Pub Date : 2021-02-14DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1422
Alex Sander Agung, R. Zurina
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) terhadap persentase karkas dan lemak abdomen itik Talang Benih. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Pembibitan Ternak dan Balai Inseminasi Buatan Dinas Peternakan dan Keswan Prov. Bengkulu Jl.WR. Supratman Pematang Gubernur Km 8 Kota Bengkulu pada bulan Mei – Juli 2016. Penelitian ini menggunakan 80 ekor itik talang benih dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan empat perlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan terdiri dari 4 itik talang benih. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) dalam ransum berpengaruh tidak nyata terhadap persentase karkas, berpengaruh nyata terhadap persentase lemak abdomen Itik Talang Benih. Kata kunci : tepung keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck), persentase karkas, persentase lemak abdomen.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamarck) TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMEN ITIK TALANG BENIH","authors":"Alex Sander Agung, R. Zurina","doi":"10.36085/jinak.v1i1.1422","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1422","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) terhadap persentase karkas dan lemak abdomen itik Talang Benih. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD Pembibitan Ternak dan Balai Inseminasi Buatan Dinas Peternakan dan Keswan Prov. Bengkulu Jl.WR. Supratman Pematang Gubernur Km 8 Kota Bengkulu pada bulan Mei – Juli 2016. Penelitian ini menggunakan 80 ekor itik talang benih dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan empat perlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan terdiri dari 4 itik talang benih. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) dalam ransum berpengaruh tidak nyata terhadap persentase karkas, berpengaruh nyata terhadap persentase lemak abdomen Itik Talang Benih. Kata kunci : tepung keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck), persentase karkas, persentase lemak abdomen.","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"301 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115285578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-14DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1416
Zulpan Efendi, Erpan Ramon
Abstract In order to meet production targets local beef at 420.3 thousand tons, the Ministry of Agriculture launched the Self-Sufficiency Program Beef (PSDS) in 2014, which consists of five principal program are: the provision of feeder / local beef, increased productivity and the reproducibility of local cattle, cuts prevention productive cows, cows provision, and setting domestic beef stock. In a way the problems encountered in the implementation of the Self-Sufficiency Acceleration Beef and Buffalo namely coordination and technical issues that are often caused by the slow process of technology transfer from the source to the users of technology. The purpose of this study was to determine the response of users to program and produce recommendations for improvement PSDSK implementation of assistance activities at the local level and Farmers. The experiment was conducted in Rejang Lebong for 8 months, starting in January to October 2011. Assessment is done by "desk study ", field surveys, and the preparation of recommendations for improvement pilot project implementation assistance. Model guidance is expected breeder technology innovation is the high intensity level meeting to discuss the technological innovations that accompanied the practice of cattle farming directly with farmers raising cattle mainly technical. Dissemination of information media support technology innovation raise cattle in various forms also need to be added and evenly distribution. Non-technical aspects such as capital support in raising cattle is also an important requirement adoption of a technological innovation by cattle ranchers. Keywords: Mentoring, technological innovation, swasembada, cows, buffaloes
