Pub Date : 2019-12-31DOI: 10.37824/JKQH.V7I2.2019.130
Omiati Natalia
Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Salah satu kontrasepsi yang sering digunakan adalah kontrasepsi suntikan. Cara kerja KB suntik adalah menghalangi ovulasi (masa subur), mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental, menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada rahim, mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sel sperma, mengubah kecepatan transportasi sel telur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi KB suntik dengan gangguan menstruasi pada akseptor KB baru. Jenis penilitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan studi potong lintang dengan jumlah sampel 68. Metode pengambilan sampel adalah total sampling. Pengumpulan data melalui wawancara terpimpin dengan kuesioner .Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi KB suntik DMPA dengan gangguan menstruasi karena p-value = 0,007< ? (0,05), dan tidak ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi KB suntik Cyclofem dengan gangguan menstruasi karena p-value =0,170. Disimpulkan bahwa KB suntik DMPA berhubungan dengan gangguan menstruasi pada akseptor KB suntik baru.
{"title":"Hubungan Lama Pemakaian Kb Suntik Dengan Gangguan Menstruasi Pada Akseptor KB Baru","authors":"Omiati Natalia","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.130","url":null,"abstract":"Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Salah satu kontrasepsi yang sering digunakan adalah kontrasepsi suntikan. Cara kerja KB suntik adalah menghalangi ovulasi (masa subur), mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental, menghambat sperma dan menimbulkan perubahan pada rahim, mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sel sperma, mengubah kecepatan transportasi sel telur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi KB suntik dengan gangguan menstruasi pada akseptor KB baru. Jenis penilitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan studi potong lintang dengan jumlah sampel 68. Metode pengambilan sampel adalah total sampling. Pengumpulan data melalui wawancara terpimpin dengan kuesioner .Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi KB suntik DMPA dengan gangguan menstruasi karena p-value = 0,007< ? (0,05), dan tidak ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi KB suntik Cyclofem dengan gangguan menstruasi karena p-value =0,170. Disimpulkan bahwa KB suntik DMPA berhubungan dengan gangguan menstruasi pada akseptor KB suntik baru. \u0000 ","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132981582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-30DOI: 10.37824/JKQH.V7I2.2019.123
Lalu Muhammad Sadam, Reza Indra Wiguna, Haris Suhamdani
Salah satu bentuk program Puskesmas yang melibatkan partisipasi penuh masyarakat adalah "Pos Pelayanan Terpadu" (POSYANDU) Lansia. Program Posyandu untuk lansia melibatkan partisipasi dalam berbagai layanan kesehatan dasar untuk lansia yang disediakan khusus untuk kelompok lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kinerja petugas kesehatan di posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia di posyandu bagi lansia di desa Bagu. Desain penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang mengunjungi Posyandu lansia di desa Bagu, teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 25 orang. Ada hubungan yang kuat antara kinerja perawat dengan tingkat kepuasan lansia, dengan nilai p = 0,001, dan tingkat hubungan dan korelasi kuat di mana rho (?) hitung: 0,626. Ada hubungan yang kuat antara kinerja kader dengan tingkat kepuasan lansia, dengan nilai p = 0,001, dan tingkat hubungan dan korelasi kuat di mana rho (?) bernilai 0,673. Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan dalam rangka melakukan penelitian lebih lanjut tentang kinerja petugas kesehatan posyandu lansia pada tingkat kepuasan lansia seperti perawat dan kader dalam memberikan pelayanan kepada lansia.
