首页 > 最新文献

Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi最新文献

英文 中文
Spiritualitas Orang Kristen Dalam Kaitannya Dengan Semangat Misi 基督徒的灵性与传教精神有关
Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.54553/kharisma.v3i1.92
J. Andersen, Nira Olyvia Purmanasari
Dunia kekristenan diperhadapkan dengan fakta bahwa selama lima puluh tahun terakhir jumlah persentasi orang Kristen tidak bertambah. Sebagai wujud dari kepedulian atas masalah ini, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian guna menjawab apakah tingkat spiritualitas berpengaruh terhadap semangat misi orang Kristen? Penelitian dimulai dengan mempergunakan metode analisis dokumen yang berkaitan dengan rumusan masalah. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan penggalian ayat-ayat Alkitab yang sesuai dengan tema diatas. Pada akhirnya, peneliti sampai kepada sebuah kesimpulan bahwa tingkat spiritualitas berkaitan secara erat terhadap semangat orang Kristen di dalam menggenapi misi Allah, namun dengan catatan bahwa spiritualitas yang dimaksud harus memenuhi unsur pengetahuan, unsur pengalaman, unsur hubungan dan unsur ketaatan secara bersamaan. The Christian world is faced with the fact that over the last fifty years the percentage of the Christians has not increased. As a form of concern of this matter, researcher feels the need to conduct a research in order to answer whether the level of spirituality affects the spirit of Christian missions? The research began by using the document analysis method related to the formulation of the problem. Then the research was continued by extracting Bible verses that matched the above theme. In the end, the researcher come to a conclusion that the level of spirituality is closely related to the spirit of Christians in fulfilling God's mission, but with a note that spirituality in question must meet the elements of knowledge, elements of experience, elements of relationships and elements of obedience, alltogether.
基督教世界面对的事实是,在过去的五十年里,基督徒的百分比并没有增加。作为对这个问题的担忧的一种表现,研究人员觉得有必要进行研究来回答这个问题,灵性水平是否影响了基督徒传教的精神?研究开始使用与问题分类相关的文档分析方法。然后研究继续进行,寻找符合上述主题的圣经文本。最后,研究人员得出的结论是,灵性层次与基督徒在完成上帝的使命时的精神紧密相连,但记录显示,所涉及的灵性必须同时充满知识、经验、关系和服从的元素。基督教世界正在面对这样一个事实:在过去的五年里,基督教的percentage并没有增加。作为一种关心这些问题的形式,研究觉得有必要考虑对答案的需求,灵性水平是否影响了基督教偏见的精神?这项研究采用了对问题配方的文档分析方法。然后,这项研究继续由与主题相关的圣经术语进行。在《researcher来到伦敦,a级》的历史性spirituality是紧了基督徒在上帝fulfilling之》的相关精神的任务,但那spirituality In with a笔记问题必须满足体验之知识的文本,文本,文本relationships obedience的文本,alltogether著作百科全书》。
{"title":"Spiritualitas Orang Kristen Dalam Kaitannya Dengan Semangat Misi","authors":"J. Andersen, Nira Olyvia Purmanasari","doi":"10.54553/kharisma.v3i1.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.92","url":null,"abstract":"Dunia kekristenan diperhadapkan dengan fakta bahwa selama lima puluh tahun terakhir jumlah persentasi orang Kristen tidak bertambah. Sebagai wujud dari kepedulian atas masalah ini, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian guna menjawab apakah tingkat spiritualitas berpengaruh terhadap semangat misi orang Kristen? Penelitian dimulai dengan mempergunakan metode analisis dokumen yang berkaitan dengan rumusan masalah. Kemudian penelitian dilanjutkan dengan penggalian ayat-ayat Alkitab yang sesuai dengan tema diatas. Pada akhirnya, peneliti sampai kepada sebuah kesimpulan bahwa tingkat spiritualitas berkaitan secara erat terhadap semangat orang Kristen di dalam menggenapi misi Allah, namun dengan catatan bahwa spiritualitas yang dimaksud harus memenuhi unsur pengetahuan, unsur pengalaman, unsur hubungan dan unsur ketaatan secara bersamaan. The Christian world is faced with the fact that over the last fifty years the percentage of the Christians has not increased. As a form of concern of this matter, researcher feels the need to conduct a research in order to answer whether the level of spirituality affects the spirit of Christian missions? The research began by using the document analysis method related to the formulation of the problem. Then the research was continued by extracting Bible verses that matched the above theme. In the end, the researcher come to a conclusion that the level of spirituality is closely related to the spirit of Christians in fulfilling God's mission, but with a note that spirituality in question must meet the elements of knowledge, elements of experience, elements of relationships and elements of obedience, alltogether.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127499345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Mengatasi Degradasi Moral Anak Remaja Akibat Pengaruh Media Sosial 克服社会媒体对青少年道德沦丧的影响
Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.54553/kharisma.v3i1.81
Fries Waty, Tjutjun Setiawan, Y. Hermanto
Adolescents 12-15 are an age group that is vulnerable to negative influences. In the process of searching for their identity, they are often carried away by a misleading spirit. This negative influence can be obtained from association with friends, the environment and also from social media where the technology of the digital era greatly affects many people, especially in this 12-15 year age group. Technological advances that should be useful can actually plunge this age group into the problem of pornography which if not handled properly will become an addiction and lead to moral degradation. This study examines the moral degradation experienced by adolescents aged 12-15 years which is the influence of social media in this age group exposed to pornographic content. The purpose of this research is how to overcome this problem so that it can be useful for parents, educators and church leaders. This study used a qualitative method with a literature study and used a survey instrument for adolescents aged 12-15 years. And the conclusion obtained is that the role of parents must be further intensified, such as education on the use of social media, education about sex, spiritual development. And also the support of educators, both formal at school and non-formal at church Keywords: Educators, Internet, Moral Degradation, Parents, Youth Remaja usia 12-15 merupakan kelompok usia yang rentan terhadap pengaruh negatif. Dalam proses pencarian identitas diri yang mereka lakukan seringkali terbawa arus yang menyesatkan. Pengaruh negatif tersebut bisa didapat dari pergaulan dengan teman- temannya, lingkungan dan juga dari media sosial di mana teknologi era digital ini sangat mempengaruhi banyak orang, terlebih pada kelompok usia 12-15 tahun ini. Kemajuan teknologi yang semestinya membawa manfaat malah dapat menjerumuskan kelompok usia ini ke dalam masalah pornografi yang jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi adiksi dan membawa ke arah degradasi moral. Penelitian ini mengkaji tentang degradasi moral yang dialami oleh kalangan remaja usia 12-15 tahun yang diakibatkan pengaruh media sosial di mana kelompok usia ini terpapar konten pornografi. Adapun tujuan penelitian ini adalah bagaimana cara mengatasi hal tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi kalangan orang tua, pendidik dan pemimpin gereja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka dan menggunakan instrumen survei terhadap remaja usia 12-15 tahun. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa peran orang tua harus lebih diintensifkan lagi seperti edukasi pemakaian media sosial, edukasi tentang seks, pembinaan rohani. Juga dukungan para pendidik, baik yang formal di sekolah maupun non-formal di gereja. Kata Kunci: Degradasi Moral, Media Sosial, Orangtua, Remaja, Tenaga Pendidik
