This study aims to determine the improvement of Student well-being of students through the Motivation Institute at Pondok Pesantren Nurul Jadid, and the implications of the guidance services provided by Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) on Student Wellbeing of students. This study uses a qualitative case study approach. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The data analysis of this research went through three stages, namely data reduction, data display, and verification. The technique of checking the validity of the data is done by extending observations, increasing persistence, and triangulation. The results showed that to improve the Student Wellbeing of students at Pondok Pesantren Nurul Jadid, LMNJ used two methods, namely preventive and curative. Preventive services are carried out through socialization, seminars, discussions and religious lectures. Services that are curative are providing consulting services to students to solve problems related to psychology, social relations and learning. The implication of the guidance services provided by LMNJ to Student well-being of students is to create a sense of comfort for students, so that they can study well.
{"title":"IMPROVEMENT OF STUDENT WELLBEING OF STUDENTS THROUGH MOTIVATION INSTITUTIONS AT PONDOK PESANTREN NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO","authors":"M. Munif, E. Rizqiyah, S. Fatimah","doi":"10.33650/PJP.V8I2.1991","DOIUrl":"https://doi.org/10.33650/PJP.V8I2.1991","url":null,"abstract":"This study aims to determine the improvement of Student well-being of students through the Motivation Institute at Pondok Pesantren Nurul Jadid, and the implications of the guidance services provided by Lembaga Motivasi Nurul Jadid (LMNJ) on Student Wellbeing of students. This study uses a qualitative case study approach. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The data analysis of this research went through three stages, namely data reduction, data display, and verification. The technique of checking the validity of the data is done by extending observations, increasing persistence, and triangulation. The results showed that to improve the Student Wellbeing of students at Pondok Pesantren Nurul Jadid, LMNJ used two methods, namely preventive and curative. Preventive services are carried out through socialization, seminars, discussions and religious lectures. Services that are curative are providing consulting services to students to solve problems related to psychology, social relations and learning. The implication of the guidance services provided by LMNJ to Student well-being of students is to create a sense of comfort for students, so that they can study well.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"192 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85529650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-28DOI: 10.33084/pedagogik.v16i2.2776
Siti Rokhani
Tujuan dari pelaksanaan PTK ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui penerapan metode pemecahan masalah pada siswa kelas IX-B SMPS Muhammadiyah Buntok dalam pembelajaran IPA. PTK ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa maupun guru. Manfaat bagi siswa, yaitu dapat membantu siswa agar lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Sedangkan manfaat bagi guru antara lain dapat memberikan alternatif pilihan strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Data hasil observasi pembelajaran dianalisis bersama-sama dengan mitra kolaborasi, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru peneliti dan guru mitra. Sedangkan hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan ketentuan ketuntasan belajar, yaitu dengan membandingkan nilai yang diperoleh siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam penelitian ini ditetapkan nilai KKM adalah 70. Seorang siswa dinyatakan mencapai ketuntasan belajar jika memperoleh nilai lebih dari/sama dengan 70. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan baik pada keaktifan siswa maupun pada nilai hasil belajarnya. Peningkatan keaktifan siswa ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran pada tiap-tiap siklus. Sedang peningkatan hasil belajar siswa dibuktikan dengan terjadinya peningkatan jumlah siswa yang dapat memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan KKM, yaitu sebesar 78,57% pada siklus I meningkat menjadi 96,42% pada siklus II. Disamping itu nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 74,99 pada siklus I menjadi 90,85 pada siklus II.
