Tujuan dari analisis ini adalah untuk memetakan kontribusi gas metana dan dinitro oksida dari sektor peternakan di setiap wilayah yang ada di Provinsi Jawa Timur sebagai dasar perencanaan dalam pengembangan kawasan peternakan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Metode analisis menggunakan pendekatan analisis Tier 1. Data yang digunakan adalah data sekunder dari BPS Jawa Timur Tahun 2021. Hasil analisis menunjukkan bahwa beban gas rumah kaca di Provinsi Jawa Timur yaitu CH4 sebanyak 221,80 Gg CH4 Th-1 dan N2O sebanyak 168,42 Gg N2O Th-1 dengan profil beban tiap wilayah kabupaten/kota tidak merata. Beban gas rumah kaca tertinggi didapatkan di Kabupaten Malang. Penyumbang gas rumah kaca tertinggi dari sub sektor peternakan adalah ternak sapi potong sebesar 75,20% CH4 dan 52,30% N2O terhadap total sektor peternakan. ABSTRACT The purpose of this analysis is to map the contribution of methane gas and nitrous oxide from the livestock sector in each region in East Java Province as a basis for planning in the development of sustainable and environmentally friendly livestock areas. The analysis method uses a Tier 1 analysis approach. The data used is secondary data from the BPS East Java in 2021. The results of the analysis show that the greenhouse gas load in East Java Province is CH4 as much as 221.80 Gg CH4 per year and N2O as much as 168.42 Gg N2O per year where the load profile is uneven for each district/city. The highest greenhouse gas load was found in Malang Regency. The highest greenhouse gas contributor from the livestock sub-sector is beef cattle with 75.20% CH4 and 52.30% N2O of the total livestock sector.
{"title":"Estimation of Greenhouse Gas Emission Burden of Livestock Sector in East Java Province, Indonesia","authors":"Didik Nur Edi, Nining Haryuni","doi":"10.55981/jtl.2023.1004","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.1004","url":null,"abstract":"Tujuan dari analisis ini adalah untuk memetakan kontribusi gas metana dan dinitro oksida dari sektor peternakan di setiap wilayah yang ada di Provinsi Jawa Timur sebagai dasar perencanaan dalam pengembangan kawasan peternakan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Metode analisis menggunakan pendekatan analisis Tier 1. Data yang digunakan adalah data sekunder dari BPS Jawa Timur Tahun 2021. Hasil analisis menunjukkan bahwa beban gas rumah kaca di Provinsi Jawa Timur yaitu CH4 sebanyak 221,80 Gg CH4 Th-1 dan N2O sebanyak 168,42 Gg N2O Th-1 dengan profil beban tiap wilayah kabupaten/kota tidak merata. Beban gas rumah kaca tertinggi didapatkan di Kabupaten Malang. Penyumbang gas rumah kaca tertinggi dari sub sektor peternakan adalah ternak sapi potong sebesar 75,20% CH4 dan 52,30% N2O terhadap total sektor peternakan. \u0000ABSTRACT \u0000The purpose of this analysis is to map the contribution of methane gas and nitrous oxide from the livestock sector in each region in East Java Province as a basis for planning in the development of sustainable and environmentally friendly livestock areas. The analysis method uses a Tier 1 analysis approach. The data used is secondary data from the BPS East Java in 2021. The results of the analysis show that the greenhouse gas load in East Java Province is CH4 as much as 221.80 Gg CH4 per year and N2O as much as 168.42 Gg N2O per year where the load profile is uneven for each district/city. The highest greenhouse gas load was found in Malang Regency. The highest greenhouse gas contributor from the livestock sub-sector is beef cattle with 75.20% CH4 and 52.30% N2O of the total livestock sector.","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81675723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Elvi Kustiyah, D. Novitasari, Laras Andia Wardani, Haudi Hasaya, M. Widiantoro
Bagasse is an environmental problem that has not been fully utilized yet. Meanwhile, bagasse has a relatively high cellulose content which has the potential as a basic material for bioplastics production. This study aims to obtain biodegradable plastic by utilizing bagasse. The melt intercalation method or phase inversion technique is carried out through evaporation of the solvent after the printing process on a glass plate. The results showed that for the manufacture of bioplastics with the addition of chitosan and glycerol plasticizer, the optimum concentration of bagasse cellulose was at a concentration of 5% (w/v) with a percent elongation of 8.53% and a tensile strength of 7.68 MPa. Furthermore, the Fourier Transform Infra-Red (FTIR) characterization shows that there are OH, CH, and C=O functional groups in biodegradable plastics which are the constituent elements of each component such as cellulose, hemicellulose and lignin. ABSTRAK Ampas tebu menjadi suatu permasalahan lingkungan yang masih belum banyak dimanfaatkan. Sementara itu, ampas tebu memiliki kandungan selulosa yang relatif tinggi, sehingga dapat berpotensi sebagai bahan dasar pembuatan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan plastik biodegradable dengan memanfaatkan limbah ampas tebu. Metode melt intercalation atau teknik inversi fase dilakukan melalui penguapan pelarut setelah proses pencetakan pada pelat kaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan bioplastik dengan penambahan kitosan dan plastisizer gliserol, didapatkan konsentrasi optimum selulosa ampas tebu yaitu pada konsentrasi 5% (b/v) dengan persen elongation 8,53% dan kekuatan tarik 7,68 MPa. Selanjutnya, karakterisasi Fourier Transform Infra-Red (FTIR) menunjukkan bahwa terdapat gugus fungsi OH, CH dan C=O pada plastik biodegradable yang merupakan unsur penyusun komponen masing-masing seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin.
甘蔗渣是一个尚未得到充分利用的环境问题。同时,甘蔗渣具有较高的纤维素含量,具有作为生物塑料生产基础材料的潜力。本研究旨在利用甘蔗渣制备生物降解塑料。熔融嵌入法或相反转技术是通过在玻璃板上印刷过程后溶剂的蒸发来进行的。结果表明,添加壳聚糖和甘油增塑剂制备生物塑料时,蔗渣纤维素的最佳浓度为5% (w/v),伸长率为8.53%,拉伸强度为7.68 MPa。此外,傅里叶变换红外(FTIR)表征表明,生物降解塑料中存在OH、CH和C=O官能团,它们是纤维素、半纤维素和木质素等各组分的组成元素。【摘要】榕树是一种天然的植物,具有天然的植物和天然的植物。生物塑料,生物塑料,生物塑料,生物塑料。Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan塑料可生物降解的dengan mamanfaatkan limbah ampas tebu。Metode熔体插层法:企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penbuatan生物增塑剂dengan penambahan kitosan dan增塑剂gliserol, didapatkan konsentrasi最佳selulosa ampas tebuyitu patada konsentrasi 5% (b/v) dengan的伸长率8,53% dengkuatan的伸长率7,68 MPa。傅里叶变换红外(FTIR)技术在木质素、木质素、木质素、木质素、木质素、木质素等方面的应用。
{"title":"Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu untuk Pembuatan Plastik Biodegradable dengan Metode Melt Intercalation","authors":"Elvi Kustiyah, D. Novitasari, Laras Andia Wardani, Haudi Hasaya, M. Widiantoro","doi":"10.55981/jtl.2023.993","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.993","url":null,"abstract":"Bagasse is an environmental problem that has not been fully utilized yet. Meanwhile, bagasse has a relatively high cellulose content which has the potential as a basic material for bioplastics production. This study aims to obtain biodegradable plastic by utilizing bagasse. The melt intercalation method or phase inversion technique is carried out through evaporation of the solvent after the printing process on a glass plate. The results showed that for the manufacture of bioplastics with the addition of chitosan and glycerol plasticizer, the optimum concentration of bagasse cellulose was at a concentration of 5% (w/v) with a percent elongation of 8.53% and a tensile strength of 7.68 MPa. Furthermore, the Fourier Transform Infra-Red (FTIR) characterization shows that there are OH, CH, and C=O functional groups in biodegradable plastics which are the constituent elements of each component such as cellulose, hemicellulose and lignin. \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Ampas tebu menjadi suatu permasalahan lingkungan yang masih belum banyak dimanfaatkan. Sementara itu, ampas tebu memiliki kandungan selulosa yang relatif tinggi, sehingga dapat berpotensi sebagai bahan dasar pembuatan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan plastik biodegradable dengan memanfaatkan limbah ampas tebu. Metode melt intercalation atau teknik inversi fase dilakukan melalui penguapan pelarut setelah proses pencetakan pada pelat kaca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan bioplastik dengan penambahan kitosan dan plastisizer gliserol, didapatkan konsentrasi optimum selulosa ampas tebu yaitu pada konsentrasi 5% (b/v) dengan persen elongation 8,53% dan kekuatan tarik 7,68 MPa. Selanjutnya, karakterisasi Fourier Transform Infra-Red (FTIR) menunjukkan bahwa terdapat gugus fungsi OH, CH dan C=O pada plastik biodegradable yang merupakan unsur penyusun komponen masing-masing seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin.","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87457650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
By 2020, waste generation in Indonesia reached 33.32 million tons, with the market being the second largest contributor. Solid waste has become a national problem, therefore it should be managed in an integrated way so it doesn’t cause health impairments for the community and the environment. This study was conducted to determine whether there was a relationship between knowledge, the role of market managers, dan the availability of trash bins with the participation of traders in waste management at Pasar Umum Caruban. This study used quantitative methods with a cross-sectional study design. The sampling technique used was simple random sampling and the bivariate data analysis used the chi-square test. The sample for this study amounted to 113 respondents. The results showed that there was a relationship between the role of market managers (p value = 0.000) dan the availability of trash bins (p value = 0.000) with the participation of sellers in waste management, while the knowledge variable (p value = 0.971) did not show a relationship with the participation of sellers in waste management. It is recommended that market managers provide education to sellers about the importance of waste management so that they want to actively participate in waste management. It is also necessary to make written regulations and facilitate facilities for trash bins that are spread evenly dan easily accessible to sellers. ABSTRAK Timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 33,32 juta ton dan penyumbang kedua terbesar adalah berasal dari pasar. Sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara terpadu agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan, peran pengelola pasar, dan ketersediaan tempat sampah dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di Pasar Umum Caruban. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dan analisis data bivariat menggunakan uji chi-square. Sampel penelitian ini berjumlah 113 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan peran pengelola pasar (p value = 0,000) dan ketersediaan tempat sampah (p value = 0,000) dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah, sedangkan untuk variabel pengetahuan (p value = 0,971) tidak menunjukkan adanya hubungan dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Disarankan pengelola pasar untuk memberikan edukasi kepada pedagang tentang pentingnya pengelolaan sampah agar pedagang mau berpartisipasi secara aktif pada pengelolaan sampah, pembuatan peraturan tertulis juga perlu dilakukan, dan memfasilitasi sarana tempat sampah yang tersebar merata dan mudah dijangkau pedagang.
