Tujuan dari penngabdian adalah pembinaan dan pelatihan implementasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik bagi Guru-Guru PPKn SMA/SMK Se-Kabupaten Ogan Ilir. Model kegiatan adalah pendampingan sedangkan metode pelaksanaannya pendampingan teknis. Pendampingan teknis dilakukan dalam rangka meningkatkan keterampilan mengimplementasikan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang khas pada kurikulum 2013. Untuk melihat keberhasilan pendampingan tim peneliti melakukan tes awal dan tes akhir. Terdapat peningkatan nilai dari nilai awal dan nilai akhir sebanyak 2,5%
学生服务的目的是通过使用科学方法为高中PPKn /SMK se - Ogan Ilir教师提供指导和学习执行培训。活动模式是精简的,执行方法是技术的。技术裁员是为了提高使用科学方法实施学习的技能。科学方法是2013年课程的典型学习方法。为了看到精简研究小组成功地进行了最初的测试和最终的测试。初始值和最终值的值增加了2.5%
{"title":"PEMBINAAN DAN PELATIHAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BAGI GURU-GURU SMP DAN SMA/SMK SE-KABUPATEN OGAN ILIR","authors":"Husnul Fatimah","doi":"10.37061/jps.v7i3.9772","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i3.9772","url":null,"abstract":"Tujuan dari penngabdian adalah pembinaan dan pelatihan implementasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik bagi Guru-Guru PPKn SMA/SMK Se-Kabupaten Ogan Ilir. Model kegiatan adalah pendampingan sedangkan metode pelaksanaannya pendampingan teknis. Pendampingan teknis dilakukan dalam rangka meningkatkan keterampilan mengimplementasikan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang khas pada kurikulum 2013. Untuk melihat keberhasilan pendampingan tim peneliti melakukan tes awal dan tes akhir. Terdapat peningkatan nilai dari nilai awal dan nilai akhir sebanyak 2,5%","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128617581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit infeksi kulit umumnya disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen utama pada manusia yang menyebabkan infeksi kulit, mulai dari infeksi kecil sampai infeksi yang tidak bisa disembuhkan. Oleh sebab itu, program pencegahan, dan pengobatan penyakit infeksi kulit ini sangat dibutuhkan. Secara alami, pengobatan penyakit infeksi kulit dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alami dari tanaman. Telah dilakukan penelitian Eksplorasi tumbuhan penghasil bahan bioaktif dan senyawa antibakteri untuk mengobati penyakit infeksi kulit di Sumatera Selatan. Dari hasil penelitian ini diperoleh tumbuhan yang paling berpotensi sebagai sumber bahan bioaktif dan senyawa anti bakteri adalah daun salung (Psychotria viridiflora Reinw. ex Blume). Berdasarkan hasil penelitian bahwa sediaan salep dari ekstrak daun salung dapat menyembuhkan infeksi kulit dalam waktu 6 hari. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini memperkenalkan daun salung sebagai obat infeksi kulit. Kegiatan ini dilaksanakan di dusun IV desa Tanjung Seteko kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. Teknologi yang digunakan cukup sederhana sehingga masyarakat mampu membuat sendiri. Daun salung terlebih dahulu di buat simplisia, selanjutnya diekstraksi menggunakan pelarut organik (n heksana), kemudian ekstrak kental dicampur dengan vaselin untuk mendapatkan salep. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat memiliki alternatif pengobatan untuk infeksi kulit dan tidak sepenuhnya tergantung pada obat-obatan kimia.
