Pub Date : 2023-01-30DOI: 10.17977/um064v3i12023p88-99
Kezia Nada Dila Selfana, H. Hartono, Yurina Gusanti
Banyuwangi merupakan kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa. Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak kebudayaan, adat dan tradisi. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan di Banyuwangi telah mengalami pergeseran. Salah satu faktor pendorongnya yakni adanya globalisasi yang mendorong masyarakat Banyuwangi berkembang ke arah yang lebih modern. Hal ini memberikan dampak pada kesenian Banyuwangi. Salah satunya pada pola permainan musik angklung caruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pergeseran budaya yang terjadi pada masyarakat Banyuwangi dan untuk mengetahui dampak pergeseran budaya masyarakat desa Aliyan Kabupaten Banyuwangi terhadap pola permainan angklung caruk grup Aliyan Bolot. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pergeseran budaya yang terjadi pada masyarakat Banyuwangi sangat mempengaruhi dan berdampak pada pola permainan musik angklung caruk grup Aliyan Bolot. Terdapat tiga variabel yang terpengaruh yaitu instrumen musik, vokal, dan aransemen. Kata kunci: pergeseran, banyuwangi, angklung caruk, pola, permainan The Impact of Banyuwangi Cultural Shifts on the Pattern of the Angklung Caruk Game of Aliyan Bolot Group Banyuwangi is one of the districts on the eastern tip of Java Island, Indonesia. This regency has many cultures, customs, and traditions. However, the culture in Banyuwangi has experienced a shift over time, with globalization becoming one of the driving factors. This globalization encourages the people of Banyuwangi to develop in a more modern direction. This change in people’s lives also impacts the arts from Banyuwangi, including the pattern of the angklung caruk music game. This study aims to investigate the cultural shift that occurred in the Banyuwangi community and the impact of that shift in the Aliyan village community, Banyuwangi, especially in the pattern of the angklung caruk game of the Aliyan Bolot group. Using a descriptive qualitative approach, this study collected data through observation, interviews, and documentation. For data analysis, we used data reduction, data presentation, and verification. The results of the study explained that the cultural shift in the Banyuwangi community greatly influenced and impacted the pattern of the angklung caruk music game of the Aliyan Bolot group. There are three variables being affected, namely musical instruments, vocals, and arrangements. Keywords: shift, banyuwangi, angklung caruk, game, pattern
{"title":"Dampak Pergeseran Budaya Masyarakat Banyuwangi terhadap Pola Permainan Angklung Caruk Grup Aliyan Bolot","authors":"Kezia Nada Dila Selfana, H. Hartono, Yurina Gusanti","doi":"10.17977/um064v3i12023p88-99","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p88-99","url":null,"abstract":"Banyuwangi merupakan kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa. Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak kebudayaan, adat dan tradisi. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan di Banyuwangi telah mengalami pergeseran. Salah satu faktor pendorongnya yakni adanya globalisasi yang mendorong masyarakat Banyuwangi berkembang ke arah yang lebih modern. Hal ini memberikan dampak pada kesenian Banyuwangi. Salah satunya pada pola permainan musik angklung caruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pergeseran budaya yang terjadi pada masyarakat Banyuwangi dan untuk mengetahui dampak pergeseran budaya masyarakat desa Aliyan Kabupaten Banyuwangi terhadap pola permainan angklung caruk grup Aliyan Bolot. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pergeseran budaya yang terjadi pada masyarakat Banyuwangi sangat mempengaruhi dan berdampak pada pola permainan musik angklung caruk grup Aliyan Bolot. Terdapat tiga variabel yang terpengaruh yaitu instrumen musik, vokal, dan aransemen.\u0000Kata kunci: pergeseran, banyuwangi, angklung caruk, pola, permainan\u0000The Impact of Banyuwangi Cultural Shifts on the Pattern of the Angklung Caruk Game of Aliyan Bolot Group\u0000Banyuwangi is one of the districts on the eastern tip of Java Island, Indonesia. This regency has many cultures, customs, and traditions. However, the culture in Banyuwangi has experienced a shift over time, with globalization becoming one of the driving factors. This globalization encourages the people of Banyuwangi to develop in a more modern direction. This change in people’s lives also impacts the arts from Banyuwangi, including the pattern of the angklung caruk music game. This study aims to investigate the cultural shift that occurred in the Banyuwangi community and the impact of that shift in the Aliyan village community, Banyuwangi, especially in the pattern of the angklung caruk game of the Aliyan Bolot group. Using a descriptive qualitative approach, this study collected data through observation, interviews, and documentation. For data analysis, we used data reduction, data presentation, and verification. The results of the study explained that the cultural shift in the Banyuwangi community greatly influenced and impacted the pattern of the angklung caruk music game of the Aliyan Bolot group. There are three variables being affected, namely musical instruments, vocals, and arrangements.\u0000Keywords: shift, banyuwangi, angklung caruk, game, pattern","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115197977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-30DOI: 10.17977/um064v3i12023p148-164
Nurul Izzah, Dudy Syafruddin, S. Sunarti
Penulisan hanzi merupakan salah satu materi yang sulit dipelajari pada keterampilan berbahasa Mandarin. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa sering kali mengalami kesulitan dalam menulis hanzi. Hal tersebut disebabkan oleh masih kurangnya pemanfaatan media yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Oleh karena itu diperlukan pengembangan media yang menunjang pembelajar menulis hanzi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengukur kelayakan dari media pembelajaran modul cetak menulis hanzi terintegrasi website. Pengembangan media ini menggunakan model ADDIE. Data yang digunakan yaitu data campuran (mixed) berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kelayakan dari ahli media, ahli materi dan siswa. Data kualitatif digunakan untuk mengetahui jawaban dari guru bahasa Mandarin. Hasil yang diperoleh yakni media modul cetak menulis hanzi terintegrasi website ‘sangat layak’ untuk digunakan dalam pembelajaran menulis hanzi. Hal tersebut berdasarkan pada penilaian ahli media yang memperoleh hasil persentase sebesar 94 persen, dan ahli materi sebesar 97 persen dengan kriteria sangat layak. Hasil uji coba produk yang dilakukan kepada 11 siswa yakni memperoleh hasil persentase sebesar dengan kriteria sangat layak. Dengan demikian, media tersebut dapat menjadi solusi atas kesulitan penulisan hanzi pada siswa. Kata kunci: pengembangan; modul; menulis hanzi; terintegrasi website The Development of a Website Integrated Hanzi Writing Print Module of Islamic High School Students Hanzi writing is one of the Chinese language skills that are difficult to learn. During the learning activities, students often have trouble and difficulties writing hanzi. This case is caused by the lack of the use of media that can actively involve the students. Hence, it is necessary to develop media that can encourage learners in writing hanzi. This study aims to generate and measure the feasibility of website-integrated in hanzi writing print module learning media. This media development uses the ADDIE model. The data used is mixed data in the form of quantitative and qualitative data. Quantitative data is used to determine the feasibility of media experts, material experts, and students. Qualitative data is used to find out the answers from Chinese teachers. The results obtained that the printed module media for writing Chinese integrated on the website is 'very feasible to be used in learning to write hanzi. This is based on the assessment of media experts who get a percentage result of 94 percent, and material experts by 97 percent with very decent criteria. The results of product trials conducted on 11 students obtained a percentage of the results with very feasible criteria. Thus, the media can be a solution to students' difficulties in writing Chinese hanzi. Keywords: development; hanzi writing; module; website-integrated.
