Penerapan praktik terbaik asuhan persalinan normal yang dilakukan secara optimal diharapkan mampu mencegah terjadinya berbagai penyulit pada saat persalinan. Berbagai upaya fisiologis dilakukan untuk mencegah penyulit yang menghambat kemajuan persalinan, seperti senam hamil, teknik nafas dalam dan rebozo dan pelvic rocking dengan birthing ball yang mendukung persalinan agar dapat berjalan secara fisiologis. Pelvic rocking dengan birthing ball adalah cara menambah ukuran rongga pelvis dengan menggoyang panggul di atas bola dan dengan perlahan mengayunkan pinggul ke depan dan ke belakang, sisi kanan, kiri, dan melingkar. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Pelaksanaan Pelvic Rocking Dengan Birthing Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Di Kelurahan Kemanisan Kecamatan Curug Kota Serang tahun 2019. Metode penelitian pra eksperimen dengan menggunakan desain penelitian static group comparison atau perbandingan kelompok statis dimana rancangan ini menerapkan perlakuan atau intervensi (X) yang diikuti dengan pengukuran kedua atau observasi (02). Hasil observasi kemudian dikontrol atau dibandingkan dengan hasil observasi pada kelompok kontrol, yang tidak menerima intervensi. Analisis Bivariat dilakukan dengan uji statistic Independent Sample T-test. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa p= 0,0001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa p < 0,05 Terdapat pengaruh yang bermakna antara pelaksanaan pelvic rocking dengan birth ball terhadap kemajuan persalinan.
{"title":"Pengaruh Pelaksanaan Pelvic Rocking Dengan Birthing Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Di Kelurahan Kemanisan Kecamatan Curug Kota Serang tahun 2019","authors":"Ika Lustiani","doi":"10.60010/jikd.v3i1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v3i1.41","url":null,"abstract":"Penerapan praktik terbaik asuhan persalinan normal yang dilakukan secara optimal diharapkan mampu mencegah terjadinya berbagai penyulit pada saat persalinan. Berbagai upaya fisiologis dilakukan untuk mencegah penyulit yang menghambat kemajuan persalinan, seperti senam hamil, teknik nafas dalam dan rebozo dan pelvic rocking dengan birthing ball yang mendukung persalinan agar dapat berjalan secara fisiologis. Pelvic rocking dengan birthing ball adalah cara menambah ukuran rongga pelvis dengan menggoyang panggul di atas bola dan dengan perlahan mengayunkan pinggul ke depan dan ke belakang, sisi kanan, kiri, dan melingkar. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Pelaksanaan Pelvic Rocking Dengan Birthing Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Di Kelurahan Kemanisan Kecamatan Curug Kota Serang tahun 2019. Metode penelitian pra eksperimen dengan menggunakan desain penelitian static group comparison atau perbandingan kelompok statis dimana rancangan ini menerapkan perlakuan atau intervensi (X) yang diikuti dengan pengukuran kedua atau observasi (02). Hasil observasi kemudian dikontrol atau dibandingkan dengan hasil observasi pada kelompok kontrol, yang tidak menerima intervensi. Analisis Bivariat dilakukan dengan uji statistic Independent Sample T-test. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa p= 0,0001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa p < 0,05 Terdapat pengaruh yang bermakna antara pelaksanaan pelvic rocking dengan birth ball terhadap kemajuan persalinan.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"2004 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128748140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Deteksi dini komplikasi persalinan merupakan salah satu penerapan peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana.Dukungan pengetahuan pada seorang bidan merupakan syarat utama dalam melaksanakan deteksi dini komplikasi. Bidan maupun mahasiswi kebidanan dituntut memiliki pengetahuan yang tinggi. Salah satunya mengenai deteksi dini menggunakan alat pemantauan persalinan yaitu partograf. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan pengisian partograf pada mahasiswi di AKBID RSPAD Gatot Soebroto tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana, dengan menggunakan 76 mahasiswi VI Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto sebagai objek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah berupa data primer (kuisioner) dan menyebar soal kasus secara langsung dengan responden. Sebagian besar dari mahasiswi sudah berkemampuan baik dalam pengetahuan partograf yaitu sebanyak 68 responden (89,5%) dan 40 responden (52,6%) dapat mengisi partograf dengan lengkap dan tepat. Berdasarkan tabel 5.4 peneliti menilai Hubungan pengetahuan dengan pengisian partograf didapatkan hasil uji statistik nilai P = 0,023. Berdasarkan hasil penelitian bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dengan pengisian partograf pada mahasiswi Semester VI di Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto. Saran peneliti yaitu agar meningkatkan pengetahuan dan pengisian partograf pada mahasiswi secara tepat dan sesuai dalam pengisian partograf .
