Maria Immaculata Yovita Adventy, Dhiya Alfiyah Tarizah, Adellah, Rahmat Rafinzar
Indonesia berada di peringkat 82 dari 176 negara dalam hal kualitas layanan publik. Posisi ini menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu layanan yang disediakan. Meskipun banyak penelitian dilakukan mengenai masalah ini, implementasi hasil penelitian masih rendah. Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian dari pemangku kepentingan terhadap masalah tersebut. Tujuan artikel ini adalah untuk menganalisis tren penelitian terkait kualitas layanan publik dari tahun 1969 hingga 2023 menggunakan analisis bibliometrik dari data Scopus dengan visualisasi menggunakan VOSviewer 1.6.20 untuk menemukan topik dengan penelitian yang masih rendah. Hasilnya menunjukan bahwa Penelitian mengenai kualitas layanan publik telah muncul sejak tahun 1969, mencapai puncaknya pada 2019 dan tahun 2021 dengan 55 penelitian. Sebanyak 86 negara terlibat dalam penelitian ini, Indonesia berada pada peringkat teratas dalam jumlah penelitian. Topik dengan penelitian yang masih rendah melibatkan kepuasan konsumen, kualitas layanan, fasilitas, pemberdayaan, pengawasan, dan kontrol. Dengan demikian, pemerintah, akademisi, dan peneliti perlu memprioritaskan penanganan masalah-masalah utama yang muncul dalam layanan publik.
{"title":"Tren Penelitian Pada Kualitas Layanan Publik Di Dunia: Blibliometric Analysis","authors":"Maria Immaculata Yovita Adventy, Dhiya Alfiyah Tarizah, Adellah, Rahmat Rafinzar","doi":"10.51266/jba.v10i1.397","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/jba.v10i1.397","url":null,"abstract":"Indonesia berada di peringkat 82 dari 176 negara dalam hal kualitas layanan publik. Posisi ini menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu layanan yang disediakan. Meskipun banyak penelitian dilakukan mengenai masalah ini, implementasi hasil penelitian masih rendah. Hal ini menunjukkan kurangnya perhatian dari pemangku kepentingan terhadap masalah tersebut. Tujuan artikel ini adalah untuk menganalisis tren penelitian terkait kualitas layanan publik dari tahun 1969 hingga 2023 menggunakan analisis bibliometrik dari data Scopus dengan visualisasi menggunakan VOSviewer 1.6.20 untuk menemukan topik dengan penelitian yang masih rendah. Hasilnya menunjukan bahwa Penelitian mengenai kualitas layanan publik telah muncul sejak tahun 1969, mencapai puncaknya pada 2019 dan tahun 2021 dengan 55 penelitian. Sebanyak 86 negara terlibat dalam penelitian ini, Indonesia berada pada peringkat teratas dalam jumlah penelitian. Topik dengan penelitian yang masih rendah melibatkan kepuasan konsumen, kualitas layanan, fasilitas, pemberdayaan, pengawasan, dan kontrol. Dengan demikian, pemerintah, akademisi, dan peneliti perlu memprioritaskan penanganan masalah-masalah utama yang muncul dalam layanan publik.","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":"33 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141817018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Skabies merupakan salah satu penyakit kulit menular yang berasal dari lingkungan. Skabies merupakan masalah kesehatan menetap yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varietas hominis yang ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung, dan sering ditemukan di daerah beriklim tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene dan kebutuhan nutrisi dengan kejadian skabies pada santri putra di Pondok Pesantren Nurul Jadid Kubu Raya. Penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 60 sampel. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat (uji Spearman rank). Hasil uji Spearman rank menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan kejadian skabies (0,000), tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebutuhan nutrisi dengan kejadian skabies (0,250). Personal hygiene memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian skabies.
