Pub Date : 2023-05-25DOI: 10.22225/wicaksana.7.1.2023.9-14
P. I. Apsari, N. W. Widhidewi, P. Sutisna
Anak usia sekolah adalah salah satu penderita penyakit kecacingan yang prevalensi dan insidensinya tinggi. Guru adalah orang tua kedua di sekolah yang berperan penting dalam pencegahan kecacingan dan mendidik anak mulai dari hal yang paling dasar. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberdayakan guru tk dan sekolah dasar erlangga denpasar dalam pemberian obat cacing dan pencegahan kecacingan pada siswa. Metode yang digunakan adalah pelatihan penyuluhan, pretest dan post test. Hasil pengabdian ini sebagian besar (100%) guru sudah mengetahui kecacingan dan cara pemberian obat cacing setelah dilakukan pelatihan dan penyuluhan. Terkait media pembelajaran sudah dilakukan variasi media pembelajaran. Sebagai kesimpulan, terdapat peningkatan pengetahuan guru dalam mencegah kecacingan dan keterampilan guru dalam pembuatan media pembelajaran.
{"title":"PEMBERDAYAAN GURU DALAM PENCEGAHAN KECACINGAN SERTA PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK SISWA","authors":"P. I. Apsari, N. W. Widhidewi, P. Sutisna","doi":"10.22225/wicaksana.7.1.2023.9-14","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.7.1.2023.9-14","url":null,"abstract":"Anak usia sekolah adalah salah satu penderita penyakit kecacingan yang prevalensi dan insidensinya tinggi. Guru adalah orang tua kedua di sekolah yang berperan penting dalam pencegahan kecacingan dan mendidik anak mulai dari hal yang paling dasar. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberdayakan guru tk dan sekolah dasar erlangga denpasar dalam pemberian obat cacing dan pencegahan kecacingan pada siswa. Metode yang digunakan adalah pelatihan penyuluhan, pretest dan post test. Hasil pengabdian ini sebagian besar (100%) guru sudah mengetahui kecacingan dan cara pemberian obat cacing setelah dilakukan pelatihan dan penyuluhan. Terkait media pembelajaran sudah dilakukan variasi media pembelajaran. Sebagai kesimpulan, terdapat peningkatan pengetahuan guru dalam mencegah kecacingan dan keterampilan guru dalam pembuatan media pembelajaran.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116731329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-10DOI: 10.22225/wicaksana.6.2.2022.60-72
I. W. S. Luxiana, I. W. Parwata, A. Kurniawan
Desa Bukian merupakan salah satu desa di Kabupaten Gianyar yang memiliki potensi yang beragam mulai dari budaya, alam, buatan dan dapat dikembangkan melalui konsep ekowisata sebagai tujuan atau daya tarik wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengembangan ekowisata. Lokasi penelitian ini berada di desa Bukian yang memiliki lokasi terintegrasi dengan pertanian dan pariwisata. Penelitian di desa Bukian dilakukan untuk mengidentifikasi potensi desa (potensi budaya, alam, dan buatan desa). Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Tujuan teknik pengambilan sampel menggunakan informan dan menggunakan informan kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai potensi desa wisata yang dikelompokkan menjadi tiga antara lain potensi alam (Hutan Adat di Banjar Tiyingan, Persawahan, dan Perkebunan Organik, dan keindahan alam), potensi budaya (Situs Purbakala Sarkofagus, Tinggalan Arca di Pura Puseh Desa Bale Agung Bukian, Tradisi Bali Aga Ngasa Pura Dalem Bukian, Festival Budaya Bukian, dan Penglukatan Taman Megenda.), dan potensi buatan (air minum Gianyar, Sentra kerajinan kayu berupa jerapah dan kerajinan kayu lainnya, jalur Tracking dan Cycling.). Pengembangan ekowisata di Desa Bukian diharapkan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat lokal, pelaku usaha dan pemerintah secara berkelanjutan serta berkontribusi secara finansial bagi pelestarian lingkungan.
