Pub Date : 2021-05-31DOI: 10.36706/altius.v10i1.13759
Y. T. J. Samodra, Mashud Mashud
Pondasi untuk melakukan aktivitas dalam waktu yang lama, salah satunya adalah kemampuan VO2max. Kemampuan VO2max tidak secara mudah dan singkat dimiliki oleh setiap atlet, perlu latihan yang lama dengan dosis yang tepat. Cabang olahraga beladiri dalam pertandingan memerlukan intensitas yang tinggi dalam waktu yang relative singkat. Berdasarkan hal ini maka kemampuan VO2max atlet seharusnya tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan VO2max empat cabang olahraga (cabor) beladiri (judo, karate, taekwondo dan kempo) yang mengikuti tes seleksi untuk kepentingan pemusatan latihan. Sampel adalah atlet keempat cabor tersebut yang berjumlah 45 atlet yang terdiri dari, judo (11), karate (16), taekwondo (10) dan Kempo (8). Instrumen tes yang dipergunakan adalah beep multi stage test. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan uji non parametric. Hasil penelitian menggambarkan bahwa rerata VO2max atlet beladiri adalah 34.75. Nilai VO2max ini bukanlah nilai yang tinggi untuk atlet. Dibuktikan lebih lanjut di antara keempat cabor beladiri ini dengan uji beda non parametric ternyata bedasaran uji kruskal wallis test hasilnya ditemukan signifikansi 0.119. Hasil ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan VO2max di antara keempat cabor tersebut. Kesimpulan dalam penelitian ini kemampuan VO2max cabang olahraga beladiri masih dalam kategori rendah.
{"title":"Analisis kemampuan VO2max cabang olahraga beladiri","authors":"Y. T. J. Samodra, Mashud Mashud","doi":"10.36706/altius.v10i1.13759","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/altius.v10i1.13759","url":null,"abstract":"Pondasi untuk melakukan aktivitas dalam waktu yang lama, salah satunya adalah kemampuan VO2max. Kemampuan VO2max tidak secara mudah dan singkat dimiliki oleh setiap atlet, perlu latihan yang lama dengan dosis yang tepat. Cabang olahraga beladiri dalam pertandingan memerlukan intensitas yang tinggi dalam waktu yang relative singkat. Berdasarkan hal ini maka kemampuan VO2max atlet seharusnya tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan VO2max empat cabang olahraga (cabor) beladiri (judo, karate, taekwondo dan kempo) yang mengikuti tes seleksi untuk kepentingan pemusatan latihan. Sampel adalah atlet keempat cabor tersebut yang berjumlah 45 atlet yang terdiri dari, judo (11), karate (16), taekwondo (10) dan Kempo (8). Instrumen tes yang dipergunakan adalah beep multi stage test. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan uji non parametric. Hasil penelitian menggambarkan bahwa rerata VO2max atlet beladiri adalah 34.75. Nilai VO2max ini bukanlah nilai yang tinggi untuk atlet. Dibuktikan lebih lanjut di antara keempat cabor beladiri ini dengan uji beda non parametric ternyata bedasaran uji kruskal wallis test hasilnya ditemukan signifikansi 0.119. Hasil ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat perbedaan VO2max di antara keempat cabor tersebut. Kesimpulan dalam penelitian ini kemampuan VO2max cabang olahraga beladiri masih dalam kategori rendah.","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"227 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132186355","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-11-30DOI: 10.36706/ALTIUS.V9I2.12543
D. Pranata
The purpose of this study is to find out what sports the community does during the Covid 19 pandemic in the city of Banda Aceh based on their age. Descriptive research method with survey techniques. The sampling technique was using random sampling techniques, the object was 350 people. Data collection techniques using google form. The data analysis technique used descriptive statistics. The results showed that the people of Banda Aceh, aged 16 to 25 years, 53% of the people did jogging during the Covid-19 pandemic, 22%, cycling and 25% of other sports such as walking, martial arts and grub sports. Ages 26 to 35 years 31% of people did jogging during the Covid-19 pandemic, 25%, cycling and 44% of other sports such as martial arts, gymnastics, yoga, walking, badminton and grub. Age 36 years and over 35% of people do jogging during the Covid-19 pandemic, 30% are cycling and 35% of other sports such as walking, badminton, agility and martial arts. The conclusion from the results of this study is that during the Covid-19 pandemic, the people of Banda Aceh city continued to carry out sports activities such as jogging, cycling, walking and other individual sports. His suggestion is that after sports activities, people should no longer gather or rest in public areas, but instead return to their homes to avoid crowds.
