Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan kognitif (pengetahuan) siswa melalui penerapan model discovery learning berbasis LCDS khususnya pada materi Hukum Newton di kelas X MIPA 7 SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2019/2020. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi teknik observasi, angket, wawancara, tes, dan kajian dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning berbasis LCDS pada pembelajaran fisika dapat meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan kognitif (pengetahuan) siswa kelas X MIPA 7 SMA Negeri 3 Surakarta. Peningkatan dapat dilihat dari hasil observasi kemandirian belajar siswa yang didukung angket dan wawancara, Pada pratindakan persentase siswa yang mencapai kategori kemandirian belajar tinggi dan sangat tinggi sebesar 33,33%, meningkat menjadi 54,54% pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 78,79% pada siklus II. Peningkatan kemandirian belajar siswa terdapat pada aspek personal attributes , processes , dan learning context . Peningkatan kemampuan kognitif (pengetahuan) siswa dapat dilihat melalui hasil tes kognitif fisika. Pada pratindakan persentase siswa yang tuntas (memenuhi KKM) sebesar 26,47%, meningkat menjadi 64,64% pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 90,91% pada siklus II.
{"title":"Penerapan Model Discovery Learning Berbasis LCDS pada Materi Hukum Newton untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas X MIPA 7 SMA Negeri 3 Surakarta","authors":"Ichtiar Fijanatun, Rini Budiharti, Elvin Yusliana Ekawati","doi":"10.20961/JMPF.V10I2.42992","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/JMPF.V10I2.42992","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan kognitif (pengetahuan) siswa melalui penerapan model discovery learning berbasis LCDS khususnya pada materi Hukum Newton di kelas X MIPA 7 SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2019/2020. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi teknik observasi, angket, wawancara, tes, dan kajian dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning berbasis LCDS pada pembelajaran fisika dapat meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan kognitif (pengetahuan) siswa kelas X MIPA 7 SMA Negeri 3 Surakarta. Peningkatan dapat dilihat dari hasil observasi kemandirian belajar siswa yang didukung angket dan wawancara, Pada pratindakan persentase siswa yang mencapai kategori kemandirian belajar tinggi dan sangat tinggi sebesar 33,33%, meningkat menjadi 54,54% pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 78,79% pada siklus II. Peningkatan kemandirian belajar siswa terdapat pada aspek personal attributes , processes , dan learning context . Peningkatan kemampuan kognitif (pengetahuan) siswa dapat dilihat melalui hasil tes kognitif fisika. Pada pratindakan persentase siswa yang tuntas (memenuhi KKM) sebesar 26,47%, meningkat menjadi 64,64% pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 90,91% pada siklus II.","PeriodicalId":325416,"journal":{"name":"Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124090826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-10-30DOI: 10.20961/JMPF.V10I2.47113
Anandya Pramesti
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tahapan proses pengembangan perangkat pembelajaran fisika didukung modul LCDS melalui model problem based learning pada materi Usaha dan Energi yang memenuhi kriteria baik; (2) mendeskripsikan spesifikasi perangkat pembelajaran fisika didukung modul LCDS melalui model problem based learning pada materi Usaha dan Energi yang telah dikembangkan. Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE yang hanya terdiri dari tahapan saja yaitu (1) analysis ; (2) design ; (3) development . Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan didukung oleh data kuantitatif. Data kualitatif didapatkan dari hasil analisis materi, wawancara, validasi perangkat pembelajaran, serta penilaian keterbacaan LKS oleh siswa. Triangulasi sumber data untuk mendapatkan data kualitatif berasal dari berbagai sumber yang berbeda meliputi ahli, guru, dan siswa dengan menggunakan metode yang sama melalui instrumen validasi. Adapun data kuantitatif diperoleh dari nilai rata-rata angket dan data analisis butir soal. Sumber data untuk data kuantitatif berasal dari 2 orang ahli, 3 orang guru Fisika SMA, 3 orang teman sejawat, dan 102 orang siswa. Semua guru dan siswa berasal dari 3 sekolah yang berbeda yaitu SMA Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 6 Surakarta, dan SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. Teman sejawat terdiri dari 3 orang dari tim penelitian pengembangan perangkat pembelajaran. Teknik analisis data kualitatif berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang merupakan model Miles dan Huberman. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif menggunakan perhitungan persentase komponen angket, dananalisis hasil uji butir soal (daya beda, taraf kesukaran, efektifitas distraktor, reliabilitas, dan validitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) tahapan pengembangan perangkat pembelajaran meliputi: (a) tahap analisis berupa analisis kebutuhan yang ada dalam proses pembelajaran dengan berbagai permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran; (b) tahap desain berupa pembuatan rancangan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian; (c) tahap pengembangan yaitu dilakukan proses validasi, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. (2) Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrument tess kognitif. Masing-masing perangkat pembelajaran memiliki spesifikasi produk yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat beberapa indikator yang bertujuan untuk membelajarkan konsep Usaha dan Energi menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran problem based learning (PBL). Langkah-langkah pembelajaran model PBL disesuaikan dengan modul LCDS untuk materi Usaha dan Energi. RPP terdiri dari tiga pertemuan dengan alokasi waktu untuk masing-masing pertemuan adalah 3 JP perminggu dengan metode yang digunakan yaitu diskusi informasi untuk sub materi Usaha, diskusi TI untuk
