Penelitian ini adalah tentang pembuatan purwarupa turbin angin savonius empat sudu sebagai media pembelajaran mata kuliah Mesin Konversi Energi di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung. Pembuatan media pembelajaran ini dikarenakan keterbatasan fasilitas praktikum mahasiswa untuk menunjang keberlangsungan perkuliahan yang efektif dan kondusif. Purwarupa dibuat dengan dimensi yang kecil, yaitu dengan rangka 0,75m x 1,5m dan diameter sudu turbin 0,15x0,3m. Penelitian dibantu dengan kipas angin sebagai pembangkit energi angin, variasi kecepatan angin dilakukan pada 3 kecepatan dengan sesuai dengan kecepatan angin yang dibangkitkan oleh kipas yang diukur menggunakan anemometer. Putaran rotor yang dihasilkan diukur dengan tachometer sedangkan arus dan tegangan diukur menggunakan multitester. Sudu turbin divariasikan adalah 4 sudu dengan 3 model profil sudu yaitu U, L dan S. Penelitian nenunjukkan bahwa kecepatan angin memberikan pengaruh terhadap kinerja turbin. Semakin tinggi kecepatan angin, semakin tinggi putaran rotor dan daya yang dihasilkan. Profil terbaik diperoleh dari model L yang mencapai 177.63rpm dengan daya 6.35watt.
这项研究是关于制造风力涡轮机的原型机savonius four sudu作为日本工系机械工程工程学院的能源转换学习媒介。这种学习媒介的形成是由于学生实践设施的限制,无法维持有效和有效的大学生活。原型机是用0.75米乘1.5米的框架和0.15x3m涡轮的直径制成的。这项研究得到了风扇作为风能发电厂的帮助,风速的变化以三种速度进行,其速度与使用风速测量的风力产生的风扇的速度一致。由此产生的转子圆是用曲轴测量的,电流和电压是用multitester测量的。Sudu是4 Sudu,有3个Sudu配置模型,即U、L和S。风速越高,转子的旋转和产生的能量就越高。最好的配置来自L型号177.63rpm,功率6.35瓦。
{"title":"TURBIN ANGIN SAVONIUS EMPAT SUDU DENGAN VARIASI MODEL PROFIL SEBAGAI MEDIA BELAJAR MAHASISWA","authors":"Eka Sari Wijianti, Saparin Saparin, Yudi Setiawan","doi":"10.33019/jm.v5i2.1414","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v5i2.1414","url":null,"abstract":"Penelitian ini adalah tentang pembuatan purwarupa turbin angin savonius empat sudu sebagai media pembelajaran mata kuliah Mesin Konversi Energi di jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung. Pembuatan media pembelajaran ini dikarenakan keterbatasan fasilitas praktikum mahasiswa untuk menunjang keberlangsungan perkuliahan yang efektif dan kondusif. Purwarupa dibuat dengan dimensi yang kecil, yaitu dengan rangka 0,75m x 1,5m dan diameter sudu turbin 0,15x0,3m. Penelitian dibantu dengan kipas angin sebagai pembangkit energi angin, variasi kecepatan angin dilakukan pada 3 kecepatan dengan sesuai dengan kecepatan angin yang dibangkitkan oleh kipas yang diukur menggunakan anemometer. Putaran rotor yang dihasilkan diukur dengan tachometer sedangkan arus dan tegangan diukur menggunakan multitester. Sudu turbin divariasikan adalah 4 sudu dengan 3 model profil sudu yaitu U, L dan S. Penelitian nenunjukkan bahwa kecepatan angin memberikan pengaruh terhadap kinerja turbin. Semakin tinggi kecepatan angin, semakin tinggi putaran rotor dan daya yang dihasilkan. Profil terbaik diperoleh dari model L yang mencapai 177.63rpm dengan daya 6.35watt.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122027257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini mengkaji tentang perancangan dan analisis kekuatan rangka lemari perkakas menggunakan metode elemen hingga. Lemari perkakas didesain lima tingkat dengan ukuran 800 mm (panjang), 400 mm (lebar), dan 1750 mm (tinggi). Analisis dilakukan menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2017. Material rangka yang digunakan adalah Aluminum paduan 3003-H12 dengan standar DIN EN 10056-1 (Equal angles) dengan ukuran 25 x 25 x 3 mm. Variabel beban tiap tingkat lemari perkakas yaitu 45 kg, 50 kg, 55 kg, dan 60 kg. Hasil simulasi menunjukkan untuk beban lemari perkakas tiap tingkat dengan berat 45 kg, 50 kg, 55 kg, dan 60 kg memiliki faktor keamanan berturut-turut yaitu 2,49, 2,24, 2,04, dan 1,87.