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN OBAT HERBAL DARI DAUN SALUNG UNTUK PENYAKIT INFEKSI KULIT DI DUSUN IV DESA TANJUNG SETEKO","authors":"Harmida","doi":"10.37061/jps.v7i3.9774","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i3.9774","url":null,"abstract":"Penyakit infeksi kulit umumnya disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen utama pada manusia yang menyebabkan infeksi kulit, mulai dari infeksi kecil sampai infeksi yang tidak bisa disembuhkan. Oleh sebab itu, program pencegahan, dan pengobatan penyakit infeksi kulit ini sangat dibutuhkan. Secara alami, pengobatan penyakit infeksi kulit dapat dilakukan dengan menggunakan bahan alami dari tanaman. Telah dilakukan penelitian Eksplorasi tumbuhan penghasil bahan bioaktif dan senyawa antibakteri untuk mengobati penyakit infeksi kulit di Sumatera Selatan. Dari hasil penelitian ini diperoleh tumbuhan yang paling berpotensi sebagai sumber bahan bioaktif dan senyawa anti bakteri adalah daun salung (Psychotria viridiflora Reinw. ex Blume). Berdasarkan hasil penelitian bahwa sediaan salep dari ekstrak daun salung dapat menyembuhkan infeksi kulit dalam waktu 6 hari. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini memperkenalkan daun salung sebagai obat infeksi kulit. Kegiatan ini dilaksanakan di dusun IV desa Tanjung Seteko kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. Teknologi yang digunakan cukup sederhana sehingga masyarakat mampu membuat sendiri. Daun salung terlebih dahulu di buat simplisia, selanjutnya diekstraksi menggunakan pelarut organik (n heksana), kemudian ekstrak kental dicampur dengan vaselin untuk mendapatkan salep. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat memiliki alternatif pengobatan untuk infeksi kulit dan tidak sepenuhnya tergantung pada obat-obatan kimia.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124643059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik kronis tidak menular, dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan. Kadar gula darah merupakan kadar glukosa dalam darah dengan nilai >126 mg/dl dalam keadaan puasa dinyatakan kadar gula darah tinggi/kencing manis yang juga sering disebut Diabetes Melitus (Corwin, 1997). Kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung lama dapat menimbulkan komplikasi yaitu kelainan mikrovaskuler seperti retinopati, nefropati, jantung koroner dan kelainan makrovaskuler seperti stroke, jantung sistemik dan gangren. Komplikasi diabetes dapat mengenai berbagai organ tubuh dan jaringan diantaranya adalah kerusakan ginjal yang ditandai dengan adanya albumin urin karena penurunan filtrasi glomerulus ginjal dan gangguan respon imunitas. Kondisi kadar gula darah melebihi normal memicu terjadinya peningkatan radikal bebas pada berbagai sel tubuh termasuk jumlah sel neutrofil (Tjokoprawiro, 2006). Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berupa penyuluhan tentang, faktor risiko penyakit diabetes melitus, tanda dan gejala penyakit diabetes melitus serta pengaturan intake makanan yang mengandung gula bagi setiap masyarakat yang memiliki risiko untuk terjadinya Penyakit diabetes melitus dan bagi masyarakat yang menderita diabetes melitus. Selain itu juga dilakukan penyuluhan tentang penggunaan alat “glukosa-test” untuk memeriksa kadar gula darah sewaktu kepada masyarakat Kelurahan Aryo Kemuning, Siring Agung, pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dan konsultasi sekitar penyakit diabetes melitus. Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Sriwijaya. Dari kegiatan yang dilakukan terlihat warga masyarakat yang hadir sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pengabdian ini. Hal ini dapat diketahui dengan banyaknya pertanyaan yang muncul setelah penyuluhan diberikan. Pertanyaan tidak hanya terbatas pada penyakit diabetes tapi tentang masalah kesehatan yang lain. Peserta yang hadir juga melakukan konsultasi serta diperiksa kadar gula darah sewaktu. Perlu dilakukan kegiatan pengabdian yang berkesinambungan dengan topik-topik penyakit yang berbeda juga pengabdian berupa pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat sehingga selain mendapatkan pengetahuan yang baru juga dapat menikmati langsung pelayanan kesehatan