{"title":"Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Didukung Modul LCDS Melalui Model PBL pada Materi Usaha dan Energi","authors":"Anandya Pramesti","doi":"10.20961/JMPF.V10I2.47113","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/JMPF.V10I2.47113","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tahapan proses pengembangan perangkat pembelajaran fisika didukung modul LCDS melalui model problem based learning pada materi Usaha dan Energi yang memenuhi kriteria baik; (2) mendeskripsikan spesifikasi perangkat pembelajaran fisika didukung modul LCDS melalui model problem based learning pada materi Usaha dan Energi yang telah dikembangkan. Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE yang hanya terdiri dari tahapan saja yaitu (1) analysis ; (2) design ; (3) development . Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan didukung oleh data kuantitatif. Data kualitatif didapatkan dari hasil analisis materi, wawancara, validasi perangkat pembelajaran, serta penilaian keterbacaan LKS oleh siswa. Triangulasi sumber data untuk mendapatkan data kualitatif berasal dari berbagai sumber yang berbeda meliputi ahli, guru, dan siswa dengan menggunakan metode yang sama melalui instrumen validasi. Adapun data kuantitatif diperoleh dari nilai rata-rata angket dan data analisis butir soal. Sumber data untuk data kuantitatif berasal dari 2 orang ahli, 3 orang guru Fisika SMA, 3 orang teman sejawat, dan 102 orang siswa. Semua guru dan siswa berasal dari 3 sekolah yang berbeda yaitu SMA Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 6 Surakarta, dan SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. Teman sejawat terdiri dari 3 orang dari tim penelitian pengembangan perangkat pembelajaran. Teknik analisis data kualitatif berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang merupakan model Miles dan Huberman. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif menggunakan perhitungan persentase komponen angket, dananalisis hasil uji butir soal (daya beda, taraf kesukaran, efektifitas distraktor, reliabilitas, dan validitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) tahapan pengembangan perangkat pembelajaran meliputi: (a) tahap analisis berupa analisis kebutuhan yang ada dalam proses pembelajaran dengan berbagai permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran; (b) tahap desain berupa pembuatan rancangan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian; (c) tahap pengembangan yaitu dilakukan proses validasi, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. (2) Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrument tess kognitif. Masing-masing perangkat pembelajaran memiliki spesifikasi produk yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat beberapa indikator yang bertujuan untuk membelajarkan konsep Usaha dan Energi menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran problem based learning (PBL). Langkah-langkah pembelajaran model PBL disesuaikan dengan modul LCDS untuk materi Usaha dan Energi. RPP terdiri dari tiga pertemuan dengan alokasi waktu untuk masing-masing pertemuan adalah 3 JP perminggu dengan metode yang digunakan yaitu diskusi informasi untuk sub materi Usaha, diskusi TI untuk ","PeriodicalId":325416,"journal":{"name":"Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130161039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-03DOI: 10.20961/JMPF.V10I1.41583
A. Pradita, Rini Budiharti, Sri Budiawanti
Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis kebutuhan Guru dalam pengembangan perangkat pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dalam mengatasi kebutuhan peserta didik pada pembelajaran materi Gejala Pemanasan Global yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sukoharjo, SMA Negeri 2 Sukoharjo, dan SMA Negeri 3 Sukoharjo. Hasil pengamatan menggunakan teknik dokumentasi dan teknik wawancara yang dianalisis menggunakan deskriptif kualititatif. Terdapat 4 tahap pada penelitian ini, yakni analisis kurikulum, analisis perangkat, analisis karakteristik peserta didik, dan penentuan solusi atas kebutuhan guru dan peserta didik yang selanjutnya dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil pengamatan menemukan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis proyek pada materi Gejala Pemanasan Global belum optimal dilaksanakan di sekolah, yaitu” pada guru adalah 1) guru masih kesulitan dalam pemahaman dan penyusunan perangkat pembelajaran, 2) guru masih kesulitan menentukan model pembelajaran yang tepat, 3) guru masih kurang kreatif. Sedangkan pada peserta didik adalah, 1) tidak ada pembelajaran materi Gejala Pemanasan Global di kelas, peserta didik diminta belajar mandiri, 2) peserta didik jarang diberikan pembelajaran yang memiliki kegiatan praktik, 3) peserta didik hanya memahami materi Gejala Pemanasan Global secara teori saja, tanpa mengetahui aplikasi dalam kehidupan konkret, 4) peserta didik merasa bosan dengan model pembelajaran ceramah sehingga menyebabkan sikap yang kurang aktif dalam belajar. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut solusi yang diberikan perlunya dikembangkan perangkat pembelajaran berbasis proyek pada materi Gejala Pemanasan Global agar peserta didik memperoleh pengamalan belajar yang bermakna.
