Pub Date : 2022-01-17DOI: 10.34012/psychoprima.v4i2.2251
Ega Nurlaila, Wina Lova Riza, Puspa Rahayu Utami Rahman
Pernikahan merupakan suatu akad atau perjanjian yang mengikat seorang laki-laki dengan perempuan secara halal. Dalam pernikahan, konflik dan permasalahan merupakan hal yang tidak bisa dihindari sehingga dibutuhkan sebuah strategi yang tepat untuk mengatasinya seperti forgiveness atau memaafkan. Forgiveness merupakan tindakan pemberian maaf pada orang lain yang sudah menyakiti dirinya demi memperbaiki hubungan. Kelekatan dewasa atau adult attachment adalah salah satu bentuk kelekatan yang menjadi faktor pemberian maaf. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh adult attachment terhadap forgiveness pada pasangan suami istri di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menekankan analisis pada data-data kuantitatif. Subyek penelitian yang digunakan yakni 100 pasangan suami istri di Kabupaten Tangerang. Data diambil menggunakan skala adult attachment (Hofstra, J., van Oudenhoven, J. P., & Buunk, B. P, 2005) dan skala forgiveness (Gracia & Heng, 2020) dengan teknik nonprobability sampling melalui quota sampling. Dari hasil uji regresi linier sederhana, didapat hasil sig 0,000 < 0,05 sehingga bisa disebut bahwa hipotesis pada penelitian yakni Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, terdapat pengaruh adult attachment terhadap forgiveness pada pasangan suami-istri di Kabupaten Tangerang.
{"title":"PENGARUH ADULT ATTACHMENT TERHADAP FORGIVENESS PADA PASANGAN SUAMI-ISTRI DI KABUPATEN TANGERANGPENGARUH ADULT ATTACHMENT TERHADAP FORGIVENESS PADA PASANGAN SUAMI-ISTRI DI KABUPATEN TANGERANGPENGARUH ADULT ATTACHMENT TERHADAP FORGIVENESS PADA PASANGAN SUAM","authors":"Ega Nurlaila, Wina Lova Riza, Puspa Rahayu Utami Rahman","doi":"10.34012/psychoprima.v4i2.2251","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i2.2251","url":null,"abstract":"Pernikahan merupakan suatu akad atau perjanjian yang mengikat seorang laki-laki dengan perempuan secara halal. Dalam pernikahan, konflik dan permasalahan merupakan hal yang tidak bisa dihindari sehingga dibutuhkan sebuah strategi yang tepat untuk mengatasinya seperti forgiveness atau memaafkan. Forgiveness merupakan tindakan pemberian maaf pada orang lain yang sudah menyakiti dirinya demi memperbaiki hubungan. Kelekatan dewasa atau adult attachment adalah salah satu bentuk kelekatan yang menjadi faktor pemberian maaf. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh adult attachment terhadap forgiveness pada pasangan suami istri di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menekankan analisis pada data-data kuantitatif. Subyek penelitian yang digunakan yakni 100 pasangan suami istri di Kabupaten Tangerang. Data diambil menggunakan skala adult attachment (Hofstra, J., van Oudenhoven, J. P., & Buunk, B. P, 2005) dan skala forgiveness (Gracia & Heng, 2020) dengan teknik nonprobability sampling melalui quota sampling. Dari hasil uji regresi linier sederhana, didapat hasil sig 0,000 < 0,05 sehingga bisa disebut bahwa hipotesis pada penelitian yakni Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, terdapat pengaruh adult attachment terhadap forgiveness pada pasangan suami-istri di Kabupaten Tangerang.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127355865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-23DOI: 10.34012/psychoprima.v4i1.1864
A. P. Hasan, Adelia Dwiartyani, Hanifah Arief
Pandemi COVID-19 telah merenggut banyak jiwa dan meninggalkan dunia dengan duka atau grieving yang besar. Pada dewasa awal cenderung menghadapi proses grieving yang intens dan berkepanjangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses grieving pada dewasa awal yang mengalami kehilangan anggota keluarga akibat virus COVID-19. Penelitian ini menggunakan teori empat tugas proses grieving yang dikemukakan oleh William Worden. Subjek penelitian ini berjumlah 3 orang wanita yang merupakan dewasa awal yang berusia 22-23 tahun yang mengalami kehilangan anggota keluarga akibat virus COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi, dengan teknik pengambilan data observasi dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek mampu menyelesaikan empat tugas proses grieving dengan cara yang berbeda walaupun berada di era pandemi dimana tidak bisa berkomunikasi dengan langsung dengan orang-orang terdekat, tidak dapat menyaksikan pemakaman almarhum, tidak dapat mendampingi almarhum pada terakhir kalinya, bahkan terkena musibah lain seperti anggota keluarga lain juga terkena COVID atau ayah meninggal seminggu setelah ibu meninggal terkena COVID. Para subjek mampu melewati proses grieving karena beberapa hal yaitu adanya keyakinan dan kemauan yang terdapat dari diri sendiri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta memiliki pekerjaan yang membantu mengalihkan fokus mereka atas kesedihannya.
