I. Sari, Fisca Aprita Dewi, Nur Fadila, Migfar Rivadah
Abstract - The implementation of education policy can be interpreted as an action or carrying out a policy which leads to the education sector in order to achieve the desired goals. To achieve the desired educational policy objectives have a process in implementing education policies including 1) preparing for the implementation of education policies, 2) implementing education policies with a trial period, 3) implementing real education policies accompanied by supervision and control, 4) conducting an evaluation of education policies. education policy has characteristics to improve education by having educational goals, fulfilling legal-formal aspects, has an operational concept, is made by the authorities, can be evaluated, and has a systematic, later in implementing education policy itself it is necessary to know continuously or be concerned with various factors outside of education. namely political factors, legal factors, social factors, economic factors that directly or indirectly affect the educational policy program made, to achieve the desired implementation of educational policies and achieve defining objectives have strategies that must be mastered, namely communication, resources, disposition. , and bureaucratic structures. This is aimed at realizing the desired implementation of educational policie. Abstrak – implementasi kebijakan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau pelasanaan suatu kebijakan yang mengarah pada bidang pendidikan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan memiliki proses dalam melaksanakan kebijakan pendidikan meliputi 1) mempersiapkan pelaksanaan kebijakan pendidikan, 2) melaksanakan kebijakan pendidikan dengan masa percobaan, 3) melaksanakan kebijakan pendidikan yang nyata disertai dengan pengawasan dan pengendalian. 4) melakukan evaluasi kebijakan pendidikan. Kebijakan pendidikan memiliki cirri-ciri untuk meningkatkan pendidikan dengan memiliki tujuan pendidikan, memenugi aspek legal-formal, memiliki konsep operasional, dibuat oleh penguasa, dapat dievaluasi, dan memiliki sistematis, kemudian dalam melaksanakan kebijakan pendidikan itu sendiri perlu diketahui secara terus menerus atau peduli dengan berbagai factor di luar pendidikan yaitu factor politik, factor hokum, factor social, factor ekonomi yang secara langsung mempenfaruhi program kebijakan pendidikan yang dibuat, untuk mencapai pelaksanaan yang diinginkan kebijakan pendidikan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan mempunyai strategi yang harus dikuasai yaitu, komunikasi. Sumber daya, disposisi, dan struktur birokasi. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan implementasi kebijakan pendidikan yang diingikan.
摘要:教育政策的实施可以理解为一项行动或执行一项政策,从而导致教育部门达到预期的目标。为达到预期的教育政策目标,教育政策的实施有一个过程,包括:1)教育政策的实施准备;2)教育政策的实施有试用期;3)真正的教育政策的实施伴随着监督和控制;教育政策具有提高教育质量的特点,有教育目标,履行法律和形式方面,具有可操作的概念,是由当局制定的,可评估的,具有系统性,以后在实施教育政策本身时,需要不断了解或关注教育以外的各种因素。即直接或间接影响教育政策方案制定的政治因素、法律因素、社会因素、经济因素,为实现教育政策的预期实施和实现既定目标,必须掌握策略,即沟通、资源、配置。以及官僚结构。这是为了实现教育政策的预期执行。摘要/ abstract摘要:实施asi kebijakan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau pelasanan suatu kebijakan yang mengarah pada bidang pendidikan guna menapai tujuan yang diinginkan。Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkkan memiliki proprom dalam melaksanakan kebijakan pendidikan meliputi 1) memperpersiapkan pelaksanakan kebijakan pendidikan dengan masa percobaan, 3) melaksanakan kebijakan pendidikan yang nyata disertai dengan pengawasan dan pengendalian。(4)对美拉坎的评价。Kebijakan pendidikan memiliki cirri-ciri为她meningkatkan pendidikan dengan memiliki tujuan pendidikan, memenugi aspek legal-formal, memiliki konsep operasional, dibuat奥列格·杜宾纳(penguasa dapat dievaluasi,丹memiliki sistematis, kemudian dalam melaksanakan Kebijakan pendidikan itu sendiri perlu diketahui secara terus menerus atau peduli dengan berbagai因素di luar pendidikan yaitu政治因素,因素废话,社会因素,要素经济杨氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏氏。夏天的一天,处置,并罢工birokasi。Hal ini bertujuan untuk mewujudkan implementasi kebijakan pendidikan yang diingikan。
{"title":"ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN UU NO. 20 TAHUN 2003 TERHADAP PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA","authors":"I. Sari, Fisca Aprita Dewi, Nur Fadila, Migfar Rivadah","doi":"10.36787/jsi.v4i1.552","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v4i1.552","url":null,"abstract":"Abstract - The implementation of education policy can be interpreted as an action or carrying out a policy which leads to the education sector in order to achieve the desired goals. To achieve the desired educational policy objectives have a process in implementing education policies including 1) preparing for the implementation of education policies, 2) implementing education policies with a trial period, 3) implementing real education policies accompanied by supervision and control, 4) conducting an evaluation of education policies. education policy has characteristics to improve education by having educational goals, fulfilling legal-formal aspects, has an operational concept, is made by the authorities, can be evaluated, and has a systematic, later in implementing education policy itself it is necessary to know continuously or be concerned with various factors outside of education. namely political factors, legal factors, social factors, economic factors that directly or indirectly affect the educational policy program made, to achieve the desired implementation of educational policies and achieve defining objectives have strategies that must be mastered, namely communication, resources, disposition. , and bureaucratic structures. This is aimed at realizing the desired implementation of educational policie. Abstrak – implementasi kebijakan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau pelasanaan suatu kebijakan yang mengarah pada bidang pendidikan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan memiliki proses dalam melaksanakan kebijakan pendidikan meliputi 1) mempersiapkan pelaksanaan kebijakan pendidikan, 2) melaksanakan kebijakan pendidikan dengan masa percobaan, 3) melaksanakan kebijakan pendidikan yang nyata disertai dengan pengawasan dan pengendalian. 