Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan salah satu komoditas unggas yang mempunyai peran dan prospek yang cukup cerah sebagai penghasil telur. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian pakan imbuhan berupa tepung daun binahong dalam pakan terhadap performa pertumbuhan burung puyuh jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari – Februari 2020 di Kandang Gunung Gede Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor yang berlokasi di Gunung Gede Kota Bogor Jawa Barat. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 ekor burung puyuh jantan umur 10 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu R0=0% tepung daun binahong R1=0,5% tepung daun binahong, R2=1% tepung daun binahong, 1,5% tepung daun binahong. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisys of variance (ANOVA), bila data menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, mortalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian tepung daun binahong dalam pakan berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan dan tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas terhadap masa pertumbuhan burung puyuh. Kesimpulan penelitian ini pemberian tepung daun binahong dalam pakan hingga taraf 1,5% tidak berpengaruh pada performa burung puyuh jantan.
{"title":"Performa Burung Puyuh Jantan Coturnix-cortunix japonica) yang Diberi Tepung Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dalam Pakan","authors":"Binti Nurhalimah","doi":"10.30997/jpn.v8i1.5609","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v8i1.5609","url":null,"abstract":"Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan salah satu komoditas unggas yang mempunyai peran dan prospek yang cukup cerah sebagai penghasil telur. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian pakan imbuhan berupa tepung daun binahong dalam pakan terhadap performa pertumbuhan burung puyuh jantan. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari – Februari 2020 di Kandang Gunung Gede Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor yang berlokasi di Gunung Gede Kota Bogor Jawa Barat. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 ekor burung puyuh jantan umur 10 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu R0=0% tepung daun binahong R1=0,5% tepung daun binahong, R2=1% tepung daun binahong, 1,5% tepung daun binahong. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisys of variance (ANOVA), bila data menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, mortalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan pemberian tepung daun binahong dalam pakan berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan dan tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas terhadap masa pertumbuhan burung puyuh. Kesimpulan penelitian ini pemberian tepung daun binahong dalam pakan hingga taraf 1,5% tidak berpengaruh pada performa burung puyuh jantan.","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125905624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pakan itik dengan kandungan nutrien yang lengkap dan ekonomis dilihat dari parameter performan produksi dan Income Over Feed Cost (IOFC). Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu P0+: perlakuan kontrol menggunakan pakan basal PK 18%, P0˗: perlakuan pakan basal PK 16%, P1: Pakan Basal PK 16% dengan dedak amofer 10%, P2: Pakan basal PK 16% dengan dedak amofer 20%, P3: Pakan basal PK 16% engan dedak amofer 30%. Materi penelitian ini menggunakan 60 ekor DOD Itik Cihateup. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali dan masing-masing unit percobaan berisi 3 ekor itik. Hasil penelitian penggunaan pakan step down protein dengan subtitusi dedak padi amofer secara signifikan menurunkan performan produksi pada level pemberian dedak padi amofer yang lebih tinggi. Serta menghasilkan income over feed cost yang paling baik pada perlakuan P0+ yaitu perlakuan kontrol menggunakan pakan basal dengan protein 18%.
