Latar Belakang : Premenstruasi Sindrom merupakan suatu kumpulan atau gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi pada wanita usia reproduksi; muncul dalam rentang waktu 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang setelah darah haid keluar. Pada remaja keadaan ini dapat berdampak pada aktivitas sosial dan prestasi di sekolah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Premenstruasi Sindrom pada remaja kelas IX PondokPesantrenBabusSallam Kota Tangerang Tahun 2019. Metodologi : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2018. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 80 orang siswi kelas IX dengan metode total sampling dan menggunakan uji statistik Chi square. Hasil Penelitian : Hasil Penelitian menunjukan bahwa siswi yang mengalami gejala sindrom premenstruasi sebanyak 38,8%, berpengetahuan kurang baik 62,5%, sikap kurang baik 58,8%, tidak mendapat dukungan keluarga 63,7%, jenis makanan tidak baik 52,5%. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengetahuan (P.Value = 0,000), sikap (P.Value = 0,000), dukungan keluarga (P.Value =0,024), dan jenis makanan (P.Value = 0,000) berhubungan dengan kejadian Premenstruasi Sindrom. Kesimpulandan Saran : Simpulan terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian premenstruasi sindrom dengan pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan jenis makanan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti menyarankan kepada santriwatikelas IX di pondokpesantrenBabusSallamdapat memberikan promosi kesehatan baik secara langsung seperti penyuluhan, yang berhubungan dengan Premenstruasi Sindrom, pentingnya mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan.
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Premenstruasi Syndrom pada Remaja Putri Pondok Pesantren Babussallam Kota Tangerang Tahun 2019","authors":"Dina Raidanti, Olivia Nency","doi":"10.60010/jikd.v2i2.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.35","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Premenstruasi Sindrom merupakan suatu kumpulan atau gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi pada wanita usia reproduksi; muncul dalam rentang waktu 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang setelah darah haid keluar. Pada remaja keadaan ini dapat berdampak pada aktivitas sosial dan prestasi di sekolah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Premenstruasi Sindrom pada remaja kelas IX PondokPesantrenBabusSallam Kota Tangerang Tahun 2019. Metodologi : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2018. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 80 orang siswi kelas IX dengan metode total sampling dan menggunakan uji statistik Chi square. Hasil Penelitian : Hasil Penelitian menunjukan bahwa siswi yang mengalami gejala sindrom premenstruasi sebanyak 38,8%, berpengetahuan kurang baik 62,5%, sikap kurang baik 58,8%, tidak mendapat dukungan keluarga 63,7%, jenis makanan tidak baik 52,5%. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengetahuan (P.Value = 0,000), sikap (P.Value = 0,000), dukungan keluarga (P.Value =0,024), dan jenis makanan (P.Value = 0,000) berhubungan dengan kejadian Premenstruasi Sindrom. Kesimpulandan Saran : Simpulan terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian premenstruasi sindrom dengan pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan jenis makanan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti menyarankan kepada santriwatikelas IX di pondokpesantrenBabusSallamdapat memberikan promosi kesehatan baik secara langsung seperti penyuluhan, yang berhubungan dengan Premenstruasi Sindrom, pentingnya mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129582835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Pelayanan keperawatan dilakukan berdasarkan pedoman dan standar pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan diukur dari tindakan yang diberikan kepada klien, sehingga klien merasa puas atau tidak puas. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan adalah parameter penilaian standar pelayanan keperawatan. Salah satu bentuk pelayanan yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Data dari rekam medis Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Andhika, diperoleh data kunjungan klien pada tahun 2016 sebanyak 620 kunjungan, tahun 2017 sebanyak 1232 kunjungan dan tahun 2018 sebanyak 1476 kunjungan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner, diperoleh data bahwa dari 20 responden terdapat 60% responden merasa puas, 40% responden mengatakan tidak puas. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat kepuasan klien terhadap perawat di Poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum Andhika. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasinya adalah seluruh pasien yang berkunjung ke Poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Andhika Jakarta, dengan jumlah sampel sebanyak 104 responden dengan teknik random sampling, yaitu semua individu yang ditemui memenuhi kriteria (inklusi dan ekslusi) pemilihan sampai jumlah sampel yang diinginkan. Hasil: Didapatkan variabel yang berhubungan dengan tingkat kepuasan klien adalah dimensi responsiveness (p value = 0,000), dimensi assurance (p value = 0,000), dimensi empathy (p value = 0,000), dimensi reliability (p value = 0,000), sedangkan variabel umur, tingkat pendidikan dan status bekerja tidak berhubungan dengan tingkat kepuasan klien. Kesimpulan: mayoritas klien merasa tingkat kepuasan berdasarkan dimensi responsiveness, dimensi reliability dan dimensi assurance baik, namun berdasarkan dimensi empathy kurang puas.
