Pub Date : 2021-12-26DOI: 10.23887/jear.v5i4.12340
Hezron Tamelab, Gusti Ngurah Japa
Sulitnya siswa dalam memahami konsep di setiap materi IPA mengakibatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD masih rendah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran make a match bermediakan katru bergambar. Subjek penelitian adalah siswa kelas V B di sekolah dasar berjumlah 37 orang yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi. Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I, data hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 60,81% pada kategori hasil belajar tinggi. Namun, masih ada beberapa siswa yang masih berada pada kategori hasil belajar cukup. Pada siklus II, hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 73,12 % pada kategori hasil belajar tinggi. Selain itu, seluruh siswa sudah berada pada kategori hasil belajar tinggi atau sangat tinggi. Ini berarti bahwa peningkatan minat belajar siswa mencapai 12,31 %. Jadi, model pembelajaran make a match bermediakan kartu bergambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V di SD. Implikasinya, hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan guru pada proses pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahami materi, yang secara tidak langsung akan meningkatkan hasil belajar siswa.
{"title":"Dampak Model Pembelajaran Make a Match Bermediakan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V di SD","authors":"Hezron Tamelab, Gusti Ngurah Japa","doi":"10.23887/jear.v5i4.12340","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.12340","url":null,"abstract":"Sulitnya siswa dalam memahami konsep di setiap materi IPA mengakibatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD masih rendah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran make a match bermediakan katru bergambar. Subjek penelitian adalah siswa kelas V B di sekolah dasar berjumlah 37 orang yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi. Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I, data hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 60,81% pada kategori hasil belajar tinggi. Namun, masih ada beberapa siswa yang masih berada pada kategori hasil belajar cukup. Pada siklus II, hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 73,12 % pada kategori hasil belajar tinggi. Selain itu, seluruh siswa sudah berada pada kategori hasil belajar tinggi atau sangat tinggi. Ini berarti bahwa peningkatan minat belajar siswa mencapai 12,31 %. Jadi, model pembelajaran make a match bermediakan kartu bergambar dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V di SD. Implikasinya, hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan guru pada proses pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahami materi, yang secara tidak langsung akan meningkatkan hasil belajar siswa.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116786853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-26DOI: 10.23887/jear.v5i4.12346
M. Mustakim
Berbicara merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat berkomunikasi dengan individu lainnya. Hanya saja tidak semua orang mampu berbicara dengan baik, khususnya berbicara di depan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara dalam pembelajaran berceramah pada siswa SMK dengan menerapkan metode mind mapping. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus penelitian. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni 32 orang siswa SMK. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi, tes, angket, dan wawancara. Instrumen yang digunakan yakni tes kemampuan berbicara serta lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata kemampuan berbicara siswa yakni 77,3 yang berada pada kategori baik dan meningkat menjadi 86,5 pada siklus II. Secara klasikal meningkat dari 50% pada siklus I menjadi 84,3% pada siklus II. Selain itu, penerapan metode mind mapping juga mendapatkan respons yang positif. Hal ini ditunjukkan pada data respons siklus I dengan skor 19,03 % dengan kategori positif dan meningkat menjadi 20,8 % kategori positif pada siklus II. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut, maka penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa secara efektif.