到2020年,印尼的垃圾产生量将达到3332万吨,其中市场是第二大贡献者。固体废物已成为一个全国性的问题,因此应该以综合的方式进行管理,以免对社区和环境造成健康损害。本研究旨在确定Pasar Umum Caruban的商贩参与废弃物管理时,市场管理者的角色和垃圾箱的可用性之间是否存在关系。本研究采用定量方法和横断面研究设计。采用简单随机抽样,双变量数据分析采用卡方检验。这项研究的样本共113人。结果表明,市场管理者的角色(p值= 0.000)和垃圾桶可得性(p值= 0.000)与销售者参与废物管理存在相关关系,而知识变量(p值= 0.971)与销售者参与废物管理没有关系。建议市场管理人员向卖家提供有关废物管理重要性的教育,使他们积极参与废物管理。此外,还需要制定书面规定,并为摆放均匀、便于卖家取用的垃圾桶提供便利设施。【摘要】【摘要】印度尼西亚森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林森林。Sampah telah menjadi permasalahan国家seingga penelolaannya perlu dilakukan secara terpadu agar menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat dan lingkungan。peneltitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan, peran penelola pasar, dan ketersediaan tempat sampah dengan partisipasi pedagang dalam penelolaan sampah di pasar Umum Caruban。Penelitian ini menggunakan方法定量设计研究横截面。Teknik抽样yang digunakan adalah简单随机抽样dan分析数据双变量mengunakan uji卡方。113人回答。Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan peran pengelola pasar (p值= 0000)dan ketersediaan tempat sampah (p值= 0000)dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah, sedangkan untuk variable pengetahuan (p值= 971)tidak menunjukkan adanya hubungan dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。
{"title":"Hubungan Pengetahuan, Peran Pengelola, dan Ketersediaan Tempat Sampah dengan Partisipasi Pedagang dalam Pengelolaan Sampah di Pasar Umum Caruban","authors":"Syahdatul Nabila Indana Zulfa","doi":"10.55981/jtl.2023.992","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.992","url":null,"abstract":"By 2020, waste generation in Indonesia reached 33.32 million tons, with the market being the second largest contributor. Solid waste has become a national problem, therefore it should be managed in an integrated way so it doesn’t cause health impairments for the community and the environment. This study was conducted to determine whether there was a relationship between knowledge, the role of market managers, dan the availability of trash bins with the participation of traders in waste management at Pasar Umum Caruban. This study used quantitative methods with a cross-sectional study design. The sampling technique used was simple random sampling and the bivariate data analysis used the chi-square test. The sample for this study amounted to 113 respondents. The results showed that there was a relationship between the role of market managers (p value = 0.000) dan the availability of trash bins (p value = 0.000) with the participation of sellers in waste management, while the knowledge variable (p value = 0.971) did not show a relationship with the participation of sellers in waste management. It is recommended that market managers provide education to sellers about the importance of waste management so that they want to actively participate in waste management. It is also necessary to make written regulations and facilitate facilities for trash bins that are spread evenly dan easily accessible to sellers. \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000Timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 33,32 juta ton dan penyumbang kedua terbesar adalah berasal dari pasar. Sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara terpadu agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan, peran pengelola pasar, dan ketersediaan tempat sampah dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di Pasar Umum Caruban. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dan analisis data bivariat menggunakan uji chi-square. Sampel penelitian ini berjumlah 113 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan peran pengelola pasar (p value = 0,000) dan ketersediaan tempat sampah (p value = 0,000) dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah, sedangkan untuk variabel pengetahuan (p value = 0,971) tidak menunjukkan adanya hubungan dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Disarankan pengelola pasar untuk memberikan edukasi kepada pedagang tentang pentingnya pengelolaan sampah agar pedagang mau berpartisipasi secara aktif pada pengelolaan sampah, pembuatan peraturan tertulis juga perlu dilakukan, dan memfasilitasi sarana tempat sampah yang tersebar merata dan mudah dijangkau pedagang.","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74741565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACT The Noman River, the main river that crosses Muaraenim Regency, South Sumatra Province, has been polluted by the liquid waste from the palm oil industry. This study aimed to create a filter device for treating the polluted water waste. This was achieved by designing a pump pressure setting on the filter device with various filter media arrangements. The method used was descriptive, presenting data in graphs and tables. The research and tool design to create a filter device for treating the polluted water waste process involved several stages: tool planning, manufacture and assembly, testing, observation, calculation, and laboratory analysis. The observed parameters included pump pressure, regulated using a pressure gauge to determine water quality before and after filtering. The parameters observed were turbidity, color, pH, suspended solids (TSS), BOD, COD, oil, and grease. The study results indicate that biosand filtration, using different pressures, can treat river water contaminated with waste from the palm oil industry and produce clean water. The initial color of the water before filtering was measured at 230 TCU. After filtering, the color value decreased at each pressure level. Pressure I had a color value of 164 TCU, higher than the 153 TCU obtained at pressure II. The BOD analysis showed a decrease from 2.43 mg/L to 1.86 mg/L at pressure I before filtering. After filtering, the initial total suspended solids (TSS) level was 39.7 mg/L, which decreased to 26.79 mg/L at pressure I and 26.40 mg/L at pressure II. The oil and fat content analysis before filtering showed a concentration of 700 µg/L, which decreased to 501 µg/L at pressure I and 516 µg/L at pressure II after filtering. ABSTRAK Sungai Noman, sebagai sungai utama, melewati Kabupaten Muaraenim, Propinsi Sumatera Selatan, telah mengalami pencemaran dari limbah cair industri kelapa sawit. Penelitian bertujuan untuk membuat alat penyaring dari limbah air tercemar dengan desain pengaturan tekanan pompa pada alat penyaring dengan berbagai susunan media filter. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dilengkapi dengan data tabel dan grafik. Tahap analisis serta penyediaan alat melewati beragam tahap seperti perencanaan alat, pembuatan dan perakitan alat, pengujian alat, pengamatan, perhitungan, dan analisis laboratorium. Parameter yang diamati yaitu tekanan pompa yang diatur melalui pressure gauge, untuk mendapatkan kualitas air sebelum dan sesudah penyaringan. Parameter yang diamati nilai kekeruhan, warna, pH, total suspended solid (TSS), chemical oxygen demand (COD), biological oxygen demand (BOD), minyak, serta lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biosand filtration dengan mengunakan tekanan yang berbeda mampu untuk mengolah air sungai dari limbah industri kelapa sawit menjadi air bersih. Warna air sebelum penyaringan sebesar 230 TCU dan setelah dilakukan penyaringan mengalami penurunan nilai warna pada masing-masing tekanan, tekanan I yaitu 164 TCU memiliki