{"title":"Pengembangan Modul Cetak Menulis Hanzi Terintegrasi Website untuk Siswa SMA Islam","authors":"Nurul Izzah, Dudy Syafruddin, S. Sunarti","doi":"10.17977/um064v3i12023p148-164","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p148-164","url":null,"abstract":"Penulisan hanzi merupakan salah satu materi yang sulit dipelajari pada keterampilan berbahasa Mandarin. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa sering kali mengalami kesulitan dalam menulis hanzi. Hal tersebut disebabkan oleh masih kurangnya pemanfaatan media yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Oleh karena itu diperlukan pengembangan media yang menunjang pembelajar menulis hanzi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengukur kelayakan dari media pembelajaran modul cetak menulis hanzi terintegrasi website. Pengembangan media ini menggunakan model ADDIE. Data yang digunakan yaitu data campuran (mixed) berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kelayakan dari ahli media, ahli materi dan siswa. Data kualitatif digunakan untuk mengetahui jawaban dari guru bahasa Mandarin. Hasil yang diperoleh yakni media modul cetak menulis hanzi terintegrasi website ‘sangat layak’ untuk digunakan dalam pembelajaran menulis hanzi. Hal tersebut berdasarkan pada penilaian ahli media yang memperoleh hasil persentase sebesar 94 persen, dan ahli materi sebesar 97 persen dengan kriteria sangat layak. Hasil uji coba produk yang dilakukan kepada 11 siswa yakni memperoleh hasil persentase sebesar dengan kriteria sangat layak. Dengan demikian, media tersebut dapat menjadi solusi atas kesulitan penulisan hanzi pada siswa.\u0000Kata kunci: pengembangan; modul; menulis hanzi; terintegrasi website\u0000The Development of a Website Integrated Hanzi Writing Print Module of Islamic High School Students\u0000Hanzi writing is one of the Chinese language skills that are difficult to learn. During the learning activities, students often have trouble and difficulties writing hanzi. This case is caused by the lack of the use of media that can actively involve the students. Hence, it is necessary to develop media that can encourage learners in writing hanzi. This study aims to generate and measure the feasibility of website-integrated in hanzi writing print module learning media. This media development uses the ADDIE model. The data used is mixed data in the form of quantitative and qualitative data. Quantitative data is used to determine the feasibility of media experts, material experts, and students. Qualitative data is used to find out the answers from Chinese teachers. The results obtained that the printed module media for writing Chinese integrated on the website is 'very feasible to be used in learning to write hanzi. This is based on the assessment of media experts who get a percentage result of 94 percent, and material experts by 97 percent with very decent criteria. The results of product trials conducted on 11 students obtained a percentage of the results with very feasible criteria. Thus, the media can be a solution to students' difficulties in writing Chinese hanzi.\u0000Keywords: development; hanzi writing; module; website-integrated.","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130695451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-30DOI: 10.17977/um064v3i12023p75-87
Muhammad An Naufar Prastyo, Kholisin Kholisin
Bahasa Arab merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memajukan kemajuan ilmu pengetahuan. Meskipun dapat membaca huruf Arab dengan baik, banyak siswa di Indonesia yang tidak mampu menulis bahasa Arab sesuai dengan pedoman tata bahasa yang baik dan benar. Oleh karena itu, penerapan pendekatan imla' diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu masalah yang dihadapi siswa ketika belajar bahasa Arab adalah mereka telah mempelajari bahasa tersebut di usia muda tetapi belum belajar menulisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan strategi imla' dalam meningkatkan keterampilan menulis kosakata siswa kelas VII MTs Negeri 5 Ngawi. Data dikumpulkan dari 34 siswa kelas 7 terdiri atas 20 perempuan dan 14 laki-laki. Sebagai metode pengumpulan data, observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes digunakan. Untuk menilai temuan observasi dan dokumentasi digunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif (menganalisis skor dengan melakukan serangkaian tes untuk mengetahui rata-rata skor siswa dan ketuntasan belajar siswa). Hasil penelitian dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyalin kosa kata bahasa Arab yang telah tertulis di papan tulis sebelumnya tanpa melihat teks, kemudian menulis kosa kata bahasa Arab yang terdiri dari potongan huruf hijaiyah untuk membentuk kata, dan menulis kosa kata bahasa Arab yang dibaca. dengan lantang oleh guru mengungkapkan rata-rata nilai pra siklus 63,7. Selain itu, rata-rata nilai siswa pada Siklus I mengikuti terapi mengalami peningkatan sebesar 74,6 persen. Selain itu penerapan metode imla’ al-mandzur dan imla’ al-istima’i menghasilkan peningkatan yang cukup besar sebesar 87,3 persen pada nilai rata-rata siswa pada Siklus II, setelah pengulangan Siklus I, bila menggunakan metode imla' metode al-mandzur dan imla' al-istima'i. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan imla' meningkatkan keterampilan menulis kosa kata bahasa Arab siswa. Kata Kunci : metode imla’, kemampuan menulis, bahasa Arab The Application of Imla’ al-mandzur and Imla’ al-istima’i Methods to Improve Arabic Vocabulary Writing Skills for 7th Grade Students Arabic is one of the tools used to advance scientific advancement. Even though they can read Arabic script well, many students in Indonesia are unable to write Arabic according to appropriate and precise grammar guidelines. Therefore, the application of the imla' approach is required to resolve these issues. One of the problems that students made when learning Arabic was that they had learnt the language at a young age but had not yet learned to write it. This study aimed to determine the effectiveness of the imla' strategy in enhancing the vocabulary writing skills of seventh-grade pupils at MTs Negeri 5 Ngawi. Data were collected from 34 pupils in class VII which were 20 females and 14 males. As data gathering methods, observations, interviews, documentation, and tests were utilized. To assess the findings of observation and documen
阿拉伯语是促进衰老科学进步的工具之一。虽然许多印尼学生能很好地阅读阿拉伯语,但他们无法根据正确和正确的语法指导方针编写阿拉伯语。因此,伊斯兰教方法的应用是解决这一问题的必要条件。学生在学习阿拉伯语时面临的一个问题是,他们很小的时候就学会了阿拉伯语,但还没有学会写作。本研究旨在了解imla'战略在提高国家5个Ngawi学生七年级词汇书写技能方面的有效性。这是一份来自34名7年级学生的数据,共有20名女性和14名男性。用于数据收集、观察、采访、文件和测试的方法。评估观察结果和文档使用的定性和定量数据分析技术(通过一系列测试来分析分数,了解学生的平均分数和学生的学习目标)。研究结果是为了提高学生在不看课文的情况下复制写在黑板上的阿拉伯语词汇的能力,然后用“拼图”组成的阿拉伯语词汇来塑造单词,并编写阿拉伯语词汇来阅读。老师们大声疾呼,平均绩点为63.7。此外,参加治疗的第一个周期的学生平均分数增加了74.6%。此外,采用伊姆拉-曼dzur和伊姆拉-istima方法根据研究,可以得出结论,imla的方法提高了学生的阿拉伯语词汇水平。关键字:印利亚的方法、写作能力、阿拉伯语的应用语言即使他们能读懂阿拉伯文字,印尼的许多学生也不能写阿拉伯语语法,因为它允许尊重和精确的语法指南。因此,伊斯兰教法的应用程序要求解决这些问题。一号problems》这种学生制造当学习阿拉伯语是那他们早就把learnt the language at a young age但还没有学会写了它。这项研究可以确定imla' strategy在MTs land 5 Ngawi地区写下七级瞳孔的技能,从而产生效率。数据由20个母马和14个母马收集。美国的数据聚集了方法、观察、面试、文档和测试是功利的。以评估观察和文档分析数据的结果、对应性和量量分析技术分析的结果是展开的。《study设计results to improve学生“不在乎去布洛克收到阿拉伯语词汇语法that had been on The就读无国界beforehand看着《阿拉伯文本,然后写consisting of一片片的词汇语法hijaiyah信件的形式的话,和阿拉伯语词汇语法写那是read aloud老师透露的平均pre-cycle价值》由63 7。此外,第一周期治疗的普及率增加了74.6分。另外,在采用伊斯兰教的方法时根据研究,其中一个可能会得出结论,这种疾病会导致阿拉伯语词汇写作障碍。阿拉伯语:书写方法、写作能力、阿拉伯语