这项研究研究了衣橱中使用元素方法的设计和力量分析。橱柜设计的五层楼大小为800毫米(长)、400毫米(宽)和1750毫米(高)。分析是使用自动化软件专业投资者2017年进行的。所用的骨料是3003-H12合金铝,标准为DIN EN EN 1006 -1 (Equal angles),尺寸为25×25×3毫米。每个橱柜级别的负载变量为45公斤、50公斤、55公斤和60公斤。模拟结果显示,每个重45公斤、50公斤、55公斤和60公斤的储物柜的总重量为2.49、2.24、2.04和1.87。
{"title":"DESAIN DAN ANALISIS KEKUATAN RANGKA LEMARI PERKAKAS DI BALAI LAPAN GARUT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA","authors":"Lasinta Ari Nendra Wibawa","doi":"10.33019/jm.v5i2.787","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v5i2.787","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji tentang perancangan dan analisis kekuatan rangka lemari perkakas menggunakan metode elemen hingga. Lemari perkakas didesain lima tingkat dengan ukuran 800 mm (panjang), 400 mm (lebar), dan 1750 mm (tinggi). Analisis dilakukan menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2017. Material rangka yang digunakan adalah Aluminum paduan 3003-H12 dengan standar DIN EN 10056-1 (Equal angles) dengan ukuran 25 x 25 x 3 mm. Variabel beban tiap tingkat lemari perkakas yaitu 45 kg, 50 kg, 55 kg, dan 60 kg. Hasil simulasi menunjukkan untuk beban lemari perkakas tiap tingkat dengan berat 45 kg, 50 kg, 55 kg, dan 60 kg memiliki faktor keamanan berturut-turut yaitu 2,49, 2,24, 2,04, dan 1,87.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129543825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Provinsi Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi lahan pertanian yang sangat luas, dengan potensi sumber daya air melimpah disuatu daerah seringkali berlawanan dengan kondisi yang ada dimana sebagian wilayah masih terjadi kekurangan air. Seringkali adanya sumber air berada di bawah lokasi pemukiman ataupun lahan pertanian, sehingga kesulitan dalam memanfaatkannya. Penggunaan pompa listrik/diesel mempunyai konsekuensi biaya yang tidak sedikit, seperti yang dilakukan beberapa petani dengan menggunakan pompa diesel untuk mengairi ladang pertaniannya dari sungai yang ada di dekat lokasi. Salah satu teknologi yang sederhana dan murah untuk dimanfaatkan adalah dengan pemanfaatan pompa hidram. Metodelogi dalam penelitian ini adalah penggerak pompa hidram berasal dari hantaman air yang masuk kedalam pompa melalui pipa yang bergantung kepada debit aliran yang masuk kedalam pompa. Penelitian ini membahas tentang kinerja pompa hidram pada variasi diameter pipa Input dan pipa Output. Hasil dari penelitian bahwa efisiensi terbesar pompa hidram untuk debit 8 LPM adalah pada variasi diameter pipa Input 1 inchi dan pipa Output 1½ inchi yaitu 9,5%, sedangkan efisiensi terendah pada variasi diameter pipa Input 1½ inchi dan pipa Output 1½ inchi yaitu 6,2%. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa semakin besardiameter pipa Input dan semakin kecil diameter pipa Output maka efisiensi yang dihasilkan pada pompa hidram semakin besar.
