Pub Date : 2011-11-01DOI: 10.24832/kapata.v7i13.167
Syahruddin Mansyur
Jaringan perdagangan masa lalu telah menempatkan rempah-rempah sebagai komoditi utama. Jaringan perdagangan ini semakin ramai dengan kedatangan bangsa Eropa sekitar abad ke-16. Dalam konteks perdagangan global, terbentuk jaringan perdagangan yang menghubungkan duniabarat sebagai konsumen dan dunia timur sebagai penghasil komoditi. Maluku dikenal sebagai pusat produksi cengkeh dan pala (Kepulauan Rempah-Rempah). Namun, bagaimana jaringan perdagangan global ini dihubungkan dengan tata niaga lokal. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tata niaga rempah-rempah dalam kaitannya dengan jaringan perdagangan masa kolonial di Maluku. Dengan tujuan tersebut, kajian ini menggunakan studi kepustakaan terkait dengan data arkeologi dan penelusuran sumber sejarah. Hasil dari kajian ini, diperoleh informasi bahwa tata niaga rempah-rempah masa Kolonial memusatkan dua jenis komoditi, yaitu cengkeh di wilayah Pulau Ambon dan Kepulauan Lease (Haruku, Saparua, dan Nusalaut), serta pala di wilayah Kepulauan Banda (Lonthor, Ay, dan Neira). Tata niaga tersebut sekaligus menerapkan sistem yang berbeda yaitu sistem dati untuk cengkeh dan sistem perken untuk pala.
{"title":"Jejak Tata Niaga Rempah-Rempah dalam Jaringan Perdagangan Masa Kolonial di Maluku","authors":"Syahruddin Mansyur","doi":"10.24832/kapata.v7i13.167","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/kapata.v7i13.167","url":null,"abstract":"Jaringan perdagangan masa lalu telah menempatkan rempah-rempah sebagai komoditi utama. Jaringan perdagangan ini semakin ramai dengan kedatangan bangsa Eropa sekitar abad ke-16. Dalam konteks perdagangan global, terbentuk jaringan perdagangan yang menghubungkan duniabarat sebagai konsumen dan dunia timur sebagai penghasil komoditi. Maluku dikenal sebagai pusat produksi cengkeh dan pala (Kepulauan Rempah-Rempah). Namun, bagaimana jaringan perdagangan global ini dihubungkan dengan tata niaga lokal. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tata niaga rempah-rempah dalam kaitannya dengan jaringan perdagangan masa kolonial di Maluku. Dengan tujuan tersebut, kajian ini menggunakan studi kepustakaan terkait dengan data arkeologi dan penelusuran sumber sejarah. Hasil dari kajian ini, diperoleh informasi bahwa tata niaga rempah-rempah masa Kolonial memusatkan dua jenis komoditi, yaitu cengkeh di wilayah Pulau Ambon dan Kepulauan Lease (Haruku, Saparua, dan Nusalaut), serta pala di wilayah Kepulauan Banda (Lonthor, Ay, dan Neira). Tata niaga tersebut sekaligus menerapkan sistem yang berbeda yaitu sistem dati untuk cengkeh dan sistem perken untuk pala.","PeriodicalId":31643,"journal":{"name":"Kapata Arkeologi","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2011-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68868848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2011-11-01DOI: 10.24832/KAPATA.V7I13.168
Karyamantha Surbakti
No Abstract
没有抽象的
{"title":"Tradisi Penggunaan Dolmen di Situs Batu Berak, Desa Purawiwitan Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat (Kajian Fungsi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendirian Dolmen)","authors":"Karyamantha Surbakti","doi":"10.24832/KAPATA.V7I13.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/KAPATA.V7I13.168","url":null,"abstract":"No Abstract","PeriodicalId":31643,"journal":{"name":"Kapata Arkeologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2011-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68868903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2011-11-01DOI: 10.24832/KAPATA.V7I13.169
Marlyn Salhuteru, Lucas Wattimena
Kepulauan Maluku memiliki tinggalan arkeologis yang sangat kaya dan melimpah tersebar ke seluruk pelosok daerah di Maluku. Kekayaan sumberdaya budaya arkeologis menjadikan substansi identitas sebagai bangsa yang berbudaya, berbangsa dan bertanah air. Tradisi megalitik merupakan suatu sumberdaya budaya arkeologi yang perlu untuk dijaga, dipelihara serta dirawat. Sebab tradisi megalitik masyarakat Maluku adalah kesatuan sistem nilai budaya yang berkelanjutan (tradisi berlanjut) yang selalu terintegrasi dalam siklus masyarakat Maluku yang dahulu, sekarang maupun pada masa-masa mendatang.
{"title":"Tradisi Megalitik dan Sistem Nilai Budaya Maluku","authors":"Marlyn Salhuteru, Lucas Wattimena","doi":"10.24832/KAPATA.V7I13.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/KAPATA.V7I13.169","url":null,"abstract":"Kepulauan Maluku memiliki tinggalan arkeologis yang sangat kaya dan melimpah tersebar ke seluruk pelosok daerah di Maluku. Kekayaan sumberdaya budaya arkeologis menjadikan substansi identitas sebagai bangsa yang berbudaya, berbangsa dan bertanah air. Tradisi megalitik merupakan suatu sumberdaya budaya arkeologi yang perlu untuk dijaga, dipelihara serta dirawat. Sebab tradisi megalitik masyarakat Maluku adalah kesatuan sistem nilai budaya yang berkelanjutan (tradisi berlanjut) yang selalu terintegrasi dalam siklus masyarakat Maluku yang dahulu, sekarang maupun pada masa-masa mendatang.","PeriodicalId":31643,"journal":{"name":"Kapata Arkeologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2011-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68868964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2011-11-01DOI: 10.24832/KAPATA.V7I13.170
M. Ririmasse
Fenomena selama dekade terakhir menunjukan kecenderungan meningkatnya tayangan bertema arkeologi pada televisi nasional dan lokal di Indonesia. Meskipun kuantitas dan kualitasnya masih jauh dibanding tayangan sejenis di kanal-kanal internasional, kemajuan ini perlu direspon secara positif. Tulisan ini mencoba mengulas fenomena ini sebagai sebuah peluang bagi pengembangan studi arkeologi di Indonesia.
