Pub Date : 2021-12-12DOI: 10.31851/jupiter.v3i1.6626
R. Rahmawati
{"title":"Sistem Monitoring Level Khususnya Pada Tangki FA-303 Di Pabrik Pusri IB","authors":"R. Rahmawati","doi":"10.31851/jupiter.v3i1.6626","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v3i1.6626","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114978307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-11DOI: 10.31851/jupiter.v3i1.6759
Alun Pratama, Jumingin Jumingin, Atina Atina
{"title":"Pengukuran Radiasi Elektromagnetik Telepon Seluler Berdasarkan Tipe Telepon","authors":"Alun Pratama, Jumingin Jumingin, Atina Atina","doi":"10.31851/jupiter.v3i1.6759","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v3i1.6759","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"228 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130680028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-08DOI: 10.31851/jupiter.v3i1.5986
D. Lestari, Laily Nur Azizah, Khoirun Nisa, U. Nurbaiti, Fianti Fianti
Mung bean plants belong to the leguminous family of Fabaceae which have benefits as a source of high protein vegetable food and is one of the third food commodities after soybeans and peanuts. The purpose of writing this article is to determine an effective color spectrum to accelerate the growth of mung bean seeds through an indication of stem length, number of leaves, and the calculation of the wavelength spectrum used for 4 days of the study. The data obtained were processed in the form of tables and graphs of stem growth and the number of leaves produced by mung bean seeds. The results of data analysis stated that the red color spectrum was the most effective spectrum for plant growth compared to the orange, green and blue color spectrum.
{"title":"Pengaruh Spektrum Cahaya Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau (Vigna radiata)","authors":"D. Lestari, Laily Nur Azizah, Khoirun Nisa, U. Nurbaiti, Fianti Fianti","doi":"10.31851/jupiter.v3i1.5986","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v3i1.5986","url":null,"abstract":"Mung bean plants belong to the leguminous family of Fabaceae which have benefits as a source of high protein vegetable food and is one of the third food commodities after soybeans and peanuts. The purpose of writing this article is to determine an effective color spectrum to accelerate the growth of mung bean seeds through an indication of stem length, number of leaves, and the calculation of the wavelength spectrum used for 4 days of the study. The data obtained were processed in the form of tables and graphs of stem growth and the number of leaves produced by mung bean seeds. The results of data analysis stated that the red color spectrum was the most effective spectrum for plant growth compared to the orange, green and blue color spectrum.","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129393733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.31851/jupiter.v3i1.5979
J. Jamilah, Fadhila Rahma Oktavia, Salsabila Widya Nafita
{"title":"Pengaruh Material yang Berbeda Terhadap Laju Perpindahan Panas","authors":"J. Jamilah, Fadhila Rahma Oktavia, Salsabila Widya Nafita","doi":"10.31851/jupiter.v3i1.5979","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v3i1.5979","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"85 20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130848206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.31851/jupiter.v2i2.5687
Nurul Mega Astutik, S. Sudarti
Tahu sutera merupakan salah satu jenis produk olahan tahu yang memiliki kandungan air tinggi, sehingga membuat tahu sutera bersifat mudah rusak atau busuk. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengkaji pengaruh paparan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) terhadap pH, massa jenis, dan kualitas fisik pada tahu sutera. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain rancang acak lengkap (RAL). Sampel pada penelitian adalah 51 tahu sutera dengan 15 sampel untuk kelompok kontrol dan 36 sampel untuk kelompok eksperimen. Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi paparan medan magnet Extremely Low Frequency , sedangkan kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi paparan medan magnet Extremely Low Frequency intensitas 500 µT dengan variasi lama paparan 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) berpengaruh pada pH, massa jenis, dan kualitas fisik tahu sutera. Paparan medan magnet mampu menghambat pertumbuhan bakteri dalam tahu sutera, sehingga menyebabkan nilai pH tahu sutera meningkat dan massa jenis tahu sutera menurun. Paparan medan magnet ELF selama 90 menit efektif dalam menghambat proses pembusukan fisik tahu sutera.
