Pub Date : 2022-06-19DOI: 10.23887/jear.v6i2.43364
Ni Luh Putu Yunianti Suntari
Edukasi pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi memerlukan media yang bisa diakses oleh semua anak termasuk dengan disabilitas. Namun, media pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi bisa dikatakan masih sangat minim. Diperlukan media pembelajaran yang bisa diakses oleh semua anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan anak tuna rungu akan media belajar yang tepat. Penggalian data menggunakan wawancara mendalam dan FGD (Fokus Grup Disccusion), sehingga informasi kebutuhan sesuai kondisi subjek penelitian. Penelitian kualitatif ini, menggunakan metode deskriptif, menggambarkan fenomena aktual dan menganalisanya. Didapatkan tiga katagori informasi yang dibutuhkan oleh anak tuna rungu, yaitu: 1) kegiatan pengalaman belajar, 2) organ reproduksi dan pendidikan seksualitas, dan3) Pelecehan Seksual. Kebutuhan ini dikemas dengan video edukasi dengan konten: definisi kekerasan seksual; pelaku kekerasan seksual; tempat terjadi kekerasan seksual; berani bilang atau tidak pada kekerasan seksual; dan sentuhan boleh dan tidak boleh. Berdasarkan hal tersebut, didapatkan media yang tepat sesuai kebutuhan anak tuna rungu akan informasi tentang perlindungan keselamatan dan keamanan seksual.
{"title":"Media Edukasi untuk Meningkatkan Pengetahuan Anak Tuna Rungu tentang Perlindungan Keselamatan dan Keamanan Seksual","authors":"Ni Luh Putu Yunianti Suntari","doi":"10.23887/jear.v6i2.43364","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.43364","url":null,"abstract":"Edukasi pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi memerlukan media yang bisa diakses oleh semua anak termasuk dengan disabilitas. Namun, media pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi bisa dikatakan masih sangat minim. Diperlukan media pembelajaran yang bisa diakses oleh semua anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan anak tuna rungu akan media belajar yang tepat. Penggalian data menggunakan wawancara mendalam dan FGD (Fokus Grup Disccusion), sehingga informasi kebutuhan sesuai kondisi subjek penelitian. Penelitian kualitatif ini, menggunakan metode deskriptif, menggambarkan fenomena aktual dan menganalisanya. Didapatkan tiga katagori informasi yang dibutuhkan oleh anak tuna rungu, yaitu: 1) kegiatan pengalaman belajar, 2) organ reproduksi dan pendidikan seksualitas, dan3) Pelecehan Seksual. Kebutuhan ini dikemas dengan video edukasi dengan konten: definisi kekerasan seksual; pelaku kekerasan seksual; tempat terjadi kekerasan seksual; berani bilang atau tidak pada kekerasan seksual; dan sentuhan boleh dan tidak boleh. Berdasarkan hal tersebut, didapatkan media yang tepat sesuai kebutuhan anak tuna rungu akan informasi tentang perlindungan keselamatan dan keamanan seksual.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"11 3 Suppl 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132987441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-19DOI: 10.23887/jear.v6i2.45879
Imtikhanah Imtikhanah
Rendahnya konsentrasi belajar dan terlalu besarnya dominasi guru dalam pembelajaran menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan konsetrasi belajar dan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode demonstrasi pada pembelajaran jarak jauh. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang diadopsi dari model Kemmis dan McTaggart. Penelitian dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus sebanyak 3 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah 24 orang siswa sekolah menangah kejuruan kelas XII Kriya Kreatif Batik dan Tekstil (KKBT) 2. Konsentrasi belajar dinilai menggunakan lembar observasi dan hasil belajar dinilai menggunakan soal tes. Konsentrasi belajar dan hasil belajar dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan teknik persentase. Konsentrasi belajar siswa pada siklus 1 sebesar 75% dan meningkatkan sebesar 13% menjadi 88% pada siklus 2. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 75% dan meningkat sebesar 17% menjadi 92% pada siklus 2. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa.
