Pub Date : 2021-09-03DOI: 10.24114/KONSELING.V18I1.27834
Nisa Indah Pertiwi, Diana Harding
Quality of work life merupakan persepsi pekerja terhadap kualitas hidup di tempat kerja, yang dapat berdampak positif pada pekerja serta organisasi tempat kerja. Quality of work life telah banyak diteliti di Indonesia, namun alat ukur quality of work life dalam bahasa Indonesia masih sangat terbatas khususnya untuk subjek Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan belum menikah. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk melakukan adaptasi alat ukur quality of work life sebagai research tool dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan adaptasi alat ukur quality of work life versi bahasa Indonesia dengan memastikan bahwa instrumen alat ukur memiliki karakteristik good measurement yaitu validitas dan reliabilitas. Penelitian ini menggunakan metode non-experimental quantitative. Penelitian dilakukan kepada 63 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang belum menikah, menggunakan kuesioner yang berisi 27 item. Bukti validitas didapatkan melalui expert judgement pada saat perancangan alat ukur dan validitas item melalui nilai Corrected item-total correlation. Reliabilitas diuji menggunakan koefisien Cronbsch’s alpha (α). Analisis item menemukan bahwa nilai Corrected item-total correlation berkisar antara 0,48 sampai 0,86. Pengujian reliabilitas memperoleh nilai α = 0,96. Dapat disimpulkan bahwa instrumen alat ukur quality of work life versi bahasa Indonesia ini valid dan reliabel.
{"title":"ADAPTASI ALAT UKUR QUALITY OF WORK LIFE VERSI BAHASA INDONESIA","authors":"Nisa Indah Pertiwi, Diana Harding","doi":"10.24114/KONSELING.V18I1.27834","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/KONSELING.V18I1.27834","url":null,"abstract":"Quality of work life merupakan persepsi pekerja terhadap kualitas hidup di tempat kerja, yang dapat berdampak positif pada pekerja serta organisasi tempat kerja. Quality of work life telah banyak diteliti di Indonesia, namun alat ukur quality of work life dalam bahasa Indonesia masih sangat terbatas khususnya untuk subjek Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan belum menikah. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk melakukan adaptasi alat ukur quality of work life sebagai research tool dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan adaptasi alat ukur quality of work life versi bahasa Indonesia dengan memastikan bahwa instrumen alat ukur memiliki karakteristik good measurement yaitu validitas dan reliabilitas. Penelitian ini menggunakan metode non-experimental quantitative. Penelitian dilakukan kepada 63 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang belum menikah, menggunakan kuesioner yang berisi 27 item. Bukti validitas didapatkan melalui expert judgement pada saat perancangan alat ukur dan validitas item melalui nilai Corrected item-total correlation. Reliabilitas diuji menggunakan koefisien Cronbsch’s alpha (α). Analisis item menemukan bahwa nilai Corrected item-total correlation berkisar antara 0,48 sampai 0,86. Pengujian reliabilitas memperoleh nilai α = 0,96. Dapat disimpulkan bahwa instrumen alat ukur quality of work life versi bahasa Indonesia ini valid dan reliabel.","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76563572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-03DOI: 10.24114/KONSELING.V18I1.27821
T. BagasTriadi, Ratriana Y.E Kusumiati
Penelitian ini dilatar belakangi pada kasus penganiayaan penjaga tahanan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di beberapa Lapas atau Rutan Indonesia. Adanya beberapa kasus penganiayaan WBP tersebut sehingga peneliti tertarik untuk meneliti apakah terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Kontrol diri dengan Perilaku agresif pada penjaga tahananan di Lapas Kelas II A Ambarawa. Penelitian ini dilakukan pada petugas pemasyarakatan yang menjadi penjaga tahanan di Lapas Kelas II A Ambarawa yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan sampling nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh. Dalam mengukur variabel kontrol diri peneliti menggunakan skala yang diterjemahkan dan dimodifikasi dari skala self-control yang disusun oleh Tagney,dkk. (2004) dan variabel perilaku agresif diukur menggunakan skala aggression questionnaire yang disusun oleh Buss dan Perry (1992) yang diterjemahkan dan dimodifikasi oleh penulis. Analisis data menggunakan Pearson’s corelation, didapatkan hasil r = -0,083 dengan signifikansi 0,331 (p > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku agresif pada penjaga tahanan di Lapas Kelas II A Ambarawa.
