Pub Date : 2018-10-18DOI: 10.26760/ELKOMIKA.V6I3.379
Ramadhina Fitriyanti, L. Lindawati, Aryanti Aryanti
ABSTRAKPenelitian ini membahas mengenai perbandingan kualitas layanan dua aplikasi VoIP yaitu Facebook Messenger dan Google Hangouts pada jaringan LTE. Kualitas layanan dua aplikasi tersebut ditinjau menggunakan Mean Opinion Score dengan metode objektif yaitu, E-Model. Nilai MOS kedua aplikasi didapatkan dengan menjalankan simulasi menggunakan GNS3 yang berfungsi untuk mensimulasikan topologi jaringan dengan menggunakan router MikroTik. Setelah itu, dilakukan pengukuran parameter QoS yaitu, delay dan packet loss yang terjadi pada saat melakukan panggilan yang berlangsung selama satu jam. Dari hasil pengujian, diperoleh bahwa nilai MOS pada Google Hangouts lebih besar dibandingkan dengan Facebook Messenger, yaitu 4.0. Sedangkan pada Facebook Messenger hanya sebesar 3.6. Jika dikorelasikan ke tingkat kepuasan pengguna untuk mendapatkan nilai MOS, Google Hangouts dikategorikan "baik" dan Facebook Messenger dikategorikan "cukup baik".Kata kunci: MOS, LTE, VoIP, E-Model, GNS3 ABSTRACTThis study discusses the comparison of the quality of service of two VoIP applications, Facebook Messenger and Google Hangouts on LTE networks. The service quality of the two applications is reviewed using the Mean Opinion Score with an objective method namely, E-Model. MOS values from both applications are obtained by running simulations using GNS3 which can simulate network topology using a MikroTik router. After that, QoS parameters are measured, which are delay and packet loss during the call process which lasts one hour. From the test results, it was found that the MOS value on Google Hangouts was greater than Facebook Messenger, that is 4.0 while on Facebook Messenger only 3.6. If correlated with the level of user satisfaction to get MOS value, Google Hangouts is categorized as "good" and Facebook Messenger is categorized as "good enough".Keywords: MOS, LTE, VoIP, E-Model, GNS3
{"title":"Analisis Perbandingan Mean Opinion Score Aplikasi VoIP Facebook Messenger dan Google Hangouts menggunakan Metode E-Model pada Jaringan LTE","authors":"Ramadhina Fitriyanti, L. Lindawati, Aryanti Aryanti","doi":"10.26760/ELKOMIKA.V6I3.379","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/ELKOMIKA.V6I3.379","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini membahas mengenai perbandingan kualitas layanan dua aplikasi VoIP yaitu Facebook Messenger dan Google Hangouts pada jaringan LTE. Kualitas layanan dua aplikasi tersebut ditinjau menggunakan Mean Opinion Score dengan metode objektif yaitu, E-Model. Nilai MOS kedua aplikasi didapatkan dengan menjalankan simulasi menggunakan GNS3 yang berfungsi untuk mensimulasikan topologi jaringan dengan menggunakan router MikroTik. Setelah itu, dilakukan pengukuran parameter QoS yaitu, delay dan packet loss yang terjadi pada saat melakukan panggilan yang berlangsung selama satu jam. Dari hasil pengujian, diperoleh bahwa nilai MOS pada Google Hangouts lebih besar dibandingkan dengan Facebook Messenger, yaitu 4.0. Sedangkan pada Facebook Messenger hanya sebesar 3.6. Jika dikorelasikan ke tingkat kepuasan pengguna untuk mendapatkan nilai MOS, Google Hangouts dikategorikan \"baik\" dan Facebook Messenger dikategorikan \"cukup baik\".Kata kunci: MOS, LTE, VoIP, E-Model, GNS3 ABSTRACTThis study discusses the comparison of the quality of service of two VoIP applications, Facebook Messenger and Google Hangouts on LTE networks. The service quality of the two applications is reviewed using the Mean Opinion Score with an objective method namely, E-Model. MOS values from both applications are obtained by running simulations using GNS3 which can simulate network topology using a MikroTik router. After that, QoS parameters are measured, which are delay and packet loss during the call process which lasts one hour. From the test results, it was found that the MOS value on Google Hangouts was greater than Facebook Messenger, that is 4.0 while on Facebook Messenger only 3.6. If correlated with the level of user satisfaction to get MOS value, Google Hangouts is categorized as \"good\" and Facebook Messenger is categorized as \"good enough\".Keywords: MOS, LTE, VoIP, E-Model, GNS3 ","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128931915","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-18DOI: 10.26760/elkomika.v6i3.357
H. Santoso, Sapto Prajogo, Sri Paryanto Mursid
ABSTRAKPenghematan pada konsumsi listrik rumah tangga akan memberikan dampak pada konsumsi listrik nasional. Penelitian menunjukkan pemantauan terhadap konsumsi listrik rumah tangga akan memberikan dampak pada penghematan konsumsi listrik hingga 30%. Beberapa penelitian terkait pengembangan pemantauan terhadap konsumsi listrik rumah tangga masih menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Pada penelitian ini akan dikembangkan sistem pemantauan energi khususnya untuk beban rumah tangga berbasis teknologi IoT, sehingga dapat dilakukan pemantauan menggunaan energi listrik rumah tangga menggunakan aplikasi android di perangkat komunikasi telepon seluler (ponsel). Hasil pengujian akurasi pengukuran, dilakukan dengan membandingkan data pengukuran dengan alat ukur lain, menunjukkan pembacaan arus memiliki rata-rata error sebesar 0% sementara pembacaan tegangan memiliki rata-rata error sebesar 0,06%.Kata kunci: IoT, power meter, power monitor, konsumsi energi ABSTRACTThe savings on household electricity consumption will have an impact on national electricity consumption. Research shows that monitoring of household electricity consumption will have an impact on saving electricity consumption up to 30%. Direct monitoring starts from using cable to wireless technology. Some studies realated to developments of energy consumption monitoring still show unsatisfactory results.In this research will be developed energy monitoring system especially for household load based on IoT technology, so that can be monitored the use of household electrical energy using android application in communication device, handphone. The result of measurement measurement accuracy is done by comparing measurement data with other measuring instrument, indicating current reading has an average error of 0% while the voltage reading has an average error of 0.06%.Keywords: IoT, power meter, power Monitor, energy consumption
