S. Syahrial, Ilham Martadona, Angelia Leovita, Dian Fauzi
Menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh harus terus dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Salah satu cara menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah Covid-19 adalah konsumsi makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu upaya nya adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan pemanfaatan lahan pekarangan yang dikelola oleh keluarga tani sehingga mudah untuk pemeliharaan dan pemanenan hasilnya. Pemanfaatan tanaman herbal dapat dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lokasi budidaya tanaman herbal, namun selama ini pemanfaatan tanaman herbal sebatas digunakan sebagai bahan bumbu masak belum dijadikan sebagai obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Lolong Belanti memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap covid-19 serta tentang pemanfaatan tanaman herbal pekarangan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukannya solusi untuk mengatasinya dengan melakukan kegiatan pengabdian dengan bentuk kegiatan melakukan penyuluhan terhadap khasiat dari tanaman herbal dengan pemanfaatan lahan pekarangan. Metode yang digunakan pada Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah training/ pelatihan terkait barang maupun jasa, difusi ipteks, substitusi ipteks (ipteks terbarukan), atau simulasi ipteks, berupa penyuluhan langsung dengan mengkombinasikan metode ceramah dengan diskusi kelompok. Dari hasil penyuluhan yang diberikan pada kegiatan PkM di peroleh, rata-rata peserta paham mengenai bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal untuk imunitas tubuh di masa pandemi. Peserta juga paham manfaat dari tanaman-tanaman herbal tersebut bagi kesehatan tubuh. Peserta menjadi lebih paham bagaimana cara budidaya tanaman herbal dengan benar dengan menggunakan sesuai dengan penelitian yang ada. Dan para peserta juga menjadi paham bagaimana proses persiapan lahan, perawatan, pemupukan dan pemananen serta penanganan pasca panen tanaman herbal untuk siap dikonsumsi.Kata Kunci: covid 19, imunitas, lahan pekarangan, tanaman herbal
{"title":"PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI BUDIDAYA TANAMAN HERBAL DI LAHAN PEKARANGAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN LOLONG BELANTI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG","authors":"S. Syahrial, Ilham Martadona, Angelia Leovita, Dian Fauzi","doi":"10.31869/jmp.v1i2.3095","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/jmp.v1i2.3095","url":null,"abstract":"Menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh harus terus dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Salah satu cara menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah Covid-19 adalah konsumsi makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Salah satu upaya nya adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan pemanfaatan lahan pekarangan yang dikelola oleh keluarga tani sehingga mudah untuk pemeliharaan dan pemanenan hasilnya. Pemanfaatan tanaman herbal dapat dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lokasi budidaya tanaman herbal, namun selama ini pemanfaatan tanaman herbal sebatas digunakan sebagai bahan bumbu masak belum dijadikan sebagai obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Lolong Belanti memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap covid-19 serta tentang pemanfaatan tanaman herbal pekarangan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukannya solusi untuk mengatasinya dengan melakukan kegiatan pengabdian dengan bentuk kegiatan melakukan penyuluhan terhadap khasiat dari tanaman herbal dengan pemanfaatan lahan pekarangan. Metode yang digunakan pada Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah training/ pelatihan terkait barang maupun jasa, difusi ipteks, substitusi ipteks (ipteks terbarukan), atau simulasi ipteks, berupa penyuluhan langsung dengan mengkombinasikan