Provinsi Bangka Belitung memiliki memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Pengembangan pariwisata sedapat mungkin melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk generasi muda. Generasi muda atau generasi milenial merupakan aktor potensial dalam pengembangan pariwisata sebab telah terbiasa dalam pergaulan internasional terutama media sosial. Dalam rangka penguatan peran pemuda dalam pariwisata internasional, tim dosen Program Studi melaksanakan kegiatan sosialisasi konsep pengembangan pariwisata pada generasi milineal Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung. Kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat positif, dan mampu mengisi ‘ruang kosong’ pemahaman konseptual dan isu-isu pariwisata internasional kontemporer bagi generasi milenial setempat.
{"title":"SOSIALISASI KONSEP PENGEMBANGAN PARIWISATA INTERNASIONAL PADA GENERASI MILENIAL KABUPATEN BANGKA SELATAN, PROVINSI BANGKA BELITUNG","authors":"Gunawan Lestari Elake","doi":"10.37061/jps.v8i2.12428","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v8i2.12428","url":null,"abstract":"Provinsi Bangka Belitung memiliki memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Pengembangan pariwisata sedapat mungkin melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan, termasuk generasi muda. Generasi muda atau generasi milenial merupakan aktor potensial dalam pengembangan pariwisata sebab telah terbiasa dalam pergaulan internasional terutama media sosial. Dalam rangka penguatan peran pemuda dalam pariwisata internasional, tim dosen Program Studi melaksanakan kegiatan sosialisasi konsep pengembangan pariwisata pada generasi milineal Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung. Kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat positif, dan mampu mengisi ‘ruang kosong’ pemahaman konseptual dan isu-isu pariwisata internasional kontemporer bagi generasi milenial setempat.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114729201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pola penyakit di dunia modern ini telah mengalami perubahan. Adanya peningkatan higienitas individu dan lingkungan, standar kehidupan lebih baik, serta perkembangan antibiotik telah menggeser peringkat penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler dan kanker, terutama pada daerah perkotaan. Penyakit kardiovaskuler, yang sekarang ini telah banyak ditemukan pada usia remaja, berhubungan dengan sindrom metabolik serta obesitas dan hipertensi sebagai komponennya. Pemahaman fakta nutrisi sangat membantu dalam menentukan asupan yang dibutuhkan sehubungan dengan mengurangi risiko terkena sindrom metabolik dan penyakit serius yang mengikutinya. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi siswa dalam memahami pentingnya fakta nutrisi dalam menurunkan faktor risiko sindrom metabolik serta pelatihan skrining sederhana. Kegiatan terbagi menjadi dua bagian, yaitu penyuluhan dan pemeriksaan, serta pelatihan. Penyuluhan dan pemeriksaan dilakukan oleh dokter melalui pemaparan materi dan diskusi mengenai pentingnya fakta nutrisi dan sindrom metabolik. Pelatihan dilakukan secara berpasangan dan dalam kelompok-kelompok kecil dengan panduan pendamping, yang selanjutnya dipraktikkan masing-masing peserta. Dengan adanya penyuluhan, pengetahuan siswa mengenai pra sindrom metabolik dan fakta nutrisi meningkat menjadi 90% Sebesar 6,5% siswa mengalami pra sindrom metabolik. Seluruh siswa (100%) telah mampu melaksanakan skrining sederhana pengukuran lingkar perut, tekanan darah, IMT dan perhitungan kebutuhan kalori yang bermanfaat bagi siswa dan orang sekelilingnya.