{"title":"Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions pada Pembelajaran Jarak Jauh untuk Meningkatkan Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa SMK","authors":"Imtikhanah Imtikhanah","doi":"10.23887/jear.v6i2.45879","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.45879","url":null,"abstract":"Rendahnya konsentrasi belajar dan terlalu besarnya dominasi guru dalam pembelajaran menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan konsetrasi belajar dan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode demonstrasi pada pembelajaran jarak jauh. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang diadopsi dari model Kemmis dan McTaggart. Penelitian dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus sebanyak 3 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah 24 orang siswa sekolah menangah kejuruan kelas XII Kriya Kreatif Batik dan Tekstil (KKBT) 2. Konsentrasi belajar dinilai menggunakan lembar observasi dan hasil belajar dinilai menggunakan soal tes. Konsentrasi belajar dan hasil belajar dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan teknik persentase. Konsentrasi belajar siswa pada siklus 1 sebesar 75% dan meningkatkan sebesar 13% menjadi 88% pada siklus 2. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 75% dan meningkat sebesar 17% menjadi 92% pada siklus 2. Jadi, model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan hasil belajar siswa.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122392823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-19DOI: 10.23887/jear.v6i2.46755
Ni Luh Ratnadi
Komitmen kerja menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan kerja seseorang pegawai termasuk guru. Hanya saja kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa komitmen kinerja guru masih rendah, sehingga membutuhkan supervisi klinis sebagai bentuk pengawasan kepala sekolah. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui peningkatan komitmen kerja guru melalui proses supervisi klinis. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksakan dalam dua siklus penelitian. Pada masing-masing siklus penelitian terdapat empat tahapan pelaksanaan yang terdiri atas perancanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan proses refleksi. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni 16 orang guru sekolah dasar. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dengan instrumen berupa lembar angket komitmen kerja guru yang dibuat menggunakan skala likert 1-5 sehingga data yang diperoleh berupa skor. Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data analisis statistik yaitu metode analisis statistik dektiptif dan metode analisis statistik inferensial. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa rata-rata prasiklus sebesar 128,56 dengan kategori sedang, meningkat pada siklus I rata-ratanya menjadi 151,25 dengan kategori tinggi, dan meningkat lagi pada siklus II rata-ratanya menjadi 176,81 dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan supervisi klinis secara efektif dapat meningkatkan komitmen kerja guru sekolah dasar.
{"title":"Supervisi Klinis untuk Meningkatkan Komitmen Kerja Guru","authors":"Ni Luh Ratnadi","doi":"10.23887/jear.v6i2.46755","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.46755","url":null,"abstract":"Komitmen kerja menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan kerja seseorang pegawai termasuk guru. Hanya saja kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa komitmen kinerja guru masih rendah, sehingga membutuhkan supervisi klinis sebagai bentuk pengawasan kepala sekolah. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui peningkatan komitmen kerja guru melalui proses supervisi klinis. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksakan dalam dua siklus penelitian. Pada masing-masing siklus penelitian terdapat empat tahapan pelaksanaan yang terdiri atas perancanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi, dan proses refleksi. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni 16 orang guru sekolah dasar. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dengan instrumen berupa lembar angket komitmen kerja guru yang dibuat menggunakan skala likert 1-5 sehingga data yang diperoleh berupa skor. Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data analisis statistik yaitu metode analisis statistik dektiptif dan metode analisis statistik inferensial. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa rata-rata prasiklus sebesar 128,56 dengan kategori sedang, meningkat pada siklus I rata-ratanya menjadi 151,25 dengan kategori tinggi, dan meningkat lagi pada siklus II rata-ratanya menjadi 176,81 dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan supervisi klinis secara efektif dapat meningkatkan komitmen kerja guru sekolah dasar.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126847941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-19DOI: 10.23887/jear.v6i2.47089