{"title":"AKTIVITAS OLAHRAGA YANG DILAKUKAN MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA BANDA BERDASARKAN USIA","authors":"D. Pranata","doi":"10.36706/ALTIUS.V9I2.12543","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/ALTIUS.V9I2.12543","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to find out what sports the community does during the Covid 19 pandemic in the city of Banda Aceh based on their age. Descriptive research method with survey techniques. The sampling technique was using random sampling techniques, the object was 350 people. Data collection techniques using google form. The data analysis technique used descriptive statistics. The results showed that the people of Banda Aceh, aged 16 to 25 years, 53% of the people did jogging during the Covid-19 pandemic, 22%, cycling and 25% of other sports such as walking, martial arts and grub sports. Ages 26 to 35 years 31% of people did jogging during the Covid-19 pandemic, 25%, cycling and 44% of other sports such as martial arts, gymnastics, yoga, walking, badminton and grub. Age 36 years and over 35% of people do jogging during the Covid-19 pandemic, 30% are cycling and 35% of other sports such as walking, badminton, agility and martial arts. The conclusion from the results of this study is that during the Covid-19 pandemic, the people of Banda Aceh city continued to carry out sports activities such as jogging, cycling, walking and other individual sports. His suggestion is that after sports activities, people should no longer gather or rest in public areas, but instead return to their homes to avoid crowds.","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126116752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-04DOI: 10.36706/altius.v8i2.9510
Silvia Listiana, Isdaryono Isdaryono
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model latihan dan mengetahui efektivitas model latihan keterampilan teknik bawah pencak silat atlet kategori tanding remaja. Penelitian pengembangan mengacu pada langkah pengembangan dari Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi dua tahap, (1) pra-pengembangan, (2) pengembangan. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap atlet pencak silat kategori tanding remaja di pusat pembinaan atlet pencak silat remaja Kota Bandar Lampung. Uji coba skala besar dan efektivitas dilakukan terhadap siswa ekstrakurikuler Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 7 Bandar Lampung dan SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket, skala penilaian, lembar observasi, lembar keefektifan, tes keterampilan. Teknik analisis data menggunakan penilaian acuan patokan dan uji-t. Produk penelitian yang dihasilkan terdiri dari 3 model latihan (1) teknik sapuan rebah, (2) teknik sirkel bawah, (3) teknik guntingan bawah. Berdasarkan penilaian para ahli dan uji keefektifan disimpulkan bahwa model latihan layak dan efektif untuk digunakan.
