Pub Date : 2019-07-23DOI: 10.29100/eduproxima.v1i2.1109
Heru Budi Prasetiyo
Media pembelajaran dan hasil belajar merupakan bagian yang saling terkait dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu media pembelajaran. Hasil belajar akan meningkat bila guru dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran yang dimaksud adalah media pembelajaran buku pop-up. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari penggunaan media pembelajaran buku pop-up terhadap hasil belajar IPA.Metode yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif. Populasi dan sample penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi untuk variabel media pembelajaran kemudian menggunakan tes untuk variabel hasil belajar. Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1)Pengaruh penggunaan media pembelajaran buku pop-up (X) terhadap hasil belajar (Y) siswa kelas IV SDN 1 Gondosuli sangat signifikaan. Dengan hasil  >  yaitu 2.277 > 2.021 dan niali Sig.(2-tailed) < 0,05 yaitu 0,035 < 0,05. Kata Kunci: Buku Pop-up, Hasil belajar IPA, Media
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU POP-UP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 1 GONDOSULI","authors":"Heru Budi Prasetiyo","doi":"10.29100/eduproxima.v1i2.1109","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/eduproxima.v1i2.1109","url":null,"abstract":"Media pembelajaran dan hasil belajar merupakan bagian yang saling terkait dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu media pembelajaran. Hasil belajar akan meningkat bila guru dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran yang dimaksud adalah media pembelajaran buku pop-up. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari penggunaan media pembelajaran buku pop-up terhadap hasil belajar IPA.Metode yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif. Populasi dan sample penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi untuk variabel media pembelajaran kemudian menggunakan tes untuk variabel hasil belajar. Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1)Pengaruh penggunaan media pembelajaran buku pop-up (X) terhadap hasil belajar (Y) siswa kelas IV SDN 1 Gondosuli sangat signifikaan. Dengan hasil  >  yaitu 2.277 > 2.021 dan niali Sig.(2-tailed) < 0,05 yaitu 0,035 < 0,05. Kata Kunci: Buku Pop-up, Hasil belajar IPA, Media","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116138891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-23DOI: 10.29100/eduproxima.v1i2.1113
Mey Rahayuningsih
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya antusias siswa dengan pembelajaran yang dilakukan guru dan minimnya interaksi siswa dengan siswa yang lain. Permasalahan tersebut terjadi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Surodakan yang berdampak pada hasil belajar kognitif siswa pada bahasan Tema 9 Subtema 1 Pembelajaran 1 mengenai materi berdasarkan komposisi penyusunnya. Tindakan yang dapat mengurangi permasalahan tersebut dengan memadukan model pembelajaran jigsaw berbantu media flashcard yang mana dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 15 dengan penskoran menjawab benar = 1 dan menjawab salah = 0. Pengaruh variabel X terhadap variabel Y diketahui dengan menghitung data hasil posttest menggunakan Independent Sample T Test. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran jigsaw berbantu media flashcard terhadap hasil belajar kognitif Tema 9 Subtema 1 tentang Materi Berdasarkan Komposisi Penyusunnya. Terbukti dari hasil uji t yaitu thitung> ttabel yaitu 2,669 > 2,0129 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,01 < 0,05. Jadi, hasil data tersebut menyatakan H0 ditolak dan Ha diterima. Kata kunci: flashcard, hasil belajar kognitif, model jigsaw
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF TEMA 9 SUBTEMA 1 TENTANG MATERI BERDASARKAN KOMPOSISI PENYUSUNNYA SISWA KELAS V SDN 2 SURODAKAN,TRENGGALEK","authors":"Mey Rahayuningsih","doi":"10.29100/eduproxima.v1i2.1113","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/eduproxima.v1i2.1113","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya antusias siswa dengan pembelajaran yang dilakukan guru dan minimnya interaksi siswa dengan siswa yang lain. Permasalahan tersebut terjadi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Surodakan yang berdampak pada hasil belajar kognitif siswa pada bahasan Tema 9 Subtema 1 Pembelajaran 1 mengenai materi berdasarkan komposisi penyusunnya. Tindakan yang dapat mengurangi permasalahan tersebut dengan memadukan model pembelajaran jigsaw berbantu media flashcard yang mana dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 15 dengan penskoran menjawab benar = 1 dan menjawab salah = 0. Pengaruh variabel X terhadap variabel Y diketahui dengan menghitung data hasil posttest menggunakan Independent Sample T Test. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran jigsaw berbantu media flashcard terhadap hasil belajar kognitif Tema 9 Subtema 1 tentang Materi Berdasarkan Komposisi Penyusunnya. Terbukti dari hasil uji t yaitu thitung> ttabel yaitu 2,669 > 2,0129 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,01 < 0,05. Jadi, hasil data tersebut menyatakan H0 ditolak dan Ha diterima. Kata kunci: flashcard, hasil belajar kognitif, model jigsaw","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129166431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-23DOI: 10.29100/eduproxima.v1i2.1112
