Indonesia memiliki sebuah organisasi nirlaba yang bergerak khusus dalam bidang pangan bernama Foodbank. Salah satu kegiatan Foodbank yaitu memanfaatkan makanan berlebih untuk membantu mengatsi kemiskinan. Islam mengajarkan tentang kedermawanan untuk saling berbagi terhadap sesama terutama membantu mereka yang kekurangan. Bentuk kedermawanan tersebut dapat dilakukan dalam praktik zakat infak sedekah (ZIS) dan dana yang berasal dari ZIS memiliki tujuan untuk dapat mengatasi masalah kemiskinan. Sebagai negara mayoritas muslim, maka sudah sewajarnya jika kita berharap adanya lembaga-lembaga sejenis Foodbank yang mengaplikasikan konsep ZIS, dengan begitu peran Islam dalam membantu mengatasi kemiskinan semakin terwujud. Oleh karena itu, dirasa perlu adanya tawaran konsep baru yaitu Islamic Foodbank yang merupakan pengkolaborasian antara konsep foodbank dengan konsep ZIS dalam satu konsep yang utuh. Didukung dengan belum ditemukannya praktik Foodbank yang berdasarkan konsep Islamic Foodbank. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana konsep Islamic Foodbank dan bagaimana rancangan pengaplikasian konsep Islamic Foodbank di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode kepustakaan sebagai bagian utamanya. Penelitian ini mengemukakan sebuah hasil bahwasanya konsep Islamic Foodbank merupakan kolaborasi antara konsep Foodbank dengan konsep ZIS yang didukung adanya saling sinergi antara Foodbank dan BAZNAS. Rancangan pengaplikasian konsep ini dimulai dari mendirikan Foodbank yang berbadan hukum resmi, kemudian langkah kegiatan dilakukan secara siklus yang dimulai dari penilaian dan seleksi, pengimplementasian konsep Islamic Foodbank, melaporkan laporan keuangan, tercapainya capaian program, dan evaluasi. Penelitian ini merupakan penelitian pertama tentang konsep Islamic Foodbank di Indonesia yang dilakukan melalui studi literatur.
{"title":"Manajemen Pengelolaan Islamic Foodbank di Indonesia (Studi Teori dan Konsep)","authors":"Alfin Yuli Dianto, M. Purnomo","doi":"10.53429/JDES.V7I1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/JDES.V7I1.25","url":null,"abstract":"Indonesia memiliki sebuah organisasi nirlaba yang bergerak khusus dalam bidang pangan bernama Foodbank. Salah satu kegiatan Foodbank yaitu memanfaatkan makanan berlebih untuk membantu mengatsi kemiskinan. Islam mengajarkan tentang kedermawanan untuk saling berbagi terhadap sesama terutama membantu mereka yang kekurangan. Bentuk kedermawanan tersebut dapat dilakukan dalam praktik zakat infak sedekah (ZIS) dan dana yang berasal dari ZIS memiliki tujuan untuk dapat mengatasi masalah kemiskinan. Sebagai negara mayoritas muslim, maka sudah sewajarnya jika kita berharap adanya lembaga-lembaga sejenis Foodbank yang mengaplikasikan konsep ZIS, dengan begitu peran Islam dalam membantu mengatasi kemiskinan semakin terwujud. Oleh karena itu, dirasa perlu adanya tawaran konsep baru yaitu Islamic Foodbank yang merupakan pengkolaborasian antara konsep foodbank dengan konsep ZIS dalam satu konsep yang utuh. Didukung dengan belum ditemukannya praktik Foodbank yang berdasarkan konsep Islamic Foodbank. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana konsep Islamic Foodbank dan bagaimana rancangan pengaplikasian konsep Islamic Foodbank di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode kepustakaan sebagai bagian utamanya. Penelitian ini mengemukakan sebuah hasil bahwasanya konsep Islamic Foodbank merupakan kolaborasi antara konsep Foodbank dengan konsep ZIS yang didukung adanya saling sinergi antara Foodbank dan BAZNAS. Rancangan pengaplikasian konsep ini dimulai dari mendirikan Foodbank yang berbadan hukum resmi, kemudian langkah kegiatan dilakukan secara siklus yang dimulai dari penilaian dan seleksi, pengimplementasian konsep Islamic Foodbank, melaporkan laporan keuangan, tercapainya capaian program, dan evaluasi. Penelitian ini merupakan penelitian pertama tentang konsep Islamic Foodbank di Indonesia yang dilakukan melalui studi literatur.","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124395083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The background of this research is that the emergence of the revitalization of education become the talk very interesting and crucial entered the times of the ASEAN Economic Community (MEA) recently. Seeing the condition of a nation that increasingly worse with a variety of educational failure phenomena occurring generation of people. At the regional level (ASEAN), Arabic is the language of the second alternative communication after the Malay language. Since Arabic is the language of the religious culture of the Islamic community of Malay and Arabic language turns more dominant than in English. This is because the majority of the people of ASEAN are Muslims who think that the Arabic language is flexible, open and elastic in answering the challenges of globalization and cultural transformation. State Islamic Institute (IAIN) Tulungagung is one of the universities which have policies, matakuliah, environment and curriculum that supports the education of Arabic-based life skill education in the ASEAN Economic Community mengahadapi (MEA). The method used in this research