{"title":"PENGARUH VARIASI DIAMETER PIPA INPUT DAN PIPA OUTPUT TERHADAP KINERJA POMPA HIDRAM","authors":"B. Wibowo","doi":"10.33019/jm.v5i2.1366","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v5i2.1366","url":null,"abstract":"Provinsi Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi lahan pertanian yang sangat luas, dengan potensi sumber daya air melimpah disuatu daerah seringkali berlawanan dengan kondisi yang ada dimana sebagian wilayah masih terjadi kekurangan air. Seringkali adanya sumber air berada di bawah lokasi pemukiman ataupun lahan pertanian, sehingga kesulitan dalam memanfaatkannya. Penggunaan pompa listrik/diesel mempunyai konsekuensi biaya yang tidak sedikit, seperti yang dilakukan beberapa petani dengan menggunakan pompa diesel untuk mengairi ladang pertaniannya dari sungai yang ada di dekat lokasi. Salah satu teknologi yang sederhana dan murah untuk dimanfaatkan adalah dengan pemanfaatan pompa hidram. Metodelogi dalam penelitian ini adalah penggerak pompa hidram berasal dari hantaman air yang masuk kedalam pompa melalui pipa yang bergantung kepada debit aliran yang masuk kedalam pompa. Penelitian ini membahas tentang kinerja pompa hidram pada variasi diameter pipa Input dan pipa Output. Hasil dari penelitian bahwa efisiensi terbesar pompa hidram untuk debit 8 LPM adalah pada variasi diameter pipa Input 1 inchi dan pipa Output 1½ inchi yaitu 9,5%, sedangkan efisiensi terendah pada variasi diameter pipa Input 1½ inchi dan pipa Output 1½ inchi yaitu 6,2%. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa semakin besardiameter pipa Input dan semakin kecil diameter pipa Output maka efisiensi yang dihasilkan pada pompa hidram semakin besar.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131105451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Produksi sampah plastik sepanjang tahun 2015 mencapai angka 146 ton per tahun. Jumlah ini merupakan jumlah sampah terbanyak dibandingkan dengan sektor-sektor persampahan lain. Sampah plastik tersebut paling banyak adalah sampah plastik kemasan yang sering digunakan untuk mengemas makanan maupun minuman. Karena jumlah sampah tersebut, maka sampah plastik perlu dilakukan pengolahan agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi benda lain. Salah satu pemanfaatan sampah plastik adalah dengan melakukan pencacahan plastik untuk dimanfaatkan kembali. Pada penelitian sebelumnya, telah dibangun sebuah mesin pencacah plastik crusher tipe gunting dengan kapasitas 50 kg/jam dengan mesin penggerak berupa mesin diesel. Mesin pencacah plastik tersebut perlu diiuji kinerjanya untuk mengetahui kesesuaian hasil realisasi dengan perancangan awal. Kinerja mesin yang diuji dan dianalisa yaitu kapasitas mesin, tingkat kebisingan, efisiensi pencacahan, getaran mesin dan kualitas pencacahan. Hasil pengujian memperlihatkan kapasitas aktual mesin adalah 36,68 kg/jam, efisiensi hasil pencacahan 73,37%, tingkat kebisingan saat melakukan pencacahan adalah 80,6 dB, getaran yang dihasilkan saat melakukan pencacahn adalah 4,9 mm/s2, dan rendemen hasil pencacahan 73,45%.
