Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2123
Fiki Wijayanti, Natalia Devi Oktarina
School-age children have a higher risk of contracting COVID-19 due to a lack of knowledge about how to prevent it, besides that school-age children still like to play with friends their own age. Considering that children are individuals who are susceptible to contracting the disease, therefore knowledge about Covid-19 needs to be given to children to implement preventive behavior and reduce the number of Covid-19 diseases. School-age children have a higher risk of transmission of COVID-19 due to a lack of knowledge about how to prevent it, Besides that, school-age children still like to play with friends their age. In order to fight against an increase in COVID-19 cases, various preventive measures absolutely must be implemented, both by the government and the community. The purpose of this study was to describe the knowledge of Covid-19 prevention in school-age children at SD Solafide Ungaran. The method in this study is to use an analytic descriptive design. The sampling method uses total sampling. Respondents in the study were 85 school-age children who attended Solafide Elementary School in grades 4, 5, and 6. The research instrument used a questionnaire sent via Google form via zoom. The variable in this study is knowledge about preventing covid-19. Data analysis uses frequency distribution. The results of this study were that most of the knowledge the on prevention of COVID-19 in children and in the good category, namely 61 children (71.8%). Keywords: Children, Knowledge, Covid 19 ABSTRAK Anak usia sekolah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penularan COVID-19 karena minimnya pengetahuan tentang cara mencegahnya, disamping itu juga anak usia sekolah masih suka bermain dengan teman – teman seusianya. Mengingat anak merupakan individu yang rentang tertular penyakit maka dari itu pengetahuan tentang covid 19 perlu diberikan kepada anak untuk mewujudkan perilaku pencegahan dan menekan angka penyakit covid 19. Anak usia sekolah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penularan COVID-19 karena minimnya pengetahuan tentang cara mencegahnya, disamping itu juga anak usia sekolah masih suka bermain dengan teman – teman seusianya. Guna melawan adanya peningkatan kasus COVID-19, maka berbagai tindakan preventif mutlak harus dilaksanakan, baik oleh pemerintah ataupun masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pencegahan covid 19 pada anak usia sekolah di SD Solafide Ungaran. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan desain deskriptif analitik. Metode pengambilan sampling menggunakan total sampling. Responden dalam penelitian adalah anak usia sekolah jumlah 85 anak yang bersekolah di SD solafide pada kelas 4,5 dan 6. Intrumen penelitian mengunakan kuesioner yang dikirim melalui google form melalui zoom. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang pencegahan covid-19. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil dalam penelitian ini adalah sebagian besar pengetah
学龄儿童感染COVID-19的风险更高,因为他们缺乏预防知识,此外,学龄儿童仍然喜欢和同龄的朋友一起玩。考虑到儿童是易感感染疾病的个体,因此需要向儿童提供有关Covid-19的知识,以实施预防行为,减少Covid-19疾病的数量。由于缺乏预防知识,学龄儿童传播COVID-19的风险更高,此外,学龄儿童仍然喜欢和同龄的朋友一起玩。为了应对新冠肺炎病例的增加,政府和社会必须采取各种预防措施。本研究的目的是描述SD Solafide Ungaran学龄儿童的Covid-19预防知识。本研究的方法是采用分析描述性设计。抽样方法采用总抽样。该研究的调查对象是85名就读于Solafide小学4年级、5年级和6年级的学龄儿童。研究工具是通过Google表单通过zoom发送的问卷。本研究的变量是关于预防covid-19的知识。数据分析使用频率分布。本研究结果显示,儿童对COVID-19预防知识的知晓程度最高,处于良好类别,即61名儿童(71.8%)。【摘要】新冠肺炎(Covid -19)的发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制等。2019冠状病毒病2019冠状病毒病2019冠状病毒病2019冠状病毒病2019冠状病毒病2019冠状病毒病2019在新冠肺炎疫情爆发前,中国政府将在2019冠状病毒病毒学研究中心开展工作,并在2019冠状病毒病毒学研究中心开展工作,并在2019冠状病毒病毒学领域开展工作。在2019冠状病毒病(COVID-19)的防治上,在新冠病毒病的防治上,在新冠病毒病的防治上,在新冠病毒病的防治上,在新冠病毒病的防治上。Tujuan达里语penelitian ini adalah为她mengetahui gambaran pengetahuan pencegahan covid 19篇赶出亚衲族美国新闻署sekolah di SD Solafide Ungaran。方法:dalam penelitian; adalah; mongunakan;方法:彭甘比兰抽样,孟古纳坎总抽样。答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答:答。百度百度百度百度缩放。变量dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang penegahan covid-19。孟古那坎分布规律分析资料。Hasil dalam penelitian ini adalah sebagian besar pengetahuan penegahan COVID - 19 anak pakatategori baik yitu 61 anak(71.8%)。Kata kunci: Anak, Pengetahuan, Covid-19
{"title":"Gambaran Pengetahuan Tentang Pencegahan COVID-19 pada Anak Usia Sekolah","authors":"Fiki Wijayanti, Natalia Devi Oktarina","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2123","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2123","url":null,"abstract":"School-age children have a higher risk of contracting COVID-19 due to a lack of knowledge about how to prevent it, besides that school-age children still like to play with friends their own age. Considering that children are individuals who are susceptible to contracting the disease, therefore knowledge about Covid-19 needs to be given to children to implement preventive behavior and reduce the number of Covid-19 diseases. School-age children have a higher risk of transmission of COVID-19 due to a lack of knowledge about how to prevent it, Besides that, school-age children still like to play with friends their age. In order to fight against an increase in COVID-19 cases, various preventive measures absolutely must be implemented, both by the government and the community. The purpose of this study was to describe the knowledge of Covid-19 prevention in school-age children at SD Solafide Ungaran. The method in this study is to use an analytic descriptive design. The sampling method uses total sampling. Respondents in the study were 85 school-age children who attended Solafide Elementary School in grades 4, 5, and 6. The research instrument used a questionnaire sent via Google form via zoom. The variable in this study is knowledge about preventing covid-19. Data analysis uses frequency distribution. The results of this study were that most of the knowledge the on prevention of COVID-19 in children and in the good category, namely 61 children (71.8%).\u0000Keywords: Children, Knowledge, Covid 19\u0000 \u0000ABSTRAK\u0000 Anak usia sekolah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penularan COVID-19 karena minimnya pengetahuan tentang cara mencegahnya, disamping itu juga anak usia sekolah masih suka bermain dengan teman – teman seusianya. Mengingat anak merupakan individu yang rentang tertular penyakit maka dari itu pengetahuan tentang covid 19 perlu diberikan kepada anak untuk mewujudkan perilaku pencegahan dan menekan angka penyakit covid 19. Anak usia sekolah memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penularan COVID-19 karena minimnya pengetahuan tentang cara mencegahnya, disamping itu juga anak usia sekolah masih suka bermain dengan teman – teman seusianya. Guna melawan adanya peningkatan kasus COVID-19, maka berbagai tindakan preventif mutlak harus dilaksanakan, baik oleh pemerintah ataupun masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pencegahan covid 19 pada anak usia sekolah di SD Solafide Ungaran. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan desain deskriptif analitik. Metode pengambilan sampling menggunakan total sampling. Responden dalam penelitian adalah anak usia sekolah jumlah 85 anak yang bersekolah di SD solafide pada kelas 4,5 dan 6. Intrumen penelitian mengunakan kuesioner yang dikirim melalui google form melalui zoom. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang pencegahan covid-19. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil dalam penelitian ini adalah sebagian besar pengetah","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122587206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2131
Yuliaji Siswanto, Sri wahyuni, Sigit Ambar Widyawati
The lifestyle of adolescents in consuming salty and fatty foods and smoking behavior can trigger hypertension. Since the Covid-19 pandemic, there has been a change in the activities carried out, everything is online and learning activities have had an effect on the formation of a new youth lifestyle pattern. This study aims to describe the risk behavior of hypertension in adolescents in Semarang Regency during the Covid-19 pandemic. The chosen method is descriptive with a cross-sectional approach. The sample selected by adolescents who attended high school in Semarang Regency were 121 respondents who were taken by quota sampling, using the considerations of respondents who filled in data on date of birth, sex, blood pressure, weight, and height up to the specified limit. The data collection technique uses a questionnaire through Google forms. The results of the study showed that 14.0% had smoking habits, 54,5% had sweet consumption habits, 52.1% had salty consumption habits, 47.9% had fatty food habits, 29.8% had the habit of not consuming vegetables as much as 67.8% had a habit of not consuming fruit, as much as 23.1% have a habit of consuming fast food, as much as 38.8% have a habit of not doing routine physical activity, as much as 34.7% have a habit of not getting enough sleep, as much as 55.4% did not have a balanced diet to maintain weight, and as many as 11.6% did not manage stress. The results showed that 47.9% of respondents had abnormal pressure, with details of 32 (26.4%) respondents included in that pre-hypertension category, and as many as 26 (21.5%) respondents had experienced hypertension. Therefore, it is necessary to take preventive measures to control blood pressure by avoiding or reducing various risk factors. Keywords: behavior, hypertension, adolescents ABSTRAK Gaya hidup remaja dalam mengkonsumsi makanan asin dan berlemak serta perilaku merokok dapat menjadi pemicu timbulnya hipertensi. Sejak pandemi Covid-19 terjadi perubahan aktivitas yang dilakukan, semua serba online dan kegiatan belajar berpengaruh pada pembentukan pola gaya hidup remaja yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku berisiko hipertensi pada remaja di Kabupaten Semarang pada masa pandemi Covid-19. Metode yang dipilih dekriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang dipilih remaja yang bersekolah SMA yang ada di wilayah Kabupaten Semarang sebanyak 121 responden yang diambil dengan quota sampling, dengan menggunakan pertimbangan responden yang mengisi data tanggal lahir, jenis kelamin, tekanan darah, berat badan dan tinggi badan sampai dengan batas jumlah yang ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui google form. Hasil penelitian remaja didapatkan sebanyak 14,0% mempunyai kebiasaan merokok, sebanyak 54,5% mempunyai kebiasaan konsumsi manis, sebanyak 52,1% mempunyai kebiasaan konsumsi asin, sebanyak 47,9% mempunyai kebiasaan konsumsi makanan berlemak, sebanyak 29,8% mempunyai kebiasaan tidak konsumsi say
