Pub Date : 2022-10-18DOI: 10.35580/sainsmat112348612022
Indry Zusniati Pane, Delfariza Amalia, A. Ilhami
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kearifan lokal di Riau berbasis etnosains. Penelitian ini menggunakan metode SLR (Sistematic Literatur Review) dengan menggunakan diagram PRISMA. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan data dilakukan dengan mengidentifikasi atau menelaah semua artikel yang memiliki topik penelitian yang sama pada penelitian ini. Artikel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 3 artikel jurnal dan 3 skripsi. Dari penelitian ini didapatkan bahwa kearifan lokal ada tiga yaitu tradisi manongkah kerang di Kabupaten Indragiri Hilir, kearifan lokal tentang teknik penangkapan burung di Desa Rumbio, kearifan lokal hutan larangan adat Rumbio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trend penelitian IPA yang berbasis Etnosains ada 2 yaitu kearifan lokal hutan larangan adat Rumbio dan kearifan lokal manongkah kerang di Indragiri Hilir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal yang ada di provinsi Riau penelitiannya ada yang berbasis Etnosains.
{"title":"Trend Penelitian IPA Berbasis Etnosains Melayu Riau : Sistematic Literatur Review","authors":"Indry Zusniati Pane, Delfariza Amalia, A. Ilhami","doi":"10.35580/sainsmat112348612022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112348612022","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kearifan lokal di Riau berbasis etnosains. Penelitian ini menggunakan metode SLR (Sistematic Literatur Review) dengan menggunakan diagram PRISMA. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan data dilakukan dengan mengidentifikasi atau menelaah semua artikel yang memiliki topik penelitian yang sama pada penelitian ini. Artikel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 3 artikel jurnal dan 3 skripsi. Dari penelitian ini didapatkan bahwa kearifan lokal ada tiga yaitu tradisi manongkah kerang di Kabupaten Indragiri Hilir, kearifan lokal tentang teknik penangkapan burung di Desa Rumbio, kearifan lokal hutan larangan adat Rumbio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trend penelitian IPA yang berbasis Etnosains ada 2 yaitu kearifan lokal hutan larangan adat Rumbio dan kearifan lokal manongkah kerang di Indragiri Hilir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal yang ada di provinsi Riau penelitiannya ada yang berbasis Etnosains.","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115908294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-02DOI: 10.35580/sainsmat112302682022
Andi Evi Febrianti, I. Wulan, M. Irfan, Andi Sri Mutmainna, I. Hadi, Sumiati Side, Fajar Arwadi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media Liveworksheets dalam model discovery learning terhadap HOTS (High Order Thinking Skills) peserta didik kelas IX B.i 2 SMP Negeri 6 Makassar (Mata Pelajaran IPA Materi Pewarisan Sifat). Sampel penelitian ini adalah kelas IX B.i 2 yang berjumlah 31 peserta didik. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan yang terdiri dari 1 pertemuan pretest, 3 pertemuan proses pembelajaran dan 1 pertemuan posttest. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes High Order Thinking Skills (HOTS), dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil yang dicapai setelah pembelajaran menggunakan media Liveworksheets dalam model discovery learning terhadap High Order Thinking Skills (HOTS), adalah tingkat ketuntatasan perorangan pretest dan posttest peserta didik yaitu bertutut turut sebesar 0% dan 90,32% serta rata-rata nilai gain ternormalisasi hasil belajar adalah 0,68 yang berada pada kategori sedang. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa media Liveworksheets dalam model discovery learning terhadap High Order Thinking Skills (HOTS) efektif terhadap High Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik kelas IX B.i 2 SMP Negeri 6 Makassar pada mata pelajaran IPA materi pewarisan sifat.