{"title":"Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara (Berceramah) Siswa SMK","authors":"M. Mustakim","doi":"10.23887/jear.v5i4.12346","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.12346","url":null,"abstract":"Berbicara merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat berkomunikasi dengan individu lainnya. Hanya saja tidak semua orang mampu berbicara dengan baik, khususnya berbicara di depan umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara dalam pembelajaran berceramah pada siswa SMK dengan menerapkan metode mind mapping. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus penelitian. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni 32 orang siswa SMK. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi, tes, angket, dan wawancara. Instrumen yang digunakan yakni tes kemampuan berbicara serta lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata kemampuan berbicara siswa yakni 77,3 yang berada pada kategori baik dan meningkat menjadi 86,5 pada siklus II. Secara klasikal meningkat dari 50% pada siklus I menjadi 84,3% pada siklus II. Selain itu, penerapan metode mind mapping juga mendapatkan respons yang positif. Hal ini ditunjukkan pada data respons siklus I dengan skor 19,03 % dengan kategori positif dan meningkat menjadi 20,8 % kategori positif pada siklus II. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut, maka penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa secara efektif.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132688266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-26DOI: 10.23887/jear.v5i4.42455
Axel Valentino Sugondo, I. L. P. Utami, I. N. P. Hadisaputra
Kondisi yang terjadi di dalam kelas adalah siswa sulit untuk menulis paragraf sederhana dalam bahasa Inggris melalui teknik menghafal. Siswa mudah lupa dan sulit menyusun poin-poin penting dalam proses menulis dengan teknik menghafal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan dictogloss dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan menyusun ide, khususnya dalam menulis teks deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan penelitian tindakan kelas. Hal ini dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan menulis teks deskriptif siswa menggunakan dictogloss dalam proses pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan instrumen tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik dictogloss memotivasi siswa untuk memiliki ide yang lebih luas untuk menulis teks deskriptif mereka. Dengan meminta siswa mengerjakan tugas dalam kelompok, mereka senang menyelesaikan tugas secara bersama-sama. Mereka juga lebih baik dalam tugas individu ketika mereka mencoba mengembangkan paragraf mereka. Meskipun komponen menulis mereka masih belum cukup baik, hasil menulis mereka meningkat dari tes pra-penilaian ke tes akhir siklus. Berdasarkan permasalahan tersebut, dictogloss dapat menjadi panduan yang berguna untuk membantu siswa lebih lancar dalam menulis ide-ide mereka. Ini adalah teknik guru membacakan teks pendek kepada siswa dan siswa hanya mendengarkan. Kemudian, guru membacakan kembali teks tersebut untuk kedua kalinya dan siswa menuliskan kata kunci teks tersebut di kertas mereka, kemudian siswa membuat paragraf lengkap berdasarkan kata kuncinya.
{"title":"The Use of Dictogloss to Teach Writing in Junior High School","authors":"Axel Valentino Sugondo, I. L. P. Utami, I. N. P. Hadisaputra","doi":"10.23887/jear.v5i4.42455","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.42455","url":null,"abstract":"Kondisi yang terjadi di dalam kelas adalah siswa sulit untuk menulis paragraf sederhana dalam bahasa Inggris melalui teknik menghafal. Siswa mudah lupa dan sulit menyusun poin-poin penting dalam proses menulis dengan teknik menghafal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan dictogloss dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan menyusun ide, khususnya dalam menulis teks deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan penelitian tindakan kelas. Hal ini dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan menulis teks deskriptif siswa menggunakan dictogloss dalam proses pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan instrumen tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik dictogloss memotivasi siswa untuk memiliki ide yang lebih luas untuk menulis teks deskriptif mereka. Dengan meminta siswa mengerjakan tugas dalam kelompok, mereka senang menyelesaikan tugas secara bersama-sama. Mereka juga lebih baik dalam tugas individu ketika mereka mencoba mengembangkan paragraf mereka. Meskipun komponen menulis mereka masih belum cukup baik, hasil menulis mereka meningkat dari tes pra-penilaian ke tes akhir siklus. Berdasarkan permasalahan tersebut, dictogloss dapat menjadi panduan yang berguna untuk membantu siswa lebih lancar dalam menulis ide-ide mereka. Ini adalah teknik guru membacakan teks pendek kepada siswa dan siswa hanya mendengarkan. Kemudian, guru membacakan kembali teks tersebut untuk kedua kalinya dan siswa menuliskan kata kunci teks tersebut di kertas mereka, kemudian siswa membuat paragraf lengkap berdasarkan kata kuncinya.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127659864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-26DOI: 10.23887/jear.v5i4.12342
Ilham Prasetyo
Menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki peserta didik, kususnya pada mata pelajaran bahasa Inggris. Hanya saja kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis descriptive text siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris masih sangat rendah. Dari permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengertahui peningkatan kemampuan siswa menulis descriptive text setelah belajar menggunakan metode picture and picture. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus penelitian. Setiap siklus penelitian terdiri dari 4 fase, dia ntaranya adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni 36 orang siswa SMK. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi menulis dalam proses pembelajaran siklus pertama sebesar 81,80% dan 73,05%. Pada siklus kedua hasil belajar siswa pada kompetensi menulis sebesar 84,02%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode picture and picture dapat meningkatkan kemampuan menulis descriptive text pada siswa kelas X SMK.