{"title":"Penerapan Metode Imla’ al-mandzur dan Imla’ al-istima’i untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Kelas 7","authors":"Muhammad An Naufar Prastyo, Kholisin Kholisin","doi":"10.17977/um064v3i12023p75-87","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p75-87","url":null,"abstract":"Bahasa Arab merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memajukan kemajuan ilmu pengetahuan. Meskipun dapat membaca huruf Arab dengan baik, banyak siswa di Indonesia yang tidak mampu menulis bahasa Arab sesuai dengan pedoman tata bahasa yang baik dan benar. Oleh karena itu, penerapan pendekatan imla' diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu masalah yang dihadapi siswa ketika belajar bahasa Arab adalah mereka telah mempelajari bahasa tersebut di usia muda tetapi belum belajar menulisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan strategi imla' dalam meningkatkan keterampilan menulis kosakata siswa kelas VII MTs Negeri 5 Ngawi. Data dikumpulkan dari 34 siswa kelas 7 terdiri atas 20 perempuan dan 14 laki-laki. Sebagai metode pengumpulan data, observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes digunakan. Untuk menilai temuan observasi dan dokumentasi digunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif (menganalisis skor dengan melakukan serangkaian tes untuk mengetahui rata-rata skor siswa dan ketuntasan belajar siswa). Hasil penelitian dirancang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyalin kosa kata bahasa Arab yang telah tertulis di papan tulis sebelumnya tanpa melihat teks, kemudian menulis kosa kata bahasa Arab yang terdiri dari potongan huruf hijaiyah untuk membentuk kata, dan menulis kosa kata bahasa Arab yang dibaca. dengan lantang oleh guru mengungkapkan rata-rata nilai pra siklus 63,7. Selain itu, rata-rata nilai siswa pada Siklus I mengikuti terapi mengalami peningkatan sebesar 74,6 persen. Selain itu penerapan metode imla’ al-mandzur dan imla’ al-istima’i menghasilkan peningkatan yang cukup besar sebesar 87,3 persen pada nilai rata-rata siswa pada Siklus II, setelah pengulangan Siklus I, bila menggunakan metode imla' metode al-mandzur dan imla' al-istima'i. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan imla' meningkatkan keterampilan menulis kosa kata bahasa Arab siswa.\u0000Kata Kunci : metode imla’, kemampuan menulis, bahasa Arab\u0000The Application of Imla’ al-mandzur and Imla’ al-istima’i Methods to Improve Arabic Vocabulary Writing Skills for 7th Grade Students \u0000Arabic is one of the tools used to advance scientific advancement. Even though they can read Arabic script well, many students in Indonesia are unable to write Arabic according to appropriate and precise grammar guidelines. Therefore, the application of the imla' approach is required to resolve these issues. One of the problems that students made when learning Arabic was that they had learnt the language at a young age but had not yet learned to write it. This study aimed to determine the effectiveness of the imla' strategy in enhancing the vocabulary writing skills of seventh-grade pupils at MTs Negeri 5 Ngawi. Data were collected from 34 pupils in class VII which were 20 females and 14 males. As data gathering methods, observations, interviews, documentation, and tests were utilized. To assess the findings of observation and documen","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121664649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-30DOI: 10.17977/um064v3i12023p54-74
Alfia Bella Prasetyan, Ike Ratnawati, Lisa Sidyawati
Perempuan dan bunga matahari merupakan dua wujud yang berbeda tetapi memiliki sifat yang sama. Bunga matahari memiliki keunikan mengikuti arah matahari bergerak dan filosofi bunganya dihubungkan dengan simbol feminitas atau sifat perempuan. Lemah lembut dan sabar terkadang masih diposisikan tidak adil dalam suatu budaya yang disebut patriarki. Sistem sosial yang menempatkan perempuan di kelas terbawah, kekuasaan lebih didominasi laki-laki sehingga banyak kasus pelecehan dan kekerasan atas tubuh perempuan. Dari permasalahan tersebut masih sering terjadi di era modern ini sehingga penulis menjadikan latar belakang dalam pembuatan karya, yang mana makna dibalik karya ini diharapkan bisa menjadi jembatan khususnya bagi perempuan untuk menyuarakan penderitaannya. Tujuan penciptaan ini mendeskripsikan ide gagasan konsep, proses kreatif, hasil dan penyajian batik lukis yang terinspirasi dari bunga matahari sebagai simbol perempuan. Penulis mengembangkan metode Alma M. Hawkins pada pengciptaannya melalui tiga tahapan, yaitu tahap eksplorasi, improvisasi, dan perwujudan. Penyajian hasil karyanya meng-hasilkan enam batik lukis dengan judul: Nirmala, Gundah, Sadrah, Nirwana, Angkara, dan Senandika. Menggunakan dua teknik yaitu teknik colet dan canting tulis untuk pewarna glow in the dark, hasil akhir penciptaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan teknik baru pada batik lukis modern. Kata kunci: bunga matahari, simbol, perempuan, batik lukis, glow in the dark The Sunflowers as a Symbol of Women in the Creation of Batik Painting Creations using Coloring Techniques Glow in The Dark Women and sunflowers are two different forms but have the same characteristics. Sunflowers have the uniqueness of following the direction of the moving sun, a social system that places women in the lowest class, power is dominated by men so that there are many cases of harassment and violence against women's bodies. These problems still often occur in this modern era, so the author uses the background in making works, where the meaning behind this work is hoped to be a bridge, especially for women to voice their suffering. The purpose of this creation is to describe the concept ideas, creative processes, results and presentation of painted batik inspired by sunflowers as a symbol of women. The author develops Alma M. Hawkins' method of creation through three stages, namely the stages of exploration, improvisation, and embodiment. The presentation of his work resulted in six painted batiks with the titles: Nirmala, Gundah, Sadrah, Nirwana, Angkara, and Senandika. Using two techniques, namely the dab and canting techniques for glow in the dark coloring, the final result of this creation is expected to be an inspiration in developing new techniques in modern painting batik. Keywords: sunflowers, symbols, woman, painted batik, glow in the dark
妇女和向日葵是两种不同但具有相同性质的实体。向日葵在太阳的运动方向上是独一无二的,它们的哲学与女性特质或女性特质有关。在一种被称为父权制的文化中,温和和耐心有时仍然处于不公平的地位。社会制度把女性置于社会底层,更多的权力支配着男性,导致许多对女性身体的虐待和暴力案件。在这个现代时代,这一问题仍然很常见,因此作者将其作为创作作品的背景,希望这一作品背后的意义成为一种桥梁,特别是妇女表达她的痛苦。创造的目的描述了灵感来自向日葵作为女性象征的概念、创意过程、结果和蜡染表演。作者通过三个阶段的探索、即兴创作和物化来发展阿尔玛·M·霍金斯的方法。他的作品制作了六种蜡染作品,标题为:Nirmala、Gundah、Sadrah、Nirwana、Angkara和Senandika。使用两种技术,即在黑暗中使用灯芯草和铜书写染料的技术,这一创造的最终结果可能是发展现代蜡染的新技术的灵感来源。关键词:向日葵、符号、女性、蜡染图案、在黑暗的向日葵中发光,就像女人在黑暗的女人和向日葵中使用颜色技术的发光一样。向日葵有遵循“移动太阳”的方向的不一致之处,这种地位在较低阶层的妇女的社会制度,权力由男人支配,所以有许多骚扰和虐待妇女的措施。这些问题在现代时代仍然存在,所以工作背后的好处是希望成为桥梁,尤其是让女性为自己的声音提供支持。这项发明的目的是为了描述女性的象征意义、创意设计、灵感和蜡染图案的概念、灵感和展示。author开发者Alma M. Hawkins的《三重探索、即兴创作和开采的方法》他在六种不同不同的不同的工作岗位上推荐的:Nirmala, Gundah, Sadrah, nir槃,Angkara和Senandika。使用两种技术,namely的dab和canting技术在黑暗的颜色中发光,这项发明的最终结果是启发开发现代蜡染新技术。向日葵,符号,女人,蜡染,在黑暗中发光
{"title":"Bunga Matahari sebagai Simbol Perempuan dalam Cipta Kreasi Batik Lukis dengan Teknik Pewarnaan Glow In The Dark","authors":"Alfia Bella Prasetyan, Ike Ratnawati, Lisa Sidyawati","doi":"10.17977/um064v3i12023p54-74","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p54-74","url":null,"abstract":"Perempuan dan bunga matahari merupakan dua wujud yang berbeda tetapi memiliki sifat yang sama. Bunga matahari memiliki keunikan mengikuti arah matahari bergerak dan filosofi bunganya dihubungkan dengan simbol feminitas atau sifat perempuan. Lemah lembut dan sabar terkadang masih diposisikan tidak adil dalam suatu budaya yang disebut patriarki. Sistem sosial yang menempatkan perempuan di kelas terbawah, kekuasaan lebih didominasi laki-laki sehingga banyak kasus pelecehan dan kekerasan atas tubuh perempuan. Dari permasalahan tersebut masih sering terjadi di era modern ini sehingga penulis menjadikan latar belakang dalam pembuatan karya, yang mana makna dibalik karya ini diharapkan bisa menjadi jembatan khususnya bagi perempuan untuk menyuarakan penderitaannya. Tujuan penciptaan ini mendeskripsikan ide gagasan konsep, proses kreatif, hasil dan penyajian batik lukis yang terinspirasi dari bunga matahari sebagai simbol perempuan. Penulis mengembangkan metode Alma M. Hawkins pada pengciptaannya melalui tiga tahapan, yaitu tahap eksplorasi, improvisasi, dan perwujudan. Penyajian hasil karyanya meng-hasilkan enam batik lukis dengan judul: Nirmala, Gundah, Sadrah, Nirwana, Angkara, dan Senandika. Menggunakan dua teknik yaitu teknik colet dan canting tulis untuk pewarna glow in the dark, hasil akhir penciptaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan teknik baru pada batik lukis modern.\u0000Kata kunci: bunga matahari, simbol, perempuan, batik lukis, glow in the dark\u0000The Sunflowers as a Symbol of Women in the Creation of Batik Painting Creations using Coloring Techniques Glow in The Dark\u0000Women and sunflowers are two different forms but have the same characteristics. Sunflowers have the uniqueness of following the direction of the moving sun, a social system that places women in the lowest class, power is dominated by men so that there are many cases of harassment and violence against women's bodies. These problems still often occur in this modern era, so the author uses the background in making works, where the meaning behind this work is hoped to be a bridge, especially for women to voice their suffering. The purpose of this creation is to describe the concept ideas, creative processes, results and presentation of painted batik inspired by sunflowers as a symbol of women. The author develops Alma M. Hawkins' method of creation through three stages, namely the stages of exploration, improvisation, and embodiment. The presentation of his work resulted in six painted batiks with the titles: Nirmala, Gundah, Sadrah, Nirwana, Angkara, and Senandika. Using two techniques, namely the dab and canting techniques for glow in the dark coloring, the final result of this creation is expected to be an inspiration in developing new techniques in modern painting batik.\u0000Keywords: sunflowers, symbols, woman, painted batik, glow in the dark","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126392715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-30DOI: 10.17977/um064v3i12023p100-113
