{"title":"Aging and Loving: Christian Faith and Sexuality in Later Life , James M. Child's, Minneapolis: Fortress Press, 2021. 150 pp. ISBN: 978-1-5064-6641-5 (paper); 978-1-5064-6642-2 (eBook). $21.00.","authors":"Ernest L. Simmons","doi":"10.1111/dial.12784","DOIUrl":"https://doi.org/10.1111/dial.12784","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"62 1","pages":"118-120"},"PeriodicalIF":0.2,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"50123128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-21DOI: 10.47655/DIALOG.V43I2.373
Muhammad Radya Yudantiasa
This article examines the problems of intra/interreligious dialogue that occurred after the 2019 presidential election. The focus of this study is to analyse the impact of Islamic populism on the sustainability of dialogue in Indonesia. The trend of Islamic populism is basically narrative and analytic of Indonesian political studies. The political contestation has an impact on the intra/inter-religious dialogue problems or even transcending ethnic and group boundaries. This situation requires intense dialogue among scholars, activists, elites, religious leaders and society members. This research is a library research using descriptive-analysis method. The main theory in this research is agonistic theory. This theory sees the conflict from more positive ways. This article argues that the discourse and the narration of moderate Islam needs to be brought into public sphere. Hence, the peaceful characters of Islam and tolerant Islam become the dominant colors of Islam in the public sphere. Artikel ini mengungkap kembali problematika tentang dialog pasca pemilihan presiden 2019. Fokus dari artikel ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari populisme Islam terhadap keberlanjutan dialog di Indonesia. Tren dari populisme Islam pada dasarnya merupakan sebuah narasi dan analisis yang banyak dikaji dalam lingkup studi politik di Indonesia. Peristiwa kontestasi politik yang terjadi di dalam pemilihan presiden 2019 menunjukkan adanya permasalahan terhadap dialog dalam/antar agama dan bahkan melampaui batas-batas etnik maupun kelompok agama. Situasi ini meniscayakan para aktor-aktor dialog dari kalangan akademisi, aktivis, elit politik, pemuka agama, dan masyarakat untuk terlibat dalam kontestasi ini. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Teori utama yang digunakan dalam artikel ini adalah teori agonistik (agonistic theory). Teori ini berfungsi untuk melihat konflik dalam sudut pandang yang positif. Artikel ini menyimpulkan bahwa klaim tentang wacana dan narasi Islam yang moderat harus muncul untuk dikontestasikan dalam ruang publik. Dengan demikian, wajah asli Islam yang damai, toleran dan rahmatan lil-‘alamin akan menjadi wajah yang dominan dalam ruang publik.
本文探讨了2019年总统大选后出现的宗教内部/宗教间对话问题。本研究的重点是分析伊斯兰民粹主义对印尼对话可持续性的影响。伊斯兰民粹主义的趋势基本上是对印尼政治研究的叙述和分析。政治纷争对宗教内/宗教间对话问题的影响甚至超越了种族和群体的界限。这种情况需要学者、活动家、精英、宗教领袖和社会成员之间进行激烈的对话。本研究采用描述分析法对图书馆进行研究。本研究的主要理论是拮抗理论。这一理论从更积极的角度看待冲突。本文认为,温和伊斯兰的话语和叙述需要进入公共领域。因此,伊斯兰教的和平特性和宽容的伊斯兰教成为伊斯兰教在公共领域的主导色彩。Artikel ini mengungkap kembali problematika tentang dialog pasca pemilihan总统2019。福克达里artikel ini adalah untuk menganalis pengaruh dari民粹主义伊斯兰教terhadap keberlanjutan dialog di印度尼西亚。特伦达里民粹主义伊斯兰教教徒达萨尼亚merupakan sebuah narasi丹分析杨班雅克dikaji dalam lingup研究印尼政治。2019年总统就职典礼上,总统就职典礼上,总理就职典礼上,总理就职典礼上,总理就职典礼上,总理就职典礼上,总理就职典礼上,总理就职典礼上,总理就职典礼。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。[中文]:图书馆研究,登安,孟古纳坎方法分析。Teori utama yang digunakan dalam artikel ini adalah Teori agonistik。我想我的朋友们都很高兴,我的朋友们都很高兴。Artikel ini menyimpimpkan bahwa klaim tantanwacana dan narasi Islam yang温和派harus muncutuk dikontestasikan dalam ruang public。邓根德米克安,瓦贾阿斯利伊斯兰教杨达迈,宽容的丹·拉赫马坦,阿贾阿斯利伊斯兰教杨达迈,瓦贾阿斯利伊斯兰教杨达迈。
{"title":"The Face Of Islam After The 2019 Presidential Election: Democracy And The Challenge Of Dialogue","authors":"Muhammad Radya Yudantiasa","doi":"10.47655/DIALOG.V43I2.373","DOIUrl":"https://doi.org/10.47655/DIALOG.V43I2.373","url":null,"abstract":"This article examines the problems of intra/interreligious dialogue that occurred after the 2019 presidential election. The focus of this study is to analyse the impact of Islamic populism on the sustainability of dialogue in Indonesia. The trend of Islamic populism is basically narrative and analytic of Indonesian political studies. The political contestation has an impact on the intra/inter-religious dialogue problems or even transcending ethnic and group boundaries. This situation requires