Juwita Gumilang
Siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas kurang kondusif dan banyak siswa yang tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran yang kurang kondusif ini disebabkan karena beberapa factor yaitu media pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga diharapkan dengan adanya media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang tahun 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen. Data yang terkumpul menggunakan teknik analisis kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Hasil analisis data penelitian ini menggunakan uji T dengan ketentuan hasil > yaitu 4.091 > 2.021 dan nilai Sig.(2-tailed) < 0.05 yaitu 0.000 < 0.05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media monopoli terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang. Media monopoli dapat digunakan sebagai sarana untuk membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar, mengasah kemampuan pemahaman konsep. Kata kunci: Hasil Belajar IPA, media, monopoli,
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 1 GONDANG","authors":"Juwita Gumilang","doi":"10.29100/eduproxima.v1i2.1112","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/eduproxima.v1i2.1112","url":null,"abstract":"Siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas kurang kondusif dan banyak siswa yang tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan pembelajaran yang kurang kondusif ini disebabkan karena beberapa factor yaitu media pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga diharapkan dengan adanya media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang tahun 2018/2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif eksperimen. Data yang terkumpul menggunakan teknik analisis kuantitatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Hasil analisis data penelitian ini menggunakan uji T dengan ketentuan hasil > yaitu 4.091 > 2.021 dan nilai Sig.(2-tailed) < 0.05 yaitu 0.000 < 0.05. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media monopoli terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 1 Gondang. Media monopoli dapat digunakan sebagai sarana untuk membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar, mengasah kemampuan pemahaman konsep. Kata kunci: Hasil Belajar IPA, media, monopoli,","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131331629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-23DOI: 10.29100/eduproxima.v1i2.1111
Infirul Azizah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yan terjadi pada siswa SDN Pakel saat kegiatan pembelajaran banyak yang tidak memperhatikan guru menyampaikan materi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa sangat rendah yaitu mendapatkan nilai di bawah KKM 65. Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan strategi pembelajaran interaktif dengan media papan flanel.Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hasil belajar kognitif siswa pada tema 9 subetma 2 materi energi dan perubahannya kelas IV. Metode penelitian yaitu kuantitatif dan jenis desain quasy eksperimental design.Alat pengumpulan data digunakan tes dan wawancara.Tes diuji cobakan kemudian diuji validitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.Analisis data penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis (Independent Samples Test) diperoleh nilai thitung = 2,818, nilai ttabel = 2,086, karena thitung>ttabel yaitu 2,818 › 2,086 dengan signifikasi 0,008 < 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima, artinya hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik. Nilai rata-rata kelas kontrolpretest 80 dan posttest 81,4, sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen pretest 75,6 dan posttest kelas eksperimen 85,5, bahwa ada pengaruh strategi pembelajaran interaktif dengan media papan flanel terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas IV SDN Pakel Trenggalek pada tema 9 subtema 2 materi macam-macam energi dan perubahannya. Kata Kunci :hasil belajar, papan flanel, strategi interaktif.
