Pub Date : 2019-10-03DOI: 10.34012/psychoprima.v2i1.654
Fernando Munthe, Hotpascaman Simbolon
--- In organizing excellent quality services, one thing that needs to be considered by an organization is to pay attention to job satisfaction, so that it has an impact on improving its performance. Employees who have high work satisfaction tend to show high work discipline behavior. This study aims to determine the impact of job satisfaction on employee work discipline in Bank BUMN X Medan. The research sample was taken with the total sampling technique of 53 people. This study used two scales as measuring tools, namely job satisfaction, which is expressed by Luthans (2006) and work discipline (Lateiner, 1983) in the form of Likert scale. Based on the results of the analysis, it was found that there was an impact of work satisfaction on employee work discipline in Bank BUMN X Medan with a coefficient of determination of 0.369, and 63.1 was influenced by other factors which are not examined by the researchers in this study. The discussion of this research will be revealed in the Discussion.
{"title":"PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA KARYAWANDI BANK BUMN X MEDAN","authors":"Fernando Munthe, Hotpascaman Simbolon","doi":"10.34012/psychoprima.v2i1.654","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v2i1.654","url":null,"abstract":"--- In organizing excellent quality services, one thing that needs to be considered by an organization is to pay attention to job satisfaction, so that it has an impact on improving its performance. Employees who have high work satisfaction tend to show high work discipline behavior. This study aims to determine the impact of job satisfaction on employee work discipline in Bank BUMN X Medan. The research sample was taken with the total sampling technique of 53 people. This study used two scales as measuring tools, namely job satisfaction, which is expressed by Luthans (2006) and work discipline (Lateiner, 1983) in the form of Likert scale. Based on the results of the analysis, it was found that there was an impact of work satisfaction on employee work discipline in Bank BUMN X Medan with a coefficient of determination of 0.369, and 63.1 was influenced by other factors which are not examined by the researchers in this study. The discussion of this research will be revealed in the Discussion.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128693112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-21DOI: 10.34012/psychoprima.v1i2.366
Istiana Nur Ainun
Penelitian ini untuk melihat Perbedaan Konformitas Ditinjau dari Jenis Kelamin Pada Remaja di Sekolah Madrasah Tsanawiyah Irsyadul Islamiyah Kecamatan Bagan Sinembah. Diasumsikan bahwa remaja perempuan lebih tinggi konformitasnya dibandingkan remaja laki-laki. Penelitian ini disusun berdasarkan Metode Skala Likert dengan menggunakan Skala Konformitas disusun berdasarkan aspek-aspek konformitas menurut Taylor (2004) yaitu: Peniruan, Penyesuaian, Kepercayaan, Kesepakatan, dan Ketaatan. Berdasarkan analisis data, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Terdapat perbedaan konformitas berdasarkan analisis data dengan menggunakan Analisis Varian 1 jalur, adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan konformitas remaja laki-laki dan remaja perempuan ditinjau dari jenis kelamin.Hasil ini diketahui dengan melihat nilai koefisien Anava F = 531,864 dengan koefisien signifikan 0,000. Hal ini berarti nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,050. Berdasarkan hasil ini berarti hipotesis yang diajukan diterima. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Irsyadul Islamiyah Kecamatan Bagan Sinembah Kelas VII dan VIII yang berjumlah 160 orang meliputi 75 Orang Laki-laki dan 85 orang perempuan. Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling adalah teknik yang dilakukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah sampel tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang diambil adalah sebanyak 60 orang yaitu 30 remaja laki-laki dan 30 remaja perempuan.