{"title":"Pengaruh Paparan Medan Magnet ELF (Extremely Low Frequency) 500 µT Terhadap pH, Massa Jenis, dan Kualitas Fisik Tahu Sutera","authors":"Nurul Mega Astutik, S. Sudarti","doi":"10.31851/jupiter.v2i2.5687","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v2i2.5687","url":null,"abstract":"Tahu sutera merupakan salah satu jenis produk olahan tahu yang memiliki kandungan air tinggi, sehingga membuat tahu sutera bersifat mudah rusak atau busuk. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengkaji pengaruh paparan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) terhadap pH, massa jenis, dan kualitas fisik pada tahu sutera. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain rancang acak lengkap (RAL). Sampel pada penelitian adalah 51 tahu sutera dengan 15 sampel untuk kelompok kontrol dan 36 sampel untuk kelompok eksperimen. Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi paparan medan magnet Extremely Low Frequency , sedangkan kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi paparan medan magnet Extremely Low Frequency intensitas 500 µT dengan variasi lama paparan 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) berpengaruh pada pH, massa jenis, dan kualitas fisik tahu sutera. Paparan medan magnet mampu menghambat pertumbuhan bakteri dalam tahu sutera, sehingga menyebabkan nilai pH tahu sutera meningkat dan massa jenis tahu sutera menurun. Paparan medan magnet ELF selama 90 menit efektif dalam menghambat proses pembusukan fisik tahu sutera.","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128387742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kebisingan merupakan salah satu bentuk dari polusi, berdampak pada manusia. Kebisingan itu dapat diminimalisir dengan pembuatan peredam bunyi. Tujuan Penelitian ini mengkaji seberapa besar tingkat bunyi yang dapat ditahan oleh komposit campuran ijuk dan gipsum. Metode berupa pengukuran mengukur intensitas bunyi dari sumber bunyi, dimana sumber bunyi tersebut diletakkan dalam kotak yang ditutupi oleh bahan komposit dan dibandingkan sumber bunyi tanpa penutup komposit. Bahan komposit tersebut terdiri komposit 1 (10gram Ijuk, 35 gram Gipsum, 50 gram Semen putih), komposit 2 (15 gram Ijuk, 30 gram Gipsum, 50 gram Semen putih), Komposit 3 (20 gram Ijuk, 25 gram Gipsum, 50 gram Semen putih), Komposit 4 (30 gram Ijuk, 15 gram Gipsum, 50 gram Semen putih), Komposit 5 (35 gram Ijuk, 10 gram Gipsum, 50 gram Semen putih). Intensitas bunyi dengan menggunakan Komposit I yaitu dengan nilai (67,9), Komposit II yaitu dengan nilai (66,6) dB, Komposit III yaitu dengan nilai (77,6) dB, Komposit IV yaitu dengan nilai (68) dB, dan Komposit V yaitu dengan nilai (72) dB.
{"title":"Pembuatan Komposit Sebagai Peredam Bunyi","authors":"Indah Safitri, Andiono Setiawan, Parmin Lumbantoruan","doi":"10.31851/jupiter.v2i2.6235","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v2i2.6235","url":null,"abstract":"Kebisingan merupakan salah satu bentuk dari polusi, berdampak pada manusia. Kebisingan itu dapat diminimalisir dengan pembuatan peredam bunyi. Tujuan Penelitian ini mengkaji seberapa besar tingkat bunyi yang dapat ditahan oleh komposit campuran ijuk dan gipsum. Metode berupa pengukuran mengukur intensitas bunyi dari sumber bunyi, dimana sumber bunyi tersebut diletakkan dalam kotak yang ditutupi oleh bahan komposit dan dibandingkan sumber bunyi tanpa penutup komposit. Bahan komposit tersebut terdiri komposit 1 (10gram Ijuk, 35 gram Gipsum, 50 gram Semen putih), komposit 2 (15 gram Ijuk, 30 gram Gipsum, 50 gram Semen putih), Komposit 3 (20 gram Ijuk, 25 gram Gipsum, 50 gram Semen putih), Komposit 4 (30 gram Ijuk, 15 gram Gipsum, 50 gram Semen putih), Komposit 5 (35 gram Ijuk, 10 gram Gipsum, 50 gram Semen putih). Intensitas bunyi dengan menggunakan Komposit I yaitu dengan nilai (67,9), Komposit II yaitu dengan nilai (66,6) dB, Komposit III yaitu dengan nilai (77,6) dB, Komposit IV yaitu dengan nilai (68) dB, dan Komposit V yaitu dengan nilai (72) dB.","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131741133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.31851/jupiter.v2i2.5732
Lailatul Qomaria, S. Sudarti
