Asia Asia, Paduartama Tandipuang, Tamrin Tamrin, Nurwahidin Nurwahidin
Penelitian ini dilakukan di perairan Laut Arafura pada kapal penangkap ikan KM. Putra Leo Exlusif yang berpangkalan di pelabuhan perikanan pantai (PPP) Bajomulyo, penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020 sampai bulan Mei 2021.Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji teknik pengoperasian alat penangkapan ikan purse seine di atas kapal. Nelayan di Bajomulyo pada umumnya menggunakan alat penangkapan ikan purse seine. Pengoperasian alat penangkapan ikan purse seine dilakukan dengan beberapa tahap yaitu setting dan hauling.
{"title":"STUDI PENGOPERASIAN ALAT PENANGKAPAN IKAN PURSE SEINE PADA KAPAL KM. PUTRA LEO EXLUSIF DI LAUT ARAFURA","authors":"Asia Asia, Paduartama Tandipuang, Tamrin Tamrin, Nurwahidin Nurwahidin","doi":"10.55113/fwj.v3i1.1074","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v3i1.1074","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan di perairan Laut Arafura pada kapal penangkap ikan KM. Putra Leo Exlusif yang berpangkalan di pelabuhan perikanan pantai (PPP) Bajomulyo, penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020 sampai bulan Mei 2021.Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji teknik pengoperasian alat penangkapan ikan purse seine di atas kapal. Nelayan di Bajomulyo pada umumnya menggunakan alat penangkapan ikan purse seine. Pengoperasian alat penangkapan ikan purse seine dilakukan dengan beberapa tahap yaitu setting dan hauling.","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122734688","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Mira Rahayu, Patrisius Toma, I. Sari, Aditya Bramana
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki ekosistem mangrove yang luas yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata. Salah satunya yaitu kawasan mangrove yang ada di sepanjang pesisir Desa Aeramo dan Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT yang belum terkelola dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2021 di kawasan mangrove Kecamatan Aesesa, yaitu di Desa Marapokot dan Aeramo. Terdapat lima parameter kesesuaian sumber daya yang diukur, yaitu ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut, dan objek biota. Kawasan mangrove di Marapokot belum sesuai untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata karena ketebalan mangrove yang rendah. Sementara kawasan mangrove di Aeramo belum sesuai untuk kegiatan ekowisata karena jenis mangrove yang tumbuh bernilai rendah. Potensi daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata Marapokot 840 orang/hari, sedangkan di Aeramo 764 orang/hari, yang terdiri atas empat trip setiap harinya. Pengembangan ekosistem mangrove untuk menjadi kawasan ekowisata sangat membutuhkan perhatian khusus dari masyarakat setempat dan pemerintah daerah.
东努萨滕加拉省(NTT)拥有一个巨大的红树林生态系统,有可能成为生态旅游区。其中一个地区是位于南部村庄Aeramo和Marapokot沿岸的mangrove地区,这是Nagekeo区Aesesa区,该地区尚未得到良好治理。这项研究的目的是分析红树林地区生态旅游的兼容性和支持能力。这项研究于2021年9月在Marapokot和Aeramo村的mangrove jalan Aesesa地区进行。可以测量到的资源一致性有五个参数,即红树林厚度、红树林密度、红树林类型、潮汐和生物物体。由于红树林的低密度,马拉喀特的红树林地区还不适合用作生态旅游。虽然航空管理局的mangrove区域还不适合生态旅游,因为红树林的价值越来越低。mangrove地区有能力支持Marapokot的生态旅游活动840人/天,而airamo 764人/天,每天四次旅行。红树林生态系统的发展需要当地社区和地方政府的特别关注。
{"title":"KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN MANGROVE DI DESA MARAPOKOT DAN DESA AERAMO, KAB. NAGEKEO, NUSA TENGGARA TIMUR UNTUK KEGIATAN EKOWISATA","authors":"Siti Mira Rahayu, Patrisius Toma, I. Sari, Aditya Bramana","doi":"10.55113/fwj.v3i1.1024","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v3i1.1024","url":null,"abstract":"Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki ekosistem mangrove yang luas yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata. Salah satunya yaitu kawasan mangrove yang ada di sepanjang pesisir Desa Aeramo dan Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT yang belum terkelola dengan baik. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2021 di kawasan mangrove Kecamatan Aesesa, yaitu di Desa Marapokot dan Aeramo. Terdapat lima parameter kesesuaian sumber daya yang diukur, yaitu ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut, dan objek biota. Kawasan mangrove di Marapokot belum sesuai untuk dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata karena ketebalan mangrove yang rendah. Sementara kawasan mangrove di Aeramo belum sesuai untuk kegiatan ekowisata karena jenis mangrove yang tumbuh bernilai rendah. Potensi daya dukung kawasan mangrove untuk kegiatan ekowisata Marapokot 840 orang/hari, sedangkan di Aeramo 764 orang/hari, yang terdiri atas empat trip setiap harinya. Pengembangan ekosistem mangrove untuk menjadi kawasan ekowisata sangat membutuhkan perhatian khusus dari masyarakat setempat dan pemerintah daerah.","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128509914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jenis diatom yang biasa di gunakan sebagai pakan alami udang Vanammei salah satu diantaranya adalah Thallasiosira sp. Thallasiosira sp memiliki kandungan nutrisi yang tinggi serta sesuai dengan bukaan mulut udang pada fase nauplius hingga zoea (Junda et al., 2015). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk silikat dengan dosis 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm terhadap tingkat kepadatan Thallasiosira sp. Penelitian dilaksanakan selama 8 hari pada bulan agustus 2020, bertempat di Pt. Sentral Pertiwi Bahari Hacthery Makassar, Dusun Kawari, Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Provensi Sulawesi Selatan. Analisis data dilakukan diLaboratorium PACD (Pure Algae Culture Departement) Pt. Sentral Pertiwi Bahari Hacthery Makassar. menggunakan wadah botol bening 1 liter media air laut salinitas 28 ppm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pupuk Silikat yang dilarutkan dengan 10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm dengan tiga kali ulangan. Kepadatan awal Thallasiosira sp 145.000 sel/ml setiap unit percobaan. Data dianalisis mengunakan sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk silikat dengan dosis berbeda yang berbeda memberi pengaruh yang nyata terhadap tingkat kepadatan sel Thallasiosira sp. Berdasarkan tingkat kepadatan selnya, pelakuan dosis pupuk 20 ppm memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingan perlakuan yang lainnya, tingkat kepadatannya mencapai 22.497,500.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SILIKAT YANG BERBEDA TERHADAP KEPADATAN Thallasiosira sp.","authors":"Riski Riski, Henny Tribuana Cinnawara, Patahiruddin Patahiruddin, Andi Mi’rajusysyakur Muchlis","doi":"10.55113/fwj.v2i2.808","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v2i2.808","url":null,"abstract":"Jenis diatom yang biasa di gunakan sebagai pakan alami udang Vanammei salah satu diantaranya adalah Thallasiosira sp. Thallasiosira sp memiliki kandungan nutrisi yang tinggi serta sesuai dengan bukaan mulut udang pada fase nauplius hingga zoea (Junda et al., 2015). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk silikat dengan dosis 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm terhadap tingkat kepadatan Thallasiosira sp. Penelitian dilaksanakan selama 8 hari pada bulan agustus 2020, bertempat di Pt. Sentral Pertiwi Bahari Hacthery Makassar, Dusun Kawari, Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Provensi Sulawesi Selatan. Analisis data dilakukan diLaboratorium PACD (Pure Algae Culture Departement) Pt. Sentral Pertiwi Bahari Hacthery Makassar. menggunakan wadah botol bening 1 liter media air laut salinitas 28 ppm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pupuk Silikat yang dilarutkan dengan 10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm dengan tiga kali ulangan. Kepadatan