Pub Date : 2022-08-30DOI: 10.34012/psychoprima.v5i1.2891
Slamet Arifudin, M. Simatupang, Dwi Septiyan, Kendall Fajar Maulana, Iman Agus Faisal
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi masyarakat terhadap ritual buang pakaian dalam di gunung Sanggabuana Karawang. Penelitian ini kami buat dengan alasan karena berita yang ada di Instagram dan sangat ramai dibicarakan, sehingga kami ingin mengetahui persepsi masyarakat sekitar terhadap ritual buang pakaian dalam tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian studi fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini memiliki kriteria yaitu orang dari masyarakat sekitar lingkungan sanggabuana, serta dianggap memiliki pemahaman terhadap ritual buang sial di gunung Sanggabuana. Data yang diperoleh dianalisis melalui pengorganisasian data yang sistematis, pengkodean (coding) dan interpretasi sehingga data yang diperoleh dapat lebih mudah dipahami secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan persepsi yang berkembang di masyarakat terutama pengunjung yang datang ke Gunung Sanggabuana Karawang, yang salah mempersepsikan bahwa dengan membuang pakaian dalam dapat membuang sial.
{"title":"PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP RITUAL BUANG PAKAIAN DALAM (STUDI FENOMENOLOGI DI GUNUNG SANGGABUANA KARAWANG)","authors":"Slamet Arifudin, M. Simatupang, Dwi Septiyan, Kendall Fajar Maulana, Iman Agus Faisal","doi":"10.34012/psychoprima.v5i1.2891","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v5i1.2891","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi masyarakat terhadap ritual buang pakaian dalam di gunung Sanggabuana Karawang. Penelitian ini kami buat dengan alasan karena berita yang ada di Instagram dan sangat ramai dibicarakan, sehingga kami ingin mengetahui persepsi masyarakat sekitar terhadap ritual buang pakaian dalam tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian studi fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini memiliki kriteria yaitu orang dari masyarakat sekitar lingkungan sanggabuana, serta dianggap memiliki pemahaman terhadap ritual buang sial di gunung Sanggabuana. Data yang diperoleh dianalisis melalui pengorganisasian data yang sistematis, pengkodean (coding) dan interpretasi sehingga data yang diperoleh dapat lebih mudah dipahami secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan persepsi yang berkembang di masyarakat terutama pengunjung yang datang ke Gunung Sanggabuana Karawang, yang salah mempersepsikan bahwa dengan membuang pakaian dalam dapat membuang sial.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124140358","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-24DOI: 10.34012/psychoprima.v5i1.2872
C. .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kontrol Diri dengan Impulsive Buying. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara Kontrol Diri dengan Impulsive Buying, dengan asumsi semakin tinggi Kontrol Diri, maka semakin rendah Impulsive Buying dan sebaliknya semakin rendah Kontrol Diri, maka semakin tinggi Impulsive Buying. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bank Mega Tbk Medan sebanyak 80 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh dari skala untuk mengukur Kontrol Diri dan Impulsive Buying. Perhitungan dilakukan dengan melalui uji prasyarat analisis (uji asumsi) yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas hubungan. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan korelasi Product Moment melalui bantuan SPSS 21 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,358 dengan p sebesar 0,001 (p < 0,05). Ini menunjukkan ada hubungan negatif antara Kontrol Diri dengan Impulsive Buying. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumbangan yang diberikan variabel Kontrol Diri terhadap Impulsive Buying adalah sebesar 12,8 persen dan selebihnya 87,2 persen dipengaruhi oleh faktor lain seperti kematangan emosi, pola asuh, tingkat religiusitas dan lain-lain. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ada hubungan negatif antara Kontrol Diri dan Impulsive Buying, dapat diterima.