{"title":"POLA PENDAMPINGAN TEKNOLOGI PADA PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU DI KABUPATEN REJANG LEBONG","authors":"Zulpan Efendi, Erpan Ramon","doi":"10.36085/jinak.v1i1.1416","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1416","url":null,"abstract":"Abstract In order to meet production targets local beef at 420.3 thousand tons, the Ministry of Agriculture launched the Self-Sufficiency Program Beef (PSDS) in 2014, which consists of five principal program are: the provision of feeder / local beef, increased productivity and the reproducibility of local cattle, cuts prevention productive cows, cows provision, and setting domestic beef stock. In a way the problems encountered in the implementation of the Self-Sufficiency Acceleration Beef and Buffalo namely coordination and technical issues that are often caused by the slow process of technology transfer from the source to the users of technology. The purpose of this study was to determine the response of users to program and produce recommendations for improvement PSDSK implementation of assistance activities at the local level and Farmers. The experiment was conducted in Rejang Lebong for 8 months, starting in January to October 2011. Assessment is done by \"desk study \", field surveys, and the preparation of recommendations for improvement pilot project implementation assistance. Model guidance is expected breeder technology innovation is the high intensity level meeting to discuss the technological innovations that accompanied the practice of cattle farming directly with farmers raising cattle mainly technical. Dissemination of information media support technology innovation raise cattle in various forms also need to be added and evenly distribution. Non-technical aspects such as capital support in raising cattle is also an important requirement adoption of a technological innovation by cattle ranchers. Keywords: Mentoring, technological innovation, swasembada, cows, buffaloes","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129439392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-14DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1418
Meta Sonia, Wismalinda Rita
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tepung biji durian (Durio zibethinus Murr) dalam ransum terhadap karkas dan organ dalam (proventrikulus, ventrikulus, pankreas, usus halus, dan hati) ternak puyuh (Coturnix coturnix japonica). Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan sebagai salah satu upaya penganekaragaman bahan pakan alternatif dan upaya meningkatkan nilai ekonomis dari biji buah durian. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari – Februari 2016 di Jl. Iskandar 10, Tengah Padang, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan tepung biji durian sampai dengan level 10% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas, proventrikulus, ventrikulus, usus halus, pankreas, dan hati. Persentase karkas berkisar antara 62,39% - 64,54%, proventrikulus 0,44% - 0,47%, ventrikulus 2,05% - 2,61%, usus halus 1,65% - 1,96%, pankreas 0,24% - 0,29%, dan hati 1,81% - 2,44%. Tepung biji durian dapat digunakan level 10% dalam ransum tanpa mempengaruhi persentase bobot karkas dan organ dalam ternak puyuh (proventrikulus, ventrikulus, pankreas, usus halus, dan hati).
{"title":"PEMANFAATAN TEPUNG BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr) DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS DAN ORGAN DALAM TERNAK PUYUH (Coturnix coturnix japonica)","authors":"Meta Sonia, Wismalinda Rita","doi":"10.36085/jinak.v1i1.1418","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1418","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tepung biji durian (Durio zibethinus Murr) dalam ransum terhadap karkas dan organ dalam (proventrikulus, ventrikulus, pankreas, usus halus, dan hati) ternak puyuh (Coturnix coturnix japonica). Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan sebagai salah satu upaya penganekaragaman bahan pakan alternatif dan upaya meningkatkan nilai ekonomis dari biji buah durian. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari – Februari 2016 di Jl. Iskandar 10, Tengah Padang, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan tepung biji durian sampai dengan level 10% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas, proventrikulus, ventrikulus, usus halus, pankreas, dan hati. Persentase karkas berkisar antara 62,39% - 64,54%, proventrikulus 0,44% - 0,47%, ventrikulus 2,05% - 2,61%, usus halus 1,65% - 1,96%, pankreas 0,24% - 0,29%, dan hati 1,81% - 2,44%. Tepung biji durian dapat digunakan level 10% dalam ransum tanpa mempengaruhi persentase bobot karkas dan organ dalam ternak puyuh (proventrikulus, ventrikulus, pankreas, usus halus, dan hati).","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128094784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-14DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1419
T. Wijaya, Nurhaita Nurhaita, Rita Feni