awal Thallasiosira sp 145.000 sel/ml setiap unit percobaan. Data dianalisis mengunakan sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk silikat dengan dosis berbeda yang berbeda memberi pengaruh yang nyata terhadap tingkat kepadatan sel Thallasiosira sp. Berdasarkan tingkat kepadatan selnya, pelakuan dosis pupuk 20 ppm memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingan perlakuan yang lainnya, tingkat kepadatannya mencapai 22.497,500.","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114969577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gracilaria sp. merupakan salah satu jenis algae yang sangat popular di masyarakat petani tambak Indonesia.Tambak yang baik untuk budidaya Gracilaria sp. sangat tergantung pada pemilihan lokasi yang tepat dan kondisi ekologis tambak. Gracilaria sp. merupakan bahan dasar penghasil agar yang salah satu jenis alga merah (Rhodophyta). Produksi rumput laut Gracilaria sp. di tambak dapat mencapai hasil minimal satu ton kering per hektar setiap periode. Tingginya permintaan komoditas rumput laut untuk industri, memberikan keuntungan terhadap budidaya rumput laut. Harga tinggi, bibit mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan Gracilaria sp. sebagai salah satu komuditas unggulan di sektor perikanan pada budidaya tambak.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertumbuhan Gracilaria sp. dengan perendeman pupuk organik cair. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo selama 45 hari dengan pengambilan sampel dan pengukuran parameter lingkungan dilakukan setiap 11 hari sekali sebanyak empat kali pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan (perlakuan A: pupuk organik cair 0,0 ml; Perlakuan B: pupuk organik cair 15 ml; perlakuan C: pupuk organik cair 30 ml; perlakuan D: pupuk organik cair 45 ml). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organic cair dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp. Uji Duncan memperlihatkan perlakuan D (45 ml) menghasilkan pertumbuhan yang tertinggi dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya.
{"title":"ANALISIS PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Gracilaria sp.)","authors":"Abeng Abeng, Patahiruddin Patahiruddin, Irman Halid, Juniati Jurniati, Andi Idrus","doi":"10.55113/fwj.v2i2.807","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v2i2.807","url":null,"abstract":"Gracilaria sp. merupakan salah satu jenis algae yang sangat popular di masyarakat petani tambak Indonesia.Tambak yang baik untuk budidaya Gracilaria sp. sangat tergantung pada pemilihan lokasi yang tepat dan kondisi ekologis tambak. Gracilaria sp. merupakan bahan dasar penghasil agar yang salah satu jenis alga merah (Rhodophyta). Produksi rumput laut Gracilaria sp. di tambak dapat mencapai hasil minimal satu ton kering per hektar setiap periode. Tingginya permintaan komoditas rumput laut untuk industri, memberikan keuntungan terhadap budidaya rumput laut. Harga tinggi, bibit mudah diperoleh dan masa panen yang singkat menjadikan Gracilaria sp. sebagai salah satu komuditas unggulan di sektor perikanan pada budidaya tambak.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pertumbuhan Gracilaria sp. dengan perendeman pupuk organik cair. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo selama 45 hari dengan pengambilan sampel dan pengukuran parameter lingkungan dilakukan setiap 11 hari sekali sebanyak empat kali pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan (perlakuan A: pupuk organik cair 0,0 ml; Perlakuan B: pupuk organik cair 15 ml; perlakuan C: pupuk organik cair 30 ml; perlakuan D: pupuk organik cair 45 ml). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk organic cair dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan rumput laut Gracilaria sp. Uji Duncan memperlihatkan perlakuan D (45 ml) menghasilkan pertumbuhan yang tertinggi dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. ","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134123515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forskall), masih menjadi organisme pilihan utama dalam kegiatan budidaya perairan di tambak. Pupuk organik cair merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan atau sisa tumbuhan yang telah mati yang mengalami proses pembusukan oleh berbagai sistem dengan bantuan bakteri ataupun mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organic cair bioboost terhadap laju pertumbuhan ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan (perlakuan A: pupuk bioboost 0,2 ml/ 15 liter air; perlakuan B: pupuk bioboost 0,3 ml/ 15 liter air; dan perlakuan C: pupuk bioboost 0,4 ml/ 15 liter air). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo. Parameter yang diukur yaitu bobot ikan dan kualitas air. Analisis data menggunakan analisis ragam (One Way Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair bioboost berpengaruh tidak nyata (P<0.05) terhadap laju pertumbuhan dan bobot ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pemberian pupuk cair bioboost dengan dosis berbeda memberikan respon yang sama terhadap laju pertumbuhan ikan bandeng.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOBOOST TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN IKAN BANDENG (Chanos chanos.Forskall)","authors":"Rosmina Rosmina, Patahiruddin Patahiruddin, Jurniati Jurniati","doi":"10.55113/fwj.v2i2.806","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v2i2.806","url":null,"abstract":"Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forskall), masih menjadi organisme pilihan utama dalam kegiatan budidaya perairan di tambak. Pupuk organik cair merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan atau sisa tumbuhan yang telah mati yang mengalami proses pembusukan oleh berbagai sistem dengan bantuan bakteri ataupun mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organic cair bioboost terhadap laju pertumbuhan ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan (perlakuan A: pupuk bioboost 0,2 ml/ 15 liter air; perlakuan B: pupuk bioboost 0,3 ml/ 15 liter air; dan perlakuan C: pupuk bioboost 0,4 ml/ 15 liter air). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palopo. Parameter yang diukur yaitu bobot ikan dan kualitas air. Analisis data menggunakan analisis ragam (One Way Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair bioboost berpengaruh tidak nyata (P<0.05) terhadap laju pertumbuhan dan bobot ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pemberian pupuk cair bioboost dengan dosis berbeda memberikan respon yang sama terhadap laju pertumbuhan ikan bandeng.","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122402935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Rahmawati, Dessy Sasri Untari, Novita Herdiana, Lola Anandya Inke
Mi ikan patin berbasis tepung porang merupakan upaya diversifikasi pangan dengan memanfaatkan pangan lokal guna meningkatkan nilai tambah sekaligus nilai gizi mi basah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung porang dan ikan patin terhadap kualitas mi yang dihasilkan serta prospek pengembangannya. Proporsi pengguaan tepung terigu, tepung porang, dan ikan patin yang digunakan adalah 85:5:10. Mi ikan patin berbasis tepung porang yang dihasilkan memiliki warna keabu-abuan, aroma dan rasa yang normal, serta tekstur yang kenyal agak padat. Analisis proksimat yang dilakukan menunjukkan bahwa mi ikan patin berbasis tepung porang mengandung kadar air 58%, kadar protein 11,5%, kadar lemak 5,5%, kadar abu 1,3%, kadar karbohidrat 23,7%, dan kadar serat 5%. Mi ikan patin berbasis tepung porang berpotensi untuk dikembangkan melalui perencanaan dan pelaksanaan strategi yang berdasarkan atas faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman).