12至15岁的青少年是易受负面影响的年龄组。在寻找自己身份的过程中,他们常常被一种误导的精神冲昏了头脑。这种负面影响可以从与朋友的交往、环境以及社交媒体中获得,数字时代的技术极大地影响了许多人,尤其是12-15岁的人群。科技进步本应是有用的,但实际上却可能使这个年龄组陷入色情问题,如果处理不当,就会上瘾,导致道德堕落。本研究考察了12-15岁的青少年在接触色情内容的社交媒体中所经历的道德堕落。这项研究的目的是如何克服这个问题,以便它可以对父母,教育工作者和教会领袖有用。本研究采用文献研究相结合的定性研究方法,对12-15岁青少年进行问卷调查。得出的结论是,父母的作用必须进一步加强,如使用社交媒体的教育,性教育,精神发展。关键词:教育工作者,网络,道德沦丧,父母,青年教育12-15 merupakan kelompok usia yang rentan terhadap pengaruh negative达利姆写了一篇关于潘卡人身份的文章:diri yang mereka lakukan seringkali terbawa arus yang menyesatkan。Pengaruh - negative terseh, but bisa didapat dari pergaulan dengan teman- temannya, lingkungan dan juga dari media social di mana technology era digital ini sangat mempengaruhi banyak orang, terlebih padkelompok usia 12-15 tahun ini。Kemajuan tecknologi yang semestinya membawa manfaat malah dapat menjerumuskan kelompok usia ini ke dalam masalah色情内容yang jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi adiksi dan membawa ke arah退化道德。杨Penelitian ini mengkaji tentang degradasi道德dialami oleh pokalchuk kalangan remaja美国新闻署12 - 15 tahun杨diakibatkan pengaruh媒体sosial di法力kelompok美国新闻署ini terpapar konten pornografi。Adapun tujuan penelitian ini adalah bagaimana cara mengatasi hal tersebut seingga dapat bermanfaat kalangan orang tua, pendidik dan pemimpin gereja。彭丽丽,孟古纳坎,孟古纳坎,等。孟古纳坎,等。孟古纳坎,等。kespulpan yang didapat adalah bahwa peran orang tua harus lebih diintensifkan在pemakaian媒体社交,edukasi tentang seks, pembinaan rohani。Juga dukungan para pendidik, baik yang正式di sekolah maupun非正式di gereja。Kata Kunci:堕落道德,媒体社会,Orangtua, Remaja, Tenaga Pendidik
{"title":"Mengatasi Degradasi Moral Anak Remaja Akibat Pengaruh Media Sosial","authors":"Fries Waty, Tjutjun Setiawan, Y. Hermanto","doi":"10.54553/kharisma.v3i1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.81","url":null,"abstract":"Adolescents 12-15 are an age group that is vulnerable to negative influences. In the process of searching for their identity, they are often carried away by a misleading spirit. This negative influence can be obtained from association with friends, the environment and also from social media where the technology of the digital era greatly affects many people, especially in this 12-15 year age group. Technological advances that should be useful can actually plunge this age group into the problem of pornography which if not handled properly will become an addiction and lead to moral degradation. This study examines the moral degradation experienced by adolescents aged 12-15 years which is the influence of social media in this age group exposed to pornographic content. The purpose of this research is how to overcome this problem so that it can be useful for parents, educators and church leaders. This study used a qualitative method with a literature study and used a survey instrument for adolescents aged 12-15 years. And the conclusion obtained is that the role of parents must be further intensified, such as education on the use of social media, education about sex, spiritual development. And also the support of educators, both formal at school and non-formal at church Keywords: Educators, Internet, Moral Degradation, Parents, Youth Remaja usia 12-15 merupakan kelompok usia yang rentan terhadap pengaruh negatif. Dalam proses pencarian identitas diri yang mereka lakukan seringkali terbawa arus yang menyesatkan. Pengaruh negatif tersebut bisa didapat dari pergaulan dengan teman- temannya, lingkungan dan juga dari media sosial di mana teknologi era digital ini sangat mempengaruhi banyak orang, terlebih pada kelompok usia 12-15 tahun ini. Kemajuan teknologi yang semestinya membawa manfaat malah dapat menjerumuskan kelompok usia ini ke dalam masalah pornografi yang jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi adiksi dan membawa ke arah degradasi moral. Penelitian ini mengkaji tentang degradasi moral yang dialami oleh kalangan remaja usia 12-15 tahun yang diakibatkan pengaruh media sosial di mana kelompok usia ini terpapar konten pornografi. Adapun tujuan penelitian ini adalah bagaimana cara mengatasi hal tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi kalangan orang tua, pendidik dan pemimpin gereja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka dan menggunakan instrumen survei terhadap remaja usia 12-15 tahun. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa peran orang tua harus lebih diintensifkan lagi seperti edukasi pemakaian media sosial, edukasi tentang seks, pembinaan rohani. Juga dukungan para pendidik, baik yang formal di sekolah maupun non-formal di gereja. Kata Kunci: Degradasi Moral, Media Sosial, Orangtua, Remaja, Tenaga Pendidik","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132786443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Konsep Lewi Dalam Estafet Kepemimpinan Gembala: Masihkah Relevan Bagi Gereja Saat Ini? 利未在牧羊人领导体系中的概念:今天仍然适用于教会吗?
Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.54553/kharisma.v3i1.84
Samuel Kelvin Ruslim, Ceria Ceria, Imayanti Nainggolan, Fransiskus Irwan Widjaja, Talizaro Tafonao
This study was conducted to explore the concept of Levitical leadership in the Bible. The problem that often occurs is that even if there are leaders who are born genetically because they are inherited, strict rules are still needed so that the next generation of churches can continue the leadership relay well. Given the existence of a church that carries the concept of the Levitical priesthood, the writer is interested in examining whether it is still relevant to the church today and formulating it in a scientific study, namely "The Levitical Concept in the Leadership Relay and Its Relevance to the Church Today". The author uses a descriptive analysis qualitative research method, with a literature and library approach. The church that carries the concept of the Levitical priesthood, indirectly rejects the New Testament priesthood where Jesus continues the line of the Melchizedek priesthood, and not the Levitical priesthood, this is what clarifies the difference between the New Testament priesthood and the Levitical priesthood. So it can be concluded that the Levitical priesthood is no longer relevant in a church that recognizes Jesus as high priest, according to the Melchizedek line.
