Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan social support dan self compassion terhadap optimism mahasiswa akhir yang sedang menyelesaikan skripsi di masa pandemi COVID-19. Pada penelitian kuantitatif korelasional ini digunakan tiga alat ukur untuk mengumpulkan data yaitu skala social support, skala self compassion, dan skala optimism. Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Subjek berjumlah 357 mahasiswa dari total populasi sebanyak 5080 mahasiswa yang ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara social support dengan optimism (p = 0.000 dan t = 4.379). Kemudian pada self compassion dengan optimism memiliki hubungan yang signifikan secara positif (p = 0.000 dan t = 8.509). Secara keseluruhan atau bersama-sama social support, dan self compassion dengan optimism berhubungan secara signifikan (p = 0.000 dan F = 113.746). Terakhir variabel optimism dipengaruhi/dijelaskan oleh variabel social support, dan self compassion sebesar 39.1% serta sisanya sebesar 60.9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
{"title":"Hubungan Social Support dan Self Compassion dengan Optimism pada Mahasiswa Akhir yang Sedang Menyelesaikan Skripsi di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Rizky Amelia, M. Sholeh, Rizma Fithri","doi":"10.29080/ipr.v5i1.759","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v5i1.759","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan social support dan self compassion terhadap optimism mahasiswa akhir yang sedang menyelesaikan skripsi di masa pandemi COVID-19. Pada penelitian kuantitatif korelasional ini digunakan tiga alat ukur untuk mengumpulkan data yaitu skala social support, skala self compassion, dan skala optimism. Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Subjek berjumlah 357 mahasiswa dari total populasi sebanyak 5080 mahasiswa yang ditentukan dengan teknik proportionate stratified random sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu teknik analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara positif antara social support dengan optimism (p = 0.000 dan t = 4.379). Kemudian pada self compassion dengan optimism memiliki hubungan yang signifikan secara positif (p = 0.000 dan t = 8.509). Secara keseluruhan atau bersama-sama social support, dan self compassion dengan optimism berhubungan secara signifikan (p = 0.000 dan F = 113.746). Terakhir variabel optimism dipengaruhi/dijelaskan oleh variabel social support, dan self compassion sebesar 39.1% serta sisanya sebesar 60.9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. ","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91245058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Remaja merupakan masa transisi yang penuh dengan gejolak emosi. Kebahagiaan adalah salah satu bagian penting pada remaja dalam menjalani hari-harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran antara optimisme dan religiusitas terhadap kebahagian remaja. Metode yang digunakan ialah kuantitatif deskriptif. Responden penelitian berjumlah 105 orang dengan rentang usia 13 hingga 18 tahun di MA PP Darul Hikmah Mojokerto. Skala penelitian yang digunakan ialah skala optimisme, skala religiusitas dan skala kebahagiaan modifikasi dari peneliti lain. Analisis data yang dilakukan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peran antara optimisme dengan kebahagiaan secara parsial dengan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Begitu juga dengan peran antara religiusitas dengan kebahagiaan secara parsial dengan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Sedangkan optimisme dan religiusitas memiliki peran yang simultan terhadap kebahagiaan dengan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05, nilai R square 0,421 yang artinya 42,1% terdapat peran antara optimisme dan religiusitas terhadap kebahagiaan.