{"title":"PENDAMPINGAN DETEKSI MANDIRI PENYAKIT DIABETES MELITUS MELALUI TRACKING FAKTOR RISIKO DAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU","authors":"Susilawati","doi":"10.37061/jps.v7i2.9741","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i2.9741","url":null,"abstract":" Diabetes Melitus merupakan penyakit metabolik kronis tidak menular, dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan. Kadar gula darah merupakan kadar glukosa dalam darah dengan nilai >126 mg/dl dalam keadaan puasa dinyatakan kadar gula darah tinggi/kencing manis yang juga sering disebut Diabetes Melitus (Corwin, 1997). Kadar gula darah yang tinggi dan berlangsung lama dapat menimbulkan komplikasi yaitu kelainan mikrovaskuler seperti retinopati, nefropati, jantung koroner dan kelainan makrovaskuler seperti stroke, jantung sistemik dan gangren. Komplikasi diabetes dapat mengenai berbagai organ tubuh dan jaringan diantaranya adalah kerusakan ginjal yang ditandai dengan adanya albumin urin karena penurunan filtrasi glomerulus ginjal dan gangguan respon imunitas. Kondisi kadar gula darah melebihi normal memicu terjadinya peningkatan radikal bebas pada berbagai sel tubuh termasuk jumlah sel neutrofil (Tjokoprawiro, 2006). Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berupa penyuluhan tentang, faktor risiko penyakit diabetes melitus, tanda dan gejala penyakit diabetes melitus serta pengaturan intake makanan yang mengandung gula bagi setiap masyarakat yang memiliki risiko untuk terjadinya Penyakit diabetes melitus dan bagi masyarakat yang menderita diabetes melitus. Selain itu juga dilakukan penyuluhan tentang penggunaan alat “glukosa-test” untuk memeriksa kadar gula darah sewaktu kepada masyarakat Kelurahan Aryo Kemuning, Siring Agung, pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu dan konsultasi sekitar penyakit diabetes melitus. Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Sriwijaya. Dari kegiatan yang dilakukan terlihat warga masyarakat yang hadir sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pengabdian ini. Hal ini dapat diketahui dengan banyaknya pertanyaan yang muncul setelah penyuluhan diberikan. Pertanyaan tidak hanya terbatas pada penyakit diabetes tapi tentang masalah kesehatan yang lain. Peserta yang hadir juga melakukan konsultasi serta diperiksa kadar gula darah sewaktu. Perlu dilakukan kegiatan pengabdian yang berkesinambungan dengan topik-topik penyakit yang berbeda juga pengabdian berupa pelayanan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat sehingga selain mendapatkan pengetahuan yang baru juga dapat menikmati langsung pelayanan kesehatan","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120958856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa Tanjung Seteko khususnya Dusun sawit terletak di daerah pertanian, yang mana sebagaian besar penduduknya mengandalkan pertaniaan sebagai mata pencaharian utama. Kegiatan pertanian banyak berhubungan dengan penggunaan bahan kimia berupa pupuk kimia dan pestisida. Kondisi ini menyebabkan masyarakat berisiko untuk kontak dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan, salah satunya melalui pencemaran sampah kemasan bahan berbahaya dan atau beracun. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga. Sasaran umum kegiatan adalah seluruh masyarakat yang ada di Desa Ibul Besar I, sedangkan sasaran khususnya adalah masyarakat yang dewasa di Desa Tanjung Seteko yang berjumlah 30 orang. Metode kegiatan penyuluhan dengan metode ceramah dan Tanya jawab dan diskusi interaktif dengan masyarakat,. Pre test dan post test dilakukan untuk mengukur ada tidaknya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga. Pengetahuan yang baik tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga. dalam menumbuhkan perilaku yang baik dalam melakukan pengelolaan sampah B3 rumah tangga. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga menyebabkan perilaku yang buruk dalam penanganan sampah B3 rumah tangga . Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.Kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Tanjung Seteko mengenai pengelolaan sampah bahan berbahaya dan atau beracun (B3), dampak buruk sampah B3, paradigma pengelolaan sampah B3 dengan prinsip reduce, reuse, recycle, recovery, dan cara pembuangan sampah bahan berbahaya dan atau beracun. Sebaiknya Dinas kesehatan melalui unit pelaksana teknis puskesmas melakukan pembinaan secara berkelanjutan mengenai pengelolaan sampah B3 rumah tangga terhadap masyarakat Desa Tanjung Seteko. Perlu adanya dukungan dari pemerintah Ogan Ilir secara material maupun moril terhadap penyelenggaraan pembinaan pengelolaan sampah B3 rumah tangga terhadap masyarakat Desa Tanjung Seteko.