{"title":"PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF TEMA 9 SUBTEMA 2 MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA KELAS IV DI SDN PAKEL","authors":"Infirul Azizah","doi":"10.29100/eduproxima.v1i2.1111","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/eduproxima.v1i2.1111","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yan terjadi pada siswa SDN Pakel saat kegiatan pembelajaran banyak yang tidak memperhatikan guru menyampaikan materi pembelajaran sehingga hasil belajar siswa sangat rendah yaitu mendapatkan nilai di bawah KKM 65. Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan strategi pembelajaran interaktif dengan media papan flanel.Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan hasil belajar kognitif siswa pada tema 9 subetma 2 materi energi dan perubahannya kelas IV. Metode penelitian yaitu kuantitatif dan jenis desain quasy eksperimental design.Alat pengumpulan data digunakan tes dan wawancara.Tes diuji cobakan kemudian diuji validitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.Analisis data penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis (Independent Samples Test) diperoleh nilai thitung = 2,818, nilai ttabel = 2,086, karena thitung>ttabel yaitu 2,818 › 2,086 dengan signifikasi 0,008 < 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima, artinya hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik. Nilai rata-rata kelas kontrolpretest 80 dan posttest 81,4, sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen pretest 75,6 dan posttest kelas eksperimen 85,5, bahwa ada pengaruh strategi pembelajaran interaktif dengan media papan flanel terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas IV SDN Pakel Trenggalek pada tema 9 subtema 2 materi macam-macam energi dan perubahannya. Kata Kunci :hasil belajar, papan flanel, strategi interaktif.","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133263571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.29100/EDUPROXIMA.V1I1.1023
Rifa Agriyana
Kemampuan pemahaman IPA bagi siswa sekolah dasar merupakan modal utama sebagai tahapan awal dalam menguasai materi sains yang akan dipelajari disekolah pada jenjang lebih tinggi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir siswa dalam memahami materi Pelajaran IPA, guru yang hanya menggunakan model mengajar secara Konvensional, sehingga menjadikan siswa hanya menghafal bukan memahami informasi materi pelajaran.Peneliti menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai alternatif untuk meningkatkan  kemampuan pemahaman IPA siswa sekolah. Peneliti menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen. Pengumpulan sampel Secara purposive masing-masing terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui bantuan program SPSS Versi 20 for windows yaitu rata-rata untuk nilai hasil pre-test siswa kelas eksperimen diperoleh sebesar 40,62 dan hasil post-test kelas eksperimen sebesar 74,25. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 yang berarti kurang dari 0,05 maka H0 ditolak, ditarik kesimpulan bahwa nilai post-test kelas eksperimen(Eksp) dan kontrol(Kntr) memiliki perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Artinya pembelajaran dengan menggunakan model CTL memiliki peningkatan hasil post-test siswa yang signifikan.Model CTL ini dapat menjadi salahsatu solusi alternatif bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan pemahaman IPA siswa Sekolah Dasar.
