ABSTRACTÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â The asset that was used as an object in this study was Mina Citra Lestari Marine Tourism. Mina Citra Lestari Marine Tourism is located at Pasepatan Block, Grogol Village, Gunung Jati District, Cirebon Regency. The phenomenon of problems in tourist attractions is that visitors find it difficult to reach Mina Citra Lestari Marine Tourism using public transportation and can only be reached by using private transportation. In addition, the access road is rocky and can only be passed by one four-wheeled vehicle because of the narrow road section. There are also wooden bridges that can endanger tourists because there are several bridges that have not been built intact. This study aims to evaluate the quality of accessibility assets, facilities, and infrastructure in tourist attractions. This research uses descriptive research methods with quantitative and qualitative approaches. Data were collected through observation, interviews, documentation studies, and questionnaires. The sampling technique uses judgement sampling techniques. Based on the measurement results in each dimension, the quality of Mina Citra Lestari Marine Tourism is considered quite good. Keywords: Asset Tourism Quality, Accessibility, Facilities, InfrastructureABSTRAKÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Aset yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Wisata Bahari Mina Citra Lestari. Wisata Bahari Mina Citra Lestari beralamat di Blok Pasepatan, Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Fenomena masalah dalam objek wisata yakni pengunjung sulit untuk menjangkau Wisata Bahari Mina Citra Lestari ini menggunakan transportasi umum dan hanya dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi pribadi. Selain itu akses jalan yang berbatu dan hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan roda empat karena ruas jalan yang sempit. Terdapat juga jembatan kayu yang dapat membahayakan wisatawan karena terdapat beberapa jembatan yang belum dibangun secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas aset aksesibilitas, fasilitas, dan infrastruktur pada objek wisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik judgement sampling. Berdasarkan hasil pengukuran pada setiap dimensi, kualitas Wisata Bahari Mina Citra Lestari dinilai cukup baik. Kata Kunci: Kualitas Aset Wisata, Aksesibilitas, Fasilitas, Infrastruktur
本研究的对象是 Mina Citra Lestari 海洋旅游业。Mina Citra Lestari 海洋旅游区位于井里汶县 Gunung Jati 区 Grogol 村 Pasepatan 区。旅游景点存在的问题是,游客很难乘坐公共交通工具到达 Citra Lestari 海洋旅游区,只能乘坐私人交通工具。此外,由于道路狭窄,通路多为岩石,只能由一辆四轮汽车通过。此外,还有一些木桥可能会危及游客的安全,因为有几座桥并不是完好无损的。本研究旨在评估旅游景点无障碍资产、设施和基础设施的质量。本研究采用定量和定性的描述性研究方法。通过观察、访谈、文献研究和问卷调查收集数据。抽样技术采用判断抽样技术。根据各维度的测量结果,Mina Citra Lestari 海洋旅游的质量被认为相当不错。关键词资产旅游质量、可达性、设施、基础设施ABSTRACT 本研究的对象是 Mina Citra Lestari 海洋旅游资产。Mina Citra Lestari 海洋旅游区位于井里汶县 Gunung Jati 区 Grogol 村 Pasepatan 区。该旅游景点存在的问题是,游客很难乘坐公共交通到达 Mina Citra Lestari 海洋旅游区,只能乘坐私人交通工具。此外,由于道路狭窄,通路多为岩石,只能由一辆四轮汽车通过。此外,由于有几座桥梁尚未完全建成,木桥也会给游客带来危险。本研究旨在评估旅游景点无障碍资产、设施和基础设施的质量。本研究采用定量和定性的描述性研究方法。通过观察、访谈、文献研究和问卷调查收集数据。抽样技术采用了判断抽样技术。根据各维度的测量结果,Mina Citra Lestari 海洋旅游的质量被认为相当不错。关键词旅游资产质量、可达性、设施、基础设施
{"title":"EVALUASI KUALITAS ASET WISATA BAHARI MINA CITRA LESTARI DI KABUPATEN CIREBON","authors":"Nurlaila Fadjarwati, Ihsan Ihsan","doi":"10.30659/jkr.v3i2.29503","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i2.29503","url":null,"abstract":"ABSTRACTÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â The asset that was used as an object in this study was Mina Citra Lestari Marine Tourism. Mina Citra Lestari Marine Tourism is located at Pasepatan Block, Grogol Village, Gunung Jati District, Cirebon Regency. The phenomenon of problems in tourist attractions is that visitors find it difficult to reach Mina Citra Lestari Marine Tourism using public transportation and can only be reached by using private transportation. In addition, the access road is rocky and can only be passed by one four-wheeled vehicle because of the narrow road section. There are also wooden bridges that can endanger tourists because there are several bridges that have not been built intact. This study aims to evaluate the quality of accessibility assets, facilities, and infrastructure in tourist attractions. This research uses descriptive research methods with quantitative and qualitative approaches. Data were collected through observation, interviews, documentation