青少年食用高盐和高脂肪食物的生活方式以及吸烟行为可引发高血压。自新冠肺炎疫情以来,开展的活动发生了变化,一切都在网上,学习活动对形成新的青年生活方式产生了影响。本研究旨在描述新冠肺炎大流行期间三宝垄县青少年高血压的危险行为。所选择的方法是用横断面方法描述的。在三宝垄县上高中的青少年选择的样本是121名受访者,采用配额抽样,考虑到受访者填写的出生日期、性别、血压、体重和身高达到规定的限制。数据收集技术通过Google表单使用问卷调查。这项研究的结果显示,14.0%有吸烟习惯,54岁,5%的人甜蜜的消费习惯,52.1%有咸的消费习惯,47.9%有高脂肪饮食习惯,29.8%的人不吃蔬菜的习惯多达67.8%的习惯不吃水果,多达23.1%的习惯吃快餐,多达38.8%的习惯不做日常身体活动,多达34.7%的习惯没有得到足够的睡眠,多达55.4%的人没有均衡的饮食来维持体重,多达11.6%的人没有控制压力。结果显示,47.9%的受访者血压异常,其中32人(26.4%)属于高血压前期,26人(21.5%)患有高血压。因此,有必要采取预防措施,通过避免或减少各种危险因素来控制血压。【关键词】行为,高血压,青少年】【关键词】行为,高血压,青少年;2019冠状病毒病新冠肺炎新冠肺炎疫情在中国的传播和传播,在中国的传播和传播,在中国的传播和传播,在中国的传播和传播,在中国的传播和传播。Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peraku berisiko hipertensi pada remaja di kabupten三宝郎pada masa Covid-19大流行。metod yang dipilie dedeckilie dedeckan横断面。Sampel yang dipilih remaja yang bersekolah SMA ada di wilayah kabupten Semarang sebanyak 121响应yang diambil dengan配额抽样,dengan menggunakan pertimbangan响应yang mengisi数据tanggal lahir, jenis kelamin, tekanan darah, berat badan dan tinggi badan sampai dengan batas jumlah yang ditentukan。Teknik pengumpulan数据menggunakan kuesioner melalui google表单。Hasil penelitian remaja didapatkan sebanyak 14,0% mempunyai kebiasaan merokok, sebanyak 54,5% mempunyai kebiasaan konsumasan manis, sebanyak 52,1% mempunyai kebiasaan konsumasan berlemak, sebanyak 47,9% mempunyai kebiasaan konsumsi makanan berlemak, sebanyak 29,8% mempunyai kebiasaan tidak konsumsi sayur, sebanyak 67,8% mempunyai kebiasaan tidak konsumasan buah, sebanyak 23,1% mempunyai kebiasaan konsumsi makanan cepat saji, sebanyak 38,8% mempunyai kebiasaan tidak aktivitas finisik rutin,Sebanyak 34,7% mempunyai kebiasaan tidur tidak cuup, Sebanyak 55,4% tidak melakukan diet seimbang untuk mempertahankan berat badan, Dan Sebanyak 11,6% tidak melakukan pegelolaan stress。Hasil penelitian menunjukkan bahwa 47.9%应答memiliki tekanan tidak normal, dengan rincian sebanyak 32(26.4%)应答termasuk dalam kategori pre hipertensi, dan sebanyak 26(21.5%)应答sudah mengalami kejadian hipertensi。Oleh karenitu, perlu adanya upaya tindakan penegahan agar bisa mengendalikan tekanan darahnya dengan menghindari atau mengurangi berbagai fikkonya。Kata kunci: peraku berisiko, hipertensi, remaja
{"title":"Perilaku Berisiko Hipertensi Pada Remaja di Kabupaten Semarang","authors":"Yuliaji Siswanto, Sri wahyuni, Sigit Ambar Widyawati","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2131","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2131","url":null,"abstract":"The lifestyle of adolescents in consuming salty and fatty foods and smoking behavior can trigger hypertension. Since the Covid-19 pandemic, there has been a change in the activities carried out, everything is online and learning activities have had an effect on the formation of a new youth lifestyle pattern. This study aims to describe the risk behavior of hypertension in adolescents in Semarang Regency during the Covid-19 pandemic. The chosen method is descriptive with a cross-sectional approach. The sample selected by adolescents who attended high school in Semarang Regency were 121 respondents who were taken by quota sampling, using the considerations of respondents who filled in data on date of birth, sex, blood pressure, weight, and height up to the specified limit. The data collection technique uses a questionnaire through Google forms. The results of the study showed that 14.0% had smoking habits, 54,5% had sweet consumption habits, 52.1% had salty consumption habits, 47.9% had fatty food habits, 29.8% had the habit of not consuming vegetables as much as 67.8% had a habit of not consuming fruit, as much as 23.1% have a habit of consuming fast food, as much as 38.8% have a habit of not doing routine physical activity, as much as 34.7% have a habit of not getting enough sleep, as much as 55.4% did not have a balanced diet to maintain weight, and as many as 11.6% did not manage stress. The results showed that 47.9% of respondents had abnormal pressure, with details of 32 (26.4%) respondents included in that pre-hypertension category, and as many as 26 (21.5%) respondents had experienced hypertension. Therefore, it is necessary to take preventive measures to control blood pressure by avoiding or reducing various risk factors.\u0000Keywords: behavior, hypertension, adolescents\u0000ABSTRAK \u0000Gaya hidup remaja dalam mengkonsumsi makanan asin dan berlemak serta perilaku merokok dapat menjadi pemicu timbulnya hipertensi. Sejak pandemi Covid-19 terjadi perubahan aktivitas yang dilakukan, semua serba online dan kegiatan belajar berpengaruh pada pembentukan pola gaya hidup remaja yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku berisiko hipertensi pada remaja di Kabupaten Semarang pada masa pandemi Covid-19. Metode yang dipilih dekriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang dipilih remaja yang bersekolah SMA yang ada di wilayah Kabupaten Semarang sebanyak 121 responden yang diambil dengan quota sampling, dengan menggunakan pertimbangan responden yang mengisi data tanggal lahir, jenis kelamin, tekanan darah, berat badan dan tinggi badan sampai dengan batas jumlah yang ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui google form. Hasil penelitian remaja didapatkan sebanyak 14,0% mempunyai kebiasaan merokok, sebanyak 54,5% mempunyai kebiasaan konsumsi manis, sebanyak 52,1% mempunyai kebiasaan konsumsi asin, sebanyak 47,9% mempunyai kebiasaan konsumsi makanan berlemak, sebanyak 29,8% mempunyai kebiasaan tidak konsumsi say","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114608335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2142
Alfan Afandi
Stunting is an indicator of chronic malnutrition which describes a history of malnutrition that has occurred over a long period. An assessment of stunting risk factors, especially environmental factors in children, needs to be carried out considering that the child's growth period, especially elementary school-aged children, it is much influenced by the environment in which students live/work. This study aimed to describe the incidence of stunting in elementary school-age children in agricultural areas. This research is a descriptive observational study with a cross-sectional approach. The study was conducted at SD N 1 Kluwut with the research sample being all students who attended SDN 1 Kluwut. Observations on environmental factors were carried out on 10 children with stunting status who were randomly selected. Weight and height measurements using digital scales and a stadiometer. The research data were analyzed descriptively. The results showed that 14.5% of children were in a short category and 0.4% in a very short category at SD N 1 Kluwut. From the observations of 10 stunted children randomly selected, it was found that 7 of them came from parents with a farmer background where the children also participated in agricultural activities such as mritili, drying, and harvesting onions. The results of measuring nutritional intake also revealed that 10 respondents had quite good energy and protein intake. Keywords: stunted, child, environment ABSTRAK Stunting merupakan salah satu indikator adanya masalah kekurangan gizi kronis yang menggambarkan riwayat kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama, penilaian faktor resiko stunting terutama faktor lingkungan pada anak perlu dilakukan mengingat pada periode pertumbuhan anak terutama anak usia sekolah dasar banyak dipengaruhi oleh lingkungan dimana siswa tinggal/beraktfitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian stunting pada anak usia sekolah dasar di daerah pertanian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekata crossectional. Studi dilakukan di SD N 1 Kluwut dengan sampel penelitaian adalah seluruh siswa yang sekolah di SDN 1 Kluwut. Observasi terhadap faktor lingkungan dilakukan terhadap 10 anak dengan status stunting yang dipilih secara acak (random). Pengukuran berat badan dan tinggi badan menggunakan timbangan digital dan stadiometer. Data hasil penelitian dinalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14,5 % anak dengan kategori pendek dan 0,4 % kategori sangat pendek di SD N 1 Kluwut. Dari hasil observasi terhadap 10 anak stunting yang dipilih secara random diketahui 7 diantaranya berasal dari orang tua yang berlatar belakang sebagai seorang petani dimana anak-anak juga mengikuti aktifitas pertanian seperti mritili, menjemur dan memanen bawang. Hasil pengukuran asupan gizi juga diketahui 10 responden memiliki asupan energi dan protein cukup baik. Kata kunci: stuntig, anak, lingkungan