{"title":"HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA PENJAGA TAHANAN DI LAPAS KELAS II A AMBARAWA","authors":"T. BagasTriadi, Ratriana Y.E Kusumiati","doi":"10.24114/KONSELING.V18I1.27821","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/KONSELING.V18I1.27821","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar belakangi pada kasus penganiayaan penjaga tahanan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di beberapa Lapas atau Rutan Indonesia. Adanya beberapa kasus penganiayaan WBP tersebut sehingga peneliti tertarik untuk meneliti apakah terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Kontrol diri dengan Perilaku agresif pada penjaga tahananan di Lapas Kelas II A Ambarawa. Penelitian ini dilakukan pada petugas pemasyarakatan yang menjadi penjaga tahanan di Lapas Kelas II A Ambarawa yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan sampling nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh. Dalam mengukur variabel kontrol diri peneliti menggunakan skala yang diterjemahkan dan dimodifikasi dari skala self-control yang disusun oleh Tagney,dkk. (2004) dan variabel perilaku agresif diukur menggunakan skala aggression questionnaire yang disusun oleh Buss dan Perry (1992) yang diterjemahkan dan dimodifikasi oleh penulis. Analisis data menggunakan Pearson’s corelation, didapatkan hasil r = -0,083 dengan signifikansi 0,331 (p > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku agresif pada penjaga tahanan di Lapas Kelas II A Ambarawa.","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87584547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-03DOI: 10.24114/konseling.v18i1.27820
Abraham Irianto, B. Prasetya
This research aimed to knew the relationship between meaningful work and organizational commitment. The participants of this study consisted of 52 partisipants. The hypothesis in this research was the existence of a positive significant relation between meaningful work and organizational commitment. Measurement instruments in this research was a Work and Meaning Inventory by Steger, Dik, and Duffy (2012) and Organizational Commitment Questionnaire by Meyer and Allen (1990). Data analysis technique used Product Moment Correlation by Karl Pearson and helped by SPSS ver 16.00 for Windows. The result in this research found there was a positive and significance correlation between meaningful work and organizational commitment that r = 0,442 with a significance of p = 0,001 (P<0,005) which meant with higher meaningful work, the organizatinal commitment would be high. Otherwise with lower meaningful work, organizational commitment would be low.
本研究旨在了解有意义工作与组织承诺之间的关系。本研究共有52名参与者。本研究假设有意义工作与组织承诺之间存在显著正相关关系。本研究的测量工具是Steger, Dik, and Duffy(2012)的工作与意义量表和Meyer and Allen(1990)的组织承诺问卷。数据分析技术使用卡尔·皮尔森的积矩相关,并借助于SPSS 16.00 for Windows。本研究结果发现,有意义工作与组织承诺之间存在显著的正相关关系,r = 0,442,显著性p = 0,001 (p <0,005),这意味着有意义工作越高,组织承诺越高。否则,有意义工作越低,组织承诺也就越低。
{"title":"HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI","authors":"Abraham Irianto, B. Prasetya","doi":"10.24114/konseling.v18i1.27820","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/konseling.v18i1.27820","url":null,"abstract":"This research aimed to knew the relationship between meaningful work and organizational commitment. The participants of this study consisted of 52 partisipants. The hypothesis in this research was the existence of a positive significant relation between meaningful work and organizational commitment. Measurement instruments in this research was a Work and Meaning Inventory by Steger, Dik, and Duffy (2012) and Organizational Commitment Questionnaire by Meyer and Allen (1990). Data analysis technique used Product Moment Correlation by Karl Pearson and helped by SPSS ver 16.00 for Windows. The result in this research found there was a positive and significance correlation between meaningful work and organizational commitment that r = 0,442 with a significance of p = 0,001 (P<0,005) which meant with higher meaningful work, the organizatinal commitment would be high. Otherwise with lower meaningful work, organizational commitment would be low.","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"84 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83998209","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-03DOI: 10.24114/KONSELING.V18I1.27822
Chatarina Anita Lyana Sari, C. Soetjiningsih