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kareteristik peternak, pengalaman beternak, sistem pemeliharaan, sistem pemberian pakan, dan pengetahuan kesehatan ternak. Penelitian ini di laksanakan pada Mei – Juli 2013 di peternak sapi potong Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengumpulan data primer dengan melakukan tanya jawab dengan peternak, data diambil secara langsung dengan mewancarai peternak dan menggunakan kuisioner, yang terdiri dari 52 peternak dan 341 ekor ternak sapi potong. penelitian menunjukkan bahwa peternak di Kecamatan Muara Bangkahulu rata-rata masih dalam usia produktif, peternak memiliki pekerjaan yang lain, dan beternak hanya sebagai pekerjaan sampingan. Fungsi dan peran ternak adalah sebagai tabungan, dimana ternaknya akan dijual disaat peternak membutuhkan biaya. Rata-rata pengalaman peternak masih di bawah 5 tahun dan sistem manajemen pemeliharaannya masih turun temurun. Sistem pemeliharaan ternaknya 100 % masih tradisional dan masih digembalakan. Peternak tidak pernah memberikan pakan tambahan seperti konsentrat, rumput unggul dan pakan tambahan seperti rumput yang diariti oleh peternak. Dalam pengobatan, rata-rata peternak masih menggunakan obat tradisional. Kata Kunci : peternak, ternak, sapi potong, survei
{"title":"PROFIL USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU","authors":"T. Wijaya, Nurhaita Nurhaita, Rita Feni","doi":"10.36085/jinak.v1i1.1419","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1419","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kareteristik peternak, pengalaman beternak, sistem pemeliharaan, sistem pemberian pakan, dan pengetahuan kesehatan ternak. Penelitian ini di laksanakan pada Mei – Juli 2013 di peternak sapi potong Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pengumpulan data primer dengan melakukan tanya jawab dengan peternak, data diambil secara langsung dengan mewancarai peternak dan menggunakan kuisioner, yang terdiri dari 52 peternak dan 341 ekor ternak sapi potong. penelitian menunjukkan bahwa peternak di Kecamatan Muara Bangkahulu rata-rata masih dalam usia produktif, peternak memiliki pekerjaan yang lain, dan beternak hanya sebagai pekerjaan sampingan. Fungsi dan peran ternak adalah sebagai tabungan, dimana ternaknya akan dijual disaat peternak membutuhkan biaya. Rata-rata pengalaman peternak masih di bawah 5 tahun dan sistem manajemen pemeliharaannya masih turun temurun. Sistem pemeliharaan ternaknya 100 % masih tradisional dan masih digembalakan. Peternak tidak pernah memberikan pakan tambahan seperti konsentrat, rumput unggul dan pakan tambahan seperti rumput yang diariti oleh peternak. Dalam pengobatan, rata-rata peternak masih menggunakan obat tradisional. Kata Kunci : peternak, ternak, sapi potong, survei","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"10 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126833780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-14DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1417
Edwar Suharnas
ABSTRACTThe purpose of this research is to study the character of morphology and genetic diversity of wild buffalo ( Binuang buffalo ), that located in the South Bengkulu, at Bengkulu Province. A number of qualitative and quantitative property of buffalo which been investigated are there are differences of bristle color in two sub-district of research location that there are color variations. The dominant color is found of Binuang buffalo is 60% dark gray, 20% black, and the remaining 15% reddish white.There are average of heterozyosity (H) in the population Binuang buffalo in the south Bengkulu district, particularly on the albumin locus (Alb) and transferrin (Tf), where as in the locus Postranferin(PTF), there homozigositas with the magnitude of the numbers heterozygosity rate = 0,3533 or 35,33%.  ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan karakter morfologi dan keragaman genetik Kerbau Binuang (kerbau liar) yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Sejumlah sifat kualitatif dan sifat kuantitatif ternak kerbau yang sudah diteliti didapatkan bahwa terdapat perbedaan warna bulu pada dua kecamatan lokasi penelitian yang dipilih, yaitu ada 3 (tiga) variasi warna. Warna  kulit yang dominan yang ditemukan pada kerbau binuang ini adalah abu-abu gelap 60 %, hitam 20 % dan sisanya putih kemerahan (15%).Terdapat rataan angka hetrozigositas (H) populasi ternak kerbau binuang di Kabupaten Bengkulu Selatan,  khususnya pada lokus Albumin (Alb) dan Transferin (Tf) dengan besarnya angka heterozigositas rata-rata =0,3533 atau 35,33 % , sedangkan pada lokus Postransferin (Ptf) terdapat homozigositas genetik.Kata kunci : Kerbau Binuang, Morfologis, Polimorfisme, Keragaman Genetik.