{"title":"Analisis Tingkat Kepuasan Klien terhadap Pelayanan Perawat di Poliklinik Penyakit dalam Rumah Sakit Umum Andhika","authors":"I. Yuliani, Sungkono Purna","doi":"10.60010/jikd.v2i2.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i2.31","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pelayanan keperawatan dilakukan berdasarkan pedoman dan standar pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan diukur dari tindakan yang diberikan kepada klien, sehingga klien merasa puas atau tidak puas. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan adalah parameter penilaian standar pelayanan keperawatan. Salah satu bentuk pelayanan yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Data dari rekam medis Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Andhika, diperoleh data kunjungan klien pada tahun 2016 sebanyak 620 kunjungan, tahun 2017 sebanyak 1232 kunjungan dan tahun 2018 sebanyak 1476 kunjungan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner, diperoleh data bahwa dari 20 responden terdapat 60% responden merasa puas, 40% responden mengatakan tidak puas. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat kepuasan klien terhadap perawat di Poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum Andhika. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasinya adalah seluruh pasien yang berkunjung ke Poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Andhika Jakarta, dengan jumlah sampel sebanyak 104 responden dengan teknik random sampling, yaitu semua individu yang ditemui memenuhi kriteria (inklusi dan ekslusi) pemilihan sampai jumlah sampel yang diinginkan. Hasil: Didapatkan variabel yang berhubungan dengan tingkat kepuasan klien adalah dimensi responsiveness (p value = 0,000), dimensi assurance (p value = 0,000), dimensi empathy (p value = 0,000), dimensi reliability (p value = 0,000), sedangkan variabel umur, tingkat pendidikan dan status bekerja tidak berhubungan dengan tingkat kepuasan klien. Kesimpulan: mayoritas klien merasa tingkat kepuasan berdasarkan dimensi responsiveness, dimensi reliability dan dimensi assurance baik, namun berdasarkan dimensi empathy kurang puas.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124012121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar.Kejadian ketuban pecah dini (KPD) berkisar 5-10% dari semua kelahiran. KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan dan 70% kasus KPD terjadi pada kehamilan aterm dan 30% kasus KPD merupakan penyebab kelahiran prematur.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ketuban pecah dini di Rumah Sakit Budi Asih Serang periode Oktober Tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Cros sectional,dimana variable independen dan variable dependen diteliti secara bersamaan, untuk data penelitian menggunakan data sekunder, sedangkan Instrumen penelitian yang dipakai adalah catatan pasien atau rekam medik untuk kedua variabel. Hasil penelitian nilai p Value = 0,002 kurang dari nilai alpha (? = 0,05), artinya ada hubungan antara umur dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Dengan nilai OR = 5,519. Nilai p Value (0, 002) kurang dari nilai alpha (? = 0,05), artinya ada hubungan antara paritas dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Dengan nilai OR = 24,167. Nilai p Value (0, 002) kurang dari nilai alpha (? = 0,05), artinya ada hubungan antara ibu dengan riwayat gemelli dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Dengan nilai OR = 31,667. Nilai p Value (0, 002) kurang dari nilai alpha (? = 0,05), artinya ada hubungan antara ibu dengan riwayat Ketuban Pecah Dini sebelumnya dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Dengan nilai OR = 5,400. Diharapkan ibu hamil atau setiap kehamilan selalu melakukan pemeriksaan antenatal care atau pemeriksaan kehamilan untuk melakukan deteksi dini komplikasi pada saat persalinan dan mengenal faktor-faktor resiko pada kehamilannya sehingga kejadian ketuban pecah dini dapat terdeteksi oleh petugas kesehatan.