studies, and questionnaires. The sampling technique uses judgement sampling techniques. Based on the measurement results in each dimension, the quality of Mina Citra Lestari Marine Tourism is considered quite good. Keywords: Asset Tourism Quality, Accessibility, Facilities, InfrastructureABSTRAKÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Aset yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Wisata Bahari Mina Citra Lestari. Wisata Bahari Mina Citra Lestari beralamat di Blok Pasepatan, Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Fenomena masalah dalam objek wisata yakni pengunjung sulit untuk menjangkau Wisata Bahari Mina Citra Lestari ini menggunakan transportasi umum dan hanya dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi pribadi. Selain itu akses jalan yang berbatu dan hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan roda empat karena ruas jalan yang sempit. Terdapat juga jembatan kayu yang dapat membahayakan wisatawan karena terdapat beberapa jembatan yang belum dibangun secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas aset aksesibilitas, fasilitas, dan infrastruktur pada objek wisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik judgement sampling. Berdasarkan hasil pengukuran pada setiap dimensi, kualitas Wisata Bahari Mina Citra Lestari dinilai cukup baik. Kata Kunci: Kualitas Aset Wisata, Aksesibilitas, Fasilitas, Infrastruktur","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139334000","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa Rasau Jaya Satu merupakan satu dari desa yang berada di Kecamatan Rasau Jaya yang dilakukan pengembangan jaringan irigasi untuk mendukung program swasembada pangan pada tahun 1970-an. Pengembangan jaringan irigasi dilakukan dengan membangun saluran pengairan serta pengaturan pengairan berupa pintu air pada saluran tersier. Permasalahan ditemukan oleh peneliti saat observasi awal pada pintu air yang telah dibangun oleh pemerintah, yaitu pintu air sudah banyak yang mengalami kerusakan baik itu disebabkan oleh faktor alam maupun faktor dari oknum yang kurang bertanggungjawab. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, melalui penilaian Indikator Jenis Kerusakan Pintu Air. Hasil Penelitian, menunjukkan bahwa kondisi kerusakan pintu air yang sebagian besar berada di Jalan Pahlawan banyak mengalami kerusakan terutama pada bagian stir pintu dan daun pintu karena jumlah sebagian besar pintu air berada di Jalan Pahlawan. Tingkat kerusakan pintu air yang terjasi terbagi menjadi 3 yaitu rusak berat terdapat 14 pintu air, rusak sebagian terdapat 15 pintu air dan keadaan pintu yang baik terdapat 16 pintu air.
{"title":"IDENTIFIKASI PINTU AIR DI DESA RASAU JAYA SATU KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA","authors":"Ely Nurhidayati, Monika Stella Leonita Panjaitan","doi":"10.30659/jkr.v3i2.29409","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i2.29409","url":null,"abstract":"Desa Rasau Jaya Satu merupakan satu dari desa yang berada di Kecamatan Rasau Jaya yang dilakukan pengembangan jaringan irigasi untuk mendukung program swasembada pangan pada tahun 1970-an. Pengembangan jaringan irigasi dilakukan dengan membangun saluran pengairan serta pengaturan pengairan berupa pintu air pada saluran tersier. Permasalahan ditemukan oleh peneliti saat observasi awal pada pintu air yang telah dibangun oleh pemerintah, yaitu pintu air sudah banyak yang mengalami kerusakan baik itu disebabkan oleh faktor alam maupun faktor dari oknum yang kurang bertanggungjawab. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, melalui penilaian Indikator Jenis Kerusakan Pintu Air. Hasil Penelitian, menunjukkan bahwa kondisi kerusakan pintu air yang sebagian besar berada di Jalan Pahlawan banyak mengalami kerusakan terutama pada bagian stir pintu dan daun pintu karena jumlah sebagian besar pintu air berada di Jalan Pahlawan. Tingkat kerusakan pintu air yang terjasi terbagi menjadi 3 yaitu rusak berat terdapat 14 pintu air, rusak sebagian terdapat 15 pintu air dan keadaan pintu yang baik terdapat 16 pintu air.","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139334573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengembangan wilayah Kawasan agropolitan merupakan titik tumbuh ekonomi daerah dengan basis pertanian. Perkembangan wilayah dengan agropolitan ini dilakukan desa dan kota yang memiliki potensi di bidang pertanian, tetapi potensi ini tidak menjadikan hal untuk berkembang yang sama antara desa dan kota. Perkembangan menyababkan kesenjangan anatar desa dan kota. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara untuk menyelaraskan pertumbuhan perkotaan dan pedesaan melalui agropolitan. Metode mengidentifikasi potensi, ketersediaan kriteria pusat pertumbuhan dengan pendekatan deskriptif. Analisis menggunakan variabel temuan dari tiga studi kasus dengan mengkomparasikan hasil temuan dari masing-masing studi kasus. Hasil dari komparasi diketahui bahwa untuk menyelaraskan pengembangan desa dan kota dengan agropolitan dipengaruhi kebijkan fungsi lahan  jenis komoditas, dan infrastruktur pertanian yang mendukung menjadi pusat kegiatan agribisnis.Kata Kunci : Agropolitan, Perkembangan, Desa, Kota
{"title":"Pengembangan Wilayah Agropolitan Untuk Menyelaraskan Kota dan Desa","authors":"Alia Miranti, Eppy Yuliani","doi":"10.30659/jkr.v3i2.29506","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i2.29506","url":null,"abstract":"Pengembangan wilayah Kawasan agropolitan merupakan titik tumbuh ekonomi daerah dengan basis pertanian. Perkembangan wilayah dengan agropolitan ini dilakukan desa dan kota yang memiliki potensi di bidang pertanian, tetapi potensi ini tidak menjadikan hal untuk berkembang yang sama antara desa dan kota. Perkembangan menyababkan kesenjangan anatar desa dan kota. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara untuk menyelaraskan pertumbuhan perkotaan dan pedesaan melalui agropolitan. Metode mengidentifikasi potensi, ketersediaan kriteria pusat pertumbuhan dengan pendekatan deskriptif. Analisis menggunakan variabel temuan dari tiga studi kasus dengan mengkomparasikan hasil temuan dari masing-masing studi kasus. Hasil dari komparasi diketahui bahwa untuk menyelaraskan pengembangan desa dan kota dengan agropolitan dipengaruhi kebijkan fungsi lahan  jenis komoditas, dan infrastruktur pertanian yang mendukung menjadi pusat kegiatan agribisnis.Kata Kunci : Agropolitan, Perkembangan, Desa, Kota","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139334112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa Wisata merupakan salah satu destinasi wisata yang berpotensi untuk dikembangakan di Indonesia. Atraksi wisata yang ditampilkan pada desa wisata dapat berupa atraksi wisata alam maupun budaya. Dalam pengembangan suatu desa wisata diperlukan partisipasi masyarakat sebagai bentuk kesadaran serta pelestarian terhadap suatu potensi yang dimiliki. Bentuk partisipasi masyarakat dapat tertuang dalam bentuk kelembagaan kelompok sadar wisata atau biasa disebut pokdarwis. Pokdarwis berperan sebagai penggerak dan fasilitator dalam pengembangan suatu desa wisata. Keberhasilan pengembangan suatu desa wisata dapat dilihat dari bagaimana peran pokdarwis pada daerah tersebut. Oleh karena itu pembahasan penelitian ini adalah mengkaji peran pokdarwis dalam pengembangan beberapa desa wisata di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan menggunakan kajian literatur sebagai pendukung dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan peran pokdarwis dalam beberapa tahap partisipasi diantaranya tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan.Kata Kunci: Pokdarwis, Pengembangan, Desa Wisata
{"title":"Peran Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dalam Pengembangan Desa Wisata","authors":"Isna Salsabila, Ardiana Yuli Puspitasari","doi":"10.30659/jkr.v3i2.29524","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i2.29524","url":null,"abstract":"Desa Wisata merupakan salah satu destinasi wisata yang berpotensi untuk dikembangakan di Indonesia. Atraksi wisata yang ditampilkan pada desa wisata dapat berupa atraksi wisata alam maupun budaya. Dalam pengembangan suatu desa wisata diperlukan partisipasi masyarakat sebagai bentuk kesadaran serta pelestarian terhadap suatu potensi yang dimiliki. Bentuk partisipasi masyarakat dapat tertuang dalam bentuk kelembagaan kelompok sadar wisata atau biasa disebut pokdarwis. Pokdarwis berperan sebagai penggerak dan fasilitator dalam pengembangan suatu desa wisata. Keberhasilan pengembangan suatu desa wisata dapat dilihat dari bagaimana peran pokdarwis pada daerah tersebut. Oleh karena itu pembahasan penelitian ini adalah mengkaji peran pokdarwis dalam pengembangan beberapa desa wisata di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan menggunakan kajian literatur sebagai pendukung dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan peran pokdarwis dalam beberapa tahap partisipasi diantaranya tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan.Kata Kunci: Pokdarwis, Pengembangan, Desa Wisata","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"183 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139334652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lapangan Gasibu Mini merupakan ruang terbuka hijau non alami yang berlokasi di wilayah Kecamatan Antapani, Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dari aset yang dimiliki oleh Lapangan Gasmin berdasarkan Public Space Quality Evaluation. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil akhir dari masingmasing dimensi yang didapat dari penelitian ini yaitu pada dimensi Accessible and Linked diperoleh nilai 43,75%, dimensi Maintenance diperoleh nilai 43,32%, dimensi Comfort diperoleh nilai 16,6%, dimensi Activity and Uses diperoleh nilai 58,3%, dimensi Safety and Security diperoleh nilai 0% dan berdasarkan persentase dimensi tersebut diperoleh mean sebesar 32,39% dengan interpretasi tidak baik/tidak memadai. Oleh karena itu, maka direkomendasikan pemecahan masalah berdasarkan hasil penelitian adalah dengan melakukan pengadaan terkait aset yang belum tersedia dan melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap aset yang telah tersedia agar dapat meningkatkan kualitas aset pada Lampangan Gasibu Mini. Kata Kunci: Kualitas Aset, Ruang Terbuka Hijau Non Alami
加西布小型运动场(Gasibu Mini Field)是位于万隆市安塔帕尼区的一个非自然绿色开放空间。本研究的目的是根据公共空间质量评估来确定加西布迷你球场所拥有资产的质量。采用的研究方法是描述性方法,包括定量和定性方法,以及数据收集技术,即观察、访谈、问卷调查和文献研究。根据所进行的研究,本研究获得的各维度的最终结果是:无障碍和联系维度的值为 43.75%,维护维度的值为 43.32%,舒适维度的值为 16.6%,活动和用途维度的值为 58.3%,安全和安保维度的值为 0%,根据这些维度的百分比,平均值为 32.39%,解释为不好/不足。因此,根据研究结果提出的解决问题的建议是,对尚未到位的资产进行采购,对已到位的资产进行定期维护,以提高小加西布油田的资产质量。 关键词资产质量、非自然绿色开放空间
{"title":"Evaluasi Kualitas Aset Fisik Lapangan Gasibu Mini Kota Bandung Berdasarkan Public Space Quality","authors":"F. Muharam, Ita Susanti","doi":"10.30659/jkr.v3i2.32088","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i2.32088","url":null,"abstract":"Lapangan Gasibu Mini merupakan ruang terbuka hijau non alami yang berlokasi di wilayah Kecamatan Antapani, Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dari aset yang dimiliki oleh Lapangan Gasmin berdasarkan Public Space Quality Evaluation. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil akhir dari masingmasing dimensi yang didapat dari penelitian ini yaitu pada dimensi Accessible and Linked diperoleh nilai 43,75%, dimensi Maintenance diperoleh nilai 43,32%, dimensi Comfort diperoleh nilai 16,6%, dimensi Activity and Uses diperoleh nilai 58,3%, dimensi Safety and Security diperoleh nilai 0% dan berdasarkan persentase dimensi tersebut diperoleh mean sebesar 32,39% dengan interpretasi tidak baik/tidak memadai. Oleh karena itu, maka direkomendasikan pemecahan masalah berdasarkan hasil penelitian adalah dengan melakukan pengadaan terkait aset yang belum tersedia dan melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap aset yang telah tersedia agar dapat meningkatkan kualitas aset pada Lampangan Gasibu Mini. Kata Kunci: Kualitas Aset, Ruang Terbuka Hijau Non Alami","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139334627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penataan Ruang Terbuka Hijau dalam sebuah wilayah perkotaan perlu menjadi perhatian khusus karna pentingnya kawasan tersebut dalam memenuhi ketersediaan ruang hijau sebesar 30% dari setiap wilayah perkotaan. Salah satu cara dalam memenuhi RTH tersebut adalah dengan memanfaatkan wilayah sempadan sungai. Selain menjalankan fungsi ekologis dan konservasi wilayah sungai, penataan kawasan sempadan sungai sebagai RTH dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara umum dalam menunjang aktivitas sehari-sahari. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan teknik literature review untuk mengkaji penataan dan pemanfaatan RTH Sempadan Sungai secara ekologis maupun sosial. Upaya pemanfaatan daerah sempadan sungai secara sosial adalah melalui kegiatan yang bermanfaat bagi kahidupan masyarakat tanpa merusak fungsi utama kawasan. Diantaranya berupa fungsi sosial atau ekstrinsik RTH dapat digunakan sebagai kawasan pengembangan perekonomian, obyek penelitian dan pendidikan, kawasan rekreasi, kawasan olahraga, dan fungsi lainnya.Kata kunci: Penataan Ruang, Ruang Terbuka Hijau, Sempadan Sungai.