metode ceramah dengan diskusi kelompok. Dari hasil penyuluhan yang diberikan pada kegiatan PkM di peroleh, rata-rata peserta paham mengenai bahan apa saja yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal untuk imunitas tubuh di masa pandemi. Peserta juga paham manfaat dari tanaman-tanaman herbal tersebut bagi kesehatan tubuh. Peserta menjadi lebih paham bagaimana cara budidaya tanaman herbal dengan benar dengan menggunakan sesuai dengan penelitian yang ada. Dan para peserta juga menjadi paham bagaimana proses persiapan lahan, perawatan, pemupukan dan pemananen serta penanganan pasca panen tanaman herbal untuk siap dikonsumsi.Kata Kunci: covid 19, imunitas, lahan pekarangan, tanaman herbal","PeriodicalId":325780,"journal":{"name":"Menara Pengabdian","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133017013","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Armalena, S. Syahrizal, Yuherman Yuherman, Asril Asril
Gagasan untuk melakukan PPM dengan tema peningkatan pemahaman tentang pentingnya pendidikan tinggi mula muncul adalah karena pada umumnya sekolah di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia ditemui masih sangat jarang melakukan dan memberikan motivasi-motivasi dan strategi terkait melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tingi umum. Oleh karena itu, ide ini dimunculkan mengingat dan menyadari betapa pentingnya menyentuh kesadaran siswa untuk dapat memotivasi dirinya sendiri khususnya pada MAN Padusunan Kota Pariaman agar bisa berkompetisi memasuki perguruan tinggi umum khususnya perguruan tinggi terkenal. Sejalan dengan itu, ditambah lagi kondisi pandemi covid-19 yang membatasi aktivitas siswa sehingga pembelajaran tidak sesuai dengan harapan. Di samping itu, permaslahan ekonomi orang tua siswa yang semakin sulit ketika keadaan pandemi covid-19 terjadi. Pada akumulasi persoalannya yaitu menurunnya minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Ini menjadi persoalan serius. Untuk keluar dari keterpurukan ini penting dilaksanakan penyuluhan, pelatihan dan workshop bagi siswa MAN Padusunan Kota Pariaman.Metode kegiatan dilakukan dengan cara penyadaran/peningkatan pemahaman terhadap suatu masalah dalam hal ini motivasi melanjutkan pendidikan ke jenjang pedidikan tinggi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat “bottom up”, dimana perencanaan tindakan diupayakan menjawab permasalahan dan kebutuhan mitra dan dilakukan secara intensif dan partisipatif. Tahapan yang dilakukan secara umum adalah sebagai berikut: (1) Analisis kebutuhan. (2) Rencana kerja. (3) Pelaksanaan kegiatan. (4) Evaluasi.Sebagai tolok ukur keberhasilan pelatihan adalah dengan melihat banyaknya peserta pelatihan yang mengikutinya dan tingkat keseriusannya. Semula ditargetkan sebagai peserta sebanyak 60 orang, akan tetapi yang hadir berjumlah 104 orang. Dengan demikian, penyuluhan ini diikuti 104 peserta dari berbagai macam jurusan yaitu jurusan IPA, IPS dan Keagamaan.. Antusias peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini sangat baik, ini terbukti dengan jumlah kehadiran peserta yang selalu penuh dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Luaran dari kegiatan PPM ini adalah berupa jasa dan diterbitkan di koran online serta jurnal pengabdianKata Kunci: pemahaman, pendidikan tinggi, MAN
{"title":"PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG PENTINGNYA PENDIDIKAN TINGGI BAGI SISWA MAN PADUSUNAN KOTA PARIAMAN","authors":"A. Armalena, S. Syahrizal, Yuherman Yuherman, Asril Asril","doi":"10.31869/JMP.V1I1.2704","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/JMP.V1I1.2704","url":null,"abstract":"Gagasan untuk melakukan PPM dengan tema peningkatan pemahaman tentang pentingnya pendidikan tinggi mula muncul adalah karena pada umumnya sekolah di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia ditemui masih sangat jarang melakukan dan memberikan motivasi-motivasi dan strategi terkait melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tingi umum. Oleh karena itu, ide ini dimunculkan mengingat dan menyadari betapa pentingnya menyentuh kesadaran siswa untuk dapat memotivasi dirinya sendiri khususnya pada MAN Padusunan Kota Pariaman agar bisa berkompetisi memasuki perguruan tinggi umum khususnya perguruan tinggi terkenal. Sejalan dengan itu, ditambah lagi kondisi pandemi covid-19 yang membatasi aktivitas siswa sehingga pembelajaran tidak sesuai dengan harapan. Di samping itu, permaslahan ekonomi orang tua siswa yang semakin sulit ketika keadaan pandemi covid-19 terjadi. Pada akumulasi persoalannya yaitu menurunnya minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Ini menjadi persoalan serius. Untuk keluar dari keterpurukan ini penting dilaksanakan penyuluhan, pelatihan dan workshop bagi siswa MAN Padusunan Kota Pariaman.Metode kegiatan dilakukan dengan cara penyadaran/peningkatan pemahaman terhadap suatu masalah dalam hal ini motivasi melanjutkan pendidikan ke jenjang pedidikan tinggi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat “bottom up”, dimana perencanaan tindakan diupayakan menjawab permasalahan dan kebutuhan mitra dan dilakukan secara intensif dan partisipatif. Tahapan yang dilakukan secara umum adalah sebagai berikut: (1) Analisis kebutuhan. (2) Rencana kerja. (3) Pelaksanaan kegiatan. (4) Evaluasi.Sebagai tolok ukur keberhasilan pelatihan adalah dengan melihat banyaknya peserta pelatihan yang mengikutinya dan tingkat keseriusannya. Semula ditargetkan sebagai peserta sebanyak 60 orang, akan tetapi yang hadir berjumlah 104 orang. Dengan demikian, penyuluhan ini diikuti 104 peserta dari berbagai macam jurusan yaitu jurusan IPA, IPS dan Keagamaan.. Antusias peserta dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini sangat baik, ini terbukti dengan jumlah kehadiran peserta yang selalu penuh dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Luaran dari kegiatan PPM ini adalah berupa jasa dan diterbitkan di koran online serta jurnal pengabdianKata Kunci: pemahaman, pendidikan tinggi, MAN","PeriodicalId":325780,"journal":{"name":"Menara Pengabdian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128673837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dini Susanti Dini Susanti, Vini Wela Septiana, Ridania Ekawati
Pembelajaran dikelas agar siswa menjadi efektif dan efesien tentu guru telah mempersiapkan rencana pembelajaran apa yang akan diajarkan kepada siswanya. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Pencapaian Kompetensi Dasar tersebut dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan covid 19 yaitu pembelajaran daring.Permasalahan yang dihadapi oleh para guru sekarang adalah banyaknya para guru yang masih gamang dengan pembuatan RPP dan Model Pembelajaran yang disesuaikan dengan proses pembelajaran daring ini. Belum banyak guru yang belum mengerti dalam pembuatan RPP dan Model pembelajaran selama daring ini . Oleh sebab itu, mereka sering mengalami kebingungan dalam menyusun RPP dan menggunakan model yang akan digunakan sesuai dengan materi yang akan diberikan semuanya harus disesuaikan dengan covid 19. Melihat keadaan seperti ini, kami para dosen pendidikan Madrasah Ibtidaiyah merasa terpanggil untuk mengadakan workshop pelatihan dalam membuat RPP dan Model Pembelajaran dalam masa pandemi covid-19 kepada para guru SD Muhammadiyah yang berada di Kota Padang . Manfaat dari hasil pengabdian dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pengajaran bagi guru di sekolah mengenai penggunaan berbagai model pembelajaran siswa. Kata kunci : RPP, Model Pembelajaran, Artikel, PGMI, SD Muhammadiyah
