Pub Date : 2023-05-05DOI: 10.51903/mifortekh.v3i1.319
None Anindya Putri, None Siti Sholikatun
Main Objective: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model untuk menjelaskan bagaimana Financial Service Industry mengevaluasi teknologi blockchain. Background problem: Minat Financial Service Industry terhadap blockchain tumbuh karena unsur transparansi, keamanan, dan kepercayaan yang diakui yang menghasilkan lebih dari triliunan dalam dana modal ventura yang dikumpulkan oleh perusahaan blockchain sebagian besar dari bank pada paruh pertama tahun 2017. Novelty: Penelitian ini berkontribusi pada pembuatan model Proof of Value untuk menjelaskan proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi blockchain. Organisasi yang mengevaluasi blockchain dapat memanfaatkan model Proof of Value untuk wawasan dan kejelasan terkait potensi penggunaan blockchain dalam sebuah bisnis. Research Method: Studi ini menggunakan metodologi grounded theory dengan mengumpulkan data dari wawancara semi-terstruktur dari peserta yang terlibat dalam evaluasi blockchain di organisasi Jasa Keuangan. Finding/Result: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi memahami cara kerja teknologi, organisasi juga mampu mengatur sumber daya untuk mengevaluasi, mengidentifikasi kasus penggunaan, dan menerapkan strategi untuk mengujinya. Conclusion: Secara total, 19 individu yang mewakili 12 organisasi berpartisipasi dalam penelitian ini dan memberikan wawasan tentang bagaimana organisasi mereka mengevaluasi teknologi blockchain. Penelitian ini menciptakan peluang untuk mengembangkan penelitian masa depan seputar topik inovasi teknologi. Saat organisasi menghadapi gangguan terus-menerus, terutama dari inovasi digital, maka organisasi tersebut harus secara bersamaan berinovasi agar tetap relevan dan meningkatkan cara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka.
Keywords: Blockchain, Grounded Theory, Perbankan.
{"title":"Perbankan Di Blockchain: Sebuah Studi Grounded Theory Dari Proses Evaluasi Inovasi","authors":"None Anindya Putri, None Siti Sholikatun","doi":"10.51903/mifortekh.v3i1.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.51903/mifortekh.v3i1.319","url":null,"abstract":"Main Objective: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model untuk menjelaskan bagaimana Financial Service Industry mengevaluasi teknologi blockchain. Background problem: Minat Financial Service Industry terhadap blockchain tumbuh karena unsur transparansi, keamanan, dan kepercayaan yang diakui yang menghasilkan lebih dari triliunan dalam dana modal ventura yang dikumpulkan oleh perusahaan blockchain sebagian besar dari bank pada paruh pertama tahun 2017. Novelty: Penelitian ini berkontribusi pada pembuatan model Proof of Value untuk menjelaskan proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi blockchain. Organisasi yang mengevaluasi blockchain dapat memanfaatkan model Proof of Value untuk wawasan dan kejelasan terkait potensi penggunaan blockchain dalam sebuah bisnis. Research Method: Studi ini menggunakan metodologi grounded theory dengan mengumpulkan data dari wawancara semi-terstruktur dari peserta yang terlibat dalam evaluasi blockchain di organisasi Jasa Keuangan. Finding/Result: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi memahami cara kerja teknologi, organisasi juga mampu mengatur sumber daya untuk mengevaluasi, mengidentifikasi kasus penggunaan, dan menerapkan strategi untuk mengujinya. Conclusion: Secara total, 19 individu yang mewakili 12 organisasi berpartisipasi dalam penelitian ini dan memberikan wawasan tentang bagaimana organisasi mereka mengevaluasi teknologi blockchain. Penelitian ini menciptakan peluang untuk mengembangkan penelitian masa depan seputar topik inovasi teknologi. Saat organisasi menghadapi gangguan terus-menerus, terutama dari inovasi digital, maka organisasi tersebut harus secara bersamaan berinovasi agar tetap relevan dan meningkatkan cara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka.