{"title":"ANALISA KINERJA MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK TIPE PET","authors":"Nuha Desi Anggraeni","doi":"10.33019/jm.v5i2.1068","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v5i2.1068","url":null,"abstract":"Produksi sampah plastik sepanjang tahun 2015 mencapai angka 146 ton per tahun. Jumlah ini merupakan jumlah sampah terbanyak dibandingkan dengan sektor-sektor persampahan lain. Sampah plastik tersebut paling banyak adalah sampah plastik kemasan yang sering digunakan untuk mengemas makanan maupun minuman. Karena jumlah sampah tersebut, maka sampah plastik perlu dilakukan pengolahan agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi benda lain. Salah satu pemanfaatan sampah plastik adalah dengan melakukan pencacahan plastik untuk dimanfaatkan kembali. Pada penelitian sebelumnya, telah dibangun sebuah mesin pencacah plastik crusher tipe gunting dengan kapasitas 50 kg/jam dengan mesin penggerak berupa mesin diesel. Mesin pencacah plastik tersebut perlu diiuji kinerjanya untuk mengetahui kesesuaian hasil realisasi dengan perancangan awal. Kinerja mesin yang diuji dan dianalisa yaitu kapasitas mesin, tingkat kebisingan, efisiensi pencacahan, getaran mesin dan kualitas pencacahan. Hasil pengujian memperlihatkan kapasitas aktual mesin adalah 36,68 kg/jam, efisiensi hasil pencacahan 73,37%, tingkat kebisingan saat melakukan pencacahan adalah 80,6 dB, getaran yang dihasilkan saat melakukan pencacahn adalah 4,9 mm/s2, dan rendemen hasil pencacahan 73,45%.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127059080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Steel plate making can be produced by hot and cold rolling method. To obtain the optimal results, the production on the cold rolling mill (CRM) must be carried out continuously. This CRM is equipped with a flash butt welding machine to connect between one plate and anothers. The purpose of this research is to determine the effect of thickness reduction on mechanical properties of steel JIS 3141. The method used in this study is experimental, namely mechanical properties testing at weld area, heat affected zone (HAZ) and base material. The thickness reductions used in this research are 0%, 69,78%, 71,56% and 73,33%. The material characteristics observed were hardness, tensile strength, yield strength, elaongation and corrosion rate. From this study it is known that the thickness reduction 73.33% resulted the best mechanical properties. The values of hardness, tensile strength, yield strength and corrosion rate were 82.26 HRB, 644 N / mm2, 501 N / mm2 and 1.3844 mpy, respectively.
钢板可采用冷轧法和热轧法生产。为了获得最佳效果,冷轧机上的生产必须连续进行。该CRM配备了闪光对焊机,以连接一个板和另一个板。本研究的目的是确定减薄对JIS 3141钢力学性能的影响。本研究采用的是实验方法,即焊接区、热影响区和基材的力学性能测试。本研究采用的厚度减薄分别为0%、69、78%、71、56%和73、33%。观察材料的硬度、抗拉强度、屈服强度、伸长率和腐蚀速率。结果表明,当厚度减小73.33%时,合金的力学性能最佳。硬度、抗拉强度、屈服强度和腐蚀速率分别为82.26 HRB、644 N / mm2、501 N / mm2和1.3844 mpy。
{"title":"PENGARUH REDUKSI CANAI TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH DENGAN SAMBUNGAN FLASH BUTT WELDING","authors":"Sunardi Klaten","doi":"10.33019/jm.v5i2.1007","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v5i2.1007","url":null,"abstract":"Steel plate making can be produced by hot and cold rolling method. To obtain the optimal results, the production on the cold rolling mill (CRM) must be carried out continuously. This CRM is equipped with a flash butt welding machine to connect between one plate and anothers. The purpose of this research is to determine the effect of thickness reduction on mechanical properties of steel JIS 3141. The method used in this study is experimental, namely mechanical properties testing at weld area, heat affected zone (HAZ) and base material. The thickness reductions used in this research are 0%, 69,78%, 71,56% and 73,33%. The material characteristics observed were hardness, tensile strength, yield strength, elaongation and corrosion rate. From this study it is known that the thickness reduction 73.33% resulted the best mechanical properties. The values of hardness, tensile strength, yield strength and corrosion rate were 82.26 HRB, 644 N / mm2, 501 N / mm2 and 1.3844 mpy, respectively.