{"title":"Pemberian pakan step-down protein dengan subtitusi dedak padi amofer terhadap performan produksi dan Income Over Feed Cost (IOFC) Itik Cihateup","authors":"Nurul Frasiska, Kiki Rizqi, Novia Rahayu, Firgian Ardigurnita","doi":"10.30997/jpn.v8i1.4756","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v8i1.4756","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pakan itik dengan kandungan nutrien yang lengkap dan ekonomis dilihat dari parameter performan produksi dan Income Over Feed Cost (IOFC). Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu P0+: perlakuan kontrol menggunakan pakan basal PK 18%, P0˗: perlakuan pakan basal PK 16%, P1: Pakan Basal PK 16% dengan dedak amofer 10%, P2: Pakan basal PK 16% dengan dedak amofer 20%, P3: Pakan basal PK 16% engan dedak amofer 30%. Materi penelitian ini menggunakan 60 ekor DOD Itik Cihateup. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali dan masing-masing unit percobaan berisi 3 ekor itik. Hasil penelitian penggunaan pakan step down protein dengan subtitusi dedak padi amofer secara signifikan menurunkan performan produksi pada level pemberian dedak padi amofer yang lebih tinggi. Serta menghasilkan income over feed cost yang paling baik pada perlakuan P0+ yaitu perlakuan kontrol menggunakan pakan basal dengan protein 18%.","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"173 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133607627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Mei sampai 26 Juli 2018, di Peternakan Mitra Tani Desa Tegal Waru RT 04 RW 05, Kecamatan Ciampea, Bogor Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang pengaruh pemberian tepung indigofera dalam konsentrat terhadap performa produksi domba ekor gemuk selama penggemukan. Domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor (11kg) dengan keseluruhan betina dengan umur satu tahun. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan 3 ulangan. Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan menggunakan uji lanjut Tukey. Hasil yang diperoleh dilihat dari setiap minggu pemeliharaan menunjukkan bahwa konsumsi pakan, pertambahan bobot dan dan konversi pakan berbeda nyata pada minggu ke 6 sampai ke 8. Namun secara keseluruhan performa domba ekor gemuk selama 2 bulan pemeliharaan menunjukkan konsumsi pakan tidak nyata sedangkan pertambahan bobot badan domba sangat nyata (P> 0,01) dan konversi pakan nyata (P>0,05). Domba Ekor Gemuk dapat diberikan tepung indigofera sampai 30% selama 60 hari pemeliharaan sehingga pertambahan bobot badan lebih baik serta lebih efisien terhadap pakan. Kata Kunci: performa, domba ekor gemuk, indigofera.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG INDIGOFERA DALAM KONSENTRAT TERHADAP PERFORMA PRODUKSI DOMBA EKOR GEMUK","authors":"Novitri Tarigan, Elis Dihansih, Dede Kardaya","doi":"10.30997/jpn.v7i2.4681","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v7i2.4681","url":null,"abstract":"Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Mei sampai 26 Juli 2018, di Peternakan Mitra Tani Desa Tegal Waru RT 04 RW 05, Kecamatan Ciampea, Bogor Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang pengaruh pemberian tepung indigofera dalam konsentrat terhadap performa produksi domba ekor gemuk selama penggemukan. Domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor (11kg) dengan keseluruhan betina dengan umur satu tahun. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan 3 ulangan. Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan menggunakan uji lanjut Tukey. Hasil yang diperoleh dilihat dari setiap minggu pemeliharaan menunjukkan bahwa konsumsi pakan, pertambahan bobot dan dan konversi pakan berbeda nyata pada minggu ke 6 sampai ke 8. Namun secara keseluruhan performa domba ekor gemuk selama 2 bulan pemeliharaan menunjukkan konsumsi pakan tidak nyata sedangkan pertambahan bobot badan domba sangat nyata (P> 0,01) dan konversi pakan nyata (P>0,05). Domba Ekor Gemuk dapat diberikan tepung indigofera sampai 30% selama 60 hari pemeliharaan sehingga pertambahan bobot badan lebih baik serta lebih efisien terhadap pakan. \u0000Kata Kunci: performa, domba