 Keywords: Blockchain, Grounded Theory, Perbankan.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136230561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-04DOI: 10.51903/mifortekh.v3i1.318
None Aftuqa Sholikatur Rohmania, None Ronaldo Aprili
Introduction/Main Objective: Studi ini berusaha untuk menilai dampak kinerja perusahaan pada metrik pemasaran yang melebihi ekspektasi analis konsensus pada metrik pemasaran yaitu kejutan metrik pemasaran pada pengembalian pasar saham. Background Problem : Quarterly earnings announcements adalah peristiwa penting dalam siklus hidup perusahaan, di mana perusahaan mengungkapkan informasi tentang pendapatan triwulanan mereka, dan investor memperbarui keyakinan mereka tentang kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Novelty : Selanjutnya, penelitian ini menyoroti peningkatan efek variasi waktu dari kejutan metrik pemasaran sedangkan penurunan efek kejutan pendapatan. Terakhir, penelitian ini membandingkan kandungan informasi relatif dari kejutan metrik pemasaran dibandingkan dengan kejutan pendapatan di berbagai industri. Research Method: Penelitian ini menggunakan metodologi studi peristiwa pada saat pengumuman laba untuk menyelidiki reaksi pasar saham terhadap kejutan dalam metrik pemasaran. Menyadari bahwa tidak semua perusahaan secara sukarela mengungkapkan metrik pemasaran khusus industri mereka, hal yang sama dikoreksi menggunakan koreksi Heckman. Finding Result Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kejutan metrik pemasaran bertindak sebagai kabar baik bagi investor, ini menunjukkan bahwa kejutan metrik pemasaran industri telekomunikasi dan media lebih unggul daripada kejutan pendapatan dalam menjelaskan return saham. Conclusion : hasil penelitian ini menunjukkan dampak terhadap pengembalian saham bergantung pada sinyal alokasi sumber daya pemasaran perusahaan dan investor menyaring isyarat pengeluaran pemasaran yang tidak terduga. Temuan penelitian ini sangat penting bagi manajer pemasaran yang dapat memanfaatkan sumber daya secara efisien untuk mengalahkan ekspektasi pasar. Eksekutif pemasaran juga dapat memanfaatkan temuan ini dalam menetapkan akuntabilitas departemen pemasaran di pasar modal.
{"title":"Menilai Peran Pemasaran Pada Pengumuman Laba: Respon Pasar Saham Terhadap Kejutan Metrik Pemasaran","authors":"None Aftuqa Sholikatur Rohmania, None Ronaldo Aprili","doi":"10.51903/mifortekh.v3i1.318","DOIUrl":"https://doi.org/10.51903/mifortekh.v3i1.318","url":null,"abstract":"Introduction/Main Objective: Studi ini berusaha untuk menilai dampak kinerja perusahaan pada metrik pemasaran yang melebihi ekspektasi analis konsensus pada metrik pemasaran yaitu kejutan metrik pemasaran pada pengembalian pasar saham. Background Problem : Quarterly earnings announcements adalah peristiwa penting dalam siklus hidup perusahaan, di mana perusahaan mengungkapkan informasi tentang pendapatan triwulanan mereka, dan investor memperbarui keyakinan mereka tentang kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Novelty : Selanjutnya, penelitian ini menyoroti peningkatan efek variasi waktu dari kejutan metrik pemasaran sedangkan penurunan efek kejutan pendapatan. Terakhir, penelitian ini membandingkan kandungan informasi relatif dari kejutan metrik pemasaran dibandingkan dengan kejutan pendapatan di berbagai industri. Research Method: Penelitian ini menggunakan metodologi studi peristiwa pada saat pengumuman laba untuk menyelidiki reaksi pasar saham terhadap kejutan dalam metrik pemasaran. Menyadari bahwa tidak semua perusahaan secara sukarela mengungkapkan metrik pemasaran khusus industri mereka, hal yang sama dikoreksi menggunakan koreksi Heckman. Finding Result Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kejutan metrik pemasaran bertindak sebagai kabar baik bagi investor, ini menunjukkan bahwa kejutan metrik pemasaran industri telekomunikasi dan media lebih unggul daripada kejutan pendapatan dalam menjelaskan return saham. Conclusion : hasil penelitian ini menunjukkan dampak terhadap pengembalian saham bergantung pada sinyal alokasi sumber daya pemasaran perusahaan dan investor menyaring isyarat pengeluaran pemasaran yang tidak terduga. Temuan penelitian ini sangat penting bagi manajer pemasaran yang dapat memanfaatkan sumber daya secara efisien untuk mengalahkan ekspektasi pasar. Eksekutif pemasaran juga dapat memanfaatkan temuan ini dalam menetapkan akuntabilitas departemen pemasaran di pasar modal.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135011331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-04DOI: 10.51903/mifortekh.v3i1.317
Eni Endaryati, None Vivi Kumalasari Subroto
The development of the world accompanied by rapid technological developments requires every individual or institution to continue to follow the development of information technology so that they can provide satisfactory service which is the main goal that must be achieved by every government and private institution, which includes the world of education, namely schools, especially the delivery of information. One of the delivery of information is by SMS. The old system of delivering information, among others, is by attaching grades to each class or for job vacancy information through job vacancies information boards so that the delivery of information is felt to be less fast and also if the school area is very large and the means of communication are inadequate. With this SMS-based information system, it can be a solution to solve existing problems in addition to cheap and fast SMS technology, as well as with a website system display that can be accessed by all parties who use it, an effective and efficient job will be achieved in supporting activities on the internet. schools to become educational and training institutions for producing professional and independent workers can be achieved.