疥疮是一种源于环境的传染性皮肤病。疥疮是由疥癣菌(Sarcoptes scabiei variety hominis)引起的一种顽固性健康问题,通过直接或间接接触传播,通常出现在热带气候中。本研究旨在确定 Pondok Pesantren Nurul Jadid Kubu Raya 男生的个人卫生和营养需求与疥疮发病率之间的关系。该研究采用横断面观察分析法,涉及 60 个样本。数据通过问卷调查收集。本研究将进行的数据分析是单变量和双变量分析(斯皮尔曼秩检验)。斯皮尔曼等级检验结果显示,个人卫生与疥疮发病率之间存在显著关系(0.000),但营养需求与疥疮发病率之间没有显著关系(0.250)。个人卫生与疥疮发病率有明显关系。
{"title":"Hubungan antara Personal Hygiene dan Kebutuhan Nutrisi dengan Kejadian Skabies pada Santri Putra di Pondok Pesantren Nurul Jadid Kubu Raya","authors":"Sari Rahmayanti, Willyam Handoko, Ambar Rialita, Jihan Azzahra, Rahmyta Ariana Putri","doi":"10.51266/jba.v10i1.340","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/jba.v10i1.340","url":null,"abstract":"Skabies merupakan salah satu penyakit kulit menular yang berasal dari lingkungan. Skabies merupakan masalah kesehatan menetap yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei varietas hominis yang ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung, dan sering ditemukan di daerah beriklim tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene dan kebutuhan nutrisi dengan kejadian skabies pada santri putra di Pondok Pesantren Nurul Jadid Kubu Raya. Penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 60 sampel. Data dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat (uji Spearman rank). Hasil uji Spearman rank menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan kejadian skabies (0,000), tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebutuhan nutrisi dengan kejadian skabies (0,250). Personal hygiene memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian skabies.","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":"37 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141835315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aris munandar, Dewi Kurniati, Josua Parulian Hutajulu
Permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian adalah penurunan jumlah produksi padi setiap tahunnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pemberdayaan masyarakat tani diperlukan dalam pembangunan pertanian. Penelitian ini menganalisis peran kelompok tani dalam pengambilan keputusan manajerial petani padi lahan pasang surut di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dengan metode penelitian purposive sampling. Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y. Variabel X adalah peran kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi, sedangkan variabel Y adalah keputusan manajerial petani terhadap aktivitas teknis, aktivitas komersial, aktivitas finansial, dan aktivitas akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan peran kelompok tani tergolong kategori berperan, dan hubungan antara peran kelompok tani dengan keputusan manajerial petani tergolong kategori signifikan. Dari keempat aktivitas keputusan manajerial petani, hanya aktivitas komersial yang memiliki hubungan signifikan dengan peran kelompok tani, sementara aktivitas teknis, finansial, dan akuntansi tidak memiliki hubungan signifikan. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengelolaan kelembagaan desa
研究地点面临的问题是水稻产量逐年下降。为了克服这一问题,需要在农业发展中增强农业社区的能力。本研究采用目的性抽样研究方法,分析了农民团体在库布拉亚行政区双溪卡卡普县潮汐稻农管理决策中的作用。变量 X 是农民小组作为学习班、合作载体和生产单位的作用,变量 Y 是农民在技术活动、商业活动、财务活动和会计活动方面的管理决策。结果表明,农民群体的作用被划分为作用类,农民群体的作用与农民管理决策之间的关系被划分为显著类。在农民管理决策的四项活动中,只有商业活动与农民群体的角色有显著关系,而技术、财务和会计活动没有显著关系。本研究结果可作为村级机构管理的参考。
{"title":"Peran Kelompok Tani Dalam Pengambilan Keputusan Manajerial Petani Padi Lahan Pasang Surut Di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya","authors":"Aris munandar, Dewi Kurniati, Josua Parulian Hutajulu","doi":"10.51266/jba.v10i1.370","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/jba.v10i1.370","url":null,"abstract":"Permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian adalah penurunan jumlah produksi padi setiap tahunnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pemberdayaan masyarakat tani diperlukan dalam pembangunan pertanian. Penelitian ini menganalisis peran kelompok tani dalam pengambilan keputusan manajerial petani padi lahan pasang surut di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dengan metode penelitian purposive sampling. Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y. Variabel X adalah peran kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi, sedangkan variabel Y adalah keputusan manajerial petani terhadap aktivitas teknis, aktivitas komersial, aktivitas finansial, dan aktivitas akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan peran kelompok tani tergolong kategori berperan, dan hubungan antara peran kelompok tani dengan keputusan manajerial petani tergolong kategori signifikan. Dari keempat aktivitas keputusan manajerial petani, hanya aktivitas komersial yang memiliki hubungan signifikan dengan peran kelompok tani, sementara aktivitas teknis, finansial, dan akuntansi tidak memiliki hubungan signifikan. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pengelolaan kelembagaan desa","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141836513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-14DOI: 10.51266/borneoakcaya.v9i2.292
Dewi Kurniati, Zakaria Yahya, Anita Suharyani
Persaingan dalam perdagangan tidak dapat dihindari oleh setiap pelaku UMKM. Masalah yang terjadi dalam penjualan dan pembelian yang dipengaruhi faktor tertentu menyebabkan terjadinya masalah dalam kepuasan konsumen. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari UMKM Wana Agro Lestari Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum konsumen UMKM Wana Agro Lestari merasa puasa terhadap pembelian bibit tanaman hortikultura. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik konsumen dengan kepuasan konsumen UMKM Wana Agro Lestari Kota Pontianak
每个中小微企业行为者都无法避免贸易竞争。受某些因素影响,销售和采购中出现的问题会导致客户满意度出现问题。本研究的对象是坤甸市 UMKM Wana Agro Lestari 的消费者。研究结果表明,UMKM Wana Agro Lestari 的消费者在购买园艺植物种子时普遍感到急切。坤甸市 UMKM Wana Agro Lestari 的消费者特征与顾客满意度之间存在重要关系。
{"title":"KEPUASAN KONSUMEN BIBIT TANAMAN HORTIKULTURA PADA UMKM WANA AGRO LESTARI KOTA PONTIANAK","authors":"Dewi Kurniati, Zakaria Yahya, Anita Suharyani","doi":"10.51266/borneoakcaya.v9i2.292","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i2.292","url":null,"abstract":"Persaingan dalam perdagangan tidak dapat dihindari oleh setiap pelaku UMKM. Masalah yang terjadi dalam penjualan dan pembelian yang dipengaruhi faktor tertentu menyebabkan terjadinya masalah dalam kepuasan konsumen. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari UMKM Wana Agro Lestari Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum konsumen UMKM Wana Agro Lestari merasa puasa terhadap pembelian bibit tanaman hortikultura. Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik konsumen dengan kepuasan konsumen UMKM Wana Agro Lestari Kota Pontianak","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":" 28","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139623556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-14DOI: 10.51266/borneoakcaya.v9i2.310
Pipit Widiatmaka, Muhammad Hendri Nuryadi, E. Yuliandari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi coffee shop sebagai ruang diskusi di Kota Pontianak, peran coffee shop dalam membangun kerukunan antar kelompok etnis di Kota Pontianak, dan implikasinya terhadap ketahanan daerah di Kota Pontianak. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian grounded theory, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan 1) wawancara (jumlah informan adalah 5 orang) 2) observasi dilakukan di Raza Cafe, Weng Coffee, Upgrade Coffee, Aming Coffee dan Kings Coffee, dan 3) dokumentasi (foto, jurnal, buku, laporan penelitian, berita online, dan lain-lain). Analisis data yang digunakan adalah analisis data induktif. Coffee shop di Kota Pontianak semakin berkembang dan dapat difungsikan sebagai ruang publik yang mengandung nilai keadilan, demokratis dan persatuan sehingga tidak dipungkiri banyak masyarakat dari beragam kelompok etnis untuk beristirahat, berkumpul, diskusi, menyelesaikan tugas kuliah (mahasiswa), bisnis, rapat dan lain-lain. Peran coffee shop sebagai ruang publik dapat membangun keharmonisan antar kelompok etnis di Kota Pontianak. Keharmonisan antar kelompok etnis di coffee shop berimplikasi pada ketahanan daerah di Kota Pontianak, karena eksistensi ideologi Pancasila tetap terjaga, suasana demokrasi tetap terjaga, adanya pertumbuhan perekonomian daerah, kehidupan sosial yang semakin kondusif dan keamanan daerah semakin terjaga. Perkembangan coffee shop sebagai ruang publik di Kota Pontianak semakin berkembang dan jumlahnya semakin banyak, ruang tersebut dapat dijadikan sebagai wahana interaksi antar kelompok etnis yang dapat membangun keharmonisan kehidupan. Keharmonisan antar kelompok etnis melalui coffee shop dapat membangun ketahanan daerah di Kota Pontianak yang kuat dan tangguh
