IR menunjukkan adanya gugus fungsi C-H alkana dan C = C aromatik. Gugus fungsi tersebut diduga penyusun senyawa alkaloid, flavanoid, saponin, dan tanin. Hasil analisis LCMS mengindikasikan adanya 7 senyawa bioaktif yaitu hexadecyl-ferulate, 21-o-methyl toosendanopentaol, 23-acetate alismaketone, dehydroxy-24-acetate alisol, physanol, prosapogenin 2, dan stigmastan-3,6-dione Larvacide Activity of Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.)Danser) Leaf Extracts against Aedes aegyptiAbstractThis research aimed to measure the content of Combretocarpus Rotundatus (Miq.) Danser leaf extracts and to test its larvicidal activity against Aedes aegypti. The leaves were macerated and fractionated using methanol, n-hexane, ethyl acetate, and ethanol. The extract contents from the leaves extraction were metanol extract of 15%, n-hexane extract of 51%, ethyl acetate extract of 35% and ethanol extract of 85%. The larvicidal activity of extracts was tested with concentration of 0, 5, 10, 25, 50, 75, and 100 ppm. Phytochemicals test exhibited that the methanol extract of Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser leaves contained alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. Larvicidal test conducted on the extracts exhibited an effect on the mortality levels against Aedes aegypti larvae. The larvicidal activity of leaf extracts was optimum in the ethyl acetate extract at LC(50) = 24.54 ppm, methanol extract at LC(50) = 45.65 ppm, ethanol extract at LC(50) = 46.77 ppm, and n-hexane extract at LC(50 = 48.97 ppm. It was found that the ethyl acetate extract was the most active larvicide. FT-IR analysis showed existing functional groups of C-H alkanes and C=C aromatics. Those functional groups were assumed to be flavanoid, alkaloid, saponin, and tannin constituents. Results of LC-MS analysis indicated 7 bioactive compounds i.e.hexadecyl-ferulate, 21-o-methyl toosendanopentaol, 23-acetate alismaketone, dehydroxy-24-acetate alisol, prosapogen
这是为了更好地控制埃及伊蚊的繁殖和繁殖活动。这是一种与甲醇、正己烷、etil asetat和乙醇的混合物。在浓度为0、5、10、25、50、75和100ppm的条件下,细菌的繁殖活动。这项研究表明,从最初的增长到现在的下降趋势是,甲醇的增长率分别为15%、51%、35%和85%。该病的研究表明,间位醇对番泻叶生物碱、类黄酮、皂苷和谷蛋白的抑制作用更强。对埃及伊蚊幼虫的死亡率进行研究。当LC(50)=24,54ppm,间苯甲醇LC(50。这是一个巨大的灾难性事件。此外,FT-IR分析表明,C-H碱和C=C芳构化合物的性质不同。本品主要含有人参生物碱、黄烷类、皂苷、丹参素。LCMS分析表明,Tumih(Combretocarpus rotundatus(Miq。)丹瑟叶提取物抗埃及伊蚊摘要本研究旨在测定罗丹瑟叶提取液的含量,并测试其对埃及伊蚊的杀幼虫活性。用甲醇、正己烷、乙酸乙酯和乙醇对叶片进行浸渍和分级。叶提取物的提取物含量为间醇提取物15%,正己烷提取物51%,乙酸乙酯提取物35%,乙醇提取物85%。以0、5、10、25、50、75和100ppm的浓度测试提取物的杀幼虫活性。植物化学成分测试表明,圆叶丹砂的甲醇提取物中含有生物碱、黄酮、皂苷和单宁。对提取物进行的杀幼虫试验显示出对埃及伊蚊幼虫死亡率的影响。叶提取物的杀幼虫活性在乙酸乙酯提取物LC(50)=24.54ppm、甲醇提取物LC(50%)=45.65ppm、乙醇提取物LC(50=46.77ppm,和LC下的正己烷提取物(50=48.97ppm)乙酸乙酯提取物是最具活性的杀幼虫剂。FT-IR分析表明,存在C-H烷烃和C-C芳烃的官能团。这些官能团被认为是黄烷酸、生物碱、皂苷和单宁成分ismaketone、脱氢-24-乙酸盐alisol、prosapogenin2和豆甾烷-3,6-二酮。
{"title":"Aktivitas Larvasida Ekstrak Daun Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser) terhadap Larva Aedes aegypti","authors":"Renhart Jemi, Royda Dara Ertini Damanik, L. Indrayanti","doi":"10.22146/JIK.46208","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.46208","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar ekstrak daun tumih dan menguji aktivitas larvasidanya terhadap Aedes aegypti. Daun tumih dimaserasi dan difraksinasi dengan pelarut metanol, n-heksana, etil asetat, dan etanol. Aktivitas larvasida ekstrak diuji dengan konsentrasi 0, 5, 10, 25, 50, 75, dan 100 ppm. Hasil penelitian menunjukkan rendemen dari ekstraksi daun tumih pada berbagai larutan adalah sebagai berikut ekstrak metanol sebesar 15%, n-heksana 51%, etil asetat 35% dan etanol 85%. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun tumih positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Pengujian larvasida ekstrak daun tumih menunjukkan pengaruh terhadap mortalitas larva Aedes aegypti. Aktivitas larvasida ekstrak daun tumih optimum pada ekstrak etil asetat dengan LC(50) = 24,54 ppm, ekstrak metanol LC(50) = 45,65 ppm, ekstrak etanol LC(50) = 46,77 ppm dan ekstrak n-heksana LC(50) = 48,97 ppm. Ekstrak etil asetat daun tumih merupakan ekstrak teraktif dalam aktivitas larvasidanya. Selanjutnya, analisis FT-IR menunjukkan adanya gugus fungsi C-H alkana dan C = C aromatik. Gugus fungsi tersebut diduga penyusun senyawa alkaloid, flavanoid, saponin, dan tanin. Hasil analisis LCMS mengindikasikan adanya 7 senyawa bioaktif yaitu hexadecyl-ferulate, 21-o-methyl toosendanopentaol, 23-acetate alismaketone, dehydroxy-24-acetate alisol, physanol, prosapogenin 2, dan stigmastan-3,6-dione Larvacide Activity of Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.)Danser) Leaf Extracts against Aedes aegyptiAbstractThis research aimed to measure the content of Combretocarpus Rotundatus (Miq.) Danser leaf extracts and to test its larvicidal activity against Aedes aegypti. The leaves were macerated and fractionated using methanol, n-hexane, ethyl acetate, and ethanol. The extract contents from the leaves extraction were metanol extract of 15%, n-hexane extract of 51%, ethyl acetate extract of 35% and ethanol extract of 85%. The larvicidal activity of extracts was tested with concentration of 0, 5, 10, 25, 50, 75, and 100 ppm. Phytochemicals test exhibited that the methanol extract of Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser leaves contained alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. Larvicidal test conducted on the extracts exhibited an effect on the mortality levels against Aedes aegypti larvae. The larvicidal activity of leaf extracts was optimum in the ethyl acetate extract at LC(50) = 24.54 ppm, methanol extract at LC(50) = 45.65 ppm, ethanol extract at LC(50) = 46.77 ppm, and n-hexane extract at LC(50 = 48.97 ppm. It was found that the ethyl acetate extract was the most active larvicide. FT-IR analysis showed existing functional groups of C-H alkanes and C=C aromatics. Those functional groups were assumed to be flavanoid, alkaloid, saponin, and tannin constituents. Results of LC-MS analysis indicated 7 bioactive compounds i.e.hexadecyl-ferulate, 21-o-methyl toosendanopentaol, 23-acetate alismaketone, dehydroxy-24-acetate alisol, prosapogen","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48999197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tingkat Kesamaan Acacia mangium, Acacia auriculiformis, dan Hibridnya Berdasarkan Sifat Anatomi Akar, Batang, dan Daun 平等水平芒果金合欢、金合欢及其基于阿卡尔、巴塘和达恩解剖学性质的杂交种
Pub Date : 2018-11-01 DOI: 10.22146/JIK.40160
S. Sunarti, Visda Fitriana, S. Suharyanto
Persilangan antara Acacia mangium dan Acacia auriculiformis akan menghasilkan hibrid akasia, baik secara alami maupun buatan. Seperti induknya, jenis hibrid akasia dikembangkan untuk mendukung ketersediaan bahan baku industri pulp dan kertas. Secara morfologi, A. mangium, A. auriculiformis, dan hibridnya (A. mangium xA. auriculiformis) dapat dengan mudah dibedakan pada tingkat semai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesamaan antara A. mangium, A. auriculiformis, dan hibridnya berdasarkan perbedaan struktur anatomi mikroskopis pada akar, batang/ranting dan daun (filodia). Sampel akar, batang/ranting, dan daun (filodia) dibuat preparat semi permanen menggunakan teknik free-hand dan hasilnya diamati dengan image raster dan leaf clearing. Parameter yang diamati adalah ukuran jaringan penyusun akar, batang/ranting, dan daun(filodia) serta hubungan kekerabatan antara A. mangium, A. auriculiformis, dan hibridnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara A. mangium dan A. auriculiformis mempunyai tingkat kesamaan sebesar 55,26% dan hibrid A. mangium xA. auriculiformis mempunyai tingkat kesamaan dengan induk betina (A. mangium) lebih besar dibandingkan dengan induk jantan (A. auriculiformis), yaitu berturut-turut sebesar 60,53%-65,78% dan 52,63%-63,16%. Hibrid vigor mempunyai kekerabatan lebih dekat dengan hibrid intermediet dibandingkan dengan hibrid inferior, yaitu berturut-turut sebesar 78,95% dan 68,42%. Kemungkinan untuk mendapatkan hibrid unggul dengan persilangan dapat ditingkatkan dengan memilih pohon induk betina yang lebih unggul.Similarity Index among Acacia mangium, Acacia auriculiformis, and its Hybrid Based on the Anatomical Properties of Root, Stem, and LeafAbstractCrossing between Acacia mangium and Acacia auriculiformis will result Acacia hybrid whether naturally or artificially. Acacia hybrid, as its parents, was developed to support pulp and paper industries. Morphological characteristics of leaves among A. mangium, A. auriculiformis, and its hybrid (A. mangium x A. auriculifomris) were easily differentiated on nursery stage. This study was done to observe the anatomy of root, stem, and leaves of A. mangium, A. auriculiformis, and its hybrid for assessing their similarity. The samples of leaves, stems, and roots were made into semi-permanent object using freehand technique then the results were assessed using an image-raster and leaf clearing. The observed parameters were the anatomical structure in the root, stem, and leaves tissues as well as similarity index among A. mangium, A. auriculiformis, and its hybrid. The result showed that the similarity between A, mangium and A. auriculiformis was 55.26% and its hybrid were closer to A. mangium than A. auriculiformis with similarity index of 60.53%-65.78% and 52.63%-63-16%, respectively. Hybrid vigour showed a closer similarity to intermediate hybrid than inferior hybrid with similarity index of 78.95% and 68.42%. It is a great probability to obtain hybrid vigour
