首页 > 最新文献

Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan最新文献

英文 中文
Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Disorder pada Pekerja Pemecah Batu di Leyangan, Ungaran Timur 东翁格兰莱阳安碎石工人肌肉骨骼疾病概述
Pub Date : 2023-07-31 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2425
S. Lestari, I. Lestari, Milla Annisa Khasanah, Kata Kunci, Keluhan Muskuloskeletal Disorder, Pekerja Pemecah Batu
Musculoskeletal Disorder (MSDs) is a complaint of pain in certain parts of the body experienced by workers. MSDs is one of the occupational diseases that causes workers to not be able to work optimally. Leyangan is one of the stone crushing centers in the Ungaran area, Semarang Regency. From the results of observations there are potential hazards to stone crusher workers that pose a risk of musculoskeletal disorders (MSDs). This study aims to determine the description of musculoskeletal disorder (MSDs) complaints in stone crusher workers in Leyangan village. The method used was descriptive observational research with a cross sectional approach. The population in this study were stone-breaking workers with a sample size of 30 people. Data collection of musculoskeletal disorder complaints using the Nordic Body Map (NBM) questionnaire. The results of the study based on the NBM score obtained in the upper body part, the highest complaints occurred in the right shoulder with a level of complaints of mild pain as much as 57% and a level of complaints of pain as much as 30%. In the lower body, the highest complaints occur at the waist with a mild pain level of 60% and a pain level of 23%. In the hands, the highest complaints occurred in the left forearm with the highest complaints of pain in the right and left calves with a mild pain level of 27%. To anticipate the risk of musculoskeletal disorders, it is expected that workers can stretch before carrying out work activities and organize rest time properly   ABSTRAK Muskuloskeletal Disorder (MSDs) adalah keluhan nyeri pada bagian tubuh tertentu bagian yang dialami oleh pekerja. MSDs merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang menyebabkan pekerja tidak bisa bekerja secara optimal. Leyangan merupakan salah satu sentral pemecahan batu di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang. Dari hasil observasi terdapat potensi bahaya pada pekerja pemecah batu yang menimbulkan risiko gangguan muskuloskeletal (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal disorder (MSDs) pada pekerja pemecah batu di desa Leyangan. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja pemecah batu dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pengambilan data keluhan muskuloskeletal disorder menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian berdasarkan skor NBM didapatkan pada bagian tubuh atas keluhan tertinggi terjadi pada bahu sebelah kanan dengan tingkat keluhan agak sakit sebanyak  57% dan tingkat keluhan sakit sebanyak  30%. Pada bagian tubuh bawah keluhan tertinggi terjadi pada pinggang dengan tingkat keluhan agak sakit sebanyak  60% dan tingkat keluhan sakit sebanyak 23%. Pada bagian tangan keluhan tertinggi terjadi pada lengan kiri bagian bawah dengan keluhan tertinggi terjadi sakit pada betis sebelah kanan dan kiri dengan tingkat keluhan agak sakit sebanyak 27%. Untuk mengantisipasi risiko ganggua
肌肉骨骼疾病(MSDs)是指工人感到身体某些部位疼痛。MSDs 是导致工人无法以最佳状态工作的职业病之一。Leyangan 是三宝垄地区 Ungaran 地区的碎石中心之一。从观察结果来看,碎石机工人存在潜在危险,有可能患上肌肉骨骼疾病(MSDs)。本研究旨在确定莱阳安村碎石机工人的肌肉骨骼疾病(MSDs)投诉描述。采用的方法是横断面描述性观察研究。研究对象为碎石工人,样本量为 30 人。使用北欧人体图(NBM)问卷收集肌肉骨骼疾病投诉数据。根据 NBM 得分得出的研究结果显示,在上半身部分,投诉率最高的部位是右肩,轻微疼痛的投诉率高达 57%,疼痛的投诉率高达 30%。在下半身,投诉率最高的部位是腰部,轻微疼痛占 60%,疼痛占 23%。在手部,投诉率最高的部位是左前臂,左右小腿疼痛的投诉率最高,轻度疼痛占 27%。ABSTRACT Musculoskeletal Disorder (MSDs) 是指工人身体某些部位疼痛的投诉。MSDs 是导致工人无法以最佳状态工作的职业病之一。Leyangan 是三宝垄地区 Ungaran 地区的碎石中心之一。从观察结果来看,碎石工人存在潜在的危害,有可能引发肌肉骨骼疾病(MSDs)。本研究旨在确定莱阳安村碎石工人肌肉骨骼疾病(MSDs)投诉的描述。采用的方法是横断面描述性观察研究。研究对象为碎石工人,样本量为 30 人。使用北欧人体图(NBM)问卷收集肌肉骨骼疾病投诉数据。根据 NBM 评分得出的研究结果显示,在上半身部分,投诉率最高的部位是右肩,轻微疼痛程度占 57%,疼痛程度占 30%。在下半身,投诉率最高的部位是腰部,轻微疼痛占 60%,疼痛占 23%。在手部,投诉率最高的部位是左前臂,左右小腿疼痛的投诉率最高,轻度疼痛水平为 27%。为了预测肌肉骨骼疾病的风险,希望工人能在进行工作活动前做伸展运动,并适当安排休息时间。
{"title":"Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Disorder pada Pekerja Pemecah Batu di Leyangan, Ungaran Timur","authors":"S. Lestari, I. Lestari, Milla Annisa Khasanah, Kata Kunci, Keluhan Muskuloskeletal Disorder, Pekerja Pemecah Batu","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2425","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2425","url":null,"abstract":"Musculoskeletal Disorder (MSDs) is a complaint of pain in certain parts of the body experienced by workers. MSDs is one of the occupational diseases that causes workers to not be able to work optimally. Leyangan is one of the stone crushing centers in the Ungaran area, Semarang Regency. From the results of observations there are potential hazards to stone crusher workers that pose a risk of musculoskeletal disorders (MSDs). This study aims to determine the description of musculoskeletal disorder (MSDs) complaints in stone crusher workers in Leyangan village. The method used was descriptive observational research with a cross sectional approach. The population in this study were stone-breaking workers with a sample size of 30 people. Data collection of musculoskeletal disorder complaints using the Nordic Body Map (NBM) questionnaire. The results of the study based on the NBM score obtained in the upper body part, the highest complaints occurred in the right shoulder with a level of complaints of mild pain as much as 57% and a level of complaints of pain as much as 30%. In the lower body, the highest complaints occur at the waist with a mild pain level of 60% and a pain level of 23%. In the hands, the highest complaints occurred in the left forearm with the highest complaints of pain in the right and left calves with a mild pain level of 27%. To anticipate the risk of musculoskeletal disorders, it is expected that workers can stretch before carrying out work activities and organize rest time properly   ABSTRAK Muskuloskeletal Disorder (MSDs) adalah keluhan nyeri pada bagian tubuh tertentu bagian yang dialami oleh pekerja. MSDs merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang menyebabkan pekerja tidak bisa bekerja secara optimal. Leyangan merupakan salah satu sentral pemecahan batu di wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang. Dari hasil observasi terdapat potensi bahaya pada pekerja pemecah batu yang menimbulkan risiko gangguan muskuloskeletal (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal disorder (MSDs) pada pekerja pemecah batu di desa Leyangan. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja pemecah batu dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pengambilan data keluhan muskuloskeletal disorder menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian berdasarkan skor NBM didapatkan pada bagian tubuh atas keluhan tertinggi terjadi pada bahu sebelah kanan dengan tingkat keluhan agak sakit sebanyak  57% dan tingkat keluhan sakit sebanyak  30%. Pada bagian tubuh bawah keluhan tertinggi terjadi pada pinggang dengan tingkat keluhan agak sakit sebanyak  60% dan tingkat keluhan sakit sebanyak 23%. Pada bagian tangan keluhan tertinggi terjadi pada lengan kiri bagian bawah dengan keluhan tertinggi terjadi sakit pada betis sebelah kanan dan kiri dengan tingkat keluhan agak sakit sebanyak 27%. Untuk mengantisipasi risiko ganggua","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Studi Korelasi Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Menopause di Desa Jetak Kecamatan Getasan 更年期知识与 Getasan 分区 Jetak 村母亲焦虑程度的相关性研究
Pub Date : 2023-07-30 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2494
Nurul Cindi Rahmawati, Sigit Ambar Widyawati, Heri Sugiarto, S. Wahyuni
The anxiety they experience occurs because of feeling pressure related to worry that has never happened before. Not all women experience this, but even if women do not experience long-term complaints, decreased estrogen can cause several chronic diseases. Lack of information received will affect a person's level of knowledge, if someone is equipped with good knowledge then it will be more useful than someone who is not equipped with good knowledge. This study used the standard HRS-A questionnaire and used questionnaires from previous researchers who had been tested for validity and reliability tests. The research design uses a quantitative research type with a correlative analytic design and an observational approach with a cross sectional technique. The sample in this study were 54 premenopause women. This sampling technique uses snowball sampling. This study was tested using Spearman's rank correlation. Based on the results of the Spearman rank correlation test, the p-value ˃ α (0.870 ˃ 0,05), the test results show that there is no relationship between knowledge and the level of maternal anxiety in facing menopause. Because the p-value ˃ α, it can be stated that there is no correlation between knowledge and the level of anxiety of mothers in facing menopause in Jetak Village, Getasan District.   ABSTRAK                 Kecemasan yang mereka alami terjadi karena adanya tekanan perasaan yang berhubungan rasa khawatir yeng belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak semua wanita mengalami hal ini akan tetapi meski wanita tidak mengalami keluhan dalam jangka panjang dari penurunan esterogen dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis. Kurangnya informasi yang diterima akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, apabila seseorang tersebut dibekali oleh pengetahuan yang baik maka akan lebih bermanfaat daripada seseorang yang tidak dibekali oleh pengetahuan yang baik. Penelitian ini menggunakan kuesioner baku HRS-A dan menggunakan kuesioner dari peneliti sebelumnya yang telah di uji validitas dan uji reliabilitas. Desain penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelatif dan pendekatan observasional dengan teknik cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 ibu premenopause. Teknik sampling ini menggunakan snowball sampling. Penelitian ini diuji menggunakan korelasi rank spearman. Uji korelasi rank spearman menunjukkan hasil p-value ˃ α (0,870 ˃ 0,05), maka dapat disimpiulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Desa Jetak Kecmatan Getasan.