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134205890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Magnesium merupakan salah satu logam yang mempunyai kelebihan dibandingkan logam lain yaitu memiliki densitas ringan dan mampu mesin yang baik, sehingga material magnesium semakin dikenal luas di bidang industri manufaktur seperti bidang otomotif dan biomedik. Namun bagaimanapun juga magnesium sangat mudah menyala karena magnesium memiliki titik nyala yang rendah dan reaktif terhadap oksigen. Selain dari aspek suhu pemesinan, hal yang harus diperhatikan juga yaitu pada aspek kekasaran permukaan karena dapat mempengaruhi koefisien gesek dari suatu komponen apabila komponen tersebut dipasangkan dengan komponen lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan parameter yang menghasilkan nilai kekasaran dan kebulatan terbaik dan untuk mendapatkan parameter yang paling berpengaruh terhadap kekasaran dan kebulatan pada pemesinan drill paduan magnesium. Pada penelitian ini dilakukan pemesinan drill mengunakan metode Taguchi dengan kondisi pemesinan drill yaitu kecepatan putar (n); 405 rpm dan 890 rpm, gerak makan (f); 0,1 mm/rev dan 0,3 mm/rev, point angle; 45º dan 65º, lubrikan; tidak menggunakan dan minyak kelapa sawit. Jenis pahat yang digunakan adalah pahat twist drill HSS dengan diameter 12 mm. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa parameter yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kekasaran permukaan adalah lubrikan dengan nilai P 0,003 dan nilai F 86,98, diikuti oleh kecepatan putar dengan nilai P 0,031 dan nilai F 14,86. Sedangkan parameter yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kebulatan adalah lubrikan dengan nilai P 0,025 dan nilai F 17,51. Penggunaan kecepatan putar yang tinggi yaitu 890 rpm, gerak makan yang rendah yaitu 0,1 mm/rev, point angle yang besar yaitu 65° dan lubrikan dengan MQL minyak kelapa sawit memberikan hasil kekasaran permukaan dan kebulatan lubang yang terbaik.
{"title":"The ANALISIS KEKASARAN PERMUKAAN DAN KEBULATAN PADA PEMESINAN DRILL PADUAN MAGNESIUM MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI","authors":"G. Ibrahim","doi":"10.33019/jm.v5i1.736","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v5i1.736","url":null,"abstract":"Magnesium merupakan salah satu logam yang mempunyai kelebihan dibandingkan logam lain yaitu memiliki densitas ringan dan mampu mesin yang baik, sehingga material magnesium semakin dikenal luas di bidang industri manufaktur seperti bidang otomotif dan biomedik. Namun bagaimanapun juga magnesium sangat mudah menyala karena magnesium memiliki titik nyala yang rendah dan reaktif terhadap oksigen. Selain dari aspek suhu pemesinan, hal yang harus diperhatikan juga yaitu pada aspek kekasaran permukaan karena dapat mempengaruhi koefisien gesek dari suatu komponen apabila komponen tersebut dipasangkan dengan komponen lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan parameter yang menghasilkan nilai kekasaran dan kebulatan terbaik dan untuk mendapatkan parameter yang paling berpengaruh terhadap kekasaran dan kebulatan pada pemesinan drill paduan magnesium. Pada penelitian ini dilakukan pemesinan drill mengunakan metode Taguchi dengan kondisi pemesinan drill yaitu kecepatan putar (n); 405 rpm dan 890 rpm, gerak makan (f); 0,1 mm/rev dan 0,3 mm/rev, point angle; 45º dan 65º, lubrikan; tidak menggunakan dan minyak kelapa sawit. Jenis pahat yang digunakan adalah pahat twist drill HSS dengan diameter 12 mm. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa parameter yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kekasaran permukaan adalah lubrikan dengan nilai P 0,003 dan nilai F 86,98, diikuti oleh kecepatan putar dengan nilai P 0,031 dan nilai F 14,86. Sedangkan parameter yang memberikan pengaruh signifikan terhadap kebulatan adalah lubrikan dengan nilai P 0,025 dan nilai F 17,51. Penggunaan kecepatan putar yang tinggi yaitu 890 rpm, gerak makan yang rendah yaitu 0,1 mm/rev, point angle yang besar yaitu 65° dan lubrikan dengan MQL minyak kelapa sawit memberikan hasil kekasaran permukaan dan kebulatan lubang yang terbaik.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128594027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Turbosail merupakan silinder yang diletakkan di tengah kapal yang berfungsi meningkatkan gaya angkat (lift) kapal sehingga mampu mereduksi penggunaan bahan bakar. Sama seperti cara kerja layar dan turbin, turbosail memanfatkan propulsi angin sebagai sumber energinya. Pada penelitian ini akan disimulasikan sebuah turbosail dengan bentuk bulat telur yang ditambahkan ekor pada bagian belakangnya untuk mengurangi gaya hambat (drag). Untuk mengetahui kinerja turbosail, dilakukan simulasi menggunakan RANS (Reynolds Average Navier Stokes) dengan model simulasi Scalable Wall Function. Geometri dan meshing dibangun dengan software Salome. Perhitungan simulasi dijalankan menggunakan program Code Saturne, sedangkan penyajian grafik menggunakan program Paraview dan Phyton. Hasil simulasi menunjukkan bahwa bentuk bulat telur dan penempatan ekor di bagian belakang turbosail mampu meningkatkan nilai CL dan mereduksi nilai CD. Nilai CL untuk bilangan Reynold 104 adalah 1,45 dan nilai CD sebesar 0,58. sedangkan untuk bilangan Reynold 105 nilai CL adalah 1,47 dan nilai CD adalah 0,71.
