Pub Date : 2023-01-31DOI: 10.36085/jinak.v2i3.4679
D. Dianti, Sahili Dt. Gn. Putih, Junaidi, Geswari
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu thawing terhadap kualitas spermatozoa semen beku Sapi Simmental dan Brahman pada saat thawing, di UPTD Balai Pengembangan Teknologi Sumber Daya Tuah Sakato Payakumbuh, Sumatera Barat. Kegunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu air dengan bangsa sapi yang berbeda, dalam melakukan thawing dengan lama waktu 15 detik. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial 2 x 2 dengan 4 kelompok. Faktor A (Suhu thawing) yaitu A1 (34°C) dan A2 (37°C), Faktor B (Bangsa) yaitu B1 (Simmental) dan B2 (Brahman). Perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji lanjut DMRT. Peubah yang diamati adalah persentase hidup spermatozoa dan motililitas spermatozoa setelah thawing. Hasil pengamatan menunjukkan tidak terdapat interaksi antara suhu thawing dengan bangsa sapi terhadap persentase hidup dan motilitas spermatozoa semen beku sapi Simmental dan Brahman. Penggunaan suhu thawing 37°C, nyata (P<0,05) meningkatkan motilitas spermatozoa semen beku. Namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase hidup spermatozoa. Perlakuan bangsa sapi menunjukkan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap motilitas dan persentase hidup spermatozoa. Rataan persentase hidup dan motilitas spermatozoa terbaik terdapat pada sapi Brahman dengan suhu thawing 37°C, yaitu 63,25% dan 46,00 %. Kata Kunci: Semen Beku, Thawing, Motilitas, Spermatozoa, Simmental, Brahman.
{"title":"PENGARUH SUHU THAWING TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA SEMEN BEKU SAPI SIMMENTAL DAN BRAHMAN","authors":"D. Dianti, Sahili Dt. Gn. Putih, Junaidi, Geswari","doi":"10.36085/jinak.v2i3.4679","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i3.4679","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu thawing terhadap kualitas spermatozoa semen beku Sapi Simmental dan Brahman pada saat thawing, di UPTD Balai Pengembangan Teknologi Sumber Daya Tuah Sakato Payakumbuh, Sumatera Barat. Kegunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu air dengan bangsa sapi yang berbeda, dalam melakukan thawing dengan lama waktu 15 detik. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial 2 x 2 dengan 4 kelompok. Faktor A (Suhu thawing) yaitu A1 (34°C) dan A2 (37°C), Faktor B (Bangsa) yaitu B1 (Simmental) dan B2 (Brahman). Perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji lanjut DMRT. Peubah yang diamati adalah persentase hidup spermatozoa dan motililitas spermatozoa setelah thawing.\u0000Hasil pengamatan menunjukkan tidak terdapat interaksi antara suhu thawing dengan bangsa sapi terhadap persentase hidup dan motilitas spermatozoa semen beku sapi Simmental dan Brahman. Penggunaan suhu thawing 37°C, nyata (P<0,05) meningkatkan motilitas spermatozoa semen beku. Namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase hidup spermatozoa. Perlakuan bangsa sapi menunjukkan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap motilitas dan persentase hidup spermatozoa. Rataan persentase hidup dan motilitas spermatozoa terbaik terdapat pada sapi Brahman dengan suhu thawing 37°C, yaitu 63,25% dan 46,00 %.\u0000 \u0000 Kata Kunci: Semen Beku, Thawing, Motilitas, Spermatozoa, Simmental, Brahman.","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123262986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pH, keempukan, dan total bakteri daging entok yang direndam dengan asam asetat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan analisa pH, keempukan dan total bakteri dilakukan di Laboratorium Peternakan Fak. Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Konsentrasi asam asetat yang diteliti (0%, 2%, 4%, dan 6%), Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan asam asetat dapat mempengaruhi kadar pH, keempukan dan total bakteri pada daging entok. Kesimpulan penelitian ini adalah perendaman daging entok menggunakan asam asetat, level asam asetat sampai 6% akan menurunkan nilai pH , total bakteri dan nilai keempukan daging entok. Kata Kunci : Asam asetat, pH, keempukan, total bakteri, daging entok.