{"title":"Pengembangan Sistem Pemantauan Konsumsi Energi Rumah Tangga Berbasis Internet of Things (IoT)","authors":"H. Santoso, Sapto Prajogo, Sri Paryanto Mursid","doi":"10.26760/elkomika.v6i3.357","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/elkomika.v6i3.357","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenghematan pada konsumsi listrik rumah tangga akan memberikan dampak pada konsumsi listrik nasional. Penelitian menunjukkan pemantauan terhadap konsumsi listrik rumah tangga akan memberikan dampak pada penghematan konsumsi listrik hingga 30%. Beberapa penelitian terkait pengembangan pemantauan terhadap konsumsi listrik rumah tangga masih menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Pada penelitian ini akan dikembangkan sistem pemantauan energi khususnya untuk beban rumah tangga berbasis teknologi IoT, sehingga dapat dilakukan pemantauan menggunaan energi listrik rumah tangga menggunakan aplikasi android di perangkat komunikasi telepon seluler (ponsel). Hasil pengujian akurasi pengukuran, dilakukan dengan membandingkan data pengukuran dengan alat ukur lain, menunjukkan pembacaan arus memiliki rata-rata error sebesar 0% sementara pembacaan tegangan memiliki rata-rata error sebesar 0,06%.Kata kunci: IoT, power meter, power monitor, konsumsi energi ABSTRACTThe savings on household electricity consumption will have an impact on national electricity consumption. Research shows that monitoring of household electricity consumption will have an impact on saving electricity consumption up to 30%. Direct monitoring starts from using cable to wireless technology. Some studies realated to developments of energy consumption monitoring still show unsatisfactory results.In this research will be developed energy monitoring system especially for household load based on IoT technology, so that can be monitored the use of household electrical energy using android application in communication device, handphone. The result of measurement measurement accuracy is done by comparing measurement data with other measuring instrument, indicating current reading has an average error of 0% while the voltage reading has an average error of 0.06%.Keywords: IoT, power meter, power Monitor, energy consumption","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"78 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128094450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-18DOI: 10.26760/elkomika.v6i3.420
K. Nugroho, Muhamad Syamsul Fallah
ABSTRAKJumlah pengguna yang meningkat merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas jaringan jika hanya menggunakan ukuran bandwidth yang sama. Sebagai contoh pada implementasi jaringan kampus, jaringan LAN antar gedung yang berbeda biasanya dihubungkan dengan menggunakan perangkat switch. Penurunan performansi jaringan pada jaringan tersebut akibat pertambahan jumlah pengguna bisa diatasi dengan menggunakan konsep load balancing dengan memanfaatkan teknologi EtherChannel. Implementasi teknologi tersebut dapat menggunakan dua pilihan protokol yaitu PAgP dan LACP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji performansi jaringan yang menerapkan konsep load balancing dengan menggunakan protokol PAgP dan LACP. Skenario pengujian menggunakan konsep client-server, dimana aplikasi server yang digunakan adalah FTP untuk implementasi layanan pertukaran data dan penggunaan software VLC untuk implementasi layanan video streaming. Pada penggunaan layanan FTP dengan protokol PAgP dihasilkan nilai delay 42% lebih baik dibandingkan dengan LACP. Begitupula untuk nilai throughput, penggunaan protokol PAgP masih lebih baik 10% dibandingkan dengan LACP.Kata kunci: LAN, Load balancing, Etherchannel, PAgP, LACP ABSTRACTThe increasing number of users is one cause of declining network performance if only use on the same bandwidth value. For example, in the implementation on the campus network, LAN among different building is usually connected using a switch. The decreasing of network performance on that network due to the increasing of the number of users which can be overcome by using a load balancing concept with EtherChannel technology utilization. The implementation of that technology uses two protocols, namely PAgP and LACP. This research intends to test the network performance by applying the load balancing concept using both PAgP and LACP protocols. The experiment scenarios used a client-server concept, where the implemented application server is FTP for exchanging data services and VLC software for implementing video streaming services. In the use of FTP services with using PAgP protocol showed a delay value of 42% better than LACP. The same with throughput value, the use of PAgP protocol still better 10% than LACP.Keywords: LAN, Load balancing, Etherchannel, PAgP, LACP
{"title":"Implementasi Load Balancing menggunakan Teknologi EtherChannel pada Jaringan LAN","authors":"K. Nugroho, Muhamad Syamsul Fallah","doi":"10.26760/elkomika.v6i3.420","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/elkomika.v6i3.420","url":null,"abstract":"ABSTRAKJumlah pengguna yang meningkat merupakan salah satu penyebab menurunnya kualitas jaringan jika hanya menggunakan ukuran bandwidth yang sama. Sebagai contoh pada implementasi jaringan kampus, jaringan LAN antar gedung yang berbeda biasanya dihubungkan dengan menggunakan perangkat switch. Penurunan performansi jaringan pada jaringan tersebut akibat pertambahan jumlah pengguna bisa diatasi dengan menggunakan konsep load balancing dengan memanfaatkan teknologi EtherChannel. Implementasi teknologi tersebut dapat menggunakan dua pilihan protokol yaitu PAgP dan LACP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji performansi jaringan yang menerapkan konsep load balancing dengan menggunakan protokol PAgP dan LACP. Skenario pengujian menggunakan konsep client-server, dimana aplikasi server yang digunakan adalah FTP untuk implementasi