她们之所以会感到焦虑,是因为感受到了从未有过的与担忧有关的压力。并非所有女性都会出现这种情况,但即使女性没有出现长期的抱怨,雌激素的减少也会导致多种慢性疾病。缺乏信息会影响一个人的知识水平,如果一个人掌握了很好的知识,那么他就会比没有掌握很好知识的人更有用。本研究使用了标准的 HRS-A 问卷,并使用了以往研究人员经过有效性和可靠性测试的问卷。研究设计采用了相关分析设计的定量研究类型和横截面技术的观察方法。本研究的样本为 54 名绝经前妇女。这种抽样技术采用了滚雪球抽样法。本研究使用斯皮尔曼等级相关性进行检验。根据斯皮尔曼等级相关检验的结果,p 值 ˃ α (0.870 ˃ 0,05),检验结果表明知识与面临更年期的产妇焦虑水平之间没有关系。由于 p 值˃ α,因此可以认为格塔山地区杰塔克村的母亲面对更年期的焦虑程度与知识之间不存在相关性。 更年期焦虑是指母亲在更年期期间的焦虑程度。如果您想了解更多信息,请联系我们,我们将竭诚为您服务。目前的信息可以帮助我们了解这些物种的生长情况,如果这些物种的生长情况与其他物种的生长情况相吻合,那么这些物种的生长情况也会与其他物种的生长情况相吻合。该项目不仅提供了 HRS-A 数据库的数据,还提供了有效和可靠的数据。通过横断面技术的分析和观察,可对测量结果进行量化分析。研究对象为 54 名绝经前妇女。抽样技术采用滚雪球抽样法。样本中的数据可用于等级矛测量。通过秩矛头检验,P 值为 α (0,870 ˃ 0,05) ,这表明在 Desa Jetak Kecmatan Getasan 有可能存在绝经前人群。
{"title":"Studi Korelasi Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Menopause di Desa Jetak Kecamatan Getasan","authors":"Nurul Cindi Rahmawati, Sigit Ambar Widyawati, Heri Sugiarto, S. Wahyuni","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2494","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2494","url":null,"abstract":"The anxiety they experience occurs because of feeling pressure related to worry that has never happened before. Not all women experience this, but even if women do not experience long-term complaints, decreased estrogen can cause several chronic diseases. Lack of information received will affect a person's level of knowledge, if someone is equipped with good knowledge then it will be more useful than someone who is not equipped with good knowledge. This study used the standard HRS-A questionnaire and used questionnaires from previous researchers who had been tested for validity and reliability tests. The research design uses a quantitative research type with a correlative analytic design and an observational approach with a cross sectional technique. The sample in this study were 54 premenopause women. This sampling technique uses snowball sampling. This study was tested using Spearman's rank correlation. Based on the results of the Spearman rank correlation test, the p-value ˃ α (0.870 ˃ 0,05), the test results show that there is no relationship between knowledge and the level of maternal anxiety in facing menopause. Because the p-value ˃ α, it can be stated that there is no correlation between knowledge and the level of anxiety of mothers in facing menopause in Jetak Village, Getasan District.   ABSTRAK                 Kecemasan yang mereka alami terjadi karena adanya tekanan perasaan yang berhubungan rasa khawatir yeng belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak semua wanita mengalami hal ini akan tetapi meski wanita tidak mengalami keluhan dalam jangka panjang dari penurunan esterogen dapat menyebabkan beberapa penyakit kronis. Kurangnya informasi yang diterima akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, apabila seseorang tersebut dibekali oleh pengetahuan yang baik maka akan lebih bermanfaat daripada seseorang yang tidak dibekali oleh pengetahuan yang baik. Penelitian ini menggunakan kuesioner baku HRS-A dan menggunakan kuesioner dari peneliti sebelumnya yang telah di uji validitas dan uji reliabilitas. Desain penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik korelatif dan pendekatan observasional dengan teknik cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 ibu premenopause. Teknik sampling ini menggunakan snowball sampling. Penelitian ini diuji menggunakan korelasi rank spearman. Uji korelasi rank spearman menunjukkan hasil p-value ˃ α (0,870 ˃ 0,05), maka dapat disimpiulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Desa Jetak Kecmatan Getasan.","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"63 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Prevalensi dan Risk Assessment Kejadian Hipertensi pada Petani Wanita di Desa Sumowono 苏莫沃诺村女性农民的高血压患病率和风险评估
Pub Date : 2023-07-30 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2495
Alfan Afandi, Sri Lestari
The number of hypertension events in Sumowono Sub-district in 2023 was 888 events. Most of the population of Sumowono Subdistrict works in the agricultural sector. This study aims to determine the factors associated with the incidence of hypertension in farmers. This type of research is observational analytic with cross sectional approach design. The sample in this study was 59 female farmers who were taken using accidental sampling technique. Data collection on risk factors was done through interviews, while the prevalence of hypertension was done through blood pressure checks. The results of the study of 59 respondents showed 26 respondents were categorized as hypertensive, 11 people were pre-hypertensive, and 22 people had normal blood pressure. Of the 37 people who still have normal blood pressure and pre hypertension, 11 people have a low risk, 18 people have a moderate risk, and 8 people have a high risk of suffering from hypertension in the future. The conclusion of this study is that the prevalence of hypertension in farmers is 37.3%, and 48.6% have a moderate risk of developing hypertension. Research advice, hypertension risk control is needed from related health services, as well as active screening efforts so that it can detect early the risk of hypertension in farmers.   ABSTRAK                 Jumlah kejadian hipertensi di Kecamatan Sumowono tahun 2023 adalah 888 kejadian. Sebagian besar penduduk Kecamatan Sumowono bekerja di sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan prevalensi dan risk assessment kejadian hipertensi pada petani di Desa Sumowono. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 59 petani berjenis kelamin perempuan yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data faktor risiko dilakukan melalui wawancara, sedangkan prevalensi hipertensi dilakukan melalui pemeriksaan tekanan darah. Hasil penelitian terhadap 59 responden menunjukkan 26 responden termasuk dalam kategori hipertensi, 11 orang pra hipertensi, dan 22 orang mempunyai tekanan darah normal. Dari 37 orang yang masih memiliki tekanan darah normal dan pre hipertensi tersebut, didapatkan 11 orang memiliki risiko rendah, 18 orang risiko sedang, dan 8 orang berisiko tinggi untuk menderita hipertensi di kemudian hari. Kesimpulan penelitian ini adalah prevalensi hipertensi pada petani sebesar 37,3%, dan 48,6% memiliki risiko sedang mengalami hipertensi. Saran penelitian, diperlukan pengendalian risiko hipertensi dari pelayanan kesehatan terkait, serta upaya screening aktif sehingga bisa mendeteksi secaradini resiko terjadinya hipertensi pada petani.