I. G. Ariana
Pengembangan pendidikan agama Hindu belum optimal, sehingga diperlukan perbaikan dan peningkatan, baik sarana dan prasarana pendidikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis model pembelajaran kooperatif Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar pada pelajaran pendidikan Agama Hindu dan Budi Pakerti siswa kelas IX/C. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX/C yang berjumlah 30 orang. Data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi, metode tes, dan metode angket. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan Agama Hindu, dan BP Pada siklus I, II, dan III rata-rata aktivitas belajar siswa berturut adalah 70,55 (Cukup Aktif), 75,75 (Cukup Aktif), dan 85,56 (Aktif). Aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus III mengalami peningkatan 15,01%. Respon siswa pada penerapan model pembelajaran Jigsaw pada siklus I sebesar 35,9, meningkat menjadi 39,73 pada siklus II, dan pada siklus III sebesar 45,73. Terdapat peningkatan dari siklus I sampai siklus III sebesar 9,83 termasuk dalam kriteria Sangat Positif. Jadi, penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas, Respon, dan Prestasi Belajar Siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti","authors":"I. G. Ariana","doi":"10.23887/jear.v6i2.47089","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.47089","url":null,"abstract":"Pengembangan pendidikan agama Hindu belum optimal, sehingga diperlukan perbaikan dan peningkatan, baik sarana dan prasarana pendidikan. Penelitian ini bertujuan menganalisis model pembelajaran kooperatif Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar pada pelajaran pendidikan Agama Hindu dan Budi Pakerti siswa kelas IX/C. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX/C yang berjumlah 30 orang. Data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi, metode tes, dan metode angket. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan Agama Hindu, dan BP Pada siklus I, II, dan III rata-rata aktivitas belajar siswa berturut adalah 70,55 (Cukup Aktif), 75,75 (Cukup Aktif), dan 85,56 (Aktif). Aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus III mengalami peningkatan 15,01%. Respon siswa pada penerapan model pembelajaran Jigsaw pada siklus I sebesar 35,9, meningkat menjadi 39,73 pada siklus II, dan pada siklus III sebesar 45,73. Terdapat peningkatan dari siklus I sampai siklus III sebesar 9,83 termasuk dalam kriteria Sangat Positif. Jadi, penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122829708","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-19DOI: 10.23887/jear.v6i2.45526
Ida Bagus Mega Astawa
Kurang menariknya pembelajaran geografi menyebabkan rendahnya Spatial thinking skills siswa. Berkenaan dengan itu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan meningkatkan Spatial thinking skills siswa melalui penerapan metode demonstrasi berpendekatan kontekstual. Tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari empat langkah (perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi). Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan tes, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode demonstrasi berpendekatan kontekstual dalam pembelajaran geografi dapat meningkatkan Spatial thinking skills siswa dari 20.26/rendah (kondisi awal) menjadi 29.30/sedang (siklus 1), dan 36.56/tinggi (siklus 2). Hal itu didukung oleh peningkatan aktivitas belajar siswa dari 25% (siklus 1) menjadi 85% (siklus 2) dan hasil belajar siswa dari rata-rata 67.30 (siklus 1) menjadi 75.87 (siklus 2). Dengan demikian berarti metode demonstrasi berpendekatan kontekstual dapat meningkatkan Spatial thinking skills siswa dalam pembelajaran geografi sejalan dengan aktivitas dan hasil belajarnya. Keberhasilan pengimplementasian metode demonstrasi berpendakatan kontektual dalam PTK ini adalah melalui upaya menumbuhkan motivasi dan kesiapan siswa untuk belajar sehingga pemikiran kritisnya dapat ditumbuhkan dalam menguasai Spatial thinking skills dalam pembelajaran geografi.
{"title":"Peningkatan Spatial Thinking Skills Siswa dalam Pembelajaran Geografi melalui Metode Demonstrasi Berpendekatan Kontekstual","authors":"Ida Bagus Mega Astawa","doi":"10.23887/jear.v6i2.45526","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.45526","url":null,"abstract":"Kurang menariknya pembelajaran geografi menyebabkan rendahnya Spatial thinking skills siswa. Berkenaan dengan itu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan meningkatkan Spatial thinking skills siswa melalui penerapan metode demonstrasi berpendekatan kontekstual. Tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari empat langkah (perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi). Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan tes, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode demonstrasi berpendekatan kontekstual dalam pembelajaran geografi dapat meningkatkan Spatial thinking skills siswa dari 20.26/rendah (kondisi awal) menjadi 29.30/sedang (siklus 1), dan 36.56/tinggi (siklus 2). Hal itu didukung oleh peningkatan aktivitas belajar siswa dari 25% (siklus 1) menjadi 85% (siklus 2) dan hasil belajar siswa dari rata-rata 67.30 (siklus 1) menjadi 75.87 (siklus 2). Dengan demikian berarti metode demonstrasi berpendekatan kontekstual dapat meningkatkan Spatial thinking skills siswa dalam pembelajaran geografi sejalan dengan aktivitas dan hasil belajarnya. Keberhasilan pengimplementasian metode demonstrasi berpendakatan kontektual dalam PTK ini adalah melalui upaya menumbuhkan motivasi dan kesiapan siswa untuk belajar sehingga pemikiran kritisnya dapat ditumbuhkan dalam menguasai Spatial thinking skills dalam pembelajaran geografi.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114317346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-19DOI: 10.23887/jear.v6i2.46610
Ketut Partami
Guru belum mampu menerapkan penilaian autentik sesuai dengan kurikulum 2013. Hal ini dibuktikan dengan menunjukkan hasil penilaian yang dimiliki guru, hasilnya masih banyak catatan penilaian yang kosong. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyusun penilaian autentik pada guru SD melalui penerapan bimbingan individual. Jenis penelitian merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah guru berjumlah 6 orang yang terdiri dari 2 orang guru laki-laki dan 4 orang guru perempuan. Data kemampuan guru menyusun penilaian autentik diperoleh melalui penilaian dokumen penilaian yang telah disusun dengan menggunakan instrumen observasi, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif disajikan dalam bentuk rata-rata nilai kemampuan guru menyusun penilaian autentik. Penelitian dilaksanakan selama dua siklus, hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan guru dalam menyusun penilaian autentik yaitu sebelum dilaksanakan bimbingan individual nilai rata-rata kemampuan guru sebesar 61,31 meningkat pada siklus I menjadi 68,21 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 77,14. Maka, kemampuan guru SD menyusun penilaian autentik dapat meningkat melalui penerapan bimbingan individual. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun penilaian autentik.
{"title":"Bimbingan Individual untuk Meningkatkan Kemampuan Menyusun Penilaian Autentik","authors":"Ketut Partami","doi":"10.23887/jear.v6i2.46610","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.46610","url":null,"abstract":"Guru belum mampu menerapkan penilaian autentik sesuai dengan kurikulum 2013. Hal ini dibuktikan dengan menunjukkan hasil penilaian yang dimiliki guru, hasilnya masih banyak catatan penilaian yang kosong. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyusun penilaian autentik pada guru SD melalui penerapan bimbingan individual. Jenis penelitian merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah guru berjumlah 6 orang yang terdiri dari 2 orang guru laki-laki dan 4 orang guru perempuan. Data kemampuan guru menyusun penilaian autentik diperoleh melalui penilaian dokumen penilaian yang telah disusun dengan menggunakan instrumen observasi, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif disajikan dalam bentuk rata-rata nilai kemampuan guru menyusun penilaian autentik. Penelitian dilaksanakan selama dua siklus, hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan guru dalam menyusun penilaian autentik yaitu sebelum dilaksanakan bimbingan individual nilai rata-rata kemampuan guru sebesar 61,31 meningkat pada siklus I menjadi 68,21 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 77,14. Maka, kemampuan guru SD menyusun penilaian autentik dapat meningkat melalui penerapan bimbingan individual. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun penilaian autentik.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124947348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-19DOI: 10.23887/jear.v6i2.46037
Sri Winarti
Semenjak diberlakukan pembelajaran jarak jauh di era pandemi Covid-19, terjadi penurunan hasil belajar pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan media belajar video pada materi Laporan Keuangan dan Analisa Laporan Keuangan. Penelitian ini menggunakan penelitian jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan 4 tahapan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri atas 3 pertemuan. Penelitian tindakan ini melibatkan 31 orang siswa (8 laki-laki dan 23 Perempuan) sebagai responden. Seluruh responden berasal dari kelas XII Multimedia SMK Negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal meningkat sebesar 15 poin dari 75 pada pra-siklus menjadi 90 pada siklus 2. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan mengalami peningkatan sebesar 32% dari 58% yang tuntas pada pra-siklus menjadi 90% pada siklus 2. Jadi, penggunaan media video mampu meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan pada materi Laporan Keuangan dan Analisa Laporan Keuangan.