4) melakukan evaluasi kebijakan pendidikan. Kebijakan pendidikan memiliki cirri-ciri untuk meningkatkan pendidikan dengan memiliki tujuan pendidikan, memenugi aspek legal-formal, memiliki konsep operasional, dibuat oleh penguasa, dapat dievaluasi, dan memiliki sistematis, kemudian dalam melaksanakan kebijakan pendidikan itu sendiri perlu diketahui secara terus menerus atau peduli dengan berbagai factor di luar pendidikan yaitu factor politik, factor hokum, factor social, factor ekonomi yang secara langsung mempenfaruhi program kebijakan pendidikan yang dibuat, untuk mencapai pelaksanaan yang diinginkan kebijakan pendidikan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan mempunyai strategi yang harus dikuasai yaitu, komunikasi. Sumber daya, disposisi, dan struktur birokasi. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan implementasi kebijakan pendidikan yang diingikan.","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69749156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract - This study focused on product design, online promotion, brand image and purchasing decisions. Brand image of an item can be formed through product design and promotion. Through designs that keep up with the times and promotional activities will be taken into consideration by consumers in deciding on purchases. The research design uses descriptive verification design by passing the significance test, path analysis and coefficient determination. Data shows that product design, online promotion and purchasing decisions are in the good category, while the brand image is very good. From the results of statistical tests it is known that product design and online promotion have a positive and significant effect on purchasing decisions through brand image as an intervening variable. 60.4% of the variation in the brand image can be explained by product design and online promotion then 83.8% variations in purchase decisions can be explained by brand image. Abstrak - Penelitian ini melihat desain produk, promosi secara online, citra merek dan keputusan pembelian. Citra merek suatu barang dapat terbentuk melalui desain produk dan promosinya. Melalui desain yang mengikuti perkembangan zaman dan aktivitas promosi akan menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian. Desain penelitian menggunakan desain deskriptif verifikatif dengan melewati uji signifikansi, analisis jalur dan koefisien determinasi. Data menunjukan bahwa desain produk, promosi secara online dan keputusan pembelian berada pada kategori baik, sedangkan citra merek sangat baik. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa desain produk dan promosi secara online berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian melalui citra merek sebagai variable intervening. 60,4% variasi dari citra merek tersebut dapat diterangkan oleh desain produk dan promosi secara online kemudian 83,8% variasi keputusan pembelian dapat diterangkan oleh citra merek.
摘要:本研究的重点是产品设计、在线推广、品牌形象和购买决策。商品的品牌形象可以通过产品的设计和推广来形成。通过与时俱进的设计和促销活动,消费者在决定购买时会考虑到这些因素。研究设计采用描述性验证设计,通过显著性检验、通径分析和系数确定。数据显示,产品设计、线上推广、购买决策都在不错的范畴,同时品牌形象非常好。从统计检验的结果可知,通过品牌形象作为中介变量,产品设计和网络促销对购买决策有显著的正向影响。60.4%的品牌形象变化可以用产品设计和在线促销来解释,83.8%的购买决策变化可以用品牌形象来解释。摘要:penpentian是一种设计产品,在线推广的产品,柑橘单品,可普洱茶和penbelian。Citra merek suatu barang patatuk melalui设计产品和推广。这是我的梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想。设计图纸验证了设计图纸对设计图纸的影响,分析了设计图纸对设计图纸的影响。Data menunjukan bahwa设计产品,promosi secara在线dan keputusan pembelian berada patatori baik, sedangkan citra merek sangat baik。达哈希乌吉统计数据显示,产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量、产品质量等均有显著性影响。63,4 %不同的达香椿纯素,但达香椿纯素,但达香椿纯素,达香椿纯素,达香椿纯素,达香椿纯素。
{"title":"DISAIN PRODUK, PROMOSI SECARA ONLINE, CITRA MEREK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN","authors":"K. Kosasih","doi":"10.36787/jsi.v3i2.407","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v3i2.407","url":null,"abstract":"Abstract - This study focused on product design, online promotion, brand image and purchasing decisions. Brand image of an item can be formed through product design and promotion. Through designs that keep up with the times and promotional activities will be taken into consideration by consumers in deciding on purchases. The research design uses descriptive verification design by passing the significance test, path analysis and coefficient determination. Data shows that product design, online promotion and purchasing decisions are in the good category, while the brand image is very good. From the results of statistical tests it is known that product design and online promotion have a positive and significant effect on purchasing decisions through brand image as an intervening variable. 60.4% of the variation in the brand image can be explained by product design and online promotion then 83.8% variations in purchase decisions can be explained by brand image. \u0000Abstrak - Penelitian ini melihat desain produk, promosi secara online, citra merek dan keputusan pembelian. Citra merek suatu barang dapat terbentuk melalui desain produk dan promosinya. Melalui desain yang mengikuti perkembangan zaman dan aktivitas promosi akan menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian. Desain penelitian menggunakan desain deskriptif verifikatif dengan melewati uji signifikansi, analisis jalur dan koefisien determinasi. Data menunjukan bahwa desain produk, promosi secara online dan keputusan pembelian berada pada kategori baik, sedangkan citra merek sangat baik. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa desain produk dan promosi secara online berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian melalui citra merek sebagai variable intervening. 60,4% variasi dari citra merek tersebut dapat diterangkan oleh desain produk dan promosi secara online kemudian 83,8% variasi keputusan pembelian dapat diterangkan oleh citra merek.","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44896550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract – The city's tourist destination is a considerable economic potential contributing to the development of the area. Tourism policy is expected to improve the local opinion, while providing economic impact to the welfare of the community. Tourist destination through Community Empowerment Program is no other to improve the economic growth of the real sector and small business as well as regional development. The methods used in the study are qualitative deskriftif, data collection with interview techniques, and study of documents then analyzed. The results of the study, that the city's tourist destination policy has given significant value to the community economy, empowerment, small business and the realization of smatcity branding and contributing to the original revenue of the city of Bandung. Abstrak – Destinasi wisata kota merupakan potensi ekonomi yang cukup besar berkontribusi dalam pembangunan daerah. Dengan kebijakan kepariwisataan diharapkan dapat meningkatkan pendapat asli daerah, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Destinasi wisata melalui program pemberdayaan masyarakat tiada lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor riil dan usaha kecil menengah serta pembangunan daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriftif kualitatif, pengumpulan data dengan teknik wawancara, dan kajian dokumen kemudian dianalisis. Hasil penelitian, bahwa kebijakan destinasi wisata kota telah memberikan nilai signifikan terhadap ekonomi masyarakat, pemberdayaan, usaha kecil menangah dan terwujudnya smatcity branding serta berkontribusi pada pendapatan asli daerah Kota Bandung.
摘要:城市的旅游目的地是一个相当大的经济潜力,有助于该地区的发展。旅游政策有望改善当地舆论,同时为社区福利提供经济影响。旅游目的地通过社区赋权计划是改善实体部门和小企业的经济增长以及区域发展的唯一途径。在研究中使用的方法是定性问卷调查,数据收集与访谈技术,并研究文件,然后分析。研究结果表明,万隆市的旅游目的地政策对社区经济、赋权、小企业和智慧品牌的实现具有重要价值,并为万隆市的原始收入做出贡献。[摘要]经济发展潜力与经济发展潜力的关系,是我国经济发展的基础。Dengan kebijakan kepariwisataan diharapkan dapat meningkatkan pendapat asli daerah, sekaligus成员kan danpak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat。国家发展规划纲要(纲要)与国家发展规划纲要(纲要)的发展规划纲要(纲要)与国家发展规划纲要(纲要)的发展纲要(纲要)。人口统计数据分析,人口统计数据分析,人口统计数据分析。Hasil penelitian, bawa kebijakan destinaswisata kota Bandung成员,niai signifikan kota economistmasyarakat, pemberdayaan, usha keciil menangah danterwujudnya smart品牌,berkontribusi padpadapatan和asli daerah kota Bandung。
{"title":"IMPLEMENTASI KEBIJAKAN EKONOMI TERHADAP DESTINASI WISATA KOTA DALAM MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERKOTAAN","authors":"Lilis Yuaningsih","doi":"10.36787/jsi.v3i2.275","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v3i2.275","url":null,"abstract":"Abstract – The city's tourist destination is a considerable economic potential contributing to the development of the area. Tourism policy is expected to improve the local opinion, while providing economic impact to the welfare of the community. Tourist destination through Community Empowerment Program is no other to improve the economic growth of the real sector and small business as well as regional development. The methods used in the study are qualitative deskriftif, data collection with interview techniques, and study of documents then analyzed. The results of the study, that the city's tourist destination policy has given significant value to the community economy, empowerment, small business and the realization of smatcity branding and contributing to the original revenue of the city of Bandung. \u0000Abstrak – Destinasi wisata kota merupakan potensi ekonomi yang cukup besar berkontribusi dalam pembangunan daerah. Dengan kebijakan kepariwisataan diharapkan dapat meningkatkan pendapat asli daerah, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Destinasi wisata melalui program pemberdayaan masyarakat tiada lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor riil dan usaha kecil menengah serta pembangunan daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriftif kualitatif, pengumpulan data dengan teknik wawancara, dan kajian dokumen kemudian dianalisis. Hasil penelitian, bahwa kebijakan destinasi wisata kota telah memberikan nilai signifikan terhadap ekonomi masyarakat, pemberdayaan, usaha kecil menangah dan terwujudnya smatcity branding serta berkontribusi pada pendapatan asli daerah Kota Bandung. \u0000 ","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48172784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract – This study investigate Basic Chemistry learning outcome difference in Health Analyst Level 3 Diploma sudents who did self-affective assessment and peer-affective assessment. Participant of this study were two student groups in which 30 students in class A who did self-affective assessment and 28 students in class B who did peer-affective assessment, while Basic Chemistry learning experience in both classes were identical. The result of this study showed that class A Basic Chemistry learning outcome (78.21) is higher and significantly different (asymp sig. 0.001, α = 0.05) than class B learning outcome (70.90). Based on questionnare, it was found that class A students found themselves more motivated, discipline, responsible, and have self abitity consciousness. While class B students found themselves growing reflective, motivation, dan sympathy behaviors. Class A students focused on learning and their own selves, while class B students focused on learning, their selves, and peer’s behavior. Affective assessment wether it’s self or peer assessment can be used to help student continually watch their behavior development in learning and develop their long life learner behavior. Abstrak – Penelitian ini mengkaji perbedaan hasil belajar mahasiswa DIII Analis Kesehatan pada mata kuliah Kimia Dasar yang melaksanakan self-affective assessment dan peer-affective assessment. Responden terdiri dari dua kelompok mahasiswa terdiri dari 30 orang kelas A melaksanakan self-affective assessment dan 28 orang kelas B melaksanakan peer-affective assessment, dengan keseluruhan pengalaman belajar mata kuliah Kimia Dasar yang persis sama. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar mata kuliah Kimia Dasar mahasiswa DIII Analis Kesehatan yang melaksanakan self-affective assessment (78,21) lebih tinggi dan berbeda secara signifikan (asymp sig. 0,001, α = 0,05) dengan mahasiswa yang melaksanakan peer-affective assessment (70,90). Berdasarkan hasil angket, ditemukan bahwa mahasiswa kelas A mendapati diri mereka lebih termotivasi, disiplin, tanggung jawab, dan mengenal kemampuan diri. Sementara itu mahasiswa kelas B mendapati diri mereka menumbuhkan sikap reflektif, motivasi, dan simpati. Mahasiswa kelas A lebih fokus pada materi pembelajaran dan perkembangan dirinya sendiri, sementara mahasiswa kelas B berfokus pada materi pembelajaran, perkembangan diri sendiri, dan mengamati perkembangan teman sejawat. Penialaian afektif baik berupa self-affective assessment maupun peer-affective assessment dapat digunakan untuk membantu mahasiswa memantau perkembangan sikapnya dalam belajar dan menumbuhkan sikap pembelajar sepanjang hayat.
{"title":"PENGARUH SELF DAN PEER AFFECTIVE ASSESSMEN PADA HASIL BELAJAR KIMIA DASAR MAHASISWA DIII ANALIS KESEHATAN","authors":"G. Fajriani","doi":"10.36787/jsi.v3i2.258","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v3i2.258","url":null,"abstract":"Abstract – This study investigate Basic Chemistry learning outcome difference in Health Analyst Level 3 Diploma sudents who did self-affective assessment and peer-affective assessment. Participant of this study were two student groups in which 30 students in class A who did self-affective assessment and 28 students in class B who did peer-affective assessment, while Basic Chemistry learning experience in both classes were identical. The result of this study showed that class A Basic Chemistry learning outcome (78.21) is higher and significantly different (asymp sig. 0.001, α = 0.05) than class B learning outcome (70.90). Based on questionnare, it was found that class A students found themselves more motivated, discipline, responsible, and have self abitity consciousness. While class B students found themselves growing reflective, motivation, dan sympathy behaviors. Class A students focused on learning and their own selves, while class B students focused on learning, their selves, and peer’s behavior. Affective assessment wether it’s self or peer assessment can be used to help student continually watch their behavior development in learning and develop their long life learner behavior. \u0000Abstrak – Penelitian ini mengkaji perbedaan hasil belajar mahasiswa DIII Analis Kesehatan pada mata kuliah Kimia Dasar yang melaksanakan self-affective assessment dan peer-affective assessment. Responden terdiri dari dua kelompok mahasiswa terdiri dari 30 orang kelas A melaksanakan self-affective assessment dan 28 orang kelas B melaksanakan peer-affective assessment, dengan keseluruhan pengalaman belajar mata kuliah Kimia Dasar yang persis sama. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar mata kuliah Kimia Dasar mahasiswa DIII Analis Kesehatan yang melaksanakan self-affective assessment (78,21) lebih tinggi dan berbeda secara signifikan (asymp sig. 0,001, α = 0,05) dengan mahasiswa yang melaksanakan peer-affective assessment (70,90). Berdasarkan hasil angket, ditemukan bahwa mahasiswa kelas A mendapati diri mereka lebih termotivasi, disiplin, tanggung jawab, dan mengenal kemampuan diri. Sementara itu mahasiswa kelas B mendapati diri mereka menumbuhkan sikap reflektif, motivasi, dan simpati. Mahasiswa kelas A lebih fokus pada materi pembelajaran dan perkembangan dirinya sendiri, sementara mahasiswa kelas B berfokus pada materi pembelajaran, perkembangan diri sendiri, dan mengamati perkembangan teman sejawat. Penialaian afektif baik berupa self-affective assessment maupun peer-affective assessment dapat digunakan untuk membantu mahasiswa memantau perkembangan sikapnya dalam belajar dan menumbuhkan sikap pembelajar sepanjang hayat.","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47673830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Absract- This article will explain and describe the opportunities for Social Sciences subjects in realizing multicultural-based education. In compiling this article, the authors used the literature study method is data collection techniques are carried out using books, and other literatures such as journals or articles related to the theme discussed. The results showed that multicultural-based education is education that must be realized in formal education in Indonesia, departing from the conditions of people in Indonesia who have a diversity of ethnicities, cultures, and religions. Seeing all subjects in the world of education at the junior high level, Social Sciences subjects have a very strategic position. This is based on aspects of the study in the subject of Social Sciences providing a gap in almost every material. Thus, the availability of the gap is expected to be used as fully as possible and as effectively as possible in incorporating multicultural values, for the creation of multicultural-based education. Keyword: Social Sciences, Education, Multicultural Abstrak- Artikel ini akan menjelaskan dan mendeskripsikan Peluang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mewujudkan pendidikan yang berbasis multikultural. Dalam menyusun artikel ini, penulis menggunakan metode studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan buku-buku, dan literatur-literatur lainnya seperti jurnal ataupun artikel yang terkait dengan tema yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan berbasis multikultural merupakan pendidikan yang harus diwujudkan dalam pendidikan formal di Indonesia, berangkat dari kondisi masyarakat di Indonesia yang memiliki keragaman suku bangsa, budaya, dan agama. Melihat semua mata pelajaran dalam dunia pendidikan ditingkat SMP, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki kedudukan yang sangat strategis. Hal ini didasari aspek kajian dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menyediakan celah hampir disetiap materi. Dengan demikian, ketersediaan celah tersebut diharapakan mampu digunakan semaksimal mungkin dan seefektif mungkin dalam memasukkan nilai-nilai multikultural, guna terciptanya pendidikan yang berbasis multikultural. Kata Kunci: Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan, Multikultural
{"title":"Peluang Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam Mewujudkan Pendidikan Yang Berbasis Multikultural","authors":"Tri Nurza Rahmawati","doi":"10.36787/jsi.v3i1.225","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v3i1.225","url":null,"abstract":"Absract- This article will explain and describe the opportunities for Social Sciences subjects in realizing multicultural-based education. In compiling this article, the authors used the literature study method is data collection techniques are carried out using books, and other literatures such as journals or articles related to the theme discussed. The results showed that multicultural-based education is education that must be realized in formal education in Indonesia, departing from the conditions of people in Indonesia who have a diversity of ethnicities, cultures, and religions. Seeing all subjects in the world of education at the junior high level, Social Sciences subjects have a very strategic position. This is based on aspects of the study in the subject of Social Sciences providing a gap in almost every material. Thus, the availability of the gap is expected to be used as fully as possible and as effectively as possible in incorporating multicultural values, for the creation of multicultural-based education. \u0000 \u0000Keyword: Social Sciences, Education, Multicultural \u0000 \u0000Abstrak- Artikel ini akan menjelaskan dan mendeskripsikan Peluang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mewujudkan pendidikan yang berbasis multikultural. Dalam menyusun artikel ini, penulis menggunakan metode studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan buku-buku, dan literatur-literatur lainnya seperti jurnal ataupun artikel yang terkait dengan tema yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan berbasis multikultural merupakan pendidikan yang harus diwujudkan dalam pendidikan formal di Indonesia, berangkat dari kondisi masyarakat di Indonesia yang memiliki keragaman suku bangsa, budaya, dan agama. Melihat semua mata pelajaran dalam dunia pendidikan ditingkat SMP, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki kedudukan yang sangat strategis. Hal ini didasari aspek kajian dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menyediakan celah hampir disetiap materi. Dengan demikian, ketersediaan celah tersebut diharapakan mampu digunakan semaksimal mungkin dan seefektif mungkin dalam memasukkan nilai-nilai multikultural, guna terciptanya pendidikan yang berbasis multikultural. \u0000 \u0000Kata Kunci: Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan, Multikultural \u0000 ","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49024616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Faktor Personal Angka Perceraian dalam Kajian Psikologi Komunikasi pada hakekatnya merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga dan pihak-pihak pemerintah sebagai kontrol sosial kemasyarakatan. Dalam rangka mendukung pemberdayaan pengurangan angka perceraian di beberapa kecamatan di Kota Bandung, strategi yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain adalah pertama mengoptimalkan peran konsultan akademik dalam melakukan pendampingan para kader PKK dan pemuda pemudi yang akan memasuki jenjang pernikahan (Mahasiswa tingkat akhir). Kedua, mensosialisasikan pemberdayaan diri pada kedua target di atas, ketiga Meningkatkan peran serta lembaga pemerintah seperti akademisi (bidang psikologi komunikasi), KUA Kecamatan dan Disdukcapil. Diharapkan dengan melaksanakan strategi-strategi diatas dapat mengurangi tingkat angka perceraian di kota Bandung selama kurun waktu penelitian dan tidak lagi mengalami kesulitan dalam beradaptasi dalam memberdayakan dan mengenali potensi diri. Tujuan akhir dari penelitian ini sebagai bahan dasar untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia terutama setiap pribadi yang akan memasuki jenjang pernikahan sehingga berimbas pada efek kebahagiaan dan hidup yang berkualitas dari satu keluarga inti. Perubahan besar seorang individu secara personal berdampak pada perubahan sosial, budaya dan terlebih perekonomian. Fakte dilapangan bahwa angka perceraian menurut data statistik dari beberapa institusi disdukcapil dan Kantor Urusan Agama ternyata peran permasalahan kepribadian terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya faktor ekonomi yang paling mendominasi. Sedangkan metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah memberikan pembinaan berupa seminar manajemen diri, workshop menjadi pribadi berkualitas sesuai dengan capaian target materil dan imateril dengan target sasaran setiap individu berusia 20-40 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat kota Bandung dari beberapa kecamatan dengan adanya optimalisasi peran akademisi dan peran KUA serta disukcapil mendapatkan pendekatan secara psikologis sehingga dapat mengurangi angka perceraian di Kota Bandung.