{"title":"Hubungan Kinerja Petugas Kesehatan Posyandu Lansia Dengan Tingkat Kepuasan Lansia Di Posyandu Lansia Desa Bagu Wilayah Kerja Puskesmas Bagu","authors":"Lalu Muhammad Sadam, Reza Indra Wiguna, Haris Suhamdani","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.123","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.123","url":null,"abstract":"Salah satu bentuk program Puskesmas yang melibatkan partisipasi penuh masyarakat adalah \"Pos Pelayanan Terpadu\" (POSYANDU) Lansia. Program Posyandu untuk lansia melibatkan partisipasi dalam berbagai layanan kesehatan dasar untuk lansia yang disediakan khusus untuk kelompok lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kinerja petugas kesehatan di posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia di posyandu bagi lansia di desa Bagu. Desain penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang mengunjungi Posyandu lansia di desa Bagu, teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 25 orang. Ada hubungan yang kuat antara kinerja perawat dengan tingkat kepuasan lansia, dengan nilai p = 0,001, dan tingkat hubungan dan korelasi kuat di mana rho (?) hitung: 0,626. Ada hubungan yang kuat antara kinerja kader dengan tingkat kepuasan lansia, dengan nilai p = 0,001, dan tingkat hubungan dan korelasi kuat di mana rho (?) bernilai 0,673. Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan dalam rangka melakukan penelitian lebih lanjut tentang kinerja petugas kesehatan posyandu lansia pada tingkat kepuasan lansia seperti perawat dan kader dalam memberikan pelayanan kepada lansia.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114955360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-30DOI: 10.37824/JKQH.V7I2.2019.75
S. Sudirman
Penurunan tajam penglihatan selain dipengaruhi oleh katarak juga disebabkan oleh penyakit yang mempengaruhi retina. Pekerjaan yang banyak terpapar sinar matahari tanpa pelindung, juga diperkirakan mempengaruhi tajam penglihatan. Penduduk di wilayah Puskesmas Kopang memiliki keadaan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap tajam penglihatan. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kopang, Lombok Tengah mulai April sampai Mei 2018. Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 73 responden yang berumur 40 tahun keatas yang diambil secara simple random sampling. Pengukuran tajam penglihatan menggunakan Tumbling E, data pekerjaan diambil dengan wawancara langsung mengenai aktivitas responden dari jam 10.00 sampai 14.00 wita tanpa pelindung mata, untuk mengetahui signifikasi data di analisis menggunakan uji Mann – Whitney menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan 95% (? =0.05). Berdasarkan hasil analisis statistik, pekerjaan berpengaruh secara signifikan (P<0.05) terhadap tajam penglihatan yakni sebesar 41.1%, artinya pekerjaan luar ruangan tanpa pelindung dapat menyebabkan terjadinya penurunan tajam penglihatan sebesar 41.1%.
{"title":"Pengaruh Pekerjaan Terhadap Tajam Penglihatan","authors":"S. Sudirman","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.75","url":null,"abstract":"Penurunan tajam penglihatan selain dipengaruhi oleh katarak juga disebabkan oleh penyakit yang mempengaruhi retina. Pekerjaan yang banyak terpapar sinar matahari tanpa pelindung, juga diperkirakan mempengaruhi tajam penglihatan. Penduduk di wilayah Puskesmas Kopang memiliki keadaan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap tajam penglihatan. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kopang, Lombok Tengah mulai April sampai Mei 2018. Rancangan penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 73 responden yang berumur 40 tahun keatas yang diambil secara simple random sampling. Pengukuran tajam penglihatan menggunakan Tumbling E, data pekerjaan diambil dengan wawancara langsung mengenai aktivitas responden dari jam 10.00 sampai 14.00 wita tanpa pelindung mata, untuk mengetahui signifikasi data di analisis menggunakan uji Mann – Whitney menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan 95% (? =0.05). Berdasarkan hasil analisis statistik, pekerjaan berpengaruh secara signifikan (P<0.05) terhadap tajam penglihatan yakni sebesar 41.1%, artinya pekerjaan luar ruangan tanpa pelindung dapat menyebabkan terjadinya penurunan tajam penglihatan sebesar 41.1%.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122428479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-30DOI: 10.37824/JKQH.V7I2.2019.128
Menap Menap Hmenap, Teguh Achmalona
Nursing services are an integral part of health services which have a very strategic position in an effort to improve the quality of services in hospitals. With this condition a nurse is required to have the ability and professionalism in implementing professional nursing care in a hospital service. The purpose of this study was to determine the effect of competency factors, and workload on nurses' behavior in implementing professional nursing care in the Praya Hospital inpatient installation. The research design used was quantitative analytic with cross sectional approach. The sampling technique uses cluster random sampling with a sample of 114 respondents. Data were collected using a questionnaire and observation sheet, then analyzed using the ordinal regression test. The results of the statistical test by stimulatory results obtained p value of 0,000 = 0.05, meaning that all independent variables together affect the dependent variable. While partial statistical test results for each variable obtained results, namely competency (p <0.008) and workload (p <0.012). Multivariate analysis showed competence was the most dominant variable influencing the behavior of nurses in applying professional nursing care with a value (p <0.008). The behavior of nurses in implementing professional nursing care in hospitals is influenced by several factors including competency and workload. These aspects certainly need to be considered and managed well in the hope of getting better nurse performance results for the creation of maximum nursing services.