2023 年,苏莫沃诺分区的高血压发病次数为 888 次。苏莫沃诺分区的大部分人口从事农业工作。本研究旨在确定农民高血压发病率的相关因素。本研究采用观察分析法和横断面设计法。本研究采用意外抽样技术,抽取了 59 名女性农民作为样本。通过访谈收集了有关风险因素的数据,通过血压检查收集了高血压发病率的数据。对 59 名受访者的研究结果显示,26 名受访者被归类为高血压,11 人属于高血压前期,22 人血压正常。在血压正常和高血压前期的 37 人中,有 11 人未来患高血压的风险较低,18 人风险中等,8 人风险较高。这项研究的结论是,农民的高血压患病率为 37.3%,48.6% 的人有患高血压的中度风险。研究建议,高血压风险控制需要相关卫生服务部门的配合,同时要积极开展筛查工作,以便及早发现农民的高血压风险。 ABSTRACT 2023年,苏莫沃诺区的高血压发病数为888例。苏莫沃诺区的大部分人口从事农业工作。本研究旨在描述苏莫沃诺村农民高血压发病率和风险评估。本研究采用横断面观察分析法。本研究采用意外抽样技术,抽取了 59 名女性农民作为样本。有关风险因素的数据收集是通过访谈进行的,而高血压患病率则是通过血压检查进行的。对 59 名受访者的研究结果显示,26 名受访者属于高血压范畴,11 人属于高血压前期,22 人血压正常。在血压正常和高血压前期的 37 人中,11 人有低风险,18 人有中度风险,8 人有高风险,他们将来会患上高血压。这项研究的结论是,农民的高血压患病率为 37.3%,48.6% 的人有患高血压的中度风险。研究建议,高血压风险控制需要相关卫生服务部门的配合,同时要积极开展筛查工作,以便及早发现农民患高血压的风险。
{"title":"Prevalensi dan Risk Assessment Kejadian Hipertensi pada Petani Wanita di Desa Sumowono","authors":"Alfan Afandi, Sri Lestari","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2495","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2495","url":null,"abstract":"The number of hypertension events in Sumowono Sub-district in 2023 was 888 events. Most of the population of Sumowono Subdistrict works in the agricultural sector. This study aims to determine the factors associated with the incidence of hypertension in farmers. This type of research is observational analytic with cross sectional approach design. The sample in this study was 59 female farmers who were taken using accidental sampling technique. Data collection on risk factors was done through interviews, while the prevalence of hypertension was done through blood pressure checks. The results of the study of 59 respondents showed 26 respondents were categorized as hypertensive, 11 people were pre-hypertensive, and 22 people had normal blood pressure. Of the 37 people who still have normal blood pressure and pre hypertension, 11 people have a low risk, 18 people have a moderate risk, and 8 people have a high risk of suffering from hypertension in the future. The conclusion of this study is that the prevalence of hypertension in farmers is 37.3%, and 48.6% have a moderate risk of developing hypertension. Research advice, hypertension risk control is needed from related health services, as well as active screening efforts so that it can detect early the risk of hypertension in farmers.   ABSTRAK                 Jumlah kejadian hipertensi di Kecamatan Sumowono tahun 2023 adalah 888 kejadian. Sebagian besar penduduk Kecamatan Sumowono bekerja di sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan prevalensi dan risk assessment kejadian hipertensi pada petani di Desa Sumowono. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 59 petani berjenis kelamin perempuan yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data faktor risiko dilakukan melalui wawancara, sedangkan prevalensi hipertensi dilakukan melalui pemeriksaan tekanan darah. Hasil penelitian terhadap 59 responden menunjukkan 26 responden termasuk dalam kategori hipertensi, 11 orang pra hipertensi, dan 22 orang mempunyai tekanan darah normal. Dari 37 orang yang masih memiliki tekanan darah normal dan pre hipertensi tersebut, didapatkan 11 orang memiliki risiko rendah, 18 orang risiko sedang, dan 8 orang berisiko tinggi untuk menderita hipertensi di kemudian hari. Kesimpulan penelitian ini adalah prevalensi hipertensi pada petani sebesar 37,3%, dan 48,6% memiliki risiko sedang mengalami hipertensi. Saran penelitian, diperlukan pengendalian risiko hipertensi dari pelayanan kesehatan terkait, serta upaya screening aktif sehingga bisa mendeteksi secaradini resiko terjadinya hipertensi pada petani.","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Hygiene dan Sanitasi Peralatan pada Pedagang Penjual Makanan Jajanan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang 三宝垄地区传统市场小吃摊贩的设备卫生和环境卫生分析
Pub Date : 2023-07-30 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2218
Yuliaji Siswanto, Kartika Dian Pertiwi
Hygiene food equipment is one of the important things in determining the quality of a food. Food equipment will have an impact on the quality of the food to be made. Based on data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, the prevalence of diarrhea in 2018 was 37.88% or around 1,516,438 cases. Food Born Disease is still a public health problem in Indonesia. Food safety is a public need, because safe food will protect and prevent disease or other health problems. This study aims to describe the hygiene and sanitation equipment used by food vendors in traditional markets in Semarang Regency. This research is descriptive in nature by determining the sample using purposive sampling technique, as many as 108 food vendors in traditional markets in Semarang district. Data were obtained using a questionnaire with observation and interview methods, and data were analyzed descriptively. The results of this study indicate that the implementation of hygiene and sanitation for processing and serving food in traditional markets in Semarang Regency does not meet health requirements. ABSTRAK                 Hygiene peralatan makanan menjadi salah satu hal penting dalam menentukan kualitas suatu makanan. Peralatan makanan akan berdampak pada kualitas makanan yang akan dibuat. Berdasarkan data Kementreian Kesehatan Republik Indonesia prevalensi diare pada tahun 2018 sebanyak 37,88% atau sekitar 1.516.438 kasus. Penyakit akibat makanan (Food Born Disease) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Keamanan makanan merupakan kebutuhan masyarakat, karena makanan yang aman akan melindungi dan mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hygiene sanitasi peralatan yang digunakan pedagang penjual makanan di pasar tradisional di Kabupaten Semarang. Penelitian ini bersifat deskriptif dan sampel diambil dengan teknik Quota Sampling, sebanyak 108 pedagang makanan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang. Data diperoleh menggunakan kuesioner dengan metode observasi dan wawancara, dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan hygiene dan sanitasi peralatan pengolah dan penyajian makanan jajanan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang belum memenuhi syarat kesehatan.
卫生的食品设备是决定食品质量的重要因素之一。食品设备会对制作食品的质量产生影响。根据印度尼西亚共和国卫生部的数据,2018 年的腹泻发病率为 37.88%,约为 1,516,438 例。食源性疾病仍然是印尼的一个公共卫生问题。食品安全是公众的需要,因为安全的食品可以保护和预防疾病或其他健康问题。本研究旨在描述三宝垄地区传统市场中食品摊贩所使用的卫生和清洁设备。本研究为描述性研究,采用目的性抽样技术确定样本,共有 108 个三宝垄地区传统市场中的食品摊贩。研究采用问卷调查法、观察法和访谈法获取数据,并对数据进行描述性分析。研究结果表明,三宝垄地区传统市场的食品加工和供应卫生和环境卫生没有达到健康要求。 食品设备卫生是决定食品质量的重要因素之一。食品设备将对食品质量产生影响。根据印度尼西亚共和国卫生部的数据,2018 年腹泻发病率为 37.88%,约为 1,516,438 例。食物引起的疾病仍然是印度尼西亚的一个公共卫生问题。食品安全是公众的需要,因为安全的食品将保护和预防疾病或其他健康问题。本研究旨在了解三宝垄地区传统市场中食品摊贩使用的卫生清洁设备。本研究为描述性研究,采用配额抽样技术,在三宝垄地区的传统市场中抽取了 108 个食品摊贩作为样本。研究采用问卷调查、观察和访谈的方法获取数据,并对数据进行描述性分析。研究结果表明,三宝垄地区传统市场的加工设备和供应小吃的卫生和环境卫生没有达到健康要求。
{"title":"Analisis Hygiene dan Sanitasi Peralatan pada Pedagang Penjual Makanan Jajanan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang","authors":"Yuliaji Siswanto, Kartika Dian Pertiwi","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2218","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2218","url":null,"abstract":"Hygiene food equipment is one of the important things in determining the quality of a food. Food equipment will have an impact on the quality of the food to be made. Based on data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, the prevalence of diarrhea in 2018 was 37.88% or around 1,516,438 cases. Food Born Disease is still a public health problem in Indonesia. Food safety is a public need, because safe food will protect and prevent disease or other health problems. This study aims to describe the hygiene and sanitation equipment used by food vendors in traditional markets in Semarang Regency. This research is descriptive in nature by determining the sample using purposive sampling technique, as many as 108 food vendors in traditional markets in Semarang district. Data were obtained using a questionnaire with observation and interview methods, and data were analyzed descriptively. The results of this study indicate that the implementation of hygiene and sanitation for processing and serving food in traditional markets in Semarang Regency does not meet health requirements. ABSTRAK                 Hygiene peralatan makanan menjadi salah satu hal penting dalam menentukan kualitas suatu makanan. Peralatan makanan akan berdampak pada kualitas makanan yang akan dibuat. Berdasarkan data Kementreian Kesehatan Republik Indonesia prevalensi diare pada tahun 2018 sebanyak 37,88% atau sekitar 1.516.438 kasus. Penyakit akibat makanan (Food Born Disease) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Keamanan makanan merupakan kebutuhan masyarakat, karena makanan yang aman akan melindungi dan mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hygiene sanitasi peralatan yang digunakan pedagang penjual makanan di pasar tradisional di Kabupaten Semarang. Penelitian ini bersifat deskriptif dan sampel diambil dengan teknik Quota Sampling, sebanyak 108 pedagang makanan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang. Data diperoleh menggunakan kuesioner dengan metode observasi dan wawancara, dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan hygiene dan sanitasi peralatan pengolah dan penyajian makanan jajanan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang belum memenuhi syarat kesehatan.","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Persepsi Budaya Masyarakat Terhadap Kunjungan Ibu Hamil di Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang 三宝垄地区 Wonorejo Pustu、Pringapus 保健中心的社区文化对孕产妇就诊的看法
Pub Date : 2023-07-27 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2314
S. Rahayu
