ABSTRACT Waste can be divided into two categories: organic waste and inorganic waste. Compost produced from organic waste has the potential to be created. The purpose of this research is to create a crusher for organic waste. The engine's designed specifications called for such a 6.5 HP gasoline engine with a pulley and belt transmission. 1918 mm in length, 639 mm in width, and 1046 mm in height compose up the entire engine. The blade's dimensions are 160 mm in length, 60 mm in width, and 10 mm in thickness. The blade's cutting angle is inclined at a 30 °. There are two pieces of chopping blades. The rotor blade shaft rotates around 1694 to 1741 rotations per minute. The test mass is 2900 grams, and the test duration is 32.10 seconds. The input hopper angle is 60 degrees slant. The machine does have a production capacity of 293.93 kg per hour. The machine's production efficiency is 92.82%. Keywords: crusher, waste processing
{"title":"MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK TIPE PIRINGAN DENGAN KEMIRINGAN SUDUT HOPPER INPUT 60 DERAJAT","authors":"Saparin Saparin, Eka Sari Wijianti, B. Wibowo","doi":"10.33019/jm.v8i2.3415","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i2.3415","url":null,"abstract":" \u0000ABSTRACT \u0000Waste can be divided into two categories: organic waste and inorganic waste. Compost produced from organic waste has the potential to be created. The purpose of this research is to create a crusher for organic waste. The engine's designed specifications called for such a 6.5 HP gasoline engine with a pulley and belt transmission. 1918 mm in length, 639 mm in width, and 1046 mm in height compose up the entire engine. The blade's dimensions are 160 mm in length, 60 mm in width, and 10 mm in thickness. The blade's cutting angle is inclined at a 30 °. There are two pieces of chopping blades. The rotor blade shaft rotates around 1694 to 1741 rotations per minute. The test mass is 2900 grams, and the test duration is 32.10 seconds. The input hopper angle is 60 degrees slant. The machine does have a production capacity of 293.93 kg per hour. The machine's production efficiency is 92.82%. \u0000Keywords: crusher, waste processing","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"165 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131559761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada suatu pelabuhan perikanan biasanya banyak dipengaruhi oleh banyaknya kapal dan jenis kapal ikan apa saja yang aktif beroperasi di pelabuhan perikanan tersebut. Semakin banyaknya jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi, maka semakin banyak pula jumlah bahan bakar minyak (BBM) yang dibutuhkan dan demikian pula sebaliknya. Pada dasarnya jumlah kapal penangkapan ikan yang beroperasi tergantung pada musim penangkapan. Jenis kapal penangkap ikan juga mempengaruhi karakteristik kapal ikan, seperti waktu trip dan daerah fishing ground (wilayah penangkapan). Peran bahan bakar solar sangat penting bagi kegiatan perikanan tangkap, khususnya untuk mendukung pengoperasian setiap kapal dengan alat tangkap purse seine yang ada di PT. Hasil Laut Sejati Batam. Salah satunya adalah kapal KM. Fortuna. Pembuatan laporan ini bertujuan untuk menghitung jumlah kebutuhan solar yang ada pada kapal KM. Fortuna. Penelitian lapangan dilakukan selama kurang lebih 25 hari. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara dengan 1 orang kepala kamar mesin (KKM) dan 1 orang awak kapal dibagian mesin di kapal KM. Fortuna. Data skunder diperoleh langsung dari PT. Hasil Laut Sejati. Bahan bakar solar untuk kebutuhan kapal purse seine yang ada di pelabuhan biasanya jumlah pasokannya tergantung dari ukuran, jenis, dan lama kapal beroperasi di laut, untuk kapal KM. Fortuna diberi pasokan bahan bakar solar setiap berlayar adalah sebesar 12.941,181 liter atau 11 ton.
