Masyarakat desa Sugih Waras Kecamatan Rambang Muara Enim memiliki ketergantungan yang tinggi dari pendapatan hasil sadap karet, sehingga rumah tangga petani di desa Sugih Waras perlu mengusahakan sumber-sumber lain bagi peningkatan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Perhatian masyarakat desa Sugih Waras khususnya dikalangan ibu-ibu rumah tangga keluarga petani karet cenderung ikut membantu suami menyadap karet di kebun, sementara pemanfaatan lahan pekarangan rumah masih relatif terbatas sehingga pengembangan berbagai inovasi yang terkait dengan lahan pekarangan rumah belum banyak berkembang. Serangkaian teknik budidaya tanaman pangan telah banyak dikembangkan, dengan kepemilikan luas lahan yang terbatas khususnya diperkarangan rumah maka teknik vertikultur dinilai sesuai untuk digunakan dalam rangka menyediakan komoditas pangan keluarga petani karet. Usaha budidaya tanaman pangan dengan teknik vertikultur dapat diterapkan dengan memanfaatkan lahan perkarangan yang terbatas di lingkungan rumah. Hasil panen dari budidaya tanaman pangan di perkarangan rumah dapat menjamin ketersediaan pangan secara murah di keluarga petani karet. Hasil dari kegiatan pengabdian ini, peserta secara umum memperlihatkan respon yang baik terhadap penerapan budidaya tanaman sayuran menggunakan teknik vertikultur sehingga terjadi pengembangan usaha keluarga petani karet.
{"title":"PENGEMBANGAN USAHA KELUARGA PETANI KARET UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MELALUI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DI PERKARANGAN MENGGUNAKAN TEKNIK VERTIKULTUR","authors":"R. Adhiguna","doi":"10.37061/jps.v7i1.7536","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i1.7536","url":null,"abstract":"Masyarakat desa Sugih Waras Kecamatan Rambang Muara Enim memiliki ketergantungan yang tinggi dari pendapatan hasil sadap karet, sehingga rumah tangga petani di desa Sugih Waras perlu mengusahakan sumber-sumber lain bagi peningkatan pendapatan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Perhatian masyarakat desa Sugih Waras khususnya dikalangan ibu-ibu rumah tangga keluarga petani karet cenderung ikut membantu suami menyadap karet di kebun, sementara pemanfaatan lahan pekarangan rumah masih relatif terbatas sehingga pengembangan berbagai inovasi yang terkait dengan lahan pekarangan rumah belum banyak berkembang. Serangkaian teknik budidaya tanaman pangan telah banyak dikembangkan, dengan kepemilikan luas lahan yang terbatas khususnya diperkarangan rumah maka teknik vertikultur dinilai sesuai untuk digunakan dalam rangka menyediakan komoditas pangan keluarga petani karet. Usaha budidaya tanaman pangan dengan teknik vertikultur dapat diterapkan dengan memanfaatkan lahan perkarangan yang terbatas di lingkungan rumah. Hasil panen dari budidaya tanaman pangan di perkarangan rumah dapat menjamin ketersediaan pangan secara murah di keluarga petani karet. Hasil dari kegiatan pengabdian ini, peserta secara umum memperlihatkan respon yang baik terhadap penerapan budidaya tanaman sayuran menggunakan teknik vertikultur sehingga terjadi pengembangan usaha keluarga petani karet.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115016118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Sukamulya Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Propinsi Sumatra Selatan. Adapun tujuan pengabdian kepada masyarakat tersebut antara lain :1. Memberikan informasi pengetahuan tentang cara memanfaatkan Ubikayu agar memiliki nilai tambah dengan cara mengolahnya menjadi Rengginang Ubikayu (untuk membedakan dengan Rengginang yang berasal dari Ketan atau Beras).2. memberikan kemampuan tambahan kepada masyarakat cara membuat rengginang sehingga dapat menjadi rintisan untuk industri kecil skala rumah tangga. 3. Menjadikan rengginang sebagai kegiatan yang menambah pendapatan rumah tangga.Kondisi Desa Sukamulya dilingkungi oleh kebun karet milik masyarakat desa tersebut sehingga aktifitas sehari hari sebagaian besar difokuskan pada usaha yang berkaitan dengan kebun tersebut. Mereka menanam ubi kayu (singkong) sebagai tanaman pekarangan, namun hanya dikonsumsi langsung saja, seperti direbus atau digoreng dan tidak ada pengolahan lanjutan. Dengan demikian melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan masyarakat dapat mengolah Ubikayu menjadi Rengginang yang dapat dijual sebagai pendapatan tambahan. Hasil kegiatan ini, mereka menjadi antusias dan sangat tertarikakan pembuatan Rengginang sehingga mereka rela menyediakan waktu di sela-sela kegiatan mengolah tanaman karet untuk membuata Rengginang. Mereka membuat Rengginang baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual.