{"title":"UPAYA MENURUNKAN RISIKO PRA SINDROM METABOLIK PADA REMAJA MELALUI PEMAHAMAN FAKTA NUTRISI DAN PELATIHAN SKRINING SEDERHANA","authors":"Gita Dewi Prasasty","doi":"10.37061/jps.v8i2.12429","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v8i2.12429","url":null,"abstract":"Pola penyakit di dunia modern ini telah mengalami perubahan. Adanya peningkatan higienitas individu dan lingkungan, standar kehidupan lebih baik, serta perkembangan antibiotik telah menggeser peringkat penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler dan kanker, terutama pada daerah perkotaan. Penyakit kardiovaskuler, yang sekarang ini telah banyak ditemukan pada usia remaja, berhubungan dengan sindrom metabolik serta obesitas dan hipertensi sebagai komponennya. Pemahaman fakta nutrisi sangat membantu dalam menentukan asupan yang dibutuhkan sehubungan dengan mengurangi risiko terkena sindrom metabolik dan penyakit serius yang mengikutinya. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi siswa dalam memahami pentingnya fakta nutrisi dalam menurunkan faktor risiko sindrom metabolik serta pelatihan skrining sederhana. Kegiatan terbagi menjadi dua bagian, yaitu penyuluhan dan pemeriksaan, serta pelatihan. Penyuluhan dan pemeriksaan dilakukan oleh dokter melalui pemaparan materi dan diskusi mengenai pentingnya fakta nutrisi dan sindrom metabolik. Pelatihan dilakukan secara berpasangan dan dalam kelompok-kelompok kecil dengan panduan pendamping, yang selanjutnya dipraktikkan masing-masing peserta. Dengan adanya penyuluhan, pengetahuan siswa mengenai pra sindrom metabolik dan fakta nutrisi meningkat menjadi 90% Sebesar 6,5% siswa mengalami pra sindrom metabolik. Seluruh siswa (100%) telah mampu melaksanakan skrining sederhana pengukuran lingkar perut, tekanan darah, IMT dan perhitungan kebutuhan kalori yang bermanfaat bagi siswa dan orang sekelilingnya.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128912104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Evaluasi merupakan bagian penting dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru Bahasa Indonesia (BI) harus memiliki kemampuan yang memadai tentang pelaksanaan evaluasi tersebut. Dalam Kurikulum 2013 (K-13) terdapat satu jenis penilaian yang harus dilakukan yaitu penilaian autentik (authentic assessment). Guru BI harus memiliki kemampuan yang memadai tentang hal ini, terutama untuk menilai proses dan hasil pembelajran BI. Guru-guru BI di Kabupaten Musirawas dan Kota Lubuklinggau sebagian besar belum memahami dengan baik tentang penilaian autentik dalam pembelajaran BI. Hal ini didasarkan pada survey awal yang dilakukan tim juga dari surat yang diberikan melalui MGMP BI. Kepada mereka dilakukan pendampingan dan pembimbingan termasuk workshop tentang pengembangan rubrik penilaian autentik dan lembar observasi. Sejumlah 17 orang guru SMA/SMK di Kabupaten Musirawas dan Kota Lubuklinggau menjadi peserta dalam kegiatan ini. Metode yang digunakan adalah penyampaian informasi, diskusi, dan kerja kelompok (workshop). Pada awal dan akhir kegiatan dilakukan tes dalam bentuk refleksi diri tentang aspek-aspek penilaian autentik dalam pembelajaran BI. Hasilnya adalah terdapat peningkatan kemampuan peserta tentang penilaian autentik dalam pembelajaran BI sebelum dan sesudah kegiatan dengan N-gain 0,56 yang berarti sedang
{"title":"PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: PELATIHAN PENILAIAN AUTENTIK BAGI GURU BI SMA/SMK DI KABUPATEN MUSI RAWAS","authors":"Mulyadi Eko Purnomo","doi":"10.37061/jps.v7i3.10135","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i3.10135","url":null,"abstract":"Evaluasi merupakan bagian penting dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru Bahasa Indonesia (BI) harus memiliki kemampuan yang memadai tentang pelaksanaan evaluasi tersebut. Dalam Kurikulum 2013 (K-13) terdapat satu jenis penilaian yang harus dilakukan yaitu penilaian autentik (authentic assessment). Guru BI harus memiliki kemampuan yang memadai tentang hal ini, terutama untuk menilai proses dan hasil pembelajran BI. Guru-guru BI di Kabupaten Musirawas dan Kota Lubuklinggau sebagian