{"title":"HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN IMPULSIVE BUYING PADA KARYAWAN PT. BANK MEGA, TBK MEDAN","authors":"C. .","doi":"10.34012/psychoprima.v5i1.2872","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v5i1.2872","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Kontrol Diri dengan Impulsive Buying. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara Kontrol Diri dengan Impulsive Buying, dengan asumsi semakin tinggi Kontrol Diri, maka semakin rendah Impulsive Buying dan sebaliknya semakin rendah Kontrol Diri, maka semakin tinggi Impulsive Buying. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bank Mega Tbk Medan sebanyak 80 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh dari skala untuk mengukur Kontrol Diri dan Impulsive Buying. Perhitungan dilakukan dengan melalui uji prasyarat analisis (uji asumsi) yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas hubungan. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan korelasi Product Moment melalui bantuan SPSS 21 for Windows. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,358 dengan p sebesar 0,001 (p < 0,05). Ini menunjukkan ada hubungan negatif antara Kontrol Diri dengan Impulsive Buying. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumbangan yang diberikan variabel Kontrol Diri terhadap Impulsive Buying adalah sebesar 12,8 persen dan selebihnya 87,2 persen dipengaruhi oleh faktor lain seperti kematangan emosi, pola asuh, tingkat religiusitas dan lain-lain. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ada hubungan negatif antara Kontrol Diri dan Impulsive Buying, dapat diterima.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126050892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-15DOI: 10.34012/psychoprima.v5i1.2755
A. Hakim
Penelitian ini bermaksud untuk memahami tentang pengalaman wanita muslimah yang memiliki harapan dan keinginan untuk bisa mengenakan jilbab di tempat kerja, tetapi aturan tidak tertulis melarang mereka untuk mengenakannya di tempat kerja. Keyakinan dan harapan yang tidak sesuai inilah yang mampu menimbulkan konflik kerja. Peneliti menggunakan metode analisis dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pendekatan IPA dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian serta memiliki prosedur analisis data yang terperinci dan terstruktur. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara semi terstruktur kepada dua partisipan di daerah Karawang dan Cikarang. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa proses konflik yang terjadi pada partisipan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu (1) konflik laten; (2) konflik yang dipersepsi; (3) konflik yang dirasakan; (4) penanganan konflik; (5) konsekuensi konflik. Kesimpulan dari konflik kerja dalam penelitian ini adalah setiap manusia bebas untuk memilih, dan setiap pilihan memiliki konsekuensi dan tanggung jawab yang berbeda. Pengetahuan, keyakinan dan harapan memiliki andil besar dalam setiap keputusan yang diambil. Begitu juga dengan kemampuan memahami dan menerima dampak psikologis dari setiap keputusan yang dibuat.
{"title":"INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS TENTANG KONFLIK KERJA WANITA BERJILBAB DALAM MENGHADAPI DISKRIMINASI","authors":"A. Hakim","doi":"10.34012/psychoprima.v5i1.2755","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v5i1.2755","url":null,"abstract":"Penelitian ini bermaksud untuk memahami tentang pengalaman wanita muslimah yang memiliki harapan dan keinginan untuk bisa mengenakan jilbab di tempat kerja, tetapi aturan tidak tertulis melarang mereka untuk mengenakannya di tempat kerja. Keyakinan dan harapan yang tidak sesuai inilah yang mampu menimbulkan konflik kerja. Peneliti menggunakan metode analisis dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pendekatan IPA dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian serta memiliki prosedur analisis data yang terperinci dan terstruktur. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara semi terstruktur kepada dua partisipan di daerah Karawang dan Cikarang. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa proses konflik yang terjadi pada partisipan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu (1) konflik laten; (2) konflik yang dipersepsi; (3) konflik yang dirasakan; (4) penanganan konflik; (5) konsekuensi konflik. Kesimpulan dari konflik kerja dalam penelitian ini adalah setiap manusia bebas untuk memilih, dan setiap pilihan memiliki konsekuensi dan tanggung jawab yang berbeda. Pengetahuan, keyakinan dan harapan memiliki andil besar dalam setiap keputusan yang diambil. Begitu juga dengan kemampuan memahami dan menerima dampak psikologis dari setiap keputusan yang dibuat.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127136886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-15DOI: 10.34012/psychoprima.v5i1.2756
