首页 > 最新文献

MATHEdunesa最新文献

英文 中文
PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SPLDV DITINJAU DARI GAYA BELAJAR 对初中生解决SPLDV问题的批判性思维反映了他们的学习风格
Pub Date : 2022-07-28 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p948-957
Ni'amatul Aulia Nur Fitri, I. Ismail
Berpikir kritis merupakan proses berpikir seseorang dalam mengolah informasi yang diperoleh hingga mendapatkan simpulan yang valid. Untuk mengidentifikasi proses berpikir kritis siswa salah satunya bisa dengan kegiatan pemecahan masalah. Salah satu faktor yang memberi pengaruh terhadap berpikir kritis ialah gaya belajar yang digunakan oleh siswa. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel yang ditinjau dari gaya belajar kinestik, auditorial, dan visual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga siswa yang mempunyai gaya belajar yang berbeda, memiliki jenis kelamin yang sama dan kemampuan matematika yang setara. Penelitian ini juga menggunakan pedoman wawancara, tes berpikir kritis, dan angket gaya belajar sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik pada proses pengenalan, siswa menentukan pokok permasalahan dengan tepat. Pada proses analisis, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik menentukan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan membuat kesimpulan. Pada proses evaluasi, siswa dengan gaya belajar visual, audirorial, dan kinestetik mengecek kembali perhitungan dan langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan masalah. Pada proses memikirkan alternatif penyelesaian, siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik memikirkan alternatif penyelesaian lain dalam memecahkan permasalahan. Sedangkan siswa dengan gaya belajar auditorial tidak memikirkan alternatif penyelesaian lain.
批判性思维是一个人在处理有效结论之前获得的信息的思维过程。为了确定学生批判性思维的过程,他们中的一个可以通过问题解决活动。影响批判性思维的一个因素是学生使用的学习风格。这项研究旨在描述中学生批判性思维档案,以解决双线性方程系统问题,这些方程涵盖了运动、听觉和视觉学习风格。本研究是一种描述性的定性方法研究。本研究的主题是三名不同学习风格、性别相同、数学能力相同的学生。该研究还将采访指导方针、批判性思维测试和学习风格作为研究工具。研究结果表明,在引入过程中,具有视觉、听觉和动力学习风格的学生正确地决定了问题的核心。在分析过程中,具有视觉、听觉和动觉学习风格的学生决定了用来解决问题和得出结论的策略。在评估过程中,具有视觉学习风格、audirte和动能作用的学生对解决问题的计算和步骤进行了回顾。在思考替代解决方案的过程中,具有视觉和动力学习风格的学生在解决问题时考虑其他解决方案。然而,具有学术学习风格的学生不考虑其他解决方案。
{"title":"PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SPLDV DITINJAU DARI GAYA BELAJAR","authors":"Ni'amatul Aulia Nur Fitri, I. Ismail","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p948-957","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p948-957","url":null,"abstract":"Berpikir kritis merupakan proses berpikir seseorang dalam mengolah informasi yang diperoleh hingga mendapatkan simpulan yang valid. Untuk mengidentifikasi proses berpikir kritis siswa salah satunya bisa dengan kegiatan pemecahan masalah. Salah satu faktor yang memberi pengaruh terhadap berpikir kritis ialah gaya belajar yang digunakan oleh siswa. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dua variabel yang ditinjau dari gaya belajar kinestik, auditorial, dan visual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga siswa yang mempunyai gaya belajar yang berbeda, memiliki jenis kelamin yang sama dan kemampuan matematika yang setara. Penelitian ini juga menggunakan pedoman wawancara, tes berpikir kritis, dan angket gaya belajar sebagai instrumen penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik pada proses pengenalan, siswa menentukan pokok permasalahan dengan tepat. Pada proses analisis, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik menentukan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dan membuat kesimpulan. Pada proses evaluasi, siswa dengan gaya belajar visual, audirorial, dan kinestetik mengecek kembali perhitungan dan langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan masalah. Pada proses memikirkan alternatif penyelesaian, siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik memikirkan alternatif penyelesaian lain dalam memecahkan permasalahan. Sedangkan siswa dengan gaya belajar auditorial tidak memikirkan alternatif penyelesaian lain.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48103283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLTV DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT 外向型和内向型的自由
Pub Date : 2022-07-26 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p938-947
Anggi Atika Sari, Ika Kurniasari
Perbedaan tipe kepribadian yang dimiliki setap orang dapat menyebabkan perbedaan dalam memecahkan suatu masalah. Tujuan dari penelitian ini ialah mencari perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa ekstrovert dan introvert berdasarkan langkah pemecahan masalah menurut Polya. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas X IPA-3 yang berjumlah 28 orang di salah satu SMA Negeri yang ada di Bojonegoro. Instrumen yang digunakan ialah angket tipe kepribadian dan tes pemecahan masalah materi SPLTV. Teknik analisis data secara kuantitatif digunakan untuk menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah   dilihat dari rata-rata hasil skor sedangkan untuk mengetahui perbedaan lebih jauh mengenai perbedaan tersebut maka dianalisa secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada langkah memahami masalah 58% siswa ekstrovert kurang lengkap dalam menyebutkan informasi yang terdapat pada soal. Sementara , 88% siswa introvert menyebutkan keseluruhan informasi yang terdapat dalam soal, baik yang diketahui maupun yang ditanyakan. Pada langkah merencanakan pemecahan masalah 67% siswa ekstrovert hanya menuliskan satu metode saja yang akan mereka gunakan, yakni metode eliminasi. Sementara itu, 94% siswa introvert menuliskan kedua metode yang akan digunakan, yakni eliminasi dan substitusi. Pada langkah melaksanakan pemecahan masalah, 50% siswa ekstrovert tidak mampu menyelesaikan jawaban sampai akhir.  Disisi lain, 81% siswa introvert mampu menyelesaikan masalah sampai akhir secara lengkap dan sistematis. Pada langkah memeriksa kembali, 42% siswa ekstrovert hanya memeriksa sebagian  langkah yang telah dilakukan. Hal berbeda ditunjukkan oleh 75% siswa introvert yang teliti memeriksa langkah demi langkah yang telah dilalui dan menyocokkan kembali hasil jawaban dengan perintah dalam soal sehingga menghasilkan jawaban yang tepat. Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, materi SPLTV, tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.