{"title":"Perceraian dalam Persepsi Psikologi Komunikasi di Kota Bandung serta Penanggulangannya","authors":"Lia Kurniawati, Milla Mustikawati Sugandi","doi":"10.36787/jsi.v2i2.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v2i2.89","url":null,"abstract":"Faktor Personal Angka Perceraian dalam Kajian Psikologi Komunikasi pada hakekatnya merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga dan pihak-pihak pemerintah sebagai kontrol sosial kemasyarakatan. Dalam rangka mendukung pemberdayaan pengurangan angka perceraian di beberapa kecamatan di Kota Bandung, strategi yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain adalah pertama mengoptimalkan peran konsultan akademik dalam melakukan pendampingan para kader PKK dan pemuda pemudi yang akan memasuki jenjang pernikahan (Mahasiswa tingkat akhir). Kedua, mensosialisasikan pemberdayaan diri pada kedua target di atas, ketiga Meningkatkan peran serta lembaga pemerintah seperti akademisi (bidang psikologi komunikasi), KUA Kecamatan dan Disdukcapil. Diharapkan dengan melaksanakan strategi-strategi diatas dapat mengurangi tingkat angka perceraian di kota Bandung selama kurun waktu penelitian dan tidak lagi mengalami kesulitan dalam beradaptasi dalam memberdayakan dan mengenali potensi diri. Tujuan akhir dari penelitian ini sebagai bahan dasar untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia terutama setiap pribadi yang akan memasuki jenjang pernikahan sehingga berimbas pada efek kebahagiaan dan hidup yang berkualitas dari satu keluarga inti. Perubahan besar seorang individu secara personal berdampak pada perubahan sosial, budaya dan terlebih perekonomian. Fakte dilapangan bahwa angka perceraian menurut data statistik dari beberapa institusi disdukcapil dan Kantor Urusan Agama ternyata peran permasalahan kepribadian terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya faktor ekonomi yang paling mendominasi. Sedangkan metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah memberikan pembinaan berupa seminar manajemen diri, workshop menjadi pribadi berkualitas sesuai dengan capaian target materil dan imateril dengan target sasaran setiap individu berusia 20-40 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat kota Bandung dari beberapa kecamatan dengan adanya optimalisasi peran akademisi dan peran KUA serta disukcapil mendapatkan pendekatan secara psikologis sehingga dapat mengurangi angka perceraian di Kota Bandung.","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49503049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budaya organisasi adalah filosofi dasar yang membuat keyakinan, norma-norma,dan nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dalam organisasi. Budaya organisasi sangat diperlukan dan berpera penting untuk mencapai kinerja puncak organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui budaya organisasi yang terdapat pada Dinas Kesehatan Kota Bogor. (2) untuk mengetahui kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Bogor. (3) untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan di instansi pemerintahan Dinas Kesehatan Kota Bogor. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 56 orang. Jenis penelitian yang di gunakan adalah Deskriptif Eksploratif menggunakan data primer dan sekunder, dengan metode observasi dan kuesioner dibagikan kepada 56 responden. Metode analisis data yang digunakan analisis koefisien korelasi rank spearman,anlisis koefisien determinasi, dan uji hipotesis korelasi diolah dengan menggunakan SPSS 23. Hasil analisis koefisien korelasi rank spearman diperoleh r = 0,544, artinya hubungan budaya organisasi dengan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Bogor memiliki tingkat hubungan yang sedang. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh KD = 29,6%. Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa kontribusi hubungan budaya organisasi dengan kinerja pegawai besar 29,6%. Sedangkan sisanya sebesar 70,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di kinerja pegawai. Hasil uji hipotesis korelasi diperoleh nilai t hitung > t tabel ( 4,764 > 1,674 ) maka Ha diterima Ho ditolak, maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan nyata antara budaya organisasi (X) dengan kinerja pegawai (Y) pada Dinas Kesehatan Kota Bogor.
