Tenaga kesehatan wajib menggunakan standar keselamatan yaitu penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam bentuk face shield untuk mencegah penularan dari dan ke petugas kesehatan dan pasien membutuhkan alat pelindung diri. Keteersediaannya yang terbatas mendorong masyarakat untuk berkontribusi aktif membuat APD berupa face shields. Pelatihan Pembuatan face shields menggunakan metode demonstrasi dan metode pembuatan terbimbing. Hasil pengabdian dalam bentuk pelatihan menunjukkan bahwa pelatihan ini telah berhasil melatih anggota masyarakat sebagai perintis pembuatan face shields. Kemampuan dan keterampilan para perintis face shields sangat baik ditunjukkan oleh kemampuan membuat 30 unit face shields yang telah dikontribusikan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Babatang Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Face Shields Bagi Masyarakat di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma","authors":"Nola Windirah, M. M. Romdhon, Gustria Ernis","doi":"10.33369/dr.v18i2.11636","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/dr.v18i2.11636","url":null,"abstract":"Tenaga kesehatan wajib menggunakan standar keselamatan yaitu penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam bentuk face shield untuk mencegah penularan dari dan ke petugas kesehatan dan pasien membutuhkan alat pelindung diri. Keteersediaannya yang terbatas mendorong masyarakat untuk berkontribusi aktif membuat APD berupa face shields. Pelatihan Pembuatan face shields menggunakan metode demonstrasi dan metode pembuatan terbimbing. Hasil pengabdian dalam bentuk pelatihan menunjukkan bahwa pelatihan ini telah berhasil melatih anggota masyarakat sebagai perintis pembuatan face shields. Kemampuan dan keterampilan para perintis face shields sangat baik ditunjukkan oleh kemampuan membuat 30 unit face shields yang telah dikontribusikan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Babatang Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46640689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ibu hamil, nifas dan ibu menyusui merupakan salah satu kelompok rentan terpapar COVID-19 yang akan membahayakan kesehatan ibu, janin dan bayi yang disusui. Berdasarkan survey awal yang dilakukan tim pengabdi yang dipilih sebagai contoh adalah ibu hamil yang berada di Kecamatan Ratu Agung yang merupakan zona merah kasus covid-19 di Kota Bengkulu, masih ditemukan ibu hamil yang belum mengetahui teknik atau cara yang tepat untuk memutus rantai penularan COVID-19. Metode yang digunakan adalah kunjungan langsung kerumah khalayak, dengan Langkah awal melakukan survey khalayak sebanyak 100 orang, pretest, pemberian pengetahuan dibantu dengan leaflet, pemberian masker, handsoap , handsanitizer , mulitvitamin dan melakukan follow up serta posttest 1 bulan setelah kegiatan berlangsung . Hasil pretest rata-rata 83% khalayak sasaran mempunyai pengetahuan cukup dan posttest didapatkan hasil peningkatan 100% khalayak menjadi berpengetahuan baik, adanya peningkatan pengetahuan khalayak sasaran tentang cara cuci tangan dan pemakaian masker yang benar sehingga dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat membantu pemutusan rantai penularan COVID-19 pada ibu hamil, nifas dan menyusui.