本研究旨在探讨圣经中利未人领导的概念。经常出现的问题是,即使有天生的领袖,因为他们是遗传的,但仍然需要严格的规定,以便下一代教会能够很好地继续领导接力。鉴于存在一个带有利未祭司概念的教会,作者有兴趣检查它是否仍然与今天的教会相关,并在科学研究中制定它,即“领导接力中的利未概念及其与今天教会的相关性”。作者采用描述性分析定性研究方法,结合文献资料和图书馆法。持有利未祭司概念的教会,间接地拒绝新约的祭司,耶稣继续麦基洗德的祭司,而不是利未祭司,这就是澄清新约祭司和利未祭司之间区别的地方。因此可以得出结论,根据麦基洗德行,利未人的祭司身份在一个承认耶稣为大祭司的教会中不再相关。
{"title":"Konsep Lewi Dalam Estafet Kepemimpinan Gembala: Masihkah Relevan Bagi Gereja Saat Ini?","authors":"Samuel Kelvin Ruslim, Ceria Ceria, Imayanti Nainggolan, Fransiskus Irwan Widjaja, Talizaro Tafonao","doi":"10.54553/kharisma.v3i1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.84","url":null,"abstract":"This study was conducted to explore the concept of Levitical leadership in the Bible. The problem that often occurs is that even if there are leaders who are born genetically because they are inherited, strict rules are still needed so that the next generation of churches can continue the leadership relay well. Given the existence of a church that carries the concept of the Levitical priesthood, the writer is interested in examining whether it is still relevant to the church today and formulating it in a scientific study, namely \"The Levitical Concept in the Leadership Relay and Its Relevance to the Church Today\". The author uses a descriptive analysis qualitative research method, with a literature and library approach. The church that carries the concept of the Levitical priesthood, indirectly rejects the New Testament priesthood where Jesus continues the line of the Melchizedek priesthood, and not the Levitical priesthood, this is what clarifies the difference between the New Testament priesthood and the Levitical priesthood. So it can be concluded that the Levitical priesthood is no longer relevant in a church that recognizes Jesus as high priest, according to the Melchizedek line.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129384805","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kekerasan Dalam Rumah Tangga pada Masa Pandemi Covid-19 di Tinjau dari Perspektif Etika Kristen Covid-19大流行期间的家庭暴力被认为是基督教伦理的观点
Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.54553/kharisma.v3i1.62
Sugiono Sugiono
AbstractDomestic violence (KDRT) is a universal social fact. But its existence has increased after the COVID-19 pandemic. This issue is increasing due to increased family burdens, stress, and economic hardship due to the loss of a portion of income / work which has the potential to trigger conflict within the family. In writing this paper, the author will use descriptive qualitative research methods, with research stages with a literature approach or literature study. Based on the results of the discussion, it can be found several roles of Christian ethics that must be played by the church in order to uphold justice and truth and minimize the occurrence of victims of domestic violence, especially during the Covid-19 pandemic. Some of these roles include: the church must carry out biblical teachings about Christian family life, the Church must also commit to visiting the homes of Christian family members, the Church must always provide guidance and counseling and the Church must also be able to instill important principles, namely the importance of parenting and education. in family.AbstrakKekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan fakta sosial yang bersifat universal.  Tapi keberadaannya semakin meningkat setelah ada pandemi COVID-19.  Isu ini meningkat dikarenakan meningkatnya beban keluarga, stres, dan kesulitan ekonomi akibat kehilangan sebagian penghasilan/pekerjaan berpotensi memicu konflik dalam keluarga.  Dalam penulisan karya tulis ini penulis akan menggunakan metode penelitian kualitatif deskritif, dengan tahapan penelitian dengan pendekatan pustaka atau studi literatur.  Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditemukan beberapa peran etika kristen yang harus dimainkan oleh gereja dalam rangka menegakkan keadilan dan kebenaran serta meminimalisisr terjadinya korban kekerasan dalam rumah tangga khususnya di masa pandemi Covid-19.  Beberapa peran tersebut antara lain: gereja harus melaksanakan pengajaran yang Alkitabiah tetang kehidupan keluarga Kristen, Gereja juga harus berkomitmen untuk mengunjungi rumah anggota keluarga Kristen, Gereja juga harus senantiasa memberikan bimbingan dan konseling serta Gereja juga harus mampu menanamkan prinsip penting yaitu pentingnya pola asuh dan pendidikan dalam keluarga.  Kata Kunci: Violence; Household; Covid-19; Perspective; Christian Ethics; Kekerasan; Rumah Tangga; Covid-19; Perspektif; Etika Kristen.