横跨南苏门答腊省Muaraenim摄政省的主要河流诺曼河已被棕榈油工业产生的废液污染。本研究旨在研制一种用于污水处理的过滤装置。这是通过在过滤装置上设计具有各种过滤介质布置的泵压力设置来实现的。使用的方法是描述性的,以图表和表格的形式呈现数据。制造一种用于污水处理过程的过滤装置的研究和工具设计包括几个阶段:工具规划、制造和装配、测试、观察、计算和实验室分析。观察到的参数包括水泵压力,用压力表调节,以确定过滤前后的水质。观察的参数包括浊度、颜色、pH、悬浮物(TSS)、BOD、COD、油和油脂。研究结果表明,使用不同压力的生物沙过滤可以处理被棕榈油工业废水污染的河水,并产生清洁水。过滤前的水的初始颜色测量在230 TCU。过滤后,颜色值在每个压力水平下下降。压力I的颜色值为164 TCU,高于压力II的153 TCU。BOD分析显示,过滤前压力为1时,BOD由2.43 mg/L降至1.86 mg/L。过滤后,初始总悬浮固体(TSS)浓度为39.7 mg/L,在压力I和压力II下分别降至26.79 mg/L和26.40 mg/L。过滤前油脂含量分析显示,过滤后的油脂浓度为700µg/L,在压力I下降至501µg/L,在压力II下降至516µg/L。【摘要】sungai Noman, sebagai sungai utama, melewati Kabupaten Muaraenim, Propinsi sumata Selatan, telah mengalami pencemaran, dari limbah chair industry kelapa saw。Penelitian bertujuan untuk成员,alat penyering dari limbah air tercemar dengan设计,pengaturan tekanan pompa pada alat penyering dengan berbagai susanan介质过滤器。方法描述:从数据表的角度分析数据表。企鹅分析实验室,企鹅分析实验室,企鹅分析实验室。参数yang diamati yitu tekanan pompa yang diatur melalui压力表,untuk mendapatkan kualitas空气sebelum和sesudah penyaringan。参数阳迪亚玛尼拉克克热汗,温纳,pH,总悬浮固体(TSS),化学需氧量(COD),生物需氧量(BOD), minyak, serta lemak。Hasil penelitian menunjukkan bahwa生物沙过滤登干,蒙古纳坎,tekanan,杨,berbeda, mampu, untuk,蒙古拉,空气,sungai, dari,林巴工业,kelapa, sawit,蒙贾迪,空气,bersih。瓦努阿图图:瓦努阿图图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图:瓦努阿图分析BOD: penyaringsebelan 2,43 mg/l menjadi 1,86 mg/l pada tekanan I.总悬浮固体penyaringsebelan和sebesar 39,7 mg/l mengalami penurunan kadar TSS pada tekanan I sebesar 26,79 mg/l和tekanan II sebesar 26,40 mg/l。Hasil分析Minyak danlemak nilai sebelum penyaringan和sebesar 700µg/L, alalami penurunah setelah dilakukan penyaringan和pada tekanan I sebesar 501µg/L和tekanan II sebesar 516µg/L。
{"title":"Perancangan Biosand Filtration untuk Kualitas Air Berdasarkan Tekanan Pompa dari Limbah Industri Kelapa Sawit","authors":"Arjuna Neni Triana, Mega Ariana","doi":"10.55981/jtl.2023.991","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.991","url":null,"abstract":"ABSTRACT The Noman River, the main river that crosses Muaraenim Regency, South Sumatra Province, has been polluted by the liquid waste from the palm oil industry. This study aimed to create a filter device for treating the polluted water waste. This was achieved by designing a pump pressure setting on the filter device with various filter media arrangements. The method used was descriptive, presenting data in graphs and tables. The research and tool design to create a filter device for treating the polluted water waste process involved several stages: tool planning, manufacture and assembly, testing, observation, calculation, and laboratory analysis. The observed parameters included pump pressure, regulated using a pressure gauge to determine water quality before and after filtering. The parameters observed were turbidity, color, pH, suspended solids (TSS), BOD, COD, oil, and grease. The study results indicate that biosand filtration, using different pressures, can treat river water contaminated with waste from the palm oil industry and produce clean water. The initial color of the water before filtering was measured at 230 TCU. After filtering, the color value decreased at each pressure level. Pressure I had a color value of 164 TCU, higher than the 153 TCU obtained at pressure II. The BOD analysis showed a decrease from 2.43 mg/L to 1.86 mg/L at pressure I before filtering. After filtering, the initial total suspended solids (TSS) level was 39.7 mg/L, which decreased to 26.79 mg/L at pressure I and 26.40 mg/L at pressure II. The oil and fat content analysis before filtering showed a concentration of 700 µg/L, which decreased to 501 µg/L at pressure I and 516 µg/L at pressure II after filtering. ABSTRAK Sungai Noman, sebagai sungai utama, melewati Kabupaten Muaraenim, Propinsi Sumatera Selatan, telah mengalami pencemaran dari limbah cair industri kelapa sawit. Penelitian bertujuan untuk membuat alat penyaring dari limbah air tercemar dengan desain pengaturan tekanan pompa pada alat penyaring dengan berbagai susunan media filter. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dilengkapi dengan data tabel dan grafik. Tahap analisis serta penyediaan alat melewati beragam tahap seperti perencanaan alat, pembuatan dan perakitan alat, pengujian alat, pengamatan, perhitungan, dan analisis laboratorium. Parameter yang diamati yaitu tekanan pompa yang diatur melalui pressure gauge, untuk mendapatkan kualitas air sebelum dan sesudah penyaringan. Parameter yang diamati nilai kekeruhan, warna, pH, total suspended solid (TSS), chemical oxygen demand (COD), biological oxygen demand (BOD), minyak, serta lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biosand filtration dengan mengunakan tekanan yang berbeda mampu untuk mengolah air sungai dari limbah industri kelapa sawit menjadi air bersih. Warna air sebelum penyaringan sebesar 230 TCU dan setelah dilakukan penyaringan mengalami penurunan nilai warna pada masing-masing tekanan, tekanan I yaitu 164 TCU memiliki","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74830522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cicik Oktasari Handayani, Sukaharjo, Hidayatuz Zu’amah, T. Dewi
ABSTRACT The presence of heavy metals in agricultural land is a serious problem because heavy metals are toxic, persistent, and non-biodegradable, so they can have an impact on the environment and human health. This study aims to analyze the distribution of heavy metals in agricultural land in Batu City and analyze the public health risks associated with metal concentrations in agricultural land. This study used a survey method for taking soil samples with a total of 292 points for taking soil samples. The analyzes performed included spatial analysis, correlation analysis, multivariate analysis, cluster analysis, and health risk analysis. The results of this study indicate that the concentrations of heavy metals Cd, Co, and As in agricultural land in Batu City have exceeded the critical limits (3, 25, and 2 mg kg-1). The spatial distribution shows that Pb, Cd, Co, Cr, Ni, Cu, and Zn are almost evenly distributed in all classifications. Multivariate analysis showed the presence of natural and anthropogenic sources of heavy metals in agricultural land in Batu City. Health risk analysis shows that the weekly consumption in children is about 6 times the weekly consumption of adults. ABSTRAK Keberadaan logam berat pada lahan pertanian merupakan masalah serius karena logam berat bersifat toksik, persisten dan non-biogedradable, sehingga dapat berdampak pada lingkungan dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi logam berat yang ada di lahan pertanian Kota Batu dan menganalisis risiko kesehatan masyarakat kaitannya dengan konsentrasi logam di lahan pertanian. Penelitian ini menggunakan metode survei pengambilan contoh tanah dengan jumlah titik lokasi pengambilan contoh tanah sebanyak 292 titik. Analisis yang dilakukan antara lain analisis spasial, analisis korelasi, analisis multivariat, cluster analysis, dan analisis risiko kesehatan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat Cd, Co, dan As di lahan pertanian Kota Batu telah melebihi batas kritis (3, 25, dan 2 mg kg-1). Distribusi spasial menunjukkan logam Pb, Cd, Co, Cr, Ni, Cu, dan Zn sebaran pada semua klasifikasi hampir merata. Analisis multivariat menunjukkan adanya sumber alami dan sumber antropogenik pada logam berat di lahan pertanian Kota Batu. Analisis risiko kesehatan menunjukkan bahwa konsumsi mingguan pada anak-anak sekitar 6 kali lipat dari konsumsi mingguan orang dewasa.