{"title":"Meningkatkan Kemampuan Menulis Descriptive Text Menggunakan Metode Picture and Picture","authors":"Ilham Prasetyo","doi":"10.23887/jear.v5i4.12342","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.12342","url":null,"abstract":"Menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki peserta didik, kususnya pada mata pelajaran bahasa Inggris. Hanya saja kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis descriptive text siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris masih sangat rendah. Dari permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengertahui peningkatan kemampuan siswa menulis descriptive text setelah belajar menggunakan metode picture and picture. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus penelitian. Setiap siklus penelitian terdiri dari 4 fase, dia ntaranya adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni 36 orang siswa SMK. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi menulis dalam proses pembelajaran siklus pertama sebesar 81,80% dan 73,05%. Pada siklus kedua hasil belajar siswa pada kompetensi menulis sebesar 84,02%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode picture and picture dapat meningkatkan kemampuan menulis descriptive text pada siswa kelas X SMK.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128610733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-22DOI: 10.23887/jear.v5i4.40575
Ni Made Sunilawati
Siswa mengalami kesulitan memahami konsep akademik yang mereka biasa pelajari, yaitu menggunakan sesuatu yang abstrak. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VI. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang, terdiri dari 20 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Data hasil belajar PKn dikumpulkan melalui tes dan di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Setelah melakukan analisis diperoleh hasil belajar siswa yaitu dari rerata skor prasiklus sebesar 70,75, rerata skor pada siklus I sebesar 75,00, dan terjadi peningkatan rerata sebesar 4,25, rerata skor hasil belajar PKn siswa dari siklus I sebesar 75,00 dan pada siklus II sebesar 81,7. Rerata skor hasil belajar dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 6,75 poin sedangakan dari prasiklus ke siklus II meningkat sebesar 11,00 poin. Ini berarti bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VI. Implikasi penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi bagi guru maupun peneliti lainnya agar menggunakan model pembelajaran Jigsaw pada pembelajaran PKn untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru.
{"title":"Dampak Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VI","authors":"Ni Made Sunilawati","doi":"10.23887/jear.v5i4.40575","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.40575","url":null,"abstract":"Siswa mengalami kesulitan memahami konsep akademik yang mereka biasa pelajari, yaitu menggunakan sesuatu yang abstrak. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VI. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang, terdiri dari 20 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Data hasil belajar PKn dikumpulkan melalui tes dan di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Setelah melakukan analisis diperoleh hasil belajar siswa yaitu dari rerata skor prasiklus sebesar 70,75, rerata skor pada siklus I sebesar 75,00, dan terjadi peningkatan rerata sebesar 4,25, rerata skor hasil belajar PKn siswa dari siklus I sebesar 75,00 dan pada siklus II sebesar 81,7. Rerata skor hasil belajar dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 6,75 poin sedangakan dari prasiklus ke siklus II meningkat sebesar 11,00 poin. Ini berarti bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VI. Implikasi penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi bagi guru maupun peneliti lainnya agar menggunakan model pembelajaran Jigsaw pada pembelajaran PKn untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116027753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-06DOI: 10.23887/jear.v5i4.40036
Luh Redasi
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar Matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check pada siswa kelas V SD Negeri 5 Sukasada semester I tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan siswa kelas V yang berjumlah 13 orang siswa. Objek penelitian ini adalah hasil belajar Matematika. Dalam penelitian ini data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan tes hasil belajar, metode analisis data dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar mata pelajaran Matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check pada siswa kelas V semester I tahun pelajaran 2019/2020 dinyatakan meningkat, hal dibuktikan terjadi perbedaan hasil belajar antara siklus I (jumlah 795, rata-rata 61, daya serap 61%, ketuntasan belajar 46%) dan siklus II (jumlah 910, rata-rata 70, daya serap 70%, ketuntasan belajar 92%). Terjadi peningkatan hasil belajar antara siklus I dan siklus II, menunjukan kenaikan rata-rata daya serap 9% dan pada ketuntasan belajar mengalami kenaikan sebesar 46%. Kesimpulan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check pada siswa kelas V SD Negeri 5 Sukasada semester I tahun pelajaran 2019/2020 dapat meningkatkan hasil belajar Matematika.