{"title":"PROMOSI PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI DESA TANJUNG SETEKO KECAMATAN INDRALAYA OGAN ILIR","authors":"I. Purba","doi":"10.37061/jps.v7i2.9770","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i2.9770","url":null,"abstract":"Desa Tanjung Seteko khususnya Dusun sawit terletak di daerah pertanian, yang mana sebagaian besar penduduknya mengandalkan pertaniaan sebagai mata pencaharian utama. Kegiatan pertanian banyak berhubungan dengan penggunaan bahan kimia berupa pupuk kimia dan pestisida. Kondisi ini menyebabkan masyarakat berisiko untuk kontak dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan, salah satunya melalui pencemaran sampah kemasan bahan berbahaya dan atau beracun. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga. Sasaran umum kegiatan adalah seluruh masyarakat yang ada di Desa Ibul Besar I, sedangkan sasaran khususnya adalah masyarakat yang dewasa di Desa Tanjung Seteko yang berjumlah 30 orang. Metode kegiatan penyuluhan dengan metode ceramah dan Tanya jawab dan diskusi interaktif dengan masyarakat,. Pre test dan post test dilakukan untuk mengukur ada tidaknya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga. Pengetahuan yang baik tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga. dalam menumbuhkan perilaku yang baik dalam melakukan pengelolaan sampah B3 rumah tangga. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah tentang pengelolaan sampah B3 rumah tangga menyebabkan perilaku yang buruk dalam penanganan sampah B3 rumah tangga . Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.Kegiatan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Tanjung Seteko mengenai pengelolaan sampah bahan berbahaya dan atau beracun (B3), dampak buruk sampah B3, paradigma pengelolaan sampah B3 dengan prinsip reduce, reuse, recycle, recovery, dan cara pembuangan sampah bahan berbahaya dan atau beracun. Sebaiknya Dinas kesehatan melalui unit pelaksana teknis puskesmas melakukan pembinaan secara berkelanjutan mengenai pengelolaan sampah B3 rumah tangga terhadap masyarakat Desa Tanjung Seteko. Perlu adanya dukungan dari pemerintah Ogan Ilir secara material maupun moril terhadap penyelenggaraan pembinaan pengelolaan sampah B3 rumah tangga terhadap masyarakat Desa Tanjung Seteko.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128746612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R is a very useful software in statistical analysis. Its open-source nature makes it easy for users to download and use it freely. Its relatively small size allows R to be installed and used on a laptop because it doesn't use much laptop memory. Users are also facilitated to learn statistical analysis using R because there are many learning resources available which are also easily accessible. But the existence and ease of this has not been widely known by users of statistical analysis. To further introduce R to the public using statistical analysis, R training was conducted through the community service program (PPM) of Sriwijaya University. In this training, the introduction of R along with its potential use and development was carried out in statistical analysis. Participants were guided while practicing. The material studied included downloading and installing R, adding packages, calling data, naming and determining variable values, as well as some simple statistical analyzes. Statistical analysis studied descriptive, regression, and ANOVA. During training, participants can already download, install, and use R in accordance with the training material. For further use according to the needs of the participants, they are given some reference materials contained in a flash disk. In addition participants were also shown how to search for the required syntax via the internet.
{"title":"PELATIHAN SOFTWARE R UNTUK ANALISIS STATISTIK1","authors":"H. Hanum","doi":"10.37061/jps.v7i2.9756","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i2.9756","url":null,"abstract":"R is a very useful software in statistical analysis. Its open-source nature makes it easy for users to download and use it freely. Its relatively small size allows R to be installed and used on a laptop because it doesn't use much laptop memory. Users are also facilitated to learn statistical analysis using R because there are many learning resources available which are also easily accessible. But the existence and ease of this has not been widely known by users of statistical analysis. To further introduce R to the public using statistical analysis, R training was conducted through the community service program (PPM) of Sriwijaya University. In this training, the introduction of R along with its potential use and development was carried out in statistical analysis. Participants were guided while practicing. The material studied included downloading and installing R, adding packages, calling data, naming and determining variable values, as well as some simple statistical analyzes. Statistical analysis studied descriptive, regression, and ANOVA. During training, participants can already download, install, and use R in accordance with the training material. For further use according to the needs of the participants, they are given some reference materials contained in a flash disk. In addition participants were also shown how to search for the required syntax via the internet.