Pregnancy sevicess can be interpreted as a form of health service provided to pregnant women and their fetuses. This examination is carried out by professionals according to established standards, with a minimum of 6 visits during pregnancy. Community life involves rules that include norms and views of life, as well as being a guide in regulating behavior in group life. Cultural factors that still apply in some areas can be a cause of complications in pregnant women, childbirth and the postpartum period. The culture and norms prevailing in society have an impact on a mother's decision to have a pregnancy check-up with a health professional. The type of research in this article is descriptive analytic research supported by qualitative research to complement quantitative data with a cross sectional approach. The results of this study indicate that people's cultural perceptions are not the main factor in the low number of visits by pregnant women at Pustu Wonorejo, Pringapus Health Center, Semarang Regency. This is also in accordance with the results of interviews with patients (pregnant women), and husbands/families of pregnant women. Characteristics of respondents who provided services for visiting pregnant women at Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Semarang Regency aged 25-35 years (50.0%) with community cultural perceptions of visiting pregnant women (90.6%) who are diligent in having their pregnancies checked. The bivariate analysis showed that there was no significant relationship (p value 0.05) between people's cultural perceptions of pregnant women's visits at Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Semarang Regency. ABSTRAK                 Pemeriksaan kehamilan dapat diartikan sebagai bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil dan janinnya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tenaga medis profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dengan minimal 6 kali kunjungan selama masa kehamilan. Kehidupan masyarakat melibatkan aturan-aturan yang mencakup norma-norma dan pandangan hidup, serta menjadi pedoman dalam mengatur perilaku dalam kehidupan berkelompok. Faktor budaya yang masih berlaku di beberapa daerah dapat menjadi penyebab komplikasi pada ibu hamil, persalinan, dan masa nifas. Budaya dan norma yang berlaku dalam masyarakat memiliki dampak pada keputusan seorang ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan dengan tenaga kesehatan. Jenis penelitian pada artikel ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang didukung penelitian kualitatif untuk melengkapi data kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi budaya masyarakat bukan termasuk faktor utama dari rendahnya kunjungan ibu hamil di Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang. Hal ini pula sesuai dengan hasil wawancara dengan pasien (ibu hamil), dan suami/keluarga dari ibu hamil. Karakteristik responden yang memberikan pelayanan kunjungan ibu hamil di Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang
孕期检查可以解释为向孕妇及其胎儿提供的一种保健服务。这种检查由专业人员按照既定标准进行,在怀孕期间至少进行 6 次检查。社区生活涉及包括生活规范和观点在内的规则,也是规范群体生活行为的指南。某些地区仍然存在的文化因素可能会导致孕妇、分娩和产后并发症。社会中普遍存在的文化和规范会影响母亲是否决定接受医疗专业人员的孕期检查。本文的研究类型是描述性分析研究,辅以定性研究,以横截面方法补充定量数据。研究结果表明,人们的文化观念并不是导致三宝垄地区普林加普斯保健中心(Pustu Wonorejo)孕妇就诊率低的主要因素。这也与对患者(孕妇)和孕妇丈夫/家属的访谈结果相符。在三宝垄地区 Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus 提供孕妇探视服务的受访者中,年龄在 25-35 岁之间(50.0%)的受访者对探视孕妇的社区文化认知度较高(90.6%),她们会勤于进行孕期检查。双变量分析表明,在 Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Semarang Regency,人们对孕妇就诊的文化观念之间没有明显的关系(P 值为 0.05)。孕期检查可定义为向孕妇及其胎儿提供的一种保健服务。这种检查由专业医务人员按照既定标准进行,在怀孕期间至少进行 6 次检查。社区生活涉及包括生活规范和观点在内的规则,并成为规范群体生活行为的准则。在某些地区仍然盛行的文化因素可能会导致孕妇、分娩和产后并发症。社会的主流文化和规范会影响到母亲是否决定接受卫生工作者的孕期检查。本文的研究类型是描述性分析研究,辅以定性研究,以横截面方法补充定量数据。研究结果表明,在三宝垄地区的 Pustu Wonorejo、Puskesmas Pringapus,社区文化观念并不是导致孕产妇就诊率低的主要因素。这也与对患者(孕妇)和孕妇丈夫/家属的访谈结果一致。在 Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Semarang Regency 提供产科访视服务的受访者的特征是 25-35 岁(50.0%),对产科访视有文化观念(90.6%),是一个勤于检查怀孕情况的群体。双变量分析表明,在 Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Semarang Regency,孕妇探视的文化观念之间没有显著关系(P 值为 0.05)。
{"title":"Persepsi Budaya Masyarakat Terhadap Kunjungan Ibu Hamil di Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang","authors":"S. Rahayu","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2314","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2314","url":null,"abstract":"Pregnancy sevicess can be interpreted as a form of health service provided to pregnant women and their fetuses. This examination is carried out by professionals according to established standards, with a minimum of 6 visits during pregnancy. Community life involves rules that include norms and views of life, as well as being a guide in regulating behavior in group life. Cultural factors that still apply in some areas can be a cause of complications in pregnant women, childbirth and the postpartum period. The culture and norms prevailing in society have an impact on a mother's decision to have a pregnancy check-up with a health professional. The type of research in this article is descriptive analytic research supported by qualitative research to complement quantitative data with a cross sectional approach. The results of this study indicate that people's cultural perceptions are not the main factor in the low number of visits by pregnant women at Pustu Wonorejo, Pringapus Health Center, Semarang Regency. This is also in accordance with the results of interviews with patients (pregnant women), and husbands/families of pregnant women. Characteristics of respondents who provided services for visiting pregnant women at Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Semarang Regency aged 25-35 years (50.0%) with community cultural perceptions of visiting pregnant women (90.6%) who are diligent in having their pregnancies checked. The bivariate analysis showed that there was no significant relationship (p value 0.05) between people's cultural perceptions of pregnant women's visits at Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Semarang Regency. ABSTRAK                 Pemeriksaan kehamilan dapat diartikan sebagai bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil dan janinnya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh tenaga medis profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dengan minimal 6 kali kunjungan selama masa kehamilan. Kehidupan masyarakat melibatkan aturan-aturan yang mencakup norma-norma dan pandangan hidup, serta menjadi pedoman dalam mengatur perilaku dalam kehidupan berkelompok. Faktor budaya yang masih berlaku di beberapa daerah dapat menjadi penyebab komplikasi pada ibu hamil, persalinan, dan masa nifas. Budaya dan norma yang berlaku dalam masyarakat memiliki dampak pada keputusan seorang ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan dengan tenaga kesehatan. Jenis penelitian pada artikel ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang didukung penelitian kualitatif untuk melengkapi data kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi budaya masyarakat bukan termasuk faktor utama dari rendahnya kunjungan ibu hamil di Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang. Hal ini pula sesuai dengan hasil wawancara dengan pasien (ibu hamil), dan suami/keluarga dari ibu hamil. Karakteristik responden yang memberikan pelayanan kunjungan ibu hamil di Pustu Wonorejo Puskesmas Pringapus Kabupaten Semarang ","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pencegahan Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko Remaja dengan Promosi Perilaku 通过行为促进预防青少年危险健康行为
Pub Date : 2023-07-27 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2369
Ayik Alfiani, Wulansari
Health behavior tends to be at risk is a nursing problem that can arise in families with teenagers. At the fifth stage of family development or families with the first child, teenagers have unique characteristics. In teenagers there are characters who start looking for identity and sometimes get the wrong association. One of the social influences is smoking. Smoking in teenagers is an act of choosing an unhealthy lifestyle and it is a risky health behavior. This writing aims to describe the management of health behavior that tends to be risky in families with teenagers developmental stages in the Gabus I Health Center Area. The writing method used in the preparation of this scientific paper is descriptive research with a management approach that starts with assessment and ends with evaluation. Data collection techniques were carried out at the assessment stage using interview techniques, observation, and documentation studies. Management of health behavior tends to be risky in families carried out for 4 days. Actions taken to overcome this problem are the promotion of health care behavior, by way of health education about smoking in teenagers and making a physical exercise schedule. Based on the nursing actions that have been carried out, health behavior problems tend to be at risk for the families resolved marked by client not smoking anymore and families understanding education about the dangers of smoking in teenagers. ABSTRAK                 Perilaku kesehatan cenderung berisiko merupakan masalah keperawatan yang dapat muncul pada keluarga dengan tahap perkembangan remaja. Pada tahap perkembangan keluarga kelima atau keluarga dengan anak pertama remaja memiliki karakteristik yang unik. Pada anak remaja ada karakter yang mulai mencari jati diri dan terkadang bisa salah pergaulan. Salah satu pengaruh pergaulan yaitu merokok. Merokok pada remaja merupakan salah satu tindakan pemilihan gaya hidup yang tidak sehat dan itu merupakan perilaku kesehatan cenderung berisiko. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan pengelolaan perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga dengan tahap perkembangan remaja di Wilayah Puskesmas Gabus I. Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan pengelolaan yang dimulai dari pengkajian dan diakhiri evaluasi. Teknik pengumpulan data dilakukan pada tahap pengkajian menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pengelolaan perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga dilakukan selama 4 hari. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah promosi perilaku upaya kesehatan, dengan cara edukasi kesehatan tentang merokok pada remaja dan membuat jadwal latihan fisik. Berdasarkan tindakan keperawatan yang telah dilakukan masalah perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga teratasi ditandai dengan klien tidak merokok lagi dan keluarga memahami edukasi bahaya merokok pada remaja.