{"title":"IMPLEMENTASI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"Rifa Agriyana","doi":"10.29100/EDUPROXIMA.V1I1.1023","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/EDUPROXIMA.V1I1.1023","url":null,"abstract":"Kemampuan pemahaman IPA bagi siswa sekolah dasar merupakan modal utama sebagai tahapan awal dalam menguasai materi sains yang akan dipelajari disekolah pada jenjang lebih tinggi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir siswa dalam memahami materi Pelajaran IPA, guru yang hanya menggunakan model mengajar secara Konvensional, sehingga menjadikan siswa hanya menghafal bukan memahami informasi materi pelajaran.Peneliti menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai alternatif untuk meningkatkan  kemampuan pemahaman IPA siswa sekolah. Peneliti menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen. Pengumpulan sampel Secara purposive masing-masing terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui bantuan program SPSS Versi 20 for windows yaitu rata-rata untuk nilai hasil pre-test siswa kelas eksperimen diperoleh sebesar 40,62 dan hasil post-test kelas eksperimen sebesar 74,25. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 yang berarti kurang dari 0,05 maka H0 ditolak, ditarik kesimpulan bahwa nilai post-test kelas eksperimen(Eksp) dan kontrol(Kntr) memiliki perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Artinya pembelajaran dengan menggunakan model CTL memiliki peningkatan hasil post-test siswa yang signifikan.Model CTL ini dapat menjadi salahsatu solusi alternatif bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan pemahaman IPA siswa Sekolah Dasar.","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129594834","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.29100/eduproxima.v1i1.1026
Wahyu Puspitasari
Kemampuan kognitif sangat berpengaruh dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran. Untuk itu, dosen perlu memahami kemampuan kognitif mahasiswa agar dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Taksonomi Bloom merupakan sistem pengklasifikasian yang mengklasifikasikan tujuan pendidikan menjadi tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Bloom membagi ranah kognitif dalam enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Berdasarkan konsep pengklasifikasian tersebut, peneliti akan melakukan proses pelevelan kemampuan kognitif mahasiswa dengan tujuan untuk menganalisis dan memperoleh informasi lebih detail tentang kemampaun kognitif mahasiswa, khususnya pada materi hukum Newton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 mahasiswa program studi sistem komputer, 3siswa berkempuan rendah memiliki kemampuan kognitif hanya sampai level C3, 2siswa berkempuan sedang memiliki kemampuan kognitif sampai level C4 dan 1siswa yang berkemampuan tinggi dapat mencapai level C6. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan kognitif mahasiswa prodi sistem komputer pada materi hukum newton masih berada pada level C4
{"title":"LEVELKEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER PADA MATERI HUKUM NEWTON BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM","authors":"Wahyu Puspitasari","doi":"10.29100/eduproxima.v1i1.1026","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/eduproxima.v1i1.1026","url":null,"abstract":"Kemampuan kognitif sangat berpengaruh dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran. Untuk itu, dosen perlu memahami kemampuan kognitif mahasiswa agar dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Taksonomi Bloom merupakan sistem pengklasifikasian yang mengklasifikasikan tujuan pendidikan menjadi tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Bloom membagi ranah kognitif dalam enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Berdasarkan konsep pengklasifikasian tersebut, peneliti akan melakukan proses pelevelan kemampuan kognitif mahasiswa dengan tujuan untuk menganalisis dan memperoleh informasi lebih detail tentang kemampaun kognitif mahasiswa, khususnya pada materi hukum Newton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 mahasiswa program studi sistem komputer, 3siswa berkempuan rendah memiliki kemampuan kognitif hanya sampai level C3, 2siswa berkempuan sedang memiliki kemampuan kognitif sampai level C4 dan 1siswa yang berkemampuan tinggi dapat mencapai level C6. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan kognitif mahasiswa prodi sistem komputer pada materi hukum newton masih berada pada level C4","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130100790","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.29100/eduproxima.v1i1.1025
Rif’at Anam
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan peningkatan dan pengaruh penggunaan metode eksperimen nyata (EN) dan virtual (EV) dengan menggunakan model inkuiri terhadap Keterampilan Proses sains (KPS) siswa Sekolah Dasar (SD) pada materi kelistrikan. Untuk mengetahui peningkatan dan pengaruh KPS siswa pada kedua kelas eksperimen dilakukan penelitian kuasi eksperimendengan menggunakan metode penelitianRandomized Pretest-Postest Comparison Group Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI (enam) SD di Kota Bandung yang berjumlah 50 orang siswa yang terbagi dalam 2 kelas masing-masing berjumlah 25 orang siswa. Perlakuan (treatment) dilakukan sebanyak dua pertemuan pada setiap kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedua kelas eksperimen memiliki peningkatan dan pengaruh yang sama.