{"title":"STUDI KONSUMSI BAHAN BAKAR SOLAR PADA MESIN INDUK KM. FORTUNA","authors":"B. Ziliwu","doi":"10.33019/jm.v8i2.3015","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i2.3015","url":null,"abstract":"Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada suatu pelabuhan perikanan biasanya banyak dipengaruhi oleh banyaknya kapal dan jenis kapal ikan apa saja yang aktif beroperasi di pelabuhan perikanan tersebut. Semakin banyaknya jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi, maka semakin banyak pula jumlah bahan bakar minyak (BBM) yang dibutuhkan dan demikian pula sebaliknya. Pada dasarnya jumlah kapal penangkapan ikan yang beroperasi tergantung pada musim penangkapan. Jenis kapal penangkap ikan juga mempengaruhi karakteristik kapal ikan, seperti waktu trip dan daerah fishing ground (wilayah penangkapan). Peran bahan bakar solar sangat penting bagi kegiatan perikanan tangkap, khususnya untuk mendukung pengoperasian setiap kapal dengan alat tangkap purse seine yang ada di PT. Hasil Laut Sejati Batam. Salah satunya adalah kapal KM. Fortuna. Pembuatan laporan ini bertujuan untuk menghitung jumlah kebutuhan solar yang ada pada kapal KM. Fortuna. Penelitian lapangan dilakukan selama kurang lebih 25 hari. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan dan wawancara dengan 1 orang kepala kamar mesin (KKM) dan 1 orang awak kapal dibagian mesin di kapal KM. Fortuna. Data skunder diperoleh langsung dari PT. Hasil Laut Sejati. Bahan bakar solar untuk kebutuhan kapal purse seine yang ada di pelabuhan biasanya jumlah pasokannya tergantung dari ukuran, jenis, dan lama kapal beroperasi di laut, untuk kapal KM. Fortuna diberi pasokan bahan bakar solar setiap berlayar adalah sebesar 12.941,181 liter atau 11 ton.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122082463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
King Air adalah jenis pesawat yang didukung dengan mesin ganda yaitu mesin model PT6A-52, mesin ini merupakan mesin dengan model terbaru dari tipe sejenisnya yaitu mesin PT6. Perawatan pesawat Beechcraft King Air B200 rutin dilakukan dalam phase 1, phase 2, phase 3, phase 4, special inspection program, lubrication program, dan continuous corrosion control inspection. Termasuk perawatan windshield yang masuk dalam perawatan On-condition bila ditemukan crack, delamination pada kaca, atau heater pada windshield tidak bekerja maka harus dilakukan penggantian. Dengan berat windshield dan beban Tarik dari sealant sebesar 47.75 kg. Maka dibutuhkan alat untuk membantu melepas windshield. Pada penelitian ini berfokus bagaimana membuat rancangan alat pelepas windshield dengan menggunakan perangkat lunak Solidworkss yang mampu menarik beban dari windshield dan mampu menahan windshield tersebut hingga dibawa ke ground. Proses perancangannya menggunakan metode VDI (Verein Deutscher Ingenieure) 2221 yang meliputi beberapa kombinasi desain, lalu kemudian dipilih desain terbaik yang sesuai dengan yang diinginkan. Desain alat pelepas windshield menggunakan 4 vakum suction untuk mengangkat windshield berbahan silicon dan NBR dengan diameter masing-masing 100 milimeter dengan kekuatan hisap satu vakum adalah sebesar 353.25 N dan total untuk 4 vakum menjadi 1413 N. Dan untuk rangka utama menggunakan besi dengan jenis ductile iron yang memiliki yield strength sebesar 379 MPa dan ulir dengan menggunakan Stainless Steel 304 dengan Yield Strength 205 MPa.