{"title":"SMS Gateway Based Academic Information System as a Communication Media to support School Performance","authors":"Eni Endaryati, None Vivi Kumalasari Subroto","doi":"10.51903/mifortekh.v3i1.317","DOIUrl":"https://doi.org/10.51903/mifortekh.v3i1.317","url":null,"abstract":"The development of the world accompanied by rapid technological developments requires every individual or institution to continue to follow the development of information technology so that they can provide satisfactory service which is the main goal that must be achieved by every government and private institution, which includes the world of education, namely schools, especially the delivery of information. One of the delivery of information is by SMS. The old system of delivering information, among others, is by attaching grades to each class or for job vacancy information through job vacancies information boards so that the delivery of information is felt to be less fast and also if the school area is very large and the means of communication are inadequate. With this SMS-based information system, it can be a solution to solve existing problems in addition to cheap and fast SMS technology, as well as with a website system display that can be accessed by all parties who use it, an effective and efficient job will be achieved in supporting activities on the internet. schools to become educational and training institutions for producing professional and independent workers can be achieved.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135011332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-04DOI: 10.51903/mifortekh.v3i1.306
Rusito Rusito, None Didik Eko Prasetyo
In Bad Stock (BS) control at PT Sari Roti Semarang, it is crucial to reduce the company's significant losses. However, the selection of rejected and returned bread with poor quality is still prevalent. Based on production data and the amount of bad stock (a collection of returned bread from stores and rejected production), a decision support system for controlling bad stock using Fuzzy Tsukamoto is needed. In this decision support system, three variables are modeled: production, store returns, and production rejects. The production variable consists of two fuzzy sets: increase, remain the same, and decrease. The store returns variable consists of two fuzzy sets: decrease, remain the same, and increase. The production rejects variable consists of three fuzzy sets: few, normal, and many. The membership values are only two values, 0 and 1, while the membership values in the fuzzy sets are closed intervals [0,1]. By combining all these fuzzy sets, three fuzzy rules are obtained, which are then used in the inference stage. In the inference stage, the membership value of the antecedent (α) and the estimated amount of production (z) are found for each rule. The amount of rejected production (Z) is obtained by centered average defuzzification.
The research results based on expert validation testing indicate that the obtained values are in the range of 2.51-3.25, which is categorized as valid or good. Meanwhile, the validation testing from users indicates that the obtained value of 3.4 is in the range of 3.26-4.00, which is categorized as highly valid. The effectiveness testing of the system's performance results in an average value of 89.5%.
在PT Sari Roti三宝垄的坏账控制中，减少公司的重大损失至关重要。然而，选择拒收和退回的质量差的面包仍然很普遍。基于生产数据和不良库存数量(从商店退回的面包和不合格产品的集合)，需要一个基于模糊冢本的不良库存控制决策支持系统。在这个决策支持系统中，建模了三个变量:生产、存储退货和生产拒绝。生产变量由两个模糊集组成:增加、保持不变和减少。存储返回变量由两个模糊集组成:减少、保持不变和增加。生产拒绝变量由三个模糊集组成:少数、正常和许多。隶属度值只有0和1两个值，而模糊集中的隶属度值为封闭区间[0,1]。将所有这些模糊集组合在一起，得到三个模糊规则，然后用于推理阶段。在推理阶段，对每条规则求出先行项的隶属度值(α)和估计产出量(z)。弃采量(Z)由中心平均去模糊得到。
基于专家验证测试的研究结果表明，所得值在2.51 ~ 3.25之间，为有效或良好。同时，通过用户的验证测试，得到的3.4值在3.26-4.00之间，为高有效。对系统的性能进行了有效性测试，结果平均为89.5%。
{"title":"Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengendalian Bad Stock (BS) Menggunakan Fuzzy Tsukamoto","authors":"Rusito Rusito, None Didik Eko Prasetyo","doi":"10.51903/mifortekh.v3i1.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.51903/mifortekh.v3i1.306","url":null,"abstract":"In Bad Stock (BS) control at PT Sari Roti Semarang, it is crucial to reduce the company's significant losses. However, the selection of rejected and returned bread with poor quality is still prevalent. Based on production data and the amount of bad stock (a collection of returned bread from stores and rejected production), a decision support system for controlling bad stock using Fuzzy Tsukamoto is needed. In this decision support system, three variables are modeled: production, store returns, and production rejects. The production variable consists of two fuzzy sets: increase, remain the same, and decrease. The store returns variable consists of two fuzzy sets: decrease, remain the same, and increase. The production rejects variable consists of three fuzzy sets: few, normal, and many. The membership values are only two values, 0 and 1, while the membership values in the fuzzy sets are closed intervals [0,1]. By combining all these fuzzy sets, three fuzzy rules are obtained, which are then used in the inference stage. In the inference stage, the membership value of the antecedent (α) and the estimated amount of production (z) are found for each rule. The amount of rejected production (Z) is obtained by centered average defuzzification.