Masfiatul Laili Maftukhah, Imam Asrori
Akibat dampak pandemi COVID-19, kegiatan pembelajaran berubah dari tatap muka ke jarak jauh. Sistem jarak jauh tersebut juga sangat membutuhkan adanya media pembelajaran dan peneliti menganggap media berbasis video adalah yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media video pembelajaran bahasa Arab maharah istima kelas dua MTs dan mendeskripsikan tingkat kelayakannya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Data yang dikumpulkan meliputi data kuantitatif dan kualitatif dari validasi tim ahli serta uji pengguna terbatas. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan angket lembar uji validasi. Media pem-belajaran disusun berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 183 Tahun 2019 dan re-ferensi internet, yang diedit menggunakan aplikasi VlogNow (VN) dan diunggah melalui YouTube. Tampilan video hanya berupa gambar yang disertai suara dengan meminimalisasi tulisan guna melatih kemampuan maharah istima. Media ini meliputi tiga tema, yaitu As-Sa’ah, Yaumiyyatuna, dan Al-Hiwayah. Pada tiap media video berisi sajian kosakata, contoh kalimat, tindak tutur, dan latihan soal sesuai tema. Produk video divalidasi oleh ahli media, materi, dan pengguna terbatas dengan hasil persentase total 85,53 persen. Persentase tersebut menunjukkan bahwa media video pembelajaran bahasa Arab maharah istima sangat valid dan dapat digunakan untuk siswa kelas dua MTs Negeri 2 Malang. Kata kunci: video pembelajaran; aplikasi VlogNow (VN); istima Development of Video with The VlogNow Application as Learning Media Maharah Istima for 2nd Grade Students at Madrasah Tsanawiyah Impact of the COVID-19 pandemic, learning activities have changed from face-to-face to remote. Remote system also really needs learning media, and researchers consider video-based media to be appropriate. The purpose of this research is to develop video media for learning Arabic maharah istima for second grade MTs and describe the level of feasibility. The method used is research and development (R&D) with ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, Eva-luation). The data collected includes quantitative and qualitative, from expert team validation and limited users. The data collection instrument used interview guidelines and validation sheet ques-tionnaires. The learning media prepared based on Keputusan Menteri Agama (KMA) Number 183 of 2019 and internet, which are edited using VlogNow (VN) application and uploaded via YouTube. The video display is only of images accompanied by sound by minimizing writing to train maharah istima abilities. This media includes 3 themes, As-Sa'ah, Yaumiyyatuna, and Al-Hiwayah. Each video media contains vocabulary presentations, sample sentences, speech acts, and practice questions according to the theme. Video products are validated by media, material, and limited users with a total percentage of 85.53 percent. This perc
{"title":"Pengembangan Video dengan Aplikasi VlogNow sebagai Media Pembelajaran Maharah Istima Siswa Kelas 2 Madrasah Tsanawiyah","authors":"Masfiatul Laili Maftukhah, Imam Asrori","doi":"10.17977/um064v3i12023p100-113","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p100-113","url":null,"abstract":"Akibat dampak pandemi COVID-19, kegiatan pembelajaran berubah dari tatap muka ke jarak jauh. Sistem jarak jauh tersebut juga sangat membutuhkan adanya media pembelajaran dan peneliti menganggap media berbasis video adalah yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media video pembelajaran bahasa Arab maharah istima kelas dua MTs dan mendeskripsikan tingkat kelayakannya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Data yang dikumpulkan meliputi data kuantitatif dan kualitatif dari validasi tim ahli serta uji pengguna terbatas. Instrumen pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara dan angket lembar uji validasi. Media pem-belajaran disusun berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 183 Tahun 2019 dan re-ferensi internet, yang diedit menggunakan aplikasi VlogNow (VN) dan diunggah melalui YouTube. Tampilan video hanya berupa gambar yang disertai suara dengan meminimalisasi tulisan guna melatih kemampuan maharah istima. Media ini meliputi tiga tema, yaitu As-Sa’ah, Yaumiyyatuna, dan Al-Hiwayah. Pada tiap media video berisi sajian kosakata, contoh kalimat, tindak tutur, dan latihan soal sesuai tema. Produk video divalidasi oleh ahli media, materi, dan pengguna terbatas dengan hasil persentase total 85,53 persen. Persentase tersebut menunjukkan bahwa media video pembelajaran bahasa Arab maharah istima sangat valid dan dapat digunakan untuk siswa kelas dua MTs Negeri 2 Malang.\u0000Kata kunci: video pembelajaran; aplikasi VlogNow (VN); istima\u0000Development of Video with The VlogNow Application as Learning Media Maharah Istima for 2nd Grade Students at Madrasah Tsanawiyah\u0000Impact of the COVID-19 pandemic, learning activities have changed from face-to-face to remote. Remote system also really needs learning media, and researchers consider video-based media to be appropriate. The purpose of this research is to develop video media for learning Arabic maharah istima for second grade MTs and describe the level of feasibility. The method used is research and development (R&D) with ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, Eva-luation). The data collected includes quantitative and qualitative, from expert team validation and limited users. The data collection instrument used interview guidelines and validation sheet ques-tionnaires. The learning media prepared based on Keputusan Menteri Agama (KMA) Number 183 of 2019 and internet, which are edited using VlogNow (VN) application and uploaded via YouTube. The video display is only of images accompanied by sound by minimizing writing to train maharah istima abilities. This media includes 3 themes, As-Sa'ah, Yaumiyyatuna, and Al-Hiwayah. Each video media contains vocabulary presentations, sample sentences, speech acts, and practice questions according to the theme. Video products are validated by media, material, and limited users with a total percentage of 85.53 percent. This perc","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125551556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-30DOI: 10.17977/um064v3i12023p114-131
Tsabita Kholis, Pranti Sayekti, Dhara Alim Cendekia
