Pub Date : 2019-12-18DOI: 10.26418/jurnalkpk.v2i1.38081
Islahiyah Islahiyah
AbstrakKajian ini dilatarbelakangi kondisi siswa yang tidak konsentrasi dan kurang aktif dalam belajar, siswa tidak berani menjawab maupun bertanya meskipun mereka kurang paham tentang materi pelajaran (kurang percaya diri), dan pembelajaran yang dilakukan guru dirasakan siswa kurang menyenangkan. Kajian dilakukan untuk memperoleh informasi dan menganalisis tentang proses kegiatan setiap siklus dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan menggunakan metode diskusi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 18 Kawakan. Metode yang digunakan yakni deskriptif kualitatif berupa penelitian tindakan kelas. Hasil yang diperoleh pembelajaran pada materi pecahan menggunakan metode diskusi memiliki dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar setiap siklusnya. Pada siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebesar 50% dan pada siklus II meningkat menjadi 83,3%. Dan skor rata-rata nilai prestasi siswa pada siklus I yaitu 60,83, sedangkan skor rata-rata nilai prestasi siklus II meningkat menjadi 82,5. Pembelajaran menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran. Pada siklus I kemampuan guru melaksanakan pembelajaran mencapai rata-rata skor 2,8, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 3,6.Kata Kunci: Metode Diskusi, Hasil Belajar, Materi Pecahan
{"title":"PENGGUNAAN METODE DISKUSI PADA MATERI MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 18 KAWAKAN","authors":"Islahiyah Islahiyah","doi":"10.26418/jurnalkpk.v2i1.38081","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v2i1.38081","url":null,"abstract":"AbstrakKajian ini dilatarbelakangi kondisi siswa yang tidak konsentrasi dan kurang aktif dalam belajar, siswa tidak berani menjawab maupun bertanya meskipun mereka kurang paham tentang materi pelajaran (kurang percaya diri), dan pembelajaran yang dilakukan guru dirasakan siswa kurang menyenangkan. Kajian dilakukan untuk memperoleh informasi dan menganalisis tentang proses kegiatan setiap siklus dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan menggunakan metode diskusi di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 18 Kawakan. Metode yang digunakan yakni deskriptif kualitatif berupa penelitian tindakan kelas. Hasil yang diperoleh pembelajaran pada materi pecahan menggunakan metode diskusi memiliki dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar setiap siklusnya. Pada siklus I jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebesar 50% dan pada siklus II meningkat menjadi 83,3%. Dan skor rata-rata nilai prestasi siswa pada siklus I yaitu 60,83, sedangkan skor rata-rata nilai prestasi siklus II meningkat menjadi 82,5. Pembelajaran menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran. Pada siklus I kemampuan guru melaksanakan pembelajaran mencapai rata-rata skor 2,8, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 3,6.Kata Kunci: Metode Diskusi, Hasil Belajar, Materi Pecahan","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131356704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-07DOI: 10.26418/jurnalkpk.v3i2.41214
Khatib Khatib
Abstrak Seorang guru harus selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya, pengetahuan, sikap dan keterampilannya secara terus-menerus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk paradigma baru pendidikan. Menurut Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2004:2) seorang guru harus memenuhi tiga standar kompetensi diantaranya: (1).Kompetensi pengelolaan pembelajaran dan wawasan pendidikan.(2)Kompetensi Akademik/Vokasional sesuai materi pembelajaran.(3) Pengembangan profesi.Ketiga kompetensi tersebut bertujuan agar guru dan pembelajaran bermutu yang akhirnya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Untuk mencapai ketiga kompetensi tersebut, sekolah harus melakukan pembinaan terhadap guru baik melalui workshop, PKG, diskusi, dan supervisi edukatif. Hal itu harus dilakukan secara periodik agar kinerja dan wawasan guru bertambah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan, maka pelaksanakan ini dilaksanakan secarasiklus. Setiap siklusnya selalu ada persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, pemantauan evaluasi, dan refleksi.Simpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi edukatif kolaboratif secara periodik dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran, dapat meningkatkan kinerja guru dalam menilai prestasi belajar siswa dan dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan tindak lanjut hasil prestasi belajar siswa. Kata Kunci: Peningkatan Kinerja Guru, Pembelajaran Supervisi Edukatif Kolaboratif, Periodik.