{"title":"Analisis Kebutuhan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek Materi Gejala Pemanasan Global","authors":"A. Pradita, Rini Budiharti, Sri Budiawanti","doi":"10.20961/JMPF.V10I1.41583","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/JMPF.V10I1.41583","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis kebutuhan Guru dalam pengembangan perangkat pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dalam mengatasi kebutuhan peserta didik pada pembelajaran materi Gejala Pemanasan Global yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sukoharjo, SMA Negeri 2 Sukoharjo, dan SMA Negeri 3 Sukoharjo. Hasil pengamatan menggunakan teknik dokumentasi dan teknik wawancara yang dianalisis menggunakan deskriptif kualititatif. Terdapat 4 tahap pada penelitian ini, yakni analisis kurikulum, analisis perangkat, analisis karakteristik peserta didik, dan penentuan solusi atas kebutuhan guru dan peserta didik yang selanjutnya dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil pengamatan menemukan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis proyek pada materi Gejala Pemanasan Global belum optimal dilaksanakan di sekolah, yaitu” pada guru adalah 1) guru masih kesulitan dalam pemahaman dan penyusunan perangkat pembelajaran, 2) guru masih kesulitan menentukan model pembelajaran yang tepat, 3) guru masih kurang kreatif. Sedangkan pada peserta didik adalah, 1) tidak ada pembelajaran materi Gejala Pemanasan Global di kelas, peserta didik diminta belajar mandiri, 2) peserta didik jarang diberikan pembelajaran yang memiliki kegiatan praktik, 3) peserta didik hanya memahami materi Gejala Pemanasan Global secara teori saja, tanpa mengetahui aplikasi dalam kehidupan konkret, 4) peserta didik merasa bosan dengan model pembelajaran ceramah sehingga menyebabkan sikap yang kurang aktif dalam belajar. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut solusi yang diberikan perlunya dikembangkan perangkat pembelajaran berbasis proyek pada materi Gejala Pemanasan Global agar peserta didik memperoleh pengamalan belajar yang bermakna.","PeriodicalId":325416,"journal":{"name":"Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132747353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-03DOI: 10.20961/JMPF.V10I1.42786
Sekar Ayu Prawesthi, N. Aminah, D. Rahardjo
Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak ada : 1) perbedaan pengaruh antara penggunaan model CORE dan model ICARE yang ditinjau dari kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi usaha dan energi. 2) perbedaan pengaruh antara kemandirian belajar siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi, dan 3) interaksi antara pengaruh model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dan model pembelajaran Introduction , Connection , Application , Reflection , and Extension ( ICARE) terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2019/2020. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Terambil dua kelas yakni kelas X MIPA 1 berjumlah 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 2 berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi untuk memperoleh data yang berupa nilai Fisika Penilaian Akhir Semeter Gasal kelas X, teknik tes untuk data kemampuan kognitif, dan teknik angket untuk memperoleh data kemandirian belajar siswa. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan uji anava dua jalan dengan frekuensi sel tak sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dan model pembelajaran Introduction , Connection , Application , Reflection , and Extension ( I CARE) terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi (Fobservasi = 4,15 > Ftabel = F0,05;1;56 = 4,01). 2) Ada perbedaan pengaruh antara kemandirian belajar siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi (Fobservasi = 4,64 > Ftabel = F0,05;2;56 = 3,16). 3) 3.Tidak ada interaksi antara pengaruh model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dan model pembelajaran Introduction, Connection, Application, Reflection, and Extension (ICARE) terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi ditinjau dari kemandirian belajar siswa (Fobservasi = 0,24 < Ftabel = F0,05;2;56 = 3,16).