每个人性格类型的差异可能会导致解决问题的差异。本研究的目的是根据波利亚的问题解决步骤,找出外向型学生和内向型学生在问题解决能力上的差异。这项研究的对象是一名IPA-3 X级学生,他在Bojonegoro的一所州立高中有28人。所使用的仪器是一种高程型人和SPLTV材料问题解决测试。数据分析技术被定量地用于从得分平均值中显示问题解决能力的差异,同时找出更多关于差异的信息,然后进行定性分析。研究表明,58%的外向型学生在提及有关该问题的现有信息时没有充分意识到这一问题。与此同时,88%内向的学生提到了这件事中所有可用的信息,既有已知的,也有质疑的。与此同时,67%的外向型学生计划通过写一种他们将要使用的方法来解决问题,即消除法。同时,94%的内向型学生同时使用两种方法,即消除法和替代法。在解决问题的过程中,50%的外向型学生最终无法完成答案。另一方面,81%的内向型学生能够以完整和系统的方式将问题解决到底。在重新检查步骤中,42%的外向型学生只检查了已经采取的部分步骤。75%内向的学生表现出了不同的情况,他们仔细检查已经采取的步骤,并将结果与有问题的顺序相协调,从而得出正确的答案。关键词:问题解决能力,SPLTV素材,性格外向型和内向型。
{"title":"PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLTV DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT","authors":"Anggi Atika Sari, Ika Kurniasari","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p938-947","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p938-947","url":null,"abstract":"Perbedaan tipe kepribadian yang dimiliki setap orang dapat menyebabkan perbedaan dalam memecahkan suatu masalah. Tujuan dari penelitian ini ialah mencari perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa ekstrovert dan introvert berdasarkan langkah pemecahan masalah menurut Polya. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas X IPA-3 yang berjumlah 28 orang di salah satu SMA Negeri yang ada di Bojonegoro. Instrumen yang digunakan ialah angket tipe kepribadian dan tes pemecahan masalah materi SPLTV. Teknik analisis data secara kuantitatif digunakan untuk menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah   dilihat dari rata-rata hasil skor sedangkan untuk mengetahui perbedaan lebih jauh mengenai perbedaan tersebut maka dianalisa secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada langkah memahami masalah 58% siswa ekstrovert kurang lengkap dalam menyebutkan informasi yang terdapat pada soal. Sementara , 88% siswa introvert menyebutkan keseluruhan informasi yang terdapat dalam soal, baik yang diketahui maupun yang ditanyakan. Pada langkah merencanakan pemecahan masalah 67% siswa ekstrovert hanya menuliskan satu metode saja yang akan mereka gunakan, yakni metode eliminasi. Sementara itu, 94% siswa introvert menuliskan kedua metode yang akan digunakan, yakni eliminasi dan substitusi. Pada langkah melaksanakan pemecahan masalah, 50% siswa ekstrovert tidak mampu menyelesaikan jawaban sampai akhir.  Disisi lain, 81% siswa introvert mampu menyelesaikan masalah sampai akhir secara lengkap dan sistematis. Pada langkah memeriksa kembali, 42% siswa ekstrovert hanya memeriksa sebagian  langkah yang telah dilakukan. Hal berbeda ditunjukkan oleh 75% siswa introvert yang teliti memeriksa langkah demi langkah yang telah dilalui dan menyocokkan kembali hasil jawaban dengan perintah dalam soal sehingga menghasilkan jawaban yang tepat. \u0000Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, materi SPLTV, tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45842788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Miskonsepsi Siswa SMP Pada Materi Grafik Fungsi Kuadrat 中学生对二次函数图形材料的混淆
Pub Date : 2022-07-25 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p924-937
Sherina Ayu Salsabilah, Endah Budi Rahaju
Miskonsepsi pada siswa dapat terjadi apabila siswa tidak memahami secara baik dan benar mengenai konsep matematika beserta keterkaitan antar konsep. Pengetahuan awal siswa yang tidak dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan baik menyebabkan miskonsepsi semakin kompleks, khususnya pada materi grafik fungsi kuadrat. Dalam mengukur sebuah miskonsepsi dapat digunakan metode CRI (Certainty of Response Index), yakni tingkat kepastian atau keyakinan yang dapat diukur melalui soal-soal yang diberikan kepada responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX di salah satu SMPN di daerah taman dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat dan mengetahui faktor penyebab miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat menggunakan tes CRI dan wawancara terhadap subjek miskonsepsi. Pendekatan penelitian digunakan dengan metode kualitatif. Populasi penelitian yaitu siswa kelas IX-F SMPN 3 Taman berjumlah 30 siswa dengan diberikan tes CRI tentang materi grafik fungsi kuadrat. Dari hasil tes CRI, ditemukan 3 siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi grafik fungsi kuadrat. Hasil penelitiannya adalah miskonsepsi dalam menentukan konsep prasyarat atau konsep awal persamaan fungsi kuadrat, miskonsepsi terjadi pada penulisan symbol dan atribut yang digunakan dalam rumus persamaan fungsi kuadrat, dan miskonsepsi dalam menerapkan rumus persamaan fungsi kuadrat. Sedangkan faktor penyebab miskonsepsi adalah ketidaksiapan siswa sebelum pembelajaran berlangsung yang berkaitan dengan konsep awal bentuk persamaan fungsi kuadrat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan evaluasi bagi pengajar matematika untuk memperhatikan kembali dengan baik kondisi pemahaman siswa, khususnya dalam pemahaman materi grafik fungsi kuadrat agar tidak terjadi miskonsepsi.                                                                                       Kata kunci: Miskonsepsi, Grafik Fungsi Kuadrat, CRI