are : the type of research is qualitative descriptive. Methods of data collection are observation, interview, documentation. Methods of data analysis are reduction, data display and then drawing conclusions / verification.The results of this research are : 1) the revitalization of the Arabic language education based life skills education at State Islamic Institute (IAIN) Tulungagung in the ASEAN Economic Community (MEA) is conducted by: a) To formulate vision and mission that suppor Competence Life Skills Arabic, b) Develop curriculum a greater emphasis on deepening the Arabic language skills competence, c) Establishing Bi'ah Lughawiyah Arabic language in Campus and Ma'had, d) Create a special program of learning the Arabic language, e) Mastery learning strategies and Arabic language skills, f) Lecturer Professional and have optimum competence, g) Provide additional extra-based Life Skills, and h) To sharpen the practical and Delivers Native speakers. 2) The implications of life skill education to the Arabic language education at State Islamic Institute (IAIN) Tulungagung for facing the ASEAN Economic Community, the following: a) Linking the use of language in context, b) Lecturer more frequent use of the media, c) Institutions must make improvements in particular, d) Optimization Arabic Education management, and e) Overcoming the obstacles faced.
{"title":"Revitalisasi Pendidikan Bahasa Arab Berbasis Pendidikan Life Skill Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Di Iain Tulungagung Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)","authors":"Adi Marsono","doi":"10.53429/jdes.v7i1.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/jdes.v7i1.23","url":null,"abstract":"The background of this research is that the emergence of the revitalization of education become the talk very interesting and crucial entered the times of the ASEAN Economic Community (MEA) recently. Seeing the condition of a nation that increasingly worse with a variety of educational failure phenomena occurring generation of people. At the regional level (ASEAN), Arabic is the language of the second alternative communication after the Malay language. Since Arabic is the language of the religious culture of the Islamic community of Malay and Arabic language turns more dominant than in English. This is because the majority of the people of ASEAN are Muslims who think that the Arabic language is flexible, open and elastic in answering the challenges of globalization and cultural transformation. State Islamic Institute (IAIN) Tulungagung is one of the universities which have policies, matakuliah, environment and curriculum that supports the education of Arabic-based life skill education in the ASEAN Economic Community mengahadapi (MEA). The method used in this research are : the type of research is qualitative descriptive. Methods of data collection are observation, interview, documentation. Methods of data analysis are reduction, data display and then drawing conclusions / verification.The results of this research are : 1) the revitalization of the Arabic language education based life skills education at State Islamic Institute (IAIN) Tulungagung in the ASEAN Economic Community (MEA) is conducted by: a) To formulate vision and mission that suppor Competence Life Skills Arabic, b) Develop curriculum a greater emphasis on deepening the Arabic language skills competence, c) Establishing Bi'ah Lughawiyah Arabic language in Campus and Ma'had, d) Create a special program of learning the Arabic language, e) Mastery learning strategies and Arabic language skills, f) Lecturer Professional and have optimum competence, g) Provide additional extra-based Life Skills, and h) To sharpen the practical and Delivers Native speakers. 2) The implications of life skill education to the Arabic language education at State Islamic Institute (IAIN) Tulungagung for facing the ASEAN Economic Community, the following: a) Linking the use of language in context, b) Lecturer more frequent use of the media, c) Institutions must make improvements in particular, d) Optimization Arabic Education management, and e) Overcoming the obstacles faced.","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"11 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122718951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam era globalisasi saat ini, persaingan ekonomi sangat ketat, perkembangan dunia semakin lama mangalami kemajuan yang signifikan. Menghadapi perkembangan zaman yang sangat pesat SDM yang berkualitas dan pelayanan yang memuaskan menjadi kunci dari keberhasilan.Oleh karena itu Kualitas pelayanan merupakan hal penting untuk dikaji bagaimana sebenarnya tingkat kualitas pelayanan terhadap nasabah pada suatu lembaga Keuangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki nilai t-statistik sebesar 3.366 yang nilainya lebih besar dari t-tabel sebesar 2.011 sehingga hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan keputusan nasabah. Hasil selanjutnya terdapat hubungan yang signifikan antara Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah LKMA Bagor berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan SPSS versi 17.
