首页 > 最新文献

MATHEdunesa最新文献

英文 中文
Kemampuan Numerasi Siswa MA dalam Menyelesaikan Soal Setara Asesmen Kompetensi Minimum pada Konten Aljabar 解决Aljabar内容中助理最低能力问题的MA学生编号能力
Pub Date : 2022-07-08 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p779-793
Afifa Nur Arofa, I. Ismail
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan sebuah penilaian kompetensi mendasar seperti literasi membaca dan numerasi siswa yang diperlukan dalam kehidupan. Pada penelitian ini akan dibahas tentang kemampuan numerasi yang memuat tiga konteks dan tiga proses kognitif pada konten aljabar. Penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan numerasi siswa dalam menyelesaikan soal yang setara dengan AKM. Subjek penelitian ini yaitu 36 siswa Madrasah Aliyah 1 Pasuruan kelas XI MIA-1 tahun ajaran 2021/2022. Subjek diberikan tes berupa soal setara AKM yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan numerasi yang kemudian diambil sebanyak 3 siswa untuk dilaksanakannya wawancara. Berdasarkan hasil dan wawancara, siswa kemampuan numerasi rendah dapat menentukan prosedur dan fakta dan dapat menyelesaikan permasalahan aljabar yang bersifat rutin dalam konteks personal. Dalam konteks sosial budaya dapat menyebutkan konsep aljabar yang digunakan dan pada konteks saintifik dapat menyebutkan fakta. Siswa kemampuan numerasi sedang dapat memahami fakta dan prosedur pada konteks personal, menyebutkan konsep pada konteks sosial budaya dan dapat meyebutkan fakta pada konteks saintifik, dapat menyelesaikan permasalahan aljabar yang bersifat rutin dalam konteks personal dan sosial budaya serta menyelesaikan masalah aljabar yang bersifat tidak rutin dalam konteks personal. Siswa kemampuan numerasi tinggi dapat menentukan prosedur dan fakta dalam konteks personal, dapat menentukan konsep pada konteks sosial budaya dan dapat menentukan fakta pada konteks saintifik. Dalam masalah yang bersifat rutin, dapat menyelesaikan masalah aljabar dari ketiga konteks sedangkan dalam masalah aljabar yang tidak rutin, siswa dapat menyelesaikan pada konteks personal dan saintifik. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi AKM disarankan dalam kegiatan belajar mengajar guru memberikan banyak latihan soal yang setara AKM dengan konten aljabar.
最低能力评估(AKM)是对生活中所需的读写能力和学生进行的基本能力评估。本研究将讨论代数内容中包含三个上下文和三个认知过程的计算能力。这种描述性定性方法的研究旨在描述学生在处理相当于AKM的问题上的排定能力。本研究主题为36名伊斯兰学校1班11 -1学年2021 - 2022年的学生。受试者进行了相当于AKM的测试,旨在了解其numerasi的能力,然后由多达3名学生进行面试。根据结果和采访,低数字能力的学生可以确定程序和事实,并能够在个人背景下解决常规的代数问题。在社会文化背景中,它可以提到代数的概念,在科学背景中也可以提到事实。数字能力的学生能够在个人背景下理解事实和程序,在社会文化背景中引用概念,并将事实与科学背景区分开来,能够解决个人和社会文化背景中的常规代数问题,并解决个人背景中的不规则代数问题。高数学能力的学生可以在个人背景下定义程序和事实,可以在社会文化背景中定义概念,也可以在科学背景中定义事实。在常规问题中,可以解决这三个语境中的代数问题,而在不规则的代数问题中,学生可以解决个人和科学的语境。因此,为了提高学生对AKM的准备,在教师教学活动中建议提供许多与代数内容相同的练习。
{"title":"Kemampuan Numerasi Siswa MA dalam Menyelesaikan Soal Setara Asesmen Kompetensi Minimum pada Konten Aljabar","authors":"Afifa Nur Arofa, I. Ismail","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p779-793","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p779-793","url":null,"abstract":"Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan sebuah penilaian kompetensi mendasar seperti literasi membaca dan numerasi siswa yang diperlukan dalam kehidupan. Pada penelitian ini akan dibahas tentang kemampuan numerasi yang memuat tiga konteks dan tiga proses kognitif pada konten aljabar. Penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan numerasi siswa dalam menyelesaikan soal yang setara dengan AKM. Subjek penelitian ini yaitu 36 siswa Madrasah Aliyah 1 Pasuruan kelas XI MIA-1 tahun ajaran 2021/2022. Subjek diberikan tes berupa soal setara AKM yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan numerasi yang kemudian diambil sebanyak 3 siswa untuk dilaksanakannya wawancara. Berdasarkan hasil dan wawancara, siswa kemampuan numerasi rendah dapat menentukan prosedur dan fakta dan dapat menyelesaikan permasalahan aljabar yang bersifat rutin dalam konteks personal. Dalam konteks sosial budaya dapat menyebutkan konsep aljabar yang digunakan dan pada konteks saintifik dapat menyebutkan fakta. Siswa kemampuan numerasi sedang dapat memahami fakta dan prosedur pada konteks personal, menyebutkan konsep pada konteks sosial budaya dan dapat meyebutkan fakta pada konteks saintifik, dapat menyelesaikan permasalahan aljabar yang bersifat rutin dalam konteks personal dan sosial budaya serta menyelesaikan masalah aljabar yang bersifat tidak rutin dalam konteks personal. Siswa kemampuan numerasi tinggi dapat menentukan prosedur dan fakta dalam konteks personal, dapat menentukan konsep pada konteks sosial budaya dan dapat menentukan fakta pada konteks saintifik. Dalam masalah yang bersifat rutin, dapat menyelesaikan masalah aljabar dari ketiga konteks sedangkan dalam masalah aljabar yang tidak rutin, siswa dapat menyelesaikan pada konteks personal dan saintifik. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi AKM disarankan dalam kegiatan belajar mengajar guru memberikan banyak latihan soal yang setara AKM dengan konten aljabar.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46871137","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DITINJAU DARI JENIS KELAMIN 健康思考社会科学与管理学涉及高等物质秩序思维技能的社会批判
Pub Date : 2022-07-08 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p754-764
Nur Izzatul Isslamiyah, Pradnyo Wijayanti
Berpikir kritis sebagai salah satu keterampilan berpikir yang perlu dimiliki oleh setiap siswa. Pemberian soal matematika higher order thinking skills (HOTS) pada siswa dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan soal matematika higher order thinking skills (HOTS) ditinjau dari jenis kelamin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari dua siswa SMA, satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan dengan kategori kemampuan yang tinggi.  Instrumen yang digunakan meliputi tes soal matematika higher order thinking skills (HOTS) beserta pedoman wawancara. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni metode tes dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini diantaranya analisis soal matematika higher order thinking skills (HOTS) dan analisis wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interpretation siswa laki-laki mampu menuliskan permasalahan yang terdapat pada soal, analysis siswa laki-laki mampu menuliskan setiap langkah yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada soal, evaluation siswa laki-laki mampu menuliskan penyelesaian soal, inference siswa laki-laki mampu menarik kesimpulan pada setiap langkah yang digunakan, explanation siswa laki-laki mampu menuliskan hasil akhir dari penyelesaian soal, self-regulation siswa laki-laki mampu mereview ulang jawaban hasil pekerjaanya. Interpretation siswa perempuan mampu menuliskan permasalahan yang terdapat pada soal, analysis siswa perempuan mampu menuliskan setiap langkah yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada soal, evaluation siswa perempuan mampu menuliskan penyelesaian soal, inference siswa perempuan mampu menarik kesimpulan dari setiap langkah yang digunakan, explanation siswa perempuan mampu menuliskan hasil akhir dari penyelesaian soal, self-regulation siswa perempuan mampu mereview ulang jawaban hasil pekerjaanya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru agar lebih memahami serta mengetahui kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa jika ditinjau dari jenis kelamin untuk memperbaiki mutu pengajaran serta membiasakan siswa untuk menyelesaikan soal matematika HOTS guna untuk melatih kemampuan berpikir kritisnya.