{"title":"PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN KETERAMPILAN TEKNIK BAWAH PENCAK SILAT UNTUK ATLET KATEGORI TANDING REMAJA","authors":"Silvia Listiana, Isdaryono Isdaryono","doi":"10.36706/altius.v8i2.9510","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/altius.v8i2.9510","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model latihan dan mengetahui efektivitas model latihan keterampilan teknik bawah pencak silat atlet kategori tanding remaja. Penelitian pengembangan mengacu pada langkah pengembangan dari Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi dua tahap, (1) pra-pengembangan, (2) pengembangan. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap atlet pencak silat kategori tanding remaja di pusat pembinaan atlet pencak silat remaja Kota Bandar Lampung. Uji coba skala besar dan efektivitas dilakukan terhadap siswa ekstrakurikuler Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 7 Bandar Lampung dan SMA Negeri 3 Bandar Lampung. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket, skala penilaian, lembar observasi, lembar keefektifan, tes keterampilan. Teknik analisis data menggunakan penilaian acuan patokan dan uji-t. Produk penelitian yang dihasilkan terdiri dari 3 model latihan (1) teknik sapuan rebah, (2) teknik sirkel bawah, (3) teknik guntingan bawah. Berdasarkan penilaian para ahli dan uji keefektifan disimpulkan bahwa model latihan layak dan efektif untuk digunakan.","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"7 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126216266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-04DOI: 10.36706/altius.v8i2.9980
Fitriana Puspa
Kemajuan teknologi diberbagai bidang menciptakan masalah perubahan pola interaksi anak-anak. Kegiatan anak usia dini mulai bergeser dari aktif menjadi pasif sehingga perlu dilakukan studi untuk mengetahui dampak teknologi media berbasis layar pada anak-anak. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi pola penggunaan gadget dan aktivitas motorik anak di Kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif (observasional) menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah para orangtua yang memiliki anak usia 4-6 tahun di kota Pontianak. Sajian data penelitian menggunakan rumus deskriptif presentasi yang dibantu oleh Microsoft Exel 2013. Hasilnya menunjukkan 36,8% anak-anak menggunakan gadget rutin setiap hari dengan intensiatas lebih dari 1 jam dan 63,2% anak-anak menggunakan gadget rutin setiap hari dengan intensitas kurang dari 1 jam. Berikutnya adalah pola penggunaan gadget dalam bentuk aktifitas ketika menggunakan gadget, atau 17,1% anak-anak menggunakan gadget rutin setiap hari dalam bentuk bermain games baik online maupun offline dan 82,9% anak-anak menggunakan gadget rutin setiap hari untuk menonton video di chanel youtube. Selanjutnya, hasil penelitian aktivitas motorik menunjukkan bahwa 54,8% anak-anak bermain tanpa gadget lebih dari 1 jam per hari. Kata kunci: Gadget, Aktivitas motorik, Anak usia dini
{"title":"INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET DAN AKTIVITAS MOTORIK ANAK USIA 4-6 TAHUN DI KOTA PONTIANAK","authors":"Fitriana Puspa","doi":"10.36706/altius.v8i2.9980","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/altius.v8i2.9980","url":null,"abstract":"Kemajuan teknologi diberbagai bidang menciptakan masalah perubahan pola interaksi anak-anak. Kegiatan anak usia dini mulai bergeser dari aktif menjadi pasif sehingga perlu dilakukan studi untuk mengetahui dampak teknologi media berbasis layar pada anak-anak. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi pola penggunaan gadget dan aktivitas motorik anak di Kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif (observasional) menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah para orangtua yang memiliki anak usia 4-6 tahun di kota Pontianak. Sajian data penelitian menggunakan rumus deskriptif presentasi yang dibantu oleh Microsoft Exel 2013. Hasilnya menunjukkan 36,8% anak-anak menggunakan gadget rutin setiap hari dengan intensiatas lebih dari 1 jam dan 63,2% anak-anak menggunakan gadget rutin setiap hari dengan intensitas kurang dari 1 jam. Berikutnya adalah pola penggunaan gadget dalam bentuk aktifitas ketika menggunakan gadget, atau 17,1% anak-anak menggunakan gadget rutin setiap hari dalam bentuk bermain games baik online maupun offline dan 82,9% anak-anak menggunakan gadget rutin setiap hari untuk menonton video di chanel youtube. Selanjutnya, hasil penelitian aktivitas motorik menunjukkan bahwa 54,8% anak-anak bermain tanpa gadget lebih dari 1 jam per hari. Kata kunci: Gadget, Aktivitas motorik, Anak usia dini","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115604109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-04DOI: 10.36706/altius.v8i2.9027