{"title":"The Role of Optimism and Religiosity on Adolescent Happiness","authors":"Hamim Rosyidi, Qurrota Ayuni Fitriana","doi":"10.29080/ipr.v5i1.889","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v5i1.889","url":null,"abstract":"Remaja merupakan masa transisi yang penuh dengan gejolak emosi. Kebahagiaan adalah salah satu bagian penting pada remaja dalam menjalani hari-harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran antara optimisme dan religiusitas terhadap kebahagian remaja. Metode yang digunakan ialah kuantitatif deskriptif. Responden penelitian berjumlah 105 orang dengan rentang usia 13 hingga 18 tahun di MA PP Darul Hikmah Mojokerto. Skala penelitian yang digunakan ialah skala optimisme, skala religiusitas dan skala kebahagiaan modifikasi dari peneliti lain. Analisis data yang dilakukan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peran antara optimisme dengan kebahagiaan secara parsial dengan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Begitu juga dengan peran antara religiusitas dengan kebahagiaan secara parsial dengan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Sedangkan optimisme dan religiusitas memiliki peran yang simultan terhadap kebahagiaan dengan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05, nilai R square 0,421 yang artinya 42,1% terdapat peran antara optimisme dan religiusitas terhadap kebahagiaan.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135255747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bela Sukma Bilqisti, Mustamira Sofa Salsabila, A. Fitriani, Rahmad Purnama Aksir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empati dan sikap terhadap lingkungan dengan perilaku pro-lingkungan pada remaja akhir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasional yang melibatkan 273 remaja akhir berusia 18-21 tahun. Skala untuk mengukur perilaku pro-lingkungan adalah General Ecologycal Behavior Scale. Untuk mengukur empati digunakan Basic Empathy Scale. Pengukuran variabel sikap terhadap lingkungan menggunakan Environmental Attitude Scale. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa empati tidak memiliki hubungan dengan perilaku pro-lingkungan, sedangkan sikap terhadap lingkungan memiliki hubungan signifikan dengan perilaku pro-lingkungan. Kemudian empati dan sikap terhadap lingkungan memiliki hubungan dengan perilaku pro-lingkungan dengan sumbangan efektif sebesar 16.5%, sedangkan 83.5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
{"title":"Empati dan Sikap Terhadap Lingkungan dengan Perilaku Pro-Lingkungan pada Remaja Akhir","authors":"Bela Sukma Bilqisti, Mustamira Sofa Salsabila, A. Fitriani, Rahmad Purnama Aksir","doi":"10.29080/ipr.v5i1.840","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v5i1.840","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empati dan sikap terhadap lingkungan dengan perilaku pro-lingkungan pada remaja akhir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasional yang melibatkan 273 remaja akhir berusia 18-21 tahun. Skala untuk mengukur perilaku pro-lingkungan adalah General Ecologycal Behavior Scale. Untuk mengukur empati digunakan Basic Empathy Scale. Pengukuran variabel sikap terhadap lingkungan menggunakan Environmental Attitude Scale. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa empati tidak memiliki hubungan dengan perilaku pro-lingkungan, sedangkan sikap terhadap lingkungan memiliki hubungan signifikan dengan perilaku pro-lingkungan. Kemudian empati dan sikap terhadap lingkungan memiliki hubungan dengan perilaku pro-lingkungan dengan sumbangan efektif sebesar 16.5%, sedangkan 83.5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72871561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Harga diri dapat mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Salah satunya dalam memilih pasangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris hubungan antara harga diri dengan kecemasan memilih pasangan hidup wanita usia dewasa awal yang mengalami quarter life crisis. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan alat pengumpulan data menggunakan skala Rosenberg Self Esteem Scale yang telah diadaptasi ke dalam bahasa indonesia oleh Azwar (2019) dan skala kecemasan memilih pasangan hidup berdasarkan aspek kecemasan menurut Nevid (2018). Jumlah responden yang digunakan 110 wanita usia dewasa awal. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis Product Moment dari Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara harga diri dengan kecemasan memilih pasangan hidup pada wanita usia dewasa awal yang mengalami quarter life crisis dengan r = -0,245 dan p = 0,01. Meminimalisir rasa cemas dapat dilakukan dengan meningkatkan harga diri seperti mengembangkan hubungan baik dengan orang lain.