Karyati -, Lania Muharsih, M. Simatupang
Belakangan ini fenomena skincare dan wanita memang sulit untuk dipisahkan. Skincare menjadi pilihan bagi beberapa wanita agar mendapatkan kulit wajah yang bersih, lembut, dan juga glowing. Salah satu skincare yang ada di Indonesia adalah MS Glow, karena meningkatnya permintaan pasar dari konsumen terhadap kebutuhan skincare, membuat banyaknya muncul merek skincare baru di pasaran. Dampak tersebut memengaruhi keputusan pembelian skincare MS Glow di MS Glow grosir Karawang. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan data berupa angka mengenai pengaruh celebrity endorsement dan brand image terhadap keputusan pembelian skincare MS Glow di MS Glow grosir Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian kausalitas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling, dengan jumlah populasi sebanyak 307 responden dan sampel berjumlah 174 responden berdasarkan rumus Yamane dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uji regresi berganda diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh celebrity endorsement secara parsial terhadap keputusan pembelian. Kemudian diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh brand image secara parsial terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji hipotesis simultan diperoleh nilai Sig. sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh secara simultan celebrity endorsement dan brand image terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,407 yang berarti 40,7% keputusan pembelian dipengaruhi oleh celebrity endorsement dan brand image.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SKINCARE MS GLOW DI MS GLOW GROSIR KARAWANG","authors":"Karyati -, Lania Muharsih, M. Simatupang","doi":"10.34012/psychoprima.v5i1.2756","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v5i1.2756","url":null,"abstract":"Belakangan ini fenomena skincare dan wanita memang sulit untuk dipisahkan. Skincare menjadi pilihan bagi beberapa wanita agar mendapatkan kulit wajah yang bersih, lembut, dan juga glowing. Salah satu skincare yang ada di Indonesia adalah MS Glow, karena meningkatnya permintaan pasar dari konsumen terhadap kebutuhan skincare, membuat banyaknya muncul merek skincare baru di pasaran. Dampak tersebut memengaruhi keputusan pembelian skincare MS Glow di MS Glow grosir Karawang. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan data berupa angka mengenai pengaruh celebrity endorsement dan brand image terhadap keputusan pembelian skincare MS Glow di MS Glow grosir Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian kausalitas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling, dengan jumlah populasi sebanyak 307 responden dan sampel berjumlah 174 responden berdasarkan rumus Yamane dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uji regresi berganda diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh celebrity endorsement secara parsial terhadap keputusan pembelian. Kemudian diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh brand image secara parsial terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji hipotesis simultan diperoleh nilai Sig. sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh secara simultan celebrity endorsement dan brand image terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,407 yang berarti 40,7% keputusan pembelian dipengaruhi oleh celebrity endorsement dan brand image.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"242 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114450815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-15DOI: 10.34012/psychoprima.v5i1.2794
Lia Carolina
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara siswa akselerasi dan siswa reguler. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan sikap perfeksionis antara siswa akselerasi dan siswa reguler, siswa akselerasi memiliki sikap perfeksionis yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa reguler. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa akselerasi dan siswa reguler dari sekolah SMP Santo Thomas 1 dan SMP Al Azhar. Partisipan terdiri dari 59 siswa akselerasi dan 59 siswa reguler. Data diperoleh dari skala untuk mengukur sikap perfeksionis antara siswa akselerasi dan siswa reguler. Perhitungan dilakukan dengan melalui uji prasyarat analisis (uji asumsi) yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan uji t melalui bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. Dari hasil analisis data menunjukkan koefisien t sebesar 4,662 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap perfeksionis antara siswa akselerasi dan siswa reguler. Berdasarkan hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis terdapat perbedaan sikap perfeksionis antara siswa akselerasi dan siswa reguler dapat diterima.