layanan pertukaran data dan penggunaan software VLC untuk implementasi layanan video streaming. Pada penggunaan layanan FTP dengan protokol PAgP dihasilkan nilai delay 42% lebih baik dibandingkan dengan LACP. Begitupula untuk nilai throughput, penggunaan protokol PAgP masih lebih baik 10% dibandingkan dengan LACP.Kata kunci: LAN, Load balancing, Etherchannel, PAgP, LACP ABSTRACTThe increasing number of users is one cause of declining network performance if only use on the same bandwidth value. For example, in the implementation on the campus network, LAN among different building is usually connected using a switch. The decreasing of network performance on that network due to the increasing of the number of users which can be overcome by using a load balancing concept with EtherChannel technology utilization. The implementation of that technology uses two protocols, namely PAgP and LACP. This research intends to test the network performance by applying the load balancing concept using both PAgP and LACP protocols. The experiment scenarios used a client-server concept, where the implemented application server is FTP for exchanging data services and VLC software for implementing video streaming services. In the use of FTP services with using PAgP protocol showed a delay value of 42% better than LACP. The same with throughput value, the use of PAgP protocol still better 10% than LACP.Keywords: LAN, Load balancing, Etherchannel, PAgP, LACP","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117275811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-18DOI: 10.26760/ELKOMIKA.V6I3.317
Luky Renaldi, Sugondo Hadiyoso, D. Ramadan
ABSTRAKDeteksi keberadaan objek secara otomatis pada ruangan diperlukan ketika terdapat keterbatasan dalam melakukan penginderaan. Pemanfaatan sistem radar menjadi saah satu solusi untuk penginderaan objek. Pada paper ini, diimplementasikan prototipe radar menggunakan sensor ultrasonik, mikrokontroller Arduino UNO R3 dan motor servo. Sistem ini dirancang dengan tiga buah sensor ultrasonik dengan motor sebagai penggerak horizontal dan vertikal dalam sistem pemindainya. Sensor yang berjumlah tiga buah, diletakkan pada titik yang berbeda sehingga dapat membaca jarak, sudut dan ketinggian objek dari arah titik tersebut, hasil dari pengukuran objek ditampilkan pada PC melalui aplikasi pemograman GUI. Dari hasil pengujian, radar mampu mendeteksi objek antara 5 cm dari depan radar dengan jarak maksimum 30 cm dan diperoleh tingkat kesalahan pengukuran jarak dan ketinggian sebesar 1 - 2 cm sedangkan untuk sudut 1˚- 3˚.Kata kunci: Deteksi, Radar, Ultrasonik, Jarak, SudutABSTRACTAutomatic detection of objects in the room is required when there are limitations in the sensing. Utilization of radar system becomes one solution for sensing object. In this paper, we implemented a prototype radar using ultrasonic sensor, Arduino UNO R3 microcontroller and servo motor. The system is designed with three ultrasonic sensors with motors as horizontal and vertical drive in the scanning system. Three sensors are placed at different points so that they can read the distance, angle and height of the object from that point, the result of measuring the object displayed on the PC through the GUI programming application. From the test results, the radar is able to detect objects between 5 cm from the front of the radar with a maximum distance of 30 cm and obtained the error rate measurement of distance and altitude of 1 - 2 cm while for the angle of 1˚ - 3˚.Keywords: Detection, Radar, Ultrasonic, Distance, Angle
当物体感知能力受到限制时,需要自动对其存在的空间进行检测。雷达系统的利用成为对物体感知的单一解决方案。在这篇论文中,使用超声波传感器、Arduino UNO R3和servo电机实现了雷达的原型。该系统被设计成由三个超声波传感器和马达驱动的水平和垂直传动系统。3个传感器被放置在不同的位置,以读取物体从点方向的距离、角度和高度,对象测量的结果通过GUI编程应用程序在PC上显示。测试结果,雷达的雷达可以探测到物体从前面5厘米之间的最大距离测量误差水平距离和高度30厘米(12英寸)和获得1 - 2厘米大小的至于˚1 - 3˚角度。关键词:探测、雷达、超声波、距离、房间中对象探测的斜角要求雷达系统的功用变成了一种感知物体的解决方案。在这篇论文中,我们使用超声波传感器Arduino UNO R3微控制器和伺服电机实现了雷达原型。系统设计有三种超声波传感器,扫描仪系统中有美国水平电机和垂直驱动。三个传感器放置在不同的地方,这样他们就可以通过GUI编程应用程序在电脑上展示的对象的分布、角度和高度。从《雷达是a test results,到5厘米之间检测物体从前线》和《雷达with a的最大距离30厘米(12英寸)和出错率测量距离和高度的》获得1 - 2厘米而为之角度˚- 3˚。探测,雷达,超声波,距离,角度
{"title":"Purwarupa Radar sebagai Pendeteksi Benda Diam menggunakan Ultrasonik","authors":"Luky Renaldi, Sugondo Hadiyoso, D. Ramadan","doi":"10.26760/ELKOMIKA.V6I3.317","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/ELKOMIKA.V6I3.317","url":null,"abstract":"ABSTRAKDeteksi keberadaan objek secara otomatis pada ruangan diperlukan ketika terdapat keterbatasan dalam melakukan penginderaan. Pemanfaatan sistem radar menjadi saah satu solusi untuk penginderaan objek. Pada paper ini, diimplementasikan prototipe radar menggunakan sensor ultrasonik, mikrokontroller Arduino UNO R3 dan motor servo. Sistem ini dirancang dengan tiga buah sensor ultrasonik dengan motor sebagai penggerak horizontal dan vertikal dalam sistem pemindainya. Sensor yang berjumlah tiga buah, diletakkan pada titik yang berbeda sehingga dapat membaca jarak, sudut dan ketinggian objek dari arah titik tersebut, hasil dari pengukuran objek ditampilkan pada PC melalui aplikasi pemograman GUI. Dari hasil pengujian, radar mampu mendeteksi objek antara 5 cm dari depan radar dengan jarak maksimum 30 cm dan diperoleh tingkat kesalahan pengukuran jarak dan ketinggian sebesar 1 - 2 cm sedangkan untuk sudut 1˚- 3˚.Kata kunci: Deteksi, Radar, Ultrasonik, Jarak, SudutABSTRACTAutomatic detection of objects in the room is required when there are limitations in the sensing. Utilization of radar system becomes one solution for sensing object. In this paper, we implemented a prototype radar using ultrasonic sensor, Arduino UNO R3 microcontroller and servo motor. The system is designed with three ultrasonic sensors with motors as horizontal and vertical drive in the scanning system. Three sensors are placed at different points so that they can read the distance, angle and height of the object from that point, the result of measuring the object displayed on the PC through the GUI programming application. From the test results, the radar is able to detect objects between 5 cm from the front of the radar with a maximum distance of 30 cm and obtained the error rate measurement of distance and altitude of 1 - 2 cm while for the angle of 1˚ - 3˚.Keywords: Detection, Radar, Ultrasonic, Distance, Angle","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126974781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-18DOI: 10.26760/elkomika.v6i3.367