{"title":"Efektivitas Penggunaan Media Liveworksheets dalam Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap HOTS (High Order Thinking Skills) Peserta Didik SMP Negeri 6 Makassar pada Mata Pelajaran IPA","authors":"Andi Evi Febrianti, I. Wulan, M. Irfan, Andi Sri Mutmainna, I. Hadi, Sumiati Side, Fajar Arwadi","doi":"10.35580/sainsmat112302682022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112302682022","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media Liveworksheets dalam model discovery learning terhadap HOTS (High Order Thinking Skills) peserta didik kelas IX B.i 2 SMP Negeri 6 Makassar (Mata Pelajaran IPA Materi Pewarisan Sifat). Sampel penelitian ini adalah kelas IX B.i 2 yang berjumlah 31 peserta didik. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan yang terdiri dari 1 pertemuan pretest, 3 pertemuan proses pembelajaran dan 1 pertemuan posttest. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes High Order Thinking Skills (HOTS), dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil yang dicapai setelah pembelajaran menggunakan media Liveworksheets dalam model discovery learning terhadap High Order Thinking Skills (HOTS), adalah tingkat ketuntatasan perorangan pretest dan posttest peserta didik yaitu bertutut turut sebesar 0% dan 90,32% serta rata-rata nilai gain ternormalisasi hasil belajar adalah 0,68 yang berada pada kategori sedang. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa media Liveworksheets dalam model discovery learning terhadap High Order Thinking Skills (HOTS) efektif terhadap High Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik kelas IX B.i 2 SMP Negeri 6 Makassar pada mata pelajaran IPA materi pewarisan sifat.","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126736119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-02DOI: 10.35580/sainsmat112330232022
Andi Mu'nisa Syamsu, A. F. Arsal, A. Muflihunna, Adlillah Triastuti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol karang lunak (Nephthea sp.) terhadap gambaran histopatologi paru mencit (Mus musculus). Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Karang lunak diekstrak dengan menggunakan etanol 95% sehingga diperoleh ekstrak kental. Tigapuluh ekor mencit dibagi dalam enam kelompok perlakuan dan 3 ulangan, kelompok kontrol negatif hanya diberi pakan standar, kelompok kontrol positif diberi paparan HCl 37% selama 10 hari, kelompok preventif 1 dan 2 diberi ekstrak karang lunak masing-masing 0,5g dan 1g secara oral pada hari ke 8 sebelum di beri HCl 37% selama 10 hari, dan kelompok kuratif diberi ekstrak karang lunak masing-masing 0,5g dan 1g secara oral pada hari ke 19 sesudah diberi HCl 37% selama 10 hari. Seluruh mencit dikorbankan dan organ paru-paru diambil untuk pembuatan preparat histopatologi dengan menggunakan metode paraffin dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Parameter pengamatan yaitu membran alveolus, lumen alveolus, dan hubungan antar alveolus. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol karang lunak (Nephthea sp.) terhadap perubahan gambaran histopatologi paru mencit. Kelompok preventif dan kuratif yang diberikan ekstrak karang lunak 1 g lebih efektif untuk menurunkan tingkat kerusakan pada paru-paru akibat paparan HCl 37%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pemberian ekstrak karang lunak (Nephthea sp.) memiliki pengaruh terhadap perubahan gambaran histopatologi paru mencit (Mus musculus).Kata Kunci: Nephthea sp., histopatologi, metode paraffin, paru-paru, Mus musculus
{"title":"Efektivitas Ekstrak Etanol Karang Lunak (Nephthea sp.) terhadap Gambaran Histopatologi Paru-Paru Mencit (Mus musculus)","authors":"Andi Mu'nisa Syamsu, A. F. Arsal, A. Muflihunna, Adlillah Triastuti","doi":"10.35580/sainsmat112330232022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112330232022","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol karang lunak (Nephthea sp.) terhadap gambaran histopatologi paru mencit (Mus musculus). Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Karang lunak diekstrak dengan menggunakan etanol 95% sehingga diperoleh ekstrak kental. Tigapuluh ekor mencit dibagi dalam enam kelompok perlakuan dan 3 ulangan, kelompok kontrol negatif hanya diberi pakan standar, kelompok kontrol positif diberi paparan HCl 37% selama 10 hari, kelompok preventif 1 dan 2 diberi ekstrak karang lunak masing-masing 0,5g dan 1g secara oral pada hari ke 8 sebelum di beri HCl 37% selama 10 hari, dan kelompok kuratif diberi ekstrak karang lunak masing-masing 0,5g dan 1g secara oral pada hari ke 19 sesudah diberi HCl 37% selama 10 hari. Seluruh mencit dikorbankan dan organ paru-paru diambil untuk pembuatan preparat histopatologi dengan menggunakan metode paraffin dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Parameter pengamatan yaitu membran alveolus, lumen alveolus, dan hubungan antar alveolus. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol karang lunak (Nephthea sp.) terhadap perubahan gambaran histopatologi paru mencit. Kelompok preventif dan kuratif yang diberikan ekstrak karang lunak 1 g lebih efektif untuk menurunkan tingkat kerusakan pada paru-paru akibat paparan HCl 37%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pemberian ekstrak karang lunak (Nephthea sp.) memiliki pengaruh terhadap perubahan gambaran histopatologi paru mencit (Mus musculus).Kata Kunci: Nephthea sp., histopatologi, metode paraffin, paru-paru, Mus musculus","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"158 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133061668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-02DOI: 10.35580/sainsmat112330222022
A. Mu’nisa, R. Rachmawaty, Halifah Pagrrah, Hilda Karim, Theodorus K. Tokan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan morfologi paru-paru pada mencit (Mus musculus) dengan pemberian berbagai asam kuat secara inhalasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berbagai asam kuat (HCl 37%, H2SO4 50%, dan HNO3 50%) sedangkan variabel terikatnya adalah kerusakan morfologi paru-paru mencit. Subjek penelitian ini adalah mencit jantan dan betina sebanyak 8 ekor dengan umur 2 bulan yang di bagi menjadi 4 kelompok perlakuan yang masing-masing kelompok terdiri atas 2 ekor mencit, yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan dengan pemberian asam klorida (HCl) 37%, kelompok perlakuan dengan pemberian asam sulfat (H2SO4) 50%, dan kelompok perlakuan dengan pemberian asam nitrat (HNO3) 50%. Asam kuat diberikan secara bersamaan dengan pemberian pakan standar dan air minum secara ad libitium. Setelah 10 hari masa perlakuan mencit (Mus musculus) dieutinasi dan dilakukan pembedahan untuk mengamati morfologi paru-paru yaitu warna, berat, dan bentuk paru-paru. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian asam kuat merusak morfologi paru-paru mencit dan morfologi paru-paru paling rusak pada pemberian asam nitrat (HNO3) 50%.Kata Kunci: Asam Kuat, Paru-Paru, Mencit (Mus musculus).
{"title":"Kerusakan Morfologis Paru-Paru Mencit Akibat Pemberian Asam Kuat Dengan Konsentrasi Berbeda","authors":"A. Mu’nisa, R. Rachmawaty, Halifah Pagrrah, Hilda Karim, Theodorus K. Tokan","doi":"10.35580/sainsmat112330222022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112330222022","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan morfologi paru-paru pada mencit (Mus musculus) dengan pemberian berbagai asam kuat secara inhalasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah berbagai asam kuat (HCl 37%, H2SO4 50%, dan HNO3 50%) sedangkan variabel terikatnya adalah kerusakan morfologi paru-paru mencit. Subjek penelitian ini adalah mencit jantan dan betina sebanyak 8 ekor dengan umur 2 bulan yang di bagi menjadi 4 kelompok perlakuan yang masing-masing kelompok terdiri atas 2 ekor mencit, yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan dengan pemberian asam klorida (HCl) 37%, kelompok perlakuan dengan pemberian asam sulfat (H2SO4) 50%, dan kelompok perlakuan dengan pemberian asam nitrat (HNO3) 50%. Asam kuat diberikan secara bersamaan dengan pemberian pakan standar dan air minum secara ad libitium. Setelah 10 hari masa perlakuan mencit (Mus musculus) dieutinasi dan dilakukan pembedahan untuk mengamati morfologi paru-paru yaitu warna, berat, dan bentuk paru-paru. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian asam kuat merusak morfologi paru-paru mencit dan morfologi paru-paru paling rusak pada pemberian asam nitrat (HNO3) 50%.Kata Kunci: Asam Kuat, Paru-Paru, Mencit (Mus musculus).","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116391931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-02DOI: 10.35580/sainsmat112361532022
Suriana Dwi Sartika
Fungal pneumonia is a lung infection process caused by one or more pathogenic and opportunistic fungi. Fungal pneumonia or pulmonary mycosis that are often reported are aspegillosis, candidosis, cryptococcus, and histoplasmosis. Commonly reported risk factors include fungal colonization, long-term use of broad-spectrum antimicrobials, systemic corticosteroids, cytostatic drugs, and invasive medical devices. Management for fungal pneumonia is antifungal based on the fungal cause, severity, and clinical condition of each patient.