{"title":"IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA BUKIAN, KECAMATAN PAYANGAN, KABUPATEN GIANYAR","authors":"I. W. S. Luxiana, I. W. Parwata, A. Kurniawan","doi":"10.22225/wicaksana.6.2.2022.60-72","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.2.2022.60-72","url":null,"abstract":"Desa Bukian merupakan salah satu desa di Kabupaten Gianyar yang memiliki potensi yang beragam mulai dari budaya, alam, buatan dan dapat dikembangkan melalui konsep ekowisata sebagai tujuan atau daya tarik wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengembangan ekowisata. Lokasi penelitian ini berada di desa Bukian yang memiliki lokasi terintegrasi dengan pertanian dan pariwisata. Penelitian di desa Bukian dilakukan untuk mengidentifikasi potensi desa (potensi budaya, alam, dan buatan desa). Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Tujuan teknik pengambilan sampel menggunakan informan dan menggunakan informan kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai potensi desa wisata yang dikelompokkan menjadi tiga antara lain potensi alam (Hutan Adat di Banjar Tiyingan, Persawahan, dan Perkebunan Organik, dan keindahan alam), potensi budaya (Situs Purbakala Sarkofagus, Tinggalan Arca di Pura Puseh Desa Bale Agung Bukian, Tradisi Bali Aga Ngasa Pura Dalem Bukian, Festival Budaya Bukian, dan Penglukatan Taman Megenda.), dan potensi buatan (air minum Gianyar, Sentra kerajinan kayu berupa jerapah dan kerajinan kayu lainnya, jalur Tracking dan Cycling.). Pengembangan ekowisata di Desa Bukian diharapkan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat lokal, pelaku usaha dan pemerintah secara berkelanjutan serta berkontribusi secara finansial bagi pelestarian lingkungan.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128099008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-10DOI: 10.22225/wicaksana.6.2.2022.88-95
Dee Lestari, N. Jayanti, Tri Wisananda Putra, Putu Utari Fridayanthi, I. Tjahyadi, Luh Gde Sita Maharani, Putu Nita Cahyawati
Faringitis merupakan infeksi yang terjadi pada faring akibat infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang paling sering menjadi penyebab faringitis adalah bakteri Streptococcus group A. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah narrative review. Hasil telaah puastaka menemukan informasi bahwa dalam mendiagnosis faringitis yang disebabkan oleh bakteri streptococcus group A terdapat beberapa rekomendasi yang dianjurkan. Idealnya dilakukan rapid antigen detection test (RADT) dan/atau throat culture (swab tenggorokan). Centor Score merupakan metode lain yang dapat digunakan untuk menentukan penyebab faringitis. Metode ini merupakan kriteria penilaian awal yang dibuat dengan tujuan membantu dokter dalam mengidentifikasi bakteri Streptococcus group A sebagai penyebab faringitis berdasarkan gejala klinis yang terjadi pada pasien. Centor Score umumnya diperuntukkan untuk penilaian pada pasien dewasa. Sedangkan, pada anak-anak dapt digunakan McIsaac Score. Selain sistem skoring tersebut, terdapat alternatif sistem skor lain yang dapat digunakan yaitu FeverPAIN. Antibiotik harus diberikan bila pasien sudah dipastikan terinfeksi oleh bakteri. Antibiotik umumnya diberikan selama 10 hari. Penicillin atau amoxicillin direkomendasikan sebagai drugs of choice untuk pasien yang tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. Pemilihan ini didasari oleh harga, spektrum yang sempit, dan efektivitasnya. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa diagnosis pasti infeksi streptococcus group A dapat dilakukan melalui rapid antigen detection test dan/atau throat culture. Alternatif sistem skoring yang dapat digunakan dalam praktek klinis yaitu Centor Score, McIsaac Score, dan FeverPAIN. Penicillin atau amoxicillin direkomendasikan sebagai drugs of choice untuk pasien yang tidak memiliki riwayat alergi.