{"title":"PENINGKATAN KINERJA GURU IPS DAN PPKN DALAM PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI EDUKATIF KOLABORATIF SECARA PERIODIK DI SMP","authors":"Khatib Khatib","doi":"10.26418/jurnalkpk.v3i2.41214","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41214","url":null,"abstract":"Abstrak Seorang guru harus selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya, pengetahuan, sikap dan keterampilannya secara terus-menerus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk paradigma baru pendidikan. Menurut Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (2004:2) seorang guru harus memenuhi tiga standar kompetensi diantaranya: (1).Kompetensi pengelolaan pembelajaran dan wawasan pendidikan.(2)Kompetensi Akademik/Vokasional sesuai materi pembelajaran.(3) Pengembangan profesi.Ketiga kompetensi tersebut bertujuan agar guru dan pembelajaran bermutu yang akhirnya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Untuk mencapai ketiga kompetensi tersebut, sekolah harus melakukan pembinaan terhadap guru baik melalui workshop, PKG, diskusi, dan supervisi edukatif. Hal itu harus dilakukan secara periodik agar kinerja dan wawasan guru bertambah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan, maka pelaksanakan ini dilaksanakan secarasiklus. Setiap siklusnya selalu ada persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, pemantauan evaluasi, dan refleksi.Simpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi edukatif kolaboratif secara periodik dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran, dapat meningkatkan kinerja guru dalam menilai prestasi belajar siswa dan dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan tindak lanjut hasil prestasi belajar siswa. Kata Kunci: Peningkatan Kinerja Guru, Pembelajaran Supervisi Edukatif Kolaboratif, Periodik.","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"142 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122335811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-06DOI: 10.26418/jurnalkpk.v3i2.41213
Rusihan Rusihan, B. Bistari
Abstract The research was conducted in two cycles. Each cycle has different planning, implementation, observation and reflection. The research subjects are principals and teachers. The school principal with his academic supervision action, while the teacher of SMP Negeri 1 Mantan Utara downstream as an object as well as a subject in providing academic supervision treatment. Data analysis techniques that guide data processing using the percentage of 40 (%) achievement with a constant of 100. To see the interpretation using the score interpretation criteria to strengthen interpretation in the following conclusions: 80% - 100% (Excellent), 66% - 79 % (Good), 56% - 65% (Sufficient), and 40% - 55% (Less). The results showed that the ability of teachers in the implementation of the learning process experienced an increase in the percentage at each stage, from the first cycle to an average of 63% (enough) and in the second cycle an average of 68% (good). There is an increase in the ability of teachers by 5% from cycle I. In detail there was a significant increase in the initial conditions of the school when compared to the final state in cycle II. The accuracy of teachers entering the classroom increased by 48%, the use of learning media increased by 32%, varied methods increased by 31%, and learning strategies increased by 36%. Keywords: Pedagogical Competence, Academic Supervision, and Improving
{"title":"UPAYA MENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP NEGERI 1 MATAN HILIR UTARA","authors":"Rusihan Rusihan, B. Bistari","doi":"10.26418/jurnalkpk.v3i2.41213","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41213","url":null,"abstract":"Abstract The research was conducted in two cycles. Each cycle has different planning, implementation, observation and reflection. The research subjects are principals and teachers. The school principal with his academic supervision action, while the teacher of SMP Negeri 1 Mantan Utara downstream as an object as well as a subject in providing academic supervision treatment. Data analysis techniques that guide data processing using the percentage of 40 (%) achievement with a constant of 100. To see the interpretation using the score interpretation criteria to strengthen interpretation in the following conclusions: 80% - 100% (Excellent), 66% - 79 % (Good), 56% - 65% (Sufficient), and 40% - 55% (Less). The results showed that the ability of teachers in the implementation of the learning process experienced an increase in the percentage at each stage, from the first cycle to an average of 63% (enough) and in the second cycle an average of 68% (good). There is an increase in the ability of teachers by 5% from cycle I. In detail there was a significant increase in the initial conditions of the school when compared to the final state in cycle II. The accuracy of teachers entering the classroom increased by 48%, the use of learning media increased by 32%, varied methods increased by 31%, and learning strategies increased by 36%. Keywords: Pedagogical Competence, Academic Supervision, and Improving","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123361061","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-04DOI: 10.26418/jurnalkpk.v3i2.41209