{"title":"Predisposition, Pathogenesis, and Management of Fungal Pneumonia","authors":"Suriana Dwi Sartika","doi":"10.35580/sainsmat112361532022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112361532022","url":null,"abstract":"Fungal pneumonia is a lung infection process caused by one or more pathogenic and opportunistic fungi. Fungal pneumonia or pulmonary mycosis that are often reported are aspegillosis, candidosis, cryptococcus, and histoplasmosis. Commonly reported risk factors include fungal colonization, long-term use of broad-spectrum antimicrobials, systemic corticosteroids, cytostatic drugs, and invasive medical devices. Management for fungal pneumonia is antifungal based on the fungal cause, severity, and clinical condition of each patient.","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126340705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-02DOI: 10.35580/sainsmat112371712022
H. Hartati, Ainun Chamila, S. Syamsiah, Oslan Jumadi, Nani Kurnia, M. Junda, Sahribulan Sahribulan, Y. Djawad, Fajar Harianto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi formulasi pakan Black soldier fly (BSF) Hermetia illucens yang terdiri dari limbah ikan dan sayuran terhadap kandungan nutrisi larva BSF. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan 4.000 larva BSF yang telah memasuki fase instar dua. Pemeliharaan larva BSF dilakukan selama 15 hari. Pemberian pakan dilakukan sekali dalam 2-3 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A yaitu 10% limbah ikan : 90% limbah sayuran, B yaitu 20% limbah ikan : 80% limbah sayuran, C yaitu 30% limbah ikan : 70% limbah sayuran. Parameter yang diamati yaitu Kandungan nutrisi dalam tubuh larva BSF dianalisis menggunakan analisis proksimat. Data hasil analisis proksimat dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan Uji lanjut Duncan dengan taraf kepercayaan 95%, Hasil penelitian menunjukkan perlakuan C dengan 30% limbah ikan dan 70% limbah sayur memberikan hasil yang terbaik dengan kandungan protein tertinggi dibandingkan perlakuan A dan B. Maka dapat disimpulkan bahwa variasi formulasi pakan berpengaruh signifikan terhadap kandungan nutrisi larva BSF Hermetia illucens. Kata kunci: Formulasi pakan, Nutrisi, Hermetia illucens.This study aims to determine the effect of variations in the feed formulation Black soldier fly (BSF) Hermetia illucens consisting of fish and vegetable waste on the nutritional content of BSF larvae. This type of study is an experiment using 4,000 BSF larvae that have entered the instar phase two. The maintenance of BSF larvae is carried out for 15 days. Feeding is carried out once in 2-3 days. This study used a Randomized Group Design (RAK) with 3 treatments and 3 repeats. Treatment A is 10% fish waste: 90% vegetable waste, B is 20% fish waste: 80% vegetable waste, C is 30% fish waste: 70% vegetable waste. The observed parameters, namely the content of nutrients in the body of BSF larvae was analyzed using proximate analysis. The data from the proximate analysis were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and Duncan's advanced test with a confidence level of 95%, the results of the study showed that the behavior ofC with 30% of fish waste and 70% of vegetable waste gave the best results with the highest protein content compared totreatments A and B. to the nutritional content of the larvae of BSF Hermetia illucens.Keywords: Feed formulation, Nutrition, Hermetia illucens.