Penelitian ini bertujuan menemukan penyebab terjadinya kebingungan dalam proses identifikasi dan pembeda antara kedua pecahan uang pecahan Rp2.000,00 dan Rp20.000,00 emisi 2016 dan menemukan faktor visual yang mempengaruhi proses pengenalan kedua pecahan. Penelitian ini menggunakan metode concurrent mixed method dengan tipe transformatif strategy. Guna mendapatkan hasil analisis yang komprehensif dilakukan tiga cara pengambilan data pada waktu yang sama, yakni kuesioner, dokumentasi, dan wawancara dengan pihak Bank Indonesia. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 295 responden berusia 13-60 tahun dengan recognizability sebagai variabel penelitian yang digunakan untuk menyusun instrumen penelitian. Hasil kuesioner diukur menggunakan skala Likert, data dokumentasi diolah melalui proses analisis visual sementara data wawancara diolah menggunakan konten analisis kualitatif. Hasil analisis kemudian digabungkan dan didapatkan bahwa uang pecahan Rp2.000,00 dan Rp20.000,00 emisi 2016 membuat 75,6 persen masyarakat mengalami kebingungan dengan tampilan keduanya, 70,4 persen masyarakat pernah tertukar antara kedua pecahan. Sebesar 34,8 persen masyarakat memilih warna sebagai faktor paling berpengaruh dalam proses pengenalan kedua pecahan. Selain warna 18,6 persen masyarakat juga berpendapat bahwa typeface yang digunakan pada nominal uang membuat mereka sulit mengidentifikasi nilai nominal kedua pecahan. Kata kunci: desain uang kertas; uang kertas Rp2.000,00 dan Rp20.000,00 emisi 2016; analisis visual uang Recognizability Analysis of The Design of Banknotes of Two Thousand and Twenty Thousand Rupiah Emissions 2016 This study aims to find the cause of confusion in the identification and distinction process between the Rp2,000.00 and Rp20,000.00 denominations in 2016 and find visual factors that affect the process of recognizing the two fractions. This study uses the concurrent mixed method with a transformative strategy type. In order to obtain the results of a comprehensive analysis, three ways of data collection were carried out at the same time, namely questionnaires, documentation and interviews at Bank Indonesia. The distribution of the questionnaire was carried out on 295 respondents aged 13-60 years with Recognizability as a research variable used to compile research instruments. The results of the questionnaire were measured using a Likert scale, the documentation data was processed through a visual analysis process while the interview data was processed using qualitative analysis content. The results of the analysis were then combined and found that the denominations of Rp 2,000.00 and Rp20,000.00 of 2016 emissions made 75.6 percent of the public experience confusion with the appearance of the two, 70.4 percent of the people had been confused between the two fractions. 34.8 percent of people chose color as the most influential factor in the process of introducing the two fractions. In addition to the color 18.6 percent of people also think that the t
本研究旨在确定和区分2016年卢比2.00分和卢比20.000.00排放之间的混淆的原因,并找到影响这两个分数识别过程的视觉因素。本研究采用的是一种具有革命性策略的混合方法。为了获得全面的分析结果,同时进行三种数据检索方式,即问卷调查、文件和与印尼银行的面谈。调查对象向295名13-60岁的受访者扩散,他们承认这是用于编写研究工具的研究变量。问卷调查结果是用Likert表来衡量的,文档数据是通过视觉分析过程来处理的,而访谈数据是用定性分析内容来处理的。后来的分析发现,2016年卢比2000万卢比和卢比2000万欧元的排放量让75.6%的人对这两种表现感到困惑,70.4%的人将这两种分数混在一起。34.8%的人选择颜色是识别这两个分数最重要的因素。除了18.6%的人还认为,typeface的面额使得他们很难识别两个面额分数的价值。关键词:纸币设计;2016年rp2.00纸币和rp20000.00排放量;uangRecognizability视觉分析分析of The Design of Banknotes of 2000和27个10000卢比排放2016This study aims to找到因为混乱的》《Rp2,000 identification and distinction的过程中间点和Rp20,000点denominations在2016年和视觉找到factors,以至于影响《二号fractions recognizing的过程。这个研究用的是一种变形策略的混合方法。为了查明分析的结果,三种收集数据的方法同时被考虑,namely问题、文件调查和对印尼银行的询问。问题的分布显示出295个13-60年的老人,随着研究工具的变化,人们对13-60年的调查结果有所了解。问题的结果是使用了有利的天平,数据的文档是通过视觉分析程序进行的,而数据访谈则是使用了合格分析的手段。分析结果的结果是后来联合起来,发现2016年的面值为75.6卢比,公众对两股、70.4股的混乱感到困惑。34.8的人选择作为两个框架审讯过程中最具影响力的因素。此外,人们还认为,花在面值为18.6的钱上的typeface使他们很难确定这两个框架的面值。弦乐设计;2016年rp20000和rp20000 banknotes问题;视觉分析货币
{"title":"Analisis Recognizability Desain Uang Kertas Pecahan Dua Ribu dan Dua Puluh Ribu Rupiah Emisi 2016","authors":"Tsabita Kholis, Pranti Sayekti, Dhara Alim Cendekia","doi":"10.17977/um064v3i12023p114-131","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p114-131","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menemukan penyebab terjadinya kebingungan dalam proses identifikasi dan pembeda antara kedua pecahan uang pecahan Rp2.000,00 dan Rp20.000,00 emisi 2016 dan menemukan faktor visual yang mempengaruhi proses pengenalan kedua pecahan. Penelitian ini menggunakan metode concurrent mixed method dengan tipe transformatif strategy. Guna mendapatkan hasil analisis yang komprehensif dilakukan tiga cara pengambilan data pada waktu yang sama, yakni kuesioner, dokumentasi, dan wawancara dengan pihak Bank Indonesia. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 295 responden berusia 13-60 tahun dengan recognizability sebagai variabel penelitian yang digunakan untuk menyusun instrumen penelitian. Hasil kuesioner diukur menggunakan skala Likert, data dokumentasi diolah melalui proses analisis visual sementara data wawancara diolah menggunakan konten analisis kualitatif. Hasil analisis kemudian digabungkan dan didapatkan bahwa uang pecahan Rp2.000,00 dan Rp20.000,00 emisi 2016 membuat 75,6 persen masyarakat mengalami kebingungan dengan tampilan keduanya, 70,4 persen masyarakat pernah tertukar antara kedua pecahan. Sebesar 34,8 persen masyarakat memilih warna sebagai faktor paling berpengaruh dalam proses pengenalan kedua pecahan. Selain warna 18,6 persen masyarakat juga berpendapat bahwa typeface yang digunakan pada nominal uang membuat mereka sulit mengidentifikasi nilai nominal kedua pecahan.\u0000Kata kunci: desain uang kertas; uang kertas Rp2.000,00 dan Rp20.000,00 emisi 2016; analisis visual uang\u0000Recognizability Analysis of The Design of Banknotes of Two Thousand and Twenty Thousand Rupiah Emissions 2016\u0000This study aims to find the cause of confusion in the identification and distinction process between the Rp2,000.00 and Rp20,000.00 denominations in 2016 and find visual factors that affect the process of recognizing the two fractions. This study uses the concurrent mixed method with a transformative strategy type. In order to obtain the results of a comprehensive analysis, three ways of data collection were carried out at the same time, namely questionnaires, documentation and interviews at Bank Indonesia. The distribution of the questionnaire was carried out on 295 respondents aged 13-60 years with Recognizability as a research variable used to compile research instruments. The results of the questionnaire were measured using a Likert scale, the documentation data was processed through a visual analysis process while the interview data was processed using qualitative analysis content. The results of the analysis were then combined and found that the denominations of Rp 2,000.00 and Rp20,000.00 of 2016 emissions made 75.6 percent of the public experience confusion with the appearance of the two, 70.4 percent of the people had been confused between the two fractions. 34.8 percent of people chose color as the most influential factor in the process of introducing the two fractions. In addition to the color 18.6 percent of people also think that the t","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127869569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-30DOI: 10.17977/um064v3i12023p34-53
Anis Habibatur Rochmah, M. W. Dariyadi
MI al-Qur’an Singosari memiliki siswa berlatar belakang mukim pondok pesantren (ponpes) dan mukim rumah. Berdasarkan rata-rata hasil belajar bahasa Arab siswa mukim ponpes sebesar 79,93 dan siswa mukim rumah 86,48 ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mukim rumah lebih bagus dibandingkan siswa mukim ponpes. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi, perbedaan motivasi belajar bahasa Arab siswa yang tinggal di ponpes dan yang tinggal di rumah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Mix method model sequential explanatory digunakan dengan populasi siswa kelas 2-5 sebanyak 138 siswa dengan 69 responden setiap kelompoknya melalui instrumen angket, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 20.0 dengan uji independent sample t-test. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai signifikansi pada motivasi belajar bahasa Arab siswa MI al-Qur’an antara siswa yang tinggal di ponpes dengan yang tinggal di rumah yakni 0,183 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak. Bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar bahasa Arab siswa antara mukim ponpes dengan mukim rumah dan ke dua kelompok menunjukkan motivasi sedang dengan 79,92 persen siswa mukim ponpes dan 82,27 persen siswa mukim rumah. Faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi faktor pembelajaran di lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Kata kunci: studi komparatif; motivasi belajar; pondok pesantren; lingkungan rumah Arabic Learning Motivation on al-Qur'an Islamic Elementary School Students at Singosari: A Comparative Study of Students Living in Islamic Boarding School with Living at Home Islamic Elementary School (MI) al-Qur'an Singosari has students with the background of living in Islamic boarding school (ponpes) and home. Based on the average learning outcomes of Arabic students living in ponpes of 79.93 and this 86.48 students living in home shows that the learning outcomes of students living at home are better than students living in ponpes. This study aims to describe motivation, differences in the motivation of learning Arabic students living in Islamic boarding schools and living at home and the factors that influence it. Mix Method model Sequential Explanatory is used with a population of students in grade 2-5 as many as 138 students with 69 respondents each group through questionnaire instruments, observations, and interviews. Data analysis techniques are carried out through SPSS version 20.0 application through the independent sample t-test. The results found that the significance value in the motivation of learning Arabic students of MI Al-Qur'an between students living in Islamic Boarding School and students living at home were 0.183 greater than 0.05, it could be concluded H0 was accepted and Ha was rejected that it was not. There is a significant difference in the motivation of learning Arabic students between living in ponpes and living at home and the two groups show mode