{"title":"PENGARUH ASAM ASETAT PADA DAGING ENTOK (CairinaMoschata) TERHADAP pH, KEEMPUKKAN DAN TOTAL BAKTERI","authors":"Yusrah Darmawan Darmawan, Suliasih, Edwar Suharnas, Nurhaita, Lezita Malianti","doi":"10.36085/jinak.v2i3.4817","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i3.4817","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pH, keempukan, dan total bakteri daging entok yang direndam dengan asam asetat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan analisa pH, keempukan dan total bakteri dilakukan di Laboratorium Peternakan Fak. Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Konsentrasi asam asetat yang diteliti (0%, 2%, 4%, dan 6%), Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan asam asetat dapat mempengaruhi kadar pH, keempukan dan total bakteri pada daging entok. Kesimpulan penelitian ini adalah perendaman daging entok menggunakan asam asetat, level asam asetat sampai 6% akan menurunkan nilai pH , total bakteri dan nilai keempukan daging entok. \u0000Kata Kunci : Asam asetat, pH, keempukan, total bakteri, daging entok.","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123089073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.36085/jinak.v2i3.4681
Rendi Meiko S, Edwar Suharnas
Penelitian in di laksanakan pada bulan juli tahun 2020 di Laboratorium fakultas Pertania Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan di lanjutkan uji Laboratorium di Fakultas Peternakan Universitas Bengkulu. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi daging itik manila, terhadap kadar pH,warna dan Koloni bakteri dengan lama waktu perendaman menggunakan asap cair. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengka (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga 16 sampel perlakuan dengan lama rendaman yang berbeda (20,25, dan 30 menit). Hasil penelitian menunjukan bahwa lama perendaman 30 menit yang di rendam larutan asap cair 3% dapat mempengaruhi kadar pH, warna, dan koloni bakteri pada daging itik manila. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lama perendaman waktu yang berbeda dengan rendaman asap cair 3%, dengan itik manila akan menurunkan nilai pH pada daging itik manila. Kata Kunci : Asap cair, pH, Warna, Koloni bakteri, daging itik manila
{"title":"PENGARUH PERENDAMAN DAGING ITIK MANILA (Cairina moschata) DALAM ASAP CAIR (Liqwid smoke)TERHADAP pH, WARNA DAN KOLONI BAKTERI.","authors":"Rendi Meiko S, Edwar Suharnas","doi":"10.36085/jinak.v2i3.4681","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i3.4681","url":null,"abstract":"Penelitian in di laksanakan pada bulan juli tahun 2020 di Laboratorium fakultas Pertania Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan di lanjutkan uji Laboratorium di Fakultas Peternakan Universitas Bengkulu. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi daging itik manila, terhadap kadar pH,warna dan Koloni bakteri dengan lama waktu perendaman menggunakan asap cair. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengka (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga 16 sampel perlakuan dengan lama rendaman yang berbeda (20,25, dan 30 menit). Hasil penelitian menunjukan bahwa lama perendaman 30 menit yang di rendam larutan asap cair 3% dapat mempengaruhi kadar pH, warna, dan koloni bakteri pada daging itik manila. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lama perendaman waktu yang berbeda dengan rendaman asap cair 3%, dengan itik manila akan menurunkan nilai pH pada daging itik manila. \u0000 \u0000Kata Kunci : Asap cair, pH, Warna, Koloni bakteri, daging itik manila","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"36 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120902331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.36085/jinak.v2i3.3693
Liza Heriyati, Wismalinda Rita, Sunaryadi Sunaryadi, R. Zurina
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun talas terhadap persentase karkas, serta Persentase Bagian-Bagian Karkas dan Income Over Feed Cost pada itik talang benih. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2019 – Januari 2020 di Experimental Farm Jalan Danau 4 Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan 80 ekor Itik Talang Benih jantan umur 2 minggu, dan ransum yang digunakan adalah jagung kuning giling, dedak padi, ampas kelapa, ampas tahu, tepung ikan rucah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 pengulangan. Setiap ulangan berisi 4 ekor Itik Talang Benih jantan umur 2 minggu. Pada penelitian ini parameter yang diamati adalah, persentase karkas, persentase bagian bagian karkas ( dada, paha dan sayap) dan Income Over Feed Cost itik talang benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun talas dalam ransum itik talang benih hingga level tertinggi 8% berpengaruh tidak nyata terhadap persentase karkas dan bagian bagian karkas itik talang benih, namun berpengaruh sangat nyata terhadap Income Over Feed Cost. Kata kunci : Tepung Daun Talas, Persentase Karkas, Bagian-bagian Karkas (sayap, paha, dada), Income Over Feed Cost, Itik Talang Benih.