 The research results based on expert validation testing indicate that the obtained values are in the range of 2.51-3.25, which is categorized as valid or good. Meanwhile, the validation testing from users indicates that the obtained value of 3.4 is in the range of 3.26-4.00, which is categorized as highly valid. The effectiveness testing of the system's performance results in an average value of 89.5%.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135011333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan kendaraan, spare part dan servis kendaraan roda empat resmi merk Toyota. Berdasarkan hasil follow up customer satisfaction level melalui telepon yang bersifat acak kepada pelanggan setelah servis diperoleh hasil jumlah ketidakpuasan pelanggan sebesar 3,6%. Sedangkan target ketidakpuasan yang ditetapkan oleh TAM adalah maksimal 1% pelanggan yang tidak puas. Hal ini tentu menjadi masalah karena adanya gap ketidakpuasan konsumen. Dari hasil identifikasi diperoleh data penyebab dominan ketidakpuasan konsumen karena lamanya waktu menunggu pada bagian pencucian kendaraan setelah servis. Hal itu disebabkan karena PT. XYZ hanya mempunyai 1 stall atau bagian pencucian, sehingga tidak sebandingnya antara jumlah kendaraan yang servis dengan jumlah pelayanan. Maka tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah server optimal pada stall cuci kendaraan setelah servis. Berdasarkan pengolahan data menggunakan model sistem antrian (M/M/C):(GD/∞/∞) diperoleh hasil kondisi yang ada perusahaan menyediakan 1 stall cuci dan tidak mencapai keadaan mapan (steadty state). Maka jumlah server minimum yang di peroleh sebanyak 2 stall cuci dengan ukuran kriteria antrian probabilitas tidak ada kendaraan dalam sistem sebesar 0,317, rata-rata jumlah kendaraan dalam antrian sebanyak 0,064 kendaraan, rata-rata jumlah kendaraan dalam sistem sebanyak 1,102 kendaraan, dan rata-rata waktu menunggu kendaraan di dalam antrian = 0,0149 jam. Hasil ini tidak membahas mengenai biaya yang timbul dari penambahan server, kedepan perlu dilakukan kajian dari aspek biaya agar pembahasannya menjadi lengkap.
这项研究是在PT. XYZ公司进行的，该公司是一家专业从事汽车销售、丰田四轮汽车零件和服务的公司。根据客户满意级别的电话随访结果，服务获得了3.6%顾客不满的结果。而TAM设定的不满目标是不满客户的最大1%。这当然是一个问题，因为消费者不满意的差距。从鉴定结果中获得的数据表明，消费者对自服务后的洗车服务等待时间的主要原因感到不满。这是因为PT. XYZ只有一个竖井或洗衣房，因此在服务车辆数量和服务数量之间是无与伦比的。因此，本研究的目的是确定洗车服务后的最佳服务器数量。根据数据处理使用队列系统模型(M / M / C):获得(GD -∞/∞)有斯托尔公司提供1洗的条件和结果没有达到稳定状态(steadty state university)。因此，系统中最低获得的服务器数量为2个固定的洗衣单，平均数量为0.317辆车，平均为系统中的车辆数量为0.064辆车，平均为系统中的车辆数量为1.102辆车，平均等待时间为= 0.0149小时。本结果不涉及增加服务器的成本，因此需要对成本方面进行审查才能完成。
{"title":"Penentuan Jumlah Server pada Bagian Pencucian Kendaraan Setelah Servis untuk Mengurangi Waktu Menunggu Di PT. XYZ Bandung","authors":"Ragil Pardiyono, Gianti Puspawardhani, Hermita Dyah Puspita, Oviyan Patra, Jahny Sastradiharja","doi":"10.23969/infomatek.v24i2.5739","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/infomatek.v24i2.5739","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan kendaraan, spare part dan servis kendaraan roda empat resmi merk Toyota. Berdasarkan hasil follow up customer satisfaction level melalui telepon yang bersifat acak kepada pelanggan setelah servis diperoleh hasil jumlah ketidakpuasan pelanggan sebesar 3,6%. Sedangkan target ketidakpuasan yang ditetapkan oleh TAM adalah maksimal 1% pelanggan yang tidak puas. Hal ini tentu menjadi masalah karena adanya gap ketidakpuasan konsumen. Dari hasil identifikasi diperoleh data penyebab dominan ketidakpuasan konsumen karena lamanya waktu menunggu pada bagian pencucian kendaraan setelah servis. Hal itu disebabkan karena PT. XYZ hanya mempunyai 1 stall atau bagian pencucian, sehingga tidak sebandingnya antara jumlah kendaraan yang servis dengan jumlah pelayanan. Maka tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah server optimal pada stall cuci kendaraan setelah servis. Berdasarkan pengolahan data menggunakan model sistem antrian (M/M/C):(GD/∞/∞) diperoleh hasil kondisi yang ada perusahaan menyediakan 1 stall cuci dan tidak mencapai keadaan mapan (steadty state). Maka jumlah server minimum yang di peroleh sebanyak 2 stall cuci dengan ukuran kriteria antrian probabilitas tidak ada kendaraan dalam sistem sebesar 0,317, rata-rata jumlah kendaraan dalam antrian sebanyak 0,064 kendaraan, rata-rata jumlah kendaraan dalam sistem sebanyak 1,102 kendaraan, dan rata-rata waktu menunggu kendaraan di dalam antrian = 0,0149 jam. Hasil ini tidak membahas mengenai biaya yang timbul dari penambahan server, kedepan perlu dilakukan kajian dari aspek biaya agar pembahasannya menjadi lengkap.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72883071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.23969/infomatek.v24i2.5533