{"title":"Pemutusan Rantai Penularan Covid-19 Pada Ibu Hamil, Nifas dan Menyusui di Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu","authors":"Yetti Purnama, Kurnia Dewiani, Linda Yusanti","doi":"10.33369/dr.v18i2.13170","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/dr.v18i2.13170","url":null,"abstract":"Ibu hamil, nifas dan ibu menyusui merupakan salah satu kelompok rentan terpapar COVID-19 yang akan membahayakan kesehatan ibu, janin dan bayi yang disusui. Berdasarkan survey awal yang dilakukan tim pengabdi yang dipilih sebagai contoh adalah ibu hamil yang berada di Kecamatan Ratu Agung yang merupakan zona merah kasus covid-19 di Kota Bengkulu, masih ditemukan ibu hamil yang belum mengetahui teknik atau cara yang tepat untuk memutus rantai penularan COVID-19. Metode yang digunakan adalah kunjungan langsung kerumah khalayak, dengan Langkah awal melakukan survey khalayak sebanyak 100 orang, pretest, pemberian pengetahuan dibantu dengan leaflet, pemberian masker, handsoap , handsanitizer , mulitvitamin dan melakukan follow up serta posttest 1 bulan setelah kegiatan berlangsung . Hasil pretest rata-rata 83% khalayak sasaran mempunyai pengetahuan cukup dan posttest didapatkan hasil peningkatan 100% khalayak menjadi berpengetahuan baik, adanya peningkatan pengetahuan khalayak sasaran tentang cara cuci tangan dan pemakaian masker yang benar sehingga dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat membantu pemutusan rantai penularan COVID-19 pada ibu hamil, nifas dan menyusui.","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47638841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Covid-19 yang melanda beberapa negara berdampak pada perlambatan ekonomi. UMKM di Indonesia terkena dampak paling signifikan. Pandemi yang diikuti dengan Pembatasan Sosial Skala Besar ini membuat para pelaku UMKM banyak merumahkan pekerjanya. Golek Waris, salah satu UMKM di wilayah Tegalwaru, mengalami hal serupa. Sejak Covid-19 melanda pada pertengahan Maret 2020, UMKM ini harus menghentikan produksinya yang mengakibatkan penjualan menurun dan pendapatan negatif. Era kenormalan baru yang dicanangkan oleh pemerintah mulai memberikan harapan bagi UMKM untuk menghidupkan kembali perekonomian. Maka dari itu, artikel ini bertujuan untuk berbagi pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan dalam memberikan edukasi untuk membantu UMKM melalui pelatihan foto produk agar mereka mempersiapkan promosi produk yang nantinya akan digunakan di pasar yang tersedia sehingga wayang golek sebagai produk unggulan Desa Tegalwaru bisa kembali bersaing di pasar pasca pandemi Covid-19.
{"title":"Pelatihan Foto Produk UMKM Wayang Golek Sebagai Upaya Promosi Pasca Pandemi Covid-19","authors":"Santi Sidhartani, Dendi Pratama, Agung Zainal Muttakin Raden, Muhamad Iqbal Qeis","doi":"10.33369/dr.v18i2.13522","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/dr.v18i2.13522","url":null,"abstract":"Covid-19 yang melanda beberapa negara berdampak pada perlambatan ekonomi. UMKM di Indonesia terkena dampak paling signifikan. Pandemi yang diikuti dengan Pembatasan Sosial Skala Besar ini membuat para pelaku UMKM banyak merumahkan pekerjanya. Golek Waris, salah satu UMKM di wilayah Tegalwaru, mengalami hal serupa. Sejak Covid-19 melanda pada pertengahan Maret 2020, UMKM ini harus menghentikan produksinya yang mengakibatkan penjualan menurun dan pendapatan negatif. Era kenormalan baru yang dicanangkan oleh pemerintah mulai memberikan harapan bagi UMKM untuk menghidupkan kembali perekonomian. Maka dari itu, artikel ini bertujuan untuk berbagi pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan dalam memberikan edukasi untuk membantu UMKM melalui pelatihan foto produk agar mereka mempersiapkan promosi produk yang nantinya akan digunakan di pasar yang tersedia sehingga wayang golek sebagai produk unggulan Desa Tegalwaru bisa kembali bersaing di pasar pasca pandemi Covid-19.","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42100147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan pembuatan mesin penetas telur puyuh otomatis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di kelurahan Sukarami, Bengkulu. Khalayak sasaran pelatihan adalah masyarakat Kelurahan Sukarami khususnya peternak burung puyuh. Pengabdian kepada masyarakat berbasis