Pub Date : 2019-04-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.1.78-89
Verani Indiarma
The purpose of this study is written based on a study that explores transcendent meanings contained in the film text, especially regarding the justification of sexual behaviors of women and men. This study applies a postfeminist deconstruction method. The postfeminist deconstruction discourse proves able to discover the contradictions containing in the text of the film.The results show that there is an attempt by the director to reverse the hierarchical structure of the binary opposition through the movie characters. The female characters seen in the film, is shown as the production of a new meaning of sexuality; women reject the status quo of mainstream sexuality, such as active-passive, wild-civilized, bitch-princess, and so on. In this film, women are allowing themselves to be called a monkey, she is wild or bitch - it is a strategy to oppose the system that has been demanding women to be "nice kids", but, it’s just a mask. There is no female pleasure in this film. This film acknowledges that the look of the women remain the same instead, because the irony in this film is blind.
{"title":"Film Assessement “Mereka Bilang Saya Monyet”: A Deconstruction of The Social Order On Female Sexuality","authors":"Verani Indiarma","doi":"10.33369/jkaganga.3.1.78-89","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.1.78-89","url":null,"abstract":"The purpose of this study is written based on a study that explores transcendent meanings contained in the film text, especially regarding the justification of sexual behaviors of women and men. This study applies a postfeminist deconstruction method. The postfeminist deconstruction discourse proves able to discover the contradictions containing in the text of the film.The results show that there is an attempt by the director to reverse the hierarchical structure of the binary opposition through the movie characters. The female characters seen in the film, is shown as the production of a new meaning of sexuality; women reject the status quo of mainstream sexuality, such as active-passive, wild-civilized, bitch-princess, and so on. In this film, women are allowing themselves to be called a monkey, she is wild or bitch - it is a strategy to oppose the system that has been demanding women to be \"nice kids\", but, it’s just a mask. There is no female pleasure in this film. This film acknowledges that the look of the women remain the same instead, because the irony in this film is blind.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128289489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.1.1-11
Annisa Sabilidina Mulyadi
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini guna mengetahui strategi komunikasi yang digunakan karyawan MRA di bengkel Agung Toyota Bengkulu. Menggunakan Teori AIDA. dengan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Terdapat 2 Informan kunci dan 1 Informan pokok. Hasil yang ditemukan dilapangan menunjukkan bahwa Maintenance Reminder Appointment (MRA) dalam layanan purna jual di Agung Toyota Bengkulu mempunyai strategi komunikasi yaitu; 1) mengingatkan servis berkala, 2) membuatkan service booking, 3) mengkonfirmasi ulang pelanggan. Strategi menghubungi pelanggan yaitu dengan cara; 1) mengucapkan sambutan dan meminta waktu pelanggan, 2) mengkonfirmasikan data pelanggan, 3) menginformasikan bahwa kendaraan pelanggan memasuki waktu untuk melakukan servis berkala, 4) menginformasikan kepada pelanggan ketentuan yang harus diservis, 5) menginformasikan waktu dan biaya servis berkala, 6) menginformasikan mengenai manfaat dan keuntungan melakukan servis berkala di bengkel Toyota, 7) menginformasikan promo-promo yang sedang berlaku, 8) membuatkan service booking, 9) mengingatkan kembali bahwa pelanggan akan melakukan servis, 10) memastikan pelanggan tidak membatalkan service booking.Kata kunci : Strategi Komunikasi, Maintenance Reminder Appointment, Layanan Purna Jual