{"title":"Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah di Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) Syariah Amanah Mandiri Bagor Kabupaten Nganjuk","authors":"Ahmad Saikhu","doi":"10.53429/JDES.V7I1.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/JDES.V7I1.26","url":null,"abstract":"Dalam era globalisasi saat ini, persaingan ekonomi sangat ketat, perkembangan dunia semakin lama mangalami kemajuan yang signifikan. Menghadapi perkembangan zaman yang sangat pesat SDM yang berkualitas dan pelayanan yang memuaskan menjadi kunci dari keberhasilan.Oleh karena itu Kualitas pelayanan merupakan hal penting untuk dikaji bagaimana sebenarnya tingkat kualitas pelayanan terhadap nasabah pada suatu lembaga Keuangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki nilai t-statistik sebesar 3.366 yang nilainya lebih besar dari t-tabel sebesar 2.011 sehingga hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan keputusan nasabah. Hasil selanjutnya terdapat hubungan yang signifikan antara Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah LKMA Bagor berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan SPSS versi 17.","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130459443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zakat merupakan salah satu dari Rukun Islam, maka dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat oleh pemerintah, dibentuklah organisasi pengelolaan zakat yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dikukuhkan oleh pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris. Dalam pengumpulan data dan bahan hukum, baik primer maupun sekunder, kasus yang dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumen-dokumen hukum,sedangkan tekhnik analisis dilakukan secara kualitatif. Susunan Pengurus BAZ Kabupaten Nganjuk terdiri dari Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas dan BadanPelaksana. Dalam hal pengumpulan zakat, hal ini dilakukan oleh UPZ di berbagai instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta, setelah itu disetorkan kepada BAZ Kabupaten Nganjuk untuk didayagunakan. Di BAZ Kabupaten Nganjuk, pendayagunaan hasil penerimaan zakat telah sesuai dengan ketentuan agama yaitu meliputi delapan ashnaf. Di dalam melakukan pengelolaan zakat, badan ini menemui berbagai macam kendala yang dihadapi. Oleh karena itu ada beberapa upaya untuk merespon berbagai masalah yang ada.
{"title":"Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat (Studi Kasus di BAZ Kabupaten Nganjuk)","authors":"D. Sa’diyah, Bhaswarendra Guntur","doi":"10.53429/JDES.V7I1.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/JDES.V7I1.27","url":null,"abstract":"Zakat merupakan salah satu dari Rukun Islam, maka dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat oleh pemerintah, dibentuklah organisasi pengelolaan zakat yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dikukuhkan oleh pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris. Dalam pengumpulan data dan bahan hukum, baik primer maupun sekunder, kasus yang dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumen-dokumen hukum,sedangkan tekhnik analisis dilakukan secara kualitatif. Susunan Pengurus BAZ Kabupaten Nganjuk terdiri dari Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas dan BadanPelaksana. Dalam hal pengumpulan zakat, hal ini dilakukan oleh UPZ di berbagai instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta, setelah itu disetorkan kepada BAZ Kabupaten Nganjuk untuk didayagunakan. Di BAZ Kabupaten Nganjuk, pendayagunaan hasil penerimaan zakat telah sesuai dengan ketentuan agama yaitu meliputi delapan ashnaf. Di dalam melakukan pengelolaan zakat, badan ini menemui berbagai macam kendala yang dihadapi. Oleh karena itu ada beberapa upaya untuk merespon berbagai masalah yang ada.","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122560374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penulisan jurnal ini untuk mengetahui keberhasilan public private partnership dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Penelitian ini menggunakan jens penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan obyek wisata Public Private Partnership (PPP) merupakan hubungan kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta sebagai investor dengan berbagai keahlian baik secara teknik, operasional maupun secara inovasi dalam perjalanan bisnis secara efisien dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan dalam pembangunan destinasi wisata. Pengembangan pariwisata di Indonesia dengan jalan: membuat program pengembangan destinasi wisata, meningkatkan sarana prasarana wisatawan. Untuk mendapatkan keberhasilan public private partnership dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu: 1) menciptakan pariwisata yang siap bersaing, mengupayakan obyek wisata yang siap berkompetisi dengan obyek wisata yang ada di Indonesia. 2) menciptakan pariwisata yang kooperatif yaitu obyek wisata yang bisa menciptakan suasana yang asri dan alami, untuk membuat obyek wisata tersebut dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta agar dapat berperan aktif memberikan pelayanan yang terbaik untuk wisatawan dengan pembangunan berbagai prasarana yang menarik. 3) menciptakan pariwisata dengan koordinasi dan kolaborasi yang baik antara masyarakat, pemerintah dan swasta, agar dapat memberikan karakteristik yang unik yang dapat mengembangkan obyek wisata alam yang murni.