{"title":"PKM PADA GURU SD MUHAMMADIYAH KOTA PADANG TENTANG RPP & MODEL PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI COVID19","authors":"Dini Susanti Dini Susanti, Vini Wela Septiana, Ridania Ekawati","doi":"10.31869/JMP.V1I1.2663","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/JMP.V1I1.2663","url":null,"abstract":"Pembelajaran dikelas agar siswa menjadi efektif dan efesien tentu guru telah mempersiapkan rencana pembelajaran apa yang akan diajarkan kepada siswanya. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Pencapaian Kompetensi Dasar tersebut dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan covid 19 yaitu pembelajaran daring.Permasalahan yang dihadapi oleh para guru sekarang adalah banyaknya para guru yang masih gamang dengan pembuatan RPP dan Model Pembelajaran yang disesuaikan dengan proses pembelajaran daring ini. Belum banyak guru yang belum mengerti dalam pembuatan RPP dan Model pembelajaran selama daring ini . Oleh sebab itu, mereka sering mengalami kebingungan dalam menyusun RPP dan menggunakan model yang akan digunakan sesuai dengan materi yang akan diberikan semuanya harus disesuaikan dengan covid 19. Melihat keadaan seperti ini, kami para dosen pendidikan Madrasah Ibtidaiyah merasa terpanggil untuk mengadakan workshop pelatihan dalam membuat RPP dan Model Pembelajaran dalam masa pandemi covid-19 kepada para guru SD Muhammadiyah yang berada di Kota Padang . Manfaat dari hasil pengabdian dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pengajaran bagi guru di sekolah mengenai penggunaan berbagai model pembelajaran siswa. Kata kunci : RPP, Model Pembelajaran, Artikel, PGMI, SD Muhammadiyah","PeriodicalId":325780,"journal":{"name":"Menara Pengabdian","volume":"13 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134565435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendidikan dan sosialisasi politik kepada pemilih sangat penting dilakukan oleh KPUD Pasaman Barat terutama untuk meningkatkan partisipasi pemilih masyarakat terkhusus di wilayahnya. Sebab, masyarakat yang mempunyak hak pilih perlu mengetahui dan memahami berbagai hak terkait dengan pilkada, misalnya untuk apa pemilihan diselenggarakan, apa saja tahapan-tahapan pilkada, siapa saja yang boleh ikut serta dalam pilkada, dan bagaimana tata cara menggunakan hak pilih dalam pemilu serta mengetahui dan memahami bentuk pelanggaran dalam pilkada. Para pemilih perlu mendapatkan pendidikan politik karena kehidupan politik di Indonesia saat ini masih menempatkan mereka sebagai obyek semata, termasuk target praktek politik uang. Mereka memerlukan pengetahuan mendalam mengenai hak mereka sebagai warga negara serta perlu dibantu memahami dan mencermati situasi serta kondisi politik pada level lokal maupun nasional. Salah satu pendidikan dan sosialisasi yang perlu dipahami oleh pemilih adalah bagaimana proses pemungutan suara itu dalam pemilu berjalan sehingga apa yang dipilih tidak sia-sia (golput). Metode pengabdian dilakukan dengan FGD (Focus Group Disscusion) antara tim pengabdi yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa Ilmu Politik Program Studi Ilmu Politik dengan seluluh pimpinan Kominioner KPUD Pasaman Barat. Tujuan pengbadian ini adalah: memberikan pemahaman kepada mahasiswa ilmu politik tentahg pilkada yang lansgung didapat dari KPUD Pamasan Barat sebagai penyelenggara, yang kedua tujuan kegiatan ini adalah terjalin kerja sama berupa (MOU) antara Prodi Ilmu Politik Dengan KPUD Pasaman Barat. Adapun hasil dari FGD ini adalah: Mahasiswa mendapatkan pencerahan seputar pendidikan dan sosialisasi politik seputar pentingnya menggunakan hak pilih. Dengan begitu, diharapkan setelah adanya sosialisasi dapat mendorong mahasiswa terlibat sebagai penyelenggara pilkada. Bisa sebagai PPK, PPS, KPPS, Pengawas TPS, saksi, dan relawan demokrasi di pilkada serentak Tahun 2020. Kata kunci: sosialisasi, pendidikan politik, FGD, kerja sama (MOU)