{"title":"Pengaruh Kompetensi Dan Beban Kerja Terhadap Perilaku Perawat Dalam Menerapkanasuhan Keperawatan Profesional Di Instalasi Rawat Inap RSUD Praya","authors":"Menap Menap Hmenap, Teguh Achmalona","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.128","url":null,"abstract":"Nursing services are an integral part of health services which have a very strategic position in an effort to improve the quality of services in hospitals. With this condition a nurse is required to have the ability and professionalism in implementing professional nursing care in a hospital service. The purpose of this study was to determine the effect of competency factors, and workload on nurses' behavior in implementing professional nursing care in the Praya Hospital inpatient installation. The research design used was quantitative analytic with cross sectional approach. The sampling technique uses cluster random sampling with a sample of 114 respondents. Data were collected using a questionnaire and observation sheet, then analyzed using the ordinal regression test. The results of the statistical test by stimulatory results obtained p value of 0,000 <? = 0.05, meaning that all independent variables together affect the dependent variable. While partial statistical test results for each variable obtained results, namely competency (p <0.008) and workload (p <0.012). Multivariate analysis showed competence was the most dominant variable influencing the behavior of nurses in applying professional nursing care with a value (p <0.008). The behavior of nurses in implementing professional nursing care in hospitals is influenced by several factors including competency and workload. These aspects certainly need to be considered and managed well in the hope of getting better nurse performance results for the creation of maximum nursing services.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126583610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mencari hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Sengkol Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian ini Penelitian ini merupakan penelitian observasional pendekatan cross sectional, dilakukan pada bulan Maret 2019 populasi ibu hamil anemia, sampel diambil secara simpel random sampling sebanyak 30 responden, Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian ini didapatkan Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan ibu terbanyak adalah yang tahu tentang anemia yaitu 27 responden (90%), dan yang tidak tahu tentang anemia adalah sebanyak 3 responden (10%). Responden yang memiliki kepatuhan meminum tablet zat besi yaitu 23 responden (76,7%) , dan yang tidak patuh meminum zat besi yaitu 7 responden (23,3%). hasil analisa menggunakan chi-square didapatkan Adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi p-value < ? (0,05). Dimana nilai p= 0,009 dikarenakan p-value < ? (0,05). Kesimpulan Terdapat hubungan bermakna antara hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Sengkol.
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi Di Puskesmas Sengkol","authors":"Dian Soekmawaty Riezqy Ariendha, Yopi Suryatim Pratiwi, Hardaniyati Hardaniyati","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.124","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.124","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mencari hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Sengkol Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian ini Penelitian ini merupakan penelitian observasional pendekatan cross sectional, dilakukan pada bulan Maret 2019 populasi ibu hamil anemia, sampel diambil secara simpel random sampling sebanyak 30 responden, Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian ini didapatkan Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan ibu terbanyak adalah yang tahu tentang anemia yaitu 27 responden (90%), dan yang tidak tahu tentang anemia adalah sebanyak 3 responden (10%). Responden yang memiliki kepatuhan meminum tablet zat besi yaitu 23 responden (76,7%) , dan yang tidak patuh meminum zat besi yaitu 7 responden (23,3%). hasil analisa menggunakan chi-square didapatkan Adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi p-value < ? (0,05). Dimana nilai p= 0,009 dikarenakan p-value < ? (0,05). Kesimpulan Terdapat hubungan bermakna antara hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Sengkol.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130722024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-30DOI: 10.37824/JKQH.V7I2.2019.137
Suswinda Yuli Sutomo, Arip Usman
Supervisi dalam keperawatan di tujukan untuk mengarahkan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan supervisi kepala ruangan dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Praya tahun 2019. Jenis penelitian kualitatif, tehnik yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan menggunakan metode wawancara mendalam kepada responden yang berjumlah 13 responden. Hasil dari penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam untuk mengetahui Penyebab rendahnya pendokumentasian asuhan keperawatan diantaranya karena tidak ada penghargaan bagi perawat yang melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan, karena jumlah tenaga keperawatan yang tidak sesuai dengan jumlah pasien. Sesuai dengan hasil wawancara mendalam dengan responden : Sebagian responden mengatakan tidak ada penghargaan bagi perawat yang melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan hanya mendapatkan pujian bagi perawat yang rajin dan sebagian responden mengatakan jumlah beban kerja yang tidak seimbang antara jumlah perawat dan pasien. Rekomendasi untuk manajemen keperawatan diharapkan selalu meningkatkan kemampuan supervisi kepala ruang, meningkatkan motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan termasuk pendokumentasian.