摘要农业用地中重金属的存在是一个严重的问题,因为重金属具有毒性、持久性和不可生物降解性,对环境和人体健康产生影响。本研究旨在分析巴图市农业用地重金属的分布,并分析农业用地重金属浓度与公共健康风险的关系。本研究采用土壤取样调查法,土壤取样共292个点。分析包括空间分析、相关分析、多变量分析、聚类分析和健康风险分析。研究结果表明,巴都市农用地重金属Cd、Co、As浓度已超过临界限值(3、25、2 mg kg-1)。空间分布表明,Pb、Cd、Co、Cr、Ni、Cu和Zn在各分类中的分布基本均匀。多因素分析表明,巴图市农田重金属存在自然来源和人为来源。健康风险分析表明,儿童每周消费量约为成人每周消费量的6倍。摘要/ abstract摘要:keberadaan logam beram paada lahan pertanian merupakan masalah serius karena logam berat bersifat toksik, persistent dan non- generable, sehinga dapat berdampak paada lingkungan dan kesehatan manusia。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis distribution busi logam berat yang ada di lahan pertanian Kota Batu dan menganalis risko kesehatan masyarakat kaitannya dengan konsentrasi logam di lahan pertanian。Penelitian ini menggunakan方法测量pengambilan contoh tanah dengan jumlah titik lokasi pengambilan contoh tanah sebanyak 292 titik。分析主要有:空间分析、整体分析、多变量分析、聚类分析、风险分析等。Hasil padpenelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat Cd, Co ., dan As di lahan pertanian Kota Batu telah melebihi batas kritis (3,25, dan 2 mg kg-1)。Pb, Cd, Co, Cr, Ni, Cu, dan Zn的分布特征及其对植物生长的影响。多变量menunjukkan, adanya, sumumalami, sumumanthrogenik, pada - logam, pertanian Kota Batu。分析:1 .[中文]:[中文]:[中文]:[中文]:[中文]:
{"title":"Karakteristik Distribusi, Analisis Sumber dan Penilaian Risiko Kesehatan dari Logam Berat di Lahan Pertanian Kota Batu, Jawa Timur","authors":"Cicik Oktasari Handayani, Sukaharjo, Hidayatuz Zu’amah, T. Dewi","doi":"10.55981/jtl.2023.291","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.291","url":null,"abstract":"ABSTRACT\u0000The presence of heavy metals in agricultural land is a serious problem because heavy metals are toxic, persistent, and non-biodegradable, so they can have an impact on the environment and human health. This study aims to analyze the distribution of heavy metals in agricultural land in Batu City and analyze the public health risks associated with metal concentrations in agricultural land. This study used a survey method for taking soil samples with a total of 292 points for taking soil samples. The analyzes performed included spatial analysis, correlation analysis, multivariate analysis, cluster analysis, and health risk analysis. The results of this study indicate that the concentrations of heavy metals Cd, Co, and As in agricultural land in Batu City have exceeded the critical limits (3, 25, and 2 mg kg-1). The spatial distribution shows that Pb, Cd, Co, Cr, Ni, Cu, and Zn are almost evenly distributed in all classifications. Multivariate analysis showed the presence of natural and anthropogenic sources of heavy metals in agricultural land in Batu City. Health risk analysis shows that the weekly consumption in children is about 6 times the weekly consumption of adults.\u0000 \u0000ABSTRAK\u0000Keberadaan logam berat pada lahan pertanian merupakan masalah serius karena logam berat bersifat toksik, persisten dan non-biogedradable, sehingga dapat berdampak pada lingkungan dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi logam berat yang ada di lahan pertanian Kota Batu dan menganalisis risiko kesehatan masyarakat kaitannya dengan konsentrasi logam di lahan pertanian. Penelitian ini menggunakan metode survei pengambilan contoh tanah dengan jumlah titik lokasi pengambilan contoh tanah sebanyak 292 titik. Analisis yang dilakukan antara lain analisis spasial, analisis korelasi, analisis multivariat, cluster analysis, dan analisis risiko kesehatan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat Cd, Co, dan As di lahan pertanian Kota Batu telah melebihi batas kritis (3, 25, dan 2 mg kg-1). Distribusi spasial menunjukkan logam Pb, Cd, Co, Cr, Ni, Cu, dan Zn sebaran pada semua klasifikasi hampir merata. Analisis multivariat menunjukkan adanya sumber alami dan sumber antropogenik pada logam berat di lahan pertanian Kota Batu. Analisis risiko kesehatan menunjukkan bahwa konsumsi mingguan pada anak-anak sekitar 6 kali lipat dari konsumsi mingguan orang dewasa.","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87124976","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Geby Otivriyanti, Regina Dea Tilottama, S. Meilani, Ayudia Mutiara Fani, Wahyu Purwanta
ABSTRACT One of the factors for the competitiveness of tourist destinations is cleanliness, especially solid waste management. Toba Regency, as one of the buffer zones for the tourist destination of Lake Toba, cannot be separated from the challenge of reducing and handling solid waste generated by households, industry, and tourists. The amount of waste generated in Toba Regency in 2022 is 31,794 tons/year with a reduction rate of 0.94%, 37% dumped in landfill and 62% unmanaged. A simulation was carried out through data analysis from various planning documents, field observations, and interviews with stakeholders to get the best scenario for achieving the Jakstranas waste target in this study. Scenario 1 is by maximizing recycling through waste banks with a capacity of 10,074 tons/year or scenario 2 by composting food waste as much as 7,665 tons/year and recycling through waste banks at 2,317.75 tons/year. Scenario 1 is more likely to be implemented than scenario 2, considering the low compost market. If scenario 1 is implemented, the potential for creating a circular economy ranges from Rp. 19,654,374,000 to Rp. 22,354,206,000 annually. ABSTRAK Salah satu faktor daya saing destinasi wisata adalah kebersihan, khususnya pengelolaan sampah. Kabupaten Toba sebagai salah satu wilayah penyangga destinasi wisata Danau Toba tidak lepas dari tantangan untuk mengurangi dan menangani sampah yang dihasilkan baik oleh rumah tangga, industri, maupun wisatawan. Jumlah timbulan sampah Kabupaten Toba tahun 2022 sebanyak 31.794 ton/tahun dengan tingkat pengurangan sebesar 0,94%, ditimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) 37% dan tidak terkelola 62%. Melalui analisis data dari berbagai dokumen perencanaan, pengamatan lapangan dan wawancara dengan pemangku kepentingan dilakukan simulasi untuk mendapatkan skenario terbaik dalam mencapai target Jakstranas persampahan dalam studi ini. Skenario 1 dengan memaksimalkan daur ulang melalui bank sampah dengan kapasitas 10.074 ton/tahun atau skenario 2 dengan melakukan pengomposan sampah sisa makanan sebanyak 7.665 ton/tahun dan daur ulang melalui bank sampah 2.317,75 ton/tahun. Skenario 1 lebih mungkin dilaksanakan dibanding skenario 2 mengingat rendahnya pasar kompos. Jika skenario 1 terlaksana maka potensi terwujudnya ekonomi sirkuler berkisar antara Rp. 19.654.374.000 hingga Rp. 22.354.206.000 per tahun