{"title":"GAMBARAN PROSES GRIEVING PADA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI KEHILANGAN ANGGOTA KELUARGA AKIBAT VIRUS COVID-19","authors":"A. P. Hasan, Adelia Dwiartyani, Hanifah Arief","doi":"10.34012/psychoprima.v4i1.1864","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i1.1864","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 telah merenggut banyak jiwa dan meninggalkan dunia dengan duka atau grieving yang besar. Pada dewasa awal cenderung menghadapi proses grieving yang intens dan berkepanjangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses grieving pada dewasa awal yang mengalami kehilangan anggota keluarga akibat virus COVID-19. Penelitian ini menggunakan teori empat tugas proses grieving yang dikemukakan oleh William Worden. Subjek penelitian ini berjumlah 3 orang wanita yang merupakan dewasa awal yang berusia 22-23 tahun yang mengalami kehilangan anggota keluarga akibat virus COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi, dengan teknik pengambilan data observasi dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek mampu menyelesaikan empat tugas proses grieving dengan cara yang berbeda walaupun berada di era pandemi dimana tidak bisa berkomunikasi dengan langsung dengan orang-orang terdekat, tidak dapat menyaksikan pemakaman almarhum, tidak dapat mendampingi almarhum pada terakhir kalinya, bahkan terkena musibah lain seperti anggota keluarga lain juga terkena COVID atau ayah meninggal seminggu setelah ibu meninggal terkena COVID. Para subjek mampu melewati proses grieving karena beberapa hal yaitu adanya keyakinan dan kemauan yang terdapat dari diri sendiri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta memiliki pekerjaan yang membantu mengalihkan fokus mereka atas kesedihannya.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132927599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-23DOI: 10.34012/psychoprima.v4i1.1912
Eka Lala Andriani, M. Simatupang, Wina Lova Riza
Permasalah dalam penelitian ini adalah adanya tindakan bullying yang terjadi padaSMPN 6 Karawang. Perilaku bullying yang berdampak pada penyimpangan disebabkan olehadanya konformitas teman sebaya. peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untukmengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku bullying pada siswaSMPN 6 Karawang barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, mengukur dengan caramenyebar kuesioner. Subjek penelitian ini berjumlah 188 responden. Pada penelitian inimenggunakan variabel terikat konformitas teman sebaya, dan variabel bebas yaitu perilakubullying. pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Teknikcluster random sampling digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atausumber data sangat luas. Uji hipotesis diperoleh signifikansi menunjukkan bahwa tingkat errorberada dibawah 0.01 yang artinya hasil penelitian ini akurat sampai dengan 99% dan koefisiendeterminan sebesar 0,289 mengandung arti bahwa variabel konformitas mempengaruhi variabelbullying sebesar 28.9%. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara signifikan antaravariabel konformitas teman sebaya dengan perilaku bullying.