Dwi Aryanta, Lita Lidyawati, Mulia Eza Akmal
ABSTRAKPerangkat komunikasi Handy Talky (HT) yang ada saat ini masih relatif banyak dipergunakan mengingat nilai ekonomis yang dimilikinya. Pada beberapa tipe, perangkat ini memiliki kekurangan dalam hal jangkauan. Penelitian ini bertujuan untuk merealisasikan dua buah antena J-Pole menggunakan bahan aluminium rod yang diaplikasi pada perangkat HT pada frekuensi 144 MHz. Hasil realisasi kedua antena diperoleh gain antena 1 dan 2 masing-masing sebesar 6,23 dB dan 6,34 dB, dimana VSWR didapatkan sebesar 1,27 dan 1,16. Nilai Return Loss pada antena 1 dan 2 masing-masing sebesar -18,58 dB dan -22,48 dB. Antena J-Pole yang diaplikasikan dapat menambah jarak jangkau HT yang digunakan sejauh 2,46 km dari penggunaan antena existing.Kata kunci: J-Pole, Handy Talky, VSWR, Gain, Omnidirectional. ABSTRACTHandy Talky (HT) communication devices that exist today are still relatively widely used considering the economic value it has. In some types, this device has a deficiency in terms of range. This study aims to realize two J-Pole antennas using aluminum rod material applied to HT devices at a frequency of 144 MHz. The second antenna gain result obtained antenna gain 1 and 2 respectively equal to 6.23 dB and 6.34 dB, where VSWR got equal to 1.27 and 1.16. Return Loss values on antennas 1 and 2 are respectively -18.58 dB and -22.48 dB. The applied J-Pole antenna can increase the range of HT used as far as 2.46 km from the use of existing antenna.Keywords: J-Pole, Handy Talky, VSWR, Gain, Omnidirectional
{"title":"Antena J-Pole Berbahan Aluminium Rod pada Komunikasi Handy Talky","authors":"Dwi Aryanta, Lita Lidyawati, Mulia Eza Akmal","doi":"10.26760/elkomika.v6i3.367","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/elkomika.v6i3.367","url":null,"abstract":"ABSTRAKPerangkat komunikasi Handy Talky (HT) yang ada saat ini masih relatif banyak dipergunakan mengingat nilai ekonomis yang dimilikinya. Pada beberapa tipe, perangkat ini memiliki kekurangan dalam hal jangkauan. Penelitian ini bertujuan untuk merealisasikan dua buah antena J-Pole menggunakan bahan aluminium rod yang diaplikasi pada perangkat HT pada frekuensi 144 MHz. Hasil realisasi kedua antena diperoleh gain antena 1 dan 2 masing-masing sebesar 6,23 dB dan 6,34 dB, dimana VSWR didapatkan sebesar 1,27 dan 1,16. Nilai Return Loss pada antena 1 dan 2 masing-masing sebesar -18,58 dB dan -22,48 dB. Antena J-Pole yang diaplikasikan dapat menambah jarak jangkau HT yang digunakan sejauh 2,46 km dari penggunaan antena existing.Kata kunci: J-Pole, Handy Talky, VSWR, Gain, Omnidirectional. ABSTRACTHandy Talky (HT) communication devices that exist today are still relatively widely used considering the economic value it has. In some types, this device has a deficiency in terms of range. This study aims to realize two J-Pole antennas using aluminum rod material applied to HT devices at a frequency of 144 MHz. The second antenna gain result obtained antenna gain 1 and 2 respectively equal to 6.23 dB and 6.34 dB, where VSWR got equal to 1.27 and 1.16. Return Loss values on antennas 1 and 2 are respectively -18.58 dB and -22.48 dB. The applied J-Pole antenna can increase the range of HT used as far as 2.46 km from the use of existing antenna.Keywords: J-Pole, Handy Talky, VSWR, Gain, Omnidirectional","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125969457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-18DOI: 10.26760/elkomika.v6i3.328
Ratna Susana, Kemal Rosyidi, Decy Nataliana
ABSTRAKKondisi sel surya sangat dipengaruhi oleh suhu dan intensitas matahari yang berperilaku dinamis, sehingga sel surya sulit mencapai titik tegangan dan arus maksimumnya. Sedangkan berdasarkan kurva karakteristik Daya-Tegangan sel surya, terdapat satu titik daya keluaran maksimum pada saat tertentu. Titik daya maksimum tersebut dapat dilacak menggunakan teknik Maximum Power Point Tracking (MPPT). Penerapan teknik MPPT pada modul surya menggunakan konverter DC-DC topologi synchronous buck yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode perturb and observe. Pengaturan duty cycle PWM oleh Arduino Uno pada konverter DC-DC, akan menggeser titik daya modul surya agar selalu berada pada kondisi maksimum. Efisiensi konverter synchronous buck yang dihasilkan paling rendah adalah 43,73% pada duty cycle 10% dan tertinggi 95,6% pada duty cycle 100%. Hasil pengujian tanpa MPPT didapatkan daya keluaran modul surya tertinggi sebesar 16.49 Watt, dan pada saat yang sama ketika pengujian dilakukan dengan menerapkan teknik MPPT, maka daya keluaran modul surya yang terlacak adalah sebesar 23.60 Watt.Kata kunci: modul surya, MPPT, synchronous buck, perturb and observe.ABSTRACTThe condition of solar cells is very influenced by the temperature and the sun intensity which behaves dynamically, so that solar cells are difficult to reach the maximum point of voltage and current. Whereas based on the Power-Voltage characteristics curve of solar cells, there is a maximum output power point at any given moment. The maximum power point can be tracked using Maximum Power Point Tracking (MPPT) technique. Application of MPPT technique on solar module using DC-DC converter synchronous buck topology which is done in this research using perturb and observe method. PWM duty cycle setting by Arduino Uno in DC-DC converter, will shift the solar module power point to always be in maximum condition. The lowest synchronous buck converter efficiency is 43.73% in the 10% duty cycle and the highest is 95.6% in the 100% duty cycle. The test results without MPPT obtained the highest solar module output power of 16.49 Watt, and at the same time when the test is done by applying the MPPT technique, the tracked solar module output power is 23.60 Watt.Keywords: solar module, MPPT, synchronous buck, perturb and observe.