{"title":"DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA FARINGITIS STREPTOCOCCUS GROUP A","authors":"Dee Lestari, N. Jayanti, Tri Wisananda Putra, Putu Utari Fridayanthi, I. Tjahyadi, Luh Gde Sita Maharani, Putu Nita Cahyawati","doi":"10.22225/wicaksana.6.2.2022.88-95","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.2.2022.88-95","url":null,"abstract":"Faringitis merupakan infeksi yang terjadi pada faring akibat infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang paling sering menjadi penyebab faringitis adalah bakteri Streptococcus group A. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah narrative review. Hasil telaah puastaka menemukan informasi bahwa dalam mendiagnosis faringitis yang disebabkan oleh bakteri streptococcus group A terdapat beberapa rekomendasi yang dianjurkan. Idealnya dilakukan rapid antigen detection test (RADT) dan/atau throat culture (swab tenggorokan). Centor Score merupakan metode lain yang dapat digunakan untuk menentukan penyebab faringitis. Metode ini merupakan kriteria penilaian awal yang dibuat dengan tujuan membantu dokter dalam mengidentifikasi bakteri Streptococcus group A sebagai penyebab faringitis berdasarkan gejala klinis yang terjadi pada pasien. Centor Score umumnya diperuntukkan untuk penilaian pada pasien dewasa. Sedangkan, pada anak-anak dapt digunakan McIsaac Score. Selain sistem skoring tersebut, terdapat alternatif sistem skor lain yang dapat digunakan yaitu FeverPAIN. Antibiotik harus diberikan bila pasien sudah dipastikan terinfeksi oleh bakteri. Antibiotik umumnya diberikan selama 10 hari. Penicillin atau amoxicillin direkomendasikan sebagai drugs of choice untuk pasien yang tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. Pemilihan ini didasari oleh harga, spektrum yang sempit, dan efektivitasnya. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa diagnosis pasti infeksi streptococcus group A dapat dilakukan melalui rapid antigen detection test dan/atau throat culture. Alternatif sistem skoring yang dapat digunakan dalam praktek klinis yaitu Centor Score, McIsaac Score, dan FeverPAIN. Penicillin atau amoxicillin direkomendasikan sebagai drugs of choice untuk pasien yang tidak memiliki riwayat alergi.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124835970","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-10DOI: 10.22225/wicaksana.6.2.2022.47-52
A. Santosa, Dap Niti Widari, K. Setiawan, Vemi Hendrayani, Sri Masyeni, Fakultas Ekonomi
Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan sel beta pancreas atau penyakit autoimun yang menimbulkan kerusakan pancreas. Kadar gula darah yang berkepanjangan akan memicu kerusakan sel endotel yang dapat mengakibatkan komplikasi seperti penyakit ginjal kronis, penyakit jantung dan stroke yang akan memicu permasalahan yang lebih kompleks. Salah satu cara untuk memperlambat munculnya komplikasi diabetes adalah melalui pengontrolan gula darah melalui pengelolaan diit diabetes serta mengonsumsi obat secara rutin. Dukungan keluarga terdekat sangat dibutuhkan dalam membantu penderita diabetes dalam kontrol gula darah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan mitra, yaitu kelompok ibu di desa Renon supaya bisa berperan sebagai pengelola diit dan pemantau minum obat pasien diabetes. Kegiatan diawali dengan rapat koordinasi, focus group discussion untuk menemukan permasalahan prioritas mitra. Solusi untuk mitra adalah pemberdayaan kelompok ibu tersebut yang diawali dengan pre-tes untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu mengenai diabetes, penyampaian materi, praktek mengatur diit diabetes serta mengawasi minum obat. Pemaparan materi dilakukan melalui peragaan pamphlet, poster serta video dan diakhiri dengan post-test. Out-put kegiatan diukur dari peningkatan pengetahuan mitra dari hasil pre dan post-test dimana ditemukan peningkatan pengetahuan mitra sebanyak 75%. Outcome akan diukur dari tercapainya kontrol gula darah pasien dan terhambatnya komplikasi diabetes.