{"title":"HARMONISASI KEHIDUPAN ANTARKELOMPOK ETNIS MELALUI COFFEE SHOP DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN DAERAH KOTA PONTIANAK","authors":"Pipit Widiatmaka, Muhammad Hendri Nuryadi, E. Yuliandari","doi":"10.51266/borneoakcaya.v9i2.310","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i2.310","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi coffee shop sebagai ruang diskusi di Kota Pontianak, peran coffee shop dalam membangun kerukunan antar kelompok etnis di Kota Pontianak, dan implikasinya terhadap ketahanan daerah di Kota Pontianak. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian grounded theory, sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan 1) wawancara (jumlah informan adalah 5 orang) 2) observasi dilakukan di Raza Cafe, Weng Coffee, Upgrade Coffee, Aming Coffee dan Kings Coffee, dan 3) dokumentasi (foto, jurnal, buku, laporan penelitian, berita online, dan lain-lain). Analisis data yang digunakan adalah analisis data induktif. Coffee shop di Kota Pontianak semakin berkembang dan dapat difungsikan sebagai ruang publik yang mengandung nilai keadilan, demokratis dan persatuan sehingga tidak dipungkiri banyak masyarakat dari beragam kelompok etnis untuk beristirahat, berkumpul, diskusi, menyelesaikan tugas kuliah (mahasiswa), bisnis, rapat dan lain-lain. Peran coffee shop sebagai ruang publik dapat membangun keharmonisan antar kelompok etnis di Kota Pontianak. Keharmonisan antar kelompok etnis di coffee shop berimplikasi pada ketahanan daerah di Kota Pontianak, karena eksistensi ideologi Pancasila tetap terjaga, suasana demokrasi tetap terjaga, adanya pertumbuhan perekonomian daerah, kehidupan sosial yang semakin kondusif dan keamanan daerah semakin terjaga. Perkembangan coffee shop sebagai ruang publik di Kota Pontianak semakin berkembang dan jumlahnya semakin banyak, ruang tersebut dapat dijadikan sebagai wahana interaksi antar kelompok etnis yang dapat membangun keharmonisan kehidupan. Keharmonisan antar kelompok etnis melalui coffee shop dapat membangun ketahanan daerah di Kota Pontianak yang kuat dan tangguh","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":" 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139623376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-14DOI: 10.51266/borneoakcaya.v9i2.296
Kurnia Tri Hermawan, Indah Gilang Pusparani
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan percepatan penurunan stunting di Kota Cirebon pada tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif analitik. Implementasi kebijakan percepatan penurunan stunting di Kota Cirebon ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan, yaitu komunikasi, disposisi (sikap), sumber daya, dan struktur birokrasi. Penelitian ini menemukan bahwa pada aspek komunikasi, implementasi kebijakan percepatan penurunan stunting di Kota Cirebon sudah berjalan efektif. Dari aspek sumber daya terdiri dari tupoksi, sarana, dan prasarana yang melekat pada perangkat daerah terkait serta dukungan anggaran dari APBD Kota Cirebon. Ditinjau dari aspek disposisi (sikap), pelaksana kebijakan sudah memiliki kecakapan, komitmen, dan sikap mendukung kebijakan. Ditinjau dari aspek struktur birokrasi, telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Saran penulis atas implementasi kebijakan ini yaitu peningkatan kapasitas SDM pelaksana kebijakan, kader posyandu dan tokoh masyarakat lainnya, penambahan sarana dan prasarana posyandu, peningkatan koordinasi TPPS, serta pembuatan SOP monitoring dan evaluasi.