{"title":"Penerapan Teknik MPPT pada Modul Surya menggunakan Konverter DC-DC Topologi Synchronous Buck","authors":"Ratna Susana, Kemal Rosyidi, Decy Nataliana","doi":"10.26760/elkomika.v6i3.328","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/elkomika.v6i3.328","url":null,"abstract":"ABSTRAKKondisi sel surya sangat dipengaruhi oleh suhu dan intensitas matahari yang berperilaku dinamis, sehingga sel surya sulit mencapai titik tegangan dan arus maksimumnya. Sedangkan berdasarkan kurva karakteristik Daya-Tegangan sel surya, terdapat satu titik daya keluaran maksimum pada saat tertentu. Titik daya maksimum tersebut dapat dilacak menggunakan teknik Maximum Power Point Tracking (MPPT). Penerapan teknik MPPT pada modul surya menggunakan konverter DC-DC topologi synchronous buck yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode perturb and observe. Pengaturan duty cycle PWM oleh Arduino Uno pada konverter DC-DC, akan menggeser titik daya modul surya agar selalu berada pada kondisi maksimum. Efisiensi konverter synchronous buck yang dihasilkan paling rendah adalah 43,73% pada duty cycle 10% dan tertinggi 95,6% pada duty cycle 100%. Hasil pengujian tanpa MPPT didapatkan daya keluaran modul surya tertinggi sebesar 16.49 Watt, dan pada saat yang sama ketika pengujian dilakukan dengan menerapkan teknik MPPT, maka daya keluaran modul surya yang terlacak adalah sebesar 23.60 Watt.Kata kunci: modul surya, MPPT, synchronous buck, perturb and observe.ABSTRACTThe condition of solar cells is very influenced by the temperature and the sun intensity which behaves dynamically, so that solar cells are difficult to reach the maximum point of voltage and current. Whereas based on the Power-Voltage characteristics curve of solar cells, there is a maximum output power point at any given moment. The maximum power point can be tracked using Maximum Power Point Tracking (MPPT) technique. Application of MPPT technique on solar module using DC-DC converter synchronous buck topology which is done in this research using perturb and observe method. PWM duty cycle setting by Arduino Uno in DC-DC converter, will shift the solar module power point to always be in maximum condition. The lowest synchronous buck converter efficiency is 43.73% in the 10% duty cycle and the highest is 95.6% in the 100% duty cycle. The test results without MPPT obtained the highest solar module output power of 16.49 Watt, and at the same time when the test is done by applying the MPPT technique, the tracked solar module output power is 23.60 Watt.Keywords: solar module, MPPT, synchronous buck, perturb and observe.","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121510420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-09DOI: 10.26760/ELKOMIKA.V6I2.165
Ledya Novamizanti, Gelar Budiman, Bhisma Adi Wibowo
ABSTRAKKasus pelanggaran hak cipta musik atau lagu menjadi masalah dan mendapat perhatian serius oleh industri musik di Indonesia. Teknik audio watermarking merupakan salah satu solusi untuk melindungi hak cipta audio digital dari tindakan ilegal dengan cara menyembunyikan watermark berupa identitas pemilik ke dalam audio tersebut. Pada penelitian ini, audio host diubah menjadi matriks 1-dimensi untuk proses framing. Selanjutnya Stationary Wavelet Transform (SWT) digunakan untuk mendapatkan sub- band stasioner terpilih yang akan disisipkan watermark. Metode Statistical Mean Manipulation (SMM) akan menghitung rata-rata host audio dalam satu frame, dan dilakukan proses penyisipan bit. Optimasi dilakukan dengan melakukan evaluasi parameter yang menghasilkan BER paling tinggi setelah sistem diberikan serangan. Hasil dari optimasi diperoleh suatu sistem audio watermarking yang kuat dan tahan terhadap gangguan signal, dengan rata-rata BER 0.113, SNR 31 dB, ODG -0.6, dan MOS 4.6.Kata kunci: audio watermarking, SWT, SMM, optimasiABSTRACTThe case of copyright infringement of music or song becomes a serious problem in Indonesia. Audio watermarking technique is one solution to protect the music copyright of digital audio from illegal acts by hidding the watermark in the form owner's identity into the audio. The workings of audio watermarking is to embed the watermark in the form owner's identity into the audio. In this study, the audio host is converted into a 1-dimensional matrix for the framing process. Furthermore Stationary Wavelet Transform (SWT) used to obtain stationary sub-bands selected to be inserted watermark. Statistical methods Mean Manipulation (SMM) will calculate the average host audio in one frame, and do bits insertion process. Optimization is done by evaluating the parameters that produce the highest BER after the system is given an attack. The results of the optimization obtained an audio watermarking system that is robust and resistant to signal interference, with the average BER 0.113, SNR 31 dB, ODG -0.6, and MOS 4.6. Keywords: audio watermarking, SWT, SMM, optimization