旅游目的地的竞争力因素之一是清洁度,尤其是固体废物管理。鸟羽县作为鸟羽湖旅游目的地的缓冲区之一,面临着减少和处理家庭、工业和游客产生的固体废物的挑战。多巴县2022年产生的废物量为31,794吨/年,减少率为0.94%,其中37%被倾倒在垃圾填埋场,62%无人管理。本研究通过对各种规划文件的数据分析、实地观察和利益相关者访谈进行模拟,以获得实现Jakstranas废物目标的最佳方案。方案1是通过10074吨/年的垃圾银行最大限度地回收利用,方案2是通过7665吨/年的食物垃圾堆肥和2317.75吨/年的垃圾银行回收利用。考虑到低堆肥市场,方案1比方案2更有可能实施。如果实施方案1,每年创造循环经济的潜力从19,654,374,000卢比到22,354,206,000卢比不等。[摘要]Salah - Salah - Salah - Salah - Salah - Salah - Salah - Salah - Salah - Salah - Salah - SalahKabupaten Toba sebagai salah satu wilayah penyangga destinasi wisata Danau Toba tidak lepas dari tantanangan untuk mengurangi danmenangani sampah yang dihasilkan baik oleh rumah tangga, industri, maupun wisatawan。Jumlah timbulan sampah Kabupaten Toba tahun 2022 sebanyak 31.794吨/tahun dengan tingkat pengurangan sebesar 0,94%, ditimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) 37% dan tidak terkelola 62%。数据分析:数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析Skenario 1 dengan memaksimalkan daur ulang melalui bank sampah dengan kapasitas 10.074吨/tahun atau Skenario 2 dengan melakukan pengomposan sampah sisa makanan sebanyak 7.665吨/tahun dandaur ulang melalui bank sampah 2.317,75吨/tahun。场景1 lebih mungkin dilaksanakan diding场景2 mengingat rendahnya pasar kompos。Jika sken情景1:1万美元,1万美元,1万美元,1万美元,1万美元,1万美元,1万美元,2万美元,1万美元
{"title":"Kajian Strategi Pengurangan Sampah dan Potensi Penerapan Ekonomi Sirkuler Pada Pengelolaan Sampah di Kabupaten Toba Sumatera Utara","authors":"Geby Otivriyanti, Regina Dea Tilottama, S. Meilani, Ayudia Mutiara Fani, Wahyu Purwanta","doi":"10.55981/jtl.2023.653","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.653","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000One of the factors for the competitiveness of tourist destinations is cleanliness, especially solid waste management. Toba Regency, as one of the buffer zones for the tourist destination of Lake Toba, cannot be separated from the challenge of reducing and handling solid waste generated by households, industry, and tourists. The amount of waste generated in Toba Regency in 2022 is 31,794 tons/year with a reduction rate of 0.94%, 37% dumped in landfill and 62% unmanaged. A simulation was carried out through data analysis from various planning documents, field observations, and interviews with stakeholders to get the best scenario for achieving the Jakstranas waste target in this study. Scenario 1 is by maximizing recycling through waste banks with a capacity of 10,074 tons/year or scenario 2 by composting food waste as much as 7,665 tons/year and recycling through waste banks at 2,317.75 tons/year. Scenario 1 is more likely to be implemented than scenario 2, considering the low compost market. If scenario 1 is implemented, the potential for creating a circular economy ranges from Rp. 19,654,374,000 to Rp. 22,354,206,000 annually.\u0000ABSTRAK \u0000Salah satu faktor daya saing destinasi wisata adalah kebersihan, khususnya pengelolaan sampah. Kabupaten Toba sebagai salah satu wilayah penyangga destinasi wisata Danau Toba tidak lepas dari tantangan untuk mengurangi dan menangani sampah yang dihasilkan baik oleh rumah tangga, industri, maupun wisatawan. Jumlah timbulan sampah Kabupaten Toba tahun 2022 sebanyak 31.794 ton/tahun dengan tingkat pengurangan sebesar 0,94%, ditimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) 37% dan tidak terkelola 62%. Melalui analisis data dari berbagai dokumen perencanaan, pengamatan lapangan dan wawancara dengan pemangku kepentingan dilakukan simulasi untuk mendapatkan skenario terbaik dalam mencapai target Jakstranas persampahan dalam studi ini. Skenario 1 dengan memaksimalkan daur ulang melalui bank sampah dengan kapasitas 10.074 ton/tahun atau skenario 2 dengan melakukan pengomposan sampah sisa makanan sebanyak 7.665 ton/tahun dan daur ulang melalui bank sampah 2.317,75 ton/tahun. Skenario 1 lebih mungkin dilaksanakan dibanding skenario 2 mengingat rendahnya pasar kompos. Jika skenario 1 terlaksana maka potensi terwujudnya ekonomi sirkuler berkisar antara Rp. 19.654.374.000 hingga Rp. 22.354.206.000 per tahun","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"149 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72425747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adsorption capacity is the most important physicochemical process that occurs at solid-liquid and solid-gas interfaces. Adsorption has become the method of choice for removing, recovering, and recycling toxic heavy metals from wastewater. Efforts to reduce the presence of heavy metals in the affected environment caused and contaminated by heavy metals in waters. The aim of this study was to measure the adsorption capacity of Pb2+ ions and Fe3+ ions by applying 5,11,17,23-tetra-(t-butil)-25,26,27,28-tetra-Hidroksi-Kaliks[4]arena (TBKA) and 5,11,17,23-tetra-tert-butil-25-monohidroksi-26,27,28tribenzoiloksi kaliks[4]arena (TBMTKA) adsorbents with varying pH. Characterization of TBMTKA using FT-IR and 1H-NMR spectroscopy. TBKA and TBMTKA are used as adsorbents for Pb2+ ions and Fe3+ ions. The results showed that variations in pH affected the adsorption capacity by TBMTKA of Pb2+ and Fe3+ ions. The adsorption capacity of TBMTKA on Pb2+ ions with a large variation in pH was 6.32; 2.16; 4.14; 10.52; and 2.88 mg/g, while the adsorption capacity by TBKA for Fe3+ ions was 8.4; 13.32; 11.6; 14.18; and 6.66 mg/g. Abstrak Kapasitas adsorpsi merupakan proses fisika-kimia terpenting yang terjadi pada zat padat-cair dan antarmuka padat-gas. Adsorpsi telah menjadi pilihan metode untuk menghilangkan, memulihkan, dan mendaur ulang racun logam berat dari air limbah. Upaya untuk mengurangi keberadaan logam berat di lingkungan terdampak yang ditimbulkan dan terkontaminasi logam berat di perairan. Penelitian bertujuan menentukan kapasitas adsorpsi ion Pb2+ dan ion Fe3+ dan mengaplikasikan bahan adsorben 5,11,17,23-tetra-(t-butil)-25,26,27,28-tetra-Hidroksi-Kaliks[4]arena (TBKA) dan 5,11,17,23-tetra-tert-butil-25-monohidroksi-26,27,28tribenzoiloksi kaliks[4]arena (TBMTKA) dengan berbagai variasi pH. Karakterisasi TBKA dan TBMTKA dengan spektroskopi FTIR dan 1H-NMR. masing masing sebagai bahan penjerap terhadap ion Pb2+ dan ion Fe3+. Hasil penelitian diperoleh bahwa variasi pH berpengaruh pada kapasitas adsorpsi ion Pb2+ dan Fe3+. Kapasitas adsorpsi oleh TBMTKA terhadap ion Pb2+ dengan variasi pH besarnya adalah 6,32; 2,16; 4,14; 10,52; dan 2,88 mg/g, sedangkan kapasitas adsorpsi oleh TBKA terhadap ion Fe3+ adalah 8,4; 13,32; 11,6; 14,18; dan 6,66 mg/g.