摘要家庭暴力是一个普遍存在的社会事实。但在COVID-19大流行之后,它的存在有所增加。由于失去部分收入/工作而增加的家庭负担、压力和经济困难,这一问题正在增加,这有可能引发家庭内部的冲突。在撰写本文时,作者将采用描述性定性研究方法,研究阶段采用文献法或文献研究法。根据讨论的结果,可以发现教会必须发挥基督教伦理的几个作用,以维护正义和真理,并尽量减少家庭暴力受害者的发生,特别是在Covid-19大流行期间。其中一些角色包括:教会必须执行关于基督徒家庭生活的圣经教导,教会还必须承诺探访基督徒家庭成员的家,教会必须始终提供指导和咨询,教会还必须能够灌输重要的原则,即养育子女和教育的重要性。在家庭。[摘要]KDRT是一种具有普遍性的社会yang。Tapi keberadaannya与COVID-19大流行有关。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。Dalam penulisan karya tulis ini penulis akan menggunakan metode penelitian quality quality deskritif, dengan tahapan penelitian dengan pendekatan pustaka atau研究文献。这是一种新冠肺炎大流行,是一种新冠肺炎,是一种新冠肺炎。Beberapa peran tersebut antara lain: gereja harus melaksanakan pengajaran yang Alkitabiah tetang kehidupan keluarga Kristen, gereja juga harus berkomitmen untuk mengunjungi rumah anggota keluarga Kristen, gereja juga harus mampu menanamasa成员,Beberapa juga harus mampu menanamasa prinsip penyitu pentingnya pola asuh dan pendidikan dalam keluarga。Kata Kunci:暴力;家庭;Covid-19;视角;基督教伦理;Kekerasan;大Tangga;Covid-19;Perspektif;Etika克里斯蒂。
{"title":"Kekerasan Dalam Rumah Tangga pada Masa Pandemi Covid-19 di Tinjau dari Perspektif Etika Kristen","authors":"Sugiono Sugiono","doi":"10.54553/kharisma.v3i1.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v3i1.62","url":null,"abstract":"AbstractDomestic violence (KDRT) is a universal social fact. But its existence has increased after the COVID-19 pandemic. This issue is increasing due to increased family burdens, stress, and economic hardship due to the loss of a portion of income / work which has the potential to trigger conflict within the family. In writing this paper, the author will use descriptive qualitative research methods, with research stages with a literature approach or literature study. Based on the results of the discussion, it can be found several roles of Christian ethics that must be played by the church in order to uphold justice and truth and minimize the occurrence of victims of domestic violence, especially during the Covid-19 pandemic. Some of these roles include: the church must carry out biblical teachings about Christian family life, the Church must also commit to visiting the homes of Christian family members, the Church must always provide guidance and counseling and the Church must also be able to instill important principles, namely the importance of parenting and education. in family.AbstrakKekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan fakta sosial yang bersifat universal.  Tapi keberadaannya semakin meningkat setelah ada pandemi COVID-19.  Isu ini meningkat dikarenakan meningkatnya beban keluarga, stres, dan kesulitan ekonomi akibat kehilangan sebagian penghasilan/pekerjaan berpotensi memicu konflik dalam keluarga.  Dalam penulisan karya tulis ini penulis akan menggunakan metode penelitian kualitatif deskritif, dengan tahapan penelitian dengan pendekatan pustaka atau studi literatur.  Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditemukan beberapa peran etika kristen yang harus dimainkan oleh gereja dalam rangka menegakkan keadilan dan kebenaran serta meminimalisisr terjadinya korban kekerasan dalam rumah tangga khususnya di masa pandemi Covid-19.  Beberapa peran tersebut antara lain: gereja harus melaksanakan pengajaran yang Alkitabiah tetang kehidupan keluarga Kristen, Gereja juga harus berkomitmen untuk mengunjungi rumah anggota keluarga Kristen, Gereja juga harus senantiasa memberikan bimbingan dan konseling serta Gereja juga harus mampu menanamkan prinsip penting yaitu pentingnya pola asuh dan pendidikan dalam keluarga.  Kata Kunci: Violence; Household; Covid-19; Perspective; Christian Ethics; Kekerasan; Rumah Tangga; Covid-19; Perspektif; Etika Kristen.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122657686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Merekonstruksi Ibadah Kreatif: Sebuah Upaya Membangun Minat Remaja Kristen Untuk Bergereja 重建有创意的崇拜:建立基督教青年对教会的兴趣的努力
Pub Date : 2021-12-28 DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.69
Diana Novita, D. Setiawan, Melania Dean, Fariasa -, Carles Roberto Marcos
This article aims to explore the church's efforts to rebuild creative worship so that it can attract Christian youth to come to worship. This is because Worship is no longer attractive, especially among Christian youth. Surver Bilangan Research Center (BRC) proved that as many as 28.2% said that there were many interesting activities outside the church, which made Christian youth less active in attending church due to boring worship, monotonous worship, lack of creativity, and the church did not have a good impact on Christian youth growth. The method used is literature study (document), which is data collection juxtaposed to build the church's understanding of reconstructing creative worship. Thus, the church needs to reconstruct creative worship in order to attract the attention and interest of Christian youth to come to worship. As a result, Christian youth can be active in church by planning a worship program that is not boring, making simple decorations, holding worship activities interspersed with outdoor activities, fellowships together after worship. Artikel ini bertujuan untuk menggali upaya gereja untuk membangun kembali ibadah kreatif sehingga dapat menarik minat remaja Kristen untuk datang beribadah. Hal ini di karenakan Ibadah saat ini sudah tidak menarik khususnya dikalangan remaja Kristen. Surver Bilangan Research Center (BRC) membuktikan bahwa sebanyak 28,2% mengatakan bahwa ada banyak kegiatan yang menarik diluar gereja sehingga membuat remaja Kristen kurang aktif bergereja dikarenakan Ibadah yang membosankan, ibadah yang monoton, kurang kreatif, dan gereja tidak memberi dampak yang baik bagi pertumbuhan remaja Kristen. Metode yang digunakan adalah studi literatur (dokumen), yaitu pengambilan data yang disandingkan untuk membangun pemahaman gereja mengenai merekonstruksi ibadah kreatif dengan demikian gereja perlu melakukan rekonstruksi ibadah kreatif guna menarik perhatian dan minat remaja Kristen untuk datang beribadah. Hasilnya remaja Kristen dapat aktif bergereja dengan merencanakan program ibadah yang tidak membosankan, membuat dekorasi sederhana, mengadakan kegiatan ibadah diselingi dengan kegiatan outdoor, fellowship bersama-sama setelah ibadah.
本文旨在探讨教会重建创造性敬拜的努力,以吸引基督徒青年来敬拜。这是因为敬拜不再有吸引力,尤其是在基督徒青年中。Surver Bilangan Research Center (BRC)的调查证明,高达28.2%的人认为教会之外有趣的活动很多,使得基督徒青年参加教会的积极性降低,因为敬拜无聊、单调,缺乏创造力,教会对基督徒青年成长没有很好的影响。采用文献研究法(文献法),将资料收集并置,构建教会对重建创造性敬拜的认识。因此,教会需要重建创造性敬拜,以吸引基督徒青年的注意力和兴趣来敬拜。因此,基督徒青年可以通过策划一个不无聊的敬拜节目,制作简单的装饰,在户外活动中穿插敬拜活动,在敬拜结束后一起团契,在教会中活跃起来。Artikel ini bertujuan untuk menggali upaya gereja untuk untuk成员kanguan kembali ibadah kreatif sehinga dapat menarik minatremaja Kristen untuk datang beribadah。哈尔尼迪karenakan Ibadah saat i sudah tidak menarik khususnya dikalangan remaja Kristen。Surver Bilangan研究中心(BRC)成员buktikan bahwa sebanyak 28,2% mengatakan bahwa ada banyak kegiatan yang menarik diluar gereja sehinga member remaja Kristen kurang aktif bergereja dikarenakan Ibadah yang membosankan, Ibadah yang monoton, kurang kreatif, dan gereja tidak成员dampak yang baik bagi pertumbuhan remaja Kristen。Metode yang digunakan adalah study literature (dokumen), yitu pengambilan数据yang disandingkan untuk membangun pemahaman gereja mengenai merekonstruksi ibadah kreaja perlu melakukan rekonstruksi ibadah kreatif guna menark peran minat remaja Kristen untuk datang beribadah。Hasilnya remaja Kristen dapat aktif bergereja dengan merencanakan计划ibadah yang tidak membosankan,成员dekorasi sederhana, mengadakan kegiatan ibadah disellingi dengan kegiatan户外,奖学金bersama-sama setelah ibadah。