{"title":"Penataan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Sempadan Sungai","authors":"Rekyan Yogi Pahlewi, Boby Rahman","doi":"10.30659/jkr.v3i2.29529","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i2.29529","url":null,"abstract":"Penataan Ruang Terbuka Hijau dalam sebuah wilayah perkotaan perlu menjadi perhatian khusus karna pentingnya kawasan tersebut dalam memenuhi ketersediaan ruang hijau sebesar 30% dari setiap wilayah perkotaan. Salah satu cara dalam memenuhi RTH tersebut adalah dengan memanfaatkan wilayah sempadan sungai. Selain menjalankan fungsi ekologis dan konservasi wilayah sungai, penataan kawasan sempadan sungai sebagai RTH dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara umum dalam menunjang aktivitas sehari-sahari. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan teknik literature review untuk mengkaji penataan dan pemanfaatan RTH Sempadan Sungai secara ekologis maupun sosial. Upaya pemanfaatan daerah sempadan sungai secara sosial adalah melalui kegiatan yang bermanfaat bagi kahidupan masyarakat tanpa merusak fungsi utama kawasan. Diantaranya berupa fungsi sosial atau ekstrinsik RTH dapat digunakan sebagai kawasan pengembangan perekonomian, obyek penelitian dan pendidikan, kawasan rekreasi, kawasan olahraga, dan fungsi lainnya.Kata kunci: Penataan Ruang, Ruang Terbuka Hijau, Sempadan Sungai.","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139334314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKTypology of settlements in coastal areas has a different shape from other locations. This typology is used to find out in coastal areas what form of slums. The emergence of settlements, especially in coastal areas, is due to the need for land for housing to people who are looking for work and must settle and the lack of settlement arrangements that cause the impression of slums. This research uses qualitative methods with a study literature approach in conducting typology studies of coastal settlements that take case studies. From the results of the discussion can be concluded that the existence of settlements in coastal areas has a positive and negative impact. The settlement became slum due to the people who died in the area. This can be a consideration in the future in the arrangement of settlements in coastal areas. Keywords: Tipology, Slums, Coastal Areas ABSTRAK Tipologi ialah sesuatu kajian yang membahas mengenai tipe. Pada umumnya, tipe digunakan guna menjelaskan keseluruhan bentuk, struktur ataupun karakter pada sesuatu objek atau bentuk tertentu. Permukiman kumuh ini merupakan permukiman dengan kepadatan yang tinggi, bangunan dengan kualitas rendah, minimnya ketersediaan prasarana dan sarana kondisi lingkungan serta karakteristik tersendiri pada masyarakat yang ada pada daerah tersebut. Kawasan pesisir ini ialah kawasan peralihan dari ekosistem darat dan laut yang dapat memiliki tipologi permukiman kumuh tersendiri. Tipologi ini digunakan untuk mengetahui pada wilayah pesisir apa saja yang menjadi faktor atau karakteristik yang menyebabkan permukiman kumuh yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan literatur studi dalam melakukan kajian tipologi permukiman wilayah pesisir yang mengambil studi kasus. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya permukiman di wilayah pesisir disebabkan dari berbagai hal serta dari masyarakat yang meninggali wilayah tersebut. Hal ini bisa menjadi pertimbangan kedepannya dalam penataan dan peningkatan permukiman di wilayah pesisir.Kata kunci : Tipologi, Permukiman Kumuh, Wilayah Pesisir
沿海地区聚落的类型学形态与其他地区不同。这种类型学被用来找出在沿海地区贫民窟的形式。住区的出现,特别是在沿海地区,是由于寻找工作和必须定居的人需要土地作为住房,以及由于缺乏定居安排而造成贫民窟的印象。本研究采用定性方法和文献研究方法,对沿海聚落进行类型学研究,并进行案例研究。从讨论的结果可以得出结论,聚落的存在对沿海地区有积极和消极的影响。由于在该地区死去的人,这个定居点变成了贫民窟。今后在安排沿海地区的住区时可以考虑到这一点。关键词:地表学;贫民窟;沿海地区;Pada umumnya, tipe digunakan guna menjelaskan keseluruhan bentuk, structutur ataupun karakter Pada sesuatu objek atau bentuk tertentu。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”川山生态系统,川山生态系统,川山生态系统,川山生态系统。他说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Penelitian ini menggunakan方法,质量描述,写作,杨menggunakan, pendekatan文献研究,dalam melakakan, kajian, tipologi, permukiman wilayah, pesisir,杨mengakan,研究,kasus。达里语hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya permukiman di wilayah pesisir disebabkan达里语berbagai哈尔舒达达里语步伐杨meninggali wilayah于。我的名字叫“我爱你,我爱你,我爱你,我爱你”。Kata kunci: Tipologi, Permukiman Kumuh, Wilayah Pesisir