K. Komarudin, Evy Nurmiati
Kota Serang merupakan daerah baru hasil pemekaran dari Kabupaten Serang, Banten. Kota Serang juga merupakan ibu kota provinsi Banten. Kota Serang memiliki enam kecamatan dan mempunyai luas wilayah sebesar 266,77 km². Dari enam kecamatan tersebut, terbagi lagi menjadi 20 kecamatan dan 46 desa yang ada pada Kota Serang. Guna memaksimalkan dan juga Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh instansi publik, diperlukan Sistem Informasi Pengaduan Pelayanan Publik (SIPPP) yang akan membantu menilai seberapa efektif pelayanan yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi seberapa baik layanan tersebut berjalan. Selain itu, SIPPP ini juga dapat digunakan untuk wadah aspirasi warga kota Serang. Selama ini pengaduan hanya disampaikan melalui Suggestions Box. Sebenarnya Kota Serang sendiri sudah mulai mengembangkan sistem informasi Pengaduan Pelayanan Publik ini, namun masih belum berfungsi sebagaimana mestinya. Tentu saja hal ini kurang praktis, sehingga diperlukan sistem informasi pengaduan pelayanan publik ini untuk menangani pengaduan secara lebih cepat dan langsung serta lebih meningkatkan pelayanan kota Serang. Untuk penelitian ini, kami memilih studi berbasis web menggunakan teknik pengembangan perangkat lunak Waterfall. Teknik ini terdiri dari beberapa fase, dimulai dari fase analisis hingga fase implementasi dan pemeliharaan aplikasi.
{"title":"Perancangan Aplikasi Pengaduan Layanan Publik pada Kota Serang","authors":"K. Komarudin, Evy Nurmiati","doi":"10.23969/infomatek.v24i2.5533","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/infomatek.v24i2.5533","url":null,"abstract":"Kota Serang merupakan daerah baru hasil pemekaran dari Kabupaten Serang, Banten. Kota Serang juga merupakan ibu kota provinsi Banten. Kota Serang memiliki enam kecamatan dan mempunyai luas wilayah sebesar 266,77 km². Dari enam kecamatan tersebut, terbagi lagi menjadi 20 kecamatan dan 46 desa yang ada pada Kota Serang. Guna memaksimalkan dan juga Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh instansi publik, diperlukan Sistem Informasi Pengaduan Pelayanan Publik (SIPPP) yang akan membantu menilai seberapa efektif pelayanan yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi seberapa baik layanan tersebut berjalan. Selain itu, SIPPP ini juga dapat digunakan untuk wadah aspirasi warga kota Serang. Selama ini pengaduan hanya disampaikan melalui Suggestions Box. Sebenarnya Kota Serang sendiri sudah mulai mengembangkan sistem informasi Pengaduan Pelayanan Publik ini, namun masih belum berfungsi sebagaimana mestinya. Tentu saja hal ini kurang praktis, sehingga diperlukan sistem informasi pengaduan pelayanan publik ini untuk menangani pengaduan secara lebih cepat dan langsung serta lebih meningkatkan pelayanan kota Serang. Untuk penelitian ini, kami memilih studi berbasis web menggunakan teknik pengembangan perangkat lunak Waterfall. Teknik ini terdiri dari beberapa fase, dimulai dari fase analisis hingga fase implementasi dan pemeliharaan aplikasi.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87451586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.23969/infomatek.v24i2.6019
Nani Purwati, Meidana Wahyu Pratama, Paulus Tofan Rapiyanta
Sebagai salah satu divisi pada civitas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Biro Sistem berperan penting sebagai pengelola sistem informasi. Peneliti melakukan riset pada Biro Sistem Informasi di Unit LSI yang masih memiliki beberapa permasalahan antara lain peminjaman peralatan jaringan dan multimedia belum terkelola dengan baik serta proses peminjaman yang masih secara lisan dan belum adanya system administrasi yang baik. Hal ini menyebabkan karyawan LSI , kewalahan dalam mengelola permintaan masuk dan keluar setiap harinya. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun system informasi untuk mendukung Biro dalam menjalankan pekerjaan secara optimal kepada civitas, yang menghasilkan detail dokumentasi terkait dengan proses peminjaman dan pengembalian barang serta dalam pencatatan data unit peralatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalaha metode Waterfall untuk mengembangkan sistem berbasis Website yang dimulai dengan tahapan analisa kebutuhan, desain, pengkodean dan pengujian. Untuk perancangan perangkat lunak, pertama-tama dibuat rancangan antarmuka, kemudian Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Record Structure (LRS). Penulis melakukan pengujian website menggunakan Black Box Testing agar sistem berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan. Dengan adanya website ini memudahkan pihak divisi LSI dalam memberikan pelayanan peminjaman kepada seluruh civitas UMY secara cepat, efektif dan lebih maksimal.