将会产生一种天然的和人工的金合欢杂交。和它们的父母一样,金合欢混合动力车也是为了支持纸浆工业的原材料和纸张的可用性而开发的。形态学、A. mangium、A. auriculiformis和杂交(A. mangium xA)。auriculiformis)可以在任何程度上轻易区分。这项研究的目的是根据根系、茎和叶(filodia)的微观解剖结构来确定mangium、auriculiformis和杂交的相似性。根、茎、枝和叶(filodia)的样本是用自由手技术制成的半永久性制剂,其结果是用raster和leaf clearing的形象观察到的。观察到的参数包括根、茎/枝和叶(filodia)的组织大小,以及A. mangium、A. auriculiformis和其杂交关系。研究表明,A. mangium和A. auriculiformis之间有55.26%的共同点和A. mangium xA。auriculiformis与雌性(A. mangium)的相似程度比雄性(A. auriculiformis)要大,它们的比重为60.53% - 65.78%,52.63% - 63.16%。混合者和混合者之间的亲缘关系比较低的混合者更密切,连续78.95%和68.42%。通过选择更好的母树来增加杂交后代的可能性。相似的指数为Acacia mangium, Acacia auriculiformis,以及它的混合以解剖性能为基础的根,素,和Acacia auriculiformis将result杂交自然或人工。美国的阿肯色混合动力车,她的父母,开发来支持纸浆工业。锰的形态特征,甲藻和它的杂交后代(A. mangium x . auriculimris)在护理阶段容易不同。这项研究是对根、根和叶进行仔细观察的,并将其从一种锰、一种外阴以及它的混合来评估其相似之处。这些叶子、stems和roots的样本被使用freehand技术进行了半永久的对象,然后替代品被用一种无效的imageg -raster和leaf clearing进行评估。观察到parameters是根、干细胞中的解剖结构,并将组织与锰、锰和它的杂交后代进行了类似的鉴定。据推测,在一个,mangium和一个auriculiformis之间存在相似之处的几率是55.26%,而它的混合比oriculiform更接近于60。53.55.78%和52。63%- 63%- 16%,尊敬。混合vigour表现出类似的更接近于内部混合而非较低等混合,具有78.95%和68.42%的相似指数。这很可能是一个很好的选择,通过选择混合的和它母亲的树的混合索引。
{"title":"Tingkat Kesamaan Acacia mangium, Acacia auriculiformis, dan Hibridnya Berdasarkan Sifat Anatomi Akar, Batang, dan Daun","authors":"S. Sunarti, Visda Fitriana, S. Suharyanto","doi":"10.22146/JIK.40160","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.40160","url":null,"abstract":"Persilangan antara Acacia mangium dan Acacia auriculiformis akan menghasilkan hibrid akasia, baik secara alami maupun buatan. Seperti induknya, jenis hibrid akasia dikembangkan untuk mendukung ketersediaan bahan baku industri pulp dan kertas. Secara morfologi, A. mangium, A. auriculiformis, dan hibridnya (A. mangium xA. auriculiformis) dapat dengan mudah dibedakan pada tingkat semai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesamaan antara A. mangium, A. auriculiformis, dan hibridnya berdasarkan perbedaan struktur anatomi mikroskopis pada akar, batang/ranting dan daun (filodia). Sampel akar, batang/ranting, dan daun (filodia) dibuat preparat semi permanen menggunakan teknik free-hand dan hasilnya diamati dengan image raster dan leaf clearing. Parameter yang diamati adalah ukuran jaringan penyusun akar, batang/ranting, dan daun(filodia) serta hubungan kekerabatan antara A. mangium, A. auriculiformis, dan hibridnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara A. mangium dan A. auriculiformis mempunyai tingkat kesamaan sebesar 55,26% dan hibrid A. mangium xA. auriculiformis mempunyai tingkat kesamaan dengan induk betina (A. mangium) lebih besar dibandingkan dengan induk jantan (A. auriculiformis), yaitu berturut-turut sebesar 60,53%-65,78% dan 52,63%-63,16%. Hibrid vigor mempunyai kekerabatan lebih dekat dengan hibrid intermediet dibandingkan dengan hibrid inferior, yaitu berturut-turut sebesar 78,95% dan 68,42%. Kemungkinan untuk mendapatkan hibrid unggul dengan persilangan dapat ditingkatkan dengan memilih pohon induk betina yang lebih unggul.Similarity Index among Acacia mangium, Acacia auriculiformis, and its Hybrid Based on the Anatomical Properties of Root, Stem, and LeafAbstractCrossing between Acacia mangium and Acacia auriculiformis will result Acacia hybrid whether naturally or artificially. Acacia hybrid, as its parents, was developed to support pulp and paper industries. Morphological characteristics of leaves among A. mangium, A. auriculiformis, and its hybrid (A. mangium x A. auriculifomris) were easily differentiated on nursery stage. This study was done to observe the anatomy of root, stem, and leaves of A. mangium, A. auriculiformis, and its hybrid for assessing their similarity. The samples of leaves, stems, and roots were made into semi-permanent object using freehand technique then the results were assessed using an image-raster and leaf clearing. The observed parameters were the anatomical structure in the root, stem, and leaves tissues as well as similarity index among A. mangium, A. auriculiformis, and its hybrid. The result showed that the similarity between A, mangium and A. auriculiformis was 55.26% and its hybrid were closer to A. mangium than A. auriculiformis with similarity index of 60.53%-65.78% and 52.63%-63-16%, respectively. Hybrid vigour showed a closer similarity to intermediate hybrid than inferior hybrid with similarity index of 78.95% and 68.42%. It is a great probability to obtain hybrid vigour","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47075431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Pertumbuhan Tanaman Semusim dan Manglid (Magnolia champaca) pada Pola Agroforestry Semusim和Manglid(Magnolia champaca)在农林极上的生长
Pub Date : 2018-11-01 DOI: 10.22146/JIK.40146
Aditya Hani, Levina Pieter Geraldine
Lahan kering yang kritis dapat direhabilitasi dengan menerapkan pola agroforestri. Lahan kering mempunyai masalah dengan kesuburan yang rendah serta rentan erosi. Agroforestri dapat meningkatkan keberhasilan penanaman sekaligus mendukung upaya swasembada pangan. Pemilihan jenis tanaman akan meningkatkan keberhasilan penanaman sekaligus memperoleh hasil antara bagi petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas masing-masing jenis tanaman penyusun pada sistem agroforestri manglid. Pengamatan menggunakan eksperimental design dengan membuat plot percobaan penanaman manglid dan tanaman semusim jenis kedelai dan jagung. Penelitian menggunakan rancangan percobaan acak lengkap kelompok (RCBD) yang terdiri dari perlakuan jarak tanam manglid yaitu: 3 mx3 m (J1), 3 mx 4 m (J2), 3 mx 5 m (13), 3 mx 6 m (J4). Setiap perlakuan, terdiri dari 42 tanaman (7x6) serta 3 ulangan, sehingga total tanaman manglid sebanyak 504 tanaman. Tanaman kedelai ditanam selang-seling dengan jagung. Kedelai ditanam dilarikan manglid sedangkan jagung ditanam di antara tanaman manglid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam manglid belum memberikan perbedaan pertumbuhan sampai umur 9 bulan. Tanaman kedelai yang ditanam dalam larikan tanaman pokok masih mampu memberikan produktivitas 0,190-0,529 ton/ha, jagung yang ditanam di antara tanaman manglid mampu memberikan produktivitas tertinggi sebesar 1,224 ton/ha. Pola agroforestri yang memberikan pendapatan tertinggi bagi petani diperoleh pada pola tanam manglid+jagung manis+kedelai dengan jarak tanam 3m x 6m.Plant Growth of Crop and Manglid Species (Magnolia champaca) on the Agroforestry PatternAbstractCritical dry land can be rehabilitated by applying agroforestry patterns. Dry land has problems with low fertility and susceptible to erosion. Agroforestry can increase the success of planting as well as support food self-sufficiency efforts. Selection of crops will increase the success of planting as well as to obtain intermediate results for farmers. This study aimed to determine the productivity of each plant species on the manglid agroforestry system. The observations used experimental design by making experimental plots of manglid planting and crops of soybean and maize species. The study used a complete Randomized Block Design (RCBD) consisting of treatment of manglid spacing:3 mx3 m (J1), 3 mx 4 m (J2), 3 mx 5 m (53), 3 mx 6 m (14). Each treatment consisted of 42 plants (7x6) and 3 replications, yielding a total of 504 manglid plants. Soybean crops was planted alternately with corn. Soybeans were grown in manglid while corn was planted among manglid plants. The results showed that treatment of manglid plant spacing did not show a difference growth until the age of 9 months. Soybean crops grown in the staple of staple crops were still able to provide productivity of 0.190-0.529 ton/ha, maize grown among manglid crops was able to provide the highest productivity of 1,224 ton/ha. Agroforestry patter