{"title":"PERBEDAAN SIKAP PERFEKSIONIS ANTARA SISWA AKSELERASI DAN SISWA REGULER","authors":"Lia Carolina","doi":"10.34012/psychoprima.v5i1.2794","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v5i1.2794","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara siswa akselerasi dan siswa reguler. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan sikap perfeksionis antara siswa akselerasi dan siswa reguler, siswa akselerasi memiliki sikap perfeksionis yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa reguler. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa akselerasi dan siswa reguler dari sekolah SMP Santo Thomas 1 dan SMP Al Azhar. Partisipan terdiri dari 59 siswa akselerasi dan 59 siswa reguler. Data diperoleh dari skala untuk mengukur sikap perfeksionis antara siswa akselerasi dan siswa reguler. Perhitungan dilakukan dengan melalui uji prasyarat analisis (uji asumsi) yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan uji t melalui bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. Dari hasil analisis data menunjukkan koefisien t sebesar 4,662 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap perfeksionis antara siswa akselerasi dan siswa reguler. Berdasarkan hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis terdapat perbedaan sikap perfeksionis antara siswa akselerasi dan siswa reguler dapat diterima.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"346 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134158332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-11DOI: 10.34012/psychoprima.v3i2.2525
H. Hendrick
AbstractThis study aims to find out relationship between social support and psychological well-being on homosexuals at Medan city. The hypothesis proposed in this study states that there is a positive relationship between social support and psychological well-being, with the assumption that the higher social support, the higher will the psychological well-being be and conversely the lower the social support, the lower will psychological well–being be. The subjects of this study were 95 person of homosexuals at Medan city which were selected by total population sampling method. Data were obtained from a scale to measure social support and psychological well-being. The calculation was performed by means of testing requirements analysis (assumption), which consists of normality test for distribution and linearity test for relationship. The analysis of the data is Product Moment Correlation with SPSS 20 for Windows. The results of data analysis showed that the correlation coefficient was 0,438 with p 0,000 (p <0,05). It shows that there is a positive relationship between social support and psychological well-being. These results indicate that the contribution of a given variable of social support on the psychological well-being was 19,2 percent, while the remaining 80,8 percent is influenced by other factors not examined. From the results it is concluded that the hypothesis stating that there is a positive relationship between social support with the psychological well-being is acceptable.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA KAUM HOMOSEKSUAL DI KOTA MEDAN","authors":"H. Hendrick","doi":"10.34012/psychoprima.v3i2.2525","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v3i2.2525","url":null,"abstract":"AbstractThis study aims to find out relationship between social support and psychological well-being on homosexuals at Medan city. The hypothesis proposed in this study states that there is a positive relationship between social support and psychological well-being, with the assumption that the higher social support, the higher will the psychological well-being be and conversely the lower the social support, the lower will psychological well–being be. The subjects of this study were 95 person of homosexuals at Medan city which were selected by total population sampling method. Data were obtained from a scale to measure social support and psychological well-being. The calculation was performed by means of testing requirements analysis (assumption), which consists of normality test for distribution and linearity test for relationship. The analysis of the data is Product Moment Correlation with SPSS 20 for Windows. The results of data analysis showed that the correlation coefficient was 0,438 with p 0,000 (p <0,05). It shows that there is a positive relationship between social support and psychological well-being. These results indicate that the contribution of a given variable of social support on the psychological well-being was 19,2 percent, while the remaining 80,8 percent is influenced by other factors not examined. From the results it is concluded that the hypothesis stating that there is a positive relationship between social support with the psychological well-being is acceptable.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115281193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-17DOI: 10.34012/psychoprima.v4i2.2250
Ulba Mega Agustin, Nuram Mubina, A. Hakim
Kekerasan seksual merupakan kejahatan yang universal. Kejahatan ini dapat ditemui di seluruh dunia, pada tiap tingkatan masyarakat. Salah satu faktor penyebab terjadi kekerasan seksual yaitu empati yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media film dalam meningkatkan empati pada narapidana kasus kekerasan seksual di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Karawang. Penelitian ini menggunakan tipe quasi experiment dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tujuh narapidana kasus kekerasan seksual. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan statistic non parametric yaitu uji wilcoxon dengan bantuan SPSS 24.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Sig. sebesar 0.017 < 0.05, yang berarti H0 ditolak, Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media film efektif dalam meningkatkan empati pada narapidana kasus kekerasan seksual di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Karawang.