发育迟缓是慢性营养不良的一项指标,它描述了长期发生的营养不良史。考虑到儿童的成长期,特别是小学学龄儿童受其生活/工作环境的影响很大,需要对儿童发育迟缓的风险因素,特别是环境因素进行评估。本研究旨在描述农业地区小学适龄儿童发育迟缓的发生率。本研究是一项采用横断面方法的描述性观察研究。本研究在Kluwut SDN 1进行,研究样本为在Kluwut SDN 1就读的所有学生。对随机选取的10例发育迟缓儿童进行环境因素观察。使用数字秤和体重计测量体重和身高。对研究数据进行描述性分析。结果显示,在SD N 1 Kluwut, 14.5%的儿童属于短类别,0.4%的儿童属于极短类别。通过对随机抽取的10名发育迟缓儿童的观察发现,其中7名儿童的父母有农民背景,他们的孩子也参与了农业活动,如干洋葱、收获洋葱等。测量营养摄入量的结果也显示,10名受访者的能量和蛋白质摄入量相当不错。关键词:发展迟缓,孩子,environmentABSTRAK发育不良merupakan salah研究indikator adanya masalah kekurangan gizi kronis杨menggambarkan riwayat kekurangan gizi杨terjadi dalam jangka waktu杨喇嘛penilaian faktor resiko发育不良terutama faktor lingkungan赶出亚衲族篇perlu dilakukan mengingat篇里面有亚衲族赶出亚衲族pertumbuhan terutama人美国新闻署sekolah dasar banyak dipengaruhi oleh pokalchuk lingkungan dimana siswa tinggal / beraktfitas。图胡安·达里·佩利特尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼·阿达尔尼。Penelitian ini merupakan Penelitian观测表,dengan Penelitian横断面。研究dilakukan di SDN 1 Kluwut的登根样品,包括alalah seluruh siswa yang sekolah di SDN 1 Kluwut。观测到的发育因子为:凌昆干发育因子;发育迟滞因子;发育迟滞因子;企鹅berkuran berat batan dan tinggi batan menggunakan timbangan数字距离测量仪。数据将会被删除,并被删除。Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14,5 % anak dengan kategori pendek dan 0,4 % kategori sangat pendek di SD N 1 Kluwut。7 . diantaranya berasal Dari orang tua yang berlatar belakang sebagai seorang petani ditani ditani -anak juga mengikuti aktifitas pertanian perperti mritili, menjemur danmenmenen bawangi。Hasil企鹅和asupan gizi juga diketahui 10响应memiliki asupan能量和蛋白质的摄取。Kata kunci: stuntig, anak, lingkungan
{"title":"Gambaran Kejadian Stunting Pada Anak Usia Sekolah di Daerah Pertanian","authors":"Alfan Afandi","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2142","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2142","url":null,"abstract":"Stunting is an indicator of chronic malnutrition which describes a history of malnutrition that has occurred over a long period. An assessment of stunting risk factors, especially environmental factors in children, needs to be carried out considering that the child's growth period, especially elementary school-aged children, it is much influenced by the environment in which students live/work. This study aimed to describe the incidence of stunting in elementary school-age children in agricultural areas. This research is a descriptive observational study with a cross-sectional approach. The study was conducted at SD N 1 Kluwut with the research sample being all students who attended SDN 1 Kluwut. Observations on environmental factors were carried out on 10 children with stunting status who were randomly selected. Weight and height measurements using digital scales and a stadiometer. The research data were analyzed descriptively. The results showed that 14.5% of children were in a short category and 0.4% in a very short category at SD N 1 Kluwut. From the observations of 10 stunted children randomly selected, it was found that 7 of them came from parents with a farmer background where the children also participated in agricultural activities such as mritili, drying, and harvesting onions. The results of measuring nutritional intake also revealed that 10 respondents had quite good energy and protein intake.\u0000Keywords: stunted, child, environment\u0000ABSTRAK \u0000Stunting merupakan salah satu indikator adanya masalah kekurangan gizi kronis yang menggambarkan riwayat kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama, penilaian faktor resiko stunting terutama faktor lingkungan pada anak perlu dilakukan mengingat pada periode pertumbuhan anak terutama anak usia sekolah dasar banyak dipengaruhi oleh lingkungan dimana siswa tinggal/beraktfitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian stunting pada anak usia sekolah dasar di daerah pertanian. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekata crossectional. Studi dilakukan di SD N 1 Kluwut dengan sampel penelitaian adalah seluruh siswa yang sekolah di SDN 1 Kluwut. Observasi terhadap faktor lingkungan dilakukan terhadap 10 anak dengan status stunting yang dipilih secara acak (random). Pengukuran berat badan dan tinggi badan menggunakan timbangan digital dan stadiometer. Data hasil penelitian dinalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14,5 % anak dengan kategori pendek dan 0,4 % kategori sangat pendek di SD N 1 Kluwut. Dari hasil observasi terhadap 10 anak stunting yang dipilih secara random diketahui 7 diantaranya berasal dari orang tua yang berlatar belakang sebagai seorang petani dimana anak-anak juga mengikuti aktifitas pertanian seperti mritili, menjemur dan memanen bawang. Hasil pengukuran asupan gizi juga diketahui 10 responden memiliki asupan energi dan protein cukup baik.\u0000Kata kunci: stuntig, anak, lingkungan","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128583451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2098
Romsanah Romsanah, Heri Sugiarto, Sri Lestari
HIV/AIDS cases are like an iceberg phenomenon, where the number found is far lower than the actual number of sufferers. In Semarang Regency, the number of people living with HIV/AIDS in 2019 has increased compared to before. According to risk factors, Sero Discordant (one partner is HIV positive, while the other is not) is 92.19%, sex worker customers (PS) are 10.57%, and men who have sex with men (MSM) are 8.75%. This study aims to analyze the relationship between knowledge and attitudes toward HIV/AIDS transmission prevention behavior in PLHIV couples. The research design is the quantitative analytic cross-section sectional approach. The population was this study was at the Dahlia Clinic which had partners, totaling 33 people. The sample was taken as a total population, but there were 5 people who were not willing to be respondents, so that the sample was 28 people living with HIV/AIDS. The variables studied were knowledge, attitudes, and HIV/AIDS prevention behavior. Data collection was carried out using a questionnaire in the form of a google form. Data were analyzed descriptively and analytically. For the purposes of testing the hypothesis used fisher's exact test. From the research, the results for the variable knowledge of PLWHA were 23 respondents (82.10%) with a high level of knowledge and 5 respondents (17.90%) had a moderate level of knowledge. For the attitudes of PLWHA, 25 respondents (89.29%) had a positive attitude, while 3 respondents had a negative attitude (10.71%). There is no relationship between the level of knowledge and behavior to prevent HIV/AIDS transmission with a p-value of 0.29, nor is there a relationship between attitudes and behavior to prevent transmission of HIV/AIDS with a p-value of 1.00. It was concluded that the knowledge and attitude variables were not related to the behavior of preventing the transmission of HIV/AIDS in PLWHA partners. prevent transmission of HIV/AIDS with a p-value of 1.00. It was concluded that the knowledge and attitude variables were not related to the behavior of preventing the transmission of HIV/AIDS in PLWHA partners. Keywords: prevention, transmission, PLHIV, HIV/AIDS ABSTRAK Kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, dimana jumlah yang ditemukan jauh lebih rendah daripada jumlah penderita yang sebenarnya. Di Kabupaten Semarang, jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2019 jumlahnya meningkat bila dibandingkan sebelumnya. Menurut faktor resikonya, Sero Discordant (salah satu pasangan adalah penderita HIV, sementara yang lain tidak) sebesar 92,19%, pelanggan Pekerja Seks (PS) sebesar 10,57%, Lelaki Seks Lelaki (LSL) 8,75%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS pada pasangan ODHA. Desain penelitiannya yaitu analitik kuantititatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ODHA di Klinik Dahlia yang mempunyai pasangan, sebanyak 33 orang. Sampel diambil secara tota
艾滋病毒/艾滋病病例就像冰山现象,发现的人数远远低于实际患者人数。在三宝垄县,2019年感染艾滋病毒/艾滋病的人数比以前有所增加。从危险因素来看,性工作者嫖客(PS)占10.57%,男男性行为者(MSM)占8.75%。本研究旨在分析HIV夫妇预防HIV/AIDS传播行为知识与态度的关系。研究设计采用定量分析横截面法。研究对象是在大丽花诊所有合作伙伴,总共33人。样本以总人口为单位,但有5人不愿意做被调查者,因此样本为28名HIV/AIDS感染者。研究的变量包括知识、态度和艾滋病预防行为。数据收集使用问卷形式的谷歌表格进行。对数据进行描述性和分析性分析。为了检验假设,我们使用了费雪精确检验。从研究结果来看,被调查者中有23人(82.10%)对艾滋病病毒感染的知识水平较高,5人(17.90%)对艾滋病病毒感染的知识水平较低。对于艾滋病的态度,有25人(89.29%)持肯定态度,3人(10.71%)持否定态度。预防HIV/AIDS传播的知识水平与行为之间没有关系,p值为0.29;预防HIV/AIDS传播的态度与行为之间也没有关系,p值为1.00。结果表明,HIV/AIDS知识和态度变量与HIV/AIDS预防行为无关。p值为1.00。结果表明,HIV/AIDS知识和态度变量与HIV/AIDS预防行为无关。【关键词】预防、传播、PLHIV、HIV/AIDS【关键词】HIV/AIDS【关键词】HIV/AIDS】2019年艾滋病毒/艾滋病研究报告(jumlahnya脑膜炎病毒)Menurut faktor resikonya, Sero Discordant (salah satu pasangan adalah penderita HIV, sementara yang lain tidak) sebesar 92,19%, pelanggan Pekerja Seks (PS) sebesar 10,57%, Lelaki Seks Lelaki (LSL) 8,75%。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan pengetahuan dan sikap dengan perkaku penegahan penulan艾滋病毒/艾滋病padpasangan ODHA。分析、定量分析、横向分析、横向分析。Populasi dalam penelitian ini adalah ODHA di Klinik Dahlia yang mempunyai pasangan, sebanyak 33橙。调查对象为全国人口总数,调查对象为全国人口总数5人,调查对象为全国人口总数28人。变量yang diteliti yitu pengetahuan, sikap, dan perperaku penegahan HIV/AIDS。彭普兰数据dilakukan dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk谷歌表格。数据分析是一种数据分析工具。Untuk keperluan uji hipoesis digunakan uji fisher精确。Dari penelitian didapatkan hasil untuk variabel pengetahuan ODHA sebanyak 23被调查者(82,10%)dengan tingkat pengetahuan tinggi dan 5被调查者(17,90%)memoriliki tingkat pengetahuan sedang。Untuk sikap ODHA, didapatkan应答者dengan sikap阳阳性,sebanyak 25应答者(89,29%),sedangkan 3应答者mempunyai sikap阴性(10,71%)。该数值为0.29,该数值为0.29,该数值为0.1000。HIV/AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDS AIDSKata kunci: penegahan, penularan, ODHA, HIV/AIDS