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Budi Asih Serang pada periode Oktober Tahun 2018","authors":"Rina Octavia, Filda Fairuza","doi":"10.60010/jikd.v2i1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i1.83","url":null,"abstract":"Kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar.Kejadian ketuban pecah dini (KPD) berkisar 5-10% dari semua kelahiran. KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan dan 70% kasus KPD terjadi pada kehamilan aterm dan 30% kasus KPD merupakan penyebab kelahiran prematur.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ketuban pecah dini di Rumah Sakit Budi Asih Serang periode Oktober Tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Cros sectional,dimana variable independen dan variable dependen diteliti secara bersamaan, untuk data penelitian menggunakan data sekunder, sedangkan Instrumen penelitian yang dipakai adalah catatan pasien atau rekam medik untuk kedua variabel. Hasil penelitian nilai p Value = 0,002 kurang dari nilai alpha (? = 0,05), artinya ada hubungan antara umur dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Dengan nilai OR = 5,519. Nilai p Value (0, 002) kurang dari nilai alpha (? = 0,05), artinya ada hubungan antara paritas dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Dengan nilai OR = 24,167. Nilai p Value (0, 002) kurang dari nilai alpha (? = 0,05), artinya ada hubungan antara ibu dengan riwayat gemelli dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Dengan nilai OR = 31,667. Nilai p Value (0, 002) kurang dari nilai alpha (? = 0,05), artinya ada hubungan antara ibu dengan riwayat Ketuban Pecah Dini sebelumnya dengan kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD). Dengan nilai OR = 5,400. Diharapkan ibu hamil atau setiap kehamilan selalu melakukan pemeriksaan antenatal care atau pemeriksaan kehamilan untuk melakukan deteksi dini komplikasi pada saat persalinan dan mengenal faktor-faktor resiko pada kehamilannya sehingga kejadian ketuban pecah dini dapat terdeteksi oleh petugas kesehatan.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":" 33","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133120028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wanita yang mengalami kehamilan terutama di usia remaja 15-19 tahun merupakan salah satu kelompok yang paling rawan terhadap masalah gizi terutama Kekurangan Energi Kronik (KEK). Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hubungan penyakit infeksi, pengetahuan, peran petugas kesehatan dan variabel confounding tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan suami dan penghasilan dengan risiko KEK pada ibu hamil remaja (usia 15-19 tahun) di Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon Provinsi Banten Tahun 2015. Jenis penelitian survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil remaja (usia 15-19 tahun) di Wilayah Ciwandan Kota Cilegon Provinsi Banten sebanyak 128 ibu hamil secara total populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan univariat, bivariat. Proporsi risiko KEK pada ibu hamil remaja (usia 15-19 tahun) sebesar 12,5%.
怀孕最多的15-19岁的妇女是最容易营养问题的人群之一,尤其是缺乏慢性能源。本研究的目的是研究2015年班ten省普斯基马斯市(Puskesmas Ciwandan state of Cilegon)少女孕妇教育程度(15-19岁)的关系、知识、卫生官员和变量作用。采用跨部门设计的分析调查类型。这项研究的人口包括班滕省Ciwandan镇的所有青少年孕妇(15-19岁),总共有128名孕妇。数据收集是通过问卷调查的原始数据进行的。独角兽,双变量数据分析。青少年准妈妈(15-19岁)怀孕的比例为12.5%。
{"title":"Hubungan Penyakit Infeksi, Pengetahuan dan Peran Petugas Kesehatan Dengan Risiko Kurang Energi Kronik Pada Ibu Hamil Remaja Di Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon Tahun 2015","authors":"Fadhila Azkiya","doi":"10.60010/jikd.v2i1.85","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i1.85","url":null,"abstract":"Wanita yang mengalami kehamilan terutama di usia remaja 15-19 tahun merupakan salah satu kelompok yang paling rawan terhadap masalah gizi terutama Kekurangan Energi Kronik (KEK). Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hubungan penyakit infeksi, pengetahuan, peran petugas kesehatan dan variabel confounding tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan suami dan penghasilan dengan risiko KEK pada ibu hamil remaja (usia 15-19 tahun) di Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon Provinsi Banten Tahun 2015. Jenis penelitian survei analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil remaja (usia 15-19 tahun) di Wilayah Ciwandan Kota Cilegon Provinsi Banten sebanyak 128 ibu hamil secara total populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan univariat, bivariat. Proporsi risiko KEK pada ibu hamil remaja (usia 15-19 tahun) sebesar 12,5%.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128688139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Keterampilan dalam melakukan ANC merupakan salah satu ketrampilan yang harus dikuasai oleh seorang bidan hal ini sesuai dengan tujuan salah satunya adalah untuk mempersiapkan ibu hamil sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan bayi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan ibu saat post partum sehat dan normal. Untuk mendapatkan mutu lulusan diploma kebidanan yang berkualitas diharapkan lulusan kebidanan mampu memiliki tiga kemampuan utama yaitu, pengetahuan, sikap dan keterampilan. Adapun salah satu metode untuk menilai keterampilan ANC dengan menggunakan metode OSCE dan didokumentasikan menggunakan laporan manajemen varney. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan target keterampilan ANC dengan nilai ujian ANC pada mahasiswa semester V jurusan D III Kebidanan STIKes Salsabila Serang T.A 2018/2019. Penelitian ini menggunakan jenis studi korelasi dengan pendekatan retrospektif (Retrospectif Study). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan D III Kebidanan semester V yang telah ujian ANC danbmendapatkan target keterampilan berjumlah 108 mahasiswi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengolahan data bivariat menggunakan Spearman Rank. Pencapaian target keterampilan rata-rata 39 target, yang paling banyak terdapat 11-20 mahasiswi mendapatkan target varney sebanyak 60-80 dan sisanya mendapatkan 81-100 laporan varney. Nilai ujian ANC sebagian besar adalah 75- 80 yaitu 67S orang 67%. Kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara target ketrampilan ANC dengan nilai ujian ANC ( p =0,058;p) 0,05) (p = (0,05). Saran bagi mahasiswa jurusan D III Kebidanan agar dapat meningkatkan target keterampilan ANC dengan cara lebih banyak memberikan asuhan kebidanan ANC secara langsung dilahan praktek.