健康行为趋于危险是有青少年的家庭可能出现的护理问题。在家庭发展的第五阶段或有第一个孩子的家庭中,青少年具有独特的特点。青少年中有些人物开始寻找身份,有时会产生错误的联想。社会影响之一就是吸烟。青少年吸烟是一种选择不健康生活方式的行为,是一种危险的健康行为。本文旨在描述加布斯第一保健中心地区青少年成长阶段的家庭对趋于危险的健康行为的管理。本科学论文的写作方法是描述性研究,采用以评估为起点、以评价为终点的管理方法。在评估阶段采用了访谈、观察和文献研究等数据收集技术。在为期 4 天的家庭中,对健康行为的管理往往存在风险。为克服这一问题而采取的行动是,通过对青少年进行有关吸烟的健康教育和制定体育锻炼计划,促进保健行为。根据已开展的护理行动,家庭的健康行为问题趋于危险,其标志是服务对象不再吸烟,家庭了解了有关青少年吸烟危害的教育。摘要 健康行为趋于危险是一个护理问题,可能出现在有青少年发展阶段的家庭中。在第五个家庭发展阶段或有第一个孩子的家庭中,青少年具有独特的特点。在青少年中,有些角色开始寻找自我,有时会产生错误的联想。其中一个影响因素就是吸烟。青少年吸烟是选择不健康生活方式的行为之一,也是一种有风险的健康行为。本文旨在描述加布斯第一保健中心地区青少年成长阶段家庭对倾向于危险的健康行为的管理。本科学论文的写作方法是描述性研究,采用以评估为起点、以评价为终点的管理方法。数据收集技术在评估阶段使用访谈技术、观察和记录研究。对家庭中容易出现风险的健康行为进行为期 4 天的管理。为克服这一问题而采取的行动是,通过对青少年进行有关吸烟的健康教育和制定体育锻炼计划,促进健康努力行为。根据已开展的护理行动,家庭中易出现风险的健康行为问题得到了解决,其标志是服务对象不再吸烟,家庭了解了青少年吸烟教育的危害。
{"title":"Pencegahan Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko Remaja dengan Promosi Perilaku","authors":"Ayik Alfiani, Wulansari","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2369","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2369","url":null,"abstract":"Health behavior tends to be at risk is a nursing problem that can arise in families with teenagers. At the fifth stage of family development or families with the first child, teenagers have unique characteristics. In teenagers there are characters who start looking for identity and sometimes get the wrong association. One of the social influences is smoking. Smoking in teenagers is an act of choosing an unhealthy lifestyle and it is a risky health behavior. This writing aims to describe the management of health behavior that tends to be risky in families with teenagers developmental stages in the Gabus I Health Center Area. The writing method used in the preparation of this scientific paper is descriptive research with a management approach that starts with assessment and ends with evaluation. Data collection techniques were carried out at the assessment stage using interview techniques, observation, and documentation studies. Management of health behavior tends to be risky in families carried out for 4 days. Actions taken to overcome this problem are the promotion of health care behavior, by way of health education about smoking in teenagers and making a physical exercise schedule. Based on the nursing actions that have been carried out, health behavior problems tend to be at risk for the families resolved marked by client not smoking anymore and families understanding education about the dangers of smoking in teenagers. ABSTRAK                 Perilaku kesehatan cenderung berisiko merupakan masalah keperawatan yang dapat muncul pada keluarga dengan tahap perkembangan remaja. Pada tahap perkembangan keluarga kelima atau keluarga dengan anak pertama remaja memiliki karakteristik yang unik. Pada anak remaja ada karakter yang mulai mencari jati diri dan terkadang bisa salah pergaulan. Salah satu pengaruh pergaulan yaitu merokok. Merokok pada remaja merupakan salah satu tindakan pemilihan gaya hidup yang tidak sehat dan itu merupakan perilaku kesehatan cenderung berisiko. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan pengelolaan perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga dengan tahap perkembangan remaja di Wilayah Puskesmas Gabus I. Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan pengelolaan yang dimulai dari pengkajian dan diakhiri evaluasi. Teknik pengumpulan data dilakukan pada tahap pengkajian menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pengelolaan perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga dilakukan selama 4 hari. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah promosi perilaku upaya kesehatan, dengan cara edukasi kesehatan tentang merokok pada remaja dan membuat jadwal latihan fisik. Berdasarkan tindakan keperawatan yang telah dilakukan masalah perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga teratasi ditandai dengan klien tidak merokok lagi dan keluarga memahami edukasi bahaya merokok pada remaja.","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Gambaran Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja 青少年婚前性行为概述
Pub Date : 2023-07-27 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2380
H. Ningrum, Sri Wahyuni
Adolescents are a group that is vulnerable to promiscuity which has negative impacts, including unwanted pregnancies, drugs, sexually transmitted infections, HIV/AIDS. According to the Indonesian Ministry of Health, in 2019, the incidence of HIV/AIDS was in the productive age population, namely with an age range of 15-49 years, with a high chance of transmission occurring in adolescents. Observation results show that in Sulursari Village there are several internet cafes, karaoke places, markets, terminals, which are used by teenagers aged 15-19 years to perform sexual behavior. This study aims to determine the factors associated with premarital sexual behavior in adolescents in Sulursari Village, Gabus District, Grobogan Regency. The method used is quantitative with observational analytical research with a cross sectional approach. The subjects in this study were adolescents aged 15-19 years in Sulursari Village with a population of 313 people, and the research sample was 175 people. The sampling technique is simple random sampling. Analysis of the data used Fisher’s test. Results respondents who have premarital sexual behavior are more in respondents who have poor knowledge of 28.0%, respondents who have premarital sexual behavior are more in percentage of respondents whose families are less supportive, including the prevention of premarital sexual behavior, which is (31.3%) , respondents who have premarital sexual behavior are higher in respondents with low religious levels, namely 66.7%, respondents who have premarital sexual behavior are higher in respondents who get exposure to pornography through mass media, namely (58.3%). And there is a relationship between the level of knowledge (0.002), family support (0.006), religious values ​​(0.0001), and exposure to pornography (0.0005) with premarital sexual-related behavior. Conclusion There is a relationship between the level of knowledge, family support, religious values, and exposure to pornography, with premarital sexual behavior.   ABSTRAK                 Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap pergaulan bebas yang berdampak negatif seperti kehamilan tidak di inginkan, narkoba, infeksi menular seksual HIV /AIDS. Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2019, kejadian HIV/AIDS berada pada penduduk usia produktif pada rentang usia 15-49 tahun, dengan peluang penularan tinggi terjadi pada usia remaja. Hasil observasi menunjukkan di Desa Sulursari terdapat beberapa warnet, tempat karaoke, pasar, terminal, yang digunakan remaja usia 15-19 tahun untuk melakukan perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Metode yang digunakan kuantitatif dengan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah remaja usia 15-19 tahun di Desa Sulursari dengan populasi sebesar 313 orang, sampel penelitian 175 orang. Teknik p