{"title":"KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN PERILAKU BULLYING DI SMP NEGERI 6 KARAWANG","authors":"Eka Lala Andriani, M. Simatupang, Wina Lova Riza","doi":"10.34012/psychoprima.v4i1.1912","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i1.1912","url":null,"abstract":"Permasalah dalam penelitian ini adalah adanya tindakan bullying yang terjadi padaSMPN 6 Karawang. Perilaku bullying yang berdampak pada penyimpangan disebabkan olehadanya konformitas teman sebaya. peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untukmengetahui hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku bullying pada siswaSMPN 6 Karawang barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, mengukur dengan caramenyebar kuesioner. Subjek penelitian ini berjumlah 188 responden. Pada penelitian inimenggunakan variabel terikat konformitas teman sebaya, dan variabel bebas yaitu perilakubullying. pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling. Teknikcluster random sampling digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atausumber data sangat luas. Uji hipotesis diperoleh signifikansi menunjukkan bahwa tingkat errorberada dibawah 0.01 yang artinya hasil penelitian ini akurat sampai dengan 99% dan koefisiendeterminan sebesar 0,289 mengandung arti bahwa variabel konformitas mempengaruhi variabelbullying sebesar 28.9%. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara signifikan antaravariabel konformitas teman sebaya dengan perilaku bullying.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132872623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-23DOI: 10.34012/psychoprima.v4i1.1913
Eliana Eliana, Linda Mora Siregar, Nur Ainy Sadijah
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat streskerja, seberapa tinggi tingkat konflik peran ganda yang di alami dan juga untuk mengetahuiapakah terdapat pengaruh antara stres kerja dan konflik peran ganda pada perempuan bekerjaPT Hasil Raya Industri Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif denganmetode pengambilan sampel nonprobability sampling dan jenis sampling menggunakanteknik sampling jenuh atau sensus dengan jumlah subjek sebanyak 159 orang. Teknik yangdigunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioneratau angket dengan skala likert. Hasil yang di dapatkan dalam penelitian ini adalah adanyapengaruh konflik peran ganda terhadap stres kerja pada perempuan bekerja di PT hasil rayaindustri karawang.
{"title":"PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA TERHADAP STRES KERJA PADA PEREMPUAN BEKERJA DI PT HASIL RAYA INDUSTRI KARAWANG","authors":"Eliana Eliana, Linda Mora Siregar, Nur Ainy Sadijah","doi":"10.34012/psychoprima.v4i1.1913","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i1.1913","url":null,"abstract":"Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat streskerja, seberapa tinggi tingkat konflik peran ganda yang di alami dan juga untuk mengetahuiapakah terdapat pengaruh antara stres kerja dan konflik peran ganda pada perempuan bekerjaPT Hasil Raya Industri Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif denganmetode pengambilan sampel nonprobability sampling dan jenis sampling menggunakanteknik sampling jenuh atau sensus dengan jumlah subjek sebanyak 159 orang. Teknik yangdigunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioneratau angket dengan skala likert. Hasil yang di dapatkan dalam penelitian ini adalah adanyapengaruh konflik peran ganda terhadap stres kerja pada perempuan bekerja di PT hasil rayaindustri karawang.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122360948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-23DOI: 10.34012/psychoprima.v4i1.1909
Winda Sri Pramesti Nugraha, Cempaka Putrie Dimala, A. Hakim
Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu dalam melakukan suatu aktivitas kerja baik di dalam perusahaan maupun organisasi. Sulitnya mendapatkan pekerjaan di masa globalisasi ini menjadi topik hangat yang sangat meresahkan bagi lulusan-lulusan SMK yang memang belum memiliki pengalaman dalam bekerja. Optimisme merupakan suatu pandangan secara menyeluruh melihat semua hal yang baik dan bisa berpikir secra positif serta berpikir peristiwa buruk hanya bersifat sementara. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri dan dukungan sosial terhadap optimisme menghadapi dunia kerja siswa kelas XII SMK IPTEK Sanggabuana Pangkalan Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumblah populasi keseluruhan kelas XII 270 siswa penggambilan sampel menggunakan sampling kuota yang berjumlah 152 siswa. Hasil uji hipotesis bahwa terdapat pengaruh efikasi diri dan dukungan sosial terhadap optimisme menghadapi dunia kerja siswa kelas XII SMK IPTEK Sanggabuana Pangkalan Karawang dengan jumlah nilai sebesar 51,3% dan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).