{"title":"PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU PKK DI DESA RENON DALAM PENGELOLAAN DIIT DAN PEMANTAU MINUM OBAT PASIEN DIABETES","authors":"A. Santosa, Dap Niti Widari, K. Setiawan, Vemi Hendrayani, Sri Masyeni, Fakultas Ekonomi","doi":"10.22225/wicaksana.6.2.2022.47-52","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.2.2022.47-52","url":null,"abstract":"Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang diakibatkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan sel beta pancreas atau penyakit autoimun yang menimbulkan kerusakan pancreas. Kadar gula darah yang berkepanjangan akan memicu kerusakan sel endotel yang dapat mengakibatkan komplikasi seperti penyakit ginjal kronis, penyakit jantung dan stroke yang akan memicu permasalahan yang lebih kompleks. Salah satu cara untuk memperlambat munculnya komplikasi diabetes adalah melalui pengontrolan gula darah melalui pengelolaan diit diabetes serta mengonsumsi obat secara rutin. Dukungan keluarga terdekat sangat dibutuhkan dalam membantu penderita diabetes dalam kontrol gula darah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan mitra, yaitu kelompok ibu di desa Renon supaya bisa berperan sebagai pengelola diit dan pemantau minum obat pasien diabetes. Kegiatan diawali dengan rapat koordinasi, focus group discussion untuk menemukan permasalahan prioritas mitra. Solusi untuk mitra adalah pemberdayaan kelompok ibu tersebut yang diawali dengan pre-tes untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu mengenai diabetes, penyampaian materi, praktek mengatur diit diabetes serta mengawasi minum obat. Pemaparan materi dilakukan melalui peragaan pamphlet, poster serta video dan diakhiri dengan post-test. Out-put kegiatan diukur dari peningkatan pengetahuan mitra dari hasil pre dan post-test dimana ditemukan peningkatan pengetahuan mitra sebanyak 75%. Outcome akan diukur dari tercapainya kontrol gula darah pasien dan terhambatnya komplikasi diabetes.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115428696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-10DOI: 10.22225/wicaksana.6.2.2022.80-87
Anak Agung Ayu Ratna Paramita, Dewa Ayu Putu Satrya Dewi
Penelitian ini focus pada kajian tata laku siswa terhadap guru dalam lontar sila kramaning aguron-guron. Metode penelitian ini berupa kualitatif yang membahas tentang etika tata laku siswa terhadap guru yang termuat dala lontar sila kramaning aguron-guron. Penelitian ini yakni deskripsi ajaran tata laku yang terkandung dalam lontar Sila Kramaning Aguron-guron pada lembar 1b dan menganalisis aspek-aspek ajarannya, Siswa yang dimaksud yakni siswa kerohanian atau calon pendeta yang hendak memasuki tahap kehidupan kerohanian, dalam lontar silak kramaning aguron-guron dijelaskan pula seorang siswa harus berbhakti kepada guru yakni terkait ajaran guru bhakti, teringan selalu pada perilaku yang benar, ucapan yang benar dan pikiran yang tidak terkotori yakni ajaran Tri Kaya Parisudha, siswa memeliki pengendaian diri dan diarahkan pada yang baik untuk membebaskan diri dari belenggu indria. Tata laku yang dimaksud yakni siswa mampu memiliki etika terhadap guru yang memberikan pendidikan.
{"title":"TATA LAKU SISWA TERHADAP GURU DALAM LONTAR SILAKRAMANING AGURON-GURON","authors":"Anak Agung Ayu Ratna Paramita, Dewa Ayu Putu Satrya Dewi","doi":"10.22225/wicaksana.6.2.2022.80-87","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.2.2022.80-87","url":null,"abstract":"Penelitian ini focus pada kajian tata laku siswa terhadap guru dalam lontar sila kramaning aguron-guron. Metode penelitian ini berupa kualitatif yang membahas tentang etika tata laku siswa terhadap guru yang termuat dala lontar sila kramaning aguron-guron. Penelitian ini yakni deskripsi ajaran tata laku yang terkandung dalam lontar Sila Kramaning Aguron-guron pada lembar 1b dan menganalisis aspek-aspek ajarannya, Siswa yang dimaksud yakni siswa kerohanian atau calon pendeta yang hendak memasuki tahap kehidupan kerohanian, dalam lontar silak kramaning aguron-guron dijelaskan pula seorang siswa harus berbhakti kepada guru yakni terkait ajaran guru bhakti, teringan selalu pada perilaku yang benar, ucapan yang benar dan pikiran yang tidak terkotori yakni ajaran Tri Kaya Parisudha, siswa memeliki pengendaian diri dan diarahkan pada yang baik untuk membebaskan diri dari belenggu indria. Tata laku yang dimaksud yakni siswa mampu memiliki etika terhadap guru yang memberikan pendidikan.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128437629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-10DOI: 10.22225/wicaksana.6.2.2022.73-79
P. Apsari, P. Suryanditha
Travel insurance is important to protect travelers to various travel risk and health problem. But because of financial condition and lack of knowledge to protect their safety while traveling, the use of travel insurance is very low. This research aim to assess distribution of travel insurance user among travelers especially who visiting Bali as their destination trip. This is cross-sectional study using medical record of foreign travelers visiting international hospital. Result show most travelers have no travel insurance (70%) compared with people take travel insurance for their safety vacation. Based on age, there are no significance difference between age group 0-18 years, 19-64 years dan more that 65 years, approximately the youngest people the lack of awareness to buy travel insurance. Based on health problem the distribution of travelers with no travel insurance tend to be same on average 60-80%. As conclusion the use of travel insurance remains low, furthermore all travelers must be encouraged to use travel insurance for their safety.