{"title":"Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Pengisian Partograf Pada Mahasiswi di Akbid RSPAD Gatot Soebroto Tahun 2019","authors":"Rina Wijayanti","doi":"10.60010/jikd.v3i1.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v3i1.48","url":null,"abstract":"Deteksi dini komplikasi persalinan merupakan salah satu penerapan peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana.Dukungan pengetahuan pada seorang bidan merupakan syarat utama dalam melaksanakan deteksi dini komplikasi. Bidan maupun mahasiswi kebidanan dituntut memiliki pengetahuan yang tinggi. Salah satunya mengenai deteksi dini menggunakan alat pemantauan persalinan yaitu partograf. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan pengisian partograf pada mahasiswi di AKBID RSPAD Gatot Soebroto tahun 2019. \u0000Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana, dengan menggunakan 76 mahasiswi VI Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto sebagai objek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah berupa data primer (kuisioner) dan menyebar soal kasus secara langsung dengan responden. Sebagian besar dari mahasiswi sudah berkemampuan baik dalam pengetahuan partograf yaitu sebanyak 68 responden (89,5%) dan 40 responden (52,6%) dapat mengisi partograf dengan lengkap dan tepat. Berdasarkan tabel 5.4 peneliti menilai Hubungan pengetahuan dengan pengisian partograf didapatkan hasil uji statistik nilai P = 0,023. Berdasarkan hasil penelitian bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dengan pengisian partograf pada mahasiswi Semester VI di Akademi Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto. Saran peneliti yaitu agar meningkatkan pengetahuan dan pengisian partograf pada mahasiswi secara tepat dan sesuai dalam pengisian partograf .","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134139315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Di dunia balita yang mengalami stunting sebanyak 150,8 juta atau 22,2%. (Global Nutrition Report, 2018). Indonesia merupakan Negara ke 5 dengan jumlah balita tertinggi mengalami stunting dan merupakan salah satu negara dengan triple ganda permasalahan gizi, salah satunya adalah stunting pada tahun 2013 angka stunting berada di angka 37,2 % dan pada tahun 2018 sebesar 30,8 %. (Riskesdas 2013 dan 2018). Walau mengalami penurunan dibanding 5 tahun sebelumnya akan tetapi angka tertebut masih terbilang cukup tinggi. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui Metodologi Penelitian : Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Curug Kota Serang Provinsi Banten yang berjumlah 73 pada bulan Desember 2019.Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara teknik simple random sampling. Hasil penelitian :Hasil penelitian statistik menggunakan chi-square diperoleh bahwa variabel berat badan lahir sebesar (0,004< ? (0,05), status ASI Eksklusif (0,005< ? (0,05), Kelengkapan imunisasi dasar (0,001 < ? (0,05), dan pengetahuan ibu tentang gizi (0,001 < ? (0,05), berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Saran :Diharapkan Perlu adanya program yang terintegrasi dan multisektoral untuk meningkatkan pengetahuan gizi ibu, pemberian imunisasi dasar lengkap dan pemberian ASI eksklusif serta perbaikan gizi pada ibu hamil agar dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal untuk menanggulangikejadian stunting pada balita.