King Air是一种由PT6A-52型号的双引擎提供动力的飞机,它是一种新型PT6发动机。Beechcraft King B200在第一阶段、第二阶段、第三阶段、第四阶段、特别督察计划、润滑计划和持续的corrosion控制中进行治疗。包括将挡风玻璃上的挡风玻璃上的挡风玻璃上的挡风玻璃磨损或挡风玻璃上的加热器不工作,必须更换。挡风玻璃的重量和7。75公斤的密封装置。所以你需要一些工具来帮助清除挡风玻璃。该研究的重点是如何使用一个适配器软件来创建windshield释放装置,该软件可以从windshield上拉下负载,并将windshield拖到地面。它的设计过程采用了VDI方法(德语德语)2221,其中包括几个设计组合,然后选择了最合适的设计。windshield装置设计使用了4真空suction提升windshield是硅谷和NBR每人100毫米的直径大小的真空吸一个力量是353。25 N和以4真空总数达到1413 N .至于主机用铁种ductile铁有收益高达379拼搏,MPa和304不锈钢螺丝用收益2.05 MPa拼搏。
{"title":"RANCANGAN ALAT BANTU PELEPAS WINDSHIELD PADA PESAWAT KING AIR B200 GT","authors":"I. Kurniawan","doi":"10.33019/jm.v8i2.2950","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i2.2950","url":null,"abstract":"King Air adalah jenis pesawat yang didukung dengan mesin ganda yaitu mesin model PT6A-52, mesin ini merupakan mesin dengan model terbaru dari tipe sejenisnya yaitu mesin PT6. Perawatan pesawat Beechcraft King Air B200 rutin dilakukan dalam phase 1, phase 2, phase 3, phase 4, special inspection program, lubrication program, dan continuous corrosion control inspection. Termasuk perawatan windshield yang masuk dalam perawatan On-condition bila ditemukan crack, delamination pada kaca, atau heater pada windshield tidak bekerja maka harus dilakukan penggantian. Dengan berat windshield dan beban Tarik dari sealant sebesar 47.75 kg. Maka dibutuhkan alat untuk membantu melepas windshield. Pada penelitian ini berfokus bagaimana membuat rancangan alat pelepas windshield dengan menggunakan perangkat lunak Solidworkss yang mampu menarik beban dari windshield dan mampu menahan windshield tersebut hingga dibawa ke ground. Proses perancangannya menggunakan metode VDI (Verein Deutscher Ingenieure) 2221 yang meliputi beberapa kombinasi desain, lalu kemudian dipilih desain terbaik yang sesuai dengan yang diinginkan. Desain alat pelepas windshield menggunakan 4 vakum suction untuk mengangkat windshield berbahan silicon dan NBR dengan diameter masing-masing 100 milimeter dengan kekuatan hisap satu vakum adalah sebesar 353.25 N dan total untuk 4 vakum menjadi 1413 N. Dan untuk rangka utama menggunakan besi dengan jenis ductile iron yang memiliki yield strength sebesar 379 MPa dan ulir dengan menggunakan Stainless Steel 304 dengan Yield Strength 205 MPa.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"159 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131736580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Saparin Saparin, Boby Putra Perdana, Eka Sari Wijianti, Yudi Setiawan
ABSTRAK Proses pengupasan kulit bawang putih dapat dilakukan dengan cara manual atau menggunakan mesin. Pada mesin pengupas kulit bawang putih terdahulu menggunakan motor listrik 0,5 hp, dimensi 750 mm x 500 mm x 750 mm, menggunakan pulley dan belt untuk mereduksi putaran menjadi 100 rpm. Hasil penelitian terdahulu diperoleh kapasitas produksi mesin 2,06 kg/jam dan efisiensi produksi mesin 86%. Kekurangan mesin terdahulu antara lain : dimensi tabung pengupas yang kecil hanya efektif untuk 1000 gram, sering terjadi slip pada pulley, kecepatan putaran pada poros pengupas tidak dapat diubah-ubah. Modifikasi dilakukan pada bagian-bagian mesin antara lain: memperbesar dimensi tabung pengupas, memvariasikan tabung pengupas, menggunakan gearbox untuk mentransimisi putaran, menggunakan daya 0,25 hp, dan menambah dimmer sebagai pengontrol putaran. Mesin yang dimodifikasi berdimensi 970 mm x 500 mm x 800 mm dan kecepatan putaran tabung pengupas 120 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kapasitas produksi mesin untuk tipe tabung pengupas tanpa pengaduk 2,88 kg/jam dengan efisiensi produksi mesin adalah 58,6% . Kapasitas produksi mesin untuk tipe tabung dengan karet pengaduk adalah 1,2198 kg/jam, efisiensi produksi mesinnya adalah 47%. ABSTRACT The process of peeling garlic skin can be done manually or using a machine. In the previous garlic peeler machine using a 0.5 hp electric motor, dimensions of 750 mm x 500 mm x 750 mm, using a pulley and belt to reduce rotation to 100 rpm. The results of previous studies obtained a machine production capacity of 2.06 kg/hour and a machine production efficiency of 86%. Disadvantages of previous machines include: the dimensions of the peeler tube are small, only effective for 1000 grams, slips occur frequently on the pulley, the rotational speed of the peeler shaft cannot be changed. Modifications were made to the engine parts, including: increasing the dimensions of the stripper tube, varying the stripper tube, using a gearbox to transmit rotation, using 0.25 hp of power, and adding a dimmer to control the rotation. The modified engine has dimensions of 970 mm x 500 mm x 800 mm and the peeler tube rotation speed is 120 rpm. The results showed that the machine's production capacity for the peeler tube type without agitator was 2.88 kg/hour with the machine's production efficiency of 58.6%. The machine's production capacity for tube type with rubber stirrer is 1.2198 kg/hour, the machine's production efficiency is 47%.