当学生对数学概念以及概念之间的相关性没有正确理解时,就会出现学生的误解。学生的初步知识没有经过考虑和充分准备,会导致误解变得更加复杂,尤其是在二次函数的图形问题上。在衡量误解时,可以使用肯定性反应指数(CRI)方法,即可以通过向受访者提出的问题来衡量的确定性或置信度。本研究的目的是找出九班学生在花园区的一个SMPN中解决二次函数图时所经历的误解,并通过对误解对象的CRI测试和访谈,找出造成九班学生解决二次曲线图时所体验的误解的因素。研究方法采用定性方法。研究人群是一个IX-F SMPN 3级学生公园,有30名学生接受了二次函数图形的CRI测试。根据CRI测试的结果,发现三名学生对二次函数的图形有误解。研究结果表明,在确定二次函数方程的前提概念或初始概念时存在误解,在书写二次函数复方程中使用的符号和属性时出现误解,在应用二次函数复方程时存在误解。而造成误解的原因是学生在继续学习之前对二次函数方程的初始概念的准备。这项研究希望成为数学家重新考虑学生所了解的条件的一个评估领域,特别是在理解二次函数的图形问题时,这样就不会有误解。关键词:误解,Grafik Fungsi Kuadrat,CRI
{"title":"Miskonsepsi Siswa SMP Pada Materi Grafik Fungsi Kuadrat","authors":"Sherina Ayu Salsabilah, Endah Budi Rahaju","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p924-937","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p924-937","url":null,"abstract":"Miskonsepsi pada siswa dapat terjadi apabila siswa tidak memahami secara baik dan benar mengenai konsep matematika beserta keterkaitan antar konsep. Pengetahuan awal siswa yang tidak dipertimbangkan dan dipersiapkan dengan baik menyebabkan miskonsepsi semakin kompleks, khususnya pada materi grafik fungsi kuadrat. Dalam mengukur sebuah miskonsepsi dapat digunakan metode CRI (Certainty of Response Index), yakni tingkat kepastian atau keyakinan yang dapat diukur melalui soal-soal yang diberikan kepada responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX di salah satu SMPN di daerah taman dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat dan mengetahui faktor penyebab miskonsepsi yang dialami siswa kelas IX dalam menyelesaikan soal grafik fungsi kuadrat menggunakan tes CRI dan wawancara terhadap subjek miskonsepsi. Pendekatan penelitian digunakan dengan metode kualitatif. Populasi penelitian yaitu siswa kelas IX-F SMPN 3 Taman berjumlah 30 siswa dengan diberikan tes CRI tentang materi grafik fungsi kuadrat. Dari hasil tes CRI, ditemukan 3 siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi grafik fungsi kuadrat. Hasil penelitiannya adalah miskonsepsi dalam menentukan konsep prasyarat atau konsep awal persamaan fungsi kuadrat, miskonsepsi terjadi pada penulisan symbol dan atribut yang digunakan dalam rumus persamaan fungsi kuadrat, dan miskonsepsi dalam menerapkan rumus persamaan fungsi kuadrat. Sedangkan faktor penyebab miskonsepsi adalah ketidaksiapan siswa sebelum pembelajaran berlangsung yang berkaitan dengan konsep awal bentuk persamaan fungsi kuadrat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan evaluasi bagi pengajar matematika untuk memperhatikan kembali dengan baik kondisi pemahaman siswa, khususnya dalam pemahaman materi grafik fungsi kuadrat agar tidak terjadi miskonsepsi.                                                                                       \u0000Kata kunci: Miskonsepsi, Grafik Fungsi Kuadrat, CRI","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43551008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Tunarungu pada Aljabar: Unsur dan Bentuk Operasi Aljabar 只有在Aljabar中才能理解数学学生的概念:Aljabar运算的要素和形式
Pub Date : 2022-07-21 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p884-893
Candra Ainur Rofiq, Pradnyo Wijayanti
Siswa berkebutuhan khusus adalah siswa yang memiliki keterbatasan fisik, emosi dan sosial. Salah satu siswa berkebutuhan adalah siswa tunarungu. Konsep unsur dan operasi bentuk aljabar wajib dikuasai oleh siswa karena merupakan materi dasar aljabar dan menjadi prasyarat untuk materi-materi berikutnya. Kemampuan pemahaman konsep matematika menjadi salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah yang harus dicapai oleh siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk emberikan gambaran bagaimana kemampuan siswa tunarungu memahami konsep matematika pada topik aljabar dalam materi unsur dan operasi bentuk aljabar menurut teori APOS. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa tunarungu kelas X. Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa tunarungu kurang dengar dengan tujuan memungkinkan interaksi yang baik antara peneliti dan subjek. Instrumen penelitian menggunakan tes dan wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Siswa tunarungu belum mampu menjelaskan unsur-unsur dan operasi bentuk aljabar secara langsung dengan benar; 2) Siswa tunarungu dapat menyelesaikan sebagian masalah aljabar menggunakan sifat-sifat operasi aljabar dari tes yang diberikan, tetapi siswa tidak memberikan respon ketika diminta menjelaskan hasil kerja siswa dalam menyelesaikan permasalahan mengenai sifat-sifat operasi aljabar; 3) Siswa tunarungu tidak memperhatikan nilai negatif pada suatu suku dalam memilah dan mengelompokkan unsur-unsur aljabar. Dalam menghadapi masalah pengelompokkan unsur-unsur aljabar, siswa tunarungu tidak menyederhanakan bentuk aljabar terlebih dahulu untuk kemudian memilah dan mengelompokkan unsur-unsur aljabar; 4) Siswa belum mampu mengaplikasikan operasi bentuk aljabar. Siswa tunarungu juga hanya menyebutkan dan tidak dapat menjelaskan contoh masalah kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan memanfaatkan konsep unsur dan operasi bentuk aljabar. Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Siswa Tunarungu, Aljabar