{"title":"Study Kualitatif Supervisi Kepala Ruangan Dengan Pelaksanaan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RSUD Praya Kab.Lombok Tengah Tahun 2019","authors":"Suswinda Yuli Sutomo, Arip Usman","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.137","url":null,"abstract":"Supervisi dalam keperawatan di tujukan untuk mengarahkan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan supervisi kepala ruangan dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Praya tahun 2019. \u0000Jenis penelitian kualitatif, tehnik yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan menggunakan metode wawancara mendalam kepada responden yang berjumlah 13 responden. \u0000Hasil dari penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam untuk mengetahui Penyebab rendahnya pendokumentasian asuhan keperawatan diantaranya karena tidak ada penghargaan bagi perawat yang melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan, karena jumlah tenaga keperawatan yang tidak sesuai dengan jumlah pasien. Sesuai dengan hasil wawancara mendalam dengan responden : Sebagian responden mengatakan tidak ada penghargaan bagi perawat yang melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan hanya mendapatkan pujian bagi perawat yang rajin dan sebagian responden mengatakan jumlah beban kerja yang tidak seimbang antara jumlah perawat dan pasien. \u0000Rekomendasi untuk manajemen keperawatan diharapkan selalu meningkatkan kemampuan supervisi kepala ruang, meningkatkan motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan termasuk pendokumentasian. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122533400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-30DOI: 10.37824/JKQH.V7I2.2019.105
E. Pratama, Dita Pratiwi, Lalu Jupriadi
Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal, yaitu melebihi 140/80 mmHg. Data menjelaskan dari jumlah kunjungan lansia Penderita hipertensi di Puskesmas Sengkol setiap tahun mengalami peningkatan. Dan dari hasil wawancara menyebutkan bahwa angka kejadian penyakit hipertensi paling tinggi dibandingkan dengan Puskesmas yang berada di Kabupaten lombok Tengah. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian seduhan teh rosella terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimen. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 45 orang dengan jumlah sampel sebanyak 14 responden, penelitian ini menggunakan analisis bivariat menggunakan uji paired t-test. Rata-rata TD lansia sebelum diberikan seduhan teh rosella yaitu 152.86/93,57 mmHg, Sedangkan setelah diberikan seduhan teh rosella menjadi 147,14/87,86 mmHg. Dalam penelitian ini ada pengaruh secara bermakna terhadap penurunan tekanan darah sistole dengan p-value 0,000 < ? (0,05), dan untuk tekanan darah diastole dengan p-value 0,000 < ? (0,05). Saran dalam penelitian ini sebagai masukan bagi puskesmas dalam meningkatkan pelayanan dan perawatan pada pasien yang mengalami hipertensi.