批判性思维是每个学生都需要具备的思维技能之一。给予学生高阶思维技能(HOTS)可以用来了解学生的批判性思维技能。本研究旨在描述高中生对数学高阶思维技能(HOTS)的批判性思维能力(按性别划分)。这种类型的研究是一种定性的描述性研究。本研究由两名高中生组成,一名男生和一名高技能女生。使用的工具包括高阶思维技能测试(HOTS)和采访恋童癖者。用于收集数据的方法是测试方法和访谈。本研究中的数据分析技术包括高阶思维技能(HOTS)和访谈分析。本研究的结果表明,男生的解释能够写出问题上存在的问题,男生的分析能够写出解决问题的每一步,男生的评价能够写出问题的解决方案,男生的推理能够对使用的每一个步骤得出结论,-解释男生能够写出问题解决的最终结果,自我调节男生能够复习自己的作业结果。女孩的解释能够写出问题中存在的问题,女孩的分析能够写出解决问题的每一步,女孩的评价能够写出问题的解决方案,女孩的推理能够从使用的每一个步骤中得出结论,女孩的解释能够写出解决方案的最终结果,女孩的自我调节能够回顾她的工作结果。本研究的结果可以作为教师更好地理解和理解学生批判性思维能力的输入,如果按性别评分来纠正课程,并利用学生解决HOTS用来训练批判性思维能力。
{"title":"KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) DITINJAU DARI JENIS KELAMIN","authors":"Nur Izzatul Isslamiyah, Pradnyo Wijayanti","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p754-764","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p754-764","url":null,"abstract":"Berpikir kritis sebagai salah satu keterampilan berpikir yang perlu dimiliki oleh setiap siswa. Pemberian soal matematika higher order thinking skills (HOTS) pada siswa dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMA dalam menyelesaikan soal matematika higher order thinking skills (HOTS) ditinjau dari jenis kelamin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari dua siswa SMA, satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan dengan kategori kemampuan yang tinggi.  Instrumen yang digunakan meliputi tes soal matematika higher order thinking skills (HOTS) beserta pedoman wawancara. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni metode tes dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini diantaranya analisis soal matematika higher order thinking skills (HOTS) dan analisis wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interpretation siswa laki-laki mampu menuliskan permasalahan yang terdapat pada soal, analysis siswa laki-laki mampu menuliskan setiap langkah yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada soal, evaluation siswa laki-laki mampu menuliskan penyelesaian soal, inference siswa laki-laki mampu menarik kesimpulan pada setiap langkah yang digunakan, explanation siswa laki-laki mampu menuliskan hasil akhir dari penyelesaian soal, self-regulation siswa laki-laki mampu mereview ulang jawaban hasil pekerjaanya. Interpretation siswa perempuan mampu menuliskan permasalahan yang terdapat pada soal, analysis siswa perempuan mampu menuliskan setiap langkah yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada soal, evaluation siswa perempuan mampu menuliskan penyelesaian soal, inference siswa perempuan mampu menarik kesimpulan dari setiap langkah yang digunakan, explanation siswa perempuan mampu menuliskan hasil akhir dari penyelesaian soal, self-regulation siswa perempuan mampu mereview ulang jawaban hasil pekerjaanya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru agar lebih memahami serta mengetahui kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa jika ditinjau dari jenis kelamin untuk memperbaiki mutu pengajaran serta membiasakan siswa untuk menyelesaikan soal matematika HOTS guna untuk melatih kemampuan berpikir kritisnya.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43100216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PROFIL BERPIKIR RELASIONAL SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR AUDITORI 高中学生在数学问题上的关系思维档案是审计学习风格所涵盖的
Pub Date : 2022-07-08 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p794-811
Ana Agustini, Endah Budi Rahaju
Abstrak Berpikir relasional dalam memecahkan masalah matematika merupakan kemampuan berpikir untuk memahami potongan-potongan informasi yang tampak berbeda namun sebenarnya memiliki keterkaitan objek dari informasi yang diketahui pada soal menjadi bentuk simbol dan angka dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya untuk memecahkan masalah matematika. Dalam memecahkan masalah dapat dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah gaya belajar siswa. Dalam penelitian ini gaya belajar yang digunakan berdasarkan cara individu memecahkan masalah berfokus pada subjek penelitian dengan gaya belajar auditori. Gaya belajar auditori yaitu gaya belajar yang mengandalkan indra pendengaran dalam proses mengingat dan menganalisis sebuah informasi yang didapatkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan profil berpikir relasional dalam memecahkan masalah matematika pada siswa SMA dengan gaya belajar auditori. Subjek dari penelitian ini adalah 3 siswa SMA kelas XI yang memiliki gaya belajar auditori dan tuntas dalam menyelesaikan masalah matematika yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis data ketiga siswa dengan gaya belajar auditori mampu melaksanakan aktivitas berpikir relasional dalam memecahkan masalah matematika pada tahapan memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur penting dalam masalah dan membangun relasi dalam setiap unsur dan antar unsur yang diketahui siswa. Pada tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah siswa auditori mampu membangun relasi dalam memilih strategi penyelesaian. Pada tahap melaksanakan strategi yang telah dipilih dalam memecahkan masalah siswa auditori mampu menggunakan aturan untuk memecahkan masalah serta menjelaskan keterkaitan hubungan operasi hitung bilangan, meskipun masih terdapat kesalahan dalam pengerjaan karena kurangnya ketelitian siswa. Pada tahap terakhir siswa auditori belum mampu dalam memeriksa kembali hasil dan tidak melakukan aktivitas berpikir relasional. Kata Kunci: Berpikir Relasional, Masalah Matematika, Gaya Belajar Auditori   Abstract Relational thinking in solving mathematical problems is the ability to think to understand pieces of information that look different but actually have object relations from the information known in the problem into the form of symbols and numbers with previous knowledge to solve mathematical problems. In solving problems, it can be influenced by several things, one of which is student learning styles. In this study, the learning style used is based on the way individuals solve problems focusing on research subjects with auditory learning styles. Auditory learning style is a learning style that relies on the sense of hearing in the process of remembering and analyzing the information obtained. This study uses a qualitative descriptive approach that aims to explain the profile of relational thinking in solving mathematical problems in high school students with auditory learning styles. The subjects of this study