{"title":"Optimasi Sistem Penyembunyian Data pada Audio menggunakan Sub-band Stasioner dan Manipulasi Rata-rata Statistik","authors":"Ledya Novamizanti, Gelar Budiman, Bhisma Adi Wibowo","doi":"10.26760/ELKOMIKA.V6I2.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/ELKOMIKA.V6I2.165","url":null,"abstract":"ABSTRAKKasus pelanggaran hak cipta musik atau lagu menjadi masalah dan mendapat perhatian serius oleh industri musik di Indonesia. Teknik audio watermarking merupakan salah satu solusi untuk melindungi hak cipta audio digital dari tindakan ilegal dengan cara menyembunyikan watermark berupa identitas pemilik ke dalam audio tersebut. Pada penelitian ini, audio host diubah menjadi matriks 1-dimensi untuk proses framing. Selanjutnya Stationary Wavelet Transform (SWT) digunakan untuk mendapatkan sub- band stasioner terpilih yang akan disisipkan watermark. Metode Statistical Mean Manipulation (SMM) akan menghitung rata-rata host audio dalam satu frame, dan dilakukan proses penyisipan bit. Optimasi dilakukan dengan melakukan evaluasi parameter yang menghasilkan BER paling tinggi setelah sistem diberikan serangan. Hasil dari optimasi diperoleh suatu sistem audio watermarking yang kuat dan tahan terhadap gangguan signal, dengan rata-rata BER 0.113, SNR 31 dB, ODG -0.6, dan MOS 4.6.Kata kunci: audio watermarking, SWT, SMM, optimasiABSTRACTThe case of copyright infringement of music or song becomes a serious problem in Indonesia. Audio watermarking technique is one solution to protect the music copyright of digital audio from illegal acts by hidding the watermark in the form owner's identity into the audio. The workings of audio watermarking is to embed the watermark in the form owner's identity into the audio. In this study, the audio host is converted into a 1-dimensional matrix for the framing process. Furthermore Stationary Wavelet Transform (SWT) used to obtain stationary sub-bands selected to be inserted watermark. Statistical methods Mean Manipulation (SMM) will calculate the average host audio in one frame, and do bits insertion process. Optimization is done by evaluating the parameters that produce the highest BER after the system is given an attack. The results of the optimization obtained an audio watermarking system that is robust and resistant to signal interference, with the average BER 0.113, SNR 31 dB, ODG -0.6, and MOS 4.6. Keywords: audio watermarking, SWT, SMM, optimization","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124765910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-09DOI: 10.26760/elkomika.v6i2.207
R. Prasetia, Doan Perdana, Ridha Muldina Negara
ABSTRAKSalah satu permasalahan di kota-kota besar adalah kemacetan lalu lintas yang disebabkan karena tidak mencukupinya ruas jalan, volume kendaraan yang begitu besar, persebaran kendaraan yang tidak merata dan lain-lain. Salah satu solusinya adalah para pengendara dapat menggunakan aplikasi peta digital pada smartphone-nya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengimbangan beban trafik kendaraan. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai kinerja VANET yang menggunakan protokol routing GPSR dan AODV dengan skema pengimbangan beban trafik kendaraan dengan pengaruh kepadatan node. Perancangan sistem simulasi terbagi menjadi dua subsistem yaitu subsistem mobilitas dan jaringan. Kemudian dilakukan pengimbangan beban trafik kendaraan, dan kinerja VANET akan diamati. Performansi dievaluasi dengan average end to end delay, throughput, dan packet delivery ratio. Nilai rata-rata throughput, PDR, delay untuk GPSR adalah 142.21 Kbps, 87.47 %, dan 82.83 ms. Sedangkan AODV adalah 119.81 Kbps, 86.67 %, dan 103.21 ms. Dari hasil penelitian nilai QoS performansi dari routing protocol GPSR lebih baik dari pada AODV pada VANET.Kata kunci: Vanet, Pengimbangan Beban, GPSR, AODV.ABSTRACTOne of the problems in big cities is congestion. The congestion is caused byinsufficient road segment, large volume of vehicles, unbalanced spread ofvehicles and others. One solution is that riders can use digital map applications on their smartphones. Therefore it is necessary to balancing the traffic load of vehicles. In this research will be discussed about VANET performance using GPSR and AODV routing protocol with vehicle traffic load balancing scheme with node density influence. The design of the simulation system is divided into two subsystems namely mobility and network subsystem. Then balancing the vehicle traffic load, and VANET performance will be observed. Performance is evaluated with the average end to end delay, throughput, and packet delivery ratio. The mean value of throughput, PDR, delay for GPSR respectively 142.21 Kbps, 87.47%, and 82.83 ms. While AODV is 119.81 Kbps, 86.67%, and 103.21 ms. From the simulation results can be concluded that the performance of GPSR is better than AODV on VANET. Keywords: Vanet, Load Balancing, GPSR, AODV.