摘要本研究的目的是研究Bengkulu省南部野生水牛(Binuang水牛)的形态特征和遗传多样性。所调查的水牛的一些定性和定量特性是,研究地点的两个分区的刚毛颜色存在差异,存在颜色变化。比旺水牛的主要颜色是60%的深灰色,20%的黑色,剩下的15%的红白色。Bengkulu南部地区Binuang水牛种群杂合度(H)平均,特别是在白蛋白位点(Alb)和转铁蛋白位点(Tf)上,而在转铁蛋白位点(PTF)上,存在同源性,其数量杂合度的大小为0.3533或35.33%。 Â摘要:tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan karakter morfologi dan keragaman gentik Kerbau binang (Kerbau liar) yang terdapat di Kabupaten Bengkulu, Selatan province Bengkulu。Sejumlah sifat kualitatif dan sifat kuantitatif ternak kerbau yang sudah diteliti didapatkan bahwa terdapat perbedaan warna buu pada dua kecamatan lokasi penelitian yang dipilih, yititada 3 (tiga) variasi warna。Warna  kulit yang dominan yang ditemukan pada kerbau binuang ini adalah abu-abu gelap 60%, hitam 20% dan sisanya putih kemerahan(15%)。Terdapat rataan angka hetrozigositas (H) populasi ternak kerbau binuang di Kabupaten Bengkulu Selatan,  khususnya pada lokus白蛋白(Alb)和转移蛋白(Tf) dengan besarnya angka heterozigositas rata-rata =0,3533 atau 315,33 %, sedangkan pada lokus post - Transferin (Ptf) Terdapat homozigositas genetik。Kata kunci: Kerbau Binuang,形态学,Polimorfisme, Keragaman Genetik。
{"title":"STUDI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF KERBAU BINUANG DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN PROVINSI BENGKULU","authors":"Edwar Suharnas","doi":"10.36085/jinak.v1i1.1417","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1417","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe purpose of this research is to study the character of morphology and genetic diversity of wild buffalo ( Binuang buffalo ), that located in the South Bengkulu, at Bengkulu Province. A number of qualitative and quantitative property of buffalo which been investigated are there are differences of bristle color in two sub-district of research location that there are color variations. The dominant color is found of Binuang buffalo is 60% dark gray, 20% black, and the remaining 15% reddish white.There are average of heterozyosity (H) in the population Binuang buffalo in the south Bengkulu district, particularly on the albumin locus (Alb) and transferrin (Tf), where as in the locus Postranferin(PTF), there homozigositas with the magnitude of the numbers heterozygosity rate = 0,3533 or 35,33%.  ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan karakter morfologi dan keragaman genetik Kerbau Binuang (kerbau liar) yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Sejumlah sifat kualitatif dan sifat kuantitatif ternak kerbau yang sudah diteliti didapatkan bahwa terdapat perbedaan warna bulu pada dua kecamatan lokasi penelitian yang dipilih, yaitu ada 3 (tiga) variasi warna. Warna  kulit yang dominan yang ditemukan pada kerbau binuang ini adalah abu-abu gelap 60 %, hitam 20 % dan sisanya putih kemerahan (15%).Terdapat rataan angka hetrozigositas (H) populasi ternak kerbau binuang di Kabupaten Bengkulu Selatan,  khususnya pada lokus Albumin (Alb) dan Transferin (Tf) dengan besarnya angka heterozigositas rata-rata =0,3533 atau 35,33 % , sedangkan pada lokus Postransferin (Ptf) terdapat homozigositas genetik.Kata kunci : Kerbau Binuang, Morfologis, Polimorfisme, Keragaman Genetik.","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115678363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-14DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1421
Eka Puspa, Lezita Malianti
AbstrakPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi mineral Zn dan Cr proteinat dalam ransum yang berbahan tepung biji durian (Durio zibethinus Murr) terhadap organ dalam ayam broiler. Penelitian dilaksanakan pada April – Juli 2014 di Jalan Merpati 5 No 41A RT 8 Rawa Makmur Bengkulu dan Balai Pembibitan Ternak dan Inseminasi Buatan,  Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Parameter yang diamati proventrikulus, ventrikulus, usus halus, pankreas dan hati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi mineral proteinat dalam ransum berbahan tepung biji durian (Durio zibethinus Murr) tidak mempengaruhi persentase bobot proventrikulus, usus halus, pankreas dan hati. Kata Kunci : suplementasi, Zn, Cr, Durio zibethinus Murr