intense dialogue among scholars, activists, elites, religious leaders and society members. This research is a library research using descriptive-analysis method. The main theory in this research is agonistic theory. This theory sees the conflict from more positive ways. This article argues that the discourse and the narration of moderate Islam needs to be brought into public sphere. Hence, the peaceful characters of Islam and tolerant Islam become the dominant colors of Islam in the public sphere. \u0000Artikel ini mengungkap kembali problematika tentang dialog pasca pemilihan presiden 2019. Fokus dari artikel ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari populisme Islam terhadap keberlanjutan dialog di Indonesia. Tren dari populisme Islam pada dasarnya merupakan sebuah narasi dan analisis yang banyak dikaji dalam lingkup studi politik di Indonesia. Peristiwa kontestasi politik yang terjadi di dalam pemilihan presiden 2019 menunjukkan adanya permasalahan terhadap dialog dalam/antar agama dan bahkan melampaui batas-batas etnik maupun kelompok agama. Situasi ini meniscayakan para aktor-aktor dialog dari kalangan akademisi, aktivis, elit politik, pemuka agama, dan masyarakat untuk terlibat dalam kontestasi ini. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Teori utama yang digunakan dalam artikel ini adalah teori agonistik (agonistic theory). Teori ini berfungsi untuk melihat konflik dalam sudut pandang yang positif. Artikel ini menyimpulkan bahwa klaim tentang wacana dan narasi Islam yang moderat harus muncul untuk dikontestasikan dalam ruang publik. Dengan demikian, wajah asli Islam yang damai, toleran dan rahmatan lil-‘alamin akan menjadi wajah yang dominan dalam ruang publik.","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"45 1","pages":"265-274"},"PeriodicalIF":0.2,"publicationDate":"2020-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82696230","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.47655/dialog.v43i1.346
Muhlil Musolin
ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah bahwa ada pihak yang berusaha memembenturkan pancasila dengan ajaran Islam. Mereka menganggap Indonesia dengan menjadikan pancasila sebagai dasar negara adalah sesat. Doktrin seperti itu sudah merambah pada institusi institusi negara yang telah terpapar dengan doktrin tersebut tidak terkecuali pada institusi pendidikan milik negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Sumber referensi diperoleh dari artikel dalam suatu jurnal ilmiah, buku dan referensi terkait dengan topik yang diangkat. Teknik analisis data penggunakan pendekatan reflektif terhadap nilai-nilai maqasid al syariah yang terkandung dalam Pancasila. Kesimpulan penelitian ini yaitu usaha untuk membenturkan pancasila dengan Islam adalah sesuatu yang sia sia karena secara kontektual antara Islam dan pancasila tidak saling bertentangan dan justru dengan melaksanakan pancasila sama halnya dengan mengamalkan ajaran Islam. Pancasila pada dasarnya merupakan implementasi dari nilai nilai Maqasid Al Syariah yang merupakan inti ajaran Islam. Sila sila dalam pancasila yaitu: 1) Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, 3) Persatuan Indonesia, 4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, 5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. merupakan implementasi dari nilai maqasid al syariah dari Maslahat kulliyah, Maslahat al-juz'iyyah al-khashshah dan maqasid al syariah dharuriyyat. Kata Kunci: Maqasid Al Syariah, Pancasila, Dasar Negara. ABSTRACT The background of this research is that there are those who try to bang Pancasila with Islamic teachings. They consider Indonesia by making Pancasila as the basis of the state is misguided. Such a doctrine has penetrated the state institutions which have been exposed to the doctrine, including state-owned educational institutions. This research uses a qualitative approach. The data collection method uses library research. Reference sources were obtained from articles in a scientific journal, books and references related to the topics raised. The data analysis technique uses a reflective approach to the values of maqasid al sharia contained in Pancasila. The conclusion of this research is that the effort to clash Pancasila with Islam is something that is futile because contextually between Islam and Pancasila is not in conflict with each other and precisely by implementing Pancasila as well as practicing Islamic teachings. Pancasila is basically an implementation of the values of Maqasid Al Sharia which is the core of Islamic teachings. Precepts in Pancasila, namely: 1) Godhead, 2) Fair and Civilized Humanity, 3) Indonesian Unity, 4) Democracy Led by Wisdom in Consultation / Representation, 5) Social Justice for All Indonesian People. is an implementation of the value of maqasid al syariah from Maslahat kulliyah, Maslahat al-juz'iyyah al-khashshah and maqasid al sya