{"title":"MODIFIKASI MESIN PENGUPAS KULIT BAWANG PUTIH DENGAN VARIASI TABUNG PENGUPAS","authors":"Saparin Saparin, Boby Putra Perdana, Eka Sari Wijianti, Yudi Setiawan","doi":"10.33019/jm.v8i1.2929","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i1.2929","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Proses pengupasan kulit bawang putih dapat dilakukan dengan cara manual atau menggunakan mesin. Pada mesin pengupas kulit bawang putih terdahulu menggunakan motor listrik 0,5 hp, dimensi 750 mm x 500 mm x 750 mm, menggunakan pulley dan belt untuk mereduksi putaran menjadi 100 rpm. Hasil penelitian terdahulu diperoleh kapasitas produksi mesin 2,06 kg/jam dan efisiensi produksi mesin 86%. Kekurangan mesin terdahulu antara lain : dimensi tabung pengupas yang kecil hanya efektif untuk 1000 gram, sering terjadi slip pada pulley, kecepatan putaran pada poros pengupas tidak dapat diubah-ubah. Modifikasi dilakukan pada bagian-bagian mesin antara lain: memperbesar dimensi tabung pengupas, memvariasikan tabung pengupas, menggunakan gearbox untuk mentransimisi putaran, menggunakan daya 0,25 hp, dan menambah dimmer sebagai pengontrol putaran. Mesin yang dimodifikasi berdimensi 970 mm x 500 mm x 800 mm dan kecepatan putaran tabung pengupas 120 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kapasitas produksi mesin untuk tipe tabung pengupas tanpa pengaduk 2,88 kg/jam dengan efisiensi produksi mesin adalah 58,6% . Kapasitas produksi mesin untuk tipe tabung dengan karet pengaduk adalah 1,2198 kg/jam, efisiensi produksi mesinnya adalah 47%. \u0000ABSTRACT \u0000The process of peeling garlic skin can be done manually or using a machine. In the previous garlic peeler machine using a 0.5 hp electric motor, dimensions of 750 mm x 500 mm x 750 mm, using a pulley and belt to reduce rotation to 100 rpm. The results of previous studies obtained a machine production capacity of 2.06 kg/hour and a machine production efficiency of 86%. Disadvantages of previous machines include: the dimensions of the peeler tube are small, only effective for 1000 grams, slips occur frequently on the pulley, the rotational speed of the peeler shaft cannot be changed. Modifications were made to the engine parts, including: increasing the dimensions of the stripper tube, varying the stripper tube, using a gearbox to transmit rotation, using 0.25 hp of power, and adding a dimmer to control the rotation. The modified engine has dimensions of 970 mm x 500 mm x 800 mm and the peeler tube rotation speed is 120 rpm. The results showed that the machine's production capacity for the peeler tube type without agitator was 2.88 kg/hour with the machine's production efficiency of 58.6%. The machine's production capacity for tube type with rubber stirrer is 1.2198 kg/hour, the machine's production efficiency is 47%.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128965867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tension Leg Platform (TLP) adalah anjungan lepas pantai yang biasanya digunakan untuk kegiatan eksplorasi migas di laut dalam. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah goncangan TLP sebagai respon terhadap gelombang laut. Pada kondisi tertentu, terutama di laut dalam samudra, goncangan ini dapat mengakibatkan berbagai gangguan, bahkan berpotensi merusak struktur. Pada artikel ini diusulkan penggunaan ponton bertelapak silinder untuk mendapatkan respon dinamis yang lebih stabil, yang selanjutnya dilakukan kaji perbandingan dengan ponton bertelapak bujur sangkar yang biasa dipakai selama ini. Respon dinamik kedua model direkam dengan sensor ultrasonic dan video tracker. Hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk non dimensional, yang biasa dikenal sebagai Response Amplitude Operator (RAO), yaitu rasio antara displacement TLP terhadap panjang gelombang. Dari penelitian ini didapatkan bahwa TLP dengan menggunakan ponton bertelapak silinder memiliki respon dinamik yang relative stabil jika dibandingkan dengan TLP berponton telapak bujur sangkar.