关键干旱可以通过采用农林复合模式来修复。旱地的生育能力不足,容易受到侵蚀。农林复合经营可以促进种植的成功,同时支持食品种植的努力。选择一种作物将促进种植的成功,并为农民取得成果。这项研究的目的是确定manglid农林业体系中种植植物的每一种生产力。使用实验设计,草根种植和种植大豆和玉米的试验。研究使用由manglid花园远地点组成的随机设计的试验项目(RCBD)为:3 mx3 m (J1)、3 mx4 m (J2)、3 mx5 m(13)、3 mx6 m (J4)。每一种治疗方法包括42种植物(7x6)和3种申命记,总共有504种植物。大豆作物与玉米交替种植。大豆生长在锰填埋场中,玉米生长在锰填埋场中。研究表明,warlid种植的距离在9个月前还没有给他的成长带来任何影响。在植株中生长的大豆仍然可以产生0.70 - 0.529吨/ha的生产力,而在manglid植物中种植的玉米可以达到1224吨/ha的最高生产力。农林业模式为农民带来了最高收入,是通过种植3m×6米(3m)的甜玉米+大豆种植模式获得的。种植在农业上的农作物和渔民物种(木兰champaca)可以通过农业景观来修复。干旱的土地有低氧和可腐蚀的问题。农业可以增加植物的成功,就像支撑食品自给自足的努力一样。农作物的选择将会大大增加种植的成功,并确定目前的做法。这项研究可以确定食品工业中所有植物的生产特性。天文台使用了实验设计实验研究使用的是一个完整的扩散块设计(RCBD),包含3 mx3 m (J1), 3 mx 4 m (J2), 3 mx 5米(53),3 mx 6米(14)。每一项研究都考虑到42种植物(7x6)和3种复制品,总共有504种挖地植物。大豆crops是一种配玉米的植物。豆豆是在埋谷中生长的,而玉米是在埋田植物中生长的。最近的民意调查显示,在长达9个月的时间里,渔民们并没有表现出不同的变化。果实果实果实的果实仍然可以提供从20 - 10吨到529吨的农产品,maize生长在manglid crops的黄金中。给最具人类兴趣的农业模式是用一种3m x6米的植物外壳+甜玉米+大豆的图案连接起来的。
{"title":"Pertumbuhan Tanaman Semusim dan Manglid (Magnolia champaca) pada Pola Agroforestry","authors":"Aditya Hani, Levina Pieter Geraldine","doi":"10.22146/JIK.40146","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.40146","url":null,"abstract":"Lahan kering yang kritis dapat direhabilitasi dengan menerapkan pola agroforestri. Lahan kering mempunyai masalah dengan kesuburan yang rendah serta rentan erosi. Agroforestri dapat meningkatkan keberhasilan penanaman sekaligus mendukung upaya swasembada pangan. Pemilihan jenis tanaman akan meningkatkan keberhasilan penanaman sekaligus memperoleh hasil antara bagi petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas masing-masing jenis tanaman penyusun pada sistem agroforestri manglid. Pengamatan menggunakan eksperimental design dengan membuat plot percobaan penanaman manglid dan tanaman semusim jenis kedelai dan jagung. Penelitian menggunakan rancangan percobaan acak lengkap kelompok (RCBD) yang terdiri dari perlakuan jarak tanam manglid yaitu: 3 mx3 m (J1), 3 mx 4 m (J2), 3 mx 5 m (13), 3 mx 6 m (J4). Setiap perlakuan, terdiri dari 42 tanaman (7x6) serta 3 ulangan, sehingga total tanaman manglid sebanyak 504 tanaman. Tanaman kedelai ditanam selang-seling dengan jagung. Kedelai ditanam dilarikan manglid sedangkan jagung ditanam di antara tanaman manglid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam manglid belum memberikan perbedaan pertumbuhan sampai umur 9 bulan. Tanaman kedelai yang ditanam dalam larikan tanaman pokok masih mampu memberikan produktivitas 0,190-0,529 ton/ha, jagung yang ditanam di antara tanaman manglid mampu memberikan produktivitas tertinggi sebesar 1,224 ton/ha. Pola agroforestri yang memberikan pendapatan tertinggi bagi petani diperoleh pada pola tanam manglid+jagung manis+kedelai dengan jarak tanam 3m x 6m.Plant Growth of Crop and Manglid Species (Magnolia champaca) on the Agroforestry PatternAbstractCritical dry land can be rehabilitated by applying agroforestry patterns. Dry land has problems with low fertility and susceptible to erosion. Agroforestry can increase the success of planting as well as support food self-sufficiency efforts. Selection of crops will increase the success of planting as well as to obtain intermediate results for farmers. This study aimed to determine the productivity of each plant species on the manglid agroforestry system. The observations used experimental design by making experimental plots of manglid planting and crops of soybean and maize species. The study used a complete Randomized Block Design (RCBD) consisting of treatment of manglid spacing:3 mx3 m (J1), 3 mx 4 m (J2), 3 mx 5 m (53), 3 mx 6 m (14). Each treatment consisted of 42 plants (7x6) and 3 replications, yielding a total of 504 manglid plants. Soybean crops was planted alternately with corn. Soybeans were grown in manglid while corn was planted among manglid plants. The results showed that treatment of manglid plant spacing did not show a difference growth until the age of 9 months. Soybean crops grown in the staple of staple crops were still able to provide productivity of 0.190-0.529 ton/ha, maize grown among manglid crops was able to provide the highest productivity of 1,224 ton/ha. Agroforestry patter","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68343951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Prediksi Lebar Tajuk Pohon Dominan pada Pertanaman Jati Asal Kebun Benih Klon di Kesatuan Pemangkuan Hutan Ngawi, Jawa Timur 在东爪哇省Ngawi森林植株中,这棵树的大面积预测占主导地位
Pub Date : 2018-11-01 DOI: 10.22146/JIK.40143
R. Sadono
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model perkembangan lebar tajuk pohon dominan jati asal Kebun Benih Klon pada tegakan berkualitas baik.Penelitian dilakukan di Kesatuan Pemangkuan Hutan Ngawi pada petak tanaman jati asal Kebun Benih Klon bertumbuhan baik pada umur 615 tahun. Petak tanaman bertumbuhan baik ditentukan berdasarkan kriteria persentase keberhasilan tanaman, rata-rata tinggi pohon dan rata-rata diameter batang serta aksesibilitasnya. Pada petak yang memenuhi syarat bertumbuhan baik dipilih sebanyak 30 sampel pohon dominan dan tiap sampel diukur radius tajuk pada empat arah mata angin. Hasil pengukuran radius tajuk digunakan untuk menghitung rata-rata radius tajuk sebagai rata-rata kuadratik 4 arah pengukuran radius tajuk dan lebar tajuk sebagai dua kali rata-rata radius tajuk. Rata-rata aritmatik dari lebar tajuk 30 pohon dominan tiap petak pengukuran digunakan sebagai variabel respons dan umur tegakan sebagai variabel prediktor. Data pengukuran selanjutnya dipilah menjadi dua bagian, yaitu sebagian besar untuk pengembangan model dan satu bagian lagi untuk validasi model. Analisis regresi non linear dengan metode kuadrat terkecil digunakan untuk memilih 4 kandidat model penduga rata-rata lebar tajuk, yaitu model Sigmoid, Power, Schumacher dan Gompertz. Pemilihan model didasarkan atas nilai koefisien determinasi tertinggi dan standard error of the estimate terkecil serta signifikansi uji F dan uji T. Akhirnya, model terbaik diuji kelayakannya dengan kriteria root mean squared error, simpangan agregatif dan simpangan relatif. Model Gompertz adalah model terbaik untuk memprediksi perkembangan rata-rata lebar tajuk pohon dominan, yang dapat dituliskan dengan persamaan:CW = 6,585 Xe-0,705xe-0,091sagedan dapat menjelaskan 79% variasi data. Model tersebut lolos validasi dan layak digunakan untuk memprediksi rata-rata lebar tajuk pohon dominan jati asal Kebun Benih Klon pada tegakan berkualitas baik umur 6 tahun sampai dengan umur 15 tahun di Kesatuan Pemangkuan Hutan Ngawi.Predicting Crown-width of Dominant Trees on Teak Plantation from Clonal Seed Orchards in Ngawi Forest Management Unit, East JavaAbstractThis study aims to determine the model of crown width development of the dominant teak tree planted using seeds from clonal seed orchards. The research was carried out in Ngawi Forest Management Unit on the good quality teak compartment having stands age from 6 to 15 years old. The good quality compartments were determined based on higher stand density, taller average tree height, larger average stem diameter, and good accessibility. In a well-qualified compartment, 30 samples of the dominant tree were selected and each sample was measured for the crown radius in the four radii. The measured crown radius was used to calculate average crown radius as a quadratic mean of 4-crown radii and crown width as double of average crown radius. The arithmetic mean of the crown width of the 30 dominant trees in each measured compartment was used