Body image adalah proses memahami gambaran mental terhadap bentuk dan ukuran tubuh seseorang individu. Kepedulian terhadap penampilan dan body image yang ideal dapat mengarah kepada upaya obsesif seperti mengontrol berat badan terlebih pada siswi SMA yang sering merasa memiliki body image negative, sehingga banyak dari mereka yang melakukan diet untuk mendapatkan body image yang mereka inginkan. Pengambilan sampel dengan menggunakan non-random sampel yaitu peneliti memilih Snowbal sampling. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yang bertuuan untuk mengetahui hubungan antara body image dengan perilaku diet pada siswi SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi dan sampel penelitian ini adalah 50 orang siswi di SMA Kristen 1 Salatiga. Penelitian ini menggunakan dua buah skala sebaga alat ukur, yaitu Skala Bodi Image dan Skala Perilaku Diet. Skala Body Image terdiri dari 25 item dan dengan koefisien 0,896 sedangkan skala perilaku diet terdiri dari 19 item dengan koefien 0,198.Analisa penelitian menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil analisa bahwa terdapat hubungan negative antara body image dengan perilaku diet dengan nilai r = -0,484 dengan sig. = 0,000 (p<0,05). Yang artinya semakin positing body image maka intensitas perilaku diet yang dilakukan akan semakin rendah begitu pula dengan sebaliknya, semakin negative body image maka intensitas perilaku diet yang dilakukan akan semakin tinggi
{"title":"HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN PERILAKU DIET PADA SISWI DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA","authors":"Chatarina Anita Lyana Sari, C. Soetjiningsih","doi":"10.24114/KONSELING.V18I1.27822","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/KONSELING.V18I1.27822","url":null,"abstract":"Body image adalah proses memahami gambaran mental terhadap bentuk dan ukuran tubuh seseorang individu. Kepedulian terhadap penampilan dan body image yang ideal dapat mengarah kepada upaya obsesif seperti mengontrol berat badan terlebih pada siswi SMA yang sering merasa memiliki body image negative, sehingga banyak dari mereka yang melakukan diet untuk mendapatkan body image yang mereka inginkan. Pengambilan sampel dengan menggunakan non-random sampel yaitu peneliti memilih Snowbal sampling. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yang bertuuan untuk mengetahui hubungan antara body image dengan perilaku diet pada siswi SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi dan sampel penelitian ini adalah 50 orang siswi di SMA Kristen 1 Salatiga. Penelitian ini menggunakan dua buah skala sebaga alat ukur, yaitu Skala Bodi Image dan Skala Perilaku Diet. Skala Body Image terdiri dari 25 item dan dengan koefisien 0,896 sedangkan skala perilaku diet terdiri dari 19 item dengan koefien 0,198.Analisa penelitian menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil analisa bahwa terdapat hubungan negative antara body image dengan perilaku diet dengan nilai r = -0,484 dengan sig. = 0,000 (p<0,05). Yang artinya semakin positing body image maka intensitas perilaku diet yang dilakukan akan semakin rendah begitu pula dengan sebaliknya, semakin negative body image maka intensitas perilaku diet yang dilakukan akan semakin tinggi","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81740980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-03DOI: 10.24114/KONSELING.V18I1.27827
Rahma Kusumandari, Isrida Yul Arifiana, Janata Saprida, Abad Gading
Masa pandemi tentunya memberikan dampak tersendiri bagi orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Salah satu dampak yang paling terasa berat adalah tidak adanya akses untuk melakukan terapi secara langsung. Selain itu, karena semua siswa harus belajar di rumah maka orangtua yang harus mengambil peran untuk melakukan pendampingan belajar. Kondisi tersebut tentunya menimbulkan kesulitan tersendiri bagi para orangtua, terutama bila mereka belum terbiasa melakukan pendampingan secara mandiri pada anaknya yang berkebutuhan khusus. Untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut tentunya dibutuhkan resiliensi dari para orangtua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran resiliensi para orangtua yang memiliki anak berkebutuhan di masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah skala resiliensi yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada konsep teori pengasuhan dari Davis (1999).