{"title":"SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN POLITIK: PERSIAPAN PILKADA 2020 DI KABUPATEM PASAMAN BARAT","authors":"Riko Riyanda, Lara indah Yandri, Tesha Dwi Putri, Khairiyah Khairiyah, D. Rahmadi","doi":"10.31869/JMP.V1I1.2674","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/JMP.V1I1.2674","url":null,"abstract":"Pendidikan dan sosialisasi politik kepada pemilih sangat penting dilakukan oleh KPUD Pasaman Barat terutama untuk meningkatkan partisipasi pemilih masyarakat terkhusus di wilayahnya. Sebab, masyarakat yang mempunyak hak pilih perlu mengetahui dan memahami berbagai hak terkait dengan pilkada, misalnya untuk apa pemilihan diselenggarakan, apa saja tahapan-tahapan pilkada, siapa saja yang boleh ikut serta dalam pilkada, dan bagaimana tata cara menggunakan hak pilih dalam pemilu serta mengetahui dan memahami bentuk pelanggaran dalam pilkada. Para pemilih perlu mendapatkan pendidikan politik karena kehidupan politik di Indonesia saat ini masih menempatkan mereka sebagai obyek semata, termasuk target praktek politik uang. Mereka memerlukan pengetahuan mendalam mengenai hak mereka sebagai warga negara serta perlu dibantu memahami dan mencermati situasi serta kondisi politik pada level lokal maupun nasional. Salah satu pendidikan dan sosialisasi yang perlu dipahami oleh pemilih adalah bagaimana proses pemungutan suara itu dalam pemilu berjalan sehingga apa yang dipilih tidak sia-sia (golput). Metode pengabdian dilakukan dengan FGD (Focus Group Disscusion) antara tim pengabdi yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa Ilmu Politik Program Studi Ilmu Politik dengan seluluh pimpinan Kominioner KPUD Pasaman Barat. Tujuan pengbadian ini adalah: memberikan pemahaman kepada mahasiswa ilmu politik tentahg pilkada yang lansgung didapat dari KPUD Pamasan Barat sebagai penyelenggara, yang kedua tujuan kegiatan ini adalah terjalin kerja sama berupa (MOU) antara Prodi Ilmu Politik Dengan KPUD Pasaman Barat. Adapun hasil dari FGD ini adalah: Mahasiswa mendapatkan pencerahan seputar pendidikan dan sosialisasi politik seputar pentingnya menggunakan hak pilih. Dengan begitu, diharapkan setelah adanya sosialisasi dapat mendorong mahasiswa terlibat sebagai penyelenggara pilkada. Bisa sebagai PPK, PPS, KPPS, Pengawas TPS, saksi, dan relawan demokrasi di pilkada serentak Tahun 2020. Kata kunci: sosialisasi, pendidikan politik, FGD, kerja sama (MOU) ","PeriodicalId":325780,"journal":{"name":"Menara Pengabdian","volume":"154 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121199429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam perbaikan dan penertiban administrasi legalitas pada salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah Sumatera Barat. Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai kebijakan baru dari pemerintah nyata membawa kemudahan bagi setiap investor maupun Pelaku Usaha. Perbaikan dan penertiban administrasi yang dimaksud dalam hal ini adalah terkait dengan pengurusan ijin pendirian AUM yang selaras dengan status badan hukum AUM yaitu Nomor Induk Berusaha (NIB) dan penyeragaman Nomor Induk Wajib Pajak (NPWP). Pasalnya, kini pengusaha tak lagi membutuhkan beragam surat izin hanya untuk mendirikan satu jenis usaha, karena NIB telah memiliki kedudukan sebagai pengganti surat-surat tersebut. Diharapkan dengan pendampingan tersebut status hukum Amal Usaha Muhammadiyah menjadi lebih jelas dan manajemen pengelolaan administrasi dan keuangan semakin dapat dipertanggungjawabkan. Metode pendampingan yang dilaksanakan adalah (1) Diskusi Terfokus, (2) Presentasi, (3) Pendampingan Input Data, dan (4) Monitoring dan Evaluasi. Pendampingan pengurusan SK pengesahan pendirian AUM untuk SLTA dilingkungan Amal Usaha Muhammadiyah Sumatera Barat dilaksanakan pada tanggal 30 November 2019, bertempat di Ruang Seminar Universitas Muhamamdiyah Sumaetara Barat Kampus Padang. Target peserta pendampingan sebanyak 40 AUM, yaitu terdiri dari MAM 16 Sekolah, SMUM 12 Sekolah, SMKM 5 Sekolah, Pondok Pesantren 6 Sekolah, dan Mualimin 1 Sekolah . Berdasarkan capaian kegiatan pada tahap 1, yaitu pengisian dan penguploadan permohonan surat keputusan pengesahan pendirian AUM, maka untuk kegiatan pendampingan selanjutnya difokuskan pada pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) Kata Kunci : Pendampingan, NIM, AUM, Sumatera Barat, Muhammadiyah