{"title":"Analisis Kinerja GPSR dan AODV pada VANET dengan Skema Pengimbangan Beban Trafik","authors":"R. Prasetia, Doan Perdana, Ridha Muldina Negara","doi":"10.26760/elkomika.v6i2.207","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/elkomika.v6i2.207","url":null,"abstract":"ABSTRAKSalah satu permasalahan di kota-kota besar adalah kemacetan lalu lintas yang disebabkan karena tidak mencukupinya ruas jalan, volume kendaraan yang begitu besar, persebaran kendaraan yang tidak merata dan lain-lain. Salah satu solusinya adalah para pengendara dapat menggunakan aplikasi peta digital pada smartphone-nya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengimbangan beban trafik kendaraan. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai kinerja VANET yang menggunakan protokol routing GPSR dan AODV dengan skema pengimbangan beban trafik kendaraan dengan pengaruh kepadatan node. Perancangan sistem simulasi terbagi menjadi dua subsistem yaitu subsistem mobilitas dan jaringan. Kemudian dilakukan pengimbangan beban trafik kendaraan, dan kinerja VANET akan diamati. Performansi dievaluasi dengan average end to end delay, throughput, dan packet delivery ratio. Nilai rata-rata throughput, PDR, delay untuk GPSR adalah 142.21 Kbps, 87.47 %, dan 82.83 ms. Sedangkan AODV adalah 119.81 Kbps, 86.67 %, dan 103.21 ms. Dari hasil penelitian nilai QoS performansi dari routing protocol GPSR lebih baik dari pada AODV pada VANET.Kata kunci: Vanet, Pengimbangan Beban, GPSR, AODV.ABSTRACTOne of the problems in big cities is congestion. The congestion is caused byinsufficient road segment, large volume of vehicles, unbalanced spread ofvehicles and others. One solution is that riders can use digital map applications on their smartphones. Therefore it is necessary to balancing the traffic load of vehicles. In this research will be discussed about VANET performance using GPSR and AODV routing protocol with vehicle traffic load balancing scheme with node density influence. The design of the simulation system is divided into two subsystems namely mobility and network subsystem. Then balancing the vehicle traffic load, and VANET performance will be observed. Performance is evaluated with the average end to end delay, throughput, and packet delivery ratio. The mean value of throughput, PDR, delay for GPSR respectively 142.21 Kbps, 87.47%, and 82.83 ms. While AODV is 119.81 Kbps, 86.67%, and 103.21 ms. From the simulation results can be concluded that the performance of GPSR is better than AODV on VANET. Keywords: Vanet, Load Balancing, GPSR, AODV.","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122864868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-09DOI: 10.26760/ELKOMIKA.V6I2.219
S. Aulia, Fajri Eka Satria, Ratri Dwi Atmaja
ABSTRAKPengukuran tinggi dan berat badan manusia sekarang ini masih bersifat manual sehingga kurang efisien jika dilakukan untuk kebutuhan dengan jumlah objek yang banyak. Sebagai solusi, pada penelitian ini telah dirancang suatu sistem untuk mengukur Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) manusia berbasis Morphological Image Processing (MIP). Proses dimulai dengan citra masukan berupa citra digital full body yang dapat diambil dengan smartphone kemudian dilanjutkan dengan operasi MIP terdiri dari proses dilasi, filling dan labeling. Hasil dari MIP adalah jumlah piksel tinggi objek yang dikonversi menjadi TB (cm). Sedangkan perhitungan BB (kg) diperoleh dari luas permukaan tubuh objek berbasis BSA dengan memodelkan ke bentuk tabung elips. Dari hasil pengujian, diperoleh performansi sistem maksimum yaitu Approximate Value 98.42% untuk TB dan 94.4% untuk BB. Nilai tersebut diperoleh dengan parameter nilai jarak pengambilan 306 cm dan strel (structure element) pada MIP adalah 2.Kata kunci: tinggi badan, berat badan, BSA, morphological image processing ABSTRACTMeasurement of human height and weight are still performed manual today so it have not efficiency if conducted to many objects. As a solution, this research has designed a system for measuring the human body height and weight based on morphological image processing (MIP). The process was started with an input image of a full body digital image that retrieved with a smartphone followed by a MIP operation consisting of dilation, filling, and labeling. The result of MIP is the number of high pixels of objects converted to height in cm. While weight calculation has been obtained from surface area of body object based on BSA by modelling it to ellipse tube. The system performance is obtained at maximum Approximate Value of 98.42% for height and 94.4% for weight. That value was obtained with 306 cm distance and 2 stucture element size of MIP. Keywords: height, weight, BSA, morphological image processing
人类的高度和体重的抽象测量仍然是手工的,因此在使用大量物体的需求时效率较低。作为本研究的解决方案,设计了一个系统来测量身高(rs)和体重(BB)人类基于Morphological加工(喵)的形象。这个过程从智能手机上可检索的完整身体数字图像的输入图像开始,然后再由调节、过滤和标签过程组成的MIP操作。喵的结果是大量像素转换成结核病的对象(cm)。而身体表面积的计算BB(公斤)获得基于椭圆管可以模拟到形状的物体。从测试结果中,获得最大系统表现为Approximate值98.42%,b.b. 4%。该值是通过306厘米的距离参数获得的,在MIP上的structure元素是2。关键词:身高,体重,可以,morphological形象加工ABSTRACTMeasurement of human高地和重量是今日还是手动performed所以它有新版如果conducted音符要很多物体。美国a solution,这个研究设计了系统的测量人体高地和重量改编自morphological加工(喵)的形象。过程是全身开始用a的输入图像的数码图像那retrieved with a智能手机跟着由喵consisting of dilation行动,替和labeling。喵之论点当家》是高像素的物体converted to高地在厘米。虽然重量计算已经从表面连接到身体物体的区域,通过它的模式连接到椭圆管。演出是在获得系统最高Approximate价值》98。4%的重量为94高地和42%。那不再是获得306厘米距离和2 stucture元素大小的喵。音高,重量,BSA,形态图像处理
{"title":"Sistem Pengukur Tinggi dan Berat Badan berbasis Morphological Image Processing","authors":"S. Aulia, Fajri Eka Satria, Ratri Dwi Atmaja","doi":"10.26760/ELKOMIKA.V6I2.219","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/ELKOMIKA.V6I2.219","url":null,"abstract":"ABSTRAKPengukuran tinggi dan berat badan manusia sekarang ini masih bersifat manual sehingga kurang efisien jika dilakukan untuk kebutuhan dengan jumlah objek yang banyak. Sebagai solusi, pada penelitian ini telah dirancang suatu sistem untuk mengukur Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) manusia berbasis Morphological Image Processing (MIP). Proses dimulai dengan citra masukan berupa citra digital full body yang dapat diambil dengan smartphone kemudian dilanjutkan dengan operasi MIP terdiri dari proses dilasi, filling dan labeling. Hasil dari MIP adalah jumlah piksel tinggi objek yang dikonversi menjadi TB (cm). Sedangkan perhitungan BB (kg) diperoleh dari luas permukaan tubuh objek berbasis BSA dengan memodelkan ke bentuk tabung elips. Dari hasil pengujian, diperoleh performansi sistem maksimum yaitu Approximate Value 98.42% untuk TB dan 