{"title":"EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM DALAM MENINGKATKAN EMPATI PADA NARAPIDANA KASUS KEKERASAN SEKSUAL DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA KARAWANG","authors":"Ulba Mega Agustin, Nuram Mubina, A. Hakim","doi":"10.34012/psychoprima.v4i2.2250","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i2.2250","url":null,"abstract":"Kekerasan seksual merupakan kejahatan yang universal. Kejahatan ini dapat ditemui di seluruh dunia, pada tiap tingkatan masyarakat. Salah satu faktor penyebab terjadi kekerasan seksual yaitu empati yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media film dalam meningkatkan empati pada narapidana kasus kekerasan seksual di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Karawang. Penelitian ini menggunakan tipe quasi experiment dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak tujuh narapidana kasus kekerasan seksual. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan statistic non parametric yaitu uji wilcoxon dengan bantuan SPSS 24.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Sig. sebesar 0.017 < 0.05, yang berarti H0 ditolak, Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media film efektif dalam meningkatkan empati pada narapidana kasus kekerasan seksual di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Karawang.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"373 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115176460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-17DOI: 10.34012/psychoprima.v4i2.2252
Dinda Aisha
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran regulasi emosi pada mahasiswa selama proses pembelajaran daring di Universitas Buana Perjuangan Karawang. Subjek penelitian ini berjumlah 118 mahasiswa Angkatan 2020 yang masih aktif berkuliah di Universitas Buana Perjuangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% respon dari partisipan menunjukkan Skor Cognitive Reappraisal > Skor Expressive Suppression. Hasil ini menunjukkan bahwa 76% partisipan meregulasi emosi mereka khususnya selama proses pembelajaran daring dengan menggunakan strategi Cognitive Reappraisal, yang berarti partisipan lebih condong untuk mengubah pemaknaan akan suatu situasi agar mengurangi emosi negatif yang muncul dibandingkan untuk mengekspresikan emosi tersebut. Dapat disimpulkan bahwa 76% partisipan lebih memilih meregulasi emosi mereka dengan cara mengubah cara berpikir akan suatu situasi yang memunculkan emosi negatif. Partisipan juga akan mengubah cara berpikir akan suatu situasi apabila ingin merasakan emosi yang lebih positif. Mereka cenderung kurang dapat mengekspresikan emosi baik emosi negatif maupun emosi positif.
{"title":"REGULASI EMOSI MAHASISWA UNIVERSITS BUANA PERUANGAN (UBP) DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID 19","authors":"Dinda Aisha","doi":"10.34012/psychoprima.v4i2.2252","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i2.2252","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran regulasi emosi pada mahasiswa selama proses pembelajaran daring di Universitas Buana Perjuangan Karawang. Subjek penelitian ini berjumlah 118 mahasiswa Angkatan 2020 yang masih aktif berkuliah di Universitas Buana Perjuangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% respon dari partisipan menunjukkan Skor Cognitive Reappraisal > Skor Expressive Suppression. Hasil ini menunjukkan bahwa 76% partisipan meregulasi emosi mereka khususnya selama proses pembelajaran daring dengan menggunakan strategi Cognitive Reappraisal, yang berarti partisipan lebih condong untuk mengubah pemaknaan akan suatu situasi agar mengurangi emosi negatif yang muncul dibandingkan untuk mengekspresikan emosi tersebut. Dapat disimpulkan bahwa 76% partisipan lebih memilih meregulasi emosi mereka dengan cara mengubah cara berpikir akan suatu situasi yang memunculkan emosi negatif. Partisipan juga akan mengubah cara berpikir akan suatu situasi apabila ingin merasakan emosi yang lebih positif. Mereka cenderung kurang dapat mengekspresikan emosi baik emosi negatif maupun emosi positif.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128295678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-17DOI: 10.34012/psychoprima.v4i2.2255
Cahyati Yulia Hoza, Linda Mora, M. Simatupang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan work- study conflict terhadap work engagement pada mahasiswa bekerja di tingkat akhir Universitas Buana Perjuangan Karawang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah quota sampling (Nonprobability). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 834 responden dengan sample 247 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan skala likert. Kemudian analisis data dilakukan menggunakan uji regresi berganda pada variabel self-efficacy terhadap work engagement dengan hasil nilai sig. 0,000<0,05 dan pada variabel work-study conflict terhadap work engagement dengan hasil nilai sig. 0,029<0,05 artinya dapat dikatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini yaitu Ha diterima dan H0 ditolak. artinya ada pengaruh self-efficacy dan work- study conflict terhadap work engagement pada mahasiswa bekerja di tingkat akhir Universitas Buana Perjuangan Karawang.