解决数学问题的相关思维能力是一种思维能力,它能理解看似不同的信息片段,但实际上却把已知信息的对象与之前解决数学问题的符号和数字形式的知识联系起来。在解决问题时,学生的学习风格可能会受到一些因素的影响。在本研究中,以个人解决问题的方式为基础的学习风格以视听风格为中心。听觉学习风格是一种学习风格,它依赖于听觉感官的记忆和分析所获得的信息。本研究采用定性描述性的方法,旨在解释高中学生在数学问题上的相关思维档案。根据分析结果,三名具有听觉学习风格的学生能够通过确定问题中的关键元素并在学生所知道的每一种元素之间建立关系,在理解问题的阶段进行相关的思维活动。在计划问题解决的阶段,审计学生能够在选择解决策略时建立关系。在执行解决审计学生问题的选择策略的阶段,审计学生能够利用规则来解决问题并解释计数操作之间的关系,尽管由于学生缺乏精确度,工作中仍然存在错误。在学生的最后阶段,审计学生还无法重新评估结果,也无法进行相关思维活动。关键词:关系思考数学问题,各种各样的听觉学习抽象的关系思考解决mathematical problems是对理解的不在乎那一片片的资讯网看起来不同,但实际上有问题的对象关系从资讯网知道》和《》”的表格和数字with previous知识去解决mathematical problems。当问题解决时,它可以被少数事情影响,这是学生学习的风格之一。在这项研究中,学习风格的使用是基于个人的方式来解决与审美学习风格相关的问题。听觉学习风格是一种学习方式,它体现在记忆和分析信息的过程中。这项研究的结论是一种合格的描述,即aims解释高中学习模式中解决相关思考问题的概论。基于数据分析的结果,这三种方法可以在解决问题的阶段提出相关的思维模式问题,并在每一种元素和每一种元素之间建立联系。在解决问题的舞台上,审计学学生可以在选择解决方案策略时建立关系。在解决问题的关键策略的阶段,审核员可以用规则来解决问题和解释数字之间的关系,尽管工作仍有错误,但准确的学生仍有错误。在最后一个阶段,听审学生无法重新审视其结果,也无法提出相关的思考活动。Keywords:关联思维,数学问题,听觉学习风格
{"title":"PROFIL BERPIKIR RELASIONAL SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR AUDITORI","authors":"Ana Agustini, Endah Budi Rahaju","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p794-811","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p794-811","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Berpikir relasional dalam memecahkan masalah matematika merupakan kemampuan berpikir untuk memahami potongan-potongan informasi yang tampak berbeda namun sebenarnya memiliki keterkaitan objek dari informasi yang diketahui pada soal menjadi bentuk simbol dan angka dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya untuk memecahkan masalah matematika. Dalam memecahkan masalah dapat dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah gaya belajar siswa. Dalam penelitian ini gaya belajar yang digunakan berdasarkan cara individu memecahkan masalah berfokus pada subjek penelitian dengan gaya belajar auditori. Gaya belajar auditori yaitu gaya belajar yang mengandalkan indra pendengaran dalam proses mengingat dan menganalisis sebuah informasi yang didapatkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan profil berpikir relasional dalam memecahkan masalah matematika pada siswa SMA dengan gaya belajar auditori. Subjek dari penelitian ini adalah 3 siswa SMA kelas XI yang memiliki gaya belajar auditori dan tuntas dalam menyelesaikan masalah matematika yang diberikan. Berdasarkan hasil analisis data ketiga siswa dengan gaya belajar auditori mampu melaksanakan aktivitas berpikir relasional dalam memecahkan masalah matematika pada tahapan memahami masalah dengan mengidentifikasi unsur penting dalam masalah dan membangun relasi dalam setiap unsur dan antar unsur yang diketahui siswa. Pada tahap membuat rencana dalam pemecahan masalah siswa auditori mampu membangun relasi dalam memilih strategi penyelesaian. Pada tahap melaksanakan strategi yang telah dipilih dalam memecahkan masalah siswa auditori mampu menggunakan aturan untuk memecahkan masalah serta menjelaskan keterkaitan hubungan operasi hitung bilangan, meskipun masih terdapat kesalahan dalam pengerjaan karena kurangnya ketelitian siswa. Pada tahap terakhir siswa auditori belum mampu dalam memeriksa kembali hasil dan tidak melakukan aktivitas berpikir relasional. \u0000Kata Kunci: Berpikir Relasional, Masalah Matematika, Gaya Belajar Auditori \u0000  \u0000Abstract \u0000Relational thinking in solving mathematical problems is the ability to think to understand pieces of information that look different but actually have object relations from the information known in the problem into the form of symbols and numbers with previous knowledge to solve mathematical problems. In solving problems, it can be influenced by several things, one of which is student learning styles. In this study, the learning style used is based on the way individuals solve problems focusing on research subjects with auditory learning styles. Auditory learning style is a learning style that relies on the sense of hearing in the process of remembering and analyzing the information obtained. This study uses a qualitative descriptive approach that aims to explain the profile of relational thinking in solving mathematical problems in high school students with auditory learning styles. The subjects of this study ","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47540238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended Ditinjau dari Self-Concept 学生在解决开放问题方面的数学表现能力是基于自概念的
Pub Date : 2022-07-08 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p826-836
Putri Hidayah Yonicha Sari, Janet Trineke Manoy
Penelitian ini merupakan analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menguraikan kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal open-ended ditinjau dari self-concept siswa. Tiga siswa kelas XI sebagai subjek pada penelitian dipilih dengan metode pemilihan subjek secara purposive sampling. Tes self-concept berbentuk kuesioner, tes kemampuan representasi matematis berupa soal open-ended, serta pedoman wawancara digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini. Subjek dipilih pada awal penelitian menggunakan tes self-concept, berikutnya subjek diberikan tes soal open-ended dan selanjutnya dilakukan wawancara. Perolehan data dianalisis melalui metode analisis data dengan langkah pengumpulan informasi, penyajian informasi, serta pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa subjek dengan kategori self-concept tinggi, yang memiliki pandangan sangat positif terhadap kemampuan yang dimilikinya, mampu memunculkan tiga bentuk representasi pada langkah menyusun rencana penyelesaian yaitu representasi visual, representasi simbolik, dan representasi verbal ketika diberikan soal berbentuk open-ended. Kemudian subjek dengan kategori self-concept sedang yang memiliki pandangan cukup positif terhadap kemampuan yang dimilikinya, mampu memunculkan dua bentuk representasi pada langkah menyusun rencana penyelesaian yaitu representasi visual dan representasi simbolik serta pada langkah melaksanakan rencana penyelesaian yaitu representasi simbolik dan representasi verbal ketika diberikan soal berbentuk open-ended. Sedangkan subjek dengan kategori self-concept rendah yang memiliki pandangan negatif terhadap kemampuan yang dimilikinya, mampu menunjukkan dua bentuk representasi pada langkah menyusun rencana penyelesaian yaitu representasi visual dan representasi simbolik ketika diberikan soal berbentuk open-ended.