{"title":"Tipologi Permukiman Kumuh Pesisir","authors":"Ghina Tsabita Putri, Milah Karmilah, Boby Rahman","doi":"10.30659/jkr.v3i1.29528","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i1.29528","url":null,"abstract":"ABSTRAKTypology of settlements in coastal areas has a different shape from other locations. This typology is used to find out in coastal areas what form of slums. The emergence of settlements, especially in coastal areas, is due to the need for land for housing to people who are looking for work and must settle and the lack of settlement arrangements that cause the impression of slums. This research uses qualitative methods with a study literature approach in conducting typology studies of coastal settlements that take case studies. From the results of the discussion can be concluded that the existence of settlements in coastal areas has a positive and negative impact. The settlement became slum due to the people who died in the area. This can be a consideration in the future in the arrangement of settlements in coastal areas. Keywords: Tipology, Slums, Coastal Areas ABSTRAK Tipologi ialah sesuatu kajian yang membahas mengenai tipe. Pada umumnya, tipe digunakan guna menjelaskan keseluruhan bentuk, struktur ataupun karakter pada sesuatu objek atau bentuk tertentu. Permukiman kumuh ini merupakan permukiman dengan kepadatan yang tinggi, bangunan dengan kualitas rendah, minimnya ketersediaan prasarana dan sarana kondisi lingkungan serta karakteristik tersendiri pada masyarakat yang ada pada daerah tersebut. Kawasan pesisir ini ialah kawasan peralihan dari ekosistem darat dan laut yang dapat memiliki tipologi permukiman kumuh tersendiri. Tipologi ini digunakan untuk mengetahui pada wilayah pesisir apa saja yang menjadi faktor atau karakteristik yang menyebabkan permukiman kumuh yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menggunakan pendekatan literatur studi dalam melakukan kajian tipologi permukiman wilayah pesisir yang mengambil studi kasus. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa adanya permukiman di wilayah pesisir disebabkan dari berbagai hal serta dari masyarakat yang meninggali wilayah tersebut. Hal ini bisa menjadi pertimbangan kedepannya dalam penataan dan peningkatan permukiman di wilayah pesisir.Kata kunci : Tipologi, Permukiman Kumuh, Wilayah Pesisir","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114412490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Sudrajat, Ricky Bagus Santoso, Hendrianto Sundaro
ABSTRAKProgram TPS 3R yaitu kegiatan pengurangan dan penanganan sampah agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat itu sendiri untuk melaksanakan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang, dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Dalam pengelolaan tersebut perlu adanya peran masyarakat,Partisipasi masyarakat menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan pengelolaan persampahan. Keterlibatan masyarakat dapat diukur melalui bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat. Bentuk Partisipasi dan tingkat masyarakat. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data berdasarkan jumlah atau banyaknya yang dilakukan secara objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Kemudian untuk memperoleh data, pada penelitian ini untuk pengambilan data menggunakan kuesioner yang akan diisi oleh pengelola dan masyarakat terlayani TPS 3R.Tujuan untama dari penelitian ini adalaha mengidentifikasi Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan TPS 3R Belik Sari Kecamatan Klambu. Sedangkan hasil yang diharapkan adalalah mengetahui Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Tahapan Perencanaan TPS 3R Belik Sari Kecamatan Klambu.Kata Kunci : Tingkat, Partisipasi, Perencanaan ABSTRACTThe 3R TPS program is an activity to reduce and manage waste so that all levels of society, both the government, the business world and the community themselves, can implement restrictions on waste generation, recycling, and reuse of waste or better known as 3R (Reduce, Reuse, Recycle). The management needs the role of the community. Community participation is one of the supporting factors for the success of solid waste management. Community involvement can be measured through the form and level of community participation. Participation form and community level. The research method in this study uses quantitative analysis, namely the activities of collecting, processing, analyzing, and presenting data based on the amount or number that is carried out objectively to solve a problem or test a hypothesis to develop general principles. Then to obtain data, in this study to collect data using a questionnaire that will be filled out by the manager and the community served by TPS 3R. The main objective of this study is to identify the level of community participation in the planning of the Belik Sari 3R TPS, Klambu District. While the expected result is to know the level of community participation in the planning stages of TPS 3R Belik Sari, Klambu District.Keyword: Level, Participation, Planning