吸附能力是发生在固液和固气界面的最重要的物理化学过程。吸附法已成为废水中有毒重金属去除、回收和循环利用的首选方法。努力减少受影响环境中重金属的存在,这些环境是由水体中的重金属引起和污染的。采用不同ph的5、11、17、23-四-(t-丁基)-25、26、27、28-四- hidroksi- kaliks[4]arena (TBKA)和5、11、17、23-四-叔丁基-25-单- hidroksi-26、27、28-三苯并基kaliks[4]arena (TBMTKA)吸附剂对Pb2+离子和Fe3+离子的吸附性能进行了研究。TBKA和TBMTKA作为Pb2+离子和Fe3+离子的吸附剂。结果表明,pH的变化影响了TBMTKA对Pb2+和Fe3+离子的吸附能力。TBMTKA对pH变化较大的Pb2+离子的吸附量为6.32;2.16;4.14;10.52;和2.88 mg/g, TBKA对Fe3+离子的吸附量为8.4;13.32;11.6;14.18;6.66 mg/g。【摘要】kapasitas吸附merupakan法处理菲斯卡卡蚤(fisika-kimia terjadi padada, padada - cada和antarmuka padada -gas)。吸附剂门加迪的吸附方法有:孟希兰坎、木木里坎、丹门多尔乌兰、拉孔罗甘、达里空气林巴。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Penelitian bertujuan menentukan kapasitas吸附Pb2+铁离子Fe3+ dan mengaplikasikan bahan吸附5,11,17,23-四(t-butil)-25,26,27,28-四- hidroksi- kaliks[4]arena (TBKA)吸附5,11,17,23-四-叔丁基-25-单hidroksi-26,27,28 -三苯并oloksi kaliks[4]arena (TBMTKA)吸附berbagai varasi pH. Karakterisasi TBKA和TBMTKA dengan光谱FTIR和1H-NMR。聚合聚合sebagai bahan penjerap terhadap离子Pb2+ dan离子Fe3+。对Pb2+和Fe3+的吸附研究。Kapasitas对TBMTKA离子Pb2+的吸附研究进展[j];2、16;4、14;10日,52岁;丹2,88 mg/g, sedangkan kapasitas吸附TBKA terhadap离子Fe3+ adalah 8,4;13日,32;11、6;14、18;丹6,66毫克/克。
{"title":"Penjerapan Kation Fe3+, Pb2+ Menggunakan TBKA dan TBMTKA sebagai Bahan Penjerap: Kajian Variasi pH, Kapasitas Adsorpsi, dan Waktu Kontak","authors":"Busroni, C. Anwar, S. J. Santosa","doi":"10.55981/jtl.2023.242","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.242","url":null,"abstract":"Adsorption capacity is the most important physicochemical process that occurs at solid-liquid and solid-gas interfaces. Adsorption has become the method of choice for removing, recovering, and recycling toxic heavy metals from wastewater. Efforts to reduce the presence of heavy metals in the affected environment caused and contaminated by heavy metals in waters. The aim of this study was to measure the adsorption capacity of Pb2+ ions and Fe3+ ions by applying 5,11,17,23-tetra-(t-butil)-25,26,27,28-tetra-Hidroksi-Kaliks[4]arena (TBKA) and 5,11,17,23-tetra-tert-butil-25-monohidroksi-26,27,28tribenzoiloksi kaliks[4]arena (TBMTKA) adsorbents with varying pH. Characterization of TBMTKA using FT-IR and 1H-NMR spectroscopy. TBKA and TBMTKA are used as adsorbents for Pb2+ ions and Fe3+ ions. The results showed that variations in pH affected the adsorption capacity by TBMTKA of Pb2+ and Fe3+ ions. The adsorption capacity of TBMTKA on Pb2+ ions with a large variation in pH was 6.32; 2.16; 4.14; 10.52; and 2.88 mg/g, while the adsorption capacity by TBKA for Fe3+ ions was 8.4; 13.32; 11.6; 14.18; and 6.66 mg/g.\u0000 \u0000Abstrak\u0000Kapasitas adsorpsi merupakan proses fisika-kimia terpenting yang terjadi pada zat padat-cair dan antarmuka padat-gas. Adsorpsi telah menjadi pilihan metode untuk menghilangkan, memulihkan, dan mendaur ulang racun logam berat dari air limbah. Upaya untuk mengurangi keberadaan logam berat di lingkungan terdampak yang ditimbulkan dan terkontaminasi logam berat di perairan. Penelitian bertujuan menentukan kapasitas adsorpsi ion Pb2+ dan ion Fe3+ dan mengaplikasikan bahan adsorben 5,11,17,23-tetra-(t-butil)-25,26,27,28-tetra-Hidroksi-Kaliks[4]arena (TBKA) dan 5,11,17,23-tetra-tert-butil-25-monohidroksi-26,27,28tribenzoiloksi kaliks[4]arena (TBMTKA) dengan berbagai variasi pH. Karakterisasi TBKA dan TBMTKA dengan spektroskopi FTIR dan 1H-NMR. masing masing sebagai bahan penjerap terhadap ion Pb2+ dan ion Fe3+. Hasil penelitian diperoleh bahwa variasi pH berpengaruh pada kapasitas adsorpsi ion Pb2+ dan Fe3+. Kapasitas adsorpsi oleh TBMTKA terhadap ion Pb2+ dengan variasi pH besarnya adalah 6,32; 2,16; 4,14; 10,52; dan 2,88 mg/g, sedangkan kapasitas adsorpsi oleh TBKA terhadap ion Fe3+ adalah 8,4; 13,32; 11,6; 14,18; dan 6,66 mg/g.","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81747402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arie Vatresia, Rendra Regen, Ferzha Putra Utama, Rika Febrianti
Pulau Papua merupakan wilayah yang sering mengalami kebakaran hutan atau lahan dan tercatat mengalami kebakaran luas dari tahun 2013 hingga 2018 mencapai 2.092,44 Ha, sedangkan penelitian yang masih sangat terbatas mengindikasikan kawasan yang mendesak untuk dipantau secara intensif untuk melindungi hutan yang tersisa di Papua. Salah satu indikator terjadinya kebakaran hutan atau lahan dapat diketahui dengan munculnya titik api di atas wilayah daratan. Sebagai upaya penanggulangan kebakaran hutan atau lahan, penelitian ini memanfaatkan data titik api (lintang, bujur, suhu kecerahan, daya pancar api, dan kepercayaan) untuk mengetahui daerah yang memiliki titik api dan mengklasifikasikan data titik api menjadi tiga potensi kebakaran (risiko rendah, risiko sedang, dan risiko tinggi). Penelitian ini berhasil mengimplementasikan metode Support Vector Machine (SVM) untuk mengklasifikasikan data hotspot. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode SVM dapat digunakan dalam proses klasifikasi data titik api di Pulau Papua selama tiga tahun (2019, 2020, dan 2021) dengan hasil yang didapat adalah potensi kebakaran. Terdapat 2.214 data hotspot yang termasuk dalam kategori risiko rendah; 15.412 titik api dengan risiko sedang; dan 4.479 titik api dengan potensi risiko tinggi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa jumlah kejadian hotspot tertinggi terjadi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan Januari untuk setiap tahun analisis. Penelitian ini memetakan posisi spasial kejadian titik api berdasarkan tingkat risiko di pulau Papua yang menunjukkan bahwa titik api paling banyak terjadi di Papua bagian Selatan (Kota Merauke, Kota Tolikara, dan Kota Puncak Jaya). Terakhir, penelitian ini menghasilkan nilai kebenaran 91,475% untuk teknik pengujian Polynomial Kernel dan 93,667% pada Confusion Matrix sebagai proses validasi. Abstract Papua Island is an area that often experiences forest or land fires and is noted to have extensive fires from 2013 to 2018 reaching 2,092.44 Ha, while there is still very limited research indicating the urgent area to be monitored intensively to protect the forest left in this area. One indicator of the occurrence of forest or land fires can be known by the appearance of hotspots over the land area. As an effort to overcome forest or land fires, this study utilizes hotspot data (latitude, longitude, brightness temperature, fire radiative power, and confidence) to find out the area that has a hotspot and classifying hotspot data into three potential fires (low risk, medium risk, and high risk). This study succeeded to implement the Support Vector Machine (SVM) method for classifying hotspot data. The results of this study indicate that the SVM method can be used in the process of classifying hotspot data on Papua Island for three years (2019, 2020, and 2021) with the results obtained are being potential fires. There are 2,214 hotspot data included in the category of low risk; 15,412 hotspots in medium risk; and 4,479 fire