本研究的摘要背景是,一些政党试图将潘卡西拉与伊斯兰教义融合。他们认为印尼把潘卡西拉作为国家的基础是异端邪说。这种教义已经渗透到受其影响的国家机构,其教育机构也不例外。这项研究采用了定性的方法。数据收集方法使用文献研究。参考资料来自科学杂志上的一篇文章、一本书和与所提出的主题相关的参考资料。使用反伊斯兰教价值观的方法分析数据的技术。这项研究的结论是,试图与伊斯兰教发生联系是徒劳的,因为从逻辑上讲,伊斯兰教和潘卡西拉之间的矛盾并不矛盾,事实上,实施潘卡西拉就像实践伊斯兰教的教义一样。Pancasila本质上是伊斯兰教义核心价值观Maqasid Al - shared的实现。请在潘卡西拉的基础上说:1)全能的神,2)正义和文明的人类,3)印度尼西亚统一,4)由智慧统治的智慧统治下的坚韧,5)整个印尼人民的社会正义。这是伊斯兰价值观的实施。关键词:Maqasid Al islam, Pancasila,国家的基础。这一研究的背景是那些试图用伊斯兰教来抨击潘卡西拉的人。他们认为印尼的基础是不正确的。这样的教义包括与教义相关的现有机构,包括现有的受影响的教育机构。这项研究的uses是一种合格的赞同。数据收集方法uses图书馆研究。参考资源是从科学杂志、书籍和参考文献中获得的。数据分析技术uses对maqasid al sharia被控制在Pancasila。这项研究的结论是,努力与伊斯兰教的冲突是futile的,因为伊斯兰和潘卡西拉之间的真实关系不在于相互冲突,而在于实行伊斯兰教的实践教学。潘卡西拉基本上实现了Maqasid Al - Sharia的价值观,这是伊斯兰教核心教导。在Pancasila, namely: 1) Godhead, 2) Fair与文明人类,3)indonesia Unity, 4)无知的民主:对所有印尼人的社会正义。这是从Maslahat kulliyah,伊斯兰教法,潘卡西拉,国家基础。
{"title":"NILAI MAQASID AL SYARIAH DALAM PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA","authors":"Muhlil Musolin","doi":"10.47655/dialog.v43i1.346","DOIUrl":"https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.346","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 Latar belakang penelitian ini adalah bahwa ada pihak yang berusaha memembenturkan pancasila dengan ajaran Islam. Mereka menganggap Indonesia dengan menjadikan pancasila sebagai dasar negara adalah sesat. Doktrin seperti itu sudah merambah pada institusi institusi negara yang telah terpapar dengan doktrin tersebut tidak terkecuali pada institusi pendidikan milik negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Sumber referensi diperoleh dari artikel dalam suatu jurnal ilmiah, buku dan referensi terkait dengan topik yang diangkat. Teknik analisis data penggunakan pendekatan reflektif terhadap nilai-nilai maqasid al syariah yang terkandung dalam Pancasila. Kesimpulan penelitian ini yaitu usaha untuk membenturkan pancasila dengan Islam adalah sesuatu yang sia sia karena secara kontektual antara Islam dan pancasila tidak saling bertentangan dan justru dengan melaksanakan pancasila sama halnya dengan mengamalkan ajaran Islam. Pancasila pada dasarnya merupakan implementasi dari nilai nilai Maqasid Al Syariah yang merupakan inti ajaran Islam. Sila sila dalam pancasila yaitu: 1) Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, 3) Persatuan Indonesia, 4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, 5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. merupakan implementasi dari nilai maqasid al syariah dari Maslahat kulliyah, Maslahat al-juz'iyyah al-khashshah dan maqasid al syariah dharuriyyat. \u0000 Kata Kunci: Maqasid Al Syariah, Pancasila, Dasar Negara. \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000 The background of this research is that there are those who try to bang Pancasila with Islamic teachings. They consider Indonesia by making Pancasila as the basis of the state is misguided. Such a doctrine has penetrated the state institutions which have been exposed to the doctrine, including state-owned educational institutions. This research uses a qualitative approach. The data collection method uses library research. Reference sources were obtained from articles in a scientific journal, books and references related to the topics raised. The data analysis technique uses a reflective approach to the values of maqasid al sharia contained in Pancasila. The conclusion of this research is that the effort to clash Pancasila with Islam is something that is futile because contextually between Islam and Pancasila is not in conflict with each other and precisely by implementing Pancasila as well as practicing Islamic teachings. Pancasila is basically an implementation of the values of Maqasid Al Sharia which is the core of Islamic teachings. Precepts in Pancasila, namely: 1) Godhead, 2) Fair and Civilized Humanity, 3) Indonesian Unity, 4) Democracy Led by Wisdom in Consultation / Representation, 5) Social Justice for All Indonesian People. is an implementation of the value of maqasid al syariah from Maslahat kulliyah, Maslahat al-juz'iyyah al-khashshah and maqasid al sya","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"44 1","pages":"59-74"},"PeriodicalIF":0.2,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75932167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.47655/dialog.v43i1.365