{"title":"Tayangan Arkeologi di Televisi: Catatan Ringan tentang Sebuah Peluang","authors":"M. Ririmasse","doi":"10.24832/KAPATA.V7I13.170","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/KAPATA.V7I13.170","url":null,"abstract":"Fenomena selama dekade terakhir menunjukan kecenderungan meningkatnya tayangan bertema arkeologi pada televisi nasional dan lokal di Indonesia. Meskipun kuantitas dan kualitasnya masih jauh dibanding tayangan sejenis di kanal-kanal internasional, kemajuan ini perlu direspon secara positif. Tulisan ini mencoba mengulas fenomena ini sebagai sebuah peluang bagi pengembangan studi arkeologi di Indonesia.","PeriodicalId":31643,"journal":{"name":"Kapata Arkeologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2011-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68868987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2011-11-01DOI: 10.24832/KAPATA.V7I13.166
Wuri Handoko
Di Wilayah Kepulauan Maluku, meliputi Propinsi Maluku dan Maluku Utara, merupakan wilayah yang kaya akan potensi kawasan benteng kolonial yang sesungguhnya dapat menudukung pembangunan. Namun kondisi kekinian yang ada sekarang membutuhkan adanya program revitalisasi yang efektif dan efisien. Program revitalisasi kawasan perlu mempertimbangkan tahapan penilaian dan pengkategorian kawasan yang menghasilkan urutan prioritas kawasan dengan kriteria skala prioritas. Program revitalisasi kawasan benteng juga dimaksudkan menjadi bagian dari pengembangan rencana tata ruang wilayah dan kota, sehingga program revitalisasi mendukung pembangunan wilayah dan kota.
{"title":"Revitalisasi Kawasan Benteng Kolonial di Wilayah Kepulauan Maluku sebagai Bagian Pengembangan Rencana Tata Ruang Wilayah (Sebuah Gagasan Konseptual)","authors":"Wuri Handoko","doi":"10.24832/KAPATA.V7I13.166","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/KAPATA.V7I13.166","url":null,"abstract":"Di Wilayah Kepulauan Maluku, meliputi Propinsi Maluku dan Maluku Utara, merupakan wilayah yang kaya akan potensi kawasan benteng kolonial yang sesungguhnya dapat menudukung pembangunan. Namun kondisi kekinian yang ada sekarang membutuhkan adanya program revitalisasi yang efektif dan efisien. Program revitalisasi kawasan perlu mempertimbangkan tahapan penilaian dan pengkategorian kawasan yang menghasilkan urutan prioritas kawasan dengan kriteria skala prioritas. Program revitalisasi kawasan benteng juga dimaksudkan menjadi bagian dari pengembangan rencana tata ruang wilayah dan kota, sehingga program revitalisasi mendukung pembangunan wilayah dan kota.","PeriodicalId":31643,"journal":{"name":"Kapata Arkeologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2011-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68868829","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2011-07-01DOI: 10.24832/KAPATA.V7I12.154
M. Ririmasse
No Abstract
没有抽象的
{"title":"Perahu sebagai Simbol di Maluku Tenggara, Sebuah Pengantar","authors":"M. Ririmasse","doi":"10.24832/KAPATA.V7I12.154","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/KAPATA.V7I12.154","url":null,"abstract":"No Abstract","PeriodicalId":31643,"journal":{"name":"Kapata Arkeologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2011-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68868863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2011-07-01DOI: 10.24832/KAPATA.V7I12.156
Wuri Handoko
No Abstract
没有抽象的
{"title":"Jejak Islam Tionghoa di Wilayah Maluku, Studi Awal di Wilayah Pulau Haruku","authors":"Wuri Handoko","doi":"10.24832/KAPATA.V7I12.156","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/KAPATA.V7I12.156","url":null,"abstract":"No Abstract","PeriodicalId":31643,"journal":{"name":"Kapata Arkeologi","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2011-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68869012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2011-07-01DOI: 10.24832/kapata.v7i12.159
I. W. Marzuki
No Abstract
没有抽象的
{"title":"Pelestarian dan Pemanfaatan Kuburan Batu Waruga di Kabupaten Minahasa Utara","authors":"I. W. Marzuki","doi":"10.24832/kapata.v7i12.159","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/kapata.v7i12.159","url":null,"abstract":"No Abstract","PeriodicalId":31643,"journal":{"name":"Kapata Arkeologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2011-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68869152","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2011-07-01DOI: 10.24832/KAPATA.V7I12.161
Andrew Huwae
No Abstract
没有抽象的
{"title":"“Masohi, Masadingu, dan Hamaren”: Sistem Kerjasama Tradisional di Daerah Maluku","authors":"Andrew Huwae","doi":"10.24832/KAPATA.V7I12.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/KAPATA.V7I12.161","url":null,"abstract":"No Abstract","PeriodicalId":31643,"journal":{"name":"Kapata Arkeologi","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2011-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68868749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}