{"title":"Merekonstruksi Ibadah Kreatif: Sebuah Upaya Membangun Minat Remaja Kristen Untuk Bergereja","authors":"Diana Novita, D. Setiawan, Melania Dean, Fariasa -, Carles Roberto Marcos","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.69","url":null,"abstract":"This article aims to explore the church's efforts to rebuild creative worship so that it can attract Christian youth to come to worship. This is because Worship is no longer attractive, especially among Christian youth. Surver Bilangan Research Center (BRC) proved that as many as 28.2% said that there were many interesting activities outside the church, which made Christian youth less active in attending church due to boring worship, monotonous worship, lack of creativity, and the church did not have a good impact on Christian youth growth. The method used is literature study (document), which is data collection juxtaposed to build the church's understanding of reconstructing creative worship. Thus, the church needs to reconstruct creative worship in order to attract the attention and interest of Christian youth to come to worship. As a result, Christian youth can be active in church by planning a worship program that is not boring, making simple decorations, holding worship activities interspersed with outdoor activities, fellowships together after worship. Artikel ini bertujuan untuk menggali upaya gereja untuk membangun kembali ibadah kreatif sehingga dapat menarik minat remaja Kristen untuk datang beribadah. Hal ini di karenakan Ibadah saat ini sudah tidak menarik khususnya dikalangan remaja Kristen. Surver Bilangan Research Center (BRC) membuktikan bahwa sebanyak 28,2% mengatakan bahwa ada banyak kegiatan yang menarik diluar gereja sehingga membuat remaja Kristen kurang aktif bergereja dikarenakan Ibadah yang membosankan, ibadah yang monoton, kurang kreatif, dan gereja tidak memberi dampak yang baik bagi pertumbuhan remaja Kristen. Metode yang digunakan adalah studi literatur (dokumen), yaitu pengambilan data yang disandingkan untuk membangun pemahaman gereja mengenai merekonstruksi ibadah kreatif dengan demikian gereja perlu melakukan rekonstruksi ibadah kreatif guna menarik perhatian dan minat remaja Kristen untuk datang beribadah. Hasilnya remaja Kristen dapat aktif bergereja dengan merencanakan program ibadah yang tidak membosankan, membuat dekorasi sederhana, mengadakan kegiatan ibadah diselingi dengan kegiatan outdoor, fellowship bersama-sama setelah ibadah.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123228004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pandangan Etika Kristen Terhadap Korupsi di Indonesia 基督教对腐败的态度
Pub Date : 2021-12-28 DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.44
H. Yolanda, Ferry Simanjuntak
Korupsi merupakan perilaku yang sudah jadi kekhawatiran di masyarat secara global dan nasional. Kekhawatiran mulai memotivasi orang untuk mencegah dan mengatasi perilaku korupsi termasuk adalah wacana tindakan hukuman mati, korupsi bukan saja masalah sosial tapi juga ini adalah masalah teologis, utamanya dngan berurusan mengenai etika dan moral. Korupsi terkadang terjadi karena faktor peluang dan faktor niat. Secara etis, korupsi pada fator niat koruptor yang memiliki niat untuk kebutuhan manusia atau ekonomi. Pembahasan ini akan menyoroti perilaku korupsi pada pandangan Etika Kristen. Internal dan motivasi manusia untuk faktor niat perilaku korupsi tersebut dipertimbangkan dan dihargai dengan berdasarkan pandangan Etika Kristen. Metode kualitatif Etika Kristen yang akan jadi sumber adalah Alkitab dan dengan mendekatkan eksposisi sehingga kita dapat mengerti dan menanggapi perilaku korupsi dengan sangat baik berdasarkan pandangan iman Kristen.hasil dan pembahasan penelitian ini memberitahukan bahwa dapat beberapa tafsiran Alkitab tentang faktor-faktor korupsi dan hukuman mati terhadap kejahatan jenis apapun, termasuk korupsi.
腐败是全球和国际社会都关心的行为。人们开始担心遏制和遏制腐败行为,包括死刑,腐败不仅是一个社会问题,也是一个神学问题,主要是道德问题。腐败有时是由机会和意图因素造成的。从道德上讲,腐败的腐败意图是为了人类或经济的需要。这次讨论将强调腐败的行为,从基督教伦理的角度来看。腐败行为的内在和动机是基于基督教伦理的观点来衡量和欣赏的。基督教伦理的定性方法将是圣经,并通过详细说明,使我们能够很好地理解和回应腐败的行为,基于基督教的信仰观点。研究的结果和讨论表明,圣经对任何类型犯罪的腐败和死刑因素,包括腐败,可以有多种解释。
{"title":"Pandangan Etika Kristen Terhadap Korupsi di Indonesia","authors":"H. Yolanda, Ferry Simanjuntak","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.44","url":null,"abstract":"Korupsi merupakan perilaku yang sudah jadi kekhawatiran di masyarat secara global dan nasional. Kekhawatiran mulai memotivasi orang untuk mencegah dan mengatasi perilaku korupsi termasuk adalah wacana tindakan hukuman mati, korupsi bukan saja masalah sosial tapi juga ini adalah masalah teologis, utamanya dngan berurusan mengenai etika dan moral. Korupsi terkadang terjadi karena faktor peluang dan faktor niat. Secara etis, korupsi pada fator niat koruptor yang memiliki niat untuk kebutuhan manusia atau ekonomi. Pembahasan ini akan menyoroti perilaku korupsi pada pandangan Etika Kristen. Internal dan motivasi manusia untuk faktor niat perilaku korupsi tersebut dipertimbangkan dan dihargai dengan berdasarkan pandangan Etika Kristen. Metode kualitatif Etika Kristen yang akan jadi sumber adalah Alkitab dan dengan mendekatkan eksposisi sehingga kita dapat mengerti dan menanggapi perilaku korupsi dengan sangat baik berdasarkan pandangan iman Kristen.hasil dan pembahasan penelitian ini memberitahukan bahwa dapat beberapa tafsiran Alkitab tentang faktor-faktor korupsi dan hukuman mati terhadap kejahatan jenis apapun, termasuk korupsi.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134559805","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pendekatan Komunikasi Injil Lintas Budaya terhadap Tradisi Bong Pay Etnis Tionghoa 跨文化传福音的方法与奉派的中国民族传统有关
Pub Date : 2021-12-28 DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.70
Irawan Budi Lukmono
AbstractThe important task of Christians is to carry out the Great Commission. Every Christian must share his life with Christ to the world around him. The world around here includes ethnic groups in Indonesia. One of the ethnic groups who need the gospel of Christ in Indonesia is the Chinese who practice bong pay, so that their ancestors will bless their future descendants. The purpose of this study was to find a cross-cultural gospel communication strategy in the Chinese ethnic bong pay tradition. This study uses a qualitative approach with hermeneutic (exegesis) methods, interviews, and literature studies. The result of this research is a cross-cultural gospel communication approach to the Chinese ethnic bong pay tradition, based on Colossians 2: 6-15 which includes: communicator, communicant, news content, and means of communication (channel of communication). Keywords: cross cultural communication approach, bong pay, Chinese. Tugas penting orang Kristen adalah melaksanakan Amanat Agung. Setiap orang Kristen harus bersaksi mengenai kehidupan mereka bersama Kristus kepada dunia sekitar. Dunia sekitar di sini termasuk suku atau etnis di Indonesia. Salah satu etnis yang memerlukan Injil Kristus di Indonesia adalah etnis Tionghoa yang mempraktikkan bong pay, agar para leluhur memberkati keturunan selanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk menemukan pendekatan komunikasi Injil lintas budaya dalam tradisi bong pay etnis Tionghoa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode hermeneutika (eksegesa), wawancara, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan komunikasi Injil lintas budaya terhadap budaya bong pay etnis Tionghoa berdasarkan surat Kolose 2:6-15 yang meliputi: komunikator, komunikan, isi berita, dan sarana komunikasi (saluran komunikasi). Kata kunci: pendekatan komunikasi lintas budaya, bong pay, Tionghoa. 