{"title":"PENGARUH SUPLEMENTASI MINERAL PROTEINAT DALAM RANSUM BERBAHAN TEPUNG BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr) TERHADAP ORGAN DALAM AYAM BROILER","authors":"Eka Puspa, Lezita Malianti","doi":"10.36085/jinak.v1i1.1421","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1421","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi mineral Zn dan Cr proteinat dalam ransum yang berbahan tepung biji durian (Durio zibethinus Murr) terhadap organ dalam ayam broiler. Penelitian dilaksanakan pada April – Juli 2014 di Jalan Merpati 5 No 41A RT 8 Rawa Makmur Bengkulu dan Balai Pembibitan Ternak dan Inseminasi Buatan,  Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Parameter yang diamati proventrikulus, ventrikulus, usus halus, pankreas dan hati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi mineral proteinat dalam ransum berbahan tepung biji durian (Durio zibethinus Murr) tidak mempengaruhi persentase bobot proventrikulus, usus halus, pankreas dan hati. Kata Kunci : suplementasi, Zn, Cr, Durio zibethinus Murr","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121337949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-14DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1424
Nurhaita Nurhaita, Hastiane Oktorven
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai gizi dan produksi limbah sayuran ubi jalar, tomat, labu siam, daun bawang, sawi hijau dan terong. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret – Juni 2013 di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang dan analisis kandungan gizi dilaksanakan di laboratorium Balai Penelitian Ternak (BALITNAK) Ciawi Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode survey langsung dan penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Limbah kebun sayuran (ubi jalar, tomat, daun bawang, labu siam, sawi hijau dan terong) yang terdapat di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang memiliki potensi yang tinggi untuk di jadikan sebagai pakan alternatif bagi ternak ruminansia ditinjau dari hasil peroduksi limbah dengan kandungan nilai gizi. Kata Kunci : gizi, limbah sayuran, metode survey, purposive sampling
{"title":"POTENSI NILAI GIZI ENAM JENIS LIMBAH KEBUN SAYURAN SEBAGAI PAKAN TERNAK ALTERNATIF DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG","authors":"Nurhaita Nurhaita, Hastiane Oktorven","doi":"10.36085/jinak.v1i1.1424","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1424","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai gizi dan produksi limbah sayuran ubi jalar, tomat, labu siam, daun bawang, sawi hijau dan terong. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret – Juni 2013 di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang dan analisis kandungan gizi dilaksanakan di laboratorium Balai Penelitian Ternak (BALITNAK) Ciawi Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode survey langsung dan penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive sampling. Limbah kebun sayuran (ubi jalar, tomat, daun bawang, labu siam, sawi hijau dan terong) yang terdapat di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang memiliki potensi yang tinggi untuk di jadikan sebagai pakan alternatif bagi ternak ruminansia ditinjau dari hasil peroduksi limbah dengan kandungan nilai gizi. Kata Kunci : gizi, limbah sayuran, metode survey, purposive sampling","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129493527","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-14DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1425
Indah Dwi Rahma, Neli Definiati
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik limbah sayuran dengan teknologi pengolahan (Wafer, Pellet dan Fermentasi) secara in-vitro. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 16 Juni sampai 18 Agustus, pembuatan pakan limbah sayuran dengan teknologi pengolahan dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan Analisis Kecernaan Bahan Kering (KCBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KCBO) secara In- Vitro dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Analisis Uji T dengan 4 perlakuan. Perlakuan A = yaitu limbah sayuran yang dilayukan (kontrol), B = limbah sayuran dalam bentuk wafer, C = limbah sayuran dalam bentuk pellet dan D = limbah sayuran menjadi pakan fermentasi. Parameter yang diamati yaitu Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi wafer, pellet dan fermentasi limbah sayuran berpengaruh nyata terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. Pada teknologi wafer, pellet dan fermentasi memberikan nilai kecernaan bahan kering berkisar 77,18%- 81,43% dan Kecernaan Bahan Organic sebesar 74,79%- 83,25%.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi wafer, pellet dan fermentasi berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organic dan pengolahan terbaik ada pada fermentasi yang memberikan nilai kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organic yang tinggi. Kata kunci: Limbah Sayuran, Teknologi Pengolahan Pakan, Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik.