{"title":"Support Vector Machine Analysis for Potential Hotspot Over Papua Island","authors":"Arie Vatresia, Rendra Regen, Ferzha Putra Utama, Rika Febrianti","doi":"10.55981/jtl.2023.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.238","url":null,"abstract":"Pulau Papua merupakan wilayah yang sering mengalami kebakaran hutan atau lahan dan tercatat mengalami kebakaran luas dari tahun 2013 hingga 2018 mencapai 2.092,44 Ha, sedangkan penelitian yang masih sangat terbatas mengindikasikan kawasan yang mendesak untuk dipantau secara intensif untuk melindungi hutan yang tersisa di Papua. Salah satu indikator terjadinya kebakaran hutan atau lahan dapat diketahui dengan munculnya titik api di atas wilayah daratan. Sebagai upaya penanggulangan kebakaran hutan atau lahan, penelitian ini memanfaatkan data titik api (lintang, bujur, suhu kecerahan, daya pancar api, dan kepercayaan) untuk mengetahui daerah yang memiliki titik api dan mengklasifikasikan data titik api menjadi tiga potensi kebakaran (risiko rendah, risiko sedang, dan risiko tinggi). Penelitian ini berhasil mengimplementasikan metode Support Vector Machine (SVM) untuk mengklasifikasikan data hotspot. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode SVM dapat digunakan dalam proses klasifikasi data titik api di Pulau Papua selama tiga tahun (2019, 2020, dan 2021) dengan hasil yang didapat adalah potensi kebakaran. Terdapat 2.214 data hotspot yang termasuk dalam kategori risiko rendah; 15.412 titik api dengan risiko sedang; dan 4.479 titik api dengan potensi risiko tinggi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa jumlah kejadian hotspot tertinggi terjadi pada bulan Agustus dan terendah pada bulan Januari untuk setiap tahun analisis. Penelitian ini memetakan posisi spasial kejadian titik api berdasarkan tingkat risiko di pulau Papua yang menunjukkan bahwa titik api paling banyak terjadi di Papua bagian Selatan (Kota Merauke, Kota Tolikara, dan Kota Puncak Jaya). Terakhir, penelitian ini menghasilkan nilai kebenaran 91,475% untuk teknik pengujian Polynomial Kernel dan 93,667% pada Confusion Matrix sebagai proses validasi.\u0000Abstract\u0000Papua Island is an area that often experiences forest or land fires and is noted to have extensive fires from 2013 to 2018 reaching 2,092.44 Ha, while there is still very limited research indicating the urgent area to be monitored intensively to protect the forest left in this area. One indicator of the occurrence of forest or land fires can be known by the appearance of hotspots over the land area. As an effort to overcome forest or land fires, this study utilizes hotspot data (latitude, longitude, brightness temperature, fire radiative power, and confidence) to find out the area that has a hotspot and classifying hotspot data into three potential fires (low risk, medium risk, and high risk). This study succeeded to implement the Support Vector Machine (SVM) method for classifying hotspot data. The results of this study indicate that the SVM method can be used in the process of classifying hotspot data on Papua Island for three years (2019, 2020, and 2021) with the results obtained are being potential fires. There are 2,214 hotspot data included in the category of low risk; 15,412 hotspots in medium risk; and 4,479 fire ","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83311683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Oman Sulaeman, Karina Anggraeni, Muhammad Haqqiyuddin Robbani, Taty Hernaningsih
The increasing demand for batteries for battery-based electric vehicles has caused the battery industry to grow rapidly. Batteries generally contain the heavy metals lithium, nickel, cobalt, and manganese. In solving the problem of battery’s heavy metal waste, wastewater treatment technologies is needed. One of the technologies that can be used is electrocoagulation technology. In this research, the performance test of electrocoagulation technology for the treatment of artificial wastewater containing cobalt, nickel, and manganese has been carried out. To determine the removal efficiency of the electrocoagulation system, 50 samples were collected from the processed products from each unit in the system. The results of the performance test of the electrocoagulation system showed that there was an effect of current on the pH value of artificial wastewater which increased by 11.43, 9.59, and 10.67% at currents of 10, 40, and 70 A; time affects the removal of cobalt, nickel and manganese with removal efficiencies reaching 93, 93, and 79%; and current has an effect on the removal of cobalt, nickel, and manganese in the electrocoagulation system as seen in the efficiency of removal of cobalt reaching 79, 90, and 95%; nickel removal efficiency reached 73, 85, and 97% while manganese removal efficiency was 76, 81, and 91% respectively at the same current of 10, 40, and 70 A. ABSTRAK Peningkatan kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik yang berbasis baterai menyebabkan industri baterai berkembang pesat. Baterai umumnya mengandung logam berat lithium, nikel, kobalt, dan mangan. Dalam memecahkan masalah limbah logam berat baterai ini diperlukan teknologi pengolahan air limbah. Salah satu teknologi yang bisa digunakan adalah dengan teknologi elektrokoagulasi. Dalam penelitian ini telah dilaksanakan uji kinerja perangkat teknologi elektrokoagulasi untuk pengolahan air limbah artifisial yang mengandung kobalt, nikel, dan mangan. Untuk mengetahui efisiensi penyisihan sistem elektrokoagulasi maka dilakukan pengumpulan 50 sampel dari hasil olahan dari masing-masing unit dalam sistem tersebut. Hasil uji kinerja sistem elektrokoagulasi menunjukkan adanya pengaruh arus terhadap nilai pH air limbah artifisial dimana mengalami kenaikan sebesar 11,43, 9,59, dan 10,67% pada arus 10, 40, dan 70 A; waktu berpengaruh terhadap proses penyisihan logam kobalt, nikel, dan mangan dengan efisiensi penyisihan mencapai 93%, 93% dan 79%; dan arus berpengaruh terhadap penyisihan kobalt, nikel, dan mangan pada sistem elektrokoagulasi yang terlihat pada efisiensi penyisihan kobalt mencapai 79, 90, dan 95%; efisiensi penyisihan nikel mencapai 73, 85, dan 97% sedangkan efisiensi penyisihan mangan sebesar 76, 81,dan 91% masing-masing pada arus yang sama 10, 40, dan 70 A.
基于电池的电动汽车对电池的需求不断增加,导致电池行业迅速增长。电池通常含有重金属锂、镍、钴和锰。在解决电池重金属废物问题时,需要废水处理技术。其中一种可用的技术是电凝技术。本研究对电絮凝技术处理含钴、镍、锰人工废水进行了性能试验。为了确定电混凝系统的去除效率,从系统中每个单元的处理产物中收集了50个样品。电絮凝系统性能测试结果表明,在10、40和70 A电流下,电流对人工废水pH值的影响分别提高了11.43%、9.59%和10.67%;时间影响钴、镍和锰的去除率,去除率分别达到93%、93%和79%;电流对电混凝系统中钴、镍和锰的去除有影响,钴的去除率分别达到79%、90%和95%;在10、40和70 A电流下,镍的去除率分别为73%、85%和97%,锰的去除率分别为76%、81%和91%。[摘要]peningkatan kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik yang基础baterai产业baterai产业baterai产业。锂、镍、钴、锰。Dalam memecahkan masalah limbah logam berat baterai ini diperlukan技术,pengolahan空气limbah。Salah satu technologi yang bisa digunakan adalah dengan technologi elektrokoagulasi。Dalam penelitian ini telah dilaksanakan uji kinerja perangkat技术elektrokoagulasi untuk pengolahan空气limbah人工杨孟雄钴,镍,丹锰。Untuk mengetahui efisiensi penyisihan系统elektrokoagulasi maka dilakukan pengumpulan 50个样品dari hasil olahan dari - masing-masing单元dalam系统tersebut。Hasil uji kinerja系统elektrokoagulasi menunjukkan adanya pengaruh arus terhadap nilai pH air limbah人工dimana mengalami kenaikan sebesar 11,43, 9,59, dan10,67% paada arus 10, 40, dan70 A;Waktu berpengaruh terhadap工艺penyisihan logam kobalt,镍,danmangan dengan efisiensi penyisihan menapai 93%, 93% dan 79%;Dan arus berpengaruh terhadap penyisihan kobalt,镍,Dan mangan paada系统elektrokoagulasi Yang terlihat paada efisiensi penyisihan kobalt menapai 79,90, Dan 95%;镍镍合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金合金
{"title":"Uji Kinerja Sistem Elektrokoagulasi terhadap Kobalt, Nikel, dan Mangan","authors":"Oman Sulaeman, Karina Anggraeni, Muhammad Haqqiyuddin Robbani, Taty Hernaningsih","doi":"10.55981/jtl.2023.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.243","url":null,"abstract":"The increasing demand for batteries for battery-based electric vehicles has caused the battery industry to grow rapidly. Batteries generally contain the heavy metals lithium, nickel, cobalt, and manganese. In solving the problem of battery’s heavy metal waste, wastewater treatment technologies is needed. One of the technologies that can be used is electrocoagulation technology. In this research, the performance test of electrocoagulation technology for the treatment of artificial wastewater containing cobalt, nickel, and manganese has been carried out. To determine the removal efficiency of the electrocoagulation system, 50 samples were collected from the processed products from each unit in the system. The results of the performance test of the electrocoagulation system showed that there was an effect of current on the pH value of artificial wastewater which increased by 11.43, 9.59, and 10.67% at currents of 10, 40, and 70 A; time affects the removal of cobalt, nickel and manganese with removal efficiencies reaching 93, 93, and 79%; and current has an effect on the removal of cobalt, nickel, and manganese in the electrocoagulation system as seen in the efficiency of removal of cobalt reaching 79, 90, and 95%; nickel removal efficiency reached 73, 85, and 97% while manganese removal efficiency was 76, 81, and 91% respectively at the same current of 10, 40, and 70 A.