{"title":"RESPON DINAMIS TENSION LEG PLATFORM (TLP): STUDI KOMPARASI ANTARA PENGGUNAAN PONTON TELAPAK LINGKARAN DENGAN PONTON TELAPAK BUJUR SANGKAR","authors":"Jamiatul Akmal","doi":"10.33019/jm.v8i1.2928","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i1.2928","url":null,"abstract":"Tension Leg Platform (TLP) adalah anjungan lepas pantai yang biasanya digunakan untuk kegiatan eksplorasi migas di laut dalam. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah goncangan TLP sebagai respon terhadap gelombang laut. Pada kondisi tertentu, terutama di laut dalam samudra, goncangan ini dapat mengakibatkan berbagai gangguan, bahkan berpotensi merusak struktur. Pada artikel ini diusulkan penggunaan ponton bertelapak silinder untuk mendapatkan respon dinamis yang lebih stabil, yang selanjutnya dilakukan kaji perbandingan dengan ponton bertelapak bujur sangkar yang biasa dipakai selama ini. Respon dinamik kedua model direkam dengan sensor ultrasonic dan video tracker. Hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk non dimensional, yang biasa dikenal sebagai Response Amplitude Operator (RAO), yaitu rasio antara displacement TLP terhadap panjang gelombang. Dari penelitian ini didapatkan bahwa TLP dengan menggunakan ponton bertelapak silinder memiliki respon dinamik yang relative stabil jika dibandingkan dengan TLP berponton telapak bujur sangkar.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130746004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perlakuan Panas atau biasa disebut dengan Heat Treatment, merupakan suatu proses memanaskan sebuah material (logam) dengan temperatur tertentu dan kemudian didinginkan menggunakan media tertentu (misal: oli, air, dan air garam) dengan kecepatan pendinginan yang ditentukan. Penelitian ini menggunakan proses perlakuan panas quenching dan tempering pada pipa baja karbon API 5L dengan diameter 16 inci (406.4 mm) dan ketebalan pipa 1.437 inci (36.5 mm) yang mana sebelumnya pipa baja karbon tersebutsudah dilakukan proses weld overlaydi bagian dalamnya menggunakan logam pengisi UNS N06625 dengan shielding gas berupa Argon 99.999% untuk mengurangi laju korosi, serta proses bending hingga menjadi Clad Bend Pipe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya heat treatment (Quenching dan Tempering) untuk menambah nilai dari hasil uji tarik pada clad bend pipe. .
{"title":"Pengaruh Perlakuan Panas Pada Clad Bend Pipe (API5L) dengan Pengelasan GTAW Overlay Menggunakan UNS N06625 Terhadap Kekuatan Tarik Material","authors":"Aulia Fajrin","doi":"10.33019/jm.v8i1.2539","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i1.2539","url":null,"abstract":"Perlakuan Panas atau biasa disebut dengan Heat Treatment, merupakan suatu proses memanaskan sebuah material (logam) dengan temperatur tertentu dan kemudian didinginkan menggunakan media tertentu (misal: oli, air, dan air garam) dengan kecepatan pendinginan yang ditentukan. Penelitian ini menggunakan proses perlakuan panas quenching dan tempering pada pipa baja karbon API 5L dengan diameter 16 inci (406.4 mm) dan ketebalan pipa 1.437 inci (36.5 mm) yang mana sebelumnya pipa baja karbon tersebutsudah dilakukan proses weld overlaydi bagian dalamnya menggunakan logam pengisi UNS N06625 dengan shielding gas berupa Argon 99.999% untuk mengurangi laju korosi, serta proses bending hingga menjadi Clad Bend Pipe. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya heat treatment (Quenching dan Tempering) untuk menambah nilai dari hasil uji tarik pada clad bend pipe. \u0000.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128651440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat alat uji tarik yang dapat mengetahui beban tarik serat alam yang merupakan parameter untuk menentukan proportis mekanis material. Adapun metode penelitian adalah membuat desain rancangan melalui software Autodesk Fusion 360, pembuatan dan pengadaan komponen-komponen, perakitan dan pengujian alat uji tarik serat. Dalam pengujian serat tunggal spesimen uji dibuat mengacu pada standar ASTM ASTM 3379-02. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dihasilkan satu unit alat uji tarik serat digital dengan kapasitas beban maksimum 100 N (10 kgf), kapasitas pencekaman 600 mm x 30 mm. Sedangkan pengujian alat uji tarik serat ini pada material serat tunggal kelapa diperoleh gaya tarik (F) antara 16.42 N s.d 29.31 N. Dan dari hasil perhitungan kekuatan tarik (σ) diperoleh kekuatan tarik serat kelapa sebesar 61.70 N/mm2 s.d 83.80 N/mm2. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa alat uji tarik yang dibuat dapat beroperasi sesuai harapan untuk mengetahui beban tarik (F) serta tunggal sehingga melalui hasil pengujian alat ini dapat ditentukan kekuatan tarik serat tunggal material.