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN TALAS (Colocasia esculenta) DALAM RANSUM TERHADAP PERSENTASE KARKAS SERTA PERSENTASE BAGIAN-BAGIAN KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST PADA ITIK TALANG BENIH","authors":"Liza Heriyati, Wismalinda Rita, Sunaryadi Sunaryadi, R. Zurina","doi":"10.36085/jinak.v2i3.3693","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i3.3693","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun talas terhadap persentase karkas, serta Persentase Bagian-Bagian Karkas dan Income Over Feed Cost pada itik talang benih. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2019 – Januari 2020 di Experimental Farm Jalan Danau 4 Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan 80 ekor Itik Talang Benih jantan umur 2 minggu, dan ransum yang digunakan adalah jagung kuning giling, dedak padi, ampas kelapa, ampas tahu, tepung ikan rucah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 pengulangan. Setiap ulangan berisi 4 ekor Itik Talang Benih jantan umur 2 minggu. Pada penelitian ini parameter yang diamati adalah, persentase karkas, persentase bagian bagian karkas ( dada, paha dan sayap) dan Income Over Feed Cost itik talang benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun talas dalam ransum itik talang benih hingga level tertinggi 8% berpengaruh tidak nyata terhadap persentase karkas dan bagian bagian karkas itik talang benih, namun berpengaruh sangat nyata terhadap Income Over Feed Cost. \u0000Kata kunci : Tepung Daun Talas, Persentase Karkas, Bagian-bagian Karkas (sayap, paha, dada), Income Over Feed Cost, Itik Talang Benih. ","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132052115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-12DOI: 10.36085/jinak.v2i2.3655
Urip Santoso, Eci Cippa Pritisa, Y. Fenita
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun kelor dalam ransum sebagai pengganti feed supplement komersial terhadap kualitas telur puyuh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai Februari 2021 di Commercial Zone Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Seratus dua puluh lima ekor puyuh fase produksi didistribusikan ke dalam 5 kelompok perlakuan dengan 5 ulangan sebagai berikut: P0 = ransum tanpa penggunaan tepung daun kelor dan feed supplement komersial (Kontrol), P1= ransum mengandung feed supplement komersial 0,5%, P2= ransum mengandung 0,5% tepung daun kelor, P3= ransum mengandung 1,5% tepung daun kelor, P4= ransum mengandung 2,5% tepung daun kelor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun kelor pada level 0,5-2,5% berpengaruh tidak nyata terhadap berat telur, warna kuning telur, indeks kuning telur, indeks putih telur, tebal kerabang dan haugh unit (P>0,05). Dapat disimpulkan bahwa 0,5% tepung daun kelor dapat menggantikan feed supplement komersial. Selain itu, level pemberian tepung daun kelor yang lebih tinggi tidak memperbaiki kualitas telur puyuh. Kata Kunci: puyuh, tepung daun kelor, kualitas telur
{"title":"PENGARUH TEPUNG DAUN KELOR DALAM RANSUM SEBAGAI PENGGANTI FEED SUPPLEMENT KOMERSIAL TERHADA KUALITAS TELUR PUYUH","authors":"Urip Santoso, Eci Cippa Pritisa, Y. Fenita","doi":"10.36085/jinak.v2i2.3655","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i2.3655","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun kelor dalam ransum sebagai pengganti feed supplement komersial terhadap kualitas telur puyuh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai Februari 2021 di Commercial Zone Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap. Seratus dua puluh lima ekor puyuh fase produksi didistribusikan ke dalam 5 kelompok perlakuan dengan 5 ulangan sebagai berikut: P0 = ransum tanpa penggunaan tepung daun kelor dan feed supplement komersial (Kontrol), P1= ransum mengandung feed supplement komersial 0,5%, P2= ransum mengandung 0,5% tepung daun kelor, P3= ransum mengandung 1,5% tepung daun kelor, P4= ransum