{"title":"Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)","authors":"Siti Rokhani","doi":"10.33084/pedagogik.v16i2.2776","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/pedagogik.v16i2.2776","url":null,"abstract":"Tujuan dari pelaksanaan PTK ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui penerapan metode pemecahan masalah pada siswa kelas IX-B SMPS Muhammadiyah Buntok dalam pembelajaran IPA. PTK ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa maupun guru. Manfaat bagi siswa, yaitu dapat membantu siswa agar lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Sedangkan manfaat bagi guru antara lain dapat memberikan alternatif pilihan strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. \u0000 Data hasil observasi pembelajaran dianalisis bersama-sama dengan mitra kolaborasi, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru peneliti dan guru mitra. Sedangkan hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan ketentuan ketuntasan belajar, yaitu dengan membandingkan nilai yang diperoleh siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam penelitian ini ditetapkan nilai KKM adalah 70. Seorang siswa dinyatakan mencapai ketuntasan belajar jika memperoleh nilai lebih dari/sama dengan 70. \u0000 Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan baik pada keaktifan siswa maupun pada nilai hasil belajarnya. Peningkatan keaktifan siswa ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran pada tiap-tiap siklus. Sedang peningkatan hasil belajar siswa dibuktikan dengan terjadinya peningkatan jumlah siswa yang dapat memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan KKM, yaitu sebesar 78,57% pada siklus I meningkat menjadi 96,42% pada siklus II. Disamping itu nilai rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 74,99 pada siklus I menjadi 90,85 pada siklus II.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80290564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-28DOI: 10.33084/pedagogik.v16i2.2772
Irni Cahyani, Dana Aswadi, Akhmad Hb
Penelitian ini mengkaji tentang nilai religius pada kitab puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan nilai religius yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan, (2) mendeskripsikan nilai religius yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan dirinya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Sumber data penelitian ini adalah Kitab Puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary yang diterbitkan oleh Yayasan Kamar Sastra Nusantara Tahun 2014. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik analisis data. Hasil penelitian yang diperoleh dari nilai religius pada kitab puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary meliputi: (1) Nilai religius hubungan manusia dengan Tuhan yang terdapat pada kitab puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary seperti berdoa yang terdapat pada puisi Assalamualaikum, Mamandir, Mambuka Lawang Langit, dan Bismillah. Nilai religi seperti ibadah terdapat pada puisi Assalamualaikum, Sakumpul Sapalimbayan, Bacalah Suara Tuhan, Manuju Baitullah, Babuka Puasa, dan Alhamdulillah, selanjutnya nilai religi seperti ikhlas terdapat pada puisi Ikhlas, dan nilai religi taubat terdapat pada puisi Mamandir. (2) Nilai religius hubungan manusia dengan Dirinya Sendiri yang terdapat pada kitab puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary seperti sabar yang terdapat puisi Babuka Puasa. Nilai religi syukur terdapat puisi Alhamdulillah, nilai religi tawakal terdapat pada puisi Sakumpul Sapalimbayan dan Mambuka Lawang Langit, nilai religi kerendahan hati terdapat pada puisi Bacalah Suara Tuhan, Bismillah, dan Ikhlas, nilai religius pandangan hidup terdapat pada puisi Manuju Baitullah, dan nilai religi ketulusan terdapat pada puisi Assalamualaikum.
{"title":"Nilai Religius Pada Kitab Puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan Karya Iberamsyah Barbary","authors":"Irni Cahyani, Dana Aswadi, Akhmad Hb","doi":"10.33084/pedagogik.v16i2.2772","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/pedagogik.v16i2.2772","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji tentang nilai religius pada kitab puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan nilai religius yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan, (2) mendeskripsikan nilai religius yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan dirinya. \u0000 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Sumber data penelitian ini adalah Kitab Puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary yang diterbitkan oleh Yayasan Kamar Sastra Nusantara Tahun 2014. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik analisis data. \u0000 Hasil penelitian yang diperoleh dari nilai religius pada kitab puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary meliputi: (1) Nilai religius hubungan manusia dengan Tuhan yang terdapat pada kitab puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary seperti berdoa yang terdapat pada puisi Assalamualaikum, Mamandir, Mambuka Lawang Langit, dan Bismillah. Nilai religi seperti ibadah terdapat pada puisi Assalamualaikum, Sakumpul Sapalimbayan, Bacalah Suara Tuhan, Manuju Baitullah, Babuka Puasa, dan Alhamdulillah, selanjutnya nilai religi seperti ikhlas terdapat pada puisi Ikhlas, dan nilai religi taubat terdapat pada puisi Mamandir. (2) Nilai religius hubungan manusia dengan Dirinya Sendiri yang terdapat pada kitab puisi Balahindang Sakumpul Sapalimbayan karya Iberamsyah Barbary seperti sabar yang terdapat puisi Babuka Puasa. Nilai religi syukur terdapat puisi Alhamdulillah, nilai religi tawakal terdapat pada puisi Sakumpul Sapalimbayan dan Mambuka Lawang Langit, nilai religi kerendahan hati terdapat pada puisi Bacalah Suara Tuhan, Bismillah, dan Ikhlas, nilai religius pandangan hidup terdapat pada puisi Manuju Baitullah, dan nilai religi ketulusan terdapat pada puisi Assalamualaikum.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77116849","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-28DOI: 10.33084/pedagogik.v16i2.2771
Priskila Susanti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I setelah menggunakan media Kartu dan Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I setelah menggunakan media Kartu Huruf. Penelitian yang dipakai adalah Penelitian Tindakan Kelas, Subjek tindakan pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I SD Negeri 10 Palangka. Jumlah seluuruh subjek penelitian 10 orang siswa. Kesimpulan dari penilaian ini adalah bahwa Model Pembelajaran metode Media Kartu Huruf dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas I SD Negeri 10 Palangka.Refleksi Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil dari evaluasi/tes akhir, lembar observasi guru dan siswa pada siklus II ini dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan telah maksimal. Siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran karena dengan penerapan media yang menarik anak tidak merasa bosan dalan kegiatan pembelajaran seperti kegiatan bermain.Sebagian besar siswa sudah dapat membaca huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana dengan lancar serta penggunaan lafal yang benar.