{"title":"SIMULASI ALIRAN PADA TURBOSAIL MENGGUNAKAN MODEL RANS - SCALABLE WALL FUNCTION","authors":"Eka Sari Wijianti","doi":"10.33019/jm.v5i1.1002","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v5i1.1002","url":null,"abstract":"Turbosail merupakan silinder yang diletakkan di tengah kapal yang berfungsi meningkatkan gaya angkat (lift) kapal sehingga mampu mereduksi penggunaan bahan bakar. Sama seperti cara kerja layar dan turbin, turbosail memanfatkan propulsi angin sebagai sumber energinya. Pada penelitian ini akan disimulasikan sebuah turbosail dengan bentuk bulat telur yang ditambahkan ekor pada bagian belakangnya untuk mengurangi gaya hambat (drag). Untuk mengetahui kinerja turbosail, dilakukan simulasi menggunakan RANS (Reynolds Average Navier Stokes) dengan model simulasi Scalable Wall Function. Geometri dan meshing dibangun dengan software Salome. Perhitungan simulasi dijalankan menggunakan program Code Saturne, sedangkan penyajian grafik menggunakan program Paraview dan Phyton. Hasil simulasi menunjukkan bahwa bentuk bulat telur dan penempatan ekor di bagian belakang turbosail mampu meningkatkan nilai CL dan mereduksi nilai CD. Nilai CL untuk bilangan Reynold 104 adalah 1,45 dan nilai CD sebesar 0,58. sedangkan untuk bilangan Reynold 105 nilai CL adalah 1,47 dan nilai CD adalah 0,71.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125921240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu merupakan salah satu pengujian untuk mengukur kekuatan sambungan. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian tarik seng galvanis di lakukan untuk mengetahui berapa besar kuat tarik dari seng galvanis. Pengujian ini di lakukan dengan cara menarik benda uji dengan arah vertical untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tarik maksimum dari seng galvanis maka dilakukan pengujian dengan 3 variasi spesimen berbeda jenis dengan ukuran tebal dan panjang berbeda.Untuk pengujian dari spesimen seng galvanis di variasikan menjadi 3 spesimen dengan ukuran panjang dan tebal berbeda yaitu dengan panjang 100 mm-140 mm, lebar 4 mm tebal 0,2 , 04 dan 0,5 mm. dari hasil pengujian yang di lakukan hasil kekuatan tarik dari 3 jenis spesimen benda pengujian dengan panjang 100mm-140 mm tebal 0,2 , 0,4 dan 0,5. yang pertama pada pengujian dari spesimen seng galvanis kuat tarik yang paling besar pada panjang 140 mm dengan beban 34.14 kg/mm² dengan luas penampang 0,8. Selanjutnya pada kuat tegangan yang paling besar pada spesimen 1 pelat seng galvanis dengan regangan 34.14 kg/mm². selanjutnya hasil regangan paling besar pada spesimen panjang 100 mm 2 pelat seng di beri perekat dan tidak di rekatkan dengan hasil regangan 0.008 mm. terakhir hasil dari modulus elastisitas yang paling besar pada spesimen ukuran panjang 140 mm dengan elastisitas beban 34.13 kg/mm².