【摘要】基督徒的重要任务是执行大使命。每一个基督徒都必须向他周围的世界分享他与基督的生命。这里的世界包括印度尼西亚的少数民族。在印尼,需要基督福音的族群之一是华人,他们实行奉礼,让他们的祖先祝福未来的后代。本研究旨在探讨中国少数民族奉付传统中的跨文化福音传播策略。本研究采用解释学(训诂学)方法、访谈和文献研究的定性方法。本研究的结果是以歌罗西书2:6 -15为基础,从传播者、传播者、新闻内容、传播手段(传播渠道)四个方面,对中国少数民族奉付传统进行跨文化的福音传播。关键词:跨文化交际方法,bong pay,汉语。Tugas penting orange Kristen adalah melaksanakan Amanat Agung。克里斯汀·克帕达·克帕达·克帕达·克帕达·克帕达·克帕达Dunia sekitar di sini termasuk suku是印度尼西亚的第一个。Salah satu etnis yang成员lukan Injil Kristus di印度尼西亚adalah etnis Tionghoa yang成员praktikkan bong pay, agar para leluhur成员kati keturunan selanjutnya。图juan penelitian ini untuk menemukan pendekatan komunikasi Injil lintas budaya dalam trade is bong pay etis Tionghoa。[彭立安,孟古那克,彭立安,质量分析,邓立安方法解释学[j]。Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan komunikasi Injil lintas budaya terhadap budaya bong pay etnis Tionghoa berdasarkan surat Kolose 2:6-15 yang meliputi: komunikator, komunikan, isi berita, dan sarana komunikasi (saluran komunikasi)。Kata kunci: pendekatan komunikasi lintas budaya, bong pay, Tionghoa。
{"title":"Pendekatan Komunikasi Injil Lintas Budaya terhadap Tradisi Bong Pay Etnis Tionghoa","authors":"Irawan Budi Lukmono","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.70","url":null,"abstract":"AbstractThe important task of Christians is to carry out the Great Commission. Every Christian must share his life with Christ to the world around him. The world around here includes ethnic groups in Indonesia. One of the ethnic groups who need the gospel of Christ in Indonesia is the Chinese who practice bong pay, so that their ancestors will bless their future descendants. The purpose of this study was to find a cross-cultural gospel communication strategy in the Chinese ethnic bong pay tradition. This study uses a qualitative approach with hermeneutic (exegesis) methods, interviews, and literature studies. The result of this research is a cross-cultural gospel communication approach to the Chinese ethnic bong pay tradition, based on Colossians 2: 6-15 which includes: communicator, communicant, news content, and means of communication (channel of communication). Keywords: cross cultural communication approach, bong pay, Chinese. Tugas penting orang Kristen adalah melaksanakan Amanat Agung. Setiap orang Kristen harus bersaksi mengenai kehidupan mereka bersama Kristus kepada dunia sekitar. Dunia sekitar di sini termasuk suku atau etnis di Indonesia. Salah satu etnis yang memerlukan Injil Kristus di Indonesia adalah etnis Tionghoa yang mempraktikkan bong pay, agar para leluhur memberkati keturunan selanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk menemukan pendekatan komunikasi Injil lintas budaya dalam tradisi bong pay etnis Tionghoa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode hermeneutika (eksegesa), wawancara, dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan komunikasi Injil lintas budaya terhadap budaya bong pay etnis Tionghoa berdasarkan surat Kolose 2:6-15 yang meliputi: komunikator, komunikan, isi berita, dan sarana komunikasi (saluran komunikasi). Kata kunci: pendekatan komunikasi lintas budaya, bong pay, Tionghoa. ","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127046471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Suatu Refleksi Teologis: Memaknai Karya Seni Catacomb Dan Implikasi Bagi Pembinaan Warga Gereja 一种神学反思:对加特罗普姆艺术的定义及其对教会公民建设的影响
Pub Date : 2021-12-28 DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.65
Angilata Kebenaran Halawa, D. Setiawan, Alton Perejon Tahya, Andhy Readhy Gidion Sitanala
Jemaat dalam sebuh gereja membutuhkan pembinaan. Pembinaan Warga Gereja ialah suatu usaha atau tindakan pengorganisasian warga gereja, untuk melengkapi dan melatih warga jemaat agar iman kepada Yesus Kristus bertumbuh. gereja perlu membina jemaat agar semakin bertumbuh di dalam Kristus melalui berbagai bentuk. Seperti halnya, orang Kristen mula-mula, mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan didalam Catacomb atau sebuah Lorong yang dijadikan sebagai tempat orang yang sudah meninggal. Mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan-lukisan yang ada di dalam salah satu koleksi Kristen mula-mula, yaitu kubikula sakramen. Lukisan mengenai Yunus, Yesus dan Samaria, Yesus Gembala yang baik dan sebagainya. Dengan demikian, model ini dapat dijadikan saran untuk pembinaan warga gereja melalui luksian-lukisan yang menginspirasi dan menguatkan iman.The congregation in a church needs formation. Community Development of the Church is an effort or act of organizing church members, to equip and train members of the congregation so that their faith in Jesus Christ grows. the church needs to nurture the congregation to grow in Christ through various forms. Like the early Christians, they inspired themselves through a painting in a Catacomb or a hallway that was used as a place for the dead. They inspire themselves through the paintings in one of the early Christian collections, namely the sacrament cubicle. Paintings of Jonah, Jesus and Samaria, Jesus the Good Shepherd and so on. Thus, this model can be used as a suggestion for the formation of church members through paintings that inspire and strengthen faith.