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123372130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan modul pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan modul pembelajaran yang baik. Khalayak sasaran dalam kegiatan PPM ini adalah guru Kimia SMA Lubuklinggau, Musirawas dan Musirawas Utara yang berjumlah 5 orang. Pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan modul pembelajaran dilakukan dengan kegiatan workshop. Workshop diawali dengan pemberian materi untuk menjelaskan modul pembelajaran. Selanjutnya metode latihan untuk mempraktikkan pembuatan modul yang baik. Sementara metode tanya jawab untuk memberi kesempatan para peserta berkonsultasi dalam mengatasi kendala dalam pengembangan modul pembelajaran. Ketersediaan tenaga ahli yang memadai dalam pengembangan modul pembelajaran di Pendidikan Kimia FKIP Unsri, antusiasme peserta, dan dana pendukung dari Universitas merupakan pendukung terlaksananya kegiatan PPM ini. Adapun kendala yang dihadapi adalah para guru belum memiliki pengetahuan awal tentang modul dan keterbatasan waktu untuk pelatihan. Manfaat yang dapat diperoleh peserta dari kegiatan PPM ini antara lain dapat menyusun dan mengembangkan modul pembelajaran
{"title":"PELATIHAN DAN PEMBIMBINGAN PEMBUATAN MODUL BAGI GURU KIMIA SMA DI LUBUKLINGGAU, MUSIRAWAS DAN MUSIRAWAS UTARA","authors":"Fuad Abdul Rachman","doi":"10.37061/jps.v7i2.9755","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i2.9755","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan modul pembelajaran ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan modul pembelajaran yang baik. Khalayak sasaran dalam kegiatan PPM ini adalah guru Kimia SMA Lubuklinggau, Musirawas dan Musirawas Utara yang berjumlah 5 orang. Pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan modul pembelajaran dilakukan dengan kegiatan workshop. Workshop diawali dengan pemberian materi untuk menjelaskan modul pembelajaran. Selanjutnya metode latihan untuk mempraktikkan pembuatan modul yang baik. Sementara metode tanya jawab untuk memberi kesempatan para peserta berkonsultasi dalam mengatasi kendala dalam pengembangan modul pembelajaran. Ketersediaan tenaga ahli yang memadai dalam pengembangan modul pembelajaran di Pendidikan Kimia FKIP Unsri, antusiasme peserta, dan dana pendukung dari Universitas merupakan pendukung terlaksananya kegiatan PPM ini. Adapun kendala yang dihadapi adalah para guru belum memiliki pengetahuan awal tentang modul dan keterbatasan waktu untuk pelatihan. Manfaat yang dapat diperoleh peserta dari kegiatan PPM ini antara lain dapat menyusun dan mengembangkan modul pembelajaran","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124100842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengobatan sendiri atau swamedikasi (self medication) merupakan upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum mereka memutuskan untuk mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan/tenaga kesehatan. Lebih dari 60% masyarakat mempraktekkan self-medication ini, dan lebih dari 80% di antara mereka mengandalkan obat modern (Flora, 1991). Berdasarkan hasil diskusi, permasalahan bagi kader puskesmas dalam mengembangkan swamedikasi bagi masyarakat di wilayah kerja puskesmas Sematang Borang Palembang adalah kurangnya pengetahuan masyarakat. Solusi yang ditawarkan antara lain adalah penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat. Sebelum dilakukan penyuluhan terlebih dahulu dilakukan uji pretest. Pada akhir penyuluhan dilakukan postest. Dari hasil penyuluhan ini didapatkan peningkatan pengetahuan dengan jumlah jawaban benar untuk masing-masing komponen mengalami peningkatan dibandingkan saat sebelum penyuluhan.
{"title":"PENGGUNAAN OBAT RASIONAL-SWAMEDIKASI PADA KADER PUSKESMAS SEMATANG BORANG PALEMBANG","authors":"Irsan Saleh","doi":"10.37061/jps.v7i2.9743","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i2.9743","url":null,"abstract":"Pengobatan sendiri atau swamedikasi (self medication) merupakan upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum mereka memutuskan untuk mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan/tenaga kesehatan. Lebih dari 60% masyarakat mempraktekkan self-medication ini, dan lebih dari 80% di antara mereka mengandalkan obat modern (Flora, 1991). Berdasarkan hasil diskusi, permasalahan bagi kader puskesmas dalam mengembangkan swamedikasi bagi masyarakat di wilayah kerja puskesmas Sematang Borang Palembang adalah kurangnya pengetahuan masyarakat. Solusi yang ditawarkan antara lain adalah penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat. Sebelum dilakukan penyuluhan terlebih dahulu dilakukan uji pretest. Pada akhir penyuluhan dilakukan postest. Dari hasil penyuluhan ini didapatkan peningkatan pengetahuan dengan jumlah jawaban benar untuk masing-masing komponen mengalami peningkatan dibandingkan saat sebelum penyuluhan.