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG PORANG PADA PROSES PEMBUATAN MI IKAN PATIN SEBAGAI GELLING AGENT","authors":"S. Rahmawati, Dessy Sasri Untari, Novita Herdiana, Lola Anandya Inke","doi":"10.55113/fwj.v2i2.791","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v2i2.791","url":null,"abstract":"Mi ikan patin berbasis tepung porang merupakan upaya diversifikasi pangan dengan memanfaatkan pangan lokal guna meningkatkan nilai tambah sekaligus nilai gizi mi basah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung porang dan ikan patin terhadap kualitas mi yang dihasilkan serta prospek pengembangannya. Proporsi pengguaan tepung terigu, tepung porang, dan ikan patin yang digunakan adalah 85:5:10. Mi ikan patin berbasis tepung porang yang dihasilkan memiliki warna keabu-abuan, aroma dan rasa yang normal, serta tekstur yang kenyal agak padat. Analisis proksimat yang dilakukan menunjukkan bahwa mi ikan patin berbasis tepung porang mengandung kadar air 58%, kadar protein 11,5%, kadar lemak 5,5%, kadar abu 1,3%, kadar karbohidrat 23,7%, dan kadar serat 5%. Mi ikan patin berbasis tepung porang berpotensi untuk dikembangkan melalui perencanaan dan pelaksanaan strategi yang berdasarkan atas faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman).","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133195876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa Sriminosari memiliki komponen biofisik yang mendukung untuk pengembangan kegiatan ekowisata mangrove. Sebagai salah satu wilayah pesisir di Kabupaten Lampung Timur yang dikelilingi oleh mangrove tentunya rentan terhadap berbagai ancaman dan tekanan baik dari masyarakat dengan segala aktifitas pemanfaatan sumberdaya alam maupun ancaman dari alam itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekowisata dan mengkaji strategi pengembangan untuk ekowisata mangrove Desa Sriminosari. Penelitian menggunakan observasi dan wawancara serta analisis yang digunakan adalah analisis kerapatan mangrove, analisis daya dukung kawasan dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan kawasan ekosistem mangrove di Desa Sriminosari memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata dengan luas 286 ha. Daya Dukung Kawasan (DDK) ekowisata mangrove Desa Sriminosari sebesar 279 orang per hari. Berdasarkan hasil analisis AHP didapatkan alternative prioritas utama terhadap strategi pengembangan ekowisata konservasi sumberdaya alam (KSDA) dengan nilai bobot 35% pioritas kedua konsep daya dukung kawasan (DDK) nilai bobot 19 %, ketiga kualitas sumberdaya manusia (KSDM) dengan nilai 17% prioritas ke empat penguatan institusi atau kelembagaan (PIK) dengan nilai bobot 15% dan perioritas ke lima peraturan daerah, penataan ruang dan pembiayaan (PRP) dengan nilai 15%.
{"title":"STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DESA SRIMINOSARI LABUHAN MARINGGAI LAMPUNG TIMUR","authors":"Citra Puspitaningrum, Diana Oktavianti","doi":"10.55113/fwj.v2i2.804","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v2i2.804","url":null,"abstract":"Desa Sriminosari memiliki komponen biofisik yang mendukung untuk pengembangan kegiatan ekowisata mangrove. Sebagai salah satu wilayah pesisir di Kabupaten Lampung Timur yang dikelilingi oleh mangrove tentunya rentan terhadap berbagai ancaman dan tekanan baik dari masyarakat dengan segala aktifitas pemanfaatan sumberdaya alam maupun ancaman dari alam itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekowisata dan mengkaji strategi pengembangan untuk ekowisata mangrove Desa Sriminosari. Penelitian menggunakan observasi dan wawancara serta analisis yang digunakan adalah analisis kerapatan mangrove, analisis daya dukung kawasan dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan kawasan ekosistem mangrove