{"title":"Penerapan Media Video untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan","authors":"Sri Winarti","doi":"10.23887/jear.v6i2.46037","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.46037","url":null,"abstract":"Semenjak diberlakukan pembelajaran jarak jauh di era pandemi Covid-19, terjadi penurunan hasil belajar pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan media belajar video pada materi Laporan Keuangan dan Analisa Laporan Keuangan. Penelitian ini menggunakan penelitian jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan 4 tahapan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri atas 3 pertemuan. Penelitian tindakan ini melibatkan 31 orang siswa (8 laki-laki dan 23 Perempuan) sebagai responden. Seluruh responden berasal dari kelas XII Multimedia SMK Negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal meningkat sebesar 15 poin dari 75 pada pra-siklus menjadi 90 pada siklus 2. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan mengalami peningkatan sebesar 32% dari 58% yang tuntas pada pra-siklus menjadi 90% pada siklus 2. Jadi, penggunaan media video mampu meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan pada materi Laporan Keuangan dan Analisa Laporan Keuangan.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121371146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-19DOI: 10.23887/jear.v6i2.46609
I. W. Anom Susila
Pembelajaran pendidikan jasmani belum dapat berjalan efektif. Pelaksanaan pembelajaran siswa diberikan penjelasan singkat tentang materi kemudian siswa latihan secara mandiri. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan siswa masih dalam kategori cukup. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan siswa kelas V SD. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Rancangan masing-masing siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas V SD yang jumlahnya 45 orang. Metode pengumpulan data dengan metode tes. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan siswa kelas V SD yaitu prasiklus sebesar 68,00% yang tergolong cukup, siklus I sebesar 72,70% yang tergolong cukup, dan meningkat pada siklus II sebesar 79,30% yang tergolong baik. Maka, model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Implikasi penelitian ini diharapkan guru dapat terus menerapkan model pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
{"title":"Model Kooperatif Tipe Students Teams Achievement Divisions untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan","authors":"I. W. Anom Susila","doi":"10.23887/jear.v6i2.46609","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.46609","url":null,"abstract":"Pembelajaran pendidikan jasmani belum dapat berjalan efektif. Pelaksanaan pembelajaran siswa diberikan penjelasan singkat tentang materi kemudian siswa latihan secara mandiri. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan siswa masih dalam kategori cukup. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan siswa kelas V SD. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Rancangan masing-masing siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian yang digunakan adalah siswa kelas V SD yang jumlahnya 45 orang. Metode pengumpulan data dengan metode tes. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan siswa kelas V SD yaitu prasiklus sebesar 68,00% yang tergolong cukup, siklus I sebesar 72,70% yang tergolong cukup, dan meningkat pada siklus II sebesar 79,30% yang tergolong baik. Maka, model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Implikasi penelitian ini diharapkan guru dapat terus menerapkan model pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130248889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-05DOI: 10.23887/jear.v6i2.44664
Mawaroh Ken Wardani, Ade Iriani
Program pelatihan untuk guru-guru Bahasa Inggris yang dilaksanakan selama ini belum menyentuh esensinya dan belum memberikan bukti nyata. Hal itu dikarenakan belum adanya modul atau acuan yang digunakan oleh guru-guru dalam mengikuti pelatihan selama ini, Ditambah lagi tidak ada tindak lanjut dan evaluasi setelah pelaksanaan diklat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pelatihan model pembelajaran berbasis proyek berorientasi soft skill untuk guru Bahasa Inggris di SMK. Subjek penelitian adalah guru-guru Bahasa Inggris dari empat SMK. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif-kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, test, observasi, dokumentasi, dan survey di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek sesuai dan bagus dilakukan dalam pengajaran Bahasa Inggris di SMK; materi diklat Bahasa Inggris di SMK selama ini dilaksanakan secara bersamaan dengan mata pelajaran lain; materi diklat Bahasa Inggris yang diberikan di SMK sebatas pemberian materi melalui powerpoint dari instruktur; modul pelatihan yang dikembangkan mendapatkan validasi dari 3 ahli memenuhi kriteria sangat valid (>80%). Hasil observasi pelaksanaan pelatihan dengan modul pelatihan mendapatkan hasil 84% berkategori baik. Tanggapan guru terhadap modul pelatihan sebesar 83,55% berkategori baik. Pelaksanaan pelatihan menggunakan modul menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru sebesar 86,6%. Modul Pelatihan yang dikembangkan terbukti sangat valid dan efektif untuk meningkatkan kompetensi guru-guru Bahasa Inggris dalam pengajaran di kelas.