Semakin hari sumber daya fosil semakin berkurang, penggunaan bahan bakar fosil untuk pengairan di daerah persawahan juga berdampak pada pencemaran llingkungan, juga mahal biaya oprasionalnya. Untuk mengurangi masalah ini kami menawarkan energi alternatif sebagai pengganti dari energi fosil. Energi alternatif yang kami gunakan adalah energi yang bersumber dari matahari dengan panel surya. Panel surya merupakan elemen aktif yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Solar panel berfungsi untuk menerima panas matahari dan mengubahnya menjadi aliran listrik DC. Listrik tersebut kemudian masuk kedalam inventer untuk mengubah arus DC menjadi arus AC untuk selanjutnya digunakan untuk menggerakkan pompa. Kami menggunakan deskripsi untuk menentukan kesimpulan dari jurnal yang kami review. Tenaga surya ini juga disebut dengan solar cell, penerapan teknologi ini adalah dengan memanfaatkan panel surya sebagai alat konversi energi matahari menjadi energi listrik untuk sumber listrik pompa air. Panel surya dipasang dengan membentuk sudut agar intensitas cahaya matahari yang didapat lebih besar. Tegangan dan arus bergantung dengan intensits cahaya matahari yang dihasilkan oleh panel surya, sehingga daya yang didapat juga besar. Rangkaian panel surya ditambah dengan SCC (Solar Charger Controller) agar tidak terjadi kelebihan pengisian daya dan juga menambah efisiensi kerja dari solar cell tersebut. Penggunaan solar cell ini sangat membantu para petani agar lebih hemat biaya oprasional dan juga ramah lingkungan. Waktu yang tepat untuk penyiraman adalah pada pagi dan sore hari saat arus yang dihasilkan mencapai maksimum, dan pengisian daya paling cocok dilakukan pada siang hari saat intensitas cahaya matahari dan daya yang dihasilkan mencapai maksimum.
{"title":"Analisis Optimalisasi Sistem Solar Cell Sebagai Energi Alternatif Pada Pompa Air Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Air Di Lahan Pertanian","authors":"Lailatul Qomaria, S. Sudarti","doi":"10.31851/jupiter.v2i2.5732","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v2i2.5732","url":null,"abstract":"Semakin hari sumber daya fosil semakin berkurang, penggunaan bahan bakar fosil untuk pengairan di daerah persawahan juga berdampak pada pencemaran llingkungan, juga mahal biaya oprasionalnya. Untuk mengurangi masalah ini kami menawarkan energi alternatif sebagai pengganti dari energi fosil. Energi alternatif yang kami gunakan adalah energi yang bersumber dari matahari dengan panel surya. Panel surya merupakan elemen aktif yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Solar panel berfungsi untuk menerima panas matahari dan mengubahnya menjadi aliran listrik DC. Listrik tersebut kemudian masuk kedalam inventer untuk mengubah arus DC menjadi arus AC untuk selanjutnya digunakan untuk menggerakkan pompa. Kami menggunakan deskripsi untuk menentukan kesimpulan dari jurnal yang kami review. Tenaga surya ini juga disebut dengan solar cell, penerapan teknologi ini adalah dengan memanfaatkan panel surya sebagai alat konversi energi matahari menjadi energi listrik untuk sumber listrik pompa air. Panel surya dipasang dengan membentuk sudut agar intensitas cahaya matahari yang didapat lebih besar. Tegangan dan arus bergantung dengan intensits cahaya matahari yang dihasilkan oleh panel surya, sehingga daya yang didapat juga besar. Rangkaian panel surya ditambah dengan SCC (Solar Charger Controller) agar tidak terjadi kelebihan pengisian daya dan juga menambah efisiensi kerja dari solar cell tersebut. Penggunaan solar cell ini sangat membantu para petani agar lebih hemat biaya oprasional dan juga ramah lingkungan. Waktu yang tepat untuk penyiraman adalah pada pagi dan sore hari saat arus yang dihasilkan mencapai maksimum, dan pengisian daya paling cocok dilakukan pada siang hari saat intensitas cahaya matahari dan daya yang dihasilkan mencapai maksimum.","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121420650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.31851/jupiter.v2i2.5655
Alfrida Diftia Vestnanda, S. Sudarti
Pembangkit listrik tenaga pikohidro masih sangat jarang di terapkan di kota Jember, padahal beberapa daerah Jember memiliki arus sungai yang baik dan berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga pikohidro. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Semester 4 Pendidikan Fisika Universitas Jember Mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan instrumen berupa angket digital ( google form )yang disebar ke mahasiswa. Sumber data diperoleh dari angket berupa 1 soal isisan singkat dan 5 soal pilihan ganda. Hasil jawaban dari angket dianalisis untuk mengetahui pengetahuan Mahasiswa Semester 4 Pendidikan Fisika Universitas Jember Mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro. Hasil analisis menunjukkan 78% mahasiswa mengetahui nama dan bentuknya. Sedangkan pengetahuan tentang pikohidro yang menjawab benar sebanyak 72%. Masih ada beberapa mahasiswa yang tidak mengetahui karena tekhnologi ini masih jarang digunakan terutama di jember.