该研究旨在确定由鱼和蔬菜废物组成的黑武士苍蝇饲料(BSF)配方变化对BSF幼虫营养成分的影响。这种研究是利用已经进入第二阶段的4000只BSF幼虫进行实验。BSF幼虫保育15天。喂养每2-3天进行一次。本研究采用了一组随机设计的方法,采用了三种治疗方法和三种重复方法。治疗方法是鱼的10%废物:90%的蔬菜废物,B是20%的鱼类废物:80%的蔬菜废物,C是30%的鱼类废物:70%的蔬菜废物。BSF幼虫体内的营养成分被用proksimat分析分析。variance proksimat分析分析使用数据分析》(ANOVA测试)和邓肯和95%的信任程度继续说,研究结果显示C鱼废料30%和70%的蔬菜废弃物待遇待遇给你最好的结果相比,蛋白质含量最高的A和B。因此可以得出结论,幼虫饲料配方营养含量有重大影响的变化BSF Hermetia illucens。关键词:饲料配方、营养、Hermetia illucens。这项研究确定了这种喂养黑兵苍蝇(BSF)配方中各种变化的影响。这种研究类型是一种实验,使用4000种不同种类的拉维酶进行实验。BSF larvae担心15天。这种感觉已经持续了2-3天。这个研究用的是一个进行了三次试验和三次重复的分组设计。治疗一种是10%的鱼类浪费:90%的蔬菜浪费,B是20%的鱼类浪费:80%的蔬菜浪费,C是30%的鱼类浪费:70%的蔬菜浪费。观察人员,namely在BSF larvae的身体中所含的营养成分正在用proximate分析分析。《proximate从数据分析是用分析analyzed variance (ANOVA)和邓肯的高级测试用95%的a级广,《社会行为ofC results of The study那里那鱼荒原的30%和70%的蔬菜浪费给《best results内容compared with The最高蛋白质totreatments a和B .《nutritional larvae》内容的BSF Hermetia illucens。提供基础知识,营养,Hermetia illucens。
{"title":"Pengaruh Formulasi Pakan Terhadap Kandungan Nutrisi Larva Black Solder Fly (BSF) Hermetia illucens.","authors":"H. Hartati, Ainun Chamila, S. Syamsiah, Oslan Jumadi, Nani Kurnia, M. Junda, Sahribulan Sahribulan, Y. Djawad, Fajar Harianto","doi":"10.35580/sainsmat112371712022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112371712022","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi formulasi pakan Black soldier fly (BSF) Hermetia illucens yang terdiri dari limbah ikan dan sayuran terhadap kandungan nutrisi larva BSF. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan 4.000 larva BSF yang telah memasuki fase instar dua. Pemeliharaan larva BSF dilakukan selama 15 hari. Pemberian pakan dilakukan sekali dalam 2-3 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A yaitu 10% limbah ikan : 90% limbah sayuran, B yaitu 20% limbah ikan : 80% limbah sayuran, C yaitu 30% limbah ikan : 70% limbah sayuran. Parameter yang diamati yaitu Kandungan nutrisi dalam tubuh larva BSF dianalisis menggunakan analisis proksimat. Data hasil analisis proksimat dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan Uji lanjut Duncan dengan taraf kepercayaan 95%, Hasil penelitian menunjukkan perlakuan C dengan 30% limbah ikan dan 70% limbah sayur memberikan hasil yang terbaik dengan kandungan protein tertinggi dibandingkan perlakuan A dan B. Maka dapat disimpulkan bahwa variasi formulasi pakan berpengaruh signifikan terhadap kandungan nutrisi larva BSF Hermetia illucens. Kata kunci: Formulasi pakan, Nutrisi, Hermetia illucens.This study aims to determine the effect of variations in the feed formulation Black soldier fly (BSF) Hermetia illucens consisting of fish and vegetable waste on the nutritional content of BSF larvae. This type of study is an experiment using 4,000 BSF larvae that have entered the instar phase two. The maintenance of BSF larvae is carried out for 15 days. Feeding is carried out once in 2-3 days. This study used a Randomized Group Design (RAK) with 3 treatments and 3 repeats. Treatment A is 10% fish waste: 90% vegetable waste, B is 20% fish waste: 80% vegetable waste, C is 30% fish waste: 70% vegetable waste. The observed parameters, namely the content of nutrients in the body of BSF larvae was analyzed using proximate analysis. The data from the proximate analysis were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and Duncan's advanced test with a confidence level of 95%, the results of the study showed that the behavior ofC with 30% of fish waste and 70% of vegetable waste gave the best results with the highest protein content compared totreatments A and B. to the nutritional content of the larvae of BSF Hermetia illucens.Keywords: Feed formulation, Nutrition, Hermetia illucens.","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131294547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-02DOI: 10.35580/sainsmat112366392022
Halifah Pagarra, Sahribulan Sahribulan