{"title":"PENGARUH EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP OPTIMISME MENGHADAPI DUNIA KERJA SISWA KELAS XII SMK IPTEK SANGGABUANA PANGKALAN KARAWANG","authors":"Winda Sri Pramesti Nugraha, Cempaka Putrie Dimala, A. Hakim","doi":"10.34012/psychoprima.v4i1.1909","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i1.1909","url":null,"abstract":"Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu dalam melakukan suatu aktivitas kerja baik di dalam perusahaan maupun organisasi. Sulitnya mendapatkan pekerjaan di masa globalisasi ini menjadi topik hangat yang sangat meresahkan bagi lulusan-lulusan SMK yang memang belum memiliki pengalaman dalam bekerja. Optimisme merupakan suatu pandangan secara menyeluruh melihat semua hal yang baik dan bisa berpikir secra positif serta berpikir peristiwa buruk hanya bersifat sementara. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri dan dukungan sosial terhadap optimisme menghadapi dunia kerja siswa kelas XII SMK IPTEK Sanggabuana Pangkalan Karawang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumblah populasi keseluruhan kelas XII 270 siswa penggambilan sampel menggunakan sampling kuota yang berjumlah 152 siswa. Hasil uji hipotesis bahwa terdapat pengaruh efikasi diri dan dukungan sosial terhadap optimisme menghadapi dunia kerja siswa kelas XII SMK IPTEK Sanggabuana Pangkalan Karawang dengan jumlah nilai sebesar 51,3% dan nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124449671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecenderungan melakukan kekerasan dalam berpacaran bisa terjadi kepadasiapapun, baik itu laki-laki maupun perempuan. Individu yang memiliki tingkat inferiorityfeeling tinggi tentu akan mempengaruhi bagaimana individu tersebut berperilaku dalam suatuhubungan. Bentuk dari kecenderungan kekerasan dalam berpacaran adalah kekerasanpsikologis, kekerasan finansial, kekerasan seksual, dan kekerasan fisik. Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengetahui pengaruh inferiority feeling terhadap kecenderungan melakukankekerasan dalam berpacaran pada dewasa awal di Karawang. Penelitian ini menggunakanmetode penelitian kuantitatif dengan teknik sampling snowball dan kuota. Partisipan padapenelitian ini adalah dewasa awal berusia 18-40 tahun, berdomisili di Karawang dan menjalinsuatu hubungan dengan pasangan. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak647 orang, dengan jumlah partisipan laki-laki sebanyak 378, dan perempuan sebanyak 269.Metode pengumpulan data dilakukan dengan bantuan google form yang disebar melaluisosial media. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah the feeling of inadecuacyscale dengan jumlah aitem 38, dan skala kecenderungan kekerasan dalam berpacaran denganjumlah aitem 66. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inferiority feeling memiliki pengaruhsebanyak 28% terhadap kecenderungan melakukan kekerasan dalam dalam berpacaran padadewasa awal di Karawang.
{"title":"PENGARUH INFERIORITY FEELING TERHADAP KECENDERUNGAN MELAKUKAN KEKERASAN DALAM BERPACARAN PADA DEWASA AWAL DI KARAWANG","authors":"Sinta Nopiyanti, Nuram Mubina, Marhisar Simatupang","doi":"10.34012/psychoprima.v4i1.1908","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i1.1908","url":null,"abstract":"Kecenderungan melakukan kekerasan dalam berpacaran bisa terjadi kepadasiapapun, baik itu laki-laki maupun perempuan. Individu yang memiliki tingkat inferiorityfeeling tinggi tentu akan mempengaruhi bagaimana individu tersebut berperilaku dalam suatuhubungan. Bentuk dari kecenderungan kekerasan dalam berpacaran adalah kekerasanpsikologis, kekerasan finansial, kekerasan seksual, dan kekerasan fisik. Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengetahui pengaruh inferiority feeling terhadap kecenderungan melakukankekerasan dalam berpacaran pada dewasa awal di Karawang. Penelitian ini menggunakanmetode penelitian kuantitatif dengan teknik sampling snowball dan kuota. Partisipan padapenelitian ini adalah dewasa awal berusia 18-40 tahun, berdomisili di Karawang dan menjalinsuatu hubungan dengan pasangan. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak647 orang, dengan jumlah partisipan laki-laki sebanyak 378, dan perempuan sebanyak 269.Metode pengumpulan data dilakukan dengan bantuan google form yang disebar melaluisosial media. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah the feeling of inadecuacyscale dengan jumlah aitem 38, dan skala kecenderungan kekerasan dalam berpacaran denganjumlah aitem 66. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inferiority feeling memiliki pengaruhsebanyak 28% terhadap kecenderungan melakukan kekerasan dalam dalam berpacaran padadewasa awal di Karawang.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125475629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-17DOI: 10.34012/psychoprima.v3i2.1596
Jennifer Goh, S. Sihombing, Yufan Zebua, Gissele Rosemaria, Tengku Khairany, S. Hartini