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI DALAM LAYANAN PURNA JUAL","authors":"Annisa Sabilidina Mulyadi","doi":"10.33369/jkaganga.3.1.1-11","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.1.1-11","url":null,"abstract":"Tujuan dilaksanakannya penelitian ini guna mengetahui strategi komunikasi yang digunakan karyawan MRA di bengkel Agung Toyota Bengkulu. Menggunakan Teori AIDA. dengan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Terdapat 2 Informan kunci dan 1 Informan pokok. Hasil yang ditemukan dilapangan menunjukkan bahwa Maintenance Reminder Appointment (MRA) dalam layanan purna jual di Agung Toyota Bengkulu mempunyai strategi komunikasi yaitu; 1) mengingatkan servis berkala, 2) membuatkan service booking, 3) mengkonfirmasi ulang pelanggan. Strategi menghubungi pelanggan yaitu dengan cara; 1) mengucapkan sambutan dan meminta waktu pelanggan, 2) mengkonfirmasikan data pelanggan, 3) menginformasikan bahwa kendaraan pelanggan memasuki waktu untuk melakukan servis berkala, 4) menginformasikan kepada pelanggan ketentuan yang harus diservis, 5) menginformasikan waktu dan biaya servis berkala, 6) menginformasikan mengenai manfaat dan keuntungan melakukan servis berkala di bengkel Toyota, 7) menginformasikan promo-promo yang sedang berlaku, 8) membuatkan service booking, 9) mengingatkan kembali bahwa pelanggan akan melakukan servis, 10) memastikan pelanggan tidak membatalkan service booking.Kata kunci : Strategi Komunikasi, Maintenance Reminder Appointment, Layanan Purna Jual","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129015868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media sosial instagram @visitbengkulu sebagai media promosi pariwisata. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan jenis deskriptif. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah followers dari akun instagram @visitbengkulu dengan 100 orang followers akun instagram @visitbengkulu sebagai responden yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Teori yang digunakan adalah teori Computer Mediated Communication dari Sheizaf Rafaeli yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik penyebaran kuisioner. Teknik analisis data menggunakan bantuan pengukuran dengan skala likert, dan menggunakan rumus Linier sederhana, uji validitas, uji reliabilitas dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Instagram @visitbengkulu berpengaruh terhadap promosi pariwisata Provinsi Bengkulu. Penerapan Instagram @visitbengkulu itu sendiri cukup besar dapat dilihat dari jumlah followers-nya sebesar 68.800 meskipun belum sepenuhnya, dengan jumlah pengaruh sebesar 54,2%. Dan sisanya 45,8% dipengaruhi faktor-faktor lain.
{"title":"EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @VISITBENGKULU SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA PROVINSI BENGKULU","authors":"Rolan Nurrahman, Y. Yuliati","doi":"10.33369/JK.3.1.25-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/JK.3.1.25-32","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media sosial instagram @visitbengkulu sebagai media promosi pariwisata. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan jenis deskriptif. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah followers dari akun instagram @visitbengkulu dengan 100 orang followers akun instagram @visitbengkulu sebagai responden yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Teori yang digunakan adalah teori Computer Mediated Communication dari Sheizaf Rafaeli yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik penyebaran kuisioner. Teknik analisis data menggunakan bantuan pengukuran dengan skala likert, dan menggunakan rumus Linier sederhana, uji validitas, uji reliabilitas dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Instagram @visitbengkulu berpengaruh terhadap promosi pariwisata Provinsi Bengkulu. Penerapan Instagram @visitbengkulu itu sendiri cukup besar dapat dilihat dari jumlah followers-nya sebesar 68.800 meskipun belum sepenuhnya, dengan jumlah pengaruh sebesar 54,2%. Dan sisanya 45,8% dipengaruhi faktor-faktor lain.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127859255","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.1.33-44
Ega Harlino, Gushevinalti Gushevinalti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hacker di media sosial untuk aktualisasi diriyang dilihat dari ambisi dan keinginan seseorang untuk memenuhii kepuasan diri sendiri.Jenispenelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis deskriptif.Dengan 5 oranghacker sebagai 1 informan kunci dan 4 informan pendamping yang di pilih dengan tekniksnowball sampling. Menggunakan teori Psikoanalisis dari Sigmund Freud. Pengumpulan datadilakukan melalui wawancara observasi yang relevan dengan penelitian kualitatif yang di bagimenjadi dua, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.Pada pengumpulandata primer dibagi menjadi tiga, yaitu observasi non pastisipan, wawancara mendalam, dandokumentasi.Adapun hasil penelitian yaitu : (1) Proses hacker melakukan peretasan itu berawaldari sebuah perilaku menyimpang, (2) setiap individual hacker berada pada tingkat tak sadar saatmelakukan kegiatan peretasan (3) tidak semua aktivitas yang dilakukan hacker adalah aktivitasnegatif dan (4) hacker mendapatkan lebih kepuasan dengan melakukan kegiatan Show-off.