本研究是一种定性性描述性分析,旨在描述学生在解决开放结论问题方面的数学表现能力。三名大二学生作为研究对象的研究对象的选择方法有采样的目的。以问卷形式进行的自我概念测试,以开放学科的数学表述能力测试,以及在本研究中使用的访谈指南。受试者在研究开始时选择了自概念测试,然后进行了一个开放的测试,然后进行了采访。数据获取是通过信息收集、信息展示、推论和验证的方法分析的。分析结果表明,一个具有高度自概念类别的受试者,对自己的能力有非常积极的看法,能够在定理方案步骤中产生三种表现形式的表现,即视觉表现、象征性表现和口头表现表现。然后,一个具有相当积极的自概念类别的受试者对他的能力有足够积极的看法,能够在规划方案步骤中产生两种表现形式,即视觉表现和象征性表现,并在执行方案方案方案方案中,即象征性表现和口头表现,当给出开放形式的问题。而具有低自概念类别的受试者对自己的能力有负面看法,能够在定理方案步骤中表现出两种表现形式,即在进行开放形式的问题时表现出视觉表现和符号表现。
{"title":"Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Open-Ended Ditinjau dari Self-Concept","authors":"Putri Hidayah Yonicha Sari, Janet Trineke Manoy","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p826-836","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p826-836","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menguraikan kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal open-ended ditinjau dari self-concept siswa. Tiga siswa kelas XI sebagai subjek pada penelitian dipilih dengan metode pemilihan subjek secara purposive sampling. Tes self-concept berbentuk kuesioner, tes kemampuan representasi matematis berupa soal open-ended, serta pedoman wawancara digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini. Subjek dipilih pada awal penelitian menggunakan tes self-concept, berikutnya subjek diberikan tes soal open-ended dan selanjutnya dilakukan wawancara. Perolehan data dianalisis melalui metode analisis data dengan langkah pengumpulan informasi, penyajian informasi, serta pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Hasil analisis memperlihatkan bahwa subjek dengan kategori self-concept tinggi, yang memiliki pandangan sangat positif terhadap kemampuan yang dimilikinya, mampu memunculkan tiga bentuk representasi pada langkah menyusun rencana penyelesaian yaitu representasi visual, representasi simbolik, dan representasi verbal ketika diberikan soal berbentuk open-ended. Kemudian subjek dengan kategori self-concept sedang yang memiliki pandangan cukup positif terhadap kemampuan yang dimilikinya, mampu memunculkan dua bentuk representasi pada langkah menyusun rencana penyelesaian yaitu representasi visual dan representasi simbolik serta pada langkah melaksanakan rencana penyelesaian yaitu representasi simbolik dan representasi verbal ketika diberikan soal berbentuk open-ended. Sedangkan subjek dengan kategori self-concept rendah yang memiliki pandangan negatif terhadap kemampuan yang dimilikinya, mampu menunjukkan dua bentuk representasi pada langkah menyusun rencana penyelesaian yaitu representasi visual dan representasi simbolik ketika diberikan soal berbentuk open-ended.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47591874","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMA dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Self-Confidence 用自信心调查高中数学交际技巧解决数学问题
Pub Date : 2022-07-08 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p812-825
Anis Nur Aini, Rini Setianingsih
Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyampaikan ide matematika baik dalam tulisan maupun secara lisan. Kemampuan komunikasi matematis perlu ditumbuhkan dalam diri siswa agar dapat menyampaikan ide dan pemikirannya terhadap suatu konsep tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa SMA dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi program linear ditinjau dari self-confidence. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang siswa dimana subjek diperoleh dari penyebaran angket self-confidence kepada 32 orang siswa kelas XI IPA 5 pada salah satu SMA di Sidoarjo yang dipilih masing-masing satu siswa dengan self-confidence tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan  2 butir soal tes esai materi program linear, angket self-confidence, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis melalui tiga tahapan yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan self-confidence tinggi mempunyai kemampuan komunikasi matematis yang tinggi dan mampu memenuhi semua indikator kemampuan komunikasi matematis, sedangkan siswa dengan self-confidence sedang dan rendah memiliki kemampuan komunikasi matematis sedang dan hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi matematis dari tiga indikator yang ada. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan memperbanyak kegiatan diskusi bersama, presentasi, sesi tanya jawab antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa serta memberikan banyak latihan soal kepada siswa agar self-confidence yang dimiliki siswa juga meningkat.