{"title":"PERBEDAAN KONFORMITAS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA REMAJA DI SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH IRSYADUL ISLAMIYAH KECAMATAN BAGAN SINEMBAH","authors":"Istiana Nur Ainun","doi":"10.34012/psychoprima.v1i2.366","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v1i2.366","url":null,"abstract":"Penelitian ini untuk melihat Perbedaan Konformitas Ditinjau dari Jenis Kelamin Pada Remaja di Sekolah Madrasah Tsanawiyah Irsyadul Islamiyah Kecamatan Bagan Sinembah. Diasumsikan bahwa remaja perempuan lebih tinggi konformitasnya dibandingkan remaja laki-laki. Penelitian ini disusun berdasarkan Metode Skala Likert dengan menggunakan Skala Konformitas disusun berdasarkan aspek-aspek konformitas menurut Taylor (2004) yaitu: Peniruan, Penyesuaian, Kepercayaan, Kesepakatan, dan Ketaatan. Berdasarkan analisis data, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Terdapat perbedaan konformitas berdasarkan analisis data dengan menggunakan Analisis Varian 1 jalur, adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan konformitas remaja laki-laki dan remaja perempuan ditinjau dari jenis kelamin.Hasil ini diketahui dengan melihat nilai koefisien Anava F = 531,864 dengan koefisien signifikan 0,000. Hal ini berarti nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,050. Berdasarkan hasil ini berarti hipotesis yang diajukan diterima. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Irsyadul Islamiyah Kecamatan Bagan Sinembah Kelas VII dan VIII yang berjumlah 160 orang meliputi 75 Orang Laki-laki dan 85 orang perempuan. Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling adalah teknik yang dilakukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah sampel tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang diambil adalah sebanyak 60 orang yaitu 30 remaja laki-laki dan 30 remaja perempuan.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131158944","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-21DOI: 10.34012/psychoprima.v1i2.364
Tri Santy Erika
This study aims to test if there is a positive relationship between role ambiguity and cyberloafing, assuming higher role ambiguity, the lower cyberloafing is, on the other hand, the lower the ambiguity role, the lower is cyberloafing. The research subjects were all employees at PT. Furnilux Indonesia consisting of 105 people or commonly termed as saturated sampling method. Data were obtained from the scale to measure role ambiguity and cyberloafing. The calculations performed by prerequisite analysis uses shows that r = 0.544, and p = 0.000 (p<0.05) showing that there was a positive relationship between role ambiguity and cyberloafing. The results of this study indicated that the contribution (R2) is given by the variable role of ambiguity tons of cyberloafing up to 29.6 percent, the remaining 70.4 percent was affected by other variable not studied. Based on the results of this study can be concluded that the hypothesis can be accepted.
本研究旨在检验角色模糊度与网络闲逛之间是否存在正相关关系,假设角色模糊度越高,网络闲逛度越低,反之,角色模糊度越低,网络闲逛度越低。研究对象为印尼PT. Furnilux公司全体员工共105人,通常称为饱和抽样法。从量表中获得数据来测量角色模糊和网络闲逛。通过先决条件分析计算,r = 0.544, p = 0.000 (p<0.05),表明角色模糊与网络闲逛存在正相关关系。本研究结果表明,模糊度对网络闲逛的贡献(R2)为29.6%,其余70.4%受到其他未研究变量的影响。根据本研究的结果可以得出结论,假设可以被接受。
{"title":"CYBERLOAFING DITINJAU DARI ROLE AMBIGUITY PADA KARYAWAN PT. FURNILUX INDONESIA SEI RAMPAH","authors":"Tri Santy Erika","doi":"10.34012/psychoprima.v1i2.364","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v1i2.364","url":null,"abstract":"This study aims to test if there is a positive relationship between role ambiguity and cyberloafing, assuming higher role ambiguity, the lower cyberloafing is, on the other hand, the lower the ambiguity role, the lower is cyberloafing. The research subjects were all employees at PT. Furnilux Indonesia consisting of 105 people or commonly termed as saturated sampling method. Data were obtained from the scale to measure role ambiguity and cyberloafing. The calculations performed by prerequisite analysis uses shows that r = 0.544, and p = 0.000 (p<0.05) showing that there was a positive relationship between role ambiguity and cyberloafing. The results of this study indicated that the contribution (R2) is given by the variable role of ambiguity tons of cyberloafing up to 29.6 percent, the remaining 70.4 percent was affected by other variable not studied. Based on the results of this study can be concluded that the hypothesis can be accepted.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128344872","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-21DOI: 10.34012/psychoprima.v1i2.369
Vinesa Intan Savira
This study aims to determine the relationship between job embededdness and turnover intention. The subjects of this were 102 employees of production in PT. Expravet Nasuba Medan. Data were obtained from scales to measure job embededdness and turnover intention. The data is analyzed by Product Moment correlation through SPSS 18 for Windows. The result shows that there is a negative relationship between job embededdness and turnover intention, with correlation coefficient r = -0.571 and (p < 0.05). Based on the results, it is concluded that the hypothesis is acceptable, and there is a negative correlation between job embededdness and turnover intention.