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Penularan HIV/AIDS Pada Pasangan ODHA Di Klinik Dahlia UPTD Puskesmas Bergas Tahun 2022","authors":"Romsanah Romsanah, Heri Sugiarto, Sri Lestari","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2098","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2098","url":null,"abstract":"HIV/AIDS cases are like an iceberg phenomenon, where the number found is far lower than the actual number of sufferers. In Semarang Regency, the number of people living with HIV/AIDS in 2019 has increased compared to before. According to risk factors, Sero Discordant (one partner is HIV positive, while the other is not) is 92.19%, sex worker customers (PS) are 10.57%, and men who have sex with men (MSM) are 8.75%. This study aims to analyze the relationship between knowledge and attitudes toward HIV/AIDS transmission prevention behavior in PLHIV couples. The research design is the quantitative analytic cross-section sectional approach. The population was this study was at the Dahlia Clinic which had partners, totaling 33 people. The sample was taken as a total population, but there were 5 people who were not willing to be respondents, so that the sample was 28 people living with HIV/AIDS. The variables studied were knowledge, attitudes, and HIV/AIDS prevention behavior. Data collection was carried out using a questionnaire in the form of a google form. Data were analyzed descriptively and analytically. For the purposes of testing the hypothesis used fisher's exact test. From the research, the results for the variable knowledge of PLWHA were 23 respondents (82.10%) with a high level of knowledge and 5 respondents (17.90%) had a moderate level of knowledge. For the attitudes of PLWHA, 25 respondents (89.29%) had a positive attitude, while 3 respondents had a negative attitude (10.71%). There is no relationship between the level of knowledge and behavior to prevent HIV/AIDS transmission with a p-value of 0.29, nor is there a relationship between attitudes and behavior to prevent transmission of HIV/AIDS with a p-value of 1.00. It was concluded that the knowledge and attitude variables were not related to the behavior of preventing the transmission of HIV/AIDS in PLWHA partners. \u0000prevent transmission of HIV/AIDS with a p-value of 1.00. It was concluded that the knowledge and attitude variables were not related to the behavior of preventing the transmission of HIV/AIDS in PLWHA partners. \u0000Keywords: prevention, transmission, PLHIV, HIV/AIDS\u0000ABSTRAK\u0000 Kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, dimana jumlah yang ditemukan jauh lebih rendah daripada jumlah penderita yang sebenarnya. Di Kabupaten Semarang, jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2019 jumlahnya meningkat bila dibandingkan sebelumnya. Menurut faktor resikonya, Sero Discordant (salah satu pasangan adalah penderita HIV, sementara yang lain tidak) sebesar 92,19%, pelanggan Pekerja Seks (PS) sebesar 10,57%, Lelaki Seks Lelaki (LSL) 8,75%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS pada pasangan ODHA. Desain penelitiannya yaitu analitik kuantititatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ODHA di Klinik Dahlia yang mempunyai pasangan, sebanyak 33 orang. Sampel diambil secara tota","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129813501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2121
Riani Widi Astuti, Dina Sulviana Damayanti
The golden period of extraordinary child development occurs from 0 to 2 years old. Mother's nutritional status, food priority, duration of exclusive breastfeeding, not eating meat and repeated episodes of diarrhea are variables that determine the occurrence of stunting in children aged 6-59 months. After the baby is born, breast milk is the ideal first meal for babies with very adequate nutritional content for up to 6 months and then continued for up to 24 months with complementary foods (MP-ASI). This study aimed to determine the relationship between early complementary breastfeeding and the incidence of stunting in children aged 6-59 months at Posyandu, East Jakarta. The research design used was descriptive analytics by collecting primary data and observations which were conducted in August 2022. The research sample was taken by purposive sampling at aged 1-5 years with a total of 107 toddlers. Data would be analyzed using the Chi-Square test. This study’s results indicate a significant relationship between early MP-ASI and stunting with a p-value = 0.001. The period of growth and development apart from the physical and mental of the child's brain must also be considered. If a child has nutritional problems such as insufficient nutrition, it can cause developmental delays such as stunting. Keywords: Toodler, MP-ASI, stunting ABSTRAK Periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak yang luar biasa terjadi pada usia 0 hingga 2 tahun. Status gizi ibu, prioritas makanan, lama pemberian ASI eksklusif, tidak ada asupan daging dan episode diare berulang merupakan variabel yang menentukan terjadinya stunting pada anak usia 6-59 bulan. Setelah bayi dilahirkan, ASI merupakan makanan pertama yang ideal bagi bayi dengan kandungan nutrisi yang sangat cukup sampai dengan 6 bulan kemudian dilanjutkan sampai 24 bulan dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dini dengan kejadian stunting pada balita di Posyandu daerah Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik deskriptif dengan mengumpulkan data primer dan observasi yang dilakukan pada bulan Agustus 2022. Sampel penelitian ini diambil secara purposive sampling pada balita yang berusia 1-5 tahun dengan jumlah 107 balita. Analisis yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara pemberian MP-ASI dini dengan terjadinya stunting dengan p-value=0,001. Masa pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan otak anak harus diperhatikan. Jika anak memiliki masalah gizi seperti tidak cukup nutrisi, maka dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan seperti stunting. Kata Kunci : Balita, MP-ASI, stunting
儿童发展的黄金时期是从0岁到2岁。母亲的营养状况、食物优先级、纯母乳喂养的持续时间、不吃肉和反复腹泻是决定6-59个月儿童发育迟缓发生的变量。婴儿出生后,母乳是婴儿理想的第一餐,营养成分非常充足,最多可达6个月,然后继续使用辅食(MP-ASI)至24个月。本研究旨在确定雅加达东部Posyandu地区6-59月龄儿童早期补充母乳喂养与发育迟缓发生率之间的关系。使用的研究设计是描述性分析,通过收集主要数据和观察,于2022年8月进行。研究样本采用目的抽样法,选取1 ~ 5岁幼儿107名。使用卡方检验对数据进行分析。本研究结果表明,早期MP-ASI与发育迟缓之间存在显著关系,p值= 0.001。除了儿童大脑的生理和心理发育之外,还必须考虑到生长发育的时期。如果一个孩子有营养问题,如营养不足,可能会导致发育迟缓,如发育迟缓。关键词:图德勒,MP-ASI,发育迟缓[关键词]:发育迟缓[关键词]:发育迟缓[关键词]:发育迟缓[关键词]:发育迟缓[关键词]:发育迟缓[关键词]:发育迟缓;Status gizi ibu, priitas makanan, lama pemberian ASI eksklusif, tidak ada asupan,发育迟缓,发育迟缓,发育迟缓,发育迟缓,发育迟缓,发育迟缓,发育迟缓,发育迟缓。6 .(英文)6 .(英文)1 .(英文)1 .(英文)1 .(英文)1 .(英文)图胡安penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian国会议员- asi dini dengan kejadian发育迟缓padadbalita di Posyandu daerah Jakarta Timur。德赛penelitian,杨迪库纳坎,adalalan,分析,数据,基础,数据,观察,杨迪库纳坎,adalalan, august, 2022。目的取样帕达巴利塔杨1-5,塔胡登干,107巴利塔。分析杨迪纳坎阿达拉乌吉卡方。Hasil dari penelitian ini menunjukkan hubungan yang signfifikan antara pemberian MP-ASI dini dengan terjadinya stunt dengan p-value= 0.001。马萨pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan otak anak harus diperhatikan。我是说,我是说,我是说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说,我是在说。Kata Kunci: Balita, MP-ASI,发育迟缓
{"title":"Hubungan Pemberian MP-ASI Dini Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2022","authors":"Riani Widi Astuti, Dina Sulviana Damayanti","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2121","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2121","url":null,"abstract":"The golden period of extraordinary child development occurs from 0 to 2 years old. Mother's nutritional status, food priority, duration of exclusive breastfeeding, not eating meat and repeated episodes of diarrhea are variables that determine the occurrence of stunting in children aged 6-59 months. After the baby is born, breast milk is the ideal first meal for babies with very adequate nutritional content for up to 6 months and then continued for up to 24 months with complementary foods (MP-ASI). This study aimed to determine the relationship between early complementary breastfeeding and the incidence of stunting in children aged 6-59 months at Posyandu, East Jakarta. The research design used was descriptive analytics by collecting primary data and observations which were conducted in August 2022. The research sample was taken by purposive sampling at aged 1-5 years with a total of 107 toddlers. Data would be analyzed using the Chi-Square test. This study’s results indicate a significant relationship between early MP-ASI and stunting with a p-value = 0.001. The period of growth and development apart from the physical and mental of the child's brain must also be considered. If a child has nutritional problems such as insufficient nutrition, it can cause developmental delays such as stunting.\u0000Keywords: Toodler, MP-ASI, stunting \u0000ABSTRAK \u0000Periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak yang luar biasa terjadi pada usia 0 hingga 2 tahun. Status gizi ibu, prioritas makanan, lama pemberian ASI eksklusif, tidak ada asupan daging dan episode diare berulang merupakan variabel yang menentukan terjadinya stunting pada anak usia 6-59 bulan. Setelah bayi dilahirkan, ASI merupakan makanan pertama yang ideal bagi bayi dengan kandungan nutrisi yang sangat cukup sampai dengan 6 bulan kemudian dilanjutkan sampai 24 bulan dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dini dengan kejadian stunting pada balita di Posyandu daerah Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik deskriptif dengan mengumpulkan data primer dan observasi yang dilakukan pada bulan Agustus 2022. Sampel penelitian ini diambil secara purposive sampling pada balita yang berusia 1-5 tahun dengan jumlah 107 balita. Analisis yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan hubungan yang signifikan antara pemberian MP-ASI dini dengan terjadinya stunting dengan p-value=0,001. Masa pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan otak anak harus diperhatikan. Jika anak memiliki masalah gizi seperti tidak cukup nutrisi, maka dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan seperti stunting.\u0000Kata Kunci : Balita, MP-ASI, stunting","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124831836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2096