{"title":"Implementasi Public Private Partnership sebagai Usaha Keberhasilan Pengembangan Pariwisata di Era Global","authors":"Nik Haryanti","doi":"10.53429/JDES.V7I1.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/JDES.V7I1.24","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan jurnal ini untuk mengetahui keberhasilan public private partnership dalam pengembangan pariwisata di Indonesia. Penelitian ini menggunakan jens penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan obyek wisata Public Private Partnership (PPP) merupakan hubungan kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta sebagai investor dengan berbagai keahlian baik secara teknik, operasional maupun secara inovasi dalam perjalanan bisnis secara efisien dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan dalam pembangunan destinasi wisata. Pengembangan pariwisata di Indonesia dengan jalan: membuat program pengembangan destinasi wisata, meningkatkan sarana prasarana wisatawan. Untuk mendapatkan keberhasilan public private partnership dalam pengembangan pariwisata di Indonesia, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu: 1) menciptakan pariwisata yang siap bersaing, mengupayakan obyek wisata yang siap berkompetisi dengan obyek wisata yang ada di Indonesia. 2) menciptakan pariwisata yang kooperatif yaitu obyek wisata yang bisa menciptakan suasana yang asri dan alami, untuk membuat obyek wisata tersebut dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta agar dapat berperan aktif memberikan pelayanan yang terbaik untuk wisatawan dengan pembangunan berbagai prasarana yang menarik. 3) menciptakan pariwisata dengan koordinasi dan kolaborasi yang baik antara masyarakat, pemerintah dan swasta, agar dapat memberikan karakteristik yang unik yang dapat mengembangkan obyek wisata alam yang murni.","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129427277","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Belakangan ini eknomi Islam melalui bank Syariah banyak diminati oleh masyarakat. Ekonomi syariah menjadi alternatif karena dalam prosesnya terdapat prinsip bagi hasil yang imbang, dalam hal ini tidak ada salah satu pihak yang dirugikan. Banyaknya peminat tentu berdampak pada pendirian lembaga keuangan syariah seperti Koperasi Konsumen Syariah di berbagai pelosok desa. Apalagi sifatnya yang fleksibel mampu menciptakan market tersendiri yaitu masyarakat pedesaan atau mereka yang berada di tempat terpencil sekalipun. Dalam ekonomi Islam terdapat Akad mudharabah yaitu akad kerjasama usaha antara dua pihak, dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan modal sedangkan pihak lainnya sebagai pengelola. Pengelola uang atau dalam hal ini KKS Barokah Tanjunganom berusaha semaksimal untuk meningkatkan pendapatan.