MI qur Singosari有一名学生,背景为寄宿学校(ponpes)和mukim house。将学生mukim ponpes的阿拉伯语学习平均成绩定为79.93,学生mukim ponpes的成绩为86.48,这表明学生mukim ponpes的成绩高于学生mukim ponpes。研究的目的是描述住在蓬皮斯和住在家里的学生学习阿拉伯语的动机和动机,以及影响他们的因素。顺序explanatory学生群体共有138名,每组69名受访者,通过测量、观察和采访。数据分析技术使用SPSS应用程序版本20.0与独立样本t测试测试。研究发现,居住在蓬皮斯的学生和住在蓬皮斯的学生家里的0.183比0.05大,那么H0被接受和拒绝的哈。穆金·庞普斯(mukim ponpes)和穆金邦普斯(mukim ponpes)这两组学生学习阿拉伯语的动机没有明显的差异,这表明他们的动机是79.92%的穆金·庞普斯(mukim ponpes)学生,82.27%的穆金邦普斯(mukim ponpes)学生。影响因素包括学校和社区的学习因素。关键词:比较研究;学习动机;必读的书;Singosari伊斯兰学校沙漠化学习灵感的环境:生活在伊斯兰寄宿学校与生活在伊斯兰寄宿学校的相互学习学习。基于平均学习结果,生活在79.93页的阿拉伯学生出现在展台上,住在家里的学生比住在公寓里的学生更好。这一研究表明了动力,不同的是学习阿拉伯学生生活在伊斯兰寄宿学校和生活在家里的原因。2-5年级学生的专利方法和138名学生的使用模式,每组学生在提问、观察和面试中都有69人的反应。技术分析数据通过SPSS版本20.0应用程序通过独立样本t测试。最近的学者们发现,在学习阿拉伯寄宿学校和学生住在伊斯兰寄宿学校和学生住在家里的动机中,有意义。学习阿拉伯语学生的动机有很大的不同,住在蓬比斯和住在家里,两种群体活动的现代激励方式有79.92 %的ponpes Mukim students和88.27 %的Mukim home students。影响它的因素包括学校环境和社区的学习因素。次要学习;学习motivation;伊斯兰寄宿学校;家庭环境
{"title":"Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa MI al-Qur’an Singosari: Studi Komparatif Siswa yang Tinggal di Pondok Pesantren dengan yang Tinggal di Rumah","authors":"Anis Habibatur Rochmah, M. W. Dariyadi","doi":"10.17977/um064v3i12023p34-53","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p34-53","url":null,"abstract":"MI al-Qur’an Singosari memiliki siswa berlatar belakang mukim pondok pesantren (ponpes) dan mukim rumah. Berdasarkan rata-rata hasil belajar bahasa Arab siswa mukim ponpes sebesar 79,93 dan siswa mukim rumah 86,48 ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mukim rumah lebih bagus dibandingkan siswa mukim ponpes. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi, perbedaan motivasi belajar bahasa Arab siswa yang tinggal di ponpes dan yang tinggal di rumah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Mix method model sequential explanatory digunakan dengan populasi siswa kelas 2-5 sebanyak 138 siswa dengan 69 responden setiap kelompoknya melalui instrumen angket, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan aplikasi SPSS versi 20.0 dengan uji independent sample t-test. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai signifikansi pada motivasi belajar bahasa Arab siswa MI al-Qur’an antara siswa yang tinggal di ponpes dengan yang tinggal di rumah yakni 0,183 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak. Bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada motivasi belajar bahasa Arab siswa antara mukim ponpes dengan mukim rumah dan ke dua kelompok menunjukkan motivasi sedang dengan 79,92 persen siswa mukim ponpes dan 82,27 persen siswa mukim rumah. Faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi faktor pembelajaran di lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal.\u0000Kata kunci: studi komparatif; motivasi belajar; pondok pesantren; lingkungan rumah\u0000Arabic Learning Motivation on al-Qur'an Islamic Elementary School Students at Singosari: A Comparative Study of Students Living in Islamic Boarding School with Living at Home\u0000Islamic Elementary School (MI) al-Qur'an Singosari has students with the background of living in Islamic boarding school (ponpes) and home. Based on the average learning outcomes of Arabic students living in ponpes of 79.93 and this 86.48 students living in home shows that the learning outcomes of students living at home are better than students living in ponpes. This study aims to describe motivation, differences in the motivation of learning Arabic students living in Islamic boarding schools and living at home and the factors that influence it. Mix Method model Sequential Explanatory is used with a population of students in grade 2-5 as many as 138 students with 69 respondents each group through questionnaire instruments, observations, and interviews. Data analysis techniques are carried out through SPSS version 20.0 application through the independent sample t-test. The results found that the significance value in the motivation of learning Arabic students of MI Al-Qur'an between students living in Islamic Boarding School and students living at home were 0.183 greater than 0.05, it could be concluded H0 was accepted and Ha was rejected that it was not. There is a significant difference in the motivation of learning Arabic students between living in ponpes and living at home and the two groups show mode","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128214387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pufflicious merupakan sebuah usaha rumahan perseorangan yang bergerak di bidang industri food and beverage, lebih tepatnya hidangan manis atau dessert. Usaha tersebut merupakan usaha baru yang dirintis pada bulan desember 2021 lalu dan beroperasi di Kota Bogor. Sebagai sebuah usaha, Pufflicious memiliki sebuah visi yaitu untuk mengenalkan dan menjual produk dessert dengan bahan yang berkualitas premium yang lezat dan halal untuk dikonsumsi. Namun, sebagai bisnis pendatang baru, belum banyak upaya yang dilakukan dalam mengenalkan produknya pada masyarakat ter-utama dari segi keunikan identitas visual. Hal tersebut menjadi suatu kekurangan bagi bisnis baru terutama pada era digital seperti sekarang ini. Tantangan yang dihadapi dalam persaingan antar bis-nis adalah bagaimana mendapatkan perhatian online di tengah banyaknya persaingan dengan brand yang serupa. Maka dari itu, Pufflicious membutuhkan perancangan identitas visual agar dapat lebih menonjol di antara kompetitornya. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif dan menggunakan model perancangan prosedural milik Alina Wheeler dengan pengum-pulan data yang didapatkan melalui wawancara dan observasi. Hasil data kemudian dianalisis me-nggunakan analisis SWOT. Hasil dari perancangan identitas visual ini meliputi logo, graphic standard manual dan implementasinya pada berbagai media. Kata kunci: identitas visual; disain Pufflicious; Alina Wheeler. Visual Identity Planning of Pufflicious Dessert Business Pufflicious is a home-based business engaged in the food and beverage industry, more specifically in sweet dishes or desserts. This is a new business that was started in December 2021 and operates in the city of Bogor. As a business, Pufflicious has a vision, namely to introduce and sell dessert products with premium quality ingredients that are delicious and halal for consumption. However, as a new-comer in the business industry, not much effort has been made in introducing its products to the public in terms of visual identity. This is a drawback for new businesses, especially in the digital era as it is today. The challenge faced in competition between businesses is how to get online attention amidst lots of competition with similar brands. Therefore, Pufflicious needs to design a visual identity so that it can stand out more among its competitors. The method used in this design is a qualitative method and uses Alina Wheeler's procedural design model by collecting data obtained through interviews and observation. The results of the data were then analyzed using SWOT analysis. The result of this visual identity design include logos, graphic standard manuals and their implementation in various media. Keywords: visual identity; desain Pufflicious; Alina Wheeler