{"title":"Hubungan Target Keterampilan ANC dengan Nilai Ujian ANC pada Mahasiswa Semester V Jurusan D III Kebidanan Stikes Salsabila Serang T.A 2018/2019","authors":"D. Sari","doi":"10.60010/jikd.v2i1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i1.84","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Keterampilan dalam melakukan ANC merupakan salah satu ketrampilan yang harus dikuasai oleh seorang bidan hal ini sesuai dengan tujuan salah satunya adalah untuk mempersiapkan ibu hamil sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan bayi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan ibu saat post partum sehat dan normal. Untuk mendapatkan mutu lulusan diploma kebidanan yang berkualitas diharapkan lulusan kebidanan mampu memiliki tiga kemampuan utama yaitu, pengetahuan, sikap dan keterampilan. Adapun salah satu metode untuk menilai keterampilan ANC dengan menggunakan metode OSCE dan didokumentasikan menggunakan laporan manajemen varney. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan target keterampilan ANC dengan nilai ujian ANC pada mahasiswa semester V jurusan D III Kebidanan STIKes Salsabila Serang T.A 2018/2019. Penelitian ini menggunakan jenis studi korelasi dengan pendekatan retrospektif (Retrospectif Study). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan D III Kebidanan semester V yang telah ujian ANC danbmendapatkan target keterampilan berjumlah 108 mahasiswi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Pengolahan data bivariat menggunakan Spearman Rank. Pencapaian target keterampilan rata-rata 39 target, yang paling banyak terdapat 11-20 mahasiswi mendapatkan target varney sebanyak 60-80 dan sisanya mendapatkan 81-100 laporan varney. Nilai ujian ANC sebagian besar adalah 75- 80 yaitu 67S orang 67%. Kesimpulan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara target ketrampilan ANC dengan nilai ujian ANC ( p =0,058;p) 0,05) (p = (0,05). Saran bagi mahasiswa jurusan D III Kebidanan agar dapat meningkatkan target keterampilan ANC dengan cara lebih banyak memberikan asuhan kebidanan ANC secara langsung dilahan praktek.","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121744336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling banyak dianjurkan bagi setiap wanita. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di payudara wanita ditemukan oleh penderita sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi dan hubungan antara perilaku dengan sikap, keterpaparan media, pengetahuan, dukungan orang tua dan pendidikan orang tua. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan data primer dan teknik penelitiannya dengan cara sistematik random sampling yang dilakukan dengan cara pengisian kuesioner.. Dengan jumlah populasi sebanyak 124 responden dan sampel minimal yang didapatkan dalam penelitian ini berjumlah 95 responden. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Analisa uji statistik melalui uji Chi Square. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara keterpaparan media [P value = 0,003, OR = 5,325 ], pengetahuan [ P value = 0,023, OR = 4,325], dukungan orang tua [ P value = 0,003, OR = 4,951 ], dan tidak ada hubungan yang bermakna dengan dengan sikap [ P value = 0,744, OR = 1,342 ] dan pendidikan orang tua [ P value = 0,342, OR = 2,379 ]. Self breast examination (BSE) is an early detection of breast cancer that is most recommended for every woman. This action is very important because almost 85% of the lumps in a woman's breast are found by the patient himself. The purpose of this study was to determine the frequency distribution and the relationship between behavior and attitude, media exposure, knowledge, parental support and parental education. This research is descriptive analytic with a cross sectional approach using primary data and research techniques by means of systematic random sampling conducted by filling out questionnaires .With a population of 124 respondents and the minimum sample obtained in this study amounted to 95 respondents. The analysis used is univariate and bivariate. Analyze statistical tests through Chi Square test. From the results of the study it was found that there was a significant correlation between media exposure [P value = 0.003, OR = 5.325], knowledge [P value = 0.023, OR = 4.325], parental support [P value = 0.003, OR = 4.951], and there is no significant relationship with attitude [P value = 0.744, OR = 1.342] and parental education [P value = 0.342, OR = 2.379].