本研究的目的是确定核心模型和ICARE模型的使用对X级高中生Al Islam 1日惹在商业材料和能源方面的认知能力的影响。2)学生自力更生的影响区别类别、中等和高低对X伊斯兰Al高中1年级学生的认知能力的日惹的物质和能量的努力,和3)之间的互动影响模型连结中,学习进步,Reflecting和Extending(核心)和《学习模型,连接应用程序、倒影学生在Surakarta衬衫衬衫上的认知能力与学生自力更生有关的商业和能源问题。本研究采用实验方法采用2x3分解设计。这项研究的人口是X MIPA SMA Al Islam 1届日惹年度学生。样本是随机抽样技术采集的。X MIPA 1班有28名学生作为实验班,X MIPA 2班有28名学生作为控制班。所使用的数据收集技术是一种文档技术,可以获得X类量子表的最终物理价值评估、认知能力测试技术,以及获得学生学习自力更生数据的关键技术。然后用不同细胞频率的双路分析数据。根据研究的结果可以得出结论:1)之间存在着影响的差异使用连结中学习、进步,Reflecting和Extending(核心)学习《连接,而应用程序模型,倒影和分机(I CARE)对X伊斯兰Al高中1年级学生的认知能力日惹的物质力量和能量(Fobservasi = 4,15 > Ftabel = F0,05; 1; 56 = 4,01)。2)高类别、中级和低水平的学生在商业和能源问题上的学习能力(fob观察= 4.64 > f表= f0.05;2;56 = 3.16)之间的影响是不同的。3) 3。影响模型之间没有互动连结中,学习进步,Reflecting和Extending(核心)和《学习模型,连接、应用程序、倒影和分机(ICARE)对X伊斯兰Al高中1年级学生的认知能力自力更生日惹(united nations high commissioner for refugees)表示物质的努力和能量的学生(Fobservasi = 0,24 < Ftabel = F0,05; 2; 56 = 3.16)。
{"title":"Pengaruh Model CORE dan Model ICARE Terhadap Kemampuan Kognitif pada Materi Usaha dan Energi Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa SMA","authors":"Sekar Ayu Prawesthi, N. Aminah, D. Rahardjo","doi":"10.20961/JMPF.V10I1.42786","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/JMPF.V10I1.42786","url":null,"abstract":"Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak ada : 1) perbedaan pengaruh antara penggunaan model CORE dan model ICARE yang ditinjau dari kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi usaha dan energi. 2) perbedaan pengaruh antara kemandirian belajar siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi, dan 3) interaksi antara pengaruh model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dan model pembelajaran Introduction , Connection , Application , Reflection , and Extension ( ICARE) terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2019/2020. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Terambil dua kelas yakni kelas X MIPA 1 berjumlah 28 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 2 berjumlah 28 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi untuk memperoleh data yang berupa nilai Fisika Penilaian Akhir Semeter Gasal kelas X, teknik tes untuk data kemampuan kognitif, dan teknik angket untuk memperoleh data kemandirian belajar siswa. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan uji anava dua jalan dengan frekuensi sel tak sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dan model pembelajaran Introduction , Connection , Application , Reflection , and Extension ( I CARE) terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi (Fobservasi = 4,15 > Ftabel = F0,05;1;56 = 4,01). 2) Ada perbedaan pengaruh antara kemandirian belajar siswa kategori tinggi, sedang, dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi (Fobservasi = 4,64 > Ftabel = F0,05;2;56 = 3,16). 3) 3.Tidak ada interaksi antara pengaruh model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dan model pembelajaran Introduction, Connection, Application, Reflection, and Extension (ICARE) terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi Usaha dan Energi ditinjau dari kemandirian belajar siswa (Fobservasi = 0,24 < Ftabel = F0,05;2;56 = 3,16).","PeriodicalId":325416,"journal":{"name":"Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika","volume":"135 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114830891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-03DOI: 10.20961/JMPF.V10I1.42592
Asri Herlianti
Kemampuan representasi merupakan salah satu dari tujuh kemampuan sains yang perlu dikembangkan siswa. Namun, belum banyak penelitian yang mengembangkan kemampuan representasi siswa, khususnya dalam pembuatan instrumen yang dapat mengukur kemampuan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan tes kemampuan representasi siswa ditinjau dari konstruksi dan karakteristik tes tersebut. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yang terdiri dari 2 tahap penting, yaitu tahap konstruksi dan tahap validasi. Sampel dalam uji coba melibatkan 120 siswa yang berasal dari empat SMA Negeri di Kota Bandung. Penelitian ini menghasilkan 16 butir soal pilihan ganda dengan 5 distraktor yang mencakup 3 aspek kemampuan representasi. Berdasarkan validasi ahli, 8 butir soal memiliki kesesuaian soal yang tinggi sedangkan 8 butir soal lain memiliki kesesuaian soal yang sangat tinggi. Secara umum, konstruksi tes memenuhi kriteria valid. Karakteristik tes menggunakan analisis teori respon butir dengan model yang sesuai berdasarkan fungsi informasi adalah 3 Parameter Logistik. Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa karakteristik tes memiliki nilai slope (a) sebesar 1,228; threshold (b) 0,2; dan asymptote (c) sebesar 0,153. Perpotongan kurva fungsi informasi dan kesalahan pengukuran pada skala kemampuan peserta sebesar -1,83 sampai 1,77 dengan interpretasi tes dapat menilai kemampuan sedang.