{"title":"DISTRIBUTION OF TRAVEL INSURANCE USER AMONG TRAVELERS VISITING BALI, INDONESIA","authors":"P. Apsari, P. Suryanditha","doi":"10.22225/wicaksana.6.2.2022.73-79","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.2.2022.73-79","url":null,"abstract":"Travel insurance is important to protect travelers to various travel risk and health problem. But because of financial condition and lack of knowledge to protect their safety while traveling, the use of travel insurance is very low. This research aim to assess distribution of travel insurance user among travelers especially who visiting Bali as their destination trip. This is cross-sectional study using medical record of foreign travelers visiting international hospital. Result show most travelers have no travel insurance (70%) compared with people take travel insurance for their safety vacation. Based on age, there are no significance difference between age group 0-18 years, 19-64 years dan more that 65 years, approximately the youngest people the lack of awareness to buy travel insurance. Based on health problem the distribution of travelers with no travel insurance tend to be same on average 60-80%. As conclusion the use of travel insurance remains low, furthermore all travelers must be encouraged to use travel insurance for their safety.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129072164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-10DOI: 10.22225/wicaksana.6.2.2022.53-59
Putu Nita Cahyawati (Scopus ID: 57203956416), Pande Ayu Naya Kasih, A. A. S. A. Aryastuti, Desak Putu Citra Udiyani, I. G. S. Pandit
Pasar tradisional merupakan salah satu pilar perekonomian daerah di Indonesia. Salah satu pasar tradisional di Bali adalah Pasar Ikan Kedonganan. Lokasinya yang strategis memungkinkan pasar ini dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun internasional. Pedagang pasar tradisional merupakan kelompok masayarakat yang sangat rentan mengalamai risiko kesehatan dan keselamatan kerja khususnya selama pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan jarak fisik antara pedagang dan pembeli yang sangat dekat, ruang kerja terbatas, penggunaan alat pelindung diri yang minim, serta kebersihan yang buruk. Kurangnya informasi kesehatan dan perkembangan kesehatan kerja pada sektor informal ini merupakan salah satu pemicu terjadinya permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian pada kelompok pedagang di Pasar Ikan Kedonganan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Kegiatan diawali oleh diskusi, penyuluhan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menemukan bahwa partisipasi mitra selama kegiatan sangat baik (100%). Kegiatan penyuluhan juga dapat meningkatan pengetahuan mitra. Hal ini dinilai berdasarkan hasil nilai pretest dan posttest. Nilai pretest sebelum kegiatan adalah 18,82 dan nilai posttest pada akhir kegiatan yaitu 40. Peningkatan pengetahuan mencapai 2 kali lipat dari nilai awal namun belum mencapai nilai 70. Kesimpulan yang diperoleh antara lain pelaksanaan kegiatan telah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana. Terdapat peningkatan nilai prettest dan posttest dari 18,82 poin pada awal kegiatan menjadi 40 poin pada akhir kegiatan. Walaupun demikian, diperlukan upaya berkesinambungan dalam mendampingi mitra dalam penerapan edukasi yang telah diberikan.