Andi Rahman Giu
Tradisi masyarakat musim Kota manado seringkali mengalami kegagalan dalam pernikahan karena tidak ada kesepakatan tentang mahar dan antar harta. Hal ini disebabkan karena gaya hidup masyarakat Kota Manado yang semakin tinggi, sehingga melalui para Kiyai, Ustad, tokoh agama diharapkan dapat merubah pola pikir masyarakat tentang mahar dan antar harta. Hasil penelitian menunjukkan tingginya mahar dan antar harta, disebabkan: a) Penghargaan terhadap seorang calon Istri; artinya dengan adanya mahar dan antar harta memberikan pengertian bahwa calon suami bersungguh-sungguh untuk meminang calon Istri, sehingga pihak keluarga calon Istri dapat menerima baik calon suami tersebut. b) Status sosial (bahasa manado adalah “gengsi”); dengan mahar dan antar harta yang tinggi maka keluarga beranggapan bahwa akan mengangkat status sosial keluarga di mata masyarakat tempat di mana mereka tinggal. c) Ada kecenderungan lebih penting antar harta dibandingkan dengan uang mahar, hal ini terjadi karena berkembang di masyarakat yang selalu ditanyakan adalah berapa antar harta. Jadi ketika ada proses peminangan di tengah-tengah masyarakat yang ditanyakan adalah berapa antar hartanya. d) Strata sosial; Kecenderungan tinggi rendahnya mahar dan antar harta tergantung pada strata sosial yang melekat pada calon pengantin.
{"title":"TRADISI MAHAR DAN ANTAR HARTA PADA PERKAWINAN MASYARAKAT MUSLIM DI KOTA MANADO (SUATU TINJAUAN SOSIAL KULTURAL)","authors":"Andi Rahman Giu","doi":"10.47655/dialog.v43i1.365","DOIUrl":"https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.365","url":null,"abstract":"Tradisi masyarakat musim Kota manado seringkali mengalami kegagalan dalam pernikahan karena tidak ada kesepakatan tentang mahar dan antar harta. Hal ini disebabkan karena gaya hidup masyarakat Kota Manado yang semakin tinggi, sehingga melalui para Kiyai, Ustad, tokoh agama diharapkan dapat merubah pola pikir masyarakat tentang mahar dan antar harta. Hasil penelitian menunjukkan tingginya mahar dan antar harta, disebabkan: a) Penghargaan terhadap seorang calon Istri; artinya dengan adanya mahar dan antar harta memberikan pengertian bahwa calon suami bersungguh-sungguh untuk meminang calon Istri, sehingga pihak keluarga calon Istri dapat menerima baik calon suami tersebut. b) Status sosial (bahasa manado adalah “gengsi”); dengan mahar dan antar harta yang tinggi maka keluarga beranggapan bahwa akan mengangkat status sosial keluarga di mata masyarakat tempat di mana mereka tinggal. c) Ada kecenderungan lebih penting antar harta dibandingkan dengan uang mahar, hal ini terjadi karena berkembang di masyarakat yang selalu ditanyakan adalah berapa antar harta. Jadi ketika ada proses peminangan di tengah-tengah masyarakat yang ditanyakan adalah berapa antar hartanya. d) Strata sosial; Kecenderungan tinggi rendahnya mahar dan antar harta tergantung pada strata sosial yang melekat pada calon pengantin.","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"63 1","pages":"119-138"},"PeriodicalIF":0.2,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83319055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.47655/dialog.v43i1.355
Prosmala Hadisaputra
Artikel ini mendiskusikan dua rumusan masalah yaitu bagaimana pemetaan kajian pendidikan toleransi di Indonesia, dan bagaimana implementasinya. Artikel ini mempermudah peneliti selanjutnya dalam menentukan tema penelitiannya terhadap pendidikan toleransi. Kajian dilakukan melalui pendekatan literature review secara sistematik. Pencarian data dilakukan melalui google scholar. Untuk mempersempit pencarian, maka dilakukan pembatasan dengan beberapa strategi yaitu; kata kunci “pendidikan toleransi”, in title (semua kata kunci tercakup pada judul), dan tahun terbitan (2015-2020). Penulis menyimpulkan bahwa: 1) berdasarkan pemetaan (maping) terhadap kajian terdahulu, terdapat sejumlah gap yang perlu dikaji oleh peneliti selanjutnya; 2) implementasi pendidikan toleransi dapat dikategorisasikan berdasarkan lokasi implementasinya, yaitu sekolah, pesantren, komunitas pemuda, dan keluarga. Tempat yang paling sering dijadikan lokasi penelitian pendidikan toleransi adalah sekolah dan pesantren, sedangkan tempat penelitian yang jarang dijadikan tempat penelitian pendidikan toleransi adalah komunitas dan keluarga.