{"title":"Analisis Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Semester 4 Pendidikan Fisika Universitas Jember Mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro","authors":"Alfrida Diftia Vestnanda, S. Sudarti","doi":"10.31851/jupiter.v2i2.5655","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v2i2.5655","url":null,"abstract":"Pembangkit listrik tenaga pikohidro masih sangat jarang di terapkan di kota Jember, padahal beberapa daerah Jember memiliki arus sungai yang baik dan berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga pikohidro. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Semester 4 Pendidikan Fisika Universitas Jember Mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan instrumen berupa angket digital ( google form )yang disebar ke mahasiswa. Sumber data diperoleh dari angket berupa 1 soal isisan singkat dan 5 soal pilihan ganda. Hasil jawaban dari angket dianalisis untuk mengetahui pengetahuan Mahasiswa Semester 4 Pendidikan Fisika Universitas Jember Mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro. Hasil analisis menunjukkan 78% mahasiswa mengetahui nama dan bentuknya. Sedangkan pengetahuan tentang pikohidro yang menjawab benar sebanyak 72%. Masih ada beberapa mahasiswa yang tidak mengetahui karena tekhnologi ini masih jarang digunakan terutama di jember.","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133461581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-27DOI: 10.31851/jupiter.v2i2.5730
Yuli Yan Tika, S. Sudarti
Salah satu tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya adalah tanaman kunyit. Intensitas cahaya sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman membutuhkan intensitas cahaya tertentu untuk pertumbuhannya, seperti untuk lebih tinggi dan lebih rendah dengan intensitas cahaya yang normal. Tulisan ini bertujuan untuk meriview penelitian tentang faktor pertumbuhan tanaman kunyit yang terpapar langsung dengan cahaya. Metode yang digunakan dari beberapa penelitian. Selain itu faktor fisik pada intensitas cahaya juga memengaruhi produksi metabolit. Intensitas cahaya juga dapat merangsang metabolit sekunder yang meliputi produksi gingerol dan zingiberene pada kultur Z.OfficinLe, selain itu terdapat faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman kunyit
{"title":"Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kunyit","authors":"Yuli Yan Tika, S. Sudarti","doi":"10.31851/jupiter.v2i2.5730","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v2i2.5730","url":null,"abstract":"Salah satu tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya adalah tanaman kunyit. Intensitas cahaya sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman membutuhkan intensitas cahaya tertentu untuk pertumbuhannya, seperti untuk lebih tinggi dan lebih rendah dengan intensitas cahaya yang normal. Tulisan ini bertujuan untuk meriview penelitian tentang faktor pertumbuhan tanaman kunyit yang terpapar langsung dengan cahaya. Metode yang digunakan dari beberapa penelitian. Selain itu faktor fisik pada intensitas cahaya juga memengaruhi produksi metabolit. Intensitas cahaya juga dapat merangsang metabolit sekunder yang meliputi produksi gingerol dan zingiberene pada kultur Z.OfficinLe, selain itu terdapat faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman kunyit","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115997178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-02-20DOI: 10.31851/jupiter.v1i2.4994
Sagita Charolina Sihombing
Suatu benda putar dapat ditentukan volumenya jika kita mengetahui fungsi dari kurva benda putar tersebut. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai suatu objek benda putar yang belum dapat kita tentukan fungsinya. Dalam penelitian ini dibahas estimasi fungsi dari suatu benda putar dengan menggunakan interpolasi polinom newton. Diperoleh hasil volume dari benda putar dengan menggunakan pendekatan fungsi interpolasi polinomial newton mendekati volume aslinya.
{"title":"Interpolasi Polinom Newton untuk Mengestimasi Fungsi Polinomial dari Suatu Benda Putar","authors":"Sagita Charolina Sihombing","doi":"10.31851/jupiter.v1i2.4994","DOIUrl":"https://doi.org/10.31851/jupiter.v1i2.4994","url":null,"abstract":"Suatu benda putar dapat ditentukan volumenya jika kita mengetahui fungsi dari kurva benda putar tersebut. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai suatu objek benda putar yang belum dapat kita tentukan fungsinya. Dalam penelitian ini dibahas estimasi fungsi dari suatu benda putar dengan menggunakan interpolasi polinom newton. Diperoleh hasil volume dari benda putar dengan menggunakan pendekatan fungsi interpolasi polinomial newton mendekati volume aslinya.","PeriodicalId":365341,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya (JUPITER)","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122557706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}