{"title":"POTRET AKTIVITAS HACKER DI MEDIA SOSIAL UNTUK AKTUALISASI DIRI","authors":"Ega Harlino, Gushevinalti Gushevinalti","doi":"10.33369/jkaganga.3.1.33-44","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.1.33-44","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hacker di media sosial untuk aktualisasi diriyang dilihat dari ambisi dan keinginan seseorang untuk memenuhii kepuasan diri sendiri.Jenispenelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis deskriptif.Dengan 5 oranghacker sebagai 1 informan kunci dan 4 informan pendamping yang di pilih dengan tekniksnowball sampling. Menggunakan teori Psikoanalisis dari Sigmund Freud. Pengumpulan datadilakukan melalui wawancara observasi yang relevan dengan penelitian kualitatif yang di bagimenjadi dua, yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.Pada pengumpulandata primer dibagi menjadi tiga, yaitu observasi non pastisipan, wawancara mendalam, dandokumentasi.Adapun hasil penelitian yaitu : (1) Proses hacker melakukan peretasan itu berawaldari sebuah perilaku menyimpang, (2) setiap individual hacker berada pada tingkat tak sadar saatmelakukan kegiatan peretasan (3) tidak semua aktivitas yang dilakukan hacker adalah aktivitasnegatif dan (4) hacker mendapatkan lebih kepuasan dengan melakukan kegiatan Show-off.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125417903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.1.90-99
Dionni Ditya Perdana
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang stereotipasi gender dalam masyarakat.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.Data kualitatif didapatkan melalui dokumentasi (film). Objek penelitian yakni film Anna Karenina karya Leo Tolstoy (2013). Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis semiotik Roland Barthes. Hasil peneltian menunjukan bahwa: (1) film Anna Karenina mengkonstruksikan stereotip gender melalui tanda-tanda teks percakapan maupun teks gambar. (2) pelabelan ‘bad women’ atas perempuan yang ‘mengkhianati’ pernikahan pantas untuk mendapatkan teror secara normatif dalam masyarakat melalui pengucilan dan cemoohan. (3) filmAnna Karenina mematahkan perjuangan perempuan untuk mempunyai hak atas pilihan tanpa pengaruh stigma-stigma dalam masyarakat. (4) Film sebagai media massa akan mempengaruhi penonton secara tidak langsung/ melakukan kekerasan simbolik dengan menanam stereotip gender.
{"title":"ANALISIS SEMIOTIKA SEXUAL DIFFERENCE, MOTHERHOOD DAN STEREOTIP GENDER DALAM FILM ANNA KARENINA","authors":"Dionni Ditya Perdana","doi":"10.33369/jkaganga.3.1.90-99","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.1.90-99","url":null,"abstract":"Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang stereotipasi gender dalam masyarakat.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.Data kualitatif didapatkan melalui dokumentasi (film). Objek penelitian yakni film Anna Karenina karya Leo Tolstoy (2013). Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis semiotik Roland Barthes. Hasil peneltian menunjukan bahwa: (1) film Anna Karenina mengkonstruksikan stereotip gender melalui tanda-tanda teks percakapan maupun teks gambar. (2) pelabelan ‘bad women’ atas perempuan yang ‘mengkhianati’ pernikahan pantas untuk mendapatkan teror secara normatif dalam masyarakat melalui pengucilan dan cemoohan. (3) filmAnna Karenina mematahkan perjuangan perempuan untuk mempunyai hak atas pilihan tanpa pengaruh stigma-stigma dalam masyarakat. (4) Film sebagai media massa akan mempengaruhi penonton secara tidak langsung/ melakukan kekerasan simbolik dengan menanam stereotip gender.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133902224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.1.13-24
A. Sari, R. Saragih
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan komunikasi terapeutik yang terjadi antaradokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dengan pasien ibu hamil di Apotek Al-Khair Bengkulu.denganpendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek penelitian ini adalah bentuk komunikasi terapeutikdalam pelayann kesehatan Apotek Al-Khair Bengkulu. Sumber data penelitian ini adalah Dokter SpesialisObgyn di Apotek Al-Khair Bengkulu, dengan model analisis interaktif (interactive models of analysis).Hasil peneltian menunjukan bahwa: (1) Komunikasi terapeutik diperlukan selama proses interaksi dananamnesis (2) Dari 16 teknik komunikasi terapeutik yang ada, dokter Obgyn telah melakukan 11 teknikkomunikasi terapeutik. (3) Komunikasi terapeutik, sangat penting diterapkan pada saat berinteraksidengan pasien, (4) Komunikasi terapeutik yang diterapkan Dokter Spesialis Obgyn bersifat konsultasidan monitor kondisi janin/bayi.