Trivēṇi, Rici Gusti Maulani, Nuari Andolina
Wasting is a state of acute malnutrition that is common in areas with low socio-economic status which can be caused by inadequate nutritional intake and the presence of disease. Wasting is part of malnutrition, one of the classifications of nutritional status indicators for BB/TB. Children who are said to be thin are those who have a low weight that is not suitable for their height. The purpose of this study was to obtain a description, analysis, and interpretation of environmental hygiene and sanitation factors on wasting in toddlers (0-59 months) in Pasaman and Bukittinggi City. This research is an analytic survey research with a case-control design. The research was conducted at the Tanah Datar District Health Center, in May-June. The total population is 8442. The quantitative sample is 216 people using a proportionate stratified sampling technique. Data collection was carried out using a questionnaire, tracing, and reviewing reports or documents related to the problem under study. Analysis of chi-square test data and multivariate binary logistics. The statistical test results show that there is a significant relationship between wasting and hygiene and sanitation (0.005, OR 3.169). The results of the research on the influence of hygiene and sanitation on wasting incidents suggest that health officials should be more promotive and preventive about the importance of information about hygiene and sanitation and maintaining environmental sanitation for reducing cases of wasting under five in Tanah Datar District. Keywords: hygiene, sanitation, wasting, nutritional problems ABSTRAK Wasting adalah suatu keadaan kekurangan gizi akut yang banyak terdapat di daerah dengan sosial-ekonomi rendah yang dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang inadekuat dan adanya penyakit Wasting merupakan bagian dari kekurangan gizi, salah satu klasifikasi dari indikator status gizi BB/TB. Anak yang dikatakan kurus adalah mereka yang memiliki berat badan rendah yang tidak sesuai terhadap tinggi badan yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi, analisis dan interprestasi factor hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian wasting pada balita (0-59 bulan) di KabupatenPasamandan Kota Bukittinggi. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan desain case control. Penelitian dilakukan dipuskesmas Kabupaten Tanah Datar, bulan Mei-Juni. Jumlah populasi 8442. Sampel kuantitatif 216 orang dengan menggunakan teknik proportionate stratified sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, menelusuri dan menelaah laporan atau dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Analisis data uji chi-square dan multivariate binary logistic. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan anatara kejadian wasting dengan Hygiene dan Sanitasi (0.005, OR 3.169). Hasil penelitian pengaruh hygiene dan sanitasi dengan kejadian wasting sehingga disarankan untuk dinas kesehatan lebih menggia
消瘦是一种急性营养不良状态,常见于社会经济地位较低的地区,可能是由于营养摄入不足和存在疾病造成的。消瘦是营养不良的一部分,是BB/TB的营养状况指标分类之一。所谓瘦子,是指体重偏低,与身高不相适应的孩子。本研究的目的是对巴沙曼市和武吉丁吉市0-59个月幼儿消瘦的环境卫生和卫生因素进行描述、分析和解释。本研究采用病例对照设计的分析性调查研究。这项研究于5月至6月在Tanah Datar地区卫生中心进行。总人口是8442人。定量样本为216人,采用比例分层抽样技术。通过问卷调查、追踪和审查与所研究问题相关的报告或文件来收集数据。卡方检验数据与多元二元物流分析。统计检验结果显示,浪费与卫生环境之间存在显著相关(0.005,OR 3.169)。关于个人卫生和环境卫生对消瘦事件影响的研究结果表明,卫生官员应该更加宣传和预防有关个人卫生和环境卫生的信息以及保持环境卫生对于减少塔纳达塔尔县五岁以下消瘦病例的重要性。【关键词】卫生,环境卫生,营养问题【关键词】卫生,环境卫生】营养问题【关键词】卫生,环境卫生】营养问题【关键词】卫生,环境卫生】营养问题【关键词】卫生,环境卫生】营养问题;Anak yang dikatakan kurus adalah mereka yang memoriliki berat badan rendah yang tidak sesuai terhadji badan yang dimilikinya。Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi,分析和解释卫生因素dansanitasi lingkungan terhadap kejadian浪费pada balita (0-59 bulan) di KabupatenPasamandan Kota Bukittinggi。Penelitian ini adalah Penelitian调查分析,dengan设计病例控制。Penelitian dilakukan dipuskesmas Kabupaten Tanah Datar, bulan Mei-Juni。国民大会8442。样本数量:216例橘子登干,孟古纳坎技术比例分层抽样。彭普兰的数据是:dilakukan dunan menggunakan kuesioner, menelusuri, danmenelaah, laporan, dokumen, yang berhubungan, dunan masalah, yang diteliti。分析数据采用卡方单多元二元逻辑。Hasil uji统计menunjukkan bahwa ada hubungan yang的统计学意义(0.005,OR 3.169)。Hasil penelitian pengaruh卫生丹sanitasi dengan kejadian浪费sehingga disarankan为她砂石kesehatan lebih menggiatkan promotif丹preventif tentang pentingnya informasi tentang卫生丹sanitasi丹menjaga sanitas lingkungan bagi penurunan kasus浪费balita di县共有塔尔。Kata kunci:卫生,卫生,浪费,masalah gizi
{"title":"Hygiene Sanitasi Terhadap Kejadian Wasting Pada Bayi Usia 0-59 Bulan","authors":"Trivēṇi, Rici Gusti Maulani, Nuari Andolina","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2096","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2096","url":null,"abstract":"Wasting is a state of acute malnutrition that is common in areas with low socio-economic status which can be caused by inadequate nutritional intake and the presence of disease. Wasting is part of malnutrition, one of the classifications of nutritional status indicators for BB/TB. Children who are said to be thin are those who have a low weight that is not suitable for their height. The purpose of this study was to obtain a description, analysis, and interpretation of environmental hygiene and sanitation factors on wasting in toddlers (0-59 months) in Pasaman and Bukittinggi City. This research is an analytic survey research with a case-control design. The research was conducted at the Tanah Datar District Health Center, in May-June. The total population is 8442. The quantitative sample is 216 people using a proportionate stratified sampling technique. Data collection was carried out using a questionnaire, tracing, and reviewing reports or documents related to the problem under study. Analysis of chi-square test data and multivariate binary logistics. The statistical test results show that there is a significant relationship between wasting and hygiene and sanitation (0.005, OR 3.169). The results of the research on the influence of hygiene and sanitation on wasting incidents suggest that health officials should be more promotive and preventive about the importance of information about hygiene and sanitation and maintaining environmental sanitation for reducing cases of wasting under five in Tanah Datar District. \u0000Keywords: hygiene, sanitation, wasting, nutritional problems\u0000ABSTRAK \u0000 Wasting adalah suatu keadaan kekurangan gizi akut yang banyak terdapat di daerah dengan sosial-ekonomi rendah yang dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang inadekuat dan adanya penyakit Wasting merupakan bagian dari kekurangan gizi, salah satu klasifikasi dari indikator status gizi BB/TB. Anak yang dikatakan kurus adalah mereka yang memiliki berat badan rendah yang tidak sesuai terhadap tinggi badan yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi, analisis dan interprestasi factor hygiene dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian wasting pada balita (0-59 bulan) di KabupatenPasamandan Kota Bukittinggi. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan desain case control. Penelitian dilakukan dipuskesmas Kabupaten Tanah Datar, bulan Mei-Juni. Jumlah populasi 8442. Sampel kuantitatif 216 orang dengan menggunakan teknik proportionate stratified sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, menelusuri dan menelaah laporan atau dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Analisis data uji chi-square dan multivariate binary logistic. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan anatara kejadian wasting dengan Hygiene dan Sanitasi (0.005, OR 3.169).\u0000Hasil penelitian pengaruh hygiene dan sanitasi dengan kejadian wasting sehingga disarankan untuk dinas kesehatan lebih menggia","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129332732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2105
Wardina Humayrah, I. Putri