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stuntingpada Anak Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Curug Kota Serang Provinsi Banten Tahun 2019","authors":"Leni Halimastusyadiah, L. Setianingsih","doi":"10.60010/jikd.v2i2.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.30","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Di dunia balita yang mengalami stunting sebanyak 150,8 juta atau 22,2%. (Global Nutrition Report, 2018). Indonesia merupakan Negara ke 5 dengan jumlah balita tertinggi mengalami stunting dan merupakan salah satu negara dengan triple ganda permasalahan gizi, salah satunya adalah stunting pada tahun 2013 angka stunting berada di angka 37,2 % dan pada tahun 2018 sebesar 30,8 %. (Riskesdas 2013 dan 2018). Walau mengalami penurunan dibanding 5 tahun sebelumnya akan tetapi angka tertebut masih terbilang cukup tinggi. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui Metodologi Penelitian : Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah balita usia 24-59 bulan di Puskesmas Curug Kota Serang Provinsi Banten yang berjumlah 73 pada bulan Desember 2019.Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara teknik simple random sampling. Hasil penelitian :Hasil penelitian statistik menggunakan chi-square diperoleh bahwa variabel berat badan lahir sebesar (0,004< ? (0,05), status ASI Eksklusif (0,005< ? (0,05), Kelengkapan imunisasi dasar (0,001 < ? (0,05), dan pengetahuan ibu tentang gizi (0,001 < ? (0,05), berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Saran :Diharapkan Perlu adanya program yang terintegrasi dan multisektoral untuk meningkatkan pengetahuan gizi ibu, pemberian imunisasi dasar lengkap dan pemberian ASI eksklusif serta perbaikan gizi pada ibu hamil agar dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal untuk menanggulangikejadian stunting pada balita.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"129 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122334408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang :Perdarahan pasca persalinan dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan karena serviks atau vagina. Kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 tercatat 359/100.000 kelahiran hidup.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian rupture perineum derajat 3 dan 4 pada ibu bersalin di RSUD Pasar Rebo tahun 2017. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian Cross Sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada suatu saat. Dalam penelitian ini akan dilihat apakah ada hubungan antara usia ibu, paritas, berat badan bayi, jarak kehamilan dengan kejadian rupture perineum derajat 3 dan 4. Hasil: disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian rupture perineum derajat 3 dan 4 pada ibu bersalin. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR adalah 6.360 (2.198-18.399) yang artinya ibu bersalin dengan usia <20 dan > 35 tahun mempunyai peluang 6.360 kali untuk mengalami rupture perineum derajat 3 dan 4, terdapat hubungan yang signifikan antara rupture perineum derajat 3 dan 4 dengan paritas ibu. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR adalah 3.727 (1.351-10.280) yang artinya ibu bersalin pertama kali (primipara) mempunyai peluang 3.727 kali untuk mengalami rupture perineum baik derajat 3 dan 4 dibanding ibu bersalin dengan paritas >1 kali (multipara). Terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan pada ibu dengan rupture perineum derajat 3 dan 4. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR adalah 4.025 (1.498-10.812) yang artinya ibu dengan jarak kehamilan <2 atau >3 tahun memiliki 4.025 kali mengalami rupture perineum baik derajat 3 dan 4, ada hubungan signifikan antara berat badan bayi yang dilahirkan dengan rupture perineum. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR adalah 3.526 (1.226-10.141) yang artinya ibu bersalin dengan berat badan lahir bayi beresiko atau tidak normal (< 2500- >4000 gr) mempunyai peluang 3.526 kali untuk mengalami rupture perineum derajat 3 dan 4. Kesimpulan: Terdapat Hubungan antara Usia ibu bersalin, jarak kehamilan dan berat badan lahir bayi dengan kejadian rupture Perineum.