Abstrak---Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat mencari tahu ada tidaknya hubungan antara kualitas kehidupan kerja dan motivasi kerja pada karyawan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk. Medan, Sumatera Utara. Hipotesis yang diajukan ialah adanya hubungan positif antara kualitas kehidupan kerja dan motivasi kerja pada karyawan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk. Populasi pada penelitian ini berjumlah 127 karyawan. Sampel penelitian adalah 109 orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampling Purposive Sampling. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan menggunakan skala kualitas kehidupan kerja dengan 44 butir aitem dan skala motivasi kerja dengan 26 butir aitem. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dilakukan uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan linearitas. Setelah memenuhi syarat kemudian dilakukan analisis korelasi Product Moment yang dibantu dengan program SPSS 21 untuk Windows. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat hubungan positif antara variabel kualitas kehidupan kerja dan motivasi kerja pada karyawan PT. Clipan Finance Indonesia, Tbk. Nilai korelasi Product Moment yang diperoleh adalah r = 0,684 dengan sig. 0,000 (p < 0,05). Nilai sumbangan efektif variabel kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi kerja adalah 46,8 persen, sisanya 53,2 persen dipengaruhi hal-hal lain yang tidak diteliti. Abstract---This study aims to find out whether there is a relationship between the quality of life and work motivation of the employees of PT. Clipan Finance Indonesia Tbk. Medan, North Sumatra. The hypothesis proposed that there is a positive relationship between the quality of work life and work motivation of employees of PT. Clipan Finance Indonesia Tbk. The population in this study are 127 employees. The sample used was 109 people. The sampling technique used was purposive sampling. The method used is a quantitative method. The research data were collected using a quality of life scale with 44 items and a work motivation scale with 26 items. The data collected was then performed an assumption test consisting of normality and linearity tests. After fulfilling the requirements, a Product Moment analysis is carried out with the help of the SPSS 21 program for Windows. The results obtained are that there is a positive relationship between the variables of the quality of work life and work motivation of the employees of PT. Clipan Finance Indonesia, Tbk. The product moment value obtained is r = 0,684 with sig. 0.000 (p <0.05). The value of the effective contribution of the quality of work life variable to work motivation is 46,8 percent, the remaining 53,2 percent was inflluenced by other things that are not examined.
{"title":"BAGAIMANA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN","authors":"Jennifer Goh, S. Sihombing, Yufan Zebua, Gissele Rosemaria, Tengku Khairany, S. Hartini","doi":"10.34012/psychoprima.v3i2.1596","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v3i2.1596","url":null,"abstract":"Abstrak---Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat mencari tahu ada tidaknya hubungan antara kualitas kehidupan kerja dan motivasi kerja pada karyawan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk. Medan, Sumatera Utara. Hipotesis yang diajukan ialah adanya hubungan positif antara kualitas kehidupan kerja dan motivasi kerja pada karyawan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk. Populasi pada penelitian ini berjumlah 127 karyawan. Sampel penelitian adalah 109 orang. Penelitian ini menggunakan teknik sampling Purposive Sampling. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan menggunakan skala kualitas kehidupan kerja dengan 44 butir aitem dan skala motivasi kerja dengan 26 butir aitem. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dilakukan uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan linearitas. Setelah memenuhi syarat kemudian dilakukan analisis korelasi Product Moment yang dibantu dengan program SPSS 21 untuk Windows. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat hubungan positif antara variabel kualitas kehidupan kerja dan motivasi kerja pada karyawan PT. Clipan Finance Indonesia, Tbk. Nilai korelasi Product Moment yang diperoleh adalah r = 0,684 dengan sig. 0,000 (p < 0,05). Nilai sumbangan efektif variabel kualitas kehidupan kerja terhadap motivasi kerja adalah 46,8 persen, sisanya 53,2 persen dipengaruhi hal-hal lain yang tidak diteliti. \u0000 \u0000Abstract---This study aims to find out whether there is a relationship between the quality of life and work motivation of the employees of PT. Clipan Finance Indonesia Tbk. Medan, North Sumatra. The hypothesis proposed that there is a positive relationship between the quality of work life and work motivation of employees of PT. Clipan Finance Indonesia Tbk. The population in this study are 127 employees. The sample used was 109 people. The sampling technique used was purposive sampling. The method used is a quantitative method. The research data were collected using a quality of life scale with 44 items and a work motivation scale with 26 items. The data collected was then performed an assumption test consisting of normality and linearity tests. After fulfilling the requirements, a Product Moment analysis is carried out with the help of the SPSS 21 program for Windows. The results obtained are that there is a positive relationship between the variables of the quality of work life and work motivation of the employees of PT. Clipan Finance Indonesia, Tbk. The product moment value obtained is r = 0,684 with sig. 0.000 (p <0.05). The value of the effective contribution of the quality of work life variable to work motivation is 46,8 percent, the remaining 53,2 percent was inflluenced by other things that are not examined.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114336440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-14DOI: 10.34012/psychoprima.v3i2.1250