mengandung 2,5% tepung daun kelor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun kelor pada level 0,5-2,5% berpengaruh tidak nyata terhadap berat telur, warna kuning telur, indeks kuning telur, indeks putih telur, tebal kerabang dan haugh unit (P>0,05). Dapat disimpulkan bahwa 0,5% tepung daun kelor dapat menggantikan feed supplement komersial. Selain itu, level pemberian tepung daun kelor yang lebih tinggi tidak memperbaiki kualitas telur puyuh. \u0000Kata Kunci: puyuh, tepung daun kelor, kualitas telur","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132540768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-05DOI: 10.36085/jinak.v2i2.3638
Mirco Donà, Sunaryadi, Neli Definiati
Kebutuhan protein hewani di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani dalam memenuhi kebutuhan gizi. Pakan memiliki kontribusi 70% dari biaya produksi dalam usaha peternakan. Pakan alternatif yang dapat digunakan diantaranya pemanfaatan daun papaya yang dibuat menjadi tepung dalam ransum ayam kampung super. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan . Tepung daun pepaya dibuat dengan penambahan A = 0%, B = 3%, C = 6% dan D =9%. Parameter yang diamati adalah berat akhir, Berat karkas dan income over feed cost. Hasil penelitian memperlihatkan tepung daun pepaya berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap berat akhir, berat karkas dan income over feed cost. Hal ini menunjukan bahwa tepung daun pepaya sangat berpengaruh terhadap ayam kampung super. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi penggunaan tepung daun pepaya yang digunakan semakin menurun berat akhir, persentase karkas dan meningkatkan income over feed cost ayam kampung super. Kata kunci : Ayam kampung super, daun pepaya, berat akhir, dan Income over feed cost
{"title":"Pengaruh Penambahan Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L.) Pada Ransum Terhadap Produksi Dan Income Over Feed Cost (IOFC) Ayam Kampung Super.","authors":"Mirco Donà, Sunaryadi, Neli Definiati","doi":"10.36085/jinak.v2i2.3638","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i2.3638","url":null,"abstract":"Kebutuhan protein hewani di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani dalam memenuhi kebutuhan gizi. Pakan memiliki kontribusi 70% dari biaya produksi dalam usaha peternakan. Pakan alternatif yang dapat digunakan diantaranya pemanfaatan daun papaya yang dibuat menjadi tepung dalam ransum ayam kampung super. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan . Tepung daun pepaya dibuat dengan penambahan A = 0%, B = 3%, C = 6% dan D =9%. Parameter yang diamati adalah berat akhir, Berat karkas dan income over feed cost. Hasil penelitian memperlihatkan tepung daun pepaya berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap berat akhir, berat karkas dan income over feed cost. Hal ini menunjukan bahwa tepung daun pepaya sangat berpengaruh terhadap ayam kampung super. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi penggunaan tepung daun pepaya yang digunakan semakin menurun berat akhir, persentase karkas dan meningkatkan income over feed cost ayam kampung super. \u0000Kata kunci : Ayam kampung super, daun pepaya, berat akhir, dan Income over feed cost","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126556070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-03DOI: 10.36085/jinak.v2i2.3637
Sabrina, Z. Suhaemi, Sari Gando Hidayati
DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan tingkat keberhasilan isolasi DNA dengan lama Inkubasi yang berbeda pada darah itik lokal Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan antara Juni hingga desember 2020. Sebanyak 4 ekor itik Pitalah dan 4 ekor itik Bayang diambil darahnya sebagai sampel penelitian. Perlakuan lama inkubasi terdiri dari 4 waktu, yaitu 0 jam, 3 jam, 6 jam dan 9 jam dengan variabel intensitas pita DNA dan presentase keberhasilan. Data di uji dengan Uji F, yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama inkubasi Lysis sel tidak memberikan pengaruh terhadap intensitas dan presentase keberhasilan isolasi DNA. Lama inkubasi lysis sel 0 jam menghasilkan pita DNA yang lebih tebal disbanding lama inkubasi lainnya. Keberhasilan isolasi DNA tidak ditentukan oleh lama inkubasi lysis sel pada darah itik lokal, isolasi DNA darah itik lebih cepat didapatkan hasilnya. KEYWORDS : DNA, itik lokal, lysis sel, inkubasi