{"title":"PERBANDINGAN PENINGKATAN SERTA PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN NYATA DAN VIRTUAL PADA PELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"Rif’at Anam","doi":"10.29100/eduproxima.v1i1.1025","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/eduproxima.v1i1.1025","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan peningkatan dan pengaruh penggunaan metode eksperimen nyata (EN) dan virtual (EV) dengan menggunakan model inkuiri terhadap Keterampilan Proses sains (KPS) siswa Sekolah Dasar (SD) pada materi kelistrikan. Untuk mengetahui peningkatan dan pengaruh KPS siswa pada kedua kelas eksperimen dilakukan penelitian kuasi eksperimendengan menggunakan metode penelitianRandomized Pretest-Postest Comparison Group Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI (enam) SD di Kota Bandung yang berjumlah 50 orang siswa yang terbagi dalam 2 kelas masing-masing berjumlah 25 orang siswa. Perlakuan (treatment) dilakukan sebanyak dua pertemuan pada setiap kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berbentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedua kelas eksperimen memiliki peningkatan dan pengaruh yang sama.","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123363964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.29100/eduproxima.v1i1.1022
G. Fauzi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPApada materikonsep cahaya dengan menggunakan model experiential learning dan respon siswa terhadap model experientiallearning. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cibiru 08 Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung dengansubjek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 33 siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan desain model John Elliot. Penelitian inidilaksanakan dengan tiga siklus, yang terdiri dari tiga tindakan pada setiap siklusnya. Pada penelitian inimenggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar evaluasi, lembar angket dan dokumentasifoto. Data penelitian yang diperoleh dianalisis secara kualitatif, kuantitatif, dan triangulasi. Berdasarkan hasilyang diperoleh selama melaksanakan penelitian tindakan kelas telah dideskripsikan dan dianalisis sehinggadapat ditarik kesimpulan bahwa model experiential learningdapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal iniditunjukan dari peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tiap siklusnya. Pada siklus I sebesar 61,02,siklus II sebesar 67,51, dan pada siklus III sebesar 76,82. Respon siswa terhadap model experiential learningpada pembelajaran IPA pada materi konsep cahaya pun sangat tinggi dan positif. Maka, peneliti menganjurkanpenerapan model experiential learning sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkanhasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA.
{"title":"PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA MATERI KONSEP CAHAYA","authors":"G. Fauzi","doi":"10.29100/eduproxima.v1i1.1022","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/eduproxima.v1i1.1022","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPApada materikonsep cahaya dengan menggunakan model experiential learning dan respon siswa terhadap model experientiallearning. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cibiru 08 Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung dengansubjek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 33 siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan desain model John Elliot. Penelitian inidilaksanakan dengan tiga siklus, yang terdiri dari tiga tindakan pada setiap siklusnya. Pada penelitian inimenggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar evaluasi, lembar angket dan dokumentasifoto. Data penelitian yang diperoleh dianalisis secara kualitatif, kuantitatif, dan triangulasi. Berdasarkan hasilyang diperoleh selama melaksanakan penelitian tindakan kelas telah dideskripsikan dan dianalisis sehinggadapat ditarik kesimpulan bahwa model experiential learningdapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal iniditunjukan dari peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tiap siklusnya. Pada siklus I sebesar 61,02,siklus II sebesar 67,51, dan pada siklus III sebesar 76,82. Respon siswa terhadap model experiential learningpada pembelajaran IPA pada materi konsep cahaya pun sangat tinggi dan positif. Maka, peneliti menganjurkanpenerapan model experiential learning sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkanhasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA.","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114372113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.29100/eduproxima.v1i1.1024
Arisonia Puspita
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan literasi sains siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data yang dilakukan pada variabel (X) pendekatan kontekstual dan variabel (Y) literasi sains menggunakan angket. Teknik analisis data diarahkan untuk menguji hipotesisi yang diajukan sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk melihat adanya pengaruh antara dua variabel penerapan pendekatan kontekstualdengan kemampuan literasi sains, maka teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendekatan kontekstual dengan kemampuan literasi sains siswa. Implementasi penelitian ini adalah penggunaan pendekatan kontekstual di dalam proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan kemampuan literasi sains siswa sekolah dasar.