{"title":"EDUKASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PASAR IKAN KEDONGANAN, BALI","authors":"Putu Nita Cahyawati (Scopus ID: 57203956416), Pande Ayu Naya Kasih, A. A. S. A. Aryastuti, Desak Putu Citra Udiyani, I. G. S. Pandit","doi":"10.22225/wicaksana.6.2.2022.53-59","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.2.2022.53-59","url":null,"abstract":"Pasar tradisional merupakan salah satu pilar perekonomian daerah di Indonesia. Salah satu pasar tradisional di Bali adalah Pasar Ikan Kedonganan. Lokasinya yang strategis memungkinkan pasar ini dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun internasional. Pedagang pasar tradisional merupakan kelompok masayarakat yang sangat rentan mengalamai risiko kesehatan dan keselamatan kerja khususnya selama pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan jarak fisik antara pedagang dan pembeli yang sangat dekat, ruang kerja terbatas, penggunaan alat pelindung diri yang minim, serta kebersihan yang buruk. Kurangnya informasi kesehatan dan perkembangan kesehatan kerja pada sektor informal ini merupakan salah satu pemicu terjadinya permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian pada kelompok pedagang di Pasar Ikan Kedonganan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Kegiatan diawali oleh diskusi, penyuluhan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menemukan bahwa partisipasi mitra selama kegiatan sangat baik (100%). Kegiatan penyuluhan juga dapat meningkatan pengetahuan mitra. Hal ini dinilai berdasarkan hasil nilai pretest dan posttest. Nilai pretest sebelum kegiatan adalah 18,82 dan nilai posttest pada akhir kegiatan yaitu 40. Peningkatan pengetahuan mencapai 2 kali lipat dari nilai awal namun belum mencapai nilai 70. Kesimpulan yang diperoleh antara lain pelaksanaan kegiatan telah berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana. Terdapat peningkatan nilai prettest dan posttest dari 18,82 poin pada awal kegiatan menjadi 40 poin pada akhir kegiatan. Walaupun demikian, diperlukan upaya berkesinambungan dalam mendampingi mitra dalam penerapan edukasi yang telah diberikan.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"198 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124429906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-21DOI: 10.22225/wicaksana.6.1.2022.23-31
Winny Aprilia Nurita Ujur Agun, Luh Kade Datrini, A. A. B. Amlayasa
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sangat diperlukan dalam membantu pemerintah dalamupaya peningkatan penerimaan negara dari segi pajak. Agar dapat memaksimalkan usaha dalampenerimaan pajak, pemerintah harus fokus terhadap upaya dalam meningkatkan penerimaan denganberbagai macam program. Edukasi dari pemerintah dilakukan secara rutin dengan metoda pelatihanlangsung ke wajib pajak untuk peningkatan pengetahuan, melaksanakan sosialisasi peraturanperpajakan termasuk sanksi perpajakan untuk mengupdate informasi pajak. Fenomena yang terjadidiperpajakan Indonesia belakangan ini membuat Wajib Pajak dan masyarakat ragu untuk membayarpajak. Fenomena ini dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak. Teknik pengambilan sampeldilakukan dengan metode probability sampling melalui pendekatan simple random sampling (sampelacak sederhana) dengan jumlah sampel sebanyak 100 wajib pajak (wajib pajak orang pribadi yangterdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ruteng). Analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis bahwa pengetahuan perpajakan, sosialisasiperpajakan, sanksi perpajakan, dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhanwajib pajak didalam membayarkan pajaknya. Seorang wajib pajak harus memiliki pengetahuan tentangperpajakan baik berupa kewajiban, hak, dan sanksi yang akan didapat ketika melanggar norma-normayang ada dalam perpajakan.
{"title":"KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN ORANG PRIBADI","authors":"Winny Aprilia Nurita Ujur Agun, Luh Kade Datrini, A. A. B. Amlayasa","doi":"10.22225/wicaksana.6.1.2022.23-31","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.1.2022.23-31","url":null,"abstract":"Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi sangat diperlukan dalam membantu pemerintah dalamupaya peningkatan penerimaan negara dari segi pajak. Agar dapat memaksimalkan usaha dalampenerimaan pajak, pemerintah harus fokus terhadap upaya dalam meningkatkan penerimaan denganberbagai macam program. Edukasi dari pemerintah dilakukan secara rutin dengan metoda pelatihanlangsung ke wajib pajak untuk peningkatan pengetahuan, melaksanakan sosialisasi peraturanperpajakan termasuk sanksi perpajakan untuk mengupdate informasi pajak. Fenomena yang terjadidiperpajakan Indonesia belakangan ini membuat Wajib Pajak dan masyarakat ragu untuk membayarpajak. Fenomena ini dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak. Teknik pengambilan sampeldilakukan dengan metode probability sampling melalui pendekatan simple random sampling (sampelacak sederhana) dengan jumlah sampel sebanyak 100 wajib pajak (wajib pajak orang pribadi yangterdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ruteng). Analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis bahwa pengetahuan perpajakan, sosialisasiperpajakan, sanksi perpajakan, dan kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhanwajib pajak didalam membayarkan pajaknya. Seorang wajib pajak harus memiliki pengetahuan tentangperpajakan baik berupa kewajiban, hak, dan sanksi yang akan didapat ketika melanggar norma-normayang ada dalam perpajakan.