{"title":"The IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KOTA CIREBON","authors":"Kurnia Tri Hermawan, Indah Gilang Pusparani","doi":"10.51266/borneoakcaya.v9i2.296","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i2.296","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan percepatan penurunan stunting di Kota Cirebon pada tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif analitik. Implementasi kebijakan percepatan penurunan stunting di Kota Cirebon ditinjau dari faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan, yaitu komunikasi, disposisi (sikap), sumber daya, dan struktur birokrasi. Penelitian ini menemukan bahwa pada aspek komunikasi, implementasi kebijakan percepatan penurunan stunting di Kota Cirebon sudah berjalan efektif. Dari aspek sumber daya terdiri dari tupoksi, sarana, dan prasarana yang melekat pada perangkat daerah terkait serta dukungan anggaran dari APBD Kota Cirebon. Ditinjau dari aspek disposisi (sikap), pelaksana kebijakan sudah memiliki kecakapan, komitmen, dan sikap mendukung kebijakan. Ditinjau dari aspek struktur birokrasi, telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Saran penulis atas implementasi kebijakan ini yaitu peningkatan kapasitas SDM pelaksana kebijakan, kader posyandu dan tokoh masyarakat lainnya, penambahan sarana dan prasarana posyandu, peningkatan koordinasi TPPS, serta pembuatan SOP monitoring dan evaluasi.","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":" 26","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139623398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Terbatasnya tingkat keterampilan anak mengharuskan dokter melakukan komunikasi yang tepat, sehingga pemberian materi edukasi juga harus disampaikan kepada orang tua pasien demi pemahaman pasien dan orang tua/orang. Untuk mengisi kesenjangan informasi, materi pendidikan yang diberikan kepada pasien anak dan orang tuanya bergantung kepada model komunikasi interaktif antara dokter-pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis materi edukasi dan durasi edukasi yang umum diberikan oleh dokter spesialis anak. Penelitian ini juga untuk mengetahui media edukasi yang dapat digunakan serta kendala yang dihadapi oleh dokter spesialis anak dalam memberikan edukasi kepada pasien. Riset ini bersifat deskriptif dengan instrumen kuesioner dan melibatkan yang 33 dokter spesialis anak sebagai responden. Sebagian besar dokter spesialis anak di Kalimantan Barat menghabiskan waktu konsultasi selama 10-20 menit dengan pasien, serta sebagian besar dokter yang lain menggunakan media digital dalam pemberian edukasi. Umumnya, materi edukasi dibedakan berdasarkan rentang usia.