{"title":"IMPLEMENTASI PENDIDIKAN TOLERANSI DI INDONESIA","authors":"Prosmala Hadisaputra","doi":"10.47655/dialog.v43i1.355","DOIUrl":"https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.355","url":null,"abstract":"Artikel ini mendiskusikan dua rumusan masalah yaitu bagaimana pemetaan kajian pendidikan toleransi di Indonesia, dan bagaimana implementasinya. Artikel ini mempermudah peneliti selanjutnya dalam menentukan tema penelitiannya terhadap pendidikan toleransi. Kajian dilakukan melalui pendekatan literature review secara sistematik. Pencarian data dilakukan melalui google scholar. Untuk mempersempit pencarian, maka dilakukan pembatasan dengan beberapa strategi yaitu; kata kunci “pendidikan toleransi”, in title (semua kata kunci tercakup pada judul), dan tahun terbitan (2015-2020). Penulis menyimpulkan bahwa: 1) berdasarkan pemetaan (maping) terhadap kajian terdahulu, terdapat sejumlah gap yang perlu dikaji oleh peneliti selanjutnya; 2) implementasi pendidikan toleransi dapat dikategorisasikan berdasarkan lokasi implementasinya, yaitu sekolah, pesantren, komunitas pemuda, dan keluarga. Tempat yang paling sering dijadikan lokasi penelitian pendidikan toleransi adalah sekolah dan pesantren, sedangkan tempat penelitian yang jarang dijadikan tempat penelitian pendidikan toleransi adalah komunitas dan keluarga.","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"6 1","pages":"75-88"},"PeriodicalIF":0.2,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90038893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.47655/dialog.v43i1.363
Rinto Hasiholan Hutapea, I. Iswanto
Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk menemukan potret pluralisme agama dalam masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kota Kupang memiliki pemahaman yang baik akan pluralisme agama. Hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang menghargai perbedaan dan kemajemukan agama, suku, dan ras. Kerukunan umat bergama juga terjalin dengan baik. Hal ini dapat terjadi oleh karena peran pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat yang membangun dialog dalam menyelesaikan konflik yang terjadi antar umat beragama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi pustakan dan observasi lapangan. Abstract – This study aims to find a portrait of religious pluralism in the people of Kupang City, East Nusa Tenggara. The results showed that the people of Kupang City had a good understanding of religious pluralism. This is reflected in the daily lives of people who respect the diversity and diversity of religious, ethnicities, and races. Religious harmony is also well established. This can happen because of the role of government, religious leaders, and the community that builds dialogue in resolving conflicts that occur between religious communities. The method used in this study is a qualitative method with a library study and field observation approach.