{"title":"Harga Diri dan Kecemasan Memilih Pasangan Hidup Wanita Dewasa Awal Fase Quarter Life Crisis","authors":"Rizky Safitri, Arini Mifti Jayanti","doi":"10.29080/ipr.v5i1.765","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v5i1.765","url":null,"abstract":"Harga diri dapat mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Salah satunya dalam memilih pasangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris hubungan antara harga diri dengan kecemasan memilih pasangan hidup wanita usia dewasa awal yang mengalami quarter life crisis. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan alat pengumpulan data menggunakan skala Rosenberg Self Esteem Scale yang telah diadaptasi ke dalam bahasa indonesia oleh Azwar (2019) dan skala kecemasan memilih pasangan hidup berdasarkan aspek kecemasan menurut Nevid (2018). Jumlah responden yang digunakan 110 wanita usia dewasa awal. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis Product Moment dari Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara harga diri dengan kecemasan memilih pasangan hidup pada wanita usia dewasa awal yang mengalami quarter life crisis dengan r = -0,245 dan p = 0,01. Meminimalisir rasa cemas dapat dilakukan dengan meningkatkan harga diri seperti mengembangkan hubungan baik dengan orang lain.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73168227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan komitmen organisasi pada mahasiswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara regulasi diri dengan komitmen organisasi pada mahasiswa yang ada di seluruh indonesia. Subjek penelitian berjumlah 104 orang mahasiswa yang masih aktif berkuliah dan aktif berorganisasi. Penentuan subjek penelitian menggunakan metode Purposive Sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan alat ukur berupa adaptasi Skala regulasi diri dan Skala komitmen organisasi . Metode analisis data yang digunakana dalah Product Moment Pearson Correlation. Hasil analisis data diperoleh nilai korelasi sebesar r=0.539 dan p=0.000 (p<0.01) diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,392 dari hasil uji linear yang merupakan hasil tersebut lebih besar dari 0,05. Artinya terdapat hubungan linear antara komitmen organisasi dengan Regulasi diri Pada Mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara regulasi diri dengan komitmen organisasi pada mahasiswa
{"title":"HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA MAHASISWA","authors":"Moch Affan Shafry B, Hetty Murdiyani, Marini Marini","doi":"10.29080/ipr.v4i2.769","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v4i2.769","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan komitmen organisasi pada mahasiswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara regulasi diri dengan komitmen organisasi pada mahasiswa yang ada di seluruh indonesia. Subjek penelitian berjumlah 104 orang mahasiswa yang masih aktif berkuliah dan aktif berorganisasi. Penentuan subjek penelitian menggunakan metode Purposive Sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan alat ukur berupa adaptasi Skala regulasi diri dan Skala komitmen organisasi . Metode analisis data yang digunakana dalah Product Moment Pearson Correlation. Hasil analisis data diperoleh nilai korelasi sebesar r=0.539 dan p=0.000 (p<0.01) diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,392 dari hasil uji linear yang merupakan hasil tersebut lebih besar dari 0,05. Artinya terdapat hubungan linear antara komitmen organisasi dengan Regulasi diri Pada Mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara regulasi diri dengan komitmen organisasi pada mahasiswa","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79711511","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fatin Rohmah Nur Wahidah, Sheila Anjarani, Nur’aeni Nur’aeni, Gunawan Gunawan, N. Pranita
Motivasi menjadi hal penting untuk dimiliki guru. Salah satu variabel yang baru-baru ini diteliti dalam dunia pendidikan dan diketahui berpengaruh pada motivasi adalah growth mindset. Beberapa penelitian untuk menguji efektivitas pelatihan growth mindset, namun belum diketahui efektivitasnya pada guru. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas pelatihan growth mindset pada guru, apakah terdapat perbedaan growth mindset guru sebelum dan setelah mengikuti pelatihan growth mindset? Sebanyak 15 guru dari sekolah menengah pertama berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, kuasi eksperimen. Sekelompok guru diberikan perlakuan dengan sebelumnya diberikan pre-test dan post-test setelahnya untuk mengetahui perbedaan growth mindset yang dimiliki guru. Adapun pre-test dan post-test dilakukan dengan memberikan skala growth mindset guru (α Cronbach = 0,783). Wilcoxon test paired sample menjadi teknik analisis statistik yang digunakan dalam studi ini. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan growth mindset pada guru, sebelum dan setelah mengikuti pelatihan growth mindset (M differences= 0.15; SE differences = 0.725; p>0,05), namun terjadi peningkatan skor mean setelah pelatihan. Studi lebih lanjut dibutuhkan agar terjadi efektivitas. Hasil penelitian lain yang berkaitan juga didiskusikan pada bagian pembahasan.