青少年是容易发生滥交的群体,滥交会带来负面影响,包括意外怀孕、吸毒、性传播感染、艾滋病毒/艾滋病。根据印度尼西亚卫生部的数据,2019 年,艾滋病毒/艾滋病的发病率主要集中在生产年龄段,即 15-49 岁的人群中,青少年传播的几率很高。观察结果显示,Sulursari 村有多家网吧、卡拉 OK、市场和终端机,15-19 岁的青少年会利用这些场所进行性行为。本研究旨在确定与格罗博根行政区加布斯区苏卢尔萨里村青少年婚前性行为相关的因素。采用的方法是横断面观察分析定量研究法。研究对象为苏卢尔萨里村 15-19 岁的青少年,该村人口为 313 人,研究样本为 175 人。抽样技术为简单随机抽样。数据分析采用费雪检验。结果有婚前性行为的受访者中,知识贫乏的受访者占 28.0%,有婚前性行为的受访者中,家庭对预防婚前性行为等支持较少的受访者占 31.3%,有婚前性行为的受访者中,宗教信仰水平较低的受访者占 66.7%,有婚前性行为的受访者中,通过大众媒体接触色情内容的受访者占 58.3%。知识水平(0.002)、家庭支持(0.006)、宗教价值观(0.0001)和接触色情制品(0.0005)与婚前性行为之间存在关系。结论 知识水平、家庭支持、宗教价值观和接触色情制品与婚前性行为之间存在关系。 青少年是容易发生滥交的群体,滥交会带来负面影响,如意外怀孕、吸毒、性传播感染艾滋病毒/艾滋病等。根据印度尼西亚卫生部 2019 年的数据,艾滋病毒/艾滋病的发病率主要集中在 15-49 岁的生产年龄人口中,青少年时期是传播的高发期。观察结果显示,Sulursari 村有多家网吧、卡拉 OK 酒吧、市场、终端机,15-19 岁的青少年利用这些场所进行性行为。本研究旨在确定与格罗博根行政区加布斯分区苏卢尔萨里村青少年婚前性行为相关的因素。采用的方法是定量观察分析研究法和横断面研究法。研究对象为苏卢尔萨里村 15-19 岁的青少年,该村人口为 313 人,研究样本为 175 人。采用简单随机抽样技术。数据分析采用 Fisher 检验。结果显示,有婚前性行为的受访者在知识贫乏的受访者中占 28.0%,有婚前性行为的受访者在家庭对预防婚前性行为支持较少的受访者中占 31.3%,有婚前性行为的受访者在宗教水平较低的受访者中占 66.7%,有婚前性行为的受访者在通过大众媒体接触色情制品的受访者中占 58.3%。知识水平(0.002)、家庭支持(0.006)、宗教价值观(0.0001)和接触色情制品(0.0005)与婚前性行为之间存在关系。结论 婚前性行为与知识水平、家庭支持、宗教价值观和接触色情制品之间存在关系。
{"title":"Gambaran Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja","authors":"H. Ningrum, Sri Wahyuni","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2380","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2380","url":null,"abstract":"Adolescents are a group that is vulnerable to promiscuity which has negative impacts, including unwanted pregnancies, drugs, sexually transmitted infections, HIV/AIDS. According to the Indonesian Ministry of Health, in 2019, the incidence of HIV/AIDS was in the productive age population, namely with an age range of 15-49 years, with a high chance of transmission occurring in adolescents. Observation results show that in Sulursari Village there are several internet cafes, karaoke places, markets, terminals, which are used by teenagers aged 15-19 years to perform sexual behavior. This study aims to determine the factors associated with premarital sexual behavior in adolescents in Sulursari Village, Gabus District, Grobogan Regency. The method used is quantitative with observational analytical research with a cross sectional approach. The subjects in this study were adolescents aged 15-19 years in Sulursari Village with a population of 313 people, and the research sample was 175 people. The sampling technique is simple random sampling. Analysis of the data used Fisher’s test. Results respondents who have premarital sexual behavior are more in respondents who have poor knowledge of 28.0%, respondents who have premarital sexual behavior are more in percentage of respondents whose families are less supportive, including the prevention of premarital sexual behavior, which is (31.3%) , respondents who have premarital sexual behavior are higher in respondents with low religious levels, namely 66.7%, respondents who have premarital sexual behavior are higher in respondents who get exposure to pornography through mass media, namely (58.3%). And there is a relationship between the level of knowledge (0.002), family support (0.006), religious values ​​(0.0001), and exposure to pornography (0.0005) with premarital sexual-related behavior. Conclusion There is a relationship between the level of knowledge, family support, religious values, and exposure to pornography, with premarital sexual behavior.   ABSTRAK                 Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap pergaulan bebas yang berdampak negatif seperti kehamilan tidak di inginkan, narkoba, infeksi menular seksual HIV /AIDS. Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2019, kejadian HIV/AIDS berada pada penduduk usia produktif pada rentang usia 15-49 tahun, dengan peluang penularan tinggi terjadi pada usia remaja. Hasil observasi menunjukkan di Desa Sulursari terdapat beberapa warnet, tempat karaoke, pasar, terminal, yang digunakan remaja usia 15-19 tahun untuk melakukan perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Metode yang digunakan kuantitatif dengan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah remaja usia 15-19 tahun di Desa Sulursari dengan populasi sebesar 313 orang, sampel penelitian 175 orang. Teknik p","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Pesisir dalam Membuang Sampah (Studi Kasus Desa Salur Lasengalu Kecamatan Teupah Barat Kabupaten Simeulue) 沿海社区处理垃圾的知识、态度和行为(Simeulue 县西 Teupah 分区 Salur Lasengalu 村案例研究)
Pub Date : 2023-07-27 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2406
Lusi Indrayanti, Juliana Cut, E. Yani, Yuliani Safmila, Diza Fathamira Hamzah
Simeulue is one of the administrative areas in Aceh which has a large amount of waste piles. This fact can be seen in the coastal areas which are always littered with garbage, where almost the entire length of the sea wall is always filled with residents' garbage. Based on that basic fact, this research will take an area on the coast of Siumeulue to be used as a research object. The area is Salur Lasengalu Village, West Teupah District, which according to preliminary observations found that the management of household waste in this area does not look good because a lot of household waste is disposed of in the wrong place so that waste piles up on beach wastelands. This study aims to determine the factors related to people's behavior in disposing of waste in coastal areas. This research is a type of survey-analytic research with a cross sectional approach. The population in this study were all housewives with a sample of 64 people taken by proportional random sampling. The research variables consisted of knowledge, attitude and behavior variables whose data were analyzed using SPSS version 22. The results revealed that there was a relationship between knowledge and attitudes and people's behavior in disposing of household waste with a value of p=0.001 and p=0.007. This study concluded that knowledge and attitudes correlated with the behavior of disposing of garbage in the community, especially in coastal areas. ABSTRAK                 Simeulue merupakan salah satu daerah administratif di Aceh yang memiliki jumlah timbunan sampah yang besar. Fakta itu dapat terlihat di wilayah pesisir pantainya yang selalu diwarnai dengan sampah, dimana hampir sepanjang tanggul laut selalu dipenuhi dengan sampah penduduk. Atas dasar fakta itu, penelitian ini akan mengambil salah satu wilayah di pesisir pantai Siumeulue untuk dijadikan objek penelitian. Wilayah tersebut adalah Desa Salur Lasengalu Kecamatan Teupah Barat yang menurut observasi awal ditemukan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga wilayah tersebut terlihat kurang baik oleh karena sampah rumah tangga banyak dibuang tidak pada tempatnya sehingga sampah bertumpukan di pinggiran pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam membuang sampah di daerah pesisir. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey-analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu rumah tangga dengan sampel sebanyak 64 orang yang diambil secara proportional random sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel pengetahuan, sikap dan perilaku yang datanya  dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku masyarakat dalam membuang sampah rumah tangga dengan nilai p= 0,001 dan p =0,007. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap berkorelasi terhadap perilaku membuang sampah pada masyarakat, khusunya di wilayah pesisir.