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Check untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar","authors":"Luh Redasi","doi":"10.23887/jear.v5i4.40036","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.40036","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar Matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check pada siswa kelas V SD Negeri 5 Sukasada semester I tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan siswa kelas V yang berjumlah 13 orang siswa. Objek penelitian ini adalah hasil belajar Matematika. Dalam penelitian ini data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan tes hasil belajar, metode analisis data dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar mata pelajaran Matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check pada siswa kelas V semester I tahun pelajaran 2019/2020 dinyatakan meningkat, hal dibuktikan terjadi perbedaan hasil belajar antara siklus I (jumlah 795, rata-rata 61, daya serap 61%, ketuntasan belajar 46%) dan siklus II (jumlah 910, rata-rata 70, daya serap 70%, ketuntasan belajar 92%). Terjadi peningkatan hasil belajar antara siklus I dan siklus II, menunjukan kenaikan rata-rata daya serap 9% dan pada ketuntasan belajar mengalami kenaikan sebesar 46%. Kesimpulan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Check pada siswa kelas V SD Negeri 5 Sukasada semester I tahun pelajaran 2019/2020 dapat meningkatkan hasil belajar Matematika. ","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129649428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-23DOI: 10.23887/jear.v5i4.39063
Ketut Suci Mertari
Rendahnya kedisiplinan guru dan kurang optimalnya pelaksanaan pembelajaran merupakan masalah yang muncul saat pandemi covid-19. Kondisi seperti itu menimbulkan kejenuhan, dan kejengkelan, sehingga minat, atensi dan dorongan peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kedisiplinan dan kualitas pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 melalui supervisi akademik di SD. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian sebanyak 11 orang guru, terdiri atas 3 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pengumpulan data menggunakan metode nontes berupa lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kedisiplinan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I terdapat 2 orang guru berada pada tingkat kedisiplinan dengan kategori tinggi, 5 orang guru dengan kategori sedang, dan 4 orang guru dengan kategori rendah. Pada siklus II terdapat 4 orang dengan kategori tinngi, sisanya terdapat 7 orang guru pada kategori sedang. Sedangkan, dilihat dari kualitas pembelajaran, pada siklus I terdapat 2 orang guru berada pada kategori tinggi, 5 orang guru dengan kategori sedang, dan 4 orang guru dengan kategori rendah. Pada siklus II terdapat 4 orang dengan kategori tinngi, 7 orang guru dengan kategori sedang. Jadi, supervisi akademik dapat meningkatkan displin dan kualitas pembelajaran di SD. Implikasi penelitian ini diharapkan melalui supervisi, guru dapat meningkatkan profesionalisme guru, sehingga kualitas pembelajaran menjadi baik.