{"title":"A Zenk Galvalum Analisa kekuatan tarik Seng Galvalum terhadap beban yang di berikan","authors":"Wawan Trisnadi Putra","doi":"10.33019/JM.V5I1.767","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/JM.V5I1.767","url":null,"abstract":"Menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu merupakan salah satu pengujian untuk mengukur kekuatan sambungan. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian tarik seng galvanis di lakukan untuk mengetahui berapa besar kuat tarik dari seng galvanis. Pengujian ini di lakukan dengan cara menarik benda uji dengan arah vertical untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tarik maksimum dari seng galvanis maka dilakukan pengujian dengan 3 variasi spesimen berbeda jenis dengan ukuran tebal dan panjang berbeda.Untuk pengujian dari spesimen seng galvanis di variasikan menjadi 3 spesimen dengan ukuran panjang dan tebal berbeda yaitu dengan panjang 100 mm-140 mm, lebar 4 mm tebal 0,2 , 04 dan 0,5 mm. dari hasil pengujian yang di lakukan hasil kekuatan tarik dari 3 jenis spesimen benda pengujian dengan panjang 100mm-140 mm tebal 0,2 , 0,4 dan 0,5. yang pertama pada pengujian dari spesimen seng galvanis kuat tarik yang paling besar pada panjang 140 mm dengan beban 34.14 kg/mm² dengan luas penampang 0,8. Selanjutnya pada kuat tegangan yang paling besar pada spesimen 1 pelat seng galvanis dengan regangan 34.14 kg/mm². selanjutnya hasil regangan paling besar pada spesimen panjang 100 mm 2 pelat seng di beri perekat dan tidak di rekatkan dengan hasil regangan 0.008 mm. terakhir hasil dari modulus elastisitas yang paling besar pada spesimen ukuran panjang 140 mm dengan elastisitas beban 34.13 kg/mm².","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132490430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecelakaan yang terjadi di PLTN Fukushima Daiichi, menyebabkan dilakukannya penelitian di seluruh dunia termasuk Indonesia. Salah satu solusinya ialah membuat sistem pendinginan pasif pada reaktor nuklir. Prinsip kerja sistem pendinginan pasif ini ialah dengan sirkulasi alami loop tertutup menggunakan perbedaan massa jenis. Pada saat temperatur tinggi, maka massa jenisnya akan menurun menyebabkan fluida kerja yang memiliki temperatur tinggi naik ke atas, lalu akan didinginkan oleh alat pendingin pada sistem tersebut. Dengan prinsip kerja tersebut, maka dilakukanlah penelitian dan pengembangan sistem keselamatan reaktor di PTKRN BATAN. Fasilitas penelitian yang telah dibangun dinamakan FASSIP (FAsilitas Simulasi Sistem Pasif) 01 Mod.1. Ada beberapa komponen FASSIP 01 Mod.1 yaitu komponen pemanas dengan sistem pemanasan memakai ceramic-brick heater (BCH) 02 dan komponen pendingin dengan sistem refrigrant cooling system (RCS). Oleh karena itu, dilakukan pengujian BCH-02 untuk menentukan karakteristik distribusi temperatur pada bagian BCH-02. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan selama 105 menit, distribusi temperatur pada BCH 02 semakin besar daya yang diberikan, menyebabkan temperaturnya semakin tinggi. Temperatur yang berada di permukaan ceramic-brick lebih tinggi daripada di dalam section pipe, ini disebabkan karena terjadi heat loss sebelum mencapai section pipe.