{"title":"INTRODUKSI ALAT PENGERING UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN KUALITAS RENGGINANG DI DESA SUKAMULYA KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR","authors":"Endo Argo Kuncoro","doi":"10.37061/jps.v7i1.7538","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i1.7538","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Sukamulya Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Propinsi Sumatra Selatan. Adapun tujuan pengabdian kepada masyarakat tersebut antara lain :1. Memberikan informasi pengetahuan tentang cara memanfaatkan Ubikayu agar memiliki nilai tambah dengan cara mengolahnya menjadi Rengginang Ubikayu (untuk membedakan dengan Rengginang yang berasal dari Ketan atau Beras).2. memberikan kemampuan tambahan kepada masyarakat cara membuat rengginang sehingga dapat menjadi rintisan untuk industri kecil skala rumah tangga. 3. Menjadikan rengginang sebagai kegiatan yang menambah pendapatan rumah tangga.Kondisi Desa Sukamulya dilingkungi oleh kebun karet milik masyarakat desa tersebut sehingga aktifitas sehari hari sebagaian besar difokuskan pada usaha yang berkaitan dengan kebun tersebut. Mereka menanam ubi kayu (singkong) sebagai tanaman pekarangan, namun hanya dikonsumsi langsung saja, seperti direbus atau digoreng dan tidak ada pengolahan lanjutan. Dengan demikian melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan masyarakat dapat mengolah Ubikayu menjadi Rengginang yang dapat dijual sebagai pendapatan tambahan. Hasil kegiatan ini, mereka menjadi antusias dan sangat tertarikakan pembuatan Rengginang sehingga mereka rela menyediakan waktu di sela-sela kegiatan mengolah tanaman karet untuk membuata Rengginang. Mereka membuat Rengginang baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"234 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131544117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Era globalisasi membuat konektivitas masyarakat semakin meningkat, batasan-batasan komunikasi dan mobilisasi sudah semakin memudar. Hal ini kemudian berimbas pada pola hubungan luar negeri yang berjalan semakin kompleks. Karena sekat yang sudah semakin hilang tersebut, aktor yang terlibat tidak lagi terpusat pada pemerintah, melainkan sudah meluas ke seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, hari ini mendesak bagi para stakeholders untuk sama-sama menyiapkan diri, terutama masyarakat di daerah tingkat II yang barangkali tidak begitu familiar dengan hubungan luar negeri. Setidaknya ada tiga hal penting yang perlu diketahui oleh masyarakat luas, yaitu: bagaimana masyarakat mengambil peran dalam diplomasi, lalu bagaimana regulasi perlindungan yang didapat oleh WNI yang tinggal di luar negeri, dan terakhir bagaimana status hukum Warga Negara Asing yang datang ke Indonesia.
{"title":"SOSIALISASI TENTANG PERAN MASYARAKAT DALAM ISU-ISU HUBUNGAN LUAR NEGERI DI KAMPUNG WARNA-WARNI KECAMATAN LUBUK LINGGAU BARAT II, KOTA LUBUK LINGGAU, SUMATERA SELATAN","authors":"Azhar .","doi":"10.37061/jps.v6i3.7013","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v6i3.7013","url":null,"abstract":"Era globalisasi membuat konektivitas masyarakat semakin meningkat, batasan-batasan komunikasi dan mobilisasi sudah semakin memudar. Hal ini kemudian berimbas pada pola hubungan luar negeri yang berjalan semakin kompleks. Karena sekat yang sudah semakin hilang tersebut, aktor yang terlibat tidak lagi terpusat pada pemerintah, melainkan sudah meluas ke seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, hari ini mendesak bagi para stakeholders untuk sama-sama menyiapkan diri, terutama masyarakat di daerah tingkat II yang barangkali tidak begitu familiar dengan hubungan luar negeri. Setidaknya ada tiga hal penting yang perlu diketahui oleh masyarakat luas, yaitu: bagaimana masyarakat mengambil peran dalam diplomasi, lalu bagaimana regulasi perlindungan yang didapat oleh WNI yang tinggal di luar negeri, dan terakhir bagaimana status hukum Warga Negara Asing yang datang ke Indonesia.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123594567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam suatu organisasi urgensi atas kemampuan serta kapasitas dari seorang pemimpin sangtlah dibutuhkan dalam usaha menjalankan serta mempertahankan organisasi agar organisasi tersebut tetap berjalan serta menjalankan fungsi sebagai mana mestinya sehingga wajar saja seorang pemimpin dalam hal ini harus terus meningkatkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan ini merupakan jawaban atas permasalahan kapasitas dari seorang pemimpin dalam mengelolah organisasi yang dipimpinnya yang sering kali ditemui masih lemahnya kapasitas dari seorang pemimpin yang pada akhirnya akan mengakibatkan kurang tertatanya organisasi tersebut dan pada akhirnya menyebabkan tidak berjalanya fungsi dari setiap bagian dari suatu organisasi. Kegiatan ini secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan demi meningkatkan kapasitas dari unsur pemimpin dalam mengelola pemerintahn desa, dan untuk materi dalam kegiatan penyuluhan ini sendiri adalah materi yang diolah oleh tim dengan berpedoman pada model dari teori-teori kepemimpinan. Kegiatan ini dilaksanakan di desa lorok, kecamatan indralaya utara. Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan lancar mulai dari tahap persiapan dan perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga pada tahap penulisan laporan berjalan denga lancar tanpa kendala yang berarti. Antusiasme dari para peserta penyuluhan yang terdiri dari para jajaran pemerintah desa serta masyarakat desa memperlihatkan bahwa kegiatan penyuluhan ini direspon dengan baik oleh para peserta. Respon positif yang diperlihatakan oleh para peserta ini mengindikasikan bahwa kegiatan ini membawa dampak yang bersifat positif bagi masyarakat desa lorok terutama dalam meningkatakan pemahaman dari jajaran pemerintah desa agar terciptanya tata kerja pemerintahan desa yang optimal.