I pteks ini akan dilakukan alih teknologi otomasi melalui pelatihan perencanaan, pembuatan dan penggunaan mesin penetas telur otomatis berbasis SMS dengan memanfaatkan M ikrokontrol er . Materi pelatihan disampaikan secara online lewat youtube, kemudian dilakukan kunjungan untuk ujicoba perakitan dan penggunaan alat di lokasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat kepuasan peserta sangat tinggi. Permasalahan yang dihadapi mitra dapat diatasi dengan menggunakan alat penetas telur berbasis sms ini. Waktu mereka yang selama ini terbuang dapat di atasi dengan info sms yang mereka terima dari alat ini. Dengan demikian kegiatan pelatihan ini berhasil. Waktu yang selama ini terbuang untuk menunggui proses penetasan telur, dapat digunakan untuk bekerja di tempat lain. Dengan demikian pendapatan meningkat.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Mesin Penetas Telur Puyuh Otomatis Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Kelurahan Sukarami Bengkulu","authors":"Yovan Witanto, Adhadi Kurniawan, A. Indriani","doi":"10.33369/dr.v18i2.13001","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/dr.v18i2.13001","url":null,"abstract":"Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan pembuatan mesin penetas telur puyuh otomatis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di kelurahan Sukarami, Bengkulu. Khalayak sasaran pelatihan adalah masyarakat Kelurahan Sukarami khususnya peternak burung puyuh. Pengabdian kepada masyarakat berbasis I pteks ini akan dilakukan alih teknologi otomasi melalui pelatihan perencanaan, pembuatan dan penggunaan mesin penetas telur otomatis berbasis SMS dengan memanfaatkan M ikrokontrol er . Materi pelatihan disampaikan secara online lewat youtube, kemudian dilakukan kunjungan untuk ujicoba perakitan dan penggunaan alat di lokasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat kepuasan peserta sangat tinggi. Permasalahan yang dihadapi mitra dapat diatasi dengan menggunakan alat penetas telur berbasis sms ini. Waktu mereka yang selama ini terbuang dapat di atasi dengan info sms yang mereka terima dari alat ini. Dengan demikian kegiatan pelatihan ini berhasil. Waktu yang selama ini terbuang untuk menunggui proses penetasan telur, dapat digunakan untuk bekerja di tempat lain. Dengan demikian pendapatan meningkat.","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45541399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Legalitas merupakan hal yang sangat penting bagi UMKM untuk mendapatkan pengakuan serta menjadi syarat utama dalam mengakses bantuan pemerintah. Pada masa covid-19 saat ini terdapat bantuan produktif bagi usaha mikro, sayangnya banyak sekali UMKM yang belum memiliki legalitas usaha, sehingga tidak bisa mengakses bantuan tersebut, padahal untuk membuat perizinan usaha bagi UMKM sangatlah mudah, karena dapat dilakukan secara online. Pelatihan kewirausahaan ini diadakan dengan tujuan agar para UMKM memahami dan mengerti untuk membuat izin usaha secara online melalui sistem online single submission (OSS). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ialah sosialisasi, diskusi, serta praktek. Output dari kegiatan pengabdian ini adalah izin usaha online bagi seluruh UMKM peserta kegiatan. Hasil dari pengabdian ini menunjukan bahwa mayoritas UMKM peserta pelatihan (73,33%) belum memiliki legalitas usaha, namun setelah mengikuti pelatihan, seluruh peserta (100%) sudah memiliki legalitas usaha. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan kewirausahaan ini telah berhasil memberikan pemahaman tentang cara pembuatan legalitas usaha secara online bagi seluruh peserta pelatihan
{"title":"Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Izin Usaha Melalui Sistem Online Single Submission (OSS) Bagi UMKM di Sumatera Selatan","authors":"Angga Wibowo Gultom","doi":"10.33369/dr.v18i2.13478","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/dr.v18i2.13478","url":null,"abstract":"Legalitas merupakan hal yang sangat penting bagi UMKM untuk mendapatkan pengakuan serta menjadi syarat utama dalam mengakses bantuan pemerintah. Pada masa covid-19 saat ini terdapat bantuan produktif bagi usaha mikro, sayangnya banyak sekali UMKM yang belum memiliki legalitas usaha, sehingga tidak bisa mengakses bantuan tersebut, padahal untuk membuat perizinan usaha bagi UMKM sangatlah mudah, karena dapat dilakukan secara online. Pelatihan kewirausahaan ini diadakan dengan tujuan agar para UMKM memahami dan mengerti untuk membuat izin usaha secara online melalui sistem online single submission (OSS). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ialah sosialisasi, diskusi, serta praktek. Output dari kegiatan pengabdian ini adalah izin usaha online bagi seluruh UMKM peserta kegiatan. Hasil dari pengabdian ini menunjukan bahwa mayoritas UMKM peserta pelatihan (73,33%) belum memiliki legalitas usaha, namun setelah mengikuti pelatihan, seluruh peserta (100%) sudah memiliki legalitas usaha. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan kewirausahaan ini telah berhasil memberikan pemahaman tentang cara pembuatan legalitas usaha secara online bagi seluruh peserta pelatihan","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45441165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bahan material yang digunakan untuk lampu hias seperti bahan kaca, dan akrilik. Kaca atau papan akrilik dapat terlihat menarik dan menawan maka dipasang lampu led agar dapat mengeluarkan cahaya yang indah. Pekerjaan yang dilakukan para warga di RT.10 juga bermacam-macam ada yang sebagai guru, pedagang keliling, pedagang warung, buruh harian, buruh bangunan, dan ojek online. Seiring dengan pertambahan penduduk di RT.10 sehingga menyebabkan angka pengangguran di RT.10 meningkat apalagi pada musim pandemi saat ini, yang mana warga di Kota Bengkulu diminta berdiam diri di rumah sehingga banyak pemuda-pemudanya menjadi pengangguran dan tidak bisa mencari nafkah untuk biaya hidup. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga sesi yaitu pemberian materi tentang pengertian lampu hias, papan akrilik, dan bahan serta alat untuk membuat lampu hias, sesi kedua praktek langsung merakit lampu hias 3D, dan sesi terakhir yaitu evaluasi kegiatan yang berisikan tentang mengisi angket penilaian peserta tentang penyampaian materi dan kegiatan merakit lampu.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Lampu Hias Akrilik 3D LED Lamp Untuk Meningkatkan Pendapatan Bagi Pemuda Tunakarya Kelurahan Bentiring","authors":"Yanolanda Suzantry Handayani, Adhadi Kurniawan, Fitrilina Fitrilina","doi":"10.33369/dr.v18i2.12663","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/dr.v18i2.12663","url":null,"abstract":"Bahan material yang digunakan untuk lampu hias seperti bahan kaca, dan akrilik. Kaca atau papan akrilik dapat terlihat menarik dan menawan maka dipasang lampu led agar dapat mengeluarkan cahaya yang indah. Pekerjaan yang dilakukan para warga di RT.10 juga bermacam-macam ada yang sebagai guru, pedagang keliling, pedagang warung, buruh harian, buruh bangunan, dan ojek online. Seiring dengan pertambahan penduduk di RT.10 sehingga menyebabkan angka pengangguran di RT.10 meningkat apalagi pada musim pandemi saat ini, yang mana warga di Kota Bengkulu diminta berdiam diri di rumah sehingga banyak pemuda-pemudanya menjadi pengangguran dan tidak bisa mencari nafkah untuk biaya hidup. Kegiatan pengabdian ini terdiri dari tiga sesi yaitu pemberian materi tentang pengertian lampu hias, papan akrilik, dan bahan serta alat untuk membuat lampu hias, sesi kedua praktek langsung merakit lampu hias 3D, dan sesi terakhir yaitu evaluasi kegiatan yang berisikan tentang mengisi angket penilaian peserta tentang penyampaian materi dan kegiatan merakit lampu.","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49176225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang penyakit virus yang sedang mewabah di Negara Indonesia saat ini. Kegiatan ini dilaksanakan berbasis daring supaya menghindari kerumunan masyarakat secara massal dan mengikuti ajuran kemenkes untuk menekan penularan virus COVID-19. Terdapat empat tahapan pada pelaksanan pengabdian masyarakat ini meliputi analisis kebutuhan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan ini diikuti oleh 337 peserta, namun hanya 240 peserta yang bersedia melengkapi form registrasi online. mencakup seluruh elemen masyarakat dan berasal dari seluruh Indonesia. Sebagian besar peserta menunjukkan kepuasan atas kegiatan yang dilaksanakan dan berharap dilaksanakan sosialisasi tentang COVID-19 dengan materi yang berbeda agar pengetahuan masyarakat semakin bertambah.