本研究旨在确定克隆种子园根植于质量好树的主导主导树的生长模式。研究是在一棵生长在树苗床上的一块块树苗中进行的,该植物在615岁时就长出了一株茂盛的克隆种子。一块好的植物是根据植物成功率的标准来决定的,平均树木的高度和茎的平均直径和可接近性。在一个合格的植被网格中,选择30个占主导位置的树木样本,每个样本测量风眼的四个方向的头半径。标题半径的测量用于将标题半径的平均范围计算为标题半径的四象限和标题半径的宽度为标题半径的两倍。标题的宽度平均为30棵主导树的测量网格测量被用作一个响应变量和一个预测变量的计算年龄。进一步的测量数据分为两部分,主要用于开发模型,另一部分用于验证模型。用最小的平方方法进行非线性回归分析,选择四种平均结果模型,即Sigmoid、Power、Schumacher和Gompertz模型。选择模型是基于最低估计和标准误差的最高和标准的评分,以及试验F和T的重要性,最后,最好的模型是用根均值标准、顺性和相对的交叉来测试它们的价值。Gompertz模型是预测主树标题的平均生长速度的最佳模型,这些标题可以用方程来解释:CW = 6585 xe- 705x091sagedan可以解释79%的数据变化。该模型经受住了验证,并值得用来预测,在Ngawi森林采伐队的6岁至15岁之间,克隆种子园的主导树冠的平均宽度。在Ngawi森林管理部门,东JavaAbstractThis study旨在确定用种子束束种子种植的皇冠小部件开发模型。这项研究显示,在Ngawi森林管理部门的优秀技术团队的年龄从6岁到15岁不等。良好的品质的支撑是基于更高的纬度,对树的高度,对树的平均直径和良好的可见性。在一个很好的妥协中,30个敌对之树的样本被指定,每一个样本都被指定为四个放射状的皇冠半径。四冠的平均半径是四冠的平均半径,相当于四冠的平均半径和四冠的平均半径。每一间公寓里30个统治国家的国家的王冠的算术意义就像可变的反应和立足点一样普遍。然后将数据浓缩成两个部分,namely:主要用于装饰模型和验证模型。最不以平方为单位的非线性回归分析正被用来评估4个候选人的平均宽度,namely: Sigmoid, Power, Schumacher和Gompertz调制解调器。选举模型是基于最不可预测的确定和最重要的标准,F试验和T试验的估计和意义。最好的模型通常是通过遵循criteri的严格遵守:root²error, aggregate deviation and relative deviation。Gompertz模型是预测平均技术发展的最佳模型:CW = 6585 xe- 7070091xad可以解释79%的数据变化。该模型以统计数据为基础,并在Ngawi森林管理部门的clonal棵树的平均生长能力为预测。
{"title":"Prediksi Lebar Tajuk Pohon Dominan pada Pertanaman Jati Asal Kebun Benih Klon di Kesatuan Pemangkuan Hutan Ngawi, Jawa Timur","authors":"R. Sadono","doi":"10.22146/JIK.40143","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.40143","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model perkembangan lebar tajuk pohon dominan jati asal Kebun Benih Klon pada tegakan berkualitas baik.Penelitian dilakukan di Kesatuan Pemangkuan Hutan Ngawi pada petak tanaman jati asal Kebun Benih Klon bertumbuhan baik pada umur 615 tahun. Petak tanaman bertumbuhan baik ditentukan berdasarkan kriteria persentase keberhasilan tanaman, rata-rata tinggi pohon dan rata-rata diameter batang serta aksesibilitasnya. Pada petak yang memenuhi syarat bertumbuhan baik dipilih sebanyak 30 sampel pohon dominan dan tiap sampel diukur radius tajuk pada empat arah mata angin. Hasil pengukuran radius tajuk digunakan untuk menghitung rata-rata radius tajuk sebagai rata-rata kuadratik 4 arah pengukuran radius tajuk dan lebar tajuk sebagai dua kali rata-rata radius tajuk. Rata-rata aritmatik dari lebar tajuk 30 pohon dominan tiap petak pengukuran digunakan sebagai variabel respons dan umur tegakan sebagai variabel prediktor. Data pengukuran selanjutnya dipilah menjadi dua bagian, yaitu sebagian besar untuk pengembangan model dan satu bagian lagi untuk validasi model. Analisis regresi non linear dengan metode kuadrat terkecil digunakan untuk memilih 4 kandidat model penduga rata-rata lebar tajuk, yaitu model Sigmoid, Power, Schumacher dan Gompertz. Pemilihan model didasarkan atas nilai koefisien determinasi tertinggi dan standard error of the estimate terkecil serta signifikansi uji F dan uji T. Akhirnya, model terbaik diuji kelayakannya dengan kriteria root mean squared error, simpangan agregatif dan simpangan relatif. Model Gompertz adalah model terbaik untuk memprediksi perkembangan rata-rata lebar tajuk pohon dominan, yang dapat dituliskan dengan persamaan:CW = 6,585 Xe-0,705xe-0,091sagedan dapat menjelaskan 79% variasi data. Model tersebut lolos validasi dan layak digunakan untuk memprediksi rata-rata lebar tajuk pohon dominan jati asal Kebun Benih Klon pada tegakan berkualitas baik umur 6 tahun sampai dengan umur 15 tahun di Kesatuan Pemangkuan Hutan Ngawi.Predicting Crown-width of Dominant Trees on Teak Plantation from Clonal Seed Orchards in Ngawi Forest Management Unit, East JavaAbstractThis study aims to determine the model of crown width development of the dominant teak tree planted using seeds from clonal seed orchards. The research was carried out in Ngawi Forest Management Unit on the good quality teak compartment having stands age from 6 to 15 years old. The good quality compartments were determined based on higher stand density, taller average tree height, larger average stem diameter, and good accessibility. In a well-qualified compartment, 30 samples of the dominant tree were selected and each sample was measured for the crown radius in the four radii. The measured crown radius was used to calculate average crown radius as a quadratic mean of 4-crown radii and crown width as double of average crown radius. The arithmetic mean of the crown width of the 30 dominant trees in each measured compartment was used","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45051324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
Keragaman Kandungan Lemak Nabati Spesies Shorea Penghasil Tengkawang dari Beberapa Provenans dan Ras Lahan 某些普罗旺人和陆地种族的草本植物脂肪含量的多样性
Pub Date : 2018-11-01 DOI: 10.22146/JIK.40155
B. Leksono, Lukman Hakim
Buah tengkawang merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu bernilai tinggi dan merupakan salah satu komoditi eksporsebagai bahan baku lemak nabati, industri kosmetik, dan substitusi lemak coklat. Indonesia memiliki sekitar 13 spesies pohon penghasil tengkawang yang tersebar di Kalimantan dan sebagian kecil di Sumatera, namun sebagian besar telah masuk dalam kategori terancam punah. Untuk tindakan konservasi dan meningkatkan kandungan lemak nabati tengkawang, perlu diketahui potensi kandungan lemak dan sifat fisiko kimia dari setiap spesies dan provenan. Buah tengkawang dikoleksi pada saat musim panen raya spesies shorea penghasil tengkawang pada tahun 2010 di Kalimantan dan Jawa. Analisis kandungan lemak nabati tengkawang dilakukan terhadap empat spesies shorea penghasil tengkawang (S. macrophylla, S. gysbertsiana, S. stenoptera, S. pinanga) yang berasal dari empat provenans dan ras lahan (Gunung Bunga dan Sungai Runtin-Kalimantan Barat, Bukit Baka-Kalimantan Tengah, Haurbentes-Jawa Barat). Sebelas kombinasi spesies-provenan diambil sampel buahnya untuk diekstrasi guna mengetahui kandungan lemak dan sifat fisiko kimia tengkawang (kadar air, bilangan asam, dan kadar asam lemak bebas). Terdapat keragaman yang tinggi di antara kombinasi spesiesprovenans tengkawang untuk empat parameter yang diuji, termasuk kandungan lemak dan kadar air biji tengkawang. Kandungan lemak tertinggi dengan kadar air terendah dihasilkan oleh S. stenoptera dari Haurbentes (Jabar) dan S. pinanga dari Bukit Baka (Kalimantan Tengah). Kedua kombinasi spesies-provenan tersebut direkomendasikan sebagai materi genetik untuk dikembangkan dalam program konservasi eks-situ dan program pemuliaan tanaman hutan dalam pembangunan sumber benih unggul pada kondisi lingkungan yang hampir sama dengan kedua provenans dan ras lahan tersebut.Variation in Illipe Nut's Fat Yield of Tengkawang-producing Shorea from Several Provenances and Land RacesAbstractIllip (tengkawang) nut is a non-wood forest product which has a high economic value and one of export commodities as raw material for illipe nut's fat, cosmetics, and substitution of chocolate fat. Indonesia has 13 species of tengkawang-producing shorea distributed in Kalimantan and some small parts of Sumatra. Most of them are categorized as threatened species. To conserve and improve the species for illip nut's fat, it is important to assess the potential of fat yield and physical-chemical properties for each species and provenance. Fruit collection was conducted during fruit season in Kalimantan and Java in 2010. The fruits were collected from four species of tengkawangproducing shorea (i.e. S.macrophylla, S. gysbertsiana, S. stenoptera, S. pinanga) originated from 4 provenances and land races (Gunung BungaWest Kalimantan, Sungai Runtin-West Kalimantan, Bukit Baka-Central Kalimantan, and Haurbentes-West Java). Fruit samples from eleven combinations of species-provenances were extracted to assess fat yield and physical-chemical properties (i
中型作物是非高价值森林之一,是作为繁殖脂肪、化妆品工业和巧克力脂肪替代品出口的商品之一。印尼约有13种幼树分布在加里曼丹,一小部分分布在苏门答腊岛,但大多数已进入濒危物种灭绝。为了保存和增加中间先知的脂肪含量,应该了解脂肪含量的潜力以及每个物种和种源的物理化学性质。2010年,在加里曼丹和爪哇岛,滨鹬在收获季节收获。对原产于四个种源和品种(加里曼丹西部弗劳尔斯山和Runtin河、加里曼丹中部巴卡山、爪哇西部豪尔本特斯)的相关生产者的四种滨鹬(大叶S.macrophylla、gysbertsiana、狭翅目S.tenptera、S.pinanga)进行了相关预言的脂肪含量分析。利用脂肪含量和化合物的物理性质(水、酸值和游离脂肪酸)的知识,对11种样品组合进行取样提取。在所测试的四个参数(包括脂肪含量和脑壳率)方面,脑壳物种的组合具有高度的多样性。脂肪含量最高、含水量最低的是来自Haurbentes(Jabar)的狭翅目S.tentoptera和来自Baka(中加里曼丹)的pinanga S.pinanga。建议将这两种已证实物种的组合作为遗传材料,在几乎与种源和种族相同的条件下开发高种子来源的迁地保护方案和森林作物种植方案中开发。腾卡旺出产海岸几种种源和陆种伊利普坚果脂肪产量的变化摘要伊利普(腾卡旺)坚果是一种非木材林产品,具有较高的经济价值,是生产伊利普坚果油脂、化妆品和替代巧克力脂肪的出口商品之一。印度尼西亚有13种产腾卡旺滨鹬,分布在加里曼丹和苏门答腊岛的一些小地区。它们中的大多数被归类为濒危物种。为了保护和改善该物种的illip坚果脂肪,评估每个物种和种源的脂肪产量和物理化学特性的潜力是很重要的。2010年,加里曼丹和爪哇在水果季节进行了水果采集。这些果实是从四种产藤王滨鹬(即大叶滨鹬、细翅滨鹬和细翅滨蠊)中采集的,它们原产于四个种源和陆地小种(西加里曼丹Gunung Bunga、西加里曼丹Sungai Runtin、中加里曼丹Bukit Baka和西爪哇Haurbentes)。从11个种源组合中提取果实样品,以评估脂肪产量和物理化学性质(即水分含量、酸值和游离脂肪酸)。在所有测试参数下,种源组合之间的变异都很高,包括illipe坚果的脂肪产量和水分含量。Haurbentes(西爪哇)的狭翅目S.tenoptera和Bukit Baka(中加里曼丹)的S.pinanga的脂肪产量最高,水分含量最低。这两种种源组合都被推荐为在迁地保护计划和树木改良计划中开发的遗传物质,以在与受尊重的种源相同的环境条件下建立最佳种子来源。