ekor gemuk, indigofera.","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126743365","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Produktivitas perkembangan ternak kambing di Kabupaten Tolitoli dan menghitung pertambahan bobot badan pada ternak kambing umur 0-3 bulan dan 3-6 bulan di Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Bulan Juni 2013, mengunakan metode deskriptif. Pengambilan data penelitian dilakukan melalui kegiatan survey, wawancara yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan kuisioner, dan penimbangan berat badan ternak kambing, penentuan tempat penelitian digunakan metode (purposive sampling) yaitu : 1). Bagian utara (Tolitoli Utara dan Dako Pemean), 2). Bagian tengah (Lampasio dan Ogodeide) 3). Bagian selatan (Dampal Selatan dan Dampal Utara) dengan jumlah responden keseluruhan 135 responden.Hasil penelitian ini menunjukkan faktor yang mempengaruhi peroduktivitas kambing adalah tingkat kelahiran 181%/tahun, tingkat kematian anak kambing 16%/ tahun dan tingkat panen anak 145%, dengan Produktivitas ternak kambing dilihat dari pertambahan bobot badan harian ternak kambing jantan tunggal di Tolitoli umur 0-3 bulan 80 g/ekor/hari dan 3-6 bulan 83g/ekor/hari, mengunakan sisitim pemeliharaan ekstensif. (Kata kunci: Produktivitas, Pertambahan Bobot Badan, Kambing)
{"title":"STUDI PRODUKTIVITAS KAMBING PADA PETERNAKAN RAKYAT DI KABUPATEN TOLITOLI","authors":"Fajar Syadik Lasandrang","doi":"10.30997/jpn.v7i2.4572","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v7i2.4572","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Produktivitas perkembangan ternak kambing di Kabupaten Tolitoli dan menghitung pertambahan bobot badan pada ternak kambing umur 0-3 bulan dan 3-6 bulan di Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Bulan Juni 2013, mengunakan metode deskriptif. Pengambilan data penelitian dilakukan melalui kegiatan survey, wawancara yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan kuisioner, dan penimbangan berat badan ternak kambing, penentuan tempat penelitian digunakan metode (purposive sampling) yaitu : 1). Bagian utara (Tolitoli Utara dan Dako Pemean), 2). Bagian tengah (Lampasio dan Ogodeide) 3). Bagian selatan (Dampal Selatan dan Dampal Utara) dengan jumlah responden keseluruhan 135 responden.Hasil penelitian ini menunjukkan faktor yang mempengaruhi peroduktivitas kambing adalah tingkat kelahiran 181%/tahun, tingkat kematian anak kambing 16%/ tahun dan tingkat panen anak 145%, dengan Produktivitas ternak kambing dilihat dari pertambahan bobot badan harian ternak kambing jantan tunggal di Tolitoli umur 0-3 bulan 80 g/ekor/hari dan 3-6 bulan 83g/ekor/hari, mengunakan sisitim pemeliharaan ekstensif. \u0000 \u0000(Kata kunci: Produktivitas, Pertambahan Bobot Badan, Kambing)","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123281688","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Puyuh merupakan hewan ternak yang bisa dimanfaatkan telur maupun dagingnya. Beternak burung puyuh lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis unggas lainnya. Kandungan yang terdapat dalam kencur berupa pati, mineral dan minyak astiri diharapkan dapat memberi pengaruh terhadap kualitas eksternal telur puyuh. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh pemberian pakan komersil yang dicampur dengan tepung kencur terhadap kualitas eksternal telur puyuh (Cortunix cortunix japonica). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Maret – 18 Mei 2020. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini 64 ekor puyuh umur 7 hari dan pengambilan data dimulai saat puyuh berumur 44 hari – 65 hari . Penelitian ini menggunakan Randangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 4 ekor puyuh. Perlakuannya adalah P1 = Pakan kontrol tanpa penambahan apapun, P2 = Penambahan 0,5 % tepung kencur, P3 = Penambahan 1 % tepung kencur, P4 = Penambahan 1,5 % tepung kencur. Peubah yang diamati bobot telur, indeks telur, bobot kerabang dan tebal kerabang. Hasil penelitian ini menunjukkan penambahan tepung kencur pada burung puyuh ialah tidak berpengaruh terhadap kualitas eksternal telur pada burung puyuh.