besar belum memahami dengan baik tentang penilaian autentik dalam pembelajaran BI. Hal ini didasarkan pada survey awal yang dilakukan tim juga dari surat yang diberikan melalui MGMP BI. Kepada mereka dilakukan pendampingan dan pembimbingan termasuk workshop tentang pengembangan rubrik penilaian autentik dan lembar observasi. Sejumlah 17 orang guru SMA/SMK di Kabupaten Musirawas dan Kota Lubuklinggau menjadi peserta dalam kegiatan ini. Metode yang digunakan adalah penyampaian informasi, diskusi, dan kerja kelompok (workshop). Pada awal dan akhir kegiatan dilakukan tes dalam bentuk refleksi diri tentang aspek-aspek penilaian autentik dalam pembelajaran BI. Hasilnya adalah terdapat peningkatan kemampuan peserta tentang penilaian autentik dalam pembelajaran BI sebelum dan sesudah kegiatan dengan N-gain 0,56 yang berarti sedang","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125225343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengembangan industri gula kelapa dilakukan dengan melakukan dengan cara derivikasi produk menjadi menjadi gula kelapa herbal (Jamu instan Beras Kencur, Kunyit Asam, Beras Kencur). Produk ini dapat meningkatkan nilai tambah yang cukup signifikan yaitu dari harga gula kelapa Rp 20.000,- per Kg menjadi Rp 100.000,- per Kg. Pendekatan, metode dan teknik yang digunakan dalam kegiatan ini adalah PRA (Participatory Rural Appraisal). Partisipasi sepadan dengan arti peran serta, ikut serta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat itu sendiri. Pengembangan masyarakat dan pembangunan desa akan dimulai dengan cara yang sederhana, yaitu suatu proses yang berangkat dari kemampuan, kemauan dan kebutuhan masyarakat dalam memenuhi penghidupan dan menyelenggarakan kehidupannya. Diharapkan kegiatan ini dapat dirasakan tumbuh dan dimiliki oleh masyarakat, sehingga kegiatan ini dapat berkembang secara berkelanjutan, dan kerjasama antara LPPM Universitas Sriwijaya dengan masyarakat Desa Mulyasari dan Desa Sri Menanti akan semakin berkembang dengan baik. Hasil dari kegiatan ini bagi masyarakat adalah munculnya industri kecil Gula Kelapa Herbal (Beras Kencur, Jahe, dan Kunyit Asem), kegiatan ini memberikan pengetahuan, ketrampilan alternatif usaha baru bagi masyarakat desa Sri Menanti, kecamatan Tanjung Lago kabupaten Musi Banyuasin Sumatra Selatan, dan memberikan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan ini juga akan memberikan nilai tambah pada koperasi himpunan wanita Transmigrasi (HW trans) di desa Sri Menanti. Produk jamu herbal (Jamu Beras Kencur, Kunyit Asam, Beras Kencur) dapat dijual di masyarakat dengan harga Rp 100.000,- per Kg, meningkat harganya cukup signifikan dibandingkan dengan gula merah (gula kelapa) Rp 20.000,- per Kg. Hasil uji organoleptik skala 5 untuk jamu herbal terhadap rasa, warna, dan aroma masing-masing menunjukkan 3.7, 3.86, dan 3.7. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa produk tersebut tergolong disukai oleh masyarakat
{"title":"PENGEMBANGAN SENTRAINDUSTRI GULA KELAPA DESA SRI MENANTI","authors":"Bambang Yudono","doi":"10.37061/jps.v7i3.10138","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i3.10138","url":null,"abstract":"Pengembangan industri gula kelapa dilakukan dengan melakukan dengan cara derivikasi produk menjadi menjadi gula kelapa herbal (Jamu instan Beras Kencur, Kunyit Asam, Beras Kencur). Produk ini dapat meningkatkan nilai tambah yang cukup signifikan yaitu dari harga gula kelapa Rp 20.000,- per Kg menjadi Rp 100.000,- per Kg. Pendekatan, metode dan teknik yang digunakan dalam kegiatan ini adalah PRA (Participatory Rural Appraisal). Partisipasi sepadan dengan arti peran serta, ikut serta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat itu sendiri. Pengembangan masyarakat dan pembangunan desa akan dimulai dengan cara yang sederhana, yaitu suatu proses yang berangkat dari kemampuan, kemauan dan kebutuhan masyarakat dalam memenuhi penghidupan dan menyelenggarakan kehidupannya. Diharapkan kegiatan ini dapat dirasakan tumbuh dan dimiliki oleh masyarakat, sehingga kegiatan ini dapat berkembang secara berkelanjutan, dan kerjasama antara