{"title":"POTRET PLURALISME AGAMA DALAM MASYARAKAT DI KOTA KUPANG","authors":"Rinto Hasiholan Hutapea, I. Iswanto","doi":"10.47655/dialog.v43i1.363","DOIUrl":"https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.363","url":null,"abstract":"Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk menemukan potret pluralisme agama dalam masyarakat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kota Kupang memiliki pemahaman yang baik akan pluralisme agama. Hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang menghargai perbedaan dan kemajemukan agama, suku, dan ras. Kerukunan umat bergama juga terjalin dengan baik. Hal ini dapat terjadi oleh karena peran pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat yang membangun dialog dalam menyelesaikan konflik yang terjadi antar umat beragama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi pustakan dan observasi lapangan. \u0000 \u0000Abstract – This study aims to find a portrait of religious pluralism in the people of Kupang City, East Nusa Tenggara. The results showed that the people of Kupang City had a good understanding of religious pluralism. This is reflected in the daily lives of people who respect the diversity and diversity of religious, ethnicities, and races. Religious harmony is also well established. This can happen because of the role of government, religious leaders, and the community that builds dialogue in resolving conflicts that occur between religious communities. The method used in this study is a qualitative method with a library study and field observation approach.","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"27 1","pages":"99-108"},"PeriodicalIF":0.2,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80964898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.47655/dialog.v43i1.362
Heni Purwitri
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik dengan membuat program pohon literasi kelas dan menumbuhkan sikap disiplin, bertanggungjawab, kerja keras dan kerjasama dengan menerapkan metode lempar dadu dan pembelajaran kolaborasi. Dalam hal ini peneliti melakukan pendalaman pembelajaran literasi dalam materi tematik tentang membaca cerita, dimana siswa akan aktif belajar dan menjadi peran utama dalam proses pembelajaran. Selanjutnya siswa membuat resume singkat dari cerita yang mereka baca menggunakan media pohon literasi. Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan kualitatif deskriptif yaitu memberikan soal yang berkaitan dengan cerita melalui dua siklus pembelajaran. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pemahaman siswa semakin meningkat dengan rata-rata nilai siklus pertama yaitu 54,93 dan peningkatan signifikan terjadi pada rata-rata nilai siklus kedua yaitu 82,03. Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar dari dua siklus. Dengan demikian model pembelajaran yang digunakan dalam materi tematik sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa agar proses pembelajaran menjadi lebih baik lagi. This study aims at improving students’ literacy competence by implementing literacy tree program through dice rolling method and collaborative learning, which are expected to promote discipline, responsibility, hard work and teamwork among students. The author went through deep research of literacy learning in thematic lesson related to story reading in which students will be engaged, participate actively, and play the main role during teaching-learning activities. Then afterwards they created short resume of the story using literacy tree media. The method used in this classroom action research (CAR) is qualitative-descriptive, by which the author conducted two learning cycles. The improvement of the average scores was recorded from 54,93 in the first cycle and significantly improved to 82,03 in the second cycle. Regarding the results obtained after two cycles, it is obviously seen the improvement of the average scores as the whole class. Thus, this method used by the author is beneficial to help improve students’ reading comprehension, undergo better learning experience and achieve better learning outcomes.
{"title":"The IMPLEMENTATION OF LITERACY TREE PROGRAM THROUGH DICE ROLLING METHOD AND COLLABORATIVE LEARNING TO ENHANCE STUDENTS’ LITERACY COMPETENCE AT MIN I KOTA TASIKMALAYA (ENHANCING STUDENTS’ LITERACY COMPETENCE)","authors":"Heni Purwitri","doi":"10.47655/dialog.v43i1.362","DOIUrl":"https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.362","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik dengan membuat program pohon literasi kelas dan menumbuhkan sikap disiplin, bertanggungjawab, kerja keras dan kerjasama dengan menerapkan metode lempar dadu dan pembelajaran kolaborasi. Dalam hal ini peneliti melakukan pendalaman pembelajaran literasi dalam materi tematik tentang membaca cerita, dimana siswa akan aktif belajar dan menjadi peran utama dalam proses pembelajaran. Selanjutnya siswa membuat resume singkat dari cerita yang mereka baca menggunakan media pohon literasi. Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan kualitatif deskriptif yaitu memberikan soal yang berkaitan dengan cerita melalui dua siklus pembelajaran. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pemahaman siswa semakin meningkat dengan rata-rata nilai siklus pertama yaitu 54,93 dan peningkatan signifikan terjadi pada rata-rata nilai siklus kedua yaitu 82,03. Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar dari dua siklus. Dengan demikian model pembelajaran yang digunakan dalam materi tematik sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa agar proses pembelajaran menjadi lebih baik lagi. \u0000 \u0000This study aims at improving students’ literacy competence by implementing literacy tree program through dice rolling method and collaborative learning, which are expected to promote discipline, responsibility, hard work and teamwork among students. The author went through deep research of literacy learning in thematic lesson related to story reading in which students will be engaged, participate actively, and play the main role during teaching-learning activities. Then afterwards they created short resume of the story using literacy tree media. The method used in this classroom action research (CAR) is qualitative-descriptive, by which the author conducted two learning cycles. The improvement of the average scores was recorded from 54,93 in the first cycle and significantly improved to 82,03 in the second cycle. Regarding the results obtained after two cycles, it is obviously seen the improvement of the average scores as the whole class. Thus, this method used by the author is beneficial to help improve students’ reading comprehension, undergo better learning experience and achieve better learning outcomes.","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"11 1","pages":"89-98"},"PeriodicalIF":0.2,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75259689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.47655/dialog.v43i1.359
Almunauwar Bin Rusli
This article discusses the mualaf groups in North Minahasa as a Christian bastion : Islam (37,934) and Christians (200,213). Minahasa and Christianity are inseparable from ideology. Islam has inspiring Mualaf life since the beginning of hijrah movement on television. This article employs a qualitative descriptive method with sociological approach. Participatory observations, in-depth interviews and literature studies were conducted at Desa Warisa. The result of research shows that the majority of mualaf groups comes from Minahasan ethnic (Tonsea) and Sanger. They live as farmers, housewives and laborers. They convert from Christianity to Islam because of marriage system. They got Islamic teachings from Insan Kawanua with Ronald Lambey (Muhammad Hamzah). Mualaf is a form of piety to go to heaven by implementing the shari’a as well as being mubaligh in Minahasa. They are not willing to choose political leaders from Christianity because of the injustice problems. They used Majelis Taklim and social media like facebook and whatsapp in order to have a prime position in identity politics battles in Minahasa.