本研究旨在探讨工作嵌入与离职倾向之间的关系。本研究的对象为棉兰公司102名生产员工。从工作嵌入性和离职倾向的量表中获得数据。采用SPSS 18软件对数据进行积差相关分析。结果显示,工作嵌入度与离职倾向呈负相关,相关系数r = -0.571, p < 0.05。研究结果表明,假设成立,工作嵌入与离职倾向之间存在负相关关系。
{"title":"TURNOVER INTENTION DITINJAU DARI JOB EMBEDEDDNESS PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. EXPRAVET NASUBA MEDAN","authors":"Vinesa Intan Savira","doi":"10.34012/psychoprima.v1i2.369","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v1i2.369","url":null,"abstract":"This study aims to determine the relationship between job embededdness and turnover intention. The subjects of this were 102 employees of production in PT. Expravet Nasuba Medan. Data were obtained from scales to measure job embededdness and turnover intention. The data is analyzed by Product Moment correlation through SPSS 18 for Windows. The result shows that there is a negative relationship between job embededdness and turnover intention, with correlation coefficient r = -0.571 and (p < 0.05). Based on the results, it is concluded that the hypothesis is acceptable, and there is a negative correlation between job embededdness and turnover intention.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128927184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-21DOI: 10.34012/PSYCHOPRIMA.V1I2.367
Liana Mailani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial dengan Prokrastinasi pada Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMK Pabaku yang akan menempuh ujian Nasional sebanyak 94 orang. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan negative antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial dengan prokrastinasi dengan koefisien rx1y = - 0,515, p= 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial maka akan semakin rendah prokrastinasi. Sumbangan efektif sebesar 49.1% sedang sisanya sebesar 50.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. (2) Ada hubungan negatif antara Kepercayaan diri dengan prokrastinasi dengan koefisien rx2y = -0,657,p = 0,000. Artinya semakin tinggi kepercayaan diri maka akan semakin rendah prokrastinasi atau sebaliknya, dengan sumbangan efektif sebesar 43.1%. (3) Ada hubungan negatif antara Dukungan Sosial dengan prokrastinasi dengan koefisien rx2y = -0,356, p=0,018. Artinya semakin tinggi dukungan sosial maka akan semakin rendah prokrastinasi atau sebaliknya, dengan sumbangan efektif sebesar 12.6%.
{"title":"PROKRASTINASI DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL PADA SISWA SMK PABAKU","authors":"Liana Mailani","doi":"10.34012/PSYCHOPRIMA.V1I2.367","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/PSYCHOPRIMA.V1I2.367","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial dengan Prokrastinasi pada Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMK Pabaku yang akan menempuh ujian Nasional sebanyak 94 orang. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan negative antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial dengan prokrastinasi dengan koefisien rx1y = - 0,515, p= 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi Kepercayaan Diri dan Dukungan Sosial maka akan semakin rendah prokrastinasi. Sumbangan efektif sebesar 49.1% sedang sisanya sebesar 50.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. (2) Ada hubungan negatif antara Kepercayaan diri dengan prokrastinasi dengan koefisien rx2y = -0,657,p = 0,000. Artinya semakin tinggi kepercayaan diri maka akan semakin rendah prokrastinasi atau sebaliknya, dengan sumbangan efektif sebesar 43.1%. (3) Ada hubungan negatif antara Dukungan Sosial dengan prokrastinasi dengan koefisien rx2y = -0,356, p=0,018. Artinya semakin tinggi dukungan sosial maka akan semakin rendah prokrastinasi atau sebaliknya, dengan sumbangan efektif sebesar 12.6%.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"2014 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121470794","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-19DOI: 10.34012/psychoprima.v1i1.134
Kharrisa Yulandari
Kondisi tuna daksa secara mendadak seperti patah pada bagian persendian tangan atau kaki, amputasi, dan kondisi ketimpangan yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, akan sangat mengganggu perkembangan diri pada individunya, dan memberikan dampak psikologis yang cukup besar dan berarti bagi penderitanya (Tarsidi, 2008). Terlebih jika kondisi tersebut diderita oleh seorang remaja, yang akan menyebabkan remaja menghadapi perubahan yang penting dalam hidupnya, seperti perubahan hubungan dengan keluarga, teman, lingkungan masyarakat, yang dapat berpengaruh terhadap perubahan konsep dirinya. Konsep diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan khususnya pada remaja. Karena, pemahaman remaja mengenai konsep diri akan menentukan dan mengarahkan perilaku dalam berbagai situasi. Jika konsep diri remaja positif, maka positiflah perilaku remaja tersebut, dan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri pada remaja tuna daksa akibat kecelakaan lalu lintas, dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis, terhadap dua remaja yang mengalami tuna daksa akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua responden membentuk konsep diri yang berbeda sesuai dengan aspek dan faktor yang mempengaruhi konsep dirinya. Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa responden I membentuk konsep diri positif, dimana responden I melakukan upaya kesembuhan dengan cara terapi pengobatan medis dan berpostive thinking dengan segala ketentuan Allah dan respon orang lain terhadap dirinya. Responden I juga tidak pernah meremehkan kondisi orang lain yang lebih buruk dari dirinya. Sedangkan rensponden II membentuk konsep diri negatif, dimana responden II bersikap hiperkritis dan bersikap pesimis terhadap kompetisi, serta menganggap pujian yang ada merupakan bentuk candaan serta ejekan terhadap dirinya.