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":" 47","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132094230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-21DOI: 10.22225/wicaksana.6.1.2022.17-22
Putu Nita Cahyawati (Scopus ID: 57203956416), I. M. Wiguna
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kesehatan diri dan keluarga. Tujuan kegiatan pendampingan ini adalah untuk memberikan edukasi dan informasi kepada keluarga angkat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga serta pentingnya menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini. Kegiatan dilaksanakan secara langsung melalui kunjungan lapangan dan secara online dengan melibatkan 6 anggota keluarga angkat. Indikator keberhasilan program dinilai berdasarkan dua parameter yaitu: pelaksanakan program edukasi secara langsung dan peningkatan hasil posttest dibandingkan dengan pretest. Penilaian pelaksanaan program dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: “Kurang” bila tidak ada indikator keberhasilan yang tercapai; “Cukup” bila satu indikator tercapai; dan “Baik” bila dua indikator tercapai. Hasil kegiatan ini menemukan bahwa terdapat peningkatan nilai postest dibandingkan nilai pretest. Kegiatan juga telah dilakukan secara langsung dan memperoleh respon positif dari keluarga angkat. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa program memenuhi indikator yang diharapkan dan termasuk dalam kategori “Baik” karena sudah dilaksanakan secara langsung dan terdapat peningkatan hasil posttest. Walaupun demikian, perilaku hidup bersih dan sehat memerlukan kesadaran diri dari setiap anggota keluarga terutama orang tua sebagai role model bagi anak-anaknya. Perilaku ini juga perlu dilakukan secara konsisten agar mampu mendapatkan hasil yang positif khususnya bagi kesehatan individu dan keluarga.
{"title":"EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM UPAYA PENERAPAN COMMUNITY ORIENTED MEDICAL EDUCATION DI DESA PUHU, GIANYAR","authors":"Putu Nita Cahyawati (Scopus ID: 57203956416), I. M. Wiguna","doi":"10.22225/wicaksana.6.1.2022.17-22","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.1.2022.17-22","url":null,"abstract":"Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan kesehatan diri dan keluarga. Tujuan kegiatan pendampingan ini adalah untuk memberikan edukasi dan informasi kepada keluarga angkat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga serta pentingnya menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini. Kegiatan dilaksanakan secara langsung melalui kunjungan lapangan dan secara online dengan melibatkan 6 anggota keluarga angkat. Indikator keberhasilan program dinilai berdasarkan dua parameter yaitu: pelaksanakan program edukasi secara langsung dan peningkatan hasil posttest dibandingkan dengan pretest. Penilaian pelaksanaan program dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: “Kurang” bila tidak ada indikator keberhasilan yang tercapai; “Cukup” bila satu indikator tercapai; dan “Baik” bila dua indikator tercapai. Hasil kegiatan ini menemukan bahwa terdapat peningkatan nilai postest dibandingkan nilai pretest. Kegiatan juga telah dilakukan secara langsung dan memperoleh respon positif dari keluarga angkat. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa program memenuhi indikator yang diharapkan dan termasuk dalam kategori “Baik” karena sudah dilaksanakan secara langsung dan terdapat peningkatan hasil posttest. Walaupun demikian, perilaku hidup bersih dan sehat memerlukan kesadaran diri dari setiap anggota keluarga terutama orang tua sebagai role model bagi anak-anaknya. Perilaku ini juga perlu dilakukan secara konsisten agar mampu mendapatkan hasil yang positif khususnya bagi kesehatan individu dan keluarga.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126605376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-21DOI: 10.22225/wicaksana.6.1.2022.1-8
Ni Made Hegard Sukmawati (Scopus ID: 57189732715), Anny Eka Pratiwi, Dap Ratna Juwita