LPPM Universitas Sriwijaya dengan masyarakat Desa Mulyasari dan Desa Sri Menanti akan semakin berkembang dengan baik. Hasil dari kegiatan ini bagi masyarakat adalah munculnya industri kecil Gula Kelapa Herbal (Beras Kencur, Jahe, dan Kunyit Asem), kegiatan ini memberikan pengetahuan, ketrampilan alternatif usaha baru bagi masyarakat desa Sri Menanti, kecamatan Tanjung Lago kabupaten Musi Banyuasin Sumatra Selatan, dan memberikan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan ini juga akan memberikan nilai tambah pada koperasi himpunan wanita Transmigrasi (HW trans) di desa Sri Menanti. Produk jamu herbal (Jamu Beras Kencur, Kunyit Asam, Beras Kencur) dapat dijual di masyarakat dengan harga Rp 100.000,- per Kg, meningkat harganya cukup signifikan dibandingkan dengan gula merah (gula kelapa) Rp 20.000,- per Kg. Hasil uji organoleptik skala 5 untuk jamu herbal terhadap rasa, warna, dan aroma masing-masing menunjukkan 3.7, 3.86, dan 3.7. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa produk tersebut tergolong disukai oleh masyarakat","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114596336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tema pemanasan global telah dilaksanakan di Desa Burai, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Kegiatan ini berlangsung dari bulan Juli – Oktober di masyarakat petani karet dan nanas. Kegiatan diawali dengan sosialisasi kepada Kepala Desa sebagai tokoh masyarakat. Pengabdian ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Materi yang diberi mengenai perubahan iklim, dampak perubahan iklim baik dilingkungan maupun usahatani karet dan nanas dan cara mengatasinya. Selain itu masyarakat diajak melakukan aksi mitigasi dengan menanam pohon pada lingkungan tinggal atau menanam puhon dilingkungan kebun. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini, bertambah pengetahuan masyarakat mengenai perubahan iklim dan cara mengatasinya.
{"title":"PENYULUHAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN ADAPTASINYA TERHADAP USAHATANI PETANI KARET DAN NANAS DI DESA BURAI","authors":"E. Rosana","doi":"10.37061/jps.v7i3.10310","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i3.10310","url":null,"abstract":"Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tema pemanasan global telah dilaksanakan di Desa Burai, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Kegiatan ini berlangsung dari bulan Juli – Oktober di masyarakat petani karet dan nanas. Kegiatan diawali dengan sosialisasi kepada Kepala Desa sebagai tokoh masyarakat. Pengabdian ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Materi yang diberi mengenai perubahan iklim, dampak perubahan iklim baik dilingkungan maupun usahatani karet dan nanas dan cara mengatasinya. Selain itu masyarakat diajak melakukan aksi mitigasi dengan menanam pohon pada lingkungan tinggal atau menanam puhon dilingkungan kebun. Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini, bertambah pengetahuan masyarakat mengenai perubahan iklim dan cara mengatasinya.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"150 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117307209","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ada beberapa hal yang menjadi tujuan pelatihan ini diantaranya memperkenalkan fitur yang dimiliki Microsoft Visual, cara memprogram Visual Basic dan membuat aplikasi sederhana dengan menggunakan Visual Basic pada serta memperkenalkan secara garis besar teknik pemrograman yang umum. Dari pretest dan posttest saat pelatihan didapatkan dengan seluruh siswa tanpa pengetahuan awal memprogam setelah usai pelatihan didapat hasil semua siswa mampu memahami dasar-dasar Microsoft Visual Basic. Dari tiga buah contoh program aplikasi 20% siswa mampu menyelesaikan 3 buah soal dengan baik, 100% siswa mampu menyelesaikan 2 buah soal dengan baik. Dari posttest diketahui terdapat 10% siswa yang menyatak termotifasi untuk memasuki bidang informatia saat selesai dari SMA. Dari hasil pretest dan posttest bahwa pelatihan Microsoft Visual Basic bagi siswa di SMA Muhammadiah I Palembang dapat disimpukan berhasil dengan baik.