di Desa Sriminosari memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata dengan luas 286 ha. Daya Dukung Kawasan (DDK) ekowisata mangrove Desa Sriminosari sebesar 279 orang per hari. Berdasarkan hasil analisis AHP didapatkan alternative prioritas utama terhadap strategi pengembangan ekowisata konservasi sumberdaya alam (KSDA) dengan nilai bobot 35% pioritas kedua konsep daya dukung kawasan (DDK) nilai bobot 19 %, ketiga kualitas sumberdaya manusia (KSDM) dengan nilai 17% prioritas ke empat penguatan institusi atau kelembagaan (PIK) dengan nilai bobot 15% dan perioritas ke lima peraturan daerah, penataan ruang dan pembiayaan (PRP) dengan nilai 15%.","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133585036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andri Iskandar, M. A. Mulya, Mariah Bellina, Mizuyuki Inoue
Ikan sidat Anguilla bicolor merupakan komoditas perikanan yang bernilai jual tinggi dan diminati di pasar internasional. Jepang merupakan konsumen ikan sidat terbesar di dunia, membutuhkan 150 000 ton dari 250 000 ton kebutuhan dunia. Kegiatan budi daya ikan sidat terdiri atas penangkapan benih, pendederan tahap I, pendederan tahap II dan pembesaran. Pada pendederan tahap I ikan ini dimulai dengan memelihara glass eel berukuran 0.17 gram/ekor didalam akuarium dengan dimensi 1.5 m x 0.8 m x 0.6 m selama 90 hari. Survival Rate sebesar 65%, dan pertumbuhan spesifik 2.44-3.49 %/ekor/hari sampai menghasilkan elver ukuran 2 gram/ekor sebanyak 522 161.6 kg per tahun, dan R/C ratio 1.3. Pendederan tahap II dilakukan dengan memelihara elver berukuran 2 gram/ekor didalam bak beton berukuran 2 m x 2 m x 0.6 m selama 90 hari. Survival Rate sebesar 71% dan pertumbuhan spesifik 0.29-1.44 %/ekor/hari, menghasilkan fingerling berukuran 30 gram/ekor sebanyak 2 091 830.4 kg per tahun, dan R/C ratio 1.17.
斗鱼是一种价值高的渔业商品,在国际市场上抢手。日本是世界上最大的鱼类消费国,其需求是全球2.5万吨鱼类中15万吨。野生鱼类的饲养活动包括种子捕捞、阶段缩短、阶段缩短和扩大。在分析鱼的第一个阶段,它开始在鱼缸里饲养0.17克/尾巴的玻璃鳗鱼,其尺寸为1.5米×0.8米×0.6米,持续90天。生存比率为65%,平均增长率为2.44-3.49 %/反面/日,直到以2克/反面为单位,每年可达522 161.6公斤,而R/C ratio 1.3。第二阶段是在一个2克/尾巴的水泥浴缸里饲养2米×2米×0.6米的混凝土浴缸,持续90天。生存比率为71%,具体增长为0.29- 1.1.1日/日,手指大小为30克/尾巴,年薪为2 091 830.4公斤,R/C ratio 1.17。
{"title":"PERFORMA DAN ANALISA USAHA PENDEDERAN IKAN SIDAT Anguilla bicolor HASIL TANGKAPAN DARI SUNGAI CIMANDIRI PELABUHANRATU, SUKABUMI DI PT JAWA SUISAN INDAH SUKABUMI, JAWA BARAT","authors":"Andri Iskandar, M. A. Mulya, Mariah Bellina, Mizuyuki Inoue","doi":"10.55113/fwj.v2i2.757","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v2i2.757","url":null,"abstract":"Ikan sidat Anguilla bicolor merupakan komoditas perikanan yang bernilai jual tinggi dan diminati di pasar internasional. Jepang merupakan konsumen ikan sidat terbesar di dunia, membutuhkan 150 000 ton dari 250 000 ton kebutuhan dunia. Kegiatan budi daya ikan sidat terdiri atas penangkapan benih, pendederan tahap I, pendederan tahap II dan pembesaran. Pada pendederan tahap I ikan ini dimulai dengan memelihara glass eel berukuran 0.17 gram/ekor didalam akuarium dengan dimensi 1.5 m x 0.8 m x 0.6 m selama 90 hari. Survival Rate sebesar 65%, dan pertumbuhan spesifik 2.44-3.49 %/ekor/hari sampai menghasilkan elver ukuran 2 gram/ekor sebanyak 522 161.6 kg per tahun, dan R/C ratio 1.3. Pendederan tahap II dilakukan dengan memelihara elver berukuran 2 gram/ekor didalam bak beton berukuran 2 m x 2 m x 0.6 m selama 90 hari. Survival Rate sebesar 71% dan pertumbuhan spesifik 0.29-1.44 %/ekor/hari, menghasilkan fingerling berukuran 30 gram/ekor sebanyak 2 091 830.4 kg per tahun, dan R/C ratio 1.17.","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124470773","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara (Pinctada maxima) kaitannya dengan kondisi oceanografi berdasarkan periode temporal, dan kedalaman yang