Kesehatan dan sampah merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sampah identik dengan sesuatu yang kotor dan berbau busuk. Penumpukan sampah dapat menimbulkan pencemaran air dan tanah, serta menimbulkan masalah sanitasi lainnya. Sanitasi buruk merupakan media yang tepat bagi perkembangbiakan pathogen maupun vektornya sehingga berpotensi menjadi sumber munculnya kejadian penyakit menular. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam memecahkan permasalahan sampah, karena keberhasilan dalam pengelolaan sampah terletak pada kontribusi partisipasi masyarakatnya. Sebual merupakan sebuah banjar yang berada di wilayah Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali. Banjar Sebual berlokasi di perbatasan kota kabupaten dan dilewati oleh jalan provinsi. Masyarakat di wilayah ini masih mengelola sampah dengan cara penimbunan di pekarangan, pembakaran, dan bahkan diantaranya melakukan pembuangan sampah ke sungai. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan lingkungan dan memberikan pembekalan mengenai teknik pengolahan sampah rumah tangga dengan metode sederhana, yaitu komposting Takakura. Metode pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi tiga tahap, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan meliputi pemaparan materi melalui presentasi, penayangan video peraga, dan demonstrasi langsung pengolahan sampah rumah tangga dengan komposting Takakura. Rancangan evaluasi kegiatan meliputi evaluasi kehadiran, partisipasi aktif kader, membandingkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam pengelolaan sampah melalui pre-test dan post-test, serta evaluasi kepuasan kader terhadap keberlanjutan program. Program PKM ini telah berjalan dengan lancar dan peserta telah memiliki pengetahuan yang cukup untuk melakukan pengolahan sampah rumah tangga dengan metode komposting keranjang Takakura. Hasil evaluasi terhadap pengetahuan peserta menunjukkan kenaikan skor pengetahuan dari rerata 27.5 (pre-test) dan terjadi kenaikan skor rerata menjadi 90.0 (post test). Evaluasi terhadap kepuasan peserta terhadap keberlangsungan program dilakukan secara kualitatif melalui dialog dan secara umum peserta menyatakan puas dengan kegiatan ini dan menyatakan telah memberikan pengetahuan baru bagi peserta.
{"title":"PEMBERDAYAAN KADER DASAWISMA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN METODE KERANJANG TAKAKURA","authors":"Ni Made Hegard Sukmawati (Scopus ID: 57189732715), Anny Eka Pratiwi, Dap Ratna Juwita","doi":"10.22225/wicaksana.6.1.2022.1-8","DOIUrl":"https://doi.org/10.22225/wicaksana.6.1.2022.1-8","url":null,"abstract":"Kesehatan dan sampah merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sampah identik dengan sesuatu yang kotor dan berbau busuk. Penumpukan sampah dapat menimbulkan pencemaran air dan tanah, serta menimbulkan masalah sanitasi lainnya. Sanitasi buruk merupakan media yang tepat bagi perkembangbiakan pathogen maupun vektornya sehingga berpotensi menjadi sumber munculnya kejadian penyakit menular. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam memecahkan permasalahan sampah, karena keberhasilan dalam pengelolaan sampah terletak pada kontribusi partisipasi masyarakatnya. Sebual merupakan sebuah banjar yang berada di wilayah Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali. Banjar Sebual berlokasi di perbatasan kota kabupaten dan dilewati oleh jalan provinsi. Masyarakat di wilayah ini masih mengelola sampah dengan cara penimbunan di pekarangan, pembakaran, dan bahkan diantaranya melakukan pembuangan sampah ke sungai. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan lingkungan dan memberikan pembekalan mengenai teknik pengolahan sampah rumah tangga dengan metode sederhana, yaitu komposting Takakura. Metode pelaksanaan kegiatan ini terbagi menjadi tiga tahap, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan meliputi pemaparan materi melalui presentasi, penayangan video peraga, dan demonstrasi langsung pengolahan sampah rumah tangga dengan komposting Takakura. Rancangan evaluasi kegiatan meliputi evaluasi kehadiran, partisipasi aktif kader, membandingkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam pengelolaan sampah melalui pre-test dan post-test, serta evaluasi kepuasan kader terhadap keberlanjutan program. Program PKM ini telah berjalan dengan lancar dan peserta telah memiliki pengetahuan yang cukup untuk melakukan pengolahan sampah rumah tangga dengan metode komposting keranjang Takakura. Hasil evaluasi terhadap pengetahuan peserta menunjukkan kenaikan skor pengetahuan dari rerata 27.5 (pre-test) dan terjadi kenaikan skor rerata menjadi 90.0 (post test). Evaluasi terhadap kepuasan peserta terhadap keberlangsungan program dilakukan secara kualitatif melalui dialog dan secara umum peserta menyatakan puas dengan kegiatan ini dan menyatakan telah memberikan pengetahuan baru bagi peserta.","PeriodicalId":369858,"journal":{"name":"WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan","volume":"261 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122709633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}