{"title":"KONSEP DIRI REMAJA TUNADAKSA AKIBAT KECELAKAAN LALU LINTAS","authors":"Kharrisa Yulandari","doi":"10.34012/psychoprima.v1i1.134","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v1i1.134","url":null,"abstract":"Kondisi tuna daksa secara mendadak seperti patah pada bagian persendian tangan atau kaki, amputasi, dan kondisi ketimpangan yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, akan sangat mengganggu perkembangan diri pada individunya, dan memberikan dampak psikologis yang cukup besar dan berarti bagi penderitanya (Tarsidi, 2008). Terlebih jika kondisi tersebut diderita oleh seorang remaja, yang akan menyebabkan remaja menghadapi perubahan yang penting dalam hidupnya, seperti perubahan hubungan dengan keluarga, teman, lingkungan masyarakat, yang dapat berpengaruh terhadap perubahan konsep dirinya. Konsep diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan khususnya pada remaja. Karena, pemahaman remaja mengenai konsep diri akan menentukan dan mengarahkan perilaku dalam berbagai situasi. Jika konsep diri remaja positif, maka positiflah perilaku remaja tersebut, dan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri pada remaja tuna daksa akibat kecelakaan lalu lintas, dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis, terhadap dua remaja yang mengalami tuna daksa akibat kecelakaan lalu lintas. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua responden membentuk konsep diri yang berbeda sesuai dengan aspek dan faktor yang mempengaruhi konsep dirinya. Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa responden I membentuk konsep diri positif, dimana responden I melakukan upaya kesembuhan dengan cara terapi pengobatan medis dan berpostive thinking dengan segala ketentuan Allah dan respon orang lain terhadap dirinya. Responden I juga tidak pernah meremehkan kondisi orang lain yang lebih buruk dari dirinya. Sedangkan rensponden II membentuk konsep diri negatif, dimana responden II bersikap hiperkritis dan bersikap pesimis terhadap kompetisi, serta menganggap pujian yang ada merupakan bentuk candaan serta ejekan terhadap dirinya.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125393910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-19DOI: 10.34012/psychoprima.v1i1.131
darni trisna yanti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kualitas pelayanan pada salah satu perusahaan ritel medan – Medan Mall. Hipotesa yang diajukan pada penelitian ini adalah ada hubungan positif antara motovasi kerja dengan kualitas pelayanan. Dengan asumsi semakin tinggi motivasi kerja dari karyawan maka semakin tinggi pula kualitas pelayanan karyawan di perusahaan. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap sebanyak 208 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam studi ini menggunakan teknik simple random sampling. Hasil uji normalitas pada variabel motivasi kerja dalam penelitian ini diperoleh sebesar 0,183 dan untuk variabel kualitas pelayanan sebesar 0,082 maka sebaran dalam penelitian ini dikatakan normal. Hasil uji linearitas hubungan variabel motivasi kerja karyawan dengan kualitas pelayanan di Salah satu perusahaan ritel medan – Medan Mall diperoleh nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka variabel motivasi kerja dengan variabel kualitas pelayanan bersifat linear. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis data menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R square) = 0,065 dengan signifikansi 0,000 sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima, bahwa motivasi karyawan berpengaruh namun sangat kecil dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Selanjutnya, Uji t menguji signifikansi koefisien regresi yaitu apakah motivasi kerja karyawan berpengaruh secara nyata terhadap kualitas pelayanan karyawan. Bahwa dengan syarat untuk uji t ( uji parsial) Thitung > Ttabel dimana nilai dari Thitung sebesar 5,020 dan Ttabel sebesar: Df = Jumlah sampel - 1 Df = 208 - 1 = 207 yaitu : 2,51. Jadi, dari perhitungan diatas maka dapat dinyatakan signifikan dengan nilai 5,020> 2,51 (Thitung > Ttabel ).