{"title":"EVALUASI PEMBERIAN EDUKASI OLEH DOKTER SPESIALIS ANAK KEPADA ORANG TUA MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF","authors":"Aulianissa Pujiasari, Rini Andriani, Willy Handoko","doi":"10.51266/borneoakcaya.v9i2.287","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i2.287","url":null,"abstract":"Terbatasnya tingkat keterampilan anak mengharuskan dokter melakukan komunikasi yang tepat, sehingga pemberian materi edukasi juga harus disampaikan kepada orang tua pasien demi pemahaman pasien dan orang tua/orang. Untuk mengisi kesenjangan informasi, materi pendidikan yang diberikan kepada pasien anak dan orang tuanya bergantung kepada model komunikasi interaktif antara dokter-pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis materi edukasi dan durasi edukasi yang umum diberikan oleh dokter spesialis anak. Penelitian ini juga untuk mengetahui media edukasi yang dapat digunakan serta kendala yang dihadapi oleh dokter spesialis anak dalam memberikan edukasi kepada pasien. Riset ini bersifat deskriptif dengan instrumen kuesioner dan melibatkan yang 33 dokter spesialis anak sebagai responden. Sebagian besar dokter spesialis anak di Kalimantan Barat menghabiskan waktu konsultasi selama 10-20 menit dengan pasien, serta sebagian besar dokter yang lain menggunakan media digital dalam pemberian edukasi. Umumnya, materi edukasi dibedakan berdasarkan rentang usia.","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":" 17","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139623371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-14DOI: 10.51266/borneoakcaya.v9i2.318
Muhammad Jamalludin, Elly Trisnawati, Otik Widiyastutik, Ismael Saleh
Stunting is a condition where the growth of children under 5 years is stunted, due to chronic malnutrition which makes them too short for their age. Kubu Raya is the regency with the highest number of stunting cases in 2022 with a prevalence of 27.6%. The priority location in this study is the Sui Ambawang area, with a prevalence of 12.3%. With the aim of knowing the relationship between open defecation behavior and water sanitation as a risk factor for stunting in Kubu Raya Regency in toddlers. This type of research is analytic observational with a case-control research design. The research was carried out from September to December 2022. It consisted of 3 village areas, namely Central Java, East Mega and Sungai Malaya. Sampling in this study was carried out by purposive sampling. The number of samples obtained was 136 respondents (68 cases and 68 controls). The research instrument used was a questionnaire sheet and an observation sheet in the form of the KoboCollect application. Data were analyzed with 2 steps of analysis, namely univariate and bivariate analysis. The results showed that there was a relationship between open defecation behavior and stunting (p=0.027). Water sanitation is also a factor related to stunting (p=0.006). It is suggested to the Kubu Raya District Health Office and the Sui Ambawang Community Health Center to intensify collaborative interventions that put more emphasis on the determinants of stunting, namely open defecation and water sanitation which are still the causes of stunting in Sui Ambawang.
{"title":"OPEN DEFECATION BEHAVIOR AND WATER SANITATION AS STUNTING RISK FACTORS","authors":"Muhammad Jamalludin, Elly Trisnawati, Otik Widiyastutik, Ismael Saleh","doi":"10.51266/borneoakcaya.v9i2.318","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i2.318","url":null,"abstract":"Stunting is a condition where the growth of children under 5 years is stunted, due to chronic malnutrition which makes them too short for their age. Kubu Raya is the regency with the highest number of stunting cases in 2022 with a prevalence of 27.6%. The priority location in this study is the Sui Ambawang area, with a prevalence of 12.3%. With the aim of knowing the relationship between open defecation behavior and water sanitation as a risk factor for stunting in Kubu Raya Regency in toddlers. This type of research is analytic observational with a case-control research design. The research was carried out from September to December 2022. It consisted of 3 village areas, namely Central Java, East Mega and Sungai Malaya. Sampling in this study was carried