{"title":"KUALITAS EKSTERNAL TELUR DARI PUYUH(Cortunix Cortnix Japonica) YANG DIBERI RANSUM KOMERSIL MENGANDUNG TEPUNG KENCUR","authors":"Irfan Najian, D. Sudrajat, Jatmiko","doi":"10.30997/jpn.v7i2.4680","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v7i2.4680","url":null,"abstract":"Puyuh merupakan hewan ternak yang bisa dimanfaatkan telur maupun dagingnya. Beternak burung puyuh lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis unggas lainnya. Kandungan yang terdapat dalam kencur berupa pati, mineral dan minyak astiri diharapkan dapat memberi pengaruh terhadap kualitas eksternal telur puyuh. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh pemberian pakan komersil yang dicampur dengan tepung kencur terhadap kualitas eksternal telur puyuh (Cortunix cortunix japonica). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Maret – 18 Mei 2020. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini 64 ekor puyuh umur 7 hari dan pengambilan data dimulai saat puyuh berumur 44 hari – 65 hari . Penelitian ini menggunakan Randangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 4 ekor puyuh. Perlakuannya adalah P1 = Pakan kontrol tanpa penambahan apapun, P2 = Penambahan 0,5 % tepung kencur, P3 = Penambahan 1 % tepung kencur, P4 = Penambahan 1,5 % tepung kencur. Peubah yang diamati bobot telur, indeks telur, bobot kerabang dan tebal kerabang. Hasil penelitian ini menunjukkan penambahan tepung kencur pada burung puyuh ialah tidak berpengaruh terhadap kualitas eksternal telur pada burung puyuh.","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132361467","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendugaan umur simpan pada bahan pakan sangat penting untuk diketahui demi membantu industry pakan dalam mengatur penyimpanan, ketersediaan dan menjaga kualitas nutrisi pakan ternak yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pollard dan wheat bran yang ditambahkan pengawet asam propionat pada tingkat penyimpanan suhu yang berbeda berdasarkan nilai bilangan peroksida menggunakan model Arrhenius. Umur simpan ditentukan dengan cara, pollard dan wheat bran ditambahkan asam propionat kemudian disimpan pada suhu 15, 35 dan 45 °C selama 49 hari di dalam inkubator. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah bilangan peroksida. Hasil penelitian ini didasarkan pada perhitungan model Arrhenius. Pada pollard dengan pengawet asam propionat diketahui umur simpan pada suhu 15, 35 dan 45 °C berturut turut 38,9 bulan, 35,6 bulan dan 15,9 bulan sedangkan pollard tanpa pengawet berturut turut 27,3 bulan, 22,2 bulan dan 13,1 bulan. Pada wheat bran dengan pengawet asam propionat diketahui umur simpan pada suhu 15, 35 dan 45 °C berturut turut 32,9 bulan, 21,2 bulan dan 21,2 bulan sedangkan pada wheat bran tanpa pengawet beturut turut 25,1 bulan, 15,1 bulan dan 14,8 bulan. Kata kunci : Arrhenius, asam propionat, peroksida, pollard, wheat bran
{"title":"PERBANDINGAN UMUR SIMPAN BAHAN PAKAN TERNAK YANG DITAMBAHKAN PENGAWET ASAM PROPIONAT DENGAN MODEL PERSAMAAN ARRHENIUS","authors":"R. Adisti","doi":"10.30997/jpn.v7i2.4571","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v7i2.4571","url":null,"abstract":"Pendugaan umur simpan pada bahan pakan sangat penting untuk diketahui demi membantu industry pakan dalam mengatur penyimpanan, ketersediaan dan menjaga kualitas nutrisi pakan ternak yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan pollard dan wheat bran yang ditambahkan pengawet asam propionat pada tingkat penyimpanan suhu yang berbeda berdasarkan nilai bilangan peroksida menggunakan model Arrhenius. Umur simpan ditentukan dengan cara, pollard dan wheat bran ditambahkan asam propionat kemudian disimpan pada suhu 15, 35 dan 45 °C selama 49 hari di dalam inkubator. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah bilangan peroksida. Hasil penelitian ini didasarkan pada perhitungan model Arrhenius. Pada pollard dengan pengawet asam propionat diketahui umur simpan pada suhu 15, 35 dan 45 °C berturut turut 38,9 bulan, 35,6 bulan dan 15,9 bulan sedangkan pollard tanpa pengawet berturut turut 27,3 bulan, 22,2 bulan dan 13,1 bulan. Pada wheat bran dengan pengawet asam propionat diketahui umur simpan pada suhu 15, 35 dan 45 °C berturut turut 32,9 bulan, 21,2 bulan dan 21,2 bulan sedangkan pada wheat bran tanpa pengawet beturut turut 25,1 bulan, 15,1 bulan dan 14,8 bulan. \u0000 \u0000Kata kunci : Arrhenius, asam propionat, peroksida, pollard, wheat bran","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126547373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Itik merupakan salah satu potensi peternakan yang dapat diambil telurnya maupun dagingnya. Itik memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis ternak lainnya karena itik memilki daya tahan terhadap penyakit yang cukup baik dan pemeliharaannya yang mudah. Kandungan di dalam daun asam gelugur berupa Hydroxycitrit Acid (HCA) yang merupakan asam organik utama yang berhasiat sebagai antilipidemik dan antiobesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lama pemberian tepung daun asam gelugur (Garcinia Antroviridis) dalam ransum komersil terhadap kualitas sensoris daging itik afkir. Penelitian ini dilaksanakan di kandang unggas Universitas Djuanda Bogor pada tanggal 30 Juni – 4 Agustus 2019. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini 16 ekor itik Tegal afkir. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 4 ekor itik. Perlakuan pada penelitian ini adalah R0= 0% (kontrol), R1= pemberian 6% selama 1 minggu, R2= pemberian 6% selama 3 minggu, R3= pemberian 6% selama 5 minggu. Data yang diperoleh dari analisis menggunakan uji Kruskal Wallis bila data menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) dilanjutkan dengan Uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah uji hedonik , dan uji mutu hedonik. Hasil penelitian menunjukkan lama pemberian tepung daun asam gelugur dalam ransum komersil berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap uji hedonik rasa dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap aroma, keempukan, warna, dan juiceness daging. Sedangkan penilaian panelis terhadap uji mutu hedonik berbeda nyata (P<0,05) terhadap aroma dan warna dan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap keempukkan, rasa, dan juiceness daging itik afkir. Kesimpulan pemberian tepung daun asam gelugur selama 1 minggu sudah dapat memperbaiki warna daging itik afkir sedangkan lama pemberian 3 minggu mampu mengurangi aroma amis.
{"title":"KUALITAS SENSORIS DAGING ITIK AFKIR DENGAN LAMA PEMBERIAN TEPUNG DAUN ASAM GELUGUR (GARCINIA ANTROVIRIDIS) YANG BERBEDA DALAM RANSUM KOMERSIL","authors":"Rico Hardiyanto, Dewi Wahyuni, Elis Dihansih","doi":"10.30997/jpn.v7i2.4666","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v7i2.4666","url":null,"abstract":" Itik merupakan salah satu potensi peternakan yang dapat diambil telurnya maupun dagingnya. Itik memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis ternak lainnya karena itik memilki daya tahan terhadap penyakit yang cukup baik dan pemeliharaannya yang mudah. Kandungan di dalam daun asam gelugur berupa Hydroxycitrit Acid (HCA) yang merupakan asam organik utama yang berhasiat sebagai antilipidemik dan antiobesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lama pemberian tepung daun asam gelugur (Garcinia Antroviridis) dalam ransum komersil terhadap kualitas sensoris daging itik afkir. Penelitian ini dilaksanakan di kandang unggas Universitas Djuanda Bogor pada tanggal 30 Juni – 4 Agustus 2019. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini 16 ekor itik Tegal afkir. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan, setiap perlakuan terdiri dari 4 ekor itik. Perlakuan pada penelitian ini adalah R0= 0% (kontrol), R1= pemberian 6% selama 1 minggu, R2= pemberian 6% selama 3 minggu, R3= pemberian 6% selama 5 minggu. Data yang diperoleh dari analisis menggunakan uji Kruskal Wallis bila data menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) dilanjutkan dengan Uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah uji hedonik , dan uji mutu hedonik. Hasil penelitian menunjukkan lama pemberian tepung daun asam gelugur dalam ransum komersil berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap uji