{"title":"EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN LITERASI SAINS SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"Arisonia Puspita","doi":"10.29100/eduproxima.v1i1.1024","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/eduproxima.v1i1.1024","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penerapan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan literasi sains siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data yang dilakukan pada variabel (X) pendekatan kontekstual dan variabel (Y) literasi sains menggunakan angket. Teknik analisis data diarahkan untuk menguji hipotesisi yang diajukan sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk melihat adanya pengaruh antara dua variabel penerapan pendekatan kontekstualdengan kemampuan literasi sains, maka teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment. Hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendekatan kontekstual dengan kemampuan literasi sains siswa. Implementasi penelitian ini adalah penggunaan pendekatan kontekstual di dalam proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan kemampuan literasi sains siswa sekolah dasar.","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122143834","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 1900-01-01DOI: 10.29100/eduproxima.v1i2.1110
Imam Basori
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siwa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran kooperatif sangat berkaitan dengan konsep-konsep yang rumit dan strategi kognitif, serta bersifat analisis sintesisi yang mengacu pada pemecahan masalah. Penelitian ini dirancang menggunakan penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian kelas XII IPA 1 .Instrumen penelitian berupa tes untuk prates dan postes. Penerapan model pembelajaran Skrip kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kimia. Hal ini dapat dibuktikan dengan Jumlah siswa yang tidak tuntas pada sikkus 1 sebanyak 9 siswa dengan persentase ketuntasan 77,5 % sedang pada sijlus 2 jumlah siswa yang tidak tntas sebanyak 4 siswa dengan persentase ketuntasan 90% sedang pada sijlus 3 jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa dengan persentase ketuntasan 97 % Dengan demikian membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Skrip kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa Pada materi Sifat Koligatif Larutan di SMA Negeri 1 Ponggok Kabupaten Blitar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Skrip kooperatif dapat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir. Kata kunci: Pembelajaran Skrip Kooperatif , Minat Siswa, hasil belajar.
{"title":"PENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN MELALUI METODE SKRIP KOOPERATIF SISWA KELAS XII IPA DI SMA NEGERI 1 PONGGOK KABUPATEN BLITAR","authors":"Imam Basori","doi":"10.29100/eduproxima.v1i2.1110","DOIUrl":"https://doi.org/10.29100/eduproxima.v1i2.1110","url":null,"abstract":"Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siwa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran kooperatif sangat berkaitan dengan konsep-konsep yang rumit dan strategi kognitif, serta bersifat analisis sintesisi yang mengacu pada pemecahan masalah. Penelitian ini dirancang menggunakan penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian kelas XII IPA 1 .Instrumen penelitian berupa tes untuk prates dan postes. Penerapan model pembelajaran Skrip kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kimia. Hal ini dapat dibuktikan dengan Jumlah siswa yang tidak tuntas pada sikkus 1 sebanyak 9 siswa dengan persentase ketuntasan 77,5 % sedang pada sijlus 2 jumlah siswa yang tidak tntas sebanyak 4 siswa dengan persentase ketuntasan 90% sedang pada sijlus 3 jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa dengan persentase ketuntasan 97 % Dengan demikian membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Skrip kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa Pada materi Sifat Koligatif Larutan di SMA Negeri 1 Ponggok Kabupaten Blitar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Skrip kooperatif dapat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir. Kata kunci: Pembelajaran Skrip Kooperatif , Minat Siswa, hasil belajar.","PeriodicalId":399125,"journal":{"name":"EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132739682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}