Giving blood supplement tablets (BST) to teenage girls (TG) is a program of the Indonesian government to reduce the prevalence of anemia in 2025. The coverage of giving iron supplementation to TG in West Java Province is still below the national target, especially in high schools in Bogor Regency. Low knowledge and attitudes about anemia prevention are one of the factors for non-compliance in taking BST among TG which affects hemoglobin levels. So the competition for team adolescents in the knowledge of anemia (CANTIK) program was carried out wto compareknowledge, attitudes, and behavior in consuming BST among TG before and after the program. The design of this study is quasi-experimental with one group pre-test-post test. The research subjects were 58 adolescents aged 12-17 years in MTs Al-Islamiyyah, Bogor Regency. Knowledge and attitude were measured through pre and post-questionnaires analyzed in the score range 1-100 and then tested differently using the paired sample T-test. The results showed that there was an increase in the average knowledge score from 39 to 68 while the attitude score from 45 to 77. During the 2 months of the program, the average adolescent consumed BST as much as 6 tablets, with the highest consumption being 20 tablets and the lowest being 0 tablets. There was a significant difference (P<0.05) in knowledge and attitudes about the prevent the other f anemia in taking BST but there was no significant difference in the behavior of TG before and after the program was implemented. Nutrition education through the CANTIK program is quite good at increasing knowledge and attitudes but needs to be continued routinely so that it can change the compliance behavior in taking BST to prevent anemia among TG. Keywords: anemia, blood supplement tablets, cantik, teenage girls ABSTRAK Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri (rematri) merupakan program pemerintah Indonesia untuk mengurangi prevalensi anemia di tahun 2025. Cakupan pemberian TTD rematri Provinsi Jawa Barat masih di bawah target nasional, khususnya pada SMP/MTs di Kabupaten Bogor. Rendahnya pengetahuan dan sikap tentang pencegahan anemia merupakan salah satu faktor ketidakpatuhan dalam mengonsumsi TTD pada rematri yang memengaruhi kadar hemoglobin. Sehingga program competition for team adolescent in the anemia knowledge (CANTIK) dilakukan dengan tujuan membandingkan pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam mengonsumsi TTD pada rematri sebelum dan sesudah program. Desain studi ini adalah eksperimental semu dengan one group pre test-post test. Rematri penelitian adalah rematri berjumlah 58 orang berusia 12-17 tahun di MTs Al-Islamiyyah, Kabupaten Bogor. Pengetahuan, sikap, dan perilaku diukur melalui kuesioner pre dan post lalu dianalisis dalam rentang skor 1-100 dan diuji beda menggunakan paired sample T-test. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rerata skor pengetahuan sebesar 39 menjadi 68 sedangkan skor sikap dari 45 menjadi 77. Selama program berjalan
向少女提供补血片(BST)是印尼政府的一项计划,目的是到2025年减少贫血的患病率。西爪哇省向TG补充铁的覆盖率仍低于国家目标,特别是在茂物摄政的高中。对预防贫血的认识和态度不高是TG患者服用BST不遵医嘱影响血红蛋白水平的因素之一。为此,我们开展了青少年团队贫血知识竞赛(CANTIK)项目,比较项目前后TG对BST消费的知识、态度和行为。本研究设计为准实验设计,采用一组前-后测试。研究对象为茂物摄政MTs Al-Islamiyyah地区的58名12-17岁青少年。知识和态度分别通过问卷前和问卷后进行测量,得分范围在1-100分之间,然后使用配对样本t检验进行不同的测试。结果表明,学生的平均知识得分从39分上升到68分,态度得分从45分上升到77分。在2个月的项目中,青少年平均服用了6片BST,最高的是20片,最低的是0片。服用BST对预防其他类型贫血的知识和态度差异有统计学意义(P<0.05),但计划实施前后TG行为差异无统计学意义(P<0.05)。通过CANTIK项目进行的营养教育在提高知识和态度方面非常有效,但需要常规地继续进行,以改变TG服用BST预防贫血的依从性行为。【摘要】Pemberian片剂Tambah Darah (TTD) pada remaja putri (rematri) merupakan方案pemerintah Indonesia(印尼)untuk mengurangi(印尼)患病率贫血症(2015年1月)。gakupan pemberian TTD rematri省Jawa Barat masih di bawah target national, khususnya pada SMP/MTs di Kabupaten茂物。血红蛋白,血红蛋白,血红蛋白,血红蛋白,血红蛋白赛兴加项目参赛青少年贫血知识竞赛(CANTIK) dilakukan dengan tujuan membandingkan pengetahuan, sikap, dan perikaku dalam mengonsumsi TTD padrematri sebelum dan sesudah项目。设计了一组实验前、后试验的实验模型。Rematri penelitian adalah Rematri berjumlah 58橙色berusia 12-17 tahun di MTs Al-Islamiyyah, Kabupaten茂物。彭格塔环,西卡普,丹丹瑞吉,丹丹瑞吉,丹丹瑞吉,丹丹瑞吉,丹丹瑞吉,丹丹瑞吉,丹丹。Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rerata skor pengetahuan sebesar 39 menjadi 68 sedangkan skor sikap dari 45 menjadi 77。Selama程序berjalan dalam kurun waktu 2 bulan, rata-rata rematri mengonsumsi TTD sebanyak 6片,dengan konsumsi tertinggi adalah 20片和terendah 0片。Terdapat perbedaan an signfikan (P< 0.05), pada pengetahuan, dansikap tentang penegahan贫血,dalam mengonsumsi, TTD namun tidak ada perbedaan an signikan, pada perakaku rematri sebelum, dansesuah dilaksanakan方案。Edukasi gizi melalui程序CANTIK cuup baik dalam meningkatkan pengetahuan dansikap namun perlu dilanjutkan secara rutin agar dapat mengubah peraku kepatuhan konsumsi TTD untuk penegahan贫血症padremati。卡塔昆奇:贫血,悬臂,坦巴达拉片,雷马加普特利
{"title":"Program CANTIK untuk Peningkatan Pengetahuan dan Sikap dalam Mengonsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di Kabupaten Bogor","authors":"Wardina Humayrah, I. Putri","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2105","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2105","url":null,"abstract":"Giving blood supplement tablets (BST) to teenage girls (TG) is a program of the Indonesian government to reduce the prevalence of anemia in 2025. The coverage of giving iron supplementation to TG in West Java Province is still below the national target, especially in high schools in Bogor Regency. Low knowledge and attitudes about anemia prevention are one of the factors for non-compliance in taking BST among TG which affects hemoglobin levels. So the competition for team adolescents in the knowledge of anemia (CANTIK) program was carried out wto compareknowledge, attitudes, and behavior in consuming BST among TG before and after the program. The design of this study is quasi-experimental with one group pre-test-post test. The research subjects were 58 adolescents aged 12-17 years in MTs Al-Islamiyyah, Bogor Regency. Knowledge and attitude were measured through pre and post-questionnaires analyzed in the score range 1-100 and then tested differently using the paired sample T-test. The results showed that there was an increase in the average knowledge score from 39 to 68 while the attitude score from 45 to 77. During the 2 months of the program, the average adolescent consumed BST as much as 6 tablets, with the highest consumption being 20 tablets and the lowest being 0 tablets. There was a significant difference (P<0.05) in knowledge and attitudes about the prevent the other f anemia in taking BST but there was no significant difference in the behavior of TG before and after the program was implemented. Nutrition education through the CANTIK program is quite good at increasing knowledge and attitudes but needs to be continued routinely so that it can change the compliance behavior in taking BST to prevent anemia among TG.\u0000Keywords: anemia, blood supplement tablets, cantik, teenage girls\u0000ABSTRAK \u0000Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri (rematri) merupakan program pemerintah Indonesia untuk mengurangi prevalensi anemia di tahun 2025. Cakupan pemberian TTD rematri Provinsi Jawa Barat masih di bawah target nasional, khususnya pada SMP/MTs di Kabupaten Bogor. Rendahnya pengetahuan dan sikap tentang pencegahan anemia merupakan salah satu faktor ketidakpatuhan dalam mengonsumsi TTD pada rematri yang memengaruhi kadar hemoglobin. Sehingga program competition for team adolescent in the anemia knowledge (CANTIK) dilakukan dengan tujuan membandingkan pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam mengonsumsi TTD pada rematri sebelum dan sesudah program. Desain studi ini adalah eksperimental semu dengan one group pre test-post test. Rematri penelitian adalah rematri berjumlah 58 orang berusia 12-17 tahun di MTs Al-Islamiyyah, Kabupaten Bogor. Pengetahuan, sikap, dan perilaku diukur melalui kuesioner pre dan post lalu dianalisis dalam rentang skor 1-100 dan diuji beda menggunakan paired sample T-test. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rerata skor pengetahuan sebesar 39 menjadi 68 sedangkan skor sikap dari 45 menjadi 77. Selama program berjalan","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117027996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Although there is no specific research that documents the effects and economic crisis that hit all countries in the world when the Covid 19 pandemic occurred on pregnancy outcomes, research conducted over three decades shows that it is clear that babies born to mothers who experience CED have an average weight birth weight 2,568 grams or 390.9 grams lower than mothers who do not experience CED. This study aims to determine the weaknesses and needs of the MCH surveillance system in the Pangkep District. Includes methods for collecting MCH surveillance data, analyzing and presenting data, dissemination, and utilization of MCH surveillance data. Based on the results of this evaluation, it can be concluded that the surveillance system for the MCH program in Pangkep Regency is generally running well, some of which still need to be improved are the ability of MCH officers in terms of data analysis, submission of feedback and timely reporting Keywords: Surveillance, Health Program Evaluation, Mother and Child ABSTRAK Krisis ekonomi yang melanda seluruh negara di dunia ssat terjadi pandemi Covid 19 terhadap outcome kehamilan, namun penelitian yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang mengalami KEK mempunyai rata rata berat badan lahir 2.568 gram atau 390,9 gram lebih rendah dibandingkan dengan ibu ang tidak mengalami KEK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kebutuhan sistem surveilans KIA di Kabupaten Pangkep. Meliputi cara pengumpulan data surveilans KIA, pengolahan analisis dan penyajian data, cara penyebarluasan dan cara pemanfaatan data hasil surveilans KIA. Bedasarkan hasil evaluasi tersebut dapat di simpulkan bahwa system surveilans program KIA di Kabupaten Pangkep pada umumnya sudah berjalan baik, beberapa yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan petugas KIA dalam hal Analisa data, penyampaian umpan balik dan ketepatan waktu pelaporan. Kata kunci: Surveilans, Evaluasi Program Kesehatan, Ibu dan Anak