{"title":"RESILIENSI ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI MASA PANDEMI","authors":"Rahma Kusumandari, Isrida Yul Arifiana, Janata Saprida, Abad Gading","doi":"10.24114/KONSELING.V18I1.27827","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/KONSELING.V18I1.27827","url":null,"abstract":"Masa pandemi tentunya memberikan dampak tersendiri bagi orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Salah satu dampak yang paling terasa berat adalah tidak adanya akses untuk melakukan terapi secara langsung. Selain itu, karena semua siswa harus belajar di rumah maka orangtua yang harus mengambil peran untuk melakukan pendampingan belajar. Kondisi tersebut tentunya menimbulkan kesulitan tersendiri bagi para orangtua, terutama bila mereka belum terbiasa melakukan pendampingan secara mandiri pada anaknya yang berkebutuhan khusus. Untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut tentunya dibutuhkan resiliensi dari para orangtua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran resiliensi para orangtua yang memiliki anak berkebutuhan di masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah skala resiliensi yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada konsep teori pengasuhan dari Davis (1999).","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75079752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-25DOI: 10.24114/konseling.v17i2.22080
Ni Putu Merta Nadi, Ni Made Ary Agustini
Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada periode ini, remaja cenderung mengalami kecemasan dan kebimbangan dalam menentukan perguruan tinggi, sehingga remaja perlu memperhatikan dan mengenali minatnya masing-masing. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi remaja dalam mengenali minat seperti status sosial ekonomi dan motivasi berprestasi. Adanya motivasi berprestasi serta status ekonomi yang baik akan menunjang minat remaja dalam meningkatkan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Namun realitanya status sosial ekonomi orangtua yang dimiliki siswa cenderung rendah. Sehingga, remaja berniat mengurungkan minatnya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran motivasi berprestasi dan status sosial ekonomi terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa perempuan di Tabanan. Subjek dalam penelitian ini adalah 127 siswa perempuan SMA Negeri Kabupaten Tabanan dengan usia 17-18 tahun. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi sebesar 0,612 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,375 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Nilai koefisien beta terstandarisasi pada variabel motivasi berprestasi sebesar 0,062 dan variabel status sosial ekonomi sebesar -0,050. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan status sosial ekonomi secara bersama-sama berperan meningkatkan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa perempuan di Tabanan
{"title":"PERAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA PEREMPUAN DI TABANAN","authors":"Ni Putu Merta Nadi, Ni Made Ary Agustini","doi":"10.24114/konseling.v17i2.22080","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/konseling.v17i2.22080","url":null,"abstract":"Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada periode ini, remaja cenderung mengalami kecemasan dan kebimbangan dalam menentukan perguruan tinggi, sehingga remaja perlu memperhatikan dan mengenali minatnya masing-masing. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi remaja dalam mengenali minat seperti status sosial ekonomi dan motivasi berprestasi. Adanya motivasi berprestasi serta status ekonomi yang baik akan menunjang minat remaja dalam meningkatkan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Namun realitanya status sosial ekonomi orangtua yang dimiliki siswa cenderung rendah. Sehingga, remaja berniat mengurungkan minatnya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran motivasi berprestasi dan status sosial ekonomi terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa perempuan di Tabanan. Subjek dalam penelitian ini adalah 127 siswa perempuan SMA Negeri Kabupaten Tabanan dengan usia 17-18 tahun. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa koefisien regresi sebesar 0,612 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,375 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Nilai koefisien beta terstandarisasi pada variabel motivasi berprestasi sebesar 0,062 dan variabel status sosial ekonomi sebesar -0,050. Hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan status sosial ekonomi secara bersama-sama berperan meningkatkan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa perempuan di Tabanan","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77166148","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-25DOI: 10.24114/konseling.v17i2.22091
Putra Lesmono, B. Prasetya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara empati dengan perilaku prososial pada bystander untuk menolong korban bullying. Perilaku prososial yang dimaksudkan adalah untuk menguntungkan orang lain dengan salah satu faktornya adalah empati. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, kelas VIII dan IX, dengan kriteria subjek sebagai teman biasa dari korban bullying. Data diambil menggunakan metode kuantitatif dengan model purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil koefesien korelasi (r) = 0,326 dengan nilai signifikansi 0,003; p < 0,05 yang berarti terdapat hubungan positif antara empati dengan perilaku prososial pada bystander untuk menolong korban bullying di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, kelas VIII dan IX, dengan kriteria subjek sebagai teman biasa dari korban bullying.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA BYSTANDER UNTUK MENOLONG KORBAN BULLYING","authors":"Putra Lesmono, B. Prasetya","doi":"10.24114/konseling.v17i2.22091","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/konseling.v17i2.22091","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara empati dengan perilaku prososial pada bystander untuk menolong korban bullying. Perilaku prososial yang dimaksudkan adalah untuk menguntungkan orang lain dengan salah satu faktornya adalah empati. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, kelas VIII dan IX, dengan kriteria subjek sebagai teman biasa dari korban bullying. Data diambil menggunakan metode kuantitatif dengan model purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil koefesien korelasi (r) = 0,326 dengan nilai signifikansi 0,003; p < 0,05 yang berarti terdapat hubungan positif antara empati dengan perilaku prososial pada bystander untuk menolong korban bullying di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga, kelas VIII dan IX, dengan kriteria subjek sebagai teman biasa dari korban bullying.","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75872334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-24DOI: 10.24114/konseling.v17i2.22077