{"title":"DAMPAK MOTIVASI KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN RETAIL BAJU","authors":"darni trisna yanti","doi":"10.34012/psychoprima.v1i1.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v1i1.131","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kualitas pelayanan pada salah satu perusahaan ritel medan – Medan Mall. Hipotesa yang diajukan pada penelitian ini adalah ada hubungan positif antara motovasi kerja dengan kualitas pelayanan. Dengan asumsi semakin tinggi motivasi kerja dari karyawan maka semakin tinggi pula kualitas pelayanan karyawan di perusahaan. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap sebanyak 208 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam studi ini menggunakan teknik simple random sampling. Hasil uji normalitas pada variabel motivasi kerja dalam penelitian ini diperoleh sebesar 0,183 dan untuk variabel kualitas pelayanan sebesar 0,082 maka sebaran dalam penelitian ini dikatakan normal. Hasil uji linearitas hubungan variabel motivasi kerja karyawan dengan kualitas pelayanan di Salah satu perusahaan ritel medan – Medan Mall diperoleh nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka variabel motivasi kerja dengan variabel kualitas pelayanan bersifat linear. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis data menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R square) = 0,065 dengan signifikansi 0,000 sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima, bahwa motivasi karyawan berpengaruh namun sangat kecil dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Selanjutnya, Uji t menguji signifikansi koefisien regresi yaitu apakah motivasi kerja karyawan berpengaruh secara nyata terhadap kualitas pelayanan karyawan. Bahwa dengan syarat untuk uji t ( uji parsial) Thitung > Ttabel dimana nilai dari Thitung sebesar 5,020 dan Ttabel sebesar: Df = Jumlah sampel - 1 Df = 208 - 1 = 207 yaitu : 2,51. Jadi, dari perhitungan diatas maka dapat dinyatakan signifikan dengan nilai 5,020> 2,51 (Thitung > Ttabel ). ","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116762781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-19DOI: 10.34012/psychoprima.v1i1.132
Arbana Syahmanta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan menggunakan jasa ojek online (GO-JEK). Subjek penelitian yaitu pengguna go-jek di kawasan Sun plaza, Kampung Aur, Kecamatan Medan Polonia, teknik pengambilan semple menggunakan accidental sampling yang berjumlah 100 responden. Alat ukur yang digunakan adalah skala pengambilan keputusan yang disusun oleh peneliti berdasarkan faktor-faktor pengambilan keputusan yang terdiri dari 38 aitem dengan skor reliabilitas (α = 0.903). Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil bahwa analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan menggunakan jasa ojek online (GO-JEK). Pengambilan keputusan pengguna go-jek di kawasan Sun plaza, Kampung Aur, kecamatan Medan polonia, Berdasarkan hasil analisis faktor pengambilan keputusan pengguna GO-JEK didapatkan kontribusi faktor budaya terhadap pengambilan keputusan sebesar 0.879, faktor sosial sebesar 0.824, faktor pribadi sebesar 0.711 dan faktor psikologi sebesar 0.744. Ini menunjukan kontribusi faktor-faktor pengambilan keputusan yang ada dikategorikan memiliki kontribusi yang baik.