{"title":"Perancangan Identitas Visual Usaha Dessert Pufflicious","authors":"Zahra Fithri Amina, Rudi Irwanto, Novian Wahyu Firmansyah","doi":"10.17977/um064v3i12023p132-147","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v3i12023p132-147","url":null,"abstract":"Pufflicious merupakan sebuah usaha rumahan perseorangan yang bergerak di bidang industri food and beverage, lebih tepatnya hidangan manis atau dessert. Usaha tersebut merupakan usaha baru yang dirintis pada bulan desember 2021 lalu dan beroperasi di Kota Bogor. Sebagai sebuah usaha, Pufflicious memiliki sebuah visi yaitu untuk mengenalkan dan menjual produk dessert dengan bahan yang berkualitas premium yang lezat dan halal untuk dikonsumsi. Namun, sebagai bisnis pendatang baru, belum banyak upaya yang dilakukan dalam mengenalkan produknya pada masyarakat ter-utama dari segi keunikan identitas visual. Hal tersebut menjadi suatu kekurangan bagi bisnis baru terutama pada era digital seperti sekarang ini. Tantangan yang dihadapi dalam persaingan antar bis-nis adalah bagaimana mendapatkan perhatian online di tengah banyaknya persaingan dengan brand yang serupa. Maka dari itu, Pufflicious membutuhkan perancangan identitas visual agar dapat lebih menonjol di antara kompetitornya. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif dan menggunakan model perancangan prosedural milik Alina Wheeler dengan pengum-pulan data yang didapatkan melalui wawancara dan observasi. Hasil data kemudian dianalisis me-nggunakan analisis SWOT. Hasil dari perancangan identitas visual ini meliputi logo, graphic standard manual dan implementasinya pada berbagai media.\u0000Kata kunci: identitas visual; disain Pufflicious; Alina Wheeler.\u0000Visual Identity Planning of Pufflicious Dessert Business\u0000Pufflicious is a home-based business engaged in the food and beverage industry, more specifically in sweet dishes or desserts. This is a new business that was started in December 2021 and operates in the city of Bogor. As a business, Pufflicious has a vision, namely to introduce and sell dessert products with premium quality ingredients that are delicious and halal for consumption. However, as a new-comer in the business industry, not much effort has been made in introducing its products to the public in terms of visual identity. This is a drawback for new businesses, especially in the digital era as it is today. The challenge faced in competition between businesses is how to get online attention amidst lots of competition with similar brands. Therefore, Pufflicious needs to design a visual identity so that it can stand out more among its competitors. The method used in this design is a qualitative method and uses Alina Wheeler's procedural design model by collecting data obtained through interviews and observation. The results of the data were then analyzed using SWOT analysis. The result of this visual identity design include logos, graphic standard manuals and their implementation in various media.\u0000Keywords: visual identity; desain Pufflicious; Alina Wheeler","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131826328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-27DOI: 10.17977/um064v2i112022p1639-1656
Indriyawati Karomah, Ike Ratnawati, S. Anggriani
Abstract: Tulungagung is one of the regencies located in East Java province which is famous for its culture. One of the manifestations of this culture is the Reog Kendang dance. There is a story of the origin of the creation of this Reog Kendang dance, where many people do not know the origin of the creation of this art and the meaning contained in each of its dance movements. This background becomes the basis for the work to introduce legendary stories that have a moral message contained and there are character values that can be known. The purpose of this creation is to describe the concept of the idea of creating painted batik with the theme of Reog Kendang on a scarf, explore the process of creating painted batik and visualize painted batik on a scarf with the theme of Reog Kendang. The creation of painted batik uses the method of crafting art by SP Gustami which consists of stages of exploration, design, and realization. The results of the creation are six painted batik works with the title; Dewi Kilisuci, Mandat Sang Prabu, Titah Sang Dewi, Jenggala, Reog Kendang, and Terperdaya. Keywords: Tulungagung; Reog Kendang; painting batik Abstrak: Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan kebudayaannya. Salah satu wujud kebudayaan tersebut yaitu kesenian tari Reog Kendang. Terdapat kisah asal mula terciptanya tari Reog Kendang yang masyarakat belum ketahui, seperti asal mula terciptanya kesenian ini dan makna yang terkandung pada setiap gerakan tarinya. Latar belakang tersebut menjadi landasan dalam berkarya guna mengenalkan kisah legenda yang memiliki pesan moral yang terkandung serta terdapat nilai karakter yang dapat diketahui. Tujuan penciptaan ini adalah memvisualisasikan konsep ide penciptaan batik lukis bertemakan Reog Kendang pada selendang serta mengeksplorasi proses penciptaan batik lukis. Metode penciptaan yang digunakan adalah metode seni kriya oleh SP Gustami yang terdiri dari tahap eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Hasil pencipatan berupa enam karya batik lukis dengan judul; Dewi Kilisuci, Mandat Sang Prabu, Titah Sang Dewi, Jenggala, Reog Kendang, dan Terperdaya. Kata kunci: Tulungagung; Reog Kendang; batik lukis
摘要:土伦加贡是东爪哇省一个以文化闻名的城市。这种文化的表现之一是热格肯当舞。关于热格肯当舞的创作起源有一个故事,很多人并不知道这种艺术的创作起源和每一个舞蹈动作所包含的含义。这一背景成为作品引入传奇故事的基础,这些故事包含了道德信息,并且有可以了解的人物价值。本次创作的目的是描述以热格建堂为主题的蜡染头巾创作的理念,探索蜡染头巾创作的过程,将热格建堂为主题的蜡染头巾形象化。彩色蜡染的创作采用了SP Gustami的工艺艺术方法,包括探索,设计和实现阶段。创作的结果是六幅带有标题的蜡染作品;Dewi Kilisuci, Mandat Sang Prabu, Titah Sang Dewi, Jenggala, Reog Kendang和Terperdaya。关键词:Tulungagung;Reog Kendang;摘要:土伦加贡merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi爪哇Timur yang terkenal dengan kebudayaannya。萨拉赫(Salah satu wujud kebudayaan tersebut yitu kesenian tari Reog Kendang)。Terdapat kisah asal mulciptanya tari Reog Kendang yang masyarakat belum ketahui,单独的asal mulciptanya kesenian ini dan makna yang terkandung pada setiap gerakan tarinya。Latar belakang tersebut menjadi landasan dalam berkarya guna mengenalkan kisah legenda yang memoriliki pesan moral yang terkandung serta terdapat nilai karakter yang dapat diketahui。图juan penpentaan ini adalah memvisualalisiskan konsep ide penpentaan蜡染lukis bertemakan Reog Kendang padselendang sertta mengeksplorasi处理penpentaan蜡染lukis。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Hasil pencipatan berupa enam karya蜡染lukis dengan judul;Dewi Kilisuci, Mandat Sang Prabu, Titah Sang Dewi, Jenggala, Reog Kendang, dan Terperdaya。Kata kunci: Tulungagung;Reog Kendang;蜡染lukis
{"title":"Legenda Asal Mula Reog Kendang Tulungagung sebagai Ide Penciptaan Batik Lukis pada Selendang","authors":"Indriyawati Karomah, Ike Ratnawati, S. Anggriani","doi":"10.17977/um064v2i112022p1639-1656","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v2i112022p1639-1656","url":null,"abstract":"Abstract: Tulungagung is one of the regencies located in East Java province which is famous for its culture. One of the manifestations of this culture is the Reog Kendang dance. There is a story of the origin of the creation of this Reog Kendang dance, where many people do not know the origin of the creation of this art and the meaning contained in each of its dance movements. This background becomes the basis for the work to introduce legendary stories that have a moral message contained and there are character values that can be known. The purpose of this creation is to describe the concept of the idea of creating painted batik with the theme of Reog Kendang on a scarf, explore the process of creating painted batik and visualize painted batik on a scarf with the theme of Reog Kendang. The creation of painted batik uses the method of crafting art by SP Gustami which consists of stages of exploration, design, and realization. The results of the creation are six painted batik works with the title; Dewi Kilisuci, Mandat Sang Prabu, Titah Sang Dewi, Jenggala, Reog Kendang, and Terperdaya.\u0000Keywords: Tulungagung; Reog Kendang; painting batik\u0000Abstrak: Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan kebudayaannya. Salah satu wujud kebudayaan tersebut yaitu kesenian tari Reog Kendang. Terdapat kisah asal mula terciptanya tari Reog Kendang yang masyarakat belum ketahui, seperti asal mula terciptanya kesenian ini dan makna yang terkandung pada setiap gerakan tarinya. Latar belakang tersebut menjadi landasan dalam berkarya guna mengenalkan kisah legenda yang memiliki pesan moral yang terkandung serta terdapat nilai karakter yang dapat diketahui. Tujuan penciptaan ini adalah memvisualisasikan konsep ide penciptaan batik lukis bertemakan Reog Kendang pada selendang serta mengeksplorasi proses penciptaan batik lukis. Metode penciptaan yang digunakan adalah metode seni kriya oleh SP Gustami yang terdiri dari tahap eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Hasil pencipatan berupa enam karya batik lukis dengan judul; Dewi Kilisuci, Mandat Sang Prabu, Titah Sang Dewi, Jenggala, Reog Kendang, dan Terperdaya.\u0000Kata kunci: Tulungagung; Reog Kendang; batik lukis","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115768932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-25DOI: 10.17977/um064v2i112022p1626-1638