数学交流能力是指学生以书面或书面形式交流数学思想的能力。为了传达关于某个特定概念的想法和想法,学生们需要增强数学交流的能力。本研究旨在描述高中数学家在自信支持下,在线性程序材料上解决数学问题的沟通能力。所使用的研究类型是定性描述性研究。本研究中的受试者为3名学生,其受试者是从Sidoarjo的一名高中生(目前)和低自信学生中的32名IPA 5 XI学生的自信心传播中获得的。数据收集技术使用了[UNK]2个关于线性程序材料测试、自信心提升和访谈的细节。然后根据数学通信能力的指标,通过三个阶段对数据进行分析,即数据浓缩、数据服务和结论得出。研究表明,自信度高的学生数学沟通能力高,能够满足数学沟通能力的所有指标,而自信度低的学生从现有的三个指标中只能满足两个数学沟通能力指标。因此,希望教师通过增加师生和学生之间的共同讨论、陈述、提问等活动来增强学生的数学交流能力,并对学生进行大量的培训,从而增强学生的自信心。
{"title":"Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMA dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Self-Confidence","authors":"Anis Nur Aini, Rini Setianingsih","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p812-825","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p812-825","url":null,"abstract":"Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyampaikan ide matematika baik dalam tulisan maupun secara lisan. Kemampuan komunikasi matematis perlu ditumbuhkan dalam diri siswa agar dapat menyampaikan ide dan pemikirannya terhadap suatu konsep tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa SMA dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi program linear ditinjau dari self-confidence. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang siswa dimana subjek diperoleh dari penyebaran angket self-confidence kepada 32 orang siswa kelas XI IPA 5 pada salah satu SMA di Sidoarjo yang dipilih masing-masing satu siswa dengan self-confidence tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan  2 butir soal tes esai materi program linear, angket self-confidence, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis melalui tiga tahapan yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan self-confidence tinggi mempunyai kemampuan komunikasi matematis yang tinggi dan mampu memenuhi semua indikator kemampuan komunikasi matematis, sedangkan siswa dengan self-confidence sedang dan rendah memiliki kemampuan komunikasi matematis sedang dan hanya mampu memenuhi dua indikator kemampuan komunikasi matematis dari tiga indikator yang ada. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan memperbanyak kegiatan diskusi bersama, presentasi, sesi tanya jawab antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa serta memberikan banyak latihan soal kepada siswa agar self-confidence yang dimiliki siswa juga meningkat.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45352742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS KEGAGALAN SISWA SMA DALAM PEMECAHAN MASALAH KONTEKSTUAL MATERI KESEBANGUNAN 在一次关于均衡主题的重要对话中分析高中生的失败
Pub Date : 2022-07-08 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p765-778
Dewi Isarotur Rohmahh, Abdul Haris Rosyidi
Pemecahan masalah merupakan aktivitas penting dalam pembelajaran matematika. Masih terdapat siswa yang mengalami kegagalan dalam pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan siswa dalam pemecahan masalah kontekstual materi kesebangunan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek 4 siswa dari SMA Negeri di Bojonegoro. Subjek penelitian dipilih dari siswa yang mengalami kegagalan di tahapan pemecahan masalah Polya yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap memahami masalah siswa gagal dalam menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan soal, siswa gagal dalam menentukan informasi yang cukup untuk mencari yang ditanyakan, gagal memvisualisasikan masalah dengan tepat, dan memberikan argumen pemahamannya yang tidak sesuai dengan soal. Pada tahap merencanakan masalah, siswa gagal dalam mengkaitkan masalah dengan materi matematika, kurang tepat dalam menyebutkan teorema atau definisi yang terkait dengan masalah. Pada tahap menyelesaikan pemecahan masalah siswa menjalankan penyelesaian tidak sesuai dengan rencana yang sudah disusun, menyelesaikan masalah dengan langkah yang kurang tepat, dan gagal membuktikan penyelesaiannya adalah benar. Pada tahap melihat kembali pemecahan masalah siswa gagal menemukan alternatif penyelesaian lain. Ketidakmampuan siswa menemukan konsep atau teorema yang relevan menjadi indikasi bahwa ada masalah dalam menerapkan konsep matematika di kehidupan sehari-hari.
解决问题是数学中的一项重要活动。仍有学生未能解决问题。本研究旨在分析学生在解决开发材料的上下文问题方面的失败。这项研究采用了一种定性的方法,研究了四名来自Bojonegoro州立高中的受试者。研究对象选自在不同政策问题解决水平上失败的学生。研究表明,在理解问题的层面上,学生无法确定什么是已知的,什么是被问到的,学生未能确定足够的信息来寻找问题,未能正确地将问题可视化,并提供了一个不兼容的理解论点。在计划问题的层面上,学生们没有提出数学问题,也没有提到与问题相关的理论或定义。在解决问题的层面上,学生们运行的解决方案不符合计划,用错误的步骤解决问题,并且未能证明解决方案是正确的。在重新审视阶段,解决问题的学生未能找到其他解决方案。学生无法找到相关的概念或定理,这表明在日常生活中应用数学概念存在问题。
{"title":"ANALISIS KEGAGALAN SISWA SMA DALAM PEMECAHAN MASALAH KONTEKSTUAL MATERI KESEBANGUNAN","authors":"Dewi Isarotur Rohmahh, Abdul Haris Rosyidi","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p765-778","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p765-778","url":null,"abstract":"Pemecahan masalah merupakan aktivitas penting dalam pembelajaran matematika. Masih terdapat siswa yang mengalami kegagalan dalam pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan siswa dalam pemecahan masalah kontekstual materi kesebangunan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek 4 siswa dari SMA Negeri di Bojonegoro. Subjek penelitian dipilih dari siswa yang mengalami kegagalan di tahapan pemecahan masalah Polya yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap memahami masalah siswa gagal dalam menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan soal, siswa gagal dalam menentukan informasi yang cukup untuk mencari yang ditanyakan, gagal memvisualisasikan masalah dengan tepat, dan memberikan argumen pemahamannya yang tidak sesuai dengan soal. Pada tahap merencanakan masalah, siswa gagal dalam mengkaitkan masalah dengan materi matematika, kurang tepat dalam menyebutkan teorema atau definisi yang terkait dengan masalah. Pada tahap menyelesaikan pemecahan masalah siswa menjalankan penyelesaian tidak sesuai dengan rencana yang sudah disusun, menyelesaikan masalah dengan langkah yang kurang tepat, dan gagal membuktikan penyelesaiannya adalah benar. Pada tahap melihat kembali pemecahan masalah siswa gagal menemukan alternatif penyelesaian lain. Ketidakmampuan siswa menemukan konsep atau teorema yang relevan menjadi indikasi bahwa ada masalah dalam menerapkan konsep matematika di kehidupan sehari-hari.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44793559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Analisis Kemampuan Numerasi Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) 分析高中生的排除法能力(AKM)