{"title":"PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PELAYANAN KESEHATAN (STUDI KOMUNIKASI TERAPEUTIK DOKTER SPESIALIS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI DENGAN PASIEN IBU HAMIL PADA PRAKTIK DOKTER BERSAMA DI APOTEL AL-KHAIR BENGKULU)","authors":"A. Sari, R. Saragih","doi":"10.33369/jkaganga.3.1.13-24","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.1.13-24","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan komunikasi terapeutik yang terjadi antaradokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dengan pasien ibu hamil di Apotek Al-Khair Bengkulu.denganpendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek penelitian ini adalah bentuk komunikasi terapeutikdalam pelayann kesehatan Apotek Al-Khair Bengkulu. Sumber data penelitian ini adalah Dokter SpesialisObgyn di Apotek Al-Khair Bengkulu, dengan model analisis interaktif (interactive models of analysis).Hasil peneltian menunjukan bahwa: (1) Komunikasi terapeutik diperlukan selama proses interaksi dananamnesis (2) Dari 16 teknik komunikasi terapeutik yang ada, dokter Obgyn telah melakukan 11 teknikkomunikasi terapeutik. (3) Komunikasi terapeutik, sangat penting diterapkan pada saat berinteraksidengan pasien, (4) Komunikasi terapeutik yang diterapkan Dokter Spesialis Obgyn bersifat konsultasidan monitor kondisi janin/bayi.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133526883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-22DOI: 10.33369/jkaganga.3.2.21-30
D. Sulistyo, Marwan Azhar, Y. Yuliati
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Amerika menggambarkan nilai Heroisme melalui sebuah propaganda lewat sentuhan film Hollywood Argo. Penelitian amalisis semiotika dengan tipe kualitatif. Dengan menggunakan analisis data secara langsung melalui data primer, yaitu rekaman film Argo.. Penelitian ini menggunakan semiotika Jhon Fiske dengan kategori 3 level yang akan diteliti yaitu: Level Realitas, Level Representasi, dan Level Ideologi. Hasil peneltian menunjukan bahwa: (1) Heroisme dalam fil Argo tersaji dalam berbagai bentuk. Ada beberapa sikap heroisme yang disajikan dalam adegan dialog.Beberapa lainnya lainnya ada yang disajikan dalam bentuk tersirat, (2) Terdapat 3 level semiotika John Fiske.Yang pertama level realitas memjelaskan tentang Kode sosial, Kedua yaitu, level representasi menjelaskan secara lengkap tentang Kode teknik, dan yang ketiga level ideologi, (3) Terdapat 8 adegan yang memiliki kandungan sikap heroisme, (4) Sikap heroisme/kepahlawanan dalam film ini mudah untuk dipahami.