{"title":"Keragaman Kandungan Lemak Nabati Spesies Shorea Penghasil Tengkawang dari Beberapa Provenans dan Ras Lahan","authors":"B. Leksono, Lukman Hakim","doi":"10.22146/JIK.40155","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.40155","url":null,"abstract":"Buah tengkawang merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu bernilai tinggi dan merupakan salah satu komoditi eksporsebagai bahan baku lemak nabati, industri kosmetik, dan substitusi lemak coklat. Indonesia memiliki sekitar 13 spesies pohon penghasil tengkawang yang tersebar di Kalimantan dan sebagian kecil di Sumatera, namun sebagian besar telah masuk dalam kategori terancam punah. Untuk tindakan konservasi dan meningkatkan kandungan lemak nabati tengkawang, perlu diketahui potensi kandungan lemak dan sifat fisiko kimia dari setiap spesies dan provenan. Buah tengkawang dikoleksi pada saat musim panen raya spesies shorea penghasil tengkawang pada tahun 2010 di Kalimantan dan Jawa. Analisis kandungan lemak nabati tengkawang dilakukan terhadap empat spesies shorea penghasil tengkawang (S. macrophylla, S. gysbertsiana, S. stenoptera, S. pinanga) yang berasal dari empat provenans dan ras lahan (Gunung Bunga dan Sungai Runtin-Kalimantan Barat, Bukit Baka-Kalimantan Tengah, Haurbentes-Jawa Barat). Sebelas kombinasi spesies-provenan diambil sampel buahnya untuk diekstrasi guna mengetahui kandungan lemak dan sifat fisiko kimia tengkawang (kadar air, bilangan asam, dan kadar asam lemak bebas). Terdapat keragaman yang tinggi di antara kombinasi spesiesprovenans tengkawang untuk empat parameter yang diuji, termasuk kandungan lemak dan kadar air biji tengkawang. Kandungan lemak tertinggi dengan kadar air terendah dihasilkan oleh S. stenoptera dari Haurbentes (Jabar) dan S. pinanga dari Bukit Baka (Kalimantan Tengah). Kedua kombinasi spesies-provenan tersebut direkomendasikan sebagai materi genetik untuk dikembangkan dalam program konservasi eks-situ dan program pemuliaan tanaman hutan dalam pembangunan sumber benih unggul pada kondisi lingkungan yang hampir sama dengan kedua provenans dan ras lahan tersebut.Variation in Illipe Nut's Fat Yield of Tengkawang-producing Shorea from Several Provenances and Land RacesAbstractIllip (tengkawang) nut is a non-wood forest product which has a high economic value and one of export commodities as raw material for illipe nut's fat, cosmetics, and substitution of chocolate fat. Indonesia has 13 species of tengkawang-producing shorea distributed in Kalimantan and some small parts of Sumatra. Most of them are categorized as threatened species. To conserve and improve the species for illip nut's fat, it is important to assess the potential of fat yield and physical-chemical properties for each species and provenance. Fruit collection was conducted during fruit season in Kalimantan and Java in 2010. The fruits were collected from four species of tengkawangproducing shorea (i.e. S.macrophylla, S. gysbertsiana, S. stenoptera, S. pinanga) originated from 4 provenances and land races (Gunung BungaWest Kalimantan, Sungai Runtin-West Kalimantan, Bukit Baka-Central Kalimantan, and Haurbentes-West Java). Fruit samples from eleven combinations of species-provenances were extracted to assess fat yield and physical-chemical properties (i","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42986597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Respon Komunitas Burung terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Bandung, Jawa Barat 西爪哇省万隆市Kamojang,禽鸟群群对地热发电厂的反应
Pub Date : 2018-11-01 DOI: 10.22146/JIK.40145
D. Kartikasari, S. Pudyatmoko, Novianto Bambang Wawandono, P. Utami
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon komunitas burung terhadap keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang. Kami membandingkan keanekaragaman dan kekayaan jenis burung pada lokasi yang terdampak (DL) dan tidak terdampak (TL) di Wilayah Kerja Panas Bumi Kamojang, Cagar Alam Kamojang dan Taman Wisata Alam Kamojang di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Lokasi yang terdampak berada di sekitar sumur produksi atau pembangkit listrik tenaga panas bumi (30 sampel) sedangkan lokasi yang tidak terdampak adalah dengan jarak 3.000 m sampai 9.000 m dari fasilitas tersebut (42 sampel). Pengumpulan data dilakukan selama dua musim; musim kemarau dan penghujan (2015-2016). Kami mengumpulkan data komunitas burung dan data habitat dengan metode point count yang ditempatkan secara sistematis di setiap lokasi. Kami menemukan 124 spesies burung yang terdiri dari 35 famili dan 16 spesies di antaranya adalah burung endemik di Pulau Jawa. Dua puluh tiga spesies dilindungi oleh undang-undang di Indonesia, sembilan spesies termasuk dalam daftar lampiran CITES dan lima spesies masuk dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN tahun 2017. Terdapat perbedaan respon antara komunitas burung di lokasi terdampak dan tidak terdampak yang ditunjukkan dengan perbedaan rata-rata jumlah spesies, jumlah individu masing-masing spesies, indeks keanekaragaman ShannonWiener. Lokasi tidak terdampak memiliki nilai lebih tinggi pada parameter ini dibanding lokasi yang terkena dampak. Demikian juga, jumlah spesies, jumlah individu vegetasi dan indeks keanekaragaman hayati ShannonWiener pada lokasi TL memiliki nilai rata-rata lebih tinggi daripada lokasi DL. Hal ini membuktikan bahwa meskipun panas bumi dianggap sebagai energi ramah lingkungan namun dalam penggunaannya masih berdampak pada keanekaragaman hayati di sekitarnya terutama untuk jenis burung. Response of Bird Community to Kamojang Geothermal Power Plant, Bandung, West JavaAbstractThis study aimed to investigate the response of bird communities on the presence of geothermal power plant of Kamojang. We compared the bird diversity and richness of affected (DL) and not affected (TL) in Kamojang Geothermal Working Area, Kamojang Nature Reserve and Kamojang Nature Park in Bandung regency of West Java Province. The affected sites were surrounding production wells or geothermal power plants (30 samples) whereas not affected sites were with distance of 3,000 m to 9,000 m from those facilities (42 samples). The data collection was carried out during two seasons; dry and rainy season in (2015-2016). In each site, we collected bird community data and habitat data with the point count method which was placed systematically on each sites. We found 124 birds species belongs to 35 families with 16 endemic species in Java Island. Twenty three species are protected by Indonesian law, with nine species are in the CITES appendix list and five species are listed in the IUCN Red List of Threatened Species of 2017. There was a dif
本研究旨在确定鸟类群落对Kamojang地热发电厂存在的反应。我们将鸟类的多样性和资源比较为地热工作地区Kamojang自然保护区、Kamojang自然旅游公园和西爪哇省万隆市的Kamojang自然景点(DL)和未受影响的地区。受影响的地点位于土井或发电厂附近(30个样本),而未受影响的地点距离该设施3000米至9000米(42英尺)。数据收集进行了两个季节;旱季和降雨(2016 -2016)。我们正在收集鸟群数据和生境数据,系统地在每个地点放置点点方法。我们在爪哇岛发现了124种鸟类,其中35科,16种是当地特有的。印度尼西亚有23种受到该物种保护,9种被列入CITES附录,5种被列入IUCN濒危物种红色名单。受影响地点的鸟类群落和受影响的鸟类群落之间存在差异,其平均物种数量、个别物种数量、尚诺维纳多样性指数(ShannonWiener多样性指数)的差异表明。不受影响的地点在这些参数上的价值比受影响的地点高。同样,TL位置上的物种数量、个体植被数量和ShannonWiener生物多样性指数的平均价值也高于DL。这证明,尽管地球的热量被认为是一种环保能源,但在其使用中,它主要影响鸟类的生物多样性。鸟类社区对地球热能发电厂、万隆、西葡文化和这个研究对鸟类在Kamojang发电厂的反应进行调查。我们了解到鸟类的多样性和不受影响的特性(DL)在工作区域的地热,Kamojang Nature Reserve和Kamojang Nature Park在西爪哇省的万隆摄政公园。受影响的系统是相互作用的发电井或地热发电厂(30个样本),没有受到影响的地方距离这些设施3000米到9000米(42个样本)。数据收集是在两个季节积存起来的;《干雨季》(2016 -2016)。在每个地点,我们收集鸟社区数据和栖息地数据,其中计算了一种方法我们在爪哇岛上发现了124种鸟类物种,属于35个家庭,其中16个当地物种。印尼法律保护了3个物种,其中9个物种在CITES申请名单上,5个物种在IUCN红名单上被列入2017年濒危物种名单。鸟的公团在受影响的环境中有不同的反应,而不是受影响的细胞中所受到的影响。这些参数的强度远没有受到影响。同样的,物种数量,个人植被数量,以及shannon wiener生物多样性指数,都比DL更有价值。这证明,尽管地热被认为是一种环境友好能量,但在其功用中,它仍然受到生物多样性包围的影响,特别是鸟类物种。