西梅乌卢是亚齐省垃圾成堆的行政区之一。沿海地区总是垃圾遍地,几乎整条海堤都堆满了居民的垃圾。基于这一基本事实,本研究将以 Siumeulue 海岸的一个区域为研究对象。根据初步观察发现,该地区的生活垃圾管理情况不容乐观,因为很多生活垃圾被丢弃在错误的地方,导致垃圾堆积在海滩荒地上。本研究旨在确定与沿海地区人们处理垃圾的行为有关的因素。本研究是一项横断面调查分析研究。研究对象为所有家庭主妇,采用比例随机抽样法抽取了 64 个样本。研究变量包括知识、态度和行为变量,数据使用 SPSS 22 版进行分析。 结果显示,知识和态度与人们处理生活垃圾的行为之间存在关系,p=0.001 和 p=0.007。这项研究的结论是,知识和态度与社区(尤其是沿海地区)处理垃圾的行为相关。西梅乌卢是亚齐省拥有大量垃圾的行政区之一。从其沿海地区就可以看出这一点,那里总是垃圾遍地,几乎沿海堤都堆满了居民的垃圾。基于这一事实,本研究将以 Siumeulue 沿海的一个地区为研究对象。该地区是西特乌帕分区的 Salur Lasengalu 村,根据初步观察发现,该地区的生活垃圾管理情况很差,因为生活垃圾经常被随意丢弃,以至于垃圾堆积在海滩上。本研究旨在确定与沿海地区社区处理垃圾行为相关的因素。本研究是一种横断面调查分析研究。研究对象为所有家庭主妇,采用比例随机抽样法抽取了 64 个样本。研究变量包括知识、态度和行为变量,数据使用 SPSS 22 版进行分析。 结果表明,知识和态度与社区处理生活垃圾的行为之间存在关系,p = 0.001 和 p = 0.007。本研究的结论是,知识和态度与社区(尤其是沿海地区)处理垃圾的行为相关。
{"title":"Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Pesisir dalam Membuang Sampah (Studi Kasus Desa Salur Lasengalu Kecamatan Teupah Barat Kabupaten Simeulue)","authors":"Lusi Indrayanti, Juliana Cut, E. Yani, Yuliani Safmila, Diza Fathamira Hamzah","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2406","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2406","url":null,"abstract":"Simeulue is one of the administrative areas in Aceh which has a large amount of waste piles. This fact can be seen in the coastal areas which are always littered with garbage, where almost the entire length of the sea wall is always filled with residents' garbage. Based on that basic fact, this research will take an area on the coast of Siumeulue to be used as a research object. The area is Salur Lasengalu Village, West Teupah District, which according to preliminary observations found that the management of household waste in this area does not look good because a lot of household waste is disposed of in the wrong place so that waste piles up on beach wastelands. This study aims to determine the factors related to people's behavior in disposing of waste in coastal areas. This research is a type of survey-analytic research with a cross sectional approach. The population in this study were all housewives with a sample of 64 people taken by proportional random sampling. The research variables consisted of knowledge, attitude and behavior variables whose data were analyzed using SPSS version 22. The results revealed that there was a relationship between knowledge and attitudes and people's behavior in disposing of household waste with a value of p=0.001 and p=0.007. This study concluded that knowledge and attitudes correlated with the behavior of disposing of garbage in the community, especially in coastal areas. ABSTRAK                 Simeulue merupakan salah satu daerah administratif di Aceh yang memiliki jumlah timbunan sampah yang besar. Fakta itu dapat terlihat di wilayah pesisir pantainya yang selalu diwarnai dengan sampah, dimana hampir sepanjang tanggul laut selalu dipenuhi dengan sampah penduduk. Atas dasar fakta itu, penelitian ini akan mengambil salah satu wilayah di pesisir pantai Siumeulue untuk dijadikan objek penelitian. Wilayah tersebut adalah Desa Salur Lasengalu Kecamatan Teupah Barat yang menurut observasi awal ditemukan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga wilayah tersebut terlihat kurang baik oleh karena sampah rumah tangga banyak dibuang tidak pada tempatnya sehingga sampah bertumpukan di pinggiran pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam membuang sampah di daerah pesisir. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey-analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu rumah tangga dengan sampel sebanyak 64 orang yang diambil secara proportional random sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel pengetahuan, sikap dan perilaku yang datanya  dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku masyarakat dalam membuang sampah rumah tangga dengan nilai p= 0,001 dan p =0,007. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap berkorelasi terhadap perilaku membuang sampah pada masyarakat, khusunya di wilayah pesisir.","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Studi Deskriptif Kebersihan Diri Sebelum Tidur (Sleep Hygiene) pada Remaja di Ungaran 乌干兰青少年睡眠卫生描述性研究
Pub Date : 2023-07-20 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2386
Mona Saparwati, Puji Lestari, Trimawat
Sleep quality includes quantitative aspects of sleep, such as sleep duration, sleep latency and subjective aspects of sleep. Somebody who encounters it will influence sleep quality. Personal hygine before sleeping (sleep hygiene) is a tendency that can affect sleep quality including sleep habits such as sleep schedule in a day, physical activity. The use of alcohol, nicotine and caffeine can affect sleep quality. This study aims to described Personal hygine before sleeping (sleep hygiene) in adolescent. This study used a descriptive design with a cross sectional approach. The adolescent population used was all adolescents aged 12-19 years as many as 596 people. The sampling technique used a proportionate random sampling with total sample of 240 people. For data collection tool using a questionnaire. The data analysis used is univariate analized. The results showed that the majority of adolescent had poor personal hygine before sleeping (sleep hygiene), as many 88 (36,7%) and good as many 28 (11,7%). It is expected that adolescents can improve sleep hygiene such as avoiding things that can keep them awake and not using the bed for activities other than sleeping.   ABSTRAK                 Kualitas tidur mencakup aspek kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur, latensi tidur serta aspek subjektif dari tidur. Seseorang yang mengalami masalah tidur akan mempengaruhi kualitas tidurnya. Kebersihan diri seseorang sebelum tidur atau sleep hygiene merupakan  kecenderungan  yang  dapat  mempengaruhi  kualitas tidur meliputi kebiasaan tidur seperti jadwal tidur dalam sehari, aktivitas fisik, penggunaan alkohol, nikotin dan kafein dapat memengaruhi kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Kebersihan diri seseorang sebelum tidur atau sleep hygiene pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan remaja berusia 12-19 tahun sebanyak 596 orang. Teknik sampling menggunakan proportionate random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 240. Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Analisis  data univariat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja memiliki  kebersihan diri sebelum tidur (sleep hygiene) buruk sebanyak 88 (36,7%) sedangkan yang baik hanya 28 (11,7%). Diharapkan remaja dapat meningkatkan kebersihan diri sebelum tidur (sleep hygiene ) seperti menghindari hal-hal yang dapat membuat terjaga serta tidak menggunakan tempat tidur untuk kegiatan selain tidur.
睡眠质量包括睡眠的数量方面,如睡眠时间、睡眠潜伏期和睡眠的主观方面。遇到的人会影响睡眠质量。睡前个人卫生(睡眠卫生)是一种会影响睡眠质量的倾向,包括睡眠习惯,如一天的睡眠时间安排、体育活动等。使用酒精、尼古丁和咖啡因也会影响睡眠质量。本研究旨在描述青少年睡前的个人卫生(睡眠卫生)。本研究采用横断面描述性设计。研究对象为所有 12-19 岁的青少年,共计 596 人。抽样技术采用比例随机抽样,样本总数为 240 人。数据收集工具为调查问卷。数据分析采用单变量分析。结果显示,大多数青少年睡前个人卫生较差,多达 88 人(36.7%),良好的有 28 人(11.7%)。希望青少年能改善睡眠卫生状况,如避免做会让自己睡不着的事情,不在床上进行睡觉以外的活动。 睡眠质量包括睡眠的数量方面,如睡眠时间、睡眠潜伏期以及睡眠的主观方面。睡眠问题会影响睡眠质量。睡前个人卫生或睡眠卫生是一种会影响睡眠质量的倾向,包括睡眠习惯,如一天的睡眠时间安排、体力活动、饮酒、尼古丁和咖啡因都会影响睡眠质量。本研究旨在确定对青少年睡前个人卫生或睡眠卫生的描述。本研究采用横断面描述性设计。研究对象为 12-19 岁的青少年,多达 596 人。抽样技术采用比例随机抽样,样本量为 240 人。数据收集工具采用问卷形式。单变量数据分析。结果显示,大多数青少年的睡前个人卫生(睡眠卫生)较差,多达 88 人(占 36.7%),而良好的只有 28 人(占 11.7%)。希望青少年能改善睡前个人卫生(睡眠卫生),如避免做会让自己睡不着的事情,不在床上进行睡觉以外的活动。
{"title":"Studi Deskriptif Kebersihan Diri Sebelum Tidur (Sleep Hygiene) pada Remaja di Ungaran","authors":"Mona Saparwati, Puji Lestari, Trimawat","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2386","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2386","url":null,"abstract":"Sleep quality includes quantitative aspects of sleep, such as sleep duration, sleep latency and subjective aspects of sleep. Somebody who encounters it will influence sleep quality. Personal hygine before sleeping (sleep hygiene) is a tendency that can affect sleep quality including sleep habits such as sleep schedule in a day, physical activity. The use of alcohol, nicotine and caffeine can affect sleep quality. This study aims to described Personal hygine before sleeping (sleep hygiene) in adolescent. This study used a descriptive design with a cross sectional approach. The adolescent population used was all adolescents aged 12-19 years as many as 596 people. The sampling technique used a proportionate random sampling with total sample of 240 people. For data collection tool using a questionnaire. The data analysis used is univariate analized. The results showed that the majority of adolescent had poor personal hygine before sleeping (sleep hygiene), as many 88 (36,7%) and good as many 28 (11,7%). It is expected that adolescents can improve sleep hygiene such as avoiding things that can keep them awake and not using the bed for activities other than sleeping.   