背景:自己的乳房检查(注意)是早期发现乳腺癌最多的建议对每个女人来说。这是非常重要的,因为几乎85%的女性乳房的肿块是由患者发现的。这项研究的目的是了解频率分布和行为之间的关系,keterpaparan媒体的态度、知识教育和父母的支持。横截面是描述性分析方法的研究方式与使用主数据和研究技术充电系统随机抽样的方式完成调查问卷。人口多达124座受访者和样本至少有95%的受访者在这项研究中获得的。使用的分析是独角兽和双变量。通过Chi Square测试进行统计分析。从研究结果得知keterpaparan媒体之间有意义的关系[P value = 0.003, OR = 5,325]、[P value = 0.023%知识或= 4,325][P value = 0.003父母支持,OR = 4,951],和没有意义的关系态度[P value = 0.744, OR = 1,342]和[P value = 0.342,或者父母教育= 2,379]。赛尔夫胸脯来晚(BSE)是一个早期detection of胸脯巨蟹座就是头号recommended为每一个女人。这个动作是非常重要的,因为几乎85%《lumps顺便说一下在一个女人的胸脯是发现病人自己。这个研究的目的是为了个重大《频率distribution与社会行为和态度之间关系,媒体曝光,知识,parental支持和parental教育。这个研究是descriptive分析a小学横截面接近的地方用数据和研究意味着偏techniques of systematic随机抽样questionnaires conducted by替出局。a人口of respondents 124号和《最低获得in This study amounted到95 respondents样本。《分析》以前是univariate和bivariate。Chi Analyze统计测试通过广场测试。results》从研究是发现那是个有浓厚,相关媒体曝光[P之间知识价值= 0.003,OR = 5.325], [P value = 0.023, OR = 4.325], parental支持[P value = 0.003, OR = 4951]和没有浓厚,关系和态度是[P value = 0.744, OR = 1.342] and parental教育[P value = 0.342, OR = 2.379]。
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Remaja tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pada Siswi Kelas XI SMAN 86 Jakarta Tahun 2016","authors":"Eka Bati Widyaningsih","doi":"10.60010/jikd.v2i1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.60010/jikd.v2i1.29","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling banyak dianjurkan bagi setiap wanita. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di payudara wanita ditemukan oleh penderita sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi dan hubungan antara perilaku dengan sikap, keterpaparan media, pengetahuan, dukungan orang tua dan pendidikan orang tua. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan data primer dan teknik penelitiannya dengan cara sistematik random sampling yang dilakukan dengan cara pengisian kuesioner.. Dengan jumlah populasi sebanyak 124 responden dan sampel minimal yang didapatkan dalam penelitian ini berjumlah 95 responden. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Analisa uji statistik melalui uji Chi Square. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara keterpaparan media [P value = 0,003, OR = 5,325 ], pengetahuan [ P value = 0,023, OR = 4,325], dukungan orang tua [ P value = 0,003, OR = 4,951 ], dan tidak ada hubungan yang bermakna dengan dengan sikap [ P value = 0,744, OR = 1,342 ] dan pendidikan orang tua [ P value = 0,342, OR = 2,379 ]. \u0000 \u0000Self breast examination (BSE) is an early detection of breast cancer that is most recommended for every woman. This action is very important because almost 85% of the lumps in a woman's breast are found by the patient himself. The purpose of this study was to determine the frequency distribution and the relationship between behavior and attitude, media exposure, knowledge, parental support and parental education. This research is descriptive analytic with a cross sectional approach using primary data and research techniques by means of systematic random sampling conducted by filling out questionnaires .With a population of 124 respondents and the minimum sample obtained in this study amounted to 95 respondents. The analysis used is univariate and bivariate. Analyze statistical tests through Chi Square test. From the results of the study it was found that there was a significant correlation between media exposure [P value = 0.003, OR = 5.325], knowledge [P value = 0.023, OR = 4.325], parental support [P value = 0.003, OR = 4.951], and there is no significant relationship with attitude [P value = 0.744, OR = 1.342] and parental education [P value = 0.342, OR = 2.379].","PeriodicalId":415323,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Delima","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116227291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}