Herri Yusfi, Destri Ani, Destri Ana
This study aims to 1) evaluate the KONI Regional Training Program of the South Sumatra Province Fencing Sports Program, 2) evaluate the KONI management, IKASI management, athletes, coaches and assistant coaches, facilities and infrastructure, and government support for the training center of KONI Province of South Sumatra , 3) evaluating the implementation of coaches and athletes selection, athlete coaching, training programs, pre-work evaluation and coordination of Puslatda South Sumatra programs, and 4) evaluating the success of the South Sumatra Puslatda Anggar program. This study is a program evaluation study using the CIPP method using a quantitative qualitative approach. The population of this study was Puslatda Anggar KONI South Sumatra. Data collection techniques are observation, in-depth interviews, documentation, and data triangulation. This study produces 1) Context less, 2) Sufficient Input 3) Good Process 4) Enough. This study concludes that 1) Development Program that is not clear from PELTI in improving athlete performance, 2) Input of the fencing area training program program is still lacking in the process of selecting athletes, coaches, assistant coaches and minimal funding from the government, 3) Training program process which runs well, according to the schedule and performance of the trainers, 4) Product Program Guidance training for the Fencing area has not been able to show the results that are very good at the West Java PON level
{"title":"EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN PUSLATDA CABANG OLAHRAGA ANGGAR SUMATERA SELATAN DALAM MENGHADAPI PON JAWA BARAT","authors":"Herri Yusfi, Destri Ani, Destri Ana","doi":"10.36706/altius.v8i2.9027","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/altius.v8i2.9027","url":null,"abstract":"This study aims to 1) evaluate the KONI Regional Training Program of the South Sumatra Province Fencing Sports Program, 2) evaluate the KONI management, IKASI management, athletes, coaches and assistant coaches, facilities and infrastructure, and government support for the training center of KONI Province of South Sumatra , 3) evaluating the implementation of coaches and athletes selection, athlete coaching, training programs, pre-work evaluation and coordination of Puslatda South Sumatra programs, and 4) evaluating the success of the South Sumatra Puslatda Anggar program. This study is a program evaluation study using the CIPP method using a quantitative qualitative approach. The population of this study was Puslatda Anggar KONI South Sumatra. Data collection techniques are observation, in-depth interviews, documentation, and data triangulation. This study produces 1) Context less, 2) Sufficient Input 3) Good Process 4) Enough. This study concludes that 1) Development Program that is not clear from PELTI in improving athlete performance, 2) Input of the fencing area training program program is still lacking in the process of selecting athletes, coaches, assistant coaches and minimal funding from the government, 3) Training program process which runs well, according to the schedule and performance of the trainers, 4) Product Program Guidance training for the Fencing area has not been able to show the results that are very good at the West Java PON level","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"269 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124362410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-02DOI: 10.36706/ALTIUS.V8I2.8987
D. Pranata
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks masa tubuh dengan kelincahan pemain futsal STKIP BBG. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain Futsal STKIP BBG sebanyak13 orang. Dan sampel penelitian yaitu 13 orang, sampel ini diambil menggunakan teknik total sampling. Instrumen dalam pengambilan data penelitian ini menggunakan Tes Indeks Massa Tubuh dan Tes Kelincahan LSU Agility Obstacle Course. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa; “ada hubungan yang signifikan IMT dengan kelincahan pada atlet futsal STKIP BBG. Besaranya sumbangan yang diberikan variabel IMT sangat besar yaitu 94%. Hal ini berarti bahwa 94% kelincahan atlet futsal STKIP BBG dipengaruhui oleh IMT atlet itu sendiri. Sedangkan sebesar 6% kelincahan dipengaruhi oleh faktor lain di luar IMT, seperti kelenturan dan lain sebagainya. Saran Pelatih harus melakukan tes IMT kepada atletnya secara berkala sebagai data untuk membuat program latihan. Atlet harus selalu menjaga pola hidup sehat.