baik untuk pembesaran tiram mutiara di perairan Kupa Kabupaten Barru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimantal yaitu pengukuran dan pengambilan langsung data pertumbuhan dan data oceanografi melalui sampling. Data primer diperoleh dari pengukuran pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara serta pengukuran data oseanografi dan kelimpahan plankton yang dilakukan setiap bulan. Kerang mutiara yang dijadikan objek pengamatan jenis Pinctada maxima. Sampel anakan kerang mutiara ini adalah jenis Pinctada maxima yang dibudidayakan dalam pocket. Data primer diperoleh dari pengukuran pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara serta pengukuran data oceanografi yang dilakukan setiap bulan. Jumlah anakan kerang mutiara yang dijadikan sebagai hewan uji dengan ukuran lebar cangkang antara 3-4 cm berjumlah 90 ekor per pocket yang dibudidayakan pada kedalaman 2 m dan 6 m dengan masing-masing kedalaman terdapat 3 poket.Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan metode survey dan pengukuran langsung di lapangan, Data primer diambil dari variabel yang diteliti berupa kondisi oceanografi perairan dan ukuran pertumbuhan cangkang kerang mutiara (Pinctada maxima). Pengambilan sampel dilakukan tiap bulannya selama sembilan bulan Melalui penelitian ini, luaran yang akan diperoleh yaitu sebagai database dan sebagai bahan informasi untuk kelayakan pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang baik pada kerang mutiara di wilayah perairan Kupa sehingga mampu mendorong dan membantu masyarakat pesisir di sekitar perairan kupa untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melakukan budidaya atau pembesaran kerang mutiara Berdasarkan data yang didapatkan sampai Bulan Agustus dihasilkan pertumbuhan kerang mutiara di perairan Kupa Kabupaten Barru yang terbaik terdapat pada kedalaman 6 meter hal ini didukung dengan keberadaan makanan alami (Fitoplankton) yang melimpah sebagai sumber utama makanan kerang Pinctada maximadan keadaan arus serta suhu yang maksimum untuk pertumbuhan kerang tersebut.
{"title":"ANALISIS PERTUMBUHAN KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) BERDASARKAN KEDALAMAN DI PERAIRAN KUPA,KABUPATEN BARRU","authors":"Harfika Sari Baso, Marhayana Syarifuddin","doi":"10.55113/fwj.v2i1.666","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v2i1.666","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara (Pinctada maxima) kaitannya dengan kondisi oceanografi berdasarkan periode temporal, dan kedalaman yang baik untuk pembesaran tiram mutiara di perairan Kupa Kabupaten Barru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experimantal yaitu pengukuran dan pengambilan langsung data pertumbuhan dan data oceanografi melalui sampling. Data primer diperoleh dari pengukuran pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara serta pengukuran data oseanografi dan kelimpahan plankton yang dilakukan setiap bulan. Kerang mutiara yang dijadikan objek pengamatan jenis Pinctada maxima. Sampel anakan kerang mutiara ini adalah jenis Pinctada maxima yang dibudidayakan dalam pocket. Data primer diperoleh dari pengukuran pertumbuhan dan kelangsungan hidup kerang mutiara serta pengukuran data oceanografi yang dilakukan setiap bulan. Jumlah anakan kerang mutiara yang dijadikan sebagai hewan uji dengan ukuran lebar cangkang antara 3-4 cm berjumlah 90 ekor per pocket yang dibudidayakan pada kedalaman 2 m dan 6 m dengan masing-masing kedalaman terdapat 3 poket.Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan metode survey dan pengukuran langsung di lapangan, Data primer diambil dari variabel yang diteliti berupa kondisi oceanografi perairan dan ukuran pertumbuhan cangkang kerang mutiara (Pinctada maxima). Pengambilan sampel dilakukan tiap bulannya selama sembilan bulan Melalui penelitian ini, luaran yang akan diperoleh yaitu sebagai database dan sebagai bahan informasi untuk kelayakan pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang baik pada kerang mutiara di wilayah perairan Kupa sehingga mampu mendorong dan membantu masyarakat pesisir di sekitar perairan kupa untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melakukan budidaya atau pembesaran kerang mutiara Berdasarkan data yang didapatkan sampai Bulan Agustus dihasilkan pertumbuhan kerang mutiara di perairan Kupa Kabupaten Barru yang terbaik terdapat pada kedalaman 6 meter hal ini didukung dengan keberadaan makanan alami (Fitoplankton) yang melimpah sebagai sumber utama makanan kerang Pinctada maximadan keadaan arus serta suhu yang maksimum untuk pertumbuhan kerang tersebut. ","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133757211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rumput laut Eucheuma cottonii sebagai tanaman yang hidup di perairan dan memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berperan utama dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan E. cottonii adalah dengan penentuan bobot bibit yang sesuai dengan metode budidaya yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan selama 44 hari di mulai pada tanggal 25 Juni sampai 8 Agustus 2020, di perairan Pantai Ponrang, Kabupaten Luwu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu perlakuan A bobot bibit 100 gram; perlakuan B bobot bibit 200 gram; dan perlakuan C bobot bibit 300 gram menggunakan jaring trawl. Data yang didapatkan selama penelitian meliputi kandungan klorofil, laju pertumbuhan dan parameter kualitas air. Data dianalisis dengan sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan kandungan klorofil dengan bobot bibit berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan Eucheuma cottonii. Bobot bibit yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan. Hasil pertumbuhan terbaik didapatkan pada perlakuan kelompok 2, dilanjutkan perlakuan kelompok 1 dan kelompok 3.
{"title":"KAJIAN KANDUNGAN KLOROFIL RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii DENGAN BOBOT BIBIT BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN MENGGUNAKAN JARING TRAWL DI KABUPATEN LUWU","authors":"Kasran Kasran, H. Cp, Patahiruddin Patahiruddin","doi":"10.55113/fwj.v2i1.653","DOIUrl":"https://doi.org/10.55113/fwj.v2i1.653","url":null,"abstract":"Rumput laut Eucheuma cottonii sebagai tanaman yang hidup di perairan dan memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berperan utama dalam fotosintesis dan pertumbuhan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan E. cottonii adalah dengan penentuan bobot bibit yang sesuai dengan metode budidaya yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan selama 44 hari di mulai pada tanggal 25 Juni sampai 8 Agustus 2020, di perairan Pantai Ponrang, Kabupaten Luwu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu perlakuan A bobot bibit 100 gram; perlakuan B bobot bibit 200 gram; dan perlakuan C bobot bibit 300 gram menggunakan jaring trawl. Data yang didapatkan selama penelitian meliputi kandungan klorofil, laju pertumbuhan dan parameter kualitas air. Data dianalisis dengan sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan kandungan klorofil dengan bobot bibit berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan Eucheuma cottonii. Bobot bibit yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan. Hasil pertumbuhan terbaik didapatkan pada perlakuan kelompok 2, dilanjutkan perlakuan kelompok 1 dan kelompok 3.","PeriodicalId":350405,"journal":{"name":"Fisheries Of Wallacea Journal","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121812936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}