{"title":"Effectiveness of Giving Loss of Rosella Tea on Decreasing Blood Pressure in Elderly Patients of Hypertension in Working Areas Puskesmas Sengkol Village Sengkol 2 District Pujut Regency of Central Lombok","authors":"E. Pratama, Dita Pratiwi, Lalu Jupriadi","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.105","url":null,"abstract":"Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas nilai normal, yaitu melebihi 140/80 mmHg. Data menjelaskan dari jumlah kunjungan lansia Penderita hipertensi di Puskesmas Sengkol setiap tahun mengalami peningkatan. Dan dari hasil wawancara menyebutkan bahwa angka kejadian penyakit hipertensi paling tinggi dibandingkan dengan Puskesmas yang berada di Kabupaten lombok Tengah. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian seduhan teh rosella terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah pre-eksperimen. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 45 orang dengan jumlah sampel sebanyak 14 responden, penelitian ini menggunakan analisis bivariat menggunakan uji paired t-test. Rata-rata TD lansia sebelum diberikan seduhan teh rosella yaitu 152.86/93,57 mmHg, Sedangkan setelah diberikan seduhan teh rosella menjadi 147,14/87,86 mmHg. Dalam penelitian ini ada pengaruh secara bermakna terhadap penurunan tekanan darah sistole dengan p-value 0,000 < ? (0,05), dan untuk tekanan darah diastole dengan p-value 0,000 < ? (0,05). Saran dalam penelitian ini sebagai masukan bagi puskesmas dalam meningkatkan pelayanan dan perawatan pada pasien yang mengalami hipertensi.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132660871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-30DOI: 10.37824/JKQH.V7I2.2019.122
S. Handayani, Dian Soekmawaty Riezqy Ariendha, Yopi Suryatim Pratiwi
Kondisi dimana ibu bekerja merupakan salah satu kondisi yang menghambat pemberian ASI. Agar wanita bekerja tetap dapat memberikan ASI maka diperlukan pemerahan dan penyimpanan ASI. Proses penyimpanan dapat mengawetkan ASI hingga beberapa waktu. Adanya perlakuan lama penyimpanan ASI diduga dapat menyebabkan perubahan-perubahan fisik maupun komposisi kimia. Berdasarkan beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan lama penyimpanan ASI baik dalam lemari es maupun freezer akan memengaruhi jumlah kadar lemak dan protein dalam ASI. Penyebab kerusakan lemak dibedakan atas tiga golongan, yaitu kerusakan karena oksidasi, adanya enzim, dan reaksi hidrolisis lemak. Perubahan kadar protein ASI selama penyimpanan, kemungkinan bisa disebabkan terjadinya proses proteolisis dan denaturasi protein.
{"title":"Lama Penyimpanan Air Susu Ibu (ASI) Memengaruhi Kandungan Zat Gizi Dalam ASI","authors":"S. Handayani, Dian Soekmawaty Riezqy Ariendha, Yopi Suryatim Pratiwi","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.122","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.122","url":null,"abstract":"Kondisi dimana ibu bekerja merupakan salah satu kondisi yang menghambat pemberian ASI. Agar wanita bekerja tetap dapat memberikan ASI maka diperlukan pemerahan dan penyimpanan ASI. Proses penyimpanan dapat mengawetkan ASI hingga beberapa waktu. Adanya perlakuan lama penyimpanan ASI diduga dapat menyebabkan perubahan-perubahan fisik maupun komposisi kimia. Berdasarkan beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan lama penyimpanan ASI baik dalam lemari es maupun freezer akan memengaruhi jumlah kadar lemak dan protein dalam ASI. Penyebab kerusakan lemak dibedakan atas tiga golongan, yaitu kerusakan karena oksidasi, adanya enzim, dan reaksi hidrolisis lemak. Perubahan kadar protein ASI selama penyimpanan, kemungkinan bisa disebabkan terjadinya proses proteolisis dan denaturasi protein.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124067964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-30DOI: 10.37824/JKQH.V7I2.2019.126
Yopi Suryatim Pratiwi, S. Handayani, Dian Soekmawaty Riezqy Ariendha
Masalah yang dapat timbul pada masa nifas dan laktasi adalah pembengkakan payudara. Dampak pembengkakan payudara adalah rasa ketidaknyamanan pada ibu berupa nyeri, payudara menjadi keras, demam, bayi sulit menghisap payudara, mastitis, dan abses payudara. Intervensi untuk meringankan gejala pembengkakan payudara sangat dibutuhkan. Beberapa pengobatan secara non farmakologis dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan memberikan kompres daun kubis. Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur yang mencoba menggali pengaruh pemberian kompres daun kubis terhadap pembengkakan payudara pada ibu postpartum. Hasil review dari 6 penelitian menunjukkan kompres daun kubis efektif dalam mengurangi pembengkakan payudara. Hal ini disebabkan karena daun kubis mengandung asam amino metionin yang berfungsi sebagai antibiotik dan kandungan lain seperti sinigrin (Allylisothiocyanate), minyak mustard, magnesium, Oxylate heterosides belerang yang dapat membantu memperlebar pembuluh darah kapiler sehingga meningkatkan aliran darah untuk keluar masuk melalui daerah tersebut dan memungkinkan tubuh untuk menyerap kembali cairan yang terbendung dalam payudara sehingga dapat mengurangi bengkak payudara.