{"title":"Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Sd Negeri 10 Palangka Melalui Media Kartu Huruf","authors":"Priskila Susanti","doi":"10.33084/pedagogik.v16i2.2771","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/pedagogik.v16i2.2771","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I setelah menggunakan media Kartu dan Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I setelah menggunakan media Kartu Huruf. \u0000Penelitian yang dipakai adalah Penelitian Tindakan Kelas, Subjek tindakan pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I SD Negeri 10 Palangka. Jumlah seluuruh subjek penelitian 10 orang siswa. \u0000Kesimpulan dari penilaian ini adalah bahwa Model Pembelajaran metode Media Kartu Huruf dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas I SD Negeri 10 Palangka.Refleksi Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil dari evaluasi/tes akhir, lembar observasi guru dan siswa pada siklus II ini dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan telah maksimal. Siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran karena dengan penerapan media yang menarik anak tidak merasa bosan dalan kegiatan pembelajaran seperti kegiatan bermain.Sebagian besar siswa sudah dapat membaca huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana dengan lancar serta penggunaan lafal yang benar.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"128 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86589975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-28DOI: 10.33084/pedagogik.v16i2.2769
Arona Arona
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga gambar terhadap upaya peningkatan kemampuan belajar siswa mengenal rangka manusia dalam mata pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SD 1 Kristen , penelitian ini bersifat deskriptif artinya mencoba memaparkan hasil penelitian dari hasil pengolahan data yang ada. Penelitian ini melibatkan 26 siswa kelas IV SD 1 Kristen yang dilaksanakan melalui 2 siklus. Siklus I dan siklus Il menggunakan pokok bahasan fungsi rangka manusia dan perawatannya, masing-masing siklus mengikuti tahap-tahap model Kemmis dan Mc Taggart, yaitu (1) penyusunan rencana, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, (4) retleksi tindakan yang akan dilaksanakan. Data diperoleh melalui tes hasil belajar, observasi, dan dianalisis menggunakan teknik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan menggunakan alai peraga gambar mencapai kualifikasi baik atau (70 - 90 %) dan kriteria ketuntasan belajar. Respon siswa terhadap menggunakan alat peraga gambar dapat diterima dengan baik oleh siswa. Hasil belajar siswa mengikuti Pre-Tes pada siklus I memiliki rata-rata 63,62, sedangkan pada siklus II memiliki rata-rata 75,08. Hasil belajar siswa mengikuti Pos-Tes pada siklus I memiliki rata-rata 80,54, sedangkan pada siklus II memiliki rata-rata 89,69 Meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut didukung pula oleh data hasil. Dan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa menggunakan alat peraga gambar dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa mengenal rangka manusia dalam mata pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SD 1 Kristen.