本研究的目的是设计和制造一种能识别天然纤维牵引力作用的拉伸装置,这种牵引力是确定机械材料比例的参数。至于设计研究方法是让通过融合Autodesk 360软件的设计,制造和采购、装配和测试测试工具拉纤维成分。在单纤维测试中,采用标准ASTM ASTM 3379-02进行测试。至于这项研究的结果,它是由一个单元的数字纤维牵引设备的最大载重量为100 (10 kgf),采用600mm×30毫米的绞缆。测试测试工具则获得这些纤维指着单一椰子纤维材料之间的引力(F) 16 . 42 N s . 29。N . 31和抗拉强度(σ)的计算结果的椰子纤维抗拉强度高达61 N / mm2 70 s . 83。80 / N / mm2。从这项研究得出的结论是,制成的试样可以达到预期的阻力(F)和单一的电荷,以便通过测试结果确定单一材料纤维的抗拉强度。
{"title":"RANCANG BANGUN ALAT UJI TARIK SERAT BERBASIS DIGITAL","authors":"Mukhlis Muslimin Mallomoang","doi":"10.33019/jm.v8i1.2807","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i1.2807","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat alat uji tarik yang dapat mengetahui beban tarik serat alam yang merupakan parameter untuk menentukan proportis mekanis material. Adapun metode penelitian adalah membuat desain rancangan melalui software Autodesk Fusion 360, pembuatan dan pengadaan komponen-komponen, perakitan dan pengujian alat uji tarik serat. Dalam pengujian serat tunggal spesimen uji dibuat mengacu pada standar ASTM ASTM 3379-02. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dihasilkan satu unit alat uji tarik serat digital dengan kapasitas beban maksimum 100 N (10 kgf), kapasitas pencekaman 600 mm x 30 mm. Sedangkan pengujian alat uji tarik serat ini pada material serat tunggal kelapa diperoleh gaya tarik (F) antara 16.42 N s.d 29.31 N. Dan dari hasil perhitungan kekuatan tarik (σ) diperoleh kekuatan tarik serat kelapa sebesar 61.70 N/mm2 s.d 83.80 N/mm2. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa alat uji tarik yang dibuat dapat beroperasi sesuai harapan untuk mengetahui beban tarik (F) serta tunggal sehingga melalui hasil pengujian alat ini dapat ditentukan kekuatan tarik serat tunggal material.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133478525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hardening pada baja AISI-4120 dilakukan dengan tahapan berupa pemanasan sampai temperatur tertentu, holding time pada temperatur konstan sampai beberapa saat, dan pendinginan menggunakan media cair agar terjadi penurunan temperatur secara cepat. Pada penelitian ini variasi yang dilakukan adalah holding time, yaitu selama 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Uji yang dilakukan berupa uji kekerasan dan struktur mikro. Temperatur tungku pemanas adalah 8500C, media pendingin adalah air, pengujian kekerasan menggunakan Vickers, dan pengujian struktur mikro menggunakan mikroskop optik metalografi dengan perbesaran 1000X. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekerasan paling tinggi terdapat pada benda uji dengan variasi holding time 30 menit sebesar 623 HVN. Untuk hasil pengujian mikrostruktur terdapat struktur berupa martensit dan bainit, persentase martensit pada benda uji dengan variasi waktu penahanan 30 menit yaitu 97%. Semakin lama holding time maka nilai kekerasan dan persentase mikrostruktur martensit yang terbentuk akan semakin meningkat.