{"title":"Soft Skill Oriented Project Based Learning Training Module in Center of Excellence Vocational High School","authors":"Mawaroh Ken Wardani, Ade Iriani","doi":"10.23887/jear.v6i2.44664","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.44664","url":null,"abstract":"Program pelatihan untuk guru-guru Bahasa Inggris yang dilaksanakan selama ini belum menyentuh esensinya dan belum memberikan bukti nyata. Hal itu dikarenakan belum adanya modul atau acuan yang digunakan oleh guru-guru dalam mengikuti pelatihan selama ini, Ditambah lagi tidak ada tindak lanjut dan evaluasi setelah pelaksanaan diklat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pelatihan model pembelajaran berbasis proyek berorientasi soft skill untuk guru Bahasa Inggris di SMK. Subjek penelitian adalah guru-guru Bahasa Inggris dari empat SMK. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif-kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, test, observasi, dokumentasi, dan survey di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek sesuai dan bagus dilakukan dalam pengajaran Bahasa Inggris di SMK; materi diklat Bahasa Inggris di SMK selama ini dilaksanakan secara bersamaan dengan mata pelajaran lain; materi diklat Bahasa Inggris yang diberikan di SMK sebatas pemberian materi melalui powerpoint dari instruktur; modul pelatihan yang dikembangkan mendapatkan validasi dari 3 ahli memenuhi kriteria sangat valid (>80%). Hasil observasi pelaksanaan pelatihan dengan modul pelatihan mendapatkan hasil 84% berkategori baik. Tanggapan guru terhadap modul pelatihan sebesar 83,55% berkategori baik. Pelaksanaan pelatihan menggunakan modul menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru sebesar 86,6%. Modul Pelatihan yang dikembangkan terbukti sangat valid dan efektif untuk meningkatkan kompetensi guru-guru Bahasa Inggris dalam pengajaran di kelas.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"1022 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116255655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-05DOI: 10.23887/jear.v6i2.43917
Isa Purwanti
Hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran teknik pengolahan audio dan video kurang baik karena siswa tidak mau mendengarkan pelajaran yang diberikan oleh guru dan tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode resitasi. Model penelitian tindakan kelas Kemmis dan McTaggart 4 tahap diadopsi untuk mencapai tujuan ini. Responden yang berpartisipasi sebanyak 32 orang siswa yang berasal dari kelas XII Multimedia 1 SMK. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi keaktifan siswa, serta instrumen tes kognitif. Lembar observasi aktivitas guru menggunakan skala likert 4-point, lembar observasi aktivitas siswa menggunakan check list, dan tes kognitif berupa pilihan ganda. Seluruh data dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dari skor 67.2 (Cukup Baik) pada siklus 1, menjadi 74.2 (Cukup Baik) pada siklus 2. Aktivitas siswa meningkat dari skor 77.5 (Baik) pada siklus 1, menjadi 83.5 (Baik) pada siklus 2. Rata-rata kelas meningkat dari 84.2 (Sedang) menjadi 85.6 (Tinggi) pada siklus 2. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pada akhir siklus mencapai 100%. Jadi, metode resitasi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII Multimedia 1 SMK.
{"title":"Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Pengolahan Audio dan Video dengan Metode Resitasi","authors":"Isa Purwanti","doi":"10.23887/jear.v6i2.43917","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.43917","url":null,"abstract":"Hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran teknik pengolahan audio dan video kurang baik karena siswa tidak mau mendengarkan pelajaran yang diberikan oleh guru dan tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode resitasi. Model penelitian tindakan kelas Kemmis dan McTaggart 4 tahap diadopsi untuk mencapai tujuan ini. Responden yang berpartisipasi sebanyak 32 orang siswa yang berasal dari kelas XII Multimedia 1 SMK. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi keaktifan siswa, serta instrumen tes kognitif. Lembar observasi aktivitas guru menggunakan skala likert 4-point, lembar observasi aktivitas siswa menggunakan check list, dan tes kognitif berupa pilihan ganda. Seluruh data dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas guru dari skor 67.2 (Cukup Baik) pada siklus 1, menjadi 74.2 (Cukup Baik) pada siklus 2. Aktivitas siswa meningkat dari skor 77.5 (Baik) pada siklus 1, menjadi 83.5 (Baik) pada siklus 2. Rata-rata kelas meningkat dari 84.2 (Sedang) menjadi 85.6 (Tinggi) pada siklus 2. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan pada akhir siklus mencapai 100%. Jadi, metode resitasi efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII Multimedia 1 SMK.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132441709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}