{"title":"Penerapan Akad Mudhorobah Dalam Meningkatkan Pendapatan Koperasi Konsumen Syariah (KKS)","authors":"D. Sa’diyah","doi":"10.53429/jdes.v6i2.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/jdes.v6i2.18","url":null,"abstract":"Belakangan ini eknomi Islam melalui bank Syariah banyak diminati oleh masyarakat. Ekonomi syariah menjadi alternatif karena dalam prosesnya terdapat prinsip bagi hasil yang imbang, dalam hal ini tidak ada salah satu pihak yang dirugikan. Banyaknya peminat tentu berdampak pada pendirian lembaga keuangan syariah seperti Koperasi Konsumen Syariah di berbagai pelosok desa. Apalagi sifatnya yang fleksibel mampu menciptakan market tersendiri yaitu masyarakat pedesaan atau mereka yang berada di tempat terpencil sekalipun. Dalam ekonomi Islam terdapat Akad mudharabah yaitu akad kerjasama usaha antara dua pihak, dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan modal sedangkan pihak lainnya sebagai pengelola. Pengelola uang atau dalam hal ini KKS Barokah Tanjunganom berusaha semaksimal untuk meningkatkan pendapatan.","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"533 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127638268","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zakat Merupakan rukun islam terpenting setelah shalat, zakat dan shalat dijadikan sebagai perlambang keseluruhan ajaran islam dan juga dijadikan sebagai satu kesatuan. Pelaksanaan shalat melambangkan hubungan seseorang dengan Tuhan, sedangkan pelaksanaan zakat melambangkan hubungan antarsesama manusia. Zakat profesi selama ini dipahami banyak orang hanyalah merupakan jenis zakat penghasilan bagi profesi tertentu. Padahal jenis zakat yang satu ini sangat potensial dan produktif membantu masyarakat yang kurang mampu. Bilamana model pengelolaan, pendayagunaan, pemanfaaatan serta pendistribusiannya dimaksimalkan, maka akan melahirkan suatu konsep pemodelan yang nantinya akan membantu pemerintah, pengelola zakat serta masyarakat dalam menghadapi problem zakat.
{"title":"Upaya Pengelolaan Dana Zakat Profesi Untuk Kesejahteraan Mustahiq","authors":"Adi Marsono","doi":"10.53429/jdes.v6i2.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/jdes.v6i2.20","url":null,"abstract":"Zakat Merupakan rukun islam terpenting setelah shalat, zakat dan shalat dijadikan sebagai perlambang keseluruhan ajaran islam dan juga dijadikan sebagai satu kesatuan. Pelaksanaan shalat melambangkan hubungan seseorang dengan Tuhan, sedangkan pelaksanaan zakat melambangkan hubungan antarsesama manusia. Zakat profesi selama ini dipahami banyak orang hanyalah merupakan jenis zakat penghasilan bagi profesi tertentu. Padahal jenis zakat yang satu ini sangat potensial dan produktif membantu masyarakat yang kurang mampu. Bilamana model pengelolaan, pendayagunaan, pemanfaaatan serta pendistribusiannya dimaksimalkan, maka akan melahirkan suatu konsep pemodelan yang nantinya akan membantu pemerintah, pengelola zakat serta masyarakat dalam menghadapi problem zakat.","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123936969","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manajemen dalam pengelolaan dana sangat diperlukan dalam hal apapun terutama lembaga pengelola keuangan. Baik dan tidaknya manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas lembaga itu sendiri. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan atau lembaga dalam memperoleh laba yang hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal itu sendiri. Salah satu lembaga pengelola dana yang saat ini sedang menjamur di tengah-tengah masyarakat adalah Koperasi Konsumen Syariah (KKS). Namun tak sedikit KKS yang tumbang secara perlahan di tengah jalan dalam kurun waktu kurang dari lima tahun. Hal ini karena lemahnya penerapan manajemen, pengelolaan menjadi asal-asalan sehingga dana yang masuk tidak terkelola dengan baik. Kondisi ini yang membuat peneliti tertarik untuk mengamati bagaimana proses manajamen di KKS Barokah Tanjunganom Nganjuk yang bertahan hingga 6 tahun.
{"title":"Manajemen Pengelolaan Dana Untuk Meningkatkan Profitabilitas di KKS Barokah Tanjunganom Nganjuk","authors":"Alfin Maskur","doi":"10.53429/jdes.v6i2.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/jdes.v6i2.16","url":null,"abstract":"Manajemen dalam pengelolaan dana sangat diperlukan dalam hal apapun terutama lembaga pengelola keuangan. Baik dan tidaknya manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas lembaga itu sendiri. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan atau lembaga dalam memperoleh laba yang hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal itu sendiri. Salah satu lembaga pengelola dana yang saat ini sedang menjamur di tengah-tengah masyarakat adalah Koperasi Konsumen Syariah (KKS). Namun tak sedikit KKS yang tumbang secara perlahan di tengah jalan dalam kurun waktu kurang dari lima tahun. Hal ini karena lemahnya penerapan manajemen, pengelolaan menjadi asal-asalan sehingga dana yang masuk tidak terkelola dengan baik. Kondisi ini yang membuat peneliti tertarik untuk mengamati bagaimana proses manajamen di KKS Barokah Tanjunganom Nganjuk yang bertahan hingga 6 tahun.","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127735912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arus perkembangan zaman memunculkan model jual beli secara borongan, untuk itu umat islam tetap harus berpegang teguh dengan ajaran yang ada dalam fiqih muamalah agar tidak terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan jual beli hasil pertanian secara borongan. Menjual hasil pertanian dengan cara borongan ini menjadi pilihan petani karena tidak banyak resiko. Misalnya, petani akan medapatkan keuntungan lebih awal daripada menunggu sampai panen yang nantinya uang dapat diputar untuk kebutuhan lainnya. Selain itu, dengan cara borongan tersebut petani tidak perlu mencari tenaga untuk proses panen. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan jual beli hasil pertanian dengan cara borongan di desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk ditinjau dari Fiqih Muamalah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang ada, di samping itu penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau dalam keadaan ataupun peristiwa sebagaimana adanya, sehingga bersifat sekedar mengungkapkan fakta (fact finding).