教会的会众中治愈需要辅导。教练教会是企业或组织公民行为的公民,为了装备和训练会众公民对耶稣基督的信心与日俱增。教会需要强化会众,这样通过各种形式在基督里日益兴旺。一样,早期的基督徒,他们激励自己通过在Catacomb或画一个作为死者的地方的走廊。他们激励自己通过绘画里的早期基督教收藏之一,即kubikula圣礼。关于约拿画,耶稣和撒玛利亚,耶稣的好牧人和等等。从而,这个模型可以指导建议市民通过luksian-lukisan激励和强化信心的教会。《a church托举需要编队。社区Development of the Church is an努力或act of进步火车members of the Church members,对装备和托举那信仰耶稣基督在成长的结果。the church需要到后天托举到长大》基督通过不同forms。这部《早期基督徒》点赞,他们自己通过a实施in a Catacomb或走廊那是以前美国a place for the dead)。他们那些石头自己无论是paintings in一号》早期基督教收款,namely《圣礼cubicle。Paintings of Good Shepherd乔纳,耶稣和撒马利亚,耶稣《and so on。因此,这个模型可以成为过去美国教会编队》暗示for members无论是paintings那石头和巩固信仰。
{"title":"Suatu Refleksi Teologis: Memaknai Karya Seni Catacomb Dan Implikasi Bagi Pembinaan Warga Gereja","authors":"Angilata Kebenaran Halawa, D. Setiawan, Alton Perejon Tahya, Andhy Readhy Gidion Sitanala","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.65","url":null,"abstract":"Jemaat dalam sebuh gereja membutuhkan pembinaan. Pembinaan Warga Gereja ialah suatu usaha atau tindakan pengorganisasian warga gereja, untuk melengkapi dan melatih warga jemaat agar iman kepada Yesus Kristus bertumbuh. gereja perlu membina jemaat agar semakin bertumbuh di dalam Kristus melalui berbagai bentuk. Seperti halnya, orang Kristen mula-mula, mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan didalam Catacomb atau sebuah Lorong yang dijadikan sebagai tempat orang yang sudah meninggal. Mereka menginspirasi diri mereka melalui lukisan-lukisan yang ada di dalam salah satu koleksi Kristen mula-mula, yaitu kubikula sakramen. Lukisan mengenai Yunus, Yesus dan Samaria, Yesus Gembala yang baik dan sebagainya. Dengan demikian, model ini dapat dijadikan saran untuk pembinaan warga gereja melalui luksian-lukisan yang menginspirasi dan menguatkan iman.The congregation in a church needs formation. Community Development of the Church is an effort or act of organizing church members, to equip and train members of the congregation so that their faith in Jesus Christ grows. the church needs to nurture the congregation to grow in Christ through various forms. Like the early Christians, they inspired themselves through a painting in a Catacomb or a hallway that was used as a place for the dead. They inspire themselves through the paintings in one of the early Christian collections, namely the sacrament cubicle. Paintings of Jonah, Jesus and Samaria, Jesus the Good Shepherd and so on. Thus, this model can be used as a suggestion for the formation of church members through paintings that inspire and strengthen faith.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127767455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kontekstualisasi Injil Terhadap Suku Migani Papua 对Migani巴布亚部落的福音书上下文
Pub Date : 2021-12-28 DOI: 10.54553/kharisma.v2i2.71
Styadi Senjaya, Y. Hermanto
Abstrak: Masyarakat suku Migani, Papua merupakan daerah yang perlu dijangkau Injil.  Penelitian ini untuk menjawab bagaimana agar Injil dapat masuk dan diterima secara sepenuhnya oleh suku Migani di Papua dengan metode pemuridan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap tokoh Peagabega, kebudayaan Suku Migani dan pemudridan yang berkelanjutan merupakan hal-hal yang bisa dilakukan dalam memperkanalkan Injil. Dengan demikian pengabar Injil dapat masuk sesuai konteks budaya suku Migani. Abstract: The Migani tribal community, Papua is an area that needs to be reached by the Gospel. This research is to answer how the Gospel can be fully accepted and accepted by the Migani tribe in Papua with the discipleship method that is applied in everyday life. The research method used is a qualitative approach. The results of this study indicate that an understanding of Peagabega figures, Migani culture and sustainable discipleship are things that can be done in introducing the gospel. Thus the evangelist can enter according to the cultural context of the Migani tribe.
摘要:Migani部落的人,巴布亚是福音需要接触的地方。这项研究是为了回答如何通过日常生活中适用的训练方法,一个福音如何被巴布亚的Migani部落完全接受和接受。通过定性方法进行的研究方法。这项研究的结果表明,理解Peagabega、Migani部落的文化和持续的门徒训练是证明福音的必要条件。这样,传福音的人就可以根据米加尼人的文化背景来传福音。阅读:巴布亚的部落社区是一个需要被福音收获的地区。这项研究的答案是,福音如何被巴布亚的Migani tribe完全接受和接受,这种方法在日常生活中被应用。研究使用的方法是合理的同意。这种研究的结果是,对模范人物、文化和可持续的讨论是可以在福音书的介绍中进行的。因此,福音战士可以输入Migani tribe的文化背景。
{"title":"Kontekstualisasi Injil Terhadap Suku Migani Papua","authors":"Styadi Senjaya, Y. Hermanto","doi":"10.54553/kharisma.v2i2.71","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i2.71","url":null,"abstract":"Abstrak: Masyarakat suku Migani, Papua merupakan daerah yang perlu dijangkau Injil.  Penelitian ini untuk menjawab bagaimana agar Injil dapat masuk dan diterima secara sepenuhnya oleh suku Migani di Papua dengan metode pemuridan yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman terhadap tokoh Peagabega, kebudayaan Suku Migani dan pemudridan yang berkelanjutan merupakan hal-hal yang bisa dilakukan dalam memperkanalkan Injil. Dengan demikian pengabar Injil dapat masuk sesuai konteks budaya suku Migani. Abstract: The Migani tribal community, Papua is an area that needs to be reached by the Gospel. This research is to answer how the Gospel can be fully accepted and accepted by the Migani tribe in Papua with the discipleship method that is applied in everyday life. The research method used is a qualitative approach. The results of this study indicate that an understanding of Peagabega figures, Migani culture and sustainable discipleship are things that can be done in introducing the gospel. Thus the evangelist can enter according to the cultural context of the Migani tribe.","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128169846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pernikahan "intra-religi": Kristen Protestan dan Katolik Roma “宗教”婚礼:基督新教和罗马天主教
Pub Date : 2021-06-28 DOI: 10.54553/kharisma.v2i1.53
J. E. Abraham