{"title":"Pengaruh Pemberian Kompres Daun Kubis Terhadap Pembengkakan Payudara Pada Ibu Postpartum","authors":"Yopi Suryatim Pratiwi, S. Handayani, Dian Soekmawaty Riezqy Ariendha","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.126","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.126","url":null,"abstract":"Masalah yang dapat timbul pada masa nifas dan laktasi adalah pembengkakan payudara. Dampak pembengkakan payudara adalah rasa ketidaknyamanan pada ibu berupa nyeri, payudara menjadi keras, demam, bayi sulit menghisap payudara, mastitis, dan abses payudara. Intervensi untuk meringankan gejala pembengkakan payudara sangat dibutuhkan. Beberapa pengobatan secara non farmakologis dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan memberikan kompres daun kubis. Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur yang mencoba menggali pengaruh pemberian kompres daun kubis terhadap pembengkakan payudara pada ibu postpartum. Hasil review dari 6 penelitian menunjukkan kompres daun kubis efektif dalam mengurangi pembengkakan payudara. Hal ini disebabkan karena daun kubis mengandung asam amino metionin yang berfungsi sebagai antibiotik dan kandungan lain seperti sinigrin (Allylisothiocyanate), minyak mustard, magnesium, Oxylate heterosides belerang yang dapat membantu memperlebar pembuluh darah kapiler sehingga meningkatkan aliran darah untuk keluar masuk melalui daerah tersebut dan memungkinkan tubuh untuk menyerap kembali cairan yang terbendung dalam payudara sehingga dapat mengurangi bengkak payudara.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127809502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sekitar 5 hingga 10% anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. Data angka kejadian keterlambatan perkembangan umum belum diketahui dengan pasti, namun diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum (IDAI, 2013). Pengenalan atau penggunaan gadget sejak dini kepada anak akan berdampak terhadap perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi dan intensitas penggunaan gadget dengan perkembangan mpersonal sosial anak usia 3-5 tahun di TK Cendikia Lingsar. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dan menggunakan DDST sebagai instrumen. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan jumlah sample 34 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang bermain gadget dengan intensitas penggunaan gadget > 3 kali/hari yaitu sebanyak 15 orang (43,1 %) dengan durasi sedang yaitu 40-60 menit yaitu sebanyak 15 orang (44,1 %). Hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan p-value menunjukkan bahwa untuk intensitas penggunaan gadget (p = 0,032 ? = 0,005) dan untuk durasi penggunaan gadget (p = 0,004 ? = 0,005) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara durasi dan intensitas penggunaan gadget dengan perkembangan personal sosial anak usia 3-5 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi orang tua untuk lebih selektif lagi dalam memberikan mainan kepada anak dan perlu adanya pengawasan serta ketegasan dalam memberikan batasan kepada anak dalam bermain gadget.
{"title":"Hubungan Durasi dan Intensitas Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun) di TK Cendikia Desa Lingsar Tahun 2019","authors":"Khairul Putriana, Eka Adithia Pratiwi, Indah Wasliah","doi":"10.37824/JKQH.V7I2.2019.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V7I2.2019.112","url":null,"abstract":"Sekitar 5 hingga 10% anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. Data angka kejadian keterlambatan perkembangan umum belum diketahui dengan pasti, namun diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum (IDAI, 2013). Pengenalan atau penggunaan gadget sejak dini kepada anak akan berdampak terhadap perkembangan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi dan intensitas penggunaan gadget dengan perkembangan mpersonal sosial anak usia 3-5 tahun di TK Cendikia Lingsar. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dan menggunakan DDST sebagai instrumen. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan jumlah sample 34 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang bermain gadget dengan intensitas penggunaan gadget > 3 kali/hari yaitu sebanyak 15 orang (43,1 %) dengan durasi sedang yaitu 40-60 menit yaitu sebanyak 15 orang (44,1 %). Hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan p-value menunjukkan bahwa untuk intensitas penggunaan gadget (p = 0,032 ? = 0,005) dan untuk durasi penggunaan gadget (p = 0,004 ? = 0,005) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara durasi dan intensitas penggunaan gadget dengan perkembangan personal sosial anak usia 3-5 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi orang tua untuk lebih selektif lagi dalam memberikan mainan kepada anak dan perlu adanya pengawasan serta ketegasan dalam memberikan batasan kepada anak dalam bermain gadget. \u0000 ","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122855054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}