Liana Mailani
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dan disiplin siswa SMK Pabaku. Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa ada korelasi positif antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dan disiplin mereka. Hal ini diasumsikan bahwa persepsi siswa yang lebih positif dari manajemen kelas adalah, disiplin yang lebih tinggi akan mereka. Sebaliknya, semakin negatif persepsi mereka terhadap manajemen kelas, semakin sedikit disiplin mereka. Mata pelajaran penelitian ini adalah 155 siswa SMA SMK Pabaku. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling sederhana. Data diperoleh dari Skala Disiplin dan Skala Persepsi Siswa terhadap Manajemen Kelas. Perhitungan dilakukan dengan cara pengujian persyaratan analisis (asumsi pengujian) yang terdiri dari tes untuk normalitas distribusi dan hubungan linearitas tes. Data dianalisis dengan menerapkan formula korelasi produk moment melalui SPSS 20 untuk Windows. Hasil analisis data menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah 0,605 dengan nilai p 0,000 (p <0,05). Ini menunjukkan ada korelasi positif antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dengan disiplin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi persepsi siswa terhadap manajemen ruang kelas untuk disiplin adalah 59,1 persen, dan sisanya 49,9 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diperiksa. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan hubungan positif antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dengan disiplin, dapat diterima.
{"title":"HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DALAM PENGELOLAAN KELAS DENGAN KEDISIPLINAN PADA SISWA SMK PABAKU","authors":"Liana Mailani","doi":"10.34012/psychoprima.v3i2.1250","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v3i2.1250","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dan disiplin siswa SMK Pabaku. Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa ada korelasi positif antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dan disiplin mereka. Hal ini diasumsikan bahwa persepsi siswa yang lebih positif dari manajemen kelas adalah, disiplin yang lebih tinggi akan mereka. Sebaliknya, semakin negatif persepsi mereka terhadap manajemen kelas, semakin sedikit disiplin mereka. Mata pelajaran penelitian ini adalah 155 siswa SMA SMK Pabaku. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling sederhana. Data diperoleh dari Skala Disiplin dan Skala Persepsi Siswa terhadap Manajemen Kelas. Perhitungan dilakukan dengan cara pengujian persyaratan analisis (asumsi pengujian) yang terdiri dari tes untuk normalitas distribusi dan hubungan linearitas tes. Data dianalisis dengan menerapkan formula korelasi produk moment melalui SPSS 20 untuk Windows. Hasil analisis data menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah 0,605 dengan nilai p 0,000 (p <0,05). Ini menunjukkan ada korelasi positif antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dengan disiplin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi persepsi siswa terhadap manajemen ruang kelas untuk disiplin adalah 59,1 persen, dan sisanya 49,9 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diperiksa. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan hubungan positif antara persepsi siswa tentang manajemen kelas dengan disiplin, dapat diterima.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130073454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-14DOI: 10.34012/psychoprima.v3i2.1448
Zahrina Amelia
--- Penelitian korelasional ini bertujuan untuk melihat hubungan persepsi dukungan orangtua sosial terhadap penguasaan kosakata usia 6-7 tahun di Wilayah Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, dengan subjek penelitian ini di wilayah Jakarta Selatan dengan sampel 120 anak. Penelitian dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui teknik survey dengan bantuan kuisioner. Penguasaan kosakata anak mencangkup kosakata (1) aktif-produktif yaitu menggunakan kata, dan (2) pasif-reseptif yaitu memahami makna kata. Persepsi terhadap Dukungan Orangtua adalah pandangan anak pada bantuan atau dukungan sosial yang diberikan orangtua kepada anak, meliputi (1) dukungan emosional, (2) dukungan informational, (3) instrumental.Teknik analisis data dalam penelitan ini adalah analisis data kuantitatif. Hasil Menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara persepsi dukungan orangtua dengan penguasaan kosakata dengan nilai koefisien determinasi 71%, Hasil tersebut memberikan implikasi bahwa terdapat hubungan persepsi dukungan orangtua terhadap penguasaan kosakata.