{"title":"Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Rupture Perineum Derajat 3 dan 4 pada Ibu Bersalin di RSUD Pasar Rebo Tahun 2017","authors":"Anggarani Prihantiningsih, Fiqih Aulia Putri","doi":"10.60010/jikd.v2i2.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.36","url":null,"abstract":"Latar belakang :Perdarahan pasca persalinan dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan karena serviks atau vagina. Kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 tercatat 359/100.000 kelahiran hidup.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian rupture perineum derajat 3 dan 4 pada ibu bersalin di RSUD Pasar Rebo tahun 2017. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Penelitian Cross Sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada suatu saat. Dalam penelitian ini akan dilihat apakah ada hubungan antara usia ibu, paritas, berat badan bayi, jarak kehamilan dengan kejadian rupture perineum derajat 3 dan 4. Hasil: disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian rupture perineum derajat 3 dan 4 pada ibu bersalin. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR adalah 6.360 (2.198-18.399) yang artinya ibu bersalin dengan usia <20 dan > 35 tahun mempunyai peluang 6.360 kali untuk mengalami rupture perineum derajat 3 dan 4, terdapat hubungan yang signifikan antara rupture perineum derajat 3 dan 4 dengan paritas ibu. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR adalah 3.727 (1.351-10.280) yang artinya ibu bersalin pertama kali (primipara) mempunyai peluang 3.727 kali untuk mengalami rupture perineum baik derajat 3 dan 4 dibanding ibu bersalin dengan paritas >1 kali (multipara). Terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan pada ibu dengan rupture perineum derajat 3 dan 4. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR adalah 4.025 (1.498-10.812) yang artinya ibu dengan jarak kehamilan <2 atau >3 tahun memiliki 4.025 kali mengalami rupture perineum baik derajat 3 dan 4, ada hubungan signifikan antara berat badan bayi yang dilahirkan dengan rupture perineum. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR adalah 3.526 (1.226-10.141) yang artinya ibu bersalin dengan berat badan lahir bayi beresiko atau tidak normal (< 2500- >4000 gr) mempunyai peluang 3.526 kali untuk mengalami rupture perineum derajat 3 dan 4. Kesimpulan: Terdapat Hubungan antara Usia ibu bersalin, jarak kehamilan dan berat badan lahir bayi dengan kejadian rupture Perineum.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129449158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan prematuritas dan paritas dengan kejadian BBLR di RS Kencana Serang Tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel yang diambil secara random sampling. Jumlah angka persalinan yang ada di RS Kencana Serang tahun 2019 berjumlah 2574 ibu bersalin, kemudian diambil sampel sebanyak 346. Dari hasil penelitian di RS Kencana Serang didapatkan angka kejadian BBLR sebanyak 220 (63,6%), angka kejadian prematuritas sebanyak 189 (54,6%), angka paritas ibu dengan G1 sebanyak 111 (32,1%), G2-4 sebanyak 114 (32,9%) dan G>4 sebanyak 121 (35,6%). Dari hasil penelitian pada kategori prematur didapatkan bayi yang lahir dengan BBLR sebanyak 183 (96,8%) dan dari kategori persalinan tidak premature sebanyak 37 (23,6%). Dari hasil uji statistik terdapat hubungan yang bermakna antara prematuritas dan paritas dengan kejadian BBLR di RS Kencana Tahun 2019.
{"title":"Hubungan Prematuritas dan Paritas dengan Kejadian BBLR di RS Kencana Serang Tahun 2019","authors":"Fathiyati Fathiyati, Rina Octavia, Filda Fairuza","doi":"10.60010/jikd.v2i2.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.38","url":null,"abstract":"Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan prematuritas dan paritas dengan kejadian BBLR di RS Kencana Serang Tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel yang diambil secara random sampling. Jumlah angka persalinan yang ada di RS Kencana Serang tahun 2019 berjumlah 2574 ibu bersalin, kemudian diambil sampel sebanyak 346. Dari hasil penelitian di RS Kencana Serang didapatkan angka kejadian BBLR sebanyak 220 (63,6%), angka kejadian prematuritas sebanyak 189 (54,6%), angka paritas ibu dengan G1 sebanyak 111 (32,1%), G2-4 sebanyak 114 (32,9%) dan G>4 sebanyak 121 (35,6%). Dari hasil penelitian pada kategori prematur didapatkan bayi yang lahir dengan BBLR sebanyak 183 (96,8%) dan dari kategori persalinan tidak premature sebanyak 37 (23,6%). Dari hasil uji statistik terdapat hubungan yang bermakna antara prematuritas dan paritas dengan kejadian BBLR di RS Kencana Tahun 2019.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133081646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Preeklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal di seluruh dunia. Di Indonesia KejadianPreeklampsia adalah penyebab kematian ibu tertinggi kedua setelah perdarahan dengan persentase 25%. Kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUD C tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 6 % dibandingkan pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan preeklampsiapadaibuhamil di RSUD Cibinong tahun 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang terdapat pada rekam medik dengan jumlah sampel sebanyak 78 orang. Variabel dependen yang dipilih adalah preeklampsia.sedangkan variabel independen yang dipilih adalah faktor-faktor yang berhubungan (usiaibu, paritas, usia kehamilan, riwayat hipertensi dan pekerjaan). Analisa yang digunakan yaitu analisa data univariat dan bivariat menggunakan ujistatistik Chi-square dengan ? = 0,05 dan dengan penghitungan menggunakan Odds Rasio (OR). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian preeklampsia terbanyak adalah preeklampsia ringan sebesar 43orang (55,1%). Dari uji Chi-square didapatkan variabel yangada hubungan bermakna dengan kejadian preeklampsia antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,014, OR=3,649), paritas dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,040, OR = 3,026), usia kehamilan dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,029, OR = 3,158), riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,047, OR = 1,619), sedangkan pekerjaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dalam penelitian ini (p value = 0,411). Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan untuk memantau kehamilan dan mendeteksi secara dini adanya resiko dalam kehamilan, sehingga di harapkan adanya pengetahuan dalam pemeriksaan kehamilan. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklamsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia.