{"title":"Hubungan Budaya Organisasi Dengan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kota Bogor","authors":"H. Herman, Eris Delia","doi":"10.36787/jsi.v2i2.133","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v2i2.133","url":null,"abstract":"Budaya organisasi adalah filosofi dasar yang membuat keyakinan, norma-norma,dan nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dalam organisasi. Budaya organisasi sangat diperlukan dan berpera penting untuk mencapai kinerja puncak organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui budaya organisasi yang terdapat pada Dinas Kesehatan Kota Bogor. (2) untuk mengetahui kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Bogor. (3) untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan di instansi pemerintahan Dinas Kesehatan Kota Bogor. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 56 orang. Jenis penelitian yang di gunakan adalah Deskriptif Eksploratif menggunakan data primer dan sekunder, dengan metode observasi dan kuesioner dibagikan kepada 56 responden. Metode analisis data yang digunakan analisis koefisien korelasi rank spearman,anlisis koefisien determinasi, dan uji hipotesis korelasi diolah dengan menggunakan SPSS 23. Hasil analisis koefisien korelasi rank spearman diperoleh r = 0,544, artinya hubungan budaya organisasi dengan kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Bogor memiliki tingkat hubungan yang sedang. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh KD = 29,6%. Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa kontribusi hubungan budaya organisasi dengan kinerja pegawai besar 29,6%. Sedangkan sisanya sebesar 70,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di kinerja pegawai. Hasil uji hipotesis korelasi diperoleh nilai t hitung > t tabel ( 4,764 > 1,674 ) maka Ha diterima Ho ditolak, maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan nyata antara budaya organisasi (X) dengan kinerja pegawai (Y) pada Dinas Kesehatan Kota Bogor.","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44434375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aktivitas pengelolaan informasi dan dokumentasi adalah bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi. Aktivitas ini terkait langsung dengan fungsi manajemen puncak. Keterbukaan informasi publik adalah aspek demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan dan hak asasi manusia dalam memperoleh informasi yang benar. Upaya peningkatan pelayanan secara kontinyu dan pengelolaan informasi bagi instansinya, mendorong perasa serta masyarakat dalam menyuseskan program pemerintah, baik di tingkat desa, provinsi, maupun pusat. Pada jurnal berjudul “Fungsi Humas Desa sebagai Pengelola Informasi di Era Keterbukaan Informasi Publik” ini penulis menggunakan pendekatan metodologi penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dapat disebut juga dengan penelitian deskriptif, di mana data yang terkumpul lebih mengedepankan kata-kata atau gambar. Data dikumpulkan melalui teknik purposive sampling terhadap pengelola informasi dan dokumentasi yang ada di Desa Kasugengan Kidul Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perangkat desa difungsikan perannya sebagai humas desa atau pengelola informasi yang berkewajiban memberikan informasi secara jelas kepada masyarakat. Upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa ini diharapkan menghasilkan kondisi masyarakat yang berdaya guna. Kesimpulan penelitian ini adalah pengelola informasi di Desa Kasugengan Kidul telah mampu memberikan kontribusi positif dalam penyebaran program kerja pemerintah desa. Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, desa, dan masyarakat hakikatnya memiliki tujuan yang sama dalam mengembangkan potensi dan pembangunan desa berdasarkan asas transparansi serta sama-sama melakukan pengawasan penyelenggaraannya secara partisipatif.
信息和文件管理活动是特权或组织不可分割的一部分。该活动与峰值管理的功能直接相关。传播公共信息是民主的一个方面,在获得正确信息方面,它涉及高度的自由和人权。为其机构不断加强服务和信息管理,激发感情和社会破坏政府项目,无论是在村、省还是中央一级。在题为《公共信息传播时代农村人作为信息管理者的职能》的期刊中,作者采用了定性研究方法论的方法。定性研究也可以称为描述性研究,其中收集的数据更多地是向前的单词或图像。数据是通过有目的的抽样技术,针对位于Compatibility Cirebon Capacity Input困难儿童村的信息和文件管理人员收集的。研究表明,每个乡村设备都充当着乡村人或信息管理者,需要向公众清楚地提供信息。通过提高知识、态度、技能、行为、能力、意识,并通过符合问题本质和农村社区需求优先事项的政策制定、计划、活动和配套措施利用资源,努力发展社会的独立性和福祉,有望创造富裕社会的条件。这项研究的结论是,Kasugengan Kidul村的信息管理员能够为传播农村政府工作方案做出积极贡献。中央政府、省、首都/城市、村庄和社区实际上有着相同的目的,即在透明的基础上开发潜力和建设村庄,同时以参与的方式监督其保护。
{"title":"Fungsi Humas Desa Sebagai Pengelola Informasi di Era Keterbukaan Informasi Publik","authors":"Dikhorir Afnan","doi":"10.36787/jsi.v2i2.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v2i2.135","url":null,"abstract":"Aktivitas pengelolaan informasi dan dokumentasi adalah bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi. Aktivitas ini terkait langsung dengan fungsi manajemen puncak. Keterbukaan informasi publik adalah aspek demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan dan hak asasi manusia dalam memperoleh informasi yang benar. Upaya peningkatan pelayanan secara kontinyu dan pengelolaan informasi bagi instansinya, mendorong perasa serta masyarakat dalam menyuseskan program pemerintah, baik di tingkat desa, provinsi, maupun pusat. Pada jurnal berjudul “Fungsi Humas Desa sebagai Pengelola Informasi di Era Keterbukaan Informasi Publik” ini penulis menggunakan pendekatan metodologi penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dapat disebut juga dengan penelitian deskriptif, di mana data yang terkumpul lebih mengedepankan kata-kata atau gambar. Data dikumpulkan melalui teknik purposive sampling terhadap pengelola informasi dan dokumentasi yang ada di Desa Kasugengan Kidul Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perangkat desa difungsikan perannya sebagai humas desa atau pengelola informasi yang berkewajiban memberikan informasi secara jelas kepada masyarakat. Upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat desa ini diharapkan menghasilkan kondisi masyarakat yang berdaya guna. Kesimpulan penelitian ini adalah pengelola informasi di Desa Kasugengan Kidul telah mampu memberikan kontribusi positif dalam penyebaran program kerja pemerintah desa. Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, desa, dan masyarakat hakikatnya memiliki tujuan yang sama dalam mengembangkan potensi dan pembangunan desa berdasarkan asas transparansi serta sama-sama melakukan pengawasan penyelenggaraannya secara partisipatif.","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42022932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan dan observasi dalam pembelajaran menulis puisi di SMA bahwa tenaga pendidik masih terpaku pada buku paket yang disediakan oleh pemerintah. Kondisi ini menuntut tenaga pendidik khususnya guru bahasa Indonesia untuk bisa dan cerdik dalam menyediakan dan memilih bahan pembelajaran menulis sastra yang sesuai dengan karakteristiknya, menarik perhatian para siswa, serta bersifat fleksibel supaya tercipta kegiatan pembelajaran yang mandiri maupun kelompok. Dasar pemikiran lainnya yang melandasi penelitian terhadap lirik lagu “Buka Mata dan Telinga” ini adalah mendapatkannya penghargaan di acara NET 2.0 Indonesia Choice Awards 2015 sebagai Best Album of The Year dan juga sebagai Best Band of The Year. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah nilai-nilai sosial yang terkandung dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan fokus kajiannya adalah nilai-nilai sosial dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga”. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik telaah kepustakaan, teknik dokumentasi, dan teknik analisis dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga”. Berdasarkan hasil kajian atau analisis terhadap nilai-nilai sosial dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga” di antaranya nilai material, nilai vital, nilai kerohanian (nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral, dan nilai religius).