{"title":"Growth Mindset Guru: Studi Efektivitas Pelatihan Menumbuhkan Growth Mindset pada Guru","authors":"Fatin Rohmah Nur Wahidah, Sheila Anjarani, Nur’aeni Nur’aeni, Gunawan Gunawan, N. Pranita","doi":"10.29080/ipr.v4i2.755","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v4i2.755","url":null,"abstract":"Motivasi menjadi hal penting untuk dimiliki guru. Salah satu variabel yang baru-baru ini diteliti dalam dunia pendidikan dan diketahui berpengaruh pada motivasi adalah growth mindset. Beberapa penelitian untuk menguji efektivitas pelatihan growth mindset, namun belum diketahui efektivitasnya pada guru. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas pelatihan growth mindset pada guru, apakah terdapat perbedaan growth mindset guru sebelum dan setelah mengikuti pelatihan growth mindset? Sebanyak 15 guru dari sekolah menengah pertama berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, kuasi eksperimen. Sekelompok guru diberikan perlakuan dengan sebelumnya diberikan pre-test dan post-test setelahnya untuk mengetahui perbedaan growth mindset yang dimiliki guru. Adapun pre-test dan post-test dilakukan dengan memberikan skala growth mindset guru (α Cronbach = 0,783). Wilcoxon test paired sample menjadi teknik analisis statistik yang digunakan dalam studi ini. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan growth mindset pada guru, sebelum dan setelah mengikuti pelatihan growth mindset (M differences= 0.15; SE differences = 0.725; p>0,05), namun terjadi peningkatan skor mean setelah pelatihan. Studi lebih lanjut dibutuhkan agar terjadi efektivitas. Hasil penelitian lain yang berkaitan juga didiskusikan pada bagian pembahasan.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78281881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini ingin mengungkapkan apakah bimbingan kelompok berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir siswa SMA Nurul Ikhlas. Diantara tugas perkembangan remaja adalah mengenai pengambilan keputusan karir. Banyak ditemukan siswa di SMA Nurul Ikhlas yang belum mampu menentukan pilihan karirnya. Keterbatasan informasi, dan kebimbangan dalam menentukan pilihan menjadi di antara faktor penyebab terjadina fenonema ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen one group pretest and posttest design. Dalam penelitian ekperimen ini penulis memberikan treatment berupa bimbingan kelompok. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 orang dengan sampel penelitian berjumlah 8 orang. .Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa SMA Nurul Ikhlas setelah dilaksanakan treatment bimbingan kelompok.Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik analisis uji wilcoxon. Dari hasil analisis data yang diperoleh adalah nilai ρ = 0,012 lebih kecil dari (taraf kesalahan) α = 0,05. Berdasarkan hasil ini maka diketahui bahwa Ho ditolak Ha diterima. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata dari pre-test 86,1 dan rata-rata post-test 110,4. Dengan demikian maka hipotesis penelitian yang berbunyi “terdapat pengaruh bimbingan kelompok terhadap pengambilan keputusan karir siswa SMA Nurul Ikhlas” dapat diterima. Oleh karena disimpulkan bahwa bimbingan kelompok berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir siswa kelas SMA Nurul Ikhlas.
{"title":"Pengaruh Konseling Kelompok Cognitive Information Processing Terhadap Pengambilan Keputusan Karir Siswa","authors":"David Aprial, Irman Irman","doi":"10.29080/ipr.v4i2.750","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v4i2.750","url":null,"abstract":"Penelitian ini ingin mengungkapkan apakah bimbingan kelompok berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir siswa SMA Nurul Ikhlas. Diantara tugas perkembangan remaja adalah mengenai pengambilan keputusan karir. Banyak ditemukan siswa di SMA Nurul Ikhlas yang belum mampu menentukan pilihan karirnya. Keterbatasan informasi, dan kebimbangan dalam menentukan pilihan menjadi di antara faktor penyebab terjadina fenonema ini. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen one group pretest and posttest design. Dalam penelitian ekperimen ini penulis memberikan treatment berupa bimbingan kelompok. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 orang dengan sampel penelitian berjumlah 8 orang. .Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa SMA Nurul Ikhlas setelah dilaksanakan treatment bimbingan kelompok.Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik analisis uji wilcoxon. Dari hasil analisis data yang diperoleh adalah nilai ρ = 0,012 lebih kecil dari (taraf kesalahan) α = 0,05. Berdasarkan hasil ini maka diketahui bahwa Ho ditolak Ha diterima. Dari hasil perhitungan diketahui nilai rata-rata dari pre-test 86,1 dan rata-rata post-test 110,4. Dengan demikian maka hipotesis penelitian yang berbunyi “terdapat pengaruh bimbingan kelompok terhadap pengambilan keputusan karir siswa SMA Nurul Ikhlas” dapat diterima. Oleh karena disimpulkan bahwa bimbingan kelompok berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir siswa kelas SMA Nurul Ikhlas.","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91158001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara konformitas denganimpulsive buying pada remaja pembeli merchandise K-pop NCT (NEO CULTURE TECHNOLOGY).Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Alat pengumpulan data dalam penelitian inimenggunakan skala konformitas dan skala impulsive buying. Subjek dalam penelitian ini berjumlah200 dari total 398 responden melalui teknik quota sampling. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode kuantitatif dengan teknik sampling purposive. Hasil penelitian ini menunjukkannilai signifikasi melalui korelasi pearson product moment mendapatkan signifikan sebesar 0,424dengan taraf 0,000. Uji linieritas mendapatkan nilai signifikan sebesar 0,129 > 0,5 dan uji analisisproduct moment menghasilakan nilai 0,000 < 0,5. Sehingga hipotesis yang diajukan diterima, artinyasemakin tinggi konformitas, maka semakin tinggi impulsive buying yang dilakukan oleh remajapembeli merchandise Kpop NCT (NEO CULTURE TECHNOLOGY). erikut ini adalah petunjukpenulisan dan template artikel. Artikel diawali dengan judul, diikuti dengan nama, afiliasi, dankemudian abstrak.Kata kunci: Remaja, Konformitas, Impulsive buying, Pembeli merchandise NCT (NEO CULTURETECHNOLOGY)
{"title":"Hubungan antara Impulsive Buying dengan pembeli merchandise Kpop NCT (Neo Culture Technology)","authors":"Wahyu Yuliani","doi":"10.29080/ipr.v4i2.667","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v4i2.667","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara konformitas denganimpulsive buying pada remaja pembeli merchandise K-pop NCT (NEO CULTURE TECHNOLOGY).Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Alat pengumpulan data dalam penelitian inimenggunakan skala konformitas dan skala impulsive buying. Subjek dalam penelitian ini berjumlah200 dari total 398 responden melalui teknik quota sampling. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah metode kuantitatif dengan teknik sampling purposive. Hasil penelitian ini menunjukkannilai signifikasi melalui korelasi pearson product moment mendapatkan signifikan sebesar 0,424dengan taraf 0,000. Uji linieritas mendapatkan nilai signifikan sebesar 0,129 > 0,5 dan uji analisisproduct moment menghasilakan nilai 0,000 < 0,5. Sehingga hipotesis yang diajukan diterima, artinyasemakin tinggi konformitas, maka semakin tinggi impulsive buying yang dilakukan oleh remajapembeli merchandise Kpop NCT (NEO CULTURE TECHNOLOGY). erikut ini adalah petunjukpenulisan dan template artikel. Artikel diawali dengan judul, diikuti dengan nama, afiliasi, dankemudian abstrak.Kata kunci: Remaja, Konformitas, Impulsive buying, Pembeli merchandise NCT (NEO CULTURETECHNOLOGY)","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90163534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fokus penelitian ini adalah mengidentifikasi kepemimpinan ketua OSIS SMA. Jumlah subjek pada penelitian sebanyak 4 orang siswa yang sedang menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah masing-masing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian fenomenologis dan analisis tematik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 2 gaya kepemimpinan OSIS yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan hubungan, 9 karakteristik kepemimpinan OSIS yaitu mempunyai visi dan misi, transparan, bijaksana, bertanggung jawab, disiplin, kapasitas melihat peluang, fleksibel, inisiatif, kapasitas untuk mempengaruhi. Pada penelitian ini juga dihasilkan cara untuk memiliki karakteristik kepemimpinan OSIS yaitu memperbaiki ibadah, memahami perasaan anggota yang dipimpin/siswa, meminta masukan dari anggota dan pembina OSIS, bekerja sama dengan anggota, dan faktor yang mempengaruhi kepemimpinan seorang ketua OSIS yaitu rasa tanggung jawab, mencari pengalaman, mengulang pengalaman, dan ingin menunjukkan diri
{"title":"KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)","authors":"D. J. Bantam","doi":"10.29080/ipr.v4i2.694","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v4i2.694","url":null,"abstract":"Fokus penelitian ini adalah mengidentifikasi kepemimpinan ketua OSIS SMA. Jumlah subjek pada penelitian sebanyak 4 orang siswa yang sedang menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah masing-masing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian fenomenologis dan analisis tematik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 2 gaya kepemimpinan OSIS yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan hubungan, 9 karakteristik kepemimpinan OSIS yaitu mempunyai visi dan misi, transparan, bijaksana, bertanggung jawab, disiplin, kapasitas melihat