{"title":"Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik Limbah Sayuran Dengan Teknologi Pengolahan (Wafer, Pellet dan Fermentasi) Secara In- Vitro","authors":"Indah Dwi Rahma, Neli Definiati","doi":"10.36085/jinak.v1i1.1425","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1425","url":null,"abstract":"Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik limbah sayuran dengan teknologi pengolahan (Wafer, Pellet dan Fermentasi) secara in-vitro. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 16 Juni sampai 18 Agustus, pembuatan pakan limbah sayuran dengan teknologi pengolahan dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan Analisis Kecernaan Bahan Kering (KCBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KCBO) secara In- Vitro dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Analisis Uji T dengan 4 perlakuan. Perlakuan A = yaitu limbah sayuran yang dilayukan (kontrol), B = limbah sayuran dalam bentuk wafer, C = limbah sayuran dalam bentuk pellet dan D = limbah sayuran menjadi pakan fermentasi. Parameter yang diamati yaitu Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi wafer, pellet dan fermentasi limbah sayuran berpengaruh nyata terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. Pada teknologi wafer, pellet dan fermentasi memberikan nilai kecernaan bahan kering berkisar 77,18%- 81,43% dan Kecernaan Bahan Organic sebesar 74,79%- 83,25%.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi wafer, pellet dan fermentasi berpengaruh terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organic dan pengolahan terbaik ada pada fermentasi yang memberikan nilai kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organic yang tinggi. Kata kunci: Limbah Sayuran, Teknologi Pengolahan Pakan, Kecernaan Bahan Kering Dan Bahan Organik.","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123836415","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-14DOI: 10.36085/jinak.v1i1.1420
Dino Adikusuma, Sunaryadi Sunaryadi
 AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi dan inkorporasi mineral Zn (Seng) pada media yang berbahan dasar jagung. Penelitian ini dilaksanaan pada Mei – Juni 2015 dan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan analisis proksimat di Pusat Antar Universitas (PAU) Institut Pertanian Bogor. Parameter yang diamati selama penelitian berupa protein, lemak, serat kasar, abu dan kadar air. Rancangan percobaan yang digunakan adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 15 unit percobaan. Pada penelitian ini penambahan mineral Zn baiknya digunakan sebanyak 2 gr karena Zn dibutuhkan dalam jumlah sedikit akan tetapi mutlak harus ada di dalam pakan, karena Zn tidak bisa dikonversi dari zat gizi lain. Mineral Zn harus mutlak ada dalam jumlah sedikit dan apabila berlebihan maka akan menyebabkan keracunan pada ternak. Kata kunci : inkoporasi, Zn, zat gizi, dikonversi
{"title":"KANDUNGAN GIZI DAN INKORPORASI MINERAL Zn (seng) ORGANIK PADA MEDIA YANG BERBAHAN DASAR JAGUNG","authors":"Dino Adikusuma, Sunaryadi Sunaryadi","doi":"10.36085/jinak.v1i1.1420","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v1i1.1420","url":null,"abstract":" AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi dan inkorporasi mineral Zn (Seng) pada media yang berbahan dasar jagung. Penelitian ini dilaksanaan pada Mei – Juni 2015 dan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan analisis proksimat di Pusat Antar Universitas (PAU) Institut Pertanian Bogor. Parameter yang diamati selama penelitian berupa protein, lemak, serat kasar, abu dan kadar air. Rancangan percobaan yang digunakan adalah menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 15 unit percobaan. Pada penelitian ini penambahan mineral Zn baiknya digunakan sebanyak 2 gr karena Zn dibutuhkan dalam jumlah sedikit akan tetapi mutlak harus ada di dalam pakan, karena Zn tidak bisa dikonversi dari zat gizi lain. Mineral Zn harus mutlak ada dalam jumlah sedikit dan apabila berlebihan maka akan menyebabkan keracunan pada ternak. Kata kunci : inkoporasi, Zn, zat gizi, dikonversi","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124328085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}