K. Pratiwi, Luh Made Karisma Sukmayanti
Kehamilan merupakan masa pertama dari terbentuknya siklus kehidupan manusia dan merupakan perubahan keadaan yang baru, khususnya bagi perempuan yang pertama kali mengalaminya (primigravida). Pada trimester ketiga, adaptasi psikologis perempuan hamil berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan proses persalinan, sehingga perempuan hamil dapat menjadi sangat emosional dan cenderung cemas dalam upaya mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin akan dihadapinya. Terjadinya kecemasan kehamilan pertama berkaitan dengan regulasi emosi dan dukungan pasangannya.Ketidakmampuan dalam meregulasi emosi selama menjalani masa akhir kehamilan dapat menyebabkan terjadinya kecemasan.Dukungan sosial pasangan yang rendah dapat membuat perempuan hamil pertama merasa kesulitan dalam menjalani masa akhir kehamilannya dikarenakan ketidaktahuannya dalam mengatasi perubahan yang terjadi.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran regulasi emosi dan dukungan sosial pasangan terhadap kecemasan pada primigravida (kehamilan pertama) trimester ketiga.Subjek dalam penelitian ini adalah 75 perempuan yang sedang menjalani masa akhir kehamilan pertamanya berusia 20-35 tahun dan tinggal bersama pasangannya.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,659 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,435 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Nilai koefisien beta terstandarisasi pada variabel regulasi emosi sebesar -0,199 dan pada variabel dukungan sosial pasangan sebesar -0,546.Hasil dari analisis data tersebut menunjukkan bahwa regulasi emosi dan dukungan sosial pasangan secara bersama-sama berperan terhadap kecemasan kehamilan pertama trimester ketiga.
{"title":"PERAN REGULASI EMOSI DAN DUKUNGAN SOSIAL PASANGAN TERHADAP KECEMASAN PADA PRIMIGRAVIDA (KEHAMILAN PERTAMA) TRIMESTER KETIGA","authors":"K. Pratiwi, Luh Made Karisma Sukmayanti","doi":"10.24114/konseling.v17i2.22077","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/konseling.v17i2.22077","url":null,"abstract":"Kehamilan merupakan masa pertama dari terbentuknya siklus kehidupan manusia dan merupakan perubahan keadaan yang baru, khususnya bagi perempuan yang pertama kali mengalaminya (primigravida). Pada trimester ketiga, adaptasi psikologis perempuan hamil berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan proses persalinan, sehingga perempuan hamil dapat menjadi sangat emosional dan cenderung cemas dalam upaya mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin akan dihadapinya. Terjadinya kecemasan kehamilan pertama berkaitan dengan regulasi emosi dan dukungan pasangannya.Ketidakmampuan dalam meregulasi emosi selama menjalani masa akhir kehamilan dapat menyebabkan terjadinya kecemasan.Dukungan sosial pasangan yang rendah dapat membuat perempuan hamil pertama merasa kesulitan dalam menjalani masa akhir kehamilannya dikarenakan ketidaktahuannya dalam mengatasi perubahan yang terjadi.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran regulasi emosi dan dukungan sosial pasangan terhadap kecemasan pada primigravida (kehamilan pertama) trimester ketiga.Subjek dalam penelitian ini adalah 75 perempuan yang sedang menjalani masa akhir kehamilan pertamanya berusia 20-35 tahun dan tinggal bersama pasangannya.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,659 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,435 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Nilai koefisien beta terstandarisasi pada variabel regulasi emosi sebesar -0,199 dan pada variabel dukungan sosial pasangan sebesar -0,546.Hasil dari analisis data tersebut menunjukkan bahwa regulasi emosi dan dukungan sosial pasangan secara bersama-sama berperan terhadap kecemasan kehamilan pertama trimester ketiga.","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81995913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-24DOI: 10.24114/konseling.v17i2.22073
Deis Sabintoe, C. Soetjiningsih
This study aims to determine the relationship between emotional maturity with aggressive behavior in vocational students. This research was conducted on SMK students of class XI. The research sample of 63 students with saturated sampling technique. This type of research used in this study is a quantitative study with data collection procedures using a psychological scale that is the scale of emotional maturity from Katkhovsky and Gorlow (1976) totaling 47 items and the scale of aggressive behavior from Buss and Perry (1992) totaling 29 items. Statistical data analysis using Pearson Product Moment Analysis Test with the help of SPSS Statistics 16.0 for windows. The correlation coefficient obtained was -0.240 with a significance value of 0.029 (p <0.05). These results indicate that the hypothesis proposed by researchers, namely there is a negative relationship between emotional maturity with aggressive behavior in vocational students can be accepted. The negative correlation coefficient value indicates that the direction of the relationship between the two variables is negative, meaning that the higher the emotional maturity, the lower the aggressive behavior.