{"title":"INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL STKIP BBG","authors":"D. Pranata","doi":"10.36706/ALTIUS.V8I2.8987","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/ALTIUS.V8I2.8987","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks masa tubuh dengan kelincahan pemain futsal STKIP BBG. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain Futsal STKIP BBG sebanyak13 orang. Dan sampel penelitian yaitu 13 orang, sampel ini diambil menggunakan teknik total sampling. Instrumen dalam pengambilan data penelitian ini menggunakan Tes Indeks Massa Tubuh dan Tes Kelincahan LSU Agility Obstacle Course. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa; “ada hubungan yang signifikan IMT dengan kelincahan pada atlet futsal STKIP BBG. Besaranya sumbangan yang diberikan variabel IMT sangat besar yaitu 94%. Hal ini berarti bahwa 94% kelincahan atlet futsal STKIP BBG dipengaruhui oleh IMT atlet itu sendiri. Sedangkan sebesar 6% kelincahan dipengaruhi oleh faktor lain di luar IMT, seperti kelenturan dan lain sebagainya. Saran Pelatih harus melakukan tes IMT kepada atletnya secara berkala sebagai data untuk membuat program latihan. Atlet harus selalu menjaga pola hidup sehat.","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115391779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-02DOI: 10.36706/ALTIUS.V8I2.9175
Arya T. Candra
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat para mahasiswa PJKR terkait penerapan metode diskusi didalam proses pembelajarn/perkuliahan. Minat tersebut perlu diketahui karena hal itu merupakan salah satu indikator terpenting bagi mahasiswa dan dosen agar proses perkuliahan berjalan dengan kondusif dan sesuai dengan harapan. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2016 program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi fakultas olahraga kesehatan Universitas PGRI Banyuwangi. Peneliti mengambil sampel dengan jumlah 59 mahasiswa yang terdiri dari kelas 2016 A dan 2016 B dengan menggunakan tehnik total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik persentase dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil Penelitian Menunjukkan dari tingkat indikator perhatian terhadap materi perkuliahan yang disajikan oleh dosen dengan menggunakan metode diskusi dominan pada kategori sangat tinggi dengan jumlah 24 mahasiswa (40.6 %). Sedangkan dari tingkat indikator perasaan terhadap materi perkuliahan yang disajikan oleh dosen dengan menggunakan metode diskusi yaitu dominan pada kategori tinggi dengan jumlah 25 mahasiswa (42.3 %). Untuk indikator yang terakhir yaitu dari segi tingkat indikator motif dari para mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang disajikan oleh dosen dengan menggunakan metode diskusi dominan pada kategori tinggi dengan jumlah 24 mahasiswa (40.6%). Kata Kunci: Pembelajaran, Metode Diskusi, Minat
{"title":"MINAT BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DALAM PROSES PERKULIAHAN","authors":"Arya T. Candra","doi":"10.36706/ALTIUS.V8I2.9175","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/ALTIUS.V8I2.9175","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat para mahasiswa PJKR terkait penerapan metode diskusi didalam proses pembelajarn/perkuliahan. Minat tersebut perlu diketahui karena hal itu merupakan salah satu indikator terpenting bagi mahasiswa dan dosen agar proses perkuliahan berjalan dengan kondusif dan sesuai dengan harapan. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2016 program studi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi fakultas olahraga kesehatan Universitas PGRI Banyuwangi. Peneliti mengambil sampel dengan jumlah 59 mahasiswa yang terdiri dari kelas 2016 A dan 2016 B dengan menggunakan tehnik total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik persentase dalam bentuk tabel frekuensi. Hasil Penelitian Menunjukkan dari tingkat indikator perhatian terhadap materi perkuliahan yang disajikan oleh dosen dengan menggunakan metode diskusi dominan pada kategori sangat tinggi dengan jumlah 24 mahasiswa (40.6 %). Sedangkan dari tingkat indikator perasaan terhadap materi perkuliahan yang disajikan oleh dosen dengan menggunakan metode diskusi yaitu dominan pada kategori tinggi dengan jumlah 25 mahasiswa (42.3 %). Untuk indikator yang terakhir yaitu dari segi tingkat indikator motif dari para mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang disajikan oleh dosen dengan menggunakan metode diskusi dominan pada kategori tinggi dengan jumlah 24 mahasiswa (40.6%). Kata Kunci: Pembelajaran, Metode Diskusi, Minat","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121274614","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-22DOI: 10.36706/altius.v8i2.8895
Rasyono Rasyono, Grafitte Decheline
Fencing is one sport that is competed to international events such as the World Championship to the Olympics. To improve the achievement of fencing athletes in Jambi Province who are still in the poor category, it is necessary to provide appropriate exercises and according to the needs of athletes. The problem in this study is whether there is an effect of attack training on the accuracy of the Jambi Province Fencing athlete puncture. The research method used was an experiment with the Pre test Post test design method. The sample in the study were 10 people. The results of the study are acceptable hypotheses, namely the effect of attack training on the accuracy of the fencing athlete puncture, with a significance of 5% and the results of the normality test are Lo <= Ltabel because Lo = 0,0009 and Ltabel = 0,220 then Ho is accepted. There is an increase of around 1.1% as a result of puncture accuracy from the results of the pre-test and post-test. Keywords: Fencing, Attack, Accuracy, puncture
{"title":"PENGARUH VARIASI LATIHAN SERANGAN TERHADAP KETEPATAN TUSUKAN ATLET ANGGAR PROVINSI JAMBI","authors":"Rasyono Rasyono, Grafitte Decheline","doi":"10.36706/altius.v8i2.8895","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/altius.v8i2.8895","url":null,"abstract":"Fencing is one sport that is competed to international events such as the World Championship to the Olympics. To improve the achievement of fencing athletes in Jambi Province who are still in the poor category, it is necessary to provide appropriate exercises and according to the needs of athletes. The problem in this study is whether there is an effect of attack training on the accuracy of the Jambi Province Fencing athlete puncture. The research method used was an experiment with the Pre test Post test design method. The sample in the study were 10 people. The results of the study are acceptable hypotheses, namely the effect of attack training on the accuracy of the fencing athlete puncture, with a significance of 5% and the results of the normality test are Lo <= Ltabel because Lo = 0,0009 and Ltabel = 0,220 then Ho is accepted. There is an increase of around 1.1% as a result of puncture accuracy from the results of the pre-test and post-test. Keywords: Fencing, Attack, Accuracy, puncture","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"199 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124278517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-17DOI: 10.36706/altius.v8i2.8737
Bayu Septa Martaviano