{"title":"Intensitas dan presentase Keberhasilan Isolasi DNA Darah Itik Lokal Sumatera Barat pada Lama Inkubasi Lysis Sel Yang Berbeda","authors":"Sabrina, Z. Suhaemi, Sari Gando Hidayati","doi":"10.36085/jinak.v2i2.3637","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i2.3637","url":null,"abstract":"DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan tingkat keberhasilan isolasi DNA dengan lama Inkubasi yang berbeda pada darah itik lokal Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan antara Juni hingga desember 2020. Sebanyak 4 ekor itik Pitalah dan 4 ekor itik Bayang diambil darahnya sebagai sampel penelitian. Perlakuan lama inkubasi terdiri dari 4 waktu, yaitu 0 jam, 3 jam, 6 jam dan 9 jam dengan variabel intensitas pita DNA dan presentase keberhasilan. Data di uji dengan Uji F, yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama inkubasi Lysis sel tidak memberikan pengaruh terhadap intensitas dan presentase keberhasilan isolasi DNA. Lama inkubasi lysis sel 0 jam menghasilkan pita DNA yang lebih tebal disbanding lama inkubasi lainnya. Keberhasilan isolasi DNA tidak ditentukan oleh lama inkubasi lysis sel pada darah itik lokal, isolasi DNA darah itik lebih cepat didapatkan hasilnya.\u0000 \u0000KEYWORDS : DNA, itik lokal, lysis sel, inkubasi","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134064379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan mol pada fermentasi limbah sayur terhadap kandungan selulosa dan lignin dengan analisis proksimat. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai selesai, pembuatan MOL limbah sayuran dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan Analisis Proksimat Kandungan Selulosa dan Lignin dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A = yaitu limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 3%, B = limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 6%, C = limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 9% dan D = limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 12%. Parameter yang diamati yaitu kandungan fraksi serat limbah sayuran meliputi Selulosa dan Lignin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis mol yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kandungan Selulosa dan Lignin. Dengan adanya penambahan dosis MOL yang berbeda pada pakan limbah sayuran menurunkan kandungan selulosa sebesar 20,4 – 17,99 dan kandungan lignin sebesar 6,81 – 3,52. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis MOL yang berbeda pada pakan fermentasi limbah sayur dapat menyederhanakan ikatan pada selulosa dan lignin sehingga kandungan pakan fermentasi pada limbah sayuran dapat dimanfaatkan. Kata kunci : Limbah Sayuran, dosis MOL, Kandungan Selulosa dan Lignin
本研究的目的是通过proksimat分析来确定内奸对蔬菜废物的发酵对纤维素和褐煤含量的影响。这项研究已经在8月进行到制作完成,教员MOL蔬菜废弃物在实验室进行农业和畜牧业穆罕默德大学班古鲁和Proksimat纤维素含量分析Lignin在实验室进行营养牛挤奶的茂物农业研究所(IPB)。本研究采用随机设计,包括4种治疗方法和4种重复。A =待遇和鼹鼠增加3%,即在发酵蔬菜废弃物和增补MOL B =蔬菜废弃物在发酵和增加6%,C =发酵蔬菜废弃物在鼹鼠9%和D =发酵蔬菜废弃物在鼹鼠增加12%。观测到的参数就是蔬菜废弃物包括纤维素纤维成分含量和Lignin。研究结果表明,不同剂量mol的礼物对纤维素含量和Lignin的真实影响。随着不同的剂量增加MOL蔬菜废弃物饲料降低纤维素含量;44.8万——17.99和lignin含量高达6.81 3.52。从这项研究可以得出结论,给予不同的剂量MOL蔬菜废弃物发酵饲料可以简化对纤维素发酵饲料和妇科lignin所以纽带可以利用蔬菜废弃物。关键词:蔬菜废弃物,鼹鼠,纤维素含量和Lignin剂量