{"title":"Sistem Informasi Peminjaman Peralatan Jaringan dan Multimedia Berbasis Website di Biro Sistem Informasi UMY","authors":"Nani Purwati, Meidana Wahyu Pratama, Paulus Tofan Rapiyanta","doi":"10.23969/infomatek.v24i2.6019","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/infomatek.v24i2.6019","url":null,"abstract":"Sebagai salah satu divisi pada civitas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Biro Sistem berperan penting sebagai pengelola sistem informasi. Peneliti melakukan riset pada Biro Sistem Informasi di Unit LSI yang masih memiliki beberapa permasalahan antara lain peminjaman peralatan jaringan dan multimedia belum terkelola dengan baik serta proses peminjaman yang masih secara lisan dan belum adanya system administrasi yang baik. Hal ini menyebabkan karyawan LSI , kewalahan dalam mengelola permintaan masuk dan keluar setiap harinya. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun system informasi untuk mendukung Biro dalam menjalankan pekerjaan secara optimal kepada civitas, yang menghasilkan detail dokumentasi terkait dengan proses peminjaman dan pengembalian barang serta dalam pencatatan data unit peralatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalaha metode Waterfall untuk mengembangkan sistem berbasis Website yang dimulai dengan tahapan analisa kebutuhan, desain, pengkodean dan pengujian. Untuk perancangan perangkat lunak, pertama-tama dibuat rancangan antarmuka, kemudian Entity Relationship Diagram (ERD) dan Logical Record Structure (LRS). Penulis melakukan pengujian website menggunakan Black Box Testing agar sistem berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan. Dengan adanya website ini memudahkan pihak divisi LSI dalam memberikan pelayanan peminjaman kepada seluruh civitas UMY secara cepat, efektif dan lebih maksimal.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72790203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.23969/infomatek.v24i2.6888
Novianty Sri Hardadi, Y. Yustiani, S. Wahyuni, Taty Alfiah
Permasalahan pencemaran air Sungai Cilemahabang oleh berbagai kegiatan di sepanjang kanan dan kiri sungai menunjukkan bahwa kualitas Sungai Cilemahabang telah mengalami penurunan kualitas air hingga tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan peruntukannya sebagai air baku air minum (Golongan I) berdasarkan PP No.22 Tahun 2021. Tujuan dari analisis air Sungai Cilemahabang ini adalah untuk mengetahui tingkat beban pencemar Sungai Cilemahabang, mengetahui kapasitas biodegradasi Sungai Cilemahabang, dan memperoleh gambaran untuk penyusunan rekomendasi upaya pengendalian pencemaran air Sungai Cilemahabang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dari hasil analisis data di dapat beban pencemar total untuk parameter BOD tertinggi pada titik 2 dan 3 yaitu 9,1 mg/L, Nilai COD tertinggi pada titik 3 yaitu 34,5 mg/L, dan Nitrat tertinggi pada titik 3 yaitu 8,5 Mg/L. Status baku mutu kualitas air Sungai Cilemahabang berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.22 Tahun 2021 adalah tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukan air kelas I. Kapasitas Biodegradasi Sungai Cilemahabang berada pada zona Non-Biodegradable dengan perbandingan rasio BOD/COD menunjukkan nilai kurang dari 0,3.