peluang, fleksibel, inisiatif, kapasitas untuk mempengaruhi. Pada penelitian ini juga dihasilkan cara untuk memiliki karakteristik kepemimpinan OSIS yaitu memperbaiki ibadah, memahami perasaan anggota yang dipimpin/siswa, meminta masukan dari anggota dan pembina OSIS, bekerja sama dengan anggota, dan faktor yang mempengaruhi kepemimpinan seorang ketua OSIS yaitu rasa tanggung jawab, mencari pengalaman, mengulang pengalaman, dan ingin menunjukkan diri","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73715481","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyusunan skripsi merupakan salah satu tuntutan bagi setiap mahasiswa yang berada pada jenjang perguruan tinggi. Proses penyusunan skripsi ini seringkali dirasa menekan dan menjadi sumber stres yang berpengaruh pada kondisi kesejahteraan psikologis (psychological well-being) mahasiswa. Untuk itu, agar mahasiswa dapat menghadapi tuntutan/sumber stres saat sedang menyusun skripsi, mahasiswa membutuhkan dukungan sosial dari orang terdekat, yaitu dosen pembimbing dan orang tua. Dengan adanya dukungan dari lingkungan akademik dan keluarga, mahasiswa lebih merasa sejahtera, mampu menghadapi tantangan dan kesulitan, serta dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode korelasional pada 104 mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) X di Bandung. Teknik pengambilan data menggunakan dengan metode pengisian kuesioner. Alat ukur yang digunakan diadaptasi dari dukungan sosial (Cobb, 1976) dan The Ryff Scale of Psychological Well-Being (1989), yang telah dilakukan adaptasi ulang oleh Purba (2013). Pengolahan data dilakukan dengan uji normalitas dari masing-masing variabel menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji non-parametrik Rank Spearman Correlation. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa nilai kontribusi yang diberikan dukungan sosial dosen pembimbing dan orang tua terhadap psychological well-being mahasiswa yang sedang menyusun skripsi tergolong lemah, meskipun kedua varibel tersebut memiliki hubungan yang signifikan. Ditemukan pula bahwa dukungan sosial dari dosen pembimbing lebih berkontribusi memberikan psychological well-being pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, dibandingkan dukungan sosial dari orang tua. Secara lebih spesifik, dimensi dukungan penghargaan dari dosen pembimbing dan orang tua memiliki korelasi yang paling baik terhadap dimensi-dimensi psychological well-being.
{"title":"Menemukan Dukungan Sosial Yang Paling Berkontribusi Terhadap Psychological Well-Being Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi, Dosen Pembimbing atau Orang Tua?","authors":"Megawati Batubara, Auliani Meidina, Shahnaz Salsabila Rahman","doi":"10.29080/ipr.v4i2.729","DOIUrl":"https://doi.org/10.29080/ipr.v4i2.729","url":null,"abstract":"\u0000Penyusunan skripsi merupakan salah satu tuntutan bagi setiap mahasiswa yang berada pada jenjang perguruan tinggi. Proses penyusunan skripsi ini seringkali dirasa menekan dan menjadi sumber stres yang berpengaruh pada kondisi kesejahteraan psikologis (psychological well-being) mahasiswa. Untuk itu, agar mahasiswa dapat menghadapi tuntutan/sumber stres saat sedang menyusun skripsi, mahasiswa membutuhkan dukungan sosial dari orang terdekat, yaitu dosen pembimbing dan orang tua. Dengan adanya dukungan dari lingkungan akademik dan keluarga, mahasiswa lebih merasa sejahtera, mampu menghadapi tantangan dan kesulitan, serta dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode korelasional pada 104 mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) X di Bandung. Teknik pengambilan data menggunakan dengan metode pengisian kuesioner. Alat ukur yang digunakan diadaptasi dari dukungan sosial (Cobb, 1976) dan The Ryff Scale of Psychological Well-Being (1989), yang telah dilakukan adaptasi ulang oleh Purba (2013). Pengolahan data dilakukan dengan uji normalitas dari masing-masing variabel menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan uji non-parametrik Rank Spearman Correlation. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa nilai kontribusi yang diberikan dukungan sosial dosen pembimbing dan orang tua terhadap psychological well-being mahasiswa yang sedang menyusun skripsi tergolong lemah, meskipun kedua varibel tersebut memiliki hubungan yang signifikan. Ditemukan pula bahwa dukungan sosial dari dosen pembimbing lebih berkontribusi memberikan psychological well-being pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, dibandingkan dukungan sosial dari orang tua. Secara lebih spesifik, dimensi dukungan penghargaan dari dosen pembimbing dan orang tua memiliki korelasi yang paling baik terhadap dimensi-dimensi psychological well-being. \u0000","PeriodicalId":33509,"journal":{"name":"Indonesian Psychological Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85938914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}