94.4% untuk BB. Nilai tersebut diperoleh dengan parameter nilai jarak pengambilan 306 cm dan strel (structure element) pada MIP adalah 2.Kata kunci: tinggi badan, berat badan, BSA, morphological image processing ABSTRACTMeasurement of human height and weight are still performed manual today so it have not efficiency if conducted to many objects. As a solution, this research has designed a system for measuring the human body height and weight based on morphological image processing (MIP). The process was started with an input image of a full body digital image that retrieved with a smartphone followed by a MIP operation consisting of dilation, filling, and labeling. The result of MIP is the number of high pixels of objects converted to height in cm. While weight calculation has been obtained from surface area of body object based on BSA by modelling it to ellipse tube. The system performance is obtained at maximum Approximate Value of 98.42% for height and 94.4% for weight. That value was obtained with 306 cm distance and 2 stucture element size of MIP. Keywords: height, weight, BSA, morphological image processing","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121851338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-09DOI: 10.26760/elkomika.v6i2.274
Budi Sugandi, Suradi Wiyono
ABSTRAKSalah satu elemen teknologi pendukung dari industri manufaktur elektronika adalah mesin Die Attach. Mesin ini digunakan pada proses assembly komponen dengan metode pick and place komponen pada material. Sebagai proses yang penting dalam industri manufaktur, mesin ini memerlukan kalibrasi secara reguler dan tepat yang akan menjadi kunci sukses dari kualitas suatu produksi. Penelitian ini bertujuan membuat suatu purwarupa alat yang digunakan sebagai pengontrol kalibrasi dengan menggunakan laser sensor. Proses kalibrasi dilakukan dengan cara mengukur kerataan titip sisi work holder menggunakan laser sensor. Kerataan didapatkan dengan membandingkan jarak yang terukur oleh laser sensor pada tiap titik uji. Jarak yang sama pada tiap titik uji menunjukkan kerataan dari work holder. Pergerakan laser sensor dikontrol oleh dua buah motor yang bergerak ke arah sumbu X dan Y. Alat ini telah diuji dengan mengkalibrasi pada empat sisi work holder. Hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan pengukuran manual dan didapatkan error rata-rata pengukuran sekitar 4%.Kata kunci: Laser sensor, kerataan, kalibrasi, die attach machine ABSTRACTOne of the element technology supporting an industrial manufacturing is Die Attach machine. This machine is used at component assembly using component pick and place. As an important process, this machine requires regular and precise calibration to support quality of the product. This research aims to build a prototype system using laser sensor which can be used as calibration instrument. The callibration proses was done by measuring the flatness of each side of work holder using laser sensor. The flatness was obtained by comparing the distance of each testing point. The same distance on each testing point represented the flatness of the wrok holder. The movement of laser sensor was controlled by two motors which moved to X and Y axis. The system has been tested to calibrate each side of work holder. The experimental results were then compare with manual measurement and showed the measurement error about 4%.Keywords: Laser sensor, flatness, callibration, die attach machine.
电子生产行业的支持技术元素之一是Die Attach机。这台机器是用在材料中选择和地点的部件组装过程中使用的。作为生产行业的一个重要过程,这台机器需要定期、精确的校准,这将是生产质量的关键。这项研究的目的是通过激光传感器构建用于校准控制器的原型。校准过程是通过使用激光传感器测量工作支架侧面的校准来完成的。它们是通过比较激光在每个测试点上测量的距离来实现的。每个测试点的距离都是一样的,表明工作臂的结构是一致的。激光运动传感器由两辆向X轴和Y轴移动的电机控制,该设备已通过校准工作杆的四个两侧进行测试。然后测试结果与手工测量进行比较,平均误差约为4%。关键词:激光传感器、校准、校准、die attach machine ABSTRACTOne of the element manufacturing is die attach machine。这台机器是用压缩配件用的。作为一个重要的过程,这台机器的要求和精确的加利福尼亚来支持产品的质量。这项研究使用的激光传感器可以用作校准仪器,构建原型系统。这个过程的振动是通过使用激光传感器来测量工作各个支架的平坦部分完成的。平静是由每一点测试的距离所掩盖的。每一点测试的距离都代表着wrok的平坦地带。激光传感器的运动由两个移动到X和Y轴的马达控制。系统已被测试为工作支柱的每一边。当时的实验结果与手册测量和纠正的错误为4%。激光传感器,平滑,振动,死亡attach机器。
{"title":"Purwarupa Alat Kalibrasi Kerataan Bidang Kerja menggunakan Laser Sensor","authors":"Budi Sugandi, Suradi Wiyono","doi":"10.26760/elkomika.v6i2.274","DOIUrl":"https://doi.org/10.26760/elkomika.v6i2.274","url":null,"abstract":"ABSTRAKSalah satu elemen teknologi pendukung dari industri manufaktur elektronika adalah mesin Die Attach. Mesin ini digunakan pada proses assembly komponen dengan metode pick and place komponen pada material. Sebagai proses yang penting dalam industri manufaktur, mesin ini memerlukan kalibrasi secara reguler dan tepat yang akan menjadi kunci sukses dari kualitas suatu produksi. Penelitian ini bertujuan membuat suatu purwarupa alat yang digunakan sebagai pengontrol kalibrasi dengan menggunakan laser sensor. Proses kalibrasi dilakukan dengan cara mengukur kerataan titip sisi work holder menggunakan laser sensor. Kerataan didapatkan dengan membandingkan jarak yang terukur oleh laser sensor pada tiap titik uji. Jarak yang sama pada tiap titik uji menunjukkan kerataan dari work holder. Pergerakan laser sensor dikontrol oleh dua buah motor yang bergerak ke arah sumbu X dan Y. Alat ini telah diuji dengan mengkalibrasi pada empat sisi work holder. Hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan pengukuran manual dan didapatkan error rata-rata pengukuran sekitar 4%.Kata kunci: Laser sensor, kerataan, kalibrasi, die attach machine ABSTRACTOne of the element technology supporting an industrial manufacturing is Die Attach machine. This machine is used at component assembly using component pick and place. As an important process, this machine requires regular and precise calibration to support quality of the product. This research aims to build a prototype system using laser sensor which can be used as calibration instrument. The callibration proses was done by measuring the flatness of each side of work holder using laser sensor. The flatness was obtained by comparing the distance of each testing point. The same distance on each testing point represented the flatness of the wrok holder. The movement of laser sensor was controlled by two motors which moved to X and Y axis. The system has been tested to calibrate each side of work holder. The experimental results were then compare with manual measurement and showed the measurement error about 4%.Keywords: Laser sensor, flatness, callibration, die attach machine.","PeriodicalId":344430,"journal":{"name":"ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131795711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}