{"title":"Daya Degradasi Air Sungai Cilemahabang Terhadap Cemaran Limbah","authors":"Novianty Sri Hardadi, Y. Yustiani, S. Wahyuni, Taty Alfiah","doi":"10.23969/infomatek.v24i2.6888","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/infomatek.v24i2.6888","url":null,"abstract":"Permasalahan pencemaran air Sungai Cilemahabang oleh berbagai kegiatan di sepanjang kanan dan kiri sungai menunjukkan bahwa kualitas Sungai Cilemahabang telah mengalami penurunan kualitas air hingga tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan peruntukannya sebagai air baku air minum (Golongan I) berdasarkan PP No.22 Tahun 2021. Tujuan dari analisis air Sungai Cilemahabang ini adalah untuk mengetahui tingkat beban pencemar Sungai Cilemahabang, mengetahui kapasitas biodegradasi Sungai Cilemahabang, dan memperoleh gambaran untuk penyusunan rekomendasi upaya pengendalian pencemaran air Sungai Cilemahabang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dari hasil analisis data di dapat beban pencemar total untuk parameter BOD tertinggi pada titik 2 dan 3 yaitu 9,1 mg/L, Nilai COD tertinggi pada titik 3 yaitu 34,5 mg/L, dan Nitrat tertinggi pada titik 3 yaitu 8,5 Mg/L. Status baku mutu kualitas air Sungai Cilemahabang berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.22 Tahun 2021 adalah tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukan air kelas I. Kapasitas Biodegradasi Sungai Cilemahabang berada pada zona Non-Biodegradable dengan perbandingan rasio BOD/COD menunjukkan nilai kurang dari 0,3.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"124 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87697244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.23969/infomatek.v24i2.5961
Ahmad Ramadhan
Pasien pada rumah sakit kian hari kian meningkat, begitupun juga dengan teknologi yang kian hari kian menjadi pesat. Banyaknya pasien yang ada di suatu rumah sakit membuat para petugas tenaga Kesehatan kesulitan untuk melakukan kegiatan secara cepat terkhususnya membuat surat keterangan. Sejauh yang penulis lihat, bahwa sampai sekarangpembuatan surat keterangan untuk pasien di rumah sakit dibuat menggunakan aplikasi MS. Word. Tentu saja hal ini memakan banyak waktu juga rentan terdapat kesalahan karena isi dari surat keterangan diinput oleh manusia. Maka dari itu tujuan penulis membuat penelitian ini adalah dibangunnya sebuah aplikasi pembuat surat keterangan secara otomatis untuk rumah sakit yang dilengkapi dengan algoritma sequential search agar aplikasi ini dapat melakukan pencarian data yang cepat dan tepat. Hasil dari penelitian ini adalah Algoritma sequenyial search dapat mencari data dengan waktu 0.0110 milidetik. Algoritma sequential search ini sangat membantu aplikasi ini mencari data-data yang diperlukan oleh nakes secara cepat dan tepat. Tentu saja algoritma ini mempermudah tugas seorang nakes pada bagian membuat surat keterangan untuk seorang pasien.
{"title":"Pengembangan Aplikasi Surat Keterangan Otomatis untuk Rumah Sakit dengan Menggunakan Algoritma Sequential Search","authors":"Ahmad Ramadhan","doi":"10.23969/infomatek.v24i2.5961","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/infomatek.v24i2.5961","url":null,"abstract":"Pasien pada rumah sakit kian hari kian meningkat, begitupun juga dengan teknologi yang kian hari kian menjadi pesat. Banyaknya pasien yang ada di suatu rumah sakit membuat para petugas tenaga Kesehatan kesulitan untuk melakukan kegiatan secara cepat terkhususnya membuat surat keterangan. Sejauh yang penulis lihat, bahwa sampai sekarangpembuatan surat keterangan untuk pasien di rumah sakit dibuat menggunakan aplikasi MS. Word. Tentu saja hal ini memakan banyak waktu juga rentan terdapat kesalahan karena isi dari surat keterangan diinput oleh manusia. Maka dari itu tujuan penulis membuat penelitian ini adalah dibangunnya sebuah aplikasi pembuat surat keterangan secara otomatis untuk rumah sakit yang dilengkapi dengan algoritma sequential search agar aplikasi ini dapat melakukan pencarian data yang cepat dan tepat. Hasil dari penelitian ini adalah Algoritma sequenyial search dapat mencari data dengan waktu 0.0110 milidetik. Algoritma sequential search ini sangat membantu aplikasi ini mencari data-data yang diperlukan oleh nakes secara cepat dan tepat. Tentu saja algoritma ini mempermudah tugas seorang nakes pada bagian membuat surat keterangan untuk seorang pasien.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89757257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.23969/infomatek.v24i2.6894
R. Agustin, Rafly Yunandi Aliansyah, Rico Aristama