{"title":"Fermentasi Limbah Sayur Dengan Menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL) Serta Pengaruh Terhadap Kandungan Selulosa Dan Lignin","authors":"Anjas Okta Priono Anjas Okta Priono, N. Definianti, Wismalinda Rita, Edwar Suharnas, Lezita Malianti","doi":"10.36085/jinak.v2i2.3576","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i2.3576","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan mol pada fermentasi limbah sayur terhadap kandungan selulosa dan lignin dengan analisis proksimat. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai selesai, pembuatan MOL limbah sayuran dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan Analisis Proksimat Kandungan Selulosa dan Lignin dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A = yaitu limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 3%, B = limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 6%, C = limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 9% dan D = limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 12%. Parameter yang diamati yaitu kandungan fraksi serat limbah sayuran meliputi Selulosa dan Lignin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis mol yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kandungan Selulosa dan Lignin. Dengan adanya penambahan dosis MOL yang berbeda pada pakan limbah sayuran menurunkan kandungan selulosa sebesar 20,4 – 17,99 dan kandungan lignin sebesar 6,81 – 3,52. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis MOL yang berbeda pada pakan fermentasi limbah sayur dapat menyederhanakan ikatan pada selulosa dan lignin sehingga kandungan pakan fermentasi pada limbah sayuran dapat dimanfaatkan. \u0000Kata kunci : Limbah Sayuran, dosis MOL, Kandungan Selulosa dan Lignin \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126012191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-02DOI: 10.36085/jinak.v2i2.3635
Maheran Mulyadi, Jon Yawahar
Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan teluk sepang kota Bengkulu pada usaha peternakan mandiri yang bergerak dalam dalam usaha ayam petelur pada bulan Maret sampai bulan April tahun 2022. Data primer diperoleh dari peternakan dan petugas lapangan, sedangkan data skunder didapatkan dari Dinas Peternakan dan instansi lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan yang dikenal dengan perbandingan antara penerimaan dan biaya. Dari hasil penelitian dan analisis yang telah diperoleh besarnya Pendapatan rata – rata usaha peternakan ayam ras petelur untuk satu periode adalah Rp. 1.194.245,- sedangkan total penerimaan yang diterima sebesar Rp 3.129.960.000,- dan biaya rata rata yang digunakan usaha peternakan ayam ras adalah sebasar Rp 1.935.540.755,-. Perperiode usaha yang di lakukan. Kata kunci : Pendapatan, Peternakan, Ayam Petelur
{"title":"ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KELURAHAN TELUK SEPANG KOTA BENGKULU","authors":"Maheran Mulyadi, Jon Yawahar","doi":"10.36085/jinak.v2i2.3635","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i2.3635","url":null,"abstract":" \u0000Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan teluk sepang kota Bengkulu pada usaha peternakan mandiri yang bergerak dalam dalam usaha ayam petelur pada bulan Maret sampai bulan April tahun 2022. Data primer diperoleh dari peternakan dan petugas lapangan, sedangkan data skunder didapatkan dari Dinas Peternakan dan instansi lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan yang dikenal dengan perbandingan antara penerimaan dan biaya. Dari hasil penelitian dan analisis yang telah diperoleh besarnya Pendapatan rata – rata usaha peternakan ayam ras petelur untuk satu periode adalah Rp. 1.194.245,- sedangkan total penerimaan yang diterima sebesar Rp 3.129.960.000,- dan biaya rata rata yang digunakan usaha peternakan ayam ras adalah sebasar Rp 1.935.540.755,-. Perperiode usaha yang di lakukan. \u0000 \u0000Kata kunci : Pendapatan, Peternakan, Ayam Petelur","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"243 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132026536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-29DOI: 10.36085/jinak.v2i2.3590
Nonni Anggriani, Neli Definiati, Edwar Suharnas, Wismalinda Rita, Lezita Malianti