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN APLIKASI PRAKTIS MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN MICROSOFT VISUAL BASIC UNTUK SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG","authors":"M. Mulya","doi":"10.37061/jps.v7i3.10308","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i3.10308","url":null,"abstract":"Ada beberapa hal yang menjadi tujuan pelatihan ini diantaranya memperkenalkan fitur yang dimiliki Microsoft Visual, cara memprogram Visual Basic dan membuat aplikasi sederhana dengan menggunakan Visual Basic pada serta memperkenalkan secara garis besar teknik pemrograman yang umum. Dari pretest dan posttest saat pelatihan didapatkan dengan seluruh siswa tanpa pengetahuan awal memprogam setelah usai pelatihan didapat hasil semua siswa mampu memahami dasar-dasar Microsoft Visual Basic. Dari tiga buah contoh program aplikasi 20% siswa mampu menyelesaikan 3 buah soal dengan baik, 100% siswa mampu menyelesaikan 2 buah soal dengan baik. Dari posttest diketahui terdapat 10% siswa yang menyatak termotifasi untuk memasuki bidang informatia saat selesai dari SMA. Dari hasil pretest dan posttest bahwa pelatihan Microsoft Visual Basic bagi siswa di SMA Muhammadiah I Palembang dapat disimpukan berhasil dengan baik.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121742846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pekerjaan konstruksi memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek lingkungan. Dibutuhkan upaya untuk meminimalkan dampak negatif dari pekerjaan konstruksi terhadap penurunan kondisi lingkungan secara global. Salah satu upaya adalah dengan menerapkan desain bangunan yang memenuhi kriteria green building. Konsep green building bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif serta memberikan dampak positif bagi iklim dan lingkungan, baik dalam fase desain, konstruksi, maupun operasional bangunan. Hingga saat ini, pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan pada umumnya masih belum sepenuhnya menerapkan konsep green building, karena pemilik proyek, perencana, dan pelaksana konstruksi masih belum memahami konsep green building secara komprehensif, sehingga upaya mencapai pembangunan bangunan ramah lingkungan sulit untuk dicapai. Mengingat pekerjaan konstruksi bangunan gedung dan fasilitas infrastruktur yang terus meningkat secara global, maka penyuluhan dan sosialisasi mengenai konsep green building kepada pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek konstruksi sangat dibutuhkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman developer, konsultan, dan kontraktor terhadap konsep desain bangunan yang menerapkan kriteria green building. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pendampingan penyusunan desain bangunan. Melalui kegiatan ini, terdapat peningkatan pemahaman dari perwakilan developer, konsultan, dan kontraktor terhadap konsep green building. Kegiatan ini diharapkan berkontribusi positif terhadap praktek konstruksi berkelanjutan
{"title":"SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN DESAIN BANGUNAN MENERAPKAN KRITERIA GREEN BUILDING","authors":"B. Susanti","doi":"10.37061/jps.v7i3.10314","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i3.10314","url":null,"abstract":"Pekerjaan konstruksi memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek lingkungan. Dibutuhkan upaya untuk meminimalkan dampak negatif dari pekerjaan konstruksi terhadap penurunan kondisi lingkungan secara global. Salah satu upaya adalah dengan menerapkan desain bangunan yang memenuhi kriteria green building. Konsep green building bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif serta memberikan dampak positif bagi iklim dan lingkungan, baik dalam fase desain, konstruksi, maupun operasional bangunan. Hingga saat ini, pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan pada umumnya masih belum sepenuhnya menerapkan konsep green building, karena pemilik proyek, perencana, dan pelaksana konstruksi masih belum memahami konsep green building secara komprehensif, sehingga upaya mencapai pembangunan bangunan ramah lingkungan sulit untuk dicapai. Mengingat pekerjaan konstruksi bangunan gedung dan fasilitas infrastruktur yang terus meningkat secara global, maka penyuluhan dan sosialisasi mengenai konsep green building kepada pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek konstruksi sangat dibutuhkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman developer, konsultan, dan kontraktor terhadap konsep desain bangunan yang menerapkan kriteria green building. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan pendampingan penyusunan desain bangunan. Melalui kegiatan ini, terdapat peningkatan pemahaman dari perwakilan developer, konsultan, dan kontraktor terhadap konsep green building. Kegiatan ini diharapkan berkontribusi positif terhadap praktek konstruksi berkelanjutan","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"9 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114005269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sinar matahari merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Namun sinar matahari dapat menyebabkan beberapa kerugian pada kulit manusia yang akan menimbulkan efek yang merugikan seperti kulit terbakar bahkan bisa lebih parah dapat menyebabkan kanker kulit jika terpapar terlalu lama. Dalam sinar matahari terkandung sinar ultraviolet yang dapat berdampak buruk pada kulit. Tidak semua sinar ultraviolet dapat merusak jaringan kulit manusia tergantung dari rentang panjang gelombang nergi sehingga kerusakan yang timbul terjadi dalam beberapa tahap. Untuk melindungi bahaya dari radiasi ultraviolet maka kulit perlu dilindungi meskipun kulit memiliki sistem perlindungan alami. Sistem perlindungan alami pada kulit adalah melanin yang berperan memberikan warna kulit. Salah satu perlindungan tehadap sinar ultraviolet yaitu menggunakan tabir surya. Masyarakat Pulau Semambu Indralaya perlu untuk melindungi kulitnya dari sinar ultraviolet karena rata-rata temperatur sekitar 28-33oC. Semakin tinggi temperatur udara maka paparan sinar ultraviolet akan semakin tinggi. Maka dari itu, masyarakat sekitar Pulau Semambu perlu mengetahui cara melindungi kulit dari sinar ultraviolet dan cara pembuatan tabir surya yang memanfaatkan tanaman sekitar yaitu bengkoang. Masyarakat sangat antusias dengan penyuluhan dan demonstrasi yang dibagikan di Pulau Semambu Indralaya.
{"title":"EDUKASI MELINDUNGI KULIT DARI SINAR UV DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN PACHYRHIZUS EROSUS SEBAGAI TABIR SURYA DI DESA PULAU SEMAMBU INDRALAYA","authors":"Dina Permata Wijaya","doi":"10.37061/jps.v7i3.10223","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i3.10223","url":null,"abstract":"Sinar matahari merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Namun sinar matahari dapat menyebabkan beberapa kerugian pada kulit manusia yang akan menimbulkan efek yang merugikan seperti kulit terbakar bahkan bisa lebih parah dapat menyebabkan kanker kulit jika terpapar terlalu lama. Dalam sinar matahari terkandung sinar ultraviolet yang dapat berdampak buruk pada kulit. Tidak semua sinar ultraviolet dapat merusak jaringan kulit manusia tergantung dari rentang panjang gelombang nergi sehingga kerusakan yang timbul terjadi dalam beberapa tahap. Untuk melindungi bahaya dari radiasi ultraviolet maka kulit perlu dilindungi meskipun kulit memiliki sistem perlindungan alami. Sistem perlindungan alami pada kulit adalah melanin yang berperan memberikan warna kulit. Salah satu perlindungan tehadap sinar ultraviolet yaitu menggunakan tabir surya. Masyarakat Pulau Semambu Indralaya perlu untuk melindungi kulitnya dari sinar ultraviolet karena rata-rata temperatur sekitar 28-33oC. Semakin tinggi temperatur udara maka paparan sinar ultraviolet akan semakin tinggi. Maka dari itu, masyarakat sekitar Pulau Semambu perlu mengetahui cara melindungi kulit dari sinar ultraviolet dan cara pembuatan tabir surya yang memanfaatkan tanaman sekitar yaitu bengkoang. Masyarakat sangat antusias dengan penyuluhan dan demonstrasi yang dibagikan di Pulau Semambu Indralaya.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"129 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124038881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan: dapat mengetahui hasil pengukuran tekanan darah, dapat mengetahui perubahan pengetahuan dan sikap masyarakat tentang SEFT, dapat mengeksplor pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang dideritanya, dapat melakukan SEFT secara mandiriMetode: III yaitu penyuluhan, peragaan SEFT dan pemeriksaan tekanan darahHasil: 100% penduduk yang hadir dalam pengmas telah diperiksa tekanan darah; 86% penduduk yang hadir dalam pengmas dapat menyebutkan pengertian, tujuan SEFT; 86% penduduk yang hadir dalam pengmas menceritakan keluhan dan penyakit yang dirasakan; 50% penduduk yang hadir dalam pengmas dapat mempraktikan SEFT secara mandiri.Simpulan: tujuan kegiatan tercapai