子痫前期是全球孕产前和孕产妇死亡率的主要原因。在印度尼西亚,子痫前期是造成母亲死亡的第二大原因。2014年RSUD C孕妇产前发病率比2014年增长了6%。本研究旨在确定2018年Cibinong县孕妇怀孕前的因素。本研究采用跨界方法进行分析性描述性研究。这项研究使用的是医用样本中共有78人的辅助数据。选择的变量是子痫前期。而选择的独立变量是相关因素(usiaibu, paritas,妊娠年龄,高血压和就业史)。使用Chi-square数据分析使用的单变量和双变量数据分析?用赔率(或)来计算。这项研究的结果显示,前期的照明事件最多是43人(55.1%)。Chi-square试验得到的这个案子意义关系变量岁妈妈之间发生子痫前期和子痫前期的事件(p value = 0,014子痫前期发生的是平等,OR = 3,649), (p value = 0.040, OR = 3,026),子痫前期发生的怀孕的年龄(p value = 0.029, OR = 3,158),子痫前期发生的高血压病史(p value = 0.047, OR = 1,619),而这项研究工作没有重大的关系(p value = 0.411)。通过这项研究,我们希望卫生保健工作者能够及早发现怀孕的风险,从而获得产前检查的知识。有了这些知识,很明显,定期进行产前检查和定期寻找子痫前期的迹象是至关重要的。
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di RSUD C Tahun 2014","authors":"Widi Sagita","doi":"10.60010/jikd.v2i2.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.37","url":null,"abstract":"Preeklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal di seluruh dunia. Di Indonesia KejadianPreeklampsia adalah penyebab kematian ibu tertinggi kedua setelah perdarahan dengan persentase 25%. Kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUD C tahun 2014 mengalami peningkatan sebanyak 6 % dibandingkan pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan preeklampsiapadaibuhamil di RSUD Cibinong tahun 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang terdapat pada rekam medik dengan jumlah sampel sebanyak 78 orang. Variabel dependen yang dipilih adalah preeklampsia.sedangkan variabel independen yang dipilih adalah faktor-faktor yang berhubungan (usiaibu, paritas, usia kehamilan, riwayat hipertensi dan pekerjaan). Analisa yang digunakan yaitu analisa data univariat dan bivariat menggunakan ujistatistik Chi-square dengan ? = 0,05 dan dengan penghitungan menggunakan Odds Rasio (OR). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian preeklampsia terbanyak adalah preeklampsia ringan sebesar 43orang (55,1%). Dari uji Chi-square didapatkan variabel yangada hubungan bermakna dengan kejadian preeklampsia antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,014, OR=3,649), paritas dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,040, OR = 3,026), usia kehamilan dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,029, OR = 3,158), riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia (p value = 0,047, OR = 1,619), sedangkan pekerjaan tidak memiliki hubungan yang signifikan dalam penelitian ini (p value = 0,411). Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan untuk memantau kehamilan dan mendeteksi secara dini adanya resiko dalam kehamilan, sehingga di harapkan adanya pengetahuan dalam pemeriksaan kehamilan. Dengan pengetahuan ini, menjadi jelas bahwa pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda-tanda preeklamsia, sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"182 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131925868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AKDR atau IUD adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang. Penggunaan AKDR di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur periode 2018 sejumlah 45 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD pada Ibu di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur periode 2018. Metode penelitian deskriptif analitik, dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang yang memakai KB IUD di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur periode 2018, dengan jumlah sampel 45 orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder (rekam medik) dengan cara cheklist, kemudian pengolahan data menggunakan analisis secara univariat dan bivariat. Uji hipotesis menggunakan uji Chi-Square.Hasil penelitian ini diperoleh yaitu distribusi frekuensi di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur periode 2018 yang menggunakan IUD dengan jangka waktu 10 tahun yaitu 38 (84,4%), sedangkan yang menggunakan IUD dengan jangka waktu 5 tahun yaitu 7 (15,6%) dari keseluruhan responden sebanyak 45 orang. Dari hasil uji Chis-square tidak ada hubungan antara variabel pendidikan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD nilai p-value yaitu 0,956 ? ? =0,05; ada hubungan antara variabel pekerjaan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD nilai p-value yaitu 0,015 ? ? =0,05; tidak ada hubungan antara variabel umur dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD nilai p-value yaitu 0,992 ? ? =0,05; ada hubungan antara variabel penghasilan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD nilai p- value yaitu 0,010 ? ? =0,05.Dari 45 orang yang menggunakan alat kontrasepsi IUD maka didapatkan variabel yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD yaitu variabel pekerjaan yang bekerja 28 (62,2%) dan tidak bekerja 17 (37,8%). Variabel penghasilan yang Tinggi 29 (64,4%) dan Rendah 16 (35,6%). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan denngan pemilihan alat kontrasepsi IUD yaitu variabel pendidikan Tinggi 42 (93,3%) dan pendidikan Rendah 3 (6,7%). Variabel umur yang berisiko 16 (35,6%) dan tidak berisiko 29 (64,4%).
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD pada Ibu Di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur Periode 2018","authors":"Pipih Salanti","doi":"10.60010/jikd.v2i2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.32","url":null,"abstract":"AKDR atau IUD adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang. Penggunaan AKDR di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur periode 2018 sejumlah 45 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD pada Ibu di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur periode 2018. Metode penelitian deskriptif analitik, dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang yang memakai KB IUD di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur periode 2018, dengan jumlah sampel 45 orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder (rekam medik) dengan cara cheklist, kemudian pengolahan data menggunakan analisis secara univariat dan bivariat. Uji hipotesis menggunakan uji Chi-Square.Hasil penelitian ini diperoleh yaitu distribusi frekuensi di RSIA Resti Mulya Jakarta Timur periode 2018 yang menggunakan IUD dengan jangka waktu 10 tahun yaitu 38 (84,4%), sedangkan yang menggunakan IUD dengan jangka waktu 5 tahun yaitu 7 (15,6%) dari keseluruhan responden sebanyak 45 orang. Dari hasil uji Chis-square tidak ada hubungan antara variabel pendidikan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD nilai p-value yaitu 0,956 ? ? =0,05; ada hubungan antara variabel pekerjaan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD nilai p-value yaitu 0,015 ? ? =0,05; tidak ada hubungan antara variabel umur dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD nilai p-value yaitu 0,992 ? ? =0,05; ada hubungan antara variabel penghasilan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD nilai p- value yaitu 0,010 ? ? =0,05.Dari 45 orang yang menggunakan alat kontrasepsi IUD maka didapatkan variabel yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD yaitu variabel pekerjaan yang bekerja 28 (62,2%) dan tidak bekerja 17 (37,8%). Variabel penghasilan yang Tinggi 29 (64,4%) dan Rendah 16 (35,6%). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan denngan pemilihan alat kontrasepsi IUD yaitu variabel pendidikan Tinggi 42 (93,3%) dan pendidikan Rendah 3 (6,7%). Variabel umur yang berisiko 16 (35,6%) dan tidak berisiko 29 (64,4%).","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134197166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bedak merupakan jenis kosmetikyang digunakan untuk pemakaian luar pada kulit wajah dan tubuh. Pada umumnya bedak digunakan untuk berbagai aplikasi, antara lain pada kulit wajah yang terlihat kusam sehingga terlihat lebih berseri, untuk menyamarkan kulit wajah yang berjerawat dan berlubang, untuk menutupi flek-flek hitam pada wajah, menghaluskan, meratakan, dan mengurangi penampakan garis halus dan pori-pori wajah, dan meratakan warna kulit. Daun kapuk randu hanya digunakan sebagai tanaman atau obat herbal tanpa diolah terlebihdahulu. Untuk meningkatkan nilai ekonominya, pengolahan dapat dilakukan dengan dijadikan produk seperti bedak tabur. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui formulasi dan uji stabilitas fisik bedak tabur ekstrak etanol daun kapuk randu (Ceiba pentandra(L.) Gaertn.).Formulasi bedak terdiri dari talk, zinc stearat, zinc oksida,kalsium karbonat, kaolin dan penambahan ekstrak etanol daun kapuk randu dengankonsentrasi 0%; 5%; 10%; dan 20 %. Evaluasi stabilitas bedak tabur meliputi organoleptik, homogenitas, uji iritasi dan uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kapuk randu (C.pentandra(L.) Gaertn.)dapat diformulasikan menjadi bedak tabur. Hasil uji stabilitas fisik menunjukkan bahwa bedak tabur ekstrak etanol daun kapuk randu (C.pentandra(L.) Gaertn.) memiliki stabilitas yang baik baik dari segi organoleptik dan homogenitas Kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada daun kapuk randu (C.pentandra(L.) Gaertn.) adalah flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid.