{"title":"Karakteristisasi Tes Kemampuan Representasi Siswa Pada Materi Usaha-Energi Berdasarkan Analisis Teori Respon Butir","authors":"Asri Herlianti","doi":"10.20961/JMPF.V10I1.42592","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/JMPF.V10I1.42592","url":null,"abstract":"Kemampuan representasi merupakan salah satu dari tujuh kemampuan sains yang perlu dikembangkan siswa. Namun, belum banyak penelitian yang mengembangkan kemampuan representasi siswa, khususnya dalam pembuatan instrumen yang dapat mengukur kemampuan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan tes kemampuan representasi siswa ditinjau dari konstruksi dan karakteristik tes tersebut. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif yang terdiri dari 2 tahap penting, yaitu tahap konstruksi dan tahap validasi. Sampel dalam uji coba melibatkan 120 siswa yang berasal dari empat SMA Negeri di Kota Bandung. Penelitian ini menghasilkan 16 butir soal pilihan ganda dengan 5 distraktor yang mencakup 3 aspek kemampuan representasi. Berdasarkan validasi ahli, 8 butir soal memiliki kesesuaian soal yang tinggi sedangkan 8 butir soal lain memiliki kesesuaian soal yang sangat tinggi. Secara umum, konstruksi tes memenuhi kriteria valid. Karakteristik tes menggunakan analisis teori respon butir dengan model yang sesuai berdasarkan fungsi informasi adalah 3 Parameter Logistik. Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa karakteristik tes memiliki nilai slope (a) sebesar 1,228; threshold (b) 0,2; dan asymptote (c) sebesar 0,153. Perpotongan kurva fungsi informasi dan kesalahan pengukuran pada skala kemampuan peserta sebesar -1,83 sampai 1,77 dengan interpretasi tes dapat menilai kemampuan sedang.","PeriodicalId":325416,"journal":{"name":"Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116231431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-03DOI: 10.20961/JMPF.V10I1.41090
Hanifah Nur Khofiah, Rini Budiharti, Elvin Yusliana Ekawati
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan perangkat pembelajaran fisika berbasis LCDS dengan model discovery learning untuk meningkatkan kemandirian siswa SMA pada materi Hukum Newton yang layak digunakan; (2) mengetahui apakah spesifikasi akhir perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan dengan model ADDIE. Namun, prosedur pengembangan pada penelitian ini terdiri dari tiga tahapan saja yaitu (1) analysis ; (2) design ; (3) development . Data yang diperoleh yaitu data kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil analisis materi, wawancara, validasi perangkat pembelajaran, serta penilaian keterbacaan LKS oleh siswa. Data kualitatif pada validasi perangkat pembelajaran diperoleh dari triangulasi sumber data yang merupakan pengumpulan data dari berbagai sumber berbeda yaitu ahli, guru, dan siswa dengan menggunakan metode yang sama yaitu instrumen validasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari nilai rata-rata angket, data analisis butir soal, dan data observasi kemandirian siswa. Sumber data berasal dari 2 orang ahli, 3 orang guru Fisika SMA, 3 orang teman sejawat, dan 102 orang siswa. Semua guru dan siswa berasal dari 3 sekolah yang berbeda yaitu SMA Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 5 Surakarta, dan SMA Negeri 8 Surakarta. Sedangkan teman sejawat terdiri dari 3 orang tim penelitian pengembangan perangkat pembelajaran. Teknik analisis data kualitatif menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif menggunakan perhitungan persentase komponen angket, analisis hasil uji butir soal (daya beda, taraf kesukaran, efektifitas distraktor, reliabilitas, dan validitas), dan analisis hasil observasi kemandirian siswa (realiabilitas antar rater ) . Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) tahapan pengembangan perangkat pembelajaran meliputi: (a) tahap analisis yaitu tahapan analisis permasalahan dan kebutuhan dalam proses pembelajaran; (b) tahap desain yaitu tahapan pembuatan draft perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian; (c) tahap pengembangan yaitu tahapan proses validasi, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. (2) Hasil akhir dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen penilaian kognitif dengan koefisien reliabilitas 0,838 (sangat tinggi), dan instrumen penilaian kemandirian siswa dengan koefisien reliabilitas 0,719 (kategori sedang). Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan yang berupa RPP, LKS, instrument penilaian kognitif dan intrumen kemandirian siswa secara menyeluruh memenuhi kategori sangat baik serta layak digunakan dalam proses pembelajaran.