{"title":"SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) SEBAGAI UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF DALAM PERAWATAN PALLIATIF DI DESA SAKATIGA","authors":"D. Wahyuni","doi":"10.37061/jps.v7i3.9777","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i3.9777","url":null,"abstract":"Tujuan: dapat mengetahui hasil pengukuran tekanan darah, dapat mengetahui perubahan pengetahuan dan sikap masyarakat tentang SEFT, dapat mengeksplor pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang dideritanya, dapat melakukan SEFT secara mandiriMetode: III yaitu penyuluhan, peragaan SEFT dan pemeriksaan tekanan darahHasil: 100% penduduk yang hadir dalam pengmas telah diperiksa tekanan darah; 86% penduduk yang hadir dalam pengmas dapat menyebutkan pengertian, tujuan SEFT; 86% penduduk yang hadir dalam pengmas menceritakan keluhan dan penyakit yang dirasakan; 50% penduduk yang hadir dalam pengmas dapat mempraktikan SEFT secara mandiri.Simpulan: tujuan kegiatan tercapai","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129163056","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengabdian kepada masyarakat di desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu upaya untuk mensosialisasikan sebuah teknologi tepat guna kepada masyarakat beternak sapi yang berada di perbatasan dengan kampus Indralaya. Desa ini merupakan salah satu desa sekitar kampus Indralaya yang masyarakatnya beternak sapi dengan cara mengembalakan ternaknya dilepas ke lingkungan yang banyak rerumputan. Dalam menghasilkan sapi yang sehat dan gemuk sebagai sapi yang akan dijual (sapi pembiakan) ataupun dalam bentuk daging sapi serta untuk pemanfaatan kotoran sapi untuk pupuk, maka dilakukan sosialisasi alat pencacah rerumputan makanan sapi kepada masyarakat. Kegiatan sosialisasi berupa paparan tentang tema pengabdian mengenai berbagai jenis rerumputan dan alternatif makanan sapi yang bergizi, praktek menggunakan alat pencacah yang dibuat dan hal lain tentang sekitar beternak sapi serta manajemennya. Kegiatan telah berhasil dilakukan dengan baik yang dibuktikan antusiasnya masyarakat mengikuti kegiatan dan pertanyaan yang diajukan kepada tim pelaksana. Teknologi alat pencacah daun ini dapat dikategorikan Teknologi Tepat Guna karena peralatannya sederhana, murah, dan inovatif.
{"title":"SOSIALISASI ALAT PENCACAH DAUN MAKANAN TERNAK UNTUK KELOMPOK PETERNAK SAPI DI DESA TANJUNG PERING KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR","authors":"M. Yanis","doi":"10.37061/JPS.V7I3.9776","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/JPS.V7I3.9776","url":null,"abstract":"Pengabdian kepada masyarakat di desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu upaya untuk mensosialisasikan sebuah teknologi tepat guna kepada masyarakat beternak sapi yang berada di perbatasan dengan kampus Indralaya. Desa ini merupakan salah satu desa sekitar kampus Indralaya yang masyarakatnya beternak sapi dengan cara mengembalakan ternaknya dilepas ke lingkungan yang banyak rerumputan. Dalam menghasilkan sapi yang sehat dan gemuk sebagai sapi yang akan dijual (sapi pembiakan) ataupun dalam bentuk daging sapi serta untuk pemanfaatan kotoran sapi untuk pupuk, maka dilakukan sosialisasi alat pencacah rerumputan makanan sapi kepada masyarakat. Kegiatan sosialisasi berupa paparan tentang tema pengabdian mengenai berbagai jenis rerumputan dan alternatif makanan sapi yang bergizi, praktek menggunakan alat pencacah yang dibuat dan hal lain tentang sekitar beternak sapi serta manajemennya. Kegiatan telah berhasil dilakukan dengan baik yang dibuktikan antusiasnya masyarakat mengikuti kegiatan dan pertanyaan yang diajukan kepada tim pelaksana. Teknologi alat pencacah daun ini dapat dikategorikan Teknologi Tepat Guna karena peralatannya sederhana, murah, dan inovatif.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"229 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116839121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}