{"title":"ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN JASA OJEK ONLINE (GO-JEK)","authors":"Arbana Syahmanta","doi":"10.34012/psychoprima.v1i1.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v1i1.132","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan menggunakan jasa ojek online (GO-JEK). Subjek penelitian yaitu pengguna go-jek di kawasan Sun plaza, Kampung Aur, Kecamatan Medan Polonia, teknik pengambilan semple menggunakan accidental sampling yang berjumlah 100 responden. Alat ukur yang digunakan adalah skala pengambilan keputusan yang disusun oleh peneliti berdasarkan faktor-faktor pengambilan keputusan yang terdiri dari 38 aitem dengan skor reliabilitas (α = 0.903). Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil bahwa analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan menggunakan jasa ojek online (GO-JEK). Pengambilan keputusan pengguna go-jek di kawasan Sun plaza, Kampung Aur, kecamatan Medan polonia, Berdasarkan hasil analisis faktor pengambilan keputusan pengguna GO-JEK didapatkan kontribusi faktor budaya terhadap pengambilan keputusan sebesar 0.879, faktor sosial sebesar 0.824, faktor pribadi sebesar 0.711 dan faktor psikologi sebesar 0.744. Ini menunjukan kontribusi faktor-faktor pengambilan keputusan yang ada dikategorikan memiliki kontribusi yang baik.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128294203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-19DOI: 10.34012/psychoprima.v1i1.133
Rahmadani Hidaynati
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kecemasan ditinjau Kecemasan Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert pada Mahasiswa di Universitas Sari Mutiara Indonesia. Sampel penelitian ini menggunakan teknik sampling insidental, dengan jumlah sampel sebanyak 99 orang. Teknik Analisis data yang digunakan adalah metode analisa data menggunakan Independent Sample T Test. Dari hasil uji Independent Sampel T test kecemasan diperoleh t= -3,874 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena itu P< 0,05 maka Ha diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan kecemasan ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada mahsaiswa sari Mutiara Indonsia.
{"title":"KECEMASAN DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA","authors":"Rahmadani Hidaynati","doi":"10.34012/psychoprima.v1i1.133","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v1i1.133","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kecemasan ditinjau Kecemasan Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert pada Mahasiswa di Universitas Sari Mutiara Indonesia. Sampel penelitian ini menggunakan teknik sampling insidental, dengan jumlah sampel sebanyak 99 orang. Teknik Analisis data yang digunakan adalah metode analisa data menggunakan Independent Sample T Test. Dari hasil uji Independent Sampel T test kecemasan diperoleh t= -3,874 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena itu P< 0,05 maka Ha diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan kecemasan ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert dan introvert pada mahsaiswa sari Mutiara Indonsia.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123946331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-19DOI: 10.34012/psychoprima.v1i1.135
Widia Ningsi Naiborhu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara forgivenessdengan psychological well-being pada Narapidana Wanita di Lembaga Permasyarakatan Wanita Klas IIA Medan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara forgiveness dengan psychological well-being, dengan asumsi semakin tinggi forgiveness, maka semakin tinggi psychological well-being dan sebaliknya semakin rendah forgivenessmaka semakin rendah psychological well-being. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Narapidana Wanita di Lembaga Permasyarakatan Wanita Klas IIA Medan sebanyak 118 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh dari skala untuk mengukur forgiveness dan psychological well-being. Perhitungan dilakukan dengan melalui uji prasyarat analisis (uji asumsi) yang terdiri dari uji normalitas sebaran dan uji linearitas hubungan. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan Korelasi Product Moment melalui bantuan SPSS 17 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,768 dengan p sebesar 0,000 (p<0,05). Ini menunjukkan ada hubungan positif antara forgiveness dengan psychological well-being. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumbangan yang diberikan variabel forgiveness terhadap psychological well-being adalah sebesar 59 persen, selebihnya 41 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ada hubungan positif antara forgiveness dengan psychological well-being, dapat diterima
{"title":"PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DITINJAU DARI FORGIVENESS PADA NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN WANITA KLAS II A MEDAN","authors":"Widia Ningsi Naiborhu","doi":"10.34012/psychoprima.v1i1.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v1i1.135","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara forgivenessdengan psychological well-being pada Narapidana Wanita di Lembaga Permasyarakatan Wanita Klas IIA Medan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara forgiveness dengan psychological well-being, dengan asumsi semakin tinggi forgiveness, maka semakin tinggi psychological well-being dan sebaliknya semakin rendah forgivenessmaka semakin rendah psychological well-being. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Narapidana Wanita di Lembaga Permasyarakatan Wanita Klas IIA Medan sebanyak 118 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh dari skala untuk mengukur forgiveness dan psychological well-being. Perhitungan dilakukan dengan melalui uji prasyarat analisis (uji asumsi) yang terdiri dari uji normalitas sebaran dan uji linearitas hubungan. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan Korelasi Product Moment melalui bantuan SPSS 17 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,768 dengan p sebesar 0,000 (p<0,05). Ini menunjukkan ada hubungan positif antara forgiveness dengan psychological well-being. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumbangan yang diberikan variabel forgiveness terhadap psychological well-being adalah sebesar 59 persen, selebihnya 41 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ada hubungan positif antara forgiveness dengan psychological well-being, dapat diterima","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121972853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}