Tanaman di Indonesia sangat beragam dan banyak diantaranya yang merupakan tanaman yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat. Salah satunya adalah tanaman kayu jawa. Tumbuhan kayu jawa dilaporkan mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkohol, steroid, triterpenoid, fenolik, flavonoid, tanin, dan saponin (Kumar,2015). Senyawa-senyawa ini termasuk golongan senyawa bioaktif yang menunjukkan aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, antikanker dan imunomodulator. Penelitian ini dilakukan pengujian fitokimia kandungan senyawa dari ekstrak etanol daun kayu jawa kemudian melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang dilakukan yaitu melakukan uji kandungan senyawa alkaloid, tanin, flavonoid dan saponin. Pengamatan pengaruh ekstrak etanol daun kayu jawa terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% daun kayu jawa dengan pemberian konsentrasi masing-masing 5%, 10%, 15%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% daun kayu jawa mengandung alkaloid dengan pereaksi Dragendorff, tanin, flavonoid, dan saponin. Pada pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% daun kayu jawa pada konsentrasi yang ditentukan menunjukkan adanya zona hambat yang terbentuk yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 9.4 mm, 10% sebesar 11.6, 15% sebesar 14.4 mm, 20% sebesar 11.5 mm, 40% sebesar 15.6, 60% sebesar 18.7 mm, dan 80% sebesar 18.8 mm.
{"title":"Analisis Fitokimia dan Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kayu Jawa (Lannea coromandelica) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus","authors":"Halifah Pagarra, Sahribulan Sahribulan","doi":"10.35580/sainsmat112366392022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112366392022","url":null,"abstract":"Tanaman di Indonesia sangat beragam dan banyak diantaranya yang merupakan tanaman yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat. Salah satunya adalah tanaman kayu jawa. Tumbuhan kayu jawa dilaporkan mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkohol, steroid, triterpenoid, fenolik, flavonoid, tanin, dan saponin (Kumar,2015). Senyawa-senyawa ini termasuk golongan senyawa bioaktif yang menunjukkan aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, antikanker dan imunomodulator. Penelitian ini dilakukan pengujian fitokimia kandungan senyawa dari ekstrak etanol daun kayu jawa kemudian melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang dilakukan yaitu melakukan uji kandungan senyawa alkaloid, tanin, flavonoid dan saponin. Pengamatan pengaruh ekstrak etanol daun kayu jawa terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% daun kayu jawa dengan pemberian konsentrasi masing-masing 5%, 10%, 15%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% daun kayu jawa mengandung alkaloid dengan pereaksi Dragendorff, tanin, flavonoid, dan saponin. Pada pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol 96% daun kayu jawa pada konsentrasi yang ditentukan menunjukkan adanya zona hambat yang terbentuk yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 9.4 mm, 10% sebesar 11.6, 15% sebesar 14.4 mm, 20% sebesar 11.5 mm, 40% sebesar 15.6, 60% sebesar 18.7 mm, dan 80% sebesar 18.8 mm.","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131812502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.35580/sainsmat112359582022
Sri Hardiyanti Asad, A. Arsyad, Yulia Yusrini Djabir
This study investigated the effect of dehydroepiandrosterone on the lungs of male Wistar rats exposed to cigarette smoke. A total of 21 male Wistar rats were divided into 3 groups, namely the first group (negative control exposed to cigarette smoke for 14 days), the second group (given DHEA at a dose of 15 mg/kgBW and exposure to cigarette smoke), the third group (given DHEA at a dose of 30 mg/kgBW and exposure to cigarette smoke). DHEA was administered orally through a cannula 30 minutes before exposure to cigarette smoke with an exposure duration of about 25-40 minutes, equivalent to 4 cigarettes/day. After 14 days of experimentation, the rats were euthanized. Right lungs were harvested for malondialdehyde level measurement using the thiobarbituric acid reactive substance method measured by UV-Visible spectrophotometer at a wavelength of 532 nm. The left lungs were also harvested for histopathological examination. This study showed that pulmonary malondialdehyde levels in second and third group tended to be higher than in first group. Meanwhile, histopathological examination showed that the percentage of lung tissue damage in second and third group tended to be lower than in first group. Thus, it can be concluded that DHEA at doses of 15 and 30 mg/kgBW tended to act as a pro-oxidant but might potentially improve lung histology due to cigarette smoke exposure.