{"title":"PENYULUHAN PENINGKATAN KAPASITAS UNSUR PIMPINAN DESA DALAM PENGELOLAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA LOROK KABUPATEN OGAN ILIR","authors":"Sylvie Agustina","doi":"10.37061/JPS.V6I3.7014","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/JPS.V6I3.7014","url":null,"abstract":"Dalam suatu organisasi urgensi atas kemampuan serta kapasitas dari seorang pemimpin sangtlah dibutuhkan dalam usaha menjalankan serta mempertahankan organisasi agar organisasi tersebut tetap berjalan serta menjalankan fungsi sebagai mana mestinya sehingga wajar saja seorang pemimpin dalam hal ini harus terus meningkatkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan ini merupakan jawaban atas permasalahan kapasitas dari seorang pemimpin dalam mengelolah organisasi yang dipimpinnya yang sering kali ditemui masih lemahnya kapasitas dari seorang pemimpin yang pada akhirnya akan mengakibatkan kurang tertatanya organisasi tersebut dan pada akhirnya menyebabkan tidak berjalanya fungsi dari setiap bagian dari suatu organisasi. Kegiatan ini secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan demi meningkatkan kapasitas dari unsur pemimpin dalam mengelola pemerintahn desa, dan untuk materi dalam kegiatan penyuluhan ini sendiri adalah materi yang diolah oleh tim dengan berpedoman pada model dari teori-teori kepemimpinan. Kegiatan ini dilaksanakan di desa lorok, kecamatan indralaya utara. Secara keseluruhan kegiatan ini berjalan dengan lancar mulai dari tahap persiapan dan perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga pada tahap penulisan laporan berjalan denga lancar tanpa kendala yang berarti. Antusiasme dari para peserta penyuluhan yang terdiri dari para jajaran pemerintah desa serta masyarakat desa memperlihatkan bahwa kegiatan penyuluhan ini direspon dengan baik oleh para peserta. Respon positif yang diperlihatakan oleh para peserta ini mengindikasikan bahwa kegiatan ini membawa dampak yang bersifat positif bagi masyarakat desa lorok terutama dalam meningkatakan pemahaman dari jajaran pemerintah desa agar terciptanya tata kerja pemerintahan desa yang optimal.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127504134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pembuatan kandang ayam kampung pada masyarakat di Desa Suak Kecamatan Sukarame Kota Palembang dalam pemeliharaan ayam kampung melalui percontohan pembuatan kandang bertingkat pada mepeliharaan intensif ayam kampung. uPAYA meningkatkan produkstifitas ayam kampung dan untuk memotivasi petani peternak dalam meningkatkan populasi ayam kampung di Desa Suak Kecamatan Sukarame, dapat dilakukan usaha peningkatan pengetahan masyarakat melalui pelatihan dan percontohan pembuatan kandang bertingkat sederhana. Berdasarkan pemikiran tersebut maka kerangka pemikiran ditempuh melalui model pendekatan sosial ekonomi baik personal maupun melalui kelompok tani Sido Makmur di Desa Suak Kecamatan Sukarame
{"title":"PENERAPAN KANDANG SEMI INTENSIF DALAM UPAYA MENINGKATKAN POPULASI AYAM KAMPUNG BAGI PETERNAK DI DESA SUAK KECAMATAN SUKARAME KODYA PALEMBANG","authors":"Rizky Palupi","doi":"10.37061/jps.v6i3.7009","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v6i3.7009","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pembuatan kandang ayam kampung pada masyarakat di Desa Suak Kecamatan Sukarame Kota Palembang dalam pemeliharaan ayam kampung melalui percontohan pembuatan kandang bertingkat pada mepeliharaan intensif ayam kampung. uPAYA meningkatkan produkstifitas ayam kampung dan untuk memotivasi petani peternak dalam meningkatkan populasi ayam kampung di Desa Suak Kecamatan Sukarame, dapat dilakukan usaha peningkatan pengetahan masyarakat melalui pelatihan dan percontohan pembuatan kandang bertingkat sederhana. Berdasarkan pemikiran tersebut maka kerangka pemikiran ditempuh melalui model pendekatan sosial ekonomi baik personal maupun melalui kelompok tani Sido Makmur di Desa Suak Kecamatan Sukarame","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134365492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes melitus (DM) merupakan hiperglikemia (glukosa darah terlampau meningkat) dan diikuti gangguan metabolisme glukosa, lemak dan protein di dalam tubuh. Adanya gejala klinis atau komplikasi diabetes yang khas (misalnya retinopati) dilengkapi dengan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa >126 mg/dL juga dapat digunakan sebagai patokan diagnosis DM. Gejala diabetes melitus ditandai dengan poliuria (banyak berkemih), polidipsia (banyak minum), polifagia (banyak makan), yang dapat dijelaskan sebagai berikut: naiknya kadar gula darah, diabetes bercirikan adanya gula dalam kemih (glikosuria) dan banyak berkemih karena glukosa yang diekskresikan mengikat banyak air. Akibatnya timbul rasa haus, kehilangan energi, turunnya berat badan serta rasa letih.Sebagai tenaga pengajar di Program Studi Farmasi, kami berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit DM serta memberikan penyuluhan mengenai penggunaan obat yang tepat untuk penanggulangan penyakit DM. Kegiatan ini diadakan pada bulan Oktober 2018 di Pulau Semambu Indralaya Ogan Ilir. Kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih kami sebagai tenaga pengajar dalam menerapkan Tridharma Perguruan Tinggi yang salah satu unsurnya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat.Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan, dapat dirasakan antusiasme warga untuk mengetahui obat yang tepat untuk penanggulan penyakit DM. Ketika diberi informasi mengenai obat DM terlihat bahwa masyarakat tidak terlalu mengetahui obat yang tepat digunakan karena kurangnya kesadaran terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit DM. Oleh karena itu, dengan kegiatan ini adanya transfer informasi terjadi dengan baik, dan masyarakat menerima dengan baik informasi yang dipaparkan ke mereka.
{"title":"PENYULUHAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DM DAN CARA PENGGUNAAN OBAT YANG TEPAT DI PULAU SEMAMBU","authors":"Herlina","doi":"10.37061/jps.v6i3.7016","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v6i3.7016","url":null,"abstract":"Diabetes melitus (DM) merupakan hiperglikemia (glukosa darah terlampau meningkat) dan diikuti gangguan metabolisme glukosa, lemak dan protein di dalam tubuh. Adanya gejala klinis atau komplikasi diabetes yang khas (misalnya retinopati) dilengkapi dengan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa >126 mg/dL juga dapat digunakan sebagai patokan diagnosis DM. Gejala diabetes melitus ditandai dengan poliuria (banyak berkemih), polidipsia (banyak minum), polifagia (banyak makan), yang dapat dijelaskan sebagai berikut: naiknya kadar gula darah, diabetes bercirikan adanya gula dalam kemih (glikosuria) dan banyak berkemih karena glukosa yang diekskresikan mengikat banyak air. Akibatnya timbul rasa haus, kehilangan energi, turunnya berat badan serta rasa letih.Sebagai tenaga pengajar di Program Studi Farmasi, kami berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit DM serta memberikan penyuluhan mengenai penggunaan obat yang tepat untuk penanggulangan penyakit DM. Kegiatan ini diadakan pada bulan Oktober 2018 di Pulau Semambu Indralaya Ogan Ilir. Kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih kami sebagai tenaga pengajar dalam menerapkan Tridharma Perguruan Tinggi yang salah satu unsurnya adalah Pengabdian Kepada Masyarakat.Dari hasil penyuluhan yang telah dilakukan, dapat dirasakan antusiasme warga untuk mengetahui obat yang tepat untuk penanggulan penyakit DM. Ketika diberi informasi mengenai obat DM terlihat bahwa masyarakat tidak terlalu mengetahui obat yang tepat digunakan karena kurangnya kesadaran terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit DM. Oleh karena itu, dengan kegiatan ini adanya transfer informasi terjadi dengan baik, dan masyarakat menerima dengan baik informasi yang dipaparkan ke mereka.