{"title":"Sosialisasi Kupas Tuntas Covid-19 Berbasis Daring Pada Masyarakat Indonesia","authors":"Eko Mulyadi, Budi Yanti","doi":"10.33369/DR.V18I2.12530","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/DR.V18I2.12530","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang penyakit virus yang sedang mewabah di Negara Indonesia saat ini. Kegiatan ini dilaksanakan berbasis daring supaya menghindari kerumunan masyarakat secara massal dan mengikuti ajuran kemenkes untuk menekan penularan virus COVID-19. Terdapat empat tahapan pada pelaksanan pengabdian masyarakat ini meliputi analisis kebutuhan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan ini diikuti oleh 337 peserta, namun hanya 240 peserta yang bersedia melengkapi form registrasi online. mencakup seluruh elemen masyarakat dan berasal dari seluruh Indonesia. Sebagian besar peserta menunjukkan kepuasan atas kegiatan yang dilaksanakan dan berharap dilaksanakan sosialisasi tentang COVID-19 dengan materi yang berbeda agar pengetahuan masyarakat semakin bertambah.","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45134469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada bulan Desember, 2019, serangkaian kasus pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui muncul di Wuhan, Hubei, Cina, dengan gambaran klinis sangat menyerupai virus pneumonia. Setelah dilakukan uji laboratorium menunjukkan adanya virus baru, yang diberi nama COVID-19. Jumlah kasus terus tumbuh secara eksponensial menyebabkan WHO mengingatkan semua negara untuk melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian yang kuat agar dapat menghentikan penyebaran virus ini. Sejauh ini, belum ditemukannya obat spesifik untuk penyembuhan infeksi COVID-19. Terapi yang digunakan hanyalah menghilangkan gejala yang muncul dengan meningkatkan imunitas penderita. Potensi peningkatan imunitas dari jamu dapat diperoleh dari tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman obat dapat meningkatkan kekebalan tubuh, karena bersifat pencegahan (preventif) dan promotif melalui kandungan metabolit sekunder contohnya seperti gingiro pada jahe dan santoriso pada temulawak yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan observasi mahasiswa UNIB dan masyarakat di Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu RT. 22, masih membutuhkan jamu sebagai pencegahan terhadap penyebaran virus COVID-19
{"title":"Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Meningkatkan Imunitas Tubuh sebagai Pencegahan COVID-19","authors":"Reza Pertiwi, D. Notriawan, Risky Hadi Wibowo","doi":"10.33369/dr.v18i2.12665","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/dr.v18i2.12665","url":null,"abstract":"Pada bulan Desember, 2019, serangkaian kasus pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui muncul di Wuhan, Hubei, Cina, dengan gambaran klinis sangat menyerupai virus pneumonia. Setelah dilakukan uji laboratorium menunjukkan adanya virus baru, yang diberi nama COVID-19. Jumlah kasus terus tumbuh secara eksponensial menyebabkan WHO mengingatkan semua negara untuk melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian yang kuat agar dapat menghentikan penyebaran virus ini. Sejauh ini, belum ditemukannya obat spesifik untuk penyembuhan infeksi COVID-19. Terapi yang digunakan hanyalah menghilangkan gejala yang muncul dengan meningkatkan imunitas penderita. Potensi peningkatan imunitas dari jamu dapat diperoleh dari tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman obat dapat meningkatkan kekebalan tubuh, karena bersifat pencegahan (preventif) dan promotif melalui kandungan metabolit sekunder contohnya seperti gingiro pada jahe dan santoriso pada temulawak yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan observasi mahasiswa UNIB dan masyarakat di Kelurahan Pematang Gubernur, Kecamatan Muara Bangkahulu RT. 22, masih membutuhkan jamu sebagai pencegahan terhadap penyebaran virus COVID-19","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41599242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengabdian masyarakat dilaksanakan di desa Suku Menanti, Kabupaten Rejang Lebong pada tanggal 5-6 September 2020. Mitra dalam pengabdian ini adalah pemuda karang taruna di desa IV Suku Menanti yang berjumlah 25 orang. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengertian, pemahaman, dan cara melakukan pola hidup sehat dengan olahraga dan asupan gizi untuk meningkatkan imun tubuh menghadapi covid-19. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dengan model ceramah dan small group discussion. Tahapan yang dilakukan adalah perkenalan, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil evaluasi kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mitra di Suku Menanti, Kabupaten Rejang Lebong mengenai pola hidup sehat dengan olahraga dan asupan gizi untuk meningkatkan imun tubuh menghadapi covid-19