{"title":"Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Mengenal Rangka Manusia Pada Mata Pelajaran IPA Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV Sd 1 Kristen","authors":"Arona Arona","doi":"10.33084/pedagogik.v16i2.2769","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/pedagogik.v16i2.2769","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga gambar terhadap upaya peningkatan kemampuan belajar siswa mengenal rangka manusia dalam mata pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SD 1 Kristen , penelitian ini bersifat deskriptif artinya mencoba memaparkan hasil penelitian dari hasil pengolahan data yang ada. \u0000Penelitian ini melibatkan 26 siswa kelas IV SD 1 Kristen yang dilaksanakan melalui 2 siklus. Siklus I dan siklus Il menggunakan pokok bahasan fungsi rangka manusia dan perawatannya, masing-masing siklus mengikuti tahap-tahap model Kemmis dan Mc Taggart, yaitu (1) penyusunan rencana, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, (4) retleksi tindakan yang akan dilaksanakan. Data diperoleh melalui tes hasil belajar, observasi, dan dianalisis menggunakan teknik deskriptif. \u0000Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan menggunakan alai peraga gambar mencapai kualifikasi baik atau (70 - 90 %) dan kriteria ketuntasan belajar. Respon siswa terhadap menggunakan alat peraga gambar dapat diterima dengan baik oleh siswa. Hasil belajar siswa mengikuti Pre-Tes pada siklus I memiliki rata-rata 63,62, sedangkan pada siklus II memiliki rata-rata 75,08. Hasil belajar siswa mengikuti Pos-Tes pada siklus I memiliki rata-rata 80,54, sedangkan pada siklus II memiliki rata-rata 89,69 Meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut didukung pula oleh data hasil. Dan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa menggunakan alat peraga gambar dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa mengenal rangka manusia dalam mata pelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SD 1 Kristen.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89487908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-28DOI: 10.33084/pedagogik.v16i2.2770
Esni Esni
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi bangun ruang. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas VI SDS 2 Kristen ,dengan jumlah siswa 11 orang, terdiri dari 8 siswa putra dan 3 siswa putri. Secara geografis memang letak SDS 2 Kristen terletak di kelurahan. Dengan latar belakang pendidikan orang tua ± 48% SD, ± 24% SMP dan ± 28% SMA. Sedangkan latar belakang ekonomi orang tua ± 45% buruh tani, ± 50% petani dan sisanya pedagang. Kondisi semacam ini menyebabkan motivasi belajar siswa Kelas VI SDS 2 Kristen sedikit rendah. Hasil pengamatan sementara hanya 47% siswa yang bisa menyelesaikan pekerjaan materi Bangun Ruang dengan baik melalui penggunaan pembelajaran model STAD (Student Team Achievement Division). Peneliti adalah guru di SDS 2 Kristen berkolaborasi dengan guru kelas yang lain di SDS 2 Kristen. Berdasarkan hasil penelitian bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD mata pembelajaran matematika pada materi Bangun Ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siklus I setelah dilakukan pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe STAD. Skor rata-rata hasil belajar siswa adalah 64,00. Siklus II skor rata-rata hasil belajar siswa pada pokok bahasan Bangun Ruang adalah 79,20.
{"title":"Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Siswa Kelas VI Sds 2 Kristen","authors":"Esni Esni","doi":"10.33084/pedagogik.v16i2.2770","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/pedagogik.v16i2.2770","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi bangun ruang. \u0000Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa Kelas VI SDS 2 Kristen ,dengan jumlah siswa 11 orang, terdiri dari 8 siswa putra dan 3 siswa putri. Secara geografis memang letak SDS 2 Kristen terletak di kelurahan. Dengan latar belakang pendidikan orang tua ± 48% SD, ± 24% SMP dan ± 28% SMA. Sedangkan latar belakang ekonomi orang tua ± 45% buruh tani, ± 50% petani dan sisanya pedagang. Kondisi semacam ini menyebabkan motivasi belajar siswa Kelas VI SDS 2 Kristen sedikit rendah. Hasil pengamatan sementara hanya 47% siswa yang bisa menyelesaikan pekerjaan materi Bangun Ruang dengan baik melalui penggunaan pembelajaran model STAD (Student Team Achievement Division). Peneliti adalah guru di SDS 2 Kristen berkolaborasi dengan guru kelas yang lain di SDS 2 Kristen. \u0000Berdasarkan hasil penelitian bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD mata pembelajaran matematika pada materi Bangun Ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. \u0000Siklus I setelah dilakukan pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe STAD. Skor rata-rata hasil belajar siswa adalah 64,00. Siklus II skor rata-rata hasil belajar siswa pada pokok bahasan Bangun Ruang adalah 79,20.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"145 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78495283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-28DOI: 10.33084/pedagogik.v16i2.2778
Lisda Arianti
Latar belakang pada saat observasi dengan guru kolaborator Bahasa Inggris kelas IX bahwa siswa kelas IX cenderung diam, grogi dan malu saat diminta untuk menyampaikan isi cerita. Meihat permasalahan tersebut Sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut, diajukan strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah Think Talk Write (TTW) yang dapat membantu meningkatkan proses keterampilan bercerita. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPN Satu Atap 2 Pulau Malan Objek peristiwa yang berupa proses adalah pelaksanaan proses pembelajaran berbicara yang berlangsung pada siswa kelas IX SMPN Satu Atap 2 Pulau Malan dengan penerapan strategi Think Talk Write (TTW). Objek hasil atau produk penelitian adalah skor yang diperoleh siswa selama pelaksanaan pembelajaran berdiskusi dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW). Pada tahap pratindakan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 16,84 meningkat menjadi sebesar 21,42 pada tahap siklus I. Meningkat lagi menjadi 28,31 pada siklus II. Hasil dari tindakan yang dilakukan hingga siklus II ini telah memenuhi indikator keberhasilan tindakan secara produk yaitu 75% siswa mendapatkan skor lebih atau sama dengan 26. Seluruh siswa telah mendapatkan skor lebih dari atau sama dengan 26.