Rahmad Huda Nur Fauzi, Dudy Syafruddin, Octi Rjeky Mardasari
Abstract: The Chinese Literary History (CLH) Course is one of the Self-development Courses presented for students of the Chinese Language Education Study Program of Universitas Negeri Malang. This course is considered difficult and some students argue that there are still shortcomings in the learning materials. To overcome this problem, the lecturers have developed a digital module entitled Classical Chinese Poetry in the Tang Dynasty Era. This research is aimed to test the effectiveness of the module in helping students in the CLH Course from Class of 2020 understand classical Chinese poetry material and to see changes in students’ learning outcomes. The research method used is a mixed method with respondents of 44 students from class of 2020. The data were obtained from test results and questionnaires filled out by students. The research results revealed that after the use of this module, the average score of students has increased, although there are still 11 out of 44 students who have decreased grades. The results of this study showed that the use of this module is effective for learning because it helps students understand the material and students gave good responses to the use of the module during learning. Keywords: effectiveness; module of classical Chinese poetry; Tang Dynasty; Chinese literary history course Abstrak: Sejarah Kesusastraan Tiongkok merupakan salah satu mata kuliah pengembangan diri yang disajikan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Mandarin (PSPBM) di Universitas Negeri Malang. Mata kuliah ini dianggap memiliki kesulitan yang tinggi dan sebagian mahasiswa berpendapat bahwa masih terdapat kekurangan pada bahan belajar yang relevan terhadap materi pada mata kuliah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, dosen telah mengembangkan modul digital dengan judul Puisi Tiongkok Klasik Era Dinasti Tang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan modul Puisi Tiongkok Klasik Era Dinasti Tang pada pembelajaran daring Mata kuliah Sejarah Kesusastraan Tiongkok bagi mahasiswa PSPBM Angkatan 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran dengan responden 44 mahasiswa angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan data hasil tes dan angket respons mahasiswa. Dari hasil penelitian diketahui bahwa setelah penggunaan modul, nilai rata-rata mahasiswa mengalami kenaikan, meskipun masih terdapat 11 dari 44 mahasiswa yang mengalami penurunan nilai. Mahasiswa memberikan respons baik terhadap penggunaan modul selama pembelajaran berlangsung. Mereka merasa senang dan terbantu dalam memahami materi Puisi Tiongkok Klasik. Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa penggunaan modul ini efektif untuk pembelajaran karena dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi. Kata kunci: efektivitas; modul puisi Tiongkok klasik; Dinasti Tang; mata kuliah sejarah kesusastraan Tiongkok
摘要:《中国文学史》课程是内玛琅大学汉语言教育研究项目为学生开设的自我发展课程之一。这门课程被认为很难,一些学生认为学习材料还有不足之处。为了解决这个问题,讲师们开发了一个名为“唐代中国古典诗歌”的数字模块。本研究旨在测试该模块在帮助2020级CLH课程学生理解中国古典诗歌材料方面的有效性,并观察学生学习成果的变化。研究方法采用混合方法,调查对象为44名2020级学生。这些数据来自测试结果和学生填写的问卷。研究结果显示,在使用该模块后,虽然44名学生中仍有11名学生成绩下降,但学生的平均成绩有所提高。本研究的结果表明,该模块的使用对学习是有效的,因为它有助于学生理解材料,并且学生在学习过程中对该模块的使用做出了良好的反应。关键词:有效性;中国古典诗歌模块;唐代;中国文学史课程摘要:中国文学史课程(Sejarah Kesusastraan Tiongkok merupakan salah satu mata kuliah pengembangan diri yang disajikan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa国语(PSPBM) di Negeri Malang大学)Mata kuliah ini dianggap memiliki kesulitan yang tinggi dansebagian mahasiswa berpendapat bahwa masih terdapa kekurangan pada bahan belajar yang relevan terhadap materi pada Mata kuliah tersebut。Untuk mengatasi masalah tersebut, dosen telah mengembangkan模块数字登甘judul Puisi Tiongkok kllasik Era Dinasti Tang。Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan模块Puisi Tiongkok Klasik Era Dinasti Tang pada penbelajaran大胆的Mata kuliah Sejarah Kesusastraan Tiongkok bagi mahasiswa PSPBM Angkatan 2020。[footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com]Penelitian ini mongunakan的数据可以帮助我们更好地响应mahasiswa。Dari hasil penelitian diketahui bahwa setelah penggunaan module, nilai rata-rata mahasiswa mengalami kenaikan, meskipun masih terdapat 11 Dari 44 mahasiswa yang mengalami penurunan nilai。Mahasiswa成员回应说:“我是mahadap penggunaan模块selama pembelajaran berlangsung。”Mereka merasa senang dan terbantu dalam memahami materi Puisi Tiongkok Klasik。我想我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们。Kata kunci:效能活动;模块普思松角克拉克;Dinasti唐;mata kuliah sejarah kesusastraan Tiongkok
{"title":"Efektivitas Modul Puisi Tiongkok Klasik Era Dinasti Tang pada Mata Kuliah Sejarah Kesusastraan Tiongkok","authors":"Rahmad Huda Nur Fauzi, Dudy Syafruddin, Octi Rjeky Mardasari","doi":"10.17977/um064v2i112022p1626-1638","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um064v2i112022p1626-1638","url":null,"abstract":"Abstract: The Chinese Literary History (CLH) Course is one of the Self-development Courses presented for students of the Chinese Language Education Study Program of Universitas Negeri Malang. This course is considered difficult and some students argue that there are still shortcomings in the learning materials. To overcome this problem, the lecturers have developed a digital module entitled Classical Chinese Poetry in the Tang Dynasty Era. This research is aimed to test the effectiveness of the module in helping students in the CLH Course from Class of 2020 understand classical Chinese poetry material and to see changes in students’ learning outcomes. The research method used is a mixed method with respondents of 44 students from class of 2020. The data were obtained from test results and questionnaires filled out by students. The research results revealed that after the use of this module, the average score of students has increased, although there are still 11 out of 44 students who have decreased grades. The results of this study showed that the use of this module is effective for learning because it helps students understand the material and students gave good responses to the use of the module during learning.\u0000Keywords: effectiveness; module of classical Chinese poetry; Tang Dynasty; Chinese literary history course\u0000Abstrak: Sejarah Kesusastraan Tiongkok merupakan salah satu mata kuliah pengembangan diri yang disajikan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan bahasa Mandarin (PSPBM) di Universitas Negeri Malang. Mata kuliah ini dianggap memiliki kesulitan yang tinggi dan sebagian mahasiswa berpendapat bahwa masih terdapat kekurangan pada bahan belajar yang relevan terhadap materi pada mata kuliah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, dosen telah mengembangkan modul digital dengan judul Puisi Tiongkok Klasik Era Dinasti Tang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan modul Puisi Tiongkok Klasik Era Dinasti Tang pada pembelajaran daring Mata kuliah Sejarah Kesusastraan Tiongkok bagi mahasiswa PSPBM Angkatan 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran dengan responden 44 mahasiswa angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan data hasil tes dan angket respons mahasiswa. Dari hasil penelitian diketahui bahwa setelah penggunaan modul, nilai rata-rata mahasiswa mengalami kenaikan, meskipun masih terdapat 11 dari 44 mahasiswa yang mengalami penurunan nilai. Mahasiswa memberikan respons baik terhadap penggunaan modul selama pembelajaran berlangsung. Mereka merasa senang dan terbantu dalam memahami materi Puisi Tiongkok Klasik. Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa penggunaan modul ini efektif untuk pembelajaran karena dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi.\u0000Kata kunci: efektivitas; modul puisi Tiongkok klasik; Dinasti Tang; mata kuliah sejarah kesusastraan Tiongkok","PeriodicalId":337772,"journal":{"name":"JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts","volume":"9 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123649168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}