{"title":"PENDAMPINGAN PENGESAHAN PENDIRIAN, NOMOR INDUK BERUSAHA AMAL USAHA MUHAMMADIYAH TINGKAT SLTA SE SUMATERA BARAT","authors":"M. S.Kom, Puguh Setiawan, Immu Puteri Sari","doi":"10.31869/JMP.V1I1.2675","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/JMP.V1I1.2675","url":null,"abstract":"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam perbaikan dan penertiban administrasi legalitas pada salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah Sumatera Barat. Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai kebijakan baru dari pemerintah nyata membawa kemudahan bagi setiap investor maupun Pelaku Usaha. Perbaikan dan penertiban administrasi yang dimaksud dalam hal ini adalah terkait dengan pengurusan ijin pendirian AUM yang selaras dengan status badan hukum AUM yaitu Nomor Induk Berusaha (NIB) dan penyeragaman Nomor Induk Wajib Pajak (NPWP). Pasalnya, kini pengusaha tak lagi membutuhkan beragam surat izin hanya untuk mendirikan satu jenis usaha, karena NIB telah memiliki kedudukan sebagai pengganti surat-surat tersebut. Diharapkan dengan pendampingan tersebut status hukum Amal Usaha Muhammadiyah menjadi lebih jelas dan manajemen pengelolaan administrasi dan keuangan semakin dapat dipertanggungjawabkan. Metode pendampingan yang dilaksanakan adalah (1) Diskusi Terfokus, (2) Presentasi, (3) Pendampingan Input Data, dan (4) Monitoring dan Evaluasi. Pendampingan pengurusan SK pengesahan pendirian AUM untuk SLTA dilingkungan Amal Usaha Muhammadiyah Sumatera Barat dilaksanakan pada tanggal 30 November 2019, bertempat di Ruang Seminar Universitas Muhamamdiyah Sumaetara Barat Kampus Padang. Target peserta pendampingan sebanyak 40 AUM, yaitu terdiri dari MAM 16 Sekolah, SMUM 12 Sekolah, SMKM 5 Sekolah, Pondok Pesantren 6 Sekolah, dan Mualimin 1 Sekolah . Berdasarkan capaian kegiatan pada tahap 1, yaitu pengisian dan penguploadan permohonan surat keputusan pengesahan pendirian AUM, maka untuk kegiatan pendampingan selanjutnya difokuskan pada pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) Kata Kunci : Pendampingan, NIM, AUM, Sumatera Barat, Muhammadiyah","PeriodicalId":325780,"journal":{"name":"Menara Pengabdian","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131831945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembinaan rumah baca dilakukan di yayasan Siti Hajir Uwo (Shuwo) pada hari Jumat tanggal 12 Maret 2021. Yayasan Shuwo berada di Kenagarian Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Yayasan ini memiliki rumah baca yang berada di nagari Sungayang tersebut. Rumah baca ini baru dibuka, oleh sebab itu yayasan ini membutuhkan bantuaan pembinaan dalam mengelola rumah baca tersebut. Kehadiran rumah baca merupakan suatu wadah yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar nagari sungayang untuk meningkatkan literasi informasi. Dengan meningkatnya literasi informasi maka akan menjadikan nagari sungayang dengan masyarakat yang berwawasan luas karena memiliki rumah baca yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di nagari Sungayang tersebut. Pembinaan rumah baca ini dilakukan oleh dua orang dosen dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Batusangkar dan 10 orag mahasiswa yang berasal dari program studi ilmu perpustakaan dan informasi islam. Setelah dilakukan pembinaan pada tanggal 12 April tersebut maka hasil yang diperoleh adalah buku-buku yang sudah terssusun dengan rapi dan dosen-dosen yang mengikuti pembinaan ini memberikan informasi bagaimana mengelola rumah baca yang baik.Kata Kunci: pembinaan, rumah baca, literasi, informasi