{"title":"HUBUNGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK USIA 6-7 TAHUN","authors":"Zahrina Amelia","doi":"10.34012/psychoprima.v3i2.1448","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v3i2.1448","url":null,"abstract":"--- Penelitian korelasional ini bertujuan untuk melihat hubungan persepsi dukungan orangtua sosial terhadap penguasaan kosakata usia 6-7 tahun di Wilayah Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, dengan subjek penelitian ini di wilayah Jakarta Selatan dengan sampel 120 anak. Penelitian dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui teknik survey dengan bantuan kuisioner. Penguasaan kosakata anak mencangkup kosakata (1) aktif-produktif yaitu menggunakan kata, dan (2) pasif-reseptif yaitu memahami makna kata. Persepsi terhadap Dukungan Orangtua adalah pandangan anak pada bantuan atau dukungan sosial yang diberikan orangtua kepada anak, meliputi (1) dukungan emosional, (2) dukungan informational, (3) instrumental.Teknik analisis data dalam penelitan ini adalah analisis data kuantitatif. Hasil Menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara persepsi dukungan orangtua dengan penguasaan kosakata dengan nilai koefisien determinasi 71%, Hasil tersebut memberikan implikasi bahwa terdapat hubungan persepsi dukungan orangtua terhadap penguasaan kosakata.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116621535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-11-24DOI: 10.34012/psychoprima.v3i2.1412
Friyanka H.D. Sitorus
Keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga atau ibu bekerja, menjadi hal penting bagi banyak wanita. Pada zaman modern ini, wanita yang telah menikah dan berkeluarga umumnya mengkombinasikan tugasnya sebagai ibu dengan kegiatan bekerja karena bekerja telah menjadi bagian dari kehidupan wanita. Berbeda dengan pandangan tradisional dimana wanita hanya memiliki peran untuk melahirkan anak (reproduksi) dan mengurus rumah tangga, seolah dibatasi dan ditempatkan dalam posisi pasif dimana wanita hanyalah pendukung karir suami. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stress pada ibu bekerja secara komprehensif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan 6 orang ibu pekerja pada rentang usia 20-40 tahun yang memiliki anak dibawah 13 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres pada ibu bekerja umumnya disebabkan oleh faktor eksternal yaitu pekerjaan kemudian disusul dengan kondisi keluarga dan faktor eksternal lainnya. Faktor penahan stres seperti kesehatan dan energi yang tinggi menjadi sumber internal yang meminimalisir dampak dari stres. Sementara self esteem dan interpersonal trust yang tinggi serta komitmen pada keluarga merupakan faktor penahan stres bersumber internal. Implikasi dari penelitian ialah sebagai bentuk pertimbangan dan antisipasi terhadap dampak dari keputusan ibu untuk bekerja mempertimbangkan jumlah ibu bekerja di Indonesia, khususnya Medan, yang semakin meningkat.
{"title":"Stres Pada Ibu Bekerja","authors":"Friyanka H.D. Sitorus","doi":"10.34012/psychoprima.v3i2.1412","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v3i2.1412","url":null,"abstract":"Keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga atau ibu bekerja, menjadi hal penting bagi banyak wanita. Pada zaman modern ini, wanita yang telah menikah dan berkeluarga umumnya mengkombinasikan tugasnya sebagai ibu dengan kegiatan bekerja karena bekerja telah menjadi bagian dari kehidupan wanita. Berbeda dengan pandangan tradisional dimana wanita hanya memiliki peran untuk melahirkan anak (reproduksi) dan mengurus rumah tangga, seolah dibatasi dan ditempatkan dalam posisi pasif dimana wanita hanyalah pendukung karir suami. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stress pada ibu bekerja secara komprehensif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan 6 orang ibu pekerja pada rentang usia 20-40 tahun yang memiliki anak dibawah 13 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stres pada ibu bekerja umumnya disebabkan oleh faktor eksternal yaitu pekerjaan kemudian disusul dengan kondisi keluarga dan faktor eksternal lainnya. Faktor penahan stres seperti kesehatan dan energi yang tinggi menjadi sumber internal yang meminimalisir dampak dari stres. Sementara self esteem dan interpersonal trust yang tinggi serta komitmen pada keluarga merupakan faktor penahan stres bersumber internal. Implikasi dari penelitian ialah sebagai bentuk pertimbangan dan antisipasi terhadap dampak dari keputusan ibu untuk bekerja mempertimbangkan jumlah ibu bekerja di Indonesia, khususnya Medan, yang semakin meningkat.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134204153","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}