\u0000 \u0000ABSTRAK\u0000Peningkatan kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik yang berbasis baterai menyebabkan industri baterai berkembang pesat. Baterai umumnya mengandung logam berat lithium, nikel, kobalt, dan mangan. Dalam memecahkan masalah limbah logam berat baterai ini diperlukan teknologi pengolahan air limbah. Salah satu teknologi yang bisa digunakan adalah dengan teknologi elektrokoagulasi. Dalam penelitian ini telah dilaksanakan uji kinerja perangkat teknologi elektrokoagulasi untuk pengolahan air limbah artifisial yang mengandung kobalt, nikel, dan mangan. Untuk mengetahui efisiensi penyisihan sistem elektrokoagulasi maka dilakukan pengumpulan 50 sampel dari hasil olahan dari masing-masing unit dalam sistem tersebut. Hasil uji kinerja sistem elektrokoagulasi menunjukkan adanya pengaruh arus terhadap nilai pH air limbah artifisial dimana mengalami kenaikan sebesar 11,43, 9,59, dan 10,67% pada arus 10, 40, dan 70 A; waktu berpengaruh terhadap proses penyisihan logam kobalt, nikel, dan mangan dengan efisiensi penyisihan mencapai 93%, 93% dan 79%; dan arus berpengaruh terhadap penyisihan kobalt, nikel, dan mangan pada sistem elektrokoagulasi yang terlihat pada efisiensi penyisihan kobalt mencapai 79, 90, dan 95%; efisiensi penyisihan nikel mencapai 73, 85, dan 97% sedangkan efisiensi penyisihan mangan sebesar 76, 81,dan 91% masing-masing pada arus yang sama 10, 40, dan 70 A.\u0000 \u0000 ","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85298026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perubahan kualitas udara yang melebihi nilai ambang batas pada berbagai parameter, baik gas, partikel maupun gangguan akan menyebabkan menurunnya fungsi organ makhluk hidup bahkan dapat menyebabkan kematian. Penggunaan alat ukur kepekatan asap belum familiar untuk diaplikasikan pada pengukuran lingkungan fisik ketika melakukan inspeksi sanitasi di industri. Kondisi ini terjadi karena harga alat yang mahal dan kurangnya sosialisasi untuk menggunakan alat tersebut. Padahal kepekatan asap menjadi salah satu indikator penting pencemaran udara di suatu lingkungan, karena nilai ambang batas yang terlampaui. Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja teropong modifikasi yang digunakan untuk pengukuran kepekatan asap pada sumber tidak bergerak. Teropong ini terbuat dari bahan yang kuat dan mudah untuk dibawa ke lapangan. Pada bagian ujung teropong terdapat kaca yang telah dilengkapi skala Ringelmann untuk membandingkan asap yang diamati dengan standar. Hasil menunjukkan peringkat rata-rata parameter bilangan Ringelmann dan opasitas pada kelompok I dan II memiliki nilai tertinggi. Sig α secara berturut-turut menunjukkan hasil 0,903 pada bilangan Ringelmann, 0,601 pada transmisi cahaya melalui asap dan 0,903 pada level opasitas. Hasil tersebut memiliki arti bahwa tidak ada beda hasil uji efektivitas pada kelompok teropong modifikasi dan opacity meter. Kesimpulan menunjukkan nilai Sig α secara berturut-turut antara kelompok A dan B dengan hasil 0,903 pada bilangan Ringelmann, 0,601 pada transmisi cahaya melalui asap dan 0,903 pada level opasitas. Hasil tersebut memiliki arti bahwa tidak ada beda hasil uji efektivitas pada kelompok teropong modifikasi dan opacity meter. Alat yang dikembangkan memiliki kecenderungan tren yang sama dengan opacity meter yang ada dan digunakan saat ini. ABSTRACT Changes in air quality that exceed the threshold value on various parameters, gases, particles, and disturbances will cause a decrease in the function of living organisms and even cause death. The use of smoke density gauges has yet to be familiar with measuring the physical environment when conducting sanitation inspections in the industry. This condition occurs because the price of the tool is expensive and the lack of socialization to use the tool. The density of smoke is one of the essential indicators of air pollution in an environment because the threshold value is exceeded. The study aimed to determine the performance of modified binoculars used for measuring smoke density at immovable sources. These binoculars are made of solid materials and are easy to carry into the field. At the end of the binoculars, there is a glass equipped with a Ringelmann scale to compare the observed smoke with the standard. The results show the average rank of Ringelmann's number and opacity parameters in groups I and II has the highest value. Sig respectively showed the results of 0.903 on the Ringelmann number, 0.601 on the transmission of light through smoke, and 0.903 on the opac
{"title":"Binoculars Modification for Measurement of Smoke Density at Fixed Sources","authors":"N. Prasetyawati, S. Sudaryanto","doi":"10.55981/jtl.2023.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.55981/jtl.2023.244","url":null,"abstract":"Perubahan kualitas udara yang melebihi nilai ambang batas pada berbagai parameter, baik gas, partikel maupun gangguan akan menyebabkan menurunnya fungsi organ makhluk hidup bahkan dapat menyebabkan kematian. Penggunaan alat ukur kepekatan asap belum familiar untuk diaplikasikan pada pengukuran lingkungan fisik ketika melakukan inspeksi sanitasi di industri. Kondisi ini terjadi karena harga alat yang mahal dan kurangnya sosialisasi untuk menggunakan alat tersebut. Padahal kepekatan asap menjadi salah satu indikator penting pencemaran udara di suatu lingkungan, karena nilai ambang batas yang terlampaui. Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja teropong modifikasi yang digunakan untuk pengukuran kepekatan asap pada sumber tidak bergerak. Teropong ini terbuat dari bahan yang kuat dan mudah untuk dibawa ke lapangan. Pada bagian ujung teropong terdapat kaca yang telah dilengkapi skala Ringelmann untuk membandingkan asap yang diamati dengan standar. Hasil menunjukkan peringkat rata-rata parameter bilangan Ringelmann dan opasitas pada kelompok I dan II memiliki nilai tertinggi. Sig α secara berturut-turut menunjukkan hasil 0,903 pada bilangan Ringelmann, 0,601 pada transmisi cahaya melalui asap dan 0,903 pada level opasitas. Hasil tersebut memiliki arti bahwa tidak ada beda hasil uji efektivitas pada kelompok teropong modifikasi dan opacity meter. Kesimpulan menunjukkan nilai Sig α secara berturut-turut antara kelompok A dan B dengan hasil 0,903 pada bilangan Ringelmann, 0,601 pada transmisi cahaya melalui asap dan 0,903 pada level opasitas. Hasil tersebut memiliki arti bahwa tidak ada beda hasil uji efektivitas pada kelompok teropong modifikasi dan opacity meter. Alat yang dikembangkan memiliki kecenderungan tren yang sama dengan opacity meter yang ada dan digunakan saat ini.\u0000 \u0000ABSTRACT\u0000Changes in air quality that exceed the threshold value on various parameters, gases, particles, and disturbances will cause a decrease in the function of living organisms and even cause death. The use of smoke density gauges has yet to be familiar with measuring the physical environment when conducting sanitation inspections in the industry. This condition occurs because the price of the tool is expensive and the lack of socialization to use the tool. The density of smoke is one of the essential indicators of air pollution in an environment because the threshold value is exceeded. The study aimed to determine the performance of modified binoculars used for measuring smoke density at immovable sources. These binoculars are made of solid materials and are easy to carry into the field. At the end of the binoculars, there is a glass equipped with a Ringelmann scale to compare the observed smoke with the standard. The results show the average rank of Ringelmann's number and opacity parameters in groups I and II has the highest value. Sig respectively showed the results of 0.903 on the Ringelmann number, 0.601 on the transmission of light through smoke, and 0.903 on the opac","PeriodicalId":31853,"journal":{"name":"Jurnal Sains Teknologi Lingkungan","volume":"113 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75841151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}