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116323794","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lansia sering terkena hipertensi akibat perubahan elastisitas pembuluh darah sehingga tejadi kekakuan pada arteri dan mengakibatkan tekanan darah meningkat. Selain hipertensi, permasalahan penyakit Diabetes Mellitus juga menjadi perhatian dimana dengan perubahan penuaan secara fisiologis,maka respon kerja pengaturan insulin dihati dan pankreas menurun fungsinya untuk mencukupi kebutuhan gula darah ditubuh sehingga mengakibatkan kadar gula darah meningkat. Permasalahan penyakit hipertensi dan Diabetes mellitus (DM) adalah kebutuhan lansia yang harus dicarikan penyelesaian masalahnya.Terapi SEFT merupaka terapi non farmakologis yang efektif sederhana dan aman dilakukan namun memberikan manfaaat yang signifikan. Terapi SEFT menggunakan ketukan ringan (tapping) pada 18 titik meridian tubuh yang merangsang dan mengaktifkan 12 jalur utama meridian tubuh, sehingga terjadi keseimbangan antara energi tubuh dan menimbulkan relaksasi. Khalayak sasaran adalah 20 orang lansia di wilayah puskesmas Pemulutan Inderalaya.Pengabdian berupa pendidikan kesehatan, simulasi atau peragaan prosedur SEFT terapi.Tujuan kegiatan ini untuk menurunkan tekanan darah bagi lansia hipertensi dan membantu terapi pengobatan medis untuk menurunkan gula darah bagi lansia yang menderita DM. Kegiatan ini dilakukan dengan posisi lansia duduk dengan nyaman di atas matras.Kegiatan pertama diawali dengan penjelasan tentang terapi SEFT serta manfaatnya.Selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan mengidentifikasi masalah pikiran lansia terkait dengan penyakitnya Setelah itu dilanjutkan dengan mengidentifikasi titik itik meridian tubuh yang akan distimulasi dengan cara diketuk-ketuk dengan tapping menggunakan jari telunjuk dan jari tengah.Beberapa lansia secara mandiri bisa menentukannya, namun sebagian lain dibantu oleh fasilitator untuk menemukan titik merdian tubuh lansia. Berikutnya dilanjutkan dengan latihan afirmasi yaitu mengucapkan kalimat “pengakuan terhadap penyakitnya dan pasrah dangan penyakitnya serta kalimat akhir sebagai penguat atau harapan terhadap kekuatan mental. “ Setiap lansia melafadzkan kalimat afirmasi sesuai dengan masalahnya masing-masingSelama mengikuti kegiatan, hampir seluruh lansia melakukannya dengan antusias, bersemangat, konsentrai dan sungguh memperhatikan dan mempraktekkan Hasil kegiatan diperoleh bahwa 100 % lansia mampu mengikuti langkah langkah terapi SEFT dari awal sampai akhir dan 80 % lansia menunjukkan perubahan penurunan tekanan darah dan gula darah dalam rentang normalDiharapkan kegiatan pengabdian ini dapat dijadikan program rutinitas dalam kegiatan panti dan dapat diterapkan secara mandiri bagi lansia untuk mencegah terjadinya hipertensi sehingga kualitas hidup lansia meningkat
{"title":"UPAYA MENURUNKAN HIPERTENSI DAN GULA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN INTERVENSI SEFT PADA LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS PEMULUTAN INDERALAYA","authors":"Sri Maryatun","doi":"10.37061/jps.v6i3.7012","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v6i3.7012","url":null,"abstract":"Lansia sering terkena hipertensi akibat perubahan elastisitas pembuluh darah sehingga tejadi kekakuan pada arteri dan mengakibatkan tekanan darah meningkat. Selain hipertensi, permasalahan penyakit Diabetes Mellitus juga menjadi perhatian dimana dengan perubahan penuaan secara fisiologis,maka respon kerja pengaturan insulin dihati dan pankreas menurun fungsinya untuk mencukupi kebutuhan gula darah ditubuh sehingga mengakibatkan kadar gula darah meningkat. Permasalahan penyakit hipertensi dan Diabetes mellitus (DM) adalah kebutuhan lansia yang harus dicarikan penyelesaian masalahnya.Terapi SEFT merupaka terapi non farmakologis yang efektif sederhana dan aman dilakukan namun memberikan manfaaat yang signifikan. Terapi SEFT menggunakan ketukan ringan (tapping) pada 18 titik meridian tubuh yang merangsang dan mengaktifkan 12 jalur utama meridian tubuh, sehingga terjadi keseimbangan antara energi tubuh dan menimbulkan relaksasi. Khalayak sasaran adalah 20 orang lansia di wilayah puskesmas Pemulutan Inderalaya.Pengabdian berupa pendidikan kesehatan, simulasi atau peragaan prosedur SEFT terapi.Tujuan kegiatan ini untuk menurunkan tekanan darah bagi lansia hipertensi dan membantu terapi pengobatan medis untuk