{"title":"HARDENING BAJA AISI-4120 DENGAN VARIASI HOLDING TIME","authors":"Agus Dwi Korawan","doi":"10.33019/jm.v8i1.2235","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i1.2235","url":null,"abstract":"Hardening pada baja AISI-4120 dilakukan dengan tahapan berupa pemanasan sampai temperatur tertentu, holding time pada temperatur konstan sampai beberapa saat, dan pendinginan menggunakan media cair agar terjadi penurunan temperatur secara cepat. Pada penelitian ini variasi yang dilakukan adalah holding time, yaitu selama 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Uji yang dilakukan berupa uji kekerasan dan struktur mikro. Temperatur tungku pemanas adalah 8500C, media pendingin adalah air, pengujian kekerasan menggunakan Vickers, dan pengujian struktur mikro menggunakan mikroskop optik metalografi dengan perbesaran 1000X. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekerasan paling tinggi terdapat pada benda uji dengan variasi holding time 30 menit sebesar 623 HVN. Untuk hasil pengujian mikrostruktur terdapat struktur berupa martensit dan bainit, persentase martensit pada benda uji dengan variasi waktu penahanan 30 menit yaitu 97%. Semakin lama holding time maka nilai kekerasan dan persentase mikrostruktur martensit yang terbentuk akan semakin meningkat.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126914818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak digunakan dalam kehidupan masyarakat modern. Dapat dilihat produk berbahan plastik mulai dari mainan, perlengkapan dapur, alat elektronik sampai sikat gigi yang digunakan setiap hari. Plastik banyak dimanfaatkan dikarenakan keunggulan plastik yang kuat, ringan, mudah dibentuk, merupakan isolator yang baik, tidak korosif dan tahan lama. Saat ini berdasarkan data statistik persampahan domestik indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua yaitu sebesar 64 juta ton per tahun atau 14% dari total produksi sampah. Konsumsi yang banyak tersebut tidak diimbangi dengan jumlah daur ulang yang sama besarnya. Sampah plastik dapat menimbulkan permasalahan bagi lingkungan karena sangat susah terurai. Waktu penguraian sampah plastik secara alami membutuhkan kurang lebih delapan puluh tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Maka dari itu merancang dan membuat sebuah alat sortir sampah plastik yang menggunakan sistem kerja kincir air dan koveyor, dimana nanti apabila rancangan ini sudah di aplikasikan dan berfungsi dengan baik dapat berguna mengsortir sampah plastik. Ketika alat ini sudah berfungsi maka akan sangat membantu di lingkungan tempat pembuangan akhir dan tempat lainnya.
{"title":"DESAIN MEKANIK SISTEM PEMILAH SAMPAH PLASTIK OTOMATIS DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA)","authors":"Rolan Siregar","doi":"10.33019/jm.v8i1.2125","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i1.2125","url":null,"abstract":"Plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak digunakan dalam kehidupan masyarakat modern. Dapat dilihat produk berbahan plastik mulai dari mainan, perlengkapan dapur, alat elektronik sampai sikat gigi yang digunakan setiap hari. Plastik banyak dimanfaatkan dikarenakan keunggulan plastik yang kuat, ringan, mudah dibentuk, merupakan isolator yang baik, tidak korosif dan tahan lama. Saat ini berdasarkan data statistik persampahan domestik indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua yaitu sebesar 64 juta ton per tahun atau 14% dari total produksi sampah. Konsumsi yang banyak tersebut tidak diimbangi dengan jumlah daur ulang yang sama besarnya. Sampah plastik dapat menimbulkan permasalahan bagi lingkungan karena sangat susah terurai. Waktu penguraian sampah plastik secara alami membutuhkan kurang lebih delapan puluh tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Maka dari itu merancang dan membuat sebuah alat sortir sampah plastik yang menggunakan sistem kerja kincir air dan koveyor, dimana nanti apabila rancangan ini sudah di aplikasikan dan berfungsi dengan baik dapat berguna mengsortir sampah plastik. Ketika alat ini sudah berfungsi maka akan sangat membantu di lingkungan tempat pembuangan akhir dan tempat lainnya.