{"title":"Pengaruh Pemberian Dehydrepiandrosterone (DHEA) Terhadap Paru-Paru Tikus Wistar Jantan Yang Terpapar Asap Rokok","authors":"Sri Hardiyanti Asad, A. Arsyad, Yulia Yusrini Djabir","doi":"10.35580/sainsmat112359582022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112359582022","url":null,"abstract":"This study investigated the effect of dehydroepiandrosterone on the lungs of male Wistar rats exposed to cigarette smoke. A total of 21 male Wistar rats were divided into 3 groups, namely the first group (negative control exposed to cigarette smoke for 14 days), the second group (given DHEA at a dose of 15 mg/kgBW and exposure to cigarette smoke), the third group (given DHEA at a dose of 30 mg/kgBW and exposure to cigarette smoke). DHEA was administered orally through a cannula 30 minutes before exposure to cigarette smoke with an exposure duration of about 25-40 minutes, equivalent to 4 cigarettes/day. After 14 days of experimentation, the rats were euthanized. Right lungs were harvested for malondialdehyde level measurement using the thiobarbituric acid reactive substance method measured by UV-Visible spectrophotometer at a wavelength of 532 nm. The left lungs were also harvested for histopathological examination. This study showed that pulmonary malondialdehyde levels in second and third group tended to be higher than in first group. Meanwhile, histopathological examination showed that the percentage of lung tissue damage in second and third group tended to be lower than in first group. Thus, it can be concluded that DHEA at doses of 15 and 30 mg/kgBW tended to act as a pro-oxidant but might potentially improve lung histology due to cigarette smoke exposure.","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130503925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-30DOI: 10.35580/sainsmat112243352022
Ahmad Rafidi Sumar, Muharram Muharram, Jusniar Jusniar
Penelitian pra eksperimen bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keefektifan Model discovery learning terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik Kelas X MIPA 1 SMAN 5 Gowa studi pada materi pokok reaksi redoks. Desain penelitian yang digunakan adalah The One Group Pretest Posttest Design. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIPA 1 SMA Negeri 5 Gowa. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berbasis HOTS dan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Hasil analisis deskriptif menunjukkan rata-rata gain ternormalisasi 0.71, yang artinya penggunaan model discovery learning efektif dengan kategori tinggi terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik kelas X MIPA 1 SMA Negeri 5 Gowa pada materi pokok reaksi reduksi dan oksidasi. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon satu kelompok diperoleh nilai whitung terendah = 164.5 dan nilai wtabel pada taraf kepercayaan 0,05 sebesar = 151. Ini menunjukkan H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti penggunaan model discovery learning tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik kelas X MIPA 1 SMAN 5 Gowa pada materi reaksi reduksi dan oksidasi.
试验前研究的目的是了解发现发现模式学习对学习者高度思维能力的影响,学生X MIPA 1 SMAN 5 Gowa研究氧化反应的关键材料。所使用的研究设计是一组预试验设计。本研究的主题是X MIPA 1 SMA Negeri 5 Gowa。本研究的工具是基于ts的学习结果测试和学习进度表。描述性分析的结果显示,平均增长率为0.71,这意味着发现学习模式的有效使用高度分级的学生思维能力的高类别参与者X MIPA 1 Negeri 5 Gowa的核心材料减少反应和氧化。使用Wilcoxon test的假设测试得出的计算分数最低= 164。这表明H0被接受,H1被拒绝,这意味着发现发现学习模式在提高学生X MIPA 1 SMAN 5 Gowa的高级思维能力方面是无效的。
{"title":"Keefektifan Model Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik Melalui Pembelajaran Daring Kelas X SMAN 5 GOWA (Studi Pada Materi Pokok Reaksi Redoks)","authors":"Ahmad Rafidi Sumar, Muharram Muharram, Jusniar Jusniar","doi":"10.35580/sainsmat112243352022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112243352022","url":null,"abstract":"Penelitian pra eksperimen bertujuan untuk mengetahui seberapa besar keefektifan Model discovery learning terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik Kelas X MIPA 1 SMAN 5 Gowa studi pada materi pokok reaksi redoks. Desain penelitian yang digunakan adalah The One Group Pretest Posttest Design. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIPA 1 SMA Negeri 5 Gowa. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berbasis HOTS dan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Hasil analisis deskriptif menunjukkan rata-rata gain ternormalisasi 0.71, yang artinya penggunaan model discovery learning efektif dengan kategori tinggi terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik kelas X MIPA 1 SMA Negeri 5 Gowa pada materi pokok reaksi reduksi dan oksidasi. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon satu kelompok diperoleh nilai whitung terendah = 164.5 dan nilai wtabel pada taraf kepercayaan 0,05 sebesar = 151. Ini menunjukkan H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti penggunaan model discovery learning tidak efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik kelas X MIPA 1 SMAN 5 Gowa pada materi reaksi reduksi dan oksidasi.","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124375423","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.35580/sainsmat112359002022
Nila Ridhayani, A. Arsyad, Yulia Yusrini Djabir
The research aimed to investigate the effect of dehydroepiandrosterone (DHEA) on lipid peroxidation activity and nitric oxide concentration in the aorta of male Wistar rats due to exposure to cigarette smoke. This study was a laboratory experiment using 21 rats that were divided into 3 groups: KN-14 (negative control that is given smoke exposure within 14 days), DHEA-1 (15 mg/kgBW + smoke exposure for 14 days), and DHEA-2 (30 mg/kgBW + smoke exposure for 14 days). The exposure was carried out in 25-45 minutes with 4 cigarettes/day. Surgery was performed in the 15th days to remove the aorta to examine malondialdehyde (MDA) as a biomarker of lipid peroxidation and nitric oxide (NO) concentration using Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA). The results showed that a significant increase in MDA concentrations was found in the group administered with DHEA, particularly at a dose of 30 mg/kgBW (p<0.05). Meanwhile, the administration of DHEA at doses of 15 and 30 mg/kgBW did not have a significant effect (p>0,05) on aortic NO concentrations compared to the group KN-14. Therefore, it can be concluded that the administration of DHEA could increase lipid peroxidation activity, as indicated by a significant increase in aortic MDA concentrations, without affecting aortic NO concentrations in rats exposed to cigarette smoke for 14 days.Keyword: Dehydroepiandrosterone (DHEA), MDA, NO, lipid peroxidation, exposure of cigarettes smoke
{"title":"Pengaruh Pemberian Dehydroepiandrosterone (DHEA) terhadap Aktivitas Peroksidasi Lipid dan Kadar Nitrit Oksida pada Aorta Tikus Wistar Jantan yang Terpapar Asap Rokok","authors":"Nila Ridhayani, A. Arsyad, Yulia Yusrini Djabir","doi":"10.35580/sainsmat112359002022","DOIUrl":"https://doi.org/10.35580/sainsmat112359002022","url":null,"abstract":"The research aimed to investigate the effect of dehydroepiandrosterone (DHEA) on lipid peroxidation activity and nitric oxide concentration in the aorta of male Wistar rats due to exposure to cigarette smoke. This study was a laboratory experiment using 21 rats that were divided into 3 groups: KN-14 (negative control that is given smoke exposure within 14 days), DHEA-1 (15 mg/kgBW + smoke exposure for 14 days), and DHEA-2 (30 mg/kgBW + smoke exposure for 14 days). The exposure was carried out in 25-45 minutes with 4 cigarettes/day. Surgery was performed in the 15th days to remove the aorta to examine malondialdehyde (MDA) as a biomarker of lipid peroxidation and nitric oxide (NO) concentration using Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA). The results showed that a significant increase in MDA concentrations was found in the group administered with DHEA, particularly at a dose of 30 mg/kgBW (p<0.05). Meanwhile, the administration of DHEA at doses of 15 and 30 mg/kgBW did not have a significant effect (p>0,05) on aortic NO concentrations compared to the group KN-14. Therefore, it can be concluded that the administration of DHEA could increase lipid peroxidation activity, as indicated by a significant increase in aortic MDA concentrations, without affecting aortic NO concentrations in rats exposed to cigarette smoke for 14 days.Keyword: Dehydroepiandrosterone (DHEA), MDA, NO, lipid peroxidation, exposure of cigarettes smoke","PeriodicalId":347044,"journal":{"name":"Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129976698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}