{"title":"Pola Hidup Sehat Dengan Olahraga dan Asupan Gizi Untuk Meningkatkan Imun Tubuh Menghadapi Covid-19","authors":"Yahya Eko Nopiyanto, Septian Raibowo, Tono Sugihartono, Yarmani Yarmani","doi":"10.33369/DR.V18I2.13008","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/DR.V18I2.13008","url":null,"abstract":"Pengabdian masyarakat dilaksanakan di desa Suku Menanti, Kabupaten Rejang Lebong pada tanggal 5-6 September 2020. Mitra dalam pengabdian ini adalah pemuda karang taruna di desa IV Suku Menanti yang berjumlah 25 orang. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengertian, pemahaman, dan cara melakukan pola hidup sehat dengan olahraga dan asupan gizi untuk meningkatkan imun tubuh menghadapi covid-19. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi dengan model ceramah dan small group discussion. Tahapan yang dilakukan adalah perkenalan, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil evaluasi kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mitra di Suku Menanti, Kabupaten Rejang Lebong mengenai pola hidup sehat dengan olahraga dan asupan gizi untuk meningkatkan imun tubuh menghadapi covid-19","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43685263","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maya Weka Santi, Cherry Triwidiarto, Theo Mahiseta Syahniar, Refa Firgiyanto, Mira Andriani
Berdasarkan data profil Dinas kesehatan Kota Probolinggo Tahun 2017 masih ditemukan balita mengalami gizi buruk sebanyak 27 balita. Kecamatan Kanigaran merupakan salah satu Kecamatan di Kota Probolinggo yang memiliki jumlah balita gizi buruk tertinggi sebanyak 10 balita (37%). Peran kader di Posyandu “Boegenville” belum optimal karena masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait stunting dan cara pencegahannya. Kader juga belum berperan aktif dalam pengolahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita. Salah satu bahan makanan lokal yang baik untuk PMT adalah daun kelor (Moringa Oleivera). Dengan demikian diperlukan peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam pembuatan PMT berbahan dasar kelor sebagai upaya percepatan pencegahan stunting. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi meliputi pengertian stunting, penyebab balita stunting, cara mencegah stunting dan pengertian PMT. Kegiatan pelatihan pembuatan PMT berbahan dasar kelor juga dilakukan dengan menghasilkan tiga produk antara lain puding oreo coklat kelor, nugget ayam kelor dan cookies emping kelor. Hasil evaluasi dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest dengan indicator keberhasilan skor 70. Sebanyak 30% kader memiliki nilai diatas 70 pada pretest dan terjadi peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil posttest 100% kader memiliki nilai diatas 70. Perlu untuk merancang program lanjutan sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu pelatihan kewirausahaan produk PMT bagi untuk mendukung ekonomi kader Posyandu.
{"title":"Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu dalam Pembuatan PMT Berbahan Dasar Kelor sebagai Upaya Percepatan Pencegahan Stunting","authors":"Maya Weka Santi, Cherry Triwidiarto, Theo Mahiseta Syahniar, Refa Firgiyanto, Mira Andriani","doi":"10.33369/DR.V18I2.12056","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/DR.V18I2.12056","url":null,"abstract":"Berdasarkan data profil Dinas kesehatan Kota Probolinggo Tahun 2017 masih ditemukan balita mengalami gizi buruk sebanyak 27 balita. Kecamatan Kanigaran merupakan salah satu Kecamatan di Kota Probolinggo yang memiliki jumlah balita gizi buruk tertinggi sebanyak 10 balita (37%). Peran kader di Posyandu “Boegenville” belum optimal karena masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait stunting dan cara pencegahannya. Kader juga belum berperan aktif dalam pengolahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita. Salah satu bahan makanan lokal yang baik untuk PMT adalah daun kelor (Moringa Oleivera). Dengan demikian diperlukan peningkatan pengetahuan kader posyandu dalam pembuatan PMT berbahan dasar kelor sebagai upaya percepatan pencegahan stunting. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi meliputi pengertian stunting, penyebab balita stunting, cara mencegah stunting dan pengertian PMT. Kegiatan pelatihan pembuatan PMT berbahan dasar kelor juga dilakukan dengan menghasilkan tiga produk antara lain puding oreo coklat kelor, nugget ayam kelor dan cookies emping kelor. Hasil evaluasi dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest dengan indicator keberhasilan skor 70. Sebanyak 30% kader memiliki nilai diatas 70 pada pretest dan terjadi peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil posttest 100% kader memiliki nilai diatas 70. Perlu untuk merancang program lanjutan sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu pelatihan kewirausahaan produk PMT bagi untuk mendukung ekonomi kader Posyandu.","PeriodicalId":33993,"journal":{"name":"Dharma Raflesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48928373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}