这项研究的目的是了解美国人是如何通过好莱坞阿尔戈(好莱坞Argo)的一场宣传活动来展示英雄主义的价值的。符号学的符号学研究。通过原始数据分析,也就是电影《逃离德黑兰》的录音,这项研究使用的是sam - tika Jhon Fiske,其第三类将会被研究,那就是现实、表象和意识形态的水平。研究结果表明:(1)各种形式的英雄主义。在对话中出现了一些英雄主义的姿态。还有一些是含蓄的,(2)是约翰·菲斯克的符号学3级。第一阶段的现实解释了社会规范,第二阶段解释了技术规范的表象层次,第三阶段解释了第三阶段的意识形态;
{"title":"HEROISME AMERIKA DALAM FILM ARGO (Analisis Semiotika Propaganda Heroisme Amerika Dalam Film Argo Karya Ben Affleck)","authors":"D. Sulistyo, Marwan Azhar, Y. Yuliati","doi":"10.33369/jkaganga.3.2.21-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.2.21-30","url":null,"abstract":" Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Amerika menggambarkan nilai Heroisme melalui sebuah propaganda lewat sentuhan film Hollywood Argo. Penelitian amalisis semiotika dengan tipe kualitatif. Dengan menggunakan analisis data secara langsung melalui data primer, yaitu rekaman film Argo.. Penelitian ini menggunakan semiotika Jhon Fiske dengan kategori 3 level yang akan diteliti yaitu: Level Realitas, Level Representasi, dan Level Ideologi. Hasil peneltian menunjukan bahwa: (1) Heroisme dalam fil Argo tersaji dalam berbagai bentuk. Ada beberapa sikap heroisme yang disajikan dalam adegan dialog.Beberapa lainnya lainnya ada yang disajikan dalam bentuk tersirat, (2) Terdapat 3 level semiotika John Fiske.Yang pertama level realitas memjelaskan tentang Kode sosial, Kedua yaitu, level representasi menjelaskan secara lengkap tentang Kode teknik, dan yang ketiga level ideologi, (3) Terdapat 8 adegan yang memiliki kandungan sikap heroisme, (4) Sikap heroisme/kepahlawanan dalam film ini mudah untuk dipahami.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124753145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-10-01DOI: 10.33369/jkaganga.5.1.88-97
Dhanurseto Hadiprashada
Wayang kulit dalam perspektif komunikasi menjadi sebagai sebuah media dalam bentuk seni pertunjukan. Fenomena ini ternyata menjadi salah satu media komunikasi yang efektif ketika pagelaran ini dilakukan setiap selasa kliwon oleh masyarakat Jawa yang ada di Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena budaya apa yang muncul dalam pagelaran wayang selasa kliwon di kota Bengkulu ditinjau dalam perspektif komunikasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan informan adalah teknik snow ball (bola salju). Penelitian ini di lakukan pada kelompok masyarakat jawa yang ada di Kota Bengkulu dan merupakan penyelenggara dalam pagelaran wayang kulit selasa kliwon. Hasil Penelitian didapat bahwa wayang kulit merupakan sebuah media yang sangat efektif dalam proses komunikasi dan menciptakan pola hubungan dialektik dalam pertukaran pesan yang terjadi sekaligus menguatkan konsep komunikasi dialogis dalam menjaga keharmonisan komunitas masyarakat Jawa di Kota Bengkulu Kata kunci : dialogis, kliwon, komunikasi, wayang.
{"title":"PERSPEKTIF KOMUNIKASI DAN BUDAYA DALAM TRADISI MASYARAKAT JAWA DI KOTA BENGKULU","authors":"Dhanurseto Hadiprashada","doi":"10.33369/jkaganga.5.1.88-97","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.5.1.88-97","url":null,"abstract":"Wayang kulit dalam perspektif komunikasi menjadi sebagai sebuah media dalam bentuk seni pertunjukan. Fenomena ini ternyata menjadi salah satu media komunikasi yang efektif ketika pagelaran ini dilakukan setiap selasa kliwon oleh masyarakat Jawa yang ada di Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena budaya apa yang muncul dalam pagelaran wayang selasa kliwon di kota Bengkulu ditinjau dalam perspektif komunikasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam menentukan informan adalah teknik snow ball (bola salju). Penelitian ini di lakukan pada kelompok masyarakat jawa yang ada di Kota Bengkulu dan merupakan penyelenggara dalam pagelaran wayang kulit selasa kliwon. Hasil Penelitian didapat bahwa wayang kulit merupakan sebuah media yang sangat efektif dalam proses komunikasi dan menciptakan pola hubungan dialektik dalam pertukaran pesan yang terjadi sekaligus menguatkan konsep komunikasi dialogis dalam menjaga keharmonisan komunitas masyarakat Jawa di Kota Bengkulu \u0000Kata kunci : dialogis, kliwon, komunikasi, wayang.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127036366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-04-06DOI: 10.33369/jkaganga.4.1.68-77
Nobat Tri Pamungkas
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas humas, serta untuk mengetahui faktor-faktor pendukung serta penghambat dalam program acara “Greget Kampung dengan menggunakan model komunikasi massa oleh James E.Grunig. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Dengan teknik analisis data melalui pengumpulan, reduksi, penyajian serta penarikan kesimpulan dan uji validitas data. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Humas Pemerintah Kota Yogyakarta bertindak sebagai konseptor dan penyelenggara, (2) Kekurangan yang terjadi pada tahapan pencarian fakta, perencanaan, komunikasi dan evaluasi, (3) Kegiatan promosi media publikasi humas belum efektif, (4) Jadwal tayang, intensitas penyangan, serta lembaga penyiaran masih perlu dikaji kembali, (5) Terdapat faktor pendukung seperti keterbukaan staf serta menjalin hubungan dengan pekerja seni dan production house, (6) Terdapat faktor terhambat seperti keterbatasan dana.