ABSTRAK                 Kualitas tidur mencakup aspek kuantitatif dari tidur, seperti durasi tidur, latensi tidur serta aspek subjektif dari tidur. Seseorang yang mengalami masalah tidur akan mempengaruhi kualitas tidurnya. Kebersihan diri seseorang sebelum tidur atau sleep hygiene merupakan  kecenderungan  yang  dapat  mempengaruhi  kualitas tidur meliputi kebiasaan tidur seperti jadwal tidur dalam sehari, aktivitas fisik, penggunaan alkohol, nikotin dan kafein dapat memengaruhi kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Kebersihan diri seseorang sebelum tidur atau sleep hygiene pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan remaja berusia 12-19 tahun sebanyak 596 orang. Teknik sampling menggunakan proportionate random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 240. Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Analisis  data univariat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas remaja memiliki  kebersihan diri sebelum tidur (sleep hygiene) buruk sebanyak 88 (36,7%) sedangkan yang baik hanya 28 (11,7%). Diharapkan remaja dapat meningkatkan kebersihan diri sebelum tidur (sleep hygiene ) seperti menghindari hal-hal yang dapat membuat terjaga serta tidak menggunakan tempat tidur untuk kegiatan selain tidur.","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"168 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139357398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Studi Korelasi: Perilaku Penyimpanan dan Penyajian Makanan dengan Kejadian Diare pada Balita 相关研究:食物储存和食用行为与幼儿腹泻发病率的相关性研究
Pub Date : 2023-07-20 DOI: 10.35473/proheallth.v5i2.2387
Puji Lestari, Liyanovitasari, Mona saparwati
According to the World Health Organization (WHO) diarrheal disease is the second cause of death in children under five years old and is a potential endemic disease of Extraordinary Events (KLB) which is often accompanied by death in Indonesia. Food can be one of the causes of food poisoning and can be an intermediary in the transmission of diseases including diarrheal diseases. The purpose of this study was to determine the relationship between food storage and presentation behavior with the incidence of diarrhea in toddlers. This study is a correlation study with a cross sectional approach. The variables i.e. storage and presentation of food and incidence of diarrhea were measured using questionnaires. Food storage and presentation includes washing cutlery, selecting foodstuffs, how to cook food and drinking water and how to store food. The population in this study was mothers of toddlers. The respondents of the study as many as 156 toddlers were taken by purposive sampling technique. Data analysis was carried out with chi square test. Research Results: Based on the results of the study, the characteristics of respondents were 77 respondents (49.4%) male and 79 respondents (50.6%) female, 56 (38.9%) aged 12-23 months, 52 (33.3%) aged 24-35 months, 48 (30.8) aged 36-53 months. There is a significant relationship between food storage and serving with the incidence of diarrhea with a meaning value of p = 0.005. It is expected that mothers can pay attention to the storage and presentation of food to prevent an increase in the incidence of diarrhea.   ABSTRAK                 Menurut World Health Organization (WHO) penyakit diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak di bawah lima tahun dan merupakan penyakit endemis potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian di Indonesia. Makanan bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya keracunan makanan dan dapat menjadi perantara dalam penularan penyakit termasuk penyakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku penyimpanan dan penyajian makanan dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Variabel yaitu penyimpanan dan penyajian makanan dan kejadian diare diukur dengan menggunakan kuesioner. Penyimpanan dan penyajian makanan meliputi pencucian alat makan, pemilihan bahan makanan, cara memasak makanan dan air minum serta cara penyimpanan makanan. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita. Responden penelitian sebanyak 156 balita diambil dengan teknik sampling purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan  karakteristik responden sebanyak 77 responden (49,4 %) berjenis kelamin laki laki dan 79 responden (50,6 %) berjenis kelamin perempuan, usia responden 12-23 bulan sebanyak 56 (38,9%), usia 24-35 bulan sebanyak 52 (33,3%), usia 36-53 bulan sebanyak 48 (30,8). Ada hubungan yang bermakna antara penyimpanan dan penyajia
据世界卫生组织(WHO)称,腹泻病是导致五岁以下儿童死亡的第二大原因,也是一种潜在的非常规事件(KLB)地方病,在印度尼西亚经常伴随着死亡。食物可能是食物中毒的原因之一,也可能是包括腹泻病在内的疾病传播的中介。本研究的目的是确定食物储存和摆放行为与幼儿腹泻发病率之间的关系。本研究是一项横断面相关性研究。食物的储存和摆放与腹泻发病率这两个变量通过问卷进行测量。食物的储存和摆放包括清洗餐具、选择食品、如何烹饪食物和饮用水以及如何储存食物。这项研究的对象是幼儿的母亲。通过目的性抽样技术,共抽取了 156 名幼儿作为研究对象。数据分析采用卡方检验。研究结果:根据研究结果,受访者的特征为:男性 77 人(49.4%),女性 79 人(50.6%);12-23 个月的 56 人(38.9%),24-35 个月的 52 人(33.3%),36-53 个月的 48 人(30.8%)。食物的储存和食用与腹泻的发生率有明显的关系,意义值为 p = 0.005。希望母亲们能注意食物的储存和摆放,以防止腹泻发生率的增加。 根据世界卫生组织(WHO)的数据,腹泻病是导致五岁以下儿童死亡的第二大原因,也是一种潜在的特殊事件地方病(KLB),在印度尼西亚往往伴随着死亡。食物可能是食物中毒的原因之一,也可能是包括腹泻病在内的疾病传播的中介。本研究旨在确定食物储存和食用行为与幼儿腹泻发病率之间的关系。本研究是一项横断面相关性研究。采用问卷调查的方式测量了食物储存和喂养行为与腹泻发病率之间的变量。食物的储存和摆放包括餐具的清洗、食材的选择、如何烹饪食物和饮用水以及如何储存食物。这项研究的对象是幼儿的母亲。受访者为 156 名幼儿,采用目的性抽样技术。数据分析采用卡方检验。研究结果显示,男性受访者有 77 人(占 49.4%),女性受访者有 79 人(占 50.6%);受访者的年龄为 12-23 个月的有 56 人(占 38.9%),24-35 个月的有 52 人(占 33.3%),36-53 个月的有 48 人(占 30.8%)。食物储存和呈现方式与腹泻发生率之间有明显关系,显著性值为 p=0.005。因此,母亲应注意食物的储存和摆放,以防止腹泻发生率的增加。
{"title":"Studi Korelasi: Perilaku Penyimpanan dan Penyajian Makanan dengan Kejadian Diare pada Balita","authors":"Puji Lestari, Liyanovitasari, Mona saparwati","doi":"10.35473/proheallth.v5i2.2387","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i2.2387","url":null,"abstract":"According to the World Health Organization (WHO) diarrheal disease is the second cause of death in children under five years old and is a potential endemic disease of Extraordinary Events (KLB) which is often accompanied by death in Indonesia. Food can be one of the causes of food poisoning and can be an intermediary in the transmission of diseases including diarrheal diseases. The purpose of this study was to determine the relationship between food storage and presentation behavior with the incidence of diarrhea in toddlers. This study is a correlation study with a cross sectional approach. The variables i.e. storage and presentation of food and incidence of diarrhea were measured using questionnaires. Food storage and presentation includes washing cutlery, selecting foodstuffs, how to cook food and drinking water and how to store food. The population in this study was mothers of toddlers. The respondents of the study as many as 156 toddlers were taken by purposive sampling technique. Data analysis was carried out with chi square test. Research Results: Based on the results of the study, the characteristics of respondents were 77 respondents (49.4%) male and 79 respondents (50.6%) female, 56 (38.9%) aged 12-23 months, 52 (33.3%) aged 24-35 months, 48 (30.8) aged 36-53 months. There is a significant relationship between food storage and serving with the incidence of diarrhea with a meaning value of p = 0.005. It is expected that mothers can pay attention to the storage and presentation of food to prevent an increase in the incidence of diarrhea.   ABSTRAK                 Menurut World Health Organization (WHO) penyakit diare merupakan penyebab kematian kedua pada anak di bawah lima tahun dan merupakan penyakit endemis potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian di Indonesia. Makanan bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya keracunan makanan dan dapat menjadi perantara dalam penularan penyakit termasuk penyakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku penyimpanan dan penyajian makanan dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Variabel yaitu penyimpanan dan penyajian makanan dan kejadian diare diukur dengan menggunakan kuesioner. Penyimpanan dan penyajian makanan meliputi pencucian alat makan, pemilihan bahan makanan, cara memasak makanan dan air minum serta cara penyimpanan makanan. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita. Responden penelitian sebanyak 156 balita diambil dengan teknik sampling purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan  karakteristik responden sebanyak 77 responden (49,4 %) berjenis kelamin laki laki dan 79 responden (50,6 %) berjenis kelamin perempuan, usia responden 12-23 bulan sebanyak 56 (38,9%), usia 24-35 bulan sebanyak 52 (33,3%), usia 36-53 bulan sebanyak 48 (30,8). Ada hubungan yang bermakna antara penyimpanan dan penyajia","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"67 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139357139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1