menurunkan gula darah bagi lansia yang menderita DM. Kegiatan ini dilakukan dengan posisi lansia duduk dengan nyaman di atas matras.Kegiatan pertama diawali dengan penjelasan tentang terapi SEFT serta manfaatnya.Selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan mengidentifikasi masalah pikiran lansia terkait dengan penyakitnya Setelah itu dilanjutkan dengan mengidentifikasi titik itik meridian tubuh yang akan distimulasi dengan cara diketuk-ketuk dengan tapping menggunakan jari telunjuk dan jari tengah.Beberapa lansia secara mandiri bisa menentukannya, namun sebagian lain dibantu oleh fasilitator untuk menemukan titik merdian tubuh lansia. Berikutnya dilanjutkan dengan latihan afirmasi yaitu mengucapkan kalimat “pengakuan terhadap penyakitnya dan pasrah dangan penyakitnya serta kalimat akhir sebagai penguat atau harapan terhadap kekuatan mental. “ Setiap lansia melafadzkan kalimat afirmasi sesuai dengan masalahnya masing-masingSelama mengikuti kegiatan, hampir seluruh lansia melakukannya dengan antusias, bersemangat, konsentrai dan sungguh memperhatikan dan mempraktekkan Hasil kegiatan diperoleh bahwa 100 % lansia mampu mengikuti langkah langkah terapi SEFT dari awal sampai akhir dan 80 % lansia menunjukkan perubahan penurunan tekanan darah dan gula darah dalam rentang normalDiharapkan kegiatan pengabdian ini dapat dijadikan program rutinitas dalam kegiatan panti dan dapat diterapkan secara mandiri bagi lansia untuk mencegah terjadinya hipertensi sehingga kualitas hidup lansia meningkat","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"82 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116365410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Dana DIPA UNSRI dengan model kegiatan pemberdayaan dan metode pembinaan sikap/kesadaran dengan judul ”PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PENANAMAN TANAMAN BUAH SIRSAK SEBAGAI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DAN PEMBUATAN RAMUAN OBAT DARITANAMAN BUAH SIRSAK UNTUK MENGOBATI BERAGAM PENYAKIT” telah dilaksanakan. Tim pelaksana terdiri dari 2 orang dosen dan dibantu 2 orang mahasiswa dan 2 orang alumni sebagai pembantu pelaksana. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang ibu rumah tangga RT 10 Kelurahan Indralaya Mulya Ogan Ilir sebagai khalayak sasaran. Output Kegiatan ini adalah 20 pot tanaman obat keluarga (TOGA) di halaman rumah dan resep ramuan obat untuk penyakit kanker, asam urat, kolesterol, ambeien, infeksi kandung kemih, infeksi saluran kemih dan sakit pinggang.Di masa sekarang, kehidupan masyarakat semakin berat, semuanya dituntut serba cepat dan instan. Tuntutan hidup semakin tinggi, sedangkan penghasilan tak sesuai. Dengan pola hidup yang tidak sehat dan beban pikiran yang berat, akan memicu timbulnya berbagai macam penyakit. Dengan penghasilan yang pas-pasan, akan mempersulit masyarakat untuk leluasa berobat, dimana kita ketahui sekarang ini biaya pengobatan kesehatan tidaklah murah. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam pemanfaatan halaman rumah dengan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA), dalam hal ini adalah tanaman buah Sirsak.Tanaman buah sirsak dapat tumbuh baik ditanam di tanah maupun di dalam pot besar, sehingga masyarakat yang tak memiliki pekaranganpun masih dapat menanam tanaman buah sirsak di halaman rumahnya. Tanaman buah sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman yang selain buahnya yang dapat dimakan, telah diteliti orang bahwa setiap bagian tanaman buah sirsak (daun, kulit kayu, bunga dan biji) sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berdasarkan riset terhadap kandungan fitokimia sirsak, tanaman ini mempunyai khasiat untuk pengobatan beragam penyakit. Hal ini dikarenakan tanaman sirsak bersifat sebagai antibakteri, antivirus, antikanker, antitumor, antiparasit, antimalaria, hipotensif (zat yang bersifat menurunkan tekanan darah), insektisida, vasodilator (zat yang bersifat melebarkan pembuluh darah), diuretik, pestisida dsb