有特殊需求的学生是有身体、情感和社会局限性的学生。其中一个学生需要一个未婚夫。代数形式的元素和运算概念是学生必修的,因为它是代数的基本材料,也是以下材料的先决条件。理解数学概念的能力是学生在学校数学学习中必须达到的目标之一。本研究的目的是说明学生如何根据APOS理论理解代数形式的元素和运算中代数主题的数学概念。本研究对象为X级未婚夫。所选研究对象为非可听未婚夫,以期使研究人员与受试者之间有良好的互动。研究工具使用测试和访谈。本研究中使用的方法是一种探索性的描述性方法和定性方法。研究结果表明:(1)未婚妻无法直接正确解释字母表的元素和操作;2) 未婚夫可以使用给定测试的代数运算性质来解决一些代数问题,但当被要求解释学生在解决与代数运算性质有关的问题时,学生没有回答;3) 未婚夫不会在内部部落中观察到负值,并将代数元素分组。在处理聚合代数元素的问题时,未婚夫没有先简化代数形式,然后对代数元素进行划分和分组;4) 学生不能应用代数运算。未婚夫也只提到而不能解释日常生活问题的例子,这些问题可以用代数形式的元素和运算的概念来解决。关键词:概念理解,单身学生,Aljabar
{"title":"Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Tunarungu pada Aljabar: Unsur dan Bentuk Operasi Aljabar","authors":"Candra Ainur Rofiq, Pradnyo Wijayanti","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p884-893","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p884-893","url":null,"abstract":"Siswa berkebutuhan khusus adalah siswa yang memiliki keterbatasan fisik, emosi dan sosial. Salah satu siswa berkebutuhan adalah siswa tunarungu. Konsep unsur dan operasi bentuk aljabar wajib dikuasai oleh siswa karena merupakan materi dasar aljabar dan menjadi prasyarat untuk materi-materi berikutnya. Kemampuan pemahaman konsep matematika menjadi salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah yang harus dicapai oleh siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk emberikan gambaran bagaimana kemampuan siswa tunarungu memahami konsep matematika pada topik aljabar dalam materi unsur dan operasi bentuk aljabar menurut teori APOS. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa tunarungu kelas X. Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa tunarungu kurang dengar dengan tujuan memungkinkan interaksi yang baik antara peneliti dan subjek. Instrumen penelitian menggunakan tes dan wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Siswa tunarungu belum mampu menjelaskan unsur-unsur dan operasi bentuk aljabar secara langsung dengan benar; 2) Siswa tunarungu dapat menyelesaikan sebagian masalah aljabar menggunakan sifat-sifat operasi aljabar dari tes yang diberikan, tetapi siswa tidak memberikan respon ketika diminta menjelaskan hasil kerja siswa dalam menyelesaikan permasalahan mengenai sifat-sifat operasi aljabar; 3) Siswa tunarungu tidak memperhatikan nilai negatif pada suatu suku dalam memilah dan mengelompokkan unsur-unsur aljabar. Dalam menghadapi masalah pengelompokkan unsur-unsur aljabar, siswa tunarungu tidak menyederhanakan bentuk aljabar terlebih dahulu untuk kemudian memilah dan mengelompokkan unsur-unsur aljabar; 4) Siswa belum mampu mengaplikasikan operasi bentuk aljabar. Siswa tunarungu juga hanya menyebutkan dan tidak dapat menjelaskan contoh masalah kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan memanfaatkan konsep unsur dan operasi bentuk aljabar. \u0000Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Siswa Tunarungu, Aljabar","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48560150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Aljabar Mengacu pada Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal 能力分析思考SMP学生批判性思维在解决基本问题中的作用Watson Glaser批判性思维评价的原因
Pub Date : 2022-07-21 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p904-923
Dwi Fatmarani, Rini Setianingsih
Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan 4c harus dimiliki oleh siswa sebagai generasi abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan soal aljabar mengacu pada Watson Glaser Critical Thinking Appraisal. Analisis kemampuan berpikir kritis penelitian ini menggunakan kriteria dari Ennis yaitu Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan Overview. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan instrumen utama yaitu peneliti sendiri dan instrumen pendukung berupa tes tertulis kemampuan berpikir kritis dan pedoman wawancara. Subjek yang dipilih adalah siswa kelas VII masing-masing satu siswa pada tiap kategori kemampuan berpikir kritis siswa yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkategori tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis tertinggi dengan memenuhi 6 kriteria yaitu FRISCO pada tiap soal WGCTA dengan hasil sangat kritis. Siswa berkategori sedang memiliki kemampuan berpikir kritis dengan memenuhi 5 kriteria yaitu FRISC pada soal penarikan kesimpulan dan menafsirkan informasi dengan hasil sangat kritis, 4 kriteria yaitu FISC pada soal asumsi dengan hasil kritis, dan 3 kriteria FRS pada soal deduksi dan menganalisis argumen dengan hasil kritis. Siswa berkategori rendah memiliki kemampuan berpikir kritis terendah dengan memenuhi 2 kriteria yaitu FC pada soal asumsi dengan hasil tidak kritis dan 1 kriteria yaitu F pada soal penarikan kesimpulan, deduksi, menafsirkan informasi, dan menganalisis argumen dengan hasil tidak kritis. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi guru untuk mendorong siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui kegiatan didalam kelas seperti diskusi agar terjadinya interaksi antar siswa dan siswa dengan guru untuk memudahkan siswa mengolah informasi pada soal, serta guru dapat memberikan latihan soal kepada siswa dengan tipe WGCTA seperti penarikan kesimpulan, asumsi, deduksi, menafsirkan informasi, dan menganalisis argumen untuk melatih berpikir kritis siswa. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Kategori Subjek, FRISCO.