{"title":"Upaya Peningkatan Kedisiplinan dan Kualitas Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 melalui Supervisi Akademik di SD","authors":"Ketut Suci Mertari","doi":"10.23887/jear.v5i4.39063","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.39063","url":null,"abstract":"Rendahnya kedisiplinan guru dan kurang optimalnya pelaksanaan pembelajaran merupakan masalah yang muncul saat pandemi covid-19. Kondisi seperti itu menimbulkan kejenuhan, dan kejengkelan, sehingga minat, atensi dan dorongan peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kedisiplinan dan kualitas pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 melalui supervisi akademik di SD. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian sebanyak 11 orang guru, terdiri atas 3 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Pengumpulan data menggunakan metode nontes berupa lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kedisiplinan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I terdapat 2 orang guru berada pada tingkat kedisiplinan dengan kategori tinggi, 5 orang guru dengan kategori sedang, dan 4 orang guru dengan kategori rendah. Pada siklus II terdapat 4 orang dengan kategori tinngi, sisanya terdapat 7 orang guru pada kategori sedang. Sedangkan, dilihat dari kualitas pembelajaran, pada siklus I terdapat 2 orang guru berada pada kategori tinggi, 5 orang guru dengan kategori sedang, dan 4 orang guru dengan kategori rendah. Pada siklus II terdapat 4 orang dengan kategori tinngi, 7 orang guru dengan kategori sedang. Jadi, supervisi akademik dapat meningkatkan displin dan kualitas pembelajaran di SD. Implikasi penelitian ini diharapkan melalui supervisi, guru dapat meningkatkan profesionalisme guru, sehingga kualitas pembelajaran menjadi baik.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134179867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-17DOI: 10.23887/jear.v5i4.39475
N. Widiani
Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh proses pembelajaran yang belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD. Jenis penelitian merupakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes. Analisis data yang diperoleh menggunakan metode analisis deskriptif. Data yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari data awal, data siklus I ,dan data siklus II. Dari data awal diperoleh rata-rata kelas baru mencapai 47,5 dan ketuntasan belajarnya baru mencapai 27%. Data ini jauh di bawah harapan mengingat KKM mata pelajaran Matematika di sekolah ini adalah 67. Pada siklus I sudah terjadi peningkatan yaitu rata-rata kelasnya mencapai 67,8 dan persentase ketuntasan belajar baru mencapai 59%. Pada siklus II perolehan rata-rata kelas sudah mencapai 72,2 dan persentase ketuntasan belajar sudah 86%. Data pada siklus II ini sudah sesuai dengan harapan sebagai akibat diterapkannya model pembelajaran yang bersifat konstruktivis. Jadi, model pembelajaran Numbered Heads Together (NTH) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
{"title":"Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sebagai Upaya untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD","authors":"N. Widiani","doi":"10.23887/jear.v5i4.39475","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.39475","url":null,"abstract":"Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh proses pembelajaran yang belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD. Jenis penelitian merupakan penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes. Analisis data yang diperoleh menggunakan metode analisis deskriptif. Data yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari data awal, data siklus I ,dan data siklus II. Dari data awal diperoleh rata-rata kelas baru mencapai 47,5 dan ketuntasan belajarnya baru mencapai 27%. Data ini jauh di bawah harapan mengingat KKM mata pelajaran Matematika di sekolah ini adalah 67. Pada siklus I sudah terjadi peningkatan yaitu rata-rata kelasnya mencapai 67,8 dan persentase ketuntasan belajar baru mencapai 59%. Pada siklus II perolehan rata-rata kelas sudah mencapai 72,2 dan persentase ketuntasan belajar sudah 86%. Data pada siklus II ini sudah sesuai dengan harapan sebagai akibat diterapkannya model pembelajaran yang bersifat konstruktivis. Jadi, model pembelajaran Numbered Heads Together (NTH) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130712270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-17DOI: 10.23887/jear.v5i4.39477
Ketut Suasa
Kemampuan siswa untuk mengaplikasikan keterampilan passing bola voly masih rendah. Hal ini disebabkan oleh kurang tepatnya model pembelajaran dalam mengajar keterampilan teknik dasar passing bola voly, sehingga kurang merangsang minat dan motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar gerak dasar passing bawah melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan siswa kelas V yang berjumlah 8 orang siswa. Objek penelitian ini adalah prestasi belajar gerak dasar passing bawah. Dalam penelitian ini, data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan lembar observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar gerak dasar passing bawah dinyatakan meningkat. Hal ini dibuktikan dengan terjadi perbedaan prestasi belajar antara siklus I (jumlah 593, rata-rata 74, daya serap 74%, ketuntasan belajar 50%) dan siklus II (jumlah 687, rata-rata 86, daya serap 86%, ketuntasan belajar 88%). Peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II dapat dilihat dari adanya kenaikan rata-rata daya serap 12% dan pada ketuntasan belajar mengalami kenaikan sebesar 38%. Jadi, implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD dapat meningkatkan prestasi belajar gerak dasar passing bawah.