{"title":"MUALAF DI MINAHASA : KESALEHAN BERAGAMA DAN PILIHAN POLITIK","authors":"Almunauwar Bin Rusli","doi":"10.47655/dialog.v43i1.359","DOIUrl":"https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.359","url":null,"abstract":"This article discusses the mualaf groups in North Minahasa as a Christian bastion : Islam (37,934) and Christians (200,213). Minahasa and Christianity are inseparable from ideology. Islam has inspiring Mualaf life since the beginning of hijrah movement on television. This article employs a qualitative descriptive method with sociological approach. Participatory observations, in-depth interviews and literature studies were conducted at Desa Warisa. The result of research shows that the majority of mualaf groups comes from Minahasan ethnic (Tonsea) and Sanger. They live as farmers, housewives and laborers. They convert from Christianity to Islam because of marriage system. They got Islamic teachings from Insan Kawanua with Ronald Lambey (Muhammad Hamzah). Mualaf is a form of piety to go to heaven by implementing the shari’a as well as being mubaligh in Minahasa. They are not willing to choose political leaders from Christianity because of the injustice problems. They used Majelis Taklim and social media like facebook and whatsapp in order to have a prime position in identity politics battles in Minahasa.","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"65 1","pages":"23-32"},"PeriodicalIF":0.2,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83453636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-29DOI: 10.47655/dialog.v43i1.341
Nuraly Masum Aprily
Abstrak – Penelitian ini membahas tentang penyelenggaraan pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Az-Zahra, dimana MI sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia sangat lekat dengan sistem pengajaran dan memuat nilai-nilai ke-Islaman yang begitu kuat untuk ditanamkan menjadi karakter yang baik bagi peserta didik dengan segala kekhasannya. Sehingga kedepannya sekolah-sekolah umum dalam hal ini lembaga pendidikan dasar (SD) dapat mengadaptasi beberapa hal penting dari model pendidikan karakter di madrasah ibtidaiyah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana landasan filosofis yang mendasari pelaksanaan pendidikan karakter di MIS Az-Zahra dan bagaimana proses pelaksanaan pendidikan karakter di madrasah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini adalah 1) landasan filosofis pendidikan karakter di MIS Az-Zahra dituangkan dalam visi dan misi sekolah; 2) Proses penyelenggaraan pendidikan karakter di MIS Az-Zahra melalui empat tahapan yang meliputi: pembiasaan solat berjamaah, pembiasaan tadarrus Qur’an, pembiasaan praktek ibadah, dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. Abstract –This study discusses the implementation of character education in Islamic Madrasah Ibtidaiyah (MIS) Az-Zahra, where MI as one of the Islamic educational institutions in Indonesia is very closely related to the teaching system and contains Islamic values that are so strong to be instilled into character which is good for students with all their peculiarities. So that in the future public schools, in this case elementary education institutions (SD), can adapt some important things from the character education model in madrasah ibtidaiyah. The purpose of this study is to describe how the philosophical foundation that underlies the implementation of character education in MIS Az-Zahra and how the process of implementing character education in the madrasa. This research uses a qualitative approach with a case study research method. Data collected through observation, interviews, documentation studies, and literature studies. Data analysis techniques by data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The results of this study are 1) the philosophical foundation of character education at MIS Az-Zahra is outlined in the vision and mission of the school; 2) The process of organizing character education in the MIS Az-Zahra through four stages which include: habituation of the prayer, habituation of the Qur'an tadarrus, habituation of religious practices, and extracurricular activities.