{"title":"Respon Komunitas Burung terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Bandung, Jawa Barat","authors":"D. Kartikasari, S. Pudyatmoko, Novianto Bambang Wawandono, P. Utami","doi":"10.22146/JIK.40145","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.40145","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon komunitas burung terhadap keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang. Kami membandingkan keanekaragaman dan kekayaan jenis burung pada lokasi yang terdampak (DL) dan tidak terdampak (TL) di Wilayah Kerja Panas Bumi Kamojang, Cagar Alam Kamojang dan Taman Wisata Alam Kamojang di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Lokasi yang terdampak berada di sekitar sumur produksi atau pembangkit listrik tenaga panas bumi (30 sampel) sedangkan lokasi yang tidak terdampak adalah dengan jarak 3.000 m sampai 9.000 m dari fasilitas tersebut (42 sampel). Pengumpulan data dilakukan selama dua musim; musim kemarau dan penghujan (2015-2016). Kami mengumpulkan data komunitas burung dan data habitat dengan metode point count yang ditempatkan secara sistematis di setiap lokasi. Kami menemukan 124 spesies burung yang terdiri dari 35 famili dan 16 spesies di antaranya adalah burung endemik di Pulau Jawa. Dua puluh tiga spesies dilindungi oleh undang-undang di Indonesia, sembilan spesies termasuk dalam daftar lampiran CITES dan lima spesies masuk dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN tahun 2017. Terdapat perbedaan respon antara komunitas burung di lokasi terdampak dan tidak terdampak yang ditunjukkan dengan perbedaan rata-rata jumlah spesies, jumlah individu masing-masing spesies, indeks keanekaragaman ShannonWiener. Lokasi tidak terdampak memiliki nilai lebih tinggi pada parameter ini dibanding lokasi yang terkena dampak. Demikian juga, jumlah spesies, jumlah individu vegetasi dan indeks keanekaragaman hayati ShannonWiener pada lokasi TL memiliki nilai rata-rata lebih tinggi daripada lokasi DL. Hal ini membuktikan bahwa meskipun panas bumi dianggap sebagai energi ramah lingkungan namun dalam penggunaannya masih berdampak pada keanekaragaman hayati di sekitarnya terutama untuk jenis burung. Response of Bird Community to Kamojang Geothermal Power Plant, Bandung, West JavaAbstractThis study aimed to investigate the response of bird communities on the presence of geothermal power plant of Kamojang. We compared the bird diversity and richness of affected (DL) and not affected (TL) in Kamojang Geothermal Working Area, Kamojang Nature Reserve and Kamojang Nature Park in Bandung regency of West Java Province. The affected sites were surrounding production wells or geothermal power plants (30 samples) whereas not affected sites were with distance of 3,000 m to 9,000 m from those facilities (42 samples). The data collection was carried out during two seasons; dry and rainy season in (2015-2016). In each site, we collected bird community data and habitat data with the point count method which was placed systematically on each sites. We found 124 birds species belongs to 35 families with 16 endemic species in Java Island. Twenty three species are protected by Indonesian law, with nine species are in the CITES appendix list and five species are listed in the IUCN Red List of Threatened Species of 2017. There was a dif","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42224405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Pemanenan Kayu Hutan Rakyat (Studi Kasus di Ciamis, Jawa Barat) Timber 木材收获(西爪哇省Ciamis案例研究)木材
Pub Date : 2018-11-01 DOI: 10.22146/JIK.40144
Sukadaryati Sukadaryati, Yuniawati Yuniawati, Dulsalam Dulsalam
Pemanenan kayu di hutan rakyat yang tepat guna dapat memberikan efisiensi pemanfaatan sumber daya hutan dan memberikan keuntungan finansial bagi pengelola hutan rakyat. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kegiatan pemanenan kayu hutan rakyat studi kasus di daerah Ciamis (Jawa Barat) aspek penebangan, pengeluaran kayu dan efisiensi pemanfaatan kayu. Hasil penelitian kegiatan pemanenan kayu di areal hutan rakyat di Desa Kertabumi dan Bojonggedang, Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa: 1). Kegiatan penebangan pohon di hutan rakyat dilakukan menggunakan alat tebang chainsaw dengan kisaran produktivitas penebangan 4,880 m/jam-8,578 m/jam; 2). Kegiatan pengeluaran kayu di hutan rakyat dilakukan menggunakan sepeda motor yang dimodifikasi dengan kisaran produktivitas 0,753 m/jam-0,506 m/jam, dengan kisaran jarak pengeluaran kayu ke pinggir hutan 115 m-161 m; 3). Efisiensi pemanfaatan kayu di hutan rakyat berkisar 98,72%-99,14%; 4). Teknik pemanenan kayu di hutan rakyat masih meninggalkan tunggak yang cukup tinggi dan belum memperhatikan keselamatan kerja. Teknik pemanenan kayu di hutan rakyat masih memerlukan perbaikan terhadap tinggi tunggak penebangan. Sebaiknya pemilik hutan rakyat tidak menjual kayu kepada bandar dalam bentuk pohon yang masih berdiri. Pengeluaran kayu dengan sepeda motor masih memerlukan perbaikan desain khususnya terkait dengan konstruksi penyangga beban di bagian kiri dan kanan sepeda motor untuk mengurangi kecelakaan kerjaTimber Harvesting in Community Forest (Case Study in Ciamis, West Java)AbstractEfficient timber harvesting in community forests can provide efficient use of Naskah masuk (received): 30 Nopember 2017 forest resources and provide financial benefits for community forest Diterima (accepted): 27 Maret 2018 managers. This paper aims to provide information on forest harvesting activities in the Ciamis area (West Java), such as aspects of tree felling, timber extraction, and timber utilization efficiency. The results of research on timber KEYWORDS harvesting in community forest areas in Kertabumi and Bojonggedang community forests Villages, Ciamis District shows that: 1). Tree felling in community forest is timber harvesting conducted using chainsaw cutting tool with a logging productivity range of productivity efficiency 4.880 -8.578 m/hour; 2). Timber expenditures in community forests are work safety carried out using modified motorcycles with a productivity range of 0.7530.506 m/hr, with a range of wood clearance to forest edge 115 -161 m; 3). The efficiency of timber utilization in community forest is 98.72-99.14%; 4). Wood harvesting techniques in community forests still leave a fairly high stump and have not paid attention to safety. Timber harvesting techniques in community forests still require improvements to the high log stumps. It is recommended that owners of the community forest do not sell wood in the form of trees that still stands to "the bandar”. The expenditure of wood using motorcycles still
在正确的民间森林中收获木材,以提高森林资源的使用效率,为人民的森林资源提供财政利益。这篇文章的目的是提供关于Ciamis地区采伐树木的活动。Ciamis地区(西爪哇省)采伐树木、木材支出和木材利用效率方面的案例研究。Ciamis区,Kertabumi和Bojonggedang的一个社区森林采伐活动的研究表明:1)。2).在民间森林中,木材支出活动是用一辆改良的摩托车进行的,其生产率为0.753米(1753米)/小时3).民间森林木材使用效率为98.72% - 99.14%;4). .人们在森林里收获木材的技术,留下了相当高的木屑,却没有注意到工作的安全。人们在森林里收获木材的技术仍然需要改善伐木工人的海拔。人民森林的所有者不应该以现有树木的形式向城市出售木材。木头与摩托车仍然需要改进其设计尤其是支出负担缓冲与建筑相关的摩托车在左边和右边部分,以减少事故kerjaTimber Harvesting在Java社区森林(Case Study in Ciamis,韦斯特)AbstractEfficient社区森林中的木材Harvesting可以。efficient用剧本进入(收到):2017年11月30日的森林资源和为社区森林。金融benefits接受(公认):2018年3月27日经理。这篇论文提供了Ciamis地区森林收获活动的信息,就像树收获、提取木材和实用实用的木材一样。Ciamis农村森林中对农村森林和农民森林的再收获的研究结果是:1)2)《社区森林研究》中提到的木材是安全的,使用的是0.7530米/hr的生产范围修改了电机,并有一大片森林清除与森林边缘11.5 -161米;3).社区森林中森林公用事业的效率是98.72-99.14%;(四)伍德在社区森林里收获技术,但仍留下了一种美丽的高存根,没有对安全的关注。社区森林中收获技术的木材仍然吸引着高级航海日志。这提醒我们,社区森林的所有者不会在仍然存在于“城市”的树上砍伐森林。木材的生产利用电动自行车仍在补充燃料设计,特别是汽车机架上和右侧的装载机组成部分,以减少工作事故。