Abstrak - Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan olahraga yang sangat populer dan bahkan menjadi sarana bagi anak-anak yang mempunyai bakat untuk memperbaiki nasibnya sebagai seorang atlit atau menjadi pilihan bagi masa depannya. Para siswa memang ada ketertarikan tapi masih perlu ditingkatkan agar lebih giat berlatih untuk meningkatkan ketertarikan dan prestasinya dalam bermain bolavoli. Penelitian ini menggunakan permasalahan apakah dengan merubah bolavoli dengan bolaplastik berlapis spons bisa meningkatkan ketererampilan dasar permainan bolavoli dan minat bermain bolavoli. Secara teoritik apabila bolavoli disesuaikan dengan postur tubuh maka kemungkinan untuk berhasil menguasai dasar bermain bolavoli, keberhasilan melakukan dasar bermain bolavoli dengan menggunakan bolaplastik berlapis spons diduga akan meningkatkan kegairahan dalam bermain bolavoli sekaligus juga meningkatkan ketepatan dan produktifitas di dalam melakukan dasar-dasar permainan bolavoli. Untuk menguji pernyatan tersebut diselenggarakan sebuah penelitian dengan disain Eksperimen lapangan atau juga disebut kelompok kontrol tak-setara (non-equivalen control-grop design). Sampel dalam peneitian ini adalah siswa kelas V yang mengikuti olahraga sejumlah 8 Anak, dengan rincian laki-laki 6 siswa, dan perempuan 2 siswa. Tehnik analisis datanya dengan menggunakan uji beda rerata, dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Perubahan jenis bola dalam permainan bolavoli tidak berpengaruh positif terhadap empat kecakapan dasar bermain bolavoli. Dan perubahan jenis bola, ternyata berpengaruh positif terhadap tingkat kesenangan dalam bermain bolavoli. Walaupun demikian sebagaimana tampak dalam hasil observasi dan wawancara informal dengan anak-anak kelompok Eksperimen, penggunaan bola plastik berlapis spons telah berhasil meningkatkan kesenangan dalam bermain bolavoli. Secara teoretik, peningkatan minat terhadap permainan bolavoli ini pada gilirannya akan meningkatkan intensitas latihan, dan akhirnya bisa diharapkan juga meningkatkan kecakapan bermain bolavoli.
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN BOLA PLASTIK BERLAPIS SPONS TERHADAP KETERAMPILAN DASAR DAN MINAT BERMAIN BOLAVOLI SEKOLAH DASAR","authors":"Bayu Septa Martaviano","doi":"10.36706/altius.v8i2.8737","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/altius.v8i2.8737","url":null,"abstract":"Abstrak - Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan olahraga yang sangat populer dan bahkan menjadi sarana bagi anak-anak yang mempunyai bakat untuk memperbaiki nasibnya sebagai seorang atlit atau menjadi pilihan bagi masa depannya. Para siswa memang ada ketertarikan tapi masih perlu ditingkatkan agar lebih giat berlatih untuk meningkatkan ketertarikan dan prestasinya dalam bermain bolavoli. Penelitian ini menggunakan permasalahan apakah dengan merubah bolavoli dengan bolaplastik berlapis spons bisa meningkatkan ketererampilan dasar permainan bolavoli dan minat bermain bolavoli. Secara teoritik apabila bolavoli disesuaikan dengan postur tubuh maka kemungkinan untuk berhasil menguasai dasar bermain bolavoli, keberhasilan melakukan dasar bermain bolavoli dengan menggunakan bolaplastik berlapis spons diduga akan meningkatkan kegairahan dalam bermain bolavoli sekaligus juga meningkatkan ketepatan dan produktifitas di dalam melakukan dasar-dasar permainan bolavoli. Untuk menguji pernyatan tersebut diselenggarakan sebuah penelitian dengan disain Eksperimen lapangan atau juga disebut kelompok kontrol tak-setara (non-equivalen control-grop design). Sampel dalam peneitian ini adalah siswa kelas V yang mengikuti olahraga sejumlah 8 Anak, dengan rincian laki-laki 6 siswa, dan perempuan 2 siswa. Tehnik analisis datanya dengan menggunakan uji beda rerata, dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa Perubahan jenis bola dalam permainan bolavoli tidak berpengaruh positif terhadap empat kecakapan dasar bermain bolavoli. Dan perubahan jenis bola, ternyata berpengaruh positif terhadap tingkat kesenangan dalam bermain bolavoli. Walaupun demikian sebagaimana tampak dalam hasil observasi dan wawancara informal dengan anak-anak kelompok Eksperimen, penggunaan bola plastik berlapis spons telah berhasil meningkatkan kesenangan dalam bermain bolavoli. Secara teoretik, peningkatan minat terhadap permainan bolavoli ini pada gilirannya akan meningkatkan intensitas latihan, dan akhirnya bisa diharapkan juga meningkatkan kecakapan bermain bolavoli.","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"251 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131879987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-15DOI: 10.36706/ALTIUS.V8I2.8705