Pub Date : 2022-07-08 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p837-849
Katherina Estherika Anggraini, Rini Setianingsih
AKM berfungsi untuk mengukur kompetensi siswa maka soal AKM terdiri dari berbagai konten atau topik, beragam konteks serta beberapa tingkat proses kognitif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan numerasi siswa SMA dalam meyelesaikan soal AKM. Subjek penelitian ini adalah tiga orang siswa dari kelas X dengan diberikan soal tes AKM dan melakukan wawancara. Hasil penelitian ini yaitu berdasarkan hasil tes soal AKM dari 15 siswa terdapat 11 siswa dengan kemampuan numerasi rendah, tiga siswa dengan kemampuan numerasi sedang, dan satu orang siswa dengan kemampuan numerasi tinggi. Berdasarkan hasil wawancara, siswa dengan kemampuan numerasi rendah pada level pemahaman menentukan informasi dari bacaan dengan tepat, pada level penerapan siswa belum mampu memberikan solusi penyelesaian dari soal, dan pada level penalaran siswa belum mampu menganalisis dan menyelesaikan soal. Siswa dengan kemampuan numerasi sedang pada level pemahaman mendapatkan informasi dari bacaan dengan tepat, pada level penerapan siswa memberikan solusi penyelesaian dari soal, dan pada level penalaran siswa cukup mampu dalam menganalisis dan menyelesaikan soal dan disertai alasan yang tepat. Sedangkan siswa dengan kemampuan numerasi tinggi pada level pemahaman mendapatkan informasi dari bacaan dengan tepat sehingga siswa memahami soal, pada level penerapan siswa memberikan solusi penyelesaian dari soal, dan pada level penalaran siswa mampu menganalisis dan menyelesaikan soal disertai alasan yang tepat. Peneliti menyarankan agar guru dan siswa memperbanyak latihan soal AKM untuk melatih kemampuan numerasi siswa dalam pemahaman, penerapan, dan penalaran siswa agar siswa menjadi terbiasa dalam proses kognitifnya serta mempersiapkan siswa menghadapi soal AKM.
AKM的作用是衡量学生的能力,因此AKM问题由各种内容或主题、各种背景和几个层次的认知过程组成。本研究采用描述-定性的方法来描述高中生解决AKM的记数能力。这项研究的对象是三名X级学生,他们接受了AKM测试和面试。本研究的结果基于15名学生的AKM测试结果,其中11名学生的编号能力较低,3名学生的当前编号能力较高,1名学生的编码能力较高。根据访谈结果,在理解水平上编号能力低的学生准确地从阅读中确定信息,在应用水平上,学生无法提供问题的解决方案,在解决水平上,他们无法分析和解决问题。具有算术能力的学生处于理解从准确阅读中获取信息的水平,处于应用学生为问题提供解决方案的水平,而处于解决问题的水平,学生非常有能力分析和解决问题,并有正确的理由。在理解水平上具有高编号能力的学生可以准确地从阅读中获得信息,从而使学生理解问题,而在应用水平上,学生可以提供问题的解决方案,在口译水平上,他们能够分析和解决问题并找到正确的原因。研究人员建议,教师和学生应加强对AKM的培训,以训练学生理解、应用和教学的算术技能,使学生习惯自己的认知过程,并为学生面对AKM做好准备。
{"title":"Analisis Kemampuan Numerasi Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)","authors":"Katherina Estherika Anggraini, Rini Setianingsih","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p837-849","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p837-849","url":null,"abstract":"AKM berfungsi untuk mengukur kompetensi siswa maka soal AKM terdiri dari berbagai konten atau topik, beragam konteks serta beberapa tingkat proses kognitif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan numerasi siswa SMA dalam meyelesaikan soal AKM. Subjek penelitian ini adalah tiga orang siswa dari kelas X dengan diberikan soal tes AKM dan melakukan wawancara. Hasil penelitian ini yaitu berdasarkan hasil tes soal AKM dari 15 siswa terdapat 11 siswa dengan kemampuan numerasi rendah, tiga siswa dengan kemampuan numerasi sedang, dan satu orang siswa dengan kemampuan numerasi tinggi. Berdasarkan hasil wawancara, siswa dengan kemampuan numerasi rendah pada level pemahaman menentukan informasi dari bacaan dengan tepat, pada level penerapan siswa belum mampu memberikan solusi penyelesaian dari soal, dan pada level penalaran siswa belum mampu menganalisis dan menyelesaikan soal. Siswa dengan kemampuan numerasi sedang pada level pemahaman mendapatkan informasi dari bacaan dengan tepat, pada level penerapan siswa memberikan solusi penyelesaian dari soal, dan pada level penalaran siswa cukup mampu dalam menganalisis dan menyelesaikan soal dan disertai alasan yang tepat. Sedangkan siswa dengan kemampuan numerasi tinggi pada level pemahaman mendapatkan informasi dari bacaan dengan tepat sehingga siswa memahami soal, pada level penerapan siswa memberikan solusi penyelesaian dari soal, dan pada level penalaran siswa mampu menganalisis dan menyelesaikan soal disertai alasan yang tepat. Peneliti menyarankan agar guru dan siswa memperbanyak latihan soal AKM untuk melatih kemampuan numerasi siswa dalam pemahaman, penerapan, dan penalaran siswa agar siswa menjadi terbiasa dalam proses kognitifnya serta mempersiapkan siswa menghadapi soal AKM.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43771757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Students' Mathematical Literacy Processes on PISA-Like Tasks with The Domain of Space and Shape 学生在空间和形状领域完成类似PISA任务的数学素养过程
Pub Date : 2022-07-06 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p732-743
Pradnya Paramitha Solikhah, E. B. Rahaju, N. R. Prihartiwi
Mathematical literacy is defined as the ability possessed by an individual in formulating, employing, and interpreting mathematics in a variety of contexts. This research aims to describe the mathematical literacy processes of Junior High School students in solving PISA-like problems on space and shape content. The method in this research used qualitative descriptive. The research subject was students of the ninth grade in SMP Negeri 2 Krembung on Sidoarjo, which consisted of twenty-nine students. The instruments used were test and interview. The results showed that the students’ mathematical literacy was classified as less for the process of formulating. Some students still find many difficulties, such as difficulty in determining the strategy used in solving the problem as well as errors in calculation and drawing conclusion. The students’ mathematical literacy was classified as quite good for the process of employing. Students understand the intent of the problem and know what strategy used, although there were some minor errors in calculation or drawing a conclusion. The students’ mathematical literacy was classified as very lacking in the process of interpreting. Students only guess because students were still unable to understand the meaning of the questions and what strategies were used to solve the given problems to answer questions.