{"title":"TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN TPS 3R DI KECAMATAN KLAMBU","authors":"A. Sudrajat, Ricky Bagus Santoso, Hendrianto Sundaro","doi":"10.30659/jkr.v3i1.29603","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i1.29603","url":null,"abstract":"ABSTRAKProgram TPS 3R yaitu kegiatan pengurangan dan penanganan sampah agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat itu sendiri untuk melaksanakan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang, dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Dalam pengelolaan tersebut perlu adanya peran masyarakat,Partisipasi masyarakat menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan pengelolaan persampahan. Keterlibatan masyarakat dapat diukur melalui bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat. Bentuk Partisipasi dan tingkat masyarakat. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data berdasarkan jumlah atau banyaknya yang dilakukan secara objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Kemudian untuk memperoleh data, pada penelitian ini untuk pengambilan data menggunakan kuesioner yang akan diisi oleh pengelola dan masyarakat terlayani TPS 3R.Tujuan untama dari penelitian ini adalaha mengidentifikasi Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan TPS 3R Belik Sari Kecamatan Klambu. Sedangkan hasil yang diharapkan adalalah mengetahui Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Tahapan Perencanaan TPS 3R Belik Sari Kecamatan Klambu.Kata Kunci : Tingkat, Partisipasi, Perencanaan ABSTRACTThe 3R TPS program is an activity to reduce and manage waste so that all levels of society, both the government, the business world and the community themselves, can implement restrictions on waste generation, recycling, and reuse of waste or better known as 3R (Reduce, Reuse, Recycle). The management needs the role of the community. Community participation is one of the supporting factors for the success of solid waste management. Community involvement can be measured through the form and level of community participation. Participation form and community level. The research method in this study uses quantitative analysis, namely the activities of collecting, processing, analyzing, and presenting data based on the amount or number that is carried out objectively to solve a problem or test a hypothesis to develop general principles. Then to obtain data, in this study to collect data using a questionnaire that will be filled out by the manager and the community served by TPS 3R. The main objective of this study is to identify the level of community participation in the planning of the Belik Sari 3R TPS, Klambu District. While the expected result is to know the level of community participation in the planning stages of TPS 3R Belik Sari, Klambu District.Keyword: Level, Participation, Planning","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"264 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121319327","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Kelurahan Trimulyo merupakan salah satu wilayah pesisir yang terletak di pantai utara Laut Jawa. Kelurahan Trimulyo termasuk ke dalam Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan letaknya, Kelurahan Trimulyo mengalami beberapa permasalahan, seperti, banjir, rob, dan kumuh. Permasalah tersebut menyebabkan dampak yang cukup serius, salah satunya menyebabkan aksesibilitas para penduduk di Kelurahan Trimulyo terganggu. Namun, berdasarkan permasalahan tersebut, sebenarnya terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan di wilayah pesisir Kelurahan Trimulyo tersebut, diantaranya dapat dijadikan sebagai tambak budidaya ikan yang nantinya hasil dari pertambakan tersebut dapat diolah untuk dijual sebagai hasil olahan ikan. Berdasarkan potensi serta masalah yang ada di wilayah pesisir delineasi perancangan Kelurahan Trimulyo tersebut, dapat dilakukan sebuah penelitian dengan harapan dapat dijadikan landasan untuk merancang ulang atau re-desain wilayah pesisir delineasi perancangan Kelurahan Trimulyo. Dengan adanya re-desain kawasan tersebut, nantinya diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada di Kelurahan Trimulyo tersebut. Tujuan penelitian ini adalah sebagai arahan perancangan wilayah pesisir delineasi perancangan di Kelurahan Trimulyo berbasis infrastruktur hijau dan berkelanjutan dengan pengembangan