虽然没有具体的研究记录Covid - 19大流行发生时对世界各国的影响和经济危机对怀孕结果的影响,但30多年的研究表明,经历过CED的母亲所生的婴儿的平均出生体重明显比没有经历过CED的母亲低2568克或390.9克。本研究旨在确定庞格普地区妇幼保健监测系统的弱点和需求。包括收集妇幼保健监测数据、分析和呈现数据、传播和利用妇幼保健监测数据的方法。根据本次评估结果,可以得出结论,庞格普摄政妇幼保健项目监测系统总体运行良好,但妇幼保健官员在数据分析、反馈和及时报告方面的能力还有待提高。【摘要】我国2019冠状病毒病(Covid - 19)的监测、卫生项目评估、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健、妇幼保健等。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kebutuhan系统监测员KIA di Kabupaten Pangkep。Meliputi cara pengumpulan数据监测KIA, pengolahan分析dan penyajian数据,cara penyebarluasan数据分析dan penmanfaatan数据监测KIA。beasarkan将对数据进行评估,但系统监测程序KIA di Kabupaten Pangkep pada umumnya sudah berjalan baik, beberapapa yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan petugas KIA dalam hal Analisa数据,penyampaan umpan balik dan ketepatan waktu pelaporan。Kata kunci:监督人员,评估项目Kesehatan, Ibu dan Anak
{"title":"Evaluasi Implementasi Epidemiologi Sistem Surveilans Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kabupaten Pangkep","authors":"Asni Hasanuddin, Fidrotin Azizah, Rony Setianto, Ardiansah Hasin, Hasliani","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2074","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2074","url":null,"abstract":"Although there is no specific research that documents the effects and economic crisis that hit all countries in the world when the Covid 19 pandemic occurred on pregnancy outcomes, research conducted over three decades shows that it is clear that babies born to mothers who experience CED have an average weight birth weight 2,568 grams or 390.9 grams lower than mothers who do not experience CED. This study aims to determine the weaknesses and needs of the MCH surveillance system in the Pangkep District. Includes methods for collecting MCH surveillance data, analyzing and presenting data, dissemination, and utilization of MCH surveillance data. Based on the results of this evaluation, it can be concluded that the surveillance system for the MCH program in Pangkep Regency is generally running well, some of which still need to be improved are the ability of MCH officers in terms of data analysis, submission of feedback and timely reporting\u0000Keywords: Surveillance, Health Program Evaluation, Mother and Child\u0000ABSTRAK \u0000Krisis ekonomi yang melanda seluruh negara di dunia ssat terjadi pandemi Covid 19 terhadap outcome kehamilan, namun penelitian yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang mengalami KEK mempunyai rata rata berat badan lahir 2.568 gram atau 390,9 gram lebih rendah dibandingkan dengan ibu ang tidak mengalami KEK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kebutuhan sistem surveilans KIA di Kabupaten Pangkep. Meliputi cara pengumpulan data surveilans KIA, pengolahan analisis dan penyajian data, cara penyebarluasan dan cara pemanfaatan data hasil surveilans KIA. Bedasarkan hasil evaluasi tersebut dapat di simpulkan bahwa system surveilans program KIA di Kabupaten Pangkep pada umumnya sudah berjalan baik, beberapa yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan petugas KIA dalam hal Analisa data, penyampaian umpan balik dan ketepatan waktu pelaporan.\u0000Kata kunci: Surveilans, Evaluasi Program Kesehatan, Ibu dan Anak","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125740992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2143
Bunga Farchati, Kartika Dian Pertiwi, Ita Puji Lestari
Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by high blood sugar levels or hyperglycemia, which occurs due to failure of insulin secretion. This disease is chronic with the number of sufferers continuing to increase in the world along with increasing population, age, the prevalence of obesity, and decreased physical activity. DM is one of the degenerative diseases that continues to increase in Gunungpati District. The increase in DM cases is partly due to unhealthy lifestyles and eating patterns in society. This study describes the risk factors for DM in the working area of the Gunung Pati Community Health Center, Semarang City in 2021. This research uses a quantitative descriptive method with a cross-sectional design. The sample in this study was 167 DM sufferers who were taken using the total sampling technique. Data collection was carried out using a questionnaire through interviews, then the data were analyzed univariately using a frequency distribution table. The results of the study were DM sufferers in the working area of the Gunung Pati Health Center found that the majority were women 122 people (73.1%), aged between 56 to 65 years as many as 68 people (40.7%), as many as 72 people (43.1%) doing activities in the low category, as many as 66 people (39.5%) were obese, as many as 87 people (52.1%) consumed excessive sugar. Most of the respondents carried out risky activities including doing low physical activity and consuming excessive sugar Keywords: DM, sugar, physical activity ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolic yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi atau hiperglikemi, yang terjadi akhibat kegagalan sekresin insulin. Penyakit ini bersifat kronis dengan jumlah penderita yang terus meningkat di duia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, usia, prevalensi obesitas dan penurunan aktivitas fisik. DM menjadi salah satu penyakit degeneratif yang terus meningkat di Kecamatan Gunungpati. Peningkatan kasus DM diantaranya disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat di masyarakat. Penelitian ini menggambarkan factor risiko DM di Wilayah kerja Puskesmas Gunung Pati Kota Semarang pada tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita DM sejumlah 167 orang yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner melalui wawancara, selanjutnya data dianalisis secara univariat menggunakan table distribusi frekuensi. Hasil penelitian adalah penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Gunung Pati ditemukan mayoritas perempuan 122 orang (73,1%), berusia antara 56 sampai 65 tahun sebanyak 68 orang (40,7%), sebanyak 72 orang (43,1%) melakukan aktivitas fisik dengan kategori rendah, sebanyak 66 orang (39,5%) mengalami obesitas, sebanyak 87 orang (52,1%) mengkonsumsi gula secara berlebihan. Sebagian besar responden melakukan aktiv
糖尿病(DM)是一种以高血糖或高血糖为特征的代谢性疾病,是由于胰岛素分泌失败而发生的。这种疾病是慢性的,随着人口、年龄、肥胖的流行和体育活动的减少,世界上的患者人数不断增加。糖尿病是Gunungpati地区持续增加的退行性疾病之一。糖尿病病例增加的部分原因是社会上不健康的生活方式和饮食模式。本研究描述了2021年三宝垄市Gunung Pati社区卫生中心工作区域患糖尿病的危险因素。本研究采用横断面设计的定量描述方法。本研究的样本是167名糖尿病患者,他们采用全抽样技术。数据收集采用问卷访谈法进行,然后采用频率分布表对数据进行单变量分析。研究结果发现,在古农派提保健中心工作区域的糖尿病患者中,大多数是女性122人(73.1%),年龄在56岁至65岁之间的多达68人(40.7%),从事低类别活动的多达72人(43.1%),肥胖的多达66人(39.5%),摄入过量糖的多达87人(52.1%)。【关键词】糖尿病、糖、体力活动【关键词】糖尿病、糖、体力活动【关键词】糖尿病、糖、体力活动【关键词】糖尿病、糖、体力活动【关键词】糖尿病、糖、体力活动【关键词】糖尿病、糖、体力活动【关键词】糖尿病、糖尿病、代谢、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病、糖尿病】Penyakit ini bersifat kronis dengan jumlah penderita yang terus meningkat di duia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, usa,患病率肥胖和penurunan活动。DM menjadi salah satu penyakit退行性yang terus meningkat di Kecamatan Gunungpati。Peningkatan kasus DM diantaranya disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat di masyarakat。Penelitian ini menggambarkan因素visiko DM di Wilayah kerja Puskesmas Gunung Pati Kota三宝朗patada tahun 2021。Penelitian ini mongunakan方法描述,定量登干设计截面。样品dalam penelitian ini adalah penderita DM sejumlah 167 orang yang diambil menggunakan teknik总抽样。彭普兰数据dilaksanakan dengan menggunakan kuessioner melalui wawanka, selanjutnya数据分析secara单变量menggunakan表分布规律。Hasil penelitian adalah penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Gunung Pati ditemukan mayoritas perempuan 122 orang (73,1%), berusia antara 56 sampai 65 tahun sebanyak 68 orang (40.7%), sebanyak 72 orang (43,1%) melakukan aktivitas fisik dengan kategori rendah, sebanyak 66 orang (39.5%) mengalami obesitas, sebanyak 87 orang (52,1%) mengkonsumsi gula secara berlebihan。巴吉安人回答说:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说。
{"title":"Faktor Risiko Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungpati Kota Semarang","authors":"Bunga Farchati, Kartika Dian Pertiwi, Ita Puji Lestari","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2143","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2143","url":null,"abstract":"Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by high blood sugar levels or hyperglycemia, which occurs due to failure of insulin secretion. This disease is chronic with the number of sufferers continuing to increase in the world along with increasing population, age, the prevalence of obesity, and decreased physical activity. DM is one of the degenerative diseases that continues to increase in Gunungpati District. The increase in DM cases is partly due to unhealthy lifestyles and eating patterns in society. This study describes the risk factors for DM in the working area of the Gunung Pati Community Health Center, Semarang City in 2021. This research uses a quantitative descriptive method with a cross-sectional design. The sample in this study was 167 DM sufferers who were taken using the total sampling technique. Data collection was carried out using a questionnaire through interviews, then the data were analyzed univariately using a frequency distribution table. The results of the study were DM sufferers in the working area of the Gunung Pati Health Center found that the majority were women 122 people (73.1%), aged between 56 to 65 years as many as 68 people (40.7%), as many as 72 people (43.1%) doing activities in the low category, as many as 66 people (39.5%) were obese, as many as 87 people (52.1%) consumed excessive sugar. Most of the respondents carried out risky activities including doing low physical activity and