{"title":"Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis LCDS dengan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa SMA pada Materi Hukum Newton","authors":"Hanifah Nur Khofiah, Rini Budiharti, Elvin Yusliana Ekawati","doi":"10.20961/JMPF.V10I1.41090","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/JMPF.V10I1.41090","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan perangkat pembelajaran fisika berbasis LCDS dengan model discovery learning untuk meningkatkan kemandirian siswa SMA pada materi Hukum Newton yang layak digunakan; (2) mengetahui apakah spesifikasi akhir perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan dengan model ADDIE. Namun, prosedur pengembangan pada penelitian ini terdiri dari tiga tahapan saja yaitu (1) analysis ; (2) design ; (3) development . Data yang diperoleh yaitu data kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil analisis materi, wawancara, validasi perangkat pembelajaran, serta penilaian keterbacaan LKS oleh siswa. Data kualitatif pada validasi perangkat pembelajaran diperoleh dari triangulasi sumber data yang merupakan pengumpulan data dari berbagai sumber berbeda yaitu ahli, guru, dan siswa dengan menggunakan metode yang sama yaitu instrumen validasi. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari nilai rata-rata angket, data analisis butir soal, dan data observasi kemandirian siswa. Sumber data berasal dari 2 orang ahli, 3 orang guru Fisika SMA, 3 orang teman sejawat, dan 102 orang siswa. Semua guru dan siswa berasal dari 3 sekolah yang berbeda yaitu SMA Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 5 Surakarta, dan SMA Negeri 8 Surakarta. Sedangkan teman sejawat terdiri dari 3 orang tim penelitian pengembangan perangkat pembelajaran. Teknik analisis data kualitatif menggunakan model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik analisis data kuantitatif menggunakan perhitungan persentase komponen angket, analisis hasil uji butir soal (daya beda, taraf kesukaran, efektifitas distraktor, reliabilitas, dan validitas), dan analisis hasil observasi kemandirian siswa (realiabilitas antar rater ) . Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) tahapan pengembangan perangkat pembelajaran meliputi: (a) tahap analisis yaitu tahapan analisis permasalahan dan kebutuhan dalam proses pembelajaran; (b) tahap desain yaitu tahapan pembuatan draft perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian; (c) tahap pengembangan yaitu tahapan proses validasi, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. (2) Hasil akhir dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen penilaian kognitif dengan koefisien reliabilitas 0,838 (sangat tinggi), dan instrumen penilaian kemandirian siswa dengan koefisien reliabilitas 0,719 (kategori sedang). Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan yang berupa RPP, LKS, instrument penilaian kognitif dan intrumen kemandirian siswa secara menyeluruh memenuhi kategori sangat baik serta layak digunakan dalam proses pembelajaran.","PeriodicalId":325416,"journal":{"name":"Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122606179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-07-03DOI: 10.20961/JMPF.V10I1.42588
Aulia Octaviani
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan dan profil kesalahan peserta didik dalam mengerjakan soal-soal fisika setara OSN tingkat kabupaten. Penelitian dilakukan di SMA Pradita Dirgantara Boyolali, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus data utama dalam penelitian adalah jawaban tes tertulis peserta didik dan pendukung lainya yaitu data hasil kegiatan observasi dan hasil wawancara. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penilitian ini antara lain teknik tes, teknik observasi, teknik wawancara dan dokumentasi. Uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi dengan teknik analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Jenis profil kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam mengerjakan soal soal setara OSN adalah kesalahan pada tahap pembacaan ( reading reconition). komprehensi (comprehension), transformasi (transformation), keterampilan proses (process skill) dan encoding ( encoding ability). Dengan kesalahan Kesalahan pembacaan disebabkan peserta didik yang tidak mengerjakan soal dan tidak membaca soal dengan baik sebanyak 29,81%. Kesalahan komprehensi disebabkan peserta didik yang belum memahami konsep dengan matang sebanyak 29,81 %. Kesalahan transformasi disebabkan peserta didik keliru dalam penggunaan persamaan matematis sebanyak 67,63%. Kesalahan keterampilan proses disebabkan peserta didik terburu-buru dan kesalahan pada tahap sebelumnya yaitu transformasi sebanyak 90,54%. Kesalahan encoding disebabkan peserta didik salah pada tahap sebelumnya, yaitu pada komprehensi, transformasi , maupun keterampilan proses sebanyak 92,36%.