{"title":"PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PENANAMAN TANAMAN BUAH SIRSAK SEBAGAI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DAN PEMBUATAN RAMUAN OBAT DARI TANAMAN BUAH SIRSAK UNTUK MENGOBATI BERAGAM PENYAKIT","authors":"Widia Purwaningrum","doi":"10.37061/jps.v6i2.6057","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v6i2.6057","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Dana DIPA UNSRI dengan model kegiatan pemberdayaan dan metode pembinaan sikap/kesadaran dengan judul ”PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI PENANAMAN TANAMAN BUAH SIRSAK SEBAGAI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DAN PEMBUATAN RAMUAN OBAT DARITANAMAN BUAH SIRSAK UNTUK MENGOBATI BERAGAM PENYAKIT” telah dilaksanakan. Tim pelaksana terdiri dari 2 orang dosen dan dibantu 2 orang mahasiswa dan 2 orang alumni sebagai pembantu pelaksana. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang ibu rumah tangga RT 10 Kelurahan Indralaya Mulya Ogan Ilir sebagai khalayak sasaran. Output Kegiatan ini adalah 20 pot tanaman obat keluarga (TOGA) di halaman rumah dan resep ramuan obat untuk penyakit kanker, asam urat, kolesterol, ambeien, infeksi kandung kemih, infeksi saluran kemih dan sakit pinggang.Di masa sekarang, kehidupan masyarakat semakin berat, semuanya dituntut serba cepat dan instan. Tuntutan hidup semakin tinggi, sedangkan penghasilan tak sesuai. Dengan pola hidup yang tidak sehat dan beban pikiran yang berat, akan memicu timbulnya berbagai macam penyakit. Dengan penghasilan yang pas-pasan, akan mempersulit masyarakat untuk leluasa berobat, dimana kita ketahui sekarang ini biaya pengobatan kesehatan tidaklah murah. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam pemanfaatan halaman rumah dengan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA), dalam hal ini adalah tanaman buah Sirsak.Tanaman buah sirsak dapat tumbuh baik ditanam di tanah maupun di dalam pot besar, sehingga masyarakat yang tak memiliki pekaranganpun masih dapat menanam tanaman buah sirsak di halaman rumahnya. Tanaman buah sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman yang selain buahnya yang dapat dimakan, telah diteliti orang bahwa setiap bagian tanaman buah sirsak (daun, kulit kayu, bunga dan biji) sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berdasarkan riset terhadap kandungan fitokimia sirsak, tanaman ini mempunyai khasiat untuk pengobatan beragam penyakit. Hal ini dikarenakan tanaman sirsak bersifat sebagai antibakteri, antivirus, antikanker, antitumor, antiparasit, antimalaria, hipotensif (zat yang bersifat menurunkan tekanan darah), insektisida, vasodilator (zat yang bersifat melebarkan pembuluh darah), diuretik, pestisida dsb","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124801024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peluang usaha markisa masih terbuka cukup lebar karena adanya perluasan areal penanaman di dataran rendah dan peluang pemasaran ke luar negeri. Akan tetapi, salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan markisa adalah teknologi budidaya yang belum tepat sehingga produksi dan kualitas buah yang dihasilkan rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan produksi markisa melalui perbaikan teknik budidaya tanaman. Manfaat yang diperoleh adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam perbaikan teknik budidaya tanaman markisa. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah workshop dan pembelajaran partisipatif berupa penyuluhan, pendampingan, dan pembuatan demplot. Mitra kegiatan ini adalah kelompok tani Kampung Berua dan kelompok tani Mataere di Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Materi penyuluhan yang diberikan yaitu mengenai teknik budidaya tanaman markisa dan standar operasional prosedur. Pendampingan yang dilakukan berupa seleksi buah dan biji yang akan dijadikan benih, perbanyakan tanaman dari biji dan setek batang, dan teknik pemeliharaan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, kedua kelompok tani telah berpartisipasi secara aktif sehingga diharapkan pengetahuan dan keterampilan kelompok petani meningkat dan pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan produksi tanaman markisa.