{"title":"PENINGKATAN LITERASI INFORMASI MASYARAKAT NAGARI SUNGAYANG MELALUI PEMBINAAN RUMAH BACA YAYASAN SITI HAJIR UWO (SHUWO)","authors":"Dewi Dahlan, Rika Jufriazia Manita","doi":"10.31869/JMP.V1I1.2662","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/JMP.V1I1.2662","url":null,"abstract":"Pembinaan rumah baca dilakukan di yayasan Siti Hajir Uwo (Shuwo) pada hari Jumat tanggal 12 Maret 2021. Yayasan Shuwo berada di Kenagarian Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Yayasan ini memiliki rumah baca yang berada di nagari Sungayang tersebut. Rumah baca ini baru dibuka, oleh sebab itu yayasan ini membutuhkan bantuaan pembinaan dalam mengelola rumah baca tersebut. Kehadiran rumah baca merupakan suatu wadah yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar nagari sungayang untuk meningkatkan literasi informasi. Dengan meningkatnya literasi informasi maka akan menjadikan nagari sungayang dengan masyarakat yang berwawasan luas karena memiliki rumah baca yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di nagari Sungayang tersebut. Pembinaan rumah baca ini dilakukan oleh dua orang dosen dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Batusangkar dan 10 orag mahasiswa yang berasal dari program studi ilmu perpustakaan dan informasi islam. Setelah dilakukan pembinaan pada tanggal 12 April tersebut maka hasil yang diperoleh adalah buku-buku yang sudah terssusun dengan rapi dan dosen-dosen yang mengikuti pembinaan ini memberikan informasi bagaimana mengelola rumah baca yang baik.Kata Kunci: pembinaan, rumah baca, literasi, informasi","PeriodicalId":325780,"journal":{"name":"Menara Pengabdian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115934189","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut undang-undang Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan Pasal 4 yaitu, Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.Nagari Pariangan terletak dilereng gunung merapi pada ketinggian 500-700 meter diatas permukaan laut menurut tambo minang kabau Pariangan merupakan nagari tertua di ranah Minang. Pada Mei 2012, Nagari (desa) Pariangan terpilih sebagai salah satu dari lima desa terindah di dunia versi Budget Travel, sebuah majalah pariwisata internasionalMetodologi yang digunakan untuk pengebdian ini adalah dalam bentuk focus grup discussion dengan menghadirkan aparat pemerintahan dalam hal ini adalah wali nagari parianagan, kelompok sadar wisata dan masyarakat sekitar nagari pariangan, pengabdian ini dilakukan selama 2 hari dinagari parianaga.Sebagai bentuk perhatian besar Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat melakukan penyuluhan pada Nagari Pariangan dalam bentuk pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui Tourism Explore .Kata Kunci : Tourism explore, sapta pesona
{"title":"PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT TOURISM EXPLORE NAGARI PARIANGAN TANAH DATAR","authors":"Yulie Suryani, Dewi Anggraini, Vina Kumala","doi":"10.31869/JMP.V1I1.2676","DOIUrl":"https://doi.org/10.31869/JMP.V1I1.2676","url":null,"abstract":"Menurut undang-undang Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan Pasal 4 yaitu, Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.Nagari Pariangan terletak dilereng gunung merapi pada ketinggian 500-700 meter diatas permukaan laut menurut tambo minang kabau Pariangan merupakan nagari tertua di ranah Minang. Pada Mei 2012, Nagari (desa) Pariangan terpilih sebagai salah satu dari lima desa terindah di dunia versi Budget Travel, sebuah majalah pariwisata internasionalMetodologi yang digunakan untuk pengebdian ini adalah dalam bentuk focus grup discussion dengan menghadirkan aparat pemerintahan dalam hal ini adalah wali nagari parianagan, kelompok sadar wisata dan masyarakat sekitar nagari pariangan, pengabdian ini dilakukan selama 2 hari dinagari parianaga.Sebagai bentuk perhatian besar Fakultas Pariwisata Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat melakukan penyuluhan pada Nagari Pariangan dalam bentuk pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui Tourism Explore .Kata Kunci : Tourism explore, sapta pesona","PeriodicalId":325780,"journal":{"name":"Menara Pengabdian","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131199235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}