out by purposive sampling. The number of samples obtained was 136 respondents (68 cases and 68 controls). The research instrument used was a questionnaire sheet and an observation sheet in the form of the KoboCollect application. Data were analyzed with 2 steps of analysis, namely univariate and bivariate analysis. The results showed that there was a relationship between open defecation behavior and stunting (p=0.027). Water sanitation is also a factor related to stunting (p=0.006). It is suggested to the Kubu Raya District Health Office and the Sui Ambawang Community Health Center to intensify collaborative interventions that put more emphasis on the determinants of stunting, namely open defecation and water sanitation which are still the causes of stunting in Sui Ambawang.","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":" 32","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139623426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-14DOI: 10.51266/borneoakcaya.v9i2.314
F. Man
Kajian ini dilakukan untuk mengkaji sektor unggulan, ketimpangan, dan kelayakan pemekaran Kapuas Raya dari Kalimantan Barat dengan metode Analisis Tipologi Klassen, Location Quetiont (LQ) dan Indeks Williamson. Hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Melawi memiliki lima sektor unggulan, Kabupaten Sekadau memiliki lima sektor unggulan, Kapuas Hulu hanya satu sektor unggulan. Lima sektor termasuk dalam kategori sektor unggulan di Kabupaten Sintang hanya Kabupaten Sanggau yang tidak memiliki sektor unggulan. Uji LQ menunjukkan Kabupaten Sanggau hanya empat sektor basis, Melawi sepuluh sektor basis, Kabupaten Sekadau tujuh sektor basis, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki sektor basis, dan Kabupaten Sintang delapan sektor basis. Hasil Indeks Williamson menunjukkan bahwa lima daerah memiliki skor yang rendah yaitu rata-rata sebesar 0,064 pada tahun 2015 dan 0,070 pada tahun 2020, terendah adalah Kabupaten Sintang sebesar 0,00140 diikuti Sekadau sebesar 0,00613. Hasil uji kelayakan pemekaran, Kalimantan Barat dan lima daerah lainnya kategori daerah tidak layak untuk dimekarkan dilihat dari tiga indikator, yakni indeks keuangan daerah, pertumbuhan ekonomi, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
{"title":"Sektor Unggulan, Ketimpangan dan Kelayakan Pemekaran Kapuas Raya dari Kalimantan Barat","authors":"F. Man","doi":"10.51266/borneoakcaya.v9i2.314","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i2.314","url":null,"abstract":"Kajian ini dilakukan untuk mengkaji sektor unggulan, ketimpangan, dan kelayakan pemekaran Kapuas Raya dari Kalimantan Barat dengan metode Analisis Tipologi Klassen, Location Quetiont (LQ) dan Indeks Williamson. Hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Melawi memiliki lima sektor unggulan, Kabupaten Sekadau memiliki lima sektor unggulan, Kapuas Hulu hanya satu sektor unggulan. Lima sektor termasuk dalam kategori sektor unggulan di Kabupaten Sintang hanya Kabupaten Sanggau yang tidak memiliki sektor unggulan. Uji LQ menunjukkan Kabupaten Sanggau hanya empat sektor basis, Melawi sepuluh sektor basis, Kabupaten Sekadau tujuh sektor basis, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki sektor basis, dan Kabupaten Sintang delapan sektor basis. Hasil Indeks Williamson menunjukkan bahwa lima daerah memiliki skor yang rendah yaitu rata-rata sebesar 0,064 pada tahun 2015 dan 0,070 pada tahun 2020, terendah adalah Kabupaten Sintang sebesar 0,00140 diikuti Sekadau sebesar 0,00613. Hasil uji kelayakan pemekaran, Kalimantan Barat dan lima daerah lainnya kategori daerah tidak layak untuk dimekarkan dilihat dari tiga indikator, yakni indeks keuangan daerah, pertumbuhan ekonomi, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":" 32","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139623315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-14DOI: 10.51266/borneoakcaya.v9i2.332
Afiryal Nabila, Ekanita Desiani, Henry Budiawan Prasetya, Avina Firliyani Vanesha