抽象——这项研究讨论教育角色的安排在私立宗教学校Ibtidaiyah (MIS) Az-Zahra, MI作为印度尼西亚的伊斯兰教育机构之一在太俗气和强大的教学系统,包含ke-Islaman价值观为学习者植入成为一个好角色所有的版本。因此,未来的公立学校,基础教育机构可以从ibtidaiyah学院的品格教育模式调整一些重要的东西。本研究的目的是描述mi z- zahra角色教育背后的哲学基础,以及马德拉斯的角色教育是如何进行的。本研究采用定性方法与案例研究研究方法。通过观察、采访、文献研究和文献研究收集数据。数据还原、数据展示、取样和验证的数据分析技术。这项研究的结果是1)MIS azz - zahra的角色教育的哲学基础,奠定了学校的愿景和使命;2)安排教育过程在MIS Az-Zahra通过四个阶段的角色,包括:pembiasaan索拉特,莫科的马格里布pembiasaan 'an Qur tadarrus pembiasaan崇拜的做法,和课外活动。抽象——这个研究discusses the implementation of character education in伊斯兰宗教学校Ibtidaiyah (MIS) Az-Zahra伊斯兰教育institutions,美国在MI一号》在印尼很紧了相关教书系统和contains伊斯兰价值观》那是如此坚强,to be instilled进入character哪种为学生和他们的peculiarities都好。因此,在未来的公共学校里,在这种情况下,教育机构,可能会有一些重要的事情来自于ibtidaiyah学院的角色教育模式。这项研究的目的是描述在mi z- zahra实施的哲学基础,以及在madrasa中执行角色塑造教育的过程。这项研究的用处是有资格接受案例研究方法的。通过观察、采访、文档研究和文学研究收集数据。数据分析技术,通过折解数据,数据提交,设计结论和验证。这项研究的结果是:2)在错误的地方组织查扎拉教育进程,包括四种不同的阶段:祈祷的习俗,古兰经的习俗,宗教实践和超越的行为。
{"title":"IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA (MIS) AZ-ZAHRA KOTA BANDUNG","authors":"Nuraly Masum Aprily","doi":"10.47655/dialog.v43i1.341","DOIUrl":"https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.341","url":null,"abstract":"Abstrak – Penelitian ini membahas tentang penyelenggaraan pendidikan karakter di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Az-Zahra, dimana MI sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia sangat lekat dengan sistem pengajaran dan memuat nilai-nilai ke-Islaman yang begitu kuat untuk ditanamkan menjadi karakter yang baik bagi peserta didik dengan segala kekhasannya. Sehingga kedepannya sekolah-sekolah umum dalam hal ini lembaga pendidikan dasar (SD) dapat mengadaptasi beberapa hal penting dari model pendidikan karakter di madrasah ibtidaiyah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana landasan filosofis yang mendasari pelaksanaan pendidikan karakter di MIS Az-Zahra dan bagaimana proses pelaksanaan pendidikan karakter di madrasah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini adalah 1) landasan filosofis pendidikan karakter di MIS Az-Zahra dituangkan dalam visi dan misi sekolah; 2) Proses penyelenggaraan pendidikan karakter di MIS Az-Zahra melalui empat tahapan yang meliputi: pembiasaan solat berjamaah, pembiasaan tadarrus Qur’an, pembiasaan praktek ibadah, dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. \u0000Abstract –This study discusses the implementation of character education in Islamic Madrasah Ibtidaiyah (MIS) Az-Zahra, where MI as one of the Islamic educational institutions in Indonesia is very closely related to the teaching system and contains Islamic values that are so strong to be instilled into character which is good for students with all their peculiarities. So that in the future public schools, in this case elementary education institutions (SD), can adapt some important things from the character education model in madrasah ibtidaiyah. The purpose of this study is to describe how the philosophical foundation that underlies the implementation of character education in MIS Az-Zahra and how the process of implementing character education in the madrasa. This research uses a qualitative approach with a case study research method. Data collected through observation, interviews, documentation studies, and literature studies. Data analysis techniques by data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The results of this study are 1) the philosophical foundation of character education at MIS Az-Zahra is outlined in the vision and mission of the school; 2) The process of organizing character education in the MIS Az-Zahra through four stages which include: habituation of the prayer, habituation of the Qur'an tadarrus, habituation of religious practices, and extracurricular activities.","PeriodicalId":42769,"journal":{"name":"Dialog-A Journal of Theology","volume":"22 1","pages":"33-48"},"PeriodicalIF":0.2,"publicationDate":"2020-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89134130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":4,"RegionCategory":"哲学","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}