{"title":"Penerapan Strategi Think Talk Write Untuk Meningkatkan Keterampilan Bercerita Siswa","authors":"Lisda Arianti","doi":"10.33084/pedagogik.v16i2.2778","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/pedagogik.v16i2.2778","url":null,"abstract":"Latar belakang pada saat observasi dengan guru kolaborator Bahasa Inggris kelas IX bahwa siswa kelas IX cenderung diam, grogi dan malu saat diminta untuk menyampaikan isi cerita. Meihat permasalahan tersebut Sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut, diajukan strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah Think Talk Write (TTW) yang dapat membantu meningkatkan proses keterampilan bercerita. \u0000Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPN Satu Atap 2 Pulau Malan Objek peristiwa yang berupa proses adalah pelaksanaan proses pembelajaran berbicara yang berlangsung pada siswa kelas IX SMPN Satu Atap 2 Pulau Malan dengan penerapan strategi Think Talk Write (TTW). Objek hasil atau produk penelitian adalah skor yang diperoleh siswa selama pelaksanaan pembelajaran berdiskusi dengan menggunakan strategi Think Talk Write (TTW). \u0000Pada tahap pratindakan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 16,84 meningkat menjadi sebesar 21,42 pada tahap siklus I. Meningkat lagi menjadi 28,31 pada siklus II. Hasil dari tindakan yang dilakukan hingga siklus II ini telah memenuhi indikator keberhasilan tindakan secara produk yaitu 75% siswa mendapatkan skor lebih atau sama dengan 26. Seluruh siswa telah mendapatkan skor lebih dari atau sama dengan 26.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82251667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-28DOI: 10.33084/pedagogik.v16i2.2777
Titussiana Titussiana
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Faktor pertama, siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa lebih berperan sebagai penerima informasi pasif, bukan sebagai subjek yang melakukan aktivitas belajar, sehingga perhatian siswa sering teralih pada hal-hal lain di luar materi pelajaran walaupun penyediaan fasilitas kegiatan pembelajaran sudah baik. Tujuan dalam penelitian ini, antara lain: Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran think pair share pada siswa. Untuk mengetahui kemampuan kognitif Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan kemampuan kognitif Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui kemampuan kognitif siswa dengan melaksanakan model pembelajaran think pair share mulai siklus I sampai dengan siklus II terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari kenaikan nilai rata-rata kemampuan kognitif sebesar 76,92 kemudian mengalami peningkatan pada siklus II adalah sebesar 81,48. Sehingga terdapat peningkatan nilai kemampuan kognitif sebesar 4,56. Dengan demikian kemampuan kognitif Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah dilaksanakan model pembelajaran think pair share.
{"title":"Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKN) Materi Perumusan Dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share","authors":"Titussiana Titussiana","doi":"10.33084/pedagogik.v16i2.2777","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/pedagogik.v16i2.2777","url":null,"abstract":"Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Faktor pertama, siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa lebih berperan sebagai penerima informasi pasif, bukan sebagai subjek yang melakukan aktivitas belajar, sehingga perhatian siswa sering teralih pada hal-hal lain di luar materi pelajaran walaupun penyediaan fasilitas kegiatan pembelajaran sudah baik. \u0000 Tujuan dalam penelitian ini, antara lain: Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran think pair share pada siswa. Untuk mengetahui kemampuan kognitif Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan kemampuan kognitif Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. \u0000 Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui kemampuan kognitif siswa dengan melaksanakan model pembelajaran think pair share mulai siklus I sampai dengan siklus II terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari kenaikan nilai rata-rata kemampuan kognitif sebesar 76,92 kemudian mengalami peningkatan pada siklus II adalah sebesar 81,48. Sehingga terdapat peningkatan nilai kemampuan kognitif sebesar 4,56. Dengan demikian kemampuan kognitif Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah dilaksanakan model pembelajaran think pair share.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76149992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Today's children are required to always adapt to the times so that local culture begins to disappear among children. Technological advances have an impact on shifting values, attitudes, and culture, one of which is tolerance. Education has an important role in designing interesting learning because education is the most effective place in providing education to improve knowledge, attitudes, and love of culture. One of the causes for the fading of children's tolerance is the lack of understanding and attention from educational institutions to always educate the importance of learning design in shaping children's tolerance attitudes. The purpose of this study was to analyze the design of learning by utilizing teaching materials the gobak sodor game approach can form an attitude of tolerance or not. This study uses qualitative methods and data collection steps as follows; 1) Planning Stage, 2) Field research stage, 3) Data analysis stage, 4) Data reduction, 5) Display and 6) Data verification. While the results of the study in the form of the tolerance aspect got a final score of 87.5 with a good category and the traditional game aspect of Gobak Sodor got a final score of 85 with a good category.