数学素养是指个人在各种背景下制定、运用和解释数学的能力。本研究旨在描述初中生在解决类似PISA的空间和形状内容问题时的数学素养过程。本研究采用定性描述的方法。研究对象是Sidoarjo上的SMP Negeri 2 Krembung的九年级学生,共有二十九名学生。使用的工具是测试和访谈。结果表明,学生的数学素养在公式化过程中被归为较低。一些学生仍然发现许多困难,例如难以确定解决问题的策略,以及计算和得出结论的错误。学生的数学素养被归类为在就业过程中相当好。学生们理解问题的意图,知道使用了什么策略,尽管在计算或得出结论时存在一些小错误。在口译过程中,学生的数学素养被归类为非常缺乏。学生们只是猜测,因为学生们仍然无法理解问题的含义,以及用什么策略来解决给定的问题来回答问题。
{"title":"Students' Mathematical Literacy Processes on PISA-Like Tasks with The Domain of Space and Shape","authors":"Pradnya Paramitha Solikhah, E. B. Rahaju, N. R. Prihartiwi","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p732-743","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p732-743","url":null,"abstract":"Mathematical literacy is defined as the ability possessed by an individual in formulating, employing, and interpreting mathematics in a variety of contexts. This research aims to describe the mathematical literacy processes of Junior High School students in solving PISA-like problems on space and shape content. The method in this research used qualitative descriptive. The research subject was students of the ninth grade in SMP Negeri 2 Krembung on Sidoarjo, which consisted of twenty-nine students. The instruments used were test and interview. The results showed that the students’ mathematical literacy was classified as less for the process of formulating. Some students still find many difficulties, such as difficulty in determining the strategy used in solving the problem as well as errors in calculation and drawing conclusion. The students’ mathematical literacy was classified as quite good for the process of employing. Students understand the intent of the problem and know what strategy used, although there were some minor errors in calculation or drawing a conclusion. The students’ mathematical literacy was classified as very lacking in the process of interpreting. Students only guess because students were still unable to understand the meaning of the questions and what strategies were used to solve the given problems to answer questions.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49380264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kemampuan Pemecahan Masalah Kontekstual Materi Program Linear Siswa SMA Bergaya Kognitif Field Dependent Dan Field Independent 情境问题解决能力高中线性程序情境材料认知场依存和场无关
Pub Date : 2022-07-04 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.ppdf_720-731
Nicki Fabasti Asmah, Endah Budi Rahaju
Kemampuan pemecahan masalah adalah kesanggupan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan memenuhi proses menemukan jawaban berdasarkan tahap pemecahan masalah. Masalah yang dipecahkan dapat berupa masalah kontekstual. Kemampuan pemecahan masalah kontekstual siswa dapat dipengaruhi oleh gaya kognitif, yaitu field dependent (FD) dan field independent (FI). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa FD dan FI ketika memecahkan masalah matematika kontekstual materi program linear. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu GEFT (Group Embeded Figure Test), Tes Pemecahan Masalah, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian adalah 2 siswa SMA kelas XI IPS dengan kemampuan setara. Hasil penelitian ini menunjukkan siswa FD dan FI dapat melakukan 4 tahap pemecahan masalah dalam memecahkan masalah matematika kontekstual pada materi program linear. Siswa FD pada saat memahami masalah telah membaca permasalahan dengan cermat dan dibaca sekali, sedangkan siswa FI membaca berulang kali. Siswa FD dapat menentukan apa yang diketahui, tetapi mereka tidak dapat menentukan apa yang ditanyakan. Sedangkan siswa FI tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dalam permasalahan. Siswa FD dan FI dapat merencanakan penyelesaian permasalahan. Siswa FD dan FI menuliskan langkah pemecahan serta hasil akhir. Siswa FD dan FI dalam pembentukan kesimpulan dapat menjawab permasalahan dengan benar. Siswa FD memastikan langkah yang dilakukan sudah benar dengan memeriksa kembali dan melakukan perhitungan ulang, sedangkan siswa FI memeriksa kembali dengan membaca ulang permasalahan dan melakukan perhitungan ulang. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi guru sebaiknya mengingatkan siswa untuk menuliskan informasi yang ada pada suatu permasalahan dan apa yang ditanyakan.Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, masalah matematika kontekstual, gaya kognitif, field dependent, field independent.
问题解决的能力是学生通过满足基于问题解决阶段的求解过程来解决数学问题的能力。解决的问题可以是语境问题。学生的上下文问题解决能力可能受到field dependent (FD)和field独立性(FI)等认知风格的影响。本研究旨在描述学生在解决线性计划材料上下文问题时的FD和FI问题解决能力。本研究是一种描述性的定性方法研究。使用的工具有GEFT(主显图测试)、问题解决测试和访谈指南。研究对象是两名具有同等能力的大二IPS高中生。研究结果表明,FD和FI学生可以在线性程序材料中做四个问题解决问题的阶段。学生FD在理解问题时已经仔细阅读过一次,而FI学生已经反复阅读过。FD的学生可以决定所知道的,但他们不能决定所要求的。然而,FI的学生没有写下他们所知道和提出的问题。FD和FI的学生可以计划解决问题。FD和FI的学生写了一个解决方案和一个结果。在结论形成方面,FD和FI学生可以正确地解决问题。学生FD通过反复检查和重新计算来确保所做的步骤是正确的,而学生FI通过重读和重新计算来验证。本研究为教师提供了有益的建议,提醒学生写下有关问题的信息和提问的内容。关键词:问题解决能力、语境数学问题、认知风格、现场推理能力、现场独立性。
{"title":"Kemampuan Pemecahan Masalah Kontekstual Materi Program Linear Siswa SMA Bergaya Kognitif Field Dependent Dan Field Independent","authors":"Nicki Fabasti Asmah, Endah Budi Rahaju","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.ppdf_720-731","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.ppdf_720-731","url":null,"abstract":"Kemampuan pemecahan masalah adalah kesanggupan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan memenuhi proses menemukan jawaban berdasarkan tahap pemecahan masalah. Masalah yang dipecahkan dapat berupa masalah kontekstual. Kemampuan pemecahan masalah kontekstual siswa dapat dipengaruhi oleh gaya kognitif, yaitu field dependent (FD) dan field independent (FI). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa FD dan FI ketika memecahkan masalah matematika kontekstual materi program linear. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu GEFT (Group Embeded Figure Test), Tes Pemecahan Masalah, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian adalah 2 siswa SMA kelas XI IPS dengan kemampuan setara. Hasil penelitian ini menunjukkan siswa FD dan FI dapat melakukan 4 tahap pemecahan masalah dalam memecahkan masalah matematika kontekstual pada materi program linear. Siswa FD pada saat memahami masalah telah membaca permasalahan dengan cermat dan dibaca sekali, sedangkan siswa FI membaca berulang kali. Siswa FD dapat menentukan apa yang diketahui, tetapi mereka tidak dapat menentukan apa yang ditanyakan. Sedangkan siswa FI tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dalam permasalahan. Siswa FD dan FI dapat merencanakan penyelesaian permasalahan. Siswa FD dan FI menuliskan langkah pemecahan serta hasil akhir. Siswa FD dan FI dalam pembentukan kesimpulan dapat menjawab permasalahan dengan benar. Siswa FD memastikan langkah yang dilakukan sudah benar dengan memeriksa kembali dan melakukan perhitungan ulang, sedangkan siswa FI memeriksa kembali dengan membaca ulang permasalahan dan melakukan perhitungan ulang. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi guru sebaiknya mengingatkan siswa untuk menuliskan informasi yang ada pada suatu permasalahan dan apa yang ditanyakan.Kata Kunci: kemampuan pemecahan masalah, masalah matematika kontekstual, gaya kognitif, field dependent, field independent.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48286111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Eksplorasi Etnomatematika Budaya Kampung Kemasan Gresik 希腊先进乡村民族主题开发
Pub Date : 2022-07-04 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p710-719
Renova Mirojul Lail, Mega Teguh Budiarto
Etnomatematika merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa guna mencapai keberhasilan dalam belajar matematika. Unsur budaya berupa sistem peralatan hidup dan teknologi serta kesenian masih dilestarikan di kampung Kemasan Gresik. Penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi ini bertujuan mendeskripsikan bentuk etnomatematika pada bangunan tua, alat musik dan gerakan tari Pencak Macan Gresik, serta literasi matematis budaya di Kampung Kemasan Gresik dalam perspektif etnomatematika. Pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, dan study literatur. Instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara dan alat rekaman. Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sistem peralatan hidup dan teknologi bangunan rumah di kampung Kemasan Gresik terdapat konsep matematika yaitu bangun datar (segitiga siku-siku, lingkaran, persegi, segitiga sama kaki, trapesium sama kaki, segi enam beraturan, belah ketupat, dan persegi panjang),  bangun ruang (prisma, tabung, limas terpancung, balok, dan kubus), kekongruenan , dan transformasi geometri (refleksi dan translasi). Pada sistem kesenian alat musik dan gerakan tari Pencak Macan Gresik terdapat konsep matematika yaitu sudut (sudut siku-siku, tumpul, dan lancip), bangun datar (lingkaran, persegi, segitiga sama kaki, trapesium, persegi panjang, dan gabungan dua bangun datar), bangun ruang (kerucut terpancung, tabung, bola, dan gabungan dua bangun ruang), kedudukan dua garis (dua garis sejajar, dan berpotongan), kedudukan dua lingkaran (L1 dan L2 bersinggungan di luar, dan L2 terletak di dalam L1 (konsetris)), garis lengkung, dan transformasi geometri. Dengan demikian budaya kampung Kemasan Gresik dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.
民族心理是提高数学素养学生数学成功能力的因素之一。希腊Kemasan村仍在修复生活设备、技术和艺术等文化元素。这种民族志方法的定性研究旨在从民族志的角度描述古建筑中的民族形式、音乐工具和舞蹈动作——希腊马坎追踪者,以及希腊进步村的文化数学文献。数据收集包括观察、访谈、文献和文献研究。研究工具是访谈和录音。使用三角测量的数据分析技术。研究表明,在希腊Kemasan村的生活电器和建筑技术体系中,存在着平面觉醒(肘三角形、圆形、方形、同足三角形、梯形同足、六排、方形和长方形)、建筑空间(棱镜、管、破五、阳台和立方体)、坍塌、,)以及几何变换(反射和平移)。希腊Mac Tracker的艺术系统有一个数学概念,即角度(肘部的角度、曲线和平滑的角度)、平面唤醒(圆形、正方形、同一只脚的三角形、梯形、长正方形和两个平面唤醒的组合)、建筑空间(锚定的曲线、管、球和两个空间唤醒的组合,两个圆的位置(L1和L2悬挂在外侧,L2位于L1内侧(同心))、弧线和几何变换。因此,先进乡村的希腊文化可以提高学生的数学素养。
{"title":"Eksplorasi Etnomatematika Budaya Kampung Kemasan Gresik","authors":"Renova Mirojul Lail, Mega Teguh Budiarto","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p710-719","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p710-719","url":null,"abstract":"Etnomatematika merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa guna mencapai keberhasilan dalam belajar matematika. Unsur budaya berupa sistem peralatan hidup dan teknologi serta kesenian masih dilestarikan di kampung Kemasan Gresik. Penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi ini bertujuan mendeskripsikan bentuk etnomatematika pada bangunan tua, alat musik dan gerakan tari Pencak Macan Gresik, serta literasi matematis budaya di Kampung Kemasan Gresik dalam perspektif etnomatematika. Pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, dan study literatur. Instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara dan alat rekaman. Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sistem peralatan hidup dan teknologi bangunan rumah di kampung Kemasan Gresik terdapat konsep matematika yaitu bangun datar (segitiga siku-siku, lingkaran, persegi, segitiga sama kaki, trapesium sama kaki, segi enam beraturan, belah ketupat, dan persegi panjang),  bangun ruang (prisma, tabung, limas terpancung, balok, dan kubus), kekongruenan , dan transformasi geometri (refleksi dan translasi). Pada sistem kesenian alat musik dan gerakan tari Pencak Macan Gresik terdapat konsep matematika yaitu sudut (sudut siku-siku, tumpul, dan lancip), bangun datar (lingkaran, persegi, segitiga sama kaki, trapesium, persegi panjang, dan gabungan dua bangun datar), bangun ruang (kerucut terpancung, tabung, bola, dan gabungan dua bangun ruang), kedudukan dua garis (dua garis sejajar, dan berpotongan), kedudukan dua lingkaran (L1 dan L2 bersinggungan di luar, dan L2 terletak di dalam L1 (konsetris)), garis lengkung, dan transformasi geometri. Dengan demikian budaya kampung Kemasan Gresik dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45030272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
MATHEdunesa
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1