{"title":"Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Bedak Tabur Ekstrak Etanol Daun Kapuk Randu (Ceiba Pentandra(L.) Gaertn.)","authors":"Y. Yuningsih, Hadi Susilo, Yusransyah Yusransyah","doi":"10.60010/jikd.v2i2.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.34","url":null,"abstract":"Bedak merupakan jenis kosmetikyang digunakan untuk pemakaian luar pada kulit wajah dan tubuh. Pada umumnya bedak digunakan untuk berbagai aplikasi, antara lain pada kulit wajah yang terlihat kusam sehingga terlihat lebih berseri, untuk menyamarkan kulit wajah yang berjerawat dan berlubang, untuk menutupi flek-flek hitam pada wajah, menghaluskan, meratakan, dan mengurangi penampakan garis halus dan pori-pori wajah, dan meratakan warna kulit. Daun kapuk randu hanya digunakan sebagai tanaman atau obat herbal tanpa diolah terlebihdahulu. Untuk meningkatkan nilai ekonominya, pengolahan dapat dilakukan dengan dijadikan produk seperti bedak tabur. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui formulasi dan uji stabilitas fisik bedak tabur ekstrak etanol daun kapuk randu (Ceiba pentandra(L.) Gaertn.).Formulasi bedak terdiri dari talk, zinc stearat, zinc oksida,kalsium karbonat, kaolin dan penambahan ekstrak etanol daun kapuk randu dengankonsentrasi 0%; 5%; 10%; dan 20 %. Evaluasi stabilitas bedak tabur meliputi organoleptik, homogenitas, uji iritasi dan uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kapuk randu (C.pentandra(L.) Gaertn.)dapat diformulasikan menjadi bedak tabur. Hasil uji stabilitas fisik menunjukkan bahwa bedak tabur ekstrak etanol daun kapuk randu (C.pentandra(L.) Gaertn.) memiliki stabilitas yang baik baik dari segi organoleptik dan homogenitas Kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada daun kapuk randu (C.pentandra(L.) Gaertn.) adalah flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114868077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Kualitas tidur menurun pada trimester ketiga 6,6 hingga 7,8 jam Tingkat gangguan tidur juga berubah lintas trimester, mulai dari 13% pada trimester pertama, 19% di trimester kedua, dan 66% trimester ketiga. trimester terakhir masa kehamilan hingga 69,9% melaporkan kesulitan dalam mempertahankan tidur. 34,8% menggambarkan bangun pagi, dan 23,7% dilaporkan kesulitan tertidur pada kehamilan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuin pengaruh prental gentle yoga terhadap peningkatan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III di klinik pratama ratna komala bekasi tahun 2019. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan pra eksperimen dengan menggunakan rancangan One Group Pre Test-Post Test design, Sampel pada penelitian ini adalah 13 ibu hamil trimester III yang diambil menggunakan pusposive sampling, Instrument penelitian menggunakan PSQI, analisa data menggunakan uji paired t test. Hasil Penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pretest dan post test setelah intervensi prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III Kesimpulan dan Saran : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Prenatal Gentle Yoga terhadap peningkatan kualitas tidur ibu hamil trimester III sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Diharapkan ibu hamil trimester III untuk memperhatikan kondisi fisik dan pisikis selama proses kehamilan dengan menjaga kesehatan dan kebugaran selama masa selama kehamilan