{"title":"Aktivitas Humas Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mempromosikan potensi kampung melalui program acara “Greget Kampung” pada tahun 2015-2016","authors":"Nobat Tri Pamungkas","doi":"10.33369/jkaganga.4.1.68-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.4.1.68-77","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas humas, serta untuk mengetahui faktor-faktor pendukung serta penghambat dalam program acara “Greget Kampung dengan menggunakan model komunikasi massa oleh James E.Grunig. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Dengan teknik analisis data melalui pengumpulan, reduksi, penyajian serta penarikan kesimpulan dan uji validitas data. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Humas Pemerintah Kota Yogyakarta bertindak sebagai konseptor dan penyelenggara, (2) Kekurangan yang terjadi pada tahapan pencarian fakta, perencanaan, komunikasi dan evaluasi, (3) Kegiatan promosi media publikasi humas belum efektif, (4) Jadwal tayang, intensitas penyangan, serta lembaga penyiaran masih perlu dikaji kembali, (5) Terdapat faktor pendukung seperti keterbukaan staf serta menjalin hubungan dengan pekerja seni dan production house, (6) Terdapat faktor terhambat seperti keterbatasan dana.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124395854","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-08-01DOI: 10.33369/jkaganga.4.2.83-91
Sutrisno Wijayadiningrat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi otaku mengenai nilai-nilai kesetaraan gender dalam anime dan manga Naruto dengan analisis teori perkembangan perseptual Gibson. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian untuk menjelaskan secara mendalam persepsi otaku mengenai nilai-nilai kesetaraan genderdalam anime dan manga Naruto. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan data utama yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan. Hasil penelitian mengungkapkan persepsi otaku bahwa terwujudnya kesetaraan gender dalam anime dan manga Naruto telah ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, kontrol atas pembangunan dan memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan, sehingga dapat disimpulkan bahwa anime dan manga Naruto adalah serial yang memuat nilai-nilai kesetaraan gender.Kata kunci: anime, manga, persepsi otaku, kesetaraan gender, perseptual Gibson
{"title":"PERSEPSI OTAKU MENGENAI NILAI-NILAI KESETARAAN GENDER DALAM ANIME DAN MANGA NARUTO","authors":"Sutrisno Wijayadiningrat","doi":"10.33369/jkaganga.4.2.83-91","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.4.2.83-91","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi otaku mengenai nilai-nilai kesetaraan gender dalam anime dan manga Naruto dengan analisis teori perkembangan perseptual Gibson. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian untuk menjelaskan secara mendalam persepsi otaku mengenai nilai-nilai kesetaraan genderdalam anime dan manga Naruto. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan data utama yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan para informan. Hasil penelitian mengungkapkan persepsi otaku bahwa terwujudnya kesetaraan gender dalam anime dan manga Naruto telah ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, kontrol atas pembangunan dan memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan, sehingga dapat disimpulkan bahwa anime dan manga Naruto adalah serial yang memuat nilai-nilai kesetaraan gender.Kata kunci: anime, manga, persepsi otaku, kesetaraan gender, perseptual Gibson","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130233892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}