S. Suyono
Abstrak Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Kerja Kelompok pada Mata Pelajaran Geografi Materi Sebaran dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia pada Kelas XI IIS 3 SMA Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Kerja kelompok dengan kerja kelompok terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di kelas XI IIS 3 SMA Negeri 1 Menjali Kabupaten Landak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah penelitian tindakan (action research). Adapun bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). (1) Pembelajaran dengan pembelajaran dengan gabungan metode Kerja kelompok dengan kerja kelompok pada materi pelajaran memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 17 orang ( 54,55%), siklus II 28 orang (84.84 %), (2) Pembelajaran gabungan metode Kerja kelompok dengan kerja kelompok pada materi pelajaran efektif untuk mengingatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama proses pembelajaran, sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi ulangan umum bersama . Kata kunci: Kerja kelompok, Hasil Belajar dan Geografi
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI METODE KERJA KELOMPOK KELAS XI IIS3 SMAN 1 MENJALIN","authors":"S. Suyono","doi":"10.26418/jurnalkpk.v3i2.41209","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41209","url":null,"abstract":"Abstrak Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Kerja Kelompok pada Mata Pelajaran Geografi Materi Sebaran dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia pada Kelas XI IIS 3 SMA Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode Kerja kelompok dengan kerja kelompok terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di kelas XI IIS 3 SMA Negeri 1 Menjali Kabupaten Landak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah penelitian tindakan (action research). Adapun bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). (1) Pembelajaran dengan pembelajaran dengan gabungan metode Kerja kelompok dengan kerja kelompok pada materi pelajaran memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 17 orang ( 54,55%), siklus II 28 orang (84.84 %), (2) Pembelajaran gabungan metode Kerja kelompok dengan kerja kelompok pada materi pelajaran efektif untuk mengingatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama proses pembelajaran, sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi ulangan umum bersama . Kata kunci: Kerja kelompok, Hasil Belajar dan Geografi","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125703782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-03DOI: 10.26418/jurnalkpk.v3i2.41208
Eddy Abdullah
Abstrak Semakin hari kesadaran siswa terhadap tata tertib sekolah semakin berkurang. Selain dari kurang sadarnya siswa terhadap tata tertib, mulai tumbuh juga perilaku kenakalan remaja di kalangan siswa SMP Negeri 3 Matan Hilir Selatan. Permasalahan kenakalan remaja dan kesadaran siswa terhadap tata tertib sekolah akan sulit di atasi jika tidak ada kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua. Terkadang pihak orang tua tidak menyadari bahwa kenakalan siswa juga dipengaruhi oleh pergaulan di luar lingkungan sekolah. Wali siswa hanya menuntut anaknya menjadi pandai di sekolah tanpa memperhatikan pergaulan anaknya di luar sekolah dan tidak pernah juga memotivasi anaknya untuk rajin belajar. Selain itu, pihak sekolah yang dalam hal ini diwakili oleh wali kelas jarang atau bahkan tidak pernah membicarakan perihal kenakalan siswa dengan wali siswa, sehingga masalah kenakalan siswa dan kurangnya motivasi belajar siswa di sekolah sulit untuk dicari jalan keluarnya. Sehingga peneliti tertarik melakukan home visit. Dari hasil penelitian didaptkan bahwa masih banyak pelanggaran-pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa, baik siswa lakukan di dalam kelas saat belajar atau saat di luar kelas. Sedangkan motivasi belajar yang dimiliki siswa d SMP Negeri 3 Matan Hilir Selatan sangat beragam, ada yang motivasi belajarnya tinggi, sedang, kurang, dan ada juga beberapa yang mulai kehilangan motivasi belajar Kata Kunci : Home Visit, Wali Kelas, Motivasi Belajar
摘要学生对秩序的认识日越少。除了学生对秩序缺乏意识外,在三名下游三名毕业生中,青少年的不良行为也开始增长。如果学校和家长之间没有适当的合作,青少年犯罪和学生对学校秩序的意识的问题将很难解决。有时家长们没有意识到学生犯罪也受到校外交往的影响。家长只要求他的孩子在学校表现出色,不考虑孩子在校外的交往,也不鼓励他努力学习。此外,在这方面,学校的代表很少,甚至从来没有和学生的父母讨论过不当行为,因此学生的不良问题和学生在学校缺乏学习动力是很难解决的。所以研究人员对家庭访问感兴趣。根据这项研究的结果,学生在学习期间或课外时间在教室里或教室里做有许多违反秩序的行为。虽然来自SMP Negeri 3的学生d SMP south有不同的学习动机,一些是高的学习动机,中等的,更少的,还有一些开始失去学习关键词的动力:Home Visit,班主任,学习动机