hedonik rasa dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap aroma, keempukan, warna, dan juiceness daging. Sedangkan penilaian panelis terhadap uji mutu hedonik berbeda nyata (P<0,05) terhadap aroma dan warna dan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap keempukkan, rasa, dan juiceness daging itik afkir. Kesimpulan pemberian tepung daun asam gelugur selama 1 minggu sudah dapat memperbaiki warna daging itik afkir sedangkan lama pemberian 3 minggu mampu mengurangi aroma amis.","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131777461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Konsumsi daging ayam broiler saat ini sangat meningkat. Untuk itu peternak berusaha untuk memenuhinya. Berbagai usaha dilakukan agar hasil yang diperoleh maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal para peternak memakai berbagai zat kimia berupa obat-obatan yang beredar luas di pasaran. Salah satu alternative agar tidak memakai obat-obatan kimia adalah dengan menggunakan herbal. Daun kelor merupakan tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai sebagai zat aditif. Daun kelor dalam bentuk ekstrak yang dicampur dalam minuman bertujuan mencukupi kekurangan nutrisi sehingga dapat meningkatkan dan kebutuhan ternak dapat terpenuhi, sehingga produktivitas ternak meningkat (Astuti et al 2005). Kandungan senyawa daun kelor bervariasi diantaranya mineral, protein, vitamin A, C, E, B-karoten, asam amino, flavanoid, B-sitosterol dan polyphenol. Salah satu kandungan tepung daun kelor yang mempengaruhi perunan nilai aktivitas enzim AST dan ALT adalah vitamin E berfungsi sebagai pelindung terhadap peroksida lemak didalam membran. Penurunan nilai aktivitas enzim dipengaruhi oleh kandungan vitamin E pada tepung daun kelor yang berfungsi sebagai hepatoprotetan pada hati (Patrick, 2006.) Penelitian ini dilaksanakan di Kandang peternak ayam Cibanteng, Dramaga, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini ayam broiler umur 30 hari sebanyak 80 ekor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini R0= Air minum saja (Kontrol), R1= 10% ekstrak daun kelor, R2= 20% ekstrak daun kelor dan R3= 30% ekstrak daun kelor dalam air minum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisys of variance (ANOVA), bila data menunjukkan hasil secara fisik tidak berbeda nyata (P>0,05), maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah bobot potong, bobot karkas, presentasi karkas dan presentasi giblet . Hasil penelitian menunjukkan untuk bobot potong dan bobot karkas berbeda nyata sedang hati rempela dan jantung tidak berbeda nyata.
目前,牛肉的消费量正在大大增加。对于那些牧场主来说,他们试图满足它。人们付出了许多努力来最大限度地利用结果。为了达到最大的目的,农民使用各种化学物质,这些药物在市场上广泛流行。不使用化学药物的替代方法之一是使用草药。柳叶是一种草药,可以用作添加剂。其目的是减少营养不足,从而增加动物的需要,从而提高动物的生产力(Astuti et al 2005)。蛋黄的化合物包括矿物质、蛋白质、维生素A、C、E、B-karoten、氨基酸、类黄酮、b -细胞质和多酚。用于影响AST和ALT酶活性值值的牛磺酸淀粉之一是维生素E,是对细胞膜中的过氧化氢的一种保护作用。蛋黄淀粉中的维生素E含量受到影响,酶活性的减少(帕特里克,2006年)。这项研究是在西爪哇省茂物区的西班加养鸡场进行的。在这项研究中使用的牛的寿命为30天,相当于80只。本研究采用四种治疗方法和五种重复的随机设计(罗尔)。在这项研究中治疗的方法是:只饮用水,R1= 10%的干叶提取物,R2= 20%的干叶提取物和R3= 30%的干叶提取物在饮用水中。通过分析变量(ANOVA)的分析,当数据显示结果没有明显差异(P> 0.05),然后是邓肯测试。在这项研究中观察到的变化是卡拉克重量、卡拉克重量、卡拉克演示和纪子报告。研究表明,真正的切割和卡卡斯的重量是不同的,肝脏和心脏没有什么不同。
{"title":"PERSENTASE KARKAS DAN GIBLET AYAM BROILER (Gallus domesticus) YANG DIBERI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa olifera )","authors":"Etik Kelanasari, Anggraeni, Elis Dihansih","doi":"10.30997/jpn.v7i2.4695","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v7i2.4695","url":null,"abstract":"Konsumsi daging ayam broiler saat ini sangat meningkat. Untuk itu peternak berusaha untuk memenuhinya. Berbagai usaha dilakukan agar hasil yang diperoleh maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal para peternak memakai berbagai zat kimia berupa obat-obatan yang beredar luas di pasaran. Salah satu alternative agar tidak memakai obat-obatan kimia adalah dengan menggunakan herbal. Daun kelor merupakan tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai sebagai zat aditif. Daun kelor dalam bentuk ekstrak yang dicampur dalam minuman bertujuan mencukupi kekurangan nutrisi sehingga dapat meningkatkan dan kebutuhan ternak dapat