{"title":"Implementasi Model Pembelajaran Koperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Gerak Dasar Passing Bawah Bola Voly pada Siswa Kelas V SD","authors":"Ketut Suasa","doi":"10.23887/jear.v5i4.39477","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.39477","url":null,"abstract":"Kemampuan siswa untuk mengaplikasikan keterampilan passing bola voly masih rendah. Hal ini disebabkan oleh kurang tepatnya model pembelajaran dalam mengajar keterampilan teknik dasar passing bola voly, sehingga kurang merangsang minat dan motivasi siswa dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar gerak dasar passing bawah melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan siswa kelas V yang berjumlah 8 orang siswa. Objek penelitian ini adalah prestasi belajar gerak dasar passing bawah. Dalam penelitian ini, data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan lembar observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar gerak dasar passing bawah dinyatakan meningkat. Hal ini dibuktikan dengan terjadi perbedaan prestasi belajar antara siklus I (jumlah 593, rata-rata 74, daya serap 74%, ketuntasan belajar 50%) dan siklus II (jumlah 687, rata-rata 86, daya serap 86%, ketuntasan belajar 88%). Peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II dapat dilihat dari adanya kenaikan rata-rata daya serap 12% dan pada ketuntasan belajar mengalami kenaikan sebesar 38%. Jadi, implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD dapat meningkatkan prestasi belajar gerak dasar passing bawah.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"190 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134016243","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-17DOI: 10.23887/jear.v5i4.39476
I. M. Suardiana
Pengajaran matematika secara konvensional mengakibatkan siswa bekerja secara prosedural dan memahami matematika tanpa penalaran, Selain itu, interaksi antara siswa selama proses belajar mengajar sangat kurang, sehingga mengakibatkan hasil belajar rendah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar Matematika melalui penerapan metode drill pada siswa kelas IV SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan siswa kelas IV yang berjumlah 10 orang siswa. Metode pengumpulan data menggunakan tes. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan hasil belajar antara siklus I (jumlah 645, rata-rata 65, daya serap 65%, ketuntasan belajar 60%) dan siklus II (jumlah 720, rata-rata 72, daya serap 72%, ketuntasan belajar 100%). Terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II, yaitu terjadi kenaikan rata-rata daya serap 7% dan pada ketuntasan belajar mengalami kenaikan sebesar 40%. Jadi, penerapan metode d matem rill pada siswa kelas IV SD dapat meningkatkan hasil belajar Matematika. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
{"title":"Metode Drill untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD","authors":"I. M. Suardiana","doi":"10.23887/jear.v5i4.39476","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jear.v5i4.39476","url":null,"abstract":"Pengajaran matematika secara konvensional mengakibatkan siswa bekerja secara prosedural dan memahami matematika tanpa penalaran, Selain itu, interaksi antara siswa selama proses belajar mengajar sangat kurang, sehingga mengakibatkan hasil belajar rendah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar Matematika melalui penerapan metode drill pada siswa kelas IV SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan siswa kelas IV yang berjumlah 10 orang siswa. Metode pengumpulan data menggunakan tes. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perbedaan hasil belajar antara siklus I (jumlah 645, rata-rata 65, daya serap 65%, ketuntasan belajar 60%) dan siklus II (jumlah 720, rata-rata 72, daya serap 72%, ketuntasan belajar 100%). Terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II, yaitu terjadi kenaikan rata-rata daya serap 7% dan pada ketuntasan belajar mengalami kenaikan sebesar 40%. Jadi, penerapan metode d matem rill pada siswa kelas IV SD dapat meningkatkan hasil belajar Matematika. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124072519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}