{"title":"KARAKTERISTIK BLANKET CERAMIC-BRICK HEATER (BCH) 02 PADA UNTAI FASILITAS SIMULASI SISTEM PASIF (FASSIP) 01 MODIFIKASI 1","authors":"Idznur Rizky Muhammad","doi":"10.33019/JM.V5I2.770","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/JM.V5I2.770","url":null,"abstract":"Kecelakaan yang terjadi di PLTN Fukushima Daiichi, menyebabkan dilakukannya penelitian di seluruh dunia termasuk Indonesia. Salah satu solusinya ialah membuat sistem pendinginan pasif pada reaktor nuklir. Prinsip kerja sistem pendinginan pasif ini ialah dengan sirkulasi alami loop tertutup menggunakan perbedaan massa jenis. Pada saat temperatur tinggi, maka massa jenisnya akan menurun menyebabkan fluida kerja yang memiliki temperatur tinggi naik ke atas, lalu akan didinginkan oleh alat pendingin pada sistem tersebut. Dengan prinsip kerja tersebut, maka dilakukanlah penelitian dan pengembangan sistem keselamatan reaktor di PTKRN BATAN. Fasilitas penelitian yang telah dibangun dinamakan FASSIP (FAsilitas Simulasi Sistem Pasif) 01 Mod.1. Ada beberapa komponen FASSIP 01 Mod.1 yaitu komponen pemanas dengan sistem pemanasan memakai ceramic-brick heater (BCH) 02 dan komponen pendingin dengan sistem refrigrant cooling system (RCS). Oleh karena itu, dilakukan pengujian BCH-02 untuk menentukan karakteristik distribusi temperatur pada bagian BCH-02. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan selama 105 menit, distribusi temperatur pada BCH 02 semakin besar daya yang diberikan, menyebabkan temperaturnya semakin tinggi. Temperatur yang berada di permukaan ceramic-brick lebih tinggi daripada di dalam section pipe, ini disebabkan karena terjadi heat loss sebelum mencapai section pipe.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122444780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kulit ketela pohon dan cangkang buah karet dapat digunakan sebagai bahan baku briket. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu pengeringan terbaik terhadap briket dan perbaningan bahan campuran kulit ketela pohon dan cangkang buah karet terhadap nilai kadar air, kerapatan, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon dan nilai kalor. Bahan briket pada penelitian ini adalah kulit ketela pohon dan cangkang buah karetdengan perekat tepung kanji dan buat pada temperatur pemanasan 1000C, 2000C dan 2500C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu yang terbaik pada pembuatan briket ini terdapat pada suhu 2500C dan campuran yang terbaik terdapat pada komposisi campuran 25% cangkang buah karet dan 75% kulit ketela pohon. Kadar air yg dihasilkan pun yang paling rendah yaitu 7,10%, dan kadar karbon pun paling tertinggi yaitu 45,98% dan memiliki nilai kalor tertinggi yaitu sebesar 6901,451Kal/g.
{"title":"CAMPURAN KULIT KETELA POHON DAN CANGKANG BUAH KARET SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PEMBUATAN BRIKET","authors":"Yudi Setiawan, Eka Sari Wijianti, I. Dinar","doi":"10.33019/jm.v5i1.813","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/jm.v5i1.813","url":null,"abstract":"Kulit ketela pohon dan cangkang buah karet dapat digunakan sebagai bahan baku briket. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu pengeringan terbaik terhadap briket dan perbaningan bahan campuran kulit ketela pohon dan cangkang buah karet terhadap nilai kadar air, kerapatan, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon dan nilai kalor. Bahan briket pada penelitian ini adalah kulit ketela pohon dan cangkang buah karetdengan perekat tepung kanji dan buat pada temperatur pemanasan 1000C, 2000C dan 2500C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu yang terbaik pada pembuatan briket ini terdapat pada suhu 2500C dan campuran yang terbaik terdapat pada komposisi campuran 25% cangkang buah karet dan 75% kulit ketela pohon. Kadar air yg dihasilkan pun yang paling rendah yaitu 7,10%, dan kadar karbon pun paling tertinggi yaitu 45,98% dan memiliki nilai kalor tertinggi yaitu sebesar 6901,451Kal/g.","PeriodicalId":422149,"journal":{"name":"Machine : Jurnal Teknik Mesin","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126092363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}