neotradisional. Kata Kunci : Perancangan; Pesisir; Trimulyo ABSTRACT Trimulyo Village is one of the coastal areas located on the north coast of the Java Sea. Trimulyo Village is included in Genuk District, Semarang City, Central Java. Based on its location, Trimulyo Village experienced several problems, such as flooding, rob, and others. This problem causes quite serious impacts, one of which causes the accessibility of residents in Trimulyo Village to be disturbed. However, based on these problems, actually there are several potentials that can be developed in the coastal area of Trimulyo Village, including those that can be used as fish farming ponds which later the results from these ponds can be processed to be sold as processed fish products. Based on the potential and problems that exist in the coastal area of the Trimulyo Village design delineation, a project can be carried out in the hope that it can be used as a basis for redesigning or re-designing the coastal area of Trimulyo Village design delineation. With the re-design of the area, it is hoped that later it will be able to overcome the problems that exist in the Trimulyo Village. The purpose of this research is as a design direction for the delineation of coastal area design in Trimulyo Village based on green and sustainable infrastructure with neo-traditional development.Keyword: Design; Coast; Trimulyo
{"title":"Perancangan Kawasan Pesisir Trimulyo Berbasis Infrastruktur Hijau Melalui Pengembangan Neotradisional","authors":"Irvan Shihab Maulana, A. Sudrajat","doi":"10.30659/jkr.v3i1.26529","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/jkr.v3i1.26529","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kelurahan Trimulyo merupakan salah satu wilayah pesisir yang terletak di pantai utara Laut Jawa. Kelurahan Trimulyo termasuk ke dalam Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan letaknya, Kelurahan Trimulyo mengalami beberapa permasalahan, seperti, banjir, rob, dan kumuh. Permasalah tersebut menyebabkan dampak yang cukup serius, salah satunya menyebabkan aksesibilitas para penduduk di Kelurahan Trimulyo terganggu. Namun, berdasarkan permasalahan tersebut, sebenarnya terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan di wilayah pesisir Kelurahan Trimulyo tersebut, diantaranya dapat dijadikan sebagai tambak budidaya ikan yang nantinya hasil dari pertambakan tersebut dapat diolah untuk dijual sebagai hasil olahan ikan. Berdasarkan potensi serta masalah yang ada di wilayah pesisir delineasi perancangan Kelurahan Trimulyo tersebut, dapat dilakukan sebuah penelitian dengan harapan dapat dijadikan landasan untuk merancang ulang atau re-desain wilayah pesisir delineasi perancangan Kelurahan Trimulyo. Dengan adanya re-desain kawasan tersebut, nantinya diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada di Kelurahan Trimulyo tersebut. Tujuan penelitian ini adalah sebagai arahan perancangan wilayah pesisir delineasi perancangan di Kelurahan Trimulyo berbasis infrastruktur hijau dan berkelanjutan dengan pengembangan neotradisional. Kata Kunci : Perancangan; Pesisir; Trimulyo ABSTRACT Trimulyo Village is one of the coastal areas located on the north coast of the Java Sea. Trimulyo Village is included in Genuk District, Semarang City, Central Java. Based on its location, Trimulyo Village experienced several problems, such as flooding, rob, and others. This problem causes quite serious impacts, one of which causes the accessibility of residents in Trimulyo Village to be disturbed. However, based on these problems, actually there are several potentials that can be developed in the coastal area of Trimulyo Village, including those that can be used as fish farming ponds which later the results from these ponds can be processed to be sold as processed fish products. Based on the potential and problems that exist in the coastal area of the Trimulyo Village design delineation, a project can be carried out in the hope that it can be used as a basis for redesigning or re-designing the coastal area of Trimulyo Village design delineation. With the re-design of the area, it is hoped that later it will be able to overcome the problems that exist in the Trimulyo Village. The purpose of this research is as a design direction for the delineation of coastal area design in Trimulyo Village based on green and sustainable infrastructure with neo-traditional development.Keyword: Design; Coast; Trimulyo","PeriodicalId":436096,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Ruang","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124610176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}