Pasha Erik Juntara
Penampilan optimal atlet dipengaruhi oleh kekuatan, karena kekuatan sebagai komponen fisik utama yang harus ditingkatkan sebagai landasan yang mendasari dalam pembentukan komponen biomotor lainnya. Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menahan atau menerima beban dalam satu kerja. Oleh karena itu, latihan kekuatan terkait dengan latihan ketahanan yang diterima otot dan biasanya dilakukan dengan cara latihan beban. Tujuan utama latihan beban adalah memperbaiki keseluruhan level dari kekuatan dan kebugaran. Latihan beban dapat menggunakan beban berat badan sendiri atau menggunakan beban bebas (free weight). Latihan beban dengan menggunakan beban bebas yaitu latihan beban dengan menggunakan alat bantu sebagai tahanan dalam latihan, contohnya seperti menggunakan dumbell, barbell, medicine ball dan weight machine. Kekuatan otot yang tinggi terkait secara signifikan dengan kinerja dalam olahraga, sehingga pengembangan latihan kekuatan otot pada atlet perlu terus ditingkatkan diantaranya melalui latihan sirkuit dan pliometrik. Latihan sirkuit merupakan suatu jenis program latihan yang berinterval di mana latihan kekuatan digabungkan dengan latihan aerobik. Latihan sirkuit bertujuan untuk mengembangkan dan memperbaiki kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kekuatan, kecepatan dan daya tahan. Sedangkan pliometrik adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan-gerakan eksplosif. Kebutuhan komponen biomotor kekuatan pada setiap cabang olahraga berbeda-beda, sehingga mempengaruhi jumlah macam latihan yang digunakan baik pada latihan sirkuit maupun latihan pliometrik khususnya yang menggunakan medicine ball.
{"title":"LATIHAN KEKUATAN DENGAN BEBAN BEBAS METODE CIRCUIT TRAINING DAN PLYOMETRIC","authors":"Pasha Erik Juntara","doi":"10.36706/ALTIUS.V8I2.8705","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/ALTIUS.V8I2.8705","url":null,"abstract":"Penampilan optimal atlet dipengaruhi oleh kekuatan, karena kekuatan sebagai komponen fisik utama yang harus ditingkatkan sebagai landasan yang mendasari dalam pembentukan komponen biomotor lainnya. Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menahan atau menerima beban dalam satu kerja. Oleh karena itu, latihan kekuatan terkait dengan latihan ketahanan yang diterima otot dan biasanya dilakukan dengan cara latihan beban. Tujuan utama latihan beban adalah memperbaiki keseluruhan level dari kekuatan dan kebugaran. Latihan beban dapat menggunakan beban berat badan sendiri atau menggunakan beban bebas (free weight). Latihan beban dengan menggunakan beban bebas yaitu latihan beban dengan menggunakan alat bantu sebagai tahanan dalam latihan, contohnya seperti menggunakan dumbell, barbell, medicine ball dan weight machine. Kekuatan otot yang tinggi terkait secara signifikan dengan kinerja dalam olahraga, sehingga pengembangan latihan kekuatan otot pada atlet perlu terus ditingkatkan diantaranya melalui latihan sirkuit dan pliometrik. Latihan sirkuit merupakan suatu jenis program latihan yang berinterval di mana latihan kekuatan digabungkan dengan latihan aerobik. Latihan sirkuit bertujuan untuk mengembangkan dan memperbaiki kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kekuatan, kecepatan dan daya tahan. Sedangkan pliometrik adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan-gerakan eksplosif. Kebutuhan komponen biomotor kekuatan pada setiap cabang olahraga berbeda-beda, sehingga mempengaruhi jumlah macam latihan yang digunakan baik pada latihan sirkuit maupun latihan pliometrik khususnya yang menggunakan medicine ball.","PeriodicalId":375188,"journal":{"name":"Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128712736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}