{"title":"Pemanenan Kayu Hutan Rakyat (Studi Kasus di Ciamis, Jawa Barat) Timber","authors":"Sukadaryati Sukadaryati, Yuniawati Yuniawati, Dulsalam Dulsalam","doi":"10.22146/JIK.40144","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.40144","url":null,"abstract":"Pemanenan kayu di hutan rakyat yang tepat guna dapat memberikan efisiensi pemanfaatan sumber daya hutan dan memberikan keuntungan finansial bagi pengelola hutan rakyat. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi kegiatan pemanenan kayu hutan rakyat studi kasus di daerah Ciamis (Jawa Barat) aspek penebangan, pengeluaran kayu dan efisiensi pemanfaatan kayu. Hasil penelitian kegiatan pemanenan kayu di areal hutan rakyat di Desa Kertabumi dan Bojonggedang, Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa: 1). Kegiatan penebangan pohon di hutan rakyat dilakukan menggunakan alat tebang chainsaw dengan kisaran produktivitas penebangan 4,880 m/jam-8,578 m/jam; 2). Kegiatan pengeluaran kayu di hutan rakyat dilakukan menggunakan sepeda motor yang dimodifikasi dengan kisaran produktivitas 0,753 m/jam-0,506 m/jam, dengan kisaran jarak pengeluaran kayu ke pinggir hutan 115 m-161 m; 3). Efisiensi pemanfaatan kayu di hutan rakyat berkisar 98,72%-99,14%; 4). Teknik pemanenan kayu di hutan rakyat masih meninggalkan tunggak yang cukup tinggi dan belum memperhatikan keselamatan kerja. Teknik pemanenan kayu di hutan rakyat masih memerlukan perbaikan terhadap tinggi tunggak penebangan. Sebaiknya pemilik hutan rakyat tidak menjual kayu kepada bandar dalam bentuk pohon yang masih berdiri. Pengeluaran kayu dengan sepeda motor masih memerlukan perbaikan desain khususnya terkait dengan konstruksi penyangga beban di bagian kiri dan kanan sepeda motor untuk mengurangi kecelakaan kerjaTimber Harvesting in Community Forest (Case Study in Ciamis, West Java)AbstractEfficient timber harvesting in community forests can provide efficient use of Naskah masuk (received): 30 Nopember 2017 forest resources and provide financial benefits for community forest Diterima (accepted): 27 Maret 2018 managers. This paper aims to provide information on forest harvesting activities in the Ciamis area (West Java), such as aspects of tree felling, timber extraction, and timber utilization efficiency. The results of research on timber KEYWORDS harvesting in community forest areas in Kertabumi and Bojonggedang community forests Villages, Ciamis District shows that: 1). Tree felling in community forest is timber harvesting conducted using chainsaw cutting tool with a logging productivity range of productivity efficiency 4.880 -8.578 m/hour; 2). Timber expenditures in community forests are work safety carried out using modified motorcycles with a productivity range of 0.7530.506 m/hr, with a range of wood clearance to forest edge 115 -161 m; 3). The efficiency of timber utilization in community forest is 98.72-99.14%; 4). Wood harvesting techniques in community forests still leave a fairly high stump and have not paid attention to safety. Timber harvesting techniques in community forests still require improvements to the high log stumps. It is recommended that owners of the community forest do not sell wood in the form of trees that still stands to \"the bandar”. The expenditure of wood using motorcycles still","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48057919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Tumbuhan Pranajiwa (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn.) 植物化学和抗菌活性测试Pranajiwa生长(Euchresta horsfieldii(Lesch.)Benn.)
Pub Date : 2018-11-01 DOI: 10.22146/JIK.40157
Amalia Indah Prihantini, Krisnawati Krisnawati, A. Rahayu, Y. M. M. A. Nugraheni, Gipi Samawandana
Euchresta horsfieldii merupakan tanaman obat yang dikenal di Nusa Tenggara Barat dan Bali sebagai pranajiwa. Pada penelitian ini telah dilakukan analisis fitokimia dan aktivitas antibakteri dari akar, batang, daun, dan biji pranajiwa. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri Bacilus subtilis Inacc-B334, Staphylococccus aureus Inacc-B4, dan Escherchia coli Inacc-B5. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa alkaloid sebagai komponen senyawa yang paling dominan pada pranajiwa dan terdeteksi di setiap bagian tanaman. Bagian akar pranajiwa terdeteksi memiliki komponen senyawa yang paling bervariasi seperti alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Analisis GC-MS dari batang, akar, dan biji pranajiwa menunjukkan mome inositol, sophoridane, dan asam lemak seperti asam palmitat dan asam stearat sebagai komponen utamanya. Adapun uji aktivitas antibakteri pranajiwa menunjukkan bagian batang dan akar memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus Inacc-B4 dan E. coli Inacc B-5, sedangkan bagian biji memiliki aktivitas antibakteri terhadap B. subtilis Inacc-B-334 dan S. aureus Inacc-B4. Hasil-hasil penelitian tersebut dapat mendukung penelitian terkait potensi E. horsfieldii sebagai sumber alternatif obat antibakteri. Phytochemical Test and Antibacterial Activity of Pranawija (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn.)AbstractEuchresta horsfieldii is a medicinal plant known in West Nusa Tenggara and Bali as pranajiwa. This study investigated phytochemical analysis and antibacterial activity of roots, stems, leaves, and seeds of E. horsfieldii. The samples were analyzed for their antibacterial activity against Bacilus subtilis Inacc-B334, Staphylococccus aureus Inacc-B4, and Escherchia coli Inacc-B5. The phytochemistry result indicated that alkaloids was the most dominant constituent of E. horsfieldii as it was detected in all parts of the plant. GC-MS analysis of the stems, roots, and seeds showed mome inositol, sophoridane, and fatty acids such as palmitic acid and strearic acid as the main components. The roots had the most varied constituents with detection of alkaloids, tannins, flavonoids, saponins, and terpenoids. Further, antibacterial activity assay showed that the stems and roots had antibacterial activity against S. aureus Inacc-B4 and E. coli Inacc B-5, whereas the seeds had antibacterial activity against B. subtilis Inacc-B-334 and S. aureus InaccB4. The result of the present study supports the investigation on potentiality of E. horsfieldii as alternative source for antibacterial agents.
霍斯菲尔德Euchresta horsfieldii是一种药用植物,在南努沙岛和巴厘岛被称为受体。在这项研究中,对根、杆、叶和普拉纳吉瓦种子进行了植物化学分析和抗菌活性。对枯草芽孢杆菌Inac-B334、金黄色葡萄球菌Inac-B4和大肠杆菌InacB5进行了抗菌活性测试。植物化学分析表明,生物碱是植物上最具优势的化合物,在植物的各个部位都能检测到。检测到的前体根含有种类最多的化合物,如生物碱、鞣剂、黄酮类化合物、皂苷和萜类化合物。棒、根和普拉纳吉瓦种子的GC-MS分析显示,莫米肌醇、苦参碱和棕榈酸和硬脂酸等脂肪酸是其主要成分。关于预制抗菌活性的活性测试,棒和茎对金黄色葡萄球菌Inac-B4和大肠杆菌Inac-B5具有抗菌活性,而种子对枯草芽孢杆菌Inac-B 334和金黄色葡萄杆菌InacB4具有抗菌活性。该研究的结果可以支持与E.horsfieldii作为抗菌药物替代来源的潜力相关的研究。法国(Euchresta horsfieldii(Lesch.)Benn.)的植物化学测试和抗菌活性horsfieldii是一种药用植物,在西努沙登加拉和巴厘岛被称为pranajiwa。本研究对马首乌的根、茎、叶和种子进行了植物化学分析和抗菌活性研究。分析样品对枯草芽孢杆菌Inac-B334、金黄色葡萄球菌Inac-B4和大肠杆菌InacB5的抗菌活性。植物化学研究结果表明,生物碱是鹅膏草的主要成分,在该植物的各个部位都能检测到生物碱。对茎、根和种子的GC-MS分析表明,莫米肌醇、苦参碱和棕榈酸和硬脂酸等脂肪酸是主要成分。根的生物碱、单宁、黄酮、皂苷和萜类化合物含量变化最大。此外,抗菌活性测定显示,茎和根对金黄色葡萄球菌Inac-B4和大肠杆菌InacB-5具有抗菌活性,而种子对枯草芽孢杆菌Inac-B334和金黄色葡萄杆菌InacB4具有抗菌活性。本研究结果支持了对E.horsfieldii作为抗菌剂替代来源的潜力的研究。
{"title":"Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Tumbuhan Pranajiwa (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn.)","authors":"Amalia Indah Prihantini, Krisnawati Krisnawati, A. Rahayu, Y. M. M. A. Nugraheni, Gipi Samawandana","doi":"10.22146/JIK.40157","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.40157","url":null,"abstract":"Euchresta horsfieldii merupakan tanaman obat yang dikenal di Nusa Tenggara Barat dan Bali sebagai pranajiwa. Pada penelitian ini telah dilakukan analisis fitokimia dan aktivitas antibakteri dari akar, batang, daun, dan biji pranajiwa. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri Bacilus subtilis Inacc-B334, Staphylococccus aureus Inacc-B4, dan Escherchia coli Inacc-B5. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa alkaloid sebagai komponen senyawa yang paling dominan pada pranajiwa dan terdeteksi di setiap bagian tanaman. Bagian akar pranajiwa terdeteksi memiliki komponen senyawa yang paling bervariasi seperti alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Analisis GC-MS dari batang, akar, dan biji pranajiwa menunjukkan mome inositol, sophoridane, dan asam lemak seperti asam palmitat dan asam stearat sebagai komponen utamanya. Adapun uji aktivitas antibakteri pranajiwa menunjukkan bagian batang dan akar memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus Inacc-B4 dan E. coli Inacc B-5, sedangkan bagian biji memiliki aktivitas antibakteri terhadap B. subtilis Inacc-B-334 dan S. aureus Inacc-B4. Hasil-hasil penelitian tersebut dapat mendukung penelitian terkait potensi E. horsfieldii sebagai sumber alternatif obat antibakteri. Phytochemical Test and Antibacterial Activity of Pranawija (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn.)AbstractEuchresta horsfieldii is a medicinal plant known in West Nusa Tenggara and Bali as pranajiwa. This study investigated phytochemical analysis and antibacterial activity of roots, stems, leaves, and seeds of E. horsfieldii. The samples were analyzed for their antibacterial activity against Bacilus subtilis Inacc-B334, Staphylococccus aureus Inacc-B4, and Escherchia coli Inacc-B5. The phytochemistry result indicated that alkaloids was the most dominant constituent of E. horsfieldii as it was detected in all parts of the plant. GC-MS analysis of the stems, roots, and seeds showed mome inositol, sophoridane, and fatty acids such as palmitic acid and strearic acid as the main components. The roots had the most varied constituents with detection of alkaloids, tannins, flavonoids, saponins, and terpenoids. Further, antibacterial activity assay showed that the stems and roots had antibacterial activity against S. aureus Inacc-B4 and E. coli Inacc B-5, whereas the seeds had antibacterial activity against B. subtilis Inacc-B-334 and S. aureus InaccB4. The result of the present study supports the investigation on potentiality of E. horsfieldii as alternative source for antibacterial agents.","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45641163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Studi Ekologi Kuantitatif Hutan Pilan Sebagai Dasar Pengembangan Kebun Raya Gianyar 野生皮兰森林的定量生态研究是詹亚尔植物园开发的基础