{"title":"Pelaksanaan Jual Beli Hasil Pertanian Dengan Cara Borongan Ditinjau Dari Fiqih Muamalah di Desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk","authors":"Juni Iswanto","doi":"10.53429/jdes.v6i2.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/jdes.v6i2.15","url":null,"abstract":"Arus perkembangan zaman memunculkan model jual beli secara borongan, untuk itu umat islam tetap harus berpegang teguh dengan ajaran yang ada dalam fiqih muamalah agar tidak terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan jual beli hasil pertanian secara borongan. Menjual hasil pertanian dengan cara borongan ini menjadi pilihan petani karena tidak banyak resiko. Misalnya, petani akan medapatkan keuntungan lebih awal daripada menunggu sampai panen yang nantinya uang dapat diputar untuk kebutuhan lainnya. Selain itu, dengan cara borongan tersebut petani tidak perlu mencari tenaga untuk proses panen. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan jual beli hasil pertanian dengan cara borongan di desa Mancon Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk ditinjau dari Fiqih Muamalah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang ada, di samping itu penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau dalam keadaan ataupun peristiwa sebagaimana adanya, sehingga bersifat sekedar mengungkapkan fakta (fact finding).","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"82 19","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131471802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kita ketahui lembaga keuangan ternyata bukan pada sektor finansial saja tetapi ada juga lembaga keuangan yang bergerak dalam sektor pertanian atau disebut dengan Agribisnis. Pengelola keuangan secara lembaga ini sudah dilegalkan oleh pemerintah dengan nama Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA). Peneliti tertarik mengangkat tema ini dengan menjadikan LKMA Amanah Mandiri Syariah di Desa Sekarputih Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk sebagai objek. Mengingat banyaknya LKMA di tingkat Desa tetapi proses pertanian sepertinya masih kurang maksimal. Apalagi salah satu faktornya adalah modal petani yang sangat minim. Semestinya dengan adanya LKMA para petani bisa dengan mudah memberikan modal untuk meningkatkan hasil pertanian yang secara langsung berimbas pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) berperan dalam meningkatkan kemajuan anggota kelompok tani dan ikut meningkatkan partisipasi petani dalam kelompok serta berperan dalam meningkatkan jumlah hasil panen tani, kepemilikan lahan dan penerimaan bagi petani.
{"title":"Peran Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Amanah Mandiri Syari’ah Terhadap Kelompok Tani di Desa Sekarputih Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk","authors":"Mukhamad Zakariya","doi":"10.53429/jdes.v6i2.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.53429/jdes.v6i2.17","url":null,"abstract":"Kita ketahui lembaga keuangan ternyata bukan pada sektor finansial saja tetapi ada juga lembaga keuangan yang bergerak dalam sektor pertanian atau disebut dengan Agribisnis. Pengelola keuangan secara lembaga ini sudah dilegalkan oleh pemerintah dengan nama Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA). Peneliti tertarik mengangkat tema ini dengan menjadikan LKMA Amanah Mandiri Syariah di Desa Sekarputih Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk sebagai objek. Mengingat banyaknya LKMA di tingkat Desa tetapi proses pertanian sepertinya masih kurang maksimal. Apalagi salah satu faktornya adalah modal petani yang sangat minim. Semestinya dengan adanya LKMA para petani bisa dengan mudah memberikan modal untuk meningkatkan hasil pertanian yang secara langsung berimbas pada kesejahteraan masyarakat sekitar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) berperan dalam meningkatkan kemajuan anggota kelompok tani dan ikut meningkatkan partisipasi petani dalam kelompok serta berperan dalam meningkatkan jumlah hasil panen tani, kepemilikan lahan dan penerimaan bagi petani.","PeriodicalId":354968,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Ekonomi Syariah","volume":"210 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133001447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}