consuming excessive sugar\u0000Keywords: DM, sugar, physical activity\u0000 \u0000ABSTRAK\u0000 Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolic yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi atau hiperglikemi, yang terjadi akhibat kegagalan sekresin insulin. Penyakit ini bersifat kronis dengan jumlah penderita yang terus meningkat di duia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, usia, prevalensi obesitas dan penurunan aktivitas fisik. DM menjadi salah satu penyakit degeneratif yang terus meningkat di Kecamatan Gunungpati. Peningkatan kasus DM diantaranya disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat di masyarakat. Penelitian ini menggambarkan factor risiko DM di Wilayah kerja Puskesmas Gunung Pati Kota Semarang pada tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita DM sejumlah 167 orang yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner melalui wawancara, selanjutnya data dianalisis secara univariat menggunakan table distribusi frekuensi. Hasil penelitian adalah penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Gunung Pati ditemukan mayoritas perempuan 122 orang (73,1%), berusia antara 56 sampai 65 tahun sebanyak 68 orang (40,7%), sebanyak 72 orang (43,1%) melakukan aktivitas fisik dengan kategori rendah, sebanyak 66 orang (39,5%) mengalami obesitas, sebanyak 87 orang (52,1%) mengkonsumsi gula secara berlebihan. Sebagian besar responden melakukan aktiv","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134433519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2100
Erna Thania, Wardina Humayrah
ABSTRACT Watching mukbang videos is a habit that has become a trend, especially among teenagers and adults. Supported by easy internet access and unlimited types of mukbang videos on social media, it is one of the factors for the spread of mukbang fans, especially among students. The display of food and eating activities presented in the mukbang video triggers a visual stimulus that can stimulate the desire to eat for the audience. In general, the food shown in mukbang videos tends not to pay attention to nutritional content, higher in calories, fat, sugar, and sodium. This study aims to analyze the relationship between watching mukbang habits with appetite, diet, and nutritional status in students who regularly watch mukbang. The design of this study is cross-sectional with the subject of 85 regular students outside the Nutrition Study Program at Sahid University who are included in the routine category of watching mukbang. Data analysis using the Spearman Rank correlation test. For most of the subjects, watching with a moderate duration (240-479 minutes/week) was 51.8%. There was no significant association (p>0.05) between mukbang viewing habits and eating desires, diet, and nutritional status. There is a possibility that watching mukbang is an indirect factor that can affect students' appetite, diet, and nutritional status. Some of the contributing factors that may be found include genetics, sleep duration, physical activity, health problems, psychological, body and mage preferences, family income, and parental education. Keywords: Mukbang, appetite, diet, nutritional status ABSTRAK Menonton video mukbang merupakan kebiasaan yang menjadi tren hingga saat ini terutama pada kalangan remaja dan dewasa. Ditunjang dengan akses internet yang mudah dan jenis video mukbang yang tidak terbatas di media sosial menjadi salah satu faktor tersebarnya penggemar mukbang terutama pada kalangan mahasiswa. Tampilan makanan dan kegiatan makan yang dibawakan dalam video mukbang memicu stimulus visual sehingga dapat merangsang keinginan makan terhadap penonton. Secara umum, makanan yang ditampilkan pada video mukbang cenderung tidak memerhatikan kandungan gizi, lebih tinggi kalori, lemak, gula dan natrium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan menonton mukbang dengan nafsu makan, pola makan, dan status gizi pada mahasiswa yang rutin menonton mukbang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek sebanyak 85 mahasiswa reguler di luar Program Studi Gizi di Universitas Sahid yang masuk dalam kategori rutin menonton mukbang. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Sebagian besar subjek, menonton dengan durasi sedang (240-479 menit/minggu) sebanyak 51,8%. Tidak ada hubungan yang signifikan (p>0,05) antara kebiasaan menonton mukbang dengan keinginan makan, pola makan, dan status gizi. Terdapat kemungkinan menonton mukbang merupakan faktor tidak langsung yang dapat memengaruhi nafsu makan, pola makan dan status gizi m
观看mukbang视频是一种习惯,已经成为一种趋势,尤其是在青少年和成年人中。方便的互联网接入和社交媒体上无限类型的mukbang视频的支持,是mukbang粉丝传播的因素之一,尤其是在学生中。mukbang视频中呈现的食物和饮食活动的展示引发了一种视觉刺激,可以刺激观众的食欲。一般来说,mukbang视频中展示的食物往往不注重营养成分,热量、脂肪、糖和钠含量较高。本研究旨在分析经常看电视的学生看电视习惯与食欲、饮食和营养状况之间的关系。本研究的设计是横断面的,研究对象是85名在萨希德大学营养研究项目之外的普通学生,他们被包括在看mukbang的常规类别中。数据分析采用Spearman秩相关检验。对于大多数受试者来说,观看时间适中(240-479分钟/周)的比例为51.8%。看电影习惯与进食欲望、饮食习惯和营养状况无显著相关性(p>0.05)。也有可能是间接影响学生食欲、饮食和营养状况的因素。可能发现的一些影响因素包括遗传、睡眠时间、身体活动、健康问题、心理、身体和图像偏好、家庭收入和父母的教育。【关键词】食补,食欲,饮食,营养状况【关键词】食补,食欲,饮食,营养状况】【关键词】食补,食欲,饮食,营养状况Ditunjang dengan aks网络杨木达丹杰尼斯视频杨木达丹杰尼斯视频杨木达丹杰尼斯视频媒体社交网站menjadi salah,这是一个关于杨木达丹杰尼斯视频的视频。Tampilan makanan dan kegiatan makan yang dibawakan dalam video mukbang memi刺激,刺激,刺激Secara umum, makanan yang ditampilkan pada video mukbang cenderung tidak memerhatikan kandungan gizi, lebih tinggi kalori, lemak, gula dan natrium。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis hubungan kebiasaan menonton mukbang dengan nafsu makan, pola makan, danstatus gizi pada mahasiswa yang rutin menonton mukbang。Desain penelitian ini adalah横断面登干学科sebanyak 85 mahasiswa常规课程研究吉济大学Sahid yang masuk dalam kategori rutin menonton mukbang。分析数据:孟古那肯uji korelasi Rank Spearmansebanyak (240-479 menit/minggu) 51,8%。(p> 0.05)安塔拉,克比阿斯,克比阿斯,克比阿斯,克比阿斯,克比阿斯,克比阿斯,克比阿斯,克比阿斯,克比阿斯。在这里,我想说的是,在这里我想说的是,在这里我想说的是,在这里我想说的是,在这里我想说的是,在这里我想说的是:Beberapa因子:perancu yang mungkin ditemukan antara lain,基因学,durasi tidur, aktivitas fisik, masalah kesehatan,生理学,preferensi body image, pendapatan keluarga, dan penddidikan orangtua。Kata kunci: Mukbang, nafsu makan, pola makan, status gizi
{"title":"Hubungan Kebiasaan Menonton Mukbang terhadap Nafsu Makan, Pola Makan dan Status Gizi Mahasiswa di Jakarta","authors":"Erna Thania, Wardina Humayrah","doi":"10.35473/proheallth.v5i1.2100","DOIUrl":"https://doi.org/10.35473/proheallth.v5i1.2100","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000Watching mukbang videos is a habit that has become a trend, especially among teenagers and adults. Supported by easy internet access and unlimited types of mukbang videos on social media, it is one of the factors for the spread of mukbang fans, especially among students. The display of food and eating activities presented in the mukbang video triggers a visual stimulus that can stimulate the desire to eat for the audience. In general, the food shown in mukbang videos tends not to pay attention to nutritional content, higher in calories, fat, sugar, and sodium. This study aims to analyze the relationship between watching mukbang habits with appetite, diet, and nutritional status in students who regularly watch mukbang. The design of this study is cross-sectional with the subject of 85 regular students outside the Nutrition Study Program at Sahid University who are included in the routine category of watching mukbang. Data analysis using the Spearman Rank correlation test. For most of the subjects, watching with a moderate duration (240-479 minutes/week) was 51.8%. There was no significant association (p>0.05) between mukbang viewing habits and eating desires, diet, and nutritional status. There is a possibility that watching mukbang is an indirect factor that can affect students' appetite, diet, and nutritional status. Some of the contributing factors that may be found include genetics, sleep duration, physical activity, health problems, psychological, body and mage preferences, family income, and parental education.\u0000Keywords: Mukbang, appetite, diet, nutritional status\u0000ABSTRAK \u0000Menonton video mukbang merupakan kebiasaan yang menjadi tren hingga saat ini terutama pada kalangan remaja dan dewasa. Ditunjang dengan akses internet yang mudah dan jenis video mukbang yang tidak terbatas di media sosial menjadi salah satu faktor tersebarnya penggemar mukbang terutama pada kalangan mahasiswa. Tampilan makanan dan kegiatan makan yang dibawakan dalam video mukbang memicu stimulus visual sehingga dapat merangsang keinginan makan terhadap penonton. Secara umum, makanan yang ditampilkan pada video mukbang cenderung tidak memerhatikan kandungan gizi, lebih tinggi kalori, lemak, gula dan natrium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan menonton mukbang dengan nafsu makan, pola makan, dan status gizi pada mahasiswa yang rutin menonton mukbang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek sebanyak 85 mahasiswa reguler di luar Program Studi Gizi di Universitas Sahid yang masuk dalam kategori rutin menonton mukbang. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Sebagian besar subjek, menonton dengan durasi sedang (240-479 menit/minggu) sebanyak 51,8%. Tidak ada hubungan yang signifikan (p>0,05) antara kebiasaan menonton mukbang dengan keinginan makan, pola makan, dan status gizi. Terdapat kemungkinan menonton mukbang merupakan faktor tidak langsung yang dapat memengaruhi nafsu makan, pola makan dan status gizi m","PeriodicalId":319742,"journal":{"name":"Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123694238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}