{"title":"HOME VISIT OLEH GURU ATAU WALI KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA","authors":"Eddy Abdullah","doi":"10.26418/jurnalkpk.v3i2.41208","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41208","url":null,"abstract":"Abstrak Semakin hari kesadaran siswa terhadap tata tertib sekolah semakin berkurang. Selain dari kurang sadarnya siswa terhadap tata tertib, mulai tumbuh juga perilaku kenakalan remaja di kalangan siswa SMP Negeri 3 Matan Hilir Selatan. Permasalahan kenakalan remaja dan kesadaran siswa terhadap tata tertib sekolah akan sulit di atasi jika tidak ada kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua. Terkadang pihak orang tua tidak menyadari bahwa kenakalan siswa juga dipengaruhi oleh pergaulan di luar lingkungan sekolah. Wali siswa hanya menuntut anaknya menjadi pandai di sekolah tanpa memperhatikan pergaulan anaknya di luar sekolah dan tidak pernah juga memotivasi anaknya untuk rajin belajar. Selain itu, pihak sekolah yang dalam hal ini diwakili oleh wali kelas jarang atau bahkan tidak pernah membicarakan perihal kenakalan siswa dengan wali siswa, sehingga masalah kenakalan siswa dan kurangnya motivasi belajar siswa di sekolah sulit untuk dicari jalan keluarnya. Sehingga peneliti tertarik melakukan home visit. Dari hasil penelitian didaptkan bahwa masih banyak pelanggaran-pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa, baik siswa lakukan di dalam kelas saat belajar atau saat di luar kelas. Sedangkan motivasi belajar yang dimiliki siswa d SMP Negeri 3 Matan Hilir Selatan sangat beragam, ada yang motivasi belajarnya tinggi, sedang, kurang, dan ada juga beberapa yang mulai kehilangan motivasi belajar Kata Kunci : Home Visit, Wali Kelas, Motivasi Belajar","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133446104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-03DOI: 10.26418/jurnalkpk.v3i2.41210
Aklan Aklan
Abstrak Dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas seorang guru dituntut untuk benar benar tepat dalam memilih model pembelajaran, memilih media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, mampu mengelola kelas dengan baik, menguasai materi dengan baik, bisa memilih teknikteknik evaluasi, mampu berkomunikasi dengan baik dengan peserta didik, serta memahami jiwa peserta didik.Untuk melaksanakan itu semua bukanlah perkara mudah, perlu latihan, butuh keseriusan, memerlukan dedikasi yang tinggi, mau mengintrospeksi diri serta terbuka untuk menerima masukan dari teman sejawat, kepala sekolah, pakar pendidikan serta instansi terkait. Agar menjadi pembiasaan dalam rangkaian kegiatan pembelajaran maka perbaikan terus menerus merupakan hal yang wajib dilakukan. Peran menjadi menyenangkan, lebih bermakna dan berhasil dalam mencapai tujuan pembeepala sekolah sebagai Kepala Satuan Pendidikan adalah dituntut untuk bisa Membantu guru dalam menuju perbaikan. Bentuk upaya yang bisa dilakukan oleh Kepala Sekolah adalah melaksanakan supervisi secara berkala kepada semua guru Sebagai bahan evaluasi bagi guru dan bukan mencari kelemahan guru. Kata Kunci: Kinerja Guru, Survisi Edukatif Kolaboratif, Periodik
{"title":"PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI SUPERVISI EDUKATIF KOLABORATIF SECARA PERIODIK DI SMP NEGERI 6 KETAPANG","authors":"Aklan Aklan","doi":"10.26418/jurnalkpk.v3i2.41210","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41210","url":null,"abstract":"Abstrak Dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas seorang guru dituntut untuk benar benar tepat dalam memilih model pembelajaran, memilih media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, mampu mengelola kelas dengan baik, menguasai materi dengan baik, bisa memilih teknikteknik evaluasi, mampu berkomunikasi dengan baik dengan peserta didik, serta memahami jiwa peserta didik.Untuk melaksanakan itu semua bukanlah perkara mudah, perlu latihan, butuh keseriusan, memerlukan dedikasi yang tinggi, mau mengintrospeksi diri serta terbuka untuk menerima masukan dari teman sejawat, kepala sekolah, pakar pendidikan serta instansi terkait. Agar menjadi pembiasaan dalam rangkaian kegiatan pembelajaran maka perbaikan terus menerus merupakan hal yang wajib dilakukan. Peran menjadi menyenangkan, lebih bermakna dan berhasil dalam mencapai tujuan pembeepala sekolah sebagai Kepala Satuan Pendidikan adalah dituntut untuk bisa Membantu guru dalam menuju perbaikan. Bentuk upaya yang bisa dilakukan oleh Kepala Sekolah adalah melaksanakan supervisi secara berkala kepada semua guru Sebagai bahan evaluasi bagi guru dan bukan mencari kelemahan guru. Kata Kunci: Kinerja Guru, Survisi Edukatif Kolaboratif, Periodik","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"132 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120888468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.26418/jurnalkpk.v3i2.41206
Djaman Djaman