{"title":"PENINGKATAN PRODUKSI MARKISA MELALUI PERBAIKAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN DI KECAMATAN KELARA KABUPATEN JENEPONTO1","authors":"Nurfaida, A. Dachlan, T. Dariati","doi":"10.37061/jps.v6i1.1672","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v6i1.1672","url":null,"abstract":"Peluang usaha markisa masih terbuka cukup lebar karena adanya perluasan areal penanaman di dataran rendah dan peluang pemasaran ke luar negeri. Akan tetapi, salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan markisa adalah teknologi budidaya yang belum tepat sehingga produksi dan kualitas buah yang dihasilkan rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan produksi markisa melalui perbaikan teknik budidaya tanaman. Manfaat yang diperoleh adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam perbaikan teknik budidaya tanaman markisa. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah workshop dan pembelajaran partisipatif berupa penyuluhan, pendampingan, dan pembuatan demplot. Mitra kegiatan ini adalah kelompok tani Kampung Berua dan kelompok tani Mataere di Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Materi penyuluhan yang diberikan yaitu mengenai teknik budidaya tanaman markisa dan standar operasional prosedur. Pendampingan yang dilakukan berupa seleksi buah dan biji yang akan dijadikan benih, perbanyakan tanaman dari biji dan setek batang, dan teknik pemeliharaan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, kedua kelompok tani telah berpartisipasi secara aktif sehingga diharapkan pengetahuan dan keterampilan kelompok petani meningkat dan pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan produksi tanaman markisa.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134142676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Matematika mempunyai cabang ilmu seperti Statistika, Aljabar, Geometri dan Aritmetika. Hal inilah yang sering membuat para siswa merasa kesulitan dalam mengikuti pelajaran Matematika, khususnya Statistika. Pelajaran di Sekolah Dasar, sedikit sekali atau bahkan tidak pernah sama sekali mengenalkan pembelajaran Statistika melalui penggunaan software komputer. Para guru memiliki peran yang penting dalam memberikan pembelajaran ini. Akan tetapi tidak semua guru memiliki pemahaman konsep pembelajaran yang baik. Istilah-istilah teknis Matematika mulai dikenalkan di bangku SD seperti mean,modus, median bahkan varians. Desa Sakatiga merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Desa ini tidak terlalu dekat maupun tidak terlalu jauh dengan Universitas Sriwijaya maupun ibukota Kabupaten Ogan Ilir. Terdapat beberapa Sekolah Dasar di desa ini. Dikarenakan posisinya yang tidak begitu strategis, desa ini jarang mendapatkan kegiatan pendampingan baik oleh tim ahli maupun tim pengabdian pada masyarakat dari pihak Unsri. Fasilitas yang minim membuat pegawai di Diknas OI dan guru PNS berusaha menghindarkan diri ditugaskan di tempat ini. Selain faktor fasilitas, beberapa guru mengeluhkan kurangnya ide kreatif dan inovatif dalam mengajar sehingga mengakibatkan kejenuhan dan kurang tertariknya siswa dalam mempelajari materi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mengenalkan software Excel sebagai pendukung pembelajaran Matematika bagi guru-guru di Indralaya. Manfaat dari kegiatan pendampingan ini adalah adanya peningkatan prestasi dan pengetahuan guruguru di Indralaya tentang pemahaman Statistika. Manfaat yang diperoleh bagi Perguruan Tinggi adalah meningkatkan peran serta dan kepedulian terhadap masyarakat khususnya di daerah terpencil dalam hal ilmu pengetahuan.
{"title":"PEMBINAAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA KREATIF BAGI GURU-GURU SD DI DESA SAKATIGA KECAMATAN INDRALAYA","authors":"Fitriyah Puspita","doi":"10.37061/jps.v6i2.6136","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v6i2.6136","url":null,"abstract":"Matematika mempunyai cabang ilmu seperti Statistika, Aljabar, Geometri dan Aritmetika. Hal inilah yang sering membuat para siswa merasa kesulitan dalam mengikuti pelajaran Matematika, khususnya Statistika. Pelajaran di Sekolah Dasar, sedikit sekali atau bahkan tidak pernah sama sekali mengenalkan pembelajaran Statistika melalui penggunaan software komputer. Para guru memiliki peran yang penting dalam memberikan pembelajaran ini. Akan tetapi tidak semua guru memiliki pemahaman konsep pembelajaran yang baik. Istilah-istilah teknis Matematika mulai dikenalkan di bangku SD seperti mean,modus, median bahkan varians. Desa Sakatiga merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Desa ini tidak terlalu dekat maupun tidak terlalu jauh dengan Universitas Sriwijaya maupun ibukota Kabupaten Ogan Ilir. Terdapat beberapa Sekolah Dasar di desa ini. Dikarenakan posisinya yang tidak begitu strategis, desa ini jarang mendapatkan kegiatan pendampingan baik oleh tim ahli maupun tim pengabdian pada masyarakat dari pihak Unsri. Fasilitas yang minim membuat pegawai di Diknas OI dan guru PNS berusaha menghindarkan diri ditugaskan di tempat ini. Selain faktor fasilitas, beberapa guru mengeluhkan kurangnya ide kreatif dan inovatif dalam mengajar sehingga mengakibatkan kejenuhan dan kurang tertariknya siswa dalam mempelajari materi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mengenalkan software Excel sebagai pendukung pembelajaran Matematika bagi guru-guru di Indralaya. Manfaat dari kegiatan pendampingan ini adalah adanya peningkatan prestasi dan pengetahuan guruguru di Indralaya tentang pemahaman Statistika. Manfaat yang diperoleh bagi Perguruan Tinggi adalah meningkatkan peran serta dan kepedulian terhadap masyarakat khususnya di daerah terpencil dalam hal ilmu pengetahuan. ","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"166 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132356309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}