ABSTRACT: While Christian teaching on marriage between a believer and an unbeliever is clear, the one between couples from different church traditions is not as straightforward. Although sharing several core beliefs, the differences that exist between the Protestant Church and the Roman Catholics are too real to be ignored. Besides, ignoring them may result in complications and conflicts in marriage life later. The research method used in this writing, which is a qualitative literature study, finds that there are several factors to be satisfied to build a strong marriage. This writing hopes to assist Protestant and Roman Catholic couples to assess their decision to get married by raising their awareness of some relevant differences between the two churches tradition. This writing will discuss the pillars of strong marriage, differences and similarities between Protestant and Roman Catholic teachings as well as some underlying conditions to be met to make a strong union between the two. Key words: marriage, church, tradition, Protestant, Catholics ABSTRAK: Ajaran Kristen tentang pernikahan antara orang percaya dan orang yang tidak percaya cukuplah jelas. Namun, pandangan Kristen tentang pernikahan pasangan yang berasal dari dua tradisi gereja yang berbeda tidaklah demikian. Meskipun memiliki beberapa kepercayaan inti yang sama, namun perbedaan yang ada di antara gereja Kristen Protestan dan Katolik Roma terlalu nyata untuk diabaikan. Lagipula, apabila diabaikan, perbedaan ini dapat mengakibatkan timbulnya masalah dan konflik di dalam rumah tangga kelak. Penelitian yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu metode kualitatif studi pustaka, menemukan bahwa ada faktor yang harus dipenuhi agar sebuah pernikahan dapat dibangun dengan kokoh. Tulisan ini diharapkan dapat membantu pasangan dari latar belakang Kristen Protestan dan Katolik Roma untuk mempertimbangkan keputusan mereka untuk menikah dengan meningkatkan kesadaran mereka akan beberapa perbedaan yang relevan antara kedua tradisi gereja. Tulisan ini akan membahas tentang pilar pernikahan yang kokoh, perbedaan dan persamaan antara ajaran Protestan dan Katolik Roma serta beberapa syarat mendasar yang harus dipenuhi untuk menyatukan keduanya. Key words: pernikahan, gereja, tradisi, Protestan, Katolik
摘要:虽然基督教对信徒和非信徒之间的婚姻的教导是明确的,但不同教会传统的夫妇之间的婚姻却不那么直截了当。虽然有几个共同的核心信仰,但新教和罗马天主教之间存在的差异实在是太真实了,不容忽视。此外,忽视他们可能会导致以后婚姻生活中的并发症和冲突。本文使用的研究方法是定性文献研究,发现建立牢固的婚姻需要满足几个因素。这篇文章希望帮助新教和罗马天主教夫妇通过提高他们对两个教会传统之间一些相关差异的认识来评估他们结婚的决定。本文将讨论牢固婚姻的支柱,新教和罗马天主教教义之间的差异和相似之处,以及在两者之间建立牢固联盟所需要满足的一些潜在条件。摘要:Ajaran Kristen tentang pernikahan antara orang percaya dan orang yang tidak percaya cukuplah jelas。Namun, pandangan Kristen tentang pernikahan pasangan yang berasal dari dua tradisi gereja yang berbeda tidaklah demikian。Meskipun memiliki beberapa kepercayaan inti yang sama, namun perbedaan yang ada di antara gereja Kristen Protestan dan Katolik Roma terlalu nyata untuk diabaikan。Lagipula, apabila diabaikan, perbedaan ini dapat mengakibatkan timbulnya masalah dan konflik di dalam rumah tangga kelak。[中文]:Penelitian yang digunakan dalam penulisan ini, yitu方法质量研究pustaka, menemukan bahwa ada因子yang harus dipenuhi agar sebuah pernikahan dapat dibanguan dengan kokoh。图里桑尼迪哈拉坎达帕特曼班图pasangan dari latar belakang Kristen Protestan dan Katolik Roma untuk成员perpertimbangkan keputusan mereka untuk menputusan mereka denengan meningkatkan kesadaran mereka akan beberapa perbedaan yang关联antara kedua tradisi gereja。图里桑·尼·阿坎的成员都有自己的宗教信仰,都有自己的宗教信仰,都有自己的宗教信仰,都有自己的信仰。关键词:pernikahan, gereja, tradisi, Protestan, Katolik
{"title":"Pernikahan \"intra-religi\": Kristen Protestan dan Katolik Roma","authors":"J. E. Abraham","doi":"10.54553/kharisma.v2i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.54553/kharisma.v2i1.53","url":null,"abstract":"ABSTRACT: While Christian teaching on marriage between a believer and an unbeliever is clear, the one between couples from different church traditions is not as straightforward. Although sharing several core beliefs, the differences that exist between the Protestant Church and the Roman Catholics are too real to be ignored. Besides, ignoring them may result in complications and conflicts in marriage life later. The research method used in this writing, which is a qualitative literature study, finds that there are several factors to be satisfied to build a strong marriage. This writing hopes to assist Protestant and Roman Catholic couples to assess their decision to get married by raising their awareness of some relevant differences between the two churches tradition. This writing will discuss the pillars of strong marriage, differences and similarities between Protestant and Roman Catholic teachings as well as some underlying conditions to be met to make a strong union between the two. Key words: marriage, church, tradition, Protestant, Catholics ABSTRAK: Ajaran Kristen tentang pernikahan antara orang percaya dan orang yang tidak percaya cukuplah jelas. Namun, pandangan Kristen tentang pernikahan pasangan yang berasal dari dua tradisi gereja yang berbeda tidaklah demikian. Meskipun memiliki beberapa kepercayaan inti yang sama, namun perbedaan yang ada di antara gereja Kristen Protestan dan Katolik Roma terlalu nyata untuk diabaikan. Lagipula, apabila diabaikan, perbedaan ini dapat mengakibatkan timbulnya masalah dan konflik di dalam rumah tangga kelak. Penelitian yang digunakan dalam penulisan ini, yaitu metode kualitatif studi pustaka, menemukan bahwa ada faktor yang harus dipenuhi agar sebuah pernikahan dapat dibangun dengan kokoh. Tulisan ini diharapkan dapat membantu pasangan dari latar belakang Kristen Protestan dan Katolik Roma untuk mempertimbangkan keputusan mereka untuk menikah dengan meningkatkan kesadaran mereka akan beberapa perbedaan yang relevan antara kedua tradisi gereja. Tulisan ini akan membahas tentang pilar pernikahan yang kokoh, perbedaan dan persamaan antara ajaran Protestan dan Katolik Roma serta beberapa syarat mendasar yang harus dipenuhi untuk menyatukan keduanya. Key words: pernikahan, gereja, tradisi, Protestan, Katolik","PeriodicalId":431094,"journal":{"name":"Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123426012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1