{"title":"ESTABLISHMENT OF CHILDREN'S TOLERANCE ATTITUDE WITH THE TRADITIONAL GOBAK SODOR APPROACH","authors":"Mochammad Syihabbudin, Kartika Nur Umami","doi":"10.33650/PJP.V8I1.1885","DOIUrl":"https://doi.org/10.33650/PJP.V8I1.1885","url":null,"abstract":"Today's children are required to always adapt to the times so that local culture begins to disappear among children. Technological advances have an impact on shifting values, attitudes, and culture, one of which is tolerance. Education has an important role in designing interesting learning because education is the most effective place in providing education to improve knowledge, attitudes, and love of culture. One of the causes for the fading of children's tolerance is the lack of understanding and attention from educational institutions to always educate the importance of learning design in shaping children's tolerance attitudes. The purpose of this study was to analyze the design of learning by utilizing teaching materials the gobak sodor game approach can form an attitude of tolerance or not. This study uses qualitative methods and data collection steps as follows; 1) Planning Stage, 2) Field research stage, 3) Data analysis stage, 4) Data reduction, 5) Display and 6) Data verification. While the results of the study in the form of the tolerance aspect got a final score of 87.5 with a good category and the traditional game aspect of Gobak Sodor got a final score of 85 with a good category.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"169 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75924278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Narcotics abuse is still a serious threat in Indonesia, especially its use is very widespread by some of the public figures of the artists involved in it. So that it becomes a spotlight for young people, especially those whose lives are still unstable, seeing public figures as examples of current trends in the millennial world. The purpose of this study is to minimize and overcome the use of narcotics from various circles, both public figures, BNN, the Police, and the community. The problem approach used in this research is a normative juridical approach and an empirical juridical approach, namely an approach that is carried out through studies of theories, concepts, views, and aspects related to the problems discussed. The results of this study are the formation of teamwork in overcoming the use of narcotics both from all walks of life, especially for public figures (artists) by working together from various parties, both communities, agencies, BNN so that the younger generation of Indonesia is no longer touched by narcotics whose impact is very damaging the nation's young generation, both in socializing, achieving and living a normal life by maintaining akhlaqul karimah/etiquette in social life without narcotics.
{"title":"EDUCATIONAL EFFORTS IN MANAGING NARCOTICS ABUSE PERSPECTIVE SANI (INDONESIAN ANTI-NARCOTICS CELEBRITIES) AND BNN (NATIONAL NARCOTICS AGENCY)","authors":"S. Rizal, Deddy Junaedi","doi":"10.33650/pjp.v8i1.2180","DOIUrl":"https://doi.org/10.33650/pjp.v8i1.2180","url":null,"abstract":"Narcotics abuse is still a serious threat in Indonesia, especially its use is very widespread by some of the public figures of the artists involved in it. So that it becomes a spotlight for young people, especially those whose lives are still unstable, seeing public figures as examples of current trends in the millennial world. The purpose of this study is to minimize and overcome the use of narcotics from various circles, both public figures, BNN, the Police, and the community. The problem approach used in this research is a normative juridical approach and an empirical juridical approach, namely an approach that is carried out through studies of theories, concepts, views, and aspects related to the problems discussed. The results of this study are the formation of teamwork in overcoming the use of narcotics both from all walks of life, especially for public figures (artists) by working together from various parties, both communities, agencies, BNN so that the younger generation of Indonesia is no longer touched by narcotics whose impact is very damaging the nation's young generation, both in socializing, achieving and living a normal life by maintaining akhlaqul karimah/etiquette in social life without narcotics.","PeriodicalId":33346,"journal":{"name":"Pedagogik Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89418570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}