{"title":"Analisa Profil Kesalahan Peserta Didik dalam Mengerjakan Soal Soal Setara OSN di SMA Pradita Dirgantara","authors":"Aulia Octaviani","doi":"10.20961/JMPF.V10I1.42588","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/JMPF.V10I1.42588","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan dan profil kesalahan peserta didik dalam mengerjakan soal-soal fisika setara OSN tingkat kabupaten. Penelitian dilakukan di SMA Pradita Dirgantara Boyolali, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus data utama dalam penelitian adalah jawaban tes tertulis peserta didik dan pendukung lainya yaitu data hasil kegiatan observasi dan hasil wawancara. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penilitian ini antara lain teknik tes, teknik observasi, teknik wawancara dan dokumentasi. Uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi dengan teknik analisis reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Jenis profil kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam mengerjakan soal soal setara OSN adalah kesalahan pada tahap pembacaan ( reading reconition). komprehensi (comprehension), transformasi (transformation), keterampilan proses (process skill) dan encoding ( encoding ability). Dengan kesalahan Kesalahan pembacaan disebabkan peserta didik yang tidak mengerjakan soal dan tidak membaca soal dengan baik sebanyak 29,81%. Kesalahan komprehensi disebabkan peserta didik yang belum memahami konsep dengan matang sebanyak 29,81 %. Kesalahan transformasi disebabkan peserta didik keliru dalam penggunaan persamaan matematis sebanyak 67,63%. Kesalahan keterampilan proses disebabkan peserta didik terburu-buru dan kesalahan pada tahap sebelumnya yaitu transformasi sebanyak 90,54%. Kesalahan encoding disebabkan peserta didik salah pada tahap sebelumnya, yaitu pada komprehensi, transformasi , maupun keterampilan proses sebanyak 92,36%.","PeriodicalId":325416,"journal":{"name":"Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131805992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-29DOI: 10.20961/JMPF.V10I1.44120
S. Subroto
Pelaksanakan penelitian tindakan kelas di penelitiannya di SMPN 2 Klaten menunjukkan terdapat masalah peserta didik dalam memahami pelajaran IPA. Peserta didik masih sulit dalam mengolah pelajaran IPA sehingga peserta didik banyak yang tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran tersebut. Antusiasme dan aktivitas peserta didik selama guru memberikan pelajaran masih belum tampak, peserta didik banyak ramai dan tidak menyimak materi dengan baik, kondisi tersebut di tambah dengan model pembelajaran yang masih monoton sehingga mengakibatkan hasil belajar peserta didik yang rendah dibawah KKM. Data menunjukkan sekitar 47% atau 18 peserta didik yang tuntas KKM. Agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik, maka salah satunya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik yaitu metode pembelajaran Discovery Learning. Metode Discovery Learning merupakan suatu pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Indikator keberhasilan peningkatan pembelajaran peserta didik pada penelitian ini dilihat lebih dari 75% peserta didik tuntas KKM (dengan nilai 70). Hasil penelitian yang didapat dari data tes memperlihatkan bahwa pada prasiklus terdapat 47% (18 anak) peserta didik tuntas KKM. Pada siklus 1 terdapat 61% (23 anak) peserta didik tuntas KKM sehingga siklus dilanjutkan. Kemudian pada siklus 2 terdapat 82% (31 anak) peserta didik tuntas KKM sehingga siklus dihentikan.