Pre-eklampisa adalah kondisi komplikasi pasien pada kehamilan usia 20 minggu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, jumlah pasien pre-eklampsia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pasien pre-eklampsia perlu diberikan terapi antihipertensi dalam penurunan tekanan darah serta mengurangi risiko tinggi dari pre-eklampsia. Mengevaluasi kesesuaian pengobatan antihipertensi pada pre-eklampsia di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan dengan tepat obat, tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat pasien merupakan tujuan penelitian ini. Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode retrospektif dari rekam medik di instalasi rawat inap RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan periode Juli-Desember tahun 2022 sejumlah 31 pasien. Kriteria pasien adalah kriteria inklusi dimana pasien pre-eklampsia berat tanpa penyakit penyerta dan mendapat pengobatan antihipertensi. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian obat berdasarkan tepat pasien sebesar 96,77%, tepat indikasi sebesar 96,77%, tepat obat sebesar 96,77%, dan tepat dosis sebesar 100%. Pasien pre-eklampsia berat lebih banyak menggunakan monoterapi antihipertensi dan hasil kesesuaian obat sebesar 97,57% dengan hasil menunjukkan hampir mencapai 100% dimana hasil tersebut sangat baik. Pemerintah perlu melakukan melakukan edukasi guna peningkatan kesadaran masyarakat tentang pre-eklampsia serta kolaborasi antar stakeholder seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, Bidan, Kecamatan, dan Kelurahan dengan cara pendekatan kepada masyarakat guna dilakukan skrinning pada ibu hamil. Kolaborasi diharapkan dapat mendorong pendataan kesehatan ibu hamil yang lebih komprehensif, mendorong kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil, mengukur efektivitas penanganan pre-eklampsia, pengembangan protokol penanganan pre-eklampsia yang konsisten dan berkualitas, serta pemantauan, pendampingan dan evaluasi terhadap kondisi kesehatan ibu hamil.
{"title":"EVALUASI PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PRE-EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN","authors":"Afiryal Nabila, Ekanita Desiani, Henry Budiawan Prasetya, Avina Firliyani Vanesha","doi":"10.51266/borneoakcaya.v9i2.332","DOIUrl":"https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i2.332","url":null,"abstract":"Pre-eklampisa adalah kondisi komplikasi pasien pada kehamilan usia 20 minggu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, jumlah pasien pre-eklampsia mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pasien pre-eklampsia perlu diberikan terapi antihipertensi dalam penurunan tekanan darah serta mengurangi risiko tinggi dari pre-eklampsia. Mengevaluasi kesesuaian pengobatan antihipertensi pada pre-eklampsia di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan dengan tepat obat, tepat indikasi, tepat dosis, dan tepat pasien merupakan tujuan penelitian ini. Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan metode retrospektif dari rekam medik di instalasi rawat inap RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan periode Juli-Desember tahun 2022 sejumlah 31 pasien. Kriteria pasien adalah kriteria inklusi dimana pasien pre-eklampsia berat tanpa penyakit penyerta dan mendapat pengobatan antihipertensi. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian obat berdasarkan tepat pasien sebesar 96,77%, tepat indikasi sebesar 96,77%, tepat obat sebesar 96,77%, dan tepat dosis sebesar 100%. Pasien pre-eklampsia berat lebih banyak menggunakan monoterapi antihipertensi dan hasil kesesuaian obat sebesar 97,57% dengan hasil menunjukkan hampir mencapai 100% dimana hasil tersebut sangat baik. Pemerintah perlu melakukan melakukan edukasi guna peningkatan kesadaran masyarakat tentang pre-eklampsia serta kolaborasi antar stakeholder seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, Bidan, Kecamatan, dan Kelurahan dengan cara pendekatan kepada masyarakat guna dilakukan skrinning pada ibu hamil. Kolaborasi diharapkan dapat mendorong pendataan kesehatan ibu hamil yang lebih komprehensif, mendorong kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil, mengukur efektivitas penanganan pre-eklampsia, pengembangan protokol penanganan pre-eklampsia yang konsisten dan berkualitas, serta pemantauan, pendampingan dan evaluasi terhadap kondisi kesehatan ibu hamil.","PeriodicalId":356044,"journal":{"name":"JURNAL BORNEO AKCAYA","volume":" 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139623280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}