terpenuhi, sehingga produktivitas ternak meningkat (Astuti et al 2005). Kandungan senyawa daun kelor bervariasi diantaranya mineral, protein, vitamin A, C, E, B-karoten, asam amino, flavanoid, B-sitosterol dan polyphenol. Salah satu kandungan tepung daun kelor yang mempengaruhi perunan nilai aktivitas enzim AST dan ALT adalah vitamin E berfungsi sebagai pelindung terhadap peroksida lemak didalam membran. Penurunan nilai aktivitas enzim dipengaruhi oleh kandungan vitamin E pada tepung daun kelor yang berfungsi sebagai hepatoprotetan pada hati (Patrick, 2006.) Penelitian ini dilaksanakan di Kandang peternak ayam Cibanteng, Dramaga, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini ayam broiler umur 30 hari sebanyak 80 ekor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini R0= Air minum saja (Kontrol), R1= 10% ekstrak daun kelor, R2= 20% ekstrak daun kelor dan R3= 30% ekstrak daun kelor dalam air minum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisys of variance (ANOVA), bila data menunjukkan hasil secara fisik tidak berbeda nyata (P>0,05), maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah bobot potong, bobot karkas, presentasi karkas dan presentasi giblet . Hasil penelitian menunjukkan untuk bobot potong dan bobot karkas berbeda nyata sedang hati rempela dan jantung tidak berbeda nyata.","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121112187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Christiyanto, B. Tampoebolon, C. S. Utama, Oktavian Setyo Nugroho
Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh lama peram terhadap nilai kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) litter broiler fermentasi sebagai pakan ruminansia. Sampel litter yang digunakan berasal dari 16 kandang yang kemudian difermentasi dan dilakukan uji kecernaan secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan meliputi T0: litter fermentasi lama peram 0 minggu, T1: litter fermentasi lama peram 3 minggu, T2: litter fermentasi lama peram 6 minggu, dan T3: litter fermentasi lama peram 9 minggu. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah nilai KcBK dan nilai KcBO. Data di analisis ragam dengan taraf signifikasi 5%, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian diketahui bahwa lama peram litter ayam broiler fermentasi berpengaruh terhadap nilai kecernaan bahan kering (KcBK), namun tidak berpengaruh terhadap nilai kecernaan bahan organik (KcBO). Perlakuan yang direkomendasikan adalah lama pemeraman litter ayam broiler fermentasi selama 6 minggu, karena memberikan nilai KcBK yang paling optimal. Kata kunci : litter, in vitro, lama peram, KcBK, KcBO.
研究旨在评估旧搅动它对价值的影响消化率干货有机物(KcBK)和消化率(KcBO)垃圾发酵broiler作为反刍动物饲料。样本来自16笼子使用的垃圾然后发酵做体外消化率的测试。是随机设计使用完整的实验设计(财富)和4对4《申命记》。应用包括T0的待遇:垃圾发酵搅动它0周,T1时间:垃圾发酵搅动了三个星期的时间T2:垃圾发酵长,搅动它6周,T3:旧垃圾发酵搅动它9周。在研究中测量的参数是KcBK值和KcBO值。在分析数据多样signifikasi 5%水平,继续与邓肯试验。研究结果发现久搅动垃圾肉用鸡发酵影响消化率价值干货(KcBK),但不影响消化率(KcBO有机材料)的价值。推荐的治疗是将鸡的发酵时间延长6周,因为它提供了最理想的KcBK值。关键词:litter, vitro, long peram, KcBK, KcBO。
{"title":"NILAI KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK IN VITRO LITTER FERMENTASI PADA LAMA PERAM YANG BERBEDA","authors":"M. Christiyanto, B. Tampoebolon, C. S. Utama, Oktavian Setyo Nugroho","doi":"10.30997/jpn.v7i2.4224","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v7i2.4224","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh lama peram terhadap nilai kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) litter broiler fermentasi sebagai pakan ruminansia. Sampel litter yang digunakan berasal dari 16 kandang yang kemudian difermentasi dan dilakukan uji kecernaan secara in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakukan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan meliputi T0: litter fermentasi lama peram 0 minggu, T1: litter fermentasi lama peram 3 minggu, T2: litter fermentasi lama peram 6 minggu, dan T3: litter fermentasi lama peram 9 minggu. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah nilai KcBK dan nilai KcBO. Data di analisis ragam dengan taraf signifikasi 5%, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian diketahui bahwa lama peram litter ayam broiler fermentasi berpengaruh terhadap nilai kecernaan bahan kering (KcBK), namun tidak berpengaruh terhadap nilai kecernaan bahan organik (KcBO). Perlakuan yang direkomendasikan adalah lama pemeraman litter ayam broiler fermentasi selama 6 minggu, karena memberikan nilai KcBK yang paling optimal. Kata kunci : litter, in vitro, lama peram, KcBK, KcBO.","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130178824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian dengan judul ”Pengaruh Substitusi Tepung Azolla (Azolla microphylla) dan Tepung Gaplek terhadap Performans dan Kualitas Karkas Ayam Broiler” bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung azolla dan tepung gaplek terhadap performans dan kualitas karkas ayam broiler”. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 29 Maret sampai dengan 26 April 2019 di UPT Akademi Peternakan Karanganyar. Materi penelitian yaitu 60 ekor ayam pedaging dengan bobot badan rata-rata 40 gram yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Perlakuan yang diberikan yaitu substitusi tepung Azolla dan tepung gaplek. Kontrol (T0) : Ayam diberi pakan basal (konsentrat) tanpa tepung Azolla dan tepung gaplek, Perlakuan 2 (T1) : Ayam diberi pakan basal sebanyak 90% , tepung Azolla sebanyak 7% dan tepung gaplek 3%, Perlakuan 3 (T2) : Ayam diberi pakan basal sebanyak 90% , tepung Azolla sebanyak 5% dan tepung gaplek sebanyak 5%, dan Perlakuan 4 (T3) : Ayam diberi pakan basal sebanyak 90%, tepung Azolla sebanyak 3% dan tepung gaplek sebanyak 7%. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Data dianalisis menggunakan program SPSS 17,0 For Windows. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, bobot badan akhir, persentasi karkas maupun persentase lemak abdominal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah substitusi tepung azolla dan tepung gaplek sampai level 10% dalam ransum, tidak mempengaruhi performans dan kualitas karkas ayam broiler. Kata kunci :Tepung azolla, Tepung gaplek, perfomans, kualitas karkas dan ayam broiler
{"title":"PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AZOLIA (AZOLLA MICROPHYLLA) DAN TEPUNG GAPLEK TERHADAP PERFORMAS DAN KUALITAS KARKAS AYAM BROILER","authors":"Diwi Acita Irawati","doi":"10.30997/jpn.v7i2.4222","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/jpn.v7i2.4222","url":null,"abstract":"Penelitian dengan judul ”Pengaruh Substitusi Tepung Azolla (Azolla microphylla) dan Tepung Gaplek terhadap Performans dan Kualitas Karkas Ayam Broiler” bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung azolla dan tepung gaplek terhadap performans dan kualitas karkas ayam broiler”. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 29 Maret sampai dengan 26 April 2019 di UPT Akademi Peternakan Karanganyar. Materi penelitian yaitu 60 ekor ayam pedaging dengan bobot badan rata-rata 40 gram yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Perlakuan yang diberikan yaitu substitusi tepung Azolla dan tepung gaplek. Kontrol (T0) : Ayam diberi pakan basal (konsentrat) tanpa tepung Azolla dan tepung gaplek, Perlakuan 2 (T1) : Ayam diberi pakan basal sebanyak 90% , tepung Azolla sebanyak 7% dan tepung gaplek 3%, Perlakuan 3 (T2) : Ayam diberi pakan basal sebanyak 90% , tepung Azolla sebanyak 5% dan tepung gaplek sebanyak 5%, dan Perlakuan 4 (T3) : Ayam diberi pakan basal sebanyak 90%, tepung Azolla sebanyak 3% dan tepung gaplek sebanyak 7%. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Data dianalisis menggunakan program SPSS 17,0 For Windows. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, bobot badan akhir, persentasi karkas maupun persentase lemak abdominal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah substitusi tepung azolla dan tepung gaplek sampai level 10% dalam ransum, tidak mempengaruhi performans dan kualitas karkas ayam broiler. Kata kunci :Tepung azolla, Tepung gaplek, perfomans, kualitas karkas dan ayam broiler","PeriodicalId":339013,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Nusantara","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124845608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}