Abstrak Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setian putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalh siswa kelas V SDN 07 Semanai. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,63%), siklus II (75,00%), siklus III (87,50%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar aktif model pengajaran terarah dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN 07 Semanai, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS. Kata Kunci: Penerapan, Metode Belajar Aktif, Model Pengajaran Terarah
{"title":"METODE BELAJAR AKTIF DAN MODEL PENGAJARAN TERARAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS DI SDN 04 KALIMAS","authors":"Djaman Djaman","doi":"10.26418/jurnalkpk.v3i2.41206","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41206","url":null,"abstract":"Abstrak Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setian putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalh siswa kelas V SDN 07 Semanai. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,63%), siklus II (75,00%), siklus III (87,50%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar aktif model pengajaran terarah dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN 07 Semanai, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS. Kata Kunci: Penerapan, Metode Belajar Aktif, Model Pengajaran Terarah","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131529087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-08DOI: 10.26418/jurnalkpk.v3i2.41215
H. M. H. Masrik
Abstrak Pemilihan masalah penulisan kajian makalah Ilmiah ini berdasarkan kenyataan bahwa hasil belajar siswa terhadap materi menemukan Ide Bacaan masih rendah. Padahal dengan dikuasainya pelajaran Bahasa Indonesia ini pada umum siswa tidak mengalami kesulitan untuk mempelajari mata pelajaran lainnya. observasi ini dilaksanakan pada bulan Januari s.d. Mei 2018, karena pada bulanbulan tersebut peserta didik telah selesai ulangan umum dan berada di akhir semester sehingga kondisi siswa dapat diamati sejak awal. Metode Diskusi Kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya motivasi dalam pembelajaran metode pembelajaran Diskusi Kelompok tersebut kemampuan siswa terhadap materi menemukan ide bacaan dalam teks dan hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Dengan motivasi yang tinggi maka intensitas usaha belajar siswa akan tinggi pula. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas belajar siswa. Hal ini akan dapat meningkatkan Hasil belajar siswa. Kata Kunci: Diskusi Kelompok, Menemukan Ide Bacaan dalam Teks
{"title":"PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI MENEMUKAN IDE BACAAN TEKS DI SMP","authors":"H. M. H. Masrik","doi":"10.26418/jurnalkpk.v3i2.41215","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v3i2.41215","url":null,"abstract":"Abstrak Pemilihan masalah penulisan kajian makalah Ilmiah ini berdasarkan kenyataan bahwa hasil belajar siswa terhadap materi menemukan Ide Bacaan masih rendah. Padahal dengan dikuasainya pelajaran Bahasa Indonesia ini pada umum siswa tidak mengalami kesulitan untuk mempelajari mata pelajaran lainnya. observasi ini dilaksanakan pada bulan Januari s.d. Mei 2018, karena pada bulanbulan tersebut peserta didik telah selesai ulangan umum dan berada di akhir semester sehingga kondisi siswa dapat diamati sejak awal. Metode Diskusi Kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya motivasi dalam pembelajaran metode pembelajaran Diskusi Kelompok tersebut kemampuan siswa terhadap materi menemukan ide bacaan dalam teks dan hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Dengan motivasi yang tinggi maka intensitas usaha belajar siswa akan tinggi pula. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas belajar siswa. Hal ini akan dapat meningkatkan Hasil belajar siswa. Kata Kunci: Diskusi Kelompok, Menemukan Ide Bacaan dalam Teks","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133018959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-18DOI: 10.26418/jurnalkpk.v2i1.38073
Norra Dilla
AbstrakPenelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah metode Audio Lingual dengan tehnik Running Dictation bisa memperbaiki Listening Skill pada siswa kelas IX SMP.Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah pembelajaran pada Running Dictation adalah siswa bekerja secara berpasangan. Partner A sebagai pelari, partner B sebagai penulis. Partner A pergi menuju teks, membaca, dan kembali untuk mendiktekannya kepada partner B, yang menuliskannya. Dalam proses mendikte, akan membutuhkan lebih dari satu kali lari, dan beberapa proses diksusi untuk mengecek tanda baca, ejaan, makna kalimat dan sebagainya. Hasilnya, tehnik ini dapat meningkatkan Listening Skill siswa kelas IX SMP pada semester 2 tahun pelajaran 2017-2018. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui evaluasi/ test tulis dengan rata-rata nilai siswa pada siklus pertama 63% meningkat pada siklus ke 2 menjadi 75%. Aktifitas belajar siswa juga meningkat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan prosentase keaktifan siswa pada siklus pertama sebesar 75% meningkat pada siklus kedua menjadi 89,2%. Keywords : Listening skill, Audio lingual method, Running Dictation.