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Kemagnetan pada Peserta Didik Kelas IX-G SMPN 2 Klaten Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019","authors":"S. Subroto","doi":"10.20961/JMPF.V10I1.44120","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/JMPF.V10I1.44120","url":null,"abstract":"Pelaksanakan penelitian tindakan kelas di penelitiannya di SMPN 2 Klaten menunjukkan terdapat masalah peserta didik dalam memahami pelajaran IPA. Peserta didik masih sulit dalam mengolah pelajaran IPA sehingga peserta didik banyak yang tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran tersebut. Antusiasme dan aktivitas peserta didik selama guru memberikan pelajaran masih belum tampak, peserta didik banyak ramai dan tidak menyimak materi dengan baik, kondisi tersebut di tambah dengan model pembelajaran yang masih monoton sehingga mengakibatkan hasil belajar peserta didik yang rendah dibawah KKM. Data menunjukkan sekitar 47% atau 18 peserta didik yang tuntas KKM. Agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik, maka salah satunya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik yaitu metode pembelajaran Discovery Learning. Metode Discovery Learning merupakan suatu pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam pemecahan masalah untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Indikator keberhasilan peningkatan pembelajaran peserta didik pada penelitian ini dilihat lebih dari 75% peserta didik tuntas KKM (dengan nilai 70). Hasil penelitian yang didapat dari data tes memperlihatkan bahwa pada prasiklus terdapat 47% (18 anak) peserta didik tuntas KKM. Pada siklus 1 terdapat 61% (23 anak) peserta didik tuntas KKM sehingga siklus dilanjutkan. Kemudian pada siklus 2 terdapat 82% (31 anak) peserta didik tuntas KKM sehingga siklus dihentikan.","PeriodicalId":325416,"journal":{"name":"Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129220884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-25DOI: 10.20961/JMPF.V10I1.45642
Ervian Arif Muhafid
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan software android untuk mengukur performa jaringan fiber optic danuntuk membandingkan keakuratan hasil pengujian melalui aplikasi dengan data hasil pengukuran secara riil. Performa yang dibahas dalam penelitian ini yaitu redaman total, Optical Signal to Noise Ratio (OSNR) dan Bit Error Rate (BER). Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai redaman disepanjang kabel dan redaman total yaitu dengan melakukan pengukuran jaringan fiber optic dengan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Setelah melakukan pengukuran, maka data tersebut diproses untuk manghasilkan keluaran berupa performa jaringan yaitu nilai redaman total, OSNR dan BER. Hasil keakuratan dari kedua perbandingan tersebut ditunjukkan dengan prosentase tingkat error . Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan dilakukan melalui tahapan (1) studi putaka android yang dijadikan sebagai pemilihan aplikasi akan digunakan; (2) studi pustaka jaringan fiber optic; (3) merancang sistem kerja untuk merencanakan alur pekerjaan yang akan dilalui; (4) penentuan jalur dan parameter yang diukur; (5) melakukan pengukuran core dengan instrument berupa OTDR; (6) perancangan desain aplikasi dan pembuatan program aplikasi berbasis android; (7) dilakukan simulasi program; (8) mengamati dan menganalisa hasil simulasi; (9) pengambilan data dan analisa hasil pengujian dari aplikasi yang telah dibuat; (10) pembuatan laporan dan penarikan kesimpulan dari aplikasi yang telah dibuat. perbandingan keakuratan hasil aplikasi dengan data hasil pengukuran secara riil didapatkan nilai 5.53% untuk perbandingan antara hasil teori dengan nilai hasil pengukuran dan mendapatkan nilai 5.10%.
{"title":"Pengembangan Software Pengukur Performa Jaringan Komunikasi Fiber Optic (FO) sebagai Alternatif Transmisi Node B (NB) berbasis Android","authors":"Ervian Arif Muhafid","doi":"10.20961/JMPF.V10I1.45642","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/JMPF.V10I1.45642","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan software android untuk mengukur performa jaringan fiber optic danuntuk membandingkan keakuratan hasil pengujian melalui aplikasi dengan data hasil pengukuran secara riil. Performa yang dibahas dalam penelitian ini yaitu redaman total, Optical Signal to Noise Ratio (OSNR) dan Bit Error Rate (BER). Metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai redaman disepanjang kabel dan redaman total yaitu dengan melakukan pengukuran jaringan fiber optic dengan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Setelah melakukan pengukuran, maka data tersebut diproses untuk manghasilkan keluaran berupa performa jaringan yaitu nilai redaman total, OSNR dan BER. Hasil keakuratan dari kedua perbandingan tersebut ditunjukkan dengan prosentase tingkat error . Berdasarkan hasil penelitian, pengembangan dilakukan melalui tahapan (1) studi putaka android yang dijadikan sebagai pemilihan aplikasi akan digunakan; (2) studi pustaka jaringan fiber optic; (3) merancang sistem kerja untuk merencanakan alur pekerjaan yang akan dilalui; (4) penentuan jalur dan parameter yang diukur; (5) melakukan pengukuran core dengan instrument berupa OTDR; (6) perancangan desain aplikasi dan pembuatan program aplikasi berbasis android; (7) dilakukan simulasi program; (8) mengamati dan menganalisa hasil simulasi; (9) pengambilan data dan analisa hasil pengujian dari aplikasi yang telah dibuat; (10) pembuatan laporan dan penarikan kesimpulan dari aplikasi yang telah dibuat. perbandingan keakuratan hasil aplikasi dengan data hasil pengukuran secara riil didapatkan nilai 5.53% untuk perbandingan antara hasil teori dengan nilai hasil pengukuran dan mendapatkan nilai 5.10%.","PeriodicalId":325416,"journal":{"name":"Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika","volume":"294 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127633065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}