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126648838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakPenggunaan sistim pendingin berbasis kompresor yang meluas telah memicu peningkatan kerusakan lingkungan dan penggunaan energy bahan bakar fosil yang berlebihan. Sistim pendingin evaporative merupakan salah satu sistim pendingin alternative yang ramah lingkungan dan hemat energi, karena hanya memanfaatkan air dan udara sebagai daya penggerak sistim. Dalam penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh variasi temperature air material pad terhadap sistim direct evaporative cooling (DEC) berbasis jerami padi dan tapis kelapa sebagai material pad. Pengujian dilakukan dengan pengaturan putaran fan pada 1440; 1470; dan 1500 rpm dan variasi temperature air pembasah pad pada 10oC dan 15oC dengan waktu pengujian selama 60 menit. Temperature udara masuk dan keluar pad dicatat sebagai TdB2,TwB2 dan TdB3,TwB3 secara berurutan. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa kapasitas pendinginan tertinggi dengan material pad jerami pada putaran fan 1500 rpm dan temperature air pembasah 15oC tercapai sebesar 0.42 kW, untuk temperature air 10oC hanya tercapai 0.14 kW. Sedangkan dengan material pad tapis kelapa, kapasitas pendinginan tertinggi dicapai pada putaran fan 1500 rpm dan temperature air pembasah 15oC sebesar 0.56 kW, dan untuk temperature air 10oC didapat kapasitas pendinginan hanya sebesar 0.39 kW. Dari hasil pengujian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa dengan lebih tingginya temperature air pada permukaan material pad, akan mempercepat proses penguapan dan lebih banyak panas yang dapat diserap, sehingga kapasitas pendinginan menjadi lebih besar.Kata kunci : direct evaporative cooling, kapasitas pendinginan, temperature air pembasah pad, jerami, tapis kelapa.
{"title":"STUDI KAPASITAS PENDINGINAN SISTIM DIRECT EVAPORATIVE COOLING TERHADAP VARIASI TEMPERATUR AIR MATERIAL PAD","authors":"I. Surya","doi":"10.33019/jm.v8i1.2139","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v8i1.2139","url":null,"abstract":"AbstrakPenggunaan sistim pendingin berbasis kompresor yang meluas telah memicu peningkatan kerusakan lingkungan dan penggunaan energy bahan bakar fosil yang berlebihan. Sistim pendingin evaporative merupakan salah satu sistim pendingin alternative yang ramah lingkungan dan hemat energi, karena hanya memanfaatkan air dan udara sebagai daya penggerak sistim. Dalam penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh variasi temperature air material pad terhadap sistim direct evaporative cooling (DEC) berbasis jerami padi dan tapis kelapa sebagai material pad. Pengujian dilakukan dengan pengaturan putaran fan pada 1440; 1470; dan 1500 rpm dan variasi temperature air pembasah pad pada 10oC dan 15oC dengan waktu pengujian selama 60 menit. Temperature udara masuk dan keluar pad dicatat sebagai TdB2,TwB2 dan TdB3,TwB3 secara berurutan. Dari hasil pengujian ditemukan bahwa kapasitas pendinginan tertinggi dengan material pad jerami pada putaran fan 1500 rpm dan temperature air pembasah 15oC tercapai sebesar 0.42 kW, untuk temperature air 10oC hanya tercapai 0.14 kW. Sedangkan dengan material pad tapis kelapa, kapasitas pendinginan tertinggi dicapai pada putaran fan 1500 rpm dan temperature air pembasah 15oC sebesar 0.56 kW, dan untuk temperature air 10oC didapat kapasitas pendinginan hanya sebesar 0.39 kW. Dari hasil pengujian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa dengan lebih tingginya temperature air pada permukaan material pad, akan mempercepat proses penguapan dan lebih banyak panas yang dapat diserap, sehingga kapasitas pendinginan menjadi lebih besar.Kata kunci : direct evaporative cooling, kapasitas pendinginan, temperature air pembasah pad, jerami, tapis kelapa.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133460864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}