Brian Burke mendefinisikan metode perancangan gamifikasi dengan nama “Player Experience Design” yang merinci tahapan pengembangan menjadi tujuh tahap. Tahap kesatu sampai ketiga kuat dengan issu di area manajemen, organisasi, dan sistem informasi sedangkan tahap lainnya kuat dengan issu desain game. Uraian tentang metode tersebut melalui contoh kasus beberapa perusahaan dan diselingi dengan abstraksi dari kasus yang sudah diuraikan, belum merekomendasikan tools formal yang bisa memberikan arahan secara rinci dan terstruktur bagi pengembang gamifikasi pemula. Berfokus pada tahapan kesatu sampai ketiga dari player experience design, paper ini mengusulkan penggunaan tools yang bernama works system frame work dari Alter untuk memahami organisasi yang akan diintervensi dengan solusi gamifikasi dan value chain analysis untuk mengidentifikasi problem yang mendesak perlu diselesaikan atau peluang prima yang bisa dikejar dari proses yang menjadi komponen rantai nilai organisasi. Penggunaan kedua tools tersebut diharapkan bisa memberikan peta komprehensif tentang peran spesifik gamifikasi yang dirancang dalam organsisasi. Kesesuaian tools didsarkan pada kata kunci output dari tahapan metode. Bagaimana penggunaan kedua tools tersebut untuk menentukan bisnis outcome and succees metric, define target audience, dan target goal diteliti melalui eksperimen terhadap duakasus, yakni di perusahaan jasa konsultasi yang menggunakan model bisnis click only dari private bussines layanan konsultasi psikologis, model brick and click unit layanan pemerintah di bidang kesehatan penanganan penyakit TBC. Dari dua studi kasus yang dilakukan ternyata value chain analysis lebih dominan berperan untuk tahap kesatu yakni menentukan bisnis outcome dan succes metric dan tahap kedua menetapkan player goal. Tools Work System Framework (WSF) diperlukan di tahap kedua untuk mendapatkan informasi detil tentang customer dan beragam peran yang terlibat di dalam organisasi. Komponen WSF yang lain diperkirakan akan banyak digunakan dalam tahap keempat sampai ke enam dari Player Experience Design.
{"title":"Penggunaan Value Chain Analysis dan Work System Framework di Metode Perancangan Gamifikasi Player Experience Design Studi Kasus pada Sistem Bisnis Berbasis Jasa","authors":"R. Agustin, Rafly Yunandi Aliansyah, Rico Aristama","doi":"10.23969/infomatek.v24i2.6894","DOIUrl":"https://doi.org/10.23969/infomatek.v24i2.6894","url":null,"abstract":"Brian Burke mendefinisikan metode perancangan gamifikasi dengan nama “Player Experience Design” yang merinci tahapan pengembangan menjadi tujuh tahap. Tahap kesatu sampai ketiga kuat dengan issu di area manajemen, organisasi, dan sistem informasi sedangkan tahap lainnya kuat dengan issu desain game. Uraian tentang metode tersebut melalui contoh kasus beberapa perusahaan dan diselingi dengan abstraksi dari kasus yang sudah diuraikan, belum merekomendasikan tools formal yang bisa memberikan arahan secara rinci dan terstruktur bagi pengembang gamifikasi pemula. Berfokus pada tahapan kesatu sampai ketiga dari player experience design, paper ini mengusulkan penggunaan tools yang bernama works system frame work dari Alter untuk memahami organisasi yang akan diintervensi dengan solusi gamifikasi dan value chain analysis untuk mengidentifikasi problem yang mendesak perlu diselesaikan atau peluang prima yang bisa dikejar dari proses yang menjadi komponen rantai nilai organisasi. Penggunaan kedua tools tersebut diharapkan bisa memberikan peta komprehensif tentang peran spesifik gamifikasi yang dirancang dalam organsisasi. Kesesuaian tools didsarkan pada kata kunci output dari tahapan metode. Bagaimana penggunaan kedua tools tersebut untuk menentukan bisnis outcome and succees metric, define target audience, dan target goal diteliti melalui eksperimen terhadap duakasus, yakni di perusahaan jasa konsultasi yang menggunakan model bisnis click only dari private bussines layanan konsultasi psikologis, model brick and click unit layanan pemerintah di bidang kesehatan penanganan penyakit TBC. Dari dua studi kasus yang dilakukan ternyata value chain analysis lebih dominan berperan untuk tahap kesatu yakni menentukan bisnis outcome dan succes metric dan tahap kedua menetapkan player goal. Tools Work System Framework (WSF) diperlukan di tahap kedua untuk mendapatkan informasi detil tentang customer dan beragam peran yang terlibat di dalam organisasi. Komponen WSF yang lain diperkirakan akan banyak digunakan dalam tahap keempat sampai ke enam dari Player Experience Design.","PeriodicalId":31579,"journal":{"name":"Infomatek Jurnal Informatika Manajemen dan Teknologi","volume":"PP 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84303016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：