{"title":"Pengaruh Prenatal Gentle Yoga dengan Peningkatan Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III di Klinik Pratama Ratna Komala Bekasi Tahun 2019","authors":"Triana Indrayani, Ai Muhayah","doi":"10.60010/jikd.v2i2.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.33","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kualitas tidur menurun pada trimester ketiga 6,6 hingga 7,8 jam Tingkat gangguan tidur juga berubah lintas trimester, mulai dari 13% pada trimester pertama, 19% di trimester kedua, dan 66% trimester ketiga. trimester terakhir masa kehamilan hingga 69,9% melaporkan kesulitan dalam mempertahankan tidur. 34,8% menggambarkan bangun pagi, dan 23,7% dilaporkan kesulitan tertidur pada kehamilan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuin pengaruh prental gentle yoga terhadap peningkatan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III di klinik pratama ratna komala bekasi tahun 2019. Metode Penelitian: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan pra eksperimen dengan menggunakan rancangan One Group Pre Test-Post Test design, Sampel pada penelitian ini adalah 13 ibu hamil trimester III yang diambil menggunakan pusposive sampling, Instrument penelitian menggunakan PSQI, analisa data menggunakan uji paired t test. Hasil Penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada pretest dan post test setelah intervensi prenatal gentle yoga pada ibu hamil trimester III Kesimpulan dan Saran : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Prenatal Gentle Yoga terhadap peningkatan kualitas tidur ibu hamil trimester III sebelum intervensi dan sesudah intervensi. Diharapkan ibu hamil trimester III untuk memperhatikan kondisi fisik dan pisikis selama proses kehamilan dengan menjaga kesehatan dan kebugaran selama masa selama kehamilan","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128269733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah kesehatan reproduksi remaja merupakan isue penting yang selalu menjadi fokus perhatian dalam meningkatkan kesehatan reproduksi khusunya untuk mencegah kematian Ibu dan Bayi. Untuk merespon permasalahan-permasalahan remaja tersebut, sejak tahun 2001 BKKBN peduli terhadap permasalahan remaja. Kepedulian ini diwujudkan dengan pengembangan program generasi berencana (GenRe) melalui dengan pembentukan pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja (PIK-R). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Program PIK R terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di STIKes Salsabila Serang Tahun 2019. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan menggunakan rancangan one group pretest-postest design, Jumlah responden 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas dengan cronbach alfa, uji normalitas, analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis diperoleh bahwa ada perbedaan yang dignifikan terhadap perubahan pengetahuan remaja sebelum dan setelah diberi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dengan penyuluhan kesehatan reproduksi.
{"title":"Efektifitas Program PIK R terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di STIKes Salsabila Tahun 2019","authors":"Sandy Nurlaela Rachman, Ika Lustiani, D. Sari","doi":"10.60010/jikd.v2i2.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.39","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan reproduksi remaja merupakan isue penting yang selalu menjadi fokus perhatian dalam meningkatkan kesehatan reproduksi khusunya untuk mencegah kematian Ibu dan Bayi. Untuk merespon permasalahan-permasalahan remaja tersebut, sejak tahun 2001 BKKBN peduli terhadap permasalahan remaja. Kepedulian ini diwujudkan dengan pengembangan program generasi berencana (GenRe) melalui dengan pembentukan pusat informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja (PIK-R). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektifitas Program PIK R terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di STIKes Salsabila Serang Tahun 2019. Metode penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan menggunakan rancangan one group pretest-postest design, Jumlah responden 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas dengan cronbach alfa, uji normalitas, analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis diperoleh bahwa ada perbedaan yang dignifikan terhadap perubahan pengetahuan remaja sebelum dan setelah diberi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dengan penyuluhan kesehatan reproduksi. ","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127178747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}