Pub Date : 2018-11-01 DOI: 10.22146/JIK.40147
Farid Kuswantoro, I. N. Lugrayasa, Wawan Sujarwo
Penelitian ekologi kuantitatif diperlukan sebagai baseline dalam proses pembangunan dan pengembangan kebun raya di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data vegetasi di kawasan hutan yang akan dibangun kebun raya dan menganalisisnya secara kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan metode petak kuadrat (PU), dengan petak ukur 20 m x 20 m untuk pengamatan tingkat pohon dan tiang, serta 2 mx 2 m untuk pengamatan tingkat tumbuhan bawah. Analisis data dilakukan mengunakan indeks nilai penting, indeks keanekaragaman ShannonWiener, indeks similaritas, analisis kluster, dan analisis komponen utama (PCA). Komunitas tumbuhan di hutan Pilan didominasi oleh Magnolia montana (Blume) Figlar dan Arenga pinnata (Wurmb) Merr. pada tingkat pohon serta Daemonorops sp. pada tingkat tumbuhan bawah. Indeks keanekaragaman pada tingkat pohon dan tiang menunjukan nilai sedang dan rendah pada tingkat tumbuhan bawah, sementara indeks similaritas mayoritas kombinasi PU adalah rendah. Hasil kluster menunjukan terbentuknya dua subset pada kedua tingkat pertumbuhan, dimana PU VI berada di luar kluster sedangkan PCA menunjukan setiap PU mendukung jenis tumbuhan yang berbeda-beda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa komposisi vegetasi hutan Pilan mendekati klimaks yang disebabkan karena statusnya sebagai hutan keramat sehingga relatif bebas dari gangguan. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perbedaan komposisi tumbuhan di setiap PU adalah pH tanah, intensitas sinar matahari, jenis pohon yang dominan, efek tepi, dan persebaran bijioleh hewan.Quantitative Ecological Study of Pilan Forest as a Baseline for Development of Gianyar Botanic GardenAbstractQuantitative ecological research is needed as a baseline in the future construction and development of botanic gardens. This study aims to acquired the vegetation data in the forest area where a botanic garden will be established and analyse it quantitatively. The study was conducted using the quadrat plot (PU) method, with a plot measuring 20 m x 20 m for observation and tagging of all trees and saplings, as well as 2 mx2 m for observation of the understorey level. Data analysis was performed by utilising the importance value index, Shannon-Wiener diversity index, similarity index, cluster analysis, and principal component analysis (PCA). Plant communities in Pilan Forest were dominated by Magnolia montana(Blume) Figlar and Arenga pinnata(Wurmb) Merr. at the canopy level and Daemonorops sp. in the understorey level. The diversity index was moderate and low respectively, while the similarity index was mostly low. The clustering results showed the formation of two subsets in both growth rate as the PU VI was outside the cluster and the PCA indicated that each plot supports different plant species. The study results concluded that the composition of vegetation at Pilan forest is approaching the maximum diversity, and is relatively undisturbed due to its status as a sacred forest. Factors thought to affect the
在未来植物园的发展和发展过程中,必须进行定量生态研究。该研究的目标是获得植物园将在森林中建立的植被数据并进行定量分析。研究是用方块化法进行的,测量20米乘20米(66英尺)的树木和桅杆的现实值,测量低植被的测量速率的2米乘2米(6.5英尺)。数据分析可以使用重要的价值指数、ShannonWiener多样性指数、similaritas指数、聚类分析和关键成分分析(PCA)进行分析。皮兰森林中的植物群落主要由蒙大拿州的木兰(Blume)和马兰纳塔(Arenga pinnata, Wurmb) Merr主导。在树的层面上,在植物的层面上。树和桅杆的多样性指数在低植物水平上表示中等和低的价值,而绝大多数的PU组合指数是低的。聚类结果显示,在两种增长率上形成了两种子集,而PCA则支持不同种类的植物。这项研究的结论是,皮兰森林的植被组成接近顶峰,这是由于其神圣森林的地位,因此相对没有受到干扰。被认为影响每种植物成分不同的因素是土壤的pH值、阳光的强度、主导树的类型、边缘影响和动物排他性。森林生态学研究作为营养学研究的基础。这一研究允许获得森林中的植被数据,在这片森林中,一个植物花园将建立并分析其数量。研究人员采用PU方子法进行协调,用20米乘20米的方法进行观察和标记所有树和萨布林的观察和标记,与2米x2米的深层次观察。数据分析是由导入值、shan非wiener多样性指数、模拟指数、聚分析分析和主分析分析分析(PCA)进行的。蒙大拿州的木兰和阿龙皮纳塔(Wurmb)统治着森林中的植物公社。在canopy级别和daemonorop级别。多样性指数是温和和低回报的,而相似指数则更低。当PU VI在集群之外,PCA参与了所有不同植物物种的集体支持。研究结果表明,Pilan森林中植被的合成物质正在接近其最大多样性,而相对而言,它作为神圣的森林的状态一直处于相对状态。事实学家认为,每一种土壤的pH值、阳光的强度、支配树木的树、动物种子的边缘效果和分布都不同。
{"title":"Studi Ekologi Kuantitatif Hutan Pilan Sebagai Dasar Pengembangan Kebun Raya Gianyar","authors":"Farid Kuswantoro, I. N. Lugrayasa, Wawan Sujarwo","doi":"10.22146/JIK.40147","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JIK.40147","url":null,"abstract":"Penelitian ekologi kuantitatif diperlukan sebagai baseline dalam proses pembangunan dan pengembangan kebun raya di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data vegetasi di kawasan hutan yang akan dibangun kebun raya dan menganalisisnya secara kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan metode petak kuadrat (PU), dengan petak ukur 20 m x 20 m untuk pengamatan tingkat pohon dan tiang, serta 2 mx 2 m untuk pengamatan tingkat tumbuhan bawah. Analisis data dilakukan mengunakan indeks nilai penting, indeks keanekaragaman ShannonWiener, indeks similaritas, analisis kluster, dan analisis komponen utama (PCA). Komunitas tumbuhan di hutan Pilan didominasi oleh Magnolia montana (Blume) Figlar dan Arenga pinnata (Wurmb) Merr. pada tingkat pohon serta Daemonorops sp. pada tingkat tumbuhan bawah. Indeks keanekaragaman pada tingkat pohon dan tiang menunjukan nilai sedang dan rendah pada tingkat tumbuhan bawah, sementara indeks similaritas mayoritas kombinasi PU adalah rendah. Hasil kluster menunjukan terbentuknya dua subset pada kedua tingkat pertumbuhan, dimana PU VI berada di luar kluster sedangkan PCA menunjukan setiap PU mendukung jenis tumbuhan yang berbeda-beda. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa komposisi vegetasi hutan Pilan mendekati klimaks yang disebabkan karena statusnya sebagai hutan keramat sehingga relatif bebas dari gangguan. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perbedaan komposisi tumbuhan di setiap PU adalah pH tanah, intensitas sinar matahari, jenis pohon yang dominan, efek tepi, dan persebaran bijioleh hewan.Quantitative Ecological Study of Pilan Forest as a Baseline for Development of Gianyar Botanic GardenAbstractQuantitative ecological research is needed as a baseline in the future construction and development of botanic gardens. This study aims to acquired the vegetation data in the forest area where a botanic garden will be established and analyse it quantitatively. The study was conducted using the quadrat plot (PU) method, with a plot measuring 20 m x 20 m for observation and tagging of all trees and saplings, as well as 2 mx2 m for observation of the understorey level. Data analysis was performed by utilising the importance value index, Shannon-Wiener diversity index, similarity index, cluster analysis, and principal component analysis (PCA). Plant communities in Pilan Forest were dominated by Magnolia montana(Blume) Figlar and Arenga pinnata(Wurmb) Merr. at the canopy level and Daemonorops sp. in the understorey level. The diversity index was moderate and low respectively, while the similarity index was mostly low. The clustering results showed the formation of two subsets in both growth rate as the PU VI was outside the cluster and the PCA indicated that each plot supports different plant species. The study results concluded that the composition of vegetation at Pilan forest is approaching the maximum diversity, and is relatively undisturbed due to its status as a sacred forest. Factors thought to affect the ","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47383951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
期刊
Jurnal Ilmu Kehutanan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1