NONNI ANGGRIANI, EFEK FERMENTASI LIMBAH SAYUR DENGAN DOSIS MOL YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN (NDF,ADF,HEMISLULOSA) Dibawah Bimbingan I. Neli Definiati SP, MP., Pembimbing II. Ir. Edwar Suharnas MP. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu 2022.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan mol pada fermentasi limbah sayur terhadap kandungan selulosa dan lignin dengan analisis proksimat. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai selesai, pembuatan MOL limbah sayuran dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan Analisis Proksimat Kandungan Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A yaitu limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 3%, B limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 6%, C limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 9% dan D limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 12%. Parameter yang diamati yaitu kandungan fraksi serat limbah sayuran meliputi Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis mol yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kandungan Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa. Dengan adanya penambahan dosis MOL yang berbeda pada pakan limbah sayuran memberikan dampak menurunnya kandungan Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis MOL yang berbeda pada pakan fermentasi limbah sayur dapat menyederhanakan ikatan fraksi serat pada Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa sehingga kandungan pakan fermentasi pada limbah sayuran dapat dimanfaatkan. Kata kunci : Limbah Sayuran, dosis MOL, Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa
{"title":"EFEK FERMENTASI LIMBAH SAYUR DENGAN DOSIS MOL YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN (NDF,ADF,HEMISELULOSA)","authors":"Nonni Anggriani, Neli Definiati, Edwar Suharnas, Wismalinda Rita, Lezita Malianti","doi":"10.36085/jinak.v2i2.3590","DOIUrl":"https://doi.org/10.36085/jinak.v2i2.3590","url":null,"abstract":"NONNI ANGGRIANI, EFEK FERMENTASI LIMBAH SAYUR DENGAN DOSIS MOL YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN (NDF,ADF,HEMISLULOSA) Dibawah Bimbingan I. Neli Definiati SP, MP., Pembimbing II. Ir. Edwar Suharnas MP. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu 2022.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan mol pada fermentasi limbah sayur terhadap kandungan selulosa dan lignin dengan analisis proksimat. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai selesai, pembuatan MOL limbah sayuran dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan Analisis Proksimat Kandungan Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A yaitu limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 3%, B limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 6%, C limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 9% dan D limbah sayuran di fermentasi dengan penambahan MOL 12%. Parameter yang diamati yaitu kandungan fraksi serat limbah sayuran meliputi Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis mol yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kandungan Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa. Dengan adanya penambahan dosis MOL yang berbeda pada pakan limbah sayuran memberikan dampak menurunnya kandungan Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis MOL yang berbeda pada pakan fermentasi limbah sayur dapat menyederhanakan ikatan fraksi serat pada Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa sehingga kandungan pakan fermentasi pada limbah sayuran dapat dimanfaatkan. \u0000Kata kunci : Limbah Sayuran, dosis MOL, Neutral Deterjen Fiber (NDF), Acid Deterjen Fiber (ADF) dan Hemiselulosa","PeriodicalId":368775,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Peternakan","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124444914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}