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127632307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Belakang Para orang tua/wali dan guru merupakan caregiver utama dan amat penting perannya dalam mengoptimalkan kualitas hidup anak-anak berkebutuhan khusus. Adanya tantangan psikologis dikarenakan Caregiver yang tinggal dengan anak sindroma down memiliki disabilitas intelektual merasa tertekan dan terbebani sehingga seringkali mengalami stres dan gangguan emosional. Metode Studi ini adalah studi deskriptif observasional dengan pendekatan desain potong lintang. Responden penelitian ini adalah 40 orang caregiver siswa SLB C Karya Ibu di Palembang. Pengukuran tingkat pengetahuan dan stres dilakukan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh caregiver. Hasil Pada saat pelaksanaan kegiatan, terdapat 40 caregiver yang hadir. Berdasarkan penilaian menggunakan kuesioner tersebut didapatkan sebanyak 15 orang (37,5%) caregiver mengalami stres. Tingkat pengetahuan pada caregiver mengenai sindrom down diukur menggunakan kuesioner yang berisi 7 pernyataan. Sebagian besar caregiver, yaitu sebanyak 29 orang (72,5%) memiliki pengetahuan yang buruk. Kesimpulan Hasil menunjukan bahwa sebagian besar caregiver tidak memiliki stres, namun untuk menjaga kondisi psikologis caregiver agar tetap baik diperlukan adanya usaha pendampingan yang berkelanjutan, berupa penyuluhan dan proses evaluasi terhadap kondisi psikologisnya. Pada caregiver yang diketahui memiliki stres, dilakukan evaluasi lebih mendalam. Begitu juga dengan tingkat pengetahuan yang buruk pada caregiver juga memerlukan perhatian khusus, berupa pendampingan secara berkelanjutan.
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN DAN STRES PADA CAREGIVER ANAK DENGAN SINDROMA DOWN","authors":"Bintang Arroyantri","doi":"10.37061/jps.v7i2.9754","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i2.9754","url":null,"abstract":"Belakang Para orang tua/wali dan guru merupakan caregiver utama dan amat penting perannya dalam mengoptimalkan kualitas hidup anak-anak berkebutuhan khusus. Adanya tantangan psikologis dikarenakan Caregiver yang tinggal dengan anak sindroma down memiliki disabilitas intelektual merasa tertekan dan terbebani sehingga seringkali mengalami stres dan gangguan emosional. Metode Studi ini adalah studi deskriptif observasional dengan pendekatan desain potong lintang. Responden penelitian ini adalah 40 orang caregiver siswa SLB C Karya Ibu di Palembang. Pengukuran tingkat pengetahuan dan stres dilakukan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh caregiver. Hasil Pada saat pelaksanaan kegiatan, terdapat 40 caregiver yang hadir. Berdasarkan penilaian menggunakan kuesioner tersebut didapatkan sebanyak 15 orang (37,5%) caregiver mengalami stres. Tingkat pengetahuan pada caregiver mengenai sindrom down diukur menggunakan kuesioner yang berisi 7 pernyataan. Sebagian besar caregiver, yaitu sebanyak 29 orang (72,5%) memiliki pengetahuan yang buruk. Kesimpulan Hasil menunjukan bahwa sebagian besar caregiver tidak memiliki stres, namun untuk menjaga kondisi psikologis caregiver agar tetap baik diperlukan adanya usaha pendampingan yang berkelanjutan, berupa penyuluhan dan proses evaluasi terhadap kondisi psikologisnya. Pada caregiver yang diketahui memiliki stres, dilakukan evaluasi lebih mendalam. Begitu juga dengan tingkat pengetahuan yang buruk pada caregiver juga memerlukan perhatian khusus, berupa pendampingan secara berkelanjutan.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"37 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129763749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan teknologi modern dapat memudahkan pekerjaan manusia. Salah satunya teknologi robot yang banyak diaplikasikan pada bidang industri, medis dan alat-alat rumah. Robot ini diprogram berdasarkan ide logika dan meniru prilaku makhluk hidup, sehingga robot dapat bergerak sesuai keinginan pengguna. Pembelajaran robot umumnya ada pada Jurusan Teknik di Perguruan Tinggi. Untuk pemula perlu dikenalkan teknologi robot dan pemrogramnya kepada Siswa SMK dengan tujuan menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan. Kegiatan pelatihan ini ditujukan kepada Siswa SMK Negeri 1 Indralaya Selatan sebanyak 20 orang siswa. Adapun metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu melakukan pretest, memberikan pengenalan tentang konsep dan ilmu robotik, memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan dan memprogram robot (learning by doing), dan melakukan posttest. Selama pelaksanaan kegiatan berlangsung siswa berperan aktif dan tertarik dalam mencoba dan bertanya kepada instruktur. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan ini yaitu pada saat dilakukan pretest banyak siswa yang belum paham tentang robot, namun setelah diberikan pemahaman dan cara memprogram robot sederhana khususnya “robot menghindar halangan” siswa dapat mengenal dan mengerti tentang logika program robot. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil posttest dengan tingkat keberhasilan siswa sebesar 85%.