{"title":"WORK ENGAGEMENT DITINJAU DARI SELF-EFFICACY DAN WORK-STUDY PADA MAHASISWA BEKERJA DI TINGKAT AKHIR UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG","authors":"Cahyati Yulia Hoza, Linda Mora, M. Simatupang","doi":"10.34012/psychoprima.v4i2.2255","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i2.2255","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan work- study conflict terhadap work engagement pada mahasiswa bekerja di tingkat akhir Universitas Buana Perjuangan Karawang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah quota sampling (Nonprobability). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 834 responden dengan sample 247 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan skala likert. Kemudian analisis data dilakukan menggunakan uji regresi berganda pada variabel self-efficacy terhadap work engagement dengan hasil nilai sig. 0,000<0,05 dan pada variabel work-study conflict terhadap work engagement dengan hasil nilai sig. 0,029<0,05 artinya dapat dikatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini yaitu Ha diterima dan H0 ditolak. artinya ada pengaruh self-efficacy dan work- study conflict terhadap work engagement pada mahasiswa bekerja di tingkat akhir Universitas Buana Perjuangan Karawang.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125648660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-17DOI: 10.34012/psychoprima.v4i2.2254
Haposan Lumbantoruan
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan informasi terhadap pengetahuan seksual siswa remaja di SMA Negeri 6 Binjai.Berdasarkan kajian teori terdapat perbedaan pengaruh tentang seksual pada saat sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi pada siswa kelas IPS 1 SMA Negeri 6 Binjai Tahun Ajaran 2010 / 2011”.Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, tehnik Analisis Varians 1 Jalur, yakni pre test dan post test. Siswa yang tidak diberikan pre testdiberikan kode A1 dan yang diberi pos test diberi kode A2. Sedangkan variable yang akan diukur atau variable terikatnya adalah pengetahuan seksual.Sampelnya 127 orang, hasil Analisis Varians 1 Jalur, maka diperoleh hasil sebagai berikut : a)Terdapat perbedaan pengetahuan seksual yang sangat signifikan antar siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi tentang seksual dengan Anava F = 117,914 dengan koefisien signifikan 0,000 artinya nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,010. Ada perbedaan pengetahuan seksual antar siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi tentang seksual, diterima.b)Diketahui bahwa setelah diberi layanan informasi tentang seksual memiliki pengetahuan seksual yang lebih tinggi dengan nilai rata-rata 144,688 dibandingkan dengan sebelum diberikan layanan informasi tentang seksual dengan nilai rata-rata 109,288. Ini berarti layanan informasi yang dilakukan peneliti memberikan pengaruh yang sangat berarti bagi remaja dalam memahami segala hal yang berkaitan dengan seksual. c)Bahwa para siswa SMA Negeri 6 Binjai , yang sedang duduk di tahun ajaran 2010 / 2011 memiliki pengetahuan seksual pada kategori tinggi, sebab mean empiric (128,9889) selisihnya dengan nilai rata-rata hipotetik (110) melebihi nilai SD yakni 23,521.
{"title":"PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGETAHUAN SEKSUAL SISWA KELAS IPS 1 SMS NEGERI 6 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011","authors":"Haposan Lumbantoruan","doi":"10.34012/psychoprima.v4i2.2254","DOIUrl":"https://doi.org/10.34012/psychoprima.v4i2.2254","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan informasi terhadap pengetahuan seksual siswa remaja di SMA Negeri 6 Binjai.Berdasarkan kajian teori terdapat perbedaan pengaruh tentang seksual pada saat sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi pada siswa kelas IPS 1 SMA Negeri 6 Binjai Tahun Ajaran 2010 / 2011”.Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, tehnik Analisis Varians 1 Jalur, yakni pre test dan post test. Siswa yang tidak diberikan pre testdiberikan kode A1 dan yang diberi pos test diberi kode A2. Sedangkan variable yang akan diukur atau variable terikatnya adalah pengetahuan seksual.Sampelnya 127 orang, hasil Analisis Varians 1 Jalur, maka diperoleh hasil sebagai berikut : a)Terdapat perbedaan pengetahuan seksual yang sangat signifikan antar siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi tentang seksual dengan Anava F = 117,914 dengan koefisien signifikan 0,000 artinya nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,010. Ada perbedaan pengetahuan seksual antar siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi tentang seksual, diterima.b)Diketahui bahwa setelah diberi layanan informasi tentang seksual memiliki pengetahuan seksual yang lebih tinggi dengan nilai rata-rata 144,688 dibandingkan dengan sebelum diberikan layanan informasi tentang seksual dengan nilai rata-rata 109,288. Ini berarti layanan informasi yang dilakukan peneliti memberikan pengaruh yang sangat berarti bagi remaja dalam memahami segala hal yang berkaitan dengan seksual. c)Bahwa para siswa SMA Negeri 6 Binjai , yang sedang duduk di tahun ajaran 2010 / 2011 memiliki pengetahuan seksual pada kategori tinggi, sebab mean empiric (128,9889) selisihnya dengan nilai rata-rata hipotetik (110) melebihi nilai SD yakni 23,521.","PeriodicalId":359246,"journal":{"name":"Psikologi Prima","volume":"27 20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128079984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}