{"title":"Kajian Nilai Sosial Dalam Lirik Lagu “Buka Mata Dan Telinga” Karya Sheila On7","authors":"Idan Setiari","doi":"10.36787/jsi.v2i2.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v2i2.92","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan dan observasi dalam pembelajaran menulis puisi di SMA bahwa tenaga pendidik masih terpaku pada buku paket yang disediakan oleh pemerintah. Kondisi ini menuntut tenaga pendidik khususnya guru bahasa Indonesia untuk bisa dan cerdik dalam menyediakan dan memilih bahan pembelajaran menulis sastra yang sesuai dengan karakteristiknya, menarik perhatian para siswa, serta bersifat fleksibel supaya tercipta kegiatan pembelajaran yang mandiri maupun kelompok. Dasar pemikiran lainnya yang melandasi penelitian terhadap lirik lagu “Buka Mata dan Telinga” ini adalah mendapatkannya penghargaan di acara NET 2.0 Indonesia Choice Awards 2015 sebagai Best Album of The Year dan juga sebagai Best Band of The Year. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah nilai-nilai sosial yang terkandung dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan fokus kajiannya adalah nilai-nilai sosial dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga”. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik telaah kepustakaan, teknik dokumentasi, dan teknik analisis dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga”. Berdasarkan hasil kajian atau analisis terhadap nilai-nilai sosial dalam lirik lagu Sheila On7 berjudul “Buka Mata dan Telinga” di antaranya nilai material, nilai vital, nilai kerohanian (nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai moral, dan nilai religius).","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41589025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
. Dalam catatan sejarah, Islam merupakan Agama yang paling mudah diterima ajarannya oleh setiap orang diberbagai penjuru dunia. Hal tersebut dikarenakan dalam ajaran Islam tidak ada penolakan atau penentangan pada kultur budaya daerah selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan ajaran yang tercantum dalam Al-Quran dan Sunah Nabi. Artinya masuknya Ajaran Islam dalam dalam suatu daerah tertentu itu melalui penetrasi kebudayaan daerah yang ada didaerah tertentu dengan perpaduan Ajaran Islam. Oleh karena itulah ajaran Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat suatu daerah dengan pertimbangan tanpa merubah budaya yang sudah ada atau budaya peninggalan nenek moyang yang ada di daerah tersebut. Maka tidak heran jika kita datang ke suatu daerah tertentu kemudian kita mengamati ada sebuah perbedaan dalam hal peribadatan Agama Islam didaerah tersebut, itu semua bermula dikarenanakan terjadi penetrasi antara budaya lokal yang sudah ada didaerah tersebut dengan Ajaran Islam.
{"title":"Islam dan Kebudayaan","authors":"Eman Supriatna","doi":"10.36787/jsi.v2i2.178","DOIUrl":"https://doi.org/10.36787/jsi.v2i2.178","url":null,"abstract":". Dalam catatan sejarah, Islam merupakan Agama yang paling mudah diterima ajarannya oleh setiap orang diberbagai penjuru dunia. Hal tersebut dikarenakan dalam ajaran Islam tidak ada penolakan atau penentangan pada kultur budaya daerah selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan ajaran yang tercantum dalam Al-Quran dan Sunah Nabi. Artinya masuknya Ajaran Islam dalam dalam suatu daerah tertentu itu melalui penetrasi kebudayaan daerah yang ada didaerah tertentu dengan perpaduan Ajaran Islam. Oleh karena itulah ajaran Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat suatu daerah dengan pertimbangan tanpa merubah budaya yang sudah ada atau budaya peninggalan nenek moyang yang ada di daerah tersebut. Maka tidak heran jika kita datang ke suatu daerah tertentu kemudian kita mengamati ada sebuah perbedaan dalam hal peribadatan Agama Islam didaerah tersebut, itu semua bermula dikarenanakan terjadi penetrasi antara budaya lokal yang sudah ada didaerah tersebut dengan Ajaran Islam.","PeriodicalId":33699,"journal":{"name":"Jurnal Soshum Insentif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47557127","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}