{"title":"PENINGKATAN KETERAMPILAN BAGI SISWA SMK NEGERI 1 INDRALAYA SELATAN DALAM BIDANG ROBOTIK MELALUI PELATIHAN PEMROGRAMAN AUTONOMOUS MOBILE ROBOT","authors":"Rendyansyah .","doi":"10.37061/jps.v7i2.9764","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i2.9764","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi modern dapat memudahkan pekerjaan manusia. Salah satunya teknologi robot yang banyak diaplikasikan pada bidang industri, medis dan alat-alat rumah. Robot ini diprogram berdasarkan ide logika dan meniru prilaku makhluk hidup, sehingga robot dapat bergerak sesuai keinginan pengguna. Pembelajaran robot umumnya ada pada Jurusan Teknik di Perguruan Tinggi. Untuk pemula perlu dikenalkan teknologi robot dan pemrogramnya kepada Siswa SMK dengan tujuan menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan. Kegiatan pelatihan ini ditujukan kepada Siswa SMK Negeri 1 Indralaya Selatan sebanyak 20 orang siswa. Adapun metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu melakukan pretest, memberikan pengenalan tentang konsep dan ilmu robotik, memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan dan memprogram robot (learning by doing), dan melakukan posttest. Selama pelaksanaan kegiatan berlangsung siswa berperan aktif dan tertarik dalam mencoba dan bertanya kepada instruktur. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan ini yaitu pada saat dilakukan pretest banyak siswa yang belum paham tentang robot, namun setelah diberikan pemahaman dan cara memprogram robot sederhana khususnya “robot menghindar halangan” siswa dapat mengenal dan mengerti tentang logika program robot. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil posttest dengan tingkat keberhasilan siswa sebesar 85%.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116615471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background. Depression is a condition that can not be taken lightly, in any age. It is one of the most significant risk factor for suicide, especially in adolescents. More over, depression can also interfere one’s social and educational life. Hence, recognizing it and treating it becomes pivotal, let alone in teenagers like high school students who are also at risk for suffering from depression. This study wished to identify the incidence of depression among high school students in Palembang, Indonesia.Method. This is an observational descriptive study towards 47 high school students in Palembang, Indonesia. Students who were eligible for the study were asked for informed concent before they participated in the study. They were then asked to fill in the Self Rating Questionnaire (SRQ) in order to screen depression among them.Result. Almost half of the high school students are having depression (42.55%). Most of them are females (51.35%) and are from the tenth grade, meaning they are the new students (57.14%).Conclusion. Depression is quite prevalent among adolescents, hence it needs special attention on how to prevent depression in teenagers.
{"title":"DEPRESSION AMONG HIGH SCHOOL STUDENTS: UNDETECTED, UNDERDIAGNOSED","authors":"Z. Maritska","doi":"10.37061/jps.v7i2.9765","DOIUrl":"https://doi.org/10.37061/jps.v7i2.9765","url":null,"abstract":"Background. Depression is a condition that can not be taken lightly, in any age. It is one of the most significant risk factor for suicide, especially in adolescents. More over, depression can also interfere one’s social and educational life. Hence, recognizing it and treating it becomes pivotal, let alone in teenagers like high school students who are also at risk for suffering from depression. This study wished to identify the incidence of depression among high school students in Palembang, Indonesia.Method. This is an observational descriptive study towards 47 high school students in Palembang, Indonesia. Students who were eligible for the study were asked for informed concent before they participated in the study. They were then asked to fill in the Self Rating Questionnaire (SRQ) in order to screen depression among them.Result. Almost half of the high school students are having depression (42.55%). Most of them are females (51.35%) and are from the tenth grade, meaning they are the new students (57.14%).Conclusion. Depression is quite prevalent among adolescents, hence it needs special attention on how to prevent depression in teenagers.","PeriodicalId":339036,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Sriwijaya","volume":"124 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117127099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}