本研究旨在探讨中职学生情绪成熟度与攻击行为的关系。本研究以SMK十一班学生为研究对象。研究对象为63名学生,采用饱和抽样法。本研究使用的这类研究是一种定量研究,数据收集过程使用的心理量表是Katkhovsky和Gorlow(1976)的情绪成熟度量表共有47个项目,Buss和Perry(1992)的攻击行为量表共有29个项目。统计数据分析使用Pearson积差分析测试,帮助SPSS统计16.0 for windows。相关系数为-0.240,显著性值为0.029 (p <0.05)。这些结果表明,研究者提出的高职生情绪成熟度与攻击行为之间存在负相关关系的假设可以被接受。负相关系数值表明两个变量之间的关系方向为负,即情绪成熟度越高,攻击行为越低。
{"title":"HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA SISWA SMK","authors":"Deis Sabintoe, C. Soetjiningsih","doi":"10.24114/konseling.v17i2.22073","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/konseling.v17i2.22073","url":null,"abstract":"This study aims to determine the relationship between emotional maturity with aggressive behavior in vocational students. This research was conducted on SMK students of class XI. The research sample of 63 students with saturated sampling technique. This type of research used in this study is a quantitative study with data collection procedures using a psychological scale that is the scale of emotional maturity from Katkhovsky and Gorlow (1976) totaling 47 items and the scale of aggressive behavior from Buss and Perry (1992) totaling 29 items. Statistical data analysis using Pearson Product Moment Analysis Test with the help of SPSS Statistics 16.0 for windows. The correlation coefficient obtained was -0.240 with a significance value of 0.029 (p <0.05). These results indicate that the hypothesis proposed by researchers, namely there is a negative relationship between emotional maturity with aggressive behavior in vocational students can be accepted. The negative correlation coefficient value indicates that the direction of the relationship between the two variables is negative, meaning that the higher the emotional maturity, the lower the aggressive behavior.","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"559 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85722683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-24DOI: 10.24114/konseling.v17i2.22076
Dwinda Tiara Putri
Disiplin selalu berkaitan dengan segala peraturan-peraturan dan adanya unsur-unsur yang berhubungan dengan pengontrolan pada tingkah laku seseorang. Disiplin disekolah merupakan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib yang harus ditaati oleh semua siswa, guru dan personil sekolah lainnya. Tanpa adanya peraturan dan tata tertib yang berlaku disekolah siswa tidak mempunyai pedoman apa uyang dianggap baik dan buruk dalam tindakan atau perilakunya. Kematangan emosional pada siswa mampu mengontrol dan mengendalikan emosinya dan tidak akan terpengaruh terhadap lingkungannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa angket bertipe ya dan tidak. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas VIII SMPN 2 Tambun Selatan.
{"title":"KEMATANGAN EMOSIONAL TERHADAP SISWA DISIPLIN DI SEKOLAH","authors":"Dwinda Tiara Putri","doi":"10.24114/konseling.v17i2.22076","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/konseling.v17i2.22076","url":null,"abstract":"Disiplin selalu berkaitan dengan segala peraturan-peraturan dan adanya unsur-unsur yang berhubungan dengan pengontrolan pada tingkah laku seseorang. Disiplin disekolah merupakan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib yang harus ditaati oleh semua siswa, guru dan personil sekolah lainnya. Tanpa adanya peraturan dan tata tertib yang berlaku disekolah siswa tidak mempunyai pedoman apa uyang dianggap baik dan buruk dalam tindakan atau perilakunya. Kematangan emosional pada siswa mampu mengontrol dan mengendalikan emosinya dan tidak akan terpengaruh terhadap lingkungannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data berupa angket bertipe ya dan tidak. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i kelas VIII SMPN 2 Tambun Selatan.","PeriodicalId":31376,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80173202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}