{"title":"MENGGUNAKAN METODE AUDIO LINGUAL DENGAN TEHNIK RUNNING DICTATION UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPUAN MENDENGARKAN NARRATIVE TEXT","authors":"Norra Dilla","doi":"10.26418/jurnalkpk.v2i1.38073","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v2i1.38073","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah metode Audio Lingual dengan tehnik Running Dictation bisa memperbaiki Listening Skill pada siswa kelas IX SMP.Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah pembelajaran pada Running Dictation adalah siswa bekerja secara berpasangan. Partner A sebagai pelari, partner B sebagai penulis. Partner A pergi menuju teks, membaca, dan kembali untuk mendiktekannya kepada partner B, yang menuliskannya. Dalam proses mendikte, akan membutuhkan lebih dari satu kali lari, dan beberapa proses diksusi untuk mengecek tanda baca, ejaan, makna kalimat dan sebagainya. Hasilnya, tehnik ini dapat meningkatkan Listening Skill siswa kelas IX SMP pada semester 2 tahun pelajaran 2017-2018. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui evaluasi/ test tulis dengan rata-rata nilai siswa pada siklus pertama 63% meningkat pada siklus ke 2 menjadi 75%. Aktifitas belajar siswa juga meningkat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan prosentase keaktifan siswa pada siklus pertama sebesar 75% meningkat pada siklus kedua menjadi 89,2%. Keywords : Listening skill, Audio lingual method, Running Dictation.","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122244589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-18DOI: 10.26418/jurnalkpk.v2i1.38071
Irma Triyanti
Abstract: The lack of knowledge about how to imply mathematics in daily life, the lack of students’ readiness to follow mathematics lesson, and the lack of the teacher’s mathematical ability became the obstacles in learning mathematics. The purposes of this paper were to describe the conditions of SDN 22 Seladu and Mathematics learning scenarios in class VI SDN 22 Seladu by applying STAD learning model, with steps as follows; (1) The teacher formed groups, 4 members were heterogeneous; (2) The teacher presented the lessons; (3) The teacher assigned the task to the groups to be done by members of the groups. (4) The students that could answer the questions, explained to other group members, so that all members in the group understood ; (5) The teacher gave the quiz to all students. At the time of answering the quiz, they were not allowed to help each other. (6) The teacher rewarded the group with points; (7) The teacher gave the evaluation; (8) closing. It was concluded that the application of STAD cooperative learning model could make students active in learning.Keywords: STAD Learning Model, Material of Triangle Prism Volume and Tube
{"title":"PEMBELAJARAN MATERI VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD KELAS VI SD","authors":"Irma Triyanti","doi":"10.26418/jurnalkpk.v2i1.38071","DOIUrl":"https://doi.org/10.26418/jurnalkpk.v2i1.38071","url":null,"abstract":"Abstract: The lack of knowledge about how to imply mathematics in daily life, the lack of students’ readiness to follow mathematics lesson, and the lack of the teacher’s mathematical ability became the obstacles in learning mathematics. The purposes of this paper were to describe the conditions of SDN 22 Seladu and Mathematics learning scenarios in class VI SDN 22 Seladu by applying STAD learning model, with steps as follows; (1) The teacher formed groups, 4 members were heterogeneous; (2) The teacher presented the lessons; (3) The teacher assigned the task to the groups to be done by members of the groups. (4) The students that could answer the questions, explained to other group members, so that all members in the group understood ; (5) The teacher gave the quiz to all students. At the time of answering the quiz, they were not allowed to help each other. (6) The teacher rewarded the group with points; (7) The teacher gave the evaluation; (8) closing. It was concluded that the application of STAD cooperative learning model could make students active in learning.Keywords: STAD Learning Model, Material of Triangle Prism Volume and Tube","PeriodicalId":423575,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan","volume":"247 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131394777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}