批判性思维能力是21世纪学生应该具备的4c技能之一。本研究的目的是描述高中生在解决导致Watson Glaser批判性思维评估的代数问题时的批判性思维能力。本研究的批判性思维能力分析采用了Ennis的标准,即焦点、理性、推理、情境、清晰和概述。这类研究是一种定性的描述性研究,主要工具是自我研究和基于测试的支持工具,写作批判性思维和访谈指导。所选科目是七班的学生,每个类别的学生对学生批判性思维的能力分别是高、现和低。研究表明,高水平学生的批判性思维能力最高,符合6个标准,即FRISCO对每一个WGCTA问题的批判性思维,结果都非常关键。分类学生能够通过满足五个标准进行批判性思维,即FRISC关于得出结论和解释具有非常批判性结果的信息,FISC关于假设具有批判性结果的四个标准,以及FRS关于推导和分析具有批判性结果论点的三个标准。低年级学生通过满足2个标准,即非批判性结果的假设FC和非批判性结果得出结论、推断、解释信息和分析论点的1个标准F,具有低思维能力。这项研究的结果为教师提供了一种投入,鼓励学生通过课堂活动(如讨论)来提高他们的批判性思维能力,以便学生与教师之间进行互动,促进学生处理有关该主题的信息,教师可以为具有WGCTA类型的学生提供培训,如得出结论、假设、推断,-解读信息,分析论点,培养学生的批判性思维。关键词:批判性思维能力,学科类别,FRISCO。
{"title":"Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Aljabar Mengacu pada Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal","authors":"Dwi Fatmarani, Rini Setianingsih","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p904-923","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p904-923","url":null,"abstract":"Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan 4c harus dimiliki oleh siswa sebagai generasi abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan soal aljabar mengacu pada Watson Glaser Critical Thinking Appraisal. Analisis kemampuan berpikir kritis penelitian ini menggunakan kriteria dari Ennis yaitu Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan Overview. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan instrumen utama yaitu peneliti sendiri dan instrumen pendukung berupa tes tertulis kemampuan berpikir kritis dan pedoman wawancara. Subjek yang dipilih adalah siswa kelas VII masing-masing satu siswa pada tiap kategori kemampuan berpikir kritis siswa yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkategori tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis tertinggi dengan memenuhi 6 kriteria yaitu FRISCO pada tiap soal WGCTA dengan hasil sangat kritis. Siswa berkategori sedang memiliki kemampuan berpikir kritis dengan memenuhi 5 kriteria yaitu FRISC pada soal penarikan kesimpulan dan menafsirkan informasi dengan hasil sangat kritis, 4 kriteria yaitu FISC pada soal asumsi dengan hasil kritis, dan 3 kriteria FRS pada soal deduksi dan menganalisis argumen dengan hasil kritis. Siswa berkategori rendah memiliki kemampuan berpikir kritis terendah dengan memenuhi 2 kriteria yaitu FC pada soal asumsi dengan hasil tidak kritis dan 1 kriteria yaitu F pada soal penarikan kesimpulan, deduksi, menafsirkan informasi, dan menganalisis argumen dengan hasil tidak kritis. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi guru untuk mendorong siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui kegiatan didalam kelas seperti diskusi agar terjadinya interaksi antar siswa dan siswa dengan guru untuk memudahkan siswa mengolah informasi pada soal, serta guru dapat memberikan latihan soal kepada siswa dengan tipe WGCTA seperti penarikan kesimpulan, asumsi, deduksi, menafsirkan informasi, dan menganalisis argumen untuk melatih berpikir kritis siswa. \u0000Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Kategori Subjek, FRISCO.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44824652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE WITH AUGMENTED REALITY ON PYRAMID FOR VIII GRADE 八年级金字塔上增强现实电子模块的开发
Pub Date : 2022-07-21 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p894-903
Evalia Nuryana, A. Wintarti
In order to create a joyful learning environment, especially during a pandemic that requires learning to be carried out online, an innovation is needed such as the use of interactive learning media for mutual learning which can be accessed online. Electronic modules with Augmented Reality are packaged in the form of learning media that can be used independently everytime and everywhere. This study aims to develop an electronic module with android-based Augmented Reality named "AR LIMAS" as a media to improve students' abilities on pyramid geometry problem. The selection of pyramid material in the electronic module was based on several previous studies regarding the misconceptions experienced by students on pyramid. The development of this electronic module used the ADDIE research method by taking into account the scores ​​of validity, practicality, and effectiveness for the creation of good learning media. This electronic module was tested on 3 students of VII grade who have low, medium, and high mathematical ability. The categorization of students' mathematical ability was based on the final examination scores in the previous semester. Based on the assessment of experts, this electronic module was declared to have a good category with a validity percentage of 86.59%. Then the results of the questionnaire using the electronic module obtained a practicality percentage value of 98.35% with a very good category. The results of pretest with an average score of 15 increased in posttest with an average score of 82.5, so the module was considered effective in improving students' understanding on pyramid. Keywords: electronic module, android, augmented reality, pyramid, development.             
为了创造一个愉快的学习环境,特别是在需要在线学习的大流行期间,需要进行创新,例如使用可在线访问的互动式学习媒体进行相互学习。具有增强现实功能的电子模块以学习媒体的形式打包,可以随时随地独立使用。本研究旨在开发一个基于android增强现实的电子模块“AR LIMAS”作为媒体,以提高学生对金字塔几何问题的能力。电子模块中金字塔材料的选择是基于先前几项关于学生对金字塔的误解的研究。本电子模块的开发采用了ADDIE研究方法,综合考虑了效度、实用性、有效性三个方面的分数,以创造良好的学习媒体。本电子模块对三名七年级学生进行了测试,他们分别是低、中、高三种数学能力。学生数学能力的分类是基于上学期的期末考试成绩。经专家评估,该电子模块为良好类别,效度为86.59%。然后使用电子模块的问卷调查结果获得了98.35%的实用性百分比值,类别很好。前测平均分为15分,后测平均分为82.5分,前测结果有所提高,因此认为该模块对提高学生对金字塔的理解是有效的。关键词:电子模块,android,增强现实,金字塔,发展。
{"title":"DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE WITH AUGMENTED REALITY ON PYRAMID FOR VIII GRADE","authors":"Evalia Nuryana, A. Wintarti","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p894-903","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p894-903","url":null,"abstract":"In order to create a joyful learning environment, especially during a pandemic that requires learning to be carried out online, an innovation is needed such as the use of interactive learning media for mutual learning which can be accessed online. Electronic modules with Augmented Reality are packaged in the form of learning media that can be used independently everytime and everywhere. This study aims to develop an electronic module with android-based Augmented Reality named \"AR LIMAS\" as a media to improve students' abilities on pyramid geometry problem. The selection of pyramid material in the electronic module was based on several previous studies regarding the misconceptions experienced by students on pyramid. The development of this electronic module used the ADDIE research method by taking into account the scores ​​of validity, practicality, and effectiveness for the creation of good learning media. This electronic module was tested on 3 students of VII grade who have low, medium, and high mathematical ability. The categorization of students' mathematical ability was based on the final examination scores in the previous semester. Based on the assessment of experts, this electronic module was declared to have a good category with a validity percentage of 86.59%. Then the results of the questionnaire using the electronic module obtained a practicality percentage value of 98.35% with a very good category. The results of pretest with an average score of 15 increased in posttest with an average score of 82.5, so the module was considered effective in improving students' understanding on pyramid. \u0000Keywords: electronic module, android, augmented reality, pyramid, development.             ","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48805038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILLS DITINJAU DARI TINGKAT KECEMASAN MATEMATIKA 学生在解决更高层次的思考技能方面的批判性思维是由数学焦虑水平所涵盖的
Pub Date : 2022-07-11 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p868-883
Siti Makrufah
Berpikir kritis adalah aktivitas mental individu untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki dengan mempertimbangkan, mengevaluasi, dan menghubungkan informasi dengan fakta atau informasi lain dari berbagai sumber untuk tujuan membuat keputusan yang rasional. Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses berpikir kritis matematis seseorang, salah satunya adalah adanya perbedaan kecemasan matematika. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal High Order thinking Skills (HOTS) ditinjau dari tingkat kecemasan matematika. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini dari 2 siswa kelas VIII dengan tingkat kemampuan matematika dan jenis kelamin sama antara lain siswa dengan kecemasan matematika rendah dan siswa dengan kecemasan matematika tinggi. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan tes kemampuan matematika, angket kecemasan matematika (AKM), tes pemecahan masalah (TPM), dan wawancara. Selanjutnya data pemecahan masalah yang diperoleh dianalis menggunakan kriteria berpikir kritis menurut Enis yang disingkat dengan FRISCO yaitu Focus (Fokus), Reason (Alasan), Inference (Kesimpulan), Situation (Situasi), Clarity (Kejelasan), dan Overview (Meninjau Kembali). Pada hasil penelitian didapat bahwa siswa yang berkecemasan matematika rendah menunjukkan semua kriteria berpikir kritis Fokus, Reason, Inference, Situation, Clarity, Overview dalam menyelesaikan soal HOTS level menganalisis(C4), level mengevaluasi (C5), sekaligus level mencipta(C6). Namun siswa berkecemasan matematika tinggi menjukkan semua kriteria berpikir kritis Fokus, Reason, Inference, Situation, Clarity, Overview dalam menyelesaikan soal HOTS level menganalisis(C4), menunjukkan kriteria berpikir kritis kritis Focus, Reason, Overview dalam menyelesaikan soal HOTS level mengevaluasi (C5), dan menunjukkan kriteria berpikir kritis kritis Reason saja dalam menyelesaikan soal HOTS level mencipta (C6). Hal ini menunjukkan bahwa siswa berkecemasan matematika rendah memiliki proses berpikir kritis lebih baik dibandingkan siswa berkecemasan matematka tinggi. Kata Kunci : Berpikir Kritis, High Order thinking Skills, Kecemasan Matematika
批判性思维是指个体通过考虑、评估和将信息与各种来源的事实或其他信息联系起来来发展其知识的心理活动,以便做出理性决定。影响一个人的数学批判性思维过程的几个因素之一是数学焦虑的不同。本研究的目的是描述学生在完成高阶思维技能方面所表现出的批判性思维档案,这些思维能力都来自于数学上的焦虑水平。本研究采用描述性研究的一种定性方法。该研究对象是两名八年级学生,他们的数学能力和性别水平相似,其中包括低数学焦虑的学生和高数学焦虑的学生。数据检索是通过测试数学技能、数学焦虑指数(AKM)、问题解决测试(TPM)和面试来完成的。分析人员随后使用与弗里斯科(Focus)、理性、推理、情境、清晰(审查)、审查等短暂的分析标准来获得问题解决数据。研究发现,数学水平较低的学生表现出所有对热点问题(C4)、评估(C5)和创造力水平(C6)的批判性思维标准。然而berkecemasan数学高给所有标准学生批判性思维理性,Inference聚焦,战况,清晰,概览》中完成了关于司迪麦分析级(C4),展示了焦点,原因关键标准批判性思维,在完成关于司迪麦水平评估概览》(C5),展示了批判性思维的关键原因中就完成标准女郎创造水平(C6)。这表明,低数学思维的学生比高数学思维的学生更有批判性思维过程。关键词:批判性思维,高级思维技能,数学焦虑
{"title":"PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILLS DITINJAU DARI TINGKAT KECEMASAN MATEMATIKA","authors":"Siti Makrufah","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p868-883","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p868-883","url":null,"abstract":"Berpikir kritis adalah aktivitas mental individu untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki dengan mempertimbangkan, mengevaluasi, dan menghubungkan informasi dengan fakta atau informasi lain dari berbagai sumber untuk tujuan membuat keputusan yang rasional. Ada beberapa faktor yang memengaruhi proses berpikir kritis matematis seseorang, salah satunya adalah adanya perbedaan kecemasan matematika. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal High Order thinking Skills (HOTS) ditinjau dari tingkat kecemasan matematika. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini dari 2 siswa kelas VIII dengan tingkat kemampuan matematika dan jenis kelamin sama antara lain siswa dengan kecemasan matematika rendah dan siswa dengan kecemasan matematika tinggi. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan tes kemampuan matematika, angket kecemasan matematika (AKM), tes pemecahan masalah (TPM), dan wawancara. Selanjutnya data pemecahan masalah yang diperoleh dianalis menggunakan kriteria berpikir kritis menurut Enis yang disingkat dengan FRISCO yaitu Focus (Fokus), Reason (Alasan), Inference (Kesimpulan), Situation (Situasi), Clarity (Kejelasan), dan Overview (Meninjau Kembali). Pada hasil penelitian didapat bahwa siswa yang berkecemasan matematika rendah menunjukkan semua kriteria berpikir kritis Fokus, Reason, Inference, Situation, Clarity, Overview dalam menyelesaikan soal HOTS level menganalisis(C4), level mengevaluasi (C5), sekaligus level mencipta(C6). Namun siswa berkecemasan matematika tinggi menjukkan semua kriteria berpikir kritis Fokus, Reason, Inference, Situation, Clarity, Overview dalam menyelesaikan soal HOTS level menganalisis(C4), menunjukkan kriteria berpikir kritis kritis Focus, Reason, Overview dalam menyelesaikan soal HOTS level mengevaluasi (C5), dan menunjukkan kriteria berpikir kritis kritis Reason saja dalam menyelesaikan soal HOTS level mencipta (C6). Hal ini menunjukkan bahwa siswa berkecemasan matematika rendah memiliki proses berpikir kritis lebih baik dibandingkan siswa berkecemasan matematka tinggi. \u0000Kata Kunci : Berpikir Kritis, High Order thinking Skills, Kecemasan Matematika","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47234747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
DEVELOPMENT OF ANDROID-BASED EDUTAINMENT MATHEMATICS LEARNING MEDIA ON ELLIPSE MATERIAL 基于椭圆材料的机器人寓教于乐数学学习媒体的开发
Pub Date : 2022-07-10 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p859-867
Tuwuh Dwi Putra Wardana, R. Ekawati
Learning media is a learning aid that act as an intermediary in conveying instructional information which are one of the instruments that determine the success of learning process. The research aim is to produce an edutainment mathematics learning media based android on ellipse materials that is good and decent that can be used in the learning process. The media was developed to attract students' interest in ellipse which is considered difficult by some students The qualification of the media cover three aspects of validity, practical, and effective. This research is developed using ADDIE model which consists of analysis, design, development, implementation, and evaluation. The developed media was conducted with limited trials with the research subjects are grade XI students of SMAN 1 Kedungwaru. The instrument used on this research are validation sheets, questionnaires test of practicality, and students test. Based on the data obtained the result of validity test from the experts stated that the media was categorized as valid, from the questionnaires test of practicality from students the media was categorized as practical, and from the student test result showed that 80% of the students met the completeness limit so the media categorized as effective. The result concluded that the developed media categorized as decent and can be used in learning process. Keywords: ADDIE, android, edutainment, ellips, development, learning media
学习媒体是一种学习辅助工具,在传达教学信息方面起着中介作用,而教学信息是决定学习过程成功与否的工具之一。本研究的目的是制作一种基于椭圆材料的寓教于乐的数学学习媒体,该媒体既好又得体,可用于学习过程。开发媒体是为了吸引学生对椭圆的兴趣,椭圆被一些学生认为是困难的。媒体的资格包括有效性、实用性和有效性三个方面。本研究采用ADDIE模型进行开发,该模型包括分析、设计、开发、实施和评估。开发的媒体进行了有限的试验,研究对象是SMAN 1 Kedungwaru的XI年级学生。本研究使用的工具是验证表、实用性问卷测试和学生测试。根据获得的数据,专家的有效性测试结果表明媒体被归类为有效,学生的实用性问卷测试表明媒体被分类为实用,学生测试结果显示80%的学生达到了完整性限制,因此媒体被归类是有效的。研究结果表明,已开发的媒体属于体面媒体,可用于学习过程。关键词:ADDIE,android,寓教于乐,省略号,开发,学习媒体
{"title":"DEVELOPMENT OF ANDROID-BASED EDUTAINMENT MATHEMATICS LEARNING MEDIA ON ELLIPSE MATERIAL","authors":"Tuwuh Dwi Putra Wardana, R. Ekawati","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p859-867","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p859-867","url":null,"abstract":"Learning media is a learning aid that act as an intermediary in conveying instructional information which are one of the instruments that determine the success of learning process. The research aim is to produce an edutainment mathematics learning media based android on ellipse materials that is good and decent that can be used in the learning process. The media was developed to attract students' interest in ellipse which is considered difficult by some students The qualification of the media cover three aspects of validity, practical, and effective. This research is developed using ADDIE model which consists of analysis, design, development, implementation, and evaluation. The developed media was conducted with limited trials with the research subjects are grade XI students of SMAN 1 Kedungwaru. The instrument used on this research are validation sheets, questionnaires test of practicality, and students test. Based on the data obtained the result of validity test from the experts stated that the media was categorized as valid, from the questionnaires test of practicality from students the media was categorized as practical, and from the student test result showed that 80% of the students met the completeness limit so the media categorized as effective. The result concluded that the developed media categorized as decent and can be used in learning process. \u0000Keywords: ADDIE, android, edutainment, ellips, development, learning media","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49561089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Low Vision Student Errors in Solving Area and Circumference of Plane Figures Problems and Its Alternative Solutions 平面图形面积和周长问题的低视力学生误差及其替代解法
Pub Date : 2022-07-09 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p850-858
Firstian Angger Aprilio, R. Ekawati
Mathematics uses a lot of visual representations, one of which is geometry. In capturing mathematical information, visual sensing plays a very important role. This has an impact on low vision students in understanding and mastering the material. This study is interested to describe errors experienced by a low vision student in solving the problem of determining the area and circumference of plane figures and its alternative solutions. This research is an intrinsic case study research with a qualitative approach. The research subject was one low vision student with normal cognitive development. Data analysis to determine student errors is described using Newman's Error Analysis. The results showed that students did not have difficulty in reading, but experienced major errors in determining the completion steps for a problem (Transformation Errors). Errors in understanding the context (Comprehension Errors) problems often occur when students are faced with complex problems. Other errors occur in the calculation (Process Skill Errors) and writing the final result (Encoding Errors). This research can be an evaluation for teachers in planning mathematics learning activities using appropriate and varied learning methods and media.
数学使用了很多视觉表征,其中之一就是几何。在数学信息的获取中,视觉感知起着非常重要的作用。这影响了弱视学生对材料的理解和掌握。本研究旨在描述一名弱视学生在解决平面图形的面积和周长问题时所经历的错误及其替代解决方案。本研究是一种定性研究方法的内在案例研究。研究对象为一名认知发育正常的低视力学生。数据分析,以确定学生的错误是描述使用纽曼的错误分析。结果显示,学生在阅读上没有困难,但在确定问题的完成步骤时出现了重大错误(转换错误)。当学生面对复杂的问题时,往往会出现理解错误(Comprehension Errors)问题。其他错误发生在计算(过程技能错误)和写最终结果(编码错误)。本研究可为教师在规划数学学习活动时,使用适当且多样的学习方法和媒介提供评价。
{"title":"Low Vision Student Errors in Solving Area and Circumference of Plane Figures Problems and Its Alternative Solutions","authors":"Firstian Angger Aprilio, R. Ekawati","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p850-858","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p850-858","url":null,"abstract":"Mathematics uses a lot of visual representations, one of which is geometry. In capturing mathematical information, visual sensing plays a very important role. This has an impact on low vision students in understanding and mastering the material. This study is interested to describe errors experienced by a low vision student in solving the problem of determining the area and circumference of plane figures and its alternative solutions. This research is an intrinsic case study research with a qualitative approach. The research subject was one low vision student with normal cognitive development. Data analysis to determine student errors is described using Newman's Error Analysis. The results showed that students did not have difficulty in reading, but experienced major errors in determining the completion steps for a problem (Transformation Errors). Errors in understanding the context (Comprehension Errors) problems often occur when students are faced with complex problems. Other errors occur in the calculation (Process Skill Errors) and writing the final result (Encoding Errors). This research can be an evaluation for teachers in planning mathematics learning activities using appropriate and varied learning methods and media.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48147216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Berpikir Aljabar Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Ditinjau dari Gaya Blajar Visual, Auditori, dan Kinestetik. 认为学生的代数解决问题是由视觉障碍、听觉和动感所决定的。
Pub Date : 2022-07-08 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p744-753
Aghni Mey Azahra, Masriyah Masriyah
Berpikir aljabar  merupakan  aktivitas mental  seseorang dalam menyelesaikan masalah yang ditentukan dari enam aktivitas berpikir matematis untuk menganalisis, menggunakan simbol-simbol aljabar, menggunakan model matematika untuk mengetahui dan mewakili hubungan situasi matematika dengan aljabar serta perubahan dalam berbagai konteks. Pendekatan yang paling tepat untuk membangun dan mengembangkan berpikir aljabar siswa adalah  pemecahan masalah Salah satu karakteristik siswa yang harus dipahami dan diperhatikan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran adalah gaya belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan berpikir aljabar siswa SMP dalam menyelesaikan masalah aljabar ditinjau dari gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar, soal tes proses berpikir aljabar siswa, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian 3 siswa kelas VIII di SMPN 1 Krian berdasarkan gaya belajar yang diperoleh dari hasil angket gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik dengan kemampuan matematika yang setara yaitu kemampuan matematika sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek melakukan keenam indikator dari tahap generalisasi, abstraksi, berpikir dinamis, pemodelan, berpikir analitis, dan organisasi. Siswa gaya belajar visual dan kinestetik menentukan aturan umum persamaan yang digunakan dalam memecahkan masalah menggunakan simbol aljabar. Sedangkan siswa gaya belajar auditorial mengungkapkan penjelasan secara verbal (kata-kata). Kata Kunci: Berpikir aljabar, masalah aljabar, gaya belajar.
认为代数思维是一个人在解决问题中的心理活动,由六种数学思维活动来定义,以分析、使用代数符号、使用数学模型来了解和表示数学情境与代数之间的关系以及各种语境中的变化。建立和发展学生代数最合适的方法之一是解决问题。教师在学习过程中必须理解和观察的特征之一是学生学习。这类研究是一项定性描述性研究,旨在描述SMP学生在视觉、听觉和动态学习支持下解决代数问题的代数思维。本研究使用的研究工具是学习风格提升、学生代数思维过程测试和恋童癖访谈。研究对象3 SMPN 1 Krian的八年级学生,基于视觉、听觉和动觉学习的较高结果获得的学习风格,具有与当前数学能力相同的数学能力。研究结果表明,三名受试者完成了概括、抽象、动态思维、建模、分析思维和组织六项指标。视觉和动力学学习的学生使用字母符号确定用于解决问题的方程的一般规则。而听觉风格的学生则会口头解释。关键词:代数思维,代数问题,学习风格。
{"title":"Berpikir Aljabar Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Ditinjau dari Gaya Blajar Visual, Auditori, dan Kinestetik.","authors":"Aghni Mey Azahra, Masriyah Masriyah","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p744-753","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p744-753","url":null,"abstract":"Berpikir aljabar  merupakan  aktivitas mental  seseorang dalam menyelesaikan masalah yang ditentukan dari enam aktivitas berpikir matematis untuk menganalisis, menggunakan simbol-simbol aljabar, menggunakan model matematika untuk mengetahui dan mewakili hubungan situasi matematika dengan aljabar serta perubahan dalam berbagai konteks. Pendekatan yang paling tepat untuk membangun dan mengembangkan berpikir aljabar siswa adalah  pemecahan masalah Salah satu karakteristik siswa yang harus dipahami dan diperhatikan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran adalah gaya belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan berpikir aljabar siswa SMP dalam menyelesaikan masalah aljabar ditinjau dari gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar, soal tes proses berpikir aljabar siswa, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian 3 siswa kelas VIII di SMPN 1 Krian berdasarkan gaya belajar yang diperoleh dari hasil angket gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik dengan kemampuan matematika yang setara yaitu kemampuan matematika sedang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek melakukan keenam indikator dari tahap generalisasi, abstraksi, berpikir dinamis, pemodelan, berpikir analitis, dan organisasi. Siswa gaya belajar visual dan kinestetik menentukan aturan umum persamaan yang digunakan dalam memecahkan masalah menggunakan simbol aljabar. Sedangkan siswa gaya belajar auditorial mengungkapkan